• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Penderita Hipertensi Dengan Komplikasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakteristik Penderita Hipertensi Dengan Komplikasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

25 63 5 2 2 1 1 4 3 2 1 6 170 2 3 2 3 1

26 57 5 2 1 3 1 4 5 2 2 3 160 2 3 4 3 1

27 63 5 2 1 1 1 1 5 2 2 3 200 2 3 5 2 1

28 62 5 2 2 2 2 2 3 2 1 1 210 2 3 2 2 1

29 58 5 2 2 4 1 2 3 2 2 3 150 1 3 4 3 1

30 46 3 2 1 2 2 5 2 2 1 6 180 2 3 4 2 1

31 65 6 2 1 1 1 2 2 2 1 6 240 2 3 3 1 1

32 60 5 2 1 1 1 2 4 2 2 3 160 2 3 1 3 1

No usia usia1 usia2 jk suku agama pnddkn pkrjn sttnikah alamt kelut TDS DrjtHt Kompli LmRwt SmbrBiaya KSP

33 69 6 2 2 2 2 2 3 2 2 5 170 2 3 9 2 1

34 64 5 2 1 2 1 4 2 2 1 6 150 1 1 1 1 1

35 70 6 2 2 1 1 2 4 2 2 5 200 2 1 3 2 4

36 60 5 2 2 3 1 1 3 2 2 6 170 2 3 2 1 1

37 57 5 2 1 1 1 4 1 2 2 2 180 2 3 2 1 1

38 43 3 2 2 2 2 4 2 2 1 1 170 2 3 2 3 1

39 60 5 2 1 3 1 3 2 2 2 1 160 2 3 3 3 1

40 20 1 1 2 1 2 4 5 1 1 1 160 2 3 2 1 1

41 68 6 2 2 1 1 3 3 2 2 3 200 2 3 7 3 2

42 52 4 2 2 1 1 4 3 2 2 1 180 2 3 2 1 1

43 70 6 2 1 1 1 2 5 2 1 3 180 2 3 6 3 1

44 56 5 2 2 2 2 5 1 2 1 4 200 2 1 3 2 1

45 61 5 2 2 1 1 2 3 2 2 1 150 1 3 5 3 1

46 67 6 2 2 1 1 4 3 2 1 6 180 2 3 4 2 1

47 54 4 2 2 1 1 4 2 2 1 5 180 2 1 6 3 1

(3)

49 24 1 1 1 2 1 4 5 2 2 5 150 1 2 9 3 1

50 71 6 2 1 3 1 1 4 2 2 6 160 2 3 5 1 1

51 45 3 2 1 2 2 5 1 2 1 1 170 2 3 2 1 1

52 60 5 2 2 3 1 2 3 2 2 5 160 2 1 5 2 1

53 56 5 2 2 2 2 3 1 2 2 3 250 2 3 2 2 1

54 71 6 2 2 2 2 1 3 2 2 6 140 1 1 8 2 1

55 72 6 2 1 2 2 2 1 2 2 5 200 2 1 12 2 2

56 62 5 2 2 1 1 1 3 2 2 5 180 2 2 14 2 4

57 69 6 2 2 3 1 2 3 2 2 1 150 1 3 3 2 1

58 80 7 2 2 1 2 2 3 2 1 6 150 1 1 4 1 1

59 61 5 2 1 2 2 4 1 2 1 2 210 2 3 3 2 1

60 72 6 2 2 3 1 2 5 2 2 1 180 2 3 3 2 1

61 41 3 2 2 4 5 4 3 2 2 6 200 2 1 8 3 1

62 50 4 2 2 2 1 4 2 2 1 1 180 2 3 5 1 1

63 51 4 2 2 2 2 1 4 2 2 2 150 1 3 9 2 1

64 49 4 2 2 1 1 2 3 2 2 5 200 2 3 4 3 1

65 84 8 2 2 2 2 1 3 2 1 1 160 2 3 2 2 1

No usia usia1 usia2 jk suku agama pnddkn pkrjn sttnikah alamt kelut TDS DrjtHt Kompli LmRwt SmbrBiaya KSP

66 41 3 2 1 1 1 4 2 2 1 3 160 2 3 3 1 1

67 49 4 2 1 2 1 1 2 2 1 3 150 1 2 10 2 4

68 64 5 2 2 3 1 2 3 2 2 6 160 2 3 3 2 1

69 56 5 2 1 2 1 2 4 2 2 1 140 1 3 4 3 1

70 79 7 2 1 1 1 2 1 2 1 6 180 2 3 6 2 1

71 41 3 2 2 1 1 4 3 2 1 1 150 1 3 3 2 1

(4)

73 72 6 2 2 1 1 3 3 2 2 5 170 2 1 6 2 1

74 72 6 2 2 2 2 2 5 2 2 1 170 2 3 3 2 1

75 65 6 2 2 3 1 2 2 2 2 3 160 2 3 4 3 1

76 44 3 2 2 1 1 4 2 2 1 1 180 2 3 7 3 1

77 61 5 2 1 1 1 3 4 2 1 1 150 1 3 3 3 1

78 57 5 2 2 3 1 2 3 2 1 5 220 2 1 4 3 1

79 36 2 1 2 3 1 3 3 2 1 6 160 2 3 3 2 1

80 50 4 2 2 3 1 1 3 2 2 3 170 2 3 7 3 1

81 62 5 2 2 2 2 1 2 2 2 6 160 2 3 2 2 1

82 49 4 2 1 2 2 1 4 2 2 5 180 2 1 1 2 1

83 69 6 2 1 2 3 5 5 2 2 4 180 2 1 19 2 1

84 61 5 2 1 2 2 5 1 2 1 1 170 2 3 5 2 1

85 61 5 2 2 1 1 2 2 2 2 1 180 2 3 3 2 1

86 70 6 2 1 1 1 3 1 2 1 1 170 2 3 3 2 1

87 61 5 2 1 1 1 4 1 2 2 1 160 2 3 3 2 1

88 61 5 2 2 3 1 2 3 2 2 3 160 2 3 7 2 1

89 61 5 2 1 1 1 2 2 2 2 1 160 2 3 10 3 1

90 79 7 2 1 2 2 4 5 1 2 6 150 1 5 8 2 2

91 58 5 2 1 5 1 2 2 2 1 6 160 2 3 5 3 1

92 66 6 2 1 3 1 3 2 2 1 2 190 2 1 10 3 1

93 47 4 2 2 1 1 4 3 2 2 2 180 2 1 6 3 1

94 56 5 2 2 3 1 4 3 2 2 2 170 2 1 5 2 1

95 48 4 2 2 1 1 2 3 2 1 3 150 1 3 5 3 1

96 52 4 2 2 3 1 2 3 2 1 2 160 2 1 4 2 1

(5)

98 45 3 2 2 1 1 2 3 2 2 2 150 1 1 4 3 1 No usia usia1 usia2 jk suku agama pnddkn pkrjn sttnikah alamt kelut TDS DrjtHt Kompli LmRwt SmbrBiaya KSP

99 43 3 2 2 1 1 5 1 2 2 1 190 2 3 3 2 1

100 51 4 2 2 3 1 3 3 2 1 6 150 1 3 7 3 1

101 57 5 2 1 2 1 5 1 2 2 2 190 2 1 3 2 1

102 75 7 2 2 1 1 1 5 2 2 2 160 2 3 4 2 1

103 88 8 2 1 3 1 2 5 1 1 2 150 1 1 6 2 1

(6)

Lampiran 2. Hasil Pengolahan Data

Frequencies

Frequency Table

Kelompok Usia Pasien

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Kelamin Suku Agama Pendidikan Pekerjaan

Status

Perkawinan Alamat

N Valid 104 104 104 104 104 104 104 104

Missing 0 0 0 0 0 0 0 0

Jenis Kelamin Pasien

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Laki-Laki 43 41.3 41.3 41.3

Perempuan 61 58.7 58.7 100.0

(7)

Case Processing Summary

Jenis Kelamin Pasien * Kelompok Usia Pasien Crosstabulation

Kelompok Usia Pasien (tahun) Total 20-28 29-37 38-46 47-55 56-64 65-73 74-82 83-91

Jenis Kelamin Pasien * Kelompok Usia Statistik Crosstabulation

(8)

Suku Pasien

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

(9)

Status Perkawinan Pasien

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Belum Kawin 3 2.9 2.9 2.9

Kawin 101 97.1 97.1 100.0

Total 104 100.0 100.0

Tempat Tinggal Pasien

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Stroke 28 26.9 26.9 26.9

Gagal Ginjal Kronik 4 3.8 3.8 30.8

Pekerjaan Pasien

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Pensiunan/Tidak Bekerja 14 13.5 13.5 100.0

(10)

Gagal Jantung 72 69.2 69.2 100.0

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Lainnya (seperti : lemas, muntah dan demam tinggi)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Derajat 1 24 23.1 23.1 23.1

Derajat 2 80 76.9 76.9 100.0

(11)

Frequencies

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Keadaan Sewaktu Pulang Pasien

N

Valid 104

Missing 0

Keadaan Sewaktu Pulang Pasien

(12)

Valid Missing Total

Jenis Komplikasi Pasien * Kelompok Usia Statistik Crosstabulation

Kelompok Usia Statistik Total <40 tahun ≥40 tahun

Jenis Komplikasi Stroke Count

0 28 28

(13)

Gagal Ginjal Kronik

Linear-by-Linear Association .944 1 .331

N of Valid Cases 104

a. 4 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .19.

Jenis Komplikasi Pasien * Jenis Kelamin Pasien Crosstabulation

(14)

Crosstabs

Linear-by-Linear Association .164 1 .686

N of Valid Cases 104

a. 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.65.

Jenis Komplikasi Pasien * Derajat Hipertensi Pasien Crosstabulation

Derajat Hipertensi Total Derajat 1 Derajat 2

Jenis Komplikasi Pasien

Stroke Count 9 19 28

(15)

Oneway

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-Square 3.952a 2 .139

Likelihood Ratio 3.651 2 .161

Linear-by-Linear Association 2.596 1 .107

N of Valid Cases 104

a. 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .92.

Test of Homogeneity of Variances

Lama Rawatan Rata-Rata Pasien

Levene Statistic df1 df2 Sig.

10.131 2 101 .000

ANOVA

Lama Rawatan Rata-Rata Pasien

Sum of Squares df Mean Square F Sig

.

Between Groups 258.279 2 129.139 10.931 .00

0

Within Groups 1193.260 101 11.814

(16)

Post Hoc Tests

Dependent Variable: Lama Rawatan Rata-Rata Pasien Bonferroni

Std. Error Sig. 95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound *. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Keadaan Sewaktu Pulang Pasien * Jenis Komplikasi Pasien Crosstabulation

(17)

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 57.784a 4 .000

Likelihood Ratio 21.020 4 .000

Linear-by-Linear Association 2.416 1 .120

N of Valid Cases 104

a. 7 cells (77.8%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .15.

Pasien % within Keadaan Sewaktu

Pulang Pasien

26.6% 1.1% 72.3% 100.0%

PAPS

Count 2 0 4 6

% within Keadaan Sewaktu Pulang Pasien

33.3% 0.0% 66.7% 100.0%

Meninggal

Count 1 3 0 4

% within Keadaan Sewaktu Pulang Pasien

25.0% 75.0% 0.0% 100.0%

Total

Count 28 4 72 104

% within Keadaan Sewaktu Pulang Pasien

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, 2012. Hubungan Hipertensi dan Stroke. Universitas Negeri Surakarta

BPS Deli Serdang, 2010. Data Demografi Kabupaten Deli Serdang.

www.migas.bisbak.com/1212.html diakses pada tanggal 10 November 2015

Bustan, M.N, 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Rineka Cipta. Jakarta

Dalimartha S, Purnama B.T., Sutarina N, Mahendra B., Darmawan R, 2008. Care

Your Self: Hipertensi. Penebar Plus+. Jakarta

Darmojo, B. 2001. Mengamati Perjalanan Epidemiologi di Indonesia. Jurnal

Medika No.7 Tahun XXVII

Depkes RI., 2007. InaSH Menyokong Penuh Penanggulangan Hipertensi, Intimedia, Jakarta.

Depkes RI, 2009. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Provinsi

Sumatera Utara Tahun 2007. Jakarta

Depkes RI, 2012. Masalah Hipertensi di Indonesia. Kementrian Kesehatan RI, Jakarta

Dinas Kesehatan Kota Medan, 2011. Profil Kesehatan Kota Medan. Medan

Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung, 2007. Profil Kesehatan Provinsi

Bangka Belitung. Bangka Belitung

E J, Kapojos, S., 2001. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Penerbit FK UI. Jakarta.

Go, A.S., dkk. 2014, Heart Disease and Stroke Statistics 2014 Update: A

Report From the American Heart Association. Circulation, 129,

28-292.

Gray, Huon H, dkk, 2002. Lucture Notes : Kardiologi (Edisi Keempat).

Erlangga Medical Series. Jakarta

Gunawan, Lanny, 2001. Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi. Penerbit Kanisius. Jakarta. E-book google http://books.google.co.id diakses pada tanggal 18 April 2015.

Hull, Allison, dkk. 1993. Penyakit Jantung : Hipertensi & Nutrisi. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta

Ikcc, 2014. Hubungan Hipertensi Dengan Penyakit Ginjal.

(19)

InaSh, 2007. Konas InaSh. http://www.inash.or.id/news_detail.html?id=34

Diakses pada tanggal 18 April 2015

InaSh, 2014. Hipertensi Bukan Sekedar Tekanan Darah Tinggi. http://www.inash.or.id/news_detail.html?id=72 Diakses tanggal 12 April 2015

Joint National Committee on Preventation, detection, evaluation, and treatment of high blood preasure, 2003. Seventh report of the Joint National

Committee of High Blood Preassure JNC Express

Junaidi, I. 2011. Stroke Waspadai Ancamannya. Penerbit Andi. Yogyakarta

Kaplan, Joseph, M.D., 2006. Kaplan’s Clinical Hypertension. Ninth Edition, Lippincott Williams & Wilkins. USA

Kaplan, NM, dan Stamler, J 1991. Hipertensi dan Pencegahan Penyakit

Jantung Koroner. EGC. Jakarta

Kemenkes RI, 2012. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan Penyakit

Tidak Menular. Jakarta

Laporan Komisi Pakar WHO, 2001. Pengendalian Hipertensi. Penerbit ITB. Bandung

Mancia, Guissepe, dkk, 2013. 2013 ESH/ESC Guidelines For The Management

of Arterial Hypertension. Journal of Hypertension

(20)

Napitupulu, S., 2014. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Hipertensi

Pada Lansia Usia Pertengahan Di Desa Belang Malum Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Tahun 2014. Medan

Nurkhalida, 2003. Warta Kesehatan Masyarakat. Depkes RI. Jakarta

O’Callaghan, C.A, 2006. At a Glance : Sistem Ginjal. Penerbit Erlangga. Jakarta

Pranandari dkk, 2014. Faktor Risiko Gagal Ginjal Kronik DI Unit Hemodialisis RSUD Wates Kulon Progo. Yogyakarta

Prawishanti, G.A., 2014. Hipertensi Pada Gagal Jantung. Web Rumah Sakit Umum Universitas Airlangga. Surabaya.

Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan, 1996. Proses

Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler.

Penerbit EGC. Jakarta

Putra, S, 2010. Hubungan Pendidikan dan Pekerjaan Klien Hipertensi

Dengan Penatalaksanaan Terapi Diet Diwilayah Kerja Puskesmas Lapai Kecamatan Nanggalo Padang Tahun 2010. Padang

Rahajeng, E dkk., 2009. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di

Indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia, Vol 59 No 12. Jakarta

Riyadina, W., 2002. Faktor-Faktor Resiko Hipertensi Pada Operator Pompa

Bensin di Jakarta. Media Litbang Kesehatan Vol.XII No 2, Jakarta.

Roslina, 2008. Analisa Determinan Hipertensi Essensial di Wilayah Kerja

Tiga Puskesmas Kabupaten Deli Serdang Tahun 2007. Medan

Ruhyanudin, F., 2007. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Klien Dengan

Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Malang

Siagian, A., 2007. Saatnya Memperhatikan Kesehatan Wanita Usia

Menopause. Medan

Sianipar, A., 2014. Karakteristik Penderita Hipertensi Dengan Komplikasi

Yang Dirawat Inap di Puskesmas Tanjung Balai Karimun Tahun 2010-2012. Medan

Sigalingging, 2012. Karakteristik Penderita Hipertensi Di Rumah Sakit

Umum Herna Medan Tahun 2011. Medan

Shadine, M., 2010. Mengenal Penyakit Hipertensi, Diabetes, Stroke, dan

Serangan Jantung. Keen Books. Jakarta

Sheps, S. G., 2005. Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah

Tinggi. PT Intisari Mediatama. Jakarta

Siti, dkk. 2008. Lima Puluh masalah Kesehatan di Bidang Ilmu Penyakit

(21)

Sobel, Barry J, dkk. Hipertensi: Pedoman Klinis Diagnosis dan Terapi. Penerbit Hipokrates. 1996

Soemantri, 2004. Survey Kesehatan Rumah Tangga Hipertensi. http// ejournal.Litbang.depkes.go.id/prevalensi.penyakit.hipertensi.penduduk. di.indonesia.SKRT.2004.html. Diakses tanggal 18 April 2015

Sugiharto A., 2007. Faktor-Faktor Hipertensi Grade II Pada Masyarakat

(Studi Kasus di Kabupaten KarangAnyar). Tesis Program Magister

Epidemiologi Universitas Diponegoro. Semarang

Suprayatmi, 2008. Kebiasaan makan pada anak-anak.

www.pagihp.tripod.com/artikel4.html. Diakses pada tanggal 19 Januari 2016

Susanti,2015. Gejala Penyakit Gagal Jantung. www.penyakitgagaljantung.com. Diakses pada tanggal 11 November 2015

Sustrani, L, dkk.,2005. Hipertensi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Tripena, N., 2011. Karakteristik Penderita Hipertensi Rawat Inap di Rumah

Sakit Bhayangkara Medan Tahun 2008-2010. Medan

Udjianti, Wajan U., 2010. Keperawatan Kardiovaskular. Penerbit Salemba Medika. Jakarta

WHO, 1996. Hypertension Control. WHO Technical Report Series, Geneva

WHO, 2007. Hipertension Report. WHO Technical Support Series. Geneva

WHO, 2008. PTM Sumbang Kematian Terbesar di Asia Tenggara. WHO Technical Support Series. Geneva

(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan design

case series.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang karena ada data penderita hipertensi dengan komplikasi

yang dirawat inap di RSUD tersebut dan belum pernah dilakukan penelitian

tentang karakteristik penderita hipertensi dengan komplikasi rawat inap pada

tahun 2014 di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan mulai September 2015 sampai dengan Januari

2016

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi

Populasi penelitian ini adalah data seluruh penderita hipertensi dengan

komplikasi yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 yaitu 104 penderita yang terdaftar pada

bagian rekam medik.

(23)

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh penderita hipertensi dengan

komplikasi yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang tahun 2014. Besar sampel adalah sama dengan populasi

(total sampling).

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah data sekunder yang diperoleh dari kartu

status sampel penderita hipertensi dengan komplikasi yang dirawat inap di Rumah

Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang tahun 2014. Semua

kartu status sampel tersebut dikumpulkan kemudian dilakukan pencatatan sesuai

dengan jenis variabel yang diteliti.

3.5 Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul kemudian diolah dengan komputer menggunakan

program Statistical Product dan Service Solution (SPSS). Data univariat dianalisis

secara deskriptif, sedangkan data bivariat dianalisis dengan menggunakan uji Chi

Square dan uji anova. Hasil disajikan dalam bentuk narasi, tabel distribusi

frekuensi, pie, diagram bar dan grafik.

3.6 Defenisi Operasional

3.6.1 Penderita hipertensi dengan komplikasi adalah pasien hipertensi yang telah

didiagnosa oleh dokter mengalami komplikasi sesuai yang tercatat pada

kartu status.

3.6.2 Sosiodemografi adalah keterangan yang menunjukan spesifikasi pribadi

(24)

masyarakat yang meliputi umur, jenis kelamin, suku, agama, pendidikan,

pekerjaan, status perkawinan dan tempat tinggal sesuai yang tercatat pada

kartu status pasien.

Untuk keperluan uji statistik, dikategorikan atas : 1. <40 tahun

2. ≥40 tahun

3.6.4 Jenis kelamin adalah ciri khas tertentu yang dimiliki penderita hipertensi

dengan komplikasi sesuai yang tercatat pada kartu status pasien.

Dikategorikan atas : 1. Laki-laki

2. Perempuan

3.6.5 Suku adalah penggolongan masyarakat berdasarkan budaya sesuaidengan

komplikasi sesuai yang tercatat pada kartu status pasien.

Dikategorikan atas : 1. Jawa

2. Batak 3. Melayu 4. Lainnya

3.6.6 Agama adalah kepercayaan yang di anut oleh penderita hipertensi dengan

komplikasi sesuai yang tercatat pada kartu status pasien.

(25)

2. Kristen Protestan 3. Kristen Katholik 4. Buddha

5. Hindu

3.6.7 Pendidikan Terakhir adalah tingkat pendidikan yang di peroleh penderita

hipertensi dengan komplikasi sesuai yang tercatat pada kartu status pasien.

Dikategorikan atas :

1. Tidak sekolah/belum tamat SD 2. SD/sedarajat

3. SMP/sederajat 4. SMA/sederajat

5. Akademi/Perguruan Tinggi

3.6.8 Pekerjaan adalah aktivitas yang dilakukan penderita hipertensi dengan

komplikasi diluar atau didalam rumah sesuai yang tercatat pada kartu

3.6.9 Status Perkawinan adalah predikat yang dimiliki penderita hipertensi

dengan komplikasi berdasarkan pernikahan sesuai yang tercatat pada kartu

status pasien.

3.6.10 Tempat tinggal adalah alamat dimana penderita hipertensi dengan

komplikasi tinggal sesuai yang tercatat pada kartu status pasien

(26)

1. Kecamatan Lubuk Pakam 2. Luar Kecamatan Lubuk Pakam

3.6.11 Keluhan Utama adalah keluhan/gangguan fisik yang sering dirasakan oleh

penderita hipertensi dengan komplikasi kesehariannya sesuai yang tercatat

pada kartu status pasien

6. Lainnya (seperti : lemas, muntah, dan demam tinggi)

3.6.12 Derajat hipertensi adalah klasifikasi yang ditentukan oleh menurut

klasifikasi JNC-VII tahun 2003.

Dikategorikan atas :

1. Hipertensi derajat 1 : 140-159 mmHg TDS dan 90-99 mmHg TDD 2. Hipertensi derajat 2 : >160 mmHg TDS dan >100 mmHg TDD

3.6.13 Jenis komplikasi adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami dua

penyakit atau lebih secara bersamaan yang kebanyakan penyakit kedua

atau seterusnya muncul sebagai tambahan atau lanjutan penyakit yang

terdahulu dan sesuai tercatat pada kartu status pasien.

Dikategorikan atas : 1. Stroke

2. Gagal Ginjal Kronik 3. Gagal Jantung Kronik

3.6.14 Lama rawatan rata-rata adalah jumlah hari rata-rata penderita hipertensi

dengan komplikasi yang dirawat dari tanggal masuk sampai tanggal keluar

(27)

atas permintaan sendiri maupun meninggal dunia) sesuai yang tercatat

pada kartu status pasien.

3.6.15 Sumber biaya adalah cara yang digunakan penderita hipertensi dengan

komplikasi yang dirawat inap untuk melunasi biaya administrasi rumah

sakit.

Dikategorikan atas : 1. Umum

2. BPJS 3. Jamkesda

3.6.16 Keadaan sewaktu pulang adalah kondisi terakhir penderita gagal jantung

sewaktu keluar dari Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang, sesuai

dengan yang tercatat pada kartu status, dikategorikan menjadi:

1. Pulang Berobat Jalan

2. Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) 3. Dirujuk ke rumah sakit lain

(28)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang

Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kelas B terletak di Kota Lubuk

Pakam, Ibukota Kabupaten Deli Serdang hanya berjarak +29 Km dengan jarak

tempuh + 1 jam dari kota Medan. Rumah Sakit ini mempunyai luas areal + 2 Ha

dan luas bangunan + 10.362 m2.

Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang pada tahun 1958 sebagai

Rumah Sakit Pembantu, tahun 1979 sebagai Rumah Sakit Umum Kelas D sesuai

dengan Kep. Menkes. RI Nomor : 51/Menkes/SK/II/1979.Pada tahun 1987

sebagai Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C, dan tahun 2008 sebagai Rumah

Sakit Umum Kelas B Non Pendidikan (Kep. Menkes RI Nomor :

405/MENKES/SK/IV/2008) tanggal 25 April 2008 dan telah meraih Akreditasi

Penuh 16 Pelayanan Tahun 2011.

Saat ini Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam, adalah

satu-satunya Rumah Sakit Umum milik Pemerintah Kabupaten Deli Serdang,

sebagai Pusat Rujukan Pelayanan, dan telah terakreditasi penuh 12 Pelayanan

sesuai SK.No. HK. 03.05/III/3389/2008.

Dalam melaksanakan Tugas dan Fungsi, RSUD Deli Serdang dipimpin

oleh seorang Direktur. Memiliki 4 (empat) Jenis Sub Spesialis ,Gastro Enterologi ,

(29)

Dalam, Anak, Bedah, Kebidanan dan Penyakit Kandungan, Mata, THT, Kulit dan

Kelamin, Paru, Jiwa, Syaraf, Ortodentia , Ortopedi, Anaestesi, Radiologi,

Patologi Klinik, dan Patologi Anatomi), S2; MARS, MM, MIT, Dokter Umum,

Dokter Gigi, Apoteker, Sarjana Keperawatan/ Ners, Ahli Penata Rontgen, SKM,

Sarjana Gizi beserta tenaga Non Medis lainnya (Sarjana Hukum, Sarjana

Ekonomi, Sarjana Pertanian, Sarjana Teknologi Informatika, Akuntan, Sarjana

Teknik, Sarjana Komputer) dengan total pegawai sebanyak 554 orang (PNS dan

Non PNS).

4.1.2 Visi, Misi dan Motto Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang

Visi Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang adalah “Pelayanan yang

unggul dalam mutu, prima dalam pelayanan dan menjadi pusat rujukan pelayanan

kesehatan yang paripurna dan proaktif untuk terwujudnya masyarakat sehat”.

Adapun Misi dari Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang, adalah

sebagai berikut :

1. Memberikan pelayanan yang profesional, terjangkau, mudah, serta

bertanggungjawab.

2. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM maupun

sarana prasarana sesuai kebutuhan secara universal terarah dan

berkesinambungan.

3. Mengembangkan sistem administrasi, informasi dan komunikasi serta

(30)

4. Membina dan mengembangkan hubungan kerjasama sektor pelayanan

kesehatan, pendidikan, penelitian, dan lingkungan dengan instansi,

perusahaan, lembaga pendidikan serta lembaga sosial lainnya.

5. Meningkatkan serta mengembangkan sistem manajemen yang transparan,

akomodatif dan responsive.

Sebagai wujud dari pelaksanaan Visi dan Misi RSUD Deli Serdang,

manajemen rumah sakit menampilkan berbagai semboyan maupun pembacaan

ikrar oleh personil dengan tujuan menggugah para pelaksana pelayanan untuk

bersama-sama memberikan yang terbaik kepada masyarakat seperti;

SEMBOYAN TUGAS ”ABDIKU PELAYANANKU” ”ANDA SEHAT KAMI

BANGGA”

4.2 Deskriptif

4.2.1 Sosiodemografi

Hasil penelitian penderita hipertensi dengan komplikasi rawat inap di di

Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang tahun 2014

berdasarkan sosiodemografi yaitu menurut umur, jenis kelamin, agama, suku,

pendidikan, status penderita, status perkawinan dan tempat tinggal dapat dilihat

(31)

Tabel 4.1 Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Dengan Komplikasi

Dari tabel 4.1 dilihat bahwa proporsi penderita hipertensi dengan

komplikasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten

Deli Serdang tahun 2014 bahwa kelompok umur berdasarkan jenis kelamin

tertinggi perempuan adalah kelompok umur 50-59 tahun dan 60-69 tahun

masing-masing sebesar 17 orang (27,9%) dan terendah adalah kelompok umur 20-29

tahun dan kelompok umur 30-39 tahun masing-masing sebesar 1 orang (1,0%).

Sedangkan jenis kelamin tertinggi tertinggi laki-laki adalah kelompok umur 60-69

tahun sebesar 15 orang (34,9%) dan terendah adalah kelompok umur 20-29 tahun

dan kelompok umur 80-89 tahun masing-masing sebesar 1 orang (1,0%). Umur

penderita hipertensi dengan komplikasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah

Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 paling rendah berumur 20

tahun dan paling tinggi berumur 88 tahun. Proporsi penderita hipertensi dengan

(32)

Deli Serdang tahun 2014 berdasarkan jenis kelamin, lebih banyak ditemukan pada

perempuan sebesar 61 orang (58,7%), sedangkan laki laki sebesar 43 orang

(41,3%).

Tabel 4.2 Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Dengan Komplikasi Berdasarkan Suku, Agama, Pendidikan Terakhir, Pekerjaan, Status Perkawinan dan Tempat Tinggal Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang

Pensiunan/Tidak Bekerja 14 13,5

(33)

5. Status Perkawinan

Belum Kawin 3 2,9

Kawin 101 97,1

Jumlah 104 100

6. Tempat Tinggal

Kecamatan Lubuk Pakam 42 40,4

Luar Kecamatan Lubuk Pakam 62 59,6

Jumlah 104 100

Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa proporsi penderita hipertensi dengan

komplikasi rawat inap di di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten

Deli Serdang tahun 2014 berdasarkan kelompok suku paling banyak terdapat pada

kelompok suku Jawa sebesar 41 orang (39,4%), sedangkan yang paling sedikit

ditemukan pada kelompok suku Lainnya (Peranakan India dan Minangkabau)

sebesar 3 orang (2,9%).

Proporsi penderita hipertensi dengan komplikasi rawat inap di di Rumah

Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang tahun 2014

berdasarkan kelompok agama paling banyak terdapat pada kelompok agama Islam

sebesar 75 orang (72,0%), sedangkan paling sedikit ditemukan pada kelompok

agama Kristen Katholik dan Hindu sebesar 1 orang (1,0%).

Proporsi penderita hipertensi dengan komplikasi rawat inap di di Rumah

Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang tahun 2014

berdasarkan kelompok pendidikan terakhir paling banyak terdapat pada kelompok

pendidikan SD/sederajat sebesar 35 orang (33,7%), sedangkan paling sedikit

ditemukan pada kelompok pendidikan Akademi/Perguruan Tinggi sebesar 10

(34)

Proporsi penderita hipertensi dengan komplikasi rawat inap di di Rumah

Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang tahun 2014

berdasarkan kelompok pekerjaan paling banyak terdapat pada kelompok kerja Ibu

Rumah Tangga sebesar 42 orang (40,4%), sedangkan paling sedikit ditemukan

pada kelompok kerja petani sebesar 13 orang (12,5%).

Proporsi penderita hipertensi dengan komplikasi rawat inap di di Rumah

Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang tahun 2014

berdasarkan kelompok status perkawinan paling banyak terdapat pada kelompok

status perkawinan yang telah Kawin sebesar 101 orang (97,1%), sedangkan paling

sedikit ditemukan pada kelompok status perkawinan yang Belum Kawin sebesar 3

orang (2,9%).

Proporsi penderita hipertensi dengan komplikasi rawat inap di di Rumah

Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang tahun 2014

berdasarkan kelompok tempat tinggal paling banyak terdapat pada kelompok

tempat tinggal di Luar Kecamatan Lubuk Pakam sebesar 62 orang (59,6%),

sedangkan paling sedikit ditemukan pada kelompok tempat tinggal di Kecamatan

Lubuk Pakam sebesar 42 orang (40,4%).

4.2.2 Derajat Hipertensi

Distribusi proporsi penderita hipertensi dengan komplikasi berdasarkan

derajat hipertensi yang rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang

(35)

Tabel 4.3 Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Dengan Komplikasi Berdasarkan Derajat Hipertensi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

No. Derajat Hipertensi Frekuensi (n)

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa proporsi derajat hipertensi pada

penderita dengan komplikasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli

Serdang Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 paling banyak terdapat pada

kelompok hipertensi derajat 2 yaitu sebesar 80 orang (76,9%), sedangkan yang

paling sedikit ditemukan pada hipertensi derajat 1 yaitu sebesar 24 orang (23,1%).

4.2.3 Keluhan Utama

Distribusi proporsi penderita hipertensi dengan komplikasi berdasarkan

keluhan utama rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten

Deli Serdang tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.4 Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Dengan Komplikasi Berdasarkan Keluhan Utama Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

No. Keluhan Utama Frekuensi

(n)

6. Lainnya (Lemas, Muntah, dan

Demam Tinggi) 22 21,2

(36)

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa proporsi berdasarkan keluhan

utama pada penderita hipertensi dengan komplikasi rawat inap di Rumah Sakit

Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 paling banyak

terdapat pada kelompok keluhan utama Nyeri di bagian dada yaitu sebesar 30

orang (28,8%), sedangkan yang paling sedikit ditemukan pada kelompok keluhan

utama Stroke yaitu sebesar 5 orang (4,8%).

4.2.4 Jenis Komplikasi

Distribusi proporsi penderita hipertensi dengan komplikasi berdasarkan

jenis komplikasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.5 Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Dengan Komplikasi Berdasarkan Jenis Komplikasi Hipertensi Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang tahun 2014

No. Jenis Komplikasi Frekuensi

(n)

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa proporsi jenis komplikasi pada

penderita hipertensi dengan komplikasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah

Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 paling banyak terdapat pada

penyakit Gagal Jantung sebesar 72 orang (69,2%), sedangkan paling sedikit

(37)

4.2.5 Lama Rawatan Rata-rata

Lama rawatan rata-rata pada penderita hipertensi dengan komplikasi rawat

inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang tahun

2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.6 Lama Rawatan Rata-Rata Penderita Hipertensi Dengan Komplikasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi dengan Komplikasi

Mean 5,35

Standar Deviasi 3,745 95% Confidence Interval 4,62-6,08 Varian 14,093 Minimum 1 Maksimum 23

Berdasarkan tabel 4.6, dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata

penderita hipertensi dengan komplikasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah

Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 adalah 5,35 hari. Lama rawatan

rata-rata tersingkat adalah 1 hari dan terlama adalah 23 hari.

4.2.6 Sumber Biaya

Distribusi proporsi penderita hipertensi dengan komplikasi rawat inap di

Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang tahun 2014

(38)

Tabel 4.7 Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Dengan Komplikasi Berdasarkan Sumber Biaya Rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang tahun 2014

No Sumber Biaya Frekuensi Proporsi

(n) (%)

penderita hipertensi dengan komplikasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah

Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 paling banyak terdapat pada

sumber biaya BPJS sebesar 57 orang (54,8%), sedangkan yang paling sedikit

menggunakan sumber biaya Umum sebesar 13 orang (12,5%).

4.2.7 Keadaan Sewaktu Pulang

Distribusi proporsi penderita hipertensi dengan komplikasi berdasarkan

keadaan sewaktu pulang rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.8 Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Dengan Komplikasi Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Tahun 2014

(39)

Berdasarkan tabel 4.8, dapat dilihat bahwa proporsi keadaan sewaktu

pulang pada penderita hipertensi dengan komplikasi rawat inap di Rumah Sakit

Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 paling banyak

terdapat pada Pulang Berobat Jalan sebesar 94 orang (90,4%) sedangkan paling

sedikit yaitu Meninggal sebesar 4 orang (3,8%).

4.3 Analisis Statistik

3.3.1 Umur Berdasarkan Jenis Komplikasi Hipertensi

Distribusi proporsi umur penderita hipertensi dengan komplikasi

berdasarkan jenis komplikasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli

Serdang Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.9 Distribusi Proporsi Umur Penderita Hipertensi Dengan Komplikasi Berdasarkan Jenis Komplikasi Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli

hipertensi dengan komplikasi stroke seluruhnya berumur ≥40 tahun (100%), dari 4

orang penderita hipertensi dengan komplikasi gagal ginjal kronik terdapat 3

orang (75%) berumur ≥40 tahun dan dari 72 orang penderita hipertensi dengan

(40)

Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-square tidak

memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 4 cells (66,7%) yang memiliki

nilai expected count kurang dari dari 5.

3.3.2 Jenis Kelamin Berdasarkan Jenis Kompliksi Hipertensi

Distribusi proporsi jenis kelamin penderita hipertensi dengan komplikasi

berdasarkan jenis komplikasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli

Serdang Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.10 Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Penderita Hipertensi dengan Komplikasi Berdasarkan Jenis Komplikasi Hipertensi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang

hipertensi dengan komplikasi gagal ginjal kronik terdapat 3 orang (75%) berjenis

kelamin laki-laki, 28 orang penderita hipertensi dengan komplikasi stroke terdapat

18 orang (64,3%) berjenis kelamin perempuan, dan dari 72 orang penderita

hipertensi dengan komplikasi gagal jantung terdapat 42 orang (58,3%) berjenis

kelamin perempuan.

Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi-square tidak

memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 2 cells (33,3%) yang memiliki

(41)

3.3.3 Derajat Hipertensi Berdasarkan Jenis Komplikasi Hipertensi

Distribusi proporsi derajat hipetensi penderita hipertensi dengan

komplikasi berdasarkan jenis komplikasi rawat inap di Rumah Sakit Umum

Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 4.11 Distribusi Proporsi Derajat Hipertensi Penderita Hipertensi dengan Komplikasi Berdasarkan Jenis Komplikasi Hipertensi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

Berdasarkan tabel 4.11, dapat dilihat bahwa dapat dilihat bahwa dari 28

orang penderita hipertensi dengan komplikasi stroke terdapat sebanyak 19 orang

(67,9%) dengan derajat hipertensi 2 dan dari 72 orang penderita hipertensi dengan

komplikasi gagal jantung terdapat sebanyak 59 orang (81,9%) dengan derajat

hipertensi 2.

Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi-square tidak

memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 2 cells (33,3%) yang memiliki

nilai expected count kurang dari 5.

No. Jenis Komplikasi

Derajat Hipertensi

Jumlah Derajat I Derajat II

f % f % f %

1. Stroke 9 32,1 19 67,9 28 100

2. Gagal Ginjal Kronik 2 50,0 2 50,0 4 100

(42)

3.3.4 Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Dengan Komplikasi Berdasarkan Jenis Komplikasi

Lama Rawatan rata-rata penderita hipertensi dengan komplikasi

berdasarkan komplikasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.12 Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi dengan Komplikasi Berdasarkan Jenis Komplikasi Hipertensi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

No. Jenis Komplikasi Lama Rawatan Rata-rata

N X SD

1. Stroke 28 7,43 5,527

2. Gagal Ginjal Kronik 4 9,25 4,113

3. Gagal Jantung 73 4,32 2,115

F=10,913 df=2 p<0,001

Berdasarkan tabel 4.12, dapat dilihat bahwa penderita hipertensi dengan

komplikasi gagal ginjal kronik memiliki lama rawatan rata-rata yang terlama yaitu

9,25 hari, diikuti penderita hipertensi dengan komplikasi stroke yaitu 7,43 hari

dan lama rawatan rata-rata tersingkat yaitu 4,32 hari untuk penderita hipertensi

dengan komplikasi gagal jantung.

Berdasarkan hasil uji anova diperoleh p<0,05 artinya ada perbedaan

bermakna antara lama rawatan rata-rata dengan jenis komplikasi yang diderita

oleh pasien. Karena hasil uji Anova menunjukan adanya perbedaan yang

bermakna, maka uji selanjutnya adalah Post Hoc Test dengan menggunakan

Bonferroni untuk melihat jenis komplikasi mana saja yang berbeda. Dari hasil uji

(43)

hipertensi komplikasi stroke dengan penderita hipertensi komplikasi gagal jantung

dan terdapat perbedaan bermakna lama rawatan rata-rata penderita hipertensi

komplikasi gagal ginjal kronik dengan penderita hipertensi komplikasi gagal

jantung.

3.3.5 Jenis Komplikasi Hipertensi Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Distribusi proporsi keadaan sewaktu pulang penderita hipertensi dengan

komplikasi berdasarkan jenis komplikasi rawat inap di Rumah Sakit Umum

Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 4.13 Distribusi Proporsi Jenis Komplikasi Hipertensi Penderita Hipertensi dengan Komplikasi Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

No. Keadaan Sewaktu

hipertensi yang pulang berobat jalan yang tertinggi terdapat pada komplikasi

gagal jantung sebanyak 68 orang (72,3%), dari 6 orang penderita hipertensi yang

pulang atas permintaan sendiri yang tertinggi terdapat pada komplikasi gagal

(44)

pulang dengan keadaan meninggal yang tertinggi terdapat pada komplikasi gagal

ginjal kronik sebanyak 3 orang (75,0%).

Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi-square tidak

memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 7 cells (77,8%) yang memiliki

(45)

BAB 5

PEMBAHASAN

5.1 Distribusi Penderita Hipertensi Dengan Komplikasi

5.1.1 Sosiodemografi

Proporsi penderita hipertensi dengan komplikasi berdasarkan

sosiodemografi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

a. Umur dan Jenis Kelamin

Proporsi penderita hipertensi dengan komplikasi berdasarkan

sosiodemografi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

(46)

Berdasarkan Gambar 5.1 dapat dilihat bahwa proporsi penderita hipertensi

dengan komplikasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Tahun

2014 bahwa kelompok umur berdasarkan jenis kelamin tertinggi perempuan

adalah kelompok umur 50-59 tahun dan 60-69 tahun masing-masing sebesar 17

orang (27,9%) dan terendah adalah kelompok umur 20-29 tahun dan kelompok

umur 30-39 tahun masing-masing sebesar 1 orang (1,0%). Sedangkan jenis

kelamin tertinggi tertinggi laki-laki adalah kelompok umur 60-69 tahun sebesar 15

orang (34,9%) dan terendah adalah kelompok umur 20-29 tahun dan kelompok

umur 80-89 tahun masing-masing sebesar 1 orang (1,0%).

Berdasarkan Gambar 5.1 dapat dilihat bahwa proporsi penderita hipertensi

dengan komplikasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Tahun

2014 bahwa kelompok umur tertinggi adalah kelompok umur ≥40 tahun sebesar

95,2%. Hal ini menunjukkan bahwa, hipertensi erat kaitannya dengan umur,

semakin tua seseorang semakin besar risiko terserang hipertensi. Sugiharto (2007)

menyatakan bahwa umur lebih dari 40 tahun mempunyai risiko terkena hipertensi.

Dengan bertambahnya umur, risiko terkena hipertensi lebih besar sehingga

prevalensi hipertensi dikalangan usia lanjut cukup tinggi yaitu sekitar 40% dengan

kematian sekitar 50% diatas umur 60 tahun. Hasil penelitian ini sesuai dengan

penelitian Tripena di Rumah Sakit Bhayangkara Medan Tahun 2008 – 2010, yang memperoleh jumlah penderita hipertensi dengan komplikasi yang berumur ≥40

tahun sebesar 98,5%. (Tripena, 2011)

Berdasarkan Gambar 5.1 dapat dilihat bahwa proporsi penderita hipertensi

(47)

2014 bahwa jenis kelamin tertinggi terdapat pada kelompok perempuan sebesar

58,7%. Hasil penelitian diperoleh pasien yang dirawat lebih banyak berumur ≥40

tahun, hal ini dapat dihubungkan dengan faktor risiko pada perempuan setelah

menopause risiko terkena hipertensi meningkat. Masa menopause yang umumnya

mulai terjadi pada usia 45 tahun.

Masa menopause memiliki konsekuensi kesehatan yang serius.

Penyebabnya antara lain adalah berhentinya produksi estrogen. Menurunnya daya

tahan tubuh, seiring dengan bertambahnya usia, juga memperberat masalah

kesehatan wanita usia menopause (Siagian, 2007).

Wanita masa menopause cenderung memiliki tekanan darah lebih tinggi

daripada pria, penyebabnya adalah sebelum menopause wanita relatif terlindungi

dari penyakit kardiovaskuler oleh hormon estrogen, namun kadar estrogen

menurun setelah menopause. Estrogen memiliki efek memperlebar dan

menghaluskan pembuluh darah bagian dalam serta melenturkannya, sehingga

aliran darah lancar dan tekanannya turun (Siagian, 2007).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Agustina Sianipar di

Puskesmas Tanjung Balai Karimun tahun 2010-2012 , yang memperoleh jumlah

penderita hipertensi dengan komplikasi tertinggi pada perempuan sebesar 56,1%

(48)

b. Suku

Proporsi penderita hipertensi dengan komplikasi berdasarkan

sosiodemografi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 5.2 Diagram Pie Proporsi Penderita Hipertensi Dengan Komplikasi Berdasarkan Suku Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

Berdasarkan Gambar 5.2, dapat dilihat bahwa proporsi penderita hipertensi

dengan komplikasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 berdasarkan suku tertinggi adalah Jawa

sebesar 39,4% dan terendah adalah Peranakan India sebesar 1,0%.

Suku tidak dapat dikatakan sebagai faktor risiko terjadinya penyakit

hipertensi dengan komplikasi karena dapat diderita oleh suku manapun. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar pasien yang datang berobat di

(49)

Suku Jawa merupakan suku pendatang yang menjadi suku terbesar yang

menghuni Kabupaten Deli Serdang sebesar 51,77%. Suku Jawa menjadi suku

dominan karena sejarah Deli Serdang yang awalnya merupakan Sumatera Timur,

adalah lokasi perkebunan onderneming-onderneming asing yang banyak

mengerahkan kuli kontrak dari Jawa sejak abad ke 18 ke Sumatera Timur (BPS

Deli Serdang, 2010).

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Agustina Sianipar di

Puskesmas Tanjung Balai Karimun tahun 2010-2012 , yang memperoleh jumlah

penderita hipertensi dengan komplikasi tertinggi pada Suku Melayu sebesar

43,0% (Sianipar, 2014).

c. Agama

Proporsi penderita hipertensi dengan komplikasi berdasarkan

sosiodemografi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

(50)

Berdasarkan Gambar 5.3, dapat dilihat bahwa proporsi penderita hipertensi

dengan komplikasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 berdasarkan agama tertinggi adalah Islam

sebesar 39,4%, sedangkan yang terendah adalah Kristen Katholik dan Hindu

sebesar 1,0%.

Agama juga tidak bisa dikatakan merupakan faktor risiko penyebab

terjadinya penyakit hipertensi dengan komplikasi karena penyakit hipertensi

dengan komplikasi dapat diderita oleh semua pemeluk agama. Hasil penelitian ini

banyak terdapat pada agama Islam menunjukkan mayoritas pasien yang datang

berobat di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang dimana agama Islam

merupakan agama yang paling dominan di Kabupaten Deli Serdang (78,2%) (BPS

Deli Serdang, 2010).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Rissa Kurnia di Rumah Sakit

Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006 yang memperoleh proporsi

penderita hipertensi berdasarkan agama yang tertinggi adalah Islam yaitu sebesar

100,0% (Kurnia, 2007).

d. Pendidikan

Proporsi penderita hipertensi dengan komplikasi berdasarkan

sosiodemografi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang

(51)

Gambar 5.4 Diagram Pie Proporsi Penderita Hipertensi Dengan Komplikasi Berdasarkan Pendidikan Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

Berdasarkan Gambar 5.4, dapat dilihat bahwa proporsi penderita hipertensi

dengan komplikasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 berdasarkan pendidikan tertinggi adalah

SD/sederajat sebesar 33,7% dan terendah adalah Akademi/Perguruan Tinggi

sebesar 9,6%.

Dari hasil penelitian, diketahui penderita hipertensi dengan komplikasi

memiliki tingkat pendidikan rendah pada umumnya berjenis kelamin perempuan

dan rata-rata berkerja sebagai ibu rumah tangga. Mereka tidak melanjutkan

pendidikannya karena dipengaruhi berbagai faktor seperti keadaan status

ekonomi, sosial budaya, dan lingkungannya dan keadaan daerah geografis dari

daerahnya.

Seseorang yang berpendidikan tinggi belum menjamin mempunyai

pemahaman dan sikap yang benar karena seseorang berpendidikan tinggi pada

(52)

pemahaman dan sikap yang salah karena seseorang berpendidikan rendah

mungkin saja mendapat informasi dari pendidikan formal dan informal (Putra,

2010).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Lastiar Silitonga Silitonga di

Rumah Sakit Umum Daerah Porsea tahun 2005-2007 yang memperoleh proporsi

penderita hipertensi berdasarkan pendidikan yang tertinggi adalah SD/sederajat

yaitu sebesar 43.8% (Silitonga, 2009).

e. Pekerjaan

Proporsi penderita hipertensi dengan komplikasi berdasarkan

sosiodemografi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 5.5 Diagram Pie Proporsi Penderita Hipertensi Dengan Komplikasi Berdasarkan Pekerjaan Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

Berdasarkan Gambar 5.5, dapat dilihat bahwa proporsi penderita hipertensi

(53)

Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 berdasarkan pekerjaan tertinggi adalah Ibu

Rumah Tangga sebesar 40,4% dan terendah adalah Petani sebesar 12,5%.

Hasil penelitian ini berkaitan dengan jenis kelamin dimana hasil yang

paling banyak menderita hipertensi tertinggi pada perempuan sebesar 56,7% dan

usia ≥40 tahun sebesar 97,6% dimana pada kelompok usia ini, perempuan sudah

memasuki masa menopause yang dapat meningkatkan risiko terkena hipertensi

meningkat dikarenakan produksi hormon estrogen menurun.

Perempuan yang tidak bekerja atau hanya sebagai ibu rumah tangga

berisiko lebih tinggi menderita hipertensi dibandingkan dengan perempuan yang

bekerja. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kurangnya aktivitas yang

dilakukan ibu rumah tangga , dimana kebanyakan hanya berdiam diri dirumah

dengan rutinitas yang membuat suntuk. Berbeda dengan ibu yang bekerja, justru

lebih banyak aktivitasnya dan menyempatkan waktu untuk melakukan olahraga.

Selain itu, biasanya ibu yang bekerja lebih aktif daripada ibu yang tidak bekerja

atau hanya sebagai ibu rumah tangga. Individu yang aktivitasnya rendah berisiko

terkena hipertensi 30-50% dari individu yang aktif (Angrina dkk, 2011).

Kehidupan modern membuat orang jadi malas bergerak, waktu dihabiskan

dengan menonton TV atau bekerja dimeja makan hingga setiap hari. Begitu juga

dengan penderita hipertensi yang bekerja sebagai ibu rumah tangga, karena sibuk

dengan pekerjaan rumah tangga membuat ibu menjadi malas. Setelah pekerjaan

selesai ibu lebih banyak berdiam dirumah dengan menonton TV, memakan

(54)

melakukan olahraga sehingga pelaksanaan diet hipertensi tidak berjalan dengan

semestinya.

Tingkat stress juga mendukung terjadinya hipertensi untuk kalangan ibu

rumah tangga, dimana masalah keluarga dan masalah finansial menjadikan

tekanan darah meningkat secara abnormal. Hasil ini didukung hasil dari tabulasi

silang antara variabel pekerjaan dengan derajat hipertensi, dimana didapatkan

proporsi tertinggi adalah ibu rumah tangga dengan derajat 2 sebesar 66,7%.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Ganda Sigalingging di Rumah

Sakit Umum Herna tahun 2011, yang memperoleh jumlah penderita hipertensi

tertinggi pada Ibu Rumah Tangga sebesar 50,0% (Sigalingging, 2012).

f. Status Perkawinan

Proporsi penderita hipertensi dengan komplikasi berdasarkan status perkawinan

rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang

tahun 2014 dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

(55)

Berdasarkan Gambar 5.6, dapat dilihat bahwa proporsi penderita hipertensi

dengan komplikasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 berdasarkan status perkawinan tertinggi

adalah pasien yang telah menikah/kawin sebesar 97,1% dan terendah adalah

pasien yang belum menikah sebesar 2,9%.

Hal ini dapat dihubungkan dengan hasil penelitian berdasarkan umur

penderita yang tertinggi adalah ≥40 tahun 95,2%, pada usia tersebut mayoritas

sudah menikah. Pada status yang telah menikah/kawin, tingkat stress lebih tinggi

dan permasalahan yang dihadapi oleh penderita lebih banyak di tempat pekerjaan

dan di rumah tangga, sehingga tekanan darah yang diakibatkan oleh stress

semakin meningkat (Sianipar, 2014).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Agustina Sianipar di

Puskesmas Tanjung Balai Karimun tahun 2010-2012 , yang memperoleh jumlah

penderita hipertensi dengan komplikasi tertinggi berdasarkan status perkawinan

terdapat pada pasien yang telah menikah/ kawin sebesar 91,6% (Sianipar, 2014).

g. Tempat Tinggal

Proporsi penderita hipertensi dengan komplikasi berdasarkan tempat

tinggal rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli

(56)

Gambar 5.7 Diagram Pie Proporsi Penderita Hipertensi Dengan Komplikasi Berdasarkan Tempat Tinggal Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

Berdasarkan Gambar 5.7, dapat dilihat bahwa proporsi penderita hipertensi

dengan komplikasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 berdasarkan tempat tinggal tertinggi adalah

pasien yang tinggal di Luar Kecamatan Lubuk Pakam 59,6% dan terendah adalah

pasien yang tinggal di Kecamatan Lubuk Pakam 40,4%.

Hal ini dikarenakan Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang merupakan

satu-satunya rumah sakit umum yang terletak di Deli Serdang dengan fasilitas

yang memadai dan memberikan pelayanan gratis kepada semua masyarakat Deli

Serdang, sehingga masyarakat di Luar Kecamatan Lubuk Pakam seperti

kecamatan Tanjung Morawa, Batang Kuis, Percut Sei Tuan, dan Galang rela

menempuh jarak yang cukup jauh untuk berobat di Rumah Sakit Umum Daerah

(57)

5.1.2 Derajat Hipertensi

Proporsi penderita hipertensi dengan komplikasi berdasarkan derajat

hipertensi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten

Deli Serdang tahun 2014 dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 5.8 Diagram Pie Proporsi Penderita Hipertensi Dengan Komplikasi Berdasarkan Derajat Hipertensi Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

Berdasarkan Gambar 5.9, dapat dilihat bahwa proporsi penderita hipertensi

dengan komplikasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 berdasarkan derajat hipertensi tertinggi

adalah derajat hipertensi 2 sebesar 76,9% dan terendah adalah derajat hipertensi 1

sebesar 23,1%.

Pengukuran tekanan darah yang umum dilakukan adalah dengan

menggunakan alat tensimeter yang dipasang atau dihubungkan dengan pada

lengan pasien yang dalam keadaan duduk bersandar. Derajat tekanan darah

ditentukan sesuai dengan hasil pemeriksaan tekanan darah dari dua bacaan yaitu

(58)

Jika bacaan sistolik berada pada kondisi yang menyimpang sedangkan

diastoliknya normal, maka yang dilihat adalah bacaan sistolik. Jika tekanan

sistolik tercatat 140mmHg atau lebih, tetapi tidak terjadi gangguan dari gejala

hipertensi, maka kasus ini disebut ISH (Isolated Sistolic Hypertension).

Umumnya sistolik akan meningkat sejalan dengan usia, sedangkan diastolik akan

meningkat sampai usia 55 tahun kemudian menurun lagi (Sustrani, 2005).

Hasil penelitian ini lebih banyak usia ≥40 tahun 95,2%, yang

mempengaruhi tingginya derajat tekanan darah. Hal ini sesuai dengan penelitian

Lastiar Silitonga di Rumah Sakit Umum Daerah Porsea Tahun 2005-2007, yang

memperoleh jumlah penderita hipertensi tertinggi hipertensi derajat 2 sebesar

52,7% (Silitonga, 2009).

5.1.3 Keluhan Utama

Proporsi penderita hipertensi dengan komplikasi berdasarkan keluhan

utama rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli

Serdang tahun 2014 dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

(59)

Berdasarkan Gambar 5.8, dapat dilihat bahwa proporsi penderita hipertensi

dengan komplikasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 berdasarkan keluhan utama tertinggi adalah

nyeri di bagian dada 28,8% dan terendah adalah stroke 4,8%.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keluhan utama tertinggi adalah

nyeri di bagian dada. Sebagian besar pasien yang datang berobat di Rumah Sakit

Umum Daerah Deli Serdang adalah nyeri di bagian dada karena didukung oleh

komplikasi yang terbanyak adalah penyakit gagal jantung 69,2%. Rasa nyeri di

dada pada saat sedang melakukan aktivitas dan akan reda bila melakukan istirahat.

Rasa nyeri di dada atau yang disebut angina ini dapat terjadi karena sel-sel

jantung tidak mendapatkan cukup oksigen karena berkurangnya airan darah ke

otot-otot jantung (Susanti, 2015).

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Agustina Sianipar di

Puskesmas Tanjung Balai Karimun tahun 2010-2012, penderita hipertensi dengan

komplikasi menurut keluhan utama adalah sesak nafas 44,9%.

5.1.3 Jenis Komplikasi

Proporsi penderita hipertensi dengan komplikasi berdasarkan jenis

komplikasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten

(60)

Gambar 5.10 Diagram Pie Proporsi Penderita Hipertensi Dengan Komplikasi Berdasarkan Jenis Komplikasi Hipertensi Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

Berdasarkan Gambar 5.10, dapat dilihat bahwa proporsi penderita

hipertensi dengan komplikasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli

Serdang Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 berdasarkan jenis komplikasi

hipertensi tertinggi adalah Gagal Jantung 69,2% dan terendah adalah Gagal

Ginjal Kronik 3,8%.

Adanya hipertensi meningkatkan risiko terjadinya penyakit gagal jantung

kongestif lebih dari tiga kali lipat. Penderita hipertensi sering mengalami struktur

dan fungsi jantung yang abnormal meliputi hipertrofi ventrikel kiri, disfungsi

sistolik, disfungsi diastolik dan akhirnya gagal jantung. Ada dua mekanisme

mengenai hubungan hipertensi dengan peningkatan resiko terjadinya gagal

jantung. Pertama, hipertensi merupakan faktor risiko terjadinya infark miokard

akut yang dapat menyebabkan gangguan fungsi sistolik ventrikel kiri dan gagal

jantung. Kedua, hipertensi menyebabkan terjadinya hipertrofi ventrikel kiri yang

dihubungkan dengan terjadinya disfungsi diastolik dan meningkatkan risiko gagal

(61)

Stroke dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu stroke iskemik dan stroke

haemoragik. Stroke iskemik terjadi bila karena suatu sebab suplai darah ke otak

terhambat atau terhenti. Walaupun berat otak hanya sekitar 1.400 gram, namun

menuntut suplai darah yang relatif sangat besar yaitu sekitar 20% dari seluruh

curah jantung. Stroke hemoragik merupakan penyakit gangguan fungsional otak

akut fokal maupun global terjadi bila terhambatnya aliran darah ke otak yang

disebabkan oleh perdarahan suatu arteri serebralis. Darah yang keluar dari

pembuluh darah dapat masuk ke dalam jaringan otak, sehingga terjadi hematom

(Junaidi, 2011)

Dari hasil penelitian didapatkan dari 28 penderita hipertensi dengan

komplikasi stroke, terdapat 27 orang dengan stroke iskemik dan 1 orang dengan

stroke haemoragik. Penderita hipertensi didiagnosa mengidap komplikasi stroke

melalui tahapan CT Scan di RSUD Deli Serdang. Hipertensi merupakan faktor

risiko utama terjadinya stroke iskemik. Semakin tinggi tekanan darah pasien

kemungkinan stroke akan semakin besar, karena hipertensi dapat mempercepat

pengerasan dinding pembuluh darah arteri dan mengakibatkan penghancuran

lemak pada sel otot polos sehingga mempercepat proses aterosklerosis. Hipertensi

berperan dalam proses aterosklerosis melalui efek penekanan pada sel

endotel/lapisan dalam dinding arteri yang berakibat pembentukan plak pembuluh

darah semakin cepat. Jika serangan stroke terjadi berkali-kali, maka kemungkinan

untuk sembuh dan bertahan hidup akan semakin kecil (Junaidi, 2011).

Hipertensi bisa berakibat gagal ginjal. Sedangkan bila sudah menderita

(62)

menjadi salah satu faktor risiko meningkatnya kematian pada pasien hemodialisis

(pasien ginjal yang menjalani terapi pengganti ginjal dengan cara cuci

darah/hemodialisis di rumah sakit).

Naiknya tekanan darah di atas ambang batas normal bisa merupakan salah

satu gejala munculnya penyakit pada ginjal. Beberapa gejala-gejala lainnya seperti

berkurangnya jumlah urine atau sulit berkemih, edema (penimbunan cairan) dan

meningkatnya frekuensi berkemih terutama pada malam hari.

Bila sudah dinyatakan gagal ginjal tahap akhir, maka pasien harus

menjalankan terapi pengganti ginjal seumur hidupnya. Ada 3 jenis terapi

pengganti pengganti ginjal yaitu Transplantasi (cangkok ginjal), Hemodialisis

(sering disebut cuci darah), Peritoneal Dialisis (CAPD = continous ambulatory

peritoneal dialysis) yang semuanya membutuhkan dana yang cukup besar (IKCC,

2014).

6.1.3 Lama Rawatan Rata-rata

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa rata-rata lama rawatan 5,35 hari,

Standar Deviasi (SD) = 3,745 dengan koefisien of varian > 10% artinya hari

rawatan penderita hipertensi bervariasi dengan lama rawatan paling singkat adalah

1 hari dan paling lama adalah 23 hari. Dari hasil estimasi interval dapat

disimpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata lama rawatan penderita hipertensi

diantara 4,62 sampai dengan 6,08 hari.

Lama rawatan 3 hari lebih besar karena penderita pulang berobat jalan.

(63)

pengontrolan hipertensi dari yang sudah normal saat dirawat agar tidak terjadi

lebih fatal lagi dengan mengontrol tekanan darah di poli umum, sedangkan lama

rawatan 23 hari pada penderita hipertensi yang membutuhkan perawatan secara

spesifik lebih lama karena harus ditangani semaksimal mungkin oleh tenaga

medis di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang.

6.1.4 Sumber Biaya

Proporsi penderita hipertensi dengan komplikasi berdasarkan sumber

biaya rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli

Serdang tahun 2014 dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 5.11 Diagram Pie Proporsi Penderita Hipertensi Dengan Komplikasi Berdasarkan Sumber Biaya Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

Berdasarkan Gambar 5.11, dapat dilihat bahwa proporsi penderita

hipertensi dengan komplikasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli

Serdang Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 berdasarkan sumber biaya tertinggi

Gambar

Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3 Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Dengan Komplikasi Berdasarkan Derajat Hipertensi Rawat Inap di Rumah Sakit
Tabel 4.5
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kepada masyarakat dan Penyedia Barang/Jasa yang akan mengajukan pengaduan dan sanggahan kami tungguselambat-lambatnya3 (tiga) hari kerja setelah pengumuman ini diterbitkan. Denpasar,

[r]

Kesimpulan dari beberapa definisi tersebut adalah bahwa kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang

[r]

Dalam bentuk perangkat keras, Mikrotik biasanya sudah diinstalasi pada suatu board tertentu, sedangkan dalam bentuk perangkat lunak, Mikrotik merupakan satu distro Linux yang

Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, Kelompok Usaha hanya memiliki liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi yang terdiri dari hutang usaha,

Steganografi merupakan suatu teknik menyembunyikan data rahasia di dalam suatu wadah atau media digital sehingga keberadaan data rahasia tersebut tidak diketahui oleh orang

[r]