• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK PENGELASAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA KELAS XI SMK N 1 LUBUK PAKAM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK PENGELASAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA KELAS XI SMK N 1 LUBUK PAKAM."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN HASIL

BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK PENGELASAN

DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA KELAS

XI SMK N 1 LUBUK PAKAM

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh :

Roni Pakpahan

5123321032

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Roni Pakpahan: Hubungan kemandirian belajar dan hasil belajar mata pelajaran teknik pengelasan dengan minat berwirausaha kelas XI SMK N 1 Lubuk Pakam”. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya Hubungan kemandirian belajar dan hasil belajar mata pelajaran teknik pengelasan dengan minat berwirausaha kelas XI SMK N 1 Lubuk Pakam.Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas XI Teknik Permesinan SMK N 1 Lubuk Pakam yang berjumlah 62 orang dengan jumlah sampel 50 orang yang dicari dengan menggunakan Table Krejic dan Morgan.Untuk mendapatkan data tentang kemandirian belajar dan Minat Berwirausaha diperoleh dengan menggunakan angket tertutup berskala Likert dan data Hasil Belajar Teknik Pengelasan diperoleh melalui dokumentasi daftar nilai yang diperoleh dari walikelas siswa yang bersangkutan.Uji coba instrumen penelitian dilakukan dengan korelasi product momen, diperoleh masing-masing 25 butir angket yang valid dengan reliabilitas angket kemandirian belajar sebesar 0,918 dan Minat Berwirausaha 0,934 yang tergolong sangat tinggi.Hasil deskripsi dan analisis data penelitian dengan teknik korelasi parsial dan korelasi ganda pada taraf signifikansi α = 5% menunjukkan bahwa: (1) rata-rata kemandirian belajar siswa adalah 80,8 dengan tingkat kecenderungan cukup (78%), (2) rata-rata Hasil Belajar Teknik Pengelasan adalah 80,9 dengan tingkat kecenderungan cukup (58%), (3) rata-rata Minat Berwirausaha adalah 81,1 dengan tingkat kecenderungan cukup (52%), (4) terdapat hubungan yang signifikan antara kemandirian belajar dengan Hasil Belajar Teknik Pengelasan(r= 0,551), dengan persamaan garis regresiŶ =46,82 + 0,42 X1, (5) terdapat hubungan yang signifikan antara kemandirian belajar dengan

Hasil Belajar Teknik Pengelasan(r= 0,34), dengan persamaan garis regresi Ŷ = 56,94 + 0,3X2, (6) terdapat hubungan yang signifikan antara Minat Berwirausaha

dan kemandirian belajar secara bersama-sama dengan Hasil Belajar Teknik Pengelasan siswa (R=0,3741 ), dengan persamaan regresi Ŷ= 48,74 + 0,16X1 +

0,24X2, dan koefisien determinasi R2= 0,14, artinya 43,1% varian yang terjadi

pada Minat Berwirausaha siswa dapat dijelaskan oleh kemandirian belajar dan Hasil Belajar Teknik Pengelasan.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

dengan berkatNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Hubungan kemandirian belajar dan hasil belajar mata pelajaran teknik pengelasan

dengan minat berwirausaha kelas XI SMK N 1 Lubuk Pakam.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menambah salah satu syarat mutlak

memperoleh gelar Sarjana Kependidikan bagi mahasiswa Program Studi

Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari banyak kekurangan baik dari segi isi, susunan maupun

tata bahasa. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Walaupun demikian besar harapan

penulis agar hasil studi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membacanya.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat dukungan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa

hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik

beserta jajarannya.

2. Bapak Prof. Dr. Sumarno M.Pd. Selaku Wakil Dekan Bidang Akademik

Fakultas Teknik UNIMED.

3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin.

4. Bapak Janter P. Simanjuntak, ST., MT.,Ph.D., selaku ketua prodi

Pendidikan Teknik Mesin.

5. Bapak Dr. Saut Purba, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis dalam

menyusun Skripsi ini sejak awal sampai dengan selesainya penulisan

skripsi ini..

6. Orangtua tercinta (S.Pakpahan dan T. Manalu) serta adik-adik saya

Riati,Rusmita, Gamson, Lusi, Renhat yang selalu mendukung penulis

(6)

7. Yang terkasih Basrin Tobok Hutasoit yang tidak pernah lupa memberikan

motivasi, semangat dan kasih sayang kepada penulis.

8. Terkhusus teman-teman Pendidikan Teknik Mesin 2012 dan seluruh senior

dan junior yang tidak bisa disebut namanya satu persatu yang telah

membantu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.

9. Kepada Yolanda Samosir, Riki Silaban, Siska Sinaga dan Teman PPL:

Novita, Sister, Agus, Horasmawati, Kardo, Irvan, Suhari, Luki, Lamria,

Tiur yang selalu memberikan motivasi, bantuan dalam penyelesaian

skripsi ini

10. Kak Mei, Abang Mei, Meilani, Tania yang selalu memberikan semangat

dan keceriaan kepada penulis

11. Sahabat SMA Marta Purba, Christina Lumban Raja, Lisnawati Aritonang,

Tiurmaida Simamora, Solina Lumbantoruan yang selalu memberikan

semangat kepada penulis

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh

dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran

yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini.

Penulis selalu berharap semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi

penulis dan pembaca pada umumnya. Akhir kata, penulis mengucapkan banyak

terima kasih.

Medan, Agustus 2016

Penulis

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1

B. Identifikasi Masalah ...6

C. Batasan Masalah...7

D. Rumusan Masalah ...8

E. Tujuan Penelitian...9

F. Manfaat Penelitian ...9

BAB II. KERANGKA TEORITIS A. Kerangka Teoritis...11

1. Hakikat Kemandirian Belajar...11

2. Hakikat Hasil Belajar Teknik Pengelasan...16

3. Hakikat Minat Berwirausaha...20

4. Kerangka Konseptual ...31

1) Hubungan Antara Kemandirian Belajar dengan Minat Berwirausaha...31

(8)

3) Hubungan Antara Kemandirian Belajar dan Hasil Belajar

Pengelasan dengan Minat Berwirausaha Siswa ...33

5. Pengajuan Hipotesis...34

BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...36

B. Populasi dan Sampel Penelitian ...36

1. Populasi...36

H. Uji Coba Instrumen Penelitian ...42

1. Validitas Angket...43

2. Realibilitas Angket...44

I. Teknik Analisis Data ...45

1. Mendeskripsikan Data...45

2. Mencari Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ...46

3. Uji Persyaratan Analisis ...46

4. PengujianHipotesis...48

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Variabel Penelitian ...51

(9)

2. Hasil Belajar Teknik Pengelasan ... 52

3. Minat Berwirausaha ... 53

B. Uji Prasyarat Analisis ... 57

1. Uji Normalitas... 57

2. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi ... 58

C. Pengujian Hipotesis ... 61

D. Temuan Penelitian ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 69

B. Saran... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Penskoran Skala Model Likert ... 40

Tabel 2. Kisi-kisi Angket Kemandirian Belajar... 41

Tabel 3. Kisi-kisi Angket Minat Berwirausaha ... 42

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kemandirian Belajar (X1)... 51

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Teknik Pengelasan (X2). ... 53

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Minat Berwirausaha (Y). ... 54

Tabel 8. Tingkat Kecenderungan Kemandirian Belajar (X1). ... 55

Tabel 9. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Teknik Pengelasan (X2) ... 56

Tabel 10. Tingkat Kecenderungan Minat Berwirausaha (Y) ... 56

Tabel 11. Ringkasan Analisis Uji Normalitas Variabel Penelitian ... 57

Tabel 12. Ringkasan ANAVA Persamaan Regresi Y atas X1... 59

Tabel 13. Ringkasan ANAVA Persamaan Regresi Y atas X2...59

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

lampiran 1. Angket Kemandirian Belajar ... 74

lampiran 2. Angket Minat Berwirausaha... 78

lampiran 3. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Kemandirian Belajar ... 81

lampiran 4. Perhitungan Validitas Angket Kemandirian Belajar ... 82

lampiran 5. Perhitungan Reliabilitas Angket Kemandirian Belajar ... 85

lampiran 6. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Minat Berwirausaha ... 88

lampiran 7. Perhitungan Validitas Angket Minat Berwirausaha ... 89

lampiran 8. Perhitungan Reliabilitas Angket sMinat Berwirausaha... 92

lampiran 9. Data Variabel Penelitian... 95

lampiran 10. Perhitungan Distribusi Frekuensi, Median, Modus, Harga Rata-Rata dan Standart Deviasi dari Data Variabel Penelitian ... 97

lampiran 11. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Data variabel ... 103

lampiran 12. Uji Normalitas Sebaran Data Masing-masing Variabel Penelitian ... 106

lampiran 13. Perhitungan Persamaan Regresi, Uji Kelinieran dan Keberartian Persamaan Regresi Minat Berwirausaha Minat Berwirausaha (Y) atas Kemandirian Belajar (X1) ... 109

(12)

lampiran 15. Perhitungan Regresi Ganda, Uji Kelinieran dan

Keberartian Persamaan Regresi Ganda ... 123

lampiran 16. Perhitungan Koefisien Korelasi antar Variabel Penelitian ... 126

lampiran 17. Perhitungan Korelasi Ganda dan Uji Keberartian

Koefisien Korelasi Ganda... 129

lampiran 18. Perhitungan Korelasi Parsial dan Uji Keberartian

Koefisien Korelasi Parsial ... 131

lampiran 19. Perhitungan Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif

Variabel Kemandirian Belajar (X1) dan Hasil Belajar

(13)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan

setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa.Dalam hal ini signifikan pendidikan merupakan

institusi utama dalam membentuk sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas

serta mampu bersaing dan beradaptasi dengan laju perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi untuk mensukseskan pembangunan khususnya di dunia industri.

Sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Sistem

Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 Bab I pasal 1 menyatakan:“pendidikan

adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendaian diri, kepribadian,kecerasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat bangsa dan

negara.”

Bagi siswa SMK terutama Bidang Permesinan diharapkan setelah lulus sekolah

mampu menerapkan keterampilan dan pengetahuan yang telah dibekali dengan

pengetahuan bekerja, mencari pekerjaan atau menciptakan lapangan pekerjaan sesuai

(14)

2

Dalam GBPP (1999 : 2) dinyatakan, bahwa sekolah menengah kejuruan (SMK)

sebagai bagian dari pendidikan menengah dalam sistem pendidikan nasional

bertujuan: (1) Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta

mengembangkan sikap profesional, (2) Menyiapkan siswa agar mampu memilih

karier, mampu berkompetensi, dan mampu mengembangkan diri, (3) menyiapkan

tenaga kerja menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha industri pada saat ini

maupun pada saat yang akan datang, dan (4) menyiapkan tamatan agar mampu

menjadi warga negara yang produktif, adaptif, dan kreatif.

Pada zaman sekarang ini permasalahan yang sering timbul adalah sulitnya

mendapatkan lapangan pekerjaan, sehingga semakin bertambah jumlah

pengangguran.Seperti yang dikemukakan oleh Syafril (2005) pengangguran adalah

angkatan kerja yang tidak melakukan kegiatan kerja, atau sedang mencari pekerjaan.

Pengangguran tidak hanya disebabkan karena kurangnya lowongan pekerjaan tetapi

juga disebabkan oleh kurangnya keterampilan yang dimiliki oleh pencari kerja (

persyaratan yang dibutuhkan).

Lebih lanjut Syafril (2005) mengemukakan bahwa untuk mengatasi

pengangguran dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu : (1) Menyiapkan diri

untuk memasuki dunia kerja, (2) Berusaha mencari informasi kerja dan mempunyai

jiwa wirausaha. Pemerintah telah menetapkan beberapa pengertian berwirausaha yang

dimuat dalam Lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha

Kecil No. 961/KEP/M/XI/1995, antara lain: 1) Wirausaha adalah orang yang

(15)

3

Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam

kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada

upaya mencari, menciptakan, serta menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk

baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih

baik dan memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan manusia didalam dan diluar sekolah dan berlangsung

seumur hidup (Syah Muhibbin, 2010).Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan menyiapkan peserta didiknya untuk

menjadi tenaga kerja yang terampil dan mengutamakan kemampuan untuk

melaksanakan pekerjaan tertentu.

Hal ini sesuai dengan dikemukakan oleh hadiwaratama (2002:2) bahwa sekolah

menengah kejuruan bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja yang terampil dan

dapat memenuhi persyaratan jabatan dalam bidang industri, perdagangan dan jasa,

serta mampu berusaha sendiri dalam membuka lapangan kerja baru guna

meningkatkan produksi dan perluasan kesempatan kerja”.

Berwirausaha adalah salah satu sarana untuk menciptakan lapangan kerja dan

mengurangi jumlah pengangguran, oleh sebab itu, wirausaha merupakan potensi

pembangunan, baik dalam jumlah maupun dalam mutu wirausaha itu sendiri. Bagi

siswa SMK Program Keahlian Teknik Permesinan, siswa diharapkan setelah lulus

sekolah mampu mengembangkan pada dunia usaha dengan menciptakan lapangan

(16)

4

Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapennas) jumlah

pengangguran usia muda di Indonesia mencapai 19,9 % dengan rincian 50% adalah

lulusan SD dan SMP, 30% lulusan SMA/SMK, dan 20% lulusan perguruan tinggi,

padahal jumlah wirausahawan di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan yakni

hanya 1,26% dari jumlah penduduk Indonesia,padahal jumlah idealnya minimum

harus 2% (www.sindonews.com)

Sebagai pendukung untuk terciptanya jiwa wirausaha yang tinggi diperlukan juga

aspek kemandirian belajar, sesuai dengan yang dikemukakan Sejati (1989) bahwa “

kemandirian belajar adalah suatu faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yang

dilakukan seseorang tanpa suruhan atau paksaan orang lain.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menghadapi masalah yang terkadang

tertarik untuk diteliti, seperti halnya dengan kemandirian belajar seorang siswa,

kemandirian belajar akan menghasilkan prestasi yang membangggakan, jika ditinjau

dari sisi ini maka seseorang yang minat belajarnya rendah pastilah hasil belajar yang

diperoleh rendah, hal ini bertolak belakang dengan fakta dilapangan, seorang siswa

yang kemandirian belajar teknik pengelasannya rendah bisa mendapatkan hasil

belajar teknik pengelasan yang baik, ini merupakan masalah yang sering ditemukan

pada siswa sekolah, dalam prakteknya kemandirian belajar tersebut apabila

dihubungkan dengan hasi belajar teknik pengelasan , dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar teknik pengelasan yang diperoleh siswa memuaskan sekalipun kemandirian

belajar teknik pengelasannya rendah, dari hasil observasi penulis di SMK Negeri 1

(17)

5

pengamatan guru kepada siswa yang mandiri dalam praktek pengelasan yang tercatat

hanya sekitar 30%. Dari hasil tersebut, penulis mengasumsikan bahwa hal ini dapat

terjadi jika dalam suatu evaluasi pembelajaran baik praktek maupun tertulis siswa

melakukan kerja sama, sehingga bisa saling menutupi akan kekurangan siswa yang

satu dengan yang lainnya.

Mata pelajaran teknik pengelasan adalah mata pelajaran yang terfokus lebih

kepada praktek, dimana dalam pelajaran ini siswa diajarkan tentang cara pengelasan

yang sesuai dengan standard kompetensi yang berlaku. Dalam praktek teknik

pengelasan tersebut siswa dituntut juga mendesain sebuah konstruksi las dasar yang

bernilai ekonomi, sehingga secara tidak langsung mata pelajaran teknik pengelasan

memperkenalkan pada dunia wirausaha yang berkaitan dengan pengelasan.Terlepas

dari masalah diatas, wirausaha merupakan salah satu tuntutan yang harus

dikembangkan oleh siswa SMK, dimana wirausaha tersebut dapat mengurangi jumlah

pengangguran.

Dipandang dari sisi ilmu ekonomi usaha pengelasan adalah usaha yang

menjanjikan karena untuk menciptakan suatu produk pengelasan hanya

membutuhkan alat yang sederhana, dan hasil pengelasan tersebut dapat dijual dengan

harga yang pantas dan sesuai dengan tingkat kesulitan dan kepresisian pembuatan

produk tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

(18)

6

Pelajaran Teknik Pengelasan Dengan Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas XI

SMK N 1 Lubuk Pakam”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

terdapat banyak faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha siswa, hal ini dapat

ditinjau dari berbagai komponen proses belajar mengajar seperti siswa, guru, sarana

dan prasarana, media dan masih banyak komponen lainnya.

Dari banyaknya masalah-masalah yang dihadapi, secara sfesifik dapat

diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kemandirian belajar Siswa kelas XI

Bidang keahlian Teknik Permesinan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun ajaran

2015/2016?

2. Bagaimana kemandirian belajar Siswa kelas XI Bidang Keahlian Teknik

Permesinan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2015/2016?

3. Fator-faktor apa saja yang mempengaruhi Hasil Belajar Teknik Pengelasan Siswa

kelas XI Bidang Keahlian Teknik Permesinan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam

Tahun Ajaran 2015/2016?

4. Bagaimana Hasil Belajar Teknik Pengelasan siswa kelas XI Bidang Keahlian

(19)

7

5. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Minat Berwirausaha Siswa kelas XI

Bidang Keahlian Teknik Permesinan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun

Ajaran 2015/2016?

6. Bagaimana Minat Berwirausaha Siswa kelas XI Bidang Keahlian Teknik

Permesinan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam?

7. Apakah kemandirian belajar memiliki hubungan dengan Minat Berwirausaha

siswa Kelas XI Bidang Keahlian Teknik Permesinan di SMK Negeri 1 Lubuk

Pakam 2015/2016?

8. Apakah Hasil belajar Teknik Pengelasan memiliki hubungan dengan minat

berwirausaha siswa kelas XI Bidang Keahlian Teknik Permesinan di SMK Negeri

1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2015/2016?

9. Apakah Kemandirian Belajar dan Hasil Belajar Teknik Pengelasan memiliki

hubungan dengan Minat Berwirausaha siswa kelas XI Bidang Keahlian Teknik

Permesinan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2015/2016?

C. Pembatasan Masalah

Dalam identifikasi masalah ditemukan berbagai masalah tentang hal-hal yang

dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.Dengan mempertimbangkan kemampuan

penulis, biaya, keterbatasan waktu dan luasnya cakupan masalah, maka perlu

diadakan pembatasan masalah penelitian. Maka penulis membatasi permasalahan ini

(20)

8

1. Kemandirian belajar mata pelajaran teknik pengelasan yang dilakukan siswa kelas

XI Teknik Permesinan SMK N 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2015/2016 baik di

jam sekolah maupun diluar jam sekolah

2. Hasil belajar teknik pengelasan yang di ambil dari siswa kelas XI Teknik

Permesinan SMK N 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2015/2016.

3. Minat berwirausaha siswa kelas XITeknik Permesinan SMK N 1 Lubuk Pakam

Tahun Ajaran 2015/2016 dalam membuat usaha industri pengelasan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan antara kemandirian belajar dengan minat berwirausaha

siswa kelas XI SMK N 1 Lubuk Pakam tahun ajaran 2015/2016?

2. Apakah terdapat hubungan antara hasil belajar teknik pengelasan dengan minat

berwirausaha siswa kelas XI SMK N 1 Lubuk Pakam tahun ajaran 2015/2016?

3. Apakah terdapat hubungan anatara kemandirian belajarteknik pengelasan dan

hasil belajar secara bersama-sama dengan minat berwirausaha siswa kelas XI

(21)

9

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan:

1. Untuk mengetahui hubungan antara kemandirian belajar dengan minat

berwirausaha siswa kelas XI SMK N 1 Lubuk Pakam tahun ajaran 2015/2016.

2. Untuk mengetahui hubungan antara hasil belajar teknik pengelasan dengan minat

berwirausaha siswa kelas XISMK N 1 Lubuk Pakam tahun ajaran 2015/2016

3. Untuk mengetahui hubungan kemandirian belajar teknik pengelasan dan hasil

belajar dengan minat berwirausaha siswa kelas XI SMK N 1 Lubuk Pakam tahun

ajaran 2015/2016.

F. Manfaat Penelitian

Sejalan dengan tujuan penelitian di atas, diharapkan penelitian ini akan

memberikan manfaat berupa:

a. Manfaat Secara Teoritis

1. Menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan, serta bahan pertimbangan

bagi guru teknik pengelasan dalam usaha meningkatkan kemandirian belajar dan

minat berwirausaha siswa kelas XI di SMK N 1 Lubuk Pakam

2. Memberikan informasi tentang kemandirian belajar teknik pengelasan dan hasil

belajar dengan minat berwirausaha siswa kelas XIdi SMK N 1 Lubuk Pakam tahun

(22)

10

3. Dapat dijadikan bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya

b. Manfaat Secara Praktis

1. Dapat dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan minat berwirausaha,

khususnya pada siswa kelas XI SMK N 1 Lubuk Pakam.

2. Sebagai bahan masukan bagi penelitian sejenis di masa yang akan datang.

3. Sebagai masukan maupun bekal bagi peneliti yang kelak akan terjun menjadi guru

(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam penelitian ini,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Kemandirian Belajar

dengan Minat Berwirausaha dari Siswa Kelas XI Teknik Permesinan SMK N

1 Lubuk Pakam.

2. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Hasil Belajar Teknik

Pengelasan dengan Minat Berwirausaha dari Siswa Kelas XI Teknik

Permesinan SMK N 1 Lubuk Pakam

3. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Kemandirian Belajar dan

Hasil Belajar Teknik Pengelasan secara bersama-sama dengan Minat

Berwirausaha dari Siswa Kelas XI Teknik Permesinan SMK N 1 Lubuk

Pakam.

(24)

70

B. Saran

Berdasarkan uraian yang tertuang dalam kesimpulan diatas dapat diajukan

beberapa saran antara lain:

1. Dengan ditemukannya Kemandirian Belajar siswa dalam kategori cukup

tinggi, upaya mempertahankan dan lebih meningkatkan perlu dilakukan.

Peningkatan tersebut hendaknya dilakukan secara bersama-sama antara guru

mata diklat Teknik Pengelasan dalam hal penentuan metode mengajar,

literatur, sarana dan prasarana fasilitas belajar.

2. Dalam upaya meningkatkan minat berwirausaha siswa, orangtua hendaknya

memberikan perhatian dan motivasi khusus kepada anaknya supaya lebih

rajin dan giat lagi belajar, serta mengembangkan bakat-bakat siswa dalam

teknik kontruksi pengelasan.

3. Mengingat keterbatasan dalam penelitian ini, maka disarankan bagi peneliti

lainnya untuk mengadakan penelitian lebih lanjut, guna menemukan

faktor-faktor lain yang lebih dominan memberikan kontribusi terhadap hasil belajar

Teknik Pengelasan.

4. Dalam penelitian ini yang diteliti adalah Kemandirian Belajar dan Hasil

Belajar Teknik Pengelasan yang merupakan sebagian dari yang

mempengaruhi Minat Berwirausaha siswa. Untuk penelitian lanjutan

disarankan agar melakukan penelitian dengan mengikut sertakan variabel

(25)

71

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2005). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Cahyono. (2009), pengertian wirausaha. Diakses 25 maret 2014. Dari

http://cintadamai.files.wordpress.com/artikel/2009/pengertianwiraswasta.ht ml

Dimyanti., dan Mudjiono., (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta,

Jakarta.

Darsono dkk. (2000). Belajar Dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.

Daryanto. (2009). Panduan Proses Pembelajaran Kreatif & Inovatif. Jakarta:

Publisher.

Djaali. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara.

Fransiska. (2007). Mutu Lulusan SMK. Jakarta: Harian Kompas Cyber Media.

Fatimah. (2010). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: CV Pustaka

Ceria.

Haris, Mudjiman. (2007). Belajar Mandiri. Surakarta: UNS PRESS

Hendra, Surya. (2003). Kiat Mengatasi Kesulitan Belajar.Jakarta: Elex Media

Komputindo.

Hermansyah. (2013). Jumlah Wirausahawan Indonesia. Jakarta: Harian Sindo

News.Com.

Sardiman,A.M.(2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali

(26)

72

Poerwadarminta. (1984). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN. Balai

Pustaka

Santoso, Joko.(2013). Modul Pembelajaran Kewirausahaan. Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Yudhistira.

Winkel, W.S.(2004). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

Yusuf, Nasrullah. (2006). Wirausaha dan Usaha Kecil. Jakarta: Modul PTKPNF

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan oleh Tielman (2014) tidak melakukan kajian pada aspek pengendalian tekanan darah, maka pada penelitian ini peneliti melakukan kajian pada

Utilitas pendukung proses meliputi penyediaan air sebesar 25.000 kg per jam yang diperoleh dari air laut, penyediaan saturated steam sebesar 1.033,9893 kg per jam yang diperoleh

performansi kerja, antara lain adalah berpikir kreatif karyawan.. Munandar (

[r]

Aktivitas fisik yang bersifat untuk kekuatan dapat membantu kerja otot tubuh dalam menahan suatu beban yang diterima, menjaga tulang tetap kuat, dan mempertahankan

Aktiengesellschaft, Vienna, makes available during the years 1993 to 1994 to the Government of the Republic of Indonesia acting through its Minister of

yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis dalam perusahaan, serta. proses pembelajaran

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP) Nomor: 18.33.552/ Pokja ULP IV /2017 tanggal 27 Juli 2017 untuk Pekerjaan Penyusunan AMDAL Hutan Mangrove Pantai Logending