• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUKMENINGKATKANHASILBELAJARSISWAPADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI 20 TOGUAN GALUNG KECAMATAN NAINGGOLANT.A 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUKMENINGKATKANHASILBELAJARSISWAPADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI 20 TOGUAN GALUNG KECAMATAN NAINGGOLANT.A 2015/2016."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI 20 TOGUAN GALUNG

KECAMATAN NAINGGOLAN T.A 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

INCE. V. SITOHANG

NIM. 1123311033

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

RIWAYAT HIDUP

(6)

ABSTRAK

INCE V SITOHANG, NIM.1123311033, “Penerapan Model Pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Di Kelas V SD Negeri 20 Toguan Galung Kecamatan Nainggolan T.A 2015/2016”, Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dan dapat mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran problem based learning. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian yaitu kelas V SD Negeri 20 Toguan Galung yang berjumlah 26 siswa. Objek penelitian adalah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi penjumlahan dan pengurangan dua bentuk pecahan (pecahan biasa dan pecahan campuran) berpenyebut sama dan berbeda di kelas V SD Negeri 20 Toguan Galung Pada Tahun Ajaran 2015/2016.

Pada awal penelitian dilakukan observasi terhadap hasil belajar siswa dan diperoleh data bahwa rata-rata tes awal siswa adalah 42,42. Setelah diberikan perlakuan pada siklus I dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) maka diperoleh rata-rata hasil belajar siswa pada pertemuan I sebesar 67,11. Ini berarti terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan. Karena rata-rata hasil belajar siswa masih belum mencapai kriteria ketuntasan sekolah yaitu 70, maka dilakukan siklus II. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II adalah 80,00.

Hasil belajar Matematika siswa kelas V SD Negeri 20 Toguan Galung Kecamatan Nainggolan setelah diterapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning meningkat sebesar 24,69 yaitu dari 42,42 sehingga menjadi 67,11 yaitu pada siklus I dan meningkat sebesar 12,89 yaitu menjadi 80,00 pada siklus II. Sedangkan peningkatan ketuntasan klasikal yaitu sebesar 23,08 % pada tes awal, kemudian sebesar 50,00 % pada siklus I, dan sebesar 84,62 % pada siklus II.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala anugerah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Di Kelas V SD Negeri 20

Toguan Galung T.A 2015/2016” disusun sebagai persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Jurusan PPSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari selama menyelesaikan skripsi ini banyak mengalami berbagai hambatan dan kesulitan dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis dalam menyusun skripsi. Penulis juga menyadari tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik tanpa bimbingan, saran, motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak terutama Bapak Prof.Dr.Ibrahim Gultom, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis mulai dari awal penyusunan proposal, seminar proposal hingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini.

Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan

(8)

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Bapak Drs. Aman Simaremare, MS selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan, dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar (PPSD) FIP UNIMED dan Ibu Dr.Naeklan Simbolon, M.Pd selaku Sekretaris jurusan PPSD FIP UNIMED Program Studi PGSD.

5. Bapak Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd, Bapak Drs. Daitin Tarigan, M.Pd, dan Bapak Drs. Arifin Siregar, M.Pd selaku dosen penguji atau penyelaras yang telah banyak memberikan saran, masukan, dan arahan dalam penyusunan skripsi ini

6. Bapak Gumpar Sitindaon selaku Kepala Sekolah SD Negeri 20 Toguan Galung Kecamatan Nainggolan, Ibu R. Gultom selaku mitra kolaborasi serta seluruh siswa kelas V SD Negeri 20 Toguan Galung yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan penelitian

7. Ucapan terimakasih penulis sampaikan teristimewa kepada kedua orang tua saya, Bapak Sarjono Sitohang dan Ibunda Tercinta Romauli Gultom yang selalu mendoakan dan menjadi sumber motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini

(9)

yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis selama perkuliahan hingga selesainya skripsi ini

9. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada teman-teman selama awal perkuliahan hingga penyusunan skripsi ini teristimewa untuk kelas B Eks’12, serta kepada sahabat-sahabat saya Rahma Indah Gultom, Eka Putri kartini, dan Yustika Adelina yang telah memberikan semangat, dukungan serta doa kepada penulis dalam menyelesaikan studi di universitas negeri Medan

10.Terimakasih juga terkhusus untuk Juliandi V. Naibaho yang selalu mendoakan, membantu serta memberikan semangatkepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

Penulis menyadari bahwa skripsi ini juga masih jauh dari kesempurnaan, karenanya apabila terdapat kesalahan dan kekhilafan baik dalam bentuk bahasa penyampaian, isi, teknik penulisan maupun masih kurangnya nilai ilmiah dikarenakan keterbatasan pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan penulis sebagai seorang mahasiswa. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita dan memperkaya khasanah ilmu pendidikan kita.Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih atas semua dukungan dan bantuan dari berbagai pihak penyempurnaan skripsi ini.

Medan, 05 April 2016 Penulis

(10)

DAFTAR ISI

2.1.2 Pembelajaran Matematika ... 10

2.1.3 Hasil Belajar ... 12

2.1.4 Faktor Yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar .... 13

2.1.5 Hakikat Model Pembelajaran ... 14

2.1.6 Pengertian Problem Based Learning ... 16

2.1.7 Pengaruh Positif PBL TerhadapPembelajaran Matematika 17 2.1.8 Karakteristik Model Pembelajaran PBL ... 19

(11)

2.1.10 Langkah-langkah Model Pembelajaran PBL ... 21

2.1.11 Kelebihan dabn Kelemahan Model Pembelajaran PBL . 23 2.1.12 Materi Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan ... 24

 Penjumlahan Pecahan Biasa dan Pecahan Campuran ... 24

 Pengurangan Pecahan Biasa dan Pecahan Campuran ... 26

2.2 Kerangka Konseptual ... 27

3.5 Prosedur Penelitian... 31

(12)

3.8 Jadwal Penelitian ... 41

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL ... 42

4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I ... 42

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus II ... 52

4.2.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 64

4.2.3 Temuan Penelitian ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68

5.1 Kesimpulan ... 68

5.2 Saran ... 69

(13)

DAFTAR GAMBAR

(14)

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1 Tes Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal (Pre Test) ... 43

Grafik 4.2 Tes Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 48

Grafik 4.3 Tes Hasil belajar Siswa Pada Siklus II ... 59

(15)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Deskripsi Tingkat Kemampuan ... 40

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Observasi ... 40

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian... 41

Tabel 4.1 Deskripsi Tingkat Kemampuan Pada Tes Awal ... 42

Tabel 4.2 Gambaran Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal Tes Awal 43 Tabel 4.3 Deskripsi Tingkat Kemampuan Pada Tes Hasil Belajar I... 47

Tabel 4.4 Gambaran Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal Tes Hasil I 48 Tabel4.5 Peningkatan Hasil Belajar Siswa dari Tes Awal Ke Siklus I ... 48

Tabel 4.6 Tabel Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus I ... 49

Tabel4.7 deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Pada Tes Bealajar II .... 58

Tabel 4.8 Gambaran Persentase Ketuntasan Belajar Tes Hasil Belajar .. 58

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I ... 72

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II ... 78

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III ... 85

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IV... 91

Lampiran 5. Lembar Observasi Guru I ... 98

Lampiran 6. Lembar Observasi Guru II ... 100

Lampiran 7. Lembar Observasi Guru III ... 102

Lampiran 8. Lembar Observasi Guru IV ... 104

Lampiran 9.Hasil Tes Kemampuan Awal ... 106

Lampiran 10. Hasil Tes Belajar I ... 108

Lampiran 11. Hasil Tes Belajar II ... 110

Lampiran 12. Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 112

Lampiran 13. Kunci Jawaban ... 114

Lampiran 14. Analisis Hasil Observasi Siklus I ... 115

Lampiran 15. Analisis Hasil Observasi Siklus II ... 118

(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bertanah air. Maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh kreatifitas pendidikan bangsa itu sendiri. Pendidikan memberikan kesempatan, harapan, dan pengetahuan agar dapat hidup secara lebih baik. Besarnya kesempatan dan harapan sangat bergantung pada kualitas pendidikan yang ditempuh. Pendidikan juga dapat menjadi kekuatan untuk melakukan perubahan agar sebuah kondisi menjadi lebih baik. Pendidikan yang baik tentunya melibatkan siswa untuk aktif belajar dan mengarahkan terbentuknya nilai-nilai yang dibutuhkan siswa dalam menempuh kehidupan. Pendidikan membutuhkan banyak sarana dan tenaga pendidik yang baik untuk mencapai tujuan pendidikan.

(18)

2

belajar yang diperoleh tinggi. Namun kenyataannya hasil belajar matematika yang diperoleh siswa masih rendah. Hal ini terjadi karena siswa menganggap bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit dan membosankan, sehingga siswa malas mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Selain itu dapat juga dikarenakan guru yang mengajar matematika hanya menggunakan metode ceramah, sehingga proses pembelajaran monoton dan siswa merasa jenuh.

Rendahnya hasil belajar matematika ini terjadi di berbagai sekolah. Salah satu sekolah yang hasil belajar matematikanya rendah adalah SD Negeri 20 Toguan Galung Kecamatan Nainggolan T. A. 2015/2016. Siswa sering merasa bingung saat ditanyai tentang pelajaran yang telah berlalu, siswa cenderung lupa dan kurang paham. Jika siswa sudah tidak mampu mengerjakan soal yang diberikan oleh guru, siswa tidak mau berusaha untuk mendapatkan jawaban dari usahanya sendiri, melainkan menunggu jawaban dari guru. Hal ini juga menjadikan program pembelajaran cenderung mengalami keterlambatan. Kebanyakan siswa tidak suka pelajaran matematika, hal itu terlihat dari keadaan siswa yang tidak aktif dan tidak semangat ketika belajar matematika.

(19)

3

Nainggolan terhadap matematika masih kurang, sehingga hasil belajarnya masih rendah karena jauh dari nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70.

Rendahnya hasil belajar siswa tidak terlepas dari proses pembelajarannya. Selain itu problematika dan model pembelajaran juga mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa. Keadaan siswa pada kelas V SD Negeri 20 Toguan Galung Kecamatan Nainggolan T. A. 2015/2016 justru menampilkan hasil belajar dengan kuantitas yang cenderung kecil atau sedikit. Proses pembelajaran yang dilaksanakan lebih banyak menekankan pada aktivitas guru daripada aktivitas siswa sehingga siswa kurang tertarik dalam proses belajar mengajar. Model dan media pembelajaran yang digunakan juga masih kurang tepat. Hal tersebut telah menjadi suatu kebiasaan sekolah sehingga dapat menyebabkan rendahnya hasil belajar.

Dari permasalahan tersebut perlu diterapkan suatu model pembelajaran matematika yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi siswa. Usaha yang dapat dilakukan oleh guru untuk hasil belajar siswa adalah dengan membelajarkan siswa agar berperan aktif dalam pembelajaran seperti model pembelajaran problem based learning (pembelajaran berbasis masalah). Menurut Effi (2015:86) model PBL adalah “model pembelajaran yang menghadapkan suatu masalah nyata kepada siswa dimana siswa dilatih kemampuannya untuk memecahkan masalah dan berpikir kritis serta mendapatkan pengetahuan baru dari pemecahan masalah yang dihadapi”.

(20)

4

pengetahuan konsep-konsep penting, dimana tugas guru harus memfokuskan diri untuk membantu siswa mencapai keterampilan mengarahkan diri. Sehingga dengan kemampuan yang akan diterima siswa dalam berpikir kritis membuat siswa tidak mudah lupa akan materi yang baru saja mereka peroleh.

Anggri (2012) menyatakan, “Meningkatkan Minat Belajar Siswa dengan

Menggunakan Pendekatan Pembelajaran Berdasarkan Masalah ( Problem Based Learning) Pada Mata Pelajaran Sains di Kelas V SD Swasta Melati Binjai TA.

2011-2012”. Nurhapsah (2013) juga mendukung dengan menyatakan bahwa

“Meningkatkan Hasil Belajar Sains Siswa Dengan Menggunakan Model Problem

Based Learning (PBS) Materi Pelajaran Bumi dan Alam Semesta di Kelas V SD

Negeri 101884 Tanjung Morawa TA. 2012-2013”.

Selain itu, alasan penulis untuk memilih penelitian dengan penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning adalah karena penulis ingin menerapkan suatu model yang berbeda dari pada model pembelajaran sebelumnya di SD Negeri 20 Toguan Galung Kecamatan Nainggolan T. A. 2015/2016. Demikian juga sebaliknya, SD Negeri 20 Toguan Galung Kecamatan Nainggolan T. A. 2015/2016 dipilih karena belum pernah dilakukan penelitian penerapan model pembelajaran problem based learning untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Problem Based Learning diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan rendahnya hasil belajar matematika yang akan mengubah proses pembelajaran agar tidak lagi cenderung berpusat pada guru.

(21)

5

mereka mempelajari materi pembelajaran. Model ini memfasilitasi siswa untuk berperan aktif di dalam kelas melalui aktivitas memikirkan masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari-harinya, menemukan prosedur yang diperlukan untuk menemukan informasi yang dibutuhkan, memikirkan situasi kontekstual, memecahkan masalah, dan menyajikan solusi masalah tersebut”.

Pembelajaran dengan model pembelajaran problem based learning dimulai dengan adanya masalah, kemudian siswa memperdalam pengetahuannya tentang apa yang telah mereka ketahui dan apa yang perlu mereka ketahui untuk memecahkan masalah tersebut. Dalam pembelajaran ini masalah yang dijadikan sebagai fokus pembelajaran dapat diselesaikan siswa melalui kerja kelompok sehingga dapat memberi pengalaman-pengalaman belajar yang beragam pada siswa seperti kerjasama dan interaksi dalam kelompok, disamping pengalaman belajar yang berhubungan dengan pemecahan masalah seperti membuat hipotesis, merancang percobaan, melakukan penyelidikan, mengumpulkan data, membuat kesimpulan, mempresentasikan, berdiskusi, dan membuat laporan.

(22)

6

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar Belakang Masalah maka yang menjadi Identifikasi Masalah adalah: (1) Hasil belajar matematika yang diperoleh siswa masih rendah, (2) Siswa merasa matematika adalah pelajaran yang sulit, (3) Siswa malas mengerjakan tugas yang diberikan guru, (4) Siswa tidak mampu menyamakan pecahan, (5) Siswa tidak mampu mengubah pecahan, (6) Media yang digunakan guru tidak menarik perhatian siswa, (7) Metode yang digunakan guru dalam mengajar materi penjumlahan dan pengurangan dua pecahan (biasa dan pecahan campuran) hanya metode ceramah.

1.3Batasan Masalah

Dengan adanya beberapa masalah dalam identifikasi masalah di atas, dan dengan mengingat keterbatasan penulis, akan lebih baik jika dilakukan pembatasan masalah supaya pembahasan lebih terarah. Penelitian akan diorientasikan untuk membahas tentang penerapan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi

(23)

7

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah yang peneliti buat adalah: “Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa pada penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa dan pecahan campuran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) di kelas V SD Negeri 20 Toguan Galung Kecamatan Nainggolan T. A. 2015/2016”.

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui apakah model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

2. Mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan biasa dan pecahan campuran setelah diajar dengan menerapkan model pembelajaran problem based learning.

1.6Manfaat Penelitian

Dilaksanakannya penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberi manfaat atau kontribusi sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

(24)

8

pertimbangan bagi guru-guru lainnya yang akan menggunakan metode problem based learning pada kelas dan mata pelajaran yang berbeda.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa, untuk meningkatkan hasil siswa pada mata pelajaran matematika dan meningkatkan prestasi siswa pada mata pelajaran matematika.

b. Bagi Guru, untuk menggunakan model pembelajaran problem based learning dapat menciptakan pembelajaran yang kreatif, efektif, menyenangkan, dan inovatif.

c. Bagi Sekolah, untuk memberikan masukan sekolah sebagai pedoman untuk mengambil kebijakan di sekolah, sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah untuk melengkapi sarana dan prasarana pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan.

(25)

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan hasil observasi dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika kelas V SD Negeri 20 Toguan Galung. Ini dapat dilihat pada tes awal sebelum diberikan model pembelajaran PBL rata-rata hasil belajar siswa adalah 42,42 rata-rata hasil belajar setelah tindakan I diberikan (siklus I) adalah 67,11 dan tes hasil belajar siklus II adalah 80,00.

(26)

69

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang perlu disampaikan yaitu:

1. Bagi guru khususnya guru kelas v sebaiknya menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat membuat siswa lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran di dalam kelas.

2. Bagi peneliti lanjutan yang berminat melakukan penelitian dengan objek yang sama dengan penelitian ini, agar hasil dan perangkat penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan untuk menerapkan model pembelajaran ProblemBased Learning dalam proses pembelajaran pada pokok bahasan

(27)

DAFTAR PUSTAKA SumberBuku

Abdurrahman, Suharsimi. (2012). Anak Kesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Abidin,Yunus. (2014). Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung: Refika Aditama.

Aqib,dkk. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: YramaWidya.

Arikunto, Suharsimi, (2004). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran abad 21. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Lubis, Effi Aswita. (2015). Strategi Belajar Mengajar. Medan: Perdana Publishing.

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rohkhaniah dan Umi Puji Lestari.(2014). Mahir Matimatika SD/MI. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rumiyati, dkk. (2013). Kreatif Matematika Kelas V SD. Jakarta: Penerbit Duta.

Rusman.(2014). Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo.

Sani,Abdullah Ridwan. (2014). Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

(28)

71

Sudjana. (2013). Metoda Statistika. Bandung: Parsito Bandung.

Suryabrata, Sumadi. (2013). Metodologi Penelitian. Jakarta: Grafindo Persada.

Suryani, Nunuk dan Leo Agung. (2012). Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Yani, Ahmad. (2014). Mindset Kurikulum 2013. Bandung: Alfabeta.

Sumber Lain

Skripsi Anggri. (2012). Model Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem

Based Learning) Pada Mata Pelajaran Sains Di Kelas V SD Swasta

Melati Binjai T.A 2011/2012. Medan: UNIMED.

Skripsi Sitio. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Matematika Pokok Bahasan Kubus dan Balok SMP Negeri 1 Jorlang

Gambar

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas .......................................
Grafik 4.1 Tes Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal (Pre Test) ...............
Tabel 3.1 Deskripsi Tingkat Kemampuan ..............................................

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH METODE PROCESS GOAL SETTING TERHADAP MOTIVASI OLAHRAGA DAN PENGUASAAN KETERAMPILAN DASAR DROPSHOT CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS PADA ATLET PEMULA PB. 27) menyatakan

Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) tatanan rumah tangga terdiri dari 16 indikator yaitu persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, kunjungan ibu hamil rutin , pemberian

2015.. PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH TERHADAP NIAT PEMBELIAN YANG DI MEDIASI OLEH CITRA MEREK PADA.. PRODUK LAPTOP

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian dengan menggunakan uji statistic untuk menguji hipotesis agar bisa dijelaskan hubungan variabel

Pada saat tegangan output memiliki nilai sebesar 11,7 Volt arus pada output bernilai menjadi 1.5 A sehingga menandakan proses pengisian batere telah berpindah

bahwa: Bbisnis penjualan pulsa adalah salah satu bisnis yang tidak memerlukan modal yang cukup besar, karena perputaran uang yang cepat menyebabkan order pulsa

Jika sekarang massa balok diwakilkan pada 2 titik masing-masing dengan massa ‘m’ dan ‘2m’ seperti pada gambar di bawah ini, dan kemudian ditempatkan 2 mesin pada kedua

Pada akhir PLPG dilakukan uji kompetensi yang meliputi uji tulis dan uji kinerja (ujian praktik). Ujian tulis bertujuan untuk mengungkap kompetensi profesional dan