LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT
“PENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN PELAJAR TERKAIT HIV/AIDS MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN
DI SMP MATARAM”
PENYUSUN:
Erfin Firmawati, S.Kep., Ns., MNS (NIK: 1981070820071710173080) Hikmah Syahputri (20120320091) Anindya Sekar U (20120320092) M. Rifki Ardi W (20120320094) Dewi Pangestuti (20120320095) Zulfa Ratnaningsih (20120320096)
Riska Diana (20120320097)
Agil Putra T (20120320099)
Ahmad Nugroho (20120320100)
Agnes Widhiya P (20120320101)
DIBIAYAI DANA PSIK FKIK UMY
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...i
DAFTAR ISI...ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1
B. Hasil Pengkajian...2
C. Analisis Data...4
D. Diagnosa Keperawatan...6
E. Rencana Asuhan Keperawatan...11
F. Plan of Action...13
BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi HIV AIDS...14
B. Tanda dan Gejala HIV AIDS...14
C. Cara Penularan...15
D. Cara Pencegahan...15
BAB III HASIL KEGIATAN...16
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...18
DAFTAR PUSTAKA...19
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama di dunia. Pada tahun 2013, ada 35 juta orang di seluruh dunia hidup dengan HIV yang meliputi 16 juta perempuan dan 3,2 juta anak berusia <15 tahun (InfoDATIN, 2014). Data dari Ditjen PP dan PL Kemenkes RI (2014) melaporkan bahwa hingga saat ini HIV/AIDS sudah menyebar di 386 kabupaten/kota di seluruh provinsi Indonesia dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masuk dalam 13 besar kasus HIV terbanyak.
Wilayah di Provinsi DIY yang mengalami peningkatan kasus HIV/AIDS dari tahun ke tahun adalah Kabupaten Bantul, yakni sejumlah 38 kasus pada tahun 2010 dan terus meningkat menjadi 508 pada tahun 2014 (Dinkes Kab Bantul, 2014). Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi DIY dalam metrotvnews.com mengatakan bahwa sebanyak 197 pengidap HIV/AIDS berstatus pelajar dan mahasiswa dengan faktor penyebab utamanya adalah pergaulan bebas dan penggunaan narkoba suntik (Vicka, 2015). Untuk mengatasi masalah tersebut, KPA melakukan upaya pencegahan dan pengurangan kasus HIV/AIDS melalui sosialisasi ke seluruh sekolah dan universitas di Provinsi DIY.
B. Hasil Pengkajian
SMPN Mataram terletak di Ambarbinangun, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, DIY. Lingkungan di sekitar sekolah adalah wilayah perkampungan warga dengan banyak warung kecil di sekitarnya. SMPN Mataram merupakan sekolah dengan bangunan baru, terlihat dari arsitektur yang modern dan yang masih terpelihara dengan baik.
Berdasarkan hasil observasi lingkungan, SMP Mataram tidak memiliki halaman sekolah, hanya terdapat satu lapangan yang digunakan untuk upacara, olahraga, dan kegiatan sekolah. Jalan desa berada tepat di depan sekolah dan ramai dilalui kendaraan bermotor dengan kecepatan yang tinggi. Hal ini cukup berbahaya bagi siswa terlebih karena lokasi sekolah berada di belokan jalan dan tidak terdapat fasilitas penyebrangan jalan untuk anak sekolah. Petugas keamanan/ satpam hanya membantu penyebrangan saat pagi hari sebelum jam pelajaran dimulai. Selain itu, sekolah ini juga belum dilengkapi dengan jalur evakuasi dan tidak tersedia alat pemadam api ringan atau (APAR). Lingkungan di dalam sekolah cukup bersih dan terdapat tempat sampah di setiap ruangan kelas, namun di sekitar sekolah terdapat lahan kosong yang dipenuhi tumbuhan liar dan terlihat banyak sampah yang beresiko menjadi sarang nyamuk. Wakil Kepala Sekolah mengatakan bahwa warga sekitar tidak pernah membersihkan lahan kosong tersebut. Sumber transportasi di wilayah ini sulit didapatkan, sehingga siswa menggunakan motor, sebagian ada yang diantar dengan orang tuanya, namun ada juga yang mengendarai motor sendiri tanpa menggunakan helm dan membonceng banyak temannya.
secara seksual mulai timbul rasa malu, tertarik pada lawan jenis dan senang berkelompok. Selain itu, pada fase ini anak juga mulai melakukan eksperimen dengan rokok, alkohol, bahkan narkoba (Batubara, 2011). Berdasarkan hasil observasi, sering terlihat para siswa nongkrong di sekitar sekolah pada saat jam istirahat (pukul 10.00) atau setelah pulang sekolah. Sebagian dari mereka ada yang merokok dan ada pula yang duduk berduaan di warung yang sedang tutup/tidak berjualan. Mereka terlihat tidak takut tertangkap guru ataupun satpam meskipun lokasi warung dekat dengan sekolah dan masih menggunakan seragam sekolah.
C. Analisa Data
Kategori Data Pernyataan Kesimpulan
Sumber Pelayanan DO: Sumber informasi
Kesehatan - Tidak terlihatnya papan terkait kesehatan informasi, mading sekolah kurang
atau majalah sekolah yang bisa menjadi sarana penyebaran informasi
- Tidak terdapat fasilitas kesehatan berupa rumah sakit atau klinik ataupun sumber pelayanan kesehatan pertama berupa puskesmas dan praktek dokter.
- Ruang UKS tidak berfungsi dengan baik karena hanya digunakan untuk menyimpan alat musik kesenian
- Nilai pre test siswa SMP Mataram terhadap pengetahuan terkait HIV AIDS masih rendah, yakni nol (0) untuk niai minimal dan 60 untuk nilai
maksimal. DS:
- Wakil Kepala Sekolah mengatakan siswa SMPN Mataram kurang terpapar informasi mengenai kesehatan.
- Wakil Kepala Sekolah mengatakan SMPN Mataram belum pernah mendapat kunjungan dari pemerintah setempat atau petugas kesehatan dalam hal penyuluhan terkait NAPZA, HIV/AIDS atau yang lainnya
-Pergaulan siswa
Lingkungan Fisik
Keamanan
DO: - Pergaulan
- Sering terlihat para siswa siswa kurang nongkrong di sekitar sehat
sekolah pada saat jam - Pengawasan istirahat (pukul 10.00) atau pihak sekolah setelah pulang sekolah. terhadap siswa - Sebagian siswa nongkrong kurang
sambil merokok dan ada yang duduk berduaan di warung yang sedang tutup/tidak berjualan.
- Para siswa terlihat tidak takut tertangkap guru ataupun satpam karena merokok atau berpacaran meskipun lokasi warung dekat dengan sekolah dan
- Lingkungandi sekitar kurang sehat sekolah terdapat lahan
kosong yang dipenuhi tumbuhan liar
- Terlihat banyak sampah di lahan kosong depan sekolah yang beresiko menjadi sarang nyamuk.
DS:
- Wakil Kepala Sekolah mengatakan bahwa warga sekitar tidak pernah membersihkan lahan kosong tersebut.
Kesenjangan Data:
-DO: - Keamanan
- Jalan desa berada tepat di lingkungan depan sekolah dan ramai kurang. dilalui kendaraan bermotor - Pengawasan dengan kecepatan yang sekolah
tinggi. terhadap
penyebrangan jalan untuk anak sekolah.
- Sebagiansiswa
mengendarai motor sendiri tanpa menggunakan helm dan membonceng banyak temannya.
DS:
- Petugas keamanan/ satpam mengatakan hanya membantu penyebrangan saat pagi hari sebelum jam pelajaran dimulai
Kesenjangan Data:-D. Diagnosa Keperawatam
Masalah Etiologi Berhubungan Tanda & Gejala
(Aktual/Potensial) dengan Dimanifestasi oleh
1. Kurangnya pengetahuan - Penyuluhan terkait - Tidak terdapat sarana terkait kesehatan kesehatan kurang informasi (mading, (HIV/AIDS) di SMPN - Sumber informasi majalah di SMPN Mataram terkait kesehatan tidak Mataram.
ada - Ruang UKS tidak
berfungsi dengan baik karena hanya digunakan untuk menyimpan alat musik kesenian.
- Nilai pre test siswa SMP Mataram terhadap pengetahuan terkait HIV AIDS masih rendah, yakni nol (0) untuk niai minimal dan 60 untuk nilai maksimal.
- Wakil Kepala Sekolah mengatakan siswa SMPN Mataram kurang terpapar informasi mengenai kesehatan. - Siswa SMPN Mataram
belum pernah
mendapatkan
2. Risiko HIV/AIDS pada - Pergaulan siswa - Sering terlihat para siswa SMPN Mataram SMPN Mataram siswa nongkrong di kurang sehat sekitar sekolah pada saat - Pengawasan guru jam istirahat (pukul
SMPN Mataram 10.00) atau setelah kurang pulang sekolah.
- Sebagian siswa nongkrong sambil merokok dan ada yang duduk berduaan di warung yang sedang tutup/tidak berjualan. - Para siswa terlihat tidak
takut tertangkap guru
3. Risiko terjadinya DBD Pemeliharan lingkungan - Lingkungan di sekitar di wilayah SMPN tidak adekuat sekolah terdapat lahan
Mataram kosong yang dipenuhi
tumbuhan liar
- Terlihat banyak sampah di lahan kosong depan sekolah yang beresiko menjadi sarang nyamuk. - Wakil Kepala Sekolah
mengatakan bahwa warga sekitar tidak pernah membersihkan lahan kosong tersebut. Risiko terjadinya Keamanan lingkungan - Jalan desa tepat di depan kecelakaan di jalan sekitar kurang sekolah dan ramai
SMPN Mataram dilalui kendaraan
dengan kecepatan tinggi. - Lokasi sekolah berada di
Kesimpulan:
1. Kurangnya pengetahuan terkait kesehatan (HIV/AIDS) di SMPN Mataram b/d penyuluhan terkait kesehatan kurang, sumber informasi terkait kesehatan tidak ada d/d Tidak terdapat sarana informasi (mading, majalah di SMPN Mataram, ruang UKS tidak berfungsi dengan baik karena hanya digunakan untuk menyimpan alat musik kesenian, nilai pre test siswa SMP Mataram terhadap pengetahuan terkait HIV AIDS masih rendah, yakni nol (0) untuk niai minimal dan 60 untuk nilai maksimal.
2. wakil Kepala Sekolah mengatakan siswa SMPN Mataram kurang terpapar informasi mengenai kesehatan, siswa SMPN Mataram belum pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan terkait NAPZA, HIV/AIDS, dan yang lainnya.
3. Risiko HIV/AIDS pada siswa SMPN Mataram b/d pergaulan siswa SMPN Mataram kurang sehat, pengawasan guru SMPN Mataram kurang d/d sering terlihat para siswa nongkrong di sekitar sekolah pada saat jam istirahat (pukul 10.00) atau setelah pulang sekolah, sebagian siswa nongkrongsambil merokok dan ada yang duduk berduaan di warung yang sedang tutup/tidak berjualan, para siswa terlihat tidak takut tertangkap guru ataupun satpam karena merokok atau berpacaran meskipun lokasi warung dekat dengan sekolah dan masih menggunakan seragam sekolah.
4. Risiko terjadinya DBD di wilayah SMPN Mataram b/d pemeliharan lingkungan tidak adekuat d/d lingkungan di sekitar sekolah terdapat lahan kosong yang dipenuhi tumbuhan liar, terlihat banyak sampah di lahan kosong depan sekolah yang beresiko menjadi sarang nyamuk, wakil Kepala Sekolah mengatakan bahwa warga sekitar tidak pernah membersihkan lahan kosong tersebut.
No Dx Keperawatan komunitas A B C D E F G H I J K Total 1.
2.
Kurangnya pengetahuan terkait kesehatan 4 4 5 4 4 4 4 3 3 2 4 40 (HIV/AIDS) di SMPN Mataram b/d
penyuluhan terkait kesehatan kurang, sumber informasi terkait kesehatan tidak ada d/d Tidak terdapat sarana informasi (mading, majalah di SMPN Mataram, ruang UKS tidak berfungsi dengan baik karena hanya digunakan untuk menyimpan alat musik kesenian, nilai pre test siswa SMP Mataram terhadap pengetahuan terkait HIV AIDS masih rendah, yakni nol (0) untuk niai minimal dan 60 untuk nilai maksimal, wakil Kepala Sekolah mengatakan siswa SMPN Mataram kurang terpapar informasi mengenai kesehatan, siswa SMPN Mataram belum pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan terkait NAPZA, HIV/AIDS, dan yang lainnya.
Risiko HIV/AIDS pada siswa SMPN 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 32 Mataram b/d pergaulan siswa SMPN
3.
4.
sambil merokok dan ada yang duduk berduaan di warung yang sedang tutup/tidak berjualan, para siswa terlihat tidak takut tertangkap guru ataupun satpam karena merokok atau berpacaran meskipun lokasi warung dekat dengan sekolah dan masih menggunakan seragam sekolah.
Risiko terjadinya DBD di wilayah SMPN Mataram b/d pemeliharan lingkungan tidak adekuat d/d lingkungan di sekitar sekolah terdapat lahan kosong yang dipenuhi tumbuhan liar, terlihat banyak sampah di lahan kosong depan sekolah yang beresiko menjadi sarang nyamuk, wakil Kepala Sekolah mengatakan bahwa warga sekitar tidak pernah membersihkan lahan kosong tersebut.
Risiko terjadinya kecelakaan di jalan sekitar SMPN Mataram b/d keamanan lingkungan kurang d/d jalan desa berada tepat di depan sekolah dan ramai dilalui kendaraan bermotor dengan kecepatan yang tinggi, lokasi sekolah berada di belokan jalan dan tidak terdapat fasilitas penyebrangan jalan untuk anak sekolah, sebagian siswa mengendarai motor sendiri tanpa menggunakan helm dan membonceng banyak temannya (lebih dari 2).
2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 28
E. Rencana Asuhan Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Tujuan Khusus Strategi Rencana Kegiatan Evaluasi
Umum Intervensi kriteria Standar
1. Kurangnya pengetahuan Pengetahuan -Siswa Pendidikan - Pemberian Pengetahua Pengetahua
terkait kesehatan terkait mengetahui kesehatan pendidikan n terkait n terkait
(HIV/AIDS) di SMPN kesehatan definisi dari tentang kesehatan HIV/AIDS HIV/AIDS
Mataram b/d penyuluhan (HIV/AIDS) penyakit HIV/AIDS tentang di SMPN di SMPN
terkait kesehatan kurang, di SMPN HIV/AIDS penyakit Mataram Mataram
sumber informasi terkait Mataram -Siswa HIV/AIDS meningkat meningkat
kesehatan tidak ada d/d meningkat mengetahui pada saat jam sebanyak 60 %
Tidak terdapat sarana setelah penyebab sekolah 80 %
informasi (mading, majalah dilakukan terjadinya di SMPN Mataram, ruang asuhan penyakit UKS tidak berfungsi keperawatan HIV/AIDS dengan baik karena hanya selama 1 -Siswa
digunakan untuk minggu mengetahui cara
menyimpan alat musik penularan
kesenian, wakil Kepala penyakit
Sekolah mengatakan siswa HIV/AIDS
SMPN Mataram kurang -Siswa
terpapar informasi mengetahui cara
mengenai kesehatan, siswa mencegah
SMPN Mataram belum penularan
pernah mendapatkan penyakit
penyuluhan kesehatan HIV/AIDS
2. Risiko HIV/AIDS pada Tidak terjadi - Siswa mampu - Pendidikan - Pemberian kemampua Kemampua siswa SMPN Mataram penularan membedakan kesehatan pendidikan n siswa n siswa b/d pergaulan siswa penyakit pergaulan tentang kesehatan dalam dalam SMPN Mataram kurang HIV/AIDS yang baik dan HIV/AIDS tentang membedak membedak
pada siswa tidak baik - Kerjasama penyakit an an
sehat, pengawasan guru
SMPN - Guru lebih dengan HIV/AIDS pergaulan pergaulan
SMPN Mataram kurang
Mataram meningkatkan Guru untuk pada saat jam yang baik yang baik d/d sering terlihat para pengawasan selalu sekolah dan tidak dan tidak siswa nongkrongdi terhadap siswa mengawasi baik baik
sekitar sekolah pada saat di SMP anak mencapai mencapai
jam istirahat (pukul Mataram didiknya 80% 70%
10.00) atau setelah sewaktu
pulang sekolah, sebagian disekolah
siswa nongkrongsambil dan orang
merokok dan ada yang tua untuk
duduk berduaan di selalu
mengawasi warung yang sedang
prilaku tutup/tidak berjualan,
anak saat para siswa terlihat tidak di rumah takut tertangkap guru
No
F. Format Rencana Kerja (Poa) Asuhan Keperawatan Komunitas
Masalah Tujuan Rencana Sasaran Waktu Tempat
Kegiatan 1. Kurangnya pengetahuan terkait
kesehatan (HIV/AIDS) di SMPN
Mataram b/d penyuluhan terkait
kesehatan kurang, sumber informasi
terkait kesehatan tidak ada d/d Tidak
terdapat sarana informasi (mading,
majalah di SMPN Mataram, ruang
UKS tidak berfungsi dengan baik
karena hanya digunakan untuk
menyimpan alat musik kesenian, wakil
Kepala Sekolah mengatakan siswa
SMPN Mataram kurang terpapar
informasi mengenai kesehatan, siswa
SMPN Mataram belum pernah
mendapatkan penyuluhan kesehatan
terkait NAPZA, HIV/AIDS, dan yang
lainnya.
-Pemberian Siswa SMP 2 jam Ruang Kelas
pendidikan Mataram ( SMP
kesehatan kelompok usia Mataram tentang Remaja Awal)
BAB II
LANDASAN TEORI A. DEFINISI HIV/AIDS
HIV adalah singkatan dari Human Immuno deficiency Virus. HIV merupakan retrovirus yang artinya dapat menggunakan sel tubuhnya sendiri dalam memproduksi diri. HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh tidak bisa bertahan terhadap segala bentuk penyakit. Bila sistem kekebalan tubuh sudah lemah atau rusak, maka tubuh akan terserang oleh berbagai penyakit seperti TBC, diare, sakit kulit, dan sebagainya. Kumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh akibat menurunnya sistem imun itulah yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) (UNICEF, 2012).
B. TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala orang yang terkena HIV tidak dapat terlihat. Pasien HIV terlihat normal dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Cara untuk mengetahui apakah orang tersebut HIV positif adalah dengan melakukan tes darah, namun tes darah dapat menunjukkan hasil HIV positif hanya jika seseorang telah terkena HIV selama 3 hingga 6 bulan. Periode ketika virus HIV bersembunyi (3-6 bulan) disebut dengan Periode Jendela. Walaupun virus HIV belum bisa terlihat, namun orang dengan HIV sudah dapat menularkannya kepada orang lain (UNICEF, 2012).
C. CARA PENULARAN
UNICEF (2012) menjelaskan bebrapa hal penting terkait HIV/AIDS, diantaranya adalah jenis cairan yang dapat menularkan HIV, cara penularannya, dan hal-hal yang tidak dapat menularkan HIV/AIDS. Cairan tubuh yang dapat menularkan HIV adalah:
1. Darah
2. Cairan vagina dan sperma 3. Air Susu Ibu
Cara penularan HIV bisa dengan beberapa cara, yakni:
1. Hubungan seks dengan orang yang mengidap HIV/AIDS, berhubungan seks dengan pasangan yang berganti-ganti dan tidak menggunakan alat pelindung (kondom).
2. Kontak darah/luka dan tranfusi darah yang sudah terinfeksi HIV. 3. Penggunaan jarum suntik atau jarum tindik secara bersama atau
bergantian dengan orang yang telah terinfeksi HIV. 4. Ibu kepada bayi yang dikandungnya atau disusuinya. HIV tidak menular melalui:
1. Gigitan nyamuk
2. Bersalaman, berpelukan, tinggal serumah
3. Makan/minum bersama dengan alat makan yang sama D. CARA PENCEGAHAN
Menurut Widoyono (2005) dan UNICEF (2012), tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Bersikap setia pada pasangan, hindari berhubungan seks dengan banyak orang atau dengan orang yang memiliki banyak pasangan. 2. Gunakan alat pelindung (kondom) saat berhungan seks.
3. Jauhi pergaulan tidak sehat yang memicu penggunaan narkoba atau seks bebas.
4. Hindari penggunaan jarum suntik atau jarum tindik secara bergantian. 5. Jika anda atau keluarga membutuhkan donor darah, pastikan bahwa
BAB III HASIL KEGIATAN
No Hari, Tgl, Jam Implementasi Paraf Perawat Evaluasi 1. Jumat, 10 Juni Telah dilakukan S:
2016, 8.30-10.30 pendidikan kesehatan Sebagian besar siswa tentang HIV/AIDS di mengatakan sudah SMP Mataram dengan memahami apa yang jumlah peserta 37 dimaksud HIV/AIDS, siswa penyebab, tanda dan gejala,
-Siswa dapat menjawab dengan benar sebagian besar pertanyaan yang diajukan oleh pemateri.
-Terdapat perbedaan pada nilai pre-test dan post-test. Pada pre-test, nilai tertinggi yang diperoleh adalah 60 (skor maksimal 100). Pada post-test, nilai tertinggi siswa adalah 100.
A: Pengetahuan siswa mengenai penyakit HIV/AIDS meningkat
P: Mengadakan pendidikan kesehatan terkait maslah pada masa remaja namun
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI (InfoDATIN). (2014). Situasi dan Analisis HIV AIDS. Jakarta.
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen PP dan PL) Kemenkes RI. (2014). Prevalensi HIV dan AIDS di Indonesia. Jakarta.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. (2014). District Health Account Dinas Kesehatan. Yogyakarta.
Batubara, Jose RL. (2011). Adolescent Development (Perkembangan Remaja). Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
UNICEF. (2012). Booklet Penyakit Menular Seksual.
(http://www.unicef.org/indonesia/id/HIV-AIDSbooklet_part3.pdf).
Diakses pada tanggal 5 juni 2016
Mansjoer, Arief., dkk. 2011. Kapita Selekta kedokteran Edisi Keempat Jilid Pertama. Jakarta: Media Aesculapius.
Vicka, Patricia. (2015, 7 November). Ribuan Orang Berusia Produktif di Yogya Positif HIV & AIDS. Metrotvnews.com, dari
http://jateng.metrotvnews.com/read/2015/11/07/188407/ribuan orang-berusia-produktif-di-yogya-positif-hiv-aids
Widoyono (2005). Epidemiologi, Penularan, Pencegahan &
Lampiran 4. CV Pembimbing Komuda
Nama : Erfin Firmawati, S.Kep., Ns., MNS NIK : 19810708200710173080
Tanggal lahir : Sleman, 8 Juli 1981 Agama : Islam
Alamat rumah : Balangan, Sendangrejo, Minggir, Sleman, Yogyakarta Pekerjaan : Staff Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan,
Departmen Keperawatan Medikal Bedah (KMB), Bagian Neurologi
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Alamat Kantor: Jl. Lingkar Barat Tamantiro, Kasihan, Bantul, Yogyakarta,55183 Email : fifinku_jogja@yahoo.co.id
Riwayat Pendidikan
Tahun Program Perguruan Tinggi Jurusan/Program
Lulus Pendidikan (spk, Studi
diploma, sarjana, magister, spesialis,
dan doktor)
1999 SPK (Sekolah SPK Depkes RI Keperawatan Perawat Kesehatan) Yogyakarta
2002 Diploma AKPER Keperawatan
Universitas Muhammadiyah
Magelang
2006 Sarjana PSIK FK Program Studi Ilmu
Universitas Keperawatan Muhammadiyah
Yogyakarta
2013 Magister Prince of Songkla Nursing Science University,
Tahun
2013
Pengalaman Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Judul Penelitian/Pengabdian Masyarakat
A pilot study of self-efficacy enhancing education program on family caregivers’ competencies in caring for patients with mild traumatic brain injury
2013 The effect of self –efficacy enhancing education program on family caregiver’s competencies in caring for patients with mild traumatic brain injury in Yogyakarta, Indonesia
2013
2013
Pengaruh program pendidikan kesehatan terhadap komptensi keluarga dalam merawat pasien dengan cedera kepala ringan di Rumah Sakit Umum PKU Yogyakarta dan Rumah Sakit Bantul
Pengaruh Blog Edukatif Tentang Hipertensi Terhadap Pengetahuan tentang Hipertensi dan Perilaku Diet Hipertensi Pada Pasien Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta
Ibm pelatihan terpadu manajemen ibu hamil dan bayi post natal di Klaten
Pengaruh Blog Edukatif tentang Hipertensi Terhadap Perilaku Diet Hipertensi pada Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta
Penyuluhan tentang Hipertensi dan Pemeriksaan Kesehatan ScreeningHipertensi Pembentukan Srikandi ASI Kader Posyandu Wilayah Kecamatan Ngampilan Sebagai Upaya Promosi ASI Di Masyarakat Ngemapilan
Karya Ilmiah
Judul Penerbit
Literature Review : Family caregivers’ need after Proceeding, The fourth traumatic brain injury ASIAN International
Conference on Humanized Health Care (AIC-HHC) 2013 2014 A Pilot study of Self-Efficacy enhancing education Jurnal: Songklanagarind
Program on Family Caregivers’ competencies in Journal of Nursing Vol 34 Caring for Patients with mild Traumatic
2014 The effect of educative blog about diabetes mellitus Proceeding: 1st International (DM) to fasting blood glucose on diabetic in public Nursing
Conference-health center Wirobrajan AIPNEMA
2014 Description level knowledge of diet DM on DM suffer Proceeding: 1st International in region of Wirobrajan Public Helath Center Nursing
Kegiatan Workshop, Konferensi, Seminar, Simposium
Tahun Kegiatan
2011 International Conference “Current Nursing Care in Clinic and Community” 2011 Semianr” Advanced Wound Care Management: Clinical Application”
2013 Workshop The 1st Joint Effort Between Indonesian & Malaysian Nurses Wound Ostomy Continence (WOC) Nursing Workshop & Conference: Transformation of Knowledge and Skills Towards Safe and Quality Nursing Care
2013 Seminar The 1st Joint Effort Between Indonesian & Malaysian Nurses Wound Ostomy Continence (WOC) Nursing Workshop & Conference: Transformation of Knowledge and Skills Towards Safe and Quality Nursing Care
2013
Prakonggres Himpunan Perawat Neuroscience Indonesia
National Stroke Symposium:Stroke Care at Home: Challenges and Opportunities for Home Care Nurses
Pertemuan Pembinaan AIPNI Regional Jawa tengah-D.I. Yogyakarta di Semarang Annual Meeting Forum Kedokteran Islam Indonesia: Pengembangan Jejaring dan Kerjasama Penelitian Antar Anggota FOKI untuk Meningkatkan Kualitas,Fokus dan Rencana Agenda Penelitian
Workshop Innovation of Nursing Education in Skills Laboratory
Joint Research Workshop: Improving of Nursing Care Trhough Research Collaboration
Interprofessional Education Workshop: Applied Interprofessional Education in Academic and Clinical Setting
Basic trauma and Cardiac Life Support (BTCLS)
International Seminar: the 13th Annual Meeting of Association of Indonesian Nurse education Center (AINEC) “ Continuous Quality Improvement in Nursing Education toward Quality in Nursing Care and Services in the Era of ASEAN Economic Community”
Seminar Nasional AIPNEMA “ Akselerasi Mutu Institusi Pendidikan Tinggi Anggota Asosiasi Institusi Pendidikan Ners MUhammadiyah Aisyiah”
1stInternational Nursing Conference-AIPNEMA,” Building Transcultural Nursing in Education and Practice to Facing ASEAN Community 2015”
2014 2ndInternational Nursing Seminar: Application of Holistic Care Toward a Better Quality of Health on Long Term Disease
2014 The 1stInternational Neuroscience Nursing Update
2014 Konggres I Himpunan Perawat Naurosains Indonesia (HIPENI) 2015 Workshop Basic Neurology Life Support (BNLS) for Nurses
Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Curriculum Vitae ini adalah benar dan apabila terdapat kesalahan, saya bersedia mem pertanggungjawabkannya.
Yogyakarta, Juni 2016 Yang menyatakan,
Lampiran 5. CV Anggota Komuda
Nama : Hikmah Syahputri
NIM : 20120320091
Tempat Tanggal Lahir : Klaten, 23 Mei 1995
Alamat : Burikan, Burikan, Cawas, Klaten Email : melanesu@gmail.com
No HP : 08562977215
Nama : Anindya Sekar Utami
NIM : 20120320092
Tempat Tanggal Lahir : Subang, 27 September 1994
Alamat :Perumahan BTI2, Jeblog, Kasihan, Bantul, Yogyakarta Email : anindyasekar94@yahoo.co.id
No HP : 085797000957
Nama : Muhamad Rifki Ardi W
NIM : 20120320094
Tempat Tanggal Lahir : Sleman, 30 Agustus 1993
Alamat : Caturbinangun, Widodomartani, Ngemplak, Sleman Email : wiratamarifki@gmail.com
No HP : 085743018840
Nama : Dewi Pangestuti
NIM : 20120320095
Tempat Tanggal Lahir : Purworejo, 31 Juli 1994
Alamat : Dusun Pungangan RT 01 RW 01 Purworejo Email : Dewipangestuti03@gmail.com
No HP : 087899309137
Nama : Zulfa Ratnaningsih
NIM : 20120320096
Tempat Tanggal Lahir : Sleman, 25 Agustus 1990
Alamat : Tempel, Lumbungrejo, Tempel, Sleman, DIY Email : Zulfaratna@gmail.com
No HP : 087843107100
Nama : Riska Diana
NIM : 20120320097
Tempat Tanggal Lahir : Selante, 06 April 1993
Alamat : Desa Selante kec. Plampang, Sumbawa, NTB Email : riskad06@gmail.com
Nama : Agil Putra Tri Kartika
NIM : 20120320099
Tempat Tanggal Lahir : Wonosobo, 14 Desember 1994
Alamat : Sariagung RT 03 RW 10 Jaraksari Wonosobo Jateng Email : agil141294@gmail.com
No HP : 087845693555
Nama : Ahmad Nugroho
NIM : 20120320100
Tempat Tanggal Lahir : Bangka Barat, 18 September 1994
Alamat : Perumnas Desa Sukarbiru Kalimantan Parit 3 Kabupaten Bangka Barat
Email : ahmad.n180994@gmail.com
No HP : 085357222528
Nama : Agnes Widhiya Pangesti
NIM : 20120320101
Tempat Tanggal Lahir : Cirebon, 2 Juli 1994
Alamat : Blok Desa No 2 RT 03 RW 01 Desa/Kec Ciwaringin Cirebon
Email : agnes.w.pangesti@gmail.com
Lampiran 8. Satuan Acara Penyuluhan
SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan : HIV/AIDS
Sub Pokok Bahasan : Pengenalan HIV/AIDS
Sasaran : Siswa – siswi kelas 1 dan 2 SMP Negeri Mataram Hari/Tanggal : Jumat, 10 Juni 2016
Tempat : Aula SMP Negeri 1 Mengwi
Pukul : 08.30 – 09.20 WIB
A. Tujuan
1. Tujuan Umum : setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan siswa dapat
mengenal apa yang dimaksud dengan HIV dan AIDS
2. Tujuan Khusus : setelah mendapatkan penyuluhan mengenal HIV dan AIDS,
diharapkan siswa mampu :
∑ Menjelaskan apa yang dimaksug dengan HIV dan AIDS
∑ Mengetahui tanda dan gejala HIV/AIDS
∑ Memahami cara penularan HIV
∑ Mengetahui dan memahami hal – hal yang tidak dapat menularkan HIV
∑ Memahami cara mencegah penularan HIV
B. Materi (Terlampir)
1. Pengertian HIV dan AIDS
2. Tanda dan gejala HIV/AIDS
3. Cara penularan HIV
4. Hal – hal yang tidak dapat menularkan HIV
5. Cara pencegahan penularan HIV/AIDS
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Setting Tempat
LCD Ket erangan :
M eja M eja
: Penyuluh
: Fasilit at or
: Observer
: M oderat o r
F. Pengorganisasian
1. Moderator : M Rifki Ardi Wiratama
2. Penyuluh : Anindya Sekar Utami
3. Fasilitator : Agnes Widhiya Pangesti
4. Observer : Zulfa Ratnaningsih dan Dewi Pangestuti
Rincian Tugas
1. Moderator : Mengatur jalannya penyuluhan, membuka dan menutup acara
2. Penyuluh : Memberikan penyuluhan
3. Fasilitator : Memfasilitasi jalannya penyuluhan
G. Kegiatan Penyuluh
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH
1. 5 menit Pembukaan :
a. Salam b. Perkenalan
c. Menjelaskan tujuan d. Kontrak waktu
e. Menggali pengetahuan peserta
2. 30 menit Inti :
1. Menjelaskan materi secara detail mengenai :
a. Pengertian HIV dan AIDS b.Gejala HIV
c. Cara penularan HIV/AIDS d.Hal-hal yang tidak menularkan
HIV/AIDS
e. Pencegahan HIV dan AIDS 2. Sesi Tanya jawab
RESPON PESERTA
3. 10 menit Evaluasi materi :
Memberikan 5 pertanyaan yang Menjawab pertanyaan berkaitan dengan materi
4. 5 menit Penutup :
a. Salam penutup a. Menjawab salam
H. Evaluasi Lisan
1. Apakah pengertian dari HIV dan AIDS?
2. Bagaimanakah cara penularan HIV dan AIDS?
3. Hal – hal apa saja yang tidak menularkan HIV dan AIDS?
4. Bagaimanakah tanda dan gejala yang mencolok dari penderita AIDS?
Materi :
PENGENALAN HIV dan AIDS
A. DEFINISI HIV/AIDS
HIV adalah singkatan dari Human Immuno deficiency Virus. HIV merupakan retrovirus yang artinya dapat menggunakan sel tubuhnya sendiri dalam memproduksi diri. HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh tidak bisa bertahan terhadap segala bentuk penyakit. Bila sistem kekebalan tubuh sudah lemah atau rusak, maka tubuh akan terserang oleh berbagai penyakit seperti TBC, diare, sakit kulit, dan sebagainya. Kumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh akibat menurunnya sistem imun itulah yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) (UNICEF, 2012).
B. TANDA DAN GEJALA
Masa HIV dapat berlangsung selama kurang lebih 10 tahun. Setelah virus HIV menggerogoti tubuh selama bertahun-tahun, maka sistem imun tubuh akan rusak dan pasien HIV mulai mudah terserang berbagai penyakit. Pada saat inilah orang tersebut sudah terserang AIDS. Tanda dan gejala yang mencolok pada penderita AIDS adalah diare yang terus menerus, pembengkakan kelenjar getah bening, kanker kulit, sariawan yang sangat parah, dan berat badan turun secara drastis (Mansjoer, 2011).
C. CARA PENULARAN
UNICEF (2012) menjelaskan bebrapa hal penting terkait cara penlaran HIV/AIDS, diantaranya adalah jenis cairan yang dapat menularkan HIV, cara penularannya, dan hal-hal yang tidak dapat menularkan HIV/AIDS.
Cairan tubuh yang dapat menularkan HIV diantaranya adalah:
1. Darah
2. Cairan vagina dan sperma 3. Air Susu Ibu
Cara penularan HIV bisa dengan beberapa cara, yakni: 1. Hubungan seks
Hubungan seks dengan orang yang mengidap HIV/AIDS, berhubungan seks dengan pasangan yang berganti-ganti dan tidak menggunakan alat pelindung (kondom).
2. Kontak darah/luka dan tranfusi darah yang sudah terinfeksi HIV. 3. Penggunaan jarum suntik atau jarum tindik secara bersama atau
bergantian dengan orang yang telah terinfeksi HIV.
HIV tidak menular melalui: 1. Gigitan nyamuk
2. Bersalaman, berpelukan, berciuman
3. Makan/minum bersama dengan alat makan yang sama 4. Tinggal serumah
D. CARA PENCEGAHAN
Menurut Widoyono (2005) dan UNICEF (2012), tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Bersikap setia pada pasangan, hindari berhubungan seks dengan banyak orang atau dengan orang yang memiliki banyak pasangan, 2. Gunakan alat pelindung (kondom) saat berhungan seks
3. Jauhi pergaulan yang tidak sehat yang memicu penggunaan narkoba atau seks bebas.
4. Hindari penggunaan jarum suntik atau jarum tindik secara bergantian. 5. Jika anda atau keluarga membutuhkan donor darah, pastikan bahwa
Daftar Pustaka
1. Batubara, Jose RL. 2011. Adolescent Development (Perkembangan Remaja). Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
2. UNICEF. 2012. Booklet Penyakit Menular Seksual.
(http://www.unicef.org/indonesia/id/HIV-AIDSbooklet_part3.pdf ).
Diakses pada tanggal 5 juni 2016
3. Mansjoer, Arief., dkk. 2011. Kapita Selekta kedokteran Edisi Keempat Jilid Pertama. Jakarta: Media Aesculapius