• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN PELAJAR TERKAIT HIV/AIDS MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN DI SMP MATARAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN PELAJAR TERKAIT HIV/AIDS MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN DI SMP MATARAM"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

“PENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN PELAJAR TERKAIT HIV/AIDS MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN

DI SMP MATARAM”

PENYUSUN:

Erfin Firmawati, S.Kep., Ns., MNS (NIK: 1981070820071710173080) Hikmah Syahputri (20120320091) Anindya Sekar U (20120320092) M. Rifki Ardi W (20120320094) Dewi Pangestuti (20120320095) Zulfa Ratnaningsih (20120320096)

Riska Diana (20120320097)

Agil Putra T (20120320099)

Ahmad Nugroho (20120320100)

Agnes Widhiya P (20120320101)

DIBIAYAI DANA PSIK FKIK UMY

(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1

B. Hasil Pengkajian...2

C. Analisis Data...4

D. Diagnosa Keperawatan...6

E. Rencana Asuhan Keperawatan...11

F. Plan of Action...13

BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi HIV AIDS...14

B. Tanda dan Gejala HIV AIDS...14

C. Cara Penularan...15

D. Cara Pencegahan...15

BAB III HASIL KEGIATAN...16

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...18

DAFTAR PUSTAKA...19

(3)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama di dunia. Pada tahun 2013, ada 35 juta orang di seluruh dunia hidup dengan HIV yang meliputi 16 juta perempuan dan 3,2 juta anak berusia <15 tahun (InfoDATIN, 2014). Data dari Ditjen PP dan PL Kemenkes RI (2014) melaporkan bahwa hingga saat ini HIV/AIDS sudah menyebar di 386 kabupaten/kota di seluruh provinsi Indonesia dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masuk dalam 13 besar kasus HIV terbanyak.

Wilayah di Provinsi DIY yang mengalami peningkatan kasus HIV/AIDS dari tahun ke tahun adalah Kabupaten Bantul, yakni sejumlah 38 kasus pada tahun 2010 dan terus meningkat menjadi 508 pada tahun 2014 (Dinkes Kab Bantul, 2014). Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi DIY dalam metrotvnews.com mengatakan bahwa sebanyak 197 pengidap HIV/AIDS berstatus pelajar dan mahasiswa dengan faktor penyebab utamanya adalah pergaulan bebas dan penggunaan narkoba suntik (Vicka, 2015). Untuk mengatasi masalah tersebut, KPA melakukan upaya pencegahan dan pengurangan kasus HIV/AIDS melalui sosialisasi ke seluruh sekolah dan universitas di Provinsi DIY.

(4)

B. Hasil Pengkajian

SMPN Mataram terletak di Ambarbinangun, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, DIY. Lingkungan di sekitar sekolah adalah wilayah perkampungan warga dengan banyak warung kecil di sekitarnya. SMPN Mataram merupakan sekolah dengan bangunan baru, terlihat dari arsitektur yang modern dan yang masih terpelihara dengan baik.

Berdasarkan hasil observasi lingkungan, SMP Mataram tidak memiliki halaman sekolah, hanya terdapat satu lapangan yang digunakan untuk upacara, olahraga, dan kegiatan sekolah. Jalan desa berada tepat di depan sekolah dan ramai dilalui kendaraan bermotor dengan kecepatan yang tinggi. Hal ini cukup berbahaya bagi siswa terlebih karena lokasi sekolah berada di belokan jalan dan tidak terdapat fasilitas penyebrangan jalan untuk anak sekolah. Petugas keamanan/ satpam hanya membantu penyebrangan saat pagi hari sebelum jam pelajaran dimulai. Selain itu, sekolah ini juga belum dilengkapi dengan jalur evakuasi dan tidak tersedia alat pemadam api ringan atau (APAR). Lingkungan di dalam sekolah cukup bersih dan terdapat tempat sampah di setiap ruangan kelas, namun di sekitar sekolah terdapat lahan kosong yang dipenuhi tumbuhan liar dan terlihat banyak sampah yang beresiko menjadi sarang nyamuk. Wakil Kepala Sekolah mengatakan bahwa warga sekitar tidak pernah membersihkan lahan kosong tersebut. Sumber transportasi di wilayah ini sulit didapatkan, sehingga siswa menggunakan motor, sebagian ada yang diantar dengan orang tuanya, namun ada juga yang mengendarai motor sendiri tanpa menggunakan helm dan membonceng banyak temannya.

(5)

secara seksual mulai timbul rasa malu, tertarik pada lawan jenis dan senang berkelompok. Selain itu, pada fase ini anak juga mulai melakukan eksperimen dengan rokok, alkohol, bahkan narkoba (Batubara, 2011). Berdasarkan hasil observasi, sering terlihat para siswa nongkrong di sekitar sekolah pada saat jam istirahat (pukul 10.00) atau setelah pulang sekolah. Sebagian dari mereka ada yang merokok dan ada pula yang duduk berduaan di warung yang sedang tutup/tidak berjualan. Mereka terlihat tidak takut tertangkap guru ataupun satpam meskipun lokasi warung dekat dengan sekolah dan masih menggunakan seragam sekolah.

(6)

C. Analisa Data

Kategori Data Pernyataan Kesimpulan

Sumber Pelayanan DO: Sumber informasi

Kesehatan - Tidak terlihatnya papan terkait kesehatan informasi, mading sekolah kurang

atau majalah sekolah yang bisa menjadi sarana penyebaran informasi

- Tidak terdapat fasilitas kesehatan berupa rumah sakit atau klinik ataupun sumber pelayanan kesehatan pertama berupa puskesmas dan praktek dokter.

- Ruang UKS tidak berfungsi dengan baik karena hanya digunakan untuk menyimpan alat musik kesenian

- Nilai pre test siswa SMP Mataram terhadap pengetahuan terkait HIV AIDS masih rendah, yakni nol (0) untuk niai minimal dan 60 untuk nilai

maksimal. DS:

- Wakil Kepala Sekolah mengatakan siswa SMPN Mataram kurang terpapar informasi mengenai kesehatan.

- Wakil Kepala Sekolah mengatakan SMPN Mataram belum pernah mendapat kunjungan dari pemerintah setempat atau petugas kesehatan dalam hal penyuluhan terkait NAPZA, HIV/AIDS atau yang lainnya

(7)

-Pergaulan siswa

Lingkungan Fisik

Keamanan

DO: - Pergaulan

- Sering terlihat para siswa siswa kurang nongkrong di sekitar sehat

sekolah pada saat jam - Pengawasan istirahat (pukul 10.00) atau pihak sekolah setelah pulang sekolah. terhadap siswa - Sebagian siswa nongkrong kurang

sambil merokok dan ada yang duduk berduaan di warung yang sedang tutup/tidak berjualan.

- Para siswa terlihat tidak takut tertangkap guru ataupun satpam karena merokok atau berpacaran meskipun lokasi warung dekat dengan sekolah dan

- Lingkungandi sekitar kurang sehat sekolah terdapat lahan

kosong yang dipenuhi tumbuhan liar

- Terlihat banyak sampah di lahan kosong depan sekolah yang beresiko menjadi sarang nyamuk.

DS:

- Wakil Kepala Sekolah mengatakan bahwa warga sekitar tidak pernah membersihkan lahan kosong tersebut.

Kesenjangan Data:

-DO: - Keamanan

- Jalan desa berada tepat di lingkungan depan sekolah dan ramai kurang. dilalui kendaraan bermotor - Pengawasan dengan kecepatan yang sekolah

tinggi. terhadap

(8)

penyebrangan jalan untuk anak sekolah.

- Sebagiansiswa

mengendarai motor sendiri tanpa menggunakan helm dan membonceng banyak temannya.

DS:

- Petugas keamanan/ satpam mengatakan hanya membantu penyebrangan saat pagi hari sebelum jam pelajaran dimulai

Kesenjangan Data:-D. Diagnosa Keperawatam

Masalah Etiologi Berhubungan Tanda & Gejala

(Aktual/Potensial) dengan Dimanifestasi oleh

1. Kurangnya pengetahuan - Penyuluhan terkait - Tidak terdapat sarana terkait kesehatan kesehatan kurang informasi (mading, (HIV/AIDS) di SMPN - Sumber informasi majalah di SMPN Mataram terkait kesehatan tidak Mataram.

ada - Ruang UKS tidak

berfungsi dengan baik karena hanya digunakan untuk menyimpan alat musik kesenian.

- Nilai pre test siswa SMP Mataram terhadap pengetahuan terkait HIV AIDS masih rendah, yakni nol (0) untuk niai minimal dan 60 untuk nilai maksimal.

- Wakil Kepala Sekolah mengatakan siswa SMPN Mataram kurang terpapar informasi mengenai kesehatan. - Siswa SMPN Mataram

belum pernah

mendapatkan

(9)

2. Risiko HIV/AIDS pada - Pergaulan siswa - Sering terlihat para siswa SMPN Mataram SMPN Mataram siswa nongkrong di kurang sehat sekitar sekolah pada saat - Pengawasan guru jam istirahat (pukul

SMPN Mataram 10.00) atau setelah kurang pulang sekolah.

- Sebagian siswa nongkrong sambil merokok dan ada yang duduk berduaan di warung yang sedang tutup/tidak berjualan. - Para siswa terlihat tidak

takut tertangkap guru

3. Risiko terjadinya DBD Pemeliharan lingkungan - Lingkungan di sekitar di wilayah SMPN tidak adekuat sekolah terdapat lahan

Mataram kosong yang dipenuhi

tumbuhan liar

- Terlihat banyak sampah di lahan kosong depan sekolah yang beresiko menjadi sarang nyamuk. - Wakil Kepala Sekolah

mengatakan bahwa warga sekitar tidak pernah membersihkan lahan kosong tersebut. Risiko terjadinya Keamanan lingkungan - Jalan desa tepat di depan kecelakaan di jalan sekitar kurang sekolah dan ramai

SMPN Mataram dilalui kendaraan

dengan kecepatan tinggi. - Lokasi sekolah berada di

(10)

Kesimpulan:

1. Kurangnya pengetahuan terkait kesehatan (HIV/AIDS) di SMPN Mataram b/d penyuluhan terkait kesehatan kurang, sumber informasi terkait kesehatan tidak ada d/d Tidak terdapat sarana informasi (mading, majalah di SMPN Mataram, ruang UKS tidak berfungsi dengan baik karena hanya digunakan untuk menyimpan alat musik kesenian, nilai pre test siswa SMP Mataram terhadap pengetahuan terkait HIV AIDS masih rendah, yakni nol (0) untuk niai minimal dan 60 untuk nilai maksimal.

2. wakil Kepala Sekolah mengatakan siswa SMPN Mataram kurang terpapar informasi mengenai kesehatan, siswa SMPN Mataram belum pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan terkait NAPZA, HIV/AIDS, dan yang lainnya.

3. Risiko HIV/AIDS pada siswa SMPN Mataram b/d pergaulan siswa SMPN Mataram kurang sehat, pengawasan guru SMPN Mataram kurang d/d sering terlihat para siswa nongkrong di sekitar sekolah pada saat jam istirahat (pukul 10.00) atau setelah pulang sekolah, sebagian siswa nongkrongsambil merokok dan ada yang duduk berduaan di warung yang sedang tutup/tidak berjualan, para siswa terlihat tidak takut tertangkap guru ataupun satpam karena merokok atau berpacaran meskipun lokasi warung dekat dengan sekolah dan masih menggunakan seragam sekolah.

4. Risiko terjadinya DBD di wilayah SMPN Mataram b/d pemeliharan lingkungan tidak adekuat d/d lingkungan di sekitar sekolah terdapat lahan kosong yang dipenuhi tumbuhan liar, terlihat banyak sampah di lahan kosong depan sekolah yang beresiko menjadi sarang nyamuk, wakil Kepala Sekolah mengatakan bahwa warga sekitar tidak pernah membersihkan lahan kosong tersebut.

(11)

No Dx Keperawatan komunitas A B C D E F G H I J K Total 1.

2.

Kurangnya pengetahuan terkait kesehatan 4 4 5 4 4 4 4 3 3 2 4 40 (HIV/AIDS) di SMPN Mataram b/d

penyuluhan terkait kesehatan kurang, sumber informasi terkait kesehatan tidak ada d/d Tidak terdapat sarana informasi (mading, majalah di SMPN Mataram, ruang UKS tidak berfungsi dengan baik karena hanya digunakan untuk menyimpan alat musik kesenian, nilai pre test siswa SMP Mataram terhadap pengetahuan terkait HIV AIDS masih rendah, yakni nol (0) untuk niai minimal dan 60 untuk nilai maksimal, wakil Kepala Sekolah mengatakan siswa SMPN Mataram kurang terpapar informasi mengenai kesehatan, siswa SMPN Mataram belum pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan terkait NAPZA, HIV/AIDS, dan yang lainnya.

Risiko HIV/AIDS pada siswa SMPN 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 32 Mataram b/d pergaulan siswa SMPN

(12)

3.

4.

sambil merokok dan ada yang duduk berduaan di warung yang sedang tutup/tidak berjualan, para siswa terlihat tidak takut tertangkap guru ataupun satpam karena merokok atau berpacaran meskipun lokasi warung dekat dengan sekolah dan masih menggunakan seragam sekolah.

Risiko terjadinya DBD di wilayah SMPN Mataram b/d pemeliharan lingkungan tidak adekuat d/d lingkungan di sekitar sekolah terdapat lahan kosong yang dipenuhi tumbuhan liar, terlihat banyak sampah di lahan kosong depan sekolah yang beresiko menjadi sarang nyamuk, wakil Kepala Sekolah mengatakan bahwa warga sekitar tidak pernah membersihkan lahan kosong tersebut.

Risiko terjadinya kecelakaan di jalan sekitar SMPN Mataram b/d keamanan lingkungan kurang d/d jalan desa berada tepat di depan sekolah dan ramai dilalui kendaraan bermotor dengan kecepatan yang tinggi, lokasi sekolah berada di belokan jalan dan tidak terdapat fasilitas penyebrangan jalan untuk anak sekolah, sebagian siswa mengendarai motor sendiri tanpa menggunakan helm dan membonceng banyak temannya (lebih dari 2).

2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 28

(13)

E. Rencana Asuhan Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Tujuan Khusus Strategi Rencana Kegiatan Evaluasi

Umum Intervensi kriteria Standar

1. Kurangnya pengetahuan Pengetahuan -Siswa Pendidikan - Pemberian Pengetahua Pengetahua

terkait kesehatan terkait mengetahui kesehatan pendidikan n terkait n terkait

(HIV/AIDS) di SMPN kesehatan definisi dari tentang kesehatan HIV/AIDS HIV/AIDS

Mataram b/d penyuluhan (HIV/AIDS) penyakit HIV/AIDS tentang di SMPN di SMPN

terkait kesehatan kurang, di SMPN HIV/AIDS penyakit Mataram Mataram

sumber informasi terkait Mataram -Siswa HIV/AIDS meningkat meningkat

kesehatan tidak ada d/d meningkat mengetahui pada saat jam sebanyak 60 %

Tidak terdapat sarana setelah penyebab sekolah 80 %

informasi (mading, majalah dilakukan terjadinya di SMPN Mataram, ruang asuhan penyakit UKS tidak berfungsi keperawatan HIV/AIDS dengan baik karena hanya selama 1 -Siswa

digunakan untuk minggu mengetahui cara

menyimpan alat musik penularan

kesenian, wakil Kepala penyakit

Sekolah mengatakan siswa HIV/AIDS

SMPN Mataram kurang -Siswa

terpapar informasi mengetahui cara

mengenai kesehatan, siswa mencegah

SMPN Mataram belum penularan

pernah mendapatkan penyakit

penyuluhan kesehatan HIV/AIDS

(14)

2. Risiko HIV/AIDS pada Tidak terjadi - Siswa mampu - Pendidikan - Pemberian kemampua Kemampua siswa SMPN Mataram penularan membedakan kesehatan pendidikan n siswa n siswa b/d pergaulan siswa penyakit pergaulan tentang kesehatan dalam dalam SMPN Mataram kurang HIV/AIDS yang baik dan HIV/AIDS tentang membedak membedak

pada siswa tidak baik - Kerjasama penyakit an an

sehat, pengawasan guru

SMPN - Guru lebih dengan HIV/AIDS pergaulan pergaulan

SMPN Mataram kurang

Mataram meningkatkan Guru untuk pada saat jam yang baik yang baik d/d sering terlihat para pengawasan selalu sekolah dan tidak dan tidak siswa nongkrongdi terhadap siswa mengawasi baik baik

sekitar sekolah pada saat di SMP anak mencapai mencapai

jam istirahat (pukul Mataram didiknya 80% 70%

10.00) atau setelah sewaktu

pulang sekolah, sebagian disekolah

siswa nongkrongsambil dan orang

merokok dan ada yang tua untuk

duduk berduaan di selalu

mengawasi warung yang sedang

prilaku tutup/tidak berjualan,

anak saat para siswa terlihat tidak di rumah takut tertangkap guru

(15)

No

F. Format Rencana Kerja (Poa) Asuhan Keperawatan Komunitas

Masalah Tujuan Rencana Sasaran Waktu Tempat

Kegiatan 1. Kurangnya pengetahuan terkait

kesehatan (HIV/AIDS) di SMPN

Mataram b/d penyuluhan terkait

kesehatan kurang, sumber informasi

terkait kesehatan tidak ada d/d Tidak

terdapat sarana informasi (mading,

majalah di SMPN Mataram, ruang

UKS tidak berfungsi dengan baik

karena hanya digunakan untuk

menyimpan alat musik kesenian, wakil

Kepala Sekolah mengatakan siswa

SMPN Mataram kurang terpapar

informasi mengenai kesehatan, siswa

SMPN Mataram belum pernah

mendapatkan penyuluhan kesehatan

terkait NAPZA, HIV/AIDS, dan yang

lainnya.

-Pemberian Siswa SMP 2 jam Ruang Kelas

pendidikan Mataram ( SMP

kesehatan kelompok usia Mataram tentang Remaja Awal)

(16)

BAB II

LANDASAN TEORI A. DEFINISI HIV/AIDS

HIV adalah singkatan dari Human Immuno deficiency Virus. HIV merupakan retrovirus yang artinya dapat menggunakan sel tubuhnya sendiri dalam memproduksi diri. HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh tidak bisa bertahan terhadap segala bentuk penyakit. Bila sistem kekebalan tubuh sudah lemah atau rusak, maka tubuh akan terserang oleh berbagai penyakit seperti TBC, diare, sakit kulit, dan sebagainya. Kumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh akibat menurunnya sistem imun itulah yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) (UNICEF, 2012).

B. TANDA DAN GEJALA

Tanda dan gejala orang yang terkena HIV tidak dapat terlihat. Pasien HIV terlihat normal dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Cara untuk mengetahui apakah orang tersebut HIV positif adalah dengan melakukan tes darah, namun tes darah dapat menunjukkan hasil HIV positif hanya jika seseorang telah terkena HIV selama 3 hingga 6 bulan. Periode ketika virus HIV bersembunyi (3-6 bulan) disebut dengan Periode Jendela. Walaupun virus HIV belum bisa terlihat, namun orang dengan HIV sudah dapat menularkannya kepada orang lain (UNICEF, 2012).

(17)

C. CARA PENULARAN

UNICEF (2012) menjelaskan bebrapa hal penting terkait HIV/AIDS, diantaranya adalah jenis cairan yang dapat menularkan HIV, cara penularannya, dan hal-hal yang tidak dapat menularkan HIV/AIDS. Cairan tubuh yang dapat menularkan HIV adalah:

1. Darah

2. Cairan vagina dan sperma 3. Air Susu Ibu

Cara penularan HIV bisa dengan beberapa cara, yakni:

1. Hubungan seks dengan orang yang mengidap HIV/AIDS, berhubungan seks dengan pasangan yang berganti-ganti dan tidak menggunakan alat pelindung (kondom).

2. Kontak darah/luka dan tranfusi darah yang sudah terinfeksi HIV. 3. Penggunaan jarum suntik atau jarum tindik secara bersama atau

bergantian dengan orang yang telah terinfeksi HIV. 4. Ibu kepada bayi yang dikandungnya atau disusuinya. HIV tidak menular melalui:

1. Gigitan nyamuk

2. Bersalaman, berpelukan, tinggal serumah

3. Makan/minum bersama dengan alat makan yang sama D. CARA PENCEGAHAN

Menurut Widoyono (2005) dan UNICEF (2012), tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Bersikap setia pada pasangan, hindari berhubungan seks dengan banyak orang atau dengan orang yang memiliki banyak pasangan. 2. Gunakan alat pelindung (kondom) saat berhungan seks.

3. Jauhi pergaulan tidak sehat yang memicu penggunaan narkoba atau seks bebas.

4. Hindari penggunaan jarum suntik atau jarum tindik secara bergantian. 5. Jika anda atau keluarga membutuhkan donor darah, pastikan bahwa

(18)

BAB III HASIL KEGIATAN

No Hari, Tgl, Jam Implementasi Paraf Perawat Evaluasi 1. Jumat, 10 Juni Telah dilakukan S:

2016, 8.30-10.30 pendidikan kesehatan Sebagian besar siswa tentang HIV/AIDS di mengatakan sudah SMP Mataram dengan memahami apa yang jumlah peserta 37 dimaksud HIV/AIDS, siswa penyebab, tanda dan gejala,

(19)

-Siswa dapat menjawab dengan benar sebagian besar pertanyaan yang diajukan oleh pemateri.

-Terdapat perbedaan pada nilai pre-test dan post-test. Pada pre-test, nilai tertinggi yang diperoleh adalah 60 (skor maksimal 100). Pada post-test, nilai tertinggi siswa adalah 100.

A: Pengetahuan siswa mengenai penyakit HIV/AIDS meningkat

P: Mengadakan pendidikan kesehatan terkait maslah pada masa remaja namun

(20)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI (InfoDATIN). (2014). Situasi dan Analisis HIV AIDS. Jakarta.

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen PP dan PL) Kemenkes RI. (2014). Prevalensi HIV dan AIDS di Indonesia. Jakarta.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. (2014). District Health Account Dinas Kesehatan. Yogyakarta.

Batubara, Jose RL. (2011). Adolescent Development (Perkembangan Remaja). Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

UNICEF. (2012). Booklet Penyakit Menular Seksual.

(http://www.unicef.org/indonesia/id/HIV-AIDSbooklet_part3.pdf).

Diakses pada tanggal 5 juni 2016

Mansjoer, Arief., dkk. 2011. Kapita Selekta kedokteran Edisi Keempat Jilid Pertama. Jakarta: Media Aesculapius.

Vicka, Patricia. (2015, 7 November). Ribuan Orang Berusia Produktif di Yogya Positif HIV & AIDS. Metrotvnews.com, dari

http://jateng.metrotvnews.com/read/2015/11/07/188407/ribuan orang-berusia-produktif-di-yogya-positif-hiv-aids

Widoyono (2005). Epidemiologi, Penularan, Pencegahan &

(22)
(23)
(24)
(25)

Lampiran 4. CV Pembimbing Komuda

Nama : Erfin Firmawati, S.Kep., Ns., MNS NIK : 19810708200710173080

Tanggal lahir : Sleman, 8 Juli 1981 Agama : Islam

Alamat rumah : Balangan, Sendangrejo, Minggir, Sleman, Yogyakarta Pekerjaan : Staff Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan,

Departmen Keperawatan Medikal Bedah (KMB), Bagian Neurologi

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Alamat Kantor: Jl. Lingkar Barat Tamantiro, Kasihan, Bantul, Yogyakarta,55183 Email : fifinku_jogja@yahoo.co.id

Riwayat Pendidikan

Tahun Program Perguruan Tinggi Jurusan/Program

Lulus Pendidikan (spk, Studi

diploma, sarjana, magister, spesialis,

dan doktor)

1999 SPK (Sekolah SPK Depkes RI Keperawatan Perawat Kesehatan) Yogyakarta

2002 Diploma AKPER Keperawatan

Universitas Muhammadiyah

Magelang

2006 Sarjana PSIK FK Program Studi Ilmu

Universitas Keperawatan Muhammadiyah

Yogyakarta

2013 Magister Prince of Songkla Nursing Science University,

(26)

Tahun

2013

Pengalaman Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Judul Penelitian/Pengabdian Masyarakat

A pilot study of self-efficacy enhancing education program on family caregivers’ competencies in caring for patients with mild traumatic brain injury

2013 The effect of self –efficacy enhancing education program on family caregiver’s competencies in caring for patients with mild traumatic brain injury in Yogyakarta, Indonesia

2013

2013

Pengaruh program pendidikan kesehatan terhadap komptensi keluarga dalam merawat pasien dengan cedera kepala ringan di Rumah Sakit Umum PKU Yogyakarta dan Rumah Sakit Bantul

Pengaruh Blog Edukatif Tentang Hipertensi Terhadap Pengetahuan tentang Hipertensi dan Perilaku Diet Hipertensi Pada Pasien Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta

Ibm pelatihan terpadu manajemen ibu hamil dan bayi post natal di Klaten

Pengaruh Blog Edukatif tentang Hipertensi Terhadap Perilaku Diet Hipertensi pada Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta

Penyuluhan tentang Hipertensi dan Pemeriksaan Kesehatan ScreeningHipertensi Pembentukan Srikandi ASI Kader Posyandu Wilayah Kecamatan Ngampilan Sebagai Upaya Promosi ASI Di Masyarakat Ngemapilan

Karya Ilmiah

Judul Penerbit

Literature Review : Family caregivers’ need after Proceeding, The fourth traumatic brain injury ASIAN International

Conference on Humanized Health Care (AIC-HHC) 2013 2014 A Pilot study of Self-Efficacy enhancing education Jurnal: Songklanagarind

Program on Family Caregivers’ competencies in Journal of Nursing Vol 34 Caring for Patients with mild Traumatic

2014 The effect of educative blog about diabetes mellitus Proceeding: 1st International (DM) to fasting blood glucose on diabetic in public Nursing

Conference-health center Wirobrajan AIPNEMA

2014 Description level knowledge of diet DM on DM suffer Proceeding: 1st International in region of Wirobrajan Public Helath Center Nursing

(27)

Kegiatan Workshop, Konferensi, Seminar, Simposium

Tahun Kegiatan

2011 International Conference “Current Nursing Care in Clinic and Community” 2011 Semianr” Advanced Wound Care Management: Clinical Application”

2013 Workshop The 1st Joint Effort Between Indonesian & Malaysian Nurses Wound Ostomy Continence (WOC) Nursing Workshop & Conference: Transformation of Knowledge and Skills Towards Safe and Quality Nursing Care

2013 Seminar The 1st Joint Effort Between Indonesian & Malaysian Nurses Wound Ostomy Continence (WOC) Nursing Workshop & Conference: Transformation of Knowledge and Skills Towards Safe and Quality Nursing Care

2013

Prakonggres Himpunan Perawat Neuroscience Indonesia

National Stroke Symposium:Stroke Care at Home: Challenges and Opportunities for Home Care Nurses

Pertemuan Pembinaan AIPNI Regional Jawa tengah-D.I. Yogyakarta di Semarang Annual Meeting Forum Kedokteran Islam Indonesia: Pengembangan Jejaring dan Kerjasama Penelitian Antar Anggota FOKI untuk Meningkatkan Kualitas,Fokus dan Rencana Agenda Penelitian

Workshop Innovation of Nursing Education in Skills Laboratory

Joint Research Workshop: Improving of Nursing Care Trhough Research Collaboration

Interprofessional Education Workshop: Applied Interprofessional Education in Academic and Clinical Setting

Basic trauma and Cardiac Life Support (BTCLS)

International Seminar: the 13th Annual Meeting of Association of Indonesian Nurse education Center (AINEC) “ Continuous Quality Improvement in Nursing Education toward Quality in Nursing Care and Services in the Era of ASEAN Economic Community”

Seminar Nasional AIPNEMA “ Akselerasi Mutu Institusi Pendidikan Tinggi Anggota Asosiasi Institusi Pendidikan Ners MUhammadiyah Aisyiah”

1stInternational Nursing Conference-AIPNEMA,” Building Transcultural Nursing in Education and Practice to Facing ASEAN Community 2015”

(28)

2014 2ndInternational Nursing Seminar: Application of Holistic Care Toward a Better Quality of Health on Long Term Disease

2014 The 1stInternational Neuroscience Nursing Update

2014 Konggres I Himpunan Perawat Naurosains Indonesia (HIPENI) 2015 Workshop Basic Neurology Life Support (BNLS) for Nurses

Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Curriculum Vitae ini adalah benar dan apabila terdapat kesalahan, saya bersedia mem pertanggungjawabkannya.

Yogyakarta, Juni 2016 Yang menyatakan,

(29)

Lampiran 5. CV Anggota Komuda

Nama : Hikmah Syahputri

NIM : 20120320091

Tempat Tanggal Lahir : Klaten, 23 Mei 1995

Alamat : Burikan, Burikan, Cawas, Klaten Email : melanesu@gmail.com

No HP : 08562977215

Nama : Anindya Sekar Utami

NIM : 20120320092

Tempat Tanggal Lahir : Subang, 27 September 1994

Alamat :Perumahan BTI2, Jeblog, Kasihan, Bantul, Yogyakarta Email : anindyasekar94@yahoo.co.id

No HP : 085797000957

Nama : Muhamad Rifki Ardi W

NIM : 20120320094

Tempat Tanggal Lahir : Sleman, 30 Agustus 1993

Alamat : Caturbinangun, Widodomartani, Ngemplak, Sleman Email : wiratamarifki@gmail.com

No HP : 085743018840

Nama : Dewi Pangestuti

NIM : 20120320095

Tempat Tanggal Lahir : Purworejo, 31 Juli 1994

Alamat : Dusun Pungangan RT 01 RW 01 Purworejo Email : Dewipangestuti03@gmail.com

No HP : 087899309137

Nama : Zulfa Ratnaningsih

NIM : 20120320096

Tempat Tanggal Lahir : Sleman, 25 Agustus 1990

Alamat : Tempel, Lumbungrejo, Tempel, Sleman, DIY Email : Zulfaratna@gmail.com

No HP : 087843107100

Nama : Riska Diana

NIM : 20120320097

Tempat Tanggal Lahir : Selante, 06 April 1993

Alamat : Desa Selante kec. Plampang, Sumbawa, NTB Email : riskad06@gmail.com

(30)

Nama : Agil Putra Tri Kartika

NIM : 20120320099

Tempat Tanggal Lahir : Wonosobo, 14 Desember 1994

Alamat : Sariagung RT 03 RW 10 Jaraksari Wonosobo Jateng Email : agil141294@gmail.com

No HP : 087845693555

Nama : Ahmad Nugroho

NIM : 20120320100

Tempat Tanggal Lahir : Bangka Barat, 18 September 1994

Alamat : Perumnas Desa Sukarbiru Kalimantan Parit 3 Kabupaten Bangka Barat

Email : ahmad.n180994@gmail.com

No HP : 085357222528

Nama : Agnes Widhiya Pangesti

NIM : 20120320101

Tempat Tanggal Lahir : Cirebon, 2 Juli 1994

Alamat : Blok Desa No 2 RT 03 RW 01 Desa/Kec Ciwaringin Cirebon

Email : agnes.w.pangesti@gmail.com

(31)
(32)
(33)

Lampiran 8. Satuan Acara Penyuluhan

SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan : HIV/AIDS

Sub Pokok Bahasan : Pengenalan HIV/AIDS

Sasaran : Siswa – siswi kelas 1 dan 2 SMP Negeri Mataram Hari/Tanggal : Jumat, 10 Juni 2016

Tempat : Aula SMP Negeri 1 Mengwi

Pukul : 08.30 – 09.20 WIB

A. Tujuan

1. Tujuan Umum : setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan siswa dapat

mengenal apa yang dimaksud dengan HIV dan AIDS

2. Tujuan Khusus : setelah mendapatkan penyuluhan mengenal HIV dan AIDS,

diharapkan siswa mampu :

∑ Menjelaskan apa yang dimaksug dengan HIV dan AIDS

∑ Mengetahui tanda dan gejala HIV/AIDS

∑ Memahami cara penularan HIV

∑ Mengetahui dan memahami hal – hal yang tidak dapat menularkan HIV

∑ Memahami cara mencegah penularan HIV

B. Materi (Terlampir)

1. Pengertian HIV dan AIDS

2. Tanda dan gejala HIV/AIDS

3. Cara penularan HIV

4. Hal – hal yang tidak dapat menularkan HIV

5. Cara pencegahan penularan HIV/AIDS

(34)

D. Metode Penyuluhan

1. Ceramah

2. Tanya jawab

E. Setting Tempat

LCD Ket erangan :

M eja M eja

: Penyuluh

: Fasilit at or

: Observer

: M oderat o r

F. Pengorganisasian

1. Moderator : M Rifki Ardi Wiratama

2. Penyuluh : Anindya Sekar Utami

3. Fasilitator : Agnes Widhiya Pangesti

4. Observer : Zulfa Ratnaningsih dan Dewi Pangestuti

Rincian Tugas

1. Moderator : Mengatur jalannya penyuluhan, membuka dan menutup acara

2. Penyuluh : Memberikan penyuluhan

3. Fasilitator : Memfasilitasi jalannya penyuluhan

(35)

G. Kegiatan Penyuluh

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH

1. 5 menit Pembukaan :

a. Salam b. Perkenalan

c. Menjelaskan tujuan d. Kontrak waktu

e. Menggali pengetahuan peserta

2. 30 menit Inti :

1. Menjelaskan materi secara detail mengenai :

a. Pengertian HIV dan AIDS b.Gejala HIV

c. Cara penularan HIV/AIDS d.Hal-hal yang tidak menularkan

HIV/AIDS

e. Pencegahan HIV dan AIDS 2. Sesi Tanya jawab

RESPON PESERTA

3. 10 menit Evaluasi materi :

Memberikan 5 pertanyaan yang Menjawab pertanyaan berkaitan dengan materi

4. 5 menit Penutup :

a. Salam penutup a. Menjawab salam

H. Evaluasi Lisan

1. Apakah pengertian dari HIV dan AIDS?

2. Bagaimanakah cara penularan HIV dan AIDS?

3. Hal – hal apa saja yang tidak menularkan HIV dan AIDS?

4. Bagaimanakah tanda dan gejala yang mencolok dari penderita AIDS?

(36)

Materi :

PENGENALAN HIV dan AIDS

A. DEFINISI HIV/AIDS

HIV adalah singkatan dari Human Immuno deficiency Virus. HIV merupakan retrovirus yang artinya dapat menggunakan sel tubuhnya sendiri dalam memproduksi diri. HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh tidak bisa bertahan terhadap segala bentuk penyakit. Bila sistem kekebalan tubuh sudah lemah atau rusak, maka tubuh akan terserang oleh berbagai penyakit seperti TBC, diare, sakit kulit, dan sebagainya. Kumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh akibat menurunnya sistem imun itulah yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) (UNICEF, 2012).

B. TANDA DAN GEJALA

(37)

Masa HIV dapat berlangsung selama kurang lebih 10 tahun. Setelah virus HIV menggerogoti tubuh selama bertahun-tahun, maka sistem imun tubuh akan rusak dan pasien HIV mulai mudah terserang berbagai penyakit. Pada saat inilah orang tersebut sudah terserang AIDS. Tanda dan gejala yang mencolok pada penderita AIDS adalah diare yang terus menerus, pembengkakan kelenjar getah bening, kanker kulit, sariawan yang sangat parah, dan berat badan turun secara drastis (Mansjoer, 2011).

C. CARA PENULARAN

UNICEF (2012) menjelaskan bebrapa hal penting terkait cara penlaran HIV/AIDS, diantaranya adalah jenis cairan yang dapat menularkan HIV, cara penularannya, dan hal-hal yang tidak dapat menularkan HIV/AIDS.

Cairan tubuh yang dapat menularkan HIV diantaranya adalah:

1. Darah

2. Cairan vagina dan sperma 3. Air Susu Ibu

Cara penularan HIV bisa dengan beberapa cara, yakni: 1. Hubungan seks

Hubungan seks dengan orang yang mengidap HIV/AIDS, berhubungan seks dengan pasangan yang berganti-ganti dan tidak menggunakan alat pelindung (kondom).

2. Kontak darah/luka dan tranfusi darah yang sudah terinfeksi HIV. 3. Penggunaan jarum suntik atau jarum tindik secara bersama atau

bergantian dengan orang yang telah terinfeksi HIV.

(38)

HIV tidak menular melalui: 1. Gigitan nyamuk

2. Bersalaman, berpelukan, berciuman

3. Makan/minum bersama dengan alat makan yang sama 4. Tinggal serumah

D. CARA PENCEGAHAN

Menurut Widoyono (2005) dan UNICEF (2012), tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Bersikap setia pada pasangan, hindari berhubungan seks dengan banyak orang atau dengan orang yang memiliki banyak pasangan, 2. Gunakan alat pelindung (kondom) saat berhungan seks

3. Jauhi pergaulan yang tidak sehat yang memicu penggunaan narkoba atau seks bebas.

4. Hindari penggunaan jarum suntik atau jarum tindik secara bergantian. 5. Jika anda atau keluarga membutuhkan donor darah, pastikan bahwa

(39)

Daftar Pustaka

1. Batubara, Jose RL. 2011. Adolescent Development (Perkembangan Remaja). Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

2. UNICEF. 2012. Booklet Penyakit Menular Seksual.

(http://www.unicef.org/indonesia/id/HIV-AIDSbooklet_part3.pdf ).

Diakses pada tanggal 5 juni 2016

3. Mansjoer, Arief., dkk. 2011. Kapita Selekta kedokteran Edisi Keempat Jilid Pertama. Jakarta: Media Aesculapius

(40)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian lain Jahangir et al 2004 juga menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang kuat terhadap kesediaan karyawan untuk terlibat dalam organizational

Penggunaan oblong table berguna untuk kenyamanan para peserta meeting atau seminar , karena meja tersebut relative lebar.Keuntungan table set up semacam ini adalah semua peserta duduk

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, sebagai bukti pemenuhan syarat bagi calon anggota Majelis Rakyat Papua sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan maka saran dalam penelitian ini adalah Pemerintah diharapkan dapat menjaga kestabilan penerimaan pajak

(2) Dalam melaksanakan pembatasan akses atas sumber daya dan pencatatannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pimpinan SKPD wajib memberikan akses hanya kepada pegawai

Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah pertumbuhan tinggi, diameter, berat basah total, berat kering total, Hasil rekapitulasi sidik ragam pengaruh pemberian Arang

Hal ini dapat disebabkan kedua komoditi tersebut sudah termasuk pada kategori barang inferior bagi negara-negara anggota OKI terutama yang memiliki pendapatan per

Peneliti memberikan saran kepada pengusaha UMKM Tenun Ikat Troso Jepara terutama pada faktor orientasi pasar dan strategi bisnis dalam peningkatan kinerja