• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP PEMENUHAN HAK KORBAN DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS DI YOGYAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENUTUP PEMENUHAN HAK KORBAN DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS DI YOGYAKARTA."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

38 BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan yang telahb dijelaskan diatas, maka dapat diambil kesimpulan :

1. Realisasi pemenuhan hak korban dalam kecelakaan lalu lintas, yaitu : a. Korban berhak mendapatkan pertolongan dan perawatan dari pihak

yang bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan lalu lintas dan/atau Pemerintah

b. Ganti kerugian dari pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan lalu lintas

c. Santunan kecelakaan lalu lintas dari PT. Jasa Raharja

2. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pemenuhan hak korban dalam kecelakaan lalu lintas, yaitu

a. Korban seringkali terlambat dalam pengajuan dana santunan

b. Korban seringkali terlambat dalam hal memberikan laporan kepada pihak Kepolisian bahwa korban telah mengalami kecelakaan lalu lintas

(2)

39 B. Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan dalam bentuk kesimpulan diatas, maka penulis memberi masuka seperti :

1. Korban kecelakaan lalu lintas sebaiknya langsung mengajukan dana santunan kepada PT. Jasa Raharja

2. Korban kecelakaan lalu lintas sebaiknya langsung melaporkan kejadian kecelakaan yang dialaminya kepada Pihak Kepolisian

(3)

40 Daftar Pustaka

Buku

Arif Gosita, 1993, Masalah Korban Kejahatan, CV Akademika Pressindo, Jakarta, hlm 65

Bambang Waluyo, 2011, Viktimologi perlindungan saksi dan korban, edisi pertama, Sinar Grafika, Jakarta, hlm 10

M. Karjadi, 1975, Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan Kecelakaan Lalu lintas (Kewajiban dan Wewenang Polisinil), Politeria, Bogor, hlm 78

Muladi, 2005, HAM dan Perspektif Sistem Peradilan Pidana, Refika Aditama, Bandung, hlm 108

Ralph de Sola, 1998, Crime Dictionary, Facts on File Publication, New York, hlm 188

Rena Yulia, 2010, Viktimologi perlindungan hukum terhadap korban kejahatan, Graha Ilmu, Yogyakarta, hlm 50

Soerjono Soekantio, 1984, Inventarisasi dan Analisa terhadap Perundang-undangan Lalu Lintas, Pusat Penelitian dan Pengembangan, Fakultas Hukum Universitas Tarumanegara, CV Rajawali, jakarta, hlm 21

Siswanto Sunarso, 2012, Viktimologi dalam Sistem Peradilan Pidana, Sinar Grafika, edisi pertama, hlm 42

(4)

41 Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Republik Indonesia No, 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Undang-Undang Republik Indonesia No, 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan korban

Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1993 tentang Prasarana Jalan Raya dan lalu lintas Website

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi tertekan yang berasal dari dalam diri korban kecelakaan lalu lintas yang mengalami amputasi itu sendiri dan diperburuk dengan stigmatisasi serta perlakuan diskriminasi

terhadap korban kecelakaan lalu lintas yang ditangani Satlantas Boyolali, Faktor-. faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas,

Berdasarkan analisis data, penulis menyimpulkan bahwa penyelesaian kecelakaan lalu lintas yang menimbulkan korban oleh anak dapat dilakukan dengan pendekatan

dengan judul “ KAJIAN TENTANG KUALIFIKASI ANTARA KORBAN DAN PELAKU DALAM KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS”

2 Variabel yang berpengaruh terhadap keparahan korban berdasarkan penelitian ini adalah jenis 3. Peran korban sebagai lainnya, yaitu korban yang  1. Korban kecelakaan lalu lintas

Di dalam UULLAJ ada mengatur hak-hak korban kecelakaan lalu lintas tetapi sanksi atau ancamannya apabila si terdakwa tidak memberi pertolongan dan ganti kerugian tidak ada

Adapun besaran ganti rugi bagi korban kecelakaan lalu lintas ditentukan oleh putusan pengadilan.Akan tetapi, untuk kasus kecelakaan lalu lintas ringan dapat

Pelaku sebagai pihak yang menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas memiliki kewajiban untuk memberikan ganti kerugian kepada korban dan/atau ahli warisnya