seq
,*.r :" J{',i"
.?0,1o
2009
PERTANIAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
HIBAH BERSAING
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
PERMINTAAN LUAR NEGERI, PERILAKU PASAR
EKSPOR, DAN KEUNGGULAN KOMPARATIF
PRODUKSI
KOPI INDONESIA
DISUSUN
OLEH:
ATI
KUSMIATI, SP.,
MP"
AGUS
SUPRIONO, SP., M,Si.
lr. ANIK
SUWANDARI,
MP.
DIDANAI DIPA
UNIVERSITAS
JEMBER
NoMoR:
0175"at0z3-04ztxv
tz}fl,gTANGGAL
3I
DESEI\{BER
2OO8UNIVERSITAS
JEMBER
HALAMAN
PENGESAIIAN LAPORAN
AKHIR
l.
Judul
Penelitian
2.
Ketua Peneliti:
a.
Nama Lengkapb.
Jenis Kelaminc.
NIP.d.
Jabatan Fungsionale.
Jabatan Strukturalf.
Bidang Keahliang.
Fakultas/Jurusanh.
PerguruanTinggi
i.
Tim
PenelitiFaktor-Faktor
yan gMempengaruhi
Permintaan
Luar
Negeri,Perilaku
PasarEkspor,
danKeunggulan
Komparatif
Produksi
Kopi di
IndonesiaAti
Kusmiati,
SP., MP. Perempuan132 299 242
Lektor
Ketua Laboratorium Sosiologi Pertanian
Ekonomi Pertanian
Pertanian/Sosial Ekonomi Pertanian
Universitas Jember
3.
Pendanaan danjangka Waktu
Penelitian
a.
Jangka Waktu Penelitian Yang Diusulkanb.
Biaya Total Yang Diusulkanc.
Biaya yang Disetujui Tahun Pertamahui,
as
Pertanian
Jember
/
Hermiyanto,
MP.
111101988021001
engetahui,
:
2 Tahun.:
Rp 93.500.000,00:
Rp 43.500.000,00Jember, 26
November
2009Ketua Peneliti,
/ff*
Ati
Kusmiati,
SP.,MP.
NIP.
19780917 2002122001enelitian Univ.
Jemberahyoadi Bowo
tl
No NAMA BIDANG
KEAIILIAN
FAKULTASiJURUSAN PERGURUAII TINGGI I AGUS
SUPRIONO, SP,
RINGKASAN
FAKTOR.FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
PERMINTAAN
LUAR
NEGERI,
PERILAKU
PASAR EKSPOR,
DAN KEUNGGULAN KOMPARATIF
PRODUKSI
KOPI
INDONESIA/Penelitian
llibah
Bersaing/Ati
Kusmiati,
SP.,MP.,
Agus
Supriono,
SP,
M.Si.,
Ir.
Anik
Suwandari,
MP/VI
Babl164
Halaman.
Tujuan yang
ingin
dicapai
dari
penelitian (penelitian tahun
ke-l)
ini
adalah untuk:(a) mempelajari respon
faktor
kebijakan perdagangankopi, baik
yang diberlakukan dipasar dunia maupun
yang
diberlakukandi
tingkat
domestik (dalam negeri), terhadappermintaan
luar
negeri
kopi
robusta Indonesiadi
negara-negara pangsa pasar eksportradisionalnya,
(b)
mempelajari responfaktor
non-kebijakandi
negara-negara pangsaekspor tradisonal
kopi
Indonesia, diantaranyajumlah
penduduk, kuantitasimpor
kopi,kuantitas stok
kopi,
dan kuantitaskopi
yang diekspor kembali, terhadap permintaan luarnegeri
kopi
robusta Indonesia, dan(c)
mengetahuitingkat
elastisitas harga, elastisitaspendapatan, dan elastisitas silang atas permintaan luar negeri
kopi
robusta lndonesia dinegara-negara pangsa ekspor tradisionalnya.
Data yang dipergunakan dalam penelitian
ini
adalah data sekunder menurut deret waktu{tirne series) dari tahun 1966
-
2007. Sumber data dari: (a) Badan Pusat Statistik (BPS)-
Jakarta,(b)
Pusdatin Departemen PertanianRI
-
Jakarta,(c)
Pusdatin Departemen Perdagangan danPerindustrian RI
-
Jakarta,(d)
AsosiasiEksportir
Kopi
Indonesia(AEKI)
-
Iakarta,
(e) FAO
-
Jakarta,(f)
instansillembaga/organisasilainnya
yangterkait. Pendekatan analisis adalah regresi berganda double
log
dengan OLS(ordinary
least square).
Berdasarkan
hasil penelitian
ditemukan
ada
5
(lima)
poin
penting
pada
perilakupermintaan
luar
negerikopi
robusta Indonesiadi
negara-negara pangsa pasar eksportradisionalnya tersebut. Pertama; kebijakan campur tangan terhadap perdagangan luar
negeri
kopi
yang
dibelakukan
oleh
pemerintah Indonesia (sebelum
tahun
1998)memberikan pengaruh
'lebih
baik'
terhadappermintaan
luar
negeri
kopi
robusta trrrelonesiadi
Jepang, Singapura, Selandia
Baru, Amerika Serikat, dan
Belanda. Sedangkan kebijakan liberalisasi perdagangan luar negerikopi
yang diberlakukan (sejaktahun 1998), memberikan pengaruh
'lebih baik'
terhadap permintaanluar
negeri kopirobusta Indonesia
di
Inggris.Kedwa; kebijakan quota ekspor yang diberlakukan
di
pasarkopi
dunia (sebelum tahun2il03) memberikan pengaruh
'lebih
baik'
terhadap permintaan luar negerikopi
robustaIndonesia
di
Australia dan Belanda. Sedangkan kebijakan open trade yang diberlakukandi
pasarkopi
dunia
(sejak tahun2003)
memberikan pengaruh'lebih
baik'
terhadappennintaan
luar
negerikopi
robusta Indonesiadi
Selandia Baru.Ketiga;
kopi
rubustaIndonesia sangat
digemari atau
dipandang sebagai barangkonsumsi yang
istimewa(speciat/dffirent
from
others)
di
Jepang,Malaysia, Australia,
Inggris,
dan
Jerman'sedangkan
di
Singapurakopi
robusta
Indonesiahanya
dipandang sebagai barang'konsumsi biasa'.
Keempat;
kopi
robusta Indonesia
'relatif
cukup
dianggap
sebagaikomoditi
yangmenarik
untuk
diperdagangkan secara spekulasidi
Australia
dan Belanda' Sedangkantetapi
di
Singapura'relatif
kurang
dianggap sebagaikomoditi
yang menarik
untukdiperdagangkan secara spekulasi.
Kelima; kopi
robusta
Indonesiadianggap
sebagaikoniplementer
teh
di
Singapuradan
Australia'
Sedangkandi
Kanadakopi
robustalndonesia dianggap sebagai substitusi teh.
Mendasarkan pada hasil penelitian, maka guna meningkatkan ekspor
kopi
Indonesia dinegara-negafa pangsa pasar eskpor tradisonalnya
ke
depan,kebijakan
(policy)
yangdapat dipandang
efektif
dan efisien untuk
diterapkan
oleh
pemerintah
Indonesia(Departemen Perdagangan
dan
Perindustrian
RI),
adalah dengan
membangun'kc;nitrnen
kerjasama perdagangan' governmentto
government(G
to
G)''
Baik
itu
secara bilateral, dan/atau
trilateral,
dan/atau multilateral.(*)
l
SUMMARY
THE
FACTORS AFFECTING FOREIGN DEMAND,
EXPORT
MARKET
BEIIAVIOR, AND COMPARATIVE ADYANTAGE
OF
INDONESIAN
COFFEE
PRODUCTION/Competitive
Grant
Research/Ati
Kusmiati,
SP.rMP.,
AgusSupriono,
SP.,M.Si.,Ir.
Anik
Suwandari,
MP/VI
Chapters/164 Pages.The aims
of
research (researchof
l't
year) are:
(a) learn the responseof
coffee tradepolicy
factors for both the implementationin
theworld
market and in the domestic level(intemal trade) to the
foreign
demandof
Indonesian Robusta Coffeein
the countriesof
traditional
export market segments,(b)
learn the responseof
non-policy
factorsin
thetraditional export segments countries
of
Indonesian coffee, such as population, quantityof
coffee import, quantityof
coffee stock and quantity of re-export coffee to the foreigndemand
of
Indonesian Robusta coffee,and
(c) find out
the
level
of
price
elasticity,income elasticity
and crosselasticity
for the
foreign
dernandof
Indonesian Robusta coffee in the countriesof
traditional export segment.The data used
in
the research was secondary data on time series basefrom
1966-
20A7.The
source
of
data are:
(a)
Central
Statistical
Board
-
Jakarta,
(b)
Pusdatin
of
Agricultural
Departmentof
Indonesia-
Jakarta,(c)
Pusdatinof
Trade and IndustrialDepartment
of
Indonesia-
Jakarta,(e)
Association
of
IndonesianCoffee
Exporter(AEKD
-
Jakarta,(e) FAO
-
Jakarta,(f)
Institution/other
related organizations. The analysis approach wasmultiple
regression doublelogby
OLS (ordinary least Square).Based
on the
researchresult,
therewere
5
(fives)
important
points
in
the
demandbehavior
of
Indonesian Robusta Coffeein
the traditional export
segments countries.First, the
interventionpolicy
on the foreign
demandof
Indonesiancoffee
appliedby
indonesian
govertment (before
1998) gave'better'
impact on the foreign
demandof
Indonesian
Robusta
Coffee
in
Japan, Singapore,New
Zealand,
United
Statesof
-\merica
and Netherland.While
the liberalization
policy on
foreign trade
for
coffeetsince 1998)
gave'better'impact
to
theforeign
demandof
Indonesian Robusta Coffeein England.
Second; Export quota applied
in
coffeeworld
trade (before 2003) gave'better'
impact,:n the foreign
demandof
Indonesian Robustacoffee
in
Australia
and
Netherland.\{eanwhile,
opentrade
policy
that have been appliedin
the coffeeworld
trade (since 1003) gave'better'
impact on the foreign demandof
Indonesian Robusta coffeein
New7ealand.
Third;
Indonesian Robusta coffeeis highly
preferredor
considered as special g.rod consumption (special/dfferent from others)in
Japan, Malaysia, Australia, England:nd
Germany.
Whereas
Indonesian
Robusta
coffee
is
considered
as
'ordinary
Fourth;
Indonesian Robusta coffeeis 'relatively'
considered as interesting commodityof
trade under
speculation
in
Australia and
Netherland. Whereas
it
is
thought'relatively'
less interesting commodityfor
trade under speculationin
Singapore.Fifth;
Indonesian Robusta Coffee
is
consideredto
be tea complementary goodsin
Singaporeand Australia. Meanwhile
in
Canada, IndonesianRobusta coffee
is
viewed
as
tea substitute.Based on the research result,
in
orderto
increase the exportof
Indonesian coffee on thetraditional export
segmentscountries
in
the future, the
policy
that
considered aseffective
andefficient to be
appliedby
the
Indonesian Government (Departmentof
Trade
and
Industrial
of
Indonesia)
is by
establishing 'commitment
for
tradecooperation'
by
governmentto
government(G
to
G)', bilaterally,
andlortrilaterally,
and/or
multilaterally.
(*)