• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PENGGUNAAN ANTIPLATELET PADA PASIEN STROKE ISKEMIK (Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI PENGGUNAAN ANTIPLATELET PADA PASIEN STROKE ISKEMIK (Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo)"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

ARISA SAMHANIAH

STUDI PENGGUNAAN ANTIPLATELET PADA

PASIEN STROKE ISKEMIK

(Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Sidoarjo)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT atas karunia rahmat dan

hidayah-NYA, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul STUDI

PENGGUNAAN ANTIPLATELET PADA PASIEN STROKE ISKEMIK (Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo).

Skripsi ini diajukan oleh penulis untuk memenuhi syarat mencapai gelar

sarjana farmasi pada program studi farmasi fakultas ilmu kesehatan universitas

muhammadiyah malang. Oleh adanya keterbatasan ilmu dan pengetahuan maka

penulis membutuhkan dukungan serta peran dari pihak lain dalam penyelesaian

skripsi ini. Dengan demikian, pada kesempatan tersebut penulis dengan segala

ketulusan hati ingin menyampaikan terima kasih kepada

1. ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA sehingga

penulis tergerak hatinya dan mampu untuk segera menyelesaikan tugas

skripsi ini dengan semaksimalnya.

2. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas

Ilmu Kesehatan yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk

menuntut ilmu di Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Direktur RSUD Kabupaten Sidoarjo beserta jajaran yang telah mengijinkan

dan memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di

RSUD Kabupaten Sidoarjo.

4. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt. selaku Ketua Prodi Farmasi

Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku pembimbing I yang telah

meluangkan waktunya untuk selalu membimbing penulis dalam

memperbaiki tulisan dan karya skripsi tersebut.

5. Bapak Drs. Didik Hasmono, MS., Apt. selaku pembimbing II yang telah

meluangkan waktu untuk mengarahkan, mendidik, serta memotivasi penulis

dalam penulisan tugas skripsi tersebut.

6. Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS. selaku penguji I dan Ibu Dra.

Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS. selaku penguji II yang telah memberikan

(5)

v

tulisannya serta pertanyaan-pertanyaan yang membuka wawasan penulis

lebih dalam.

7. Seluruh Staf dan Pegawai RMK RSUD Kabupaten Sidoarjo yang telah

banyak membantu penulis dalam proses pemilihan dan penyalinan data.

8. Seluruh Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah

banyak membantu dan mendukung penulis dalam penyelesaian tugas-tugas

kuliah, yang telah bersedia mengajarkan ilmu yang bermanfaat bagi penulis

dan mendidik penulis menjadi pribadi calon apoteker yang

bertanggungjawab.

9. Seluruh Staf Tata Usaha Program Studi Farmasi dan Staf Tata Usaha

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah

banyak membantu dalam proses administrasi penulis.

10.Ucapan rasa terima kasih dan syukur terungkap dengan penuh rasa hormat

untuk kedua orang tua penulis Mama Ismi Erna Musyawarah dan Ayah Arif

Lukman Hakim yang senantiasa memanjatkan doa dan menghantarkan

semangatnya dengan cara apapun agar penulis mampu menyelesaikan tugas

skripsi tersebut.

11.Untuk kakak tercinta Bithonah Arie Prasadhani yang selalu mendukung

apapun segala pilihan penulis dan selalu memberikan motivasi terhebatnya

serta untuk Adik Alisna Imtihana Khadijah dan Aldiera Fatma Azzahrah

yang selalu memiliki cara tersendiri untuk membuat kakaknya semangat

mengerjakan tugas skripsi ini.

12.Untuk teman berkarya Rahmad Yulianto yang selalu memberikan ide

kreatif, memberikan solusi dari masalah selama penelitian, dan yang selalu

membuka wawasan untuk selalu belajar, sabar, dan ikhlas

13.Untuk sahabatku Ratna Yulia, Rikke Prenanda, dan Anjar Dwi yang selalu

bersedia mendengarkan keluh kesah dan rintangan selama penulis menjalani

studi strata-1 farmasi ini.

14.Untuk teman-teman Geng-gong NeHar, Maharani, Aeny, Ismaya, Tenthnia,

Nada, Mumut, Nabila, Atikah, Ferawati terima kasih atas waktu dan

kesempatan selama ini yang telah bersedia memberikan pengertian yang

(6)

vi

15.Untuk teman-teman farmasi 2012 yang belum disebutkan namanya, penulis

sampaikan mohon maaf dan terima kasih atas waktu dan dukungannya

selama ini

16.Untuk adik-adik farmasi 2013 dan 2014 yang mengajarkan banyak hal

kepada penulis terlebih mengajarkan tanggungjawab dan berbagi.

17.Semua pihak yang belum dapat disebutkan namanya, penulis mohon maaf

sebesar-besarnya dan terima kasih banyak atas bantuan yang diberikan

karena keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan

doa yang kalian berikan. Terima kasih

Semoga ALLAH SWT melimpahkan rahmat dan anugerah-NYA atas segala

bantuan, dukungan, dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis dalam

penyusunan naskah skripsi ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan sarah

yang membangun dari pembaca. Terakhir yang dapat disampaikan, penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat pada khususnya bagi penulis dan bagi

pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 4 Juni 2016

Penyusun

(7)

vii RINGKASAN

STUDI PENGGUNAAN ANTIPLATELET PADA PASIEN STROKE ISKEMIK

Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo

Stroke atau disebut penyakit cerebrovascular adalah kelainan pada penyakit neurologi yang terjadi pada pembuluh darah di otak. Stroke berhubungan erat dengan kelumpuhan, hilangnya kemampuan berbicara, dan menurunnya kemampuan neurologis (Brust, 2012). Stroke berawal dari kejadian defisit serebral yang berlangsung cepat dalam jangka waktu 24 jam, menyebabkan kematian dengan gejala yang terjadi pada sistem vascular disebut sebagai Transient Ischemic attack (TIA). TIA merupakan bagian awal dari disfungsi neurologi yang ditandai dengan kelumpuhan dan atau hilangnya kemampuan pandang yang biasanya terjadi cepat selama kurang dari 24 jam (Brust, 2012). Penyakit serebrovaskular iskemik terutama disebabkan oleh trombosis, emboli dan hipoperfusi, yang semuanya dapat menyebabkan penurunan Cerebral Blood Flow (CBF) yang mempengaruhi fungsi neurologis. Otak hanya menerima 20% dari output jantung, sehingga menyebabkan kerusakan otak permanen (Guo et al., 2013).

Pengobatan stroke dilakukan berdasarkan bagaimana stroke terjadi, dilakukan melalui terapi farmakologi dengan kombinasi beberapa jenis obat seperti neuroprotektan, agen pengencer darah, antihipertensi, dan antihiperlipid, terkadang diperlukan juga tindakan non-farmakologi seperti pembedahan (Anonim, 2014). Pada stroke yang disebabkan adanya penyumbatan pada aliran darah menuju otak, terapi bertujuan untuk membuka jalur aliran darah tersebut dan meminimalisir sumbatan (Anonim, 2013).

Terapi antiplatelet diperlukan dalam meningkatkan mobilitas dan perbaikan kondisi pasien, antiplatelet tersebut yang akan memperlancar aliran darah menuju otak dan memperbaiki asupan kebutuhan pasien stroke. Pengobatan lini pertama khusus pada stroke iskemik adalah pengobatan antiplatelet ataupun antikoagulan (Kumar and Clark, 2012). Pada tahap awal setelah terjadinya stroke iskemik, pasien harus diberikan terapi antiplatelet untuk menurunkan resiko kematian pada sistem vaskular dan menurunkan terjadinya stroke berkepanjangan (Brust, 2012). Antiplatelet dapat menurunkan faktor resiko terjadinya kematian paska stroke dengan presentase 22% (Furie et al., 2011).

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pola penggunaan antiplatelet di RSUD Kabupaten Sidoarjo. Pola penggunaan tersebut meliputi pemilihan jenis obat tunggal maupun kombinasi, regimentasi dosis, dan lama pemberian.

Metode penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan metode pengambilan data secara retrospektif yang didasarkan pada rekap medik pasien stroke iskemik yang diambil dan diolah dari Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo pada periode Oktober-Desember 2015. Diperoleh data sampel sesuai kriteria inklusi sebanyak 73 pasien.

(8)

viii

(9)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

DAFTAR SINGKATAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan Umum ... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ... 4

1.4. Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Bagi Peneliti ... 4

1.4.2 Bagi Rumah Sakit ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Definisi Stroke ... 5

2.2 Epidemiologi Stroke ... 5

2.3 Etiologi Stroke ... 6

2.4 Patofisiologi Stroke ... 8

2.4.1 Patofisiologi Stroke Iskemik ... 8

2.4.2 Patofisiologi Stroke Hemorage ... 12

2.5 Faktor Risiko Stroke ... 14

2.5.1 Faktor Risiko Dapat Diubah ... 14

2.5.2 Faktor Risiko Tidak Dapat Diubah ... 15

2.6 Gejala Klinis Stroke ... 16

2.7 Terapi Umum Stroke Iskemik ... 18

2.7.1 Trombolitik ... 18

2.7.2 Antikoagulan ... 19

2.7.3 Antiplatelet ... 20

2.7.4 Antihipertensi ... 25

2.7.5 Antihiperlipid ... 27

2.7.6 Neuroprotektan ... 28

2.8 Penggunaan Antiplatelet pada Stroke Iskemik ... 28

(10)

x

3.1 Kerangka Konseptual ... 30

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 33

4.1 Rancangan Penelitian ... 33

4.2 Populasi dan Sampel ... 33

4.2.1 Populasi ... 33

4.2.2 Sampel ... 33

4.2.3 Kriteria Inklusi ... 33

4.2.4 Kriteria Eksklusi ... 33

4.3 Bahan Penelitian ... 34

4.4 Instrumen Penelitian ... 34

4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ... 34

4.6 Definisi Operasional ... 34

4.7 Metode Pengumpulan Data ... 35

4.8 Analisis Data ... 35

BAB V HASIL PENELITIAN ... 36

5.1 Jumlah Sampel Penelitian ... 36

5.2 Data Demografi Pasien ... 37

5.2.1 Jenis Kelamin ... 37

5.2.2 Usia ... 37

5.2.3 Status Penjaminan Pengobatan ... 38

5.3 Faktor Risiko ... 38

5.4 Manajemen Terapi Stroke ... 39

5.4.1 Pola Penggunaan Antiplatelet ... 39

5.4.2 Pola Pergantian Antiplatelet... 39

5.4.3 Terapi Stroke Iskemik ... 40

5.4.4 Lama Penggunaan Antiplatelet ... 41

5.5 Lama Perawatan MRS ... 42

BAB VI PEMBAHASAN ... 43

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 52

7.1 Kesimpulan ... 52

7.2 Saran ... 52

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Tindakan untuk mengetahui gejala stroke ... 17

Tabel II.2 Farmakokinetik aspirin ... 21

Tabel II.3 Sediaan aspirin di Indonesia ... 22

Tabel II.4 Farmakokinetik clopidogrel ... 23

Tabel II.5 Sediaan clopidogrel di Indonesia ... 24

Tabel II.6 Farmakokinetik dipiridamol ... 24

Tabel II.7 Sediaan dipiridamol di Indonesia ... 25

Tabel II.8 Contoh golongan antihipertensi dan obatnya ... 26

Tabel V.1 Distribusi usia ... 37

Tabel V.2 Distribusi faktor risiko ... 38

Tabel V.3 Distribusi pola penggunaan antiplatelet ... 39

Tabel V.4 Distribusi pola pergantian antiplatelet ... 39

Tabel V.5 Distribusi terapi stroke iskemik ... 40

Tabel V.6 Distribusi lama penggunaan antiplatelet ... 41

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Klasifikasi stroke ... 8

Gambar 2.2 Mekanisme pembentukan plak arterosklerosis ... 10

Gambar 2.3 Klasifikasi stroke iskemik ... 11

Gambar 2.4 Penurunan fungsi neurologi pada stroke ... 12

Gambar 2.5 Perdarahan intraserebral ... 14

Gambar 2.6 Mekanisme kerja antiplatelet pada stroke iskemik ... 20

Gambar 2.7 Mekanisme kerja aspirin pada stroke ... 21

Gambar 3.1 Kerangka konseptual ... 31

Gambar 3.2 Kerangka operasional ... 32

Gambar 5.1 Skema jumlah sampel ... 36

Gambar 5.2 Distribusi jenis kelamin ... 37

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup... 59

Lampiran 2 Surat Pernyataan ... 60

Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian ... 61

Lampiran 4 Surat Layak Etik ... 62

Lampiran 5 Daftar Nilai Normal ... 63

Lampiran 6 Tabel induk pasien ... 65

(14)

xiv

DAFTAR SINGKATAN

ACE-I = Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor

ADP = Adenosine Diphosphate

AHA = American Heart Association

APCSC = Asia Pacific Cohort Studies Collaboration

ARB = Angiotensin Reseptor Bloker

ASA = American Stroke Association

ATP = Adenosine Triphosphate

C = Celcius

CBF = Cerebral Blood Flow

CCB = Calcium Chanel Bloker

Cl = Klorida

COX = Siklooksigenase

CVA = Cerebrovascular Accident

dl = Desi liter

EGC = Electro Cardio Graph

et al = Et Alli

FDA = Food and Drug Association

GCS = Glasgow Coma Scale

GDP = Gula Darah Puasa

GDPP = Gula Darah Postprandial

GDS = Gula Darah Sesaat

GI = Gastrointestinal

GP = Glikoprotein Trombosit

Hb = Hemoglobin

Hct = Hematokrit

HDL = High Dencity Lipoprotein

ICH = Intracerebral Hemorrage

IST = International Stroke Trial

IV = Intravena

K = Kalium

KRS = Keluar Rumah Sakit

LDL = Low Dencity Lipoprotein

LED = Laju Endap Darah

LMWH = Low Molecul Weight Heparin

mEq = milli equivalen

mg = Milligram

mmHg = Millimeter Hydragyrum

MRFIT = Multiple Risk Factor Intervention Trial

MRI = Magnetic Resonance Imaging

(15)

xv

Na = Natrium

RBC = Red Blood Cell

RR = Respiration Rate

r-TPA = Recombinant Tissue Plasminogen Activator

P.O = Per Oral

SAH = Subarachnoid Hemorrage

SGOT = Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase

SGPT = Serum Glutamic Pyruvic Transaminase

SSP = Sistem Saraf Pusat

TG = Trigliserida

TIA = Transient Ischemic Attack

WBC = White Blood Cell

(16)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Alawneh, J.A., Clatworthy, P.L., Morris, R.S., Warburton, E., 2011. Stroke Management. BMJ Publishing Group, Clinical Evidence 06:201.

Albers, G.W., Amarenco, P., Easton, J.D., Sacco, R.L., Teal, P., 2001. Antithrombotic and Thrombolytic Therapy for Ischemic Stroke. CHEST, 119:300S–320S.

Amarenco, P., Bogousslavsky, J., Caplan, L.R., Donnan, G.A., Hennerici, M.G., 2009. Classification of Stroke Subtypes. Cerebrovasc Dis, 27:493–501.

American Heart Association, 2011. Heart Disease and Stroke Statistics. Circulation, 123:e18-e209.

American Stroke Association, 2012. Stroke. Power to End Stroke, 6/12LN1466.

Anonim, 2002. Stroke Signs and Symptoms. San Francisco: UCSF Clinics & Centers.

Anonim, 2009. Let’s Talk About Risk Factors for Stroke. America: American Stroke Association.

Anonim, 2012. Ischaemic Stroke. The Information Standard, Item code: A01F35.

Anonim, 2013. Stroke Risk Scorecard. National Stroke Association, diakses tanggal 22 Nopember 2015.

Anonim, 2013. Stroke Treatment. Greenville: American Stroke Association.

Anonim, 2014. Stroke Treatment. America: NHS Choices.

Anonim, 2015. Stroke Signs and Symptoms. America: Centers for Disease Control and Prevention.

Anonim, 2015. What Are the Signs and Symptoms of a Stroke?. America: National Institutes of Health.

(17)

xvii

Aronowski, J., Zhao, X., 2011. Molecular Pathophysiology of Cerebral

Hemorrhage Secondary Brain Injury. American Stroke Association,

42:1781-1786.

Ashu, A., Parveen, A., Mamta, K., Sunil, K., 2010. Cerebral Ischemic Stroke: Sequels of Cascade. International Journal of Pharma and Bio Sciences, 1(3).

Awtry, A.H., Loscalzo, J., 2000. Aspirin. Circulation, 101:1206-1218.

Bates, E.R., Lau, W.C., Angiolillo, D.J., 2011. Clopidogrel–Drug Interactions. Journal of the American College of Cardiology, 57(11).

Brust John, C.M., 2012. Current Diagnosis & Treatment Neurology, Second Edition. New York: The Mc-Graw-Hill Companies, pp 102-127.

Calderon, R.M., Cubeddu, L.X., Goldberg, L.B., Schiff, E.R., 2010. Statins in the Treatment of Dyslipidemia in the Presence of Elevated Liver

Aminotransferase Levels: A Therapeutic Dilemma. Mayo Clin Proc,

85(4):349-356.

Cannon, C.M., Levy, P., Baumann, B.M., Borczuk, P., Chandra, A., Cline, D.M., Diercks, D.B., Hiestand, B., Hsu, A., Jois, P., Kaminski, B., Nowak, R.M., Schrock, J.W., Varon, J., Peacock, W.F., 2013. Intravenous Nicardipine and Labetalol Use in Hypertensive Patients With Signs or Symptoms Suggestive of end-Organ Damage in the Emergency Department: A Subgroup Analysis of the CLUE Trial. BMJ Open, 3:e002338.

Cote, Robert., Zhang, Yu., Hart, Robert, G., McClure, Leslie, A., Anderson, David, C., Talbert, Robert, L., 2014. Does the combination ASA/clopidogrel confer better long-term vascular protection? American Academy of Neurology, 82:382–389

Donadini, M.P., Douketis, J.D., 2010. Combined Warfarin-Aspirin Therapy: What Is The Evidence For Benefit And Harm And Which Patients Should (And Should Not) Receive It?. Journal of Thrombosis and Thrombolysis, 117(19).

Dong, Y.F., Kataoka, K., Tokutomi, Y., Nako, H., Nakamura, T., Toyama, K., Sueta, D., Koibuchi, D., Yamamoto, E., Ogawa, H., Mitsuyama, S.K., 2011. Beneficial Effects of Combination of Valsartan and Amlodipine on

Salt-Induced Brain Injury in Hypertensive Rats. The Journal of Pharmacology

(18)

xviii

Douketis, J.D., 2011. Perioperative Management of Patients Who Are Receiving Warfarin Therapy: An Evidence-Based and Practical Approach. BLOOD, 117(19).

Dovizio, M., Tacconelli, S., Sostres, C., Ricciotti, E., Patrignani, P., 2012. Mechanistic and Pharmacological Issues of Aspirin as an Anticancer Agent. Pharmaceutical, 5:1346-1371.

Fahimfar, N., Khalili, D., Mohebi, R., Azizi, F., Hadaegh, F., 2012. Risk Factors for Ischemic Stroke; Results from 9 Years of Follow-Up in A Population Based Cohort of Iran. BMC Neurology, 1471-2377/12/117.

Francis, A.A., Pierce, G.N., 2011. An Integrated Approach for The Mechanisms Responsible for Atherosclerotic Plaque Regression. Exp Clin Cardiol, 16(3):77-86.

Fugate, J.E., Rabinstein, A.A., 2015. Absolute and Relative Contraindications to IV r-TPA for Acute Ischemic Stroke. The Neurohospitalist, 5(3) 110-121.

Furie, K.L., et al, 2011. Guidelines for the Prevention of Stroke in Patients with Stroke or Transient Ischemic Attack. Stroke, 42:227-276.

Goldstein, L.B., 2011. Guidelines for the Primary Prevention of Stroke. American Stroke Association, 42:517–584.

Guo, Y., Li, P., Guo, Q., Shang, K., Yan, D., Du, S., Lu, Y., 2013. Pathophysiology and Biomarkers in Acute Ischemic Stroke –A Review. Tropical Journal of Pharmaceutical Research, 12 (6): 1098-1105.

Hacke, W., Kaste, M., Bluhmki, E., Brozman, M., Dávalos, A., Guidetti, D., Larrue, V., Lees, K.R., Medeghri, Z., Machnig, T., Schneider, D., Kummer, R., Wahlgren, N., Toni, D., 2008. Thrombolysis with Alteplase 3 to 4.5 Hours after Acute Ischemic Stroke. The New England Journal of Medicine, 359(13):17-29.

Hossmann, K.A., Heiss, W.D., 2012. Textbook of Stroke Medicine. London: Cambridge University Press, page 1-10.

(19)

xix

KEMENKES RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Bakti Husada, hal 91-94.

Khan, N.A., Yun, L., Humphries, K., Kapral, M., 2010. Antihypertensive Drug Use and Adherence after Stroke. American Stroke Association, 41:1445-1449.

Kumar, P., Clark, M., 2012. Clinical Medicine Eight Edition. London: ELSEVIER, pp 1096-1097.

Lee, M., Saver, J.L., Hong, K.S., Hao, Q., Chow, J., Ovbiagele, B., 2012. Renin-Angiotensin System Modulators Modestly Reduce Vascular Risk in Persons with Prior Stroke. American Stroke Association, 43(1): 113–119.

Lee, M., Wu, Y.L., Saver, J.L., Lee, H.C., Lee, J.D., Chang, K.C., Wu, C.Y., Lee, T.H., Wang, H.H., Rao, N.M., Ovbiagele, B., 2014. Is clopidogrel better than aspirin following breakthrough strokes while on aspirin? A retrospective cohort study. BMJ Open, 4:e006672.

Maas, M.B., Safdieh, J., 2009. Ischemic Stroke: Pathophysiology and Localization. Hospital Physician Board Review Manual, 13(1).

Malykh, A.G., and Sadaie, M.R., 2010. Piracetam and Piracetam-Like Drugs. Springer International Publishing, 70(3):287-312.

Mandal, D.K., 2013. World Stroke Day 2012. Stroke Foundation of Bengal, Regd. No. 37041 of 2006-2007.

Mozaffarian, D., et al, 2012. Prevalence of stroke by age and sex. Circulation, 131:e29-e322.

Nomani, F., and Kamal, A.K., 2012. Citicoline in the Treatment of Acute Ischaemic Stroke: An International, Randomized, Multicentre, Placebo-Controlled Study (ICTUS Trial) is the Use of Citicoline is Beneficial for Acute Ischaemic Stroke. Cerebrovascular disease, 380(3):49-57.

(20)

xx

Palacio, S., Hart, R.G., Pearce, L.A., Benavente, O.R., 2012. Effect of Addition of Clopidogrel to Aspirin on Mortality Systematic Review of Randomized Trials. NIH Public Access, 43(8):2157–2162.

Ricci, S., Celani, M.G., Cantisani, T.A., Righetti, E., 2012. Piracetam for Acute Ischaemic Stroke. The Cochrane Collaboration, 9(CD000419).

Rosenson, R.S., 2015. Patient information: High cholesterol treatment options

(Beyond the Basics). UpToDate Marketing Professional,

[1005-202.67.41.51-7B48B8522B-14].

Roy, A., Pahan, K., 2009. Gemfibrozil, Stretching Arms beyond Lipid Lowering. Immunopharmacol Immunotoxicol, 31(3): 339–351.

Sabín, J.A., and Román, G.C., 2013. The Role of Citicoline in Neuroprotection and Neurorepair in Ischemic Stroke. Brain Sci, 3:1395-1414.

Sacco, R.L., et al, 2013. An Updated Definition of Stroke for the 21st Century. American Stroke Association, 44:2064-2089.

Shao, H., Chen, L., Xu, J., 2011. Treatment of Dyslipidemia in the Elderly. Journal of Geriatric Cardiology, 8: 55-64.

Silva, G.S., Koroshetz, W.J., González, R.G., Schwamm, L.H., 2011. Causes of Ischemic Stroke. Springer, ISBN: 978-3-642-12750-2.

Sridharan, S.E., Unnikrishnan, J.P., Sukumaran, S., Sylaja, P.N., Nayak, S.D., Sarma, P.S., Radhakrishnan, K., 2009. Incidence, Types, Risk Factors, and Outcome of Stroke in a Developing Country. American Stroke Association, 40:1212-1218.

Varona, J.F., 2012. Diagnostic Work-Up and Etiology in Ischemic Stroke in Young Adults: Before and Now. J Neurol Neurophysiol, 3:133.

Varras, J., 2011. Managing Hyperlipidemia: An Evidence-Based Approach. Journal of Managed Care Medicine, 11(2):17-22.

(21)

xxi

Wang, Y., et al., 2013. Clopidogrel with Aspirin in Acute Minor Stroke or Transient Ischemic Attack. The New England Journal of Medicine, 369:11-19.

Wijaya, A.K., 2013. Patofisiologi Stroke Non-Hemoragik Akibat Trombus. http://download.portalgaruda.org, IPI 82595.

(22)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Stroke atau disebut penyakit cerebrovascular adalah kelainan pada

penyakit neurologi yang terjadi pada pembuluh darah di otak. Stroke

berhubungan erat dengan kelumpuhan, hilangnya kemampuan berbicara, dan

menurunnya kemampuan neurologis (Brust, 2012). Stroke beresiko sebagai

penyebab utama kecacatan pada orang dewasa dan telah dinyatakan sebagai

penyebab utama kematian (peringkat ketiga) di Amerika Serikat setelah

penyakit jantung dan kanker (Dipiro et al., 2012). Stroke adalah penyakit

heterogen dengan penyebab yang telah diketahui berkisar kurang lebih 150

penyebab. Kebanyakan pasien datang dengan kondisi yang sudah kronik

disebabkan kegagalannya mengidentifkasi tanda dan gejala dari stroke dengan

nilai kejadian sekitar 25-39% (Amarenco et al., 2009).

Stroke terjadi ketika aliran darah menuju otak terputus. Sekitar 80 persen

stroke terjadi karena penyumbatan di arteri serebral disebut sebagai stroke

iskemik. Sekitar 20 persen stroke terjadi karena perdarahan dalam atau di

sekitar otak disebut sebagai stroke hemorage (American Stroke Association,

2012). Seseorang dengan kasus stroke iskemik biasanya ditandai dengan

terjadinya Transient Ischemic attack (TIA). Tanda munculnya TIA adalah

terjadinya disfungsi neurologi seperti kelumpuhan, kemampuan berbicara dan

melihat menurun, biasanya muncul pada awal stroke yang diduga karena

terjadinya infark arterosklerosis pada arteri menuju otak (Kumar and Clark,

2012). Arterosklerosis yang utamanya terdapat pada pembuluh darah otak

merupakan faktor penyebab utama kasus stroke iskemik (Dipiro et al., 2012).

Penyakit cerebrovascular iskemik terutama disebabkan oleh trombosis,

emboli dan hipoperfusi, yang semuanya dapat menyebabkan pengurangan atau

gangguan dalam Cerebral Blood Flow (CBF) yang mempengaruhi fungsi

neurologis. Otak hanya menerima 20% dari output jantung, hal tersebut

(23)

2

otak permanen (Guo et al., 2013). CBF pada orang dewasa adalah sekitar

50-55ml/100g/menit dan ini dipertahankan melalui berbagai tekanan darah

(tekanan arteri 50-150 mmHg) dengan proses yang disebut autoregulasi

serebral. Ketika CBF menurun di bawah 20mL/100g/menit maka terjadi adanya

iskemik, dan ketika pengurangan lebih lanjut di bawah 12mL/100g/menit

terjadi adanya kerusakan permanen otak yang disebut infark (Dipiro et al.,

2012).

Prevalensi stroke di Indonesia meningkat dari 8.3 per mil pada tahun 2007

menjadi 12.1 per mil pada tahun 2013, hal ini kemudian mencetuskan penyakit

stroke sebagai penyebab utama kematian di rumah sakit seluruh Indonesia

dengan nilai sekitar 15.4%. Setelah dilakukan beberapa penelitian di Indonesia

dikemukakan bahwa penderita stroke seringnya berakhir dengan kecacatan

dengan presentase mencapai 65% (RISKESDAS, 2013). Pada hasil survey yang

dilakukan oleh World Health Organization (WHO) di beberapa negara Eropa

dinyatakan bahwa kasus stroke terjadi 1.1 juta per tahun pada tahun 2000 dan

diperkirakan meningkat menjadi 1.5 juta per tahun pada tahun 2025,

peningkatan tersebut diprakarsai oleh perubahan demografi (WHO, 2004).

Penanganan stroke harus didasarkan pada bagaimana ketepatan

mendiagnosa dan juga pada kecepatan memberikan terapi. Beberapa

pengobatan pada lini pertama yang diberikan pada stroke iskemik dan stroke

hemorage sangat berbeda, sehingga menyebabkan pentingnya ketepatan

diagnosa tersebut. Selain itu, diperlukan pula kecepatan penanganan untuk

menyelamatkan neurologis pasien agar tetap terjaga kondisi dan keutuhannya

(Brust, 2012). Pengobatan stroke pada lini pertama meliputi terapi jalan nafas

dengan O2, pemberian nutrisi dengan elektrolit, kristaloid, maupun koloid.

Apabila tekanan darah diatas 220mmHg maka antihipertensi dapat diberikan

dengan penurunan tekanan darah 20% dengan obat antihipertensi yang

dianjurkan adalah antihipertensi golongan ACE-Inhibitor, Calcium Chanel

Bloker (CCB), Angiotensin Reseptor Bloker (ARB). Koreksi kadar gula darah,

bila >150mg maka diberikan insulin drip. Bila terdapat peningkatan tekanan

intrakranial maka dapat diberikan manitol. Terapi khusus pada stroke adalah

(24)

3

antikoagulan sebagai terapi reperfusi pembuluh darah seperti warfarin atau

heparin, dapat pula diberikan terapi neuroprotektan seperti sitikolin atau

pirasetam (Dipiro et al., 2012).

Terapi antiplatelet diperlukan dalam meningkatkan mobilitas dan

perbaikan kondisi pasien dimana antiplatelet tersebut yang akan memperlancar

aliran darah menuju otak dan memperbaiki asupan kebutuhan pasien stroke.

Pengobatan lini pertama khusus pada stroke iskemik adalah pengobatan

antiplatelet ataupun antikoagulan. Antiplatelet yang sering digunakan pada

penderita stroke iskemik adalah aspirin dan klopidogrel. Antiplatelet tersebut

bekerja dengan tujuan menghilangkan atau mengurangi pembekuan yang

terdapat pada saluran pembuluh di otak dimana penyumbatan tersebut

menyebabkan terjadinya stroke. Aspirin bekerja dengan menghambat sintesis

tromboksan di dalam trombosit yang bekerja secara irreversibel sehingga

menyebabkan penurunan agregrasi trombosit (Kumar and Clark, 2012). Pada

pasien TIA pengobatan dengan antiplatelet dapat mencegah timbulnya kembali

gangguan TIA tersebut. Dengan hal tersebut maka kematian akibat TIA atau

stroke akibat penyumbatan pembuluh darah dapat ditekan (Wang et al., 2013).

Pada studi "Clopidogrel with Aspirin in Acute Minor Stroke or Transient

Ischemic Attack" menunjukkan hasil bahwa penggunaan kombinasi aspirin

dengan klopidogrel pada pasien stroke dengan TIA tidak lebih diutamakan

dibandingkan penggunaan aspirin tunggal dikarenakan penggunaan aspirin

tunggal memiliki resiko lebih kecil terhadap kejadian stroke hemorage (Wang

et al, 2013). Pada studi lain "Does the combination ASA/clopidogrel confer

better long-term vascular protection?" menunjukkan hasil yang sama yaitu

terapi penggantian klopidogrel dari aspirin pada pasien stroke tidak lebih baik

sehingga digunakan terapi tunggal aspirin tanpa penggantian (American

Academy of Neurology, 2014).

Pada pasien stroke akan mengalami peningkatan viskositas darah dan

akan menurunkan CBF sehingga pasien cenderung akan mengalami defisit

nutrisi pada otak. Berdasarkan hal tersebut diperlukan terapi yang menunjang

untuk meningkatkan asupan nutrisi otak dengan melancarkan atau

(25)

4

darah dan menghambat agregasi penggumpalan darah atau pembentukan plak

arterosklerosis (Benavente et al., 2012).

Berdasarkan data tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui pola pengobatan antiplatelet pada pasien stroke iskemik yang

diharapkan dapat meningkatkan pasien dengan pemantauan lebih mendalam.

Penelitian tersebut dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Sidoarjo dengan pertimbangan bahwa Rumah Sakit tersebut memiliki banyak

pasien stroke oleh karena merupakan Rumah Sakit Umum rujukan di area

Kabupaten Sidoarjo dan merupakan rumah sakit pendidikan.

1.2Rumusan Masalah

Bagaimana pola penggunaan antiplatelet pada kondisi pasien stroke

iskemik di RSUD Kabupaten Sidoarjo?

1.3Tujuan Penelitian 1.3.1Tujuan umum

Mempelajari pola penggunaan antiplatelet pada kondisi pasien stroke iskemik.

1.3.2Tujuan khusus

Mempelajari pola penggunaan antiplatelet terkait jenis obat, dosis,

interval pemberian, dan lama pemberian berdasarkan data lab dan data klinik

di RSUD Kabupaten Sidoarjo.

1.4Manfaat Penelitian 1.4.1Bagi peneliti

(1) Memahami penatalaksanaan terapi antiplatelet pada pasien stroke iskemik.

(2) Memberikan informasi terkait terapi antiplatelet untuk meningkatkan

mutu pelayanan kepada pasien.

1.4.2Bagi Rumah Sakit

(1) Sebagai bahan masukan dalam pengambilan keputusan terapi kepada

pasien untuk meningkatkan mutu pelayanan pasien selanjutnya.

(2) Sebagai bahan pertimbangan bagi Instalasi Farmasi Rumah Sakit dalam

Referensi

Dokumen terkait

Penderita stroke yang mempunyai kadar gula darah sewaktu yang tinggi mempunyai risiko untuk mengalami stroke iskemik ulang sebesar 4 kali lipat dibandingkan

Penelitian bertujuan untuk menentukan pola penggunaan neuroprotectan pada pasien dengan stroke iskemik serta memeriksa hubungan terapi neuroprotectan terkait dosis,

Alhamdulillahirrobbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, nikmat serta pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Antiplatelet (Aspirin) pada Pengobatan Stroke Iskemik di RSUD Sidoarjo” sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Katolik

Oleh karena itu, dilakukan penelitian mengenai analisis pengobatan stroke iskemik akut secara non eksperimental yang bersifat retrospektif dengan penyajian data secara

Chasan Boesoirie Ternate periode Januari 2019 – Desember 2019 dapat disimpulkan bahwa mayoritas kasus stroke iskemik yang didapatkan berjenis kelamin laki-laki,

Chasan Boesoirie Ternate periode Januari 2019 – Desember 2019 dapat disimpulkan bahwa mayoritas kasus stroke iskemik yang didapatkan berjenis kelamin laki-laki,

10 Pola terapi selain antihipertensi calcium channel blocker pada pasien stroke hemoragik di RSUD Sidoarjo.... 11 Riwayat penyakit pada pasien stroke hemoragik di RSUD Sidoarjo 71