• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan PT Premier Equity Futures Dalam Menjamin Dana Nasabah Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan PT Premier Equity Futures Dalam Menjamin Dana Nasabah Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PERANAN PT PREMIER EQUITY FUTURES DALAM MENJAMIN

DANA NASABAH DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 32

TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Kerja Praktek pada program Strata-1 Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Komputer Indonesia

Disusun Oleh :

Lucky Prahara Adhiyasa

3.16.06.022

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Abdurrahman. 1991. Ensiklopedia Ekonomi, Keuangan dan Perdagangan, Jakarta. Pradya Paramita.

Anna Rokhmatussa. 2009. Hukum Investasi. Jakarta. Sinar Grafika Subekti. 1987. Hukum perjanjian. Intermasa. Jakarta

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Undang-Undang 1945

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi

SITUS

(3)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Lucky Prahara Adhiyasa TTL : Purwakarta, 5 Januari 1988 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Alamat : Jl.Veteran No.182A Rt 02/Rw02 Desa Ciseureuh. Purwakarta Telephone : 022 91920729

Pendidikan Formal

1994-2000 : SDN Jendral Sudirman 1, Purwakarta 2000-2003 : SLTP Negri 2, Purwakarta

(4)

i

KATA PENGANTAR

Dengan segala rasa kerendahan hati dan puji syukur kepada Allah SWT,

atas rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan sehingga penulis pada akhirnya

dapat menyelesaikan Legal Memorandum ini yang berjudul PERANAN PR PREMIER EQUITY FUTURES DALAM MENJAMIN DANA NASABAH DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI dengan tujuan untuk memenuhi dan melengkapi salah satu persyaratan kelulusan mata kuliah

ICT di Fakultas Hukum, Universitas Komputer Indonesia.

Merupakan suatu kebahagiaan tersendiri bagi penulis yang telah

menyelesaikan Legal Memorandum tersebut, walaupun penulis sangat menyadari

dalam penulisan Legal Memorandum ini masih jauh dari nilai kesempurnaan. Hal

ini tidak terlepas dari keterbatasan penulis sebagai manusia biasa yang tidak luput

dari kesalahan dan kekurangan, dan penulis tidak lupa ingin mengucapkan rasa

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Yth.Ibu.Arinita Sandria,SH.M.HUM,

selaku Dosen pembimbing mata kuliah ICT.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Yth.Bapak Dr.Ir.Eddy Suryanto Soegoto.M.sc selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia.

2. Yth.Ibu Prof.Dr.Hj. Ria Ratna Ariawati,SE,AK,MS selaku Pembantu

(5)

ii

i

3. Yth.Bpk.Prof.Dr. Moh. Tajddudin, MA selaku Pembantu Rektor 2

Universitas Komputer Indonesia.

4. Yth.Ibu.Dr.Hj. Aelina Surya, selaku Pembantu Rektor 3 Universitas

Komputer Indonesia.

5. Yth.Bpk.Prof.Dr.H.R. Otje Salman Soemadiningrat,SH selaku Dekan

Fakultas Hukum Universitas Komputer Indonesia.

6. Yth.Ibu. Hetty Hassanah,SH selaku Ketua Jurusan Fakultas Hukum

Universitas Komputer Indonesia.

7. Yth.Ibu.Rika Sosilawati A.Md selaku Sekertariat Jurusan Fakultas Hukum

Universitas Komputer Indonesia.

8. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Hukum Universitas Komputer

Indonesia.

Serta penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya terhadap

orang tuaku tercinta, kekasihku Lita Hildayanti, dan para sahabat yang telah

mendukung dalam pembuatan Legal Memorandum. Penulis menyadari bahwa

penulisan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis memohon kritik dan

(6)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kerja praktek adalah bentuk penyelenggaraan perkuliahan yang pelaksanaannya

merupakan perpaduan yang harmonis antara pengetahuan teoretis dengan

pemahaman praktis, antara belajar di bangku kuliah dengan belajar di dunia kerja. Pelaksanaan Kerja Praktek (KP) merupakan kegiatan yang wajib diikuti

oleh semua mahasiswa dan merupakan salah satu usaha untuk menciptakan

lulusan Universitas Komputer (UNIKOM) khususnya Fakultas Hukum yang

berkualitas dan menjadi manusia yang seutuhnya yang memiliki kecerdasan

intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual, sehingga dapat berguna dalam kehidupan bermasyarakat. Penulis memilih PT. Premier Equity

Futures sebagai tempat melakukan kerja praktek dengan latar belakang untuk

mengetahui dan mempelajari peranan PT. Premier Equity Futures dalam

menjamin dana investor dilihat dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 Tentang Perdagangan berjangka Komoditi.

B. PT Premier Equity Futures

PT Premier Equity Futures adalah Perusahaan Pialang yang bergerak di bidang perdagangan kontrak derivatif komoditi, Indeks Saham dan Foreign Exchange,

yang didirikan pada tahun 2004, yang bersifat independen dan dikelola oleh

(7)

2

1. Visi dan Misi PT Premier Equity Futures

a. Visi PT Premier Equity Futures

Visi PT Premier Equity Futures adalah menjadi lembaga kliring, registrasi,

dan penjaminan yang bertumbuh, sehat, solid, dan terpercaya serta mampu

memelihara integritas finansial dan sistem informasi.

b. Misi PT Premier Equity Futures

Misi PT Premier Equity Futures adalah1 :

1) Menyelenggarakan kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi kontrak

berjangka, opsi, derivatif lainnya, kontrak berbasis komoditas dan

penjaminan lainnya, secara teratur, wajar, efisien dan efektif serta

memelihara integritas finansial.

2) Menatausahakan resi gudang dan derivatif resi gudang secara teratur,

wajar, efisien dan efektif serta memelihara integritas system informasi.

3) Memberikan kontribusi dalam pengembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya serta

mendorong terwujudnya hubungan industrial yang harmonis.

2. Sejarah PT. Premier Equity Futures

PT Premier Equity Futures awalnya bernama PT (Persero) Kliring dan Jaminan

Bursa Komoditi (KJBK) yang didirikan pada Tanggal 25 Agustus 1984, dengan

layanan usaha melakukan registrasi atas pasar fisik komoditas karet, kopi dan

kuota tekstil, yang kemudian berubah nama menjadi PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau lebih dikenal dengan sebutan PT KBI (Persero) pada

Tanggal 18 Juni 2001, dengan persetujuan dari Departemen Kehakiman dan

1

(8)

3

Hak Azasi Manusia RI sesuai Nomor.C-02157ht.01.04.2001. Ijin usaha

sementara penyelenggaraan lembaga kliring berjangka. Operasionalisasi

perusahaan sebagai Lembaga Kliring Berjangka pada Tanggal 15 Desember

2000, dengan kontrak berjangka yang dikliringkan dan dijamin penyelesaiannya adalah CPO, kopi.

Surat Keputusan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi

(BAPPEBTI) Nomor.128/BAPPEBTI/IX/2001, memperoleh ijin usaha definitif sebagai lembaga kliring berjangka, PT KBI (Persero) dapat menjalankan

fungsinya yaitu kliring dan penjaminan, penyelesaian atas seluruh transaksi

kontrak berjangka di bursa yang didaftarkan oleh anggota kliring2.

PT KBI (Persero) mendapat pengesahan perubahan anggaran dasar dari Menteri

Kehakiman dan Hak Azasi Manusia RI Nomor.C-28936ht.01.04 Tahun 2003

Tentang perluasan jasa layanan perusahaan yang juga dapat melayani kliring

dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa atau pasar komoditi (Fisik) dan

sistem resi gudang, pada Tanggal 11 Nopember 2003.

Tanggal 18 Oktober 2004, sesuai surat keputusan menteri perindustrian dan

perdagangan RI No650/MPP/KEP/10/2004 Tentang ketentuan

penyelenggaraan pasar lelang dengan penyerahan fisik segera (Spot) dan penyerahan kemudian (Forward) komoditi agro, yang memberikan peluang bagi

PT KBI (Persero) untuk mengkliringkan dan melakukan penjaminan penyelesaian

transaksi yang terjadi di Pasar lelang Spot-Forward.

Berdasarkan surat keputusan BAPPEBTI Nomor.55/BAPPEBTI/KP/I/2005 Tanggal 27 Januari 2005, Tentang sistem perdagangan alternatif (SPA), PT KBI

(Persero) mendapat tugas untuk melayani kliring dan penyelesaian transaksi

(9)

4

(Persero) mendapat tambahan Penyertaan Modal Negara sebesar Rp

82.000.000,00.- PT KBI (Persero) memperoleh persetujuan sebagai pusat

registrasi sesuai surat keputusan BAPPEBTI

Nomor.03/BAPPEBTI/Kep-SRG/SP/PUSREG/6/2009, pada Tanggal 16 Juni 2009 dan kemudian pada

Tanggal 08 Desember 2009 PT KBI (Persero) ditetapkan oleh BAPPEBTI sebagai pengelola (administrator) sistem pengawasan tunggal SPA sesuai surat

Nomor.644/BAPPEBTI/12/2009.

C. Struktur Organisasi

1. Menteri Perindustrian dan Perdagangan

2. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi

a. Bursa Berjangka adalah badan usaha yang menyelenggarakan dan

menyediakan sistem dan/atau sarana untuk kegiatan jual beli komoditi

berdasarkan kontrak berjangka dan opsi atas kontrak berjangka. b. Lembaga Kliring Berjangka

c. Pedagang Berjangka

(10)

5

e. Pialang Berjangka Anggota Kliring

Adalah badan usaha yang melakukan kegiatan jual beli komoditi

berdasarkan kontrak berjangka atas amanat nasabah dengan menarik

sejumlah uang dan/atau surat berharga tertentu sebegai margin untuk menjamin transaksi tersebut.

f. Pialang Berjangka Anggota Kliring Tertentu

g. Pialang Berjangka Bukan Anggota Kliring

h. Penasihat Berjangka i. Nasabah

Adalah pihak yang melakukan transaksi kontrak berjangka melalui

rekening yang dikelola Pialang Berjangka.

3. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi dalam Segi

Koordinasi

a. Bank Indonesia

b. Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam)

c. Kejaksaan Agung

d. Kepolisiaan Negara Republik Indonesia (POLRI)

4. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi dalam Segi

Kesepakatan

a. Badan Pengawasan Luar Negeri

b. Bursa Berjangka Luar Negeri

c. Pialang Berjangka Anggota Kliring Tertentu d. Nasabah

Adalah pihak yang melakukan transaksi kontrak berjangka melalui

rekening yang dikelola Pialang Berjangka.

D. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang akan diajarkan oleh

Penulis adalah :

1. Bagaimana perlindungan hukum terhadap nasabah PT Premier Equity Futures?

2. Bagaimana peranan PT Premier Equity Futures dalam menjamin dana

(11)

6 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Dasar Hukum PT Premier Equity Futures

PT Premier Equity Futures bergerak di bidang perdagangan kontrak derivatif

komoditi, Indeks Saham dan Foreign Exchange, bersifat independen dan dikelola oleh pihak swasta yang bergerak di bidang International Financial Service.

PT. Premier Equity Futures adalah salah satu perusahaan yang bergerak di

bidang jasa pengelolaan keuangan (Financial Investment), berdiri berdasarkan

Akta Perseroan Terbatas (PT. Premier Equity Futures) izin Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dan Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi

(BAPPEBTI), yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan

Hak Azasi Manusia Republik Indonesia.

PT Premier Equity Futures mempunyai dasar hukum yaitu, Izin Usaha Pialang

Berjangka Nomor 56/BAPPEBTI/KP/9/2005 dan di perbaharui dengan surat

keputusan BAPPEBTI Nomor 48/BAPPEBTI/PN/7/2009.

Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian,

melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam

saham. PT Premier Equity Futures adalah salah satu perseroan terbatas yang

bergerak di bidang perdagangan kontrak derivatif komoditi, Indeks Saham dan

Foreign Exchange, bersifat independen dan dikelola oleh pihak swasta yang bergerak di bidang International Financial Service.

Perdagangan kontrak derivatif adalah sebuah kontrak bilateral atau perjanjian

penukaran pembayaran yang nilainya diturunkan atau berasal dari produk yang menjadi acuan pokok atau juga disebut produk turunan.

Indeks Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan

dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Foreign Exchange adalah

(12)

7

Komoditi adalah barang dagangan yang menjadi subyek kontrak berjangka yang diperdagangkan di bursa berjangka.

Margin adalah sejumlah uang atau surat berharga yang harus ditetapkan oleh

Nasabah pada Pialang Berjangka, Pialang Berjangka pada Anggota Kliring Berjangka, Anggota Kliring Berjangka pada Lembaga Kliring Berjangka untuk

menjamin pelaksanaan transaksi Kontrak Berjangka.

Perdagangan Berjangka Komoditiadalah segala sesuatu yang berkaitan dengan

jual beli komoditi dengan penyerahan kemudian berdasarkan kontrak berjangka dan opsi atas kontrak berjangka.

Bursa Berjangka adalah badan usaha yang menyelenggarakan dan

menyediakan sistem dan atau sarana untuk kegiatan jual beli komoditi berdasarkan kontrak berjangka dan opsi atas kontrak berjangka.

PT Premier Equity Futures dalam melaksanakan kegiatannya melakukan

perjanjian dengan investor (nasabah) adalah perjanjian jual-beli saham.

Pengertian perjanjian dalam arti umum adalah perbuatan hukum yang dilakukan satu orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan satu orang atau lebih.

Suatu perjanjian akan sah jika memenuhi syarat-syarat perjanjian, yang terdapat

dalam Pasal 1320 Burgerlijk Wetboek, antara lain3 :

1. Adanya kesepakatan (consensus) antara pihak-pihak yang membuat

perjanjian;

Berdasarkan sepakat atau juga dinamakan perizinan, dimaksudkan bahwa

kedua subyek yang mengadakan perjanjian itu di haruskan bersepakat.

2. Adanya kecakapan hukum antara pihak-pihak yang membuat perjanjian;

3

(13)

8

Orang yang membuat suatu perjanjian harus cakap menurut hukum. Berdasarkan asasnya, setiap orang sudah dewasa atau akilbaliq dalam sehat

pikiran, adanya cakap menurut hukum. Berdasarkan Pasal 1330 Kitab

Undang-Undang Hukum Perdata disebut orang-orang yang tidak cakap untuk membuat

suatu perjanjian :

a. Orang yang belum dewasa.

b. Mereka yang ditaruh di bawah pengampuan.

c. Orang perempuan dalam hal-hal yang ditetapkan oleh Undang-Undang, dan

semua orang kepada siapa Undang-Undang telah melarang membuat perjanjian-perjanjian tertentu.

Berdasarkan dari sudut rasa keadilan, perlulah orang yang membuat suatu

perjanjian dan nantinya akan terikat oleh perjanjian itu, mempunyai cukup kemampuan menginsyafi benar-benar akan bertanggung jawab yang

dipikulnyaaa dengan perbuatannya.

Orang yang tidak sehat pikiran nya tidak mampu menginsyafi tanggung jawab

yang dipikul oleh seorang yang mengadakan suatu perjanjian. Orang yang ditaruh di bawah pengampuan menurut hukum tidak dapat dibuat dengan harta

kekayaannya, maka berada di bawah pengawasan pengampuan.

3. Objek (hal tertentu) perjanjian yang jelas

Tentang perjanjian yang tidak mengandung suatu hal yang tertentu, dapat

dikatakan bahwa perjanjian yang demikian tidak dapat dilaksanakan, karena

tidak terang apa yang dijanjikan oleh masing-masing pihak. Keadaan tersebut dapat diseketika oleh hakim.

4. Isi perjanjian yang halal

Dua syarat yang pertama dinamakan syarat-syarat subyektif, karena mengenai

orang-orangnya atau subyeknya yang mengadakan perjanjian, sedangkan dua

syarat yang terakhir dinamakan syarat-syarat obyektif, karena mengenai

(14)

9

Syarat obyektif jika tidak terpenuhi (causa), maka perjanjian adalah batal demi hukum. Perjanjian batal demi hukum, secara yuridis dari semula tidak ada suatu

perjanjian dan tidak ada pula suatu perikatan antara orang-orang yang

bermaksud membuat perjanjian. Tujuan para pihak untuk meletakkan suatu

perikatan yang mengikat mereka satu sama lain, telah gagal.

Tentang perjanjian yang kekurangan syarat-syarat subyektifnya yang

menyangkut kepentingan seseorang, yang mungkin tidak mengigini perlindungan

hukum terhadap dirinya, contoh, seorang yang oleh Undang-Undang dipandang

sebagai tidak cakap, mungkin sekali sanggup memikul tanggung jawab sepenuhnya terhadap perjanjian yang telah dibuat.

Persetujuan kedua belah pihak yang merupakan kesepakatan itu, harus harus

diberikan secara bebas. Berdasarkan Hukum Perjanjian mempuyai tiga sebab yang membuat perizinan tidak bebas, diantaranya4 :

1. Kekhilafan atau kekeliruan terjadi, apabila salah satu pihak khilaf tentang

hal-hal yang pokok dari yang diperjanjikan atau tentang sifat-sifat yang penting

dari barang yang mempunyai obyek perjanjian, ataupun mengenai orang dengan siapa diadakan perjanjian itu.

2. Penipuan terjadi, apabila salah satu pihak dengan sengaja memberikan

keterangan-keterangan yang palsu atau tidak benar disertai dengan tipu

muslihat untuk membujuk pihak lawannya memberikan perizinnya. Pihak penipu bertindak secara aktif untuk menjuruskan pihak lawannya.

Jual-beli diatur dalam Pasal 1457 Burgerlijk Wetboek yaitu suatu perjanjian

dengan mana pihak yang satu mengikat dirinya untuk menyerahkan hak milik

atas suatu barang dan pihak yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan.

Berdasarkan Pasal 1458 Burgerlijk Wetboek jual-beli itu dianggap telah terjadi

antara kedua belah pihak, seketika setelahnya orang-orang ini mencapai sepakat tentang kebendaan tersebut dan harganya, meskipun harganya belum dibayar.

4

(15)

10

Perjanjian nasabah adalah perjanjian yang terdiri dari dua rangkap perjanjian yang mana akan dipegang oleh nasabah dan PT Premier Equity Futures.

PT Premier Equity Futures juga telah memperoleh izin dari PT. Kliring Berjangka

Indonesia (PERSERO) dan sudah disetujui sebagai Peserta Sistem Perdagangan Alternatif (SPA). Pada era globalisasi ini, diantara persaingan

bisnis yang kompetitif, PT. Premier Equity Futures melihat adanya suatu peluang

yang sangat potensial untuk berkembang, yaitu belum diberdayakannya secara

maksimal investasi dibidang komoditi berjangka dan pasar uang oleh para

investor yang memiliki dana cukup besar dalam melakukan investasi finansial.

Perusahaan berusaha secara aktif berpartisipasi dalam mengambil peluang

dalam pengembangan potensi tersebut dengan memberikan jasa informasi

keuangan tentang pasar Internasional melalui transaksi Indeks dan Valuta Asing. Konsep berdirinya perusahaan dengan misi meningkatkan jumlah investor

Indonesia yang dapat melakukan investasi finansial secara transparan dan

menguntungkan dengan perlindungan yang jelas atas transaksi yang

dilakukannya. Perusahaan terus memberikan sosialisasi dan edukasi investasi

baik di Pasar Komoditi Berjangka maupun Pasar Uang.

B. Para Pihak Dalam Perdagangan Kontrak Derivatif Komoditi, Indeks

Saham dan Foreign Exchange

Para pihak yang terlibat dalam kegiatan yang dilakukan di bidang kegiatan

perdagangan kontrak derivatif komoditi, Indeks Saham dan Foreign Exchange,

meliputi :

1. Perusahaan Pialang Berjangka

PT Premier Equity Futures sebagai perusahaan Pialang yang bergerak di

bidang perdagangan kontrak derivatif komoditi, Indeks Saham dan Foreign

Exchange, bersifat independen dan dikelola oleh pihak swasta yang

bergerak di bidang International Financial Service.

Pialang Berjangka adalah badan usaha yang melakukan kegiatan jual beli

(16)

11

menarik sejumlah uang dan atau surat berharga tertentu sebagai margin, untuk menjamin transaksi tersebut.

2. Nasabah

Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 1 angka 17 Undang-Undang Nomor 32

Tahun 1997 Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, nasabah adalah

pihak yang melakukan transaksi kontrak berjangka melalui rekening yang

dikelola oleh Pialang Berjangka.

Hubungan PT Premier Equity Futures dengan Nasabah dalam perdagangan

kontrak dervatif komoditi, Indeks saham dan Foreign Exchange adalah sebagai

perusahaan pialang yang bergerak di bidang perdagangan kontrak derivatif komoditi, Indeks Saham dan Foreign Exchange, dan sebagai penanaman modal

di suatu perusahaan untuk memperoleh keuntungan5.

C. Dasar Hukum Perdagangan Berjangka Komoditi

Bahwa pembangunan nasional bertujuan mewujudkan masyarakat adil dan

makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945, bahwa dalam upaya mewujudkan masyarakat adil dan makmur tersebut, perekonomian nasional perlu didukung oleh sistem

perdagangan nasional yang efisien dan efektif, bahwa dalam era globalisasi, dan

perdagangan bebas yang penuh persaingan, Perdagangan Berjangka Komoditi

sebagai sarana pengelolaan risiko harga serta tempat pembentukan harga yang

efektif dan transparan mempunyai peranan strategis dalam mewujudkan sistem perdagangan nasional yang efisien dan efektif.

Bahwa agar Perdagangan Berjangka Komoditi yang bertujuan meningkatkan

kegiatan usaha Komoditi dapat terselenggara secara teratur, wajar, efisien, efektif, dan terlindunginya masyarakat dari tindakan yang merugikan serta

5

(17)

12

memberikan kepastian hukum kepada semua pihak yang melakukan kegiatan Perdagangan Berjangka Komoditi, maka diperlukan landasan hukum yang kuat;

bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, dipandang perlu membentuk

Undang-undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka

Komoditi.

Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 23

Tahun 1997 Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, Perdagangan Berjangka

Komoditi, yang selanjutnya disebut Perdagangan Berjangka, adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan jual beli Komoditi dengan penyerahan kemudian

berdasarkan Kontrak Berjangka dan Opsi atas Kontrak Berjangka.

Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Perdagangan

Berjangka Komoditi, Komoditi adalah barang dagangan yang menjadi subjek Kontrak Berjangka yang diperdagangkan di Bursa Berjangka.

Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Perdagangan

Berjangka Komoditi, Bursa Berjangka adalah badan usaha yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk kegiatan jual

beli Komoditi berdasarkan Kontrak Berjangka dan Opsi atas Kontrak Berjangka.

Pasal 1 angka 12 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Perdagangan

Berjangka Komoditi, Pialang Perdagangan Berjangka, yang selanjutnya disebut Pialang Berjangka, adalah badan usaha yang melakukan kegiatan jual beli

Komoditi berdasarkan Kontrak Berjangka atas amanat Nasabah dengan menarik

sejumlah uang dan/atau surat berharga tertentu sebagai margin untuk menjamin

transaksi tersebut.

Pasal 1 angka 17 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Perdagangan

Berjangka Komoditi, nasabah adalah Pihak yang melakukan transaksi Kontrak

(18)

13

Pasal 3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, Komoditi yang dapat dijadikan subjek Kontrak Berjangka

ditetapkan dengan Keputusan Presiden.

Pasal 4 ayat 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, menyebutkan bahwa Pembinaan, pengaturan, dan

pengawasan sehari-hari kegiatan Perdagangan Berjangka dilakukan oleh Badan

Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, yang selanjutnya disebut Bappebti.

Di Indonesia, badan pemerintahan yang mengatur perizinan dan kegiatan investasi forex trading dipegang oleh Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan

Berjangka Komoditi), BBJ (Bursa Berjangka Jakarta) dan KBI (Kliring Berjangka

Indonesia).

Tujuan dilakukannya pembinaan, pengaturan dan pengawasan Bappebti

diantaranhya adalah :

a. mewujudkan kegiatan Perdagangan Berjangka yang teratur, wajar, efisien, dan

efektif serta dalam suasana persaingan yang sehat;

b. melindungi kepentingan semua pihak dalam Perdagangan Berjangka; dan c. mewujudkan kegiatan Perdagangan Berjangka sebagai sarana pengelolaan

risiko harga dan pembentukan harga yang transparan.

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, disingkat Bappebti, merupakan unit eselon I pada Kementerian Perdagangan Indonesia yang

bertugas melaksanakan pembinaan, pengaturan dan pengawasan

kegiatan perdagangan berjangka serta pasar fisik dan jasa. Kepala Bappebti

sejak Maret 2005 adalah Titi Hendrawati, SH.

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi atau Bappebti dibentuk

berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 Tentang Perdagangan

Berjangka Komoditi merupakan salah satu unit eselon I berada di bawah

(19)

14

1. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi

2. Unit eselon I berada di bawah Departemen Perindustrian dan Perdagangan.

3. Bertugas melaksanakan pembinaan, pengaturan dan pengawasan kegiatan

perdagangan berjangka serta pasar fisik dan jasa. 4. Situs Resmi : http://www.bappebti.go.id.

5. Daftar Pialang terdaftar di Bappebti

http://www.bappebti.go.id/data/perusahaanpialang.asp

Secara praktis Bappebti berfungsi sebagai pengawas keamanan bertransaksi dalam semua perdagangan berjangka di Indonesia, termasuk di dalamnya Forex

Trading. Secara aktif Bappebti mengeluarkan berbagai regulasi dan peraturan

dengan tujuan menjaga keamanan investor dalam bertransaksi di bidang

perdagangan komoditi berjangka

Bappebti mempunyai tugas melaksanakan ,pembinaan, pengaturan, dan pengawasan kegiatan berjangka serta secara fisik dan jasa:

Fungsi Bappebti:

1. Perumusan, pelaksanaan, pengamanan, pelaksanaan kebijakan teknis,

dan evaluasi di bidang pembinaan, pengaturan dan pengawasan

perdagang berjangaka, sesuai dengan peraturan perundangan - undangan

yang berlaku.

2. Perumusan, pelaksanaan, dan pengamanan pelaksanaan kebijakan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan, pengaturan dan pengawasan pasar

fisik dan jasa.

3. Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta

pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan,

(20)

15

VISI

Visi BAPPEBTI adalah terwujudnya Perdagangan Berjangka, Pasar Lelang

dan Resi Gudang dalam mendukung sistem perdagangan yang efisien dan

efektif.

MISI

Misi BAPPEBTI adalah :

1. Mengembangkan Perdagangan Berjangka melalui mekanisme lindung nilai transapran, dapat diakses oleh pelaku usaha dan dapat dijadikan

referensi harga.

2. Mengembangkan Pasar Lelang melalui mekanisme pembentukan harga yang transparan, terbuka dan meningkatkan akses pemasaran produk lokal

(daerah).

3. Mengembangkan Sistem Resi Gudang melalui mekanisme pembiayaan dengan jumlah komoditi dan menyiapkan kepastian landasan hukum bagi

(21)

16

Berdasarkan keputusan Menteri Perdagangan No.01/M-DAG/PER/3/2005

tentang Organisasi dan Tata Kerja BAPPEBTI, struktur organisasi BAPPEBTI terdiri dari seorang Kepala yang didukung oleh Sekretariat dan 4

Biro yaitu Biro Hukum, Biro Perniagaan, Biro Analisis Pasar serta Biro Pasar

Fisik dan Jasa. Tugas dan fungsi Sekretariat serta ketiga Biro di atas adalah

sebagai berikut:

- Sekretariatbertugas memberikan pelayanan teknis dan administratif

kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan BAPPEBTI. Untuk

melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat memiliki fungsi koordinasi penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang perdagangan

berjangka serta pasar fisik dan jasa; koordinasi pelaksanan evaluasi dan

penyusunan laporan hasil pelaksanaan kegiatan di bidang pengawasan

perdagangan berjangka , serta pasar fisik dan jasa; pengelolaan urusan dokumentasi dan perpustakaan; koordinasi pengelolaan anggaran dan

administrasi keuangan Badan; pelaksanaan urusan administrasi

kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, ketatausahaan, dan kearsipan

serta organisasi dan ketatalaksanaan Badan; pelaksanaan hubungan

masyarakat, kerjasama dan bimbingan teknis; koordinasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan perdagangan berjangka, publikasi dan informasi,

serta hubungan dan kerjasama baik di dalam maupun luar negeri;

pelaksanaan ujian calon Wakil Pialang, Wakil Penasihat Berjangka dan Wakil

Pengelola Sentra Dana Berjangka.

- Biro Hukum bertugas melaksanakan koordinasi perumusan dan

penyusunan peraturan perundang-undangan, pemberian pelayanan hukum,

pemeriksanaan, penyidikan dan penetapan sanksi terhadap pelanggaran administratif di bidang perdagangan berjangka serta pasar fisik dan

jasa. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Biro Hukum memiliki fungsi

pelaksanaan pengkajian dan koordinasi penyusunan rancangan peraturan

(22)

17

berjangka serta pasar fisik dan jasa; pelaksanaan pemeriksanaan dan

penyidikan terhadap pelanggaran administratif di bidang perdagangan berjangka; serta pelanggaran di bidang pasar fisik dan jasa; pelaksanaan

penegakan peraturan dan merekomendasikan penetapan sanksi di bidang

perdangangan berjangka, serta pasar fisik dan jasa.

- Biro Perniagaan bertugas melaksanakan koordinasi pembinaan usaha, pemantauan, pengawasan, audit kepatuhan dan keuangan serta evaluasi

pelaksanaan kegiatan usaha di bidang perdagangan berjangka.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Biro Perniagaan memiliki fungsi pelaksanaan pembinaan pelaku usaha di bidang perdagangan berjangka;

pelaksanaan pemantauan, pengawasan dan evaluasi kegiatan transaksi

pelaku usaha di bidang perdagangan berjangka; serta pelaksanaan

pemantauan, pengawasan,audit kepatuhan dan keuangan serta evaluasi keuangan pelaku usaha di bidang perdagangan berjangka.

- Biro Analisis Pasar bertugas melaksanakan koordinasi pengkajian pasar,

pengembangan pasar dan sistem informasi. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Biro Analisis Pasar memiliki fungsi pelaksanaan pengkajian pasar

dan penyerahan komoditi, pengkajian posisi kepemilikan kontrak berjangka,

pengkajian perkembangan harga pasar fisik dan pasar berjangka di dalam

dan di luar negeri dan pelaporan; pelaksanaan pengembangan pasar, kelembagaan dan produk, pengkajian peraturan dan tata tertib Bursa

Berjangka dan Lembaga Kliring Berjangka, serta pengkajian kontrak

berjangka dalam dan luar negeri; pelaksanaan pengembangan dan fasilitas

teknologi informasi serta pengelolaan data dan informasi.

- Biro Pasar Fisik dan Jasa bertugas melaksanakan koordinasi, pembinaan, pengawasan, pemantauan, evaluasi pelaksanaan kegiatan usaha di bidang

(23)

18

pasar lelang dan sistem resi gudang; pelaksanaan pengawasan,

pemantauan, evaluasi di bidang pasar lelang; serta pelaksanaan pengawasan, pemantauan, evaluasi di bidang sistem resi gudang.

Untuk menjalankan tugas pokoknya, BAPPEBTI memiliki kewenangan yaitu,

antara lain6 :

1. Menerbitkan izin usaha bagi Bursa Berjangka, Lembaga Kliring Berjangka,

Pialang Berjangka, Penasihat Berjangka dan Pengelola Sentra Dana

Berjangka; izin bagi perorangan untuk menjadi Wakil Pialang Berjangka,

Wakil Penasihat Berjangka, dan Wakil Pengelola Sentra Dana Berjangka; sertifikat pendaftaran bagi Pedagang Berjangka; serta persetujuan bagi

Pialang Berjangka untuk menyalurkan amanat Nasabah Berjangka ke luar

negeri dan bagi Bank untuk penitipan dana yang terkait dengan

perdagangan berjangka.

2. Mengesahkan Peraturan dan Tata Tertib ( Rules dan Regulations ) Bursa

Berjangka dan Lembaga Kliring Berjangka serta Kotrak Berjangka yang

akan diperdagangkan di Bursa Berjangka, termasuk perubahannya.

3. Memastikan agar Bursa Berjangka dan Lembaga Kliring Berjangka

melaksanakan semua ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan serta melakukan pengawasan yang intensif dan pengenaan sanksi tegas

terhadap pelanggarannya.

4. Menetapkan jumlah maksimum posisi terbuka yang dapat dimiliki atau

dikuasai oleh setiap Pihak dan batas jumlah posisi terbuka yang wajib dilaporkan.

5. Menetapkan Daftar Bursa Berjangka Kontrak Berjangka luar negeri yang

dapat menjadi tujuan penyaluran amanat Nasabah dalam negeri.

6. Melakukan pemeriksaan terhadap setiap Pihak yang memiliki izin dan

memerintahkan pemeriksaan serta penyidikan terhadap Pihak yang diduga melakukan pelanggaran terhadap ketentuan perundang-undangan di

bidang perdagangan berjangka.

7. Mewajibkan kepada setiap Pihak untuk menghentikan atau memperbaiki

6

(24)

19

iklan atau promosi tentang perdagangan berjangka yang dapat

menyesatkan.

8. Membentuk sarana penyelesaian masalah yang berkaitan dengan

kegiatan perdagangan berjangka.

BAPPEBTI atau Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi

dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997, BAPPEBTI merupakan salah satu unit eselon I berada di bawah Departemen

Perdagangan. BAPPEBTI mempunyai tugas melaksanakan pembinaan,

pengaturan, dan pengawasan kegiatan perdagangan berjangka serta pasar

fisik dan jasa.

Sebuah transaksi di pasar berjangka komoditi dibuat di lantai perdagangan atau

di komputer perdagangan, pertukaran antara broker yang menjadi anggota bursa

bahwa komoditas tertentu perdagangan.Penjual akan memiliki makelar, dan

pembeli akan memiliki broker.Penjual kemudian akan bertransaksi pesanan

untuk pembelian dan penjualan.

Pembeli dan penjual kontrak berjangka komoditi mempunyai kewajiban.Pembeli

diwajibkan untuk mengambil pengiriman dan membayar untuk komoditi tunai

selama jangka waktu tertentu.Penjual wajib menyerahkan komoditi, yang akan

membayar harga yang diputuskan dalam lubang pertukaran oleh para broker.(Kadang-kadang harga bisa lebih atau kurang tergantung pada kualitas

(grade) dari bahan tertentu). Pembeli dan penjual dapat menghilangkan

kewajiban mereka dengan offsetting perdagangan mereka di bursa sebelum

kontrak datang jatuh tempo,inilah yang kebanyakan spekulan di pasar komoditas

Berinvestasi dalam pasar perdagangan berjangka semakin hari semakin menarik

minat masyarakat Indonesia. Peluang keuntungan yang jauh di atas bunga

deposito, dimungkinkannya transaksi dengan margin tertentu, keuntungan yang

dapat diperoleh baik pada saat harga naik ataupun turun, kesempatan investasi pada waktu kapan saja dan dapat secara online, masuk atau keluar pasar

dengan cepat, merupakan sebagian daya pikat untuk investasi di sektor

(25)

20

Perdagangan kontrak berjangka komoditi dapat sangat berisiko bagi yang tidak berpengalaman, salah satu penyebab risiko ini adalah jumlah leverage yang

tinggi umumnya terlibat dalam memegang kontrak futures, Sebagai contoh:

untuk margin awal sebesar $ 5.000, seorang investor dapat masuk ke dalam

kontrak berjangka untuk 1.000 barel minyak senilai $ 50.000. Mengingat jumlah besar leverage, bahkan langkah yang sangat kecil di harga komoditas bisa

menghasilkan keuntungan besar atau kerugian dibandingkan dengan margin

awal. Tidak seperti opsi, futures adalah kewajiban pembelian atau penjualan aset

yang mendasarinya. Cukup tidak menutup posisi yang ada dapat mengakibatkan

investor berpengalaman mengambil pengiriman dalam jumlah besar satu komoditi yang tidak diinginkan.

Menaruh modal di bursa berjangka, baik dalam produk komoditas berjangka,

indeks saham ataupun valuta asing merupakan investasi yang menawarkan

peluang keuntungan di atas pendapatan dari tabungan atau deposito. Peluang mendapatkan keuntungan itu diperoleh baik pada saat harga naik maupun turun

serta melalui mekanisme margin, akan tetapi tansaksi ini dikenal juga dengan

berisiko tinggi atau high risk high return. Gambaran risiko yang demikian

membuat banyak pihak enggan berinvestasi melalui perdagangan bursa berjangka.

Dana Kompensasi Dana Kompensasi merupakan dana yang dihimpun dari para

pialang berjangka dan dapat juga dihimpun dari sumber-sumber sah lainnya yang disetujui oleh bappebti. Dana kompensasi tersebut wajib disimpan dalam

rekening terpisah yang telah mendapat persetujuan dari bappebti. Jumlah

minimum Dana kompensasi yang wajib dihimpun dari pialang berjangka

ditetapkan oleh bursa berjangka dengan persetujuan Bappebti.

Fungsi dan manfaat ekonomi perdagangan berjangka dibedakan menjadi dua,

(26)

21

1. Sebagai sarana pengelolaan resiko melalui kegiatan lindung nilai ( Hedging)

2. Sebagai sarana pembentukan harga (price discovery) kegunaan lindung nilai

adalah untuk meminimalkan resiko perubahan harga akibat perubahan

permintaan dan penawaran.

Sejarah dan Sistem Dimulai pada abad ke XII, dua pusat perdagangan terbesar

di Eropa yaitu Italia Utara dan juga Eropa Utara yang berpusat dikawasan

Flanders (sekarang bernama Belanda dan Belgia) akibat perbedaan jenis barang

yang diperjualbelikan di kedua daerah tersebut maka terjadilah perdagangan antara saudagar dari kedua pusat perdagangan tersebut.

Pialang yang Legal atau Resmi berarti Pialang tersebut terdaftar di ketiga badan

Otoritas Perdagangan Berjangka (BBJ, Bappebti dan KBI), di luar itu atau ketidak lengkapan izin berarti bahwa Pialang tersebut tidak Legal dan keamanan dana

nasabah tidak dijamin oleh pemerintah. Untuk pialang luar negeri, misalnya di

Amerika maka pialang yang resmi harus terdaftar pada Commission Merchant

(FCM), National Futures Association (NFA) dan Commodity Futures Trading

Commission (CFTC).

Pasar forex adalah pasar yang sangat besar. Banyak orang yang berminat

berinvestasi dibidang ini. Ini menjadi lahan subur timbulnya berbagai

jenis penipuan dengan menyamar sebagai pialang-pialang forex.

Kalau izin resmi, maka dana yang disetorkan nasabah untuk berinvestasi

akan disalurkan ke BBJ melalui sebuah rekening terpisah yang biasa disebut

segregated account. Rekening terpisah ini berguna untuk menampung semua

dana nasabah yang berinvestasi sehingga tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak manapun termasuk pialang yang bersangkutan.

Mereka yang tidak mengantongi izin bisa saja memakai berbagai macam

promosi yang muluk-muluk untuk menjerat calon nasabahnya sehingga mau bertransaksi forex dan menyetorkan dananya (tentu saja bukan ke rekening

(27)

22

Beberapa kasus yang pernah terjadi diantaranya adalah adanya pialang yang membawa kabur dana nasabahnya atau melakukan aksi pembandaran

(bucket) yaitu dengan tidak meneruskan dana yang disetorkan nasabah ke bursa

bahkan hingga terjadinya aksi premanisme atau kekerasan dalam perihal

penarikan dana nasabah.

Semua kasus diatas merugikan nasabah atau investor sekaligus memberikan

image yang buruk mengenai perdagangan berjangka khususnya forex trading. Untuk itu sangat disarankan untuk setiap investor menjalankan investasinya pada

pialang yang memiliki izin resmi dari pemerintah. Daftar pialang-pialang berjangkan yang memiliki izin resmi dari pemerintah dapat dilihat pada

http://www.bappebti.go.id/data/perusahaanpialang.asp.

Ciri-ciri pialang illegal adalah : a. Tidak terdaftar di BBJ.

b. Tidak terdaftar di Bappebti.

c. Tidak terdaftar di KBI.

(28)

23 BAB III

KEGIATAN KERJA PRAKTEK

A. Pelaksanaan Kegiatan Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek di PT Premier Equity Futures dimulai dari tanggal 10

September sampai 15 Oktober dengan beban 3 SKS atau selama kurang lebih

100 (seratus) jam penuh dan penulis ditempatkan di bagian Financial Consultant.

Kegiatan yang dilakukan pada saat pelaksanaan kerja praktek adalah7 :

1. Melakukan Simulasi Tading

Trading yaitu suatu proses jual-beli indeks saham dan valuta asing secara global yang dilakukan secara online di mana broker akan memantau

pergerakan harga sedang naik atau turun. Trading dapat dilakukan oleh

pananam modal atau dapat dilakukan oleh financial consultant, sementara simulasi trading yaitu proses jual-beli indeks saham dan valuta asing yang

dilakukan secara online tetapi tidak nyata hanya untuk memahami dan

menguasai tentang seluk beluk melakukan trading. Simulasi trading

merupakan pelatihan yang dilakukan sebelum melakukan trading yang asli.

Contoh salah satu tabel trading yang dilakukan di PT Premier Equity Futures :

7

(29)

24

2. Melakukan Contecting kepada Nasabah

Contecting yaitu kegiatan yang dilakukan setiap marketing untuk mendapatkan calon nasabah dengan cara menelepon calon nasabah,

apabila ada nasabah yang pernah melakukan atau tertarik dengan bisnis

seperti ini tetapi masih ingin tahu lebih dalam tentang bisnis ini maka broker dapat menelepon calon nasabah setiap hari atau disebut juga follow up

untuk memberikan informasi setiap harinya.

B. Permasalahan Kegiatan dalam Kerja Praktek

Permasalahan yang pertama yang terjadi selama kerja praktek yaitu saat

melakukan simulasi trading karena susah untuk melakukan posisi buy atau sell

karena sewaktu-waktu point akan naik atau turun, dalam melakukan trading,

broker harus melihat hasil :

1. Analisa Fundamental

Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Obyek yang ditelaah dalam analisis

fundamental adalah indikator-indikator ekonomi suatu negara.

Indikator-indikator inilah yang paling menentukan pergerakan harga, tetapi

kadang-kadang terjadi pengecualian tergantung respon dari pelaku pasar.

Berdasarkan pada perubahan situasi atau kondisi sosial ekonomi dan politik dari negara-negara yang berpengaruh terhadap perkembangan dunia,

misalnya tingkat suku bunga, tingkat iflasi, pengangguran, perang,

pemogokan, kebijakan pemerintah.

Analisafundamental mempunyai prinsip dasar pemikiran, yaitu :

a. Moving Average

Moving averages adalah salah satu alat yang paling populer dan mudah

digunakan untuk para analis teknikal. Alat ini berfungsi untuk memuluskan

(30)

25

b. Simple Moving Average (SMA)

Suatu simple moving average dibentuk dengan menghitung rata-rata

(mean) harga suatu sekuritas selama periode waktu tertentu, walaupun

dimungkinkan untuk menciptakan moving averages dari data harga pembukaan (open), tertinggi (high), dan terendah (low), namun

kebanyakan moving averages diciptakan dengan menggunakan data

harga penutupan (close).

c. Exponential Moving Average (EMA)

Para teknikalis ddalam rangka untuk mengurangi efek lambat pada simple

moving average, sering menggunakan exponential moving averages,

sering juga disebut exponentially weighted moving averages. Exponential

Moving Average (EMA) mengurangi kelambatan dengan memberikan bobot lebih pada harga-harga yang lebih kini relatif terhadap harga-harga

yang lebih lampau. Pembobotan lebih yang diberikan pada harga-harga

terkini tergantung pada spesifikasi periode moving average. Semakin pendek periode Exponential Moving Average (EMA) yang dipakai,

semakin besar bobot yang akan diberikan pada hargaharga terkininya.

2. Analisa Technical.

Analisis Teknikal merupakan sebuah analisis tentang pergerakan harga mata uang yang didasarkan dari pergerakan harga mata uang itu sendiri di masa lampau.

Analisateknikalmempunyai prinsip dasar pemikiran, yaitu :

a. Market Price Discount Everything

(31)

26

b. Price Moves in Trend

Yaitu pergerakan harga tidak bergerak secara acak melainkan berlangsung dalam satu pola (trend) tertentu dan akan terus berlangsung sampai ada tanda-tanda bahwa pola pergerakan ini berhenti dan berbalik arah.

c. History Repeats it Selfs

Yaitu ada kecenderungan kuat bahwa perilaku para investor dan pelaku pasar di masa lalu adalah sama dengan masa kini dalam menyikapi berbagai informasi yang mempengaruhi pasar.

Didasarkan pada perubahan harga yang kemudian dijabarkan dalam

bentuk-bentuk grafik statistik dan analisa

Analisis ini didasarkan pada perubahan-perubahan harga yang kemudian

dijabarkan dalam bentuk-bentuk grafik statistik seperti: Hourly, Daily

Chart, Grafik Indikator (Moving Average, RSI, Stochastics) dan analisis

lain yang semuanya dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan harga.

Permasalahan yang kedua adalah pada saat contacting nasabah, karena saat

melakukan contecting selalu ada nasabah yang sibuk, ataupun tidak ada ditempat, ataupun juga menolak tanpa mendengarkan apa yang akan

(32)

27

BAB IV

ANALISIS

A. Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah PT Premier Equity Futures

Pialang berjangka adalah adalah badan usaha yang melakukan kegiatan jual beli komoditi berdasarkan kontrak berjangka atas amanat nasabah dengan menarik sejumlah uang dan surat berharga tertentu sebegai margin untuk menjamin transaksi tersebut. Tindakan yang diberikan oleh pialang berjangka adalah untuk, dan atas perintah atau amanat dari pihak investor.

Berdasarkan Pasal 1 butir 12 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, menyebutkan bahwa pialang perdagangan berjangka yang selanjutnya disebut pialang berjangka adalah badan usaha yang melakukan kegiatan jual beli Komoditi berdasarkan Kontrak Berjangka atas amanat Nasabah dengan menarik sejumlah uang dan, atau surat berharga tertentu sebagai margin untuk menjamin transaksi tersebut.

(33)

28

Bawha dalam rangka memberikan perlindungan terhadap masyarakat dan menciptakan kepastian hukum dibidang perdagangan berjangka, dipandang perlu mempertegas peraturan dan penarikan pengelolaan dana Masyarakat8.

Perusahaan Pialang atau juga disebut Broker Anggota Bursa (AB), adalah pihak yang membantu investor untuk melakukan pembelian atau penjualan efek di bursa.Perusahaan Pialang melakukan pembelian dan penjualan atau menawarkan efek di lantai bursa atas perintah atau permintaan (order) investor. Perusahaan Pialang hanya akan melakukan pembelian atau penjualan jika sudah mnendapat perintah dari Investor. Harga dan besarnya volume juga ditentukan oleh Investor, oleh karena itu perusahaan pialang tidak bisa menetapkan harga atau jumlah yang akan dibeli atau jual sekehendak hatinya, akan tetapi ada juga perusahaan pialang yang melakukan pembelian atau penjualan atas nama perusahaan pialang itu sendiri.

B. Peranan PT Premier Equity Futures dalam Menjamin Dana Nasabah

PT Premier Equity Futures merupakan pialang, yang dimana PT Premier Equity Futures menjamin dana nasabah sesuai dengan ketentuan penyelenggaraan perdagangan berjangka berdasarkan Pasal 45 48 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, maka dana nasabah akan dilindungi dengan :

1. Legalitas; izin BAPPEBTI adalah izin resmi dalam hal pengumpulan, penghimpunan dan pengelolaan dana masyarakat dari pemerintah Indonesia. (Izin lainya BAPEPAM, Perbankan, izin dari Menteri Keuangan).

2. Rekening Terpisah (segregated account); penempatan dana nasabah di bank yang hanya direkomendasikan dan ditunjuk oleh Bank Indonesia sebagai bank

8

(34)

29

tempat menyimpan dana nasabah yang hanya akan ditransaksikan di Bursa Berjangka.

3. Penjaminan Transaksi; pelaksanaan transaksi di Bursa Berjangka dijamin oleh lembaga Kliring Berjangka Indonesia (KBI).

4. Dana Kompensasi; dana setoran wajib oleh semua Pialang Berjangka anggota Bursa Berjangka dan disimpan dalam rekening terpisah pada bank yang ditunjuk oleh Bank Indonesia serta dikelola oleh unit khusus di Bursa Berjangka. Dana ini dipergunakan untuk mengganti dana nasabah apabila terjadi sesuatu hal akibat kesalahan Pialang Berjangka.

Keamanan dana nasabah ini di luar risiko kerugian akibat pelaksanaan transaksi perdagangan berjangka, di mana dalam setiap pelaksanaan transaksi akan terjadi dua kemungkinan hasil transaksi, yakni keuntungan atau kerugian, untuk meminimalkan risiko kerugian sangat diharuskan untuk memulai transaksi dengan open posisi (entry point) dengan analisa (teknikal dan fundamental) yang mendukung, dan harus selalu menggunakan manajemen resiko.

(35)

30 BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.SIMPULAN

1. Perlindungan Hukum terhadap Nasabah PT Premier Equity Futures

Pialang berjangka adalah badan usaha yang boleh menerima amanat (order) dari nasabah dan meneruskannya untuk ditransaksikan di bursa, salah satunya adalah PT Premier Equity Futures. Urusan nasabah dalam hubungannya dengan bursa dan lembaga kliring diwakili oleh PT Premier Equity Futuresi. Syarat untuk menjadi pialang berjangka tidaklah mudah, diperlukan kemampuan modal yang cukup dan keahlian yang memadai, dan yang terpenting memiliki integritas pribadi, dan reputasi bisnis yang baik. Pialang berjangka harus berbadan hukum perseroan terbatas (PT). Pialang berjangka harus mejadi anggota bursa dan mendapatkan izin usaha terlebih dahulu dari Bapebti sebelum beroperasi secara legal, hal ini dilakukan untuk melindungi investor sebagaimana yang tertulis di dalam surat keputusan BAPPEBTI Nomor : 45/BAPPEBTI/KP/IX/2003 Tentang Penarikan dan Pengelola Dana Masyarakat di Bidang Perdagangan Berjanka, yang menyatakan :

Bawha dalam rangka memberikan perlindungan terhadap masyarakat dan menciptakan kepastian hukum dibidang perdagangan berjangka, dipandang perlu mempertegas peraturan dan penarikan pengelolaan dana Masyarakat .

2. Peranan PT Premier Equity Futures dalam Menjamin Dana Nasabah

a. Dana Nasabah dilindungi dengan legalitas, rekening terpisah, penjamin transaksi, dana konspensasi.

b. PT Premier Equity Futures harus menggunakan manajemen resiko.

(36)

31

B. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan di atas, maka penulis dapat memberikan saran-saran diantaranya :

1. Diharapkan agar Nasabah harus berhati-hati dalam memilih perusahaan komoditi. 2. Perusahaan komoditi lebih meningkatkan fasilitas demi penyamanan nasabah. 3. Nasabah harus terlebih dahulu mengetahui prosedur sebelum berinvestasi di

Referensi

Dokumen terkait

Tesis ini disusun berdasarkan hasil penelitian penulis yang berjudul “AnalisisPencapaian Kinerja Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP) di Kabupaten

Karyawan melakukan absensi, proses absensi akan dilakukan pengambilan ciri wajah akan dilakukan dan disimpan dalam format jpg ukuran 80 X 80 yang disimpan di table file citra

Masa depan buku tetap tidak tergantikan dengan Ebook atau Kindle, penelitian tahun 2019 di United Kingdom (UK) oleh Nielsen Bookscan, menunjukan pertumbuhan masih

 IV adalah IV awal sebelum dilakukan pengacakan dan telah diset sebelumnya pada sisi penerima dan pengirim. IV ini digunakan untuk menghasilkan IV’.  IV’

menjumlahkan semua probabilitas potensi bahaya yang diidentifikasi pada komponen bendungan.. Untuk mengetahui nilai risiko ini dapat diterima secara sosial, maka

Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang selanjutnya disingkat KLHS adalah proses mengintegrasikan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dalam

Pada tahun 2001, Widayati melakukan penelitian yang sejenis dengan judul ”Refleksi Fonem Vokal Bahasa Melayu Purba dalam bahasa Melayu Asahan”, disimpulkan bahwa fonem-fonem

Permasalahan yang akan diteliti adalah bagaimana perancangan dan pembuatan program aplikasi simpan pinjam koperasi yang dapat membantu dalam pengolahan