• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Dinas Perhubungan Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanaan Angkutan Kota (Studi Pada Dinas Perhubungan Kota Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Dinas Perhubungan Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanaan Angkutan Kota (Studi Pada Dinas Perhubungan Kota Medan)"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Mts. 2007, Pemasaran Jasa Dan Kualitas Pelayanan. Malang : Banyumedia Publishing.

Kamaluddi, Rustian. 2003. Ekonomi Transportasi. Jakarta: Ghalia Indonesia

Komaruddin, 1994, Esiklopedia Manajemen, edisi kesatu, Jakarta : Bumi Aksara. Munawar, Ahmad. 2005. Dasar-Dasar Tekhnik Transportasi. Yogyakarta: Beta Offset

Nasution, M.Nur., 2004. Manajemen Transportasi, Jakarta : Ghalia Indonesia. Saleh, Muwafik, Akh. 2010. Public Service Communication. Malang : UMM Press. Setijowarno, D. dan Frazila, R.B, 2001, Pengantar Sistem Transportasi.Edisi ke-I.

Semarang:Penerbit Universitas Katolik Soegijapranata. Singarimbun, Masri.1995. Metode Penelititan Survei. LP3S, Jakarta Soekanto, Soerjono, 2002, Teori Peranan, Jakarta : Bumi Aksara.

Tjiptono, Fandy. 2012. Service Management Mewujudkan Layanan Prima.Yogyakarta : CV. Andi Offset.

Warpani, P.Suwardjoko.2002 Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan :Bandung penerbit ITB.

Wiwoho Soedjono, 1983, Sarana-sarana Penunjang Pengangkutan Laut,Jakarta: Bina Aksara.

Wells, GR, 1975. Comprehensive Transport Planning . London: Charles Griffin &Company LTD.

Sumber Undang-Undang :

Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik

(2)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1Sejarah Ringkas Dinas Perhubungan Kota Medan

Sebagai gambaran umum Dinas Perhubungan Kota Medan sebelum tahun 2002 semula bernama Cabang Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya (LLAJR) yang berada di bawah induk Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya (LLAJR) Tingkat I Provinsi Sumatera Utara yang kemudian diubah namanya menjadi Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya (LLAJR) sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2002 tentang penyerahan sebagian wewenang pemerintah pusat tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan kepada daerah provinsi dan kabupaten/kota yang sampai sekarang dikenal dengan nama Dinas Perhubungan Kota Medan.

3.1.1Visi Dinas Perhubungan Kota Medan

Visi Dinas Perhubungan Kota Medan adalah mewujudkan penyelenggaran pelayanan perhubungan yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah dalam upaya menciptakan masyarakat yang beriman, maju, mandiri, mapan dan berkeadilan di dalam kebhinekaan yang didukung tata pemerintahan yang baik.

3.1.2 Misi Dinas Perhubungan Kota Medan

Yang menjadi Misi dari Dinas Perhubungan Kota Medan adalah:

a. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, baik aparatur maupun masyarakat.

b. Mewujudkan sistem angkutan massal terpadu.

c. Menyediakan aksesibilitas transportasi bagi semua golongan.

(3)

gambar 3.1

Logo dinas perhubungan kota medan

Logo Departemen Perhubungan adalah suatu bentuk simbolisyang

menggambarkankeluarga besar DinasPerhubungan.Adapunmaknadarilogotersebut adalah sebagai berikut:

1. Rodabergerigi berarti matra perhubungan darat. 2. Jangka berarti matra perhubungan laut.

3. Burung garuda berarti matra perhubungan udara.

4. Bulatan bumi berarti lingkup pelayanan jasa perhubungan.

5. Warna logo biru langit (cenrulean blue) berarti kedamaian, dan kuning berarti keagungan.

3.1.3 Tujuan Dinas Perhubungan Kota Medan

(4)

3.1.4 Jaringan Kegiatan

Dinas Perhubungan Kota Medan adalah instansi pemerintah yang bergerak di pelayanan transportasi darat, laut dan udara.Instansi ini juga menyediakan prasarana yang mendukung transportasi.

3.15Kinerja Kegiatan

Secara umum hasil pembangunan perhubungan tahun 2016 telah mengalami beberapa kemajuan, sedangkan target utama dari Rencana Kerja Dinas perhubungan Kota Medan adalah pengembangan fasilitas keselamatan lalu lintas jalan dengan pengadaan dan pemasangan rambu lalu lintas jalan, guard rail, marka jalan, delineator.

3.2 Struktur Organisasi

(5)

GAMBAR 3.2

Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Medan

(6)

Susunan Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Medan 1. Kepala Dinas

2. sekretaris

3. Kepala Sub Bagian Umum 4. Kepala Sub bagian keuangan

5. Kepala Sub Bagian Penyusunan Program

6. Kepala Bidang Teknik Sarana dan Prasarana Angkutan Darat 7. Kepala Seksi Teknik Perbengkelan Karoseri

8. Kepala Seksi Pengembangan Teknik Pengujian Kendaraan Bermotor 9. Kepala Seksi Pengembangan Teknik Terminal

10.Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Darat 11.Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas 12.Kepala Seksi Angkutan Darat

13.Kepala Seksi Pengendalian dan Ketertiban 14.Kepala Bidang Perhubungan Laut dan Udara 15.Kepala Seksi Kepelabuhan dan Kebandarudaraan 16.Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut 17.Kepala Seksi Penunjang Pelayaran

18.Kepala Bidang Perparkiran 19.Kepala Seksi Parkir Khusus

20.Kepala Seksi Parkir Harian Tepi Jalan (Wilayah I) 21.Kepala Seksi Parkir harian Tepi Jalan (Wilayah II) 22.Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Tipe A

23.Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengujian Kendaraan Bermotor

3.3Job Description

(7)

1. Kepala Dinas

a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Dinas bertugas untuk merumuskan, menyusun, mengoordinasikan, melaksanakan, mengendalikan dan mengawasi serta mengevaluasikan hasil kegiatan yang berkaitan dengan tugas pokok Dinas Perhubungan Kota Medan yaitu dalam bidang perhubungan lalu lintas dan angkutan darat, perhubungan laut dan udara, perparkiran dan tehnik sarana dan prasarana angkutan darat untuk menunjang tercapainya usaha kesejahteraan masyarakat dan melaksanakan tugas pembangunan sesuai dengan bidang tugasnya.

b. Tujuan Jabatan

Menyelenggarakan pelaksanaan fungsi perhubungan di bidang, perumusan kebijakan teknis, pelayanan dan perizinan bidang perhubungan, pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang perhubungan.

c. Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan mempunyaia tugas dan kegiatan sebagai berikut:

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan yaitu: Mengindentifikasi, menemukenali, serta memahami sistem transportasi kota berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang ditetapkan, menyusun siklus perencanaan dan penganggaran bidang perhubungan kota, serta menyampaikan rancangan siklus perencanaan dan penganggaran bidang perhubungan kota kepada Walikota Medan melalui Sekretaris Daerah.

(8)

pelayanan dan perizinan di bidang perhubungan yang baik dan sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perhubungan yaitu mengidentifikasi dan menemukenali kebutuhan keterampilan dan keahlian khusus yang diperlukan didalam pelaksanaan kebijakan transportasi dan pelayanan perizinan kepada masyarakat, menyelenggarakan, mengikuti diklat peningkatan kemampuan khusus steakholder perhubungan, melakukan bimbingan kepada bawahan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi kerja, serta melaksanakan fungsi reward dan punishment, menetapkan jenis-jenis kebijakan transportasi yang akan dilaksanakan dan yang akan disusun, memberikan arahan proses penyelenggaraan perhubungan dan pelayanan perizinan di bidang perhubungan.

2. Sekretaris

a. Ikhtisar Jabatan

Sekretaris Kepala Dinas bertugas untuk merencanakan, menyusun, mendistribusikan, mengoordinasikan, menyelenggarakan dan melaporkan lingkup Sekretariat Dinas Perhubungan Kota Medan sesuai ketentuan Perundang-Undangan untuk optimalisasi kegiatan kedinasan.

b. Tujuan Jabatan

Menyediakan pelayanan administrasi perkantoran, pengelolaan keuangan dan penyusunan program dalam rangka mendukung penyelenggaraan tugas pokok dan fungi SKPD.

c. Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Medan mempunyai tugas dan kegiatan sebagai berikut :

(9)

program. Selain itu juga bertugas untuk merumuskan kebutuhan prasarana sarana pelayanan administrasi perkantoran, pengelolaan keuangan dan penyusunan program, menyusun rencana kerja tahunan kesekretariatan, menyusun rencana kebutuhan prasarana dan sarana kantor, menyampaikan rancangan rencana kerja kesekretariatan kepada atasan langsung untuk mendapat koreksi dan atau persetujuan 2. Pengkoordinasian Penyusunan Perencanaan Program SKPD yaitu:

dengan menginventarisir materi dan jadwal rapat-rapat koordinasi penyusunan program SKPD, memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan terkait dengan rapat-rapat koordinasi penyusunan program SKPD yang diperlukan, erumuskan hasil-hasil rapat koordinasi penyusunan program SKPD, menyampaikan rumusan rekomendasi rapat-rapat koordinasi penyusunan program kepada atasan, mendistribusikan hasil-hasil rapat koordinasi penyusunan program.

(10)

lingkungan SKPD, Memantau penyelenggaraan pelayanan administrasi kepegawaian yang dilaksanakan oleh pelaksana, mengajukan konsep surat-surat administrasi kepegawaian kepada atasan untuk mendapatkan pertimbangan dan persetujuan atasan, menyelenggarakan pelayanan administrasi kepegawaian kepada SKPD terkait.

4. Pengelolaan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Pengembangan Organisasi dan Ketatalaksanaan yaitu: merumuskan rencana pengembangan sumber daya aparatur, kelembagaan dan ketatalaksanaan serta meneruskannya kepada catasan untuk mendapat pertimbangan dan persetujuan.

3. Kepala Sub Bagian Umum

a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Sub Bagian Umum bertugas merencanakan, membagi tugas, membimbing, member petunjuk, menyiapkan, mengonsep dan melaporkan lingkup sub Bagian umum Sekretariat Dinas Perhubungan Kota Medan sesuai ketentuan perubdang-undangan untuk optimalisasi kegiatan kedinasan. Selain itu juga bertugas melaksanakan tugas kedinasan lainyang diperintahkan oleh atasan.

b. Tujuan Jabatan

Menyediakan pelayanan administrasi umum; kebutuhan prasarana dan sarana kantor: administrasi kepegawaian, ketatalaksanaan serta kerumahtanggaan SKPD.

Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas dan kegiatan sebagai berikut: 1. Penyusunan Rencana Program dan kegiatan Sub. Bagian Umum yaitu:

(11)

b. Mempersiapkan rencana kerja tahunan Sub. Bagian Umum dan mengajukannya kepada atasan untuk mendapat tanggapan dan persetujuan.

c. Melaksanakan rencana kerja tahunan Sub Bagian Umum.

d. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administarasi umum. e. Mengumpulkan dan mempelajari pedoman pelaksanaan dan teknis

penyelenggaraan tugas-tugas Sub Bagian Umum.

f. Membimbing unsur Staf untuk memahami pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan tugas-tugas Sub Bagian Umum.

2. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi tata naskah dinas; penataan kearsipan; perlengkapan dan penyelenggaraan kerumahtanggaan SKPD yaitu: a. Menugaskan penatausahaan surat masuk dan surat keluar.

b. Mempersiapkan isi ringkas surat masuk pada lembar disposisi.

c. Mengajukan surat masuk kepada atasan untuk diteruskan kepada pimpinan SKPD.

d. Mendistribusikan surat masuk kepada unit kerja yang ditujukan dalam disposisi atasan.

e. Mempersiapkan tindak lanjut konsep surat yang ditugaskan atasan dan mengajukannya kepada atasan.

f. Mendistribusikan surat keluar kepada pihak-pihak yang menjadi tujuan surat.

g. Menugaskan pengarsipan surat masuk dan surat keluar sebagai dokumentasi

h. Mengumpulkan arsip dan dokumen yang diperlukan kembali baik untuk digunakan sendiri maupun untuk diteruskan kepada atasan atau unit kerja SKPD.

i. Administrasi Kepegawaian yaitu:

(12)

b. Menginformasikan hak dan kewajiban kepegawaian kepada seluruh pegawai yang ada di lingkungan SKPD.

c. Mempersiapkan konsep surat-surat kepegawaian yang diperlukan; memaraf dan mengajukannya kepada atasan untuk mendapatkan pertimbangan dan persetujuan seperti permohonan perpanjangan pensiun; pengaktifan cuti; permohonan izin perceraian dan beristri lebih dari 1 (satu) orang, penugasan pegawai dan lain-lain.

d. Mengkomunikasikan kepentingan kepegawaian kepada SKPD diluar penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan.

4. Kepala Sub Bagian Keuangan

a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Sub Bagian Keuangan bertugas merencanakan, membagi tugas, memberi petunjuk, menyiapkan, mengonsep, menilai, mengoreksi dan melaporkan lingkup sub bagian keuangan Dinas Perhubungan Kota Medan sesuai ketentuan perundang-undangan untuk optimalisasi kegiatan kedinasan.

b. Tujuan Jabatan

Menyediakan pelayanan administrasi keuangan SKPD

Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas dan kegiatan sebagai berikut: 1. Penyusunan rencana dan kegiatan Sub Bagian Keuangan yaitu:

a. Mengidentifikasi dan mengenali tugas-tugas sub bagian keuangan b. Mempersiapkan rencana kerja tahunan sub bagian keuangan c. Melaksanakan rencana kerja tahunan sub bagian keuangan.

(13)

a. Mengumpulkan serta mempelajari pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan tugas-tugas sub bagian keuangan.

b. Membimbing unsur staf untuk memahami pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan tugas-tugas sub bagian keuangan. c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan

penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan dan verifikasi yaitu:

a. Menugaskan penata usahaan administrasi keuangan b. Mempersiapkan administrasi/registrasi SP2D

c. Meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa yang disampaikan oleh Bendahara pengeluaran yang diketahui/disetujui oleh PPTK SKPD.

5. Kepala Sub Bagian Penyusunan Program a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Sub Bagian Penyusunan Program bertugas merencanakan, membagi tugas, memberi petunjuk, menyiapkan, mengonsep, mengendalikan, melaporkan, dan melaksanakan lingkup Sub Bagian Penyusunan Program Dinas Perhubungan Kota Medan sesuai ketentuan perundang-undangan untuk optimalisasi kegiatan kedinasan.

b. Tujuan Jabatan

Melaksanakan tugas penyuusunan rencana program kegiatan dinas, evaluasi dan pengendalian serta evaluasi dan pelaporan program kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Kota Medan.

Kepala Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas dan kegiatan sebagai berikut:

(14)

2. Mempersiapkan rencana kerja tahunan sub bagian penyusunan program dan mengajukannya kepada atasan untuk mendapat tanggapan dan persetujuan.

3. Melaksanakan rencana kerja tahunan sub bagian penyusunan program. 4. Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan rencana dan

program dinas yaitu:

a. Mengumpulkan dan mempelajari pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan tugas-tugas sub bagian penyusunan program.

b. Membimbing unsur staf untuk memahami pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan tugas-tugas sub bagian penyusunan program c. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program dinas yaitu:

1. Mempersiapkan rencana dan program tahunan dari masing-masing bidang (Sekretaris, Bidang Dinas) dan sub bidang (Kasubag/Kasi, Ka. UPTD) untuk dapat ditampung dalam bahan Musrenbang kota Medan.

2. Mempersiapkan Bahan Rencana Kerja (Renja) SKPD setiap tahun yang berasal dari usulan dan masukan bidang/sub bidang Dinas Perhubungan.

3. Mengumpulkan usulan dan masukan dari hasil Musrenbang untuk disusun dalam penyusunan RKA SKPD Dinas Perhubungan.

6. Kepala Bidang Teknik Sarana dan Prasarana Angkutan Darat a. Ikhtisar Jabatan

(15)

b. Tujuan Jabatan

Menyediakan pelayanan proses pemberian surat izin gangguan bukan industri dan pengelolaan terminal yang bukan unit pelaksana teknis dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD.

Kepala Bidang Teknik Sarana dan Prasarana Angkutan Darat mempunyai tugas dan kegiatan sebagai berikut:

1. penyusunan rencana, program,dan kegiatan bidang teknik sarana dan prasarana angkutan darat yaitu:

a. Mengumpulkan dan menyusun informasi/data sebagai bahan penyusunan rencana, program dan kegiatan bidang teknik sarana dan prasarana angkutan darat.

b. Mempelajari dasar-dasar regulasi penyelenggaraan tugas-tugas di bidang teknik sarana dan prasarana angkutan darat.

c. Merumuskan kebutuhan dan dukungan prasarana sarana penyusunan program kegiatan bidang teknik sarana dan prasarana angkutan darat.

d. Menyusun rencana kerja tahunan bidang teknik sarana dan prasarana angkutan darat.

e. Mengajukan rancangan rencana, progaran dan kegiatan bidang teknik sarana dan prasarana angkutan darat.

2. Penyusunan petunjuk teknis lingkup perbengkelan kroseri, pengembangan teknik pengujian kendaraan bermotor, dan pengembangan teknik terminal yaitu:

(16)

b. lingkup perbengkelan karoseri, pengembangan teknik pengujian kendaraan bermotor dan pengembangan teknik terminal.

c. Membimbing unsur staf untuk memahami pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan tugas-tugas bidang teknik sarana dan prasarana angkutan darat lingkup perbengkelan karoseri, pengembangan teknik pengujian kendaraan bermotor dan pengembangan teknik terminal.

3. Pelaksanaan proses perizinan dan pelayanan lainnya lingkup bengkel umum kendaraan bermotor, usaha mendirikan pendidikan dan latihan mengemudi yaitu:

a. Menyelenggarakan pelayanan proses perizinan izin gangguan bukan industri lingkup usaha bengkel umum kendaran bermotor;

b. Menugaskan kepada seksi sebagai pelaksana untuk meninjau, meneliti,mengukur objek usaha lingkup usaha bengkel umum kendaraan bermotor;

c. Memantau penyelenggara pelayanan proses perizinan;

d. Menandatangani daftar perincian retribusi izin gangguan bukan industri;

e. Pengkoordinasian kegiatan di bidang pelayanan dan pengembangan terminal yaitu:

a. Menyelenggarakan pelayanan pengujian kendaraan bermotor di terminal;

b. Menugaskan kepada seksi sebagai pelaksana untuk meneliti, memeriksa pengujian kendaran bermotor yang dilakukan secara berkala setiap 6 bulan.

(17)

d. Menginventarisir data atau dokumen penyelenggaraan pengujian kendaraan bermotor.

7. Kepala Seksi Teknik Perbengkelan Karoseri a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Seksi Teknik Perbengkelan Karoseri bertugas merencanakan, membagi tugas, menyiapkan, mengonsep, mengendalikan, melaporkan melaksanakan tugas kedinasan lainnya lingkup seksi pengembangan teknik perbengkelan dan karoseri sesuai ketentuan perundang-undangan untuk optimalisasi kegiatan kedinasan.

b. Tujuan Jabatan

Melaksanakan pelayanan proses pemberian surat izin gangguan bukan industri lingkup teknik perbengkelan karoseri.

8. Kepala Seksi Pengembangan Teknik Pengujian Kendaraan Bermotor a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Seksi Pengembangan Teknik Pengujian Kendaraan Bermotor bertugas merencanakan, membagi tugas, menyusun, menyiapkan, mengonsep, mengendalikan, melaporkan dan melaksanakan tugas sesuai petunjuk atasan dan peraturan yang berlaku untuk kelancaran tugas lingkup teknik pengujian kendaraan bermotor.Selain itu juga bertugas melakukan pembinaan kepada kepada seluruh staf seksi Pengembangan Pengujian Dinas Perhubungan Kota Medan.

9. Kepala Seksi Pengembangan Teknik Terminal

a. Ikhtisar Jabatan

(18)

yang berlaku untuk kelancaran tugas lingkup pengembangan teknik terminal.

b. Tujuan Jabatan

Melaksanakan pelayanan seksi pengembangan teknik terminal agar Pengembanan Teknik Terminal dapat berjalan lebih optimal.

10.Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Darat

a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Darat bertugas merencanakan, mendistribusikan, mengoordinasikan, memberi petunjuk, menyusun, melaksanakan, mengendalikan, menyelenggarakan, membuat laporan dan melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai arahan dan petunjuk atasan serta peraturan yang berlaku untuk kelancaran tugas Bidang Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Darat Dinas Perhubungan Kota Medan.

b. Tujuan Jabatan

Menyediakan pelayanan dan administrasi serta penyediaan data dan informasi dan bahan penyusunan rencana dan pelaksana kegiatan dan program dalam rangka mendukung penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan Kota Medan.

Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Darat mempunyai tugas dan kegiatan sebagai berikut:

1. Penyusunan Rencana Kerja Angkutan Darat, Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dan Pengendalian dan Ketertiban yaitu:

a. Mengumpulkan dan menyusun data/informasi yang relevan sebagai bahan penyusunan rencana kerja kegiatan dan program di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Darat.

(19)

c. Menyusun dan merumuskan permasalahan lalu lintas;

d. Menyusun dan merumuskan kebutuhan sarana dan prasarana untuk melaksanakan Angkutan Darat, Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dan Pengendalian dan Ketertiban

e. Menyusun petunjuk teknis lingkup Angkutan Darat, Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dan Pengendalian dan Ketertiban; f. Penyusunan rencana umum jaringan transportasi jalan Kota Medan g. Penyusunan jaringan trayek dan penetapan kebutuhan kendaraan

untuk kebutuhan angkutan yang wilayah pelayanannya dalam kota, penetapan kelas dan jaringan jalan kota, penetapan jaringan lintas angkutan barang, rencana umum jaringan sungai dan danau

2. Pelaksanaan proses dan pelayanan perizinan angkutan darat, manajemen dan rekayasa lalu lintas dan pengendalian dan ketertiban yaitu:

a. Pelaksanaan proses perizinan dan pelayanan lainnya lingkup lalu lintas dan angkutan kota meliputi izin trayek angkutan, oprasi angkutan taksi, usaha angkutan pariwisata, usaha angkutan barang dan lainnya sesuai dengan urusan pemerintahan kota

b. Pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas dari aspek pengadaan sarana dan prasarana

c. pelaksanaan pembinaan, pengawasan, pengendalian lingkup lalu lintas dan angkutan darat.

d. Pelaksanaan evaluasi penyusunan rencana kerja, pelayanan serta pengawasan dan pengendalian di bidang angkutan darat, manajemen dan rekayasa lalu lintas dan pengendalian dan ketertiban.

e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya yaitu:

(20)

2. Mempelajari tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas;

3. Merumuskan tindak lanjut dari tugas-tugas lain yang diberikan;

4. Menugaskan pelaksana untuk mempersiapkan rumusan tindak lanjut

11.Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas

a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas bertugas merencanakan, membagi tugas, menyiapkan, mengonsep, mengendalikan, melaporkan dan melaksanakan tugas kedinasan lainnya lingkup Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Medan sesuai ketentuan perundang-undangan untuk optimalisasi kegiatan kedinasan.

b. Tujuan Jabatan

Merencanakan dan menyusun program kerja di seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dalam rangka mendukung penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan Kota Medan.

12.Kepala Seksi Angkutan Darat

a. Ikhtisar jabatan

(21)

13.Kepala Seksi Pengendalian dan Ketertiban

a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Seksi Pengendalian dan Ketertiban bertugas merencanakan, membagi tugas, menyiapkan, mengonsep, mengendalikan, melaporkan dan melaksanakan tugas kedinasan lain lingkup Seksi Pengendalian dan Ketertiban Dinas Perhubungan Kota Medan sesuai ketentuan perundang-undangan untuk optimalisasi kegiatan kedinasan

b. Tujuan Jabatan

Membantu tugas kepala bidang lalu lintas dan angkutan dalam hal menyediakan pelayanan lingkup pengendalian dan ketertiban Dinas Perhubungan Kota Medan.

14.Kepala Bidang Perhubungan Laut dan Udara

a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Bidang Perhubungan Laut dan Udara bertugas merencanakan, menyusun, mendistribusikan, mengoordinasikan, memberi petunjuk, melaksanakan, menyelenggarakan, mengendalikan, membuat laporan dan melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan arahan dan petunjuk atasan serta peraturan yang berlaku untuk kelancaran tugas lingkup bidang perhubungan laut dan udara.

b. Tujuan Jabatan

Menyediakan serta menyelenggarakan rancangan rencana pekerjaan di Bidang Perhubungan Laut dan Udara yang telah disusun agar dapat berjalan dengan baik.

15.Kepala Seksi Kepelabuhan dan Kebandarudaraan

(22)

Kepala Seksi Kepelabuhan dan Kebandarudaraan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian lingkup kepelabuhan dan kebandarudaraan pada Dinas Perhubungan Kota Medan, yaitu merencanakan, membagi tugas, menyiapkan, mengonsep, mengendalikan, melaporkan dan melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai petunjuk atasan dan peraturan yang berlaku untuk kelancaran tugas lingkup seksi kepelabuhan dan kebandarudaraan. b. Tujuan Jabatan

Menyusun program kerja di kepelabuhan dan kebandarudaraan.

16.Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut bertugas merencanakan, membagi tugas, menyiapkan, mengonsep, mengendalikan, melaporkan, dan melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai petunjuk atasan dan peraturan yang berlaku.tujuan jabatan merencanakan program kerja di bidang lalu lintas dan angkutan.

17.Kepala Seksi Penunjang Pelayaran

a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Seksi Penuinjang Pelayaran bertugas melaksanakan sebagian tugas pada bidang perhubungan laut, yakni merencanakan, membagi tugas, menyiapkan, mengonsep, mengendalikan, melaporkan dan melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai petunjuk atasan dan peraturan yang berlaku untuk kelancaran tugas lingkup seksi penunjang keselamatan pelayaran. b. Tujuan Jabatan

Menyiapkan perencanaan, program, dan kegiatan pada seksi penunjang keselamatan pelayaran.

(23)

Kepala Bidang Perparkiran bertugas merencanakan, menyusun, mendistribusikan, mengoordinasikan, memberi petunjuk, melaksanakan, menyelenggarakan, mengendalikan, membuat laporan dan melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai arahan dan petunjuk atasan serta peraturan yang berlaku untuk kelancaran tugas Bidang Perparkiran.

b. Tujuan Jabatan

Menyiapkan rencana kerja di bidang perparkiran sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD.

19.Kepala Seksi Parkir Khusus

a. Ikhtisar Jabatan Kepala Seksi Parkir Khusus

bertugas merencanakan, membagi tugas, menyiapkan, mengonsep, mengendalikan dan melaksanakan pelayanan dibidang perparkiran khusus sesuai petunjuk atasan dan peraturan yang berlaku untuk kelancaran tugas lingkup parkir khusus.

20.Kepala Seksi Parkir Harian Wilayah I a. Kepala Seksi Parkir Harian Wilayah I

bertugas merencanakan, membagi tugas, menyiapkan, mengonsep, mengendalikan, melaporkan dan melaksanakan tugas pelayanan dibidang perparkiran Harian Wilayah I sesuai petunjuk atasan dan peraturan yang berlaku untuk kelancaran tugas lingkup parkir Harian Wilayah I.

21. Kepala Seksi Parkir Harian (Wilayah II) a. Kepala Seksi Parkir Harian Wilayah II

(24)

22.Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Tipe A

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Tipe A melaksanakan sebagian kegiatan Dinas di bidang pengelolaan Terminal Penumpang antara lain:

a. Melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap seluruh tugas/pekerjaan yang diberikan Kepala Dinas baik melalui perintah lisan maupun secara tertulis dan melaporkannya kembali kepada Kepala Dinas.

b. Bertanggung jawab terhadap seluruh aset Pemerintah Kota Medan yang ada di UPT Terminal serta perawatannya.

c. Menyusun dan melaporkan program yang akan dilaksanakan di UPT Terminal.

d. Menyusun dan melaporkan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian, Keuangan, Perlengkapan dan urusan Umum lainnya baik berupa laporan harian maupun bulanan baik kepada Kepala Dinas Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, kepada Kepala Tata Usaha dan kepada Bendahara Penerima Dinas Perhubungan.

e. Bertanggung jawab terhadap seluruh staf dan kegiatan yang ada di UPT Terminal dan melaksanakan pembagian tugas/pekerjaan antara lain.

f. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan Angkutan baik Angkutan Kota, Angkutan Kota Dalam Propinsi (AKDP) dan Angkutan Kota Antar Propinsi (AKAP).

g. Bertanggung jawab serta melaporkan setiap hari atas seluruh pungutan retribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ada di UPT Terminal.

23.Kepala unit pelaksana teknis (UPT) pengujian kendaraan bermotor Kepala Unit Pelaksana Teknis mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Ditugaskan sebagai Pelaksana Harian Ka. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pengujian Medan.

(25)

c. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan.

d. Melaksanakan kegiatan Teknis Operasional dan Kegiatan Teknis Penunjang meliputi:

1. Penyusunan Program UPT.

2. Pelaksanaan Pelayanan/Pembinaan pada UPT.

3. Menandatangani Metrix dan Buku Uji Berkala Kendaraan Bermotor yang wajib uji.

4. Pelaksanaan tugas-tugas yang diberiskan Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

(26)

BAB IV

PENYAJIAN DATA

4.1 Hasil Wawancara

Pada bab ini penulis akan menyajikan deskripsi dari data yang diperoleh melalui penelitian dilapangan melalui metode-metode pengumpulan data yang telah disebutkan pada bab terdahulu. Demikian juga halnya permasalahan yang hendak dijawab dalam bab ini adalah Bagaimana Peran Dinas Perhubungan Kota Medan Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Angkutan Kota,Dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan secara mendalam, ada beberapa tahapan yang dilakukan penulis, yaitu; pertama, penelitian diawali dengan pengumpulan berbagai dokumen dari Dinas Perhubungan Kota Medan seperti Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) dan berbagai hal yang berkaitan dengan permasalahan yang ingin dijawab, Kedua, penulis melakukan sejumlah wawancara dengan Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, kepala bidang lalulintas dan angkutan darat, dan salah satu pengelola (operator) angkutan kota yaitu Koperasi Pengangkutan Umum Medan (Kpum).

(27)

Berdasarkan pengambilan data di lapangan diperoleh identitas informan adalah

Kepala dinas perhubungan Kota medan

Suriono. S,SIT,MT

(Informan utama) Laki-Laki

Kepala bidang lalulintas dan angkutan darat

(KABID LALIN) Ali Akram

(informan tambahan)

Laki-Laki Ketua III Koperasi pengangkutan umum medan (KPUM)

Nova lestari Perempuan Mahasiswi Rina Perempuan Ibu rumah tangga

Berikut ini akan disajikan hasil pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dilokasi penelitian yaitu di kantor Dinas Perhubungan Kota Medan :

4.2 Hasil Wawancara informan kunci :

Hasil wawancara dengan Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan yaitu Bapak Renward Parapat, ATD, MT (pada tanggal 14, bulan September 2016)

(28)

“jadi begini, dinas perhubungan kota medan kan merupakan satuan kerja

perngkat daerah kota medan yang diberi tugas oleh pemerintah untuk

melaksanakan dan menyelenggarakan tugas-tugas yang berkaitan dengan

bidang perhubungan, nah terkait dalam pelaksanaan peningkatan kualitas

pelayanan angkutan kota dinas perhubungan kota medan tentu mempunyai

peranan yang sangat besar, dan peranan tersebut sejalan dengan tugas

dan fungsi yang diberikan kepada kami”

b. Apasaja peranan dinas perhubungan dalam meningkatkan kualitas pelayanaan angkutan kota?

“seperti yang saya sebutkan tadi dalam meningkatkan kualitas pelayanan

angkutan kota peranan dinas perhubungan kota medan sesuai dengan

tupoksi yang diberikan kepada dinas perhubungan, tupoksi tersebut sesuai

dengan perwal nomor 2 tahun 2010 tentang rincian tugas pokok dan fungsi

dinas perhubungan kota medan antara lain adalah perumusan

kebijakan,penyelenggaraan pelayanan umum dibidang perhubungan,

kemudian pembinaan dan pelaksanan tugas yang berkaitan dengan

perhubungan, serta pelaksaan tugas lain yang diberikan oleh walikota

sesuai dengan tugas dan fungsi kami dibidang perhubungan”

c. Bagaimanakah peranan tersebut dilaksanakan agar berjalan dengan baik “peran itu kan menyangkut tugas utama sebuah organisasi, jadi, untuk

mensuksesnya agar berjalan dengan baik, kami melaksanakan peran

tersebut secara profesional, dan juga terkoordinasi antara jabatan dalam

lingkungan dinas perhubungan maupun dengan instasi lain dan pihak

pengelola angkutan kota”

d. Apakah peranan yang dijalankan tersebut sudah berjalan dengan baik “hampir semua sudah berjalan dengan baik, karna itukan tugas kita yang

diberikan oleh pemerintah, contohnya saja dari segi pengurusan izin yang

berkaitan dengan angkutan kota kita lakukan pelayanan yang terbaik, agar

tercipta kualitas pelayanan angkutan kota yang baik yang dirasakan

(29)

e. Adakah hambatan atau kendala yang dihadapi dinas perhubungan dalam menjalankan peranan tersebut?

“sejauh ini tidak ada kendala, semua terjalin kerjasama yang baik, baik

dari operator itu sendiri maupun dengan instansi yang lain, misalkan saja

kalo kita mau melaksanakan penertiban atau pemeriksaan angkutan kota

dilapangan kita tentunya melakukan kerjasama dengan pihak kepolisian

lalulintas, dan semua nya itu berjalan dengan baik dan tidak ada kendala,

walaupun kadang kala ada juga para operator yang membandel tetapi itu

semua dapat kita tangani dengan baik.”

Dan untuk lebih lanjut tentang peranan dinas perhubungan dalam meningkatkan kualitas pelayanan angkutan kota, peneliti melakukan wawancara kepada informan kunci (informan key) yaitu kepala bidang lalulintas dan angkutan darat

4.3 Hasil Wancara Informan Utama :

1. hasil wawancara peneliti dengan kepala bidang lalulintas dan angkutan darat yaitu bapak Suriono,S.ST,MT(pada tanggal 17, bulan September 2016) a. perumusan kebijakan seperti apa yang dilakukan oleh dinas perhubungan

kota medan dalam meningkatan kualitas pelayanan angkutan kota?

“perumusan kebijakan yang dilakukan oleh dishub adalah kebijakan tarif

angkutan kota, tentunya kita merumuskan kebijakan tersebut

menyesuaikan dengan keadaan ekonomi pada saat ini,

b. apa saja jenis pelayanan umum yang dilaksanakan oleh dinas perhubungan kota medan dalam meningkatkan kualitas pelayanan angkutan kota? “pelayanan umum yang dilaksanakan oleh dishub yang berkaitan dengan angkutan kota diantaranya adalah, izin usaha angkutan, izin trayek, dan

proses pengurusan nya kita lakukan dengan cara profesional dan cepat,

sehingga para operator tidak ada lagi alasan untuk menunda-nunda

pengurusan perizinan yang disebabkan oleh proses administrasi yang

(30)

berjalan dengan baik dan masyarakat bisa menikmati pelayanan angkutan

kota secara maksimal.”

c. pembinaan seperti apa yang dilakukan oleh dinas perhubungan kota medan dalam meingkatkan kualitas pelayanan angkutan kota?

“kita melakukan pembinaan kepada seluruh pengusaha angkutan kota

dengan membangun kerjasama yang baik agar pelaksaan pelayanan

angkutan kota berjalan dengan baik dan kita juga memberikan

pemahaman berlalulintas yang baik kepada para sopir angkutan kota.”

d. Adakah pengawasan yang dilakukan oleh dinas perhubungan kota medan dalam meningkatkan kualitas pelayanan angkutan kota?

“Kita melakukan pengawasan kepada para operator dan para sopir

angkutan kota, salah satu bentuk pengawasan kita adalah kita menggelar

pemeriksaan angkutan kota secara rutin dengan petugas kepolisian

lalulintas, kita memantau apakah angkutan kota tersebut berada pada

trayek yang sudah ditentukan, apakah sopir angkutan kota tersebut

menaikkan penumpang dengan jumlah yang melebihi kapasitas, atau

adakah sopir angkutan kota yang ugal-ugalan, atau izinnya apakah sudah

diperpanjang atau belum, kalau pelanggaran itu terjadi kita lakukan

tindakan yaitu surat peringatan satu sampai dua kalau terjadi lagi pada

angkutan yang sama maka izin trayeknya kita cabut.”

e. Prasarana apa saja yang disediakan oleh dinas perhubungan kota medan untuk mendukung sarana berjalan dengan baik?

“kalau untuk prasarana kita sediakan halte untuk memudahkan

penumpang menunggu angkutan kota, kita juga pasang rambu-rambu

lalulintas dimana sopir harus menaikkan dan menurunkan penumpang

dan kita juga sediakan juga terminal dan kita kedepannya terus berupaya

untuk meningkatkan lagi jumlah dan kualitas dari prasarana tersebut

sehingga pelayanan dibidang angkutan kota sesuai dengan tingkat

(31)

4.4 Hasil Wawancara Informan Tambahan :

Selanjutnya untuk mengetahui peranan dinas perhubungan dalam meningkatkan kualitas pelayanan angkutan kota, peneliti melakukan wawancara kepada informan tambahan salah satu operator angkutan kota medan yaitu koperasi pengangkutan umum medan (KPUM)(tanggal 19 bulan September 2016)

1. hasil wawancara peneliti dengan ketua III koperasi pengangkutan umum Medan (KPUM) bapak ali akram :

a. Adakah koordinasi dinas perhubungan kota medan kepada operator angkutan kota dalam perumusan kebijakan tarif angkutan kota?

“jelas ada, dalam perumusan kebijakan tarif kami semua para operator

diundang untuk membahas besaran tarif angkutan kota, karna kan dalam

pembahasan tarif angkutan kota ada biaya pemeliharaan kendaraan yang

harus di keluarkan oleh para operator”

b. Bagaimanakah proses pelayanan umum yang diberikan oleh dinas perhubungan kota medan?

“yang kami rasakan dalam proses pengurusan perizinan sudah sedikit

baik, dari yang sebelumnya, akan tetapi belum maksimal sepenuh nya

sesuai dengan yang diharapkan, contohnya saja dalam pengurusan izin

trayek prosedurnya kan 2 hari siap, tapi kadang kadang bisa memakan

waktu 3 sampe empat 4 hari baru bisa kita terima izin trayeknya.”

c. Pembinaan seperti apa yang diberikan oleh dinas perhubungan kota medan dalam meningkatkan kualitas pelayanan angkutan kota?

“kalau pembinaan untuk kami para operator sih, mereka melakukan

koordinasi dengan baik kepada kami, kami dilibatkan di setiap persoalan

mengenai angkutan kota,

d. Siapakah yang berperan dari segi penampilan atau personal fisik angkutan kota?

“jelas disnas perhungan, salah satunya adalah nama perusahaan, harus

(32)

mencantumkan tulisan angkutan kota pada badan kendaraan dan juga

nomornya kita harus cantumkan”

e. Adakah pelatihan yang diberikan oleh dinas perhubungan untuk meningkatkan keahlian sopir dalam meningkatkan kualitas pelayanan angkutan kota?

“untuk para sopir mereka memberikan pelatihan berlalulintas yang baik

dan benar secara rutin, dan juga ada pemiilihan awak kendaraan umum

teladan yang diselenggrakan langsung oleh dinas perhubungan itu

sendiri.”

Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan informan tambahan yaitu beberapa masyarakat yang sering menggunakan angkutan kota, diantara nya adalah sebagai berikut :

2. Hasil wawancara peneliti dengan salah satu masyarakat kota medanyangseringmenggunakan angkutan kota yaitu Nova Lestari(tanggal 24 bulan September 2016)

a. Bagaimana menurut anda kualitas pelayanan angkutan kota di kota medan?

“kalau menurut saya, pelayanan angkutan kota di kota medan masih

buruk, bisa kita lihat sendiri banyak nya sopir angkutan kota yang

ugal-ugalan di jalan, tidak memikirkan keselamatan orang lain dan

juga penumpang”

b. Menurut anda kenapa kualitas pelayanan angkutan kota medan buruk? “menurut saya, sepertinya pemerintah kurang memperhatikan

pelayanan angkutan kota, sepertinya kerja sama antara pemerintah

dan pengusaha masih kurang”

c. Seperti apa sopir angkutan kota melayani penumpang?

“Sangat buruk sekali, dalam melayanani penumpang tidak ada kesan

(33)

penumpang, ini mungkin terjadi karna dari pengusahanya dan juga

dari pemerintah tidak ada melakukan pelatihan kepada sopir

angkutan kota, atau mungkin dari pengusahanya sendiri tidak

melakukan seleksi terhadap pemilihan sopir angkutan kota”

d. Pelanggaran apa saja yang sering anda lihat yang dilakukan dilakukan oleh sopir angkutan kota

“menurut saya, hampir semua sopir angkutan kota di kota medan

melakukan pelanggaran, seperti menerobos lampu merah,

ugal-ugalan, menaikkan penumpang yang berlebihan”

e. Menurut anda adakah tindakan yang dilakukan oleh dinas perhubungan jika sopir angkutan kota melakukan pelanggaran

“sepertinya sih tidak ada, saya melihat sangat jarang sekali dinas

perhubungan melakukan penertiban ataupun razia angkutan kota

paling ada cuma sesekali saja”

3. Hasil wawancara peneliti dengan masyarakat kota medan yangseringmenggunakan angkutan kota yaitu ibu rina (tanggal 24 bulan September 2016)

a. Menurut anda seperti apa kualitas pelayanan angkutan kota di kota medan? “menurut saya sangat buruk pelayanannya, sopirnya sering kebut-kebutan

dengan sopir angkutan kota lain, sering juga melanggar rambu-rambu lalu

lintas”

b. Menurut anda apa penyebab pelayanan angkutan kota di kota medan buruk? “yang jelas penyebabnya adalah pemerintah sama pengusaha angkutan kota,

kurang ada perhatian khusus kepada pelayanan angkutan kota”

c. Menurut anda bagaimana tampilan fisik angkutan kota yang beroperasi di kota medan?

“yang saya lihat, kalau masalah tampilan sudah ada, tetapi masih ada juga

angkutan kota yang kurang bagus dilihat dari tampilannya seperti warna

(34)

d. Bagaimana kah tanggapan anda tentang besaran tarif angkutan kota pada saat ini?

“menurut saya, tarif angkutan kota saat ini masih terjangkau oleh

masyarakat, tetapi ada kala nya tarif angkutan kota membingungkan

misalkan kalau harga bbm (bahan bakar minyak) naik maka secara sepihak

angkutan kota menaikkan tarif yang tinggi, saya berharap dengan tarif

angkutan yang sekarang berlaku ada pembenahan juga lah terhadap

pelayanan angkutan kota yang dilakukan oleh pengusaha dan juga

pemerintah, agar masyarakat nyaman menggunakaan anggkutan kota”

e. Pelanggaran apa saja yang sering anda lihat yang dilakukan dilakukan oleh sopir angkutan kota

“saya melihat masih banyak pelanggaran yang dilakukan oleh para sopir

angkutan kota, salah satu contoh yang sering saya lihat banyak sopir

angkutan kota yang menaikkan dan menurunkan penumpang secara

sembarangan tanpa mematuhi rambu lalulintas disamping itu juga para sopir

(35)

BAB V

ANALISIS DATA

Dalam bab ini akan dianalisa semua data yang diperoleh dari hasil penelitian seperti yang sudah disajikan dalam bab terdahulu. Adapun analisa yang dilakukan adalah dengan analisa deskriptif kualitatif dengan tetap mengacu pada hasil interpretasi data dan informan data tersebut sesuai dengan fokus kegiatan penelitian Dari seluruh data dan informasi yang telah dikumpulkan, baik melalui studi pustaka, wawancara mendalam dengan informan, maupun catatan-catatan penulis sewaktu melakukan penelitian selama di lapangan, maka dapat diberikan suatu analisa tentang peranan dinas perhubungan kota medan dalam meningkatkan kualitas pelayanan angkuta kota Adapun hasil penelitian tersebut terbagi dalam sub bagian analisis berikut ini :

5.1 Peranan Dinas Perhubungan Kota Medan Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Angkutan Kota

Dasar hukum hukum peneyelenggaraan angkutan umum adalah terdapat pada UU No.22 tahun 2009, sesuai dengan jiwa dari undang-undang tersebut, tujuan penyelenggaraan umum dari kegiaatan transportasi perkotaan adalah untuk mewujudkan lalulintas dan angkutan jalan dengan selamat, aman, cepat, lancar, tertib, nyaman, dan efesien, dengan biaya yang terjangkau oleh daya beli masayarakat, dan pada pasal 5 ayat 1 dan 2 disebutkan negara bertanggung jawab atas lalulintas dan angkutan jalan dan pembinaannya dilaksanakan oleh pemerintah, pembinaan lalulintas dan angkutan jalan meliputi, a. perencanaan, b. pengaturan, c. pengendalian, d. pengawasan

Dan pada pasal 197 ayat 1 Pemerintah dan pemerintah daerah sebagai penyelenggara angkutan umum berkewajiban diantara nya adalah :

(36)

b. memberikan perlindungan kepada perusahaa angkutan umum dengan menjaga keseimbangan antara penyedian dan permintaan angkutan umum, dan,

c. melakukan pemantauan dan pengealuasian terhadap angkutan orang dan barang.

Berpegang pada pasal tersebut diatas, maka pengadaan angkutan kota berpegang pada prinsip dasar diantara nya adalah sebagai berikut

1. Angkutan umum atau angkutan kota diselenggarakan oleh pemerintah sebagai stakeholder dengan tujuan utama untuk memenuhi kebutuhan pergerakan masyarakat dengan tetap berpegang pada asas kelancaran lalulintas secara keseluruhan

2. Pemerintah merupakan pihak yang paling berwenag menentukan kebijakan sekaligus paling bertanggung jawab terhadap ketersedian angkutan umum bagi pergerakan masyarakat.

Sesuai dengan peraturan walikota (perwal) kota medan nomor 2 tahun 2010 tentang rincian tugas pokok dan fungsi dinas perhubungan pada pasal 5 bahwa dinas perhubungan kota medan mempunyai tugas pokok dan fungsi diantaranya adalah

a. perumusan kebijakan teknis dibidang perhubungan,

b. penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum dibidang perhubungan,

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perhubungan,

d. dan pelaksaan tugas yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Maka Peranan tersebut meliputi : 1. Regulator

(37)

a. Perumusan kebijakan tarif angkutan kota

Berikut ini adalah tabel besaran tarif angkutan kota medan : Tabel 5.1

Tahun

Besaran tarif/Rp Keterangan

Penumpang umum Penumpang umum pelajar atau mahasiswa

2014 5500 3500 Perwal No.45 tahun 2014

2015 4600 3000 Perwal No.2 tahun 2015

2016 4500 3000 Perwal No.9 tahun 2016

Sumber : dinas perhubungan kota medan (2016) b. Pengujian kendaraan bermotor (uji kir)

Untuk menjamin kelayakan sebuah kendaraan angkutan kota dilakukan pengujian berkala yaitu uji kir,pengujian kendaraan bermotor disebut juga uji kir adalah serangkaian kegiatan menguji dan atau memeriksa bagian-bagi pemenuhan terhadap persyaratan teknis dan kendaraan bermotor di unit pengujian kendaraan bermotor (PKB) dan pemeriksaan dilakukan oleh penguji yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh bagi kendaraan yang memenuhi kelaikan akan disahkan oleh pejabat yang ditunjuk akan diberi

(38)

tempelan yang dioperasikan di jalan, lalu pada pasal 2, pengujian berkala tersebut meliputi kegiatan, pemeriksaan dan pengujian fisik, serta pengesahan hasil uji, Selain pada pasal 53, aturan uji berkala ini secaa lebih lanjut diperjelas pada pasal 54 dan 55 UU LLAJ, Terkait dengan waktu pelaksanaanya, juga sudah dijelaskan pada pasal 5 ayat 3 PBKB, peraturan menteri perhubungan (Permen) No. 133 tahun 2015 tentang pengujian berkala kendaran bermotor (PBKB) di mana uji berkala perdana dilakukan paling lama satu tahun, setelah terbit surat tanda nomor kendaraan (STNK) yang pertama kali. Kemudian pada ayat 3, perpanjangan uji berkala selanjutnya dilakukan 6 bulan setelah uji berkala pertama, dan dilakukan terus menerus setiap enam bulan sekaliSebagai pelengkap aturan, pemerintah tentu memberikan sanksi yang tegas terhadap pihak yang melanggar ketentuan uji berkala tersebut.

Seperti pada UU LLAJ pasal 76 ayat 1, disebutkan bahwaa setiap orang yang melanggar ketentuan pasal uji berkala dikenakan sanksi administratif, berupa peringatan tertulis, pembayaran denda, pembekuan izin, dan pencabutan izin, Selain itu, sanksi juga diberikan bagi petugas yang secara sengaja tidak melakukan pengujian kendaraan saat uji berkala, dengan benar dan sesuai aturan perundang-undangan. Sanksinya yaitu, dicabutnya sertifikat kompetensi dan tanda kualifikasi teknis penguji kendaraan bermotor.

2. Fasilitator

(39)

a. Berikut ini adalah tabel Jenis pelayanan umum angkutan kota Tabel 5.2

Jenis pelayanan perizinan

Kelengkapan Administrasi Proses izin

izin usaha angkutan a. Surat permohonan b. Surat pernyataan

c. Tanda daftar perusahaan d. Siup, HQ,NPWP,KTP

e. Memiliki minimal 5 kendaraan

2 minggu

Izin trayek a. Surat permohonan

b. SK operasional dan izin usaha c. Fhto copy STNK dan STUK

2 hari

Sumber : dinas perhubungan kota medan (2016)

Hakekat diterbitkannya Ijin oleh pemerintah adalah dalam rangka untuk :

1. Memberikan jaminan bagi pengguna jasa angkutan untuk mendapatkan jasa angkutan sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Untuk mewujudkan kepastian pelayanan jasa angkutan umum tersebut maka setiap operator harus dapat melaksanakan kewajiban yang telah ditetapkan.

2. Memberikan perlindungan kepada penyedia jasa/operator dengan menjaga keseimbangan antara penyediaan angkutan (supply) dan permintaan angkutan (demand), agar perusahaan dapat menjaga dan mengembangkan usahanya.

b. Prasarana

Prasarana merupakan segala sesuatu penunjang utama terselenggaranya suatu proses keberhasilan yang dilakukan dalam pelayanan kegiatan angkutan kota,

(40)

Tabel 5.3

Jenis prasarana Jumlah prasarana

Terminal 5 unit

Halte 60 unit

Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL):

Sumber dinas perhubungan Kota Medan (2016) 3. Pembinaan

(41)

jalan khusus dibidang angkutan kota untuk menekan angka kecelakaan yang diakibatkan faktor manusia (human error).

4. Controling (pengawasan)

Controling ataupun pengawasan merupakan salah satu tahapan penting dari adanya suatu aturan, dengan adanya suatu pengawasan sehingga dapat mengukur sejauh mana aturan tersebut sudah dilaksanakan atau dijalankan, dengan adanya peraturan yang mengatur, maka Dinas Perhubungan selaku Dinas yang berwenang serta bertanggung jawab terhadap jalannya Angkutan Kota dan Dinas Perhubungan juga wajib mengawasi setiap ketentuan atau aturan yang berlaku untuk setiap angkutan angkota yang berada di Kota Medan, apakah sudah berjalan sesuai dengan ketentuan atau belum dinas perhubungan kota medan mempunyai peran melaksanakan pengawasan yang berkaitan dengan perhubungan dintara nya adalah :

1. pengawasan terhadap pelaksaan izin usaha angkutan 2. pengawasan terhadap izin trayek angkutan kota

3. Pengawasan terhadap kelayakan kendaraan angkutan kota 4. Pengawasan kesesuaian jalur angkutan kota

5. Pengawasan kesesuaian tarif

6. Penyidikan terhadap kelebihan muatan angkutan 7. Pengawasan perilaku sopir angkutan kota

(42)

pelanggaran.Sopir Angkutan Kota Medan tidak mengetahui tentang berbagai aturan yang wajib dijalankan serta aturan yang tidak boleh dilanggar. Karena rendahnya pengetahuan yang dimiliki oleh sopir Angkutan Kota di kota Medan dan menjadi penyebab sering terjadinya pelanggaran aturan aturan serta ketentuan yang berlaku untuk Angkutan Kota. Dan Dinas Perhubungan di Kota Medan telah melakukan pemantauan Angkutan Kota yang dilaksakan secara langsung kepada Angkutan Kota.

Salah satu bentuk pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan untuk peningkatan kualitas pelayanan Angkutan Kota adalah sebagi berikut :

a. Pengawasan Concurrent

Pengawasan ini merupakan proses dimana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui dahulu dalam melaksanakan kegiatan sehingga dapat menetapkan pelaksanaan dan saksi yang diberikan jika terjadi penyimpangan. Sanksi administrative diberikan jika ditemukan Angkutan Kota yang beroperasi tidak dalam kondisi standar fisik yang sudah ditentukan. Sepirti ukuran, bentuk tulisan dan bentuk identitas kendaraan pada angkutan Kota, tetapi Dinas Perhubungan sendiri belum mampu menjalankan pengawasan tersebut terbukti masih banyak nya para sopir angkutan kota mengemudi dengan cara tidak disiplin. Sehingga dengan begitu dapat dikatakan peraturan belum berjalan maksimal karena pengawasan oleh Dinas Perhubungan Kota Medan yang belum maksimal.

b. Pengawasan Umpan Balik

(43)

menyebabkan masalah baru dalam pelayanan angkutan kotadan akan mengganggu kenyamanan dari pengguna angkutan kota, sehingga menyebabkan masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi daripada menggunakan Angkutan Kota, dan kepercayaan masyarakat untuk menggunakan Angkutan Kota mulai berkurang karena ketidaknyamanan dalam menggunakannya hal ini disebabkan dari beberapa Angkutan Kota yang tidak mengemudi sesuai standar.

5.2 Pelaksanaan peran dinas perhubungan Kota Medan

Peranan tersebut dilaksanakan dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi yang diberikan kepada dinas perhubungan Kota Medan, dan dalam pelaksanaannya dinas perhubungan kota medan menerapkan 6 prinsip dan sesuai dengan prinsip wolkins, tentang unsur unsur kualitas pelayanan dikutip dalam Saleh (2010:105) keenam prinsip tersebut terdiri atas :

1. Kepemimpinan

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dinas Perhubungan Kota Medan mempunyai kemampuan menggerakkan dan mengarahkan pihak lain serta terikat dengan kekuasaan yaitu dengan yang dikuasai antara dinas perhubungan dengan instansi lain maupun dengan pihak swasta

2. Pendidikan

Didalam struktur organisasi dinas perhubungan pendidikan berupa keahlian keterampilan, merupakan suatu hal yang penting dalam menjalankan peran pada jabatan masing masing

3. Perencanaan strategik

Dinas perhubungan Kota Medan mepunyai perencanaan yang strategik dibidang perhubungan, sesuai dengan program rencana kerja dinas perhubungan

(44)

Dalam pelaksaan tugas dan fungsi dinas perhubungan melakukan peninjauan terhadap sebuah kinerja atau tugas untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sebuah perencanaan ataupun program.

5. Komunikasi

Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari suatu pihak ke pihak yang lain dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian yang sama, dalam melakksanakan tugasnya Dinas perhubungan Kota Medan melaksanakan komunikasi dengan cara berkoordinasi anatara pihak swasta, instansi, maupun dalam lingkungan dinas perhubungan itu sendiri.

6. Total human reward

Reward merupakan alat penting yang digunakan oleh organisasi untuk membangkitkan gairah dan semangat kerja dalam diri personel dalam bertindak demi mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh dinas perhubungan salah satu contohnya adalah

a. Extrinsic Reward

Adalah reward yang dikontrol dan didistribusikan secara langsung oleh organisasi dan merupakan reward yang berwujud misalnya kompensasi. b. Intrinsic reward.

Penghargaan intrinsik berupa rasa puas diri yang diperoleh seseorang yang telah berhasil menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan telah mencapai sasaran tertentu.

Agar peranan berjalan lancar maka dinas perhubungan mempunyai upaya dalam melaksanakan peranan tersebut diantaranya adalah :

1. Monitoring

Monitoring dilaksanakan atas upaya pengendalian program peningkatan kualitas pelayanan angkutan kota, monitoring tersebut mencakup esensi aktivitas dan target dan perencanaan program.

(45)

Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah program tersebut mencapai sasaran yang diharapkan atau tidak yang didasarkan pada kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan , yang selanjutnya diikuti oleh pengambilan keputusan atas program yang di evaluasi

3. Pelaksanaan tugas sesuai fungsi jabatan masing masing.

Dalam melaksanakan peran tersebut dilakukan secara profesional sesuai dengan fungsi jabatan masing-masing, sehingga sasaran kerja dapat dapat terlaksana dengan baik Pelaksanaan tugas dan pekerjaan merupakan suatu kewajiban bagi para anggota organisasi pemerintah maupun non pemerintah, dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban tersebut terdapat suatu tujuan yang sama yakni mengharapkan suatu hasil yang baik serta memuaskan sesuai dengan apa yang telah ditentukan sebelumnya.

4. Koordinasi

Koordinasi secara normative berkaitan erat dengan proses antar pihak atau lingkungan dalam kegiatan tersebut, koordinasi merupakan suatu bentuk kerjasama anatara jabatan dalam instasi dinas perhubungan maupun dengan pihak instansi lain dan juga pihak swasta dalam melaksanakan peranan.

5.3 Hambatanpeningkatan kualitas pelayanan angkutan kota

1. Meningkatnya pengguna kendaraan pribadi

(46)

harus kejar setoran dimana pendapatan mereka bergantung pada sisa setoran hasil mereka bekerja

2. Tingkat kenyamanan angkutan kota yang belum maksimal.

Keluhan-keluhan yang disampaikan masyarakat adalah sebagian besar dikarenakan kondisi fisik angkutan kota yang tidak maksimal atau bahkan lebih buruknya sudah tidak layak jalan, dilihat dari segi kondisi fisik, sebagian angkutan kota memang masih terlihat usang dan rusak, hal itulah yang menyebabkan masyarakat enggan menggunakan jasa angkutan koat sebab mereka membutuhkan jasa transportasi umum yang nyaman. Para supir angkutan koat yang tidak dapat merawat serta para pemilik usaha jasa angkutan kota yang enggan memperbaiki angkutan kota jikalau kondisinya rusak merupakan faktor utama penyebab ketidaknyamanan masyarakat. Mereka hanyalah mementingkan keuntungan dan tidak pernah memperhatikan faktor kenyamanan yang akan diterima oleh masyarakat. Sebab sebagai pengguna tentunya masyarakat menginginkan jasa transportasi angkutan kota yang nyaman dan aman.

3. Adanya persaingan dunia usaha dengan angkutan umum yang lain.

(47)

BAB VI

PENUTUP

6.1Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari peranan dinas perhubungan kota medan dalam meningkatkan kualitas pelayanan angkutan kota adalah sebagai berikut :

Dinas perhubungan kota medan adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) kota medan dalam bidang perhubungan, yang bertanggung jawab kepada walikota melalui seketaris daerah dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas pelayanan angkutan kota sesuai dengan undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan pasal 197 ayat 1 disebutkan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah sebagai penyelenggara angkutan umum berkewajiban diantara nya adalah :

a. memberikan jaminan kepada pengguna jasa angkutan umum untuk mendapatkan pelayanan.

b. memberikan perlindungan kepada perusahaa angkutan umum dengan menjaga keseimbangan antara penyedian dan permintaan angkutan umum.

c. dan, melakukan pemantauan dan pengevaluasian terhadap angkutan orang dan barang.

Dan selanjutnya pada pasal 158 ayat 1 dijelaskan bahwa pemerintah menjamin ketersedian angkutan massal berbasis jalan untuk memenuhi kebutuhan angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum dikawasan perkotaan, dan sesuai dengan peraturan walikota nomor 2 tahun 2010 tentang rincian tugas fungsi dan pokok dinas perhubungan kota medan pada pasal 5 disebutkan bahwa dinas perhubugan mempunyai tugas pokok dan fungsi adalah sebagai berikut :

(48)

b. penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum dibidang perhubungan.

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perhubungan.

d. dan pelaksaan tugas yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Maka peneliti dapat memberi kesimpulan dinas perhubungan kota meedan mempunyai peranan sebagai berikut:

1. Dinas perhubungan kota medan mempunyai peran sebagai regulator yaitu perumusan atau pembuat kebijakan yang berkaitan dengan perhubungan. 2. Dinas perhubungan kota medan mempunyai peran sebagai fasilitator dibidang

pelayanan umum angkutan kota, dan dinas perhubungan kota medan mempunyai peranan dalam bidang prasarana untung mendukung ketersediaan angkutan kota.

3. Dinas perhubungan kota medan mempunyai peranan dalam pembinaan pengelolaan angkutan kota.

4. dan dinas perhubungan kota medan mempunyai peran sebagai pengawas atau controling dalam bidang pelayanan angkutan kota, untuk meningkatkan kualitas pelayanan angkutan kota di kota medan.

6.1.1 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, penulis memberikan saran atau masukan sebagai berikut:

1. Diharapkan bagi Dinas Perhubungan Kota Medan lebih meningkatkan perannya dalam peningakataan kualitas pelayanan angkutan kota agar masyarakat nyaman menggunakan angkutan kota sehingga dapat menekan angka kemacetan lalu lintas.

(49)

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1Bentuk Penelitian

Bentuk yang akan digunakan oleh peneliti di dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan deskriftif dengan pendekatan kaulitatif yang mengemukakan gejala atau peristiwa masalah sebagaimana adanya secara lengkap dan di ikuti dengan pemberian analisa dan interpretasi.

2.2Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dinas Perhubungan Kota Medan Jl.Pinang Baris No. 114 A Medan.

2.3Informan Penelitian

Informan penelitian adalah narasumber yang memberikan keterangan melalui wawancara mendalam, yang terdiri dari :

1. Informan kunci, yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian,

2. Informan utama, adalah mereka yang terlibat secara langsung dalam interaksi sosial yang di teliti.

(50)

Peneliti menggunakan informan kunci, informan utama, dan informan tambahan yaitu sebagai berikut :

1. Informan kunci : Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan. Renward Parapat, ATD,MT

2. Informan utama : Kepala Bidang Lalu Lintas Dan Angkutan Darat. Suriono,S.SIT,MT

3. Informan tambahan :Ketua III Koperasi Angkutan Umum Medan (KPUM) Ali Akram, dan beberapa masyarakat

Kotamedan yang menggunakan angkutan kota

2.4Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Teknik Pengumpulan Data Primer.

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari lapangan atau lokasi penelitian. Untuk mendapatkan data primer tersebut, peneliti menggunakan cara:

a. Wawancara Mendalam (Deep Interview).

(51)

pedoman pertanyaan yang disusun berdasarkan kepentingan masalah yang diteliti.

b. Pengamatan (Observation).

Penelitian dengan pengamatan langsung objek penelitian dengan melihat, dan mencatat gejala-gejala yang ditemukan di lapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan sebagai acuan mengenai topik penelitian

2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari bahan-bahan kepustakaan.Data-data yang dikumpulkan merupakan data yang mempunyai kesesuaian dan kaitan dengan kebutuhan penelitian yang dilakukan.Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dengan cara :

a. Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan merupakan cara untuk mengumpulkan data dengan menggunakan dan mempelajari literatur buku-buku kepustakaan yang ada untuk mencari konsepsi-konsepsi dan teori-teori yang berhubungan erat dengan permasalahan. Studi kepustakaan bersumber pada laporan-laporan, dokumen-dokumen yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. b. Dokumentasi

(52)

2.5Teknik Analisi Data

Analisis data merupakan cara mengolah data yang telah diperoleh untuk kemudian dapat memberikan suatu jawaban atau kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen (1982) sebagaimana dikutip Moleong (2006) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain, dalam membahas tentang analisis data dalam penelitian kualitatif, Huberman dan Miles mengajukan model analisis data yang disebutnya model interaktif, model interaktif ini terdiri dari tiga hal utama yaitu :

1. Reduksi data

(53)

gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk mencari data selanjutnya.

2. Penyajian data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan penarikan tindakan, penyajian data dilakukan untuk mempermudah peneliti memahami data yang diperoleh selama penelitian dibuat dalam bentuk uraian atau teks yang bersifat naratif, bagan atau dalam bentuk tabel.

3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi

(54)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Seiring dengan kemajuan teknologi angkutan ataupun transportasiadalah salah satu bidang yang tidak dapat dipisahkandari kehidupan manusia,ditambah dengan tingginya tuntutan mobilitas masyarakat menjadikan sarana angkutan mengalami peningkatan, angkutan merupakan suatu komponen yang sangat penting dan termasuk salah satu faktor perangsang pembangunan (the promoting sector) dan pemberi jasa (the servicing sector) bagi perkembangan, ekonomi, sosial dan sebagai nya, pentingnya pengangkutan bagi masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau kecil dan besar, perairan yang terdiri dari sebagian besar laut, dan sungai yang memungkinkan pengangkutan dilakukan melalui darat, perairan, dan udara guna menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

(55)

Tariff nya telah di tentukan dan di atur oleh pemerintah bekerjasama dengan pihak swasta ataupun penyedia jasa, contoh nya seperti bus, kapal laut, pesawat, angkutan kota, masyarakat yang melakukan pergerakan dengan tujuan yang berbeda-beda membutuhkan sarana penunjang pergerakan berupa angkutan pribadi (mobil, motor) maupun angkutan umum (bus, becak, angkutan kota, kereta api, pesawat, dan lain-lain) dan sebagian masyarakat sangat bergantung dengan angkutan umum, sebagai pemenuhan kebutuhan mobilitasnya, karena di sebabkabkan masyarakat yang tingkat ekonominya masih tergolong lemah tidak memiliki kendaraan pribadi, akan tetapi hal ini tidak diimbangi dengan penyediaan angkutan umum yangmemadai, terutama ditinjau dari kapasitas angkut, akibatnya hampir semua angkutan umum yang tersedia terisi penuh sesak oleh penumpang, tujuan utama keberadaan angkutan umum penumpang adalahmenyelenggarakan pelayanan angkutan yang baik dan layak bagi msyarakat, ukuran pelayanan yang baik adalah pelayanan yang aman, cepat, murah dannyaman, selain itu keberadaan angkutan umum penumpang juga membukalapangan kerja.

(56)

dipenuhiagarberjalan dengan baik.Sedangkan angkutan umum yang dialami didaerah perkotaan adalahpenyediaan sarana transportasi oleh pemerintah sangat terbatas sedang sectorswasta belum berkembang sangat baik, efektif dan efisien.Pada dasarnya karakteristik kebutuhan angkutan umum ditentukanoleh faktor internal yaitu kemudahan pencapaian, keandalan, keteraturan, danketepatan waktu, waktu perjalanan total, tarif dan sistem informasi.

Sedang factoreksternal adalah kepadatan penduduk dan konsentrasi aktifitas, jarak perjalanan, tingkatpendapatan, kebijaksanaan transportasi, lingkungan, parkir, pajak, faktor pribadidan kondisi fisik dari kendaraan sangat mempengaruhi keamanan dan kecelakaanyang akan terjadi.Angkutan umum keberadaannya harus berkelanjutan, yaitu menggabungkan pertimbangan ekonomi, teknis, dan berwawasan lingkungan sehingga dapat memenuhi kebutuhan generasi sekarang dan akan datang serta memanfaatkan sumber daya secara bijaksana dengan mempertimbangkan kebutuhan sumberdaya bagi generasi sekarang dan akan datang

(57)

kesejahteraannya dengan beberapa faktor, salah satu ukuran yang sangat mudah dalam melihat suatu negara itu maju atau sejahtera adalah dengan melihat kepada sistem dan sarana angkutan umum di negara tersebut seperti, ketertiban, kemudahan dan kenyamanan serta ketepatan waktu dalam penyelenggaraan suatu sistem angkutan umum di suatu negara, akan menggambarkan secara tidak langsung maju atau sejahteranya suatu bangsa, baik atau buruk nya sistem angkutan umum disuatu negara adalah merupakan cerminan atau berupa suatu refleksi dari seberapa baik pemerintah suatu negara dalam mengelola negaranya.

Angkutan umum sebagai salah satu elemen dari sistem transportasi perkotaan memegang peranan yang sangat penting, angkutan umum seharus nya mampu memberikan kemudahan bagi seluruh masyarakat dalam segala kegiatannya serta mampu menjangkau setiap wilayah perkotaan, jumlah penduduk yang semakin bertambah serta meningkatnya daya beli masyarakat terhadap kendaraan pribadi seperti roda dua, maupun roda empat, memicu meningkatnya jumlah kendaraan di perkotaan, ditambah dengan pemilihan sistem angkutan yang salah, mengakibatkan timbul nya banyak permasalahan bagi masyarakat maupun lingkungan sekitar seperti kemacetan, polusi udara.

(58)

sosial ekonomi, orang memerlukanangkutan untuk mencapai tempat kerja, untuk berbelanja, untuk berwisata dan lainsebagainya.Peranan angkutan umum penumpang amat dirasakan manfaatnya, halini disebabkan oleh meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang tidak mungkindiikuti terus menerus dengan pembangunan jaringan jalan, oleh sebab itu haltersebut mendorong banyak kota menggalahkan penggunaan angkuatan umumpenumpang.

Perkotaan merupakan wilayah yang digunakan sebagai tolak ukur perkembangan suatu Negara, perkotaan timbul karena adanya faktor pendorong dan penarik, semakin lama jumlah penduduk yang berada di perkotaan semakin bertambah.dampak urbanisasi dan pertambahan jumlah penduduk yang demikian cepat serta diiringi dengan peningkatan pendapatan masyarakat memicu terjadinya motorisasi yang diperparah dengan tingkat pelayanan transportasi umum yang rendah sehingga

Gambar

gambar 3.1 Logo dinas perhubungan kota medan
GAMBAR 3.2 Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Medan
Tabel 4.1
      Tabel 5.1                            Besaran tarif/Rp
+3

Referensi

Dokumen terkait

diperoleh tidak maksimal. Karena terjadinya komunikasi yang satu arah, peserta didik pasif, anak hanya menggunakan satu alat indra yaitu pendengaran, sehingga

Artinya penerapan metode pembelajaran proyek dalam penelitian ini mampu meningkatkan kemampuan kerjasama anak usia 5-6 tahun.Saran dalam penelitian ini adalah hendaknya

Semi (2012:34) yang menyatakan bahwa penelitian kualitatif lebih sesuai untuk penelitian hal-hal yang bersangkut paut dengan masalah kultur dan nilai-nilai

Guru mengajarkan menggunakan permainan tongkat laci portable untuk meningkatkan kemampuan matematika permulaan pada anak usia 5-6 tahun.

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kesulitan belajar dan faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa kelas IX SMP Negeri 1 Sungai Kakap pada materi

UMKM yang sudah memenuhi syarat pendaftaran merek, bisa mengajukan pendaftaran merek di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah tanpa dipungut biaya

method are used as seed points and as the initial known-point set. T he first step of expansion is conducted on the known-point set iteratively to find the feature points.

Adalah untuk menganalisa dan merumuskan masalah-masalah yang berhubungan dengan Pusat Kampus Universitas Dian Nuswantoro Semarang serta memberikan alternatif pemecahan