• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN PADA BIDANG ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "METODOLOGI PENELITIAN PADA BIDANG ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI "

Copied!
194
0
0

Teks penuh

I. Konsep Dasar Penelitian

Bab ini meletakkan dasar pemahaman tentang penelitian ilmiah, menekankan pentingnya berpikir logis dan sistematis dalam proses pencarian pengetahuan. Diuraikan pula perbedaan antara metode dan metodologi penelitian, serta manfaat metodologi dalam memastikan kevalidan dan reliabilitas hasil penelitian. Bagian ini juga memperkenalkan tahapan umum proses penelitian, dari identifikasi masalah hingga penyusunan laporan, dengan penekanan pada penggunaan metode ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang dapat dipertanggungjawabkan. Secara pedagogis, bab ini memberikan kerangka kerja dasar yang krusial bagi mahasiswa untuk memahami siklus hidup sebuah penelitian ilmiah.

1.1. Pendahuluan

Bagian ini memperkenalkan pentingnya penelitian ilmiah di berbagai lembaga, baik pendidikan, pemerintahan, maupun swasta. Ditunjukkan peran Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan tantangan bagi akademisi untuk berkontribusi melalui publikasi ilmiah. Definisi penelitian sebagai proses sistematis menggunakan metode ilmiah dijabarkan, serta tahapan umumnya: identifikasi masalah, perumusan masalah, penelusuran pustaka, rancangan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyimpulan hasil. Pentingnya penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penerapan teknologi untuk memecahkan masalah juga dibahas. Nilai akademisnya terletak pada penekanan pentingnya metodologi ilmiah dalam menghasilkan temuan yang valid dan dapat diandalkan. Secara pedagogis, pendahuluan ini memberikan gambaran menyeluruh tentang konteks dan pentingnya penelitian ilmiah.

1.2. Berfikir Logis

Bagian ini menjelaskan penalaran (reasoning) sebagai proses berpikir logis untuk menarik kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang diketahui. Dibahas dua jenis penalaran: deduktif (dari umum ke khusus) dan induktif (dari khusus ke umum). Masing-masing dijelaskan dengan contoh dan diagram alur berpikir. Diuraikan pula perbedaan mendasar antara kedua jenis penalaran ini, khususnya mengenai aspek kepastian dan probabilitas kesimpulan. Nilai akademisnya terletak pada pemahaman pentingnya penalaran deduktif dan induktif dalam membangun argumen dan menarik kesimpulan yang valid dalam penelitian. Secara pedagogis, pemahaman ini membekali mahasiswa dengan kemampuan berpikir kritis dan analitis yang dibutuhkan dalam merancang dan mengevaluasi penelitian.

1.3. Metode Penelitian dan Metodologi Penelitian

Bagian ini membahas perbedaan antara metode dan metodologi penelitian. Metode dijelaskan sebagai kerangka kerja untuk melakukan tindakan, sedangkan metodologi sebagai ilmu tentang metode, meliputi langkah-langkah dan hasil penelitian. Diuraikan berbagai metode penelitian seperti sejarah, deskriptif, survei, eksperimen, studi kasus, dan studi kepustakaan. Metodologi penelitian dalam ilmu komputer ditekankan sebagai perencanaan sistematis dengan metode, teknik, dan alat bantu untuk meminimalisir kegagalan dan mencapai sasaran penelitian. Nilai akademisnya terletak pada pemahaman perbedaan dan hubungan antara metode dan metodologi, serta keragaman metode yang dapat dipilih sesuai konteks penelitian. Secara pedagogis, bagian ini membekali mahasiswa dengan pengetahuan untuk memilih metode dan merancang metodologi yang tepat untuk penelitian mereka.

1.4. Manfaat Metodologi

Bagian ini menggarisbawahi pentingnya metodologi sebagai operasionalisasi epistemologi, yaitu urutan langkah-langkah yang memastikan pengetahuan ilmiah. Metodologi dikaitkan dengan logika dan asumsi-asumsi yang mendasari aktivitas ilmiah. Manfaat penggunaan metodologi dijelaskan: meningkatkan pemahaman, tanggung jawab, dan kepercayaan diri; meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berargumen berbasis fakta; dan memfasilitasi penyampaian saran dan ide berbasis fakta. Nilai akademisnya terletak pada pemahaman mendalam tentang landasan filosofis metodologi dan implikasinya pada integritas penelitian. Secara pedagogis, bagian ini menguatkan pentingnya metodologi dalam menghasilkan penelitian yang bermutu dan beretika.

1.5. Proses Penelitian

Bagian ini menjelaskan proses penelitian ilmiah secara sistematis, dimulai dari penetapan permasalahan umum hingga penyusunan laporan. Tahapan-tahapannya diuraikan secara detail: penetapan permasalahan, pencarian literatur, perumusan masalah spesifik, desain metodologi, pengumpulan data, analisis data, dan pelaporan hasil. Ditampilkan pula diagram alur penelitian dan penjelasan masing-masing tahapan. Berbagai jenis riset (dasar, terapan, evaluatif, R&D, action research) dan pengkategorian berdasarkan waktu (cross-sectional, longitudinal) serta metode (kuantitatif dan kualitatif) dibahas. Nilai akademisnya terletak pada pemahaman menyeluruh tentang proses penelitian ilmiah. Secara pedagogis, bab ini membekali mahasiswa dengan panduan langkah demi langkah dalam melakukan penelitian ilmiah.

II. Identifikasi Masalah dan Hipotesis

Bab ini membahas secara mendalam tahapan penting dalam penelitian, yaitu identifikasi dan perumusan masalah serta formulasi hipotesis. Ditegaskan peran perumusan masalah yang jelas sebagai landasan seluruh proses penelitian. Diuraikan berbagai sumber masalah penelitian, kriteria permasalahan yang baik, serta contoh perumusan masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian. Bagian ini juga menjelaskan bagaimana merumuskan hipotesis berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi. Secara pedagogis, bab ini melatih mahasiswa untuk mengidentifikasi masalah riset yang relevan, merumuskan pertanyaan riset yang terfokus, dan membangun hipotesis yang teruji.

2.1. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Bagian ini menekankan pentingnya identifikasi masalah sebagai langkah awal penelitian. Diuraikan pertimbangan-pertimbangan dalam memilih masalah penelitian, seperti waktu, biaya, kemampuan peneliti, dan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Dijelaskan tujuan perumusan masalah dan berbagai sumber masalah penelitian (observasi, diskusi, ahli, bibliografi). Bagian ini juga membahas cara merumuskan masalah penelitian, baik dalam bentuk pertanyaan maupun pernyataan. Nilai akademisnya terletak pada pemahaman proses sistematis dalam menentukan dan membatasi ruang lingkup suatu permasalahan riset. Secara pedagogis, bagian ini melatih mahasiswa untuk mengidentifikasi masalah riset secara kritis dan sistematis.

2.2. Langkah-Langkah Perumusan Masalah

Bagian ini memberikan langkah-langkah praktis dalam merumuskan masalah penelitian. Diuraikan proses transformasi topik umum menjadi permasalahan yang spesifik dan terukur. Penjelasan tentang bagaimana mengidentifikasi tujuan penelitian, menetapkan variabel yang akan diukur, serta memastikan ketersediaan alat ukur yang sesuai. Nilai akademisnya terletak pada pemahaman metodologi perumusan masalah yang terstruktur dan terarah. Secara pedagogis, bagian ini memberikan panduan praktis bagi mahasiswa untuk merumuskan masalah riset yang terukur dan dapat dikerjakan.

2.3. Contoh Perumusan Masalah

Bagian ini memberikan contoh konkret perumusan masalah dari tesis-tesis sebelumnya. Contoh-contoh ini bertujuan untuk mengilustrasikan bagaimana masalah penelitian dirumuskan secara tepat dan spesifik. Analisis terhadap contoh-contoh tersebut akan membantu mahasiswa untuk memahami karakteristik perumusan masalah yang baik. Nilai akademisnya terletak pada pemahaman implikasi praktis dari perumusan masalah yang tepat. Secara pedagogis, bagian ini memberikan contoh nyata yang dapat ditiru dan diadaptasi oleh mahasiswa dalam merumuskan masalah penelitian mereka.

2.4. Hipotesis Penelitian

Bagian ini menjelaskan pentingnya formulasi hipotesis setelah masalah penelitian diidentifikasi. Diuraikan hubungan antara masalah penelitian dan hipotesis sebagai suatu pernyataan yang dapat diuji kebenarannya. Penjelasan mengenai bagaimana hipotesis dirumuskan berdasarkan permasalahan yang spesifik dan terukur. Nilai akademisnya terletak pada pemahaman peran hipotesis dalam mengarahkan dan membatasi ruang lingkup penelitian. Secara pedagogis, bagian ini membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan untuk merumuskan hipotesis yang valid dan dapat diuji secara empiris.

Gambar

gambar 1.4. berikut ini.
Gambar 2.1. Perumusan Masalah
Gambar 2.2. Hubungan Antara Komponen Untuk Mengidentifikasi  8
Gambar 2.3. Pemetaan Permasalahan pada Contoh 2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mengacu pada arahan pembangunan sebagaimana digariskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2005-2009, bidang-bidang yang sangat mendasar untuk diprioritaskan

Penelitian yang baik harus dapat dipecahkan atau dicari jawabannya melalui data yang telah dikumpulkan dan dibantu dengan metode pemecahan masalah, selain harus menarik

Hasil penelitian rekayasa dapat berupa model, formula, algoritmq struktur data, arsitektur, produk, maupun sistem yang telah teruji, sedangkan hasil

Dokumen yang mendukung pada APO08 dapat dilihat pada Tabel 4, berisikan peraturan- peraturan yang berhubungan dengan pengelolaan hubungan TI dan visi misi Kota Batu,

Lakukan analisis dan evaluasi penelitian berbasis design dan creation. Lakukan studi pada sebuah penelitian yang menggunakan strategi ini. a) Menjelaskan arti dari strategi

Koefisien pembobotan yang optimal dalam deteksi emosi pada tweet berbahasa Indonesia tentang pembelajaran jarak jauh menggunakan metode KNN dengan pembobotan kata

Kertas karya ini berjudul “Evaluasi Keterpakaian Koleksi Bidang Ilmu Komputer Pada Perpustakaan Akademi Manajemen Informatika Komputer Harapan Medan” yang merupakan salah

Sekilas tentang Fasilkom UI Pusilkom Pusat Ilmu Komputer 1972 Program MIK Magister Ilmu Komputer 1988 Fasilkom UI resmi didirikan 1993 2019 Program Sarjana Ilmu Komputer 1986