• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Membaca Al-Quran untuk Meningkatkan Daya Ingat pada Remaja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Membaca Al-Quran untuk Meningkatkan Daya Ingat pada Remaja"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Membaca Al-Quran untuk Meningkatkan Daya Ingat

pada Remaja

SKRIPSI

Oleh:

Tijarotin Jannah

NIM: 07.810.230

(2)

2011

Pengaruh Membaca Al-Quran untuk Meningkatkan Daya Ingat

pada Remaja

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Sarjana Psikologi (S-1)

Oleh:

Tijarotin Jannah

NIM: 07.810.230

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Membaca Al-Quran untuk Meningkatkan Daya Ingat pada Remaja , sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Tulus Winarsunu, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Dr. Latipun, M.Kes (Dosen Pembimbing I) dan Bapak Salis Yuniardi (Dosen Pembimbing II) yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna, hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. Ibu Iswinarti, M.Si dan Ibu Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Psi selaku dosen wali yang telah mendukung dan memberi pengarahan sejak awal perkulihan hingga selesainya skripsi ini.

4. Perpustakaan UIN Malang yang telah memberikan ijin dan fasilitas untuk mengumpulkan teori.

5. Kepala SMPN 1 Sumbersuko-Lumajang yang telah memberikan ijin dan fasilitas bagi penulis untuk melakukan penelitian.

6. Murid-murid SMPN 1 Sumbersuko-Lumajang yang telah bersedia menjadi subjek penelitian.

7. Bapak Yudi Suharsono, M.Si, yang telah memberi motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

(7)

9. Ayah dan Ibu yang selalu memberi dukungan, do a dan kasih sayang sehingga penulis memiliki motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

10.Kakanda (Khismawati, Yaslan Muqoddas, Tartila Laila, dan Susilo Ubudiya) atas curahan kasih sayang yang begitu dalam mengajari penulis untuk tetap berjuang. 11.Linda Maya Sari yang telah membantu penulis dari segi moral maupun materi. 12.Keluarga besar Bu Tuni sebagai ibu yang telah membimbing dan menyayangi

penulis mulai awal kuliah hingga skripsi selesai.

13.Teman-teman psikologi 2007 khususnya kelas F yang telah memberikan dukungan dan motivasi.

14.Kak Vidya yang telah menyadarkan penulis untuk optimis dalam mengerjakan skripsi.

15.Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.

Malang, 12 Agustus 2011

(8)

DAFTAR ISI

2. Ciri-ciri Perkembangan Kognitif Tahap Operasi Formal 9

3. Ciri-ciri Aspek Kognitif 10

8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ingatan 19

(9)

A. Jenis dan Desain Penelitian 31

B. Variabel Penelitian 31

C. Populasi dan Sampel 32

D. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data 34

E. Validitas dan Reabilitas 35

F. Prosedur Penelitian 35

G.

Teknik Analisa Data 36

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37

A. Deskripsi Data 37

B. Analisis Data 39

C. Pembahasan 42

BAB V. PENUTUP 45

A. Kesimpulan 45

B. Saran 45

DAFTAR PUSTAKA 46

(10)

Daftar Tabel

Tabel 1. Pretest sebelum pemberian perlakuan berlangsung 37

(11)

Daftar Gambar

Gambar 1. Model memori Waugh dan Norman yang dimodifikasi 17 Gambar 2. Efek posisi serial 20 Gambar 3. Manfaat membaca Al-Quran 27 Gambar 4. Kerangka berpikir peneliti 30 Gambar 5. Pretest dan postest daya ingat pada kelompok perlakuan. 39

(12)

Daftar Lampiran

Surat Keterangan Izin Penelitian 49

Surat Keterangan Usai Penelitian 50

Surat Peminjaman dan Pembelian Alat Tes 51

Infoment Concent 52

Modul Eksperimen 53

(13)

Daftar Pustaka

Al-Quran dan Terjemahannya. (2010). (Ed. Kedua) Bandung: PT Mizan Pustaka.

Al-Qaradhawi, Y. (2008). Bagaimana berinteraksi dengan Al-Quran. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar.

Al-Qaththan, M. (2009). Pengantar studi ilmu Al-Quran. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar.

Adz-Dzakiey, B. H. (2006). Prophetic intelligence; kecerdasan kenabian. Yogyakarta: Pustaka Al-Furqon.

Aziz, A. M. (2008). Kedasyatan Al-Fatihah. Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra Azwar, S. (1986a). Reliabilitas dan validitas interpretasi dan komputasi.

Yogyakarta: Libert.

Azwar, S. (2007b). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Baharuddin. (2007). Psikologi pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Dariyo, A. (2004). Psikologi perkembangan remaja. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia Fakultas Psikologi UMM. (2010). Pedoman penyusunan skripsi. Malang: UMM

Press.

Fakultas Psikologi UI. (1979). Manual tes cultural fair intelligence. Jakarta: Urusan reproduksi dan distribusi alat-alat tes.

Fakultas Psikologi. UGM. (1984). Informasi Tes. (Ed pertama). Yogyakarta. Latipun. (2004). Psikologi eksperimen. (Ed kedua) Malang: UMM Press. Makhdlori, M. (2007). Keajaiban membaca Al-Quran. Jogjakarta: DIVA Press.

Nashori & Muchram. (2002). Mengembangkan kreativitas dalam perspektif Psikologi Islam. Jakarta: Menara Kudus.

Papalia, E. D., Old, W.S., & Feldman, D.R. (2009). Human development. (Ed. sepuluh). Jakarta: Salemba Humanika.

Rahmat, J. 2007. Psikologi komunikasi. Bandung: PT. Remaja rosdakarya. Santrock, W.J. (2002). Pekembangan masa hidup. Jakarta: Erlangga. Suharnan. (2005). Psikologi kognitif. Surabaya: Srikandi.

Sujanto, A. (2006). Psikologi umum. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

(14)

Sensa, D.M. (2005b). Komunikasi Qur aniah: tadabur untuk pensucian jiwa. Bandung: PUSTAKA ISLAMIKA.

Solso, L.R , Maclin, O & Maclin, K. M. (2008). Psikologi kognitif. Jakarta: Erlangga. Shaleh, R. A. 2008. Psikologi suatu pengantar dalam perspektif islam. Jakarta:

Prenada Media Group.

Syamsu, Y. (2010). Psikologi perkembangan anak & remaja. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Yusufi. (2009). Ada Tuhan dibalik jiwa yang tenang. Jogjakarta: Fima Rodheta Winarsunu, T. (2007). Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan. (Ed.

revisi). Malang: UMM Press

(15)

Ce document à été crée avec Win2pdf disponible à http://www.win2pdf.com/fr

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan yang dialami oleh seseorang dengan perubahan proses perkembangan, maka bentuk tanggung jawab akan mengalami peningkatan begitu juga halnya dengan remaja. Hal ini dikarenakan remaja memasuki tingkat perkembangan kognitif tertinggi operasional formal (tahapan akhir perkembangan kognitif dari piaget yang ditandai dengan kemampuan untuk berpikir abstrak) (Papalia E. D., Old, W.S., & Feldman, D.R, 2009). Tahap akademik juga mengalami peningkatan dari Sekolah Dasar (SD) menuju ke-Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tingkatan akademik menuntut individu untuk bisa cepat mengikuti bentuk kegiatan lembaga sekolah yang baru, sehingga jumlah mata pelajaran juga mengalami peningkatan.

Meningkatnya jumlah mata pelajaran terkadang mereka kurang fokus dalam proses belajar mengajar, sehingga kurang bisa menerima informasi dengan maksimal apa yang telah disampaikan oleh seorang guru. Dengan jumlah mata pelajaran yang cukup banyak bagi remaja yang duduk dibangku sekolah akan mengalami kesulitan untuk mencerna dan menyimpan informasi yang diterima, sedangkan disisi lain remaja juga dituntut untuk bisa menyerap dan menyimpan informasi yang disampaikan ketika proses belajar mengajar berlangsung, dengan kemampuan individu yang berbeda-beda maka tidak semua informasi yang diberikan seorang guru akan diterima dengan baik, hal ini mengakibatkan individu mengalami kebingungan.

Kebingungan yang terjadi pada individu selain dikarenakan kegiatan akedemik individu juga memiliki kegiatan-kegiatan eksternal (pramuka, ketrampilan, kesenian, dan lain sebagainya) yang harus dilakukan oleh individu sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri.

(17)

2

pemahaman diri tergantung pada suatu kesadaran yang berkesinambungan yang hanya dapat terlaksana dengan adanya ingatan.

Ingatan atau memory merupakan sistem yang sangat terstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya, dikemukakan oleh Rakhmat, J, (2007). Terjadinya ingatan pada individu melewati proses-proses tertentu yakni: perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan. Perekaman yang biasa kita kenal dengan encoding adalah pencatatan informasi melalui reseptor indera dan sirkit sarat

internal. Penyimpanan (storage), proses yang kedua adalah menentukan berapa lama informasi itu berada pada kita dalam bentuk apa, dan ada dimana. Penyimpanan bisa aktif maupun pasif. Kita dikatakan menyimpan secara aktif, apabila kita memberika informasi tambahan. Kita mengisi informasi yang tidak lengkap dengan kesimpulan kita sendiri. Mussen dan Rosenzweig menjelaskan Pemanggilan (retrieval), biasanya dalam keseharian kita sebut dengan istilah mengingat lagi, adalah menggunakan informasi yang disimpan, hal ini dinyatakan oleh Rakhmat (2007).

Adapun bentuk yang diingat berupa angkah, huruf, peristiwa, tempat, dan gambar dan direspon melalui mata dan telinga. Sedangkan fungsi ingatan ada tiga bagian yakni 1) mencamkan (learning), meletakkan kesan sehingga kesan-kesan itu dapat disimpan dan sewaktu-waktu dapat direproduksi atau dapat ditimbulkan kembali. Apa yang dicamkan dalam alam kejiwaan itu adalah hal-hal yang pernah dialami. Upaya ini dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan sengaja dan tidak sengaja. 2) menyimpan (retaining), Yang disimpan adalah berupa lukisan-lukisan jiwa yang diperoleh dari dunia luar melalui inderanya, dan juga pengertian-pengertian atau segala sesuatu yang bersandar pada kekuatan berpikir, dan 3) memproduksi (recalling), Yaitu suatu aktivitas jiwa untuk menimbulkan kembali kesan-kesan (traces) yang tersimpan dalam ingatan, uraian tersebut dikemukakan oleh Rakhmat (2007).

(18)

3

seperti pemberian waktu yang terbatas dalam ujian terhadap siswa sekolah, bisa menyulitkan dalam recalling informasi (pelajaran) yang sudah diterima. Padahal seperti yang kita ketahui daya ingat yang baik akan sangat membantu kita dalam kehidupan sehari-hari, baik itu dalam dunia pendidikan, perkerjaan maupun hal lainnya. Tetapi, ingatan kita sering sekali tidak bekerja secara efektif, sehingga kita sering sekali mengalami lupa dalam mengingat hal detil dalam kehidupan kita, dikemukakan oleh Rakhmat (2007).

Tekanan dan kondisi seseorang mempengaruhi proses kinerja ingatan, WAIS (Weschler Adult Intelligence Scale) menjelaskan bahwa individu yang mengalami kecemasan dan keraguan yang obsesif secara signifikan akan memperoleh skor yang rendah dalam memori, disamping itu seseorang yang sangat kompetitif tetapi mudah cemas dalam situasi kompetitif bisa memperoleh skor yang rendah. Hal tersebut menerangkan bahwa kondisi seseorang memiliki pengaruh yang cukup besar dalam proses mengingat, dikarenakan kinerja ingatan tidak bisa berdiri sendiri melainkan banyak faktor yang mempengaruhinya. Sedangkan kemampuan individu untuk mengingat mengalami perbedaan dikarenakan latar belakang yang berbeda.

Hal ini dibedakan menjadi dua bagian yakni kemampuan mengingat dengan jangka pendek (STM) dan kemampuan mengingat dengan jangka panjang (LTM). Individu yang kemampuan STM lebih sering digunakan maka hanya bisa mengingat dalam jangka waktu detik dan menit, sedangkan individu yang kemampuan LTM

lebih sering digunakan maka memiliki rentan waktu yang cukup lama dengan hitungan minggu, bulan, dan tahun. Untuk bisa memfungsikan LTM maka kemampuan STM-nya perlu difungsikan secara maksimal, hal ini dikarenakan kemampuan STM merupakan langkah pertama untuk bisa memasuki LTM.

Kemampuan STM yang sering digunakan dibanding kemampuan LTM maka kemampuan mengingat untuk jangka panjang bisa dikatakan rendah. Adapun cara untuk mewujudkan LTM maka informasi yang telah didapat perlu diulangi beberapa kali sehingga informasi yang didapatkan masuk ke-dalam area LTM. Dengan terjadinya proses STM menuju LTM maka informasi yang telah didapatkan bisa bertahan lama sehingga memudahkan seseorang untuk bertindak.

(19)

4

kinerja ingatan bisa maksimal, Untuk bisa memaksimalkan kinerja ingatan yakni dengan cara menjaga dan meningkatkan kinerja ingatan sehingga ingatan bisa bekerja dengan maksimal dan memberikan hasil yang maksimal juga. Adapun cara-cara untuk meningkatkan ingatan atau memori adalah makan-makanan bergizi dengan menjaga pola makan, mengkonsumsi suplemen, dan istirahat secukupnya. Menurut Nelson (2005) menjelaskan bahwa salah satu untuk mengefektifkan ingatan dengan cara mempraktikan pengulangan berkala, dikarenakan pengulangan berkala lebih tahan lama daripada pembelajaran yang terkonsentrasi pada suatu periode singkat (percobaan yang dipadatkan).

Selain hal tersebut maka ada hal lain yang bisa meningkatkan, menurut Suharnan (2005) yakni melatih kinerja ingatan yakni dengan cara mewarnai, majeri visual, organisasi, simbol, mediasi, dan pendekatan multi model. Pendekatan multi model menekankan bahwa untuk meningkatkan daya ingat, seseorang harus memperhatikan kondisi mental dan fisiknya, sikap terhadap ingatan, konteks sosial, menggunakan manipulasi mental-pengulangan, perhatian terfokus pada rincian isyarat, menggunakan kode semantik, dan melibatkan aspek-aspek emosional terhadap bahan yang ingin diingat, dikemukakan oleh Suharnan (2005).

Hal ini menunjukkan bahwa kondisi seseorang akan mempengaruhi pada proses mengingat yang mengakibatkan kondisi emosi kurang stabil, WAIS (Weschler Adult Intelligence Scale) menjelaskan bahwa skor yang rendah dalam memori menunjukkan kurangnya kemampuan konsentrasi yang mungkin dihasilkan oleh kecemasan atau proses-proses berpikir yang tidak tepat. Oleh karena itu perlu adanya cara untuk menyehatkan kondisi mentalnya sehingga kondisi emosi juga mengalami kestabilan. Dengan kondisi mental dan emosi yang stabil maka proses mengingat akan bekerja sesuai dengan fungsinya dan meningkatkan daya ingat.

Berbagai macam cara untuk mewujudkan mental yang sehat yakni dengan cara: berpikir positif, berolah raga outbond, mengkonsumsi vitamin dan suplemen, memperbaiki pola hidup dan pola makan dan lain sebagainya. Hal tersebut merupakan alternative pengobatan ketika kondisi mental kurang sehat, Selain cara tersebut maka ada alternative lain yang bisa dijadikan obat yaitu Al-Quran.

Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat

(20)

5

Dari ayat diatas menunjukkan bahwa Al-Quran bisa djadikan obat untuk semua penyakit bagi orang yang meyakininya. Sehingga Al-Quran bisa dijadikan salah satu solusi untuk menstabilkan kondisi mental. Hal ini dikarenakan Al-Quran merupakan sumber kebaikan dan ilmu. Selain itu Al-Quran juga banyak mengandung berkah, sehingga bisa mendatangkan hal-hal positif terjadi. Dari uraian tersebut menunjukkan peran fungsi Al-Quran bagi orang-orang yang meyakininya memberikan dampak yang positif. Banyak cara untuk memanfaatkan fungsi Al-Quran salah satunya adalah membacanya. Dengan membacanya maka banyak hal yang didapatkan didalamya yakni (mewujudkan ketenangan jiwa, memperoleh keberkahan, memfungsikan akal dan lain sebagainya).

Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati akan menjadi tenteram,(QS: 7: 8)

Ayat diatas menerangkan bahwa hanya mengingat Allah lah hati menjadi tenteram sehingga keluar dari kegelapan kepada cahaya yang terang benderang, dengan keluarnya dari kegelapan maka sifat Rahim akan tercurahkan untuk orang-orang yang mengingat-Nya, dengan tercurahnya sifat Rahim maka akan bisa mewujudkan karya-karya besar sehingga memberi manfaat bagi semua pihak dan khususnya pelaku orang yang mengingat-Nya. Berbagai macam cara untuk mengingat Allah salah satunya adalah membaca Al-Quran. Membaca Al-Quran adalah memahami, menelaah, dan mengkaji makna dan pesan-pesannya melalui ilmu tafsir (Adz-zkiey, A. M., 2006).

Berdasarkan keterangan diatas maka keyakinan masyarakat bahwa seseorang yang hafal Al-Quran memiliki daya ingat yang cukup baik, hal ini berdasarkan A lim Ulama yang yang memiliki daya ingat yang cukup baik dikarenakan beliu telah menghafal ayat-ayat Al-Quran secara keseluruhan. Maka tidak diragukan lagi jika membaca Al-Quran menjadi salah satu alternative untuk meningkatkan daya ingat, hal ini dikarenakan Al-Quran bisa memberikan banyak rangsangan yakni agar menjadi penuntut ilmu, agar menggunakan akal, untuk ditafakuri, dan meraih kedudukan hamba Allah Swt. yang disucikan, Sehingga kinerja ingatan atau memory

(21)

6

Menurut Dokter Ahmad Al-Qadhy bersama beberapa dokter lainnya yang Muslim pernah melakukan eksperimen di sebuah rumah sakit khusus dan termasuk rumah sakit terbesar di bilangan Florida Amerika Serikat, dengan cara membaca Al-Quran kepada beberapa pasien disana, yang didukung dengan beberapa peralatan canggih untuk mendeteksi pengaruh bacaan itu terhadap diri mereka. Pasien-pasien itu ada yang Muslim, kafir, orang Arab dan non-Arab. Yang mengagumkan, bacaan itu mempunyai pengaruh yang positif terhadap mereka semua, dengan tingkat pengaruh yang berbeda-beda tentunya. Orang Arab yang Muslim berbeda dengan orang Arab yang bukan Muslim. Orang Muslim yang bukan Arab berbeda dengan orang non-Muslim, Tapi semuanya mempunyai tingkat pengaruh. Hal ini menunjukkan bahwa kalam ini mempunyai rahasia yang khusus, yang tidak terdapat dalam perkataan manusia mana pun, baik itu berupa essay, prosa maupun sajak (Al-Qaradhawi, Y., 2008, hal. 166).

Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa bacaan Al-Quran memberi dampak positif pada semua pihak, maka dari uraian tersebut mengasumsikan untuk menspecifikkan pengaruh bacaan Al-Quran pada daya ingat. Dengan meningkatnya daya ingat maka tugas-tugas yang diemban bisa dilakukan dengan maksimal, sehingga hasilnyapun juga maksimal.

Dari Anas ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda, Pembaca Al-Quran itu

tidak akan pikun, .

Hadist tersebut maka diasumsikan membaca al-Quran sebagai salah satu alternative untuk meningkatkan daya ingat. Hal ini dikarenakan Membaca Al-Quran tidak diragukan lagi dapat memberikan ketenangan bagi pembaca dan pendengarnya sehingga dengan terjadinya kondisi yang tenang maka individu bisa lebih banyak dan mudah untuk menyerap informasi. Dalam sebuah hadits disebutkan secara jelas dengan menggunakan kata sakinah seperti berikut ini. Dari Abi Hurairah Ra: bersabda Rasulullah Saw: Dan tidaklah suatu kaum berkumpul di dalam satu rumah

di antara rumah-rumah Allah untuk membaca kitab Allah dan mempelajarinya di

antara mereka kecuali turun kepada mereka sakinah dan mereka akan diliputi oleh

rahmat dan dikelilingi oleh para malaikat serta dicatat oleh Allah di antara

orang-orang yang berada pada sisi-Nya (HR. Muslim).

(22)

7

positif (Optimis, semangat, kreatif, mudah meyerap informasi, berprestasi, mudah membantu orang lain dan lain sebagainya) Hal ini disampaikan dalam firman Allah:

Dan Al Quran ini adalah suatu kitab (peringatan) yang mempunyai berkah

yang telah Kami turunkan (QS: Al Anbiyaa': 50)

B. Rumusan Masalah

Dari uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu bagaimana pengaruh membaca Al-Quran dalam meningkatkan daya ingat pada remaja.

C. Tujuan Penelitian

Peneliti menetapkan tujuan dalam penelitian ini, yaitu: Untuk mengetahui pengaruh membaca Al-Quran dalam meningkatkan daya ingat pada remaja.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Manfaat secara teoritis yakni: diharapkan hasil penelitian dapat menjadi alternatif upaya untuk membantu proses peningkatan daya ingat pada siswa. 2. Manfaat secara praktis yaitu membaca Al-Qur an sebagai salah satu solusi untuk

(23)

Ce document à été crée avec Win2pdf disponible à http://www.win2pdf.com/fr

Referensi

Dokumen terkait

Balok adalah bangun ruang yang pasang dibentuk oleh tiga pasang persegi panjang dan tiap persegi panjang mempunyai bentuk dan ukuran yang sama1. Tiga pasang persegi panjang

Hasil jumlah daun tertinggi diperoleh pada perlakuan dosis 15 tha -1 dengan waktu aplikasi 4 MST, jumlah N yang tertinggi pada hasil penelitian di lapangan,

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI OPERASI ALJABAR SMP TAHUN PELAJARAN

bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 24 ayat (2) Peraturan Bupati Karawang Nomor 62 Tahun 2014 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Keluarga

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi ini dengan judul

III.1 Pengujian Kuat Tekan Beton Inti (Concrete Core Compressive Strength) Pengujian Kuat Tekan dilakukan dalam kondisi dimana kita menginginkan penilaian mengenai

Berdasarkan hasil analisis menggunakan Teknik analisis regresi data panel dan pengukuran dividend payout ratio dengan menggunakan variabel kinerja keuangan dengan

Pegangan pada pelipis, dilakukan dengan pegangan dua tangan, apabila Anda sudah berada di belakang korban, segera pegang pelipisnya dengan dua tangan, kemudian Anda