PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2012-2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH:
ESTER SM SIHITE NIM. 7123220021
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Ester SM Sihite, NIM 7123220021. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Konservatisme Akuntansi Pada Parusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 Sampai 2014. Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2016.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh mekanisme corporate governance terhadap konservatisme akuntansi. Penelitiaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mekanisme corporate governance terhadap konservatisme akuntansi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Konservatisme akuntansi adalah tindak kehati-hatian dalam melaporkan laba perusahaan. Mengakui rugi lebih cepat,dan laba lebih lambat. Penelitian ini menggunakan empat variabel yaitu kepemilikan manajerial, komisaris independen, ukuran dewan komisaris, dan kepemilikan manajerial.
Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan sampel 33 perusahaan selama 3 tahun. Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari situs www.idx.co.id dengan mendownload laporan keuangan tahunan perusahaan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis statistik dengan analisis regresi linier sederhana dan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komisaris independen dengan tinggat signifikan 0,005, artinya komisaris independen mempengaruhi penerapan konservatisme akuntansi, kepemilikan manajeriial memiliki tingkat signifkansi sebesar 0,218, berarti kepemilikan manajerial tidak mempengaruhi penerapan konservatisme akuntansi, ukuran dewan komisaris mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,641, hal ini berarti ukuran dewan komisaris tidak mempengaruhi penerapan konservatisme akuntansi dan kepemilikan institusional mempunyai tingtkat signifikansi 0,528, hal ini berarti kepemilikan institusional tidak mempengaruhi dalam penerapan konservatisme akuntansi.
Kepemilikan manajerial, komisaris independen, ukuran dewan komisaris (board size) dan kepemilikan institusional berpengaruh secara simultan terhadakonservatisme akuntansi dengan nilai signifikansi 0,032 lebih kecil dari 0,05. Kemampuan keempat variabel independen tersebut mempengaruhi konservatisme akuntansi 7,3% dan sisanya 92,7% dipengaruhi faktor lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini. Hal ini berarti semakin bagus tingkat mekanisme corporate governance suatu perusahaan maka peaporan keuangan akan semakin konservatif.
ABSTRACT
Ester SM Sihite, NIM 77123220021.The Influence corporate governance mecanism to accounting conservatism Stock Exchange of Indonesia Period 2012 until 2014. Thesis, Accounting Major, Faculty of Economic, State University of Medan, 2016.
The problem of this research are how of the influence of corporate governance mecanism to accounting conservatism. The research aims to influence of corporate governance to accounting conservatism in manufacturing companies in stock exchange of Indonesia period 2012-2014. Accounting conservatism ins a prudent to report of company income. Anticipate losses quickly, and slowly to anticipate profit. This thesis research uses four variables are managerial oewner, independent commisaris, board size, institutional owner.if a company have a good corporate governance mechanism so that this company have financial conservatif to report their financial.
The population of this research are all manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange, With sample 33 companies until 3 years, with a largest companie’s. This resource of data ins download annual report from website www.idx.co.id. the data resource of this research in secondary data. Analysis tehniques used linier regresion analysis.
This result showed that managerial ownwer, independent commisaris, board size, institutional owner, have 0,032 significantly influence to the accounting conservatism simultaniously. Partial test independen commisaris have a influence to accounting conservatism. Othe variables that managerial owner have 0,218 have not significant influence to conservatism accounting, independen commisaris have a signifikan 0,005 so that have influence to accounting conservatism, board size have 0,461not significant to conservatism accounting, institutional owner have 0,258 not significant to accounting conservatism.,. The ability of the fourth of independen variabel influence the acconting conservatim are only 7,3% and 92,7 % influanced by the also factors. If a companya have good corporate governance mechanism that have a conservatism ficancial report. Keyword : managerial ownwer, independen comisaris, boar size, and
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis hanturkan kepadaTuhan Yang Maha Esa.
Terpujilah Allah Bapa di Surga yang atas kebesaran dan kasih setia-Nya yang
memampukan penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisans kripsi ini yang
berjudul:“Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Konservatisme Akuntansi Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2012 Sampai 2014”. Penulisan skripsi ini merupakan
sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menyadari tidak dapat berjalan
sendiri tanpa bantuan dan dukungan baik materi maupun doa dari berbagai pihak
yang mendukung spesial untuk kedua orang tua penulis bapak P.Sihite, dan inong
N.Simamora, abang ipar penulis serta kakak tercinta, dan tidak lupa adik adikku
Sanjaya dan Boy yang tiada henti-hentinya untuk memberikan semangat. Dan
pihak yang terkait dalam proses penyusunan skripsi ini Saya ucapkan terimakasih
kepada:
1. Bapak Prof. DR. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Prof.Indra Maipita M.Si, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr.Eko Wahyu Nugrahadi.M.Si selaku wakil dekan I Fakultas
iv
4. Bapak Muhammad Ishak, SE, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan
5. Bapak Dr.Nasirwan, SE, M.Si, Ak, CA selaku sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan, dan juga selaku dosen
pembanding utama yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun
sebagai masukan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Hermansyah sembiring SE, M.Si, Ak, CA selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah membimbing dan membantu penulis selama proses
penyusunan skripsi ini.
7. Kepada ibu Yulita Tridiarti SE, M.Si, Ak dan ibu Khairunissa Harahap SE,
M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran yang
membangun sebagai masukan dalam penyusunan skripsi ini.
8. Bapak Drs.Jumiadi AW, Ak, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademi yang
telah memberikan bantuan, arahan, masukan, nasihat, dan motivasi selama
penulis menjalankan perkuliahan.
9. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan khususnya
Jurusan Akuntansi yang telah membimbing dan mendidik penulis selama
masa perkuliahan.
10.Adik-adik penulis, antara lain: Sondang, Hotdinauli, Rina, Mona dan
Mayestina yang turut serta membantu dalam memberikan dorongan kepada
v
11.Seluruh teman-teman yaitu KTB penulis (Tuty, Esna, Rinaldo) dan juga
abang dan kakak PKK (B.Tommy dan Kak Putri Pasaribu) yang selalu
memberikan semangat dorongannya.
12.Seluruh staff dan pegawai Universitas Negeri Medan, khususnya bang Ricky
(Staff jurusan Akuntansi) yang sudah membantu dalam pengurusan
berkas-berkas yang diperlukan penulis.
13.Dan juga kepada seluruh teman-teman seperjuangan penulis angkatan 2012,
khususnya kelas ”A” yang turut serta dalam kelancaran penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk menyempurnakan
skripsi ini. Penulis juga berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang
berkepentingan.Terimakasih.
Medan, Maret 2016 Peneliti,
vi DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
SURAT PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xxi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 latar belakang masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 10
1.3 Pembatasan Masalah ... 10
1.4 Rumusan Masalah ... 11
1.5 Tujuan Penelitian ... 12
1.6 Manfaat Penelitian ... 13
BAB II LANDASAN TEORI ... 14
vii
2.2 Konservatisme Akuntansi ... 16
2.2.1 Defenisi Konservatisme Akuntansi ... 16
2.2.2 Manfaat Konservatisme ... 18
2.2.3 Pengukuran Konservatisme ... 20
2.2.3.1 Net Asset Measures ... 20
2.2.3.2 Earning/Accrual Measures ... 21
2.2.3.3 Earning/Stock Relations Measures ... 21
2.2.3.4 Kontroversi Konservatisme Akuntansi ... 22
2.3 Corporate Governance ... 23
2.3.1 Defenisi Corporate Governance ... 23
2.3.2 Manfaat dan tujuan Corporate Governance ... 24
2.3.3 Prinsip-Prinsip Corporate Governance ... 24
2.3.4 Mekanisme Corporate Governance ... 26
2.4 Mekanisme Corporate Governance dan Hubungannya dengan konservatisme akuntansi ... 27
2.4.1 Kepemilikan Manajerial ... 31
2.4.2 Komisaris Independen ... 33
2.4.3 Ukuran Dewan Komisaris ... 35
2.4.4 Kepemilikan Institusional ... 36
2.5 Peneliti Terdahulu ... 37
2.6 Kerangka Berfikir ... 41
2.7 Hipotesis Penelitian ... 45
viii
3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 46
3.2 Populasi Dan Sampel ... 46
3.2.1 Populasi ... 46
3.2.2 Sampel ... 46
3.3 Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 47
3.3.1 Variabel Penelitian ... 47
3.3.1.1 Variabel Dependen ... 47
3.3.1.2 Variabel Independen ... 47
3.3.2 Defenisi Operasional Variabel ... 48
3.3.2.1 Konservatisme Akuntansi ... 48
3.3.2.2 Kepemilikan Manajerial ... 48
3.3.2.3 Komisaris Independen ... 49
3.3.2.4 Ukuran Dewan Komisaris ... 49
3.3.2.5 Kepemilikan Institusional ... 50
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 50
3.5 Teknik Analisis Data Dan Pengujian Hipotesis ... 51
3.5.1 Tehnik Analisis Data ... 51
3.5.1.1 Uji Asumsi Klasik ... 51
3.5.1.2 Analisis Regresi Liniear Sederhana ... 54
3.5.1.3 Analisis Regresi Berganda ... 55
3.5.2 Pengujian Hipotesis ... 56
ix
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58
4.1 Hasil Penelitian Dan Pembahasan ... 58
4.1.1 Gambaran Umum Penelitian ... 58
4.2 Hasil Pengujian Data ... 60
4.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 60
4.2.1.1 Uji Normalitas ... 60
4.2.1.2 Uji Multikolinieritas ... 63
4.2.1.3 Uji Heterokedastisitas ... 64
4.2.1.4 Uji Autokorelasi ... 65
4.3 Hasil Analisis Data ... 66
4.3.1 Hasil Uji Regresi Sederhana ... 66
4.3.2 Hail Uji Regresi Berganda ... 69
4.4 Hasil Pengujian Hipotesis ... 72
4.4.1 Koefisien Determinasi... 72
4.4.2 Uji Statistik F ... 73
4.4.3 Uji Statistik t ... 72
4.5 Hasil Pembahasan penelitian ... 76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 81
5.1 Kesimpulan ... 81
5.2 Saran ... 83
DAFTAR PUSTAKA ... 84
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...39
Tabel 4.1 Pemilihan Sampel Penelitian ...58
Tabel 4.2 Nama-nama Perusahaan Sampel Penelitian ...59
Tabel 4.3 Uji normalitas Sebelum trimming ...61
Tabel 4.4 Uji normalitas setelah Trimming ...62
Tabel 4.5 Hasil uji Multikolinieritas ...63
Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ...65
Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi ...66
Tabel 4.8 Hasil Regresi Sederhana Untuk Kepemilikan Manajerial ...67
Tabel 4.9 Hasil Regresi Sederhana Untuk Komisaris Independen ...67
Tabel 4.10 Hasil Regresi Sederhana Untuk board size ...68
Tabel 4.11 Hasil Regresi Sederhana Untuk Kepemilikan institusional ...68
Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi Berganda ...70
Tabel 4.13 Hasil koefisien determinasi ...72
Tabel 4.14 Hasil uji F...73
Daftar Gambar
Gambar
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Tabulasi Data Penelitian
Lampiran A.I Daftar Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI
Lampiran A.II Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sampel
Lampiran A.III Tabulasi Data Untuk Seluruh Variabel Penelitian
Lampiran B Hasil SPSS
Lampiran B.I Data Sebelum Trimming
Lampiran B.II Data setelah Trimming
Lampiran B.III Data Analisis Regresi Sederhana
Lampiran B,IV Data Analisis Regresi Berganda
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan adalah laporan yang bisa diharapkan memberikan
informasi mengenai perusahaan. Laporan keuangan merupakan produk akhir dari
proses atau kegiatan perusahaan. Laporan keuangan tersebut dipakai oleh pihak
internal dan external untuk mengambil keputusan, salah satunya adalah laporan
keuangan tersebut dipakai untuk untuk memilih metode akuntansi. Laporan
keuangan tersebut digunakan oleh pihak internal seperti dewan komisaris,
direktur, manajer dan karyawan maupun pihak eksternal seperti investor, kreditur
dan pemasok dalam mengambil keputusan. Manajer dituntut untuk menyajikan
laporan keuangan ya ng wajar dan akurat sebagai pertanggungjawaban kapada
para pengguna laporan dalam mengelola sumbar daya perusahaan (Wild dan
Sumbramayam. 2010)
Agar dapat berguna bagi penggunanya maka laporan keuangan tersebut
harus dapat di pertanggungjawabkan, sehingga harus memiliki tujuan, aturan
serta prinsip akuntansi sesuai dengan standard yang berlaku yaitu standard
akuntansi keuangan (SAK). Tujuannya laporan keuangan adalah menyediakan
informasi yang dapat di percaya yang menyangkut posisi keuangan yang
bermanfaat bagi sejumlah pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi pada
2
Menurut pernyataan standard akuntansi keuangan no.1 revisi (2009) laporan
keuangan bertujuan umum selanjutnya disebut sebagai ‘laporan keuangan’ adalah
laporan keuangan yang di tujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian
besar pengguna laporan keuangan, maka dengan itu laporan keuangan harus
meliputi elemen-elemen laporan keuangan meliputi aset, liabilitas, ekuitas,
pendapatan, beban, serta arus kas. Laporan keuangan akan sangat bermanfaat jika
memenuhi karakteristik kualitatif. Menurut PSAK revisi 1 tahun 2009
karakteristik kualitatif itu meliputi: dapat dipahami, relevan, keandalan,dapat
dibandingkan. Dalam kerangka konseptual, terdapat asumsi dasar akuntansi yang
menyertai laporan keuangan antara lain: economic entity,monetary unit, going
concern, dan periodicity.
Laporan keuangan juga memiliki sifat dan keterbatasan. Sifat laporan
keuangan itu antara lain: bersifat historis dan menyeluruh, yang artinya bahwa
laporan keuangan dibuat berdasarkan data masa lalu yang sudah lewat dan masa
sekarang. Bersifat menyeluruh artinnya laporan keuangan dibuat selengkap
mungkin sesuai dengan standard yang telah di tetapkan. Sementara laporan
keuangan itu juga mempunyai keterbatasan yaitu laporan keuangan disusun
berdasarkan sejarah dimana data-data yang diambil dari data masa lalu. Laporan
keuangan diperuntukkan untuk umum, proses penyusunan laporan keuangan tidak
terlepas dari taksiran-taksiran dan pertimbangan, dan laporan keuangan bersifat
konservatif dalam menghadapi ketidakpasitian dimasa mendatang.
Di setiap perusahaan, manajemen mempunyai kebebasan untuk memilih
3
yang berkualitas sesuai dengan keinginan dan kebutuhan perusahaan, dengan kata
lain perusahaan bebas memilih metode akuntasi sesuai dengan kondisi
perusahaan. Pemilihan metode akuntansi akan sangat berpengaruh terhadap angka
yang disajikan pada laporan keuangan, salah satunya adalah metode penerapan
konservatisme akuntansi. Para manajer memanfaatkan kebebasan tersebut dalam
penyusunan laporan keuangan perusahaa untuk mendapatkan laporan keuangan
yang berkualitas, sesuai dengan keinginan dan kebutuhan perusahaan tersebut,
sehingga di setiap perusahaan mempunyai laporan keuangan yang berbeda-beda
(Oktomegah. 2012).
Salah satu prinsip yang dianut dalam proses pelaporan keuangan adalah
prinsip konservatisme. Konservatisme akuntansi dalam perusahaan diterapkan
dalam tingkatan yang berbeda-beda. Salah satu faktor yang sangat menentukan
tingkatan konservatisme dalam pelaporan keuangan suatu perusahaan adalah
komitmen manajemen dan pihak internal perusahaan dalam memberikan
informasi yang transparan, akurat dan tidak menyesatkan bagi investornya (Shirly
Limantauw, 2012)
Penggunaan prinsip koservatisme ini didasarkan pada saat perusahaan
dihadapkan pada ketidak pastian ekonomi dimasa mendatang, sehingga
pengukuran dan pengakuan untuk angka-angka laporan keuangan di lakukan
dengan hati-hati (Deviyanti. 2012). Konservatisme dapat di defenisikan sebagai
konsep untuk menunda pengakuan terhadap arus kas dimasa mendatang
4
cepat, mengakui pendapatan dan untung lebih lambat, menilai aset lebih rendah
dan kewajiban dinilai dengan tinggi (Basu,1997).
Konservatisme yang berusaha untuk memverifikasi hal-hal yang
mengakibatkan kerugian lebih cepat dibandingkan dengan keuntungan karena
beberapa alasan, bahwa konservarvatisme dilakukan karana kecenderungan
bersikap pesimis dianggap perlu untuk mengimbangi optimisme yang mungkin
berlebihan dari para manajer dan pemilik sehingga dalam pelaporan relatif dapat
dikurangi.
Konservatisme akuntansi cenderung terjadi karena adanya perilaku manajer
dalam membuat keputusan untuk menggunakan metode konservatif atau tidak,
akan ditentukan oleh beberapa faktor. Konservatisme akuntansi banyak menuai
kritik karena penyusunannya menggunakan metode yang sangat konservatif.
Kiryanto dan Suprianto (2006), menjelaskan laporan keuangan yang di laporkan
cenderung bias dan tidak mencerminkan realita. Konservatisme merupakan
konsep akuntansi yang kontroversial (Mayangsari dan Wilopo,2002). Disatu sisi,
konservatisme akuntansi dianggap sebagai kendala untuk memperoleh laporan
keuangan yang berkualitas. Disisi lain, konservatisme itu diterapkan untuk
menghindari perilaku manajer yang cenderung opportunistik yang berkaitan
dengan kontrak-kontrak yang berkaitan dengan laporan keuangan sebagai media
kontrak.
Prinsip konservatisme digunakan untuk meminimalkan risiko dan keyakinan
5
kenyataannya, prinsip konservatisme akuntansi tidak bisa digunakan secara
berlebihan karena akan menimbulkan kesalahan dalam rugi atau laba periodiknya
yang tidak memperlihatkan keadaan keuangan perusahaan yang sebenarnya (Dewi
dkk, 2014).
Konservatisme merupakan reaksi yang berhati-hati atas ketidakpastian yang
ada. Agar ketidakpastian dan risiko yang berkaitan dalam situasi bisnis dapat
dipertimbangkan dengan cukup memadai. Ketidakpastian dan risiko tersebut
harus dicerminkan dalam laporan keuangan agar nilai prediksi dan kenetralan
dapat diperbaiki. Pelaporan yang didasari kehati-hatian akan memberi manfaat
yang terbaik untuk semua pemakai laporan keuangan (Almilia, 2004).
Salah satu fenomena yang terjadi di Indonesia adalah banyaknya kasus
kesalahan pencatatan laporan keuangan mengindikasikan bahwa perusahaan
belum menerapkan akuntansi konservatif dalam pelapaoran keuangan Hal ini
dapat membuat para investor ragu-ragu karena informasi keuangan yang di
sajikan tidak akurat, sehingga akan mempengaruhi keputusan yang akan dibuat,
serta dapat menyesatkan pihak yang berkepentingan seperti investor, kreditor
(Rahmawati. 2010).
Dikutip dari Indonesiafinancetoday.com – September, 2012 – PT Bakrie &
Brothers Tbk (BNBR) mengakui terjadi kesalahan dalam pencatatan laporan
keuangan tahunan 2010. Kesalahan tersebut terjadi karena perseroan tidak merinci
transaksi yang dilakukan PT Petromine, salah satu anak usaha dari anak
perusahaan Bakrie & Brothers, dengan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) senilai
6
laporan keuangan tahunan 2010 AKR Corporindo yang menyebutkan transaksi
pembelian bahan bakar senilai Rp 1,37 triliun dari Petromine ini tercatat sebagai
pendapatan dalam neraca AKR Corporindo. Sementara, dalam laporan keuangan
tahunan Bakrie & Brothers hanya tercatat beban lain-lain yang nilainya mencapai
Rp 8,6 triliun. Berdasarkan peraturan Bapepam-LK, transaksi yang nilai lebih dari
atau sama dengan 10% pendapatan maka dalam neraca keuangan harus
ditampilkan. Bakrie & Brothers tercatat sudah melakukan pencatatan laporan
keuangan sebanyak dua kali pada kuartal I tahun 2010. Masalah ini memperburuk
citra Bakrie & Brothers yang pada 2010 tercatat mengalami kerugian Rp 7 triliun.
Dalam kasus diatas mengindikasikan laporan keuangan (financial reporting) yang
disajikan tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya dan mengindikasikan
penerapan konservatisme akuntansi adalah rendah. Informasi yang tidak
mencerminkan kondisi suatu perusahaan yang sebenarnya akan mengakibatkan
keraguan dalam kualitas pelaporan, sehingga kurang mendukung dalam
pengambilan keputusan dan dapat menyesatkan serta merugikan bagi investor,
kreditor dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya (Rahmawati. 2010).
Kasus PT.AKR Corporindo menunjukkan perlunya informasi laporan
keuangan yang memberi manfaat bagi penggunanya. Sehingga penerapan
konservatisme dalam perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan adalah
rendah (Rahmawati. 2010) dan laporan keuangan yang di sajikan oleh perusahaan
dapat menyesatkan investor. Dalam pengelolaan angka-angka akuntansi harus
menghasilkan informasi yang berkualitas dan bermanfaat maka perusahaan perlu
7
adanya unsur kehati-hatian dalam penyajian laporan keuangan, dan juga tata
kelola perusahaan sangat di perlukan.
Manajer perusahaan mempunyai kewajiban dalam penyejahteraan para
pemegang saham, sehingga akan tampak penyatuan kepentingan dengan para
pemegang saham dengan menejer perusahaan. Sehingga penyatuan kepentingan
pihak-pihak ini sering kali menimbulkan masalah yaitu masalah keagenan. Untuk
menjembatani masalah keagenan tersebut diperlukan adanya mekanisme
corporate governance. Salah satu faktor yang sangat menentukan tingkatan
konservatisme dalam pelaporan keuangan suatu perusahaan adalah komitmen
manajemen dan pihak internal perusahaan dalam memberikan informasi yang
transparan, akurat dan tidak menyesatkan bagi investornya. Hal tersebut
merupakan suatu bagian dari implementasi good corporate governance,dan suatu
mekanisme yang mampu memberikan aturan dan kendali perusahaan dalam
kaitannya dengan penciptaan nilai tambah.
Corporate governance merupakan seperangkat mekanisme yang
mempengaruhi keputusan yang dibuat manajemen ketika terjadi pemisahan atas
kepemilikan dan pengasawan. Corporate governance diperlukan untuk
mengendalikan perilaku pengelola perusahaan agar bertindak tidak hanya
menguntungjkan diri sendiri tetapi juga menyamakan kepentingan antara pemiik
perusahaan engan pengelola perusahaan (setiawan 2006). Corporate governance
merupakan mekanisme pengawasan yang dapat diterapkan perusahaan dalam
mengendalikan tindakan oportunistik manajemen yang dapat menyebabkan
8
Terdapat beberapa mekanisme monitoring dengan indikator-indikator yang
terkait dengan mekanisme corporate governance yang berpengaruh terhadap
Beberapa mekanisme yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah keagenan
tersebut adalah dengan meningkatkan kepemilikan manajerial (Jansen dan
Meckling, 1976). Bernhart dan Rosenstein 1998 menyatakan beberapa mekanisme
(mekanisme corporate governance) seperti mekanisme internal, seperti struktur
dan dewan komisaris, serta mekanisme eksternal seperti pasar untuk kontrol
perusahaan diharapkan dapat mengatasi masalah keagenan tersebut.konservatisme
akuntansi. ukuran dewan komisaris independen di perusahaan.
Apabila ingin memberikan akibat yang berarti terhadap kinerja dewan
komisaris, maka keanggotaan dewan komisaris harus sekurang-kurangnya 30%
dari jumlanh keseluruhan jumlah anggota dewan komisaris yang di isyaratkan
oleh bapepam. Struktur kepemilikan merupakan salah satu faktor intern
perusahaan yang menentukan kemajuan perusahaan. Pemilik (pemegang saham)
merupakan penyedia dana yang dibutuhkan untuk kegiatan operasional
perusahaan. Kepemilikan perusahaan terbagi atas dua bagian yaitu kepemilikan
institusional dan kepemilikan manajerial. Kepemilikan manajerial adalah jumlah
saham perusahaan perusahaan publik yang dimiliki oleh individu-individu atau
kelompok elit yang berasal dari dalam perusahaan yang mempunyai kepentingan
langsung terhadap perusahaan, (Ratna,2005). Sehingga dewan komisaris
perusahaan mempengaruhi tingkatan konservatisme yang akan digunakan
9
Kepemilikan manajerial yang mempengaruhi perusahaan dalam penerapan
konservatisme Ketika kepemilikan manajerial rendah maka menajer cenderung
melakukan tindakan opportunistik seperti manajemen laba agar di laporkan
menjadi besar, sehingga laba yang dilaporkan menjadi besar, sehingga kinerjanya
dinilai baik oleh pemegang saham dan imbalan yang akan di terima menjadi
besar.
Kepemilikan institusional adalah saham perusahaan yang dimiliki oleh
institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank, peusahaan investasi dan
kepemilikan institusi lain. Adanya kepemilikan saham oleh institusional adalah
mekanisme alteternatif dari corporate governance. Adanya kepemilikan saham
yang tinggi dapat menggantikan dan mengendalikan atau memperkuat fungsi
monitoring, yang kedua memiliki kekuatan untuk mengendalikan dampak dari
ukuran perusahaan.
Variabel-variabel untuk penelitian ini sudah pernah di teliti sebelumnya,
tetapi masih terdapat perbedaan-perbedaan pendapat dari peneliti sebelumnya oleh
karena itu peneliti perlu meneliti ulang kembali dengan variabel-variabel untuk
melihat konsistensi dari peneliti sebelumnya.
1. Penelitian sebelumnya membuat pengukuran akuntansi menggunakan ukuran
akrual dan ukuran nilai pasar, sedangkan penelitian ini hanya menggunakan
10
2. Penelitian ini tidak menggunakan variabel kontrol, sedangkan penelitian
sebelumnya menggunakan variabel kontrol yaitu kepemilikan institusional,
laverage dan ukuran perusahaan.
3. Penelitian ini menggunakan konservatisme akuntansi sebagai veriabel
dependen
4. Tahun penelitian yang dilakukan peneliti sebelumnya yaitu 2005 sampai 2008,
sedangkan pada penelitian ini dilakukan dari tahun 2012-2014
Variabel dependen dari penelitian ini adalah konservatisme akuntansi,
dengan variabel independennya antara lain: independensi dewan komisaris,
struktur kepemilikan manajerial, komite audit, dan ukuran dewan komisaris.
Berdasarkan latarbelakang diatas, penulis dapat mengambil judul penelitian,
“Pengaruh mekanisme Corporate Governance terhadap konservatisme
akuntansi di Indonesia pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2012-2014.”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah yang
dapat dibuat identifikasi masalah yang terkait dengan judul penelitian berikut:
1. Apakah mekanisme corporate governance berpengaruh terhadap
konservatisme akuntansi?
2. Apakah yang dimaksud dengan konservatisme akuntansi, komisaris
independen, kepemilikan manajerial, komite audit dan ukuran dewan
11
3. Apakah kepemilikan manajerial sebagai salah satu mekanisme corporate
governance berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi?
4. Apakah komisaris independen sebagai salah satu mekanisme corporate
governance berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi?
5. Apakah ukuran dewan komisaris dalam mekanisme corporate governance
berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi?
6. Apakah kepemilikan institusional dalam mekanisme corporate governance
berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi?
1.3Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas dan agar masalah yang diteliti tidak
meluas, maka penelitian ini dibatasi pada pengujian pengaruh komisaris
independen, kepemilikan manajerial, board size (ukuran dewan komisaris), dan
kepemilikan institusional terhadap konservatisme akuntansi di Indonesia pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 sampai
2014.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan ditas, maka dapat
dirumuskan permasalahan pada penelitian ini sebagai berikut:
1) Apakah kepemilikan manajerial sebagai salah satu mekanisme corporate
governance berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi pada perusahaan
12
2) Apakah komisaris independen sebagai salah satu mekanisme corporate
governance berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI?
3) Apakah board size (ukuran dewan komisaris) sebagai salah satu mekanisme
corporate governance berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?
4) Apakah kepemilikan institusional sebagai salah satu mekanisme corporate
governance berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI?
5) Apakah kepemilikan manajerial, komisaris independen, ukuran dewan
komisaris dan kepemilikan institusional dalam mekanisme corporate
governance berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
1.5Tujuan Penelitian
Berdasarkan latarbelakang diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial sebagai salah satu
mekanisme corporate governance terhadap konservatisme akuntansi pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
2. Untuk mengetahui pengaruh struktur komisaris independen sebagai salah satu
mekanisme corporate governance terhadap konservatisme akuntansi pada
13
3. Untuk mengetahui pengaruh board size (dewan komisaris) sebagai salah satu
mekanisme corporate governance terhadap konservatisme akuntansi pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
4. Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan institusional sebagai salah satu
mekanisme corporate governance terhadap konservatisme akuntansi pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
1.6Manfaat penelitian
Penulis mengharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada:
1) Menambah pengetahuan, ilmu wawasan mengenai prinsip konservatisme,
mekanisme corporate governance terhadap konservatisme yang ada di
Indonesia, khususnya pada komisaris independen, kepemilikn manajerial,
board size (ukuran dewan komisaris) dan kepemilikan institusional.
2) Bagi perusahaan penelitian ini dapat membentu dalam penambahan informasi
bahwa konservatisme akuntansi sangat perlu diterapkan dalam penyusunan
laporan keuangandan kaitannya dalam mengatasi masalah keagenan
3) Bagi mahasiswa peneliti selanjutnya sebagai bahan referensi dan penambah
wawasan dan sumber acuan yang berkaitan dengan teori keagenan,
81 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian secara simultan dan parsial mengenai pengaruh
corporate governance terhadap konservatisme akuntansi, penelitian ini tentang
pengaruh mekanisme corporate governance didominasi oleh komisaris
independen yang berpengaruh dalam pembuatan kebijakan dalam penerapan
konservatisme akuntansi. Semakin bagus tata kelola sebuah perusahaan maka
pelaporan keuangan akan semakin konservatif.
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulannya sebagai
berikut:
1. Penelitian ini dilakukan di bursa Efek Indonesia dengan populasi seluruh
perusahaan manufaktur dengan sampel penelitian 33 perusahaan, yang
memenuhi kriteria.
2. Berdasarkan pengujian secara regresi sederhana bahwa komisaris independen
berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi dengan tingkat
signifikan 0,005 di bawah 0,05. Hal ini berarti komisaris independen
berpengaruh dalam penerapan tingkat konservatisme akuntansi dalam
perusahaan
3. Berdasarkan pengujian secara regresi sederhana bahwa komisaris
82
akuntansi dengan tingkat signifikan 0,218 di atas 0,05. Hal ini berarti
kepemilikan manajerial tidak mempengaruhi pilihan perusahaan dalam
pembuatan penerapan konservatisme akuntansi
4. Berdasarkan pengujian secara regresi sederhana bahwa ukuran dewan
komisaris (board size) manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap
konservatisme akuntansi dengan tingkat signifikan 0,461 di atas 0,05. Hal ini
berarti ukuran dewan komisaris (board size) tidak mempengaruhi pilihan
perusahaan dalam pembuatan penerapan konservatisme akuntansi
5. Berdasarkan pengujian secara regresi sederhana bahwa komisaris
kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap
konservatisme akuntansi dengan tingkat signifikan 0,528 di atas 0,05. Hal ini
berarti kepemilikan institusional tidak mempengaruhi pilihan perusahaan
dalam pembuatan penerapan koberdasarkan pengujian secara regresi
bergandanservatisme akuntansi
6. Berdasarkan pengujian regresi linier berganda, secara simultan kepemilikan
manajerial, komisaris independen, ukuran dewan komisaris (board size), dan
kepemilikan institusional berpengaruh simultan terhadap konservatisme
akuntansi dengan tingkat signifikansi 0,034 dibawah 0,05. Secara
bersama-sama kepemilikan manajerial, komisaris independen, ukuran dewan
komisaris, dan kepemilikan institusional mempengaruhi pilihan perusahaan
83
5.2 Saran
Beberapa hal yang harus di pertimbangkan dalam penelitian ini dalam
pengembangan dan perluasannya adalah:
1. Bagi akademisi, Penelitian ini hanya menggunakan ukuran akrual,
sehingga penelti selanjutnya hendaknya dapat meneliti dengan ukuran
lainnya dari konservatisme akuntansi agar mendapatkan hasil yang lebih
komprehensif.
2. Variabel independen mempengaruhi variabel dependen adalah 7,3 %, oleh
karena itu, Penelitian ini hanya mempunyai 4 variabel, sehingga untuk
peneliti selanjutnya bisa menambahi atau mengganti, supaya memperkuat
penelitian ini
3. Penelitian ini mempunyai periode pengamatan hanya 3 tahun, peneliti
selanjutnya menambahi periode pengamatan yang agar memperoleh
84
DAFTAR PUSTAKA
Abdilah M.Riduan. 2015. Pengaruh karakteristik dewan komisaris terhadap pengungkapan internet financial reporting (IFR). STIE Nasional Banjarmasin, Dinamika Ekonomi Jurnal ekonomi dan Bisnis vol.8 No. 1 Maret 2015
Alijoyo, Antonius & Subarto Zaini.2004.”Komisaris Independen penggerak praktik GCG di Perusahaan”.PT.Indeks,Jakarta
Almilia, Luciana S., 2004. Pengujian size hypothesis dan debt/equity Hypothesis yang mempengaruhi tingkat Konservatisma laporan keuangan perusahaan Dengan tehnik analisis multinomial logit. http://www.google.com.
Boediono, G. (2005) “Kualitas laba: studi pengaruh mekanisme corporate governance dan dampak manajemen laba dengan menggunakan analisis
jalur”. Simposium Nasional Akuntansi 8. Solo, 15-16 September 2005.
Darmawati, Deni et al., 2004. Hubungan Corporate Governance Dan Kinerja Perusahaan. Makalah SNA VII, Denpasar.
Dewi dkk. 2014. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Konservatisme Akuntansi Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI. e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 Volume: 2 No. 1 Tahun 2014.
Diyanti, F. (2010) “Mekanisme Good Corporate Governance, Karakteristik Perusahaan Dan Mandatory Disclosure: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Tesis. Program Magister Sains Akuntansi Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang.
Fakultas Ekonomi Unimed. 2015. Buku Pedoman Penyusunan Skipsi Fakultas Ekonomi. Medan. UNIMED PRESS
Fala, Dwi Yana Amalia, “Pengaruh Konservatisma Akuntansi Terhadap Penilaian Ekuitas Perusahaan Dimoderasi oleh Good Corporate Governance”. Simposium Nasional Akuntansi X, UNHAS Makassar, 26-28 Juli 2007.
Forum for Corporate Governance Indomesia (FCGI) Booklet jilid II. http://fcgi.or.id.
85
Ghozali, Imam, 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan penerbit Universitas Diponegoro.
Givoly, D., Hayn, C.K., & Katz, S.P. (2010) “Does public ownership of equaity improve earnings quality?”. The Accounting Review 8 (1), 195-225.
Herawati, Vinola, 2008. Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating Variable Dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan. Makalah SNA XI, Pontianak.
Harahap, Sherly Noviana, 2012. Peranan Struktur Kepemilikan, Debt Covenant, Dan Growth Opportunities Terhadap Konservatisme Akuntansi. Jurnal Mahasiswa Akuntansi Vol.1,No.2, Maret 2012.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan: Per 1 Juli 2009, Salemba Empat, Jakarta.
Ikhsan Arfan dkk. 2015. Teori akuntansi. Madenatera Indonesia.
Khaihatu Thomas S, 2008. Good Corporate Governance Dan Penerapannya Di Indonesia. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan VOL.8, NO. 1, MARET 2006: 1-9.
Lara, Juan M. G, et al., 2005. Board of directors‟ characteristics and conditional accounting conservatism: Spanish evidence. http://www.ssrn.com.
Limantauw Shirly. 2012. Pengaruh karakteristik dewan komisaris sebagai mekanisme good corporate governance terhadap tingkat konservatisme akuntansi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal mahasiswa akuntansi-vol,1. No.1, januari 2012.
Lo, Eko Widodo, 2005. Pengaruh tingkat kesulitan keuangan perusahaan terhadap Konservatisme akuntansi. Makalah SNA VIII, Solo.
Mayangsari, Sekar dan Wilopo, 2002. Konservatisme Akuntansi, Value Relevance dan Discretionary Accruals: Implikasi Empiris Model Feltham-Ohlson (1996). Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol 5 No. 3 September: 291-310.
Monahan, steve, 1999. Conservatism, Growth And The Role Of Accounting Numbers In The Equity Valuation Process. http://www.ssrn.com.
86
Oktomegah Calvin 2012. Faktor- faktor yang mempengaruhi penerapan konservatisme pada perusahaan manufaktur di BEI. Jurnal Mahasiswa akuntansi volume-1, No 1, Januari 2012
Paramitha Riyantini Amalia. 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas komite audit. Skripsi S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang.
Rahmawati Fitri. 2010. Pengaruh karakteristik dewan sebagai salah satu mekanisme corporate governance terhadap konservatisme akuntansi. Skripsi S1. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Riznawati Nur Fitri. 2013. Pengaruh good corporate governance dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan sukarela perusahaan manufaktur. STESIA Surabaya jurnal ilmu dan riset akuntansi vol.2 No. 2, 2013.
Sari, Dahlia, 2005. Hubungan Antara Konservatisme Akuntansi Dengan Konflik Bondholders-Shareholders Seputar Kebijakan Dividen Dan Peringkat Obligasi Perusahaan. Makalah SNA VIII.
Siallagan.2006. Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Laba, Dan Nilai Peusahaan. Simposium nasional akuntansi 9 Padang, agustus 2006.
Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lufti. 2012. Analisis Data Untuk Riset Manajemen dan Bisnis. Edisi 2. Medan, USU Press.
Supriyanto, Edi dan Kiryanto, 2006. Pengaruh Moderasi Size Terhadap Hubungan Laba Konservatisme dengan Neraca Konservatisme. Makalah SNA IX, Padang.
Susanti, A.N., Rahmawati, & Aryani, A. (2010) “Analisis Pengaruh Jalur Mekanisme Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kualitas Laba sebagai Variable Intervening pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007”. Simposium Nasional Keuangan I.
Sutojo Siswanto, dkk. 2008. Good Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan Yang Sehat. Damar Mulia Pustaka.
Veres dkk.2013. Pengaruh Mekanisme GCG Dan Kualitas Kantor Akuntan Publik Terhadap Konservatisme Akuntansi Di Industri Perbankan Indonesia Periode 2009-2011. Jurnal Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2013
87