• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagian bagian dari Generator Van de Graff Sederhana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bagian bagian dari Generator Van de Graff Sederhana"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Bagian bagian dari Generator Van de Graff Sederhana

Adapter Di dalam adapter terdapat transformator sebagai pengubah dari arus PLN yaitu arus Ac menjadi arus DC menggunakan prinsip insuktansi bersama.Arus DC ini yang berfungsi sebagai sumber energi untuk menggerakkanmotor atau dinamo.

Dinamo atau motor DC (huruf F) Sebagai penggerak belt atau karet dan ujung penggeraknya sebagai penghasil muatan negatif.

Konduktor A (Kubah A / Kaleng): terbuat dari logam dan hampir bulat seperti bola bentuknya B merupakan penopang konduktor rongga A: terbuat dari bahan isolator

Tiang penopang isolator terpasng pada C yang terbuat dari logam yangbiasanya (grounded) Sebuah sabuk D (belt) karet yang tak berujung pangkal yang bersifat tak menghantar melingkari dua buah katrol atas, E dan katrol bawah, F yang juga tidak menghantar

Roller F terhubung dengan pengayuh yang dihubungkan dengan motor listrik kecil. Katrol E dan F dilapisi dengan bahan yang berlainan, yaitu katrol E terbuat dari nylon dan pada pengayuh terbuat dari plastik. Dipilih 8 sedemikian rupa sehingga bila sabuk D bersentuhan dengan F, pita akan memperoleh muatan positif, sedangkan bila bersentuhan dengan E, akan mendapat muatan negatif. Ujung runcing G dan H yang terbuat dari logam dalam hal ini adalah kabel disambungkan secara listrik pada bola konduktor (kaleng) A disebelah atas dan pada alas C. ujung runcing H yang berada pada bagian atas berfungsi untuk menarik elektron-elektron dari sabuk.

Ketika motor DC dihidupkan, logam berongga A menyerap muatan-muatan yang ada disekitarnya, kemudian dialirkan oleh kawat serabut G untuk diserap oleh karet D yang diputarkan oleh dinamo F. Muatan-muatan yang diserap oleh karet dibawa berputar menuju kawat serabut H yang dihubungkan dengan ground untuk menyerap muatan negatifnya, sehingga pada kawat hanya tersisa muatan positif saja.

Mutan-muatan positif tersebut dibawa berputar kembali menuju kawat serabut G, yang kemudian disalurkan ke logam berongga A, sehingga muatan-muatan positif berkumpul di logam berongga A, Akibatnya logam berongga A memiliki muatan positif lebih banyak dari pada bumi, dan apabila ada benda yang positif mendekati logam misalnya tisu, maka benda tersebut akan menjauhi logam berongga A karena terjadi gaya tolak menolak.

Multimeter

(2)

Multimeter atau multitester adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amperemeter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM(digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.

Sebuah multimeter merupakan perangkat genggam yang berguna untuk menemukan kesalahan dan pekerjaan lapangan, maupun perangkat yang dapat mengukur dengan derajat ketepatan yang sangat tinggi.

Cara Menggunakan Multimeter / 

Multitester

Dickson Kho Pengujian Komponen

Cara Menggunakan Multimeter – Multimeter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur Voltage (Tegangan), Ampere (Arus Listrik), dan Ohm

(Hambatan/resistansi) dalam satu unit. Multimeter sering disebut juga dengan istilah Multitester atau AVOMeter (singkatan dari Ampere Volt Ohm Meter). Terdapat 2 jenis Multimeter dalam menampilkan hasil pengukurannya yaitu Analog Multimeter (AMM) dan Digital Multimeter (DMM).

Sehubungan dengan tuntutan akan keakurasian nilai pengukuran dan kemudahan pemakaiannya serta didukung dengan harga yang semakin terjangkau, Digital Multimeter (DMM) menjadi lebih populer dan lebih banyak dipergunakan oleh para Teknisi Elektronika ataupun penghobi Elektronika.

(3)

 Voltage (Tegangan) AC dan DC satuan pengukuran Volt

 Current (Arus Listrik) satuan pengukuran Ampere

 Resistance (Hambatan) satuan pengukuran Ohm

 Capacitance (Kapasitansi) satuan pengukuran Farad

 Frequency (Frekuensi) satuan pengukuran Hertz

 Inductance (Induktansi) satuan pengukuran Henry

 Pengukuran atau Pengujian Dioda

 Pengukuran atau Pengujian Transistor

Bagian­bagian penting Multimeter

Multimeter atau multitester pada umumnya terdiri dari 3 bagian penting, diantanya adalah :

1. Display

2. Saklar Selektor 3. Probe

Gambar dibawah ini adalah bentuk Multimeter Analog dan Multimeter Digital beserta bagian-bagian pentingnya.

Cara Menggunakan Multimeter untuk Mengukur Tegangan, Arus listrik dan 

Resistansi

(4)

1. Cara Mengukur Tegangan DC (DC Voltage)

1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV

2. Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 6 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Analog Multimeter) **Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.

3. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Hati-hati agar jangan sampai terbalik.

4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

2. Cara Mengukur Tegangan AC (AC Voltage)

1. Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV

2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin

mengukur 220 Volt, putar saklar selector ke 300 Volt (khusus Analog Multimeter) **Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang tertinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.

3. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk Tegangan AC, tidak ada polaritas Negatif (-) dan Positif (+)

(5)

 3. Cara Mengukur Arus Listrik (Ampere)

1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCA

2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika Arus yang akan diukur adalah 100mA maka putarlah saklar selector ke 300mA (0.3A). Jika Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka sekering (fuse) dalam Multimeter akan putus. Kita harus menggantinya sebelum kita dapat memakainya lagi. 3. Putuskan Jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke beban,

4. Kemudian hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita putuskan tersebut. Probe Merah ke Output Tegangan Positif (+) dan Probe Hitam ke Input Tegangan (+) Beban ataupun Rangkaian yang akan kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat gambar berikut ini.

(6)

4. Cara Mengukur Resistor (Ohm)

1. Atur Posisi Saklar Selektor ke Ohm (Ω)

2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur. Biasanya diawali ke tanda “X” yang artinya adalah “Kali”. (khusus Multimeter Analog)

3. Hubungkan probe ke komponen Resistor, tidak ada polaritas, jadi boleh terbalik. 4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. (Khusus untuk Analog Multimeter,

Gambar

Gambar dibawah ini adalah bentuk Multimeter Analog dan Multimeter Digital beserta bagian-bagian pentingnya.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu struktur kalimat dan tipe-tipe sentence fragments atau kalimat tidak lengkap yang ada di abstrak skipsi kualitatif yang dibuat

dibicarakan ini adalah pemerintah dan bukan swasta, namun dengan adanya target peningkatan pendapatan retribusi juga tak dapat dipungkiri bahwa pada dasarnya Disbudpar ingin

Mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 (Lembaran Daeran Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2012 Nomor 18)

Tahap eksplorasi merupakan tahap pertama dalam rangka penciptaan sebuah karya seni. Oleh sebab itu, pengamatan lapangan terhadap objek yang menjadi sumber ide

Dari semua hasil dan pembahasan penelitian maka dapat disimpulkan melalui sebuah model komunikasi pemasaran, dengan berfokus pada bauran promosi (Promotion, Place,

Persepsi kurang baik terhadap MKU tersebut amat bertentangan dengan tujuan dari penyelenggaraan kelompok mata kuliah tersebut yakni sebagai usaha membantu perkembangan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka seluruh hipotesis penelitian yang telah penulis tegakkan sebelumnya