• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kelayakan Bisnis Pengangkutan Barang Serba Guna pada CV. Bina Usaha Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Kelayakan Bisnis Pengangkutan Barang Serba Guna pada CV. Bina Usaha Medan"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA-1 MEDAN

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PENGANGKUTAN

BARANG SERBA GUNA PADA

CV BINA USAHA MEDAN

SKRIPSI

OLEH

RAMA DEVA PRIYA 050502027 MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan

(2)

ABSTRAK

Rama Deva Priya (2010). 050502027. Analisis Kelayakan Bisnis Pengangkutan Barang Serba Guna pada CV. Bina Usaha Medan. Ketua Departemen Manajemen; Ibu Prof. DR. Hj. Ritha F.Dalimunthe, SE, MSi. Sekretaris Departemen Manajemen; Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA. Dosen Pembimbing; Ibu Frida Ramadhini SE, MM. Dosen Penguji I; Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si. Dosen Penguji II; Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar, M.Si. Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah bisnis yang berdiri layak untuk beroperasi atau tidak ditinjau dari aspek-aspek kelayakan bisnisnya, yaitu aspek manajemen, aspek pasar dan pemasaran, aspek hukum, sosial, dan budaya. Penulis menarik hipotesis bahwa usaha yang berdiri layak untuk beroperasi jika ditinjau dari aspek-aspek kelayakan bisnis tersebut.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Maka dari itu penelitian mengarah pada sebuah perusahaan dimana populasi yang sekaligus menjadi sampel adalah pemilik perusahaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika ditinjau dari aspsek-aspek kelayakan bisnisnya, yaitu aspek manajemen, aspek pasar dan pemasaran, aspek hukum,sosial, dan budaya, maka perusahaan ini layak untuk beroperasi. Ini berarti hipotesis diterima.

(3)

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Analisis Kelayakan Bisnis pada CV. Bina Usaha Medan”. Serta sholawat dan salam terhadap baginda Rasulullah SAW serta para sahabat-sahabat beliau sebagai suri tauladan terhadap seluruh umat manusia.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekomoni, Universitas Sumatera Utara Medan.

Penulis mengucapkan kepada terkhusus orang tua tercinta Papa H. Siswo Hariyanto dan Mama Hj. Siti Kutwatiyah yang senantiasa memberikan moril, spiritual, materil serta kasih sayang yang tiada hingga dan perhatian penuh selama penulis kuliah dan dalam penyusunan skripsi ini di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyelesaikan skripsi dan juga mengikuti pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara banyak menerima tuntunan, bantuan dan petunjuk serta motivasi dari berbagai pihak. Menyadari hal tersebut, maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

(4)

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si., selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA., selaku sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Frida Ramadhini SE ,MM.selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si., selaku penguji I yang memberikan kritik dan masukan yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar M.Si., selaku penguji II yang memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Segenap para dosen dan staf pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bekal dan ilmu pengetahuan guna menghadapi tantangan/perubahan di masa mendatang.

8. Bang Jumadi, Kak Dani, Kak Susi, Kak Vina selaku staf Departemen Manajemen, terima kasih bantuan dan kerja samanya selama mengikuti perkuliahaan.

9. Pemilik dan seluruh manager serta karyawan CV. Bina Usaha Medan.

10.Adikku tercinta Rani Kaulika yang selalu memberikan dukungan dan doa selama ini sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini.

11.Seluruh keluarga Papa dan keluarga Mama serta saudara sepupuku yang terus memberikan kepercayaan kepadaku untuk menyelesaikan skripsi ini. 12.Teman-temanku seperjuangan di Departemen Manajemen 2005 seperti Iqbal

(5)

Tambunan, Selvi Nababan, Iin Gustinas, Veby Febiola dan yang tidak tersebut namanya, terima kasih atas dukungannya selama ini.

13.Semua pihak, rekan, sahabat yang namanya tidak penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih atas kerjasamanya selama ini.

Akhirul kalam, penulis memohon maaf atas setiap kekurangan yang ada dalam penulisan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan bagi peneliti selanjutnya yang akan menulis topik yang sama demi perkembangan dan kemajuan Civitas Akademika.

Medan, ___ Juni 2010 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR DIAGRAM ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Kerangka Konseptual ... 5

D. Hipotesis ... 6

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

F. Tujuan Penelitian ... 6

G. Manfaat Penelitian ... 7

H. Metode Penelitian ... 7

1. Batasan Operasional ... 7

2. Definisi Operasional Variabel ... 8

3. Tempat dan Waktu Penelitian... 9

4. Jenis Data ... 10

(7)

6. Populasi dan Sampel ... 10

7. Teknik Analisis Data ... 11

BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu ... 12

B. Kewirausahaan dan Studi Kelayakan ... 12

C. Studi Kelayakan dalam Bisnis Jasa ... 13

D. Pihak-Pihak yang Membutuhkan Studi Kelayakan ... 14

E. Tahapan Studi Kelayakan Bisnis Jasa ... 16

F. Aspek-Aspek Utama Studi Kelayakan ... 18

1. Aspek Hukum, Sosial, Ekonomi, dan Budaya... 19

2. Aspek Pasar dan Pemasaran ... 19

3. Aspek Manajemen ... 20

G. Konsep-Konsep Jasa ... 20

1. Definisi Jasa. ... 20

2. Karakteristik Jasa ... 21

3. Komponen Utama Manajemen Jasa yang Terintegrasi ... 21

4. Proses Pembelian Jasa ... 23

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Perkembangan Perusahaan ... 24

B. Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan ... 25

(8)

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI

A. Prosedur Penilaian Kelayakan Bisnis ... 29 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 36 B. Saran ... 37 DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR TABEL

(10)

DAFTAR GAMBAR

(11)

ABSTRAK

Rama Deva Priya (2010). 050502027. Analisis Kelayakan Bisnis Pengangkutan Barang Serba Guna pada CV. Bina Usaha Medan. Ketua Departemen Manajemen; Ibu Prof. DR. Hj. Ritha F.Dalimunthe, SE, MSi. Sekretaris Departemen Manajemen; Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA. Dosen Pembimbing; Ibu Frida Ramadhini SE, MM. Dosen Penguji I; Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si. Dosen Penguji II; Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar, M.Si. Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah bisnis yang berdiri layak untuk beroperasi atau tidak ditinjau dari aspek-aspek kelayakan bisnisnya, yaitu aspek manajemen, aspek pasar dan pemasaran, aspek hukum, sosial, dan budaya. Penulis menarik hipotesis bahwa usaha yang berdiri layak untuk beroperasi jika ditinjau dari aspek-aspek kelayakan bisnis tersebut.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Maka dari itu penelitian mengarah pada sebuah perusahaan dimana populasi yang sekaligus menjadi sampel adalah pemilik perusahaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika ditinjau dari aspsek-aspek kelayakan bisnisnya, yaitu aspek manajemen, aspek pasar dan pemasaran, aspek hukum,sosial, dan budaya, maka perusahaan ini layak untuk beroperasi. Ini berarti hipotesis diterima.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era globalisasi sekarang ini dimana persaingan bisnis yang semakin tinggi antar perusahaan, menyebabkan setiap perusahaan saling berpacu untuk menjadi yang terbaik, dengan harapan meningkatnya penjualan yang berarti perusahaan memiliki lebih banyak konsumen. Perusahaan yang mampu bersaing dalam pasar adalah perusahaan yang dapat menyediakan produk atau jasa yang berkualitas, sehingga perusahaan dituntut untuk terus melakukan perbaikan di segala aspek. (http://www.scribd.com/doc/3149930/bisnis-sekarang-doc.htm)

Studi kelayakan bisnis (Didit H. dan Triani P,:2009) merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasikan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan. Studi ini pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis agar mampu memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang waktu. Dalam studi ini, pertimbangan-pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting karena akan dijadikan dasar implementasi kegiatan usaha.

(13)

mengetahui kelayakan bisnis dari aspek pasar dengan pertimbangan bahwa jika pasar yang dituju tidak jelas, prospek bisnis ke depan tidak jelas, pemasaran yang kurang baik, maka resiko kegagalan menjadi besar. Tujuan studi kelayakan bisnis aspek manajemen adalah untuk mengetahui apakah dalam pembangunan dan implementasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan dan dikendalikan sehingga bisnis dikatakan layak atau tidak. Dan studi kelayakan bisnis dari aspek hukum, sosial, serta budaya bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh lingkungan luar memberikan peluang dan sekaligus ancaman bagi sebuah bisnis.

Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut diatas menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti manajemen, hukum sosial dan budaya, pasar dan pemasaran, teknologi dan lain sebagainya. (http://id.wikipedia.org/wiki/Studi_ke

layakan_bisnis)

(14)

maka bukan tidak mungkin sebuah perusahaan atau bisnis menjadi sukses dan layak untuk terus dioperasikan lebih jauh lagi. (http://etd.eprints.ums.ac.id/1906

/1/A210000268.pdf)

Bisnis pengangkutan barang merupakan salah satu alternatif bisnis. Saat ini banyak sekali perusahaan angkutan barang yang terus tumbuh dan berkembang seiring dengan semakin besarnya volume perdagangan antar daerah atau antar negara (export import). Perusahaan angkutan barang atau jasa pengiriman yang ada sekarang cukup banyak jumlahnya dan mampu untuk menangani berbagai kegiatan seperti angkutan barang ke tempat lain, pengiriman mobil, pengiriman motor, pengiriman kargo biasa, angkutan barang pindahan mulai dari proses pengepakan, penghitungan barang dan sebagainya, pengiriman dokumen dalam kota (city courier) maupun dokumen antar daerah atau suatu negara.

(http://bikin.web.id /tag/transportasi-angkutan-barang/)

(15)

Internasional (salah satu eksportir kopi Starbuck), PT Kamadjadja (distributor resmi produk Unilever), PT Indocafco (ECOM Group) dan lain sebagainya. CV Bina Usaha melayani pengiriman berbagai jenis barang seperti minyak, kopi, batu-batuan, hingga alat-alat berat.

Tabel 1.1

Data Karyawan CV Bina Usaha Medan

No. Bagian Jumlah

1 Direktur/Pemilik 1 orang

2 Manager 5 orang

3 Staff Administrasi dan Keuangan 18 orang

4 Supir Truk 10 orang

5 Mekanik 5 orang

6 Bagian Lapangan 12 orang

Jumlah 51 orang

Sumber : Data Karyawan CV Bina Usaha, 2009 (diolah)

(16)

Dari penjelasan di atas maka dalam skripsi ini penyusun akan membahas analisa suatu kelayakan bisnis dengan judul ”Analisis Kelayakan Bisnis Pengangkutan Barang Serba Guna Pada CV. Bina Usaha Medan.”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Apakah bisnis pengangkutan barang serba guna pada CV Bina Usaha layak untuk beroperasi?”

C. Kerangka Konseptual

Agar bisa mencapai tingkat perkembangan dan keuntungan usaha yang optimal, seseorang hendaknya mengkaji lebih dulu bidang usaha yang akan dimasukinya melalui suatu Studi Kelayakan Bisnis (SKB). Dari pengkajian awal ini pula resiko kegagalan bisa diantisipasi.

Adapun yang menjadi kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah :

Sumber : (Suratman,2001) diolah Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual

Kelayakan Bisnis (y) Aspek-Aspek Studi Kelayakan

Bisnis (X) 1. Aspek Manajemen

2. Aspek Pasar dan Pemasaran 3. Aspek Hukum, Sosial, dan

(17)

Aspek manajemen adalah aspek rencana bisnis yang meliputi proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Aspek pasar merupakan aspek rencana bisnis yang mengarah pada kemana suatu produk atau jasa akan dipasarkan. Sedangkan aspek hukum, sosial, dan budaya adalah aspek rencana bisnis yang berkaitan dengan hukum, sosial, dan budaya yang ada pada sebuah organisasi.

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara suatu permasalahan sehingga kebenarannya perlu diuji. Menurut pola umum metode ilmiah, setiap penelitian terhadap objek hendaknya di bawah tuntutan suatu hipotesis yang berfungsi sebagai pegangan sementara atau jawaban sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya dalam kenyataan (empirical verification), percobaan

(eksperimental) atau praktek (implementation) (Umar, 2000:80).

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka hipotesis yang diperoleh oleh penulis adalah bisnis pengangkutan barang serba guna pada CV. Bina Usaha Medan layak untuk beroperasi.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

(18)

2. Manfaat Penelitian

Selain tujuan tersebut, manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Perusahaan

Dapat menjadi masukan untuk perusahan CV. Bina Usaha dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi agar dapat meminimalkan resiko yang akan terjadi dapat terhindarkan. b. Bagi Pihak Lain

Diharapkan penulisan ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan menambah referensi perpustakaan dan untuk referensi bagi penelitian selanjutnya.

c. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori-teori dan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh di bangku kuliah ke dalam praktek di lapangan serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang perkembangan sektor usaha kecil di Indonesia.

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

(19)

kuesioner kepada responden tersebut, maka penelitian ini hanya dibatasi pada :

a. aspek-aspek studi kelayakan bisnis yang terdiri dari aspek manajemen, aspek pasar dan pemasaran, aspek hukum, sosial, dan budaya (variabel x).

b. kelayakan bisnis (variabel y). 2. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu defenisi variabel yang akan diteliti sebagai berikut:

Tabel 1.2

Aspek rencana bisnis yang meliputi proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan

1. Penerapan manajemen 2. Pemilihan karyawan yang

sesuai kriteria

Aspek rencana bisnis yang mengarah pada kemana suatu

(20)

dan Pemasaran produk atau jasa akan dipasarkan

Aspek rencana bisnis yang berkaitan dengan hukum, sosial, dan budaya yang ada.

1. Penerapan hukum, sosial, dan budaya

2. Surat izin usaha

Kelayakan Bisnis

Penelitian yang menyangkut berbagai aspek, seperti aspek manajemen, pasar, hukum, sosial, dan budaya yang hasilnya

digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu bisnis dapat dikerjakan atau tidak.

1. Aspek-aspek kelayakan

Sumber : (Suratman, 2001) diolah 3. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

(21)

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan April sampai dengan bulan Juni tahun 2010.

4. Jenis Data

Menurut sumbernya (Umar, 1999:40), data dibedakan atas dua :

a. Data Primer, yaitu data yang didapat dari sumber pertama baik individu maupun kelompok, seperti hasil dari wawancara.

b. Data sekunder, data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam analisis ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: 1. Wawancara

Merupakan pengumpulan data dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara tertulis dan lisan yang ditujukan kepada pemilik untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. 2. Observasi

Dengan cara mengamati langsung kelapangan untuk melihat keadaan yang sebenarnya.

6. Populasi dan Sampel

(22)

7. Teknik Analisis Data

(23)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Rudy (2003) melakukan penelitian yang berjudul ”Analisis Kelayakan Sebuah Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Gerai Penjualan Pulsa Handphone di Sepanjang Jalan Letda Sujono pada tahun 2007), dengan menggunakan 2 ( dua ) indikator, yaitu aspek manajemen dan aspek pemasaran menghasilkan kesimpulan bahwa sebuah usaha dikatakan layak jika manajemen dan pemasarannya berjalan dengan baik serta memperoleh laba yang sesuai.

Faisal (2001) mengadakan penelitian dengan judul ” Faktor-Faktor Yang Mendorong Sebuah Usaha Layak Untuk Beroperasi (Studi Kasus pada Pajak USU Medan), dimana peneliti menggunakan tiga indikator untuk mengukur kelayakan sebuah usaha, yaitu : aspek yuridis (legal), aspek politik sosial dan budaya, serta aspek sumber daya manusia. Dan keberhasilan usaha akan diukur dengan tiga indikator yaitu keuntungan usaha, jumlah penjualan dan pertumbuhan usaha. Berdasarkan penelitian diperoleh yaitu kelayakan sebuah usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pada usaha di Pajak USU Medan dengan koefisien regresi X=0.45991.

B. Kewirausahaan dan Studi Kelayakan

(24)

ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumber daya yang diperlukan untuk mendirikannya.

Kewirausahaan (M. Tohar, 2000:163-165) didefinisikan sebagai berikut: a. Swasta

Berasal dari prakata swa dan sta. Swa berarti sendiri dan sta berarti berdiri. Swasta berarti berdiri sendiri. Jadi orang-orang swasta adalah meraka yang sanggup “berdiri sendiri”

b. Wiraswasta

Berasal dari kata wira atau perwira dan swasta. Wira berarti bijaksana, mulia atau luhur. Swasta atau berdiri sendiri berarti hidup berdiri sendirian

c. Wirausaha

Wirausaha bukan sekedar pengusaha yang sukses karena mamiliki ciri-ciri serta kemampuan tertentu untuk emciptakan sesuatu yang baru.

C. Studi Kelayakan dalam Bisnis Jasa

(25)

dari objek pengamat yang bersifat wajar, benar, dapat diterima dan diperoleh, dapat diselesaikan, dapat dicapai, dapat dikerjakan, atau dapat memberikan kepuasan atau kenikmatan kepada si pengamat atau si pemerhati. Sedangkan proyek berarti suatu program penyelidikan dan aktivitas yang terorganisir dengan maksud untuk memperoleh suatu tujuan tertentu (laba) dengan batas waktu tertentu serta bersifat tidak berulang-ulang.

D. Pihak-Pihak yang Membutuhkan Studi Kelayakan

Pihak-pihak yang membutuhkan studi kelayakan, menurut Husein Umar (2003:6-7) antara lain:

1. Pihak Investor

Apabila hasil suatu studi kelayakan dinyatakan layak direalisasikan, tahap selanjutnya adalah mencari sumber pendanaan, misalnya dengan mencari investor atau pemilik modal yang mau turut menanamkan modalnya pada proyek bisnis jasa yang akan dikerjakan itu. Sudah tentu calon investor tersebut akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis jasa tersebut karena calon investor mempunyai kepentingan langsung berkaitan dengan keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan keselamatan atas modal yang ditanamkan.

2. Pihak Kreditor

(26)

mempertimbangkan sisi-sisi lain, misalnya bonafiditas dan ketersediaan agunan pihak perusahaan sebelum memutuskan untuk memberi kredit atau tidak.

3. Pihak Manajemen Perusahaan

Studi kelayakan bisnis jasa dapat pula dilakukan oleh pihak eksternal perusahaan selain pihak internal. Terlepas dari siapa yang membuat, pembuatan proposal ini merupakan suatu upaya untuk merealisasikan ide proyek yang bermuara peningkatan usaha dalam rangka meningkatkan laba perusahaan. Sebagai pihak yang menjadi project leader, sudah tentu pihak manajemen perlu mempelajari studi kelayakan itu, misalnya soal pendanaan: berapa yang dialokasikan dari modal sendiri, rencana pendanaan dari investor, dan rencana pendanaan dari kreditor.

4. Pihak Pemerintah dan Masyarakat

Susunan studi kelayakan jasa perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah karena bagaimanapun pemerintah dapat secara langsung maupun tidak, mempengaruhi kebijakan perusahaan.

5. Untuk Tujuan Pembangunan Ekonomi

(27)

E. Tahapan Studi Kelayakan Bisnis Jasa

Suatu studi kelayakan bisnis jasa memiliki beberapa tahapan dalam pelaksanaannya (Husein, Umar: 2003), yaitu:

1. Penemuan Ide

Produk yang akan dibuat hendaknya memiliki potensi laku dijual dan menguntungkan. Oleh karena itu, harus dilakukan penelitian terhadap kebutuhan pasar dan jenis produknya. Penelitian jenis produk dapat dilakukan. Berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Misalnya,apakah suatu produk yang akan dibuat dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang masih belum terpenuhi, untuk memenuhi kebutuhan manusia terhadap produk yang belum ada, atau untuk mengganti produk yang sudah ada dengan produk lain yang mempunyai nilai lebih. Di lain pihak, sehubungan dengan kebutuhan pasar, hasil penelitian yang diharapkan adalah apakah produk yang nantinya dihasilkan dapat dijual di pasar yang cukup sehat (permintaan yang cukup baik dalam jangka panjang). Selanjutnya untuk menghasilkan ide proyek bisnis jasa tadi, diperlukan penelitian yang terorganisasi dengan baik serta dukungan sumber daya yang memadai. Jika ide proyek lebih dari satu, yang dipilih oleh pengambil keputusan biasanya tergantung pada tiga faktor, yaitu:

a. Apakah ide proyek cocok dengan kata ”hati” nya.

(28)

c. Apakah ada keyakinan akan kemampuan proyek untuk menghasilkan laba. Jadi, walaupun terdapat lebih dari satu proyek, pada gilirannya yang dipilih adalah yang sesuai dengan prioritasnya.

2. Tahap Penelitian

Setelah ketiga ide proyek terpilih, selanjutnya penelitian yang lebih mendalam dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Langkah awalnya adalah mengumpulkan data, lalu mengolah data-data tersebut dengan teori-teori yang relevan, menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data dengan alat-alat analisis, terakhir menyimpulkan hasil sampai tahap pembuatan laporan hasil penelitiannya.

3. Tahap Evaluasi

Dalam tahap evaluasi ada tiga macam tahap evaluasi, yaitu: a. Evaluasi terhadap usulan proyek yang akan didirikan. b. Evaluasi terhadap usulan proyek yang akan dibangun. c. Evaluasi terhadap bisnis yang sudah dilakukan secara rutin. 4. Tahap Urutan Usulan yang Layak

(29)

5. Tahap Rencana Pelaksanaan

Setelah suatu rencana bisnis dipilih utuk direalisasikan, dibuatlah rencana kerja pelaksanaan proyek itu sendiri. Mulai dari menentukan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana, ketersediaan dana dan sumber daya lain, kesiapan manajemen, dan lain-lain.

6. Tahap Pelaksanaan

Setelah semua persiapan dilakukan, tahap berikutnya adalah merealisasikan pembangunan proyek ini. Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan seorang manajer proyek. Jika proyek selesai dikerjakan, maka tahap berikutnya adalah melaksanakan tahap operasional bisnis ini secara rutin. Dalam operasional ini diperlukan kajian untuk mengevaluasi bisnis, yaitu dari sisi fungsional keuangan, pemasaran, produksi/operasi, SDM, dan manajemennya agar semua aspek pendukung berfungsi secara efektif dan efisien untuk meningkatkan laba perusahaan. Hasil evaluasi dapat dijadikan umpan balik bagi perusahaan untuk mengkaji ulang proses SKB ini secara terus menerus.

F. Aspek-Aspek Utama Studi Kelayakan

Aspek-aspek utama studi kelayakan menurut Suratman (2001:28) fokus utama studi kelayakan terpusat pada berbagai macam aspek, yaitu:

a. Aspek hukum, sosial, ekonomi, dan budaya b. Aspek pasar dan pemasaran

(30)

1. Aspek hukum, sosial, ekonomi, dan budaya

Secara khusus aspek hukum, sosial, ekonomi, dan budaya merupakan aspek yang menjadi dasar dari aspek-aspek yang lain dalam menentukan kelayakan suatu proyek investasi. Karena tidak jarang suatu proyek batal dibangun karena terbentur masalah legalitas.

Menurut Suratman (2001:31) aspek hukum, sosial, ekonomi, dan budaya mengkaji dampak keberadaan proyek terhadap lingkungan masyarakat terutama masyrakat setempat baik dari sisi sosial, ekonomi, dan budaya.

Dari sisi aspek hukum menurut Suratman (2001:29) adalah mengkaji tentang usulan legalitas proyek yang akan dibangun dan dioperasikan. Ini berarti bahwa setiap usaha yang akan didirikan dan dibangun di wilayah tertentu harus memenuhi hukum dan tata pengaturan yang berlaku di wilayah tersebut.

Dari sisi aspek sosial, ekonomi, dan budaya menurut Suratman (2001:31) adalah mengkaji tentang dampak keberadaan proyek terhadap kehidupan masyarakat setempat baik dari sisi sosial, ekonomi, dan budaya. 2. Aspek pasar dan pemasaran

(31)

dan pembeli, atau saling bertemunya antara kekuatan permintaan dan penawaran untuk membentuk suatu harga.

3. Aspek manajemen

Konsep dasar manejemen menurut Suratman (2001:95) adalah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian suatu aktivitas yang bertujuan untuk mengalokasikan sumber daya sehingga mempunyai nilai tambah.

G. Konsep-Konsep Jasa 1. Definisi Jasa

Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produk jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak. Dalam mengenali produk ini jasa atau bukan kita dapat mengklasifikasi dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan menggolongkannya pada apakah produk tersebut berwujud (tangible) atau tidak berwujud (intangible). Dengan kriteria ini, produk dapat diklasifikasikan kepada barang yang tahan lama (durable goods), barang tidak tahan lama (non

durable goods), dan jasa (service). Namun dalam membedakan barang

(32)

2. Karakteristik Jasa

Ada delapan aspek dasar sebagai pembeda antara jasa dan barang fisik, yaitu:

1. Produk jasa yang dikonsumsi tidak dapat dimiliki oleh konsumen. 2. Produk jasa merupakan suatu kinerja yang bersifat intangible

(nirwujud).

3. Dalam proses produk jasa, konsumen memiliki peran yang lebih besar untuk turut serta pengolahnya dibandingkan dengan produk fisik.

4. Orang-orang yang terlibat dalam proses dapat saja berperan sedikit banyak dalam pembentukan atau mendesain jasa.

5. Dalam hal operasionalisasi pemasukan dan pengeluaran, produk jasa lebih bervariasi.

6. Produk jasa tertentu sulit dievaluasi oleh konsumen. 7. Jasa tidak dapat disimpan

8. Faktor waktu dalam proses jasa dan konsumsi jasa relatif lebih diperhatikan.

3. Komponen Utama Manajemen Jasa yang Terintegrasi

(33)

1. Elemen-elemen produk.

Dalam hal ini adalah semua komponen kinerja kerja yang menciptakan nilai bagi konsumen.

2. Tempat, cyberspace, dan waktu.

Komponen ini membahas tentang keputusan-keputusan manajemen tentang kapan, dimana, dan bagaimana menjual jasa-jasanya pada konsumennya.

3. Proses.

Komponen ini berupa metode apa yang digunakan dalam pengoperasian jasa atau tahap-tahap kerja, yang secara tipikal merupakan langkah-langkah yang berperan dan dibutuhkan.

4. Produktivitas.

Komponen ini menjelaskan tentang bagaimana masukan jasa ditransformasikan dengan output yang menambah nilai bagi konsumen.

5. Kualitas.

Komponen ini cukup penting karena dalam komponen ini merupakan masukan suatu tingkat dimana jasa telah dapat memuaskan konsumen atas dasar kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan harapan-harapannya (expectations).

6. Orang.

(34)

7. Promosi.

Semua aktivitas komunikasi dan insentif yang didesain untuk membangun preferensi konsumen atas jasa yang spesifik.

8. Bukti fisik.

Sesuatu yang dapat divisualisasikan atau hal-hal lain yang tampak (tangible) yang dapat dijadikan sebagai bukti atas kualitas jasa. 9. Harga dan pengeluaran lainnya.

Pengeluaran yang dimaksudkan dalam komponen ini adalah pengeluaran seperti dalam bentuk uang, waktu, dan tenaga yang mendatangkan suatu transaksi pembelian jasa.

4. Proses Pembelian Jasa

Proses pembelian jasa suatu produk dapat dirangkai dalam lima tahap, yaitu:

1. Tahap pertama dimulai dari kesadaran akan adanya kebutuhan.

2. Tahap kedua pencarian produk-produk jasa yang dapat memenuhi kebutuhan.

3. Tahap ketiga dilaksanakan produk evaluasi atas alternatif jasa tersebut. 4. Tahap keempat keputusan pembelian pada jasa yang dapat dianggap

paling cocok oleh konsumen.

(35)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

Perusahaan CV. Bina Usaha ini terbentuk dari inspirasi pemilik akan kebutuhan pelanggan yang membutuhkan jasa akan pengangkutan barang. Baik perorangan ataupun perusahaan yang membutuhkan jasa pengangkutan. CV. Bina Usaha juga terinspirasi dari perusahaan lain yang sejenis dimana perusahaan tersebut cukup besar dan dari hasil survey pemilik usaha ini cukup besar peluangnya mengingat semakin banyak yang membutuhkan jasa pengangkutan ini.

Perusahaan yang berdiri pada tahun 2004 ini awal mulanya memilki 5 buah truck untuk memenuhi permintaan pelanggan akan jasa pengiriman dan pengangkutan barangnya. Usahanya terus berkembang hingga akhirnya CV. Bina Usaha memiliki 15 buah armada truck untuk pengirimannya. Perusahaan yang memiliki karyawan sebanyak 50 orang ini juga memiliki cabang usahanya di Nanggroe Aceh Darussalam sebagai tempat pemberhentian pengirimannya, tepatnya di kota Bireun. Dengan rute pengiriman dari Medan menuju NAD dan sebaliknya, CV. Bina Usaha kini menjadi sebuah perusahaan pengangkutan barang yang cukup besar dan ternama di NAD tepatnya di daerah Bireun.

(36)

Mandiri (produsen Opal Coffee), PT Mandago Internasional (salah satu eksportir kopi Starbuck), PT Kamadjadja (distributor resmi produk Unilever), PT Indocafco (ECOM Group) dan lain sebagainya.

B. Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan

STRUKTUR ORGANISASI CV BINA USAHA MEDAN

Gambar 3.1

Struktur Organisasi CV. Bina Usaha Medan Sumber : CV. Bina Usaha (diolah, 2010)

Berikut ini uraian tugas berdasarkan struktur organisasi CV. Bina Usaha Medan

1. Pemilik

Pemilik adalah orang yang membuka dan memiliki usaha tersebut.

(37)

Tugas pemilik adalah :

a. Menunjuk manager yang mewakili pemilik dalam mengawasi bisnisnya.

b. Memberikan wewenang dan tanggungjawab kepada manager untuk melakukan tugasnya.

c. Memberikan petunjuk kepada manager yang telah dipilih oleh pemilik.

d. Menetapkan harga jasa yang ditawarkan.

e. Membuat perencanaan perusahaan dalam jangka pendek. f. Membuat perencanaan perusahaan dalam jangka panjang. g. Memperhatikan perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu. h. Membuat strategi perencanaan terobosan baru sehingga perusahaan

dapat berkembang dan maju.

i. Bertanggungjawab atas pengembangan bisnis dan kemajuan perusahaan.

2. Manager

• Manager Administrasi

a. Memantau segala aktivitas perusahaan di bidang administrasi. b. Memberikan petunjuk kepada karyawan di bagian administrasi. c. Bertanggungjawab kepada pemilik perusahaan.

(38)

e. Membuat laporan kepada pemilik mengenai hal – hal yang berkenaan dengan administrasi.

f. Memberikan teguran atau peringatan secara lisan maupun tulisan kepada karyawan bagian administrasi jika melakukan kesalahan.

g. Membuat program-program atau acara untuk karyawan, serta mengkoordinir penyediaan fasilitas dan sarana yang dibutuhkan

• Manager Keuangan

a. Memantau segala aktivitas perusahaan di bidang keuangan. b. Memberikan petunjuk kepada karyawan di bagian keuangan. c. Bertanggungjawab kepada pemilik perusahaan.

d. Melakukan pertemuan secara berkala dengan seluruh karyawan bagian keuangan.

e. Membuat laporan kepada pemilik mengenai hal – hal yang berkenaan dengan keuangan perusahaan.

f. Memberikan teguran atau peringatan secara lisan maupun tulisan kepada karyawan bagian keuangan jika melakukan kesalahan.

• Manager Lapangan

a. Memantau segala aktivitas perusahaan bagian lapangan. b. Memberikan petunjuk kepada karyawan di bagian lapangan. c. Bertanggungjawab kepada pemilik perusahaan.

(39)

e. Membuat laporan kepada pemilik mengenai hal – hal yang berkenaan dengan kegiatan karyawan di lapangan.

f. Memberikan teguran atau peringatan secara lisan maupun tulisan kepada karyawan bagian lapangan jika melakukan kesalahan.

• Manager Mekanik

a. Memantau segala aktivitas mekanik.

b. Memberikan petunjuk kepada para mekanik. c. Bertanggungjawab kepada pemilik perusahaan.

d. Memberikan teguran atau peringatan secara lisan kepada mekanik jika melakukan kesalahan.

e. Memberikan pelatihan kepada mekanik tentang bagaimana mengerjakan pekerjaannya dengan baik dan benar.

• Kepala supir truck

a. Memberikan petunjuk kepada para supir truck. b. Bertanggungjawab kepada pemilik perusahaan.

c. Memberikan teguran atau peringatan secara lisan kepada para supir truck jika melakukan kesalahan.

d. Memberikan pelatihan kepada supir truck tentang bagaimana mengendarai truck dengan baik.

3. Karyawan

• Bagian administrasi

(40)

b. Memberikan pemaparan mengenai biaya jasa pengiriman atau pengangkutan barang kepada pelanggan.

c. Menyambut tamu yang datang dan keluar dengan memberi sapaan yang sopan.

• Bagian keuangan

a. Membuat laporan keuangan untuk dilaporkan kepada manager keuangan.

b. Mencatat segala aktivitas keuangan seperti pendapatan atau pengeluaran perusahaan.

• Bagian lapangan

a. Mengangkut barang yang akan dikirim ke atas truck. b. Menyusun barang di atas truck yang akan dikirim. • Mekanik

a. Mengecek mesin truck.

b. Memperbaiki mesin truck apabila ada yang rusak. c. Mengontrol mesin truck secara berkala.

• Supir truck

a. Mengemudikan truck yang membawa barang untuk dikirim.

(41)

C. Kegiatan Perusahaan

CV. Bina Usaha merupakan sebuah perusahaan jasa yang bergerak di bidang pengiriman barang seba guna. CV. Bina Usaha melayani segala jenis barang untuk dikirimkan dengan menggunakan truck sebagai armada pengangkutannya. Kecepatan dan ketepatan waktu menjadi hal yang utama bagi perusahaan dalam mengirimkan barang milik pelanggannya.

Dalam kegiatannya, CV. Bina Usaha mempekerjakan 50 orang karyawan dengan bagiannya masing-masing. Setiap karyawan bekerja dengan maksimal demi kepuasan pelanggannya. Barang yang akan dikirimkan menjadi tanggungjawab perusahaan sepenuhnya untuk sampai di tujuan dengan cepat dan selamat. Untuk itu CV. Bina Usaha benar-benar memperhatikan setiap proses pengiriman yang akan dilakukan. Mulai dari pengemasan barang, mengangkut barang ke atas truck, keselamatan barang selama perjalanan, hingga proses penururan barang dari truck.

Kerjasama antarkaryawan berjalan dengan cukup baik. Karyawan bagian administrasi melayani pelanggannya dengan ramah, karyawan di bagian lapangan bekerja dengan cepat dan hati-hati, mekanik yang selalu merawat truck dengan baik, serta supir truck yang mengerjakan pekerjaannya dengan penuh tanggungjawab. Setiap bagian bekerja secara maksimal sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan.

(42)

untuk membahas perkembangan perusahaan. Demi kerjasama yang kuat tak jarang pemilik perusahaan juga ikut turun ke lapangan memperhatikan jalannya kegiatan perusahaan.

D. Analisis Pesaing

Persaingan dalam sebuah usaha sangat mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan. Banyak perusahaan sejenis yang berada di sekitar lokasi CV. Bina Usaha. Diantaranya CV. Armada Niaga, CV. Aceh Ekspedisi, CV. Mutiara Ekspress, Cahaya Ekspres yang juga berlokasi di sepanjang Jl. Rajawali Medan, serta CV. Makmur Jaya dan CV EMCO Utama yang berlokasi si sekitar Jl. Sunggal Medan.

Dengan banyaknya pesaing yang ada tentunya CV. Bina Usaha telah mempersiapkan strategi untuk menghadapi pesaingnya. Untuk menghadapi pesaing lama, CV. Bina Usaha terus menambah kualitas pelayanan dan pengirimannya dengan lebik baik lagi. Perusahaan selalu berusaha untuk jadi yang terdepan dalam hal kualitas pelayan jasa pengangkutan ini. Sedangkan untuk menghadapi pesaing baru, CV. Bina Usaha cenderung untuk terus memperhatikan kegiatan apa saja yang dilakukan perusahaan baru tersebut, terobosan-terobosan yang bagaimana yang dilakukan, serta bagaimana perusahaan baru tersebut menetapkan harga.

(43)
(44)

BAB IV

ANALISIS DAN EVALUASI

A. Prosedur Penilaian Kelayakan Bisnis

Dalam memulai suatu bisnis, terlebih dahulu kita harus melakukan penelitian-penelitian atas bisnis yang akan dijalankan. Pada era sekarang ini banyak sekali para pelaku bisnis baru yang bermunculan dan dengan modal yang kuat tapi sayang sekali kebanyakan dari mereka menutup usahanya akibat kecerobohan dari para pelaku bisnis baru tersebut. Seringkali penyebab dari menutupnya usaha mereka adalah mereka tidak melakukan penelitian kelayakan terlebih dahulu atas bisnis yang akan mereka jalankan atau tekuni.

Dengan diadakan penelitian terlebih dahulu, maka kita akan mendapatkan atau memperoleh banyak keuntungan. Misalnya, dapat mengasumsi keuntungan yang akan diperoleh atau mungkin sebaliknya kerugian yang akan kita peroleh jika kita menjalankan bisnis ini. Disamping itu, dengan melakukan penelitian terhadap bisnis yang akan kita jalani maka kita dapat menghindar atau mengurangi resiko yang akan terjadi nantinya.

Dalam melakukan penelitian terhadap kelayakan sebuah bisnis, maka tahap-tahap dalam melakukan penilaian kelayakan bisnis adalah :

1. Aspek Manajemen

(45)

1. Aspek Manajemen

Dalam aspek manajemen, CV. Bina Usaha mempunyai konsep-konsep yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Perencanaan bisnis pengangkutan yang dilakukan oleh CV. Bina Usaha cukup matang. Baik dari segi modal yang dipersiapkan hingga penentuan lokasi usaha.

Pengorganisasian dilakukan dengan cara memantau cara kerja organisasi secara garis besar, seperti merinci seluruh pekerjaan dalam bentuk apapun. Baik dalam proses pengangkutan dan pengiriman ataupun administrasinya. Struktur organisasi dibangun sedemikian rupa hingga memudahkan pemilik untuk memantau usahanya. CV. Bina Usaha membangun sebuah struktur organisasi dengan cukup baik akan memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan sebuah usaha, sederhana namun memenuhi segala yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dengan pembuatan struktur organisasi ini, pembagian tugas setiap karyawan dan manager yang bekerja berjalan dengan efektif. Pengkoordinasian tugas setiap manager dan karyawan telah disusun sedemikian rupa hingga membuat kerjasama antara pemilik dan manager, manager dan karyawan, atau pemilik dengan karyawan berjalan dengan cukup sempurna.

(46)

serta dalam proses pengarahan dan pengawasan jalannya operasi perusahaan.

CV. BinaUsaha telah melakukan seleksi pemilihan karyawan dengan teliti dan sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh perusahaan. Karyawan yang bekerja di perusahaan ini adalah mereka yang telah memiliki pengalaman yang cukup banyak di bidang pengangkutan, dengan kemampuan yang paling minimal adalah kemampuan rata-rata. Artinya perusahaan benar-benar memperhatikan mutu dari karyawannya yang nantinya akan memberikan pengaruh yang posistif terhadap perkembangan perusahaan.

2. Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek Pasar

(47)

pengiriman dari Nanggroe Aceh Darussalam menuju Medan. Sebagian besar pelanggan perusahaan adalah orang atau perusahaan dari perkebunan atau pertanian yang membutuhkan jasa pengangkutan untuk mengirimkan hasil kebun atau pertaniannya. Untuk ke depannya pemilik CV. Bina Usaha mengatakan bahwa perusahaan akan memperluas pasarnya. Perusahaan sedang mencoba menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan lain seperti perusahaan minyak atau perusahaan barang bangunan.

Aspek Pemasaran

Analisis terhadap aspek pemasaran dalam menjalankan suatu usaha atau bisnis merupakan variabel yang penting untuk diperhatikan. Dalam hal ini CV. Bina Usaha menerapkan strategi marketing mix. Yang mana hal tersebut juga dipaparkan oleh Didit H. dan Triani P,:2009 mengenai product, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence.

a. Product (produk)

Produk yang ditawarkan oleh CV. Bina Usaha berupa jasa, dan lebih tepatnya adalah jasa pengangkutan barang. Dimana jasa yang ditawarkan berupa pengiriman barang yang cepat dan tepat waktu serta aman.

b. Price (harga)

(48)

ditetapkan oleh perusahaan harus bisa menutupi semua biaya yang telah dikeluarkan. Ini dimaksudkan agar perusahaan dapat memperoleh laba semaksimal mungkin dan memaksimalkan pangsa pasar dengan meningkatkan kualitas jasa pengangkutannya. Ini semua harus dijadikan sebagai bahan pertimbangan agar perusahaan dapat bertahan hidup.

Daftar Biaya Pengiriman dari Medan per Kilogram

Langsa Rp. 250

Lhokseumawe Rp. 300

Bireun Rp. 300

Tabel 4.1 Daftar Biaya Pengiriman Sumber : CV. Bina Usaha (diolah, 2010)

Dari tabel di atas dapat kita lihat harga yang diterapkan oleh CV. Bina Usaha. Untuk pengiriman dari Medan menuju tiga kota yang berbeda yaitu Langsa, Lhokseumawe, dan Bireun. Untuk pengiriman dari Medan menuju Langsa dikenakan harga Rp. 250 setiap kilogramnya. Sedangkan untuk pengiriman dari Medan menuju Lhokseumawe dan Bireun dikenakan biaya sebesar Rp. 300 setiap kilogramnya.

c. Place (tempat)

Place (tempat) adalah tempat dimana usaha dijalankan. Dimana

(49)

tempat yang ramai penduduk. Tepatnya di Jl. Rajawali No. 63 Medan. Di sekitar lokasi CV. Bina Usaha juga terdapat beberapa perusahaan pengangkutan yang sejenis.

Dan untuk lokasi cabang di Bireun, berada di Jl. Teuku Umar No. 26. Lokasi yang dipilih perusahaan berada tidak jauh dari pusat kota.

d. Promotion (promosi)

Perusahaan melakukan berbagai macam promosi untuk melancarkan bisnisnya. Promosi yang dilakuakan antara lain 1. Memberikan potongan harga bagi pengiriman partai besar. 2. Melakukan kerjasama dengan perusahaan sejenis.

3. Melakukan promosi ke perusahaan-perusahaan yang membutuhkan jasa pengangkutan dan pengiriman.

e. People (orang)

(50)

f. Process (proses)

Proses menjadi salah satu bagian yang sangat penting bagi perkembangan CV. Bina Usaha agar dapat menghasilkan produk berupa jasa yang prosesnya bisa berjalan efektif dan efisien, selain itu tentunya juga bisa diterima dengan baik oleh seluruh pelanggan CV. Bina Usaha Medan. Proses pengiriman barang diperhatikan secara detail oleh perusahaan, mulai dari pengemasan hingga penurunan barang ketika tiba di tempat tujuan.

g. Physical Evidennce (bukti fisik)

Produk yang berupa jasa pengiriman barang merupakan suatu hal yang bersifat intangible atau tidak dapat diukur secara pasti seperti halnya sebuah produk yang berbentuk barang. Cara dan bentuk pelayanan kepada CV. Bina Usaha ini juga merupakan bukti nyata yang seharusnya bisa dianggap atau dirasakan sebagai bukti fisik bagi para pelanggannya yang suatu hari nanti diharapkan akan memberikan sebuah testimonial positif kepada masyarakat umum guna mendukung perkembangan perusahaan menuju arah yang lebih baik lagi.

3. Aspek Hukum, Sosial, dan Budaya

(51)

usaha yang bergerak di bidang jasa pengangkutan barang. Untuk menjalankan bisnis ini, para pihak terkait telah memperhitungkan secara cermat, sehinga kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan dapat dihindari seperti tidak mengganggu masyarakat sekitar. Mengenai izin usaha, CV. Bina Usaha telah mendapatkan izin usahanya secara resmi. Artinya perusahaan ini berdiri secara resmi dengan hukum yang berlaku.

Dari sisi aspek sosialnya, CV. Bina Usaha ini tidak semata-mata hanya mecari keuntungan saja, tetapi juga mempunyai tanggungjawab sosial diantaranya dengan adanya bisnis ini, akan tercipta lapangan kerja. Terutama bagi masyarakat di sekitar perusahaan ini berdiri. Begitu pula sosialisasi dengan perusahaan lain sejenis atau perusahaan saingan. CV. Bina Usaha bersaing secara sehat dengan perusahaan sejenis yang merupakan saingannya. Hal ini terlihat dari pemilik CV. Bina Usaha juga menjalin kerjasama dengan perusahaan lainnya. Seperti jika CV. Bina Usaha kekurangan armada atau truck dalam proses pengiriman, maka perusahaan akan mengunakan atau memanggil perusahaan lain yang ada dan begitu juga sebaliknya.

(52)

B. Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman 1. Kekuatan

Kekuatan dari CV. Bina Usaha ialah karyawan yang bekerja dengan maksimal dan tepat waktu. Proses pengiriman barang dilakukan oleh semua pihak yang terlibat di dalamnya. Pengemasan dilakukan dengan hati-hati, pengiriman dilaksanakan secepat mungkin dan tepat waktu, hingga truck yang memadai dan layak pakai.

2. Kelemahan

Adapun yang menjadi kelemahan dari CV. Bina Usaha ini adalah cabang perusahaan yang kurang. CV. Bina Usaha memiliki rute pengiriman dari Medan menuju berbagai kota seperti Langsa, Lhokseumawe, dan Bireun. Namun cabang perusahaan yang ada hanyalah di kota Bireun. Pengiriman dari medan menuju Langsa dan Lhokseumawe diturunkan di gudang milik perusahaan lain yang bekerjasama dengan CV. Bina Usaha. Alangkah baiknya jika CV. Bina Usaha juga membuat cabang di kota Langsa dan Lhokseumawe tersebut untuk mempermudah proses pengiriman dari Medan menuju Langsa dan Lhoksuemawe.

3. Peluang

(53)

Dengan nama baik, tentunya para pelanggan atau calon pelanggan CV. Bina Usaha akan tetap menggunakan jasa pengangkutan barang yang diberikan perusahaan. Menjalin kerjasama dengan pesaing lama telah dilakukan oleh CV. Bina usaha. Artinya secara tidak langsung perusahaan telah melakukan perluasan pasarnya. Kerjasama ini tentu tidak dilakukan hanya dengan perusahaan sejenis yang juga mengangkut hasil perkebunan atau pertanian. Namun juga perusahaan pengangkutan yang melakukan pengiriman barang jenis lain.

4. Ancaman

Yang menjadi ancaman bagi usaha pengangkutan CV. Bina Usaha ini adalah adanya pendatang baru yang memasuki bisnis ini dengan modal yang cukup kuat. Pendatang baru terus bermunculan dan masuk ke dalam bisnis yang sejenis. Selain karena bisnis ini masih cukup menjanjikan dalam segi profitnya, semakin banyaknya orang / perusahaan yang membutuhkan jasa ini juga semakin meningkat. Hal inilah yang menarik datangnya para pendatang baru.

(54)

C. Analisis Pesaing

Persaingan dalam sebuah usaha sangat mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan. Banyak perusahaan sejenis yang berada di sekitar lokasi CV. Bina Usaha. Diantaranya CV. Armada Niaga, CV. Aceh Ekspedisi, CV. Mutiara Ekspress, Cahaya Ekspres yang juga berlokasi di sepanjang Jl. Rajawali Medan, serta CV. Makmur Jaya dan CV EMCO Utama yang berlokasi si sekitar Jl. Sunggal Medan.

Dengan banyaknya pesaing yang ada tentunya CV. Bina Usaha telah mempersiapkan strategi untuk menghadapi pesaingnya. Untuk menghadapi pesaing lama, CV. Bina Usaha terus menambah kualitas pelayanan dan pengirimannya dengan lebik baik lagi. Perusahaan selalu berusaha untuk jadi yang terdepan dalam hal kualitas pelayan jasa pengangkutan ini. Sedangkan untuk menghadapi pesaing baru, CV. Bina Usaha cenderung untuk terus memperhatikan kegiatan apa saja yang dilakukan perusahaan baru tersebut, terobosan-terobosan yang bagaimana yang dilakukan, serta bagaimana perusahaan baru tersebut menetapkan harga.

(55)

Daftar Pendapatan CV. Bina Usaha Tahun 2009 (jutaan rupiah)

Pendapatan

Sumber : Pendapatan CV. Bina Usaha, 2009 (diolah, 2010)

Terlihat pada daftar pendapatan CV. Bina Usaha di atas, pendapatan perusahaan cenderung berfluktuasi setiap bulannya. Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa pendapatan yang diterima di 3 (tiga) bulan terakhir terus naik. Hal ini dikarenakan diakhir tahun kebutuhan akan jasa pengangkutan ini jumlahnya terus bertambah dan puncaknya berada di bulan Desember 2009, menyambut tahun baru 2010.

(56)
(57)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah diadakan analisis terhadap beberapa aspek dalam Studi Kelayakan Bisnis (SKB), maka disimpulkan sebagai berikut :

1. Bisnis pengangkutan barang serba guna yang didirikan oleh CV. Bina Usaha Medan ini layak untuk beroperasi. Hal ini terlihat dari aspek-aspek yang dinilai dalam studi kelayakan bisnis pada CV. Bina Usaha Medan.

2. Aspek Manajemen

Analisis terhadap aspek ini meliputi proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang baik dari perusahaan. Menurut Didit dan Triani (Studi Kelayakan Bisnis, 2009), manajemen dalam implementasi bisnis rutin harus dapat berjalan dengan baik.

Berdasarkan hasil penelitian, manajemen yang diterapkan oleh CV. Bina Usaha telah berjalan dengan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari individu yang terlibat dalam perusahaan telah menjalankan tugas sesuai dengan bagiannya dengan efektif.

3. Aspek Pasar dan Pemasaran

(58)

Penentuan target pasar perusahaan telah dilakukan dengan cukup baik. Pemasaran yang dilakukan perusahaan mampu membuat para pelanggannya untuk tetap menggunakan jasa yang diberikan oleh CV. Bina Usaha. Artinya perusahaan telah menjalankan pemasarannya dengan efektif.

4. Aspek Hukum, Sosial, dan Budaya

Dari sisi hukum, CV. Bina Usaha telah menjalankan usahanya sesuai dengan hukum yang berlaku. Izin usaha yang dimiliki perusahaan juga sudah diperoleh dengan lengkap dan resmi.

Sosialisasi telah dilaksanakan perusahaan dengan cukup baik. Baik itu sosialisasi dengan masyarakat sekitar perusahaan ataupun dengan perusahaan saingan. Pendirian perusahaan CV. Bina Usaha juga tidak mengganggu kebudayaan yang ada.

Dengan kata lain, ditinjau dari aspek hukum, sosial, dan budaya, CV. Bina Usaha layak untuk beroperasi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan serta analisis yang telah dilakukan maka dapat diambil saran sebagai berikut :

(59)

memperkecil resiko kerugian dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang ada.

(60)

DAFTAR PUSTAKA

Buchari Alma. (2003), Kewirausahaan, Alfabeta, Bandung. Daft L. Richard (2002), Manajemen, Erlangga, Jakarta.

F. Rudy (2003), Analisis Kelayakan Sebuah Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Gerai Penjualan Pulsa Handphone di Sepanjang Jalan Letda pada Tahun 2007). Perpustakaan STIE Harapan, Medan 2008 (tidak dipublikasikan).

Gay, L.R., & Diehl, P. L. (1996). Research Methods for Decision Making. Belmont: PWS-KENT Publishing Company.

Herlianto, Didit & Pujiastuti, Triani (2009). Studi Kelayakan Bisnis, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Ichsan, Moch. Dkk. (2000), Studi Kelayakan Proyek dan Bisnis, Univ. Brawijaya, Malang.

Ichsan, Moch. Dkk. (2000), Studi Kelayakan Proyek dan Bisnis, Univ. Brawijaya, Malang.

Kamaluddin, M.M. (2004), Studi Kelayakan Bisnis, Dioma, Malang.

Kuncoro, M. (2003). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta.

Longenecker, Justin G., et al.(2004), Kewirausahaan: Manajemen Usaha Kecil, Salemba Empat, Jakarta.

M. Faisal (2001), Faktor-Faktor Yang Mendorong Sebuah Usaha Layak Untuk Beroperasi (Studi Kasus pada Pajak USU Medan). Perpustakaan Universitas Islam Sumatera Utara 2006, Medan (tidak dipublikasikan).

Sugiyono. (2004) Metode Penelitian, CV Alfabeta, Bandung.

Suratman, Drs. (2001), Studi Kelayakan Proyek Tehnik dan Prosedur Penyusunan Laporan, JNJ Learning, Yogyakarta.

Suryana. (2001) Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat Dan Proses Menuju Sukses. Salemba Empat. Jakarta.

(61)

Umar, Husein. (2001), Studi Kelayakan Bisnis, PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.

Umar, Husein. (2003), Studi Kelayakan dalam Bisnis Jasa, PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.

Zimmerer, Thomas W. Scarborough, Norman M. (2002), Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil, Diterjemah dari Judul Asli Essential of Enterpreneurship and Small Business Management Oleh Praktiko Sidik Yanto, PT. Prenhalindo, Jakarta.

(http://www.stpp-bogor.ac.id/great/userfiles/file/Kewirausahaan : 7 Maret 2010 jam 10.00)

(http://bikin.web.id/tag/transportasi-angkutan-barang/ : 10April 2010 jam 15.00) (http://www.scribd.com/doc/16150518/ASPEK-MANAJEMENSKB : 5 Maret 2010 jam 17.00)

(62)

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA

CV BINA USAHA

Pengusaha yang terhormat,

(63)

I. Kelayakan Bisnis Baru

1. Sebuah usaha dikatakan berhasil jika aspek manajemen telah dijalankan dengan optimal. Bagaimana pendapat anda tentang pernyataan tersebut? 2. Sebuah usaha dikatakan berhasil jika aspek pasar dan pemasaran telah

dijalankan dengan optimal. Bagaimana pendapat anda tentang pernyataan tersebut?

3. Sebuah usaha dikatakan berhasil jika aspek hukum telah dijalankan dengan optimal. Bagaimana pendapat anda tentang pernyataan tersebut?

4. Sebuah usaha dikatakan berhasil jika aspek social telah dijalankan dengan optimal. Bagaimana pendapat anda tentang pernyataan tersebut?

5. Sebuah usaha dikatakan berhasil jika aspek budaya dijalankan dengan optimal. Bagaimana pendapat anda tentang pernyataan tersebut?

6. Menurut anda hal-hal apa saja yang berpengaruh terhadap sebuah bisnis untuk bisa dikatakan layak untuk beroperasi atau tidak?

7. Sebuah usaha tentu saja berhubungan dengan laba. Apakah perusahaan telah memperoleh laba yang optimal?

8. Menurut anda apakah perusahaan dikatakan layak untuk beroperasi jika perusahaan tersebut memperoleh laba yang menjanjikan?

II. Aspek Manajemen

(64)

2. Memilih karyawan dengan tepat merupakan salah satu keberhasilan sebuah usaha. Bagaimana anda memilih karyawan untuk bekerja di perusahaan anda?

3. Bagaimana pengalaman dan kemampuan karyawan anda dalam menjalankan tugas yang diberikan?

4. Bagaimana anda membangun sebuah tim manajemen dalam menjalankan usaha anda?

5. Struktur organisasi merupakan satu bagian dari sebuah perusahaan. Apakah anda telah membangun sebuah struktur organisasi sesuai dengan yang anda inginkan dan butuhkan?

III. Aspek Pasar dan Pemasaran

1. Sejauh ini apakah perusahaan telah memiliki pasar tetap?

2. Bagaimana perusahaan menentukan target pasar dalam menjalankan usahanya?

3. Dengan adanya pasar yang telah dimiliki oleh perusahaan, apakah perusahaan nantinya berniat untuk lebih memperluas pasar yang telah ada? 4. Sebuah perusahaan tentu saja memiliki sebuah program pemasaran untuk

(65)

5. Persaingan merupakan hal yang pasti dialami oleh sebuah usaha. Bagaimana persaingan usaha anda dengan usaha-usaha sejenis yang lainnya?

IV. Aspek Hukum, Sosial, dan Budaya

1. Sebuah usaha harus berjalan dengan hukum yang berlaku di daerahnya masing-masing. Bagaimana dengan usaha yang anda bangun menurut hukum yang berlaku di daerah anda?

2. Sosialisasi dengan masyarakat sekitar perusahaan harus berjalan dengan baik. Bagaimana cara perusahaan untuk bersosialisasi dengan masyarakat sekitar?

3. Bagaimana dengan sosialisasi perusahaan anda dengan perusahaan-perusahaan saingan anda?

Gambar

Tabel 1.1 Data Karyawan CV Bina Usaha Medan
Tabel 1.2 Operasionalisasi Variabel
Gambar 3.1 Struktur Organisasi CV. Bina Usaha Medan Sumber : CV. Bina Usaha (diolah, 2010)
Tabel 4.1 Daftar Biaya Pengiriman Sumber : CV. Bina Usaha (diolah, 2010)
+2

Referensi

Dokumen terkait

b.. Analisis kelayakan finansial dilakukan pada penelitian ini untuk mengetahui kelayakan usaha sehingga diketahui apakah usaha warnet yang dijalankan layak secara

Hasil penelitian berdasarkan aspek-aspek studi kelayakan bisnis pada penilaian ke enam aspek menunjukan layak untuk dijalankan namun pada aspek hukum tidak layak karena

menentukan layak atau tidaknya usaha tersebut dijalankan.. Studi kelayakan peroyek atau bisnis adalah penelitian yang.. menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum,

Untuk mengetahui apakah bisnis fesyen muslim Craftaf memiliki keberlanjutan yang baik dan layak untuk terus dijalankan serta telah sesuai dengan syariat Islam

Studi kelayakan ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembangunan IPAL layak atau tidak ditinjau dari aspek teknis, finansial, sosial ekonomi, dan lingkungan.. Berdasarkan

Untuk mengetahui apakah bisnis fesyen muslim Craftaf memiliki keberlanjutan yang baik dan layak untuk terus dijalankan serta telah sesuai dengan syariat Islam

Sebelum melakukan bisnis usaha penjualan CD Multimedia Interaktif, perlu dilakukan studi kelayakan bisnis agar dapat diketahui apakah bisnis ini layak atau tidak

Tujuan adanya penelitian ini yaitu untuk menganalisis usaha kedai kopi “Photocoffee” ini layak atau tidak untuk dijalankan dilihat dari aspek studi kelayakan bisnis dan juga dari