• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan pada Tn.S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Di RSUD dr. Pirngadi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Asuhan Keperawatan pada Tn.S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Di RSUD dr. Pirngadi"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Asuhan Keperawatan Pada Pasien CKD

(Chronic Kidney Disease) Dengan Prioritas Masalah

Kebutuhan Dasar Nutrisi Di Ruang Rawat XXI /Asoka I

Di RSUD.Dr. Pirngadi Medan

Karya Tulis Ilmiah (KTI)

Disusun Dalam Rangka Menyelesaikan

Program Studi DIII Keperawatan

Oleh :

INDAH PURNAMA SARI

112500078

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Tn.S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Di RSUD dr. Pirngadi ”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara Medan.

Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan, dan arahan dari semua pihak secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Dedi Ardinata M.kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.

2. Ibu Evi Karota Bukit, S.Kp, MNS selaku pembantu dekan II Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan

3. Bapak ikhsanuddin A. Harahap, S.Kp, MNS, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan

4. Ibu Nur Afi Darti, S.Kp, M.Kep, selaku ketua program studi DIII Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.

5. Bapak Mula Tarigan S.Kp, M.Kep, selaku sekretaris ketua program studi DIII keperawatan yang telah memberikan kesempatan menimba ilmu di fakultas keperawatan dan memberikan masukan yang bermanfaat

6. Ibu Erniyati S.Kp, MNS, selaku pembantu dekan I dan sekaligus pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan meluangkan waktu serta pikiran dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Ibu Nur Asiah, S.Kep, Ns, M.Biomed, selaku penguji yang telah meluangkan waktu serta dengan sabar memberikan saran-sarannya.

8. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

9. Yang terhormat kepada kedua orang tua, Bapak (Suratmin ) dan Ibu (Titi

(4)

saya (M.Alzannu) yang selalu memberi support dan inspirasi kepada saya untuk tetap semangat dalam menyelesaikan pendidikan.

10.Teman-teman seperjuangan (Siti nurul idrus, vinni viri fionita, Mahsarni Simahate, Yuli haryati siregar, serta anak-anak C1) di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatra Utara Medan khususnya Program Studi DIII Keperawatan Stambuk 2011 yang telah mendukung dan memberi semangat selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun susunannya. Maka dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Harapan penulis semoga ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juni 2014

(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 2

C. Manfaat ... 2

BAB II PENGELOLAAN KASUS A. KONSEP DASAR ... 3

1. Pengkajian ... 3

1.1.Batasan Karakteristik ... 3

1.2.Faktor yang Berhubungan ... 4

2. Analisa Data ... 6

2.1.Data Fokus Subjektif ... 6

2.2. Data Fokus Objektif ... 7

3. Faktor yang Berhubungan ... 7

4. Kriteria Hasil ... 7

5. Intervensi Umum ... 7

6. Rasional ... 8

B. ASUHAN KEPERAWATAN KASUS ... 10

1. Pengkajian ... 10

2. Analisa Data ... 17

3. Perumusan Masalah ... 18

4. Perencanaan ... 18

5. Pelaksanaan Keperawatan ... 21

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A . KESIMPULAN ... 23

B. SARAN ... 23 DAFTAR PUSTAKA

(6)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau risiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolism (Hidayat, 2009)

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik (Wilkinson, 2006)

Nutrisi merupakan zat kimia organik maupun anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperlukan akan tubuh dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya. Nutrisi tersebut diabsorbsi di saluran pencernaan kemudian didistribusikan ke sel-sel tubuh (Asmadi, 2008)

Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan dari lingkunganhidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit ( Tarwoto&Wartonah, 2006)

(7)

B. Tujuan

Tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk melaporkan serta menjelaskan asuhan keperawatan yang komperhensif pada pasien dengan diagnosa CKD(chronik kidney disease) yang mengalami ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

C. Manfaat penulisan 1. Intansi pendidikan

Sebagai tolak ukur kemampuan mahasiswa dalam melakukan penulisan Karya Tulis Ilmiah untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi mahasiswa. 2. Penulis

(8)

BAB II

PENGELOLAAN KASUS

A.Konsep dasar ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh menurut Carpenito, (2009) yaitu keadaan ketika individu yang tidak NPO mengalami penurunan berat badan atau beresiko mengalami penurunan berat badan karena tidak adekuatnya asupan atau metabolisme zat nutrisi untuk kebutuhan metabolik.

Sedangkan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh menurut Hidayat, (2009) yaitu keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.

1. Pengkajian yang menjadi batasan karakteristik adalah : 1.1 Batasan Karakteristik

Menurut Carpenito, (2009) adapun batasan karakteristik ada dua, yaitu batasan mayor (harus ada) dan batasan minor (mungkin ada).

a. Batasan mayor (harus ada)

Yaitu individu yang tidak NPO melaporkan atau menerima asupan makanan yang kurang dari kebutuhan diet harian yang dianjurkan (recommended daily allowance, RDA) dengan atau tanpa disertai penurunan berat badan dan / atau kebutuhan metabolik aktual atau potensial yang melebihi asupan disertai penurunan berat badan.

b. Batasan minor (mungkin ada)

(9)

c. Menurut Sunita Almatsier (2006) diet rendah 30g protein pada pasien CKD(chronic kidney disease)

Bahan makanan sehari

Bahan makanan Berat (g) urt

Beras 100 11/2 gls nasi

Telur ayam 50 1 btr

Daging 50 1 ptg sdg

Sayuran 100 1 gls

Pepaya 200 2 ptg sdg

Minyak 35 31/2 sdm

Gula pasir 60 6 sdm

Susu bubuk 10 2 sdm

Kue RP*) 150 2 sdm

Madu 20 2 sdm

Agar-agar - 1 porsi

*) Rendah protein

Kue RP dapat diberikan dalam bentuk kue pie, kue cantik manis, kue klepon ubi, dan kue lain dengan nilai protein rendah.

1.2 Faktor yang berhubungan a. Patofisiologis

Berhubungan dengan meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori yang dibutuhkan, sekunder akibat : luka bakar (fase pasca akut), infeksi, ketergantungan zat kimiawi, kanker, trauma.

Berhubungan dengan disfagia, sekunder akibat : cedera serebrovaskuler (CVA), sklerosis amiotrofik lateral, serebral palsi, distrofi muscular, penyakit

Parkinson, gangguan neuromuscular.

Berhubungan dengan penurunan absorbsi nutrisi, sekunder akibat : penyakit corn, fibrosis kistik, intoleransi laktosa.

(10)

Berhubungan dengan keengganan untuk makan karena rasa takut akan keracunan, sekunder akibat perilaku paranoit.

Berhubungan dengan anoreksia, agitasi fisik yang berlebihan, sekunder akibat gangguan bipolar, berhubungan dengan anorexia dan diare skunder akibat infeksi protozoa, berhubungan dengan muntah, anorexia, dan gangguan pencernaan, sekunder akibat pancreatitis.

Berhubungan dengan anoreksia, gangguan metabolisme protein dan lemak, dan gangguan penyimpanan vitamin, sekunder akibat sirosis.

b. Terkait pengobatan

Berhubungan dengan kebutuhan protein dan vitamin utuk penyembuhan luka dan penurunan asupan, sekunder akibat : pembedahan, medikasi (kemoterapi), bedah rekontuksi mulut, rahang yang terikat, terapi radiasi.

Berhubungan dengan absorbsi yang tidak adekuat akibat efek samping mendikasi : Kolkisina, Pirimitamin, Antasida, Neomisin, Para asam amino salisilet.

Berhubungan dengan penurunan asupan oral, ketidaknyamanan dimulut, mual, dan muntah, sekunder akibat : terapi radiasi, kemoterapi, tosilektomi.

c. Situasional (personal, lingkungan)

Berhubungan dengan menurunnya keinginan untuk makan, sekunder akibat : Anoreksia, Depresi, Isolasi sosial, Mual muntah, Alergi.

Berhubungan dengan ketidakmampuan untuk memperolah makan

(keterbatasan fisik, masalah keuangan atau transportasi).

Berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mengunyah (kerusakan gigi atau tanggalnya gigi, sakit karena pemasangan gigi palsu).

Berhubungan dengan diare d. Tingkat kematangan

Bayi/ anak: berhubungan dengan asupan yang tidak adekuat,sekunder akibat : Kurangnya stimulasi emosional/ sensori, Kurangnya pengetahuan pengasuh.

Berhubungan dengan malabrsobsi, pembatasn diet, dan anoreksia, sekunder akibat : Penyakit seliak, Intoleransi laktosa, Fibrosis kistik.

(11)

Berhubungan dengan penghisapan yang tidak adekuat, kelelahan, dan disypnea, sekunder akibat : Penyakit jantung congenital, Prematuritas, Sindrom virus.

2. Analisa data

Analisa data ialah mengolah dan mengaitkan data fokus subjektif dengan data fokus objektif.

2.1 Data fokus Subjektif

Informasi data subjektif yang harus dikaji : a. Batasan Karakteristik

Perbandingan berat badan / tinggi badan: berat badan 3 bulan yang lalu, berat badan sekarang, berat badan ideal, tinggi badan.

b. Asupan Biasa

Diet untuk 24 jam : Apakah ini merupakan pola asupan yang biasa?, Apakah masukan kelompok makanan dasar sudah mencukupi?, Apakah asupan cairan sudah mencukupi?

c. Faktor yang Berhubungan

Nafsu makan (biasa, berubah), pola diet, makanan atau minuman yang tidak disenangi, favorit, tabu, praktik diet keagamaan.

d. Tingkat Aktivitas

Pekerjaan, latihan fisik (jenis, frekuensi).

e. Upaya memperoleh makanan / mempersiapkan makanan (siapa)

Kemampuan fungsional, transportasi, fasilitas dapur, pendapatan yang adekuat untuk kebutuhan makanan.

f. Pengetahuan tentang Nutrisi

Lima kelompok makanan dasar, asupan karbohidrat, lemat, garam yang direkomendasikan hubungan aktivitas dan metabolisme.

g. Factor risiko fisiologis (evans-stoner, 1997)

Gangguan neurologis: penyakit kronis (gagal ginjal, penyakit paru obstruksi kronis, HIV, penyakit hati), Malarbsobsi: penyakit infeksi usus besar.

h. Kondisi psikososial (evans-stoner, 1997)

(12)

i. Medikasi (obat resep, obat bebas)

Laporan mengenai : alergi, mual, muntah, anoreksia, keletihan, sariawan, disfagia, dyspepsia, kesulitan mengunyah, konstipasi, diare, nyeri.

j. Pertimbangan geriatrik

Kebutuhan energi yang menurun pada banyak lansia memerlukan [perubahan asupan nutrisi : usia >50 tahun, karbohidrat : 55%, protein : 20%, lemak : 25%, Kkal/hari : wanita : 1.900, pria : 2.300.

2.2 Data fokus Objektif 1) Batasan karakteristik

Umum: penampilan (massa otot, distribusi lemak), tinggi dan berat badan, edema, rambut, kulit, kuku, mulut, gigi.

2) Pengukuran Antropometrik

Lingkar lengan bagian tengah, lingkar otot lengan bagian tengah , lingkar kulit trisep.

3) Pemeriksaan laboratorium: penurunan per-albumin serum, penurunan transferin serum.

4) Faktor yang berhubungan: kemampuan untuk mengunyah, menelan, makan. 5) Kriteria Hasil

Klien mampu memenuhi kebutuhan nutrisi harian dengan tingkat aktivitas dan kebutuhan metabolik.

Indikator: mengidentifikasi kekurangan / defisiensi dalam asupan sehari-hari, menyebutkan metode untuk meningkatkan nafsu makan.

6) Intervensi Umum

(13)

baik, atur agar porsi makan tinggi kalori dan tinggi protein disajikan saat klien biasanya merasa paling lapar, lakukan langkah-langkah untuk meningkatkan nafsu makan, tentukan makanan kesukaan klien dan atur agar makanan tersebut tersaji apabila memungkinkan, hilangkan bau-bauan pemandangan yang tidak sedap dari area makan, kontrol adanya nyeri dan mual sebelum makan, anjurkan orang terdekat klien untuk membawa makanan yang diperbolehkan dari rumah apabila memungkinkan, ciptakan lingkungan yang santai dan lakukan sosialisasi selama makan, beri dapat membantu menetapkan daftar materi nutrisi diet pada klien, yang tediri atas : asupan tinggi karbohidrat kompleks dan serat, pengurangan asupan gula, garam, kolesterol, lemak total, dan lemak jenuh, penggunaan alkohol hanya dalam jumlah sedang, asupan kalori yang sesuai untuk mempertahankan berat badan ideal.

7) Rasional

• Nutrisi menyediakan sumber energi, membentuk jaringan, dan mengatur proses metabolik tubuh.

• Konsultasi dapat membantu menetapkan diet yang memenuhi asupan kalori dan nutrisi yang optimal.

• Faktor-faktor seperti nyeri, keletihan, penggunaan analgestik, dan imobilitas dapat menyebabkan anoreksia. Upaya identifikasi tentang kemungkinan penyebab memudahakan kita untuk melakukan intervensi guna menghilangkan atau meminimalkannya (Foltz, 1997).

• Kondisi yang lemah lambat laun menurunkan keinginan dan kemampuan klien anoreksia untuk makan (Foltz, 1997).

• Distribusi total asupan kalori harian yang merata sepanjang hari membantu mencegah distensi lambung sehingga selera makan mungkin akan meningkat (Foltz, 1997).

• Pembatasan asupan cairan saat makan membantu mencegah distensi lambung (Foltz,1997).

(14)

• Menyediakan makanan tinggi kalori dan tinggi protein pada saat klien merasa paling lapar akan meningkatkan kemungkinan klien untuk mengonsumsi kalori dan protein yang adekuat (Foltz, 1997).

(15)

B. Asuhan Keperawatan pada pasien CKD (Chronik Kidney Disease)

Pengkajian laporan dalam Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan Program DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan USU sebagai berikut :

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI MEDAN

I. BIODATA

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn.S

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 71 tahun

Status Perkawinan : Menikah

Agama : Kristen protestan Pendidikan : Sekolah Rakyat Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Jl.Durian no.129 Tanggal Masuk RS : 02-06-2014 No. Register : 00.92.76.32

Ruangan/ kamar : Asoka I/ XII Bed: 14 Golongan darah : B

Tanggal pengkajian : 03-06-2014 Tanggal operasi : -

Diagnosa Medis : CKD II. KELUHAN UTAMA

Pasien mengatakan bahwa ia sering tidak nafsu makan, mual, dan muntah. III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG:

A. Provocative/Palliative

1. Apa Penyebabnya : pasien tidak mengetahui apa penyebab dari rasa mual dan muntah yang dialaminya

(16)

B. Quantity/Quality

1. Bagaimana Dirasakan : pasien mengatakan di daerah uluhati

2. Bagaimana Dilihat: pasien tampak menahan sakit tetapi masih dapat bergerak dengan bebas.

C. Region

1. Dimana Lokasinya : di daerah uluhati 2. Apakah Menyebar : tidak

D. Severity

Pasien mengatakan penyakitnya ini sangat mengganggu aktifitasnya sehingga harus menghentikan aktifitasnya

E. Time

Pasien mengatakan bahwa sakit yang dirasakannya seperti mual datang secara berkala

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU A. Penyakit yang pernah dialami

Pasien mengatakan bahwa dia pernah menderita gastritis dan sudah sembuh

B. Pengobatan/tindakan yang pernah dilakukan

Pasien mengatakan tindakan yang pernah dilakukan kepadanya yaitu dibawa ke rumah sakil imelda.

C. Pernah dirawat/dioperasi

Pasien mengatakan ia pernah dirawat di rumah sakit dan tidak pernah di operasi.

D. Lama dirawat

Pasien megatakan bahwa ia pernah di rawat selama 1 bulan karena gastritis dan sudah sembuh

E. Alergi

Pasien tidak memiliki riwayat alergi V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

A. Orang tua

(17)

B. Saudara kandung

Saudara kandung pasien tidak memiliki masalah kesehatan. C. Penyakit keturunan yang ada

Tidak ada penyakit keturunan D. Anggota keluarga yang meninggal

Kedua orang tua pasien, dan ketiga saudara perempuan pasien. E. Penyebab meninggal

Pasien mengatakan bahwa tidak ada yang menyebabkan meninggal, hanya saja karena penuaan dan umur.

VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL A. Persepsi pasien tentang penyakitnya

Menurut pasien penyakitnya datang karena sudah kehendak dari Tuhan dan ia berharap penyakitnya ini bisa sembuh

B. Konsep diri:

- Gambaran diri : pasien tampak lemah

- Ideal diri : pasien mengatakan dia semangat untuk sembuh - Harga diri : pasien tidak malu dengan penyakit yang

dideritanya

- Peran diri : pasien bekerja sebagai wiraswasta - Identitas ; pasien adalah seorang ayah

C. Keadaan emosi

Keadaan emosi pasien terkontrol

D. Hubungan sosial

- Orang yang berarti : pasien mengatakan bahwa hubungannya dengan orang yang berarti baginya sangat baik.

- Hubungan dengan keluarga: pasien mengatakan bahwa hubungan dengan keluarganya baik.

- Hubungan dengan orang lain: hubungan pasien dengan orang lain juga baik dan terarah.

- Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: tidak adanya hambatan berhubungan dengan orang lain.

(18)

-E. Spiritual

- nilai dan keyakinan: pasien beragama kristen protestan

- kegiatan ibadah : kegiatan ibadah pasien sebelum ke rumah sakit yaitu ke gereja seminggu sekali tapi selama ia masuk rumah sakit pasien hanya bisa beribadah dengan cara berdoa saja, dan ia merasa selama tidak ke gereja ia pasti berdosa

VII. PEMERIKSAAN FISIK A. Keadaan Umum

Tn.S tampak lemah B. Tanda-tanda vital

- suhu tubuh : 36,50C

- tekanan darah: 140/80 mmHg - nadi : 85 x/i

- pernafasan: 22 x/i - skala nyeri : 3 - tb: 165 cm

- bb : 41 kg (sebelum sakit 61kg)

C. Pemeriksaan Head to toe Kepala dan rambut - Bentuk : simetris - Kulit kepala: bersih

Rambut

- Penyebaran dan keadaan rambut: penyebarannya merata,dan keadaan rambut kurang rapih

- Bau : sedikit berbau - Warna rambut : putih

Wajah

- Warna kulit: sawo matang - Stuktur wajah : simetris

Mata

- Kelengkapan dan kesimetrisan : lengkap dan simetris

(19)

- Konjungtiva dan sklera : anemis - Pupil :

- Cornea dan iris : cornea tidak ada kelainan, iris berwarna coklat.

- Visus: tidak dilakukan pemeriksaan

- Tekanan bola mata : tidak dilakukan pemeriksaan. Hidung

- Tulang hidung dan posisi septum nasi : simetris - Lubang hidung : bersih dan tidak ada sekret

- Cuping hidung : tidak adanya pernafasan cuping hidung Telinga

- Bentuk telinga : simetris, kiri dan kanan tidak ada kelainan - Ukuran telinga : normal

- Lubang telinga : bersih, tidak ada serumen - Ketajaman pendengaran : baik

Mulut dan faring

- Keadaan bibir : mukosa bibir anemis dan tidak terdapat sariawan

- Keadaan gusi dan gigi : tidak ada caries dan gigi tampak sedikit kuning

- Keadaan lidah : kurang bersih dan ada rasa pahit di lidah Leher

- Posisi trachea : normal

- Thyroid : tidak ada pembengkakan pada tyroid

- Suara : suara pasien normal

- Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran pada kelenjar limfe

- Vena jugularis : tidak ada pembengkakan vena jugularis - Denyut nadi karotis : denyut nadi karotis teraba

Pemeriksaan integumen - Kebersihan : bersih

(20)

- Turgor : pucat

- Kelembaban : kulit tidak lembab

- Kelainan pada kulit :tidak ada kelainan Pemeriksaan thoraks/dada

- Inspeksi thoraks : bentuk normal, simetris.

- Pernafasan teratur, tidak ada gangguan nafas, - Pernafasan (frekuensi, irama) : frekuensi 22x/i dan irama

teratur

- Tanda kesulitan bernafas : tidak ada tanda kesulitan bernafas Pemeriksaan abdomen

- Inspeksi : Tidak terdapatnya

benjolan ataupun massa pada perut

- Auskultasi : Terdengarnya suara

resonan

- Palpasi : Tidak teraba adanya

benjolan atau masa.

Pemeriksaan Muskoloskeletal Ekstermitas Simetris, ekstermitas lengkap

VIII. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI I. Pola Makan dan minum

- Frekuensi makan/hari : pasien makan 3 kali sehari

- Nafsu / selera makan : nafsu makan pasien berkurang yang biasanya pasien makan 1 piring, tetapi sekarang pasien makan hanya bisa setengah piring saja.

- Nyeri ulu hati : pasien merasa nyeri pada ulu hatinya.

- Mual dan muntah : pasien sering merasakan mual dan sesekali muntah

- Waktu pemberian makan : pagi pada jam 08.00 wib, siang pada jam 12.00 wib, dan malam jam 18.00 wib.

- Jumlah dan jenis makanan: jenis makanan pada pasien adalah MII

(21)

- Masalah makan dan minum: pasien tidak merasakan ada masalah pada saat minum, tetapi pada saat makan pasien susah untuk menghabiskan porsi makannya

II. Perawatan diri / personal hygine

- Kebersihan tubuh : cukup bersih, pasien mandi 2 kali sehari

- Kebersihan gigi dan mulut :gigi tampak kuning, mulut pasien tidak bau

- Kebersihan kuku kaki dan tangan : bersih, pasien mengatakan bahwa dia sering menggunting kukunya apabila kukunya mulai panjang

III. Pola kegiatan / Aktivitas - Aktivitas pasien:

Pasien mandi di kamar mandi tanpa harus dibantu oleh keluarganya, makan juga pasien dapat melakukannya sendiri di tempat tidurnya, eliminasi dilakukan sendiri di kamar mandi, dan ganti pakaian pasien dibantu oleh keluarganya.

IX. Pola Eliminasi I. BAB

- Pola BAB : Normal 2x sehari

- Karakter feses : normal - Riwayat perdarahan : -

- BAB terakhir : pagi jam 9 - Diare : -

- Penggunaan laktasif : - II. BAK

- Pola BAK : normal (lancar) - Karakter urine : kuning bening

- Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK : - - Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : - - Penggunaan diuretik : -

(22)

ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah keperawatan

1.

- Pasien mengatakan tidak nafsu makan

- pasien mengatakan sering mual muntah

Do :

- k/u Lemah

- Konjungtiva : Anemis - Nilai Hb = 6,9 gr/dl

- BB : 41 kg(sebelum sakit 61kg) - nafsu makan menurun

- porsi makan tidak dihabiskan

Ds:

- pasien mengatakan ia cepat lelah

Do :

- wajah tampak lemas - konjungtiva anemis - nilai Hb = 6,9 gr/dl

Nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

(23)

MASALAH KEPERAWATAN 1. Resiko gangguan nutrisi 2. Kelelahan

DIAGNOSA KEPERAWATAN (PRIORITAS)

1. Resiko kekurangan nutrisi b/d suplai nutrisi dalam darah turun d/d os mengatakan kurang nafsu makan.

2. Kelelahan b/d ketidakseimbangan cairan elektrolit dalam tubuh

Perencanaan Keperawatan dan Rasional Hari /

tanggal No.Dx Perencanaan Keperawatan Rasional Selasa /

02 juni 2014

1 Tujuan:

− Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi

− Nafsu makan meningkat

− Mual muntah

berkurang/hilang

− Asupan nutrisi dapat terpenuhi

Kriteria hasil :

- Nafsu makan meningkat

- Mual muntah hilang

- BB bisa

meningkat

1. Membina hubungan saling percaya antara Rencana tindakan :

1. Lakukan hubungan

(24)

dan keluarga. Kaji :

2. Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang

disukai dan yang tidak disukai.

Observasi :

3. Observasi dan catat intake makanan, dan kegiatan apa yang dilakukan.

Tindakan Mandiri :

4. Anjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering. Kolaborasi :

5. Kolaborasi dengan tim gizi

6. Lakukan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi

Pendidikan kesehatan :

7. Berikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi yang berhubungan dengan penyakitnya

pasien, keluarga dan perawat

2. Mengidentifikasi

defisiensi dan memudahkan intervensi

3. Mengetahui masukan nutrisi dan pengeluaran

4. Mencegah terjadinya mual muntah

5. Menentukan diet yang tepat untuk pasien

6. Mempercepat proses penyembuhan

7. Meningkatkan

(25)

Selasa, 03 juni 2014

2 Tujuan: Lelah pasien berkurang ataupun hilang Kriteria hasil:

- Kelelahan teratasi

- Aktifitas pasien meningkat

- Anemia teratasi

Rencana Tindakan Rasional 1. Anjurkan pasien untuk

istirahat yang cukup 2. Anjurkan pasien untuk

minum sesuai anjuran dokter

3. Berikan pengetahuan tentang kelelahan yang dialami pasien

1. Lelah dapat teratasi

2. Anemis berkurang

(26)

PELAKSANAAN KEPERAWATAN Hari /

tanggal Implementasi Keperawatan Evaluasi Rabu/

- Memberitahu tentang pola makan hidup sehat pada pasien

- Menanyakan penyebab hilangnya nafsu makan pada pasien

- Memberikan motivasi kepada klien tentang

kebutuhan nutrisinya

- Mengajarkan pasien makan dalam jumlah sedikit tetapi sering.

- Menganjurkan pasien untuk istirahat

- Menganjurkan pasien minum sesuai anjuran dokter

- Memberi pengetahuan kepada pasien tentang kelelahan yang dialaminya

S : Klien mengatakan nafsu makan masih menurun, mual dan muntah sebelum dan sesudah makan.

O : Klien tampak lesu, porsi

makanan tidak habis, berat badan 41kg. RR : - Kaji kemampuan pasien

untuk memenuhi kebutuhan nutrisi

- Anjurkan untuk

menaikkan berat badan.

S : Pasien mengatakan cepat lelah dalam melakukan aktifitas

(27)

Hari / tanggal

Implementasi keperawatan Evaluasi

Kamis/

- Memberitahu tentang pola makan hidup sehat pada pasien

- Menanyakan penyebab hilangnya nafsu makan pada pasien

- Memberikan motivasi kepada klien tentang kebutuhan nutrisinya

- Mengajarkan pasien makan

dalam jumlah sedikit tetapi sering

- Menganjurkan pasien untuk istirahat

- Menganjurkan pasien

minum sesuai anjuran

- Memberi pengetahuan

kepada pasien tentang kelelahan yang dialaminya

S : Klien mengatakan nafsu makan meningkat mual dan muntah sebelum makan dan sesudah makan.

O : Klien tampak lesu, porsi makan sudah habis lebih dari ½ porsi diet, berat badan 41 kg, BAB 2x/ A : Masalah sebagian teratasi.

- Nafsu makan pasien meningkta.

- Klien masih tampak lesu P : Intervensi dilanjutkan

S : Pasien mengatakan cepat lelah dalam melakukan aktifitas

O : lelah pada pasien tampak sedikit bekurang

(28)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Pada pengkajian kasus, batasan karakteristik mayor (harus ada) yang terdapat pada Tn. S adalah kebutuhan metabolik aktual atau potensial yang melebihi asupan disertai penurunan berat badan , pada batasan minor (mungkin ada) Tn. S berat badan 10% di bawah berat ideal berdasarkan tinggi dan postur tubuh, faktor yang berhubungan dengan nutrisi pada Tn. S adalah mual muntah/ anoreksia.

Tn.S berusia 71 tahun dengan diagnosa medis CKD(chronik kidney disease) Yang mana didapatkan data pengkajian dengan keluhan utama tidak nafsu makan, mual, muntah, dan adanya kelelahan pada pasien. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan data yaitu keadaan umum tampak lemah, suhu tubuh 36,50c, TD : 140/80mmhg, HR : 85x/i, RR : 22x/i, TB : 165cm, BB : 41kg(sebelum sakit 61kg), skala nyeri : 3.

B. Saran

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, sunita. 2006. Penuntun Diet. Edisi baru. Jakarta: Garmedia Pustaka Utama.

Asmadi. 2008. Teknik prosedural keperawatan: konsep dan aplikasi kebutuhan dasar klien. Jakarta: salemba medika

Carpenito,L.J. 2009. “Diagnosis Keperawatan Aplikasi pada Praktik Klinis”.

EGC, Jakarta.

Hidayat, A. 2009. Pengantar kebutuhan dasar manusia: aplikasi konsep dan proses keperawatan. Jakarta: salemba medika.

Tarwoto & Wartonah. 2006.”Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan”. Salemba Medika, Jakarta.

(30)

Lampiran

CATATAN PERKEMBANGAN No. Dx Implementsasi

dan Evaluasi

(31)

- Klien masih

(32)

12.00 nutrisinya

- Menganjurkan pasien untuk istirahat

- Menganjurkan pasien minum sesuai anjuran dokter tampak sedikit bekurang

A : masalah belum teratasi

Referensi

Dokumen terkait

Tiga sektor tercatat menguat dan tujuh lainnya melemah yang mana sektor perdagangan membukukan penguatan tertinggi dengan naik 0,46% sementara sektor aneka industri

 To be a world class mining company with a diversified portfolio of high quality coal and metals. assets with the following

Bourne, Pathogenesis of acy- clovir-resistant herpes simplex type 2 isolates in animal models of genital herpes: models for antiviral evalua- tions 47 , 159.. Bernstein, D.I.,

Jika jumlah ini lebih rendah dari nilai wajar aset bersih entitas yang diakuisisi, dan pengukuran atas seluruh jumlah tersebut telah ditelaah, dalam kasus pembelian dengan

the large investment by integrating and synthesising research results, the Global Change and Terrestrial Ecosystems Core Project (GCTE) of the International

Fotocopy DP3/Penilaian Prestasi Kerja (SKP) dua tahun terakhir (DP3 tahun 2013 dan Pengukuran SKP tahun 2014) yang telah dilegalisasi oleh Kepala

(3) Standar satuan biaya operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan sebagai dasar oleh PTN untuk menetapkan biaya yang. ditanggung

• Dalam pemasangan baut mutu tinggi memerlukan gaya tarik awal yang cukup yang diperoleh dari pengencangan awal.. • Gaya ini akan memberikan friksi sehingga cukup kuat untuk