• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Iklan Dalam Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Yang Dilakukan PT. Mas Motors Mitsubishi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peranan Iklan Dalam Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Yang Dilakukan PT. Mas Motors Mitsubishi"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN

PERANAN IKLAN DALAM MEMPENGARUHI MINAT BELI

KONSUMEN YANG DILAKUKAN PT. MAS MOTORS

MITSUBISHI MEDAN

SKRIPSI

OLEH

SANDY ZURAHMAD 070521121 MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan

(2)

ABSTRAK

Sandy Zurahmad (2010). Peranan Iklan Dalam Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Yang Dilakukan PT. Mas Motors Mitsubishi. Dra. Ulfah, Ms selaku Dosen Pembimbing, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen, Dra. Marhaini, Ms. selaku Dosen Penguji I dan Frida Ramadini, SE, MM. selaku Dosen Penguji II.

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh peranan iklan terhadap minat beli konsumen yang dilakukan PT. Mas Motors Mitsubishi. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara, kuesioner dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan metode deskriptif dan regresi linear sederhana. Data primer dalam penelitian ini yang diperoleh dengan menyebar kuesioner/daftar pernyataan, pengukurannya menggunakan skala Likert dan diolah secara statistik dengan menggunakan program SPSS versi 17.00 for

windo ws yaitu untuk menghitung uji t dan identifikasi determinan (R2). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode insidental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara peranan iklan terhadap minat beli konsumen PT Mas Motors Mitsubishi sebesar 20%.

(3)

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dalam penulisan skripsi ini penulis mengangkat judul “Peranan Iklan Dalam Mempengaruhi Minat Beli Konsumen yang Dilakukan PT. Mas Motors Mitsubishi.”

Penulis tidak luput dari cobaan dan hambatan dalam penulisan skripsi ini. Namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak maka skripsi ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini penulis berterima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departamen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Ulfah, MS selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia memberikan waktu, saran, tenaga dan pemikirannya untuk membantu penulis didalam penyempurnaan skripsi ini.

(4)

6. Ibu Frida Ramadini, SE, MM selaku Dosen Penguji II yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pemikirannya untuk membantu penulis didalam penulisan skripsi ini.

7. Seluruh dosen pengajar dan staf pegawai Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

8. Kedua orangtua dan kakak serta adik-adik saya tersayang yang dengan sabar memberikan doa dan semangat.

9. Teman-teman seperjuangan dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan pengetahuan penulis dalam pengulasan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti selanjutnya, khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi Departemen Manejemen Universitas Sumatera Utara.

Medan, November 2010 Penulis

(5)

DAFTAR ISI

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian ... 8 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu ... 17

B. Perilaku Konsumen 1. Pengertian Perilaku Konsumen ... 18

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 19

(6)

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perkembangan Perusahaan ... 37

B. Struktur Organisasi Perusahaan ... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 48

B. Analisis Deskriptif ... 50

C. Metode Analisis Statistik ... 52

D. Analisis Regresi Linier Sederhana ... 57

E. Koefisien Determinan (R2) ... 58

F. Pengujian Hipotesis ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 60

B. Saran ... 61

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Penjualan PT Mas Motors Mitsubishi ... 4

Tabel 1.2 Definisi Operasional Variabel ... 10

Tabel 1.3 Instrumen Skala Likert ... 11

Tabel 4.1 Validitas untuk Variabel Iklan (X) ... 49

Tabel 4.2 Validitas untuk Variabel Minat Beli Konsumen ... 49

Tabel 4.3 Nilai Ralpha untuk Variabel Iklan dan Minat Beli Konsumen ... 50

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 51

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 51

Tabel 4.6 Kategori Nilai Jawaban Responden Terhadap Pernyataan Variabel X ... 52

Tabel 4.7 Kategori Nilai Jawaban Responden Terhadap Pernyataan Variabel Y ... 54

Tabel 4.8 Hasil perhitungan Regresi Linear Sederhana ... 57

(8)

DAFTAR GAMBAR

(9)

ABSTRAK

Sandy Zurahmad (2010). Peranan Iklan Dalam Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Yang Dilakukan PT. Mas Motors Mitsubishi. Dra. Ulfah, Ms selaku Dosen Pembimbing, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen, Dra. Marhaini, Ms. selaku Dosen Penguji I dan Frida Ramadini, SE, MM. selaku Dosen Penguji II.

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh peranan iklan terhadap minat beli konsumen yang dilakukan PT. Mas Motors Mitsubishi. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara, kuesioner dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan metode deskriptif dan regresi linear sederhana. Data primer dalam penelitian ini yang diperoleh dengan menyebar kuesioner/daftar pernyataan, pengukurannya menggunakan skala Likert dan diolah secara statistik dengan menggunakan program SPSS versi 17.00 for

windo ws yaitu untuk menghitung uji t dan identifikasi determinan (R2). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode insidental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara peranan iklan terhadap minat beli konsumen PT Mas Motors Mitsubishi sebesar 20%.

(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada zaman modern seperti sekarang ini, sarana transportasi telah menjadi bagian yang penting dari kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan transportasi merupakan salah satu sarana utama bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari untuk bergerak dan berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainnnya dengan cepat. Seiring dengan perkembangan teknologi dan pembangunan yang ada di segala bidang saat ini, perkembangan sarana transportasi pun telah berlangsung dengan cepat. Mulai dari sarana transportasi yang sederhana sebelum tahun 1990 sampai dengan sarana transportasi yang mewah telah banyak kita jumpai di Abad 21 ini. Banyaknya jenis dan jumlah sarana transportasi telah banyak perkembangan yang pesat. Dapat kita lihat sekarang ini, melalui jenis kendaraan automatic yang mempermudah seseorang dalam menggunakan mobil.

Mobil merupakan salah satu bentuk dari sarana transportasi darat yang sudah banyak dimiliki masyarakat. Pada umumnya masyarakat membeli mobil untuk menikmati dua fungsi yaitu: sebagai sarana untuk mengantarkan penumpang dari satu tempat ke tempat yang lainnya dan mengangkut barang-barang dalam aktivitas sehari-hari, sedangkan fungsi yang lainnya adalah untuk mendapatkan suatu prestise yang akan memberikan kepuasan tersendiri bagi seseorang.

(11)

terhadap suatu produk maupun untuk memprediksikan penolakan konsumen di masa mendatang. Minat beli konsumen merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu menurut Durianto, dkk (2001 : 104). Banyak pilihan produk yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan otomotif di Indonesia, baik yang telah lama dikenal masyarakat maupun yang baru. Masing-masing perusahaan berusaha untuk mendiferensiasikan produknya supaya mempunyai keunikan dan karakteristik yang unik, sehingga menimbulkan daya tarik dan minat beli konsumen. Hal ini telah menimbulkan persaingan antara perusahaan otomotif karena masing-masing perusahaan otomotif berusaha untuk mempertahankan pangsa pasarnya dan memperoleh keuntungan yang maksimal.

Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan oleh perusahaan. Bahkan kegiatan iklan dianggap sangat penting jika ingin produknya sukses di pasaran. Tak heran setiap tahun, bahkan setiap launching produk baru, perusahaan menghabiskan ratusan juta bahkan miliaran rupiah untuk pengeluaran biaya iklan. Kondisi persaingan yang semakin ketat membuat biaya ini bertambah setiap tahunnya. Perusahaan berlomba-lomba membuat iklan untuk membangun posisi yang menguntungkan di pasar.

(12)

karakteristik yang unik sehingga pemasar harus mempertimbangkannya agar sesuai dengan harapan yang ingin diraih dari program komunikasi tersebut (Guiltinan, 1997).

Iklan bisa digunakan untuk membentuk citra jangka panjang sebuah produk dan juga untuk menggerakkan penjualan cepat. Iklan merupakan cara efisien untuk mencapai banyak pembeli yang secara geografis tersebar. Iklan haruslah dilaksanakan dalam skala cukup besar untuk membuat kesan yang efektif terhadap pasarnya. Masalah dana iklan tergantung pada media yang dipilihnya tentunya iklan melalui televisi membutuhkan anggaran yang besar, dibandingkan iklan surat kabar, radio, brosur, pamflet, baliho dan lain-lain, bisa dilaksanakan dengan anggaran kecil.

(13)

serta bebas jasa service selama 2 tahun. Sedangkan kelemahan yang dimiliki oleh mobil Mitsubishi adalah biaya administrasi yang dikenakan saat pembelian besar.

PT. Mas Motors Mitsubishi menjadi dealer mobil yang permintaannya naik tajam. Hal ini dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

Tabel 1.1

Jumlah Penjualan PT. Mas Motors Mitsubishi Medan Tahun 2007-2009

(14)

produk yang ia akan beli. Fungsi iklan selain sebagai promosi juga berfungsi (Kotler : 2000) menginformasikan suatu produk atau jasa ataupun profit perusahaan dan sebagai media untuk mengingatkan konsumen terhadap suatu produk atau jasa.

Berbagai macam media yang ada baik media cetak maupun elektronik PT Mas Motors Mitsubishi gunakan untuk menawarkan seluruh produknya, maka penelitian ini hanya membahas tentang iklan yang ditayangkan dengan menggunakan jasa televisi (elektronik) adalah iklan Mitsubishi untuk mobil Pajero Sport yang ditujukan kepada masyarakat menengah keatas di berbagai stasiun televisi karena didesain sebagai mobil keluarga. Sedangkan iklan dengan menggunakan media cetak seperti surat kabar adalah iklan Mitsubishi untuk truk yaitu Fuso dan Colt Diesel yang ditujukan kepada pengusaha angkutan karena truk ini digunakan untuk niaga.

Penayangan iklan Mitsubishi di televisi maupun surat kabar diharapkan mengena pada sasaran konsumen, baik tentang pesan iklan, audio, bintang iklan, dialog, penampilan visual dan pengaturan. Rasa tertarik terhadap iklan mungkin dapat dimunculkan dengan pewarnaan, gambar, atau pesan iklan yang menarik, dan hal ini pada gilirannya akan semakin diperkuat oleh keorisinilan penampilan dan penyusunan kalimat dalam pesan iklan (Durianto, 2003). Iklan Mitsubishi yang ditayangkan di televisi maupun iklan Mitsubishi yang ditayangkan di koran yang ada telah mampu menarik perhatian khayalak. Desain Mitsubishi yang elegan dan

fashionable yang dituangkan dalam iklan itu sendiri seolah-olah mampu menarik

(15)

Pada penelitian ini dapat digambarkan bahwa iklan Mitsubishi adalah sebagai komunikator yang menyampaikan pesan-pesannya kepada komunikannya (khayalak sasaran) dengan tujuan untuk menarik perhatian agar pesan yang disampaikan dapat diterima. Khayalak harus dibuat lebih dari sekedar merasa tertarik dan terpikat, mereka harus didorong untuk menginginkan produk yang diiklankan atau minat untuk membeli produk Mitsubishi.

Iklan Mitsubishi yang di tayangkan media televisi maupun koran membentuk pernyataan sikap konsumen yang mempengaruhi minat beli konsumen. Pembentukan sikap terhadap iklan Mitsubishi dipengaruhi oleh persepssi konsumen terhadap iklan itu sendiri. Sikap terhadap iklan ini diawali cara konsumen berfikir mengenai sebuah iklan. Sikap terhadap iklan (afektif) merupakan cara konsumen merasakan hal tersebut.

Berdasarkan observasi penelitian lapangan yang dilakukan oleh peneliti, Mitsubishi cukup mendapat perhatian di masyarakat. Peneliti melihat produk ini telah menjadi fenomena tersendiri di masyarakat. Peneliti memilih mahasiswa PT Mas Motors Mitsubishi sebagai subjek penelitian karena berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti, cukup banyak masyarakat yang menggunakan Mitsubishi, dikarenakan syarat untuk mengajukan kredit mobil sangat mudah atau sekedar untuk menjadi gaya hidup.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul penelitian “Peranan Iklan Dalam Mempengaruhi Minat

(16)

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah peranan iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen yang dilakukan PT. Mas Motors Mitsubishi?”.

C. Kerangka Konseptual

Iklan adalah segala bentuk penyajian non-personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembiayaan. Kemudian iklan juga diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli. Pada akhirnya iklan bisa memelihara citra produk bahkan perusahaan dibenak konsumen. Jika suatu perusahaan ingin mempertahankan kekuatan mereknya, maka perusahaan tersebut harus melakukan periklanan secara efektif dan berkelanjutan (Kotler, 2005 : 236).

(17)

teori pendukung maka kerangka konseptual pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual

Sumber : Kotler (2005)

D. Hipotesis

Hipotesis didalam penelitian ini adalah “Peranan iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen yang dilakukan PT. Mas Motors Mitsubishi Medan”.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah peranan iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen yang dilakukan PT. Mas Motors Mitsubishi.

2.Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah : a. Bagi PT. Mas Motors Mitsubishi

Iklan (X)

(18)

Sebagai bahan masukan untuk dapat dijadikan landasan dalam menentukan kebijaksanaan perusahaan selanjutnya, khususnya mengenai iklan dan minat beli konsumen.

b. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan dan sebagai sarana aplikasi terhadap ilmu yang didapat dibangku perkuliahan dalam bidang manajemen pemasaran, khususnya yang berkaitan dengan iklan dan minat beli konsumen.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan dalam melakukan penelitian di masa mendatang, khususnya mengenai peranan iklan terhadap minat beli konsumen.

F. Metode Penelitian

1. Batasan Operasional Variabel.

Batasan operasional variabel dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel bebas (X) adalah iklan.

b. Variabel terikat (Y) adalah minat beli konsumen.

2. Definisi Operasional Variabel

(19)

Iklan adalah suatu proses komunikasi masa yang melibatkan sponsor tertentu, yakni si pemasang iklan (pengiklan), yang membayar jasa sebuah media masa atas penyiaran iklannya (Suhandang, 2005 : 13).

b. Minat Beli Konsumen (Y)

Minat beli konsumen merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Assael, 2001 : 75).

Tabel 1.2

Definisi Operasional Variabel

Variabel Defenisi Variabel Indikator Skala Pengukuran Iklan

(X)

suatu proses komunikasi masa yang melibatkan sponsor tertentu, yakni si pemasang iklan (pengiklan), yang membayar jasa sebuah media masa atas penyiaran iklannya

1. Pesan Iklan untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan

Sumber : Assael (2001), dan Suhandang (2005) Data diolah

3. Skala Pengukuran Variabel

(20)

pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2005 : 86)

Tabel 1.3

Instrumen Skala Likert

No. Skala Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono (2005 : 86)

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini akan dilaksanakan pada PT. Mas Motors Mitsubishi yang beralamat di Jl. H. Adam Malik No. 27 Medan, sedangkan waktu penelitian akan dilaksanakan dari bulan September 2010 sampai dengan November 2010.

5. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah konsumen yang membeli mobil Mitsubishi pada PT. Mas Motor Mitsubishi Medan dari tahun 2007 sampai dengan 2009 yang berjumlah 900 orang.

(21)

Sampel adalah suatu himpunan bagian (Subset) dari unit populasi dan sampel diambil dengan menggunakan rumus Slovin dalam Umar (2004:78), yaitu: Maka jumlah sampel yang diperoleh adalah:

)

Maka sampel yang diperoleh adalah melalui perhitungan rumus Slovin maka sebesar 90 orang.

Responden disusun dengan menggunakan sampel secara insidental yang merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui di PT Mas Motors Mitsubishi sebagai konsumen atau cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2008:122).

6. Jenis dan Sumber Data

(22)

Data primer adalah merupakan informasi yang diperoleh langsung dengan cara mendatangi objek penelitian, dimana data yang diperoleh tersebut merupakan data yang aktual dan dapat dipertanggungjawabkan.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Peneliti mendapatkan data sekunder dari buku-buku yang berhubungan dengan penelitian tersebut, catatan kuliah serta literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data didalam penelitian ini adalah :

a. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab kepada pimpinan PT. Mas Motors Mitsubishi.

b. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan kepada para pelanggan PT. Mas Motors Mitsubishi.

(23)

Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data dari buku-buku, jurnal, majalah dan internet yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.

8. Uji Validitas dan Reliabilitas

Pada penelitian ini data kuesioner diuji dalam beberapa tahap antara lain: a. Uji Validitas

Uji ini dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid atau tidak dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Pengujian validitas dilakukan diluar dari jumlah sampel, dalam hal ini diambil sebanyak 30 karyawan diluar sampel pada PT Mas Motors Mitsubishi dengan menggunakan software SPSS versi 17.0. for windows dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan dinyatakan valid b. Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid b. Uji Reliabilitas

Uji ini digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama. Untuk melakukan uji ini, peneliti menggunakan bantuan software SPSS versi 17.0. for

windo ws dengan kriteria sebagai berikut:

(24)

9. Metode Analisis Data

a. Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas data yang diteliti.

b. Metode Regresi Linear Sederhana

Metode regresi sederhana digunakan untuk perumusan masalah kedua yaitu dengan variabel independen (X) adalah advertising, dan variabel dependen (Y) adalah minat beli konsumen. Maka analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh variabel (X) dan variabel (Y) adalah dengan rumus sebagai berikut :

Dimana :

Y = Minat Beli Konsumen a = Intercept / Konstanta

b = Koefisien regresi sederhana X = Iklan

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan Uji-t yaitu dilakukan untuk melihat secara parsial bagaimana peranan iklan sebagai variabel bebas (X) terhadap minat beli konsumen sebagai variabel terikat (Y). Kriteria pengujian sebagai berikut:

Ho : b = 0, artinya variabel bebas (X) secara parsial tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y).

(25)

Ho: b ≠ 0, artinya variabel bebas (X) secara parsial ada pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y).

Kriteria pengambilan keputusan:

Ho diterima jika thitung < ttabel pada α = 5% Ho ditolak jika thitung > ttabel pada α = 5%

d. Koefisien Determinan (R2)

Koefisien Determinan (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas yang dimasukkan ke dalam model untuk menjelaskan variabel terikat. Nilai skoefisien determinasi diantara nol dan satu (0<R2<1). Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan variabel yang diteliti amat terbatas, sebaliknya semakin msendekati angka 1 (satu) maka model semakin baik.

BAB II

(26)

A. Penelitian Terdahulu

Simangunsong (2002) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Iklan Televisi Anti Perspirant Deodorant terhadap Keputusan Pembelian Siswa SMAN 4 Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui iklan televisi Rexona Anti Perspirant Deodorant terhadap keputusan pembelian siswa SMAN 4 Medan. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa variabel iklan mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 62,44% dan sisanya 37,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak disebutkan dalam penelitian.

(27)

B. Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Ukuran-ukuran besar kecilnya suatu perusahaan dan strategi untuk mendapatkan kedudukan perusahaan yang tepat di pasar akan menentukan laba yang dapat diraihnya. Sebuah faktor kunci adalah strategi penempatan kedudukan perusahaan yang tepat dipasar akan membantu perusahaan untuk menarik minat konsumen membeli produk yang ditawarkan.

Sebuah organisasi dapat mencapai tujuannya hanya kalau memahami kebutuhan dan keinginan konsumen dan mampu memenuhinya dengan cara yang lebih efektif dan efisien. Perusahaan harus memahami betul siapa pasar sasarannya dan bagaimana perilaku mereka. Konsumen memakai atau membeli produk/jasa adalah untuk memuaskan berbagai keinginan dan kebutuhan. Produk/jasa itu sendiri tidaklah sepenting kebutuhan dan keinginan yang ingin dipenuhinya. Berbagai macam faktor seperti: faktor psikologis, faktor sosiologis dan faktor antropologis juga menentukan perilaku seseorang untuk memakai produk tersebut. Sedangkan motif, termasuk didalam faktor psikologis. Karena hal tersebut sangat mempengaruhi perilaku konsumen. Sebuah alasan mengapa orang membeli atau memakai produk tertentu ini merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan dalam menentukan program pemasarannya.

(28)

tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkomsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan ini.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Dalam memahami perilaku konsumen perlu dipahami siapa konsumen, sebab dalam suatu lingkungan yang berbeda akan memiliki penelitian, kebutuhan, pendapat, sikap dan selera yang berbeda.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah kebudayaan, faktor sosial, pribadi, psikologis. Sebagian faktor-faktor tersebut tidak diperhatikan oleh pemasar tetapi sebenarnya harus diperhitungkan untuk mengetahui seberapa jauh faktor-faktor perilaku konsumen tersebut mempengaruhi pembelian konsumen menurut Kotler (2005 : 144).

Gambar 2.1 : Faktor–faktor yang Mempengaruhi Konsumen

Sumber : Kotler (2005)

Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: a. Faktor kebudayaan

Kebudayaan merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar untuk mendapatkan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari

(29)

lembaga-lembaga penting lainnya. Faktor kebudayaan memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah laku konsumen. Pemasar harus mengetahui peran yang dimainkan oleh:

1) Budaya

Budaya adalah keseluruhan yang kompleks meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, kebiasaan, dan setiap kemampuan dan kebiasaan yang di peroleh oleh setiap orang sebagai anggota masyarakat termasuk dalam budaya ini adalah pergeseran budaya serta nilai nilai dalam keluarga. Sub budaya adalah sekelompok orang dengan sistem nilai terpisah berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang umum. Sub budaya termasuk nasionalitas, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis.

2) Kelas sosial

Kelas sosial adalah divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang serupa.

b. Faktor sosial

(30)

beberapa sistem sosial, anggota dari kelas yang berbeda memelihara peran tertentu dan tidak dapat mengubah posisi sosial mereka.

Tingkah laku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, yaitu: 1) Kelompok

Kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama. Beberapa merupakan kelompok primer yang mempunyai interaksi reguler tapi informal-seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan sekerja. Beberapa merupakan kelompok sekunder, yang mempunyai interaksi lebih formal dan kurang reguler. Ini mencakup organisasi seperti kelompok keagamaan, asosiasi profesional dan serikat pekerja.

2) Keluarga

Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan telah diteliti secara mendalam, pemasar tertarik dalam peran dan pengaruh suami, istri dan anak-anak pada pembelian berbagai produk dan jasa.

3) Peran dan status

Peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang menurut orang-orang yang ada disekitarnya. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Orang seringkali memilih produk yang menunjukkan statusnya dalam masyarakat.

(31)

Faktor pribadi didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan.

Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu: 1) Umur dan tahap daur hidup

Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama masa hidupnya. Selera akan makanan, pakaian, perabot dan rekreasi sering kali berhubungan dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga, tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannya. Pemasar seringkali menentukan sasaran pasar dalam bentuk tahap daur hidup dan mengembangkan produk yang sesuai serta rencana pemasaran untuk setiap tahap.

2) Pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pemasar berusaha mengenali kelompok pekerjaan yang mempunyai minat di atas rata-rata akan produk dan jasa mereka. Sebuah perusahaan bahkan dapat melakukan spesialisasi dalam memasarkan produk menurut kelompok pekerjaan tertentu.

3) Situasi ekonomi

(32)

pendapatan pribadi, tabungan dan tingkat minat. Bila indikator ekonomi menunjukkan resesi, pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, memposisikan kembali dan mengubah harga produknya.

4) Gaya hidup

Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas (pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat (makanan, mode, keluarga, rekreasi) dan opini yang lebih dari sekedar kelas sosial dan kepribadian seseorang, gaya hidup menampilkan pola bereaksi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan di dunia.

5) Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian setiap orang jelas mempengaruhi tingkah laku membelinya. Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan dirinya sendiri. Kepribadian biasanya diuraikan dalam arti sifat-sifat seperti rasa percaya diri, dominasi, kemudahan bergaul, otonomi, mempertahankan diri, kemampuan menyesuaikan diri, dan keagresifan. Kepribadian dapat bermanfaat untuk menganalisis tingkah laku konsumen untuk pemilihan produk atau merek tertentu.

d. Faktor Psikologis

(33)

dimasa lampau atau antisipasinya pada waktu yang akan datang. Pilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh faktor psikologi yang penting:

1) Motivasi

Para peneliti motivasi mengumpulkan informasi mendalam dari sekelompok kecil sampel konsumen untuk mengetahui motif yang lebih dalam untuk pilihan-pilihan produk mereka. Mereka menggunakan wawancara mendalam tanpa arahan dan berbagai macam “teknik proyektif” untuk menanggalkan penjagaan ego yaitu teknik-teknik seperti asosiasi kata, penyelesaian kalimat, interpretasi gambar dan bermain peran. Para peneliti motivasi telah mendapatkan kesimpulan-kesimpulan yang menarik dan kadang-kadang aneh tentang apakah yang ada dibenak konsumen sehubungan dengan pembelian tertentu. Meskipun kadang-kadang menghasilkan kesimpulan-kesimpulan aneh, riset motivasi tetap bermanfaat sebagai alat bagi para pemasar untuk memahami perilaku konsumen secara lebih dalam.

2) Persepsi

(34)

dari rangsangan yang sama karena 3 macam proses penerimaan indera, yaitu:

a) Perhatian Selektif

Kecenderungan bagi manusia untuk menyaring sebagian besar informasi yang mereka hadapi, berarti bahwa pemasar harus bekerja cukup keras untuk menarik perhatian konsumen.

b) Distorsi selektif

Menguraikan kecenderungan orang untuk mengintepretasikan informasi dengan cara yang akan mendukung apa yang telah mereka yakini.

c) Ingatan Selektif

Orang cenderung lupa akan sebagian besar hal yang mereka pelajari. Mereka cenderung akan mempertahankan atau mengingat informasi yang mendukung sikap dan keyakinan mereka. Karena adanya ingatan selektif.

3) Pengetahuan

Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam tingkah laku individual yang muncul dari pengalaman. Pentingnya praktik dari teori pengetahuan bagi pemasar adalah mereka dapat membentuk permintaan akan suatu produk dengan menghubungkannya dengan dorongan yang kuat, menggunakan petunjuk yang membangkitkan motivasi, dan memberikan peranan positif.

(35)

Melalui tindakan dan pembelajaran, orang mendapatkan keyakinan dan sikap. Keduanya ini, pada waktunya mempengaruhi tingkah laku membeli. Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Keyakinan didasarkan pada pengetahuan yang sebenarnya, pendapat atau kepercayaan dan mungkin menaikkan emosi atau mungkin tidak.

Pemasaran tertarik pada keyakinan bahwa orang yang merumuskan mengenai produk dan jasa spesifik, karena keyakinan ini menyusun citra produk dan merek yang mempengaruhi tingkah laku membeli yang mempengaruhi tingkah laku membeli. Bila ada sebagian keyakinan yang salah dan menghalangi pembelian, pemasar pasti ingin meluncurkan usaha untuk mengkoreksinya.

Sikap menguraikan evaluasi, perasaan dan kecenderungan dari seseorang terhadap suatu obyek atau ide yang relatif konsisten. Sikap menempatkan orang dalam suatu kerangka pemikiran mengenai menyukai atau tidak menyukai sesuatu mengenai mendekati atau menjauhinya.

Menurut Kotler (2005 : 157) : Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Keyakinan ini mungkin didasarkan pada pengetahuan sebenarnya, pendapat atau kepercayaan dan mungkin menaikkan emosi dan mungkin tidak.

(36)

1. Pengertian Iklan

Kata iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya kurang lebih adalah “menggiring orang pada gagasan”. Adapun pengertian iklan secara komprehensif adalah “semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu”. Secara umum, iklan berwujud penyajian informasi non personal tentang suatu produk, merek, perusahaan atau yang dijajalankan dengan kompensasi biaya tertentu. Dengan demikian, iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan (Durianto, dkk, 2003 : 1).

Iklan dapat didefenisikan sebagai semua bentuk presentasi non personal yang mempromosikan gagasan, atau jasa yang dibiyai pihak sponsor tertentu. (Sulaksono, 2003: 20). Menurut Kotler (2005 : 658) periklanan adalah sebagal bentuk penyajian dan promosi ide, barang, atau jasa secara non personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.

(37)

pemasaran yang efektif dalam menjalin komunikasi antara perusahaan dan konsumen, dan sebagai upaya perusahaan dalam menghadapi persaingan.

Secara garis besar, iklan suatu produk dapat digolongankan kedalam enam kategori, yaitu:

1. Iklan konsumen

Iklan ini meliputi segala iklan barang konsumsi yang digunakan oleh masyarakat seperti iklan sampo, iklan sabun, dan sebagainya (Jefkins, 2001 : 56).

2. Iklan Bisnis ke Bisnis atau Iklan Antar Bisnis

Produk yang diiklankan adalah barang antara yang harus diolah atau menjadi unsur produksi. Termasuk disini adalah penjualan bahan mentah, komponen suku cadang, aksesoris, fasilitas pabrik dan lain-lain (Jefkinsi, 2001 : 56).

3. Iklan Perdagangan

Iklan perdagangan secara khusus ditujukan kepada kalangan distributor, pedagang, para agen, eksportir, importer dan para pedagang besar dan kecil. Barang-barang untuk dijual kembali (Jefkinsi, 2001 : 56).

4. Iklan Eceran

(38)

5. Iklan Keuangan

Iklan keuangan meliputi iklan-iklan untuk bank, jasa tabungan, asuransi. Sebagai pelengkap iklan yang ditujukan kepada konsumen atau klien, kadang-kadang disertakan pula laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan termasuk prospectus-prospektus perusahaan secara lengkap menyongsong penerbitan saham baru, catatan investasi dalam lengkap menyongsong penerbitan saham baru, catatan investasi dalam bentuk obligasi secara pemberitahuan mengenai berbagai hal lainnya menyangkut keuangan (Jefkins, 2001 : 57).

6. Iklan lowongan kerja

Iklan jenis ini berhubungan dengan rekruitmen calon pegawai seperti anggota polisi, angkatan bersenjata atau tenaga kerja suatu perusahaan (Jefkins, 2001:57).

Iklan mementingkan kelompok sasaran tertentu karena tidak semua pemirsa dapat efektif menjadi sasaran iklan. Sasaran iklan adalah sekelompok orang yang dikategorikan mempunyai kepentingan terhadap produk yang ditawarkan dan mereka mungkin membelinya tau sebagai pembeli potensial. Agar pesan iklan dapat mencapai sasaran maka pesan tersebut harus sesuai dengan target pemirsanya.

(39)

mengenai barang yang dibutuhkannya. Jadi, iklan dapat menambah nilai produk dengan memberi informasi kepada konsumen.

2. Tujuan Iklan

Perusahaan dalam menjalankan aktivitas periklanan dengan tujuan yang berbeda-beda dan berkaitan dengan keadaan perusahaan itu sendiri secara struktur persaingan di pasar. Secara umum tujuan perikalan mengacu pada keputusan perusahaan tetnang penerapan sasaran pasar, penentu posisi pasar dan marketing, mix (Durianto, dkk, 2003 : 3). Menurut Philip Kotler (Durianto, dkk, 2003: 3) tujuan periklanan yang berkaitan pada sasarannya dapat digolongkan sebagai berikut:

a. Iklan untuk member informasi (informative) kepada khalayak tentang seluk-beluk tentang suatu prduk. Biasanya iklan dengan cara ini dilakukan secara besar-besaran pola tahap awal peluncuran suatu jenis produk dengan tujuan membentuk permintaan awal. Ini sangat penting bagi perusahaan karena bila konsumen tidak mengetahui produk dari suatu perusahaan tertentu akan mengurangi permintaan konsumen.

(40)

informasi tentang kelebihan produk yang dikemas sedemikian rupa sehingga menimbulkan perusahaan menyenangkan yang akan merubah pikiran orang untuk melakukan tindakan pembelian. Pada umumnya, iklan yang bersifat persuasive itu digunakan untuk merek yang ditulis kehidupannya pada tahap pertumbuhan (Growth Stoge).

c. Iklan untuk mengingatkan (reminding) yaitu menyegarkan informasi yang pernah diterima masyarakat. Iklan jenis ini sangat penting bagi produk yang sudah matang. Bentuk iklan jenis ini adalah iklan penguat (reinforcement advertising) yang bertujuan untuk meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan pilihan yang benar. Umumnya iklan jenis ini digunakan pada fase kedewasaan (naturality) suatu merek.

3. Pesan Iklan

Pesan (message) adalah penjumlahan dari tanda atau sinyal yang berusaha mengungkapn satu atau lebih gagasan. Intraksinya bergantung pada bagian-bagian lain dari proses komunikasi, termasuk media yang digunakan dan tujuan dari pembicara atau perilaku yang akan merek mempengaruhi (Wakep 2000 : 78).

Pesan iklan dapat diartikan sebagai suatu bentuk komunikasi yang dilakukan untuk dapat menyampaikan informasi produk agar diketahui oleh

audiences. Pesan iklan harusnya bermula dari konsep produk yang kuat, karenaya

(41)

citra, musical, lambing kepribadian, keahlian teknis, bukti ilmiah dan testimonial (Sulaksano, 2003:96).

D. Proses yang Mempengaruhi Minat Beli

1. Pengertian Minat Beli

Minat beli konsumen merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Niat beli merupakan pernyataan mental konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Pengetahuan akan niat beli sangat diperlukan para pemasar untuk mengetahui niat konsumen terhadap suatu produk maupun untuk memprediksikan penolakan konsumen di masa mendatang menurut Durianto, dkk (2001 : 104).

Minat membeli terlihat dari sikap konsumen terhadap produk dan keyakinan konsumen terhadap kualitas produk. Semakin rendah keyakinan konsumen terhadap suatu produk akan menyebabkan menurunnya niat beli konsumen.

2. Keputusan Pembelian

Menurut Lamb, Hair & McDaniel (2001:189) proses pengambilan keputusan yang digunakan konsumen ketika membeli barang atau jasa melalui beberapa tahap, yaitu:

a) Pengenalan Masalah

(42)

yang diinginkannya. Kelakuan ini disebabkan oleh rangsangan internal dari kebutuhan normal seseorang yaitu rasa lapar, dahaga atau seks hingga suatu tingkat kebutuhan tertentu dan berubah menjadi dorongan.

b) Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang mulai berminat membeli suatu produk akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Konsumen dapat mencari informasi melalui media cetak, seperti majalah, Koran, bku bacaan dan melalui media elektronik seperti televisi, radio dan internet.

c) Evaluasi Alternatif

Setelah mendapatkan informasi dari sekelompok merek-merek, konsumen selanjutnya akan mengevaluasi alternatif untuk menetapkan pilihan. Konsumen akan menggunakan informasi yang tersimpan di dalam ingatan, ditambah dengan informasi yang diperoleh dari luar untuk membangun suatu kriteria tertentu.

d) Pembelian

Pada tahap evaluasi onsumen membentuk preferensi terhadap merek-merek pada perangkat pilihan. Konsumen juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai.

e) Perilaku sesudah pembelian

(43)

3. Jenis-jenis Tingkah Laku Pembelian Konsumen

Kotler (2005:160) menyatakan ada beberapa tingkah laku pembelian konsumen, yaitu:

a. Tingkah laku membeli yang kompleks

Konsumen mengalami tingkah laku pembelian yang kompleks kalau mereka terlibat dalam pembeleian dan memiliki perbedaan pandangan yang berarti diantara merek. Konsumen mungkin akan terlibat bila produknya mahal, berisiko, jarang dibeli dan amat mencerminkan citra diri, pada umumnya banyak yang harus dipelajari konsumen mengenai kategori produk.

b. Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokkan

Tingkah laku ini terjadi saat konsumen terlibat dalam pembelian produk mahal, jarang dibeli dan berisiko tetapi konsumen dapat melihat sedikit perbedaan diantara merek.

c. Tingkah laku membeli yang merupakan kebiasaan

Tingkah laku membeli yang menjadi kebiasaan terjadi di bawah kondisi keterlibatan konsumen yang rendah dan perbedaan merek yang dirasakan besar. Dalam hal ini tingkah laku konsumen tidak diteruskan lewat urusan keyakinan sikap tingkah laku yang biasa. Konsumen tidak membentuk sikap yang kuat terhadap suatu merek, mereka memilih merek karena sudah dikenal.

d. Tingkah laku membeli yang mencari variasi

(44)
(45)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perkembangan Perusahaan

PT Mas Motors Mitsubishi bermulanya dari sebuah ide brillian yang tercetus dari cara berfikir cemerlang dalam memanfaatkan peluang. Peluang tersebut muncul sejalan dengan kebijakan pemerintah mengenai penanaman modal, baik modal asing, maupun modal dalam negeri. Tahun 1970, berdirilah PT. New Marwa 1970 Motors sebagai distributor tunggal Mitsubishi Indonesia. Kemudian pada tahun 1973 berganti nama menjadi PT. Mas Motors Mitsubishi. Sejak awal hingga kini, PT. Mas Motors Mitsubishi telah memasarkan kendaraan Mitsubishi dari berbagai kategori, mulai dari kendaraan kecil kategori I hingga truk-truk besar kategori IV, serta kendaraan penumpang sedan. Jajaran produknya semakin lengkap dengan dipasarkannya truk-truk heavy duty ( Fuso Ganjoo ), kendaraan penumpang serbaguna Mitsubishi Kuda dan kendaraan sistem kemudi 4X4 Mitsubishi L200 Strada.

Pemanfaatan dukungan jaringan penjualan dan layanan purna jual yang terjual diseluruh pelosok tanah air, PT. Mas Motors Mitsubishi selalu berupaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumennya. Masa yang cukup panjang selama tiga dekade telah dilalui PT. Mas Motors Mitsubishi dengan tegar, dan PT. Mas Motors Mitsubishi siap menyongsong masa depan memasuki milenium baru. Berikut ini sejarah singkat PT. Mas Motors Mitsubishi:

(46)

Yudha, Bpk. H. Sjarnoebi pada awal tahun 1970. PT. Marwa Baru 1970 Motor ditetapkan sebagai distributor resmi kendaraan Mitsubishi di Indonesia.

2. Tahun 1971, Peluncuran Colt T-100 dan Jeep J20.

3. Tahun 1972, PT. Krama Yudha Surabaya Modjopahit Motor mulai memproduksi komponen Colt T120.

4. Tahun 1973, PT. Krama Yudha Ratu Motor ( KRM) didirikan sebagai sebagai pabrik perakitan untuk Truck Mitsubishi. PT. Marwa Baru 1970 diubah nama menjadi PT. Mas Motors Mitsubishi. PT. Mitsubishi Krama Yudha Pabrikasi dan Motor ( MKM) didirikan sebagai pabrik produksi pengecapan komponen. Peluncuran FUSO.

5. Tahun 1974, Peluncuran Fuso B633H Bus.

6. Tahun 1975, PT. Mas Motors Mitsubishi memulai produksi 2 truk ton dan Peluncuran Colt Diesel T200 CU, T200 CH dan T210Fz.

7. Tahun 1976, Kantor pusat PT. Mas Motors Mitsubishi telah selesai, yang berlokasi di Jl. Jend. A. Yani Pulomas, Timur Jakarta.

8. Tahun 1977, Peluncuran Galant Sigma 2000cc GLX dan Sedan dan mempercayakan PT. Ismac untuk memasangnya. Peluncuran Fuso FM215F. 9. Tahun 1978, Total penjualan PT. Mas Motors Mitsubishi mencapai 150,000

unit. Merupakan hal yang pertama dalam industri permobilan pada saat itu. 10. Tahun 1979, Peluncuran Colt Diesel FE101 dan FE111 serta Peluncuran

BM115L Bus.

(47)

Mas Motors Mitsubishi. Peluncuran Colt L100, 600 cc. Pemasaran FUSO FM215H dan Dumptruck.

12. Tahun 1981, KKM mulai mengumpulkan GALANT SIGMA 2000CC GLX dan 1600cc GL ( YC) sedan. Total penjualan KTB mencapai 300,000 unit. PeluncuranColt L300, bensin 1400Cc. Peluncuran Lancer 1400cc.

13. Tahun 1982, Konstruksi mulai dikerjakan pada PT. Colt Engine Manufacturing (CEM) sebagai pabrik perakitan mesin.

14. Tahun 1983, Peluncuran Colt Diesel FE114- 6 roda kemudi dan Peluncuran BM115H Bus.

15. Tahun 1984, Peluncuran Colt Diesel FE104- 4 roda kemudi, Peluncuran Colt L300 Bensin, 1600cc dan Colt L300 Diesel, 2300cc, Peluncuran Lancer Notchback dan Hatchback.

16. Tahun 1985, CEM mulai merakit mesin Mitsubishi dan Peluncuran FUSO FM516.

17. Tahun 1986, Peluncuran Jetstar 1000cc dan Peluncuran BM116L Bus.

18. Tahun 1987, Peluncuran Fuso FM516F, Peluncuran Eterna Super Exceed 2000CC SOHC sedan dan Peluncuran 1600CC GLX sedan.

19. Tahun 1988, MKM dan CEM bergabung menjadi MKM I dan MKM II (CEM). Peluncuran New ETERNA 2000CC DOHC 16 valve GTI dan SOHC. Pendirian PT. Staco Tiga Keuangan Berlian. Peluncuran Colt L300 diesel 2500Cc.

(48)

21. Tahun 1990, Peluncuran Colt Diesel FE119 Aniki, 120PS. Peluncuran CBU Fuso FN527FZ, Colt Diesel FE449 dan Fuso FP418J. PT Mas Motors Mitsubishi total penjualan mencapai lebih dari 600,000 unit.

22. Tahun 1991, Peluncuran Colt T120Ss, 1300cc. Pemasaran ETERNA DOHC Automatic 2000Cc Gti sedan. Peluncuran RM117L Bus.

23. Tahun 1992, Peluncuran Lancer Le-Dan Gan 1500cc ( MT/AT) 1600CC GLXi dan 1800Cc Gti-16V sedan.

24. Tahun 1993, Peluncuran New Galant 2000cc V6- 24V MT-AT DOHC/VR Sedan.

25. Tahun 1994, Total Penjualan untuk PT. Mas Motors Mitsubishi mencapai 800,000 unit.

26. Tahun 1995, Peluncuran Pajero GLS 3000cc- 6V dan Peluncuran FUSO FN527 dan Fm517H Ganjoo 220PS. Peluncuran Fuso Bus RM117 [yang] Turbo. Peluncuran Colt Diesel FE449 120PS.

27. Tahun 1996, Peluncuran Colt Diesel FE447. Penjualan kendaraan Mitsubishi, menjadi yang pertama dalam tahun ini dengan total penjualan 76,254 unit. Dimulainya pengerjaan konstruksi untuk pembangunan gedung baru PT. Mas Motors Mitsubishi.

(49)

29. Tahun 1998, Peluncuran New Galant V6 2500cc ECI Multi 24 Valve. PT. Mas Motors Mitsubishi pindah ke gedung baru sebagai kantor pusat dengan sembilan tingkat/ lantai.

30. Tahun 1999, Peluncuran Kuda Bensin (Super Exceed, GLS, GLX) dan Kuda Diesel ( GLS, GLX). Mendirikan PT. Berlian Abad Dua Satu.

31. Tahun 2000, Peluncuran Kuda Diesel (Super Exceed). Peluncuran Colt Diesel FE446 F Bus Chasis.

32. Tahun 2001, Peluncuran Fuso Truk FN 527 M3, Heavy Duty. Peluncuran New Lancer 1.6 SEI& GLXI Minor Change. PT. Mas Motors Mitsubishi mendapatkan penghargaan ISO 9001:2000 Sistem Manajemen Mutu.

33. Tahun 2002, Peluncuran New Misubishi Kuda ( Grandia, Diamond, Deluxe). Peluncuran L 200 4WD STRADA. Peluncuran New Colt Diesel FE 304, FE 334, FE 347, FE 349, Peluncuran New Lancer 1.6 A/T Sportmode, Peluncuran L 300 MB Hiroof, Peluncuran All New Lancer INVECS III 1.8 CVT& 1.6 GLXI, Mendirikan PT. Minatnet, PT Mas Motors Mitsubishi mencapai sukses dalam penguasaan pasar yg paling besar yaitu 66,7 % untuk Colt Diesel yang di eksport dari MMC.

34. Tahun 2003, Peluncuran New Colt Diesel FE 334 HD dan FE349 HD, Gedung baru PT. Mas Motors Mitsubishi Spare Part Center, Gedung baru PT. Mas Motors Mitsubishi Training Center, Peresmian Gedung baru PT. Mas Motors Mitsubishi, dengan 6 lantai.

(50)

T120SS 1.5 MPI. Peluncuran Strada 2.500cc GLS. Peluncuran L200 Club Cab 2.800cc dan Single Cab 2.500cc. Peresmian gedung Service Center PT. Mas Motors Mitsubishi di Pulo Mas.

36. Tahun 2005, PT. Mas Motors Mitsubishi berubah menjadi perusahaan Multinasional (PMA) dengan Presiden Direktur Mr. F. Kuwayama, Peluncuran Mitsubishi Grandis, Peluncuran Mitsubishi Maven, PT. Mas Motors Mitsubishi meraih prestasi penjualan 1,5 juta unit.

37. Tahun 2006, PT. Mas Motors Mitsubishi berpartisipasi di pameran otomotif pertama yang bertaraf International di Indonesia, yaitu 14th Indonesia International Motor Show dan menampilkan Triton untuk pertama kalinya. 38. Tahun 2007 Peluncuran New Mitsubishi Fuso Colt Diesel Turbo Intercooler

Peluncuran Strada Triton. Semua produk kendaraan Mitsubishi telah berstandar Euro 2.

(51)

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi PT. Mas Motors Mitsubishi Medan dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 : Struktur Organisasi PT Mas Motors Mitsubishi

Sumber : PT Mas Motors Mitsubishi (2010)

Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian ataupun posisi orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu struktur organisasi.

Semakin baik struktur organisasi suatu pekerjaan maka sistem operasionalnya akan dapat terlaksana secara lebih interaksi dan terkoordinasi sehingga tujuan perusahaan semakin jelas.

Struktur organisasi yang dipakai oleh PT Mas Motors Mitsubishi adalah struktur organisasi lini dan staf (line and staf organization).

1. Kebaikan dari struktur organisasi lini dan staf adalah: MANAGER

SECTION HEAD

OFFICER Yan Admirsyam

Pelaksana Pelaksana Pelaksan a

Pelaksan a

(52)

a. Pimpinan lebih dewasa dalam memberikan sarana terhadap tugas khusus di luar bagiannya.

b. Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan sehingga akan meringankan pekerjaan pimpinan dan meningkatkan efisiensi kerja.

c. Adanya kesatuan dalam pimpinan sehingga menciptakan kekuasaan aliran dengan jelas.

2. Keburukan dari struktur organisasi lini dan staf adalah:

a. Solidaritas sesama karyawan sulit diharapkan karena karyawan tidak langsung saling mengenal.

b. Koordinasi bagian-bagian unit kerja sukar diharapkan karena rumit dan kompleksnya (lengkap) organisasi.

Pada struktur organisasi lini dan staf secara formal yang berhak memberikan perintah hanya pimpinan, sedangkan staf hanya memberikan nasehat dan saran-saran yang mendukung. Tetapi pada organisasi yang besar dan ruang lingkupnya luas, beraneka ragam dan kompleks, tidak mungkin bagi seorang pimpinan mengambil wewenang kepada staf sesuai dengan bidangnya masing-masing.

3. Uraian tugas di PT Mas Motors Mitsubishi Medan sebagai berikut: a. Manager

1) Melakukan pengawasan dan mengembangkan kegiatan serta mendayagunakan sarana organisasi.

(53)

3) Melakukan koordinasi dan menjalin hubungan yang harmonis dengan unit kerja terkait dalam penanganan transaksi trade services.

4) Menyelesaikan permasalahan yang timbul dengan dealer yang berkenaan dengan kegiatan trade services.

5) Memastikan proses transaksi trade services telah dikerjakan dengan akurat, tepat waktu dan efisien.

b. Section Head

1) Melakukan pengawasan dan mengembangkan kegiatan serta mendayagunakan sarana organisasi.

2) Memelihara ketertiban dan kelancaran kegiatan penjualan. 3) Meyakini kualitas pelayanan di bidang trade services. 4) Menyelesaikan masalah yang timbul dengan dealer. 5) Membuat laporan produktivitas.

6) Menindaklanjuti hasil temuan audit.

7) Melaksanakan fungsi control terhadap pelaksanaan kerja yang benar,

akurat dan efisien.

c. Officer

1) Memelihara ketertiban dan kelancaran kegiatan penjualan dan pembelian. 2) Memonitor penyelesaian transaksi penjualan.

3) Memonitor outstanding transaksi pembelian.

4) Melaksanakan pengkreditan dan monitoring maturity profile.

(54)

1) Memastikan pelaksanaan pengadministrasian dan memproses penggunaan cek dan kartu kredit.

2) Memeriksa credit line dengan issuing bank, dan menyampaikan kepada unit kerja terkait apabila credit line dimaksud belum disetup.

3) Memelihara ketertiban pelaksanaan pembukuan transaksi penjualan.

4) Membuat dan memeriksa laporan yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan.

e. Karyawan

1) Memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen.

2) Memastikan produk telah di distribusikan dengan baik ke dealer yang lain. 3) Menginput nama konsumen setiap minggunya.

4) Mengecek keadaan produk yang siap untuk di jual ke konsumen.

BAB IV

(55)

A. Uji Validitas dan Reliabilitas

Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan instrumen dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya konsisten atau stabil. Agar data yang diperoleh valid dan reliabel maka dilakukan uji reliability. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian, yakni kuesioner. Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang diluar responden yaitu PT Mas Motors Mitsubishi Medan.

1. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 17.0 dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel maka pernyataan dinyatakan valid.

b. Jika rhitung negatif atau rhitung < rtabel maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

c. rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.

Berdasarkan survei, kuesioner berisikan masing-masing 8 butir pertanyaan yang menyangkut variabel independen (bebas) yaitu Iklan (X) dan variabel dependen (terikat) yaitu Minat Beli Konsumen (Y).

Tabel 4.1

(56)

Scale Mean if Item

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS versi 17.00 (September 2010)

Tabel 4.2

Validitas untuk Variabel Minat Beli Konsumen (Y)

Scale Mean if Item

Deleted

(57)

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas diartikan sebagai keterpercayaan, keterandalan atau konsistensi. Hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, artinya mempunyai konsistensi pengukuran yang baik, dan suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel.

Tabel 4.3

Nilai Ralpha untuk Variabel Iklan dan Minat Beli Konsumen Instrumen Cronbach’s Alpha Keterangan

Iklan 0,867 Reliabel

Minat Beli Konsumen 0,856 Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS versi 17.00 (September 2010)

Hasil uji coba tersebut menunjukkan nilai ralpha iklan (0,867) dan ralpha minat beli konsumen (0,856) lebih besar dibandingkan dengan nilai rtabel (rtabel = 0,361) maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pernyataan tersebut adalah reliabel.

B. Analisis Deskriptif

1. Deskriptif Responden

Populasi dalam penelitian ini adalah PT Mas Motors Mitsubishi Medan. Sampel yang diambil sebanyak 90 orang konsumen PT Mas Motors Mitsubishi Medan.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan jenis Kelamin

(58)

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Pedagang Persentase

Laki-laki 62 69 %

Perempuan 28 31 %

Total 90 100 %

Sumber : Data primer diolah (2010)

Tabel 4.5 terlihat bahwa jumlah konsumen terbanyak adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu 62 orang atau 69%, sedangkan jenis kelamin perempuan berjumlah 28 orang atau 31%.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan jenis Umur

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur Jumlah

Tabel 4.5 terlihat bahwa jumlah konsumen terbanyak berusia 31-40 tahun yaitu 65 responden atau 72 %, kemudian usia 41-50 tahun sebanyak 21 responden atau 24 %, sedangkan yang paling sedikit berusia 21-30 tahun yaitu 4 orang atau 4 %.

C. Metode Analisis Statistik

(59)

Pada Tabel 4.6 ini adalah data hasil olahan kuesioner yang merupakan deskripsi

penelitian berdasarkan jawaban responden terhadap pernyataan variabel bebas (Iklan). Kategori nilai jawaban responden terhadap pernyataan variabel X (Iklan) dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6

Kategori Nilai Jawaban Responden Terhadap Pernyataan Variabel X Item Sumber : Pengelolahan Kuesioner Penelitian (2010)

Berdasarkan Tabel tersebut dapat disimpulkan:

1. Pernyataan “iklan mobil Mitsubishi mencerminkan citra perusahaan”, menunjukkan 1 orang responden (1,1%) menyatakan tidak setuju, 3 orang responden (3,3%) menyatakan kurang setuju, 29 orang responden (32,2%) menyatakan setuju, dan 57 orang responden (63,3%) menyatakan sangat setuju.

(60)

3. Pernyataan “merek mobil Mitsubishi telah diketahui oleh masyarakat dengan menggunakan iklan”, menunjukkan 1 orang responden (1,1%) menyatakan tidak setuju, 6 orang responden (6,7%) menyatakan kurang setuju, 26 orang responden (28,9%) menyatakan setuju, dan 57 orang responden (63,3%) menyatakan sangat setuju.

4. Pernyataan “Mitsubishi memberikan kepercayaan yang baik kepada masyarakat” menunjukkan 1 orang responden (1,1%) menyatakan tidak setuju, 4 orang responden (4,4%) menyatakan kurang setuju, 27 orang responden (30%) menyatakan setuju dan 58 orang responden (64,4%) menyatakan sangat setuju.

5. Pernyataan “bentuk tayangan iklan (bahasa, gambar dan warna) mobil Mitsubishi yang ditayangkan di TV sangat menarik” menunjukkan 15 orang responden (16,7%) menyatakan kurang setuju, 27 orang responden (30%) menyatakan setuju dan 48 orang responden (53,3%) menyatakan sangat setuju. 6. Pernyataan “Fitur yang ditampilkan oleh mobil Mitsubishi sudah lengkap dan

menarik melalui iklan” menunjukkan 1 orang responden (1,1%) menyatakan tidak setuju, 8 orang responden (8,9%) menyatakan kurang setuju, 28 orang responden (31,1%) menyatakan setuju dan 53 orang responden (58,9) menyatakan sangat setuju.

(61)

setuju, 25 orang responden (27,8%) menyatakan setuju dan 59 orang responden (65,6%) menyatakan sangat setuju.

8. Pernyataan “Penyajian iklan baik media cetak maupun elektronik sudah tepat” menunjukkan 1 orang responden (1,1%) menyatakan tidak setuju, 6 orang responden (6,7%) menyatakan kurang setuju, 25 orang responden (27,8%) menyatakan setuju, dan 58 orang responden (64,4%) menyatakan sangat setuju.

Tabel 4.7 adalah data hasil olahan kuesioner yang merupakan deskripsi penelitian berdasarkan jawaban responden terhadap pernyataan variabel terikat (Minat Beli Konsumen). Kategori nilai jawaban responden terhadap pernyataan variabel Y (Minat Beli Konsumen) dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.7

Kategori Nilai Jawaban Responden Terhadap Pernyataan Variabel Y Item Sumber : Pengelolahan Kuesioner Penelitian (2010)

Berdasarkan Tabel 4.7 tersebut dapat disimpulkan:

(62)

menyatakan kurang setuju, 47 orang responden (52,2%) menyatakan setuju dan 37 orang responden (41,1%) menyatakan sangat setuju.

2. Pernyataan “produk Mitsubishi memberikan kesan yang baik bagi yang menggunakan produknya” menunjukkan 1 orang responden (1,1%) menyatakan sangat tidak setuju, 2 orang responden (2,2%) menyatakan tidak setuju, 2 orang responden (1,1%) menyatakan kurang setuju, 44 orang responden (48,9%) menyatakan setuju dan 41 orang responden (45,6%) menyatakan sangat setuju.

3. Pernyataan “produk Mitsubishi memiliki durasi iklan yang lama agar Anda tertarik untuk membeli mobil Mitsubishi” menunjukkan 2 orang responden (2,2%) menyatakan sangat tidak setuju, 3 orang responden (3,3%) menyatakan kurang setuju, 46 orang responden (51,1%) menyatakan setuju dan 39 orang responden (43,3%) menyatakan sangat setuju.

4. Pernyataan “setelah melihat iklan mobil Mitsubishi Anda berminat untuk mengetahui produk mobil Mitsubishi lebih jauh” menunjukkan 1 orang responden (1,1%) menyatakan tidak setuju, 2 orang responden (2,2%) menyatakan kurang setuju, 48 orang responden (53,3%) menyatakan setuju, dan 39 orang responden (43,3%) menyatakan sangat setuju.

(63)

6. Pernyataan “kualitas mesin mobil Mitsubishi sudah teruji sehingga Anda tertarik untuk membeli mobil tersebut” menunjukkan 2 orang responden (2,2%) menyatakan sangat tidak setuju, 4 orang responden (4,4%) menyatakan kurang setuju, 46 orang responden (51,1%) menyatakan setuju, dan 38 orang responden (42,2%) menyatakan sangat setuju.

7. Pernyataan “pelayanan yang diberikan oleh Mitsubishi sudah sangat baik” menunjukkan 2 orang responden (2,2%) menyatakan sangat tidak setuju, 1 orang responden (1,1%) menyatakan tidak setuju, 2 orang responden (2,2%) menyatakan kurang setuju, 45 orang responden (50%) menyatakan setuju dan 40 orang responden (44,4%) menyatakan sangat setuju.

8. Pernyataan “pelayanan yang diberikan oleh Mitsubishi sudah sangat baik” menunjukkan 3 orang responden (3,3%) menyatakan sangat tidak setuju, 2 orang responden (2,2%) menyatakan tidak setuju, 2 orang responden (2,2%) menyatakan kurang setuju, 49 orang responden (54,4%) menyatakan setuju, dan 34 orang responden (37,8%) menyatakan sangat setuju.

D. Analisis Regresi Linier Sederhana

(64)

Mitsubishi Medan. Model persamaan dari regresi linear sederhana yang digunakan pada penelitian ini adalah: Y = a + bX.

Hasil perhitungan regresi linear sederhana yang diperoleh dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17.00

for windows dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini:

Tabel 4.8

Hasil perhitungan Regresi Linear Sederhana

Sumber : Pengelolahan Kuesioner Penelitian (2010)

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa:

1. Hasil perhitungan pada Tabel 4.8 diperoleh nilai konstanta (a) sebesar 21,389 satuan dan nilai b sebesar 0,511 satuan sehingga persamaan regresi linier sederhana yang diperoleh adalah: Y = 21,389 + 0,511X.

2. Koefisien regresinya sebesar 0,511 satuan menyatakan bahwa jika iklan yang diterapkan pada perusahaan didasarkan pada konsep pesan iklan TV maupun media cetak, pengenalan, merek dan kepercayaan konsumen sebesar 1 satuan akan mempengaruhi minat beli konsumen sebesar 0,511 satuan.

E. Koefisien Determinan (R2)

Uji R Square (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar peranan iklan dalam mempengaruhi minat beli konsumen yang dilakukan PT Mas Motors Mitsubishi Medan dapat dilihat melalui koefisien determinan (R2) dengan Model

(65)

menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17.00

for windows dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.9

Hasil Perhitungan R Square (R2)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .561a .315 .303 3.27348

a. Predictors: (Constant), Iklan

Sumber : Pengelolahan Kuesioner Penelitian (2010)

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.9 tersebut dapat dilihat bahwa nilai R Square (R2) adalah 0,315 atau 31,5%. Nilai sebesar 31,5% menunjukkan peranan iklan (X) dalam mempengaruhi minat beli konsumen (Y) yang dilakukan PT Mas Motors Mitsubishi Medan sebesar 31,5% sedangkan selebihnya sebesar 68,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini seperti faktor situasi ekonomi, gaya hidup, kebudayaan, pengetahuan dan motivasi.

F. Pengujian Hipotesis

(66)

sedangkan ttabel pada tingkat signifikan (α) 10% dan df = 90-2 = 88 adalah sebesar 1,671 satuan maka hipotesis yang menyatakan: “Peranan iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen yang dilakukan PT. Mas Motors Mitsubishi Medan” dapat diterima.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

(67)

dibuktikan dengan hasil persamaan regresi linier sederhana yang diperoleh pada penelitian ini adalah Y= 21,389 + 0,511X.

2. Pada penelitian ini dihasilkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara peranan iklan dalam mempengaruhi minat beli konsumen yang dilakukan PT Mas Motors Mitsubishi Medan yang dapat dilihat dari nilai thitung 5,331 > nilai ttabel 1,671.

3. Nilai koefisien determinan (R2) yang diperoleh adalah sebesar 0,315 satuan atau 31,5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel penelitian peranan iklan memberikan kontribusi sebesar 31,5% terhadap variabel minat beli konsumen, sedangkan selebihnya yaitu sebesar 68,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti seperti seperti faktor situasi ekonomi, gaya hidup, kebudayaan, pengetahuan dan motivasi.

B. Saran

(68)

2. Untuk lebih meningkatkan lagi peranan iklan dalam mempengaruhi minat beli konsumen maka PT Mas Motors Mitsubishi Medan harus menanyangkan iklan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

3. Penelitian ini hanya menyangkut tentang peranan iklan saja dalam mempengaruhi minat beli konsumen sebaiknya dilakukan penambahan variabel lainnya seperti harga, lokasi, produk dan pelayanan sehingga diperoleh informasi yang lebih lengkap dan lebih sempurna.

(69)

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga. 2004. Manajemen Bisnis. Cetakan Ketiga. Jakarta: Rineka Cipta.

Bendixen, Mike T. 1993. “Advertising Effects and Effectivenes”. European

Journal of Marketing. Vol. 27, No. 10, pg. 19-32.

Durianto, Darmadi, dkk. 2003. Inovasi Pasar dengan Iklan Efektif. Jakarta: Cetakan Gramedia Pustaka.

Ginting, Paham, dan Syafrizal H. Situmorang. 2008. Filsafat Ilmu dan Metode

Riset. Medan: USU Press.

Guiltinan, Joseph P., Gordon W Paul, Thomas J Madden., (1997), Marketing Management: Strategies and Programs. Sixth Edition. McGraw-Hill Companies Inc.

Irawan. 2008. Pemasaran: Prinsip dan Kasus. Yogyakarta: BPFE.

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jilid Kedua. Jakarta: Indeks.

Lamb, Charles W. Hair, Joseph F, dan McDaniel, Carl. 2001. Pemasaran. Buku I. Jakarta: Salemba Empat.

Lupiyoadi, Hamdani. 2001. Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.

Puspito. 2007. Analisis Periklanan Terhadap Citra Merek Air Mineral Aqua

Pada Mahasiswa Ekstensi FE USU. (Skripsi Tidak Dipublikasikan).

Rangkuti, Freddy. 2003. Measuring Customer Satisfaction. Teknik Mengukur

dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Plus Analisis Kasus PLN- JP. Jakarta: PT Gramedia Utama.

Setiadi, Nugroho J, 2003. Perilaku Konsumsi Konsep dan Implikasi untuk

Strategi dan Penelitian Pemasaran. Bandung: Kencana.

Simangunsong, Daniel. 2002. Analisis Pengaruh Iklan TV Anti Pespirant

Deodorant Terhadap Keputusan Pembelian Siswa SMA N 4 Medan.

(Skripsi Tidak Dipublikasikan).

Suhandang, Kusnadi. 2005. Periklanan Manajemen Kiat dan Strategi. Jakarta: Nuansa.

(70)

Tjiptono, Fandi dan Chandra. 2005. Service, Quality, and Satisfaction. Yogyakarta: Andi Offset.

Umar, Husein. 2008. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Wakep. 2000. Perilaku Konsumen. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

di akses oleh Sandy pada tanggal 30

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Penjualan PT. Mas Motors Mitsubishi Medan
Tabel 1.2 Definisi Operasional Variabel
Tabel 1.3 Instrumen Skala Likert
Gambar 2.1    :  Faktor–faktor yang Mempengaruhi Konsumen  Sumber            :  Kotler (2005)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Andthen menggabungkannya kembali dengan membandingkan pada blok yang sama apakah data yang pertama(data nilai pertama pada index ke-1) lebih besar dari pada data ke

Dalam rangka menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Pengalaman Auditor, Independensi, Tekanan Waktu dan Beban Kerja Terhadap Kemampuan Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan ”

Puji syukur kehadirat Alloh SWT, atas segala rahmat yang dilimpahkan-Nya sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Respon pertumbuhan

Tujuan lainnya yakni memberikan bentuk promosi media cetak berupa karya foto profil perusahaan yang informatif kepada masyarakat mengenai produk jamu godhog dalam bentuk

Menurut Erylmaz dan Sürmeli (2002), error dapat juga disebabkan siswa mengalami lack of knowledge di mana siswa tidak memiliki cukup pengetahuan untuk memahami

e) Hak untuk memperoleh pekerjaan. f) Hak atas upah sesuai dengan yang telah diperjanjikan. g) Hak untuk diperlakukan secara baik dalam lingkungan pekerjaan. h) Hak atas jaminan

Berdasarkan gambar dapat di lihat bahwa kondisi mukosa lambung mencit kelompok satelit asam 2-(3-klorobenzoiloksi)benzoat 1,3 mg/ 20 gBB sudah mengalami perbaikan

Penelitian ini meneliti faktor-faktor yang mendorong terjadinya balapan liar di Wilayah Hukum Kepolisian Resor Buleleng, upaya-upaya yang dilakukan oleh Kepolisian