TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
(PERSERO) MEDAN
Oleh :
RICKY DWI PRASETYA 112102029
PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
NAMA : RICKY DWI PRASETYA
NIM : 112102029
JURUSAN : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT.
PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN
Tanggal: Juli 2014 Dosen Pembimbing Tugas Akhir
(Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak) NIP. 19760705 200212 1 002
Tanggal: Juli 2014 Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi
(Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA) NIP. 19511114 198203 1 002
Tanggal: Juli 2014 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : RICKY DWI PRASETYA
NIM : 112102029
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI JUDUL : PERENCANAAN DAN
PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT.
PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN
Medan, Juli 2014
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulilah penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT karena atas
berkah, rahmat, dan hidayahNya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
tugas akhir ini dengan judul “Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)” yang merupakan suatu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program Diploma III Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Secara khusus, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang tidak
terhingga kepada Ayahanda Rianto dan Ibunda Syahridawati, karena atas materi,
dukungan, dan yang terpenting do’a yang telah kalian berikan serta curahan kasih
sayang yang telah penulis dapatkan, membuat penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir ini. Dan juga tak lupa kepada saudara-saudaraku, terima kasih banyak atas
perhatian dan semangat yang telah diberikan.
Dalam proses penulisan tugas akhir ini, penulis banyak mendapat bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis juga
mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA ketua Program Studi Diploma III
Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak selaku dosen pembimbing yang telah
4. PT. Perkebunan Nusantara III yang telah mengizinkan penulis melakukan
penelitian serta seluruh staf di perusahaan tersebut, terutama Bapak H.
Hadiwaluyo, yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan
penelitian.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka dari itu penulis meminta maaf apabila ada kesalahan. Dan dengan
kerendahan hati penulis juga berharap tugas akhir ini dapat berguna bagi kita
semua.
Akhirnya, penulis berserah diri kepada ALLAH SWT yang selalu
senantiasa melimpahkan petunjukNya dan memberikan perlindungan kepada kita.
Amin.
Medan, Juli 2014
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
BAB I : PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 3
D.Rencana Penulisan ... 4
a. Jadwal Penulisan ... 4
b. Rencana isi ... 5
BAB II : PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN... 7
A. Sejarah Ringkas ... 7
B. Struktur Organisasi ... 8
C. Job Description ... 10
D. Jaringan Usaha ... 36
E. Kinerja Usaha Terkini ... 38
BAB III : PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT. PERKEBUNAN
NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN... 43
A. Klasifikasi Biaya Operasional ... 43
B. Perencanaan Anggaran Biaya Operasional ... 44
C. Pengawasan Biaya Opersional ... 46
D. Penyimpangan Anggaran Biaya Operasional Terhadap Pelaksanaan Kegiatan Perusahaan ... 48
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN... 56
A. Kesimpulan ... 56
B. Saran ... 57
DAFTAR PUSTAKA... 59
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
1 Tabel Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir 4
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul
Lampiran 1. Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara III
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan yang didirikan baik itu yang bergerak dibidang jasa,
industri maupun dagang mempunyai tujuan utama yang ingin dicapai oleh
perusahaan antara lain untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal serta
menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
Agar tujuan ini tercapai, maka setiap perusahaan harus mempunyai sistem
dan prosedur yang baik dalam mengelola dan mengawasi semua kegiatan
yang ada di perusahaan tersebut. Dalam mencapai tingkat keuntungan yang
maksimal, tingkat biaya perlu direncanakan secara sangat hati-hati, terutama
dalam hubungannya dengan perencanaan dan pengawasan biaya.
Setiap perusahaan harus memiliki perencanaan dan pengawasan yang
dapat mengefesiensikan dan memgefektifkan kegiatan operasional
masing-masing bagian, yang menjadikan biaya operasional pada PT. Perkebunan
Nusantara III (Persero). Perencanaan merupakan fungsi penting diantara
semua fungsi. Perencanaan tidak hanya untuk mencapai tujuan saja tetapi
juga untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efesien yang merupakan
tujuan dari perusahaan tersebut. Perencanaan meliputi tindakan memilih dan
menghubungkan fakta-fakta masa lalu dengan perkiraan kejadian yang akan
terjadi dimasa mendatang untuk merumuskan aktivitas yang akan dilakukan
Perencanaan selalu diikuti dengan pengawasan. Pengawasan berarti
mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan dengan maksud mengevaluasi
prestasi kerja, apakah dapat dilakukan efisien atau apakah peran manajer
pelaksana dalam mengelola perusahaan telah berlangsung baik serta
menerapakan tindakan-tindakan korelatif sehingga hasilnya sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkaan.
Tanpa melihat sifat kegiatannya setiap perusahaan termasuk PT.
Perkebunan Nusantara III (Persero) ini, selalu mempunyai keterkaitan dengan
biaya umum, dan biaya administrasi, disamping menyangkut hal yang paling
esensial yaitu kesinambungan yang akurat terhadap biaya operasional tidak
dapat dipungkiri, untuk memcapai tujuan umum dari perusahaan yaitu untuk
memperoleh keuntungan, salah satu hal yang harus dilakukan perusahaan
adalah menekan beban yang harus dikeluarkan untuk melakukan hal tersebut,
perusahaan harus merencanakan hal yang matang mengenai anggaran beban
operasional perusahaan agar dapat mencegah timbulnya pengeluaran yang
tidak diinginkan serta meningkatkan efektivitas, tidak lupa disertai dengan
pengawasan biaya yang baik yaitu dalam artian biaya yang dikeluarkan harus
sesuai dengan apa yang sudah direncanakan perusahaan.
Mengingat pentingnya peranan biaya, maka penulis tertarik untuk memilih
B. Rumusan Masalah
Setiap perusahaan pasti mempunyai masalah dalam menjalankan aktivitas
operasinya. Oleh karena itu, dalam pembahasan lebih lanjut penulis
merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah perusahaan telah membuat perencanaan dan pengawasan biaya
opersional dengan efektif dan efisien ?
2. Bagaimana perusahaan melakukan perencanaan dan pengawasan biaya
operasional yang efesien ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian yang ingin diperoleh penulis sebagai berikut :
1. Untuk memperluas wawasan dan ilmu yang diterima di bangku kuliah,
dan mengetahui tentang perencanaan dan pengawasan biaya di dalam
suatu perusahaan.
2. Sebagai bahan masukan dalam menyusun perencanaan dalam
menentukan kebijakan-kebijakan penggunaan biaya operasional di
masa yang akan datang sehingga tujuan perusahaan terus mengalami
perkembangan tercapai.
3. Dapat dipakai sebagai perbandingan dan informasi dalam menambah
wawasan bagi rekan-rekan yang akan melakukan penelitian.
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan khususnya tentang
2. Bagi peneliti lain, sebagai bahan perbandingan bila suatu saat
mengadakan penelitian pada perusahaan yang sama,
3. Bagi perusahaan, dapat memberikan masukan tentang permasalahan
yang dihadapi khususnya dalam hal perhitungan harga pokok produksi.
D. Rencana Penulisan
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis akan menjelaskan sistematika
penelitian antara lain jadwal penelitian dan laporan penelitian.
1. Jadwal Penulisan
Untuk memudahkan pembaca mengenai jadwal penelitian, maka
[image:13.595.115.514.468.729.2]penulis akan menjelaskan sebagai berikut :
Tabel 1.1
Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir
No. Kegiatan
Juni 2014 Minggu
I II II IV
1 Pengesahan PenulisanTugas Akhir
2 Pengajuan Judul
3 Permohonan Izin Riset
4 Penunjukan Dosen Pembimbing
5 Pengumpulan Data
2. Rencana Isi
Untuk memudahkan pembaca mengenai laporan penelitian, maka
penulis akan menjelaskan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis akan menjelaskan tentang latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II : PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)
Pada bab ini penulis akan menjelaskan tentang sejarah
ringkas perusahaan, struktur organisasi perusahaan,
uraian tugas, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan.
BAB III : PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO ) MEDAN
Pada bab pembahasan ini akan menjelaskan tentang
klasifikasi beban operasional, perencanaan anggaran
No Kegiatan
Juni 2014 Minggu
I II III IV
7 Bimbingan Tugas Akhir
penyimpangan anggaran beban operasional terhadap
pelaksanaan kegiatan perusahaan.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab terakhir penulis memuat tentang kesimpulan
dari hasil penelitian dan mencoba memberikan beberapa
saran terhadap berbagai pihak yang terkait dalam
BAB II
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III ( PERSERO ) MEDAN
A. Sejarah Ringkas
Sejarah perseroan diawali dengan proses pengambilalihan
perusahaan-perusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintah Republik Indonesia
pada tahun 1958 yang dikenal dengan proses Nasionalisasi Perusahaan
Perkebunan Asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN). Tahun
1968, PPN direstrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara
Perkebunan (PNP) yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk badan
hukumnya diubah menjadi PT. Perkebunan (Persero).
Guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan usaha perusahaan
BUMN, Pemerintah merestrukturisasi BUMN subsektor perkebunan dengan
melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan
perampingan struktur organisasi. Diawali dengan langkah penggabungan
manajemen pada tahun 1994, 3 (tiga) BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT
Perkebunan III (Persero), PT Perkebunan IV (Persero), PT Perkebunan V
(Persero) disatukan pengelolaannya ke dalam manajemen PT. Perkebunan
Nusantara III (Persero).
Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah (PP) No.8 Tahun 1996
tanggal 14 Februari 1996, ketiga perseroan tersebut digabung dan diberi nama
Harun Kamil, SH, No.36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah disahkan Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No.C2-8331.HT.01.01.th.96 tanggal 8 Agustus 1996 yang dimuat didalam Berita
Negara Republik Indonesia No.81 tahun 1996 Tambahan Berita Negara No.
8674 Tahun 1996.
Seiring dengan perubahan pola berbisnis paradigma baru PT.
Perkebunan Nusantara III (Persero) telah merancang program transformasi
bisnis sejak bulan Agustus 2013 sebagai kata kunci dari “kinerja” PT.
Perkebunan Nusantara III (Persero) sedang melakukan perubahan terhadap
pola Target of strategic of business as usual menjadi pola target of strategic of business. Untuk mendukung keberhasilan program tersebut di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) secara sistematis dan berkesinambungan
melakukan upaya untuk mensosialisasikan program strategic initiative
melalui pemahaman dan penyebarluasan buku panduan tranformasi bisnis
unit. Usaha melalui instruksi langsung dari Distrik Manajer / General Manager setempat kepada jajarannya dan menginformasikan melalui majalah Nusa Tiga milik PT. Perkebunan Nusantara III (Persero).
B. Struktur Organisasi
Pada umumnya perusahaan mempunyai struktur organisasi yang
berbeda menurut kegiatan usahanya. Struktur organisasi merupakan kerangka
atau bagian yang menggambarkan jaringan hubungan yang menunjukkan
kedudukan, tugas dan tanggung jawab secara hirarki yang terdapat dalam
adalah struktur organisasi yang menggambarkan secara tegas garis,
wewenang dan tanggung jawab setiap bagian dalam organisasi.
Tanggung jawab fungsional dalam organisasi didasarkan pada
prinsip-prinsip adanya pemisahan tugas dan sekaligus diperlukan untuk mencegah
terjadinya kesalahan-kesalahan dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab pengorganisasian juga akan menjadikan kegiatan dan tugas-tugas suatu
perusahaan dapat dijalankan dengan baik dan teratur. Dengan kata lain
organisasi berguna untuk menghindarkan terjadinya
penyelewengan-penyelewengan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Dengan demikian struktur organisasi perusahaan merupakan gambaran
yang memperlihatkan susunan, fungsi departemen atau posisi mereka dalam
organisasi serta bagaimana hubungannya antara satu sama lainnya disamping
menunjukkan garis perintah maupun jalur jalan komunikasi formal. Sehingga
dapat tercipta suatu tim kerja yang kompak dalam usaha mencapai tujuan
yang ditetapkan oleh perusahaan.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara III No.
3.08/SKPTS/15/2014 tanggal 26 Februari 2014 tentang perubahan struktur
organisasi PT Perkebunan Nusantara III dalam rangka pelaksanaan
pencapaian tujuan maka ditetapkanlah perubahaan struktur organisasi yang
menyangkut fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari
C. Job Description
a. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan pimpinan
tertinggi yang membawahi dewan komisaris, direktur, serta setingkat
dibawahnya. Tugas dan wewenang rapat umum pemegang saham
(RUPS) sebagai berikut:
1. Mengangkat dan menghentikan dewan komisaris
2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penggunaan
modal/aset perusahaan sesuai dalam mencapai tujuan
3. Mengawasi dewan komisaris dalam melakukan tugas yang
telah dibedakan kepadanya oleh pemegang saham
b. Dewan Komisaris
Tugas pokok dewan Komisaris adalah :
1. Dewan komisaris yang terdiri dari 1 komisaris dan 4 anggota
bertugas untuk mengawasi direktur utama
2. Membantu pimpinan menginvestasikan dana perusahaan
c. Direktur Utama
Direktur utama mengambil keputusan dan pertanggung jawaban
utama atas jalannya dan tercapainya tujuan perusahaan serta
memelihara dan menjaga harta perusahaan. Tugas dan wewenang
direktur utama sebagai berikut:
1. Melaksanakan kebijaksanaan sesuai yang diatur didalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), menteri pertanian
selaku kuasa umum pemegang saham dan dewan komisaris
2. Menetapkan langkah-langkah pokok melaksanakan kebijakan
perusahaan di bidang produksi teknik, pengolahan, tenaga
manusia, keuangan dan pemasaran
3. Mengkoordinasi pelaksanaan tugas para anggota direksi dan
mengawasi secara umum
4. Bersama-sama anggota direksi lainnya perusahaan di dalam
dan di luar pengadilan
5. Bertanggung jawab kepada rapat umun pemegang saham
melalui dewan komisaris
d. Direktur Produksi
Mengelola bidang tanaman, teknik, pengolahan dan teknologi yang
berkaitan dengan fungsi tersebut di atas. Tugas dan wewenang direktur
produksi sebagai berikut:
1. Menyusun perencanaan di bidang pekerjaan yang tercantum
dalam kebijaksanaan direksi
2. Melaksanakan pengaturan-pengaturan dan pengendalian dari
unit-unit usaha dan sarana pendukungnya mencantum tanaman
(kultur teknis) produksi, teknologi, teknik dan sebagainya
3. Melaksanakan pemberian dan pengawasan terhadap kegiatan
4. Melaksanakan rencana-rencana rehabilitas dan investasi di
bidang tanaman maupun sarana pendukung produksi lainnya
dari unit-unit usaha yang telah ada
e. Direktur Keuangan
Direktur keuangan dalam melaksanakan tugasnya mengkoordinasi
kepala bagian keuangan, bagian akuntansi dan bagian pelelangan .
Tugas dan wewenang direktur keuangan sebagai berikut:
1. Merencanakan sumber-sumber dan yang diperoleh
2. Mencari dan memanfaatkan dana
3. Menganalisa laporan keuangan untuk menilai apakah
perusahaan mempunyai posisi keuangan yang baik
f. Direktur Sumber Daya Manusia/Umum
Direktur sumber daya manusia/umum tugasnya adalah
mengkoordinir kepala bagian umum, kepala bagian sumber daya
manusia, kepala bagian PKBL dan bagian hukum. Tugas dan
wewenang direktur sumber daya manusia/umum sebagai berikut:
1. Menyusun rencana, mengarahkan dan mengkoordinasi bidang
pengembangan sumber daya manusia dan mengadakan
pengkajian sumber daya manusia
2. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan penyelesaian
hukum dan agraria, kesempatan, kesehatan dan keamanan serta
g. Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan
Direktur pemasaran dalam melaksanakan tugasnya mengkoordinir
kepala bagian komersil, kepala bagian TI/TB, kepala bagian
perencanaan pengembangan bisnis hilir dan kepala bagian perencanaan
pengembangan bisnis hulu. Tugas dan wewenang direktur pemasaran
dan perencanaan pengembangan sebagai berikut:
1. Melakukan hubungan dengan perusahaan lain serta menerima
pesanan dari perusahaan
2. Melakukan riset pasar dan mengumpulkan informasi pasar
3. Mengembangkan pemasaran produksi baik dalam maupun luar
negeri
h. Kepala Bagian Kommersil
Tugas pokok kepala bagian komersil antara lain :
1. Mengevaluasi Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) &
RKO Bagian Komersil dan sasaran mutu dan monitoring
Strategic Planning dan RJP Bagian Komersil.
2. Mengevaluasi dan mernjamin program dan strategi penjualan,
kebijakanpemasaran yang berdasarkan informasi dan analisa
pasar.
3. Mengevaluasi dan menjamin penjualan komoditi termasuk
produk Datim yang dijual melalui PT. KPBN dan Bursa
4. Mengevaluasi harga Idea price penjualan CPO CSPO, CPO
Non CSPO dan limbah padat/eks rekening. 300 dan penjualan
CPO CSPO dan CPO Non CSPO melalui Bursa Berjangka
Jakarta.
5. Mengevaluasi dan mengajukan penjualan aktiva non produktif
melalui Kantor Lelang Negara.
6. Mengelola dan menjamin proses transaksi penjualan dan
administrasi pengiriman produksi Karet dan CPO ke
Pelabuhan ( Belawan/Dumai).
7. Mengevaluasi laporan penjualan secara priodik ( Harian,
Mingguan, Triwulan, Semester dan Tahunan ) sesuai ketentuan
yang berlaku.
8. Mengevaluasi dan menginformasikan biaya penjualan
(perbulan) dan harga penjualan CPO dan Karet yang
merupakan salah satu unsur pembentuk harga pembelian TBS
dan Karet pihak ke III ke Distrik/Unit Kerja.
9. Menjamin dan mengawasi Pengelolaan Instalasi Belawan
sebagai bagian operasional proses penjualan dalam hal
pergudangan, pemeriksaan/pengawasan mutu dan pengapalan
komoditi karet.
i. Kepala Bagian Tanaman
1. Mengevaluasi draft kebijakan, norma standard,
RJP/RKAP/RKO bidang Tanaman di Bagian/Distrik/Unit
dengan mengevaluasi RJP/RKAP/RKO tahun sebelumnya agar
tercapai sesuai dengan kondisi real untuk diusulkan ke Direksi.
2. Mengevaluasi draft investasi dan eksploitasi dibidang
Tanaman berdasarkan perkembangan internal dan eksternal
untuk diusulkan ke Direksi agar perusahaan memiliki arah
yang jelas untuk dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang
(RJP).
3. Mengevaluasi perencanaan strategis perusahaan di bidang
tanaman (Investasi dan Eksploitasi) jangka pendek dan jangka
panjang.
4. Mengevaluasi implementasi inovasi di bidang tanaman.
5. Monitoring dan Evaluasi kinerja di bidang tanaman
dibandingkan norma, trend dengan perusahaan sejenis.
6. Mengevaluasi peningkatan produktivitas di bidang tanaman
(Karet, kelapa sawit, tanaman pangan) di bandingkan dengan
RKAP dan pelaksanaan konservasi.
7. Mengevaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan kesepakatan
karya.
8. Mengevaluasi perencanaan pemupukan sesuai prinsip 5T
9. Mengevaluasi pemetaan luas areal statement kebun.
10. Mengevaluasi hasil kerja guna mencapai sasaran yang telah
ditentukan dengan optimal dan memastikan kinerja operasional
telah sesuai dengan sistem serta norma standard yang telah
ditentukan agar kegiatan operasional berjalan secara efektif
dan efisien.
j. Kepala Bagian Akuntansi
Tugas pokok kepala bagian akuntansi adalah :
1. Mengevaluasi usulan RKAP dan RKO bagian akuntansi untuk
diteruskan ke Direksi.
2. Mengevaluasi penyusunan dan penerbitan Laporan
Manajemen, Laporan Keuangan Konsolidasian Interim dan
Tahunan dengan cara mereview proses akuntansi untuk
disampaikan kepada Pemegang Saham dan stakeholder
lainnya.
3. Mengevaluasi laporan dari DM/Kebun/Unit mengenai
keakuratan serta kebenaran penyajian Laporan Manajemen
untuk bahan pengambilan keputusan manajemen.
4. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan/proses
akuntansi dengan cara mengevaluasi aktiva, kewajiban,
5. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan verifikasi
dengan cara memeriksa aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan
dan beban.
6. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan evaluasi sistem
internal control dan SIM PAU yang diterapkan oleh
perusahaan dengan cara membenahi kekurangan yang
dipandang perlu agar sesuai dengan kebijakan Direksi.
7. Menjamin, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan
pencatatan, aktiva serta menindaklanjuti dengan cara penilaian
asset untuk diusulkan penghapusan aktiva dalam rangka
mengendalikan dan mengoptimalkan asset perusahaan.
8. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
administrasi penjualan, persediaan hasil produksi, persediaan
bahan baku dan pelengkap dan alatalat kantor, administrasi
keuangan, aktiva tetap dan investasi dengan cara mengevaluasi
antara realisasi dengan RKAP untuk mempermudah
penyusunan Laporan Keuangan.
9. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan pencapaian kinerja
Bagian Akuntansi dan melakukan evaluasi untuk peningkatan
dan perbaikan kinerja.
k. Kepala Bagian Umum
1. Mengawasi dan memastikan legalisasi terhadap surat
perjanjian telah terlaksana sesuai dengan prosedur dan
peraturan hukum yang berlaku
2. Mengawasi dan memastikan inventarisasi peraturan perundang
– undangan telah terlaksana dengan baik.
3. Mengawasi dan memastikan terpenuhinya kebutuhan bantuan
hukum untuk kepentingan perusahaan
4. Mengawasi dan memastikan tepat waktunya pengurusan
perizinan di tingkat perusahaan.
5. Berupaya menumbuhkan kesadaran hukum melalui
dilakukannya sosialisasi kepada seluruh Karyawan Pimpinan
di Bagian/DM/Kebun/Unit.
6. Membantu pelaksanaan kajian rencana jangka panjang
perusahaan dari segi hukum, keamanan, pertanahan.
7. Mendampingi konsultan hukum dalam melaksanakan
aktivitasnya di perusahaan.
8. Menjamin terlaksananya program Transformasi Bisnis di
PTPN-III.
l. Kepala Bagian KBL
Tugas pokok kepala bagian KBL antara lain :
1. Mengawasi dan mengevaluasi penyusunan RKAP, RKA dan
bagian dan kebun/unit agar rencana kerja dan anggaran
terkendali.
2. Mengevaluasi Laporan pelaksanaan PKBL setiap
triwulan,semester dan tahunan dengan berpedoman pada Surat
Edaran Meneg BUMN No.: SE 433/MBU/2003 untuk
pencapaian kinerja.
3. Mengevaluasi penyaluran dana PKBL dengan mempedomani
Permen No.: PER-05/MBU/2007 agar dana yang dimaksud
tepat sasaran.
4. Mengevaluasi penerimaan pengembalian dana kemitraan dari
para mitra binaan dengan cara membandingkan piutang yang
telah jatuh tempo dengan jumlah penerimaan cicilan untuk
mengetahui tingkat kemacetan piutang.
5. Berupaya mengurangi risiko kemacetan pinjaman mitra binaan
antara lain dengan cara mempersyaratkan adanya agunan
sebagai jaminan dan mengasuransikan para mitra binaan agar
pinjaman dapat dikembalikan tepat waktu.
6. Melakukan pemantauan, monitoring dan pembinaan terhadap
Mitra Binaan antara lain dengan cara memberikan surat
teguran kepada Mitra Binaan untuk selanjutnya dapat
7. Melakukan Kordinasi dengan BUMN Pembina PKBL di
wilayah Sumatera Utara dengan cara`menyampaikan laporan
penyaluran dana PKBL agar tidak terjadi duplikasi bantuan.
m.Kepala Bagian Keuangan
Tugas pokok kepala bagian keuangan antara lain :
1. Mengevaluasi draft penyusunan RKAP dan RKO bagian
keuangan kepada Direksi, dengan cara melakukan koordinasi
antar bagian dan kebun/unit.
2. Mengevaluasi keuangan perusahaan secara cost effectivenes
untuk menjaga kondisi keuangan perusahaan yang sehat.
3. Menyetujui dan memenuhi uang kerja kebun/unit dengan cara
screening uang kerja yang diajukan kebun/unit sesuai
kebutuhan.
4. Menindaklanjuti permintaan pembayaran yang diajukan oleh
bagian terkait dengan cara mengevaluasi skala prioritas untuk
menjaga keseimbangan cashflow.
5. Mengevaluasi pengusulan penutupan asuransi terhadap asset
perusahaan dengan cara inventarisasi asset yang berisiko tinggi
untuk meminimalisir risiko perusahaan, melalui pengajuan
tuntutan ganti rugi.
6. Mengevaluasi dan menjamin penyelesaian klaim ganti rugi
dengan cara koordinasi kepada bagian teknis terkait dan pihak
7. Mengevaluasi Stock opname Kas dengan cara membandingkan
jumlah uang kas nyata dengan buku kas, untuk meyakini
kebenaran saldo kas.
8. Menjamin sosialisasi untuk setiap perubahan ketentuan umum
perpajakan dengan cara mereview Surat Edaran dan Instruksi
Kerja untuk diimplementasikan.
9. Menjamin pemenuhan kewajiban kepada negara yang meliputi
Deviden serta Penyetoran & Pelaporan Pajak.
10. Mengelola pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham
dengan cara koordinasi bersama bagian internal dan eksternal
untuk pertanggungjawaban pengelolaan perusahaan.
11. Mengevaluasi dan memberikan informasi keuangan kepada
Direksi dengan cara menyampaikan Laporan harian cash flow
untuk pertimbangan pengambilan keputusan.
8. Meng-evaluasi permintaan dana dari anggaran yang tersedia
terhadap PPAB P4T, P4S dan DPBB.
n. Kepala Bagian Pelelangan
Tugas pokok kepala bagian pelelangan adalah :
1. Mengevaluasi Rencana Kerja Anggaran Perusahaan ( RKAP )
untuk kebutuhan operasional Bagian Pelelangan dan
selanjutnya diajukan ke Bagian Keuangan.
di Bagian Pelelangan dan selanjutnya dikirim ke Bagian SDM
untuk proses persetujuan dan penetapan Direksi lebih lanjut.
3. Mengevaluasi kebutuhan barang dan bahan yang diperlukan
untuk kelancaran operasional Bagian Pelelangan.
4. Memberikan saran dan pendapat kepada Direksi terhadap
proses pelelangan/seleksi dilingkungan perusahaan agar
diperoleh alternatif sistem yang efektif dan efisien.
5. Memberikan data/informasi yang dibutuhkan oleh Auditor
untuk keperluan audit, baik internal maupun eksternal sehingga
auditor memperoleh bukti audit yang valid dengan tujuan
audit.
6. Merumuskan sistem dan prosedur pelelangan/seleksi
pengadaan barang dan jasa yang diperlukan perusahaan dan
prosesnya harus melalui Bagian Pelelangan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
7. Menyelenggarakan proses pelelangan/seleksi dengan sistem
penunjukan langsung, pemilihan langsung, pelelangan terbatas,
pelelangan umum, seleksi langsung, seleksi terbatas dan
seleksi umum untuk pekerjaanpengadaan barang dan jasa yang
diusulkan oleh Bagian Teknis terkait dan anggarannya telah
disetujui Direksi, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
.
o. Kepala Bagian Pengembangan
Tugas pokok kepala bagian pengembangan adalah :
1. Merencanakan program, target yang akan dicapai,
ditindaklanjuti dan evaluasi serta identifikasi kebutuhan
sumberdaya untuk pengembangan bisnis dan industri.
2. Memberikan alternatif skala prioritas terhadap potensi
perluasan areal dan pembangunan pabrik yang merupakan
pelaksanaan pengembangan bisnis dan industri.
3. Melakukan survey dan kajian terhadap rencana pengembangan
bisnis dan industri termasuk pembangunan kebun plasma di
sekitar unit usaha perusahaan.
4. Merencanakan dan menyusun kebutuhan dan sumberdaya
dalam melaksanakan pengembangan areal, bisnis dan industri.
5. Memantau pelaksanaan pengembangan areal, bisnis dan
industri.
6. Memberikan saran alternatif pola pendanaan maupun pola
kerjasama yang melibatkan mitra strategis dalam
melaksanakan pengembangan areal, bisnis dan industri. .
7. Membina kerjasama dengan bagian terkait, Distrik manajer
terkait dan unit terkait dalam melaksanakan tugas-tugas yang
p. Kepala Bagian Perencanaan dan Pengkajian
Tugas pokok kepala bagian perencanaan dan pengkajian adalah :
1. Mengkoordinir dan mengolah data/informasi dan alternatif
melalui usaha inkubasi bisnis serta pengembangan industri
hulu/hilir yang bisa diterapkan di PTPN III.
2. Mengkaji dan berupaya menemukan alternatif usaha dan
pengembangan Industri hulu/hilir yang realistis dan berbasis
pengembangan (knowledge base).
3. Mengkaji dan menganalisa secara mendalam penerapan
inovasi baru melalui inkubasi bisnis.
4. Menganalisa & mengevaluasi kajian hasil study kelayakan
rencana pengembangan industri hulu/hilir.
5. Menganalisa, mengkaji dan mengevaluasi peningkatan kinerja
operasional industri hulu/hilir yang sudah ada.
6. Menganalisa & mengevaluasi Blue print dan Master Plan
industri hulu/hilir kelapa Sawit dan Karet PTPN III.
q. Kepala Bagian SDM
Tugas pokok kepala bagian SDM adalah :
1. Mengevaluasi RKAP/RKO Bagian SDM secara berkala
dengan memantau realisasi pemakaian anggaran guna
mendapatkan gambaran yang riil tentang pemakaian biaya di
2. Mengevaluasi pelaksanaan proses assessment untuk tujuan
rekrutmen pemetaan dan promosi dengan menyusun program
dan metode assessment sesuai kebutuhan agar menghasilkan
data yang akurat untuk bahan pengambilan keputusan bagi
manajemen.
3. Mengkoordinir dan memantau pelaksanaan pengukuran
Competency Level Index dengan menggunakan CBHRM
Online guna mengetahui kesesuaian antara kompetensi
individu dengan kompetensi yang dipersyaratkan oleh jabatan
untuk keperluan penyusunan sistem pengembangan dan
remunerasi.
4. Mengkoordinir dan memantau penyusunan program pelatihan
yang disusun berdasarkan kebutuhan pelatihan bagi seluruh
karyawan melalui analisa hasil Individual Development Plan
dan mengevaluasi pelaksanaannya.
5. Mengkoordinir dan memantau pengelolaan knowledge sharing
yang efektif antar karyawan untuk mendukung terjadinya
pemerataan knowledge karyawan bekerjasama dengan Bagian terkait.
6. Mengkoordinir dan memantau pelaksanaan pemberian
penghargaan kepada karyawan untuk meningkatkan motivasi
7. Memonitoring pelaksanaan sistem penilaian karya atau
Competency Based Performance Management dengan
mengevaluasi setiap tahapan (Kesepakatan Karya, Bimbingan
Karya, Penilaian Karya) guna mendapatkan penilaian objektif
sebagai dasar perhitungan remunerasi.
8. Memonitoring pelaksanaan sistem manajemen karir atau
Competency Based Career and Succession Planning dengan
memberikan masukan kepada manajemen agar penempatan,
promosi, rekrutmen, mutasi maupun demosi karyawan sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
9. Memonitoring pelaksanaan proses hubungan industrial sesuai
dengan ketentuan yang berlaku agar permasalahan hubungan
industrial antara pekerja dan pengusaha dapat selesai dengan
baik.
r. Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan
Tugas pokok kepala bagian sekertariat perusahaan adalah :
1. Mengevaluasi RKAP/ RKO dan RJP agar target kinerja yang
ditentukan dapat dicapai.
2. Menjamin dan mengawasi dalam pelaksanaan prosedur
pemakaian uang kerja Bagian Sekretariat Perusahaan, Kantor
Penghubung Jakarta termasuk uang kerja Dewan komisaris
3. Menjamin terbentuknya citra perusahaan (Corporate Image) yang positif dan hubungan baik dengan stakeholders agar citra
perusahaan dapat meningkat.
4. Mengevaluasi pelayanan pada stakeholders atas setiap
informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan kondisi
perusahaan agar diperoleh informasi yang benar dan akurat.
5. Menjamin dokumentasi data-data dan dokumen yang terkait
dengan aktivitas perusahaan yang merupakan hasil evaluasi
bagian teknis terkait dan melakukan updating setiap bulannya
sehingga diperoleh data yang akurat.
6. Melaksanakan koordinasi, komunikasi dan konsultasi (3K)
dengan Bagian, Distrik Manajer, Kebun/Unit terkait sehingga
tugas-tugas dan kebijaksanaan yang digariskan Direksi dapat
terlaksana dengan baik.
7. Menjadi penghubung atau contact person antara perusahaan
dengan lembaga keuangan dan stakeholders.
8 Menjamin penyelenggaraan proses penerimaan calon rekanan
baru dan perpanjangan Daftar Rekanan Terseleksi (DRT)
sesuai dengan garis kebijaksanaan Direksi berdasarkan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta
melaksanakan evaluasi penerimaan calon rekanan baru.
1. Mengevaluasi dan mengajukan Program Kerja Audit Tahunan
yang telah disusun kepada Direktur Utama untuk mendapat
persetujuan dan menyampaikan kepada Meneg BUMN dengan
tembusan kepada Dewan Komisaris.
2. Mengevaluasi program pelaksanaan audit rutin.
3. Mengevaluasi laporan hasil audit rutin dan menyampaikan
kepada direktur Utama, Komite Audit dan Auditee.
4. Mengevaluasi dan menyetujui program dan pelaksanaan audit
khusus/investigasi sesuai penugasan dari Direktur Utama.
5. Menyetujui laporan hasil audit khusus/investigasi dan
menyampaikan kepada Direktur Utama.
6. Memberikan penilaian terhadap kecukupan sistem pengawasan
internal yang diterapkan, dan evaluasi pengelolaan Manajemen
Resiko serta meningkatkan proses tata kelola perusahaan yang
baik.
7. Mengkoordinir monitoring hasil tindaklanjut pemeriksaan
yang dilakukan oleh audit internal maupun eksternal dan
menyampaikan kepada Direktur Utama dan Komite Audit.
8. Bertindak sebagai koordinator pelaksanaan audit yang
dilakukan oleh pihak eksternal.
9. Membantu Direksi dalam pembahasan setiap permasalahan
10. Mengadakan pertemuan dengan Komite Audit untuk evaluasi
hasil audit secara berkala.
t. Kepala Bagian Tekhnik
Tugas pokok kepala bagian teknik adalah :
1. Mengevaluasi kebijakan dan norma standard RKAP (Rencana
Kerja Anggaran Perusahaan) dan RKO bagian teknik sesuai
instruksi kerja.
2. Menjamin dan mengevaluasi pengujian sarana dan metode
baru bidang teknik.
3. Mengevaluasi pengusulan sarana dan metode baru bidang
teknik.
4. Menjamin proses kalibrasi internal dan eksternal untuk
peralatan/instrumen kontrol unit pabrik, unit kebun dan rumah
sakit.
5. Menjamin dan mengevaluasi informasi Perkiraan Harga,
rencana kerja,
6. spesifikasi teknis dan syarat kerja teknis.
7. Menjamin dan mengevaluasi pembuatan kontrak dan SPJ di
Bagian Teknik.
8. Melakukan kunjungan ke unit kerja (kebun/pabrik) untuk
memonitor serta mengevaluasi kemajuan pencapaian sasaran
9. Menjamin dan mengevaluasi pelaporan investasi bidang teknik
yang diajukan oleh Unit/DM kepada Direksi.
10. Menjamin pengembangan sistem pemeliharaan dan eksploitasi,
sehingga kinerja perusahaan dapat lebih efektif, efisien dan
optimal.
11. Menngevaluasi usulan Rencana jangka pendek dan Rencana
jangka panjang bidang teknik.
11. Menjamin pengembangan manajemen teknik secara inovatif
guna pencapaian sasaran mutu yang lebih efektif dan efisien.
12. Menjamin dan mengevaluasi rencana kerja dan syarat-syarat
kerja di Bagian Teknik.
13. Mengawasi, mengevaluasi serta memberikan umpan balik
kepada unit kerja bidang teknik.
14. Menjamin terlaksananya program Transformasi Bisnis di
PTPN-III.
u. Kepala Bagian Teknologi
Tugas pokok kepala bagian teknologi adalah :
1. Mengevaluasi usulan RKAP dan RKO Pengolahan Kelapa
Sawit dan Karet dari PKS dan PPK, meliputi produksi, biaya
pengolahan serta investasi (Peralatan Laboratorium dan
Pengendalian Lingkungan/Limbah) berdasarkan potensi,
2. Mengevaluasi RKAP dan RKO Bagian Teknologi berdasarkan
rencana kebutuhan tenaga kerja serta pemakaian alat – alat
kantor/perlengkapan lainnya yang dibutuhkan untuk
operasional Bagian Teknologi.
3. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan Titip Olah Inti Sawit
dengan Pihak Ketiga.
4. Mengevaluasi kegiatan pengendalian lingkungan/limbah di
Kebun/Unit untuk jangka pendek dan jangka panjang untuk
pemenuhan dan penaatan Peraturan Perundangundangan yang
berlaku.
5. Mengevaluasi dan melaporkan kepada Direksi perihal produksi
pengolahan kelapa sawit dan karet setiap hari.
6. Menjamin dan mengevaluasi pembelian bahan baku
(TBS/Kompo/Lateks) dari Pihak III (Plasma/Rakyat), baik dari
segi volume pembelian (pemenuhan kapasitas pabrik) maupun
kontribusi laba terhadap Perusahaan.
7. Menjamin dan mengevaluasi mutu produksi kelapa sawit dan
karet mulai dari bahan baku hingga produk sesuai norma,
untuk mendukung pemenuhan volume penjualan dan
spesifikasi produk sesuai permintaan pasar/Pembeli.
8. Menjamin dan mengevaluasi persediaan dan
by-stock di pabrik dan risiko kehilangan produksi serta
pemenuhan target penjualan.
9. Mengevaluasi rencana anggaran kerja produksi yang akan
diolah pabrik dalam jangka panjang dan jangka pendek.
10. Mengevaluasi kinerja pengolahan pabrik dan pengendalian
lingkungan dibandingkan dengan target dan norma serta trend
yang terbentuk, sebagai bahan/dasar pertimbangan dalam
pemecahan masalah.
v. Kepala Bagian TI dan Transformasi Bisnis/CMR dan Manajemen
Resiko
Tugas pokok kepala bagian TI dan transformasi bisnis adalah :
1. Mengevaluasi Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP)
dengan cara mengevaluasi kinerja dan membandingkan
pencapaian RKAP tahun sebelumnya untuk menetapkan
program dan rencana kerja.
2. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Direksi
dalam
3. pelaksanaan Transformasi Bisnis dengan cara membadingkan
KPI dengan
4. target agar program yang telah disusun dapat tercapai.
5. Merencanakan, menyusun program dan action plan dari
Strategic Initiative PTB dan manajemen resiko dengan cara
6. Menyusun KPI tingkat perusahaan berdasarkan pencapaian
KPI tahun sebelumnya melalui monitoring dan evaluasi
sehingga terciptanya KPI yang objektif.
7. Menganalisa dan mengevaluasi program dan action plan dari
Strategi Initiative PTB dan manajemen resiko melalui rapat
dan forum grup diskusi sehingga program dan action plan
dapat dipahami.
8. Membantu Direksi dalam hal implementasi sistem manajemen
kepada semua yang terkait dengan cara memonitor dan
melaksanakan audit untuk melihat kesesuaian antara sistem
dengan realisasi dilapangan.
9. Mengevaluasi pencapaian program strategic initiative dan
manajemen resiko pertriwulan dengan cara menganalisis
program dengan target sehingga diketahui pencapaiannya.
10. Mensosialisasikan, melaksanakan, memantau dan
mengevaluasi pencapaian strategic target secara periodik
dengan penerapan Malcolm Baldrige Criteria for Performance
Excellence (MBCPE) untuk melihat efektivitas pencapaian
strategic target.
w.Kepala Bagian Umum
Tugas pokok kepala bagian umum adalah :
dengan memantau realisasi pemakaian anggaran guna
mendapatkan gambaran yang real tentang pemakaian biaya di
Urusan tersebut.
2. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Sosial, Keagamaan,
Olahraga, EBTA Madrasah dan Kepramukaan di Kandir,
Kebun/Unit.
3. Mengevaluasi ketersediaan dan pengadaan/perawatan alat2
APAR, Hydrant, APD di seluruh Bagian, kebun/unit PTPN-III.
4. Mengevaluasi dan mengawasi penyelenggaraan kesehatan
karyawan termasuk sarana dan prasarana yang tersedia seperti
Rumah Sakit, Klinik dan lain-lain.
5. Mengevaluasi keseluruhan kinerja operasional rumah sakit,
pedoman administrasi bidang kesehatan serta norma-norma
dan standard pelayanan bidang kesehatan dan obat-obatan.
6. Mengevaluasi dan menetapkan kebijakan perencanaan kerja
URTA sebagai pedoman tugas bidang unit kerja URTA.
7. Mengevaluasi penggunaan/perawatan perkantoran dan seluruh
mess-mess PTPN-III
x. Kepala Kantor Perwakilan Jakarta
Tugas pokok kepala bagian kantor perwakilan Jakarta adalah :
1. Mengevaluasi dan menganalisa anggaran RKAP dan RKO KPJ
2. Mengajukan permintaan uang kerja dan pengeluaran uang
kerja KPJ dan Dewan Komisaris serta mengevaluasi
penggunaan anggaran di Kantor Perwakilan Jakarta.
3. Mengevaluasi laporan pertanggung jawaban realisasi uang
kerja setiap bulannya antara lain :
• Pengeluaran Komisaris, Sekretaris Komisaris dan Komite
Audit.
• Pengeluaran KPJ dan Mess.
• Listrik, PAM, Telepon KPJ, TV media dan Mess.
• Pengobatan Karyawan dan pensiunan yang telah disahkan
dokter perusahaan.
• Pembelian Ticket Tamu Direksi, Direksi, konsultan atau
karyawan yang tugas ke Jakarta dengan izin prinsip direksi.
• Biaya tamu Direksi dan lain-lain sesuai anggaran.
4. Menjamin pengelolaan surat-surat yang berkaitan dari/untuk
Direksi dan seluruh Bagian/Kebun/unit maupun dari
Departemen/Instansi terkait serta pihak ketiga melalui
registrasi sehingga dapat menindak-lanjutinya untuk
kelancaran pekerjaan.
5. Mewakili Direksi/Kabag pada undangan atau rapat dari
kuasa / penghunjukan agar substansi rapat dapat diketahui dan
ditindaklanjuti dan melaporkannya secara tertulis atau lisan.
6. Membina kerjasama dan komunikasi yang baik dengan
Direksi,Komisaris, Pemegang Saham, Bagian/DM/Kebun/Unit
dan stakeholders melalui media komunikasi agar pekerjaan berjalan lancar.
7. Menjamin kesiapan dan kelancaran sarana dan prasarana
rapat-rapat yang diselenggarakan di KPJ, baik rapat-rapat Komisaris dan
Direksi/Kabag maupun rapat dengan pihak instansi terkait.
D. Jaringan Usaha
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan bergerak dalam bidang
usaha perkebunan dengan komoditi utama kelapa sawit dan karet. Perusahaan
melakukan pengolahan hasil tanaman dari kebun sendiri, kebun plasma
maupun dari pihak-pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.
Pengolahan komoditi dan produk dihasilkan di dalam negeri dan hasilnya
dipasarkan di dalam negeri maupun diekspor ke luar negeri. Adapun komoditi
dan produk yang diolah PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan berupa
komoditi kelapa sawit diolah menjadi minyak sawit (CPO) dan inti sawit.
Untuk mendukung pemasaran komoditi yang dihasilkan, seluruh BUMN
perkebunan di Indonesia telah membentuk PT Kharisma Pemasaran Bersama
Nusantara (PT KPBN) yang berkedudukan di Jakarta-Indonesia. PT KPBN
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan menjadikan minyak sawit
dan inti sawit sebagai komoditi utama yang memberikan kontribusi besar bagi
pendapatan perusahaan. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan
menggunakan penjualan dengan istilah pendapatan. Mutu produk minyak dan
inti sawit yang dihasilkan perusahaan sudah dikenal di pasar lokal dan
internasional dengan pasokan yang tepat waktu kepada pembeli.
1. Kelapa Sawit – Minyak Sawit dan Inti Sawit
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) menjadikan minyak dan inti
sawit sebagai komoditi yang memberikan kontribusi besar bagi
pendapatan perusahaan. Mutu produk minyak dan inti sawit yang
dihasilkan perusahaan sudah dikenal di pasar lokal dan internasional
dengan pasokan yang tepat waktu kepada pembeli
2. Karet - Lateks, Crumb Rubber dan Rubber Smoke Sheet
Di seantero dunia, Sumatera dikenal sebagai penghasil karet
bermutu tinggi, per 31 mei 2014 luas areal 37.715,50 hektar lahan PT
Perkebunan Nusantara III (Persero) diusahakan untuk menghasilkan
karet berkualitas terbaik di dunia. Mutu produk RSS-1, 1-,
SIR-20 dan lateks pekat mampu menembus pasar internasional, disejumlah
pabrik ban terbesar seperti Bridgestone, Good Year, Firestone,
Hankook, dan lainnya
Pabrik industri hilir karet didirikan pada tahun 1965 untuk
mengantisipasi perubahan fluktuasi pada karet alam dan persaingan kuat
karet sintesis PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) sekarang ini
memiliki tiga fasilitas pengolahan yang disebut dengan Rubber Threads, Rubber Dockfender, Rubber Article, Rubber Cownaf, Coveyor Belt,
Rubber Karlet dan Resin adalah produk utama pabrik-pabrik tersebut. Produk perusahaan telah menerima Indonesian Industries Standard (SII)
Certificate, International Quality Certificate ISO 9001: 2000 dan ISO 14001 1996, TUV dan OCOTEX
E. Kinerja Usaha Terkini
Kinerja perusahaan tahunan tahun 2013 berdasarkan Nomor Surat
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor:KEP-100/MBU/2002
tanggal 04 Juni 2002 dan Keputusan RUPS PT Perkebunan Nusantara III
(Persero) tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP) Tahun Buku 2013, tanggal 17 Januari 2013 dan Surat Persetujuan
Revisi RKAP Nomor:S-634/MBU/2013 tanggal 09 Oktober 2013 adalah
sehat – AA (double A) dengan rincian:
a. Nilai skor aspek keuangan = 61,50
b. Nilai skor aspek operasional = 13,00
c. Nilai skor aspek administrasi = 15,00
Total nilai skor 89,50
Berdasarkan hasil penilaian diatas, tingkat kesehatan perusahaan untuk tahun
1. Laporan posisi keuangan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan
entitas anak (konsolidasi) per 31 Desember 2013 ditutup dengan total
aset dan liabilitas/ekuitas sebesar Rp 11.016,57 milyar, dibanding
RKAP-P per 31 Desember 2013 sebesar Rp 12.093,48 milyar berada
dibawah Rp 1.076,91 milyar atau 8,90% dan dibanding per 31
Desember 2012 sebesar Rp 10.208,93 milyar mengalami peningkatan
sebesar Rp 807,64 milyar atau 7,91%
2. Jumlah penerimaan penjualan (termasuk anak perusahaan) dalam tahun
2013 mencapai Rp 5.732.518 juta dan laba PT Perkebunan Nusantara
III dan entitas anak (konsolidasi) laba sebelum PPh sebesar Rp 601.188
juta dan laba setelah PPh sebesar Rp 367.304 juta
3. Pencapaian laba komoditi karet dan kelapa sawit tahun 2013
memberikan kontribusi masing-masing sebesar 6,45% dan 93,55%
terhadap total laba (rugi) konsolidasi sebelum PPh
4. Penerimaan devisa dari penjualan produksi tahun 2013 sebesar USD$
71.318.020,81 atau setara Rp 735.873.128.093,-.
5. Penerimaan negara dari PPh pasal dua puluh sembilan (kini) atas laba
operasional tahun 2013 sebesar Rp 55.924 juta dari dividen atas
pembagian laba tahun 2012 sesuai keputusan RUPS dan Surat Menteri
Badan Usaha Milik Negara Nomor:S-756/MBU/2013 tanggal 20
6. Disamping perusahaan memperoleh keuntungan, juga memperluas
lapangan kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat serta
meningkatkan taraf hidup karyawan dan petani.
F. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan tertuang
dalam strategi usaha tahun 2013 dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan
(RJPP). Strategi usaha tahun 2013, yaitu:
1. Menjalin dan mengembangkan hubungan sinergi yang efektif dengan
mitra strategik untuk mewujudkan peluang bisnis
2. Melaksanakan manajemen berorientasi pasar, sensitif terhadap
kecenderungan industri dan pergerakan pasar, mencermati pesaing.
3. Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan kemampulabaan serta
pendapatan dan arus kas
4. Mematuhi aturan SHE-Safety, Health dan Environment-keselamatan, kesehatan, dan lingkungan
5. Melaksanakan keunggulan operasional agar perusahaan menjadi “cost effective”
6. Membangun budaya kerja yang kondusif dengan melaksanakan tata
nilai dan paradigma baru
7. Membangun dan mengimplementasikan manajemen sumber daya
Rencana Jangka Panjang (RJP) PT Perkebunan Nusantara III
(Persero) tahun 2010-2014 (sebelum RUPS) disusun selain untuk memenuhi
permintaan pemegang saham, sesuai Surat Keputusan Menteri Badan Usaha
Milik Negara No:KEP-102/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002, juga merupakan
rencana strategis perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya selama
[image:50.595.72.559.358.756.2]lima tahun kedepan, misalnya pada luas areal tanaman.
Tabel 2.1
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Luas Areal Tanaman
Luas Areal (Ha)
Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
I. Kebun Sendiri
1. TM
a. Karet
b. Kelapa Sawit
23.792,76 75.004,00 26.823,05 76.812,25 27.213,15 76.854,85 28.610,35 83.348,08 30.083,53 91.532,07
Jumlah 98.796,76 103.635,30 104.068,00 111.958,43 121.615,60
2. TBM/TU/TK/OPT
a. Karet
b. Kelapa Sawit
14.686,93 28.070,16 13.481,98 26.618,71 8.978,50 25.832,51 8.019,63 26.041,12 6.529,16 23.086,72
Jumlah 42.757,09 40.100,69 34.811,01 34.060,75 29.615,88
3. TM TP (ATP)
Jumlah 5.604,33 - - - -
Total 1+2+3 147.158,18 143.735,99 138.879,01 146.019,18 151.231,48
4. Planted Area
a. Karet
b. Kelapa Sawit
38.479,69 108.678,49 40.305.03 103.430,96 36.191,65 102.687,36 36.629,98 109.389.20 36.612,69 114.618,79
Total Planted Area 147.158,18 143.735,99 138.879,01 146.019,18 151.231,48 5. Lain-Lain 17.064,61 17.064,61 17.064,61 17.064,61 17.064,61
Total HGU PTPN III 164.222,79 160.800,60 155.943,62 163.083,79 168.296,09
II. Pengembangan Areal
a. Karet
b. Kelapa Sawit
- 3.200,00 4.000,00 5.000,00 3.000,00 8.000,00 5.000,00 10.000,00 - -
Jumlah 3.200,00 9.000,00 11.000,00 15.000,00 -
Total HGU PTPN III +
Pengembangan Areal 167.422,79 169.800,60 166.943,62 178.083,79 168.296,09
III. Kebun Plasma
TM
a. Karet
b. Kelapa Sawit
9.150,80 10.403,14 9.150,80 10.403,14 9.150,80 10.403,14 9.150,80 10.403,14 9.150,80 10.403,14
Jumlah 19.553,94 19.553,94 19.553,94 19.553,94 19.553,94
Areal Lain-Lain Plasma 749,84 749,84 749,84 749,84 749,84
BAB III
PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III
A. Klasifikasi Biaya Operasional
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) adalah perusahaan yang bergerak
dibidang budidaya kelapa sawit, dan karet. PT. Perkebunan Nusantara III
(Persero) terdapat beban operasional pada laporan laba rugi, yaitu :
1. Biaya administrasi dan umum
Pembagian biaya ini didasarkan pada keterlibatan biaya yang
dikeluarkan terhadap pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Demikian
pula halnya dengan biaya operasional, apabila terjadi pengeluaran maka
pengeluaran tersebut dicatat pada beban operasional yaitu :
Biaya administrasi dan umum terdiri dari :
a. Gaji, tunjangan dan biaya sosial karyawan pimpinan
b. Gaji, tunjangan dan biaya sosial karyawan pelaksana
c. Honorarium
d. Perjalanan dan penginapan
e. Beban perobatan
f. Pemeliharaan bangunan perusahaan
g. Pemeliharaan mesin dan inventaris
h. Pemeliharaan jalan, jembatan dan saluran air
j. Pemeliharaan alat pertanian dan inventaris
k. Iuran dan sumbangan
l. Pajak dan sewa tanah
m.Asuransi
n. Beban keamanan
o. Beban penerangan
p. Beban persediaan air
q. Beban lain-lain.
B. Perencanaan Anggaran Biaya Operasional
Dari pengertian perencanaan pada bab II, dapat diambil kesimpulan bahwa perencanaan adalah langkah awal perusahaan sebelum melakukan
kegiatan usaha, yang merupakan upaya untuk memutuskan apa yang akan
dilakukan, bagaimana, bila dan siapa yang melakukannya. Pengertian
perencanaan ini pada hakikatnya sama dengan perencanaan yang ada pada PT.
Perkebunan Nusantara III (Persero), karena sebelum menjalankan operasional
perusahaan, manajemen PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)merencanakan
terlebih dahulu apa yang akan dilakukan, bagaimana dan siapa yang
melakukannya, seperti strategi apa yang dilakukan, membuat anggaran beban
yang dikeluarkan dan lain sebagainya.
Perencanaan yang menggambarkan secara konkrit kedalam bentuk
kuantitatif yang dapat diukur dengan nilai uang atau lainya yang disebut
dengan “Anggaran”. Dalam suatu anggaran, hasil yang diharapkan oleh
ditetapkan. Karena perusahaan menyadari akan pentingnya merencanakan
anggaran, maka perusahaan berusaha membuat rencana anggaran
perusahannya serealisasi mungkin dan seakurat mungkin agar anggaran yang
direncanakan tidak terlalu kerendahan ataupun ketinggian. Anggaran disusun
berdasarkan atas realisasi tahun lalu dan banyak juga berdasarkan
faktor-faktor lain dan disesuaikan dengan rencana kerja perusahaan seperti realisasi
tahun berjalan, pertumbuhan ekonomi dan lain. Pada PT. Perkebunan
Nusantara III (Persero) “Anggaran” dijadikan sebagai alat perencanaan serta
pengawasan jangka pendek, dan merupakan bagian dari perencanaan jangka
panjang.
Perencanaan dan penyusunan anggaran biaya operasional pada PT.
Perkebunan Nusantara III (Persero) dikoordinasi oleh kepala bagian
masing-masing bidang, dibantu oleh staf admi/umum beserta kerani
pembukuan/administrasi. Dalam menyusun anggaran lebih dahulu kepala
bagian bersama semua unsur bagian dalam perusahaan mengadakan rapat
serta melaksanakan evaluasi pada pelaksanaan anggaran periode lalu.
Kemudian membahas rencana untuk penyusunan anggaran periode yang akan
datang. Sehingga anggaran yang disusun merupakan hasil kesepakatan
bersama dan benar-benar didukung oleh seluruh unit kerja yang ada dalam
perusahaan. Dengan demikian anggaran yang disusun nantinya bertujuan
untuk memudahkan terciptanya kerja sama yang saling mendukung.
estimasi anggaran. Anggaran perusahaan ini disebut estimated of expenditure
yaitu yang berlaku untuk jangka waktu satu tahun periode dari Januari sampai
dengan Desember. Masing-masing bagian kebun dan distrik berkewajiban
mengisi formulir yang diterima tentang rencana kerja dan anggaran beban
yang dibutuhkan selama satu tahun anggaran. Kemudian kepala bagian
keuangan serta kerani bagian keuangan mengelompokan dan menyusun
anggaran secara kesuluruhan. Untuk anggaran yang jumlah tergolong besar
biasanya perusahaan akan mengadakan rapat untuk membahas anggaran
tersebut.
Anggaran yang telah disusun oleh staf Admi/umum serta kerani bagian
keuangan diserahkan kepada Direksi untuk disetujui dan disahkan pada
RUPS. Kemudian masing-masing bagian,kebun, distrik bertanggung jawab
sebagai pelaksana pemakai rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP)
sebagai pedoman untuk melaksakan pekerjaan.
C. Pengawasan Biaya Operasional
Pengawasan merupakan fungsi terakhir yang dilaksanakan dalam manajemen. Dengan adanya suatu pengawasan dapat diketahui apakah
perencanaan yang telah dilakukan telah berjalan sesuai dengan apa yang
telah direncanakan. Cara yang dilakukan dalam pengawasan yaitu dengan
membandingkan segala sesuatu yang telah dijalankan dengan standar suatu
rencananya, serta melakukan perbaikan bilamana terjadi penyimpangan.
Realisasi diusahakan sesuai dengan anggaran yang telah dibuat oleh
Pengawasan biaya pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
dilakukan oleh bagian SPI dengan cara memeriksa (mengaudit) laporan
PB-71dan LM (Laporan Manajemen) setiap bulannya yang lengkap dan akurat.
Selain itu pengawasan terhadap anggaran biaya juga dilakukan dengan cara
membandingkan realisasi biaya dengan yang dianggarkan. Adapun prosedur
pengawasan biaya pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) adalah
sebagai berikut :
Pekerjaan di lapangan diawasi oleh mandor dan kerani tanaman yang
didukung oleh buku mandor, buku asisten, PB-10 (laporan ikhtisar harian
pekerjaan). Masing-masing laporan tersebut di atas diperiksa oleh asisten
afdeling dan Manager. Berdasarkan hasil laporan di atas dituangkan ke daftar upah. Buku ini diproses sehingga menghasilkan PB-71 (biaya
keseluruhan selama setahun) yang sudah diperiksa oleh ATU dan disahkan
oleh Managerkebun lalu dikirim kekantor direksi. Kemudian PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) juga melakukan pengawasan pada
bagian-bagian kebun, distrik yang berhubungan langsung dengan unsur
beban. Disamping itu juga melakukan pengawasan melalui anggaran,
dengan membandingkan anggaran dengan realisasi beban yang sebenarnya.
Kemudian mengevaluasi selisih yang terjadi untuk mengetahui
penyebabnya.
Prosedur penyusunan anggaran dipergunakan untuk mempersiapkan,
perusahaan melibatkan semua bagian yang berhubungan dengan
masing-masing biaya, yang dihubungkan dengan ruang lingkup aktivitas-aktivitas
bagian yang terkait serta dipengaruhi oleh hal-hal yang berkaitan dengan
timbulnya biaya operasional dari kegiatan perusahaan.
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), anggaran biaya perusahaan
disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang diharapkan kebijaksanaan
atasan dan dalam kondisi-kondisi umum perekonomian, sangat membantu
dalam menyusun anggaran. Selain itu, catatan historis atau pengalaman
tahun lalu pada umumnya menjadi dasar dalam penyusunan anggaran.
Untuk mengetahui pengawasan biaya operasional yang ditetapkan pada PT.
Perkebunan Nusantara III (Persero), maka dilakukan analisis penyimpangan
beban operasional dengan menggunakan perbandingan antara anggaran dan
realisasi. Perbandingan anggaran dan realisasi beban Administrasi dan
Umum disajikan pada lampiran 2.
D. Penyimpangan Anggaran Biaya Operasional Terhadap Pelaksanaan Kegiatan Perusahaan.
Dari hasil analisa dapat diketahui bahwa penyebab terjadinya
penyimpangan biaya operasional pada PT. Perkebunan Nusantara III
(Persero) penyusunan anggaran beban yang dibuat oleh perusahaan sudah
realitis tetapi pada pelaksnaannya ada beban yang mengalami kenaikan dan
Berikut ini dapat diuraikan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada
masing-masing administrasi pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
adalah sebagai berikut :
1. Beban gaji, tunjangan, dan biaya sosial karyawan pimpinan
Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 2.931.489.219,- atau 2,15% dengan beban yang dianggarkan sebesar Rp. 136.246.414.000,-
dan realisasinya sebesar Rp. 133.314.924.781,-
2. Gaji dan beban karyawan pelaksana
Mengalami penyimpangan unfavoreble sebesar Rp. 891.354.430,- atau 1,19% dengan beban yang dianggarkan sebesar Rp. 74.981.373.000,- dan
realisasinya sebesar Rp. 75.872.727.430,-
3. Pengangkutan, perjalanan dan penginapan dalam kebun
Mengalami penyimpangan unfavoreble sebesar Rp. 928.147.553,- atau 5,34% dengan beban yang dianggarkan Rp. 17.373.932.000,0- dengan
realisasinya Rp. 18.302.079.553,-
4. Pemeliharaan bangunan rumah
Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 203.493.458,- atau 17,95% dengan beban yang dianggarkan Rp. 1.133.466.000,- dengan
realisasinya Rp. 929.972.542,-
5. Pemeliharaan bangunan perusahaan
6. Pemeliharaan mesin dan instalasi
Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 288.999.551,- atau 66,92% dengan beban yang dianggarkan Rp. 431.890.000,- dengan
realisasinya Rp. 142.890.489,-
7. Pemeliharaan jalan, jembatan, dansaluran air
Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 301.615.131,- atau 74,57% dengan beban yang dianggarkan Rp. 404.448.000,- denagan
realisasinya Rp. 102.832.869,-
8. Pemakaian inventaris pertanian dan pabrik
Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 56.433.452,- atau 86,39% dengan beban yang dianggarkan Rp. 65.322.000,- denagan
realisasinya Rp. 8.888.548,-.
9. Pajak restribusi
Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 105.674.765,- atau 14,43% dengan beban yang dianggarkan Rp. 7832.506.000,- dengan
realisasinya Rp. 626.831.235,-
10. Premi asuransi
Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 105.968.675,- atau 39,16% dengan beban yang dianggarkan Rp. 270.571.000,- dengan
11. Keamanan dan pam swakarsa
Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 126.614.179,- atau 0,96% dengan beban yang dianggarkan sebesar Rp. 13.235.770.000,-
dengan realisasinya Rp.13.109.155.821,-
12. Penerangan
Mengalami penyimpangan unfavorable sebesar Rp. 518.701.375,- atau 9,34% dengan beban yang dianggarkan Rp. 5.554.822.000,- dengan
realisasinya Rp. 6.073.523.375,-
13. Persediaan air
Mengalami penyimpangan favorable sebesar Rp. 114.465.221,- atau 14,29% dengan beban yang dianggarkan Rp. 801.084.000,-
denganrealisasinya Rp. 686.618.779,-.
14. Honorarium
Mengalami penyimpangan unfavoreble sebesar Rp. 680.815.544,- atau 15,09%% dengan beban yang dianggarkan Rp. 4.510.600.000,- dengan
realisasi Rp. 5.191.415.544,-.
15. Mutu produksi (ISO 9000)
Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 1.677.482.735,- atau 38,35% dengan beban yang dianggarkan Rp. 4.374.188.000,- dengan
16. Pengendalian lingkungan (ISO 14000)
Mengalami penyimpangan unfavoreble sebesar Rp. 3.871.204.428,- atau 42,55% dengan beban yang dianggarkan Rp. 9.098.263.000,- dengan
realisasi Rp. 12.969.467.428,-
17. Sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (ISO 18000)
Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 1.150.523.668,- atau 23,08% dengan beban yang dianggarkan Rp. 4.985.944.000,- dengan
realisasi Rp. 3.835.420.332,-
18. Pengangkutan, perjalanan dan penginapan luar kebun
Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 680.815.544,- atau 29,68% dengan beban yang dianggarkan Rp. 4.510.600.000,- dengan
realisasi Rp. 5.191.415.544,-
19. Penelitian, pengembangan dan percobaan
Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 567.669.524,- atau 7,38% dengan beban yang dianggarkan Rp. 7.691.168.000,- dengan
realisasi Rp. 7.123.498.476,-
20. Pemeliharaan inventaris kecil
Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 369.548.272,- atau 19,42% dengan beban yang dianggarkan Rp. 1.902.609.000,- dengan
21. Pemakaian inventaris kecil
Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 408.604.933,- atau 11,26% dengan beban yang dianggarkan Rp. 3.628.946.000,- dengan
realisasi Rp. 3.220.341.067,-.
22. Pemakaian perlengkapan kantor
Mengalami penyimpangan unfavoreble sebesar Rp. 2.081.985.148,- atau 6,77% dengan beban yang dianggarkan Rp. 30.743.628.000,- dengan
realisasi Rp. 32.825.613.148,-.
23. Iuran, sumbangan dan CSR
Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 26.205.135.018,- atau 77,66% dengan beban yang dianggarkan Rp. 33.741.554.000,- dengan
realisasi Rp. 7.536.418.982,-.
24. Pendidikan dan pengembangan SDM
Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 8.967.884.020,- atau 44,31% dengan beban yang dianggarkan Rp. 20.239.141.000,- dengan
realisasi Rp. 11.271.256.980,-.
25. Lain-lain
Mengalami penyimpangan unfavoreble sebesar Rp. 13.931.812.299,- atau 43,11% dengan beban yang dianggarkan Rp. 32.314.267.000,- dengan
26. Komisaris
Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 3.349.611.284,- atau 54,51% dengan beban yang dianggarkan Rp. 6.145.265.000,- dengan
realisasi Rp. 2.795.653.716,-.
27. Kantor penghubung
Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 2.287.648.954,- atau 45,46% dengan beban yang dianggarkan Rp. 5.032.353.000,- dengan
realisasi Rp. 2.744.704.046,-.
28. Audit (independent auditor)
Mengalami penyimpangan unfavoreble sebesar Rp. 100.000.000,- atau 8,70% dengan beban yang dianggarkan Rp. 1.150.000.000,- dengan
realisasi Rp. 1.250.000.000,-
29. Konsultan – Internal
Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 4.841.328.975,- atau 59,21% dengan beban yang dianggarkan Rp. 8.177.222.000,- dengan
realisasi Rp. 3.335.893.025,-.
30. Jasa produksi karyawan
Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 15.756.953.570,- atau 4,90% dengan beban yang dianggarkan Rp. 321.741.543.000,- dengan
31. Uang jasa dan karyawan diestimasi
Mengalami penyimpangan unfavoreble sebesar Rp. 20.941.253.949,- atau 9,29% dengan beban yang dianggarkan Rp. 225.310.133.000,- dengan
realisasi Rp. 246.251.386.949,-.
32. Instansi terkait
Mengalami penyimpangan unfavoreble sebesar Rp. 380.116.000,- atau 33,37% dengan beban yang dianggarkan Rp. 1.139.091.000,- dengan
realisasi Rp. 1.519.207.000,-.
33. Amortisasi aktiva tidak berwujud
<