PROSES PEMBUATAN MINUMAN CAMPURAN DALAM
MENINGKATKAN MUTU MINUMAN DI THE TAVERN BAR
HOTEL DANAU TOBA INTERNATIONAL MEDAN
KERTAS KARYA
DIKERJAKAN
O
L
E
H
SAID EKO RULLIANSYAH
062204027
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS SASTRA
PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR
BIDANG KEAHLIAN PERHOTELAN
PROSES PEMBUATAN MINUMAN CAMPURAN DALAM
MENINGKATKAN MUTU MINUMAN DI THE TAVERN BAR
HOTEL DANAU TOBA INTERNATIONAL MEDAN
KERTAS KARYA
SAID EKO RULLIANSYAH
062204027
Pembimbing
( Hasrun Tanjung ; SE )
Kertas Karya ini Diajukan Kepada Panitia Ujian
Program Pendidikan Non Gelar Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Untuk melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Diploma III
Dalam Bidang Studi Pariwisata
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS SASTRA
PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR
BIDANG KEAHLIAN PERHOTELAN
MEDAN
Disetujui oleh :
PROGRAM DIPLOMA SASTRA DAN BUDAYA
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Medan,
PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA
KETUA,
PENGESAHAN Diterima oleh :
PANITIA UJIAN PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR SASTRA DAN BUDAYA FAKULTAS SASTRA USU MEDAN
UNTUK MELENGKAPI SALAH SATU SYARAT UJIAN DIPLOMA III DALAM BIDANG PARIWISATA
Pada :
Tanggal :
Hari :
PROGRAM DIPLOMA SASTRA DAN BUDAYA FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEKAN
Prof. Syaifuddin, M. A., Ph.D NIP. 1965 0909 1994 03.1.004
Panitia ujian
No. Nama Tanda Tangan
1. Drs. Ridwan Azhar, M.Hum
2. Mukhtar M, S.Sos, SE.Par,M.A 3. Hasrun Tanjung, SE
ABSTRAKSI
Dalam industri pariwisata, salah satu komponen terpenting adalah hotel.
Untuk menarik wisatawan atau customer sebagai tamu atau pelanggan hotel, tentunya
hotel menyediakan beraneka ragam fasilitas yang dapat menarik minat para tamu
untuk berkunjung dan menginap di hotel tersebut. Salah satu fasilitas dari hotel
tersebut adalah bar.Bar adalah bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial,
disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh layanan baik makan atau minum.
Pengelolaan bar yang baik akan memberikan citra bagus dan tentunya pemasukan
yang tidak sedikit. Itu semua terkait dengan produk utama yang dijual bar itu sendiri
yaitu minuman campuran ( mixed drink ). Untuk itu perlu diketahui beberapa hal yang
bisa menjaga kualitas dari minuman campuran itu sendiri dan beberapa
permasalahannya.Metode pembuatan minuman campuran adalah cara dan teknik
dalam pembuatan minuman campuran. Penerapannya di bar harus mendapatkan
perhatian yang ekstra agar dalam prakteknya metode ini dapat berjalan secara benar
dan tepat. Aplikasi yang baik dan benar akan meningkatkan pendapatan daripada bar
tersebut yang pada akhirnya memberikan citra yang baik dan meningkatkan prestise
pada bar tersebut.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Allhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dan Nabi
Muhammad SAW yang telah melimpahkan kesehatan , rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini.
Penulisan kertas karya ini merupakan salah satu kewajiban dan sebagai salah
satu persyaratan akademis dalam menempuh ujian Diploma III Program Studi
Pariwisata Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan dimana penulis
memilih judul : “ Proses Pembuatan Minuman Campuran Dalam Meningkatkan Mutu
Minuman di The Tavern Bar Hotel Danau Toba International Medan ”.
Untuk menyelesaikan tulisan ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan
rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ayahanda Said Syahrul, SE, Ibunda R.R Elly Budihartini, Adinda Said
Dwiky Kurniawan yang telah memberi banyak dukungan, baik secara
moril maupun materiil dalam menyelesaikan pendidikan penulis.
2. Bapak Prof. Syaifuddin, M.A. Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra
Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Ridwan Azhar, M.Hum, selaku Ketua Program Studi
Pariwisata Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Mukhtar Majid, S.sos, S.par, M.A, selaku Sekretaris Program Studi
Pariwisata Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak T.Djohan Monel HE, selaku Koordinator Praktek Bidang Keahlian
Perhotelan Fakultas Sastra USU Medan.
6. Bapak Hasrun Tanjung, SE, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
membantu penulis dalam menyusun Kertas Karya ini.
7. Bapak Drs. Haris Sutan Lubis, selaku Dosen pembaca.
9. Seluruh Staff dan Pegawai di Fakultas Sastra.
10.Seluruh keluarga besar Said Hasan dan R. Awal Siwi Soendoro.
11.Kawan – kawan seperjuangan di parwis tercinta : Harris ‘balga’, Akbar
‘Temon’, Trian , Yudha & Yundha, Manapara cs, Rian , dan seluruh anak
Stambuk 2006. Makasih buat kebersamaan kalian.
12.Makasih buat sahabat – sahabatku di Beatuiful Monday, Bluemint, S3J,
terutama buat bang Gibran yang telah banyak menginspirasi aku.
13.Thanks juga buat Ridha Hafnie ( Godit ), Udah banyak membantu.
14.Buat anak - anak PB maniak, Kris , Rosi, Eki, Tara, Iwan ‘bang Prem’.
Ayo kita War.
15.Makasi juga buat The Kooks, buat lagu-lagu yang menemani pembuatan
Kertas Karya ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga kertas karya ini
bermanfaat bagi pembaca khususnya Mahasiswa Program Studi Pariwisata
Universitas Sumatera Utara.
Medan, Februari 2010
Penulis,
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan judul………...………...………..1
1.2 Batasan Masalah………...………...…………2
1.3 Tujuan Penulisan………..………...………2
1.3.1Tujuan Umum………...………..………2
1.3.2Tujuan khusus………...…..………3
1.4 Metode penelitian………..………...………...3
1.5 Sistematika Penulisan………...………...………4
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Bar………..………...…………6
2.2 Jenis – jenis Bar………...………...7
2.3 Perlengkapan dan Peralatan Bar…...………...11
2.3.1Perlengkapan Bar………...………...11
2.3.2 Peralatan Bar………..……...13
2.3.3 Peralatan Gelas………..………...15
2.3.4 Bar Groceries………...…………...18
2.3.5 Satuan Ukuran Minuman……...…………...………19
2.4 Organisasi Bar………...………..20
2.4.1 Struktur Organisasi Bar………...…………...21
2.4.2 Tugas dan Tanggung Jawab………..………...……21
2.5 Minuman Campuran………...………...…………24
2.5.1 Jenis – jenis Minuman Campuran…………...………...…..24
2.5.2 Metode Pembuatan Minuman Campuran……...……….28
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG HOTEL DANAU TOBA INTERNATIONAL MEDAN
3.1 Sejarah Berdirinya………...…...……...32
3.2 Klasifikasi hotel………...…..35
3.2.1 Berdasarkan Plan (Sistem Penerapan Harga Kamar)……...35
3.2.2 Berdasarkan Size Number of Room (Ukuran dan Jumlah Kamar)...36
3.2.3 Berdasarkan Type of Patronage (Tipe Tamu Yang Menginap)...36
3.2.4 Berdasarkan Length of Guest Stay (Lama Tamu Menginap)…...……….37
3.2.5 Berdasarkan Lokasi Hotel………...37
3.2.6 Berdasarkan Penggolongan Bintang………...38
3.3 Fasilitas Yang Dimiliki………...………...………38
3.3.1 Kamar………...…...………..38
3.3.2 Danau Toba Executive Residence………..…………....…..39
3.3.3 Dining and Entertainment……...………...40
3.4 Struktur Organisasi………...………..43
BAB IV PROSES PEMBUATAN MINUMAN CAMPURAN DI THE TAVERN BAR HOTEL DANAU TOBA INTERNATIONAL MEDAN 4.1 Teknik Pembuatan Minuman Campuran………...….45
4.2 Penggunaan Bumbu dan Buah – Buahan …..………49
4.3 Pemakaian Gelas Untuk Minuman Campuran………..……….52
4.4 Jenis – Jenis Produk Yang Dijual di The Tavern………..………….53
4.5 Hambatan dan Cara Mengatasinya Dalam Pembuatan Minuman Campuran di The Tavern………...……….55
4.5.1 Hambatan Dalam Pembuatan Minuman Agar Mutu Minuman Terjaga di The Tavern………...…………...…55
BAB V
PENUTUP...58
ABSTRAKSI
Dalam industri pariwisata, salah satu komponen terpenting adalah hotel.
Untuk menarik wisatawan atau customer sebagai tamu atau pelanggan hotel, tentunya
hotel menyediakan beraneka ragam fasilitas yang dapat menarik minat para tamu
untuk berkunjung dan menginap di hotel tersebut. Salah satu fasilitas dari hotel
tersebut adalah bar.Bar adalah bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial,
disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh layanan baik makan atau minum.
Pengelolaan bar yang baik akan memberikan citra bagus dan tentunya pemasukan
yang tidak sedikit. Itu semua terkait dengan produk utama yang dijual bar itu sendiri
yaitu minuman campuran ( mixed drink ). Untuk itu perlu diketahui beberapa hal yang
bisa menjaga kualitas dari minuman campuran itu sendiri dan beberapa
permasalahannya.Metode pembuatan minuman campuran adalah cara dan teknik
dalam pembuatan minuman campuran. Penerapannya di bar harus mendapatkan
perhatian yang ekstra agar dalam prakteknya metode ini dapat berjalan secara benar
dan tepat. Aplikasi yang baik dan benar akan meningkatkan pendapatan daripada bar
tersebut yang pada akhirnya memberikan citra yang baik dan meningkatkan prestise
pada bar tersebut.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Alasan pemilihan judul.
Kebutuhan manusia akan makanan dan minuman merupakan kebutuhan yang
sangat penting dalam kehidupan ini. Hal inilah yang menyebabkan Abraham Maslow
menempatkan kebutuhan akan makanan dan minuman sebagai urutan pertama sebagai
dasar kebutuhan manusia. Kebutuan yang sangat besar ini merupakan peluang yang
sangat besar bagi para pelaku bisnis untuk mendapatkan keutungan yang sangat besar.
Sekalipun dalam situasi krisis ekonomi dan politik yang masih melanda negeri
yang tercinta ini. Kebutuhan akan makan dan minum harus tetap terpenuhi sehingga
bisnis makanan dan minuman tidak akan mati, bahkan dapat terus berkembang. Ini
dapat dilihat dari kencenderungan berkembangnyah industry makanan dan minuman,
mulai dari warung-warung yang terletak di pinggir jalan, café-café hingga bar-bar dan
restoran-restoran yang terus bertambah jumlahnyah seiring banyaknya hotel yang
dibangun.
Bar adalah tempat dari pada pelaku bisnis untuk mendapatkan
keutungan dari jenuh nya manusia dalam menghadapi rutinitas pekerjaan sehari-hari.
Seperti umumnya bar merupakan fasilatas dari hotel, tapi ada juga yang berdiri
sendiri, Dihotel bar berada dibawah pengawasan Food and Beverage Departement.
Salah satu hal dalam penanganan bar adalah pembuatan minuman
campuran( mixed drinks ). Dalam pembuatan minuman campuran harus diperhatikan
komposisi campuran minumannya, sehingga kualitas dari minuman tersebut tidak
Oleh karena proses dalam pembuatan minuman campuran ini
sangat mempengaruhi kualitas dan citarasa yang dihasilkan, maka pada kertas karya
ini penulis tertarik mengangkat topic mengenai bar dalam hal menangani minuman
campuran dengan judul: “PROSES PEMBUATAN MINUMAN CAMPURAN
DALAM MENINGKATKAN MUTU MINUMAN DI THE TAVERN BAR HOTEL
DANAU TOBA INTERNATIONAL MEDAN.”
1.2Batasan Masalah.
Adapun masalah dalam kertas karya ini adalah proses
pembuatan minuman campuran, serta teknik dan hal-hal khusus dalam pembuatan
minuman campuran yang diterapkan di The Tavern Bar Hotel Danau Toba
International Medan.
1.3Tujuan Penulisan.
Didalam menyusun kertas karya ini penulis mempunyai tujuan sebagai berikut
1.3.1 Tujuan Umum.
Tujuan umum yang hendak dicapai didalam penulisan kertas karya ini yang
Menjadi kewajiban bagi mahasiswa yaitu :
1. Memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan suatu gagasan
dalam bentuk karangan ilmiah.
2. Dalam penulisan kertas karya mahasiswa diharuskan melakukan penelitian,
didalam penelitian tersebut mahasiswa dapat membandingkan teori-teori yang
didapat dari bangku perkuliahan dengan kenyataan yang ada dilapangan,
1.3.2 Tujuan khusus.
Tujuan khusus yang hendak dicapai penulis dalam penyusunan kertas karya ini
yaitu:
1. Untuk melengkapi salah satu syarat akademis dalam menyelesaikan Diploma
III Program Studi Pariwisata Fakultas Sastra USU.
2. Menerangkan cara-cara membuat minuman campuran.
3. Menjelaskan operasional bar secara garis besar.
4. Mengembangkan kreativitas mahasiswa melalui pengalaman-pengalaman yang
didapat selama praktek kerja lapangan.
1.4Metode Penelitian.
Untuk memperoleh data yang diperluka dalam penulisan kertas karya ini,
digunakan dua metode penelitian , yaitu :
1. Studi kepustakaan ( Library Research )
Penelitian yang dilakukan melalui kepustakaan dengan cara membaca dan
mempelajari buku-buku ilmiah yang ada hubungannya dengan pembahasan
yang dilakukan, serta mengupulkan data-data yang bersifat teoiristis.
2. Studi lapangan ( Field Research )
Penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data dan bahan dengan cara
penelitian langsung dilapangan. Data yang diperoleh dengan cara wawancara
1.5Sistematika penulisan.
Dalam sistematika penulisan ini digambarkan secara garis besar hal-hal yang
akan dijabarkan pada bab-bab berikutnya terdiri dari lima bab yang setiap bab
mencakup hal-hal sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan
Bab pendahuluan ini berisikan uraian tentang alasan pemilian judul, batas
masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, sistematika penulisan.
Bab II : Uraian Teoristis
Membahas tentang pengertian bar, jenis-jenis bar, perlengkapan dan
peralatan bar, organisasi di bar dan minuman campuran yang diuraikan
secara teoristis.
Bab III : Gambaran Umum Perusahaan
Merupakan tinjauan umum tentang Hotel Danau Toba International
Medan meliputi sejarah berdirinya hotel, klasifikasi hotel, fasilitas yang
dimiliki dan struktur organisasi.
Bab IV : Proses Pembuatan Minuman Campuran di The Tavern Bar
Proses Pembuatan minuman campuran di The Tavern Bar merupakan isi
dari judul kertas karya yang menguraikan tentang teknik pembuatan
minuman campuran, penggunaan bumbu dan buah-buahan, pemakaian
dan upaya mengatasi hambatan dalam pembuatan minuman campuran
sehingga mutu minuman dapat terjaga.
Bab V : Penutup
Merupakan kesimpulan dari bab-bab yang terdahulu dan saran-saran dari
penulis yang diambil dari perbandingan antara penulisan secara teoristis
dan kenyataan yang dijumpai dilapangan.
BAB II
URAIAN TEORITIS
2.1 Pengertian Bar
Bar adalah suatu tempat yang dioarganisasikan secara komersial dan dilengkapi
fasilitas yang memadai, baik yang terdapat di dalam sebuah hotel atau juga yang
berdiri sendiri di luar hotel, dimana seseorang bisa mendapatkan minuman yang
beralkohol maupun yang tidak beralkohol. Mengenai asal mulanya bar, banyak sekali
versi yang menjelaskan tentang asal mulanya bar. Dalam buku-buku terbitan Amerika
disebutkan bahwa bar berasal dari Amerika Timur daerah Boston, dimana pada tahun
1825 dibuka sebuah tavern ( kedai minuman ) oleh Samuel Coles. Nama bar itu
berasal dari kata barrier yaitu sebuah counter, terbuat dari kayu yang sangat kuat,
berbentuk meja panjang, berguna sebagai pemisah antara bartender ( penjual
minuman ) dan tamu, sekaligus sebagai pajangan yang berisi minuman, letaknyah
persis di depan tempat pencampuran minuman.
Di Inggris, dinyatakan bahwa bar berasal dari bahasa Inggris “barre” ( bahasa
golongan / tingkat menengah Inggris ). Kata ini diperkenalkan pertama kali oleh
Shakespeare pada tahun 1592. Barre disini didefenisikan sebagai sekat penghalang
atau meja dimana minuman dan makanan dihidangkan kepada tamu baik dirumah
penginapan, hotel , kedai kopi atau di stasiun kereta api. Dan banyak lagi versi
mengenai asal mulanya bar.
Pada tahun 1920 pemerintah Amerika Serikat memberlakukan UU yang
membatasi peredaran minuman beralkohol. Peredarannya sangat diawasi
dengan memberlakukan hukuman yang berat kepada pelanggar UU tersebut. Hal ini
Bisnis minuman keras ini sangat menguntungkan pelaku bisnisnya, karena
pembatasan minuman keras yang dilakukan pemerintahan Amerika Serikat harganya
melambung tinggi.
Perkembangan zaman telah membawa perubahan kepada istilah bar
sebagaimana yang telah kita kenal sekarang ini. Bar merupakan tempat penjualan
minuman beralkohol, tidak beralkohol maupun berbagai jenis minuman campuran,
untuk tujuan memperoleh keuntungan. Jika bar dibuka di hotel, maka bar tersebut
merupakan bagian dari food and beverage department, dan berfungsi sebagai fasilitas
hotel serta sebagai tempat relaksasi dan hiburan bagi tamu-tamu hotel.
Pengertian lain dari bar yang kita kenal sekarang ini adalah counter-desk atau
meja pemisah antara pembuat minuman dengan tamu yang memesan minuman.
2.2Jenis-jenis Bar
Untuk lebih memudah kan pengenalannya maka bar perlu dikelompokkan.
Pengelompokkan bar dapat dilakukan dengan dasar fungsi dan jenis bar tersebut.
1. Pembagian Bar Berdasarkan Fungsinya
Berdasarkan fungsi-fungsinya maka bar dapat dikelompokkan menjadi beberapa
menjadi beberapa macam yaitu Public Bar, Service Bar dan Portable Bar.
a. Public Bar
Berfungsi sebagai tempat dimana para tamu atau pengunjung bar dapat
memesan minuman secara langsung kepada bartender. Tamu akan duduk pada
bar stool yang ditempatkan pada area di depan bar counter. Ruangan bar ini
bartender atau dengan kata lain bar lounge dan bar counter. Public bar
melayani berbagai jenis minuman yang dijual untuk tamu bar yang diminum
langsung di ruang minum (bar lounge).
b. Service Bar
Bar ini fungsinya hanya untuk membuat minuman pesanan yang datang dari
outlet penjualan lainnya seperti room service, swimming pool, restaurant dan
lain-lain. Oleh sebab itu bar service merupakan non-visible bar yang tidak
terlihat atau tidak dikunjungi langsung oleh tamu. Bar ini mempunyai satu
ruangan saja yaitu ruangan tamu. Biasanya bar ini terletak di bagian belakang
restoran atau dekat dengan kitchen.
c. Portable Bar
Bentuk bar ini tidak berbeda dengan sebuah rak atau kereta dorong yang diberi
rak untuk tempat penyajian minuman. Dengan demikian portable bar ini dapat
dipindah-pindahkan keberbagai tempat dimana bar di perlukan. Bar ini
biasanya dipergunakan pada jamuan makan, cocktail party atau pada acara
banquet.
2. Pembagian Bar Berdasarkan Jenisnya
Dewasa ini berbagai jenis bar dapat dengan mudah ditemukan diberbagai lokasi
yang ramai karena bar sudah semakin menjadi kebutuhan dalam pergaulan
masyarakat. Disamping pembagian bar berdasarkan fungsi, kita juga perlu
maka operasional bar seperti sistem pelayanan, jumlah dan jenis minuman yang akan
disediakan akan dapat disesuaikan. Jenis-jenis bar tersebut antara lain:
a. American Bar
Bar ini merupakan tempat menjual minuman yang serba lengkap, dengan
performance yang mewah serta eksklusif. Organisasi bar ini cukup lengkap
dengan tenaga kerja yang terampil. American Bar memiliki cocktail lounge
yang cukup luas dan megah. Selain itu bar jenis ini menyediakan semua jenis
minuman, baik yang beralkohol atau yang tidak beralkohol. Disamping itu
juga menyediakan bermacam-macam minuman campuran, dan rata-rata
pengunjungya adalah dari kalangan high society.
b. English Bar
Bar jenis ini berasal dari Inggris Raya dan sering disebut dengan Pub yang
merupakan kependekan dari Public House. Interior ruangannya umumnya
berciri Inggris. Adapun minuman yang disediakan seperti whisky, bir dan juga
jenis minuman non alcohol. Disamping itu bar ini menyediakan makanan
ringan seperti hamburger, hotdog, pies dan sebagainya.
c. Aperitif Bar
Bar jenis ini menyajikan minuman dalam jenis yang terbatas. Pada umumnya
bar seperti ini menyediakan minuman jenis aperitif dimana tamu banyak
berkunjung kesini sebelum waktu makan. Aperitif merupakan minuman
pembangkit selera makan, baik makan siang ataupun makan malam.
Bar ini juga disebut dengan nama discotheque, pada bar ini disediakan dance
floor dengan iringan music yang diatur oleh DJ (dick-jockey). Jenis minuman
yang disediakan adalah soft drink, whisky dan bir serta minuman alcohol
lainnya. Umumnya yang ramai mengunjungi jenis bar ini adalah para remaja.
e. Café Bar
Bar ini sebenarnya berasal dari Perancis dengan istilah aslinya “Bar deCafe”.
Tidak terlalu besar mengkhususka diri untuk menjual berewed coffee. Sebagai
seingan atau tambahan,dijual beberapa jenis minuman beralkohol.
f. Expresso Bar
Bar ini berasal dari Italia. Komoditas utama adalah coffee expresso khas Italia
dan juga menyediakan alcoholic drink yang terbatas.
g. Sunken Bar
Bar jenis ini secara umum dibuat di alam yang terbuka sepeti di tepi danau,
pantai, dan jika di hotel selalu dibuat di kolam renang. Minuman yang
disediakan tidak dalam variasi yang ditambah dengan beberapa snack.
h. Mini Bar
Ada dua pengertian bar, yaitu bar yang kecil sederhana serta menjual
minuman yang terbatas, dan mini bar yang satu lagi adalah lemari pendingin
(freezer) yang disediakan di kamar – kamar hotel. Pengelolaan mini bar
dilaksanakan oleh bagian khusus ataupun room sevice.
Merupakan jenis bar yang khusus menjual makanan - makanan ringan
disamping menjual berbagai jenis minuman baik beralkohol maupun tidak
beralkholol, tetapi dalam jumlah yang terbatas. Juga dapat dibeli sandwich,
hotdog, dan pastry.
j. Milk Bar
Bar ini menghidangkan minuman tidak beralkohol. Bar ini mempunyai bahan
dasar susu (Milk) serta sari buah. Di Amerika Serikat, bar jenis ini popular
dengan penjualan ice cream, seperti ice cream soda.
2.3Perlengkapan dan Peralatan Bar
Perlengkapan dan peralatan disuatu bar, dapat dikelompokkan
berdasarkan keperluan maupun lokasinya seperti perlengkapan bar, perlatan
bar, peralatan gelas dan lain sebagainya.
2.3.1 Perlengkapan Bar
Seperti telah disinggung pada bagian depan, bahwa cocktail lounge
merupakan area tempat para tamu atau pengunjung duduk bersantai,
berkumpul sambil menikmati minuman yang dipesan. Suasana di area harus
betul – betul menyenangkan seta memiliki perlengkapan yang lengkap,
diantaranya :
1. Kursi, yang harus dapat menjamin para tamu duduk dengan santai dan
nyaman. Kebanyakan bar memilih kursi dengan tipe bergere, cabriolet, type
club chair atau love chair.
2. Meja, sepadan dengan kursi yang disediakan maka meja tentunya dengan
3. Side Stand, yang disesuaikan dengan interior ruangan.
4. Ashtray, dalam jumlah yang cukup serta dilengkapi dengan korek api atau
mancis
5. Kalender, Jam dinding, Lukisan, dan lain – lain.
6. Bar Counter atau Counter Desk, yaitu sekat penghalang dimana dari sini tamu
dapat langsung memesan minuman dari bartender.
7. Bar Stool yaitu kursi tinggi yang terletak di depan bar Counter.
8. Bar Display, yaitu tempat rak memajang berbagai macam jenis minuman.
9. Refrigerator freezer, yaitu lemari pendingin tempat penyimpan minuman.
10.Ice Maker Machines, mesin pembuat ice cube.
11.Sinks, tempat mencuci gelas – gelas kotor.
12.City Road Map, dimana para tamu asing dapat melihat peta kota.
2.3.2 Peralatan Bar
Peralatan bar merupakan hal mutlak yang harus dimiliki oleh setiap bar
untuk menunjang operasionalnya. Berikut peralatan bar yang umum dijumpai
di bar.
2. Jigger (measuring glass), alat untuk menakar minuman, biasanya berukuran
1-1,5 oz.
3. Mixing glass, gelas untuk mencampur minuman.
4. Long bar spoon, sendok untuk mengaduk minuman di mixing glass.
5. Spring stainer, saringan minuman berpegas.
6. Can opener, pembuka botol.
7. Corkscrew wine opener, pembuka gabus sumbat botol.
8. Lemon lime sqeezer, alat pemeras jeruk nipis.
9. Cutting board, alas untuk memotong / mengiris.
10.Funnel, corong penuangan minuman.
11.Electric blender mixer, mesin pencampur / pengook campuran minuman yang
sulit bercampur dengan minuman.
12.Ice scoop, sekop es
13.Ice long, alat penjepit es
14.Ice Bowl, mangkok tempat potongan es.
15.Fruit knife, pisau pembuat hiasan dari buah.
16.Fruit stick, alat penusuk buah hiasan.
18.Beer skimmer, alat untuk mengambil busa bir.
19.Bar towels, kain lap.
20.Glass cloth, kain lap khusus gelas.
21.Flashlight, lampu senter.
22.Candles, lilin
23.Bar moping, kain pel untuk bar.
24.Ice crusher, penghacu es.
25.Grater, parutan
26.Drinking staw, sedotan minuman.
27.Bar coaster, alas gelas ketika menyajikan minuman baik dingin maupun
panas.
28.Wine cooler, ember metal untuk mendinginkan anggur ( white wine )
29.Wine basket, keranjang penyajian anggur ( Red Wine ).
2.3.3 Peralatan Gelas
Peralatan gelas diproduksi dngan bermacam – macam gaya dan harga pada
setiap jenisnya. Gelas yang lebih tipis menandakan gelas yang berkualitas dan
lebih mahal. Untuk bar – bar yang ramai ( speed Bar ), kebanyakan dari
beberapa koleksi gelasnya, seperti highball, Collins, old fashioned, dan gelas
bir digunakan yang lebih tebal. Di bawah ini diterakan jenis gelas yang sering
1. Tumbler Glass ( gelas yang berbentu silinder )
a. High ball, untuk penyajian minuman campuran dan soft drinks, ukuran
isinya 8-10 oz.
b. Old fashioned, disebut juga on the rock glass, untuk penyajian minuman
dari jenis liquer yang diminum dengan ice cube, 3-4 oz.
c. Irish whisky glass, disebut juga dengan hot whisky glass, untuk penyajian irish whisky.
d. Whisky glass, disebut juga line whisky glass, untuk whisky yang diminum straight atau langsung tanpa es, 1-1,5 oz.
e. Zombie glass, untuk penyajian minuman campuran seperti zombie ataupun mix drinks, 12 – 14 oz.
f. Collins glass, untuk penyajian minuman jenis Collins, 10-12 oz
g. Delmonico, untuk penyajian minuman campuran dan juice, 5-7 oz.
h. Pilsner, gelas yang digunakan untuk penyajian bir, 12-15 oz.
2. Stemmed glass ( gelas yang berkaki)
a. Cocktail glass, gelas untuk penyajian minuman campuran atau short strong drinks, ukuran isinya 2,5 – 4,5 oz.
b. Brandy snifter, untuk penyajian minuman jenis brandy, 8 oz.
c. Sherry glass, untuk penyajian minuman jenis anggur sherry, 2-4 oz.
e. White wine glass, umumnya berwarna hijau muda yang khusus untuk
penyajian jenis minuman white wine, 4 oz.
f. Red wine glass, umumnya bening yang khusus untuk penyajian minuman
jenis red wine, 4 oz.
g. Burgundy glass, untuk penyajian white wine dari Burgundy, Perancis.
h. Bordeanux glass, khusus penyajian minuman Bordeaux wine dari daerah
Bordeaux, Perancis, 4 oz.
i. Sour glass, untuk penyajian minuman jenis sour cocktail seperti whisky sour, 6 oz.
j. Champagne glass, disebut juga dengan nama champagne saucer atau bird bath glass, karena mempunyai bibir gelas yang lebar. Untuk penyajian
minuman jenis sparkling wine atau champagne, sekarang ini sering
digunakan untuk creamy cocktail, 3-6 oz.
k. Cordial liquer glass, untuk penyajian minuman jenis liquer codial, 1-2 oz.
l. Tulip glass, untuk penyajian jenis champagne dan sparkling wine, 8-10 oz.
m. Champagne flute, untuk penyajian minuman jenis champagne dan sparkling wine yang berbentuk V, 8-10 oz.
n. Alsace glass, pada umumnya untuk penyajian white wine dari Perancis.
3. Other glas
b. Wine decanter
c. Cocktail decanter
d. Martini decanter
e. Water pitcher
f. Fancy glass (special glass)
g. Beer mug
2.3.4 Bar Groceries
Perlengkapan lain yang perlu pada bar adalah segala macam bahan-bahan
yang diperlukan untuk mencampur minuman seperti rempah-rempah, bumbu
untuk minuman serta garnish. Perlengkapan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Granulated sugar; gula pasir
2. Sugar cube; gula berbentuk dadu
3. Superfine sugar; gula yang berbentuk halus
4. Simple syrup/sugar syrup
5. Cloves; cengkeh
7. Ground nutmeg; bunga/biji pala
8. Salt & Pepper; garam dan merica
9. Tabasco sauce, whorchestershire sauce
10.Fresh of lime, orange, lemon, seledri stem, pearl onion
11.Cream and milk, honey fresh eggs, olives
12.Pineapple juice, pineapple fruit, maraschino cherries
13.Iced cube; es berbentuk kubus
14.Cracked ice; es pecahan
15.Crushed ice; es hancuran
16.Shaved ice; es halus
17.Chasers; minuman pencampuran seperti coke, soda water, tonic water, seven up, ginger ale, bitter lemon dsb.
Semua bar groceries ini bersifat tidak tahan lama dan akan mengalami kerusakan
apabila terlalu lama disimpan. Biasanya permintaan bar groceries ini bersifat
hariaan.
2.3.5 Satuan Ukuran Minuman
Seorang bartender harus mengetahui dan menguasai ukuran/takaran
pencampuran minuman secara standar karena hal ini akan menyangkut aspek :
2. Beverage cost ( perhitungan harga pokok minuman )
Oleh sebab itu bartender perlu mempunyai patokan tentang ukuran standar
bar, tapi patokan berikut ini tidak mutlak karena ada bar yang menerapkan standar
ukuran minuman sendiri.
1 dash = 0,5 tsp = 1 gr
1 tsp = 4,5 gr = 3/8 oz
1 ounces (oz) = 28 gr = 1 pony
1 jigger = 1,5 oz = 1,5 pony
1 wine glass = 4 oz = 112 gr
1 split = 7 oz
1 cup = 8 oz
1 pint (Pt) = 16 oz = 2 cup
1 quart (Qt) = 32 oz = 2 Pt
1 bottle wine = 24 oz = 3 cup
1 bottle champagne = 26 oz
1 litre = 33,8 oz
1 gallon = 128 oz
1 table spoon = 3 tsp = 13.5 gr
1 fifth = 25,6 gr
1 cart = 12 botol /
2.4 Organisasi Bar
semakin banyak pula karyawannya. Agar tidak terjadi kesalahpahaman antara
karyawan tersebut maka diperlukan pengorganisasian dalam pembagian tugas agar
para karyawan/pekerja dapat bekerja secara terarah. Pengorganisasian bar dapat
dinyatakan dalam suatu organisasi agar setiap petugas bar mengetahui posisi dan
tugasnya masing-masing
2.4.1Struktur Organisasi Bar
Berikut ini adalah bagan dari struktur organisasi yang biasa digunakan di
dalam bar. Semakin banyak jumlah petugas bar-nya maka struktur organisasinya akan
bertambah besar pula dan fungsi-fungsi didalam organisasi akan semakin banyak.
Struktur Organisasi Bar
2.4.2 Tugas dan Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab atas keseluruhan kelancaran opersional bar.
b. Menyusun working time schedule seluruh petugas bar, termasuk penentuan
hari libur, cuti dsb.
c. Meneliti daftar permintaan yang dibuat oleh Captain Bartender serta
menyetujui atau tidak barang-barang yang diminta tersebut.
d. Memberikan pengarahan kepada bar crew.
e. Mengawasi opersional kerja termasuk keluhan dari tamu.
f. Menyusun rencana anggaran bar.
g. Memberikan laporan tentang perkembangan bar kepada owner/ F&B
manager.
h. Membina hubungan dengan para pelanggan.
2. Ass. Manager
a. Bertanggung jawab kepada bar manager.
b. Membantu operasional kerja bar manager.
c. Menggantikan manager apabila berhalangan hadir.
d. Menyusun dan menghitung harga jual.
3. Captain bartender
b. Bertanggung jawab atas kelancaran operasional di bar service area dan
pengolahan minuman.
c. Bertanggung jawab kepada manager dan ass. Manager.
d. Mengawasi kerja bartender dan ikut membantu apabila banyak nya
permintaan.
e. Memberi laporan pengeluaran minuman dan inventory kepada manager.
4. Bartender
a. Membuat minuman yang dipesan tamu.
b. Menjaga kelengkapan par stok minuman, dan jika ada minuman yang
sudah mencapai minimum stok maka bartender harus melaporkan kepada
captain bartender, agar captain bartender membuat permintaan barang ke manager
c. Menjaga kebersihan area bar dan bertanggung jawab akan kelengkapan
peralatan di bar.
d. Bertanggung jawab kepada captain bar.
5. Bar Boy.
a. Membantu bartender dan bertanggung jawab kepada bartender.
b. Menyiapkan berbagai macam keperluan seperti garnish, simple syrup
sesuai dengan permintaan bartender.
d. Menghitung stok minuman untuk dilaporkan ke captain bar.
6. Captain waiter/ess
a. Bertanggung jawab kepada manager atau ass. Manager.
b. Mengatur tugas bar waiter/ess.
c. Membuat laporan jumlah tamu yang dating ke bar setiap harinya.
d. Membantu tugas waiter/ess.
7. Waiter/ess
a. Bertanggung jawab terhadap operasional kerja di bar.
b. Melayani pesanan tamu.
c. Mengantar pesanan tamu.
d. Melakukan penagihan bil kepada tamu.
e. Membersihkan area bar pada saat dibuka maupun ditutup bar-nya.
f. Dan membersihkan semua glassware yang kotor (Warwadi,1987 :34-36)
2.5 Minuman Campuran
2.5.1 Jenis-jenis Minuman campuran
a. Cocktails
Cocktails dibuat dari dua macam atau lebih minuman campuran, dikocok atau
di aduk, ataupun langsung dibuat di gelas. Contohnya: Martini, Rob Roy,
Illuision dan lain-lain.
b. Collins
Dengan resep dasar liquer seperti whisky, brandy, gin, vodka, rum dan
ditambah dengan lemon juice dan gula. Garnish nya digunakan Maraschino
cherry yang ditusuk dengan toothpick. Disajikan dengan Collins glass dan
dicampur soda secukupnya. Menghidangkan minuman ini diberikan straw
(sedotan) serta swizzle stick untuk mengaduk minuman tersebut. Contohnya:
tom Collins, dan jhon cholllins.
c. Fizzes
Mula-mula masukkan ice cube kedalam shaker (2-3 potong) kemudian 1tsp.
gula ditambah 1oz lemon juice dan 1 jigger dry gin. Setelah dikocok tuangkan
kedalam gelas dan diberi soda secukupnya, maka minuman itu adalah Gin fizz.
Jika dimasukkan kedalam Highball glass ditambah dengan putih telur maka
namanya menjadi Silver Gin Fizz, dan jika diberi kuning telur maka namanya
menjadi Golden Gin Fizz, dan apabila kuning dan putih telur dimasukkan
bersamaan maka namanya menjadi Royal Gin Fizz.
Resep dasar pembuatan slings adalah 1tsp grenadine syrup, 1oz lemon juice,
1oz cherry brandy, dikocok dengan es lalu tuang kedalam Highball glass. Beri
soda secukupnya dan sajikan dengan pipet serta swizzle stick. Garnishnya
adalah slice of orange dan Maraschino cherry. Contonyah: Singapore slings
dan Gin slings.
e. Sours
Resep dasar pembuatan Sours adalah ½ tsp sugar, 1oz lemon juice, 2oz liquer,
seluruhnya kocok dengan es. Tuangkan kedalam sours glass atau old
fashioned glass yang diberi es dan soda secukupnya. Garnishnya adalah slice of orange dan Maraschino cherry. Contohnya : Whisky Sours.
f. Crustas
Crustas adalah after dinner drink dengan cara pembuatannya sebagai berikut:
mula-mula bibir gelas yang akan digunakan dibasahi dengan lime juice,
kemudian putar kedalam dengan gula halus sehingga tepung gula lengket pada
bibir gelas. Masukkan lemon peel berbentuk spiral kedalam gelas. Selanjutnya
masukkan ½ tsp sugar, 1oz lime juice, 1 tetes angostura bitter dan liquer
seperti whisky, brandy, rum atau gin.
g. Egg Nog
Egg nog disajikan panas atau dingin dengan resep dasar terdiri dari 1 butir
telur, 3tsp gula, 2oz Brandy Cognag (atau jenis liquer lain), kemudian
ditambah dengan susu segar. Untuk egg nog dingin semua campuran dikocok
dengan es lalu dituangkan kedalam highball glass, tambahkan parutan pala
h. Highballs
Minuman ini dibuat dengan mencampurkan salah satu jenis liquer dengan
salah satu jenis soft drink. Mencampurnya boleh dilakukan oleh tamu sendiri
dan oleh sebab itu di dalam highball glass tersebut dimasukkan iced cube,
swizzle stick. Contohnya: Whisky cola, Gin tonic dan rum coke.
i. Flips
Flips disebut juga dengan short drinks dan disenangi kaum wanita. Resep
dasarnya adalah 3 potong iced cube, 1 egg yolk, 2tsp sugar, 2oz liquer,
masukan kedalam shaker lalu dikocok. Tuangkan kedalam flip glass dan
diberi hiasan buah pala yang sudah di parut.
j. Old Fashioned
Jenis minuman ini hanya menggunakan satu macam liquer saja, ditambah
dengan iced cube dan dimasukkan kedalam old fashioned glass. Sugar
cube/simple syrup diberi 1-2 tetes bitter, setelah itu didiamkan beberapa saat
lalu dituangkan liquer lalu diberi iced cube. Contohnya: Old fashioned whisky.
k. Pousse Carps
Jenis after dinner drinks ini dibuat dengan mengutamakan keindahan dalam
floating, misalnya grenadine syrup, blue curacao, crème de menthe, parfait d’amour, yellow charteuse dan terakhir tuangkan dengan cognag. Contohnya: rainbow.
Berikut ini adalah teknik-teknik dalam pencampuran dan penyajian minuman
campuran:
a. Shaking
Shaking adalah cara membuat minuman dengan cara mengocok campuran
minuman di dalam alat pengocok (shaker).
b. Build Direct
Menyajikan minuman langsung ke gelas saji.
c. Stirring
Stirring adalah mencampurkan minuman dengan cara mengaduk campuran
minuman di dalam mixing glass dengan menggunakan sendok panjang lalu
disaring dan kemudian dituangkan kedalam gelas.
d. Blending
Blending merupakan cara membuat minuman campuran dengan menggunakan electric blender untuk mengaduknya dan kemudian menuangkannya ke dalam
gelas penyaji.
e. Layer/Floating
Layer/Floating adalah cara membuat minuman campuran dengan cara
menuangkan berbagai jenis minuman satu per satu secara berurutan kedalam
gelas penyaji sehingga masing-masing tampak terpisah/tidak tercampur
Setiap pencampuran minuman harus sesuai dengan resep. Gunakan alat-alat
ukur yang sudah ditentukan seperti jigger, measuring glass, spoon, dan sebagainya.
Tidak boleh sekali-kali menggunakan taksiran sebagai ukuran, sekalipun petugas yang
sudah sangat berpengalaman.
2.5.3 Standar Persediaan Minuman di Bar
Banyaknya koleksi minuman atau bahan yang dipakai biasanya tergantung dari
besarnya atau kecilnya suatu bar. Malah di dalam menyiapkan minuman atau bahan untuk
sebuah bar harus bergantung dari jenis bar itu sendiri, contoh : jenis “wine bar”
condong mengoleksi lebih banyak minuman macam wine, wine base spirit dan
top-shelf spirit ketimbang minuman lain. Jenis “pub” condong mengoleksi lebih banyak
macam bir dan spiritnya, sedangkan “cocktail bar” lebih banyak mengoleksi
liquer-nya. Di bawah ini adalah susunan minuman dan bahan-bahan lainnya untuk sebuah
bar yang cukup lengkap “well – stocked bar”.
1. Wine
a. Still wine : Red wine ( Cabernet sauvignon, Melot dan Syirah (Shiraz) )
White wine ( Sauvignon Blanc, Chardonay dan Reisling )
Rose wine
b. Sparkling Wine : Brut Champagne
c. Wine – Based Spirit : Port ( Tawny dan Ruby )
Vermouth ( Dry dan Sweet (Rosso) )
Bitters
Anise
Aperitif lain : Pimms Cup
2. Beer
a. Larger/Pilsner
b. Ale : Bitter dan Stout
3. Spirit
a. Cognag : VSOP dan XO
b. Armagnac
c. Brandy
d. Scotch Whisky : Single Malt dan Blended ( Bottom-shelf dan Top-shelf )
e. Irish Whisky
f. American Whisky : Bourbon dan sour mash ( Jack Daniels )
g. Canadian Whisky
h. Gin : Bottom-shelf dan Top-shelf
i. Vodka : Normal dan flavoured
k. Tequila : Gold
4. Liquers
a. Herbal : DOM Benedictine, drambuie, dan Galiano
b. Fruits : Blue, Orange, White Curacao, Cointreau, Grand Marnier, Cherry Brandy, Apricot Brandy, Peach Brandy, Midori, dan Southern Comfort.
c. Seeds : Sambuca
d. Nuts : Amaretto, Frangelico, dan Malibu
e. Cremes : Peppermint ( white & green ), Cacao White ( White & Brown ), Cassis, Banana, Pineapple, dan Coffee ( Kahlua & Tia Maria )
f. Creams : Baileys
g. Emulsion : Advocaat
BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANG HOTEL DANAU
TOBA INTERNATIONAL MEDAN
3.1Sejarah Berdirinya
Hotel Danau Toba International Medan didirikan berdasarkan surat keputusan
bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia dan Menteri Perhubungan Republik
Indonesia nomor 101 bulan September 1968 tentang pemberian fasilitas yang
sebesar-besarnya kepada pengusaha yang berminat untuk berusaha di bidang perhotelan.
Berdasarkan surat keputusan tersebut, Alm. T. D Pardede memiliki gagasan
yang berkesinambungan untuk mendirikan sebuah hotel yang bertaraf internasional
yang diperuntukan bagi wisatawan baik mancanegara maupun domestic. Setelah
mempelajari dengan seksama dan mendengarkan keterangan yang meyakinkan dari
berbagai pihak yang terkait akhirnya beliau memutuskan untuk mendirikan hotel
bertaraf internasional sebagai tambahan bidang usaha lain yang telah ada sebelumnya.
T.D.PHC ( T.D. Pardede Holding Company ) adalah induk perusahaan dari berbagai
bidang usaha milik DR. T.D. Pardede. Adapun perusahaan – perusahaan yang
tergabung dalam group induk ini adalah sebagai berikut :
a. Perikanan, perkebunan, eksport – import yang tergabung dalam Surya Sakti
Group.
b. Pendidikan, kesehatan, kerohanian yang tergabung dalam Group Foundation.
d. Perbankan yang tergabung dalam Group Perbankan.
Pelaksanaan pembangunan Hotel Danau Toba Internatioanal Medan adalah tahun
1970, namun resmi dibuka untuk umum baru pada tanggal 10 juni 1972 dengan
General Manager pertama adalah Stanley Allison. Adapun bidang usaha yang
dilakukan adalah:
a. Rooms.
b. Bar & Restaurant
c. Minor Departement, antara lain:
• Laundry and Dry Cleaning
• Steambath and Massage
• Bowling Centre
• Billiard Centre
• Souvenir Shop
• Beauty Salon
• Men’s Hair Dressing
• City Call and Long Distance Call
mengakibatkan turunnya omset dari unit – unit lain yang tergabung dalam PIHG (
Pardede Internasional Hotel Group ) yang telah didirikan sebelumnya.
Selanjutnya pada tahap perkembangan hotel ini hanya mempunyai occupancy
rate sebesar 25% pada akhir tahun 1972. Hal ini jauh dari tolak ukur yang ingin
dicapai dan jauh dari profit ( keuntungan ) yang diharapakan. Maka pada tanggal 1
April 1973 diadakan kontrak manajement dengan PT. Aeropacific Hotel Coorporation
dengan mengangkat R.E. Schelling sebagai General Manager. Melalui kerjasama ini
occupancy rata – rata hotel diharapkan mencapai 70% sampai dengan akhir 1973.
Namun target tersebut tidak juga tercapai dan kontrak pun diakhiri. Akan tetapi R.E.
Schelling yang bersedia memperpanjang kontrak kerja tetap menjadi General
Manager sampai tahun 1979. Tahun – tahun berikutnya, Hotel Danau Toba
International Medan mulai mengalami peningkatan baik occupancy maupun profit.
Ternyata prediksi Pardede akan pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara
tidak meleset. Potensi keparawisataan di Sumatera Utara pun mendukung. Medan
yang disebut-sebut sebagai kota menuju metropolitan semakin banyak dikunjungi
para pelaku bisnis, wisatawan dan sebagainya. Jasa akomodasi pun semakin perlu dan
hotel adalah salah satu diantaranya.
Hingga saat ini beberapa hotel yang tergabung dalam Pardede Internasional
Hotel Group ( PIHG ) sebagai anak perusahaan yang tergabung dalam T.D. Pardede
Hoalding Company ( TDPHC ) adalah :
1. Motel Danau Toba dan Copa Cabana Club Medan, diresmikan tanggal 1 Mei
1970.
3. Hotel Danau Toba International Medan, diresmikan tanggal 10 Juni 1972.
4. New Belawan International Cottage, diresmikan tanggal 18 September 1972.
5. Danau Toba International Cottage Brastagi.
6. Danau Toba International Parapat / Darma Agung Beach.
7. Danau Toba International Parapat
8. Johnny Pardede International Hotel Jakarta.
3.2. Klasifikasi Hotel
Pengklasifikasian sebuah hotel dapat ditentukan berdasarkan kriteria, yaitu
berdasarkan keputusan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi
No.KM.94/HK-103/MPPT-87 tentang penggolongan hotel, maka Hotel Danau Toba International
Medan dapat digolongkan menjadi sebagai berikut :
3.2.1 Berdasarkan Plan ( Sistem Penetapan Harga Kamar )
Hotel Danau Toba International Medan ditinjau dari sistem rencana penjualan
dan penetapan harga kamar, maka hotel ini termasuk kedalam sistem European Plan (
harga sewa kamar tidak termasuk makan ) dan sistem Continental Plan ( harga kamar
sudah termasuk harga satu kali makan pagi ).
3.2.2 Berdasarkan Size Number Of Room ( Ukuran dan Jumlah Kamar )
Jenis hotel berdasarkan ukuran dan jumlah kamar yang dimiliki oleh sebuah
a. Hotel kecil ( small hotel ), yaitu hotel yang memiliki kurang dari 25 kamar.
b. Hotel menengah ( average hotel ), yaitu hotel yang memiliki 26 sampai
dengan 100 kamar.
c. Hotel sedang ( above average hotel ), yaitu hotel yang memiliki 101 sampai
300 kamar.
d. Hotel besar ( large hotel ), yaitu hotel yang memiliki lebih dari 300 kamar.
Hotel Danau Toba International Medan mempunyai kamar sebanyak 272 kamar,
Belum termasuk apartement sebanyak 41 kamar. Dengan demikian berdasarkan
ukuran jumlah kamar hotel ini dapat digolongkan sebagai hotel sedang ( above
average hotel ).
3.2.3 Berdasarkan Type of Patronage ( Tipe Tamu Yang Menginap )
Pembagian hotel berdasarkan tamu yang menginap, dapat digolongkan sebagai
berikut :
a. Business Hotel: Hotel yang hanya menerima tamu sebagai orang bisnis
b. Tourist Hotel : Hotel yang hanya menerima tamu sebagai wisatawan
c. Transit Hotel : Tamu menginap umumnya satu malam saja.
d. Hotel Family : Hotel yang diperuntukkan ke sebuah keluarga.
e. Cure Hotel : Hotel untuk tamu yang bermaksud melakukan pengobatan.
Medan dapat digolongkan sebagai Busniss Hotel. Tampaknya lokasi hotel ini
mendukung untuk melakukan kegiatan bisnis.
3.2.4 Berdasarkan Length of Guest Stay ( Lama Tamu Menginap )
Penggolongan berdasarkan tamu menginap terdiri dari:
a. Transient Hotel, diracang untuk tamu yang meneruskan perjalana menuju
tempat lain. Disana tamu hanya tinggal sementara saja sekedar istirahat,
biasanya tamu tinggal hanya 1 atau 2 hari saja.
b. Resident Hotel, menerima tamu untuk tinggal dalam tempo waktu yang lama,
minimum satu bulan.
c. Semi Resident Hotel, menerima tamu harian dan disamping itu pula juga
menerima tamu yang ingin menginap lebih lama.
Tamu yang menginap di Hotel Danau Toba International Medan umumnya
hanya
sebentar, berkisar satu sampai tiga hari saja. Tetapi bagi tamu yang ingin tinggal lebih
lama biasanya ditempatkan di apartemen.
3.2.5 Berdasarkan Lokasi Hotel
Hotel Danau Toba International Medan yang terletak di Jl. Imam Bonjol No. 17
Medan adalah sebuah City Hotel. Lokasinya yang sangat strategis dekat dengan pusat
kegiatan bisnis, usaha masyarakat, serta konsulat. Waktu tempuh dari Bandara Udara
Berdasarkan ketetapan dari Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi,
maka Hotel Danau Toba International Medan dikatagorikan sebagai hotel berbintang
3 ( tiga ).
3.3 Fasilitas Yang Dimiliki
3.3.1 Kamar
Saat ini Hotel Danau Toba International Medan mempunyai 272 kamar
berlantai karpet dengan berbagai fasilitas. Jenis – jenis kamar ada 5 macam dengan
perincian room rates serta fasilitas – fasilitas sebagai berikut :
1. Standart Room ( Rp. 400.000,;+/+ )
Kamar menghadap ke kolam renang/jalan, lantai keramik dan terbuat dari
kayu. Memiliki fasilitas – fasilitas seperti double bed, AC centralized, TV,
video, radio, minibar, telepon local, LCD, IDD dan kamar mandi yang
dilengkapi dengan shower.
2. Deluxe Room ( Rp. 450.000,;+/+ )
Kamar menghadap ke kolam renang/jalan, lantai karpet. Memiliki fasilitas
yang sama dengan Standart Room.
3. Suite Room ( Rp. 600.000,;+/+ )
Kamar menghadap ke jalan, lantai keramik. Memiliki fasilitas – fasilitas
seperti double bed, living room, AC centralized, TV, video, radio, minibar,
telpon SLJJ, LCD, IDD dan kamar mandi dilengkapi shower.
Kamar menghadap ke kolam renang, lantai karpet. Memiliki fasilitas –
fasilitas seperti double bed, sitting room, furniture dengan rotan / meuble,
cooking space, centralized AC, TV, radio, video, minibar, telepon local, SLJJ, LCD, IDD dan kamar mandi dilengkapi shower.
5. President Suite ( Rp. 3.000.000,;+/+ )
Kamar menghadap ke kolam renang, lantai karpet. Memiliki fasilitas –
fasilitas seperti living room, kitchen, king size bed, AC, TV, video, radio,
minibar, kamar mandi dilengkapi shower dan sauna.
3.3.2 Danau Toba Executive Residence
Selain kamar – kamar tersebut di atas, Hotel Danau Toba International Medan
mempunyai 41 kamar apartemen yang diperuntukan bagi tamu yang menginap untuk
jangka waktu yang cukup lama. Kamar apartemen terdiri dari 2 jenis, yaitu standart (
29 kamar ) dan suite ( 12 kamar ). Keseluruhnya dilengkapi fasilitas serba mewah,
ruangannya terdiri dari ruang tidur, ruang tamu, ruang makan serta dapur yang
dilengkapi dengan peralaatan masak.
3.3.3 Dining and Entertainment
Untuk menyediakan kebutuhan makan dan minuman serta fasilitas hiburan
untuk para tamu yang menginap ataupun tamu – tamu dari luar hotel, maka pihak
Hotel Danau Toba International Medan menyediakan fasilitas – fasilitas sebagai
berikut:
Tavern merupakan jenis American Bar. Tempat hiburan ini menyediakan
minuman beralkohol dan grill atau steak specialist ( daging panggang khusus
). Untuk hiburan ditampilkan band performance dari dalam negeri atau dari
negara tetangga kita. Kapasitas Tavern ini sebanyak 120 tempat duduk, dan
dibuka setiap hari mulai dari pukul 17.00 – 01.00 WIB.
2. Matsukaze Restaurant.
Restoran ini khusus menyediakan makanan dan minuman khas Jepang,
misalnya shabu-shabu, tempura, sushi dan sake sebagai minumannya.
Dekorasi ruangannya membuat kita merasa seperti di Jepang. Kapasitasnya 50
seats. Dibuka setiap hari mulai pukul 11.00 – 23.30 WIB.
3. Sundanese & Javanese Restaurant
Restoran ini juga disebut dengan Riung Lembur Restaurant yang menyajikan
makanan dan minuman khas daerah Jawa. Restoran ini dibuka setiap hari
mulai pukul 11.00 – 22.30 WIB.
4. Sea Food Restaurant
Nama lainnya adalah Berlian Palace International Chinese Restaurant.
Restorant ini menyajikan makanan khas Cina yang berasal dari laut. Restoran
yang berkapasitas 235 seats ini dibuka setiap hari pukul 11.30 – 22.30 WIB.
Room Service yang beroperasi selama 24 jam, berfungsi melayani pesanan
makanan langsung ke kamar – kamar hotel dan apartemen.
6. Meeting Facilities and Convention.
Untuk keperluan pesta, rapat, pertemuan, konprensi, dan bermacam – macam
kegiatan sejenis lainnya, Hotel Danau Toba International Medan mempunyai
ruangan yang dapat disewakan kepada tamu, yaitu:
- Deli Room, berkapasitas 1000 seats.
- Royal Convention Room, yang terdiri dari 5 royal ( Royal I – Royal V ),
berkapasitas 50 – 400 seats. Bentuk ruangan dapat ditata sesuai
permintaan tamu.
- Convention Hall.
7. Others Facilities
- Executive Piano Lounge.
- Swimming Pool.
- Coffee shop.
- Health and Fitness Centre.
- Store and Office Rental.
- Tobasa Pub.
- Rock Café.
- Karoke.
- Billyard Centre.
- Shopping Arcade.
- Airline.
- Bank.
- Star Massage.
- Cake Shop.
- Business Centre.
- Medical Clinic.
- Taxi/Car Rental.
- Laundry and Dry Cleaning.
- Safe Deposit Box.
- Tourist Bus Service.
3.4 Struktur Organisasi
Secara keseluruhan, bidang – bidang kerja yang ada pada Hotel Danau Toba
a. Front of the house adalah bidang kerja yang menyangkut segala kegiatan
atau aktivitas yang berhubunganlangsung dengan tamu.
b. Back of the house adalah bidang kerja yang menyangkut segala kegiatan
yang tidak berhubungan langsung dengan para tamu.
Untuk lebih jelasnya tentang struktur organisasi dan bidang – bidang kerja
yang ada pada Hotel Danau Toba International Medan adalah sebagai berikut:
1. Personalia.
2. Marketing Departement.
3. Front Office Deparatement.
4. House Keeping Departement.
5. Food & Beverage Departement.
6. Engineering Departement.
7. Accounting Departement ( Casier ).
8. Purchasing and Store Departement.
BAB IV
PROSES PEMBUATAN MINUMAN CAMPURAN DI THE
TAVERN BAR HOTEL DANAU TOBA
INTERNATIONAL MEDAN
4.1Teknik Pembuatan Minuman Campuran
Berikut ini adalah beberapa teknik pembuatan minuman campuran yang di
terap kan di Tavern Bar.
1. Ukuran
Setiap pencampuran minuman harus sesuai dengan standar resep yang
telah ditetapkan sebelumnya. Tapi sekarang bartender yang bekerja di The
Tavern tidak perlu terlalu memikirkan hal tersebut karena sekarang The Tavern menggunakan ashbar machine yang dapat mengeluarkan minuman
sesuai dengan yang dikehendaki. Dengan alat ini bartender cukup menekan
tombol – tombol yang tersedia untuk mengorder minuman campuran.
Bartender hanya akan membuat minuman campuran yang rumit, atau atas
permintaan tamu.
2. Penggunaan Es Batu
Dalam pencampuran minuman es harus dimasukkan paling akhir agar
tidak cepat mencair didalam shaker. Dan dalam memilih es untuk
minuman campuran harus di perhatikan, karena es batu yang di gunakan
3. Shaking ( Cara Menggunakan Shaker )
Cara menggunakan shaker dapat dilakukan dengan menggunakan satu
tangan ataupun dua tangan. Cara pertama dengan menggunakan satu
tangan ialah setelah seluruh bahan campuran minuman dituangkan
kedalam shaker maka shaker ditutup erat untuk memastikan agar tidak ada
yang tumpah. Lalu salah satu tangan menggenggam shaker dengan
telunjuk diletakkan ditutup shaker dan diangkat di atas bahu dengan sikut
menyiku. Lalu shaker dikocok dengan tumpuan pergelangan tangan dan
tutup shaker kearah bawah. Juga dapat dilakukan dengan cara putaran
delapan, dengan cara mengocok shaker seolah membentuk angka delapan.
4. Stirring ( Cara Mengaduk Minuman )
Menggunakan teknik stirring ( mengaduk ) apabila bahan yang akan
digunakan merupakan bahan yang mudah tercampur. Gunakan long bar
spoon dengan mixing glass sebagai tempat mengaduk. Mengaduknya
jangan terlalu lama karena es yang cair dapat merubah rasa, sedangkan
apabila terlalu cepat maka bahan belum tercampur dengan baik. Apabila
mixing glass tidak ada maka dapat digunakan shaker sebagai penggantinya
5. Pouring ( Cara menuang Minuman )
Dalam pembuatan minuman campuran mungkin saja harus dibuat lebih
dari satu gelas untuk jenis yang sama pada saat yang bersamaan. Untuk
menjaga kesamaan rasa diantara satu gelas dengan gelas lainnya maka
harus diatur cara penuangannya. Gelas diatur terlebih dahulu, kemudian
setengahnya, gelas ketiga dst dan kembali ke gelas yang pertama dst.
Sampai seluruh permukaan gelas sama. Tentu saja ini memerlukan latihan
yang berkali – kali untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Tapi teknik
ini sudah jarang di pakai, karena telah menggunakan mesin yang secara
otomatis dapat menakar bahan – bahan untuk membuat minuman
campuran tersebut.
6. Floating ( Cara Membuat Minuman Berlapis – lapis )
Angel kiss, B 52, Rainbow dan sebagainya merupakan minuman campuran
yang terlihat seperti berlapis – lapis atau terpisah antara bahan yang satu
dengan bahan yang lain. Hal ini memungkinkan karena berat jenis
minuman tersebut berbeda – beda. Hanya perlu diperhatikan cara
penuangannya. Jika ceroboh minuman itu akan bersatu seluruhnya.
Caranya, ambil tea spoon dan telungkupkan lalu tuangkan minuman dari
belakang sendok secara perlahan – lahan , dimulai dengan massa jenis
bahan yang paling tinggi lalu diikuti dengan bahan lainnya.
7. Flamming ( Cara Membakar Minuman Dalam Gelas )
Minuman campuran seperti Rainbow, Flamming Lamborghini, B 52 dan
sebagainya adalah jenis minuman campuran yang dapat dibakar. Tujuan
minuman ini dibakar adalah guna menarik perhatian tamu terlebih lagi
dalam suasana yang gelap. Caranya adalah bakar bibir gelas dengan
menggunakan mancis sambil gelasnya diputar – putar.
Beberapa jenis minuman campuran dapat dibuat dengan berbagai macam
mempunyai dasar bahan yang sama dengan penambahan bahan – bahan flavouring.
Hal ini sah saja dilakukan untuk menambah variasi dalam jenis minuman campuran
seperti pada minuman campuran Martini yang mempunyai varian yang berbeda
seperti chokotini yang menambahkan cre’me de cacao dan melted chocolate sebagai garnish. Liquor pada cocktail martini juga dapat diganti dengan vodka dan namanya
menjadi Vodkatini. Pada minuman campuran lainnya seperti Margarita juga tidak
selamanya menggunakan teknik mencampur dengan cara shaking, ada juga Margarita
yang menggunakan teknik campuran dengan cara blending dan shaved ice. Cocktail
ini dinamakan Strawberry Margarita karena mengunakan buah strawberry segar yang
diblender. Ada juga Margarita yang ditambahkan liquer Bols Blue dan diberi nama
Blue Margarita karena cocktail ini berwarna biru.
Cocktail lainnya yang mempunyai teknik yang berbeda dan pemakaian flavouring tambahan dalam setiap pembuatannya adalah daiquiri dan long island. Ada
resep daiquiri yang menambahkan flavor liqueur cre’me de bananas dan di beri nama banana daiquiri dan strawberry daiquiri karena menggunakan fresh strawberry.
Teknik pencampuran pada mixed drinks long island juga tidak selamanya
menggunakan teknik stirring tetapi juga bisa di shaking dengan syarat tidak boleh
lebih dari tiga kocokan.
4.2Penggunaan Bumbu dan Buah – Buahan
1. Telur
Telur yng terbaik adalah telur ayam yang masih segar atau baru. Memecah
telur harus menggunakan tempat tersendiri untuk menghindari telur yang
menjadi dua bagian tapi kuning telur tidak boleh pecah. Kuning telur
dimasukkan terlebih dahulu sesudah es batu, baru diikuti bahan – bahan
lainnya.
2. Buah – Buahan atau Sari Buah
Jika kita mencampur minuman keras dengan sari buah, tuangkan minuman
kerasnya pada saat terakhir atau belakangan. Jika yang diinginkan hanya
sari buahnya saja, buah dapat dipotong menjadi dua bagian dan peras
dengan extractor atau squeezer. Sebelum hasilnya digunakan, saring
terlebih dahulu. Jika yang diinginkan hanya kulitnya saja untuk menambah
rasa pahit dan aroma pada minuman maka daging buah tidak boleh ikut
terbawa jika buah – buahan yang segar tidak diperoleh, maka dapat
digantikan dengan buah – buahan kaleng. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam memilih buah kaleng adalah :
a. Olive, agar dipilih yang berwarna hijau, dipakai pada minuman yang dry.
b. Cherry, dipilih yang berwarna merah, dipakai pada minuman yang
manis.
c. Onion, dicari yang khusus untuk membuat cocktail yang berwarna
putih, dipakai untuk cocktail yang bening.
Cairan yang tedapat didalam kaleng atau botol adalah untuk merendam
buah, biasanya dari sari buah tersebut. Jika sebagian dari buah sudah
terpakai maka sisanya dibiarkan dalam cairan karena berfungsi juga untuk
3. Bitters
Menggunakan bitter hanya satu atau dua tetes saja sebab itu memberikan
rasa pahit dalam minuman. Jenis bitter yang terbaik adalah Angostura
bitter. Menggunakan bitter perlu berhati – hati karena besar sekali
pengaruhnya kepada rasa minuman. Jika tidak ada bitter maka dapat
digunakan kulit jeruk nipis sebagai pengganti. Caranya dengan memeras
kulit jeruk nipis sampai keluar minyaknya, dengan terlebih dahulu
digosokkan satu irisan kulit disekitar bibir gelas, biasanya Cuma
dihasilkan 1-2 tetes dalam sekali peras. Jika ingin menambahkan minuman
keras dengan rasa pahit bisa ditambahkan irisannya kedalam minuman, hal
yang sekecil ini dapat menambah rasa sedap, pahit dan pedas pada
sejumlah minuman.
4. Gula
Penggunaan gula pada minuman campuran harus terlebih dahulu
dituangkan dari minumannya. Jenis terbaik adalah powdered sugar
berwarna putih bersih. Disamping itu perlu disisipkan simple syrup atau
gula yang sudah diencerkan dengan air panas kemudian didinginkan dalam
botol. Kegunaan gula adalah menambah rasa manis tanpa merubah warna
minuman. Jika yang diinginkan rasa manis dan berwarna merah, dapat
digunakan Grenadine syrup.
5. Susu
Susu yang terbaik adalah susu segar dan tidak manis. Dapat juga
kualitas dan masa penggunannya. Untuk jenis whipped cream ( kepala
susu yang dikocok ) dapat dibuat sendiri dari susu segar atau susu
kaleng/botol.
6. Garnish
Garnish biasanya dibuat dari benda – benda yang dapat dimakan, seperti
buah-buahan, rempah – rempa dsb. Bila menggunaka buah segar sebagai
garnish, maka buah segar terlebih dahulu dicuci dan untuk buah sebagai
hiasan minuman, harus diiris setebal ¼ inchi dan bulat. Isinya dibuang dan
disimpan ditempat yang tertutup rapat. Usahakan garnish selalu dalam
keadaan yang segar. Selain buah – buahan yang dijadikan garnish, ada
juga bahan yang dibuat khusus untuk hiasan minuman seperti flag (
bendera ) dan umbrella ( payung ) dalam bentuk mini.
7. Toppings
Toppings adalah memberikan garnish diatas minuman campuran. Biasanya
bahan yang digunakan adalah rempah – rempah seperti kayu manis dan
pala.selain sebagai hiasan , topping juga sebagai penambah rasa pada
minuman tersebut. Bahan – bahan tadi diparut atau dijadikan bubuk lalu
ditaburkan diatas minuman campuran. Contoh minuman campuran yang
menggunakan metode topping adalah : Bacardi Blossom dan Brandy
Alexander.
selalu memakai gelas yang betul – betul bersih dan tampak berseri. Jika gelas
itu basah, keringkan dahulu dengan sejenis handuk atau serbet lain setelah itu dilap
sekali lagi agar tampak berseri.
1. Cara Mendinginkan Gelas
Sebaiknya gelas untuk minuman campuran sudah dalam keadaan dingin,
agar minuman tetap dingin dan menyegarkan. Bila tidak ada lemari es
untuk mendinginkan gelas, bisa dengan cara gelas diisi pecahan es batu,
beberapa saat setelah minuman selesai dibuat, gelas tadi dikosongkan dan
minuman baru dituangkan.
2. Cara membekukan Gelas
Terdapat dua cara, yang pertama simpan agak lama dalam freezer. Bisa
juga direndam dalam pecahan es yang kecil beberapa saat sehingga tampak
putih dan membeku serta terasa dingin saat disentuh. Cara kedua bibir
gelas diolesi bubuk gula pasir atau garam dengan lebih dahulu bibir gelas
dibasahi dengan irisan jeruk nipis atau lemon, sehingga bubuk gula pasir
atau garam seperti salju atau es yang membeku dibibir gelas.
4.4Jenis – Jenis Produk yang Dijual di The Tavern
Sebagai bar, The Tavern bar yang menyediakan berbagai jenis minuman
sebagai produk dari perusahaannya dalam mengambil keuntungan dari tamu – tamu
yang datang berusaha menyediakan minuman yang memberikan kepuasan kepada
seluruh tamu.
Dalam hal ini The Tavern Bar menyediakan jenis – jenis minuman sebagai
Dokumen terkait
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perencanaan Komunikasi
Penerapan Tata Kerja pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara bertujuan untuk disiplin kerja, pembagian tugas dan tanggung jawab dalam bekerja,
Pada tahap ini, metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) akan diimplementasikan ke dalam sistem prediksi harga saham dengan menggunakan bahasa
Pada kelompok yang mendapat kurma yang menggunakan OHO terjadi penurunan kadar glukosa darah (dari 143,2±21 menjadi 126,6±31 mg/dl) tetapi penurunan ini secara statistik
Daftar gaji dan upah karyawan pada kantor direksi perusahaan dibuat oleh bagian sumber daya manusia. Data yang digunakan untuk pembuatan daftar gaji tersebut adalah
Dinamika kapital yang destruktif seperti di atas pada dasarnya adalah akar dari ketidakstabilan kota, karena dalam proses ini sering diiringi oleh penggusuran-penggusuran;
Pada parameter pertumbuhan tanaman yang selanjutnya yaitu diameter batang, tanaman yang menunjukkan pertumbuhan terbaik adalah tanaman dengan kombinasi arang kompos bioaktif 1 kg
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelayanan yang diberikan oleh Pusat Rehabilitasi Anak Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan berpengaruh positif dan