iv DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ... i
Abstrak ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR BAGAN ... ix
BAB I ... 1
PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2. Permasalahan ... 2
1.2.1 Rumusan Permasalahan ... 2
1.2.2 Batasan Permasalahan ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 2
1.4 Alur Pemikiran ... 3
BAB II ... 4
TINJAUAN PUSTAKA ... 4
2.1 Logo ... 4
2.2 Redesain Logo ... 5
2.3 Typografi ... 6
2.3.1 Jenis – jenis huruf ... 6
2.3.2 Legibility dan Keterbacaan ... 8
2.4 Warna ... 8
2.4.1 Tingkatan Warna ... 9
2.4.2 Creating Mood with colour ... 9
2.5 Produk Kecantikan ... 10
v
ANALISA EKSISTING ... 12
3.1 Kondisi Subyek Saat ini (Esther House of Beauty) ... 12
3.1.1 Logo Esther House of Beauty ... 12
3.1.2 Esther House of Beauty ... 13
3.1.3 Visi dan Misi Esther House of Beauty ... 13
3.1.4 Produk / Treatment Esther House of Beauty ... 13
3.2 Kompetitor ... 16
3.2.1 Logo Miracle Aesthetic Clinic ... 16
3.2.2 Miracle Aesthetic Clinic ... 17
3.2.3 Logo Miracle Aesthetic Clinic ... 17
3.2.4 Produk / Treatment Miracle Aesthetic Clinic ... 18
3.3 Perbandingan STP yang dimiliki oleh Esther House of Beauty dan Miracle Aesthetic Clinic ... 19
3.4 Perbandingan SWOT yang dimiliki oleh Esther House of Beauty dan Miracle Aesthetic Clinic ... 19
BAB IV ... 21
STUDI DAN ANALISA ... 21
4.1 Analisa Keyword... 22
4.2 Analisa Warna ... 23
4.3 Analisa Tipografi ... 26
4.4 Analisa Copywriting ... 29
4.4.1 Logogram ... 29
4.4.2 Alternatif Warna ... 32
4.5 Final Design ... 34
BAB V ... 40
KESIMPULAN DAN SARAN ... 40
5.1 Kesimpulan ... 40
5.2 Saran ... 40
vi DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Jenis Huruf Serif... 6
Gambar 2. 2 Jenis Huruf Egyptian ... 7
Gambar 2. 3 Jenis Huruf Sans Serif ... 7
Gambar 2. 4 Jenis Huruf Script ... 7
Gambar 2. 5 Jenis Huruf Miscellaneous ... 8
Gambar 3. 1 Logo Esther HoB ... 12
Gambar 3. 2 Bio – Herbal Treatment ... 14
Gambar 3. 3 Herbal Flex Accupressure ... 14
Gambar 3. 4 Honey Body Treatment ... 15
Gambar 3. 5 Colour light Therapy ... 15
Gambar 3. 6 Herbal Phototherapy ... 15
Gambar 3. 7 Dermal Laser ... 15
Gambar 3. 8 Botox Injection ... 16
Gambar 3. 9 Couter ... 16
Gambar 3. 10 Soft Peel ... 16
Gambar 3. 11 Logo Miracle Aesthetic Clinic ... 16
Gambar 3. 12 Miracle Touch ... 18
Gambar 3. 13 Acne Phototherapy ... 18
Gambar 3. 14 Sterilization Program... 18
Gambar 4. 1 Chart untuk pemilihan warna ... 24
Gambar 4. 2 Warna-warna Elegant ... 24
Gambar 4. 3 Warna – warna terpilih ... 26
Gambar 4. 4 Alternatif huruf serif... 27
Gambar 4. 5 Tipografi terpilih ... 28
Gambar 4. 6 Sketsa Logogram ... 30
vii
Gambar 4. 8 Alternatif kombinasi warna logo ... 32
Gambar 4. 9 Final Desain... 34
Gambar 4. 10 Perbandingan penulisan Logotype ... 36
Gambar 4. 11 Perbandingan penulisan Logotype ... 37
Gambar 4. 12 Penempatan logo pada kemasan kecil ... 38
Gambar 4. 13 Implementasi warna corporate ... 38
viii DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 STP ... 19
Tabel 3. 2 SWOT ... 20
Tabel 4. 1 Analisa Warna ... 25
Tabel 4. 2 Analisa Tipografi ... 28
Tabel 4. 3 Analisa Logogram ... 29
Tabel 4. 4 Analisa Logogram ... 31
ix DAFTAR BAGAN
Bagan 1. 1 Skema Alur Pemikiran ... 3
Bagan 2. 1 Skema Persepsi Warna ... 10
Bagan 3. 1 Jenis Treatment ... 14
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wanita adalah sebuah karya terindah Tuhan yang penuh dengan pesona sepanjang waktu. Kecantikan seorang wanita terpancar bukan dari parasnya yang ayu namun juga inner beauty yang terdapat di dalamnya, namun tidak dipungkiri pertama kali mata memandang sebelumnya melihat inner beauty akan tertuju pada penampilan dan juga kecantikan tubuh.
Ada banyak cara maupun produk yang tersedia bagi para wanita yang ingin merawat serta mempercantik tubuh, mulai dari perawatan alami dan tradisional sampai operasi plastik.
Setiap wanita pasti ingin tampil cantik untuk itu dibutuhkan kulit yang sehat. Seperti kanvas kalau bersih mau dillukis apa saja pasti hasilnya bagus. Inilah yang melatari dr. Esther Pertiwi mendirikan Esther Beauty clinique and Slimming Center.
Esther House of Beauty menawarkan perawatan kulit dari kepala hingga ujung kaki, untuk wanita maupun pria, untuk tua maupun muda. Pada awalnya dr. Esther Srie Pertiwiningsih mendirikan klinik kecantikan menggunakan nama Esther Beauty Clinique and Slimming Center. Seiring dengan perkembangan usaha dan jenis pelayanan perawatan kecantikan yang ditawarkan, maka nama tersebut berubah menjadi “ Esther House of Beauty ” dan mengusung motto Pioneer in Herbal Treatment dimana saat itu klinik Esther memang merupakan
klinik kecantikan pertama di Indonesia yang menggunakan bahan alami (herbal). Perkembangan teknologi yang pesat di dunia kecantikan mendorong Esther House of Beauty kembali membuat terobosan pada konsep perawatannya yaitu pelayanan perawatan estetika medis.
2 memberikan kepuasan bagi konsumen. Hal inilah yang membuat Esther House of Beauty tetap eksis dan menjadi salah satu klinik kecantkan terkemuka di Surabaya.
Sayangnya inovasi ini tidak diikuti dengan perubahan yang sesuai untuk logonya sendiri, dan perubahan yang dilakukan sejauh ini hanyalah berkisar pada perubahan warna pada logogram dan logotypenya.
1.2. Permasalahan
1.2.1 Rumusan Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan berbagai macam masalah yaitu :
1. Logo yang digunakan saat ini belum mewakili konsep perawatan yang diterapkan di Esther House of Beauty.
2. Tidak adanya standarisasi warna Logo.
3. Tidak adanya standarisasi penempatan / penataan logo. 1.2.2 Batasan Permasalahan
Untuk lebih spesifik penulis membuat batasan pada penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Hanya meredesign logo type dan logogram Esther House of Beauty agar sesuai dengan konsep yang ada, dan segmen pasar yang dimiliki Esther House of Beauty.
2. Hanya membuat standarisasi warna untuk logo Esther House of Beauty. 3. Hanya membuat standarisasi penempatan logo Esther House of Beauty.
1.3 Maksud dan Tujuan
1. Bagi Mahasiswa
3 2. Bagi Perusahaan
Menampilkan image Esther House of Beauty sebagai klinik kecantikan berbasis teknologi canggih, namun tetap menggunakan bahan alami/herbal dan tindakan medis.
3. Bagi Konsumen Agar masyarakat khususnya masyarakat awam lebih mengenal Esther House of Beauty.
1.4 Alur Pemikiran
Berikut adalah alur pemikiran penulis akan penelitian redesain logo Esther House of Beauty.
4 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Studi sebuah desain, dalam desain komunikasi visual mempunyai peranan yang sangat penting, dalam penciptaan sebuah desain harus melalui tahap yang sesuai dengan kaidah – kaidah pada penciptaan desain baik itu desain arsitektur, maupun desain komunikasi visual, sehingga menghasilkan desain yang efektif dan komunikatif. Sachari (1999:1)
Untuk itu dilakukan tinjauan pustaka demi mendapatkan deskripsi teoritis tentang objek (produk) yang diteliti dan kesimpulan tentang kajian yang antara lain berupa argumentasi dan hipotesis (jawaban sementara) yang telah diajukan. PPTA (2003:6)
2.1 Logo
Dalam buku “Desain dan Fengshui” oleh Evelyn Lip menjelaskan, Logo perusahaan atau organisasi adalah suatu desain yang spesifik, baik berupa symbol dan pola gambar, atau huruf tertulis yang menggambarkan citra perusahaan. Logo bisa berupa sebuah tipe tunggal dari diagram yang terdiri atas satu, dua atau tiga huruf yang mewakili suatu bisnis, perusahaan, atau organisasi. Logo dikenal ada dua macam, logogram (logo dengan gambar) dan logotype (logo dengan huruf), namun ada pula yang menggabungkan keduanya.
Arti dan Desain sebuah Logo
Logo harus menarik dilihat, mudah dibaca dan tentu saja, informatif . karena itu merupakan symbol yang digunakan untuk menyampaikan pentingnya citra usaha suatu perusahaan. Dapat juga menunjukkan kegiatan dan fungsi perusahaan yang diwakilinya. Karena itu, logo harus didesain unik untuk menunjukkan kejelasan, keseimbangan, kelayakan, keindahan, dan kesederhanaan.
5 Keseimbangan adalah penting karena haya gambar yang benar-benar proporsional dan seimbang yang akan menyenangkan untuk dilihat. Daya penglihatan merupakan proses saling mempengaruhi yang rumit, yang juga dipengaruhi penilaian.
Kesesuaian sangat penting karena logo menunjukkan transaksi dan fungsi perusahaan.
Penting untuk diketahui bahwa desain logo harus memenuhi kondisi – kondisi dibawah ini :
1. Harus sesuai dengan kebudayaan.
2. Logo harus menyandang citra yang diinginkan dan menunjukkan keadaan sebenarnya atau kegiatan dari perusahaan, serta menggambarkan sasaran komersial organisasi yang diwakilinya, sedangkan merek dagang harus didesain untuk mewakili produk suatu perusahaan.
3. Harus merupakan alat komunikasi visual.
4. Harus seimbang dan, karena itu bisadengan hitam putih atau seimbang dalam warna
5. Logo harus menggambarkan suatu irama dan proporsi
6. Harus artistik, elegan, sederhana namun memiliki penerkanan atau titik fokus.
7. Desainnya harus harmonis
8. Harus menggabungkan tulisan/huruf yang tepat sehingga dapat menyampaikan pesan yang dimaksud secara logis dan jelas.
2.2 Redesain Logo
Logo bagai sebuah bendera, tanda tangan dan sebuah lambang yang secara langsung tidak menjual, tetapi member identitas, informasi, persuasi yang juga digunakan sebagai alat pemasaran. Pada masa tertentu sebuah perusahaan harus mendesain ulang logo yang digunakan. Hal – hal yang melatar belakangi redesain logo adalah:
6 3. Pelaksanaan diversifikasi
4. Dilakukannya re-positioning sebuah produk di pasaran atau perusahaan. 5. Adanya pengembangan internasional
Logo yang ideal secara keseluruhan merupakan instrument dari citra positif dan bonafiditas perusahaan yang di simbolisasikan secara utuh dan total dari corporate culture, positioning, historis, atau aspirasi perusahaan. Sehingga bila dengan berjalannya waktu, logo yang digunakan sebelumnya sudah tidak mewakili hal – hal tersebut diatas, maka saat itu perlu dilakukan desain ulang agar fungsi logo dapat dimaksimalkan dalam penerapan konsep perusahaan itu sendiri.
2.3 Typografi
Typografi adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf, type family (huruf dalam suatu keluarga huruf) yang digunakan, dan alternatif huruf yang digunakan untuk berbagai media.
2.3.1 Jenis – jenis huruf
Pemilihan huruf tidak semudah yang dibayangkan, ribuan bahkan jutaan jumlah huruf menyebabkan desainer harus cermat dalam memilih tipografi yang tepat untuk sebuah desain. Secara garis besar huruf-huruf digolongkan menjadi:
1. Roman, pada awalnya adalah kumpulan huruf kapital seperti yang biasa
ditemui di pilar dan prasasti Romawi, namun kemudian definisinya berkembang menjadi seluruh huruf yang mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus kaku.
2. Serif, dengan ciri memiliki serif di ujungnya. Selain membantu
keterbacaan, serif juga memudahkan saat huruf diukir ke batu.
7
3. Egyptian, atau populer dengan sebutan slab serif. Cirinya adalah
kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.
Gambar 2. 2 Jenis Huruf Egyptian
4. Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf
yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.
Franklin Gothic Book, Arial GULIM
Gambar 2. 3 Jenis Huruf Sans Serif
5. Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau
pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.
8
6. Miscellaneous, merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah
ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.
Gambar 2. 5 Jenis Huruf Miscellaneous
2.3.2 Legibility dan Keterbacaan
Legibility adalah tingkat kemudahan mata mengenali suatu tulisan tanpa harus bersusah payah. Hal ini bisa ditentukan oleh:
1. Kerumitan desain huruf, seperti penggunaan serif, kontras stroke, dsb. 2. Penggunaan warna
3. Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari Keterbacaan adalah tingkat kenyamanan suatu susunan huruf saat dibaca, yang dipengaruhi oleh:
1. Jenis huruf 2. Ukuran
3. Pengaturan, termasuk di dalamnya alur, spasi, kerning, perataan, dan sebagainya
4. Kontras warna terhadap latar belakang
2.4 Warna
9 menentukan respon customer. Warna adalah hal yang sangat penting dalam menentukan respon dari customer (terutama warna background)
Dalam menentukan warna pada logo maupun suatu produk harus dipertimbangkan sebaik – baiknya karena warna dapat mempengaruhi persepsi dari audience / customer.
2.4.1 Tingkatan Warna
Warna dibagi menjadi lima tingkatan yaitu :
Warna primer atau bisa juga disebut warna asli yaitu merah, hijau, dan biru.
Warna sekunder atau warna yang dihasilkan dari percampuran aktif dari ketiga warna primer, warna yang dihasilkan yaitu ungu, kuning dan biru muda.
Warna tersier yaitu warna yang merupakan percampuran antara warna – warna sekunder akan menghasilkan warna coklat yang sedikit kemerahan dan sedikit kekuningan.
Warna intermedite, yaitu warna yang merupakan percampuran dari warna
–warna sekunder dengan warna primer.
Warna analogis, yaitu perpaduan antar warna sekunder dengan warna intermedite atau perpaduan antara warna primer dengan intermedite. 2.4.2 Creating Mood with colour
Warna dapat mempengaruhi suasana hati. Biasanya hal ini dilakukan pada rumah makan, ruang kuliah, rumah sakit, klinik-klinik, dsb. Warna yang tajam dipercayai merupakan ekspresi semangat. Sedangkan warna –warna lembut mencermikan suasana yang tenang.
10 Bagan 2. 1 Skema Persepsi Warna
2.5 Produk Kecantikan
Wanita dan kecantikan sangatlah sulit dipisahkan. Banyak wanita yang rela mengeluarkan sejumlah uang demi mendapatkan wajah dan tubuh yang indah. itulah sebabnya bermunculan produk – produk kecantikan. Pada dasarnya produk kecantikan sudah ada sejak zaman dahulu. Pada zaman kleopatra bahkan sudah
Biru berfungsi untuk melepaskan ketegangan dan mendapatkan kesegaran. Selain itu memberikan kesan bersih
Hijau berfungsi untuk menimbulkan kesan stabil, aman, menyejukkan dan segar.
Kuning berfungsi untuk
membangkitkan suasana hati yang bersahabat, ceria dan memberikan inspirasi bagi individu yang terlibat didalamnya.
Oranye berfungsi untuk menimbulkan kesan hangat tentram dan kepastian / keyakinan.
Coklat berfungsi untuk suasana hati yang membutuhkan ketenangan dalam yang mendalam
Merah berfungsi untuk menimbulkan suasana hangat dan meningkatakan semangat.
Putih berfungsi untuk melambangkan karakter yang netral
11 dikenal berbagai produk kecantikan dari madu yang konon di racik khusus untuk sang putri.
Produk kecantikan dapat digolongkan menjadi dua kelompok besar : 1. Produk Kecantikan Kosmetik
Produk ini biasanya cenderung bersifat instant,dan digunakan pada saat – saat tertentu. Produk kosmetik pada umumnya memiliki kandungan yang cukup ringan (minim bahan obat), serta lebih ke arah kosmetika atau tata rias. Contohnya : Lipstick, eye shadow,blush on,dan lain sebagainya. 2. Produk Kecantikan Perawatan
Produk ini cenderung bersifat jangka panjang,dan digunakan sehari – hari agar mendapatkan hasil maksimal. Produk perawatan pada umumnya memiliki kandungan tertentu untuk fungsi masing – masing. Biasanya menggunakan wangi tertentu sebagai ciri khas produk, akan tetapi ada pula produk perawatan yang tidak memberi bau sama sekali agar tidak mempengaruhi kadar asam dari bahan aktifnya sendiri.
12 BAB III
ANALISA EKSISTING
3.1 Kondisi Subyek Saat ini (Esther House of Beauty)
3.1.1 Logo Esther House of Beauty
Logo yang ada saat ini mengacu pada aspek – aspek feminin dilihat dari
warnanya, dan bentuk yang menyerupai huruf “E”. Berikut adalah bentuk logo
dari Esther House of Beauty.
Gambar 3. 1 Logo Esther HoB
Warna merah muda yang digunakan pada logo diatas mengacu pada kelembutan,wanita, cantik dan romantis. Sedangkan,warna abu – abu yang digunakan pada logo mengacu pada cita rasa desain yaitu rasional, elegan, dan ketenangan. Dan warna biru pada logo mengacu pada kelembutan, kejernihan ,dan kesegaran (feel fresh).
Dari segi bentuk logo diatas mengacu pada bentuk (form) yang
menyerupai huruf “E” diikuti dengan simplify bunga tulip sebagai penekanan akan
citra “cantik” yang ingin ditampilkan oleh Esther house of Beauty sebagai klinik
13 3.1.2 Esther House of Beauty
Kecantikan berawal dari kulit yang sehat, inilah motto Esther House of Beauty dalam memberikan pelayanan perawatan estetika medi. Esther House of Beauty menawarkan perawatan kulit dari ujung kepala hingga ujung kaki, untuk wanita, maupun pria. Untuk tua maupun muda.
Berbekal kepiawaiannya dalam memadukan bahan baku alami (herbal treatment) dan teknologi modern (advanced aesthetic therapy), serta medis, Esther House of Beauty kini memiliki outlet di 20 kota, tersebar di penjuru Indonesia. 3.1.3 Visi dan Misi Esther House of Beauty
VISI Esther House of Beauty
Menjadi klinik kecantikan terbaik yang memadukan konsep Herbal Treatment, Advanced Aesthetic Therapy, dan Medis dengan pemilihan kosmetika yang tepat.
MISI Esther House of Beauty
1. Menciptakan dan menjaga kualitas perawatan, produk obat dan kosmetika. 2. Mencetak sumber daya manusia yang kreatif, inovatif dan berdedikasi
tinggi.
3. Mengutamakan kualitas pelayanan yang prima. 3.1.4 Produk / Treatment Esther House of Beauty
14 Bagan 3. 1 Jenis Treatment
Herbal Treatment
Perawatan menggunakan bahan ekstrak tumbuh - tumbuhan alami yang telah diteliti dan teruji keamanannya. Hasil terbukti efektif dan aman untuk pemakaian jangka panjang.
Herbal Treatment yang ditawarkan oleh Esther House of Beauty diantaranya:
Gambar 3. 2 Bio – Herbal Treatment
Gambar 3. 3 Herbal Flex Accupressure Treatment / Produk
Esther House of Beauty
Advance Aesthetic
Medis
15 Gambar 3. 4 Honey Body Treatment
Terapi estetika medis menggunakan metoda, teknik, bahan dan alat teknologi canggih yang telah diuji coba dan terbukti hasil serta keamanannya di berbagai belahan dunia. Advance Aesthetic Therapy yang ditawarkan oleh Esther House of Beauty diantaranya :
Gambar 3. 5 Colour light Therapy
Gambar 3. 6 Herbal Phototherapy
Gambar 3. 7 Dermal Laser
Medis
16 Gambar 3. 8 Botox Injection
Gambar 3. 9 Couter
Gambar 3. 10 Soft Peel
3.2 Kompetitor
3.2.1 Logo Miracle Aesthetic Clinic
Logo yang Miracle mengacu pada aspek – aspek alam (earthy) dilihat dari segi warnanya, dan bentuk logo yang berupa tipografi dengan menggunakan jenis huruf kelompok sans serif yang mengacu pada modernitas . Berikut adalah bentuk logo dari Miracle Aesthetic Clinic.
Gambar 3. 11 Logo Miracle Aesthetic Clinic
17 Dari segi bentuk, logo miracle berbentuk logotype yang menggunakan huruf gologan sans serif yang mengacu pada aspek modern, kontemporer dan efisien.
3.2.2 Miracle Aesthetic Clinic
Dengan konsep “Beyond Result”, selain memberikan hasil perawatan yang prima, Miracle Aesthetic Clinic juga memberikan kenyamanan, keamanan dalam setiap perawatannya serta keramahan dan privasi bagi pelanggannya.
Berbekal pengalaman lebih dari 13 tahun, Miracle Aesthetic Clinic kini dikenal sebagai salah satu klinik estetika terdepan di Indonesia dengan 11 cabang yang tersebar di Jakarta, Surabaya, Denpasar, Kuta, Balikpapan, Malang, Batam dan Makassar. Dengan menggabungkan perawatan yang dilakukan oleh dokter dan beauty therapist, Miracle Aesthetic Clinic memberikan perawatan terpadu untuk kulit dan tubuh.
3.2.3 Logo Miracle Aesthetic Clinic
Visi: Menjadi klinik estetika dan manajemen penuaan terdepan di kawasannya. Misi: Meningkatkan kualitas hidup menuju tahapan tertinggi.
Nilai-nilai:
Empathy
Memiliki kepekaan dan kemampuan untuk memahami perasaan atau kesulitan orang lain. Menempatkan diri pada posisi orang lain untuk mencapai hubungan pribadi dan profesional yang lebih baik.
Excellence
Selalu memberikan yang terbaik.
Partnership
Mampu berperan serta dan bekerjasama dengan baik yang saling menguntungkan.
Integrity
18
Optimism
Memiliki keyakinan dan selalu berpandangan positif.
Dynamism
Memiliki semangat tinggi, energetik, kreatif, inovatif, adaptif dan berinisiatif guna mendorong perbaikan terus menerus untuk mencapai keberhasilan bersama.
Social concern :
Berperan serta dalam kehidupan sosial di lingkungan perusahaan dan masyarakat.
3.2.4 Produk / Treatment Miracle Aesthetic Clinic
Miracle Aesthetic Clinic menawarkan berbagai macam treatment wajah dan tubuh. Pada umumnya treatment di Miracle memang menggunakan alat teknologi tinggi khusus untuk kecantikan. Miracle memadukan antara aesthetic treatment dan beauty service. Beberapa diantaranya adalah :
Gambar 3. 12 Miracle Touch
Gambar 3. 13 Acne Phototherapy
19
3.3 Perbandingan STP yang dimiliki oleh Esther House of Beauty dan
Miracle Aesthetic Clinic
Tabel 3. 1 STP
STP Esther House of Beauty Miracle Aesthetic Clinic
Segmentasi klien / pasien dengan tingkat
social mulai dari menengah hingga atas.
klien / pasien dengan tingkat social mulai dari menengah hingga atas
Targeting Jenis Kelamin 80% Wanita dan
20% Pria
Pendidikan S1 ke atas Usia 25 – 45 tahun
Demografi : Masyarakat Kota Besar
Jenis Kelamin 80% Wanita dan 20% Pria
Pendidikan S1 ke atas Usia 25 – 45 tahun
Demografi : Masyarakat Kota Besar
Positioning Esther House of Beauty
menempatkan diri sebagai klinik kecantikan yang memiliki kekuatan dari segi Herbal (berbahan dasar alami/natural dan Medis
Miracle Aesthetic Clinic menempatkan diri sebagai pioneer in aesthetic clinic dan
terdepan diantara klinik – klinik kecantikan estetika yang sudah ada.
3.4 Perbandingan SWOT yang dimiliki oleh Esther House of Beauty dan
20 Tabel 3. 2 SWOT
SWOT Esther House of Beauty Miracle Aesthetic Clinic
Strength Bentuk logogram yang
menyerupai huruf “e” di desain
sedemikian rupa sehingga memunculkan kesan plastis pada ekor huruf e, dan memunculkan sifat fleksibilitas.
Bentuk logotype berupa tipografi yang mengacu pada aspek modern, dengan pilihan warna hijau untuk member kesan embrace feeling. Juga dipermanis dengan tampilan daun yang mengacu pada kesan segar / alami.
Weakness
Warna logo yang kurang berani
dan fresh, serta bentuk
logogram ”tulip” sudah tidak mewakili konsep dan modernitas produk kecantikan saat ini
Penggunaan logotype yang agak kaku, sehingga terkesan lebih
“dingin”
Opurtunity Logogram dan logotype lebih memiliki kesan feminine, lembut, serta penggunaan logogram yang memudahkan untuk diingat sebagai “brand”
Penggunaan logotype sans serif yang mewakili modernitas mengukuhkannya sebagai klinik estetika terkemuka.
Threat Logo yang terkesan statis, dan memiliki perpaduan warna yang kurang harmonis, akan mempengaruhi eye catching untuk pelanggan terhadap produk itu sendiri.
21 BAB IV
22
4.1 Analisa Keyword
Bagan 4. 1 Analisa Image
Herbal + Medis Positioning
Demografi Kota besar /
perkotaan
Maju .Crowded, sibuk,.
Tingkat stress tinggi
Menginginkan hasil yang cepat
Gaya hidup mewah
Ingin tampil cantik, menawan
Memikirkan hasil jangka panjang,
Individualism
Ruang social luas
Berhasil dalam lingk. sosial
Usia Kisaran usia 25 – 45 thn
Pemikir, easy going, cerdas
Suka eksperimen, peduli
Penuh pertimbangan (manfaat dan efek samping
Strata 1 ke atas Tingkat
pendidikan
Kelas Sosial Menengah ke atas
Kehidupan berkecukupan cenderung mewah
Tidak pernah merasa puas
Bersosialisasi
Elegant, Simple Menghargai prestise Pria
Wanita
Gender
Dewasa
Up to date
23 Berdasarkan analisa Segmentasi, Targeting dan Positioning yang sudah dilakukan, (bagan 4.1) penulis menarik kesimpulan bahwa kesan image yang harus ditampilkan oleh logo dari Esther House of Beauty adalah “ Elegance “ atau ” Anggun”. Elegan atau keanggunan bila dianalisa dari segi makna dalam desain merupakan standar tastefulness, kesederhanaan dan konsistensi desain, berfokus pada fitur utama atau dasar dari suatu objek, dengan gaya lemah gemulai yang bermartabat, namun mampu memberi penekanan pada keindahan gaya (Novelis Amerika: Robert E). Disamping itu berdasarkan analisa eksisting produk “Anggun” berarti memberikan yang terbaik dengan nilai – nilai responsibility, dinamis, luxurious yang dimiliki oleh Esther House of Beauty sendiri.
4.2 Analisa Warna
Pemilihan warna dalam desain logo sangat penting, karena warna adalah element yang pertama - tama menarik perhatian dan dapat dirasakan dalam suatu desain. Untuk itu diperlukan kehati – hatian penulis dalam pemilihan warna logo agar tidak gagal dalam menyampaikan maksud dan tujuan dari Esther House of Beauty. Analisa warna dilakukan berdasarkan keyword yang diperoleh tadi yaitu
24 Gambar 4. 1 Chart untuk pemilihan warna
Pada gambar diatas di peroleh warna yang sesuai dengan keyword. Warna – warna ini akan menjadi pilihan pada saat mendesain. Langkah selanjutnya penulis melakukan analisa lagi terhadap warna yang telah diperoleh dari penelitian warna sebelumnya.
25 Tabel 4. 1 Analisa Warna
26 Warna yang dipilih untuk logo Esther House of Beauty :
HEX #694463 HEX#b38eaf HEX#eae2df
[image:32.595.95.521.139.527.2]CMYK 59,78,38,22 CMYK 31,47,14,0 CMYK 7,9,9,0
Gambar 4. 3 Warna – warna terpilih
4.3 Analisa Tipografi
Dalam pemilihan tipografi yang penting untuk digaris bawahi adalah legibility atau tingkat keterbacaan pada logotype, selain mempertimbangkan fiilosofi dan keyword yang diperoleh. Keyword dari Esther House of Beauty adalah Elegance / Anggun. Dari keyword tersebut dipilih jenis font “Serif” (huruf dengan kait), dikarenakan jenis font ini memiliki sifat elegan / anggun, dan mewah tanpa harus kelihatan kaku. Keuntungan jenis font ini memiliki legibility yang baik dan fleksibel untuk semua media.
Logotype Esther House of Beauty yang akan ditulis “Esther” harus menggambarkan Esther House of Beauty sendiri. Seperti halnya dengan warna,
logotype “Esther” pun harus menggambarkan keanggunan(elegance), graceful,
27
“ esther ” elephant
“ esther ” Adobe Casion Pro Bold
“ esther ” Gothic
“ esther ” Georgia
“ esther ” Garamond
[image:33.595.95.498.136.532.2]“ esther “ Kozuka Mincho Pro B
28 Tabel 4. 2 Analisa Tipografi
Pilihan Huruf
Sesuai dengan
Keyword 30%
Sesuai dengan STP 50%
Sesuai dengan Tagline 20%
Jumlah
“ esther ” 2 3 1 2.3
“ esther ” 3 2 4 2.7
“ esther ” 2 1 2 2.1
“ esther ” 3 3 3 3
“ esther ” 1 2 2 1.7
“ esther “ 4 3 3
3.3
Dari penelitian tipografi penulis mendapatkan font yang dipakai untuk Logotype Esther House of Beauty. Font dengan nama „Kozuka Mincho Pro B‟ ini mampu membuat tulisan “esther” menjadi lebih anggun dengan jarak antar huruf yang memadai untuk tinkat legibility.
“ esther “
29
4.4 Analisa Copywriting
4.4.1 Logogram
Logo Esther House of Beauty penulis tidak hanya meredesain logotype tapi juga logogram (image). Berdasarkan keyword „Elegance / Anggun‟ penulis merancang ulang desain logo Esther yang harus memiliki sifat :
1. Anggun (Elegance) dalam desain
2. Dinamis ,Modern dan Fleksibel dalam pelayanan
Setelah mengetahui sifat yang harus dimiliki logogram, penulis membuat alternative bentuk untuk logogram. Berikut alternative bentuk yang akan digunakan :
[image:35.595.95.517.257.712.2]1. Tulip 3. Wanita 2. Melati 4. Daun (herbal)
Tabel 4. 3 Analisa Logogram
Pilihan Logogram
Sesuai dengan Keyword 30%
Sesuai dengan STP 50%
Sesuai dengan Tagline 20%
Jumlah
Tulip 1.2 2 0.8 4
Melati 0.9 1.5 0.8 3.2
Wanita 1.2 2 0.8 4
30 Dari penelitian logogram, penulis mengambil kesimpulan logogram yang akan digunakan untuk Esther House of Beauty adalah perpaduan antara „wanita‟ dan „tulip‟.
Wanita merupakan perlambangan sejati keanggunan dan symbol
kehidupan sebagaimana yang digambarkan oleh Valarie Hurst pada Dermascope Magazine bahwa wanita merupakan icon kecantikan sapanjang masa.
Tulip melambangkan kecantikan alami dan natural dari alam
[image:36.595.95.534.259.533.2]Sketsa Alternatif Desain
31 Tabel 4. 4 Analisa Logogram
Pilihan Logogram
Sesuai dengan Keyword 30%
Sesuai dengan STP 50%
Sesuai dengan Tagline 20%
Jumlah
3 2.5 2 7.5
2.7 2.5 2 7.2
3 5 2.2 10.2
1.2 2 1.4 4.6
1.5 2.5 1.2 4.7
32 Gambar 4. 7 Logogram terpilih
4.4.2 Alternatif Warna
Setelah mendapatkan logogram yang sesuai dengan keyword, STP, dan tagline penulis melanjutkan pada penelitian selanjutnya yaitu menentukan
penggunaan warna yang sudah diperoleh dari proses polling pada logogram dan logotype. Dalam hal ini penulis memperhitungkan dengan positioning dari Esther House of Beauty sebagai klinik dengan ciri khas natural (herbal). Berikut adalah alternative warna yang dibuat penulis.
[image:38.595.94.527.323.583.2]33 Tabel 4. 5 Analisa implementasi warna
Pilihan Logogram
Sesuai dengan Keyword 30%
Sesuai dengan STP 50%
Sesuai dengan Tagline 20%
Jumlah
0.9 1.5 0.6 3
0.6 1.5 0.4 2.5
0.6 1 0.6 2.2
0.9 2 0.6 3.5
34
[image:40.595.100.501.94.559.2]4.5 Final Design
Gambar 4. 9 Final Desain
Intisari Konsep Logo Esther House of Beauty yang baru adalah sebagai berikut : Konsep logo : Natural Elegan
Penjelasan konsep :
1. Dasar Bentuk, dasar bentuk logo Esther House of Beauty adalah garis
garis lekukan yang menyerupai wanita. Secara visual, bentuk ini menggambarkan pada sosok wanita dengan tubuh ideal, langsing, modern, berkaki jenjang.
35
2. Nilai Visual Logo, konfigurasi elemen logo yang berupa wanita dan
bunga tulip memiliki kandungan nilai visual Keanggunan yang menyatu dengan gaya hidup yang dinamis berpadu dengan sifat natural dari alam. Perpaduan tersebut merupakan wujud konsentrasi terhadap kemajuan teknologi saat ini untuk mencapai tujuan perusahaan/ produk.
3. Warna, penerapan warna pada logo bertolak dari dasar pemikiran akan
tersedianya keselarasan antara produk yang disimbolkan dengan image yang akan dibangun. Warna broken white pada tulip juga merupakan kaki wanita serta logotype. Broken White melambangkan sifat natural alam berpadu dengan medis memberikan kesan bersih, alami, aman, nyaman (comfortable touch), tenang (quiet), lembut (soft). Suatu kondisi yang diperlukan di Esther House of Beauty. Warna ungu muda pada garis lekuk tubuh wanita melambangkan kemewahan (luxurious), lemah lembut(graceful) dan moderen (fashionable) dalam mengikuti perkembangan teknologi. Semua kesan tersebut apabila digabungkan akan memiliki makna Naturally Elegan.
4. Huruf, penulisan nama klinik kecantikan menggunakan jenis huruf
Kozuka Mincho Pro B. Karakter yang terkandung dalam jenis huruf itu adalah kesan fleksibel dan ringan. Karakter bold pada jenis huruf itu memiliki makna simbolik keseriusan dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan. Sementara tipe huruf serif memiliki kesan mewah namun tidak berlebihan serta memiliki tingkat legibility yang cukup baik.
36 Ketentuan Implementasi Logo
Adapun ketentuan yang dibuat oelh penulis sebagai desainer untuk penggunaan logo ini yaitu sebagai berikut :
[image:42.595.95.524.139.683.2]1. Penempatan logotype harus disebelah kanan tengah dari logogram
37
2. Ukuran logotype huruf awal “e” pada “esther” harus lebih besar 1/3 bagian
dari ukuran huruf yang lain. Sedang penulisan “house of beauty” hanya sebesar 1/3 bagian dari logotype esther.
[image:43.595.94.539.172.638.2]Perbandingan ukuran logotype :
Gambar 4. 11 Perbandingan penulisan Logotype 1/3
2/3
< 1/3
> 1/3 Semuar huruf
sama besar
Huruf “e” ukurannya melebihi 1/3 kali uk huruf yang lain
38 3. Untuk penempatan logo pada kemasan produk tertentu, yang tidak memungkinkan dicantumkannya keseluruhan logo, maka hanya mencantumkan logotype esther.
Gambar 4. 12 Penempatan logo pada kemasan kecil
[image:44.595.93.544.79.601.2]4. Penulis menentukan warna (CMYK : 31,47,14,0) dan (CMYK:7,9,9,0) merupakan warna corporate, sehingga pada implementasi logo terdapat 2 (dua) alternative logo seperti yang ditunjukkan oleh gambar disamping
Gambar 4. 13 Implementasi warna corporate
d = 5cm
39 5. Khusus untuk penggunaan logo pada cap stempel dan media – media sejenis yang tidak memungkinkan mengggunakan warna, logo dapat diubah menjadi hitam. Ketentuan uk. Stempel min 5 x 6cm
Gambar 4. 14 Implementasi logo pada stempel 5 cm
6 cm 5 cm
6 cm
5 cm
40 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari tugas redesain logo ini antara lain : 1. Logo perusahaan atau organisasi merupakan suatu desain yang spesifik,
baik berupa symbol dan pola gambar, atau huruf tertulis yang menggambarkan citra perusahaan.
2. Logo perusahaan harus disesuaikan dengan konsep atau visi misi dari perusahaan serta sesuai dengan Segmentasi, Targeting dan Positioning Perusahaan. Bila mana ada perubahan pada hal – hal tersebut, keberadaan logo yang juga merupakan brand dari suatu produk perlu ditinjau ulang. 3. Standarisasi logo penting untuk ditetapkan menghindari “salah kaprah”
saat implementasi di berbagai media.
5.2 Saran
1. Diperlukan penelitian yang cermat dan pertimbangan matang dalam meredesain logo, terutama bila logo tersebut sudah dikenal oleh masyarakat luas. Redesain logo yang tidak cermat dapat mendatangkan kerugian berlipat ganda bagi produsen.
41 DAFTAR PUSTAKA
Kusrianto, A. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Lip, E. ( 1995). The Design & Feng Shui of Logos, Trademarks, & Signboards, Simon & Schuster (Asia) . Cina: Pte Ltd.
PPTA, T. ( 2003 ). Penyusunan Proposal Tugas Akhir. Surabaya: Stikom Surabaya.