• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH DAN OPINI AUDIT BPK TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH DAN OPINI AUDIT BPK TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH DAN OPINI AUDIT BPK TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH

DAERAH

(Studi pada kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara Pada Periode 2012-2014)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

HERWIN JUNIOR SITUMORANG NIM : 7123220028

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Herwin Junior Sitmorang, 7123220028. Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah dan Opini Audit BPK Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara (Tahun 2012-2014). Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan. 2016.

Permasalahan dalam penelitian ini apakah peran Pemda yang semakin besar menyebabkan kinerja Pemda juga akan semakin baik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh ukuran daerah, tingkat kekayaan daerah, tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat, belanja modal dan opini audit BPK terhadap kinerja keuangan pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara tahun 2012-2014.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara sejumlah 33 kabupaten/kota. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Yang menjadi sampel dalam penelitian ada sebanyak 22 pemerintah kabupaten/kota dengan periode waktu selama tiga tahun yaitu tahun 2012-2014. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier.

Hasil penelitian menunjukkan hasil uji parsial untuk variabel Ukuran Daerah (SIZE) nilai signifikansi 0,591 > 0,05, variabel Tingkat Kekayaan Daerah (PAD) nilai signifikansi 0,591 > 0,05, variabel Tingkat Ketergantungan pada Pusat (DAU) nilai signifikansi 0,064 > 0,05, variabel Belanja Modal (BM) 0,025 < 0,05, variabel Opini Audit nilai signifikansi 0,229 > 0,05. Secara Simultan menunjukan bahwa seluruh variabel berpengaruh terhadap Kinerja keuangan Pemerintah Daerah nilai signifikansi 0,046 < 0,05.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ukuran daerah, tingkat kekayaan daerah, tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat, belanja modal dan opini audit BPK berpengaruh terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara secara simultan. Hasil uji parsial dalam penelitian ini menunjukkan hanya belanja modal yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah.

(6)

ii ABSTRACT

Herwin Junior Sitmorang, 7123220028.Characteristics Influence of Local Government and Audit Opinion on Performance of Local Government Finance Empirical Study on Local Government of Regency/City in the province of North Sumatera (Years 2012-2014).Thesis, Department of Accounting, Faculty of Economics, University of Medan. 2016.

The problem in this research is the role of local government is the greater cause local governments' performance also increases. This study aims to look at the effect of the size of the area, the level of regional assets, the level of dependency on the central government, capital expenditures and audit opinion on the financial performance of district/city in the province of North Sumatra in 2012-2014.

The population in this study are all regencies/cities in North Sumatra Province, a total of 33 districts/cities. Sample selection is done by purposive sampling method. The sample in the study there were 22 district/city with a three-year period of time during the year 2012-2014. Data analysis technique used is linear regression analysis.

Results showed partial test results for the variable size of the Regions (SIZE) the significant value of 0.591>0.05, the variable rate of Wealth (PAD) significance value 0.591> 0.05, a variable level of dependence on the Central (DAU) 0.064 significance value> 0, 05, variable Capital Expenditure (BM) 0.025<0.05, variable Audit Opinion significance value of 0.229> 0.05. Simultaneous showed that all variables affect the financial performance of Local Government significance value 0.046 <0.05.

The conclusion from this study is that the size of the area, the level of wealth of the region, the level of dependency on the central government, capital expenditures and audit opinions affect the financial performance of Local Government of Regency/City in the province of North Sumatra simultaneously. Partial assay results in this study showed only capital expenditures that affect the financial performance of Local Government.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis samapaikan kepada Tuhan yang Maha Esa telah memberikan rahmat dan kasih karuniaNya yang sampai sekarang masih diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah dan Opini Audit BPK Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara tahun 2012-2014”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi prasyarat menyelesaikan Program Sarjana (S1) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari tidak dapat menyelesaikan tulisan ini tanpa bantuan dari berbagai pihak lain. Pada kesempatan ini, penulis ucapkan terima kasih terutama kepada kedua orang tua penulis untuk semua dukungan, doa, bantuan material maupun moril dan semangat yang diberikan untuk penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah memberikan bantuan sebagai berikut :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

(8)

iv

4. Bapak Muhammad Ishak, SE, M.Si, Ak, CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi sekaligus dosen pembimbing skrisi penulis yang telah memberikan krtitik, saran dan perbaikan yang membangun dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Dr. Nasirwan, SE, M.Si, Ak, CA. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Erny Luxy D Purba, SE, M.si, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selama ini telah memberikan petunjuk, saran dan nasihat dalam menjalani perkuliahan.

7. Bapak Drs. La Ane, M.Si, Drs Surbakti Karo-Karo, M.si, Ak, CA dan M. Ridha Habibi Z, SE, M.Si, Ak, CA selaku penguji skrisi penulis yang telah memberikan krtitik, saran dan perbaikan yang membangun dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Bang Riky Adrian, staff administrasi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan, yang telah banyak membantu peneliti dalam pengurusan administrasi selama perkuliahan.

9. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, khususnya Jurusan Akuntansi yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama perkuliahan. 10.Untuk Muammar, Robi, Faisal, dan Safwan, bela terima kasih untuk

(9)

v

11.Untuk teman-teman Geng Berbie, Cerlis, Duik, Ipana , Ipana, dan Maria yang telah memberikan motivasi dan batuan moril kepada penulis selama menyelesaikan skripsi.

12.Untuk seluruh teman-teman Akuntansi B 2012 terimakasih atas segala kebersamaan selama duduk di bangku kuliah.

Akhir kata, penulis berharap penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang membutuhkan, dan penulis menyadari bahwa mungkin masih terdapat kesalahan-kesalahan di dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Medan, Agustus 2016

(10)

vi DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Pembatasan Masalah... 7

1.4 Rumusan Masalah ... 8

1.5 Tujuan Penelitian ... 9

1.6 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11

2.1 Kerangka Teoritis ... 11

2.1.1 Teori Keagenan ... 11

2.1.2 Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah (LKPD) ... 13

(11)

vii

2.1.4 Karekteristik Pemerintah Daerah ... 20

2.1.4.1 Ukuran Daerah ... 22

2.1.4.2 Tingkat Kekayaan Daerah ... 23

2.1.4.3 Tingkat Ketergantungan pada Pusat ... 25

2.1.4.4 Belanja Modal ... 27

2.1.5 Opini Audit BPK ... 28

2.2 Penelitian Terdahulu ... 29

2.3 Kerangka Berfikir ... 34

2.3.1 Ukuran Daerah terhadap Kinerja Keuangan Pemda ... 35

2.3.2 Tingkat Kekayaan Daerah terhadap Kinerja Keuangan Pemda ... 35

2.3.3 Tingkat Ketergantungan pada Pusat terhadap Kinerja Keuangan Pemda ... 36

2.3.4 Belanja Modal terhadap Kinerja Keungan Pemda ... 36

2.3.5 Opini Audit BPK terhadap Kinerja Keuangan Pemda ... 37

2.4 Hipotesis Penelitian ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39

3.2 Populasi dan Sampel ... 39

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 40

3.3.1 Variabel Dependen (Terikat) ... 40

3.3.2 Variabel Independen ... 40

(12)

viii

3.3.2.2 Tingkat Kekayaan Daerah ... 41

3.3.2.3 Tingkat Ketergantungan pada Pusat ... 42

3.3.2.4 Belanja Modal ... 42

3.3.3.5 Opini Audit BPK ... 43

3.4 Teknik Pengumpulan data... 45

3.5 Teknik Analisis Data ... 45

3.5.1 Analisis Deskriptif ... 45

3.5.2 Analisis Regresi Linear ... 45

3.5.2.1 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 45

3.5.2.2 Analisis Regresi Linear Berganda ... 46

3.5.3 Uji Asumsi Klasik ... 47

3.5.3.1 Uji Normalitas ... 47

3.5.3.2 Uji Multikolinieritas ... 47

3.5.3.3 Uji Autokorelasi ... 48

3.5.3.4 Uji Heterokedastisitas ... 49

3.5.4 Pengujian Hipotesis... 49

3.5.4.1 Analisis Determinasi (R2) ... 49

3.5.4.2 Uji Statistik F (F-test) ... 50

3.5.4.3 Uji Statistik t (t-test) ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51

4.1 Hasil Penelitian ... 51

4.1.1 Gambaran Umum Penelitian ... 51

(13)

ix

4.1.3 Uji Asumsi Klasik ... 54

4.1.3.1 Uji Normalitas ... 54

4.1.3.2 Uji Multikolinearitas ... 55

4.1.3.3 Uji Autokorelasi ... 56

4.1.3.4 Uji Heteroskedastisitas ... 57

4.1.4 Analisis Regresi Berganda ... 58

4.1.4.1 Analisis Regresi Sederhana ... 58

4.1.4.2 Analisis Regresi Berganda ... 60

4.1.5 Koefisien Determinasi R² ... 63

4.1.6 Pengujian Hipotesis... 63

4.1.6.1 Uji Statistik F (F-test) ... 64

4.1.6.2 Uji Statistik t (t-test) ... 64

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 66

4.2.1 Pengaruh Ukuran Daerah terhadap Kinerja Keuangan Pemda ... 66

4.2.2 Pengaruh Tingkat Kekayaan Daerah terhadap Kinerja Keuangan Pemda ... 67

4.2.3 Pengaruh Tingkat Ketergantungan pada Pusat terhadap Kinerja Keuangan Pemda ... 69

4.2.4 Pengaruh Belanja Modal terhadap Kinerja Keuangan Pemda ... 70

4.2.5 Pengaruh Opini Audit terhadap Kinerja Keuangan Pemda ... 70

(14)

x

(15)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu... 33

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 44

Tabel 4.1 Penentuan Sampel ... 51

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif... 52

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas... 54

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas ... 55

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi ... 56

Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 57

Tabel 4.7 Hasil Regresi Linear Sederhana Ukuran Daerah... 58

Tabel 4.8 Hasil Regresi Kekayaan Daerah ... 58

Tabel 4.9 Hasil Regresi Linear Tingkat Ketergantungan pada Pusat ... 59

Tabel 4.10 Hasil Rgresi Linear Belanja Modal ... 59

Tabel 4.11 Hasil Rgresi Linear Sederhana ... 59

Tabel 4.12 Hasil Analisi Regresi Berganda ... 60

Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)... 63

Tabel 4.14 Hasil Uji F ... 64

(16)

xii

DAFTAR GAMBAR

(17)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Daftar Variabel Penelitian Lampiran B Output Data SPSS

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Krisis ekonomi yang terjadi pada awal tahun 1996 dan puncaknya pada tahun 1997 mendorong pemerintah pusat mendelegasikan sebagian wewenang untuk pengelolaan keuangan kepada daerah sehingga diharapkan dapat membiayai pembangunan dan pelayanan atas dasar keuangan sendiri (Garini, 2015). Dengan berkurangnya campur tangan pemerintah pusat terhadap pengelolaan keuangan pemerintah daerah diharapkan dapat mengembangkan potensi, membiayai pembangunan dan kemandirian daerah. Selain hal tersebut, pemerintah daerah ingin memberikan pelayanan yang lebih berorientasi pada kepuasan masyarakat serta kebutuhan dan keinginan rakyat mengenai kinerja pemerintah daerah semakin besar dan kritis, terutama semenjak Otonomi daerah diberlakukan dengan diterbitkannya UU No.22 dan 25 tahun 1999 kemudian di revisi melalui UU No.32 tahun 2004 dan terakhir direvisi menjadi UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(19)

2

pengendalian, evaluasi dan pengukuran kinerja yang sistematis untuk mengukur kemajuan yang dicapai Pemda. (Nugroho, 2014). Dengan demikian pemerintah daerah diharapkan semakin mandiri, mengurangi ketergantungan terhadap pemerintah pusat, baik dalam hal pembiayaan pembangunan maupun dalam hal pengelolaan keuangan daerah.

Menurut Rai (2008 : 17), cara untuk mencapai kemajuan sebuah organisasi adalah dengan melakukan pengukuran kinerja, untuk memperbaiki kinerja perlu dilakukan evaluasi, agar dapat diukur kinerja harus dikuantifikasi. Wood dalam Sumarjo (2010) mengungkapkan bahwa fungsi dari pengukuran kinerja dapat menjelaskan mengenai (1) Evaluasi bagaimana program tersebut berjalan; (2) Sarana perbandingan atas pelayanan yang diberikan; (3) Alat komunikasi dengan publik. Di Indonesia kinerja pemerintah daerah masih menjadi sorotan. Fakta memperlihatkan bahwa masih buruknya kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Pada tahun 2010 BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) mempublikasikan bahwa baru 9 persen atau 32 pemerintah daerah yang mendapatkan opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari 358 LKPD (Laporan Keuangan Pemerintah daerah) yang telah di audit oleh BPK.

(20)

3

dapat disimpulkan bahwa pengukuran kinerja keuangan daerah adalah sesuatu yang penting untuk dilakukan. Pernyataan ini selaras dengan Greiling dalam Sumarjo (2010) yang mengungkapkan bahwa salah satu kunci sukses dari pembaharuan dalam sektor publik adalah dengan melakukan pengukuran kinerja.

Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah adalah kemampuan suatu daerah untuk menggali dan mengelola sumber-sumber keuangan asli daerah dalam memenuhi kebutuhan guna mendukung berjalannya sistem pemerintahan, pelayanan kepada masyarakat dan pembangunan daerahnya. (Garini, 2015). Kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia ditentukan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah karakteristik daerah. Karakteristik sebuah daerah turut berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. (Sumarjo, 2010). Penelitiaan yang diakukan Sumarjo (2010) menjelaskan bahwa kinerja keuangan secara simultan dipengaruhi oleh karakteristik pemerintah daerah. Variabel yang digunakan yaitu ukuran (size), tingkat kemakmuran (wealth), ukuran legislatif, leverage dan

intergovermental revenue. Hasilnya hanya tingkat kemakmuran (wealth) dan

ukuran legislatif yang tidak berpengaruh secara positif terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia.

(21)

4

berpengaruh pada kemampuan untuk tumbuh, yang mengakibatkan beberapa wilayah tumbuh dengan cepat sementara wilayah lainnya tumbuh dengan lamban. Daerah yang memiliki kemajuan di bidang industri dan memiliki kekayaan alam yang melimpah cenderung memiliki PAD jauh lebih besar dibanding daerah lain. Ketimpangan PAD ini menyebakan struktur keuangan setiap daerah berbeda sehingga diasumsikan dapat mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah daerah. Hal ini sejalan dengan hasil dari penelitian Sumarjo (2010) menemukan bahwa terdapat pengaruh karakteristik perusahaan terhadap kinerja suatu perusahaan.

Selain karakteristik pemerintah daerah, peneliti menggunakan variabel hasil pemeriksaan audit BPK dalam mengukur keterkaitan dengan kinerja keuangan pemerintah daerah. Hasil pemeriksaan keuangan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dapat berupa temuan audit, opini audit maupun kesimpulan audit. Dalam penelitian ini hasil pemeriksaan yang digunakan adalah opini audit.

Badan Pengawas Keuangan “BPK RI” bertugas mengawasi/memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara yang dilakukan baik di pemerintah daerah maupun pemerintahan pusat, atau lembaga-lembaga Negara lainnya yang mengelola keuangan Negara. Hasil audit BPK dapat berwujud Laporan Hasil Pemeriksaan yang mencerminkan tingkat akuntabilitas suatu laporan pemerintah daerah (LKPD). Opini auditor merupakan point penting akan hasil audit

(22)

5

Kasus yang hangat baru-baru ini di pemprov DKI Jakarta menjadi sorotan dikarenakan BPK menemukan 70 temuan dalam LKPD senilai 2,16 triliun. Temuan itu terdiri program yang berindikasi kerugian daerah senilai Rp 442 miliar dan berpotensi merugikan daerah sebanyak Rp1,71 triliun. BPK lantas menyoroti pembelihan lahan Sumber Waras oleh Pemprov DKI yang tidak melewati proses pengadaan yang memadai dan terindikasi merugikan negara Rp 191 miliar, namun hal tersebut dibantah oleh pemprov DKI mengklaim bahwa pengadaan lahan telah sesuai prosedur, atas temuan tersebut Pemprov DKI mendapat opini wajar dengan pengecualian (WDP) terhadap LKPD tahun 2014 (Megapolitan.kompas.com)

Keberhasilan pemerintah daerah dalam mendapatkan opini terbaik yaitu WTP, akan mempengaruhi keberhasilan kinerja keuangan pemerintah daerah (Suwanda, 2015). Opini audit dapat menaikkan ataupun menurunkan tingkat kepercayaan pemangku kepentingan atas pelaporan yang disajikan oleh pihak yang diaudit, dalam hal ini entitas pemerintah daerah. Dengan kata lain, semakin wajar opini audit BPK maka seharusnya menunjukkan semakin tingginya kinerja suatu pemerintah daerah.

Beberapa Peneliti sebelumnya yang menguji tentang kinerja keuangan pemerintah daerah yang diperkirakan dapat dipengaruhi oleh karakteristik pemerintah daerah, seperti penelitian Sumarjo (2010) menguji pengaruh karakteristik pemerintah daerah terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah, dengan hasil ukuran (size) pemerintah daerah, leverage, dan intergovermental

(23)

6

Kemakmuran (wealth), Ukuran legislatif tidak terpengaruh. Penelitian Mustikarini dan Fitriasasi (2012) untuk membuktikan bahwa karakterististik suatu pemerintah daerah (ukuran, tingkat kekayaan, tingkat ketergantungan dan belanja daerah) dan temuan audit BPK memiliki pengaruh terhadap kinerja Pemda kabupaten/kota, terkecuali untuk belanja daerah. Penelitian Garini (2015) membuktikan belanja daerah, temuan audit berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah, sementara Jumlah pegawai berpengaruh negatif.

Dengan mempertimbangkan adanya perbedaan pada penelitian-penelitian sebelumnya, peneliti ingin menguji kembali pengaruh karakteristik Pemda dan opini audit BPK terhadap kinerja Pemda dengan mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Sumarjo (2010) dengan beberapa perbedaan. Perbedaan pertama, peneliti menambahkan variabel independen lain yang termasuk dalam karakteristik pemerintah daerah, yaitu belanja modal. Perbedaan kedua, menambahkan juga variabel independen lain yaitu, opini audit BPK. Perbedaan ketiga adalah objek peneitian ini dikhususkan untuk kabupaten/kota di wilayah Sumatera Utara.

(24)

7

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas penulis, maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah :

1. Apakah berlakunya otonomi daerah kinerja pemda akan lebih baik ? 2. Apakah dengan peran pemda yang semakin besar perlu dilakukan

pengukuran terhadap kinerja pemda ?

3. Apakah dengan adanya kasus korupsi Bansos di Pemprov sumut berpengaruh terhadap kinerja keuangan Pemda Sumut ?

4. Apakah Karekteristik daerah dan opini audit BPK berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemda ?

1.3 Pembatasan Masalah

(25)

8

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pengindentifiksian masalah diatas, maka rumusan masalah yang diambil adalah berikut :

1. Apakah ukuran daerah berpengaruh terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara ?

2. Apakah tingkat kekayaan daerah berpengaruh terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara ?

3. Apakah tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat berpengaruh terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara ?

4. Apakah belanja modal berpengaruh terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara ?

5. Apakah opini audit BPK berpengaruh terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara ?

(26)

9

1.5 Tujuan Penlitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh ukuran daerah terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara.

2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat kekayaan daerah terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara. 3. Untuk mengetahui pengaruh tingkat ketergantungan pada pemerintah

pusat terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara.

4. Untuk mengetahui pengaruh belanja modal terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara.

5. Untuk mengetahui pengaruh opini audit BPK terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara.

(27)

10

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini, tentunya penulis berharap penelitian dapat berguna bagi :

1. Bagi Penulis

Dengan melakukan penelitian ini peneliti dapat menambah pemahaman dan pengetahuan mengenai pengaruh Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah dan Opini Audit BPK Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

(28)

73 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Penelitian ini menguji pengaruh dari Ukuran daerah, tingkat kekayaan daerah, tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat, belanja modal dan opini audit BPK terhadap kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2012-2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa :

1. Ukuran Daerah yang diproksi dengan Total Aset, tidak berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2012-2014, maka H1 ditolak.

2. Tingkat Kekayaan Daerah yang diproksi dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2012-2014, maka H2 ditolak. 3. Tingkat Ketergantungan pada Pemerintah Pusat yang diproksi dengan Dana

Alokasi Umum (DAU) tidak berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2012-2014, maka H3 ditolak.

4. Belanja Modal berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2012-2014, maka H4 diterima.

(29)

74

6. Ukuran Daerah, Tingkat Kekayaan Daerah, Tingkat Ketergantungan pada Pemerintah Pusat, Belanja Modal dan Opini Audit BPK berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2012-2014, maka H6 diterima.

5.2 Saran

Didasarkan dari hasil penelitian ini, adapun saran yang dapat diberikan kepada peneliti selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Bagi penelitian berikutnya, melihat pengaruh yang dihasilkan variabel independen terhadap variabel dependen masih kecil, peneliti merekomendasikan untuk menambahkan variabel-variabel lain yang diduga dapat berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah, seperti menambahkan variabel lainnya seperti Dana Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, yang juga termasuk pendapatan suatu daerah selain PAD dan Dana Alokasi Umum.

2. Untuk mengukur kinerja keuangan pemerintah daerah dapat diganti dengan menggunakan pengukuran Rasio Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Derajat Desentralisasi Fiskal, Rasio Indeks Kemampuan Rutin dan Rasio Keserasian.

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Anthony. 2014. Pengaruh Kinerja Keuangan Daerah terhadap Belanja

Modal untuk Pelayanan Publik dalam perspektif teori keagenan (Studi pada Kabupaten/Kota Se-Sumatera) Jurnal Akuntansi & Keuangan. Vol

5, No 2. Hal 71-90

Ardhani, Pungky. 2011. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli

Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal (Studi Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Jawa Tengah).Skripsi. Universitas Diponegoro.

Anzarsari, Desy. 2014 Pengaruh Karekteristik Pemerintah Daerah terhadap

Kinerja Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Kabupaten/Kota Se-Jawa Tengah). Skripsi. Universitas Muhammadyah Surakarta

Bastian, I. 2006. Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Yogyakarta: BPFE. 2006.

Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Erlangga.

Choiriyah, Umi. 2011. Information Gap Pengungkapan Lingkungan Hidup Di

Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Damayanty, Sofia Arie. 2011. Menelisik Kemampuan Keuangan Daerah. Dalam Risiko Fiskal Daerah. Era Adicitra Intermedia. Jakarta.

Garini, Ardya. 2015. Pengaruh Belanja Derah, Temuan Audit, dan Size Terhadap

Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Indonesia. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Cetakan IV Penerbit UNDIP.

Greiling, Dorothea. 2005. Performance measurement in the public sector: the

German experience. Emerald Research, Vol. 54 (7) pp. 551-567.

Indrarti, Nuansa Mega Okky. 2011. Hubungan antara Opini Audit pada Laporan

Keuangan Daerah, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap Kinerja Keuangan Daerah. Jurnal. Universitas

Riau.

Julitawati, et all. 2012 Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana

Perimbangan terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh. Jurnal Akuntansi. Universitas Syah Kuala, Vol. 1 No.1

pp. 15-29

Kusumawardani, Media. 2012. „Pengaruh Size, Kemakmuran, Ukuran Legislatif,

(31)

Mahmudi. 2007. Manajemen Keuangan Daerah. Jakarta: Erlangga.

Mustikarini, Widya Astuti., Fitriasari, Debby. 2012. „Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah dan Temuan Audit BPK terhadap Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaen/Kota di Indonesia Tahun Anggaran

2007‟. Simposium Nasional Akuntansi XV: Banjarmasin.

Nugroho, Fajar dan Rohman, Abdul. 2012. “Pengaruh Belanja Modal Terhadap

Pertumbuhan Kinerja Keuangan Daerah Dengan Pendapatan Asli Daerah Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Di Propinsi Jawa

Tengah)”. Diponegoro Journal of Accounting Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012 page. 47-59. Universitas Diponegoro.

Nugroho, Renas Adi. 2014. Pengaruh Karekteristik Pemerintah Daerah dan

Temuan Audit BPK terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Studi Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Jawa Tengah). Skripsi. Universitas

Dipenogoro.

Patrick, P. A. 2012. The Determinant of Organizational Inovativeness: The

Adoption of GASB 34 in Pennsylvania Local Government. Unpublished Ph.D Dissertation. Pennsylvania: The Pennsylvania State University.

Peraturan Pemerintah No. 24. 2005. Standar Akuntansi Pemerintahan. Jakarta: Pustaka Yudistisia

Perwitasari, Citra. 2011. The Influence of Financial Performance to the Level of

Accountability Disclosure of Indonesia‟s Local Government. Tesis Universitas Sevbelas Maret Surakarta.

Prawirosetoto, Yuwonono, 2012. Desentralisasi Fiskal di Indonesia, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2 Agustus, Jakarta : Unika Atmajaya.

Poerwadarminta. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Rai, Agung I Gusti. 2008. Audit Kinerja Pada Sektor Publik, Jakarta: Salemba Empat

Setiawan, Hadi. 2011. Kinerja Keuangan Daerah pada Era Otonomi. Dalam Risiko Fiskal Daerah. Era Adicitra Intermedia. Solo.

Sudarmadji, Ardi Murdoko and Lana Sularto. 2011. Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan terhadap Luas Voluntary Disclosure Laporan Keuangan Tahunan.

Proceeding Psychology, Economy, Art, Architect and Civil. Gunadarma University.

Sudarsana, Hafidh S. 2013. “Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah dan

(32)

Pemerintah Kabupaten/Kota di Indonesia)”. Diponegoro Journal of Accounting. Semarang. Diponegoro Journal of Acounting. Volume 4. Nomor 3. hal 1-13

Suhardjanto, Djoko., Yulianingtyas, Rena Rukmita. 2011. „Pengaruh

Karakteristik Pemerintah Daerah terhadap Kepatuhan Pengungkapan Wajib dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Kabupaten/Kota di Indonesia). Jurnal Akuntansi & Auditing.

Volume 8/No.1/November 2001 hal. 1-194

Sumarjo, Hendro, 2010. Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah Terhadap

Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Indonesia). Skripsi. Surakarta: Universitas

Sebelas Maret.

Surepno. 2013. Pengaruh Return On Equity (ROE), Ukuran (Size) dan

Kemakmuran (Wealth) Pemerintah Daerah terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia. Skripsi. Semarang : Universitas Negeri

Semarang

Suryaningsih, Ni Made dan Sisdayani. 2016 Karekteristik Pemerintah Daerah

dan Opini Audit Pada Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal.

Universitas Udayana. Vol. 15.2. hal 1453-1481.

Susanti, et all. 2014. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Kinerja

Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur. Jurnal

Riset Manajemen dan Akuntansi. Vol. 02. No. 02 Agustus 2014 Hal. 81- 91

Suwanda, Dadang. 2015. Factors Affecting Quality of Local Government

Financial Statements to Get Unqualified Opinion (WTP) of Audit Board of the Republic of Indonesia (BPK). Journal of Finance and Accounting,

6 (4), pp: 139-157

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah. 2014. Jakarta: Kementrian Dalam Negeri

Republik Indonesia www.AkarpadiNews.com

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ......................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Perb kedua a tersebut ak eberhasilan n masase Analisis Dat knik analis n dalam uji hipotesi gan (pa akan prog ersi 16 de ebagai berik norma ggunakan nov (p &gt; 0,0 Tri Atmojo)

Kutipan diatas mengisyaratkan bahwa asimilasi, menurut Parkdan Burgess, adalah suatu prosesinterpretasi dan fusi. Melalui proses ini orang-orang dankelompok-kelompok

Penelitian berjudul “Kontra Narasi Hoaks Ratna Sarumpaet tentang Pemukulan Wajahnya oleh Orang Asing dalam Perspektif Dekonstruksi Jacques Derrida” kira-kira memiliki

Peristiwa Aton sering menyindir Dahlia sebagai gadis yang tidak baik, malah Aton telah menyindir dan memfitnah Dahlia sebagai perempuan yang rendah akhlak

Jadi, Identifikasi Fasilitas Perpustakaan Universitas 17 Agustus 1945 menurut Persepsi Pengguna meliputi, identifikasi fasilitas peralatan kerja, identifikasi

TANGGUNG JAWAB HUKUM PT MUDA KILAT PONOROGO TERHADAP PENGIRIM BARANG JIKA TERJADI WANPRESTASI OLEH PENGANGKUT DALAM PENGIRIMAN BARANG KIRIMAN.. Adalah benar-benar hasil karya

Penentuan harga bank yang berdasarkan prinsip syariah terhadap produknya sangat berbeda dengan bank berdasarkan prinsip konvensioanl. Bank berdasarkan prinsip syariah

3.1 Menggali informasi dari teks laporan informatif hasil observasi tentang perubahan wujud benda, sumber energi, perubahan energi, energi alternatif, perubahan iklim dan cuaca,