• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Bagi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peranan Sistem Informasi Akuntansi Bagi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Medan"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MEDAN

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAGI

MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PADA PT. JAMSOSTEK (PERSERO)

KANTOR CABANG MEDAN

SKRIPSI MINOR

Diajukan Oleh :

NOVA RINA

052102087

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

Guna Memenuhi Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Pendidikan Pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara

Medan

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI MINOR

N A M A : Nova Rina N I M : 052102087 JURUSAN : Akuntansi D-III

JUDUL SKRIPSI : Peranan Sistem Informasi Akuntansi Bagi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada PT. JAMSOSTEK (PERSERO) KANTOR CABANG MEDAN

Tanggal :... Pembimbing/ Penanggung Jawab

( Drs. Hotmal Ja'far, MM. Ak ) Nip. 131 127 372

Tanggal :... Ketua Program Studi D III Akuntansi

( Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak ) Nip. 131 568 370

Tanggal :... Dekan FE USU

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbillalamin... Puji dan syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan anugerah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul "Peranan Sistem Informasi

Akuntansi Bagi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Medan ".

Dalam kemampuan yang ada penulis berusaha menyusun skripsi minor ini

sebaik mungkin, namun demikian sebagai manusia biasa penulis sadar akan segal

kekurangan yang ada baik pada segi isi maupun penulisan.

Banyak pihak yang telah menjadi jalan bagi pertolongan-Nya kepada

penulis. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus

kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan secara moral

dan material, diantaranya adalah :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak, selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Program Diploma III Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Hotmal Ja'far, MM. Ak, sebagai Dosen Pembimbing yang telah

memberikan begitu banyak bimbingan, petunjuk dan nasehat dalam

menyelesaikan skripsi minor ini.

4. Bapak Arena Tri Jaya, SE, MM, selaku Kepala Cabang PT. Jamsostek

(4)

penulis untuk melakukan Riset dan seluruh staff yang telah banyak

memberikan bantuan kepada penulis.

5. Terima kasih untuk Ayahanda Damrah Mu'ad dan Ibunda tercinta Hj.

Nurbaini Abd, AMPd yang telah memberikan dukungan, cinta dan kasih

sayang yang sangat besar dan juga berkat ajaran-ajaran yang kalian berikan

adinda menjadi kuat dan mampu untuk bertahan dalam kerasnya perjuangan

untuk hidup di dunia ini serta terima kasih karena telah mengajarkan dan

mengenalkan adinda pada Allah yang memiliki segalanya, Yang Maha

Perkasa serta Pengasih dan Penyayang sehingga adinda berada di jalan yang

lurus dan benar.

6. Saudaraku yang tercinta, Abangnda Haikal Junizul dan istri Kak Rini,

Abangnda Satria Huspa, AMd terima kasih atas saran-saran dan

nasehat-nasehat yang diberikan, Tanteku Sumarni yang telah banyak memberikan

semangat, serta kepada Adinda Resta Afriani yang telah membuatku belajar

menjadi kakak yang lebih bijaksana, keponakan ku Rian jadi anak yang

hormat sama orang tua ya!

7. Buat My Very Best Friends ( Sukma Mei W, Silvana Rambe, Mahmudah,

Yulia, Umi Darni Lubis, Natalia. S, Ismu Aina, Indri N. Ginting, Sri Dewi )

serta teman-teman cowokku ( Zulkarnain, M. Hudawi Siregar, M.

Irsyad) Terima kasih banyak telah memberikan warna ceria di kampus

tercinta. 3 tahun teramat singkat bagi kita untuk menghabiskan waktu demi

(5)

tergantikan. Oleh karena itu, sampai kapanpun kalian tetap Sahabat, Teman

bahkan Saudara di hatiku.

8. Seluruh teman-teman seperjuangan Jurusan Akuntansi Diploma III Stambuk

'05' yang sangat membantu serta peduli kepada penulis sungguh

suatu kehormatan besar bagiku pernah menjadi salah satu dari kalian semua,

bantuan serta pertolongan kalian mungkin takkan terbalaskan olehku. Namun,

percayalah Tuhan akan membalasnya untuk kalian.

Akhirnya, penulis ucapkan terima kasih semoga ilmu dan pengetahuan

yang diperoleh dari penulisan skripsi minor ini dapat bermanfaat bagi penulis

sendiri dan semua pembaca. Amin...

Medan, 22 Mei 2008

Penulis

N O V A R I N A

(6)

DAFTAR ISI

Halaman KATA

PENGANTAR………... i

DAFTAR ISI………...iv

BAB I : PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul...1

B. Perumusan Masalah...3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...4

D. Metode Penelitian...4

E. Sistematika Pembahasan...5

BAB II : PT. JAMSOSTEK (PERSERO) KANTOR CABANG MEDAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan ...7

B. Struktur Organisasi Perusahaan ...10

C. Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan...18

BAB III : ANALISA DAN EVALUASI A. Pengertian Akuntansi dan Manajemen ...24

B. Akuntansi Sebagai Suatu Sistem Informasi ...31

C. Proses Pengambilan Keputusan ...34

D. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan

(7)

jaminan & menetapkan kuitansi iuran, tunjangan

pegawai)...41

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan...45

B. Saran...46

DAFTAR PUSTAKA

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Informasi dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan, dibutuhkan

oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Untuk memenuhi kebutuhan

informasi bagi pihak luar maupun dalam perusahaan, disusun suatu sistem

informasi akuntansi. Sedangkan informasi itu sendiri dapat kita artikan sebagai

suatu aktivitas pelayanan jasa (service activity). Fungsinya adalah menyediakan

informasi kuantitatif terutama yang bersifat finansial/ keuangan tentang satuan

ekonomis dalam pengambilan pilihan yang layak diantara berbagai alternatif

tindakan.

Hal ini dimaksudkan untuk melaksanakan suatu fungsi yang berguna, di

dalam masyarakat dengan menawarkan jasa kepada berbagai unsur satuan

ekonomis yang terlibat langsung maupun tidak langsung dengan satuan usaha.

Keluaran sistem informasi akuntansi dimaksudkan menyediakan informasi

sebagai alat bantu bagi para pemakai dalam membuat keputusan-keputusan

ekonomi di antara tindakan-tindakan alternatif yang tersedia pada mereka.

Sejauh sistem informasi akuntansi memenuhi kebutuhan-kebutuhan

tersebut, ini berarti sistem informasi akuntansi dapat mencapai tujuan utamanya.

Akuntansi adalah suatu disiplin ilmu yang terpenting bagi berlangsungnya fungsi

(9)

akuntansi meningkat, disebabkan oleh disiplin ilmu telah timbul begitu cepat dan

aktifitas perusahaan yang selalu meningkat maka prosedur-prosedur akuntansi

harus dikembangkan tanpa debat / diskusi yang berlarut-larut.

Sebagaimana yang kita ketahui sekarang, perkembangan usaha telah

begitu cepat. Hal ini diikuti oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Usaha

yang tadinya berorientasi pada pelayanan masyarakat sekarang telah dituntut

untuk lebih meraih keuntungan yang besar sehingga usaha dapat bertahan. Untuk

itulah segala informasi yang masuk harus dapat diolah sedemikian rupa agar dapat

menghasilkan informasi keluaran yang berkualitas dan dapat dipakai oleh

manajemen dalam pengambilan keputusan.

Masalah Sistem Informasi Akuntansi senantiasa tumbuh dan berkembang

sesuai dengan tantangan situasi dan kondisinya. Semakin komplek

kegiatan-kegiatan dalam suatu perusahaan, dan semakin luas desentralisasi organisasinya,

misalnya manajemen memerlukan tipe, kuantitas dan kualitas informasi lebih dari

keadaan sebelumnya untuk menunjang pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan

dan koordinasi.

Banyak perusahaan yang mempunyai sistem manajemen, yang pada

awalnya ditujukan untuk mengatur aktivitas-aktivitas perusahaan, dan pada

akhirnya tidak menjalankan tugasnya dengan efektif dan efisien, sehingga tugas

manajemen sudah begitu komplek dan banyak menuntut ketahanan fisik, mental

serta kemampuan intelektualitas yang tinggi maka alat bantu yang berupa suatu

sistem informasi sangat diperlukan. Seorang manajer tidak perlu lagi

(10)

pendekatan-pendekatan informal sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan

keputusan-keputusan yang penting. Tetapi sebaliknya manajer itu harus

menggunakan informasi yang relevan dan dapat dipercaya kebenarannya sebagai

dasar pertimbangannya di dalam pengambilan keputusan penting.

Pertimbangan-pertimbangan rasional harus menjadi ciri khas bagi manajemen.

Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi itu diukur dengan kemampuannya

untuk menghasilkan tugas-tugas manajemen. Namun tipe dan banyaknya

informasi yang diperlukan oleh manajemen tidak sama untuk perusahaan,

tergantung pada sifat, jenis dan luas usaha masing-masing perusahaan.

Dengan demikian maka sistem yang akan dipakai dalam pengolahan

informasi akuntansi sangatlah menentukan untuk menciptakan keteraturan dalam

proses sehingga menghasilkan informasi keuangan perusahaan yang layak dan

benar, terutama bagi BUMN yang sekarang telah menjadi mitra kerja sekaligus

saingan dalam meraih keuntungan terhadap usaha swasta lainnya. Atas dasar

inilah maka penulis merasa tertarik untuk memilih judul "PERANAN SISTEM

INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PADA PT. JAMSOSTEK (PERSERO) KANTOR CABANG MEDAN ".

B. Perumusan Masalah

Dari uraian yang telah dibahas di atas maka perumusan masalah yang

dapat diambil dalam paper ini adalah ” Sejauh mana kontribusi sistem informasi

akuntansi bagi manajemen dalam mengambil keputusan pada PT. Jamsostek

(11)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk melengkapi syarat guna menyelesaikan pendidikan di program

DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.

b. Untuk mempelajari secara jelas tentang tata cara perusahaan dalam

menerapkan sistem informasi akuntansi oleh perusahaan.

c. Memberikan informasi kepada penulis tentang perbedaan yang ada

antara praktek dan teori yang dipelajari selama proses perkuliahan.

d. Bagaimana sistem informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan.

2. Manfaat Penelitian

a. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai sistem

informasi akuntansi sebagai alat bantu yang diambil perusahaan dalam

pengambilan keputusan

b. Mencoba memberikan masukan kepada pihak manajemen dalam

mencari jalan keluar yang dihadapi dalam mengatasi masalah-masalah

yang dihadapi perusahaan terutama yang berkaitan dengan judul

tersebut.

c. Sebagai bahan pembanding untuk melakukan penelitian ditempat lain

di masa akan datang.

(12)

Metode penelitian yang digunakan dalam paper ini yaitu : Sumber Data,

Analisa Data dan Teknik Pengumpulan Data.

1. Sumber Data

a. Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari perusahaan yang

berhubungan dengan objek penelitian. Contoh data primer antara lain :

sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan, sistem

informasi akuntansi dan peranannya bagi manajemen dalam

pengambilan keputusan.

b. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung

dari sumbernya seperti data eksternal yang merupakan data yang

diperoleh dari pihak luar. Contoh data sekunder antara lain : buku-

buku, artikel dan bahan kuliah yang berhubungan dengan penelitian

ini.

2. Analisa Data

Metode analisa yang dipergunakan dalam pelaporan ini adalah metode

deskriptif yaitu mengumpulkan data, mengklasifikasikannya sehingga

dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Field Reseach yaitu penelitian langsung ke lapangan. Yaitu penelitian

yang dilakukan melalui wawancara berupa tanya jawab dengan

pegawai perusahaan yang memberikan keterangan dan melalui

(13)

b. Library Reseach yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara

menghimpun data teoritis baik melalui buku-buku, tulisan-tulisan

ilmiah seperti majalah, bahan-bahan kuliah yang diperoleh selama

mengikuti perkuliahan, artikel- artikel lainnya yang ada kaitannya

dengan peranan sistem informasi akuntansi bagi manajemen dalam

pengambilan keputusan yang nantinya akan digunakan dalam

mengadakan analisa dan penelitian terhadap hasil riset di lapangan.

E. Sistematika Pembahasan

Untuk memudahkan pembaca mengenai cakupan dan gambaran dari seluruh

struktur isi paper ini, berikut penulis akan memaparkan sistematika penelitian

antara lain :

BAB I : PENDAHULAN

Pada bab pertama ini penulis akan menguraikan tentang latar

belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metode penelitian dan sistematika pembahasan.

BAB II : PT. JAMSOSTEK (PERSERO) KANTOR CABANg

MEDAN

Bab dua ini penulis akan membahas tentang sejarah singkat

perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan penerapan sistem

informasi akuntansi dalam perusahaan.

(14)

Disini penulis akan memberikan penganalisaan terhadap

pengertian akuntansi dan manajemen, akuntansi sebagai suatu

sistem informasi, proses pengambilan keputusan, dan peranan

sistem informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan

manajemen.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab terakhir ini penulis memuat tentang kesimpulan dari

hasil penelitian dan mencoba memberikan beberapa saran

terhadap berbagai pihak yang terkait dalam penulisan laporan

(15)

BAB II

GAMBARAN UMUM PT. JAMSOSTEK (PERSERO)

KANTOR CABANG MEDAN

A. Sejarah Singkat dan Berdirinya Perusahaan

Dengan direncanakannya kerja sama ekonomi antar negara Association of

South East Asia Nation (ASEAN) maka akan mulai diberlakukan liberalisasi di

bidang perdagangan barang atau jasa serta investasi pada tahun 2003, industri

asuransi nasional dituntut untuk mampu meningkatkan daya saingnya melalui

upaya efisiensi dan profesionalisme. Langkah antisipatif yang dilakukan oleh

perusahaan asuransi antara lain dengan membenahi sistem manajemen,

meningkatkan produktifitas dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia

(SDM). Perbaikan ini diharapkan akan berdampak positif pada kualitas atau jasa

pelayanan dan tingkat efisiensi yang dicapai perusahaan, sehingga pada gilirannya

peningkatan efisiensi ini meningkatkan daya saing produk asuransi nasional, baik

di pasar domestik maupun di pasar internasional.

Hal tersebut berarti bahwa harus dilakukan reformasi jaminan sosial.

Keadaan ini berkaitan erat dengan aspek kependudukan serta perekonomian.

Karena jaminan sosial merupakan tanggung jawab masyarakat, bangsa dan

negara. Di samping jaminan sosial itu sendiri mempengaruhi orang banyak.

(16)

disisi lain memunculkan beberapa tuntutan dan harapan baru. Perubahan struktur

ekonomis agraris ke struktur ekonomis industrialis secara langsung memperbesar

jumlah angkatan kerja yang bekerja di sektor industri tersebut dengan

ketergantungan terhadap upah dan gaji, sementara di sisi lain mereka dihadapkan

pada resiko yang berkaitan dengan pekerjaannya seperti bahaya mesin, alat-alat,

susunan kerja dan lain-lain.

Untuk itulah perlu perlindungan jaminan sosial yang dapat diandalkan

pada setiap pekerjaan dalam menanggulangi akibat-akibat resiko sosial ekonomi

yang ditimbulkannya. Dengan kata lain, tenaga kerja membutuhkan jaminan sosial

sebagai alat perlindungan untuk menjaga harkat dan martabat serta

kemandiriannya di saat mengalami gangguan atau hilangnya penerimaan upah

sebagai sumber penghasilan karena musibah tersebut.

Di Indonesia, perkembangan program jaminan sosial tenaga kerja

sesungguhnya sudah mulai dirintis sejak tahun 1947 ketika Undang-Undang

Nomor 33 Tahun 1947 tentang kecelakaan kerja dan Undang-Undang Nomor 34

Tahun 1947 tentang kecelakaan perang diberlakukan. Undang-undang ini

mengatur tentang usia tenaga kerja, jam kerja, tempat kerja, perumahan dan

kesehatan buruh. Perlindungan bagi tenaga kerja diatur lagi tahun 1951 tentang

kecelakaan kerja.

Pada tahun 1952 diberlakukan Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 48

Tahun 1952 dan kemudian dibuat lagi dengan Peraturan Menteri Perburuhan

Nomor 8 Tahun 1956. Ketentuan mengenai penyelenggaraan kesehatan buruh itu

(17)

1957. Peraturan tersebut menguraikan tentang bantuan kepada badan yang

menyelenggarakan usaha jaminan sosial buruh. Lewat Keputusan Menteri

Perburuhan Nomor 5 Tahun 1964, maka lahirlah Yayasan Dana Jaminan Sosial

(YDJS). Yayasan inilah yang antara lain berfungsi sebagai penghimpun iuran dan

membayar ganti rugi pada buruh dan keluarganya yang terkena resiko kerja.

Program yang diselenggarakan adalah program kecelakaan, kesehatan dan

kematian.

Setelah melalui kajian dan pembahasan yang panjang, pemerintah dengan

mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1977 memutuskan

menyelenggarakan program Asuransi Kecelakaan Kerja (AKK), Tabungan Hari

Tua (THT) yang dikaitkan dengan Asuransi Kematian (AK) sebagai program

yang bersifat wajib. Pada tanggal 5 tahun 1977, pemerintah dengan mengeluarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1977 tentang pendirian status Perusahaan

Umum Asuransi Tenaga Kerja (Perum ASTEK). Modal perusahaan pada saat

awal status Perum ASTEK tersebut adalah sebesar Rp. 2.800.000.000,- dan

penyelenggaraan modal ex YDJS sebesar Rp. 275.800.000,- dan penyelenggaraan

modal pemerintah sebesar Rp. 2.500.000.000,-.

Tuntutan ke arah yang berkembang seiring dengan kemajuan yang dialami

oleh Perum ASTEK maka mendorong pihak manajemen untuk mengambil

langkah-langkah koalidasi, restrukturisasi untuk menjadikan Perum ASTEK lebih

elastis dalam menjawab tantangan yang dihadapi. Dalam periode ini tercatat

peningkatan asset perusahaan yang berjalan cepat seiring dengan jumlah peserta

(18)

Pemerintah Nomor 19 Tahun 1990 mengubah bentuk usaha dari Perum ASTEK

menjadi perseroan.

Sesuai Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1450/KMK.103 Tahun 1990

Tanggal 16 Nopember 1990 modal dasar PT. ASTEK sebesar Rp.

75.000.000.000,- dan disetor penuh sebesar Rp. 50.000.000.000,- yang dikonversi

dari dana pembangunan semesta, cadangan umum, cadangan tujuan, modal awal

Perum ASTEK sehingga jumlah asset saat itu sebesar Rp. 915.000.000.000,-

dengan prinsip keseimbangan pencapaian misi sosial dan tujuan ekonomi yang

dituntut dari bentuk usaha perseroan sehingga dalam waktu relatif singkat telah

berhasil melipatgandakan asset perusahaan, sementara disisi lain pelaksanaan

tugas pokok memberikan perlindungan tenaga kerja berhasil mencapai kemajuan

besar. Hal ini ditandai dengan lonjakan kepesertaan yang tinggi dan peningkatan

kualitas layanan yang semakin baik.

Pada tahun 1990 terjadi pengembangan program ketika Menteri Tenaga

Kerja mengeluarkan Peraturan Menteri Nomor 4 Tahun 1999 tentang Jaminan

Pemeliharaan Kesehatan Tenaga Kerja yang disingkat JPKTK yang akhirnya

JPKTK ini kemudian dikukuhkan dalam suatu Undang-Undang Jaminan

Pemeliharaan Kesehatan, Undang-Undang ini mulai berlaku efektif tanggal 1 Juli

1992 yang mewajibkan perusahaan menyelenggarakan 4 (empat) program

Jamsostek yaitu Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Proram Jaminan Hari

Tua (JHT), Program Jaminan Kematian (JK) dan Program Jaminan Pemeliharaan

(19)

Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan

Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), pelaksanaan perlindungan jaminan sosial

memasuki babak baru. Perkembangan yang lebih fundamental tercatat dalam

bentuk peningkatan landasan hukum dari semula berdasarkan Peraturan

Pemerintah menjadi Undang-Undang sehingga mempunyai kekuatan hukum yang

lebih tinggi. Penetapan PT. Jamsostek (Persero) sebagai badan penyelenggara

Jaminan Sosial Tenaga Kerja tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36

Tahun 1995.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya

pencapaian tujuan perusahaan. Untuk itulah struktur organisasi dibuat sesuai

dengan tingkat kebutuhan dan keadaan perusahaan. Suatu struktur organisasi

harus menggunakan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan secara

optimal. Struktur organisasi itu harus mampu mengatur tata hubungan yang

harmonis antara unit-unit organisasi di dalamnya. Karena itu, suatu struktur

organisasi haruslah memberikan kejelasan fungsi dan mudah dimengerti oleh

semua pihak yang terlibat dalam organisasi sehingga akan mempermudah untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dengan adanya struktur organisasi yang jelas dan tepat, karyawan akan

mengetahui tugas dan tanggung jawabnya serta kepada siapa harus bertanggung

jawab, sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran atas pekerjaan ataupun terjadinya

(20)

Struktur organisasi juga akan memudahkan dalam menentukan,

mengarahkan, mengamati serta mengawasi pelaksanaan kegiatan dan juga dapat

mengetahui apakah tujuan yang diinginkan atau ditentukan semula telah tercapai

atau tidak. Pelaksanaan kegiatan dari suatu struktur organisasi yang baik harus

fleksibel, artinya dapat disesuaikan dengan dinamika perusahaan serta dapat

diterapkan pada masa yang akan datang.

Bentuk struktur organisasi tergantung pada besar kecilnya perusahaan

tersebut. Bagi perusahaan kecil cukup dipilih bentuk struktur organisasi yang

sederhana untuk memudahkan pengelolaannya dan perusahaan besar akan

memilih struktur organisasi yang kompleks dan luas. Adanya struktur organisasi

yang mapan sangat diperlukan untuk menjamin agar rencana manajer dapat

dilaksanakan. Manajer harus menyusun suatu organisasi formal yang artinya

sistem tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab dan pertanggungjawaban

yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan oleh orang-orang

serta sumber-sumber fisiknya dipersiapkan dengan baik untuk melaksanakan

rencana dan mencapai tujuan perusahaan.

Sesuai dengan Keputusan Direksi PT. Jamsostek (Persero) Nomor

KEP/97/08/2001 tanggal 20 Agustus 2001 tentang organisasi perusahaan dan tata

kerja, PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Medan merupakan unit kerja

dibawah Kantor Wilayah. Kantor Cabang berada di tingkat daerah dimana Kantor

Cabang Medan bertanggung jawab kepada Kantor Wilayah operasional Nanggroe

(21)

Kantor cabang mempunyai tugas merencanakan, mengarahkan,

mengkoordinasikan kegiatan operasional kantor cabang. Untuk menyelenggarakan

tugas tersebut maka kantor cabang mempunyai fungsi, yaitu :

1. Menetapkan kebijakan operasional Kantor Cabang.

2. Mengarahkan dan mengendalikan pencapaian target dan peningkatan pelayanan

kepada peserta.

3. Mengarahkan dan mendukung terselenggaranya sistem teknologi informasi.

4. Mengarahkan dan mengendalikan fungsi keuangan.

5. Memastikan pelaksanaan sistem kepersonaliaan dan umum.

6. Mengarahkan pembinaan hubungan kemitraan dengan instansi terkait.

Kantor cabang dipimpin oleh seorang Kepala Kantor Cabang yang dalam

melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang kepala bidang masing-masing.

Setiap kepala bidang dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya dibantu oleh

staf-staf pada bidang masing-masing.

PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Medan menggunakan struktur

organisasi berbentuk garis dan staf, dimana pelimpahan wewenang berlangsung

secara vertikal dari pimpinan tertinggi sampai kepada unit-unit dibawahnya

sehingga tercipta satu kesatuan perintah dan satu kesatuan komando. Dibawah ini

dijelaskan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada

PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Medan yang tentunya disesuaikan dengan

struktur organisasi perusahaan yang bersangkutan.

(22)

Secara garis besar tugas utama dari kepala kantor cabang adalah sebagai

berikut :

a. Menjaga nama baik atau citra PT. Jamsostek (Persero), baik kepada pihak

intern maupun kepada pihak ekstern.

b. Berpartisipasi aktif di dalam pengembangan usaha.

c. Senantiasa membina hubungan baik secara terus menerus dengan kepala

pimpinan di wilayah lain.

d. Menilai prestasi kerja dan mengusulkan peningkatan (promosi atau mutasi)

kerja atas unsur yang berada dibawahnya.

e. Membina dan membimbing karyawan yang berada dibawahnya.

f. Bertanggung jawab atas kegiatan kelancaran operasional PT. Jamsostek

(Persero).

2. Bidang Pemasaran

a. Bertanggung jawab langsung kepada kepala cabang dan bidang ini

membawahi bagian Account Officer 3, Account Officer 4, Account Officer

5, Account Officer 6, Petugas Administrasi Pemasaran dan Lission Officer.

b. Adapun tugas utamanya adalah sebagai berikut :

1) Memperluas dan membina kepesertaan anggota PT. Jamsostek (Persero).

2) Menanggapi dan menindaklanjuti keluhan atas permasalahan yang terjadi

pada peserta.

(23)

a. Bertanggung jawab langsung kepada kepala cabang dan bidang ini

membawahi bagian Provider Service Officer, Verifikator Jaminan,

Customer Service Officer 1 dan Customer Service Officer 2.

b. Adapun tugas utamanya adalah sebagai berikut :

1) Melaksanakan penerimaan iuran dan pelayanan jaminan.

2) Menetapkan klaim jaminan dan menerbitkan kwitansi iuran.

3) Memilih pusat pelayanan kesehatan.

4) Melaksanakan pengendalian pusat pelayanan kesehatan.

4. Bidang Keuangan

a. Bertanggung jawab langsung kepada kepala cabang dan bidang ini

membawahi bagian Verifikator Akuntan, Verifikator Anggaran dan Pajak,

Petugas Pembukuan dan kasir.

b. Adapun tugas utamanya adalah sebagai berikut :

1) Merencanakan cash flow berdasarkan RKAP yang telah disetujui untuk

digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan kantor cabang.

2) Melakukan koordinasi dan mengendalikan fungsi dan kebijakan di

bidang keuangan.

3) Menerbitkan neraca percobaan secara periodik.

4) Melakukan pembinaan pada bawahannya untuk meningkatkan kualitas

pelayanan.

5) Menyusun laporan kegiatan dengan benar dan tepat.

(24)

a. Bertanggung jawab langsung kepada kepala cabang dan bidang ini

membawahi bagian Data Administrasi, Technical Support dan Data

Operator.

b. Adapun tugas utamanya adalah sebagai berikut :

1) Melakukan pengelolaan, pemeliharaan dan fasilitas komputer, perangkat

lunak dan jaringannya.

2) Melakukan administrasi dan pemutakhiran database kepesertaan.

6. Bidang Umum dan Sumber Daya Manusia

a. Bertanggung jawab langsung kepada kepala cabang dan bidang ini

membawahi bagian Petugas Umum, Pengadaan, Arsiparis, Pengemudi,

Satpam dan Pesuruh.

b. Adapun tugas utamanya adalah sebagai berikut :

1) Melaksanakan administrasi Sumber Daya Manusia (SDM).

2) Melakukan pemutakhiran database personalia.

3) Melakukan pengadaan dan pengelolaan logistik kantor cabang.

7. Verifikator Akuntansi

Adapun uraian tugas utama bagian Verifikator Akuntansi adalah sebagai

berikut :

a. Melakukan verifikasi atas semua bukti transaksi keuangan.

b. Melakukan rekonsiliasi bank.

(25)

d. Melaksanakan pencatatan semua transaksi dengan tertib dan benar serta

melakukan penerbitan neraca percobaan.

e. Melaksanakan laporan kegiatan dengan benar dan tepat.

8. Pembukuan

Adapun tugas-tugas yang dilakukan oleh bagian pembukuan adalah sebagai

berikut :

a. Membukukan penerimaan iuran via bank.

b. Melakukan rekonsiliasi kepada bank secara periodik.

c. Membukukan, merekapitulasi dan menyajikan transaksi secara harian.

d. Menyusun laporan kegiatan dengan benar dan tepat.

9. Kasir

Secara umum kegiatan bagian Kasir adalah melaksanakan pembayaran dan

penerimaan uang tunai dengan benar dan tepat.

10. Account Officer

Adapun tugas yang dilakukan oleh bagian Account Officer adalah

melaksanakan tugas-tugas keuangan, transaksi sehari-hari sekaligus membuat

laporan keuangan.

11. Verifikator Anggaran dan Pajak

Adapun uraian tugas utama bagian Verifikator Anggaran dan Pajak adalah

sebagai berikut :

a. Melaksanakan pembuatan laporan kegiatan cabang (triwulan, semester dan

(26)

b. Melaksanakan penyusunan program anggaran dan pajak kantor cabang

bersama-sama dengan bagian lain.

12. Petugas Adminstrasi Pemasaran

Adapun uraian tugas utama yang dilakukan oleh bagian Administrasi

pemasaran adalah :

a. Menyelenggarakan pemeriksaan yang diprogramkan oleh kepala cabang

melaporkannya kepada kepala cabang untuk direview dan diberi komentar

dengan mengirim tembusan ke kantor pusat.

b. Melakukan pemasaran jasa-jasa kepada peserta PT. Jamsostek (Persero).

13. Lission Officer

Secara umum tugas bagian Lission Oficer adalah mengawasi kegiatan

perusahaan yang berada di bawah bidang pemasaran.

14. Provider Service Officer

Secara umum tugas bagian Provider Service Officer adalah membantu dalam

memberikan layanan kepada peserta PT. Jamsostek (Persero).

15. Verifikator Jaminan

Secara umum tugas bagian Verifikator Jaminan adalah melakukan verifikasi

semua jaminan pelayanan yang diberikan kepada peserta PT. Jamsostek

(Persero).

16. Customer Service Officer

Secara umum tugas bagian Customer Service Officer adalah memberikan dan

(27)

17. Data Administrasi

Adapun uraian tugas bagian Data Administrasi adalah sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan dan memeriksa program administrasi perusahaan yang

akan dilaksanakan.

b. Mengumpulkan data-data administrasi pelaksanaan pekerjaan yang telah

dikerjakan.

18. Technical Support

Secara umum tugas bagian Technical Support adalah mendukung kegiatan

teknik dalam hal memperbaiki dan memelihara fasilitas perusahaan untuk

mencapai efektivitas perusahaan.

19. Data Operator

Secara umum tugas bagian Data Operator adalah memberikan informasi

kepada seluruh peserta PT. Jamsostek (Persero).

20. Petugas Umum

Adapun uraian tugas bagian Petugas Umum adalah sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan serta mengurus perjalanan dinas, kebersihan dan

pengamanan kantor serta urusan-urusan umum lainnya.

b. Menyelenggarakan serta mengurus kedudukan dan hak serta kewajiban

pegawai perusahaan menurut peraturan-peraturan yang dikeluarkan dan

berlaku di perusahaan.

21. Petugas Pengadaan

Secara umum kegiatan Petugas Pengadaan adalah melakukan pengadaan dan

(28)

22. Arsiparis

Adapun tugas bagian Arsiparis adalah memeriksa dan menyimpan seluruh

arsip-arsip perusahaan.

23. Pengemudi

Adapun tugas Pengemudi adalah mengangkut seluruh yang berkenaan dengan

kegiatan perusahaan.

24. Satpam

Adapun tugas Satpam adalah menjaga keamanan perusahaan terhadap

gangguan, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan.

25. Pesuruh

Adapun tugas Pesuruh adalah membantu seluruh pegawai perusahaan demi

kelancaran perusahaan.

C. Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan

Sebelum menganalisa lebih jauh tentang sistem informasi akuntansi

perusahaan ada baiknya terlebih dahulu mengetahui apa itu pengertiannya.

Menurut James, A. Hall (2001 ; 10), sistem informasi akuntansi adalah :

"Suatu komponen yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi akuntansi keuangan dan pembuatan keputusan yang relevan kepada pihak yang ada diluar (ekstern) perusahaan dan pihak intern terutama manajemen ".

Sistem informasi akuntansi perusahaan beroperasi secara lebih cepat dan

(29)

direncanakan, dirancang, dipasang, dikelola dan disempurnakan secara matang.

Sistem informasi akuntansi bisa bersifat manual dan komputerisasi.

Sistem informasi akuntansi manual memakai jurnal dan buku pembantu

untuk pencacatan dan pembukuan transaksi-transaksi dan penyesuaiannya. Setiap

langkah dalam siklus ini dilaksanakan dengan manual, sebagai contoh setiap

transaksi akuntansi dimasukkan secara manual ke dalam jurnal dan dibukukan

secara manual pula ke buku besar, dan untuk mencari saldo-saldo rekening buku

besar dan menyusun neraca saldo serta laporan keuangan haruslah dilakukan

komputasi manual. Sedangkan pada sistem komputer menggunakan CPU, file-file

disimpan dalam disket dan sebagainya. Sistem akuntansi berbasis komputer dalam

pemrosesan data transaksi dan penyebaran informasi akuntansi kepada pihak yang

berkepentingan mempunyai keunggulan-keunggulan.

Pengembangan penggunaan komputer pada PT. Jamsostek (Persero)

sudah dapat dikatakan sangat memadai sehingga pengoperasiannya dapat berjalan

dengan baik. Pengembangan komputer di dalam perusahaan meliputi : Perangkat

keras dan Perangkat lunak.

1. Hardware (Perangkat Keras)

Sebagaimana diketahui setiap komputer terdiri dari 3 (tiga) komponen

perangkat keras, yaitu :

a) Input Unit

Merupakan bagian dari perangkat keras komputer yang digunakan untuk

memasukkan data ke komputer. Input unit yang digunakan PT. Jamsostek

(30)

b) Central Processing Unit (CPU)

Merupakan pusat dari komputer, mempunyai fungsi untuk melakukan

kegiatan-kegiatan aritmatika dan logika serta mengawasi seluruh kegiatan

sistem EDP.

c) Output Unit

Merupakan bagian dari perangkat keras komputer yang berfungsi untuk

menyajikan proses dari komputer. Output unit yang digunakan

perusahaan antara lain berupa monitor, printer dan diskdrive. Monitor

mempunyai fungsi untuk memperlihatkan seluruh aktivitas (input) yang

dimasukkan melalui keyboard. Monitor yang digunakan perusahaan yaitu

merk LG dan Samsung berukuran 14” dan 17”. Printer merupakan

peralatan output yang berfungsi untuk mencetak hasil dari suatu proses

maupun suatu program pada suatu kertas. Printer yang digunakan

perusahaan adalah printer merk Canon BJC 2100 SP dan Canon Pixma ip

1000.

2. Software (Perangkat Lunak)

Perangkat lunak terdiri dari program komputer baik

program-program yang dibuat oleh perusahaan software maupun program-program-program-program yang

dirancang secara khusus oleh System Analyst/ Programmer perusahaan.

Secara umum sofiware yang digunakan oleh perusahaan dapat dibedakan

atas 3 (tiga) jenis, yaitu :

(31)

Terdiri dari program-program yang mengatur peralatan input/ output agar

berfungsi sebagaimana mestinya. Operating System yang digunakan adalah

jenis Microsoft Disk Operating System (MS DOS).

b. Application Software

Merupakan paket program yang telah siap pakai dimana program tersebut

berfungsi melaksanakan tugas-tugas tertentu. Application software yang

digunakan adalah Ms. Word dan Ms. Power Point yang berfungsi sebagai

pengolah kata dan data (word processor), Ms. Access dan Ms. Excel yang

berfungsi sebagai pengolah data angka dan tabel (spreadsheet) serta program

Ms. Windows.

c. User Program

Yaitu program-program yang disusun sendiri atau program-program yang

dibeli dari perusahaan software yang secara khusus dirancang untuk dipakai

dalam menangani bidang-bidang tertentu. User Program yang digunakan oleh

PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Medan antara lain program Buku

Besar (BB) atau General Ledger (GL) dan program Sistem Informasi

Pelayanan Terpadu (SIPT) atau Integrated System (IS).

Pada program ini sistem informasi akuntansi disediakan untuk

menghubungkan Program System dengan program General Ledger. Dengan

menjalankan proses ini, data transaksi dari Integrated System secara otomatis akan

(32)

Integrated System adalah suatu program komputer yang terutama

menangani transaksi-transaksi yang berkaitan dengan kepesertaan, iuran, klaim,

dan jaminan sampai dengan informasi dan laporan.

Peranan sistem informasi akuntansi itu sendiri telah diterapkan juga pada

program Integrated System (IS) sehingga dari informasi yang dihasilkan, pihak

manajemen mampu mengambil suatu keputusan. Bagian dari program IS ini

antara lain :

a. Kepesertaan

Digunakan untuk mengisi data-data yang berhubungan dengan kepesertaan

perusahaan pada program Jamsostek. Pada program ini data-data yang harus diisi

dan disesuaikan antara lain :

- Potensi Kepesertaan/ Perusahaan Wajib Belum Daftar (PWBD).

- Administrasi Kepesertaan.

- Rekapitulasi Kapitasi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK).

- Penerbitan Kartu Peserta Jamsostek (KPJ) dan Daftar Saldo Jaminan Hari

Tua (DSJHT).

- DSJHT urut Nomor Induk Karyawan (NIK)/ Nama

- Penerbitan Daftar Saldo Jaminan Hari Tua (DSJHT) Tahun Berjalan.

b. Iuran

Pada program Iuran, terdapat beberapa data yang disediakan yang

berhubungan dengan pembayaran iuran dari perusahaan peserta Jamsostek.

Data-data tersebut antara lain :

(33)

2) Administrasi Pembayaran Iuran

3) Kartu Iuran

4) Piutang Iuran

5) Penerbitan Kwitansi dan Voucher

6) Informasi Pembayaran Iuran

c. Klaim dan Jaminan

Pada program ini disediakan data-data sebagai berikut, antara lain : agenda

jaminan, administrasi kemajuan klaim, penerbitan kwitansi dan voucher,

penerbitan pajak PPH pasal 21, tindak lanjut klaim dan surat penetapan, koreksi

saldo penetapan Jaminan Hari Tua (JHT).

d. Informasi dan Laporan

Pada program ini disediakan beberapa informasi dan laporan. Informasi

dan laporan tersebut antara lain :

1. Perusahaan Wajib Belum Daftar (PWBD)

2. Iuran perusahaan

3. Kepesertaan

4. Iuran

5. Jaminan

e. Monitoring Kinerja Kantor Cabang dan Posting Data

Pada bagian ini disediakan informasi mengenai kinerja kantor cabang

(34)

penyelesaian klaim dan jaminan serta prestasi kantor cabang dalam hal pelayanan.

Juga dilakukan pemostingan data dari program Integrated System ke program

General Ledger

B A B III

ANALISA DAN EVALUASI

A. Pengertian Akuntansi dan Manajemen a. Pengertian akuntansi

Dalam suatu perusahaan, akuntansi memegang peranan penting. Akuntansi

dapat diartikan sebagai sistem informasi keuangan dalam suatu perusahaan atau

badan usaha tertentu. Produk akhir dari sistem ini adalah berupa informasi

keuangan yang dapat digunakan oleh berbagai pihak sebagai bahan dalam proses

pengambilan keputusan dibidang ekonomi. Seseorang akan dapat membuat

(35)

memberikan pertanggungjawaban dengan jelas bila ia memiliki suatu informasi

yang baik dan relevan, informasi ini dapat dihasilkan oleh akuntansi.

Dari uraian diatas dapat diketahui gambaran tentang akuntansi, namun

terlalu umum untuk mendefinisikan pengertiannya. American Accounting

Association mendefinisikan kata akuntansi sebagai berikut :

"Akuntansi merupakan proses pengidentifikasian, pembukuan dan

penyampain ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian keputusan

yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut ".

Sementara itu pengertian akuntansi menurut Warren, Reeve, Fess

(Terjemahan Aria Faramita, 2005; 10) akuntansi adalah :

" Sistem informasi yang memberikan laporan kepada pihak-pihak

berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan ".

Kemudian yang terakhir adalah menurut Soemarso ( 2003; 3), akuntansi

adalah :

" Suatu disiplin yang menyediakan informasi penting sehingga

memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian terhadap jalannya perusahaan secara efisien. Akuntansi dapat juaga didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut ".

Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa informasi akuntansi merupakan

dasar pertimbangan melalui suatu proses akuntansi. Kegiatan-kegiatan akuntansi

untuk menghasilkan informasi akuntansi tersebut, antara lain :

1. Mengidentifikasikan dan mengukur data yang relevan untuk pengambilan

(36)

Yang dilakukan pertama adalah mengumpulkan data yang relevan yang terdiri

dari transaksi-transaksi dan kejadian dalam perusahaan dengan bukti adanya

faktur, kwitansi, dan dokumen-dokumen lainnya yang dicatat sesuai dengan

standart akuntansi yang berlaku.

2. Pemrosesan data dan pelaporan informasi yang dihasilkan.

Pemrosesan dan pelaporan data ini mencakup kegiatan-kegiatan penataan,

penggolongan, pengikhtisaran, pencatatan (recording) transaksi berarti

mencatat transaksi-transaksi yang terjadi dan memasukkannya kedalam jurnal.

3. Pengkomunikasian informasi kepada pemakai laporan.

Laporan utama dan umum disajikan oleh laporan keuangan yang terdiri dari

Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal, Laporan Perubahan

Posisi Keuangan atau Laporan Arus Kas. Dan ada juga laporan untuk pajak

dalam Surat Pemberitahuan Pajak dan Laporan khusus untuk Manajemen

Perusahaan.

2. Pengertian Manajemen

Penataan Manajemen merupakan hal yang universal dipakai oleh semua

bidang ilmu pengetahuan baik sosial maupun ilmu eksakta. Manajemen sering

diartikan sebagai pemimpin, namun dalam prakteknya manajemen itu tidak hanya

sebatas kepemimpinan tetapi mencakup bidang-bidang lain. Pengertian yang lebih

komplek didefinisikan oleh stoner (1992 ; 5) adalah sebagai berikut :

" Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,

(37)

Pada perusahaan perorangan yang masih kecil skala operasinya,

kebanyakan pemilik itu sekaligus bertindak sebagai pengelola kegiatan

perusahaan (manajer).

Dalam situasi demikian fungsi akuntansi mungkin :

a. Hanya diselenggarakan secara informal saja

b. Hanya diselenggarakan sebagai bagian atau sub bagian dari fungsi-

fungsi yang lain, atau

c. Sama sekali diabaikan dan diselenggarakan hanya sekali setiap tahun,

pada saat informasi untuk tujuan fiskal diperlukan.

Tetapi dalam organisasi dengan skala operasi yang cukup besar, maka

pembagian wewenang, tugas dan tanggung jawab untuk mengelola

kegiatan-kegiatan sudah diperlukan sehingga timbullah apa yang disebut hierarki dalam

kepemimpinan perusahaan. Setiap tingkatan/ hierarki kepemimpinan merupakan

suatu rentangan kekuasaan dan tangung jawab dari pada fungsionaris tersendiri.

Dalam organisasi ini terdapat beberapa lapisan. Lapisan yang terendah adalah para

pekerja yang melakukan kegiatan primer organisasi; pada lapisan yang kedua

terdapat kepala bagian, penyelia (Supervisor); sedang dilapis tengah ada sejumlah

manajer; sementara dilapisan atas ada sejumlah kepala devisi, wakil direktur,

wakil direktur senior dan direktur utama yang secara bersama-sama biasa disebut

manajemen puncak (Top Management). Dan direktur utama akan melaporkan

kegiatan perusahaan kepada dewan direktur (komisaris) yang merupakan lapisan

tertinggi dari suatu organisasi. Adanya hierarki tersebut akan berhubungan erat

(38)

alternatif tindakan. Tindakan-tindakan yang dilakukan setiap fungsi manajemen

akan mencerminkan fungsi manajemen dalam mengelola perusahaan.

Dari definisi diatas bahwa Stoner menggunakan kata proses. Suatu proses

adalah cara sistematis untuk melakukan pekerjaan. Dan proses tersebut terdiri dari

kegiatan-kegiatan manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan

dan pengawasan.

Secara umum manajer berarti setiap orang yang mempunyai tanggung

jawab atas bawahan dan sumber daya organisasi. Manajer dapat diklasifikasikan

menurut tingkatan mereka dalam suatu organisasi, yaitu :

1. Manajer Lini Pertama

Pada tingkat ini di dalam perusahaan setiap individu bertanggung jawab

atas pekerjaan orang lain. Manajer ini bertugas hanya mengarahkan pekerjaan

para tenaga operasional, dan mereka tidak memberikan supervise kepada

manajer-manajer lainnya.

2. Manajer Menengah

Manajer menengah mengarahkan kegiatan pekerjaan dan kegiatan para

manajer lainnya, tanggung jawab utamanya adalah mengarahkan kegiatan dan

pekerjaan dalam rangka penerapan kebijaksanaan perusahaan dan

menyeimbangkan tuntutan pihak atasan dengan kemampuan bawahannya.

3. Manajer Puncak

Terdiri dari satu kelompok kecil eksekutif perusahaan, dan bertanggung

(39)

Pada semua jenjang perusahaan semua orang harus terus mengambil

keputusan

dan memecahkan masalah. Bagi manajer, tugas pengambilan keputusan dan

pemecahan masalah merupakan bagian penting dari pekerjaan, akan tetapi

pengambilan keputusan itu memainkan peran sangat penting bila manajer terlibat

dalam perencanaan. Dalam suatu proses perencanaan, manajer memutuskan

hal-hal yang menyangkut tujuan dan peluang yang akan dikejar, sumber daya yang

akan digunakan, dan memutuskan siapa yang akan melaksanakan setiap tugas

yang diperlukan.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan manajemen dalam mencapai

tujuan organisasi yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan terjadi di semua tipe kegiatan, perencanaan proses dasar

dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Perencanaan

dalam organisasi adalah esensial, karena dalam kenyataannya perencanaan

memegang peranan lebih dibanding fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan sebenarnya hanya melaksanakan

keputusan-keputusan perencanaan.

Pengertian perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan

pemutusan selanjutnya apa yng harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa.

Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi diwaktu

(40)

serta periode sekarang pada saat rencana dibuat. Adapun perencanaan didasarkan

atas 4 (empat) tahap dasar perencanaan, yaitu :

1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan

Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau

kebutuhan organisasi atau kelompok kerja.

2. Merumuskan keadaan saat ini

Rencana dapat dirumusakan untuk menggambarkan rencana kegiatan yang

lebih lanjut, dan merumuskan keadaan ini memerlukan informasi terutama

keadaan dan data statistik yang didapat melalui komunikasi dalam organisasi.

3. Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan

Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu

diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan,

oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intern dan ekstern yang

dapat membantu organisasi mencapai tujuannya atau yang mungkin menimbulkan

masalah. walaupun demikian, antisipasi keadaan, masalah dan kesempatan serta

ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalah bagian esensi dari

proses perencanaan.

4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan

Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan

berbagai alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan, penilaian alternatif tersebut

dan pemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternatif

yang ada.

(41)

Pengorganisasian adalah :

1. Penentuan sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan organisasi.

2. Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja

yang akan dapat membawa hal-hal tersebut kearah tujuan.

3. Penugasan tanggung jawab tertentu, dan

4. Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu

untuk melaksanakan tugas-tugasnya.

3. Pengarahan (Actuating)

Fungsi dari pengarahan adalah untuk membuat atau mendapatkan para

karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan. Dan fungsi

ini melibatkan kualitas, gaya dan kekuasaan pemimpin serta kegiatan-kegiatan

kepemimpinan seperti komunikasi, motivasi dan disiplin.

4. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk

menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Pengawasan ini ada berupa pengawasan negatif dan pengawasan positif,

pengawasan negatif mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang tidak

diinginkan atau dibutuhkan tidak terjadi kembali, sedangkan pengawasan positif

mencoba untuk mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan efektif dan

efisien.

(42)

1. Penetapan standar pelaksana

2. Menentukan ukuran-ukuran pelaksanaan

3. Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkan dengan standar yang

telah ditetapkan

4. Pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan

kegiatan menyimpang dari standar

Ada tiga alasan utama mengapa manajemen diperlukan, antara lain :

1. Untuk mencapai tujuan

2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tugas-tugas yang saling

bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi

3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas

B. Akuntansi Sebagai Suatu Sistem Informasi

PT. Jamsostek (Persero) sangat berbeda dengan perusahaan-perusahaan

lainnya dalam perkembangan usaha yang dijalankannya. PT. Jamsostek (Persero)

dalam perkembangan usahanya menuntut sistem pengelolaan informasi yang

akurat. Peranan akuntansi ditengah-tengah operasi perusahaan sangat memegang

peranan yang cukup penting. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa untuk

menginformasikan tentang keadaan serta kendisi keuangan yang sekaligus

mencerminkan kinerja usaha yang ada pada PT. jamsostek (Persero) tidak lain

dengan menerapkan Sistem Informasi Akuntansi yang baik, sesuai dengan definisi

(43)

"Akuntansi sebagai suatu kegiatan menghasilkan ikhtisar-ikhtisar, laporan-laporan tentang aktivitas pencarian dan pendayagunaan sumber-sumber ekonomi dalam perusahaan beserta hasilnya. Dengan kata lain, akuntansi menghasilkan gambaran visual tentang hasil pelaksanaan kegiatan dan keputusan-keputusan yang ditetapkan oleh manajemen".

Akuntansi merupakan suatu sistem informasi atas dasar mana manajemen

dan pembantu-pembantunya, bahkan para pelaksana kegiatan itu sendiri dapat

mengetahui, mengadakan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan, dan akibat-akibat

dari kebijaksanaan-kebijaksanaan, serta rencana atau keputusan yang telah

ditetapkan.

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam

pengambilan keputusan. Informasi bisa diperoleh dari sistem informasi atau

disebut juga dengan processing system atau information general system. Ada dua

kategori dalam sistem informasi akuntansi ; yang pertama memberikan laporan

pada kelompok diluar perusahaan menurut persyaratan pelaporan yang ketat yang

ditetapkan oleh pihak-pihak yang berwenang dalam akuntansi dan pemerintah.

Yang kedua untuk operasi dan penggunaan manajerial yang didesain untuk

memberikan informasi dalam bentuk apapun yang diperluakn oleh manajer.

Kedua, kategori diatas memproses akuntansi dan memasok informasi

untuk mengawasi sumber daya perusahaan dan untuk mengevaluasi status dan

kemajuannya. Karena kedua jenis sistem diatas menggunakan transaksi yang

sama, satu kegiatan transaksi biasanya diperuntukkan bagi kedua sistem tersebut,

dan sering kali kedua sistem diatas membagi file data dan dokumen lainnya; dan

akibatnya timbul keruwetan dan tumpang tindih. Hal ini bisa berarti bahwa sistem

(44)

Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaiatan dan

beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran perusahaan yang dibentuk

dari unsur-unsur yang saling berhubungan dan saling melengkapi, misalnya antara

komponen-komponen komputer yang saling berhubungan antara perangkat keras

dan lunak yang saling melengkapi pula. Sementara informasi itu sendiri

didefinisikan menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (2000; 1 )

sebagai berikut;

" Informasi adalah data yang diolah menjadi sebuah bentuk yang

berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan

saat ini atau akan datang ".

Dari pengertian tersebut dapatlah kita simpulkan bahwa informasi

merupakan hasil dari proses pengumpulan data dan penyajian informasi dengan

menggunakan sistem informasi sesuai dengan pengertiannya menurut James A.

Hall (2001; 7) bahwa ;

" Sistem Informasi adalah rangkaian prosedur formal dimana data

dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para

pemakai" 2

Dari keseluruhan uraian diatas dapatlah dikemukakan bahwa tujuan

sistem informasi akuntansi adalah untuk mendukung keputusan manajerial dan

untuk mendukung tujuan tersebut diperlukan pengumpulan data dan penyimpanan

data yang relevan, pemrosesan yang tepat dan penyajian informasi yang tepat

(45)

Adapun sistem informasi akuntansi yang berkenaan dengan transaksi

keuangan, yaitu transaksi yang dapat diukur dalam bentuk uang. Sistem Informasi

Akuntansi menggunakan kerangka kerja yang sangat terstruktur yang mencakup

beberapa sub sistem dan biasanya menggunakan akuntansi pemasukan ganda

(double entry accounting) karena setiap transaksi keuangan mempertukarkan

sesuatu nilai uang untuk nilai uang lainnya, maka transaksi mempunyai kegandaan

(dualitas) dasar, yaitu ada sesuatu yang diberikan dan ada sesuatu yang diterima.

Mengamati lebih cermat mekanisme sistem informasi ada lima tugas yang

perlu diketahui yaitu pengumpulan data, pemrosesan data, manajemen data,

penyimpanan data dan pengadaan informasi. Selanjutnya tugas ini terdiri dari

serangkaian langkah-langkah yang disebut dengan siklus pemrosesan data dan

mengubah bentuk data dari berbagai sumber agar menjadi informasi yang berguna

bagi para pemakai.

Pamakai informasi akuntansi dapat dibagi dalam dua kelompok besar yaitu

intern dan ekstern. Pemakai intern terutama para manajer, pemilik perusahaan,

karyawan sementara pemakai ekstern mencakup pemegang saham, investor,

kreditor, pemerintah, pemasok dan pelanggan. Kebutuhan akan informasi

akuntansi bervariasi yaitu tergantung pada tingkatannya dalam organisasi atau

terhadap fungsi yang mereka jalankan.

Dalam pemrosesan transaksi pertama sekali dilakukan pengumpulan data.

Data merupakan bahan yang akan diolah sistem. Data perlu dimanipulasi untuk

mengubahnya menjadi informasi. Operasi manipulasi data meliputi

(46)

penyortiran, perhitungan dan pengiktisaran.

Pengiktisaran adalah data yang sudah disarikan, kemudian disintesiskan

menjadi bentuk total, sub total, rata-rata dan seterusnya. Seluruh data ini harus

disimpan dalam suatu tempat. Data disimpan pada media penyimpanan sekunder

dan file dapat diintegrasikan secara logis untuk membentuk suatu data base.

Sebagian besar data dalam data base adalah data akuntansi.

Siklus akuntansi adalah merupakan sistem yang melakukan pengolahan

data dan mengahasilkan laporan keuangan yang dapat disajikan sebagai alat untuk

mendukung pelaksanaan pengambilan keputusan. Keadaan ini menunjukkan

bahwa akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang sering juga disebut

Sistem Informasi Akuntansi. Dengan demikian, akuntansi sebagai sistem

informasi dapat digunakan sebagai alat pengambilan keputusan manajemen.

Dibawah ini akan dijelaskan proses pengambilan keputusan manajemen baik

secara teori maupun aplikasi/pelaksanaan dari perusahaan.

C. Proses Pengambilan Keputusan

Keputusan merupakan tanggapan manajemen terhadap permasalahan dan

berusaha mencapai keadaan yang diinginkan dengan proses tertentu dimana dalam

pengambilan keputusan tersebut memerlukan pemikiran dan pertimbangan.

Adapun langkah-langkah yang dapat diambil manajemen dalam proses

pengambilan keputusan agar dapat menghasilkan keputusan yang dinilai dan

berkualitas serta dapat menghindari penyesalan di kemudian hari adalah sebagai

berikut :

(47)

Beberapa masalah manajemen tertentu mungkin sukar untuk

didefinisikan. Bahkan di dalam organisasi kecil, masalahnya tidak selalu dapat

diketahui sebelum akhirnya menjadi ancaman bagi organisasi. Sistem Informasi

Akuntansi juga harus berperan mambantu organisasi dalam mengidentifikasikan

masalah dikesempatan luar. Untuk itu sebuah inteligen dapat dirancang secara

sistematis mampu memantau perubahan lingkungan dan melaporkan terjadinya

perubahan berarti serta dapat menunjukkan adanya kesempatan pada organisasi

yang bersangkutan. Suatu sistem intelegen tentu sama pentingnya untuk

mendeteksi bagaimana organisasi akan mengalami kerusakan disebabkan oleh

perubahan lingkungan yang tidak terdeteksi.

B. Membantu Alternatif

Setelah masalah berhasil diidentifikasi, seseorang manajer biasanya harus

mencari informasi tambahan yang berguna untuk menganalisanya. Sejumlah besar

informasi mungkin sudah ada didalam file komputer, namun demikian informasi

tambahan berupa informasi tidak terkomputerisasikan biasanya tetap diperlukan.

waktu pencarian mungkin penting artinya, baik dalam jumlah waktu manajer yang

digunakan untuk melakukan pencarian walaupun waktu yang hilang pada saat

sebelum informasi diperoleh. Proses pencariaan ini menyelidiki lingkungan

internal dan eksternal organisasi untuk menghasilkan informasi yang biasa

digunakan dalam membuat alternatif yang kemungkinan besar dapat terjadi.

(48)

alternatif-alternatif yang ada harus dinilai dan dibandingkan untuk melihat

alternatif mana yang paling menguntungkan. Ini menjelaskan arti pentingnya

sasaran dan tujuan, karena dalam pemilihan sebuah alternatif, pengambilan

keputusan sebaiknya dituntun oleh tujuan dan sasaran yang dibuat sebelumnya.

Hubungan alternatif dan hasil didasarkan pada tiga kondisi, yaitu :

1) Kepastian (Certainty)

Pengambilan keputusan memiliki pengetahuan lengkap atas akibat dari

setiap alternatif.

2) Resiko (Risk)

Pengambilan keputusan memiliki beberapa perkiraan kemungkinan akibat

dari setiap alternatif yang tersedia.

3) Ketidakpastian (Uncertainty)

Pengambilan keputusan secara mutlak tidak pasti ada pengetahuan atas

kemungkinan hasil dari setiap alternatif.

4) Pemilihan Alternatif

Memilih usulan alternatif pemecahan termasuk mensintesiskan dengan

menganalisis data dari sumber sehingga diperoleh analisis perbandingan

biaya/manfaat.

Tujuan dari pada pemilihan ini untuk mancapai suatu tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya dengan memecahkan sebuah masalah. Sebuah keputusan

(49)

dimana pengambilan keputusan berusaha memilih alternatif yang dapat

menghasilkan pencapaian tujuan.

D. Implementasi Keputusan

Implementasi keputusan merupakan puncak dari proses pemecahan

masalah manajerial, yang hampir sepenuhnya bergantung pada penilaian manajer.

Sebuah keputusan harus diimplementasikan secara efektif untuk mencapai tujuan.

Implementasi yang salah akan merugukan sebuah keputusan yang baik. Karena

implementasi melibatkan orang dalam sebagian besar situasi dan keunggulan

keputusan itu dapat dilihat dari perilaku orang yang dipengaruhi oleh keputusan

itu.

Berikut di gambarkan langkah-langkah yang baik dalam pengambilan

keputusan yang memiliki kualitas, adalah sebagai berkut :

Mengenal dan Mendefinisikan masalah

Menentukan rangkaian tindakan alternatif

kondisi tidak pasti

berisiko

kondisi pasti Mengevaluasi alternatif

Melaksanakan keputusan yang dipilih

(50)

Manajemen yang aktif melakukan pengukuran hasil-hasil secara periodik

untuk menilai kinerja akan dapat menganalisa apakah hasil-hasil yang dicapai

tersebut telah sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Jika

hasil-hasil yang telah dicapai tidak sesuai dengan apa yang telah direncanakan maka

berbagai perubahan harus dilakukan dalam pemilihan solusi. Sudah seharusnya

sistem pengendalian dan penilaian meyakinkan bahwa hasil-hasil yang sebenarnya

konsisten dengan hasil-hasil yang direncanakan sesuai dengan keputusan

manajemen.

Pada PT. Jamsostek (Persero) proses pengambilan keputusan yang

diterapkan adalah sebagai berikut :

A. Keputusan berdasarkan analisa data yang dihasilkan sesuai dengan

bidangnya masing-masing.

B. Keputusan umumnya bersifat kolektif khususnya untuk yang bersifat

policy/prinsip.

C. Keputusan adalah secara berjenjang sesuai dengan tingkat kepentingannya.

Keputusan yang dibuat berdasarkan analisa data yang dilakukan sesuai

dengan bidangnya masing-masing adalah cara yang dibuat oleh manajemen PT.

Jamsostek (Persero) didalam rangka untuk memudahkan pengklasifikasian

keputusan tersebut dengan tujuan agar tidak terjadi pengambilan keputusan yang

bersifat tumpang tindih. Disamping itu manajemen ingin agar dapat melaksanakan

operasional secara efektif sehingga departemen-departemen yang ada dapat

(51)

Manajemen mengambil keputusan yang bersifat policy (kebijaksanaan

manajemen) dan prinsipil. Ini gunanya adalah untuk mengintegrasikan elemen

yang ada didalam perusahaan agar tetap memenuhi prosedur yang telah

direncanakan sebelumnya di dalam mencapai tujuan perusahaan.

Pemantauan lingkungan yang disusun perusahaan harus dapat digunakan

untuk memahami fenomena-fenomena yang terjadi pada berbagai tingkat. Jadi

sistem informasi akuntansi yang harus mampu menyediakan informasi yang

diperlukan tepat pada waktunya, dapat memenuhi kebutuhan dan dengan kualitas

yang sesuai sehingga keputusan yang diambil perusahaan ini tidak salah.

Pada PT. Jamsostek (Persero) pengumpulan data akuntansinya pada

bagian akuntansi. Bagian akuntansi mengolah data-data yang masuk dan output di

bidang akuntansi tersebut merupakan informasi-informasi yang disalurkan untuk

kemudian pada manajemen yang membutuhkan informasi tersebut.

Informasi-informasi tersebut berupa laporan manajemen setiap bulannya maupun

tiap tahun. Laporan tersebut meliputi :

1. Laporan Bulanan, terdiri dari :

a. Neraca

b. Laporan Laba Rugi

c. Laporan rincian biaya

d. Laporan perputaran uang

2. Laporan tahunan, terdiri dari :

a. Listing voucher

(52)

c. Buku harian rekapitulasi

d. Rekapitulasi memorial

e. Kartu buku besar

f. Neraca lajur

g. Realisasi anggaran

h. Bunga Jaminan Hari Tua (JHT)

i. Daftar/ saldo deposito

j. MIS Keuangan, akuntansi dan investasi

k. Lampiran laporan

Manajemen melihat dan melakukan pengecekan terhadap penjualan

tersebut dengan melihat bukti transaksi (dokumen) berupa bukti dasar

pembukuan, sehingga manajemen dapat mengambil keputusan untuk

mengendalikan biaya tersebut.

Pihak manajemen mengambil keputusan berdasarkan neraca yang dikirim

oleh bagian akuntansi. Dengan neraca manejerial dapat mengetahui gambaran

mengenai perusahaan, sehingga dalam menentukan anggaran dan rencana tersebut

dapat tercapai. Di samping itu juga manajemen melihat laporan bulanan yang

disusun bagian keuangan.

Dalam proses penyusunan rencana dan anggaran, sistem informasi

akuntansi memegang peranan sangat penting. Agar pelaksanaan kegiatan dapat

terarah dan tidak menyimpang dari standar yang telah ditetapkan, maka

(53)

Proses atau cara kerja yang dilakukan manajemen dalam pengambilan

keputusan adalah sebagai berikut :

1. Menerima neraca dari bagian akuntansi.

2. Menerima laporan bulanan yang disusun oleh bagian keuangan.

3. Membuat anggaran dan membandingkannya dengan realisasi (pendapatan dan

biaya).

4. Melihat modal perusahaan saat ini.

5. Belajar dari tahun sebelumnya.

6. Melihat tenaga kerja, yaitu analisa dalam laporan kinerja.

7. Melihat tingkat kesehatan perusahaan ditinjau dari laporan keuangan,

operasional, administrasi dan strategi.

Untuk proses lebih lanjut dalam pengambilan keputusan setelah

mempelajari dan mengidentifikasi masalah maka Direktur Pelaksana bisa

mengambil keputusan melalui rapat (pertemuan) dengan kepala-kepala bagian.

Dengan menggunakan sistem informasi akuntansi yang baik maka

keputusan-keputusan mengenai alokasi biaya dapat diselenggarakan dengan tepat

dan teratur. Sehingga menghasilkan keputusan-keputusan yang tepat dalam

penentuan anggaran dan rencana perusahaan, menciptakan efisiensi dan efektifitas

dalam pelaksanaannya serta mampu menghadapi persaingan ekonomi dewasa ini.

Perusahaan sangat membutuhkan informasi yang tepat dan akurat,

terutama informasi yang dapat menjelaskan setiap kegiatan perusahaan. Informasi

tersebut akan sangat berguna dan bermanfaat untuk melihat sebatas mana target

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams-Games-Tournament) Terhadap

kenyataannya, beberapa kasus Pemilihan Kepala Daerah pada era otonomi daerah dewasa ini, telah memunculkan sejumlah konflik ditingkat lokal, yang disebabkan oleh kuatnya

Berdasarkan hal tersebut di atas peneliti tertarik untuk meneliti tentang tumbuhan yang digunakan oleh pedagang jamu gendong sebagai bahan jamu yang bermanfaat dalam perawatan kulit

PFGE telah digunakan untuk memisahkan fragmen DNA besar dari kromosom bakteri setelah dipotong dengan enzim yang mengenali sekuen potong yang jarang terdapat dalam genom (Harrell

Dalam penelitian ini ukuran Likuiditas diwakili oleh Cash Ratio untuk melihat kekuatan kas yang dimiliki untuk membayar kewajiban lancar, ukuran Profitabilitas diwakili oleh

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui adakah pengaruh pengelolaan kearsipan terhadap efisiensi kerja pegawai di Kantor Dinas Perhubungan Propinsi

Tri Widiarni : Modifikasi Jembatan Sementara Resin Akrilik Untuk Pemakaian Jangka Panjang, 2001... Tri Widiarni : Modifikasi Jembatan Sementara Resin Akrilik Untuk Pemakaian

dilakukan untuk memperbaiki kualitas perekat likuida kayu, karena perekat dengan pH yang sangat rendah dapat menimbulkan beberapa masalah terhadap produk komposit.