PEMBERIAN PAKAN DENGAN KANDUNGAN PROTEIN YANG
BERBEDATERHADAP RASIO KONVERSI PAKAN, RETENSI ENERGI
DAN RASIOEFISIENSI ENERGI LOBSTER AIR TAWAR (Cherax
quadricarinatus)
Oleh: ARISKA DEWI SUSANTI ( 01930043 ) Animal Fishery
Dibuat: 2007-04-04 , dengan 3 file(s).
Keywords: Energy, rasio konversi pakan, retensi energi, rasio efisiensi energi dan lobster air tawar.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Indoor Perikanan, FPP UMM pada tanggal 14 Mei 2006 – 26 Juni 2006. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan dengan kandungan protein yang berbeda terhadap rasio konversi pakan (FCR), retensi energi (RE), dan rasio efisiensi energi (REE) lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) dan untuk mendapatkan kandungan protein pakan yang terbaik pada pemeliharaan lobster air tawar (Cherax quadricarinatus)
Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dan rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah : perlakuan A dengan level protein 15%. Perlakuan B dengan level protein 22%. Perlakuan C dengan level protein 29%. Perlakuan D dengan level protein 36%. Parameter yang diamati adalah rasio konversi pakan (FCR), retensi energi (RE), dan rasio efisiensi energi (REE). Sedangkan parameter penunjang adalah pertumbuhan mutlak (G), kelangsungan hidup (SR), dan kualitas air yang meliputi : pengukuran suhu, DO, pH, dan ammonia. Data dianalisa dengan ANAVA dan apabila berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan dengan kandungan protein yang berbeda tidak berpengaruh terhadap rasio konversi pakan (FCR), retensi energi (RE), dan rasio efisiensi energi (REE) lobster air tawar (Cherax quadricarinatus). Rasio konversi pakan (FCR) terbaik ditemukan pada perlakuan A dengan level protein 15% d engan rata-rata 3.98, sedangkan retensi energi (RE) terbaik ditemukan pada perlakuan A dengan level protein 15% dengan rata-rata 22.65%, dan rasio efisiensi energi terbaik pada perlakuan A dengan level protein 15% dengan rata-rata 0.01%.