The Influence of Liquidity and Capital Adequacy to Profitability at National Private Commersial Bank Listed in BEI period 2008-2013
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh jenjang S1
Program Studi Manajemen Oleh :
Haryo Prayudhanto 21210028
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
vi
LEMBAR PENGESAHAN... i
SURAT PERNYATAAN... ii
ABSTRAK... iii
ABSTRACT... iv
KATA PENGANTAR... v
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR TABEL... xiii
DAFTAR GAMBAR... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian...…………...……... 1
1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah...……... 6
1.2.1 Identifikasi masalah... 6
1.2.2 Rumusan Masalah... 7
1.3 Maksud dan Tujuan……….……..…... 8
1.3.1 Maksud Penelitian………... 8
vii
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian……….. 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka... 11
2.1.1 Likuiditas 2.1.1.1 Definisi Likuiditas... 11
2.1.1.2 Fungsi Likuiditas secara Umum... 12
2.1.1.3 Pengukuran Likuiditas perusahaan... 12
2.1.2 Tingkat kecukupan Modal 2.1.2.1 Definisi Tingkat kecukupan Modal... 14
2.1.2.2 Fakto-faktor Tingkat Kecukupan Modal... 15
2.1.2.3 Mengukur Tingkat Kecukupan Modal... 17
2.1.3 Profitabilitas 2.1.3.1 Definisi Profitabilitas... 17
2.1.3.2 Konsep Profitabilitas... 17
2.1.3.3 Pengukuran Profitabilitas... 18
2.1.4 Penelitian terdahulu... 19
viii
Terhadap Profitabilitas... 34
2.2.1.3 Pengaruh likuiditas dan tingkat kecukupan modal terhadap profitabilitas... 34
2.3Paradigma Peneliti ... 36
2.4 Hipotesis... 37
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian... 39
3.2 Metodologi Penelitian ... 39
3.2.1 Desain Penelitian... 40
3.2.2 Operasionalisasi Variabel... 44
3.2.3 Populasi dan metode pengambilan sampel... 46
3.2.4 Sumber dan Teknik Penentuan Data... 48
3.2.4.1 Sumber Data... 48
3.2.4.2 Teknik penentuan Data... 49
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data... 51
3.2.6 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.6.1 Rancangan Analisis... 52
ix
4.2.1 Perkembangan Likuiditas pada perusahaan per-
bankan umum swasta nasional yang terdaftar
di BEI 2008-2013... 75
4.2.2 Perkembangan Tingkat Kecukupan Moda pada perusa- haan perbankan umum swasta nasional yang terdaftar di BEI 2008-2013... 81
4.2.3 Perkembangan Profitabilitas pada perusahaan per- bankan umum swasta nasional yang terdaftar di BEI periode 2008-2013... 86
4.3 Analisis Verifikatif... 92
4.3.1 Analisis regresi linier berganda... 92
4.3.2 Uji asumsi klasik... 94
4.3.3 Uji koefisien korelasi pearson... 101
4.3.4 Uji koefisien determinasi... 103
4.4 Uji Hipotesis... 105
4.4.1 Pengujian hipotesis secara simultan... 105
x
107
of Business Management Vol.5 (27), pp. 11199-11209, 9 November, 2011 DOI: 10.5897/AJBM11.1957 ISSN 1993-8233 ©2011 Academic Journals.
Andiena Nindya Putri dan Nyoman Triaryati. (2013). Pengaruh Likuditas (Cast ratio) dan Loan to Deposit Ratio terhadap Profitabiltas aset (ROA) pada sektor perbankan yang tercatat di BEI periode 2008-2012 : E-jurnal manajemen universitas udayana vol 2 No. 10 (2013).
Defri. (2012). Pengaruh Capital adequacy Ratio (CAR), Likuiditas dan Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas perusahaan perbankan yang
terdaftar di BEI : Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012.
Gemi Ruwanti. (2011). Pengaruh Ratsio Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan Perbankan pada bank-bank Go Public di BEI : JurnalManajemen,Oktober 2011 Vol 12 No 2.
Hiras Pasaribu dan Rosa Luxita Sari. (2011). Analisis Tingkat Kecukupan Modal dan Loan to Deposit Ratio terhadap Profitabilitas : Junal Telaah & Riset Akuntansi Vol. 4. No.2 Juli 2011 Hal. 114 – 125.
Lia Dwi Musyarofatur. (2013). Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Rentabilitas Bank Perkreditan Rakyat : Accounting Analysis Journal ISSN 2252-6765,AAJ 2 (1) (2013).
Lukman Syamsuddin MA. (1985). Manajemen Keuangan Perusahaan : Modal Kerja dan Kapital Budgeting : PT. Hanandita Graha Widya, Yogyakarta.
Narimawati, Umi.(2008). Metedologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Unikom Bandung.
Nurhidayati Rosada. (2013). Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk : Jurnal Ekonomi dan Informasi akuntansi (Jenius) Vol. 3 No. 1, Januari 2013.
Qasim Saleem, Ramiz Ur Rehman. (2011). Impact of Liquidty Ratios on
Nama : Haryo Prayudhanto
Tempat/ TanggalLahir : Palopo, 29 Juni 1991
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Jenis Kelamin : Laki-laki
No TeleponHp : 089641440195
Alamat : KPAD PINDAD TIMUR Sudali 1 No.A-1
Riwayat Pendidikan
1. Tahun 2003, Lulus SDN IBU JENAB 1 CIANJUR
2. Tahun 2006, Lulus SMP Negri 1 CIANJUR
3. Tahun 2009, Lulus SMA Negeri 12 BANDUNG
4. Tahun 2010 Terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan
Manajemen Universitas Komputer Indonesia sampai sekarang.
Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya,
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Penelitian ini
dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan skripsi
program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
isi maupun penampilannya. Itulah kemampuan yang dimiliki penulis atas penelitian
yang telah dibuat semaksimal mungkin ini untuk mencapai kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis agar
pembuatan penelitian berikutnya akan lebih baik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian penelitian terutama kepada Allah SWT, Ibunda dan
Ayahanda tercinta atas do’a, dorongan dan bimbingan. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Dr.Ir.Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Prof.Dr.Hj.Dwi Kartini,SE.,Spec.Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
3. Dr. Raeni Dwi Santy,SE.,M.Si, selaku Ketua Program Studi
vi
4. Trustorini Handayani,SE.,M.Si selaku ketua pelaksana usulan
penelitian.
5. Oman Sukirman, SE.,MM, selaku pembimbing skripsi yang telah
banyak meluangkan waktu, kesabaran dan pengarahan kepada penulis
dalam penyusunan usulan laporan penelitian dan selalu memberikan
saran yang bermanfaat bagi penulis.
6. Prof.Dr.Hj.Umi Narimawati, Dra.,SE.,M.Si, selaku Dosen Wali
Program Studi Manajemen kelas Mn-1.
7. Seluruh Staf Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
8. Sekretariat Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Komputer Indonesia.
11. Seluruh teman – teman kelas Mn-1 angkatan 2010 yang telah
membantu dalam penulisan ini.
12. Seluruh sahabat – sahabat saya khususnya Zenal Ambari, Luqman Nur
Hakim, Dian Fitriana, Rizal Samsul Anhar, Dhio dan Doni Nugraha
beserta Elvira Violina yang selalu memberikan support dalam
menyelesaikan laporan ini.
Mohon maaf kepada pihak – pihak yang tidak tertulis dalam ucapan terima
kasih ini, tidak ada maksud penulis untuk melupakan anda semua. Penulis berharap
vii
dan bagi para pembaca sebagai bahan perbandingan dalam tugas laporannya, baik di
lingkungan akademik maupun di lingkungan lembaga sebagai objek penelitian.
Akhir kata, sekali lagi penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Kritik dan saran dari pembaca merupakan masukan yang sangat
membantu bagi penyempurnaan laporan ini dimasa yang akan datang.
Semoga Allah SWT membalas budi baik kepada kita semua serta
melimpahkan segala karunia- Nya. Amiin.
Bandung, April 2014
1 1.1Latar Belakang Penelitian
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan
menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Industri perbankan telah
mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir. Industri ini menjadi
lebih kompetitif karena deregulasi peraturan. Saat ini, bank memiliki fleksibilitas
pada layanan yang mereka tawarkan, lokasi tempat mereka beroperasi, dan tarif
yang mereka bayar untuk simpanan deposan. Dapat disimpulkan bahwa usaha
perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana,menyalurkan dana, dan
memberikan jasa bank lainnya.Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana
merupakan kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya
kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito.Biasanya
sambil diberikan balas jasa yang menarik seperti, bunga dan hadiah sebagai
rangsangan bagi masyarakat. Kegiatan menyalurkan dana, berupa pemberian
pinjaman kepada masyarakat. Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan
untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut (Wikipedia).
Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada perusahaan perbankan
karena kondisi perbankan di indonesia yang tidak stabil sehingga bank-bank yang
beroperasi semakin berkurang, keadaan ini membuktikan bahwa perbankan
tingkat kecukupan modal dan profitabilitas karenadalam menjaga kelangsungan
hidup suatu perusahaan khususnya pada perusahaan perbankan berarti
mempertimbangkan aspek likuiditas,tingkat kecukupan modal dan profitabilitas.
Selain itu juga karena adanya fenomena ketidaksesuaian antara teori yang ada
dengan kenyataan yang sesungguhnya.
Bank senantiasa menjaga likuiditas dan kecukupan modal pada posisi yang
tepat karena kesalahan dalam manajemen bank dalam mengatur likuiditas dan
kecukupan modal akan mengakibatkan kesulitan dalam membayar kewajiban
jangka pendek dan menutup resiko kerugian jika terjadi dimana hal ini
menentukan tingkat profitabilitas bank bersangkutan. Tingkat likuiditas dan
profitabilitas dalam teori likuiditas tidak selalu berjalan searah artinya pada saat
likuiditas tinggi, tingkat profitabilitas belum tentu tinggi karena likuiditas rendah
bisa mencapai profitabilitas tinggi. Sebaliknya pada tingkat likuiditas rendah bisa
mencapai tingkat profitabilitas tinggi, karena likuiditas yang berlebihan dapat
menekan profitabilitas perusahaan, sementara likuiditas yang rendah dapat
meningkatkan risiko likuiditas (Hadiwijaya, 1998).
Selanjutnya, ketentuan BI lainnya yang berkaitan dengan tingkat kesehatan
bank adalah kebijakan Capital adequacy ratio yang bertujuan agar bank memiliki
kecukupan modal untuk menjaga resiko yang mungkin timbul.Modal merupakan
faktor yang sangat penting dalam rangkapengembangan usaha dan untuk
menampung risiko kerugiannya. Modal juga berfungsi untuk membiayai operasi,
sebagai instrument untuk mengantisipasi rasio, dan sebagai alat untuk ekspansi
mengetahui bagaimana atau apakah modal bank tersebut telah memadai untuk
menunjang kebutuhan. Artinya, permodalan yang dimiliki oleh bank yang
didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank.
Sebagai contoh nyata, maka disertakan laporan keuangan pada perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI yang mempengaruhi faktor profitabilitas periode
2008 s/d 2013 :
Tabel 1.1 Laporan keuangan
Saudara 2010 9,5 16,2 1,66
2011 9,7 16,6 1,95
2012 17 19,5 0,83
2013 13,3 16,1 2,23
Sumber : Data diolah dari laporan keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI
Salah satu alat ukur likuiditas yaitu cash ratio atau minimum reserve
requirement dimana semakin tinggi tingkat cash ratio menunjukan persediaan
jumlah uang tunai yang semakin besar sehingga pembayaran kewajiban jangka
pendek segera dibayar dan tidak mengalami kesulitan. Cash ratio yang terlalu
tinggi juga akan mengurangi potensi mendapatkan profit yang lebih tinggi.
Karena uang tunai tersebut tidak berputar namun mengendap pada kas. Dalam
dunia perbankan cash ratio harus berada pada tingkat yang tepat, sehingga
mempunyai kinerja yang baik untuk membayar kewajiban jangka pendek maupun
untuk meningkatkan profit (Jurnal manajemen, 2003:88). Pemerintah menetapkan
standar cash ratio sebesar 5% namun tidak menutup kemungkinan sewaktu-waktu
dapat berubah. Dari tabel 1.1 dapat dilihat penurunan CR rata-rata terjadi pada
tahun 2009 s/d 2012. Penurunan CR tersebut disebabkan karena pengeluaran kas
yang tak terduga, menurunnya nilai tukar rupiah, dan lemahnya peran manajemen
yang profesional pada bank.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia, Bank yang memenuhi kriteria tertentu
wajib memenuhi kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) atau Rasio
CAR dengan memperhitungkan Risiko Pasar lebih besar dari 8% baik secara
individual dan/atau secara konsolidasi dengan perusahaan anak. CAR merupakan
indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupipenurunan aktivanya sebagai
Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional
dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas. Dilihat pada tabel
1.1 penurunan CAR rata-rata terjadi pada tahun 2010 dan 2013. Penurunan tersebut
disebabkan karena besarnya jumlah penarikan dana bank yang dilakukan oleh
nasabah dan depresiasi nilai tukar rupiah di tahun 2010 dan 2013.
Kemudian untuk mengukur tingkat keberhasilan perusahaandalam aktivitas
investasi terdapat suatu analisisyaitu analisis terhadap rasio profitabilitas (ROI). Tingkat profitabilitas yang sehat merupakan salah satu tujuan setiap bank karena
profitabilitas digunakan sebagai alat untuk mengukur seberapa besar kemampuan
manajemen dalam menghasilkan laba atas asset yang ditanamkan dalam
perusahaan tersebut dan menunjukan kemampuan manajemen dalam menekan
biaya opersionalnya. Dalam penelitian ini profitabilitas menggunakan indikator
return on investment (ROI). Pada tabel 1.1 dapat dilihat penurunan ROI pada 6
bank umum swasta nasional banyak terjadi di tahun 2009 dan 2012. Penurunan
tersebut disebabkan karena lemahnya kinerja perusahaan dan laju inflasi di tahun
2012 yang menyebabkan turunnya profitabilitas perusahaan.
Dari data di atas dapat dilihat perbandingan masing-masing perusahaan
yang sedang mengalami penurunan atau ketidak stabilan angka yang
mempengaruhi faktor-faktor profitabilitas, maka dari itu penulis tertarik untuk
“PENGARUH LIKUIDITAS DAN TINGKAT KECUKUPAN MODAL
TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN UMUM SWASTA NASIONAL YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2008 – 2013”
1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian ini,maka penelitian batasan masalah
yang akan diteliti dalam penyusunan penelitian ini, yaitu :
1. Semakin tinggi cash ratio perusahaan maka semakin besar kemampuan
perusahaan membayar hutang jangka pendek (likuiditas) dan sebaliknya
(Jurnal manajemen, 2003:88) . Cash ratio (likuiditas) yang terlalu tinggi
menunjukkan kelebihan aktiva lancar yang menganggur. Jadi hal tersebut
tidak baik bagi profitabilitas perusahaan karena uang tunai tersebut tidak
berputar namun mengendap pada kas.
2. Laporan keuangan perbankan sangat buruk dengan adanya negative net
income dan kewajiban penyediaan modal minimum (Capital Adequacy
Ratio - CAR) yang tidak terpenuhi.Tingkat kecukupan modal (Capital
Adequacy Ratio (CAR)) merupakan alat ukur kinerja bank, dengan
mengetahui CAR suatu bank maka dapat diketahui kinerja yang
bersangkutan. Berdasarkan standar peraturan Bank Indonesia, Bank yang
memenuhi kriteria tertentu wajib memenuhi kewajiban penyediaan modal
minimum (KPMM) atau Rasio CAR dengan memperhitungkan Risiko
konsolidasi. Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai
kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi
profitabilitas.
3. Profitabilitas adalah kemampuan bank dalam menghasilkan laba dengan
memanfaatkan seluruh dana yang ada pada bank. Ada beberapa
pengukuran profitabilitas perusahaan dimana masing-masing pengukuran
dihubungkan dengan volume penjualan perusahaan khususnya perusahaan
perbankan. Profitabilitas perusahaan sangat penting karena untuk dapat
melangsungkan hidupnya suatu perusahaan haruslah menguntungkan.
Return on Investment (ROI) merupakan ukuran kemampuan manajemen
bank, sejauh mana manajemen mampu menjalankan operasional bank
secara efisien dan efektif dalam menggunakan sumber – sumber dana yang
dimiliki untuk menciptakan pendapatan bank secara optimal.
1.2.2 Rumusan Masalah
Bagaimana tingkat likuiditas perusahaan perbankan umum swasta nasional
yang terdaftar di BEI
Bagaimana tignkat kecukupan modal perusahaan perbankan umum swasta
nasional yang terdaftar di BEI
Bagaimana profitabilitas perusahaan perbankan umum swasta nasional
yang terdaftar di BEI
Seberapa besar pengaruh likuiditas dan tingkat kecukupan modal terhadap
profitabilitas perusahaan perbankan umum swasta nasional yang terdaftar
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikasi dari
pengaruh likuiditas dan tingkat kecukupan modal terhadap profitabilitas pada
beberapa perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui perkembangan kewajiban jangka pendek atau
likuiditas perusahaan perbankan umum swasta nasional yang
terdaftar di BEI.
Untuk mengetahui perkembangan tingkat kecukupan
modalperusahaan perbankan umum swasta nasional yang terdaftar
di BEI
Untuk mengetahui perkembangan profitabilitas perusahaan
perbankan umum swasta nasional yang terdaftar di BEI.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh pengaruh likuiditas dan
tingkat kecukupan modal terhadap profitabilitas yang dilakukan
perusahaan perbankan umum swasta nasional yang terdaftar di BEI
1.4Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Akademis
1. Bagi Penulis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan semakin meningkat
dan bertambahnya wawasan bagi penulis mengenai pengaruh llikuiditas
dan tingkat kecukupan modal terhadap profitabilitas.
2. Bagi Peneliti Lain
Dari hasil penelitian ini diharapkan peneliti lain dapat
mengembangkan kajian tentang Pengaruh Likuiditas dan Tingkat
Kecukupan Modal terhadap Profitabilitas dengan menambahkan
kekurangan-kekurangan yang dimiliki penelitian ini. Serta memberikan
solusi terhadap kajian penelitian yaitu pengaruh Likuiditas dan Tingkat
Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas.
1.4.2 Kegunaan Praktisi
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu keuangan
dan dapat menemukan solusi yang tepat yang terdapat pada kajian penelitian
yaitu pengaruh Likuiditas dan Tingkat Kecukupan modal terhadap Profitabilitas.
1.5Lokasi dan Waktu Penelitian 1.5.1 Lokasi Penelitian
1.5.2 Waktu Penelitian
Tabel 1.2 Waktu Penelitian
No Kegiatan Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 Pra Survei
2 Usulan Penelitian 3 Pengambilan
Data 4 Analisis
Data 5 Bimbingan
11
HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka2.1.1 Likuiditas
2.1.1.1 Definisi Likuditas
Menurut Simorangkir (2004) dalam Rahmawati (2012), likuiditas adalah
kemampuan suatu bank atau perusahaan melunasi kewajiban-kewajiban keuangan
yang segera dapat dicairkan atau yang sudah jatuh tempo.
Menurut Yulimel Sari 2013 likuiditas itu adalah kemampuan suatu perusahaan atau dalam hal ini bank dalam memenuhi atau menyediakan alat pembayaran atas kewajiban-kewajiban yang dimiliki oleh bank atau perusahaan yang jatuh tempo dalam waktu dekat (kurang dari satu tahun) atau sering disebut kewajiban jangka pendek .
Likuiditas suatu perusahaan mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban atau utang lancarnya. Rasio-rasio likuiditas digunakan
untuk mengukur sampai seberapa baik perusahaan dapat memenuhi utang jangka
pendeknya (Kuswadi, 2008).
Sedangkan menurut pendapat Kasmir (2010), rasio likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajban jangka
pendeknya ssat ditagih. Sedangkan menurut Syamsuddin (2009), Likuiditas adalah suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua
kewajiban finansial jangka pendek pada ssat jatuh tempo dengan menggunakan
Manajemen likuiditas merupakan kemampuan bank dalam menyediakan dana yang cukup untuk memenuhi semua kewajibannya maupun komitmen yang telah dikeluarkan kepada nasabahnya setiap saat. Secara keseluruhan managemen likuiditas meliputi pengelolaan reserve requirement atau Giro Wajib Minimum (GWM) sesuai ketentuan Bank Indonesia (Syarifuddin, 2011).
2.1.1.2 Fungsi Likuiditas secara umum
Likuiditas memiliki fungsi – fungsi terhadap bank secara umum. fungsi
dari likuiditas secara umum adalah untuk :
Menjalankan transaksi bisnisnya sehari-hari;
Mengatasi kebutuhan dana yang mendesak;
Memuaskan permintaan nasabah akan pinjaman dan;
Memberikan fleksibilitas dalam meraih kesempatan investasi
menarik yang menguntungkan Pengertian likuiditas bank adalah
kemampuan bank untuk memenuhi kewajibannya, terutama
kewajiban dana jangka pendek.
2.1.1.3 Pengukuran Likuiditas Perusahaan Secara Keseluruhan
Dalam likuiditas perusahaan secara keseluruhan dimaksudkan bahwa
aktiva lancar dan hutang lancar dipandang masing-masing sebagai satu kelompok,
ada tiga cara dalam pengukuran tingkat likuiditas secara menyeluruh, yaitu :
Loan to deposits ratio
Cash ratiodan
Loan to Deposits Ratio (LDR)
Rasio pinjaman terhadap dana pihak ketiga atau loan to deposit ratio
(LDR) merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan
disbanding dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan.
Besarnya LDR menurut peraturan pemerintah maximum adalah 110% (Kasmir,
2010). Secara matematis LDR dapat dirumuskan antara lain adalah sebagai
berikut:
Veithzal Rivai dalam Asyriah Syarifuddin (2012)
Cash Ratio
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia
dan yang disimpan diBank. Cash Ratio dapat dihitung dengan Rumus yaitu :
Van Horde (2005 : 234)
Quick Ratio
Quick Ratio hampir sama dengan current ratio hanya saja jumlah persediaan
(inventory) sebagai salah satu komponen dari aktiva lancar harus dikeluarkan.
Alasan yang melatar belakangi hal tersebut adalah bahwa inventory merupakan
dengan segera tanpa menurunkan nilainya, sementara dengan quick ratio
dimaksudkan untuk membandingkan aktiva yang lebih lancar (Quick Asset)
dengan hutang lacar. Perhitungan Quick Ratio adalah sebagai berikut :
Manajemen Keuangan Perusahaan,41
2.1.2 Tingkat Kecukupan Modal
2.1.2.1 Definisi Tingkat Kecukupan Modal
Menurut Rosa Luxita sari (2011) tingkat kecukupan modal (CAR) merupakan salah satu indikator kesehatan permodalan bank. Penilaian permodalan
merupakan penilaian terhadap kecukupan modal bank untuk mengcover eksposur
risiko saat ini dan mengantisipasi eksposur resiko di masa mendatang. Selain itu
Tingkat kecukupan modal (CAR) adalah rasio yang berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank. Semakin tinggi CAR maka
semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung resiko dari setiap
kredit/ aktiva produktif yang beresiko.
Tingkat kecukupan modal (CAR) menurut Lukman Dendawijaya (2000 :122) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank
mengandung resiko ikut dibiayai dari modal sendiri bank disamping memperoleh
2.1.2.2 Faktor – faktor tingkat kecukupan modal
Modal merupakan faktor yang sangat penting dalam rangkapengembangan
usaha dan untuk menampung risiko kerugiannya. Modal jugaberfungsi untuk
membiayai operasi, sebagai instrument untuk mengantisipasi
rasio, dan sebagai alat untuk ekspansi usaha. Penelitian aspek permodalan
suatubank lebih dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana atau apakah modal
banktersebut telah memadai untuk menunjang kebutuhan. Artinya, permodalan
yangdimiliki oleh bank yang didasarkan kepada kewajiban penyediaan
modalminimum bank. Persentase kebutuhan modal minimum yang diwajibkan
menurut
Bank of International Settlements (BIS) disebut Capital Adequacy Ratio (CAR).
CAR minimum bagi bank-bank umum di Indonesia adalah 8%.
Penilaian terhadap faktor permodalan meliputi penilaian terhadap
komponen-komponen sebagai berikut:
a. Kecukupan, Komposisi dan proyeksi (trend kedepan) permodalan
bankdalam mengcover asset bermasalah.
b. Kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan modal yangberasal
dari keuntungan rencana permodalan Bank untuk mendukungpermodalan
usaha, akses kepada sumber permodalan dan kinerjakeuangan pemegang
saham untuk meningkatkan permodalan bank.
CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupipenurunan
aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkanoleh aktiva
Disamping itu, ketentuan BI juga mengatur cara perhitungan
aktivatertimbang menurut risiko, yang terdiri atas jumlah antara ATMR yang
dihitungberdasarkan nilai masing-masing pos aktiva pada neraca bank dikalikan
denganbobot risikonya masing-masing dan ATMR yang dihitung berdasarkan
nilaimasing-masing pos aktiva pada rekening administratif bank dikalikan
denganbobot risikonya masing-masing.Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut
mampu membiayai kegiatanoperasional dan memberikan kontribusi yang cukup
besar bagi profitabilitas.
Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan atau memperbaiki
posisi Modal Minimum Bank (CAR) adalah dengan:
a. Memperkecil komitmen pinjaman yang tidak dipergunakan.Pinjaman
yang diberikan lebih dibatasi dan diseleksi sehingga resikosemakin
berkurang.
b. Fasilitas Bank guarantee yang hanya memperoleh hasil
pendapatanberupa posisi yang relatif kecil namun dengan resiko yang
sama besarnyadengan pinjaman yang ada baiknya dibatasi.
c. Komitmen Letter of credit (L/C) bagi bank Devisa yang belum
memperoleh kepastian dan penaggungannya atau tidak
dapatdimanfaatkan secara efisien sebaiknya juga dibatasi.
d. Penyertaan yang mempunyai risiko 100% perlu ditinjau kembali
apakahbermanfaat atau tidak.
e. Posisi aktiva-aktiva dan inventaris diusahakan agar tidak berlebihan
f.Menambah dan memperbaiki posisi modal dengan cara setoran tunai,
gopublic, dan pinjaman subordinasi jangka panjang dari pemegang saham.
2.1.2.3 Mengukur Tingkat Kecukupan Modal
Capital Adequacy Ratio (CAR) yang dipakai adalah sesuai dengan
ketentuan Bank Indonesia dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor
03/21/PBI/2001 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum
dan Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
53/KMK/017/1999 dan Nomor 31/12/KEP/GBI tanggal 8 Februari 1999.
Kecukupan modal merupakan faktor yang penting bagi bank dalam rangka
pengembangan usaha dan menampung kerugian. Bank Indonesia menetapkan
CapitalAdequacy Ratio (CAR) yaitu kewajiban penyediaan modal minimum yang
harus selalu dipertahankan oleh setiap bank sebagai suatu proporsi tertentu dari
total Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) atau secara matematis:
x 100%
Kuncoro dan Suhardjono, 2002
2.1.3 Profitabilitas
2.1.3.1 Definisi Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui
semua kemampuan dan sumber daya yang ada seperti kegiatan penjualan, kas,
modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya (Sofyan safri harahap
Sedangkan menurut Brigham dan Houston (2001:197) menyatakan bahwa
profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan.
Sartono (2001:119) berpendapat bahwa profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva
maupun modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan
sangat berkepentingan dengan analisa profitabilitas ini.
2.1.3.2 Konsep Profitabilitas
Laba yang diraih dari kegiatan yang dilakukan merupakan cerminankinerja
sebuah perusahaan dalam menjalankan usahanya profitabilitas. Sebagai
salah satu acuan dalam mengukur besarnya laba menjadi begitu penting untuk
mengetahui apakah perusahaan telah menjalankan usahanya secara efisien, karena
efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh
dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut dengan kata lain
adalah menghitung profitabilitas.
Profitabilitas merupakan perbandingan antara laba dengan aktiva atau
modal yang menghasilkan laba tersebut yang dinyatakan dalam prosentase. Lebih
lanjut karena pengertian profitabilitas sering dipergunakan untuk mengukur
efisiensi penggunaan modal didalam perusahaan, maka profitabilitas ekonomis
sering pula dimaksudkan sebagai kemampuan perusahaan dengan seluruh modal
yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan laba (Lukman Dendawijaya, 2005).
Tingkat profitabilitas yang sehat merupakan salah satu tujuan setiap bank
karena profitabilitas digunakan sebagai alat untuk mengukur seberapa besar
dalam perusahaan tersebut dan menunjukan kemampuan manajemen dalam
menekan biaya opersionalnya.
2.1.3.3 Pengukuran Tingkat Profitabilitas
Ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan dimana
masing-masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total aktifa
dan modal sendiri. Secara keseluruhan ketiga pengukuran ini akan memungkinkan
seorang penganalisa untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya
dengan volume penjualan, jumlah aktiva dan investasi tertentu dari milik
perusahaan. Berikut adalah pengukuran tingkat profitabilitas sebagai berikut :
a. Laporan Rugi Laba
Laporan rugi laba dalam bentuk persentase merupakan pendekatan yang
biasa dilakukan untuk menilai “keuntunngan dalam hubungannya dengan volume
penjualan”.Ada tiga ratio pengukuran profitabilitas dalam hubungannya dengan
volume penjualan yang biasa digunakan. Ratio – ratio tersebut adalah :
- Gross profit margin
Gross profit margin merupakan persentase dari laba kotor (sales – cost of
goods sold) dibandingkan dengan sales.
Manajemen keuangan perusahaan, 55
- Operating Profit Margin
Ratio ini menggambarkan apa yang biasanya disebut “pure profit” yang
Manajemen Keuangan Perusahaan,55
- Net Profit Margin
Net profit margin adalah merupakan ratio antara laba bersih (net profit)
yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expenses termasuk pajak
dibandingkan dengan penjualan.
Manajemen Keuangan Perusahaan, 55
b. Return On Invesment (ROI)
Return on investment (ROI) atau sering juga disebut dengan “return on
total asset” adalah merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara
keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan
aktiva yang tersedia di dalam perujsahaan. Semakin tinggi ratio ini semakin baik
keadaan suatu perusahaan. Retur on investment dihitung sebagai berikut :
Manajemen Keuangan Perusahaan, 56
c. Return On Equity (ROE)
Return on equity merupakan suatu pengukuran dari penghasilan yang tersedia bagi
preferen) atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan. Secara
umum semakin tinggi return atau penghasilan yang diperoleh semakin baik
kedudukan pemilik perusahaan. Return on equity dihitung sebagai berikut :
Manajemen Keuangan Perusahaan, 58
2.1.4 Penelitian terdahulu
Penelitian terdahulu adalah penelitian yang pernah dilakukan pihak
lain,yaitu tentang penelitian yang serupa yang memiliki tujuan yang sama
denganyang dinyatakan dalam judul penelitian (Syamsul : 2009).
Alasan diuraikan penelitian terdahulu adalah untuk:
1. Originalitas penelitian
2. Dapat membedakan persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang
akan/sedang dilakukan.
3. Sebagai alat bantu dalam menyusun kerangka pemikiran dan juga sebagai
alat memperkuat pernyataan masalah (problem statement).
Untuk mendukung konsep pemikiran hasil peneliti dari penelitian
1. Andiena Nindya Putri dan Nyoman Triaryati (2013)
Pada penelitian sebelumnya Andiena Nindya Putri dan Nyoman Triaryati
,2013. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan likuditas (Cash Ratio)
dan Loan to DepositRatio terhadap Profitabilitas Aset (ROA) terhadap sektor
perbankan yang go publik dan tercatat diBursa Efek Indonesia. Rasio likuiditas
dan rasio Loan to deposit ratio milik 21 Bank yangterdaftar di Bursa Efek
Indonesia dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan teknik analisis
regresi berganda.
Hasil dari penelitian ini adalah : 1) Rasio Kas (Cash Ratio) berpengaruh
negatif signifikan terhadap profitabilitas aset. 2) Loan to Deposit Ratio (Rasio
Kredit dengan Dana Pihak Ketiga) berpengaruh negatif dan tidak signifikan
berpengaruh secara statistik terhadap profitabilitas aset.
2 . Gemi Ruwanti (2011)
Pada penelitian sebelumnya Gemi Ruwanti, 2011. Berdasarkan tabel yang
telah diteliti nampak bahwa nilai rata-rata kinerja keuangan perbankan (ROA)
sebesar 1,55 yang menunjukan bahwa nilai tersebut cukup baik, berarti
perusahaan masih cukup mampu mengelolah asetnya dan mampu mengelola
kewajiban jangka pendeknya dengan baik.
3. Hiras Pasaribu & Rosa Luxita Sari (2011)
Pada penelitian sebelumnya Hiras Pasaribu & Rosa Luxita Sari, 2011.
Dengan pengelolaan yang baik suatu bank akan terus meningkatkan modal dengan
memperhatikan indikator kesehatan permodalan yaitu CAR, maka profitabilitas
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah 1) Secara simultan CAR dan
LDR berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Maka dapat
disimpulkan bahwa Ha diterima, ada pengaruh antara CAR dan LDR
bersama-sama terhadap perubahan laba. 2) Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal (CAR)
terhadap Profitabilitas (ROA) Dari uji t statistik diperoleh Ha diterima, yang
artinya ada pengaruh antara CAR dengan Profitabilitas (ROA). 3) Pengaruh
Tingkat Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Profitabilitas (ROA). Dari uji t
statistik diperoleh Ha diterima, yang artinya ada pengaruh antara CAR dengan
Profitabilitas (ROA).
4 . Defri (2012)
Pada penelitian sebelumnya Defri, 2012. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh capital adequacy ratio (CAR), likuiditas (loan to deposit
ratio-LDR), efisiensi operasional (BOPO) terhadap profitabilitas(return on asset
-ROA) perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI).Penelitian ini tergolong penelitian kausatif dengan populasi perusahaan
perbankan yangterdaftar di BEI. Sedangkan sampel penelitian ini ditentukan
dengan metode purposivesampling sehingga diperolah 57 sampel dari 19
perusahaan perbankan pada periodepengamatan (2008-2010). Jenis data yang
digunakan adalah data sekunder yang diperolehdari Laporan Keuangan Publikasi
perusahaan perbankan dalam www.idx.co.id. Metodeanalisis yang digunakan
adalah analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkanbahwa CAR berpengaruh positif dan tidak
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadapROA pada perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI, dan BOPO berpengaruh negatif dansignifikan
terhadap ROA pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
5 . Qasim saleem (2011)
Pada penelitian sebelumnya Qasim saleem. Penelitian ini bertujuan untuk
mengungkapkan hubungan antara likuiditas dan profitabilitas sehingga setiap
perusahaan harus mempertahankan hubungan ini sementara dalam melakukan
operasi sehari-hari .
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari
rasio hanya cair pada ROA sementara signifikan pada ROE dan ROI ; hasil juga
menunjukkan bahwa ROE tidak signifikan dipengaruhi oleh tiga rasio rasio lancar
, rasio cepat dan rasio kas, sementara ROI sangat dipengaruhi oleh rasio lancar ,
rasio cepat dan rasio cair. Hasil utama dari penelitian ini menunjukkan bahwa
masing-masing ratio ( variabel ) memiliki dampak yang signifikan terhadap posisi
keuangan perusahaan dengan jumlah yang berbeda dan bahwa seiring dengan
rasio likuiditas di tempat pertama .
6 . Ahmet Büyükşalvarcı1* and Hasan Abdioğlu (2011)
Pada penelitian sebelumnya Ahmed Buyuksalvarcil dan Hasan
Abdioglu,.Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki penentu
empiris dari CAR bank Turki dan yang efek pada posisi keuangan bank yang
dicakup oleh studi. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan data diperoleh
dari laporan tahunan bank sampel. data langsung diambil dari neraca bank
lima tahun, dari tahun 2006 sampai Regresi data tahun 2010. Panel yang
digunakan dalam penelitian ini dan menganalisis hubungan antara variabel bank
yang spesifik: UKURAN, DEP, LOA, LLR, LIQ, ROA, ROE, NIM dan LEV dan
variabel dependen yang CAR. Hasil kertas menunjukkan bahwa LOA, return on
ekuitas dan LEV memiliki efek negatif pada CAR, sementara LLR dan return on
assets berpengaruh positif terhadap CAR.
7 . Nurhidayati Rosada (2013)
Pada penelitian sebelumnya Nurhidayati Rosasada, 2013. Berdasarkan dari
pembahasan hasil penelitian mengenai pengaruh rasio CAMELterhadap kinerja
keuangan yang diukur dengan return on asset (ROA) pada PT. Bank Muamalat
Tbk periode tahun 2007-2012, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1). Hasil
pengujian hipotesis secara bersama-sama menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan secara bersama-sama antara rasio CAR, OER atau BOPO, NPL dan
Liquidity terhadap ROA. 2). Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan
bahwa dari keempat variabel bebas tersebut, hanya variabel OER atau BOPO
yang mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap ROA.
8 . Lia Dwi Musyarofatun ( 2013)
Pada penelitian sebelumnya Lia dwi Musyarofatun, 2013. Hasil penelitian
menunjukkan bahwapertama, variabel independen secara simultan berpengaruh
terhadap ROA. Kedua,CAR berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA.
Ketiga, NPL berpengaruhnegatif tidak signifikan terhadap ROA. Keempat, LDR
berpengaruh negatiftidak signifikan terhadap ROA. Kelima, BOPO berpengaruh
Tabel 2.1.5
Hasil Penelitian terdahulu
NO PENELITI JUDUL HASIL PERSAMAAN PERBEDAAN SUMBER
1 Andiena
Keuangan Jurnal Manajemen,Oktober
8 Lia Dwi Musyarofatun
likuiditas,capital adequacy ratio dan profitability ratio(Syamsuddin 1987,38).
Jika perusahaan telah menunjukan ketidak mampuannya dalam membayar
kewajiban jangka pendek(likuiditas) maka sudah hampir dapat dipastikan bahwa
perusahaan tersebut akan mengalami kesulitan yang lebih besar dalam jangka
panjang. Jika kreditur telah memperkirakan bahwa perusahaan akan mengalami
memberikan pinjaman kepada perusahaan tersebut. Sebaliknya, jika suatu
perusahaan menunjukan bahwa perusahaan tersebut mampu membayar kewajiban
jangka pendek(likuiditas) tanpa adanya hambatan maka sudah hampir dapat
dipastikan perusahaan tersebut akan mengalami kemajuan besar dalam jangka
panjang dan kreditur pun tidak akan ragu untuk memberikan pinjaman yang besar
dan akan berpengaruh positif terhadap profitabilitas (Syamsuddin 1987,38). Di
dalam penelitian ini penulis menggunakan cash ratiountuk perhitungan likuiditas perusahaannya, karena data yang di ambil membandingkan antara kas,efek dan
current liablities.
Selanjutnya berdasarkan peraturan Bank Indonesia,Bank yang memenuhi
kriteria tertentu wajib memenuhi kewajiban penyediaan modal minimum
(KPMM) atau Rasio CAR dengan memperhitungkan Risiko Pasar lebih besar dari 8% baik secara individual dan/atau secarakonsolidasi dengan perusahaan
anak. Jika rasio CAR dibawah ketentuan yang berlakumakaBank cenderung
menjadi tidak solvable. Namun semakin tinggi CAR maka semakin kuat
kemampuan bank untuk menanggung risiko dari setiap kredit atau aktiva
produktif yang mengandung resiko. Keadaan CAR yang tinggi akan memberikan
kontribusi yang cukup besar terhadap profitabilitas bank.
Dengan permodalan yang kuat akan mampu menjaga kepercayaan
masyarakat terhadap bank yang bersangkutan, sehingga masyarakat percaya untuk
menghimpun dana kepada bank tersebut, dana yang dihimpun tersebut kemudian
disalurkan kembali ke bank kepada masyarakat melalui kredit. Kredit dapat
bank mendapatkan laba / profit. Dengan tingkat laba inilah bank dapat
meningkatkan struktur permodalan yang kuat sehingga dapat membentuk kondisi
keuangan yang sehat. Faktor permodalan sangat penting dalam menjalankan
kegiatan operasional bank dan untuk menunjang segala kebutuhannya, dengan
kualitas pihak manajemen dalam pengelolaan kegiatan perbankan akan
mendapatkan tingkat laba yang diharapkan.
Kemudian aspek terpenting dalam suatu perusahaan adalah profitabilitas,
karena semakin tinggi tingkat profitabilitas bank maka akan semakin baik
pengoprasian bank dalam menghimpun dana – dana yang berasal dari investor
maupun masyarakat.Profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan
mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang ada seperti
kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya
(Sofyan safri harahap 2009:304). Dalam penelitian ini profitabilitasnya
menggunakan Return on investmen (ROI) karena sesuai dengan judul penelitian yang saya ambil, maka yang digunakan adalah return on investment (ROI). Dari
data yang digunakan penulis akan dapat menyimpulkan bahwa apakah likuiditas
dan tingkat kecukupan modal akan berpengaruh negatif atau positif terhadap
profitabilitas perusahaan.
2.2.1 Keterkaitan Antar Variabel
2.2.1.1 Pengaruh Likuiditas terhadap Profitabilitas
Menurut Andiena Nidya Putri dan Nyoman Triaryati (2013) dalam
jurnalnya (JURNAL MANAJEMEN UNIVERSITAS UDAYANA Vol 2 No 10)
terhadap profitabilitas.Berdasarkan analisis melalui uji t-tabel maka H1 diterima
dan H0 ditolak, artinya variabel rasio kas, berpengaruh secara negatif terhadap
return on asset artinya rasio kas berkorelasi signifikan dengan profitabilitas asset,
korelasi ini bersifat negatif yang menyatakan bahwa penurunan rasio kas
cenderung meningkatkan profitabilitas aset. Temuan ini serupa dengan temuan
sebelumnya yang dilakukan oleh Lairodi at all (1999), Bhunia, Bhagci (2012),
Antonia (2010), Nuraini Ariffin (2012), Markotter (2010). Kondisi ini terjadi
karena bank menurunkan nilai cadangan tunai atau menahan uang kas secara
minimal maka peluang untuk membiayai expansi kredit atau melakukan investasi
pada surat berharga jangka pendek maupun pada sertifikat bank indonesia akan
memberikan peluang meningkatkan pendapatan bunga dengan asumsi biaya
operasional lain tetap.
Berdasarkan hasil analisis regresi melalui uji parsial ternyata likuditas
tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini bahwa likuiditas yang
tinggi tidak selalu menguntungkan karena berpeluang menimbulkan dana-dana
yang menganggur yang sebenarnya dapat digunakan untuk berinvestasi dalam
proyek-proyek yang menguntungkan perusahaan (Van Horne, 1998).
2.2.1.2 Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal terhadap Profitabilitas
Menurut Hiras Pasaribu dan rossa Luxita Sari (2011) dalam jurnalnya
(JURNAL TELAAH & RISET AKUNTANSI Vol. 4. No.2 Juli 2011 Hal. 114 –
125) bahwa Tingkat kecukupan modal berpengaruh terhadap profitabilitas
bagi bank dalam rangka pengembangan usaha dan menampung kerugian serta
mencerminkan kesehatan bank yang bertujuan untuk menjaga kepercayaan
masyarakat kepada perbankan, melindungi dana masyarakat pada bank
bersangkutan dan untuk memenuhi standar BIS.
Dengan permodalan yang kuat akan mampu menjaga kepercayaan
masyarakat terhadap bank yang bersangkutan, sehingga masyarakat percaya untuk
menghimpun dana kepada bank tersebut, dana yang dihimpun tersebut kemudian
disalurkan kembali ke bank kepada masyarakat melalui kredit. Dengan tingkat
laba inilah bank dapat meningkatkan struktur permodalan yang kuat sehingga
dapat membentuk kondisi keuangan yang sehat.
2.2.1.3 Pengaruh likuiditas dan tingkat kecukupan modal terhadap Profitabilitas
Menurut Nurhidayati 2013, dalam jurnalnya menyatakan bahwa likuiditas
(cash ratio) dan tingkat kecukupan modal (CAR) secara bersama-sama
mempengaruhi profitabilitas (ROI). Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh
koefosien regresi variabel CAR. Hal ini menunjukkan bahwa apabila nilai
variabel CAR meningkatsebesar 100%, maka nilai variabel ROA akan menurun ,
sebaliknya jikaterjadi penurunan terhadap variabel CAR sebesar 100%, nilai
variabel ROA akanmengalami peningkatan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakinbesar capital adequacy
ratio (CAR) maka return on asset (ROA) yang diperoleh bankakan semakin kecil
kemampuan permodalan suatu bank untuk mampu menyerap risiko kegagalan
kredityang mungkin terjadi, sehingga semakin tinggi angka rasio ini, maka
menunjukkan banktersebut semakin sehat begitu juga dengan sebaliknya.Kapital
atau modal merupakan salah satu variabelyang dapat digunakan sebagai dasar
pengukuran kinerja bank, yang tercermin dalamkomponen CAMEL rating
(Capital, Asset, Management, Earning, Liquidity).
2.3 Paradigma penelitian
Berdasrakan kerangka pemikirian dan teori penghubung maka dapat dibuat
paradigma penelitian. Bentuk paradigma penelitian dari penelitian ini adalah
Bambang riyanto, 2001
Nurhidayati, 2013
Hasibuan, 2002
Gambar 2.1
Paradigma Penelitian
2.4 Hipotesis
Menurut (Moh. Nazir, ph. D, 2004:151) Hipotesis tidak lain dari jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya harus diuji
secara empiris. Hipotesis menyatakan hubungan apa yang kita cari atau yang ingin
kita pelajari. Hipotesis adalah pernyataan yang diterima secara sementara sebagai
Cash ratio
X1
Cash
Efek
Current Liabilities
Capital adequacy ratio
X2
Modal
Aktiva Tertanggung
Menurut Resiko (ATMR)
Return on investment
Y
suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenal dan merupakan
dasar kerja serta panduan dalam verifikasi. Hipotesis adalah keterangan sementara
dari hubungan fenomena-fenomena yang kompleks.
Secara garis besar, kegunaan hipotesis adalah sebagai berikut.
1. Memberikan batasan serta memperkecil jangkauan penelitian dan kerja
penelitian.
2. Menyiagakan penelitian kepada kondisi fakta dan hubungan antara fakta,
yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti.
3. Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang
bercerai-cerai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh.
4. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan
antarfakta.
Berdasarkan kerangka penelitian dan rumusan masalah yang telah diuraikan
sebelumnya, maka terdapat penelitian yang dapat dirumuskan yaitu sebagai
berikut :
Dari penelitian di atas di dapat hasil dugaan sementara yang dapat
mempengaruhi profitabilitas pada laporan keuangan Perusahaan perbankan yang
terdaftar di BEI dengan data yang telah di olah adalah sebagai berikut :
“Likuiditas (CR,X1) dan Tingkat kecukupan modal (CAR,X2) terhadap
Profitabillitas (ROI,Y) berpengaruh secara parsial maupun simultan pada
39
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian menurut Husein Umar (2005:303) dalam Umi
Narimawati (2010:29) menerangkan bahwa :
“Objek penelitian adalah menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi
objek penelitian, juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga
ditambahkan dengan hal-hal lain jika perlu”. Objek penelitian yang akan diteliti
oleh penulis adalah Likuiditas (X1),Tingkat Kecukupan Modal
(X2)danProfitabilitas (Y).
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data yang akan ditelitinya. Penelitian ini menggunakan data
sekunder yang diperoleh melalui publikasi laporan keuangan tahunan dimana
dapat di akses dari situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id. Metode
dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif verifikatif.
Menurut Sugiyono (2009:2) mengemukakan metode penelitian sebagai
berikut.
“metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat empat kata
kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah,data,tujuan dan kegunaan. Cara
ilmiah didasarkan pada ciri-ciri keilmuan. Data yang diperoleh adalah data
empiris, tujuannya untuk membuktikan data yang diperoleh terhadap informasi
tertentu dan kegunaannya untuk memahami,memecahkan dan mengantisipasi
masalah.
Pengertian metode deskriptif yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009:21)
adalah sebagai berikut :
“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan
atau menganalisis suatu hassil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat
kesimpulan yang lebih luas”.
3.2.1 Desain Penelitian
Untuk melakukan suatu penelitian harus dilakukan suatu perencanaan dan
perancangan penelitian, sehingga penelitian dapat berjalan dengan baik dan
lancar.
Desain penelitian menurut Moh. Nazir (2003:84) dalam Umi Narimawati
(2010:30) adalah
“Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perancangan dan
pelaksanaan penelitian”.
Langkah-langkah dalam desain penelitian menurut Umi Narimawati (2010:30)
adalah:
1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian
2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi profitabillitas perusahaan.
Dalam penelitian ini yang diambil adalah pengaruh likuiditas dan tingkat
kecukupan modal terhadap profitabilitas.
3. Menetapkan rumusan masalah.
Dalam penelitian ini rumusan masalahnya adalah :
Bagaimana tingkat likuiditas perusahaan perbankan umum swasta
nasional yang terdaftar di BEI
Bagaimana tignkat kecukupan modal perusahaan perbankan umum
swasta nasional yang terdaftar di BEI
Bagaimana profitabilitas perusahaan perbankan umum swasta
nasional yang terdaftar di BEI
Seberapa besar pengaruh likuiditas dan tingkat pengembalian
kredit terhadap profitabilitas perusahaan perbankan umum swasta
nasional yang terdaftar di BEI secara parsial maupun simultan.
4. Menetapkan tujuan penelitian.
Tujuan penelitian dalam penelitian ini yaitu :
Untuk mengetahui perkembangan kewajiban jangka pendek atau
likuiditas perusahaan perbankan umum swasta nasional yang
terdaftar di BEI.
Untuk mengetahui perkembangan tingkat kecukupan
modalperusahaan perbankan umum swasta nasional yang terdaftar
Untuk mengetahui perkembangan profitabilitas perusahaan
perbankan umum swasta nasional yang terdaftar di BEI.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh pengaruh likuiditas dan
tingkat kecukupan modal terhadap profitabilitas yang dilakukan
perusahaan perbankan umum swasta nasional yang terdaftar di BEI
secara parsial maupun simultan.
5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan
teori.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara
likuiditas dan tingkat kecukupan modal terhadap profitabilitas pada
perusahaan perbankan umum swasta nasional yang terdaftar di BEI.
6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel yang
digunakan.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah likuiditas dan tingkat
kecukupan modal , sedangkan variabel terikatnya adalah terhadap
profitabilitas.
7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik
pengumpulan data.
Sumber data yang digunakan untuk penelitian ini berasal dari idx,
teknik penentuan sampelnya adalah deskriptif verifikatif dan teknik
pengumpulan datanya adalah secara sekunder berupa laporan keuangan
8. Melakukan pelaporan hasil penelitian.
Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah secara parsial
maupun simultan, Adapun dalam penelitian ini terdapat 3 variabel yaitu dua
variabel bebas (Independen) dan satu variabel terikat (Dependen).Desain
penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut .
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Keterangan : X1 Lukiditas
X2 Tingkat Kecukupan modal
Y Profitabilitas
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Umi Narimawati (2007:61) menyatakan bahwa:
“operasionalisasi variabel adalah proses penguraian variabel penelitian kedalam sub variabel, dimensi, indikator sub variabel dan pengukuran. Adapun syarat penguraian operasionalisasi dilakukan bila dasar konsep dan indikator masing-masing variabel sudah jelas, apabila belum jelas secara konseptual maka perlu dilakukan analisis factor”.
Variabel Independen (X1)
Variabel Independen (X2)
Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator,
serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga
pengujian hipotesis dengan alat bantu statistic dapat dilakukan secara benar sesuai
dengan judul penelitian mengenai pengaruh likuiditas dan tingkatkecukupan
modalt terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa efek Indonesia (BEI) , maka variabel-variabel yang terkait dalam penelitian
ini adalah:
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel independen adalah variabel yang tidak terikat oleh faktor-faktor
lain, tetapi mempunyai peranan terhadap variabel lain. Terdapat dua variabel
independent yang diteliti dalam penelitian ini yang pertama (X1) adalah Likuiditas, kedua (X2) adalah Tingkat Kecukupan Modal.
2. Variabel Terkait/Dependent (Y)
Variabel terikat/dependent adalah variabel yang dipengaruhi
variabel lain dan kadang-kadang dapat mempengaruhi variabel lain.
Variabel dependent atau variabel terikat (Y) pada penelitian ini adalah
profitabilitas.
Berdasarkan uraian di atas, operasionalisasi variabel dapat dilihat pada
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Indikator Skala Ukur
an Likuiditas (X1) likuiditas adalah
kemampuan suatu bank atau perusahaan melunasi
kewajiban- Aktiva Tertanggung Menurut
3.2.3 Populasi dan Metode Pengambilan Sampel
Dalam dunia penelitian kata populasi digunakan untuk menyebutkan
serumpun atau sekelompok obyek yang menjadi sasaran penelitian atau
merupakan keseluruhan (universum) dari obyek penelitian. Berdasarkan
penentuan sumber data, populasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu Populasi
Terbatas (populasi yang memiliki sumber data yang jelas batas-batasnya secara
kuantitatif) dan Populasi Tak Terhingga (populasi yang memiliki sumber data
yang tidak dapat ditentukan batas-batasnya secara kuantitatif dan hanya dapat
dijelaskan secara kualitatif).
Dilihat dari kompleksitas obyek populasi, maka populasi dapat dibedakan
menjadi Populasi Homogen (keseluruhan individu yang menjadi anggota populasi
memiliki sifat-sifat yang relatif sama antara yang satu dengan yang lain dan
mempunyai ciri tidak terdapat perbedaan hasil tes dari jumlah tes populasi yang
berbeda) dan Populasi Heterogen (keseluruhan individu anggota populasi relatif
mempunyai sifat-sifat individu dan sifat-sifat tersebut yang membedakan antara
individu anggota populasi yang satu dengan yang lain).
Walaupun populasi penelitian memiliki beberapa sifat yang tidak jarang
membingungkan, tetapi menjadi tugas peneliti untuk memberikan batasan yang
tegas terhadap setiap obyek yang menjadi populasi penelitiannya. Pembatasan
dimaksud harus berpedoman terhadap tujuan dan permasalahan penelitian. Oleh
karena itu, dengan pembatasan populasi penelitian akan memudahkan di dalam
memberikan ciri atau sifat-sifat dari populasi tersebut dan akhirnya akan
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan sampel
penelitian adalah:
1. Derajat keseragaman (degree of homogeneity) populasi.
Populasi yang homogen cenderung memudahkan penarikan sampel
dan semakin homogen populasi maka memungkinkan penggunaan sampel
penelitian yang kecil. Sebaliknya jika populasi heterogen, maka terdapat
kecenderungan menggunakan sampel penelitian yang besar. Atau dengan
kata lain, semakin komplek derajat
2. Presisi (kesaksamaan) yang dikehendaki peneliti.
Dalam populasi penelitian yang amat besar, biasanya derajat
kemampuan peneliti untuk mengenali sifat-sifat populasi semakin kecil.
Oleh karena itu, untuk menghindari kebiasan sampel maka dilakukan jalan
pintas, yaitu memperbesar jumlah sampel penelitian. Artinya, apabila
suatu penelitian menghendaki derajat presisi yang tinggi maka merupakan
keharusan untuk menggunakan sampel penelitian yang besar. Yang perlu
mendapat pertimbangan di sini adalah presisi juga tergantung pada tenaga,
waktu, dan biaya yang cukup besar.
3. Penggunaan teknik sampling yang tepat.
Untuk mendapatkan sampel yang representatif, penggunaan teknik
sampling haruslah tepat. Apabila salah dalam menggunakan teknik
sampling maka akan salah pula dalam memperoleh sampel dan akhirnya
3.2.4 Sumber dan Teknik Penentuan Data
Kegiatan awal dalam fase proses penelitian adalah menentukan sumber
data. Data dalam proses sebuah penelitian,merupakan bahan pokok yang dapat
diolah dan dianalisis untuk menjawab masalah penelitian. Data penelitian yang
ada di lapangan jumlahnya sangat banyak, sebanyak masalah yang sedang
dihadapi. Namun karena penelitian ini memiliki tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya maka tidak semua data yang tersedia sesuai dengan
masalahpenelitian. Oleh karena itu peneliti seharusnya memiliki ketajaman
rasional dalam memilih dan menentukan data yang diambil atau dikumpulkan.
Agar data yang akan diambil sesuai dengan kebutuhan penelitian maka terlebih
dulu harus dipilih dan ditentukan sumber datanya.
3.2.4.1 Sumber Data
Menurut (Umar Husein, 2005:41) Sumber data ada dua yaitu data primer dan sekunder.
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari
individu atau perorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian
kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain
misalnya dalam bentuk table-tabel atau diagram-diagram.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu
berupa data yang tersedia dari laporan keuangan periode 2008-2013 pada
3.2.4.2 Teknik Penentuan Data Populasi
Menurut Riduwan dan kuncoro (2007, p38) populasi merupakan
keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek
penelitian atau populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu
wilayah dan memenuhi syarat –syarat tertentu berkaitan dengan masalah
penelitian.
Sedangkan menurut Sugiyono (2008, 115) populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik 43 tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi yang digunakan penulis adalah berupa laporan keuangan dari 28
perusahaan perbankan umum swasta nasional yang terdaftar di BEI.
Sampel
Menurut Sugiyono (2004, 73), pengertian sampel adalah sebagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dari beberapa pendapat
tersebut dapat ditarik kesimpulan, sample adalah: bagian dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah non probability sampling adalah suatu metode pemilihan ukuran
sampel di mana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk