• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH TENAGA KERJA, LUAS LAHAN DAN PUPUK TERHADAP KETERSEDIAAN PANGAN KABUPATEN/KOTA DI Analisis Pengaruh Tenaga Kerja, Luas Lahan Dan Pupuk Terhadap Ketersediaan Pangan Kabupaten/Kota Di Provinsi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGARUH TENAGA KERJA, LUAS LAHAN DAN PUPUK TERHADAP KETERSEDIAAN PANGAN KABUPATEN/KOTA DI Analisis Pengaruh Tenaga Kerja, Luas Lahan Dan Pupuk Terhadap Ketersediaan Pangan Kabupaten/Kota Di Provinsi."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH TENAGA KERJA, LUAS LAHAN DAN PUPUK TERHADAP KETERSEDIAAN PANGAN KABUPATEN/KOTA DI

PROVINSI JAWA TENGAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

EKO YULIYANTO B300120085

PROGRAM ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)
(3)
(4)
(5)

1

ANALISIS PENGARUH TENAGA KERJA, LUAS LAHAN DAN PUPUK TERHADAP KETERSEDIAAN PANGAN KABUPATEN/KOTA DI

PROVINSI JAWA TENGAH

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Analisis Pengaruh Tenaga Kerja, Luas Lahan dan Pupuk terhadap Ketersediaan Pangan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah variabel tenaga kerja, luas lahan dan pupuk berpengaruh terhadap ketersediaan pangan kabupaten/kota di Jawa Tengah. Penelitian ini di lakukan dengan menggunakan analisi regresi linier berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tenaga kerja, luas lahan dan pupuk dan variabel ketersediaan pangan. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa variabel tenaga kerja tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap ketersediaan pangan, variabel luas lahan memiliki pengaruh signifikan terhadap ketersediaan pangan pada tingkat α = 0,10 dengan koefisien sebesar 0,0000 dan variabel pupuk memiliki pengaruh signifikan terhadap ketersediaan pangan pada tingkat α = 0,10 dengan koefisien sebesar 0,0846.

Kata Kunci : Tenaga Kerja, Luas Lahan, Pupuk, Ketersediaan Pangan, OLS.

ABSTRACT

The research titled “analysis the effect of labor, land and fertilizer to the availability of food regency/city in central java”. The purpose of this study was to determine whether the variabel labor, land and fertilizer affect the availability of food regency/city in central java. The research was conducted by using linear regression analysis with Ordinary Least Square method (OLS). The variable in this study is the variable of labor, land, fertilizer and availability food. Based on the results of the analysis showed that the variables of labor does not have a significant influence on the availability of food, variable land area has a significant influence towards the availability of food at the level α = 0,10 with a coefficient of 0,0000 and variable fertilizer has a significant influence on the availability of food on the level α = 0,10 with a coefficient of 0,0846.

Keywords : Labor, land area, fertilizer, food availability, OLS.

1. PENDAHULUAN

(6)

2

ketersediaan pangan dalam kuantitas dan kualitas yang cukup, terdistribusi dengan harga terjangkau dan aman dikonsumsi bagi setiap warga untuk menopang aktivitasnya sehari-hari sepanjang waktu (Amaliyah, 2011).

Dewasa ini krisis perekonomian yang terjadi di Indonesia menyebabkan masyarakat kesulitan dalam memenuhi kehidupannya. Ditambah lagi dengan adanya krisis global yang juga semakin membuat krisis bertambah sulit. Banyak

kalangan yang memperkirakan kalau krisis perekonomian yang semakin kompleks ini bias mengarah kepada krisis pangan. Kelaparan akan menjadi ancaman yang akan menyusul kemiskinan massal yang terjadi saat ini. Sebelum krisis pangan terjadi, sejak jauh-jauh hari, sudah banyak pemikir maupun praktisi yang mati-matian menggodok kebijakan-kebijakan maupun sekedar sumbangan pemikiran untuk mengantisipasinya (Sitorus dan Ramli, 2013).

Pertanian mempunyai peran penting dalam penyediaan kebutuhan pangan manusia apalagi dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk yang berarti bahwa kebutuhan akan pangan juga semakin meningkat. Jika suatu negara menghendaki pembangunan yang lancar dan berkesinambungan, maka ia harus memulainya dari daerah pedesaan pada umumnya, dan sektor pertanian pada khususnya. Pertanian tidak hanya sekedar menghasilkan bahan pangan, tetapi juga memberikan kesempatan kerja dan pendapatan bagi masyarakat (Michael, 2000).

Salah satu tujuan pembangunan pertanian di Indonesia adalah untuk menciptakan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani, sehingga pemerintah mempunyai kewajiban untuk selalu mengupayakan ketersediaannya, melalui berbagai langkah kebijakan. Disamping itu, dalam rangka peningkatan kesejahteraan petani, diupayakan agar harga jual komoditas ketahanan pangan

berada dalam tingkat yang mampu memberikan keuntungan bagi petani (Uzzam, 2011).

(7)

3

untuk terjun pada sektor pertanian maka seringkali dijumpai kelangkaan tenaga kerja pada saat pengolahan lahan atau pada saat panen raya. Jumlah tenaga kerja di bidang pertanian selalu mengalami penurunan. Hali ini disebabkan karena anak-anak muda cenderung enggan bekerja dibidang pertanian, umumnya mereka lebih memilih bekerja di kantoran. Apabila akhirnya mereka bekerja pada bidang pertanian, hal itu karena adanya pengaruh dari orang tua atau sulitnya mencari

pekerjaa (Uzzam, 2011).

Dari latar belakang yang sudah dipaparkan diatas maka penelitian ini akan ditujukan untuk menguji bagaimana arah dan besarnya pengaruh variabel tenaga kerja, luas lahan dan pupuk terhadap ketersediaan pangan kabupaten/kota di Jawa Tengah.

2. METODOLOGI PENELITIAN

Pengumpulan data ini berupa dokumentasi, yaitu metode pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai media cetak maupun elektronik serta dari instansi terkait yaitu Badan Pusat Statistik (BPS). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pengolahan data statistik deskriptif. Setelah data diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif. Adapun model yang digunakan merupakan replikasi dari sebagian model yang dikembangkan dalam penelitian (Robby Fahmi Ariefin et al, 2016) yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mmempengaruhi Pendapatan Petani Kedelai Di Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember” yakni sebgai berikut :

Keterangan :

Yi = Ketersediaan Pangan

β0 = intersep atau konstanta

β1-3 = parameter atau koefisien

(8)

4 X2i = Luas Lahan

X3i = Pupuk

μi = Faktor gangguan

3. HASIL PENELITIAN

Berdasarkan dari hasil analisis data yang dilakukan antara tenaga kerja pada

sektor pertanian dengan ketahanan pangan kabupaten/kota di Jawa Tengah dapat dijelaskan sebagai berikut :

3.1Uji Asumsi Klasik 3.1.1 Uji Normalitas

Tingkat signifikansi yang digunakan α sebesar 0,10 dengan kriteria pengujian H0 diterima bila JB < 0,10, Ho ditolak bila JB > 0,10. Dapat

dilihat bahwa besar nilai probabilitas dari hasil pengujian adalah

0,194215 > 0,10 maka Ho diterima. Maka kesimpulan yang dapat di

ambil adalah residual distribusi normal.

3.1.2 Uji Heterokedastisitas

Tingkat signifikansi yang digunakan α sebesar 0,10 dengan kriteria pengujian H0 diterima bila χ² hitung atau statistik χ² < 0,10 , Ho ditolak

bila χ² hitung atau statistik χ² > 0,10. Nilai probabilitas dari hasil uji sebesar 0,2022 > 0,10 maka Ho diterima. Maka dapat ditarik kesimpulan

tidak ada masalah heteroskedastisitas dalam model. 3.1.3 Uji Spesifikasi Model

Tingkat signifikansi yang digunakan α sebesar 0,10 dengan kriteria pengujian H0 diterima bila F hitung atau statistik F < 0,10 , Ho : ditolak

bila F hitung atau statistik F > 0,10. Nilai probabilitas dari hasil uji

sebesar 0,1419 > 0,10 maka Ho diterima. Maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa model yang dipakai linier. 3.2Uji Kebaikan Model

3.2.1 Uji Eksistensi Model (Uji F)

(9)

5

bila F hitung atau statistik F > 0,10. Nilai probabilitas statistik F adalah sebesar 0,000000 < 0,10 maka Ho ditolak maka dapat ditarik kesimpulan

model yang dipakai eksis. 3.2.2 Interpretasi R2

Pada tabel uji interpretasi terlihat nilai R2 = 0,880124 artinya, variasi variabel ketersediaan pangan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen (tenaga kerja, luas lahan dan pupuk) sebesar 88,01 persen, sisanya 11,99 persen dijelaskan olek faktor lain yang tidak disertakan dalam model.

3.2.3 Uji Validitas Pengaruh (Uji t)

Probabilitas Tenaga kerja (X1) = 0,2206 > 0,10 maka Ho

diterima, dapat diambil kesimpulan bahwa variabel tenaga kerja tidak memiliki pengaruh signifikan. Probabilitas Luas Lahan (X2) = 0,0000 < 0,10 maka Ho ditolak, dengan kesimpulan bahwa variabel luas lahan memiliki

pengaruh signifikan. Probabilitas Pupuk (X3) = 0,0846 < 0,10 maka Ho

ditolak, dengan kesimpulan bahwa variabel Pupuk memiliki pengaruh signifikan.

3.3Analisis Pengaruh Variabel Independen

Analisis pengaruh variabel independen digunakan untuk mengetahui arah dan besaran pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

3.3.1 Pengaruh Luas Lahan Terhadap Ketersediaan Pangan

Koefisien Luas lahan pada kabupaten/kota di jawa tengah adalah sebesar 6,940528 , bila variabel lainnya dianggap konstan, apabila luas lahan meningkat 1 ha maka ketersediaan pangan akan naik sebesar 6,940528 ton, dan apabila luas lahan turun 1 ha maka ketersediaan pangan akan turun sebesar 6,940528 ton.

3.3.2 Pengaruh Pupuk Terhadap Ketersediaan Pangan

(10)

6

dan apabila pupuk turun sebesar 1 ton maka ketersediaan pangan akan naik sebesar 324,9411 ton.

4. PENUTUP

Berdasarkan analisis hasil regresi model OLS (Ordinary Least Square) yang telah dilakukan pada BAB IV maka kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : Dari hasil uji asumsi klasik diperoleh kesimpulan bahwa uji normalitas residual distribsi ui normal, pada uji

heteroskedastisitas tidak terdapat masalah heteroskedastisitas dalam model, pada uji spesifikasi model adalah model yang dipakai linier. Dari uji statistik yaitu uji

F, nilai probabilitas statistik F adalah sebesar 0,000000 < 0,10 maka model yang dipakai eksis, dan nilai pada koefisien R2 = 0,880124 artinya variasi variabel ketersediaan pangan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen (tenaga kerja, luas lahan dan pupuk) sebesar 88,01% sisanya 11,99% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak disertakan dalam model. Dari hasil analisis uji t dapat disimpulkan bahwa variabel tenaga kerja tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap ketersediaan pangan, variabel luas lahan memiliki pengaruh signifikan terhadap ketersediaan pangan pada tingkat α = 0,10 dengan koefisien sebesar 0,0000 dan variabel pupuk memiliki pengaruh signifikan terhadap ketersediaan pangan pada tingkat α = 0,10 dengan koefisien sebesar 0,0846.

Pemerintah harus turun tangan untuk mengenalkan dan memberikan bantuan teknologi tepat guna untuk mengolah hasil olahan pertanian sehingga para petani dapat bekerja lebih efektif, efisien dan hasilnya pun maksimal serta tidak membuat tenaga fisik para petani menjadi tumpuan pekerjaan mereka.

Untuk membuat tenaga kerja pada sektor pertanian menjadi lebih produktif dan efisiensi produksi meningkat sebaiknya pemerintah juga harus meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja pada sektor pertanian. Dan memberikan pelatihan-pelatihan supaya ekonomi sumber daya manusia kita lebih baik lagi.

(11)

7

Amaliyah, Husnul. 2011. “Analisis Hubungan Proporsi Pengeluaran dan Konsumsi Pangan dengan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani Padi Di Kabupaten Klaten”. Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Januari.

BPS Provinsi Jawa Tengah. 2014. Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2014, Semarang.

Echebiri, R.N., and J.A. Mbanasor. 2003. “Rural Age Distribution and Farm Labour Ssupply in Food Crop Production Systems in Abia State, Nigeria”. Tropical and Subtropical Agroecosystems Vol. 2.

Erviyana, Poppy. 2014. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Tanaman Pangan Jagung Di Indonesia”. JEJAK Journal of Economics and Policy Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang Vol. 7 No. 2. Juni.

Fitri, Nurul dkk. 2015. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi Di Provinsi Aceh”. Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.1. Februari.

Habib, Akbar. 2013. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Jagung”. Jurnal Agribisnis Fakultas Pertanian UMSU Volume 18, Nomor 1. April.

Junaidi dkk. 2014. “Analisis Produksi, Distribusi Pendapatan Petani dan Dampak Program Optimalisasi Lahan Terhadap Produksi Padi Sawah Di Kabupaten Muaro Jambi”. Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol. 2 No. 1. Juli-September.

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Kuantitatif : Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta : UPP-AMP YKPN.

Mahdalena L.G., Wenny dkk. 2015. ”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketersediaan Beras dan Jagung Di Provinsi Sumatera Utara”. Jurnal social ekonomi vol.4, No. 8.

Okoye, B.C et al. 2015. “Analyses of Labour Productivity Among Small-Holder Cassava Farmers for Food Security and Empowerment in Central Madagascar”. International Journal of Agricultural Management and Development Vol. 6(3). September.

(12)

8

Taiwo, Adejare Grace, and Arimi Kayode. 2015. “Empirical Analysis of Determinants of Labour Use by Selected Food Crops Darmers in Oyo and Ondo State, Nigeria”. Department of Agricultural Extension and Rural Development Universitas of Ibadan Vol. 5(10).

Todaro, Michael P. 2000. Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga. Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga.

Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan. Jakarta.

Utomo, Yuni Prihadi. 2007. Eksplorasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta

Uzzam, Fatihah Ulfah. 2011. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Padi Di Kabupaten Solok”. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Andalas. Oktober.

Yudaningrum W, Agnes. 2011. “Analisis Hubungan Proporsi Pengeluaran dan Konsumsi Pangan dengan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani Di Kabupaten Kulon Progo”. Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli.

Zulmi, Rizal. 2011. “Pengaruh Luas Lahan, Tenaga Kerja, Penggunaan Benih dan Pupuk Terhadap Produksi Padi Di Jawa Tengah Tahun 1994-2008”. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang. September.

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat empat tahapan pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Trianto, 2010) yaitu 1) tahap penomoran ( numbering ), pada tahap ini setiap siswa diberikan nomor

darah yang bersirkulasi, jaringan limfoid, darah yang bersirkulasi, jaringan limfoid, serta organ-organ yang merespon.. serta organ-organ yang merespon material

Pemeliharaan dan pengawasan dalam Pemanfaatan lahan pekarangan tidaklah sulit dan tidak memerlukan perhatian yang ekstra karena letaknya yang tidak jauh dari rumah

Berdasarkan definisi diatas dan dikaitkan dengan penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa tanggapan yaitu kesan yang muncul dalam ingatan yakni setuju atau

menunjukkan jika plat resin akrilik yang direparasi dengan penambahan E- JODVV ¿EHU dengan volumetrik 7,4% menghasilkan kekuatan transversal tertinggi dibandingkan

Hasil penelitian menunjukan: (1)mengetahui kondisi faktual sekolah dasar yang akan dilakukan sebagai subjek penelitian; (2) pengembangan media berupa media audio visual

Penelitian ini hanya terbatas untuk meneliti tentang hubungan kerjasama dengan hasil belajar muatan pelajaran IPA siswa IV di SD Negeri Karangmloko 1 pada ranah kognitif KD

Semua pekerjaan yang dilakukan dengan MMH menunjukan hasil skor RULA yang tinggi yaitu action level 3, ini berarti postur kerja yang dilakukan ketika pekerja melakukan