SKRIPSI
Muhammad Hafiz Ansari
STUDI PENGGUNAAN OBAT ACE
INHIBITOR
PADA PASIEN GAGAL JANTUNG
(Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RS
Muhammadiyah Lamongan)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Lembar Pengesahan
STUDI PENGGUNAAN OBAT ACE
INHIBITOR
PADA PASIEN GAGAL JANTUNG
(Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RS
Muhammadiyah Lamongan)
SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang 2016
Oleh:
MUHAMMAD HAFIZ ANSARI NIM: 201210410311062
Disetujui oleh:
Pembimbing I
Drs. Didik Hasmono, M.S.,Apt NIP. 195809111986011001
Pembimbing II Pembimbing III
Dra. Lilik Yusetyani.,Apt.,Sp.FRS Muhtaromah.,S.Si.,AptSp.FRS
Lembar Pengujian
STUDI PENGGUNAAN OBAT ACE
INHIBITOR
PADA PASIEN GAGAL JANTUNG
(Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RS
Muhammadiyah Lamongan)
SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji Pada tanggal 7 Mei 2016
Oleh:
MUHAMMAD HAFIZ ANSARI NIM: 201210410311062
Tim Penguji:
Penguji I
Drs. Didik Hasmono,Apt., MS. NIP: 195809111986011001
Penguji II Penguji III
Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS. Muhtaromah.,S.Si.,AptSp.FRS
NIP UMM: 114.07040450 NRP. 4404384
Penguji IV Penguji V
Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS. Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Puji syukur tercurahkan kepada ALLAH SWT, Tuhan semesta alam karena berkat rahmat dan ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul STUDI PENGGUNAAN OBAT ACE INHIBITOR PADA PASIEN GAGAL JANTUNG (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RS Muhammadiyah Lamongan)
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. ALLAH SWT, Tuhan semesta alam yang memberkan rahmat, nikmat dan Karunia-Nya, Nabi Muhammad SAW yang sudah menuntun kita menuju jalan yang benar.
2. Bapak Yoyok Bekti P., M.Kep., Sp.Kom.,,selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan penulis menuntut ilmu di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ibu Dr. Hj. Umi Aliyah, MARS., selaku Direktur Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan.
4. Ibu Nailis Syifa’,S.Farm.,M.Sc.,Apt., selaku Ketua Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motivasi dan kesempatan penulis menuntut ilmu di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
6. Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si.,Apt.,Sp.FRS dan Ibu Nailis
Syifa’,S.Farm.,M.Sc.,Apt., selaku Dosen Penguji I dan II, yang telah banyak memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini. 7. Ibu Siti Rofida, S.Si., Apt.,M.Farm., Selaku dosen wali, terimakasih sudah
membimbing dari awal semester hingga lulus.
8. Orang Tuaku tercinta, Syarifuddin dan Faridah yang tiada hentinya memotivasi dan sabar mendoakan untuk kebaikan dan kesuksesan anak-anaknya.
9. Saudariku Sumiyati S.pd., Syarida Ulfah dan Khusnul Khatimah terima kasih atas motivasi dan doanya sehingga skripsi ini dapat selesai tepat waktu.
10. Sahabat seperjuangan skripsi klinis maupun bidang lainnya Retno, Pipit, Ana, Gitta, Akbar, Yudha, dan Iwan terima kasih atas kebersamaan, bantuan, dan semangat kerjasamanya sehingga skripsi ini dapat terwujud. 11. Teman-teman Farmasi UMM 2012, khususnya Aspirasi Pria Farmasi
terima kasih atas kebersamaannya yang luar biasa.
12. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf dan terimakasih yang sebesar-besarnya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan ini dapat berguna bagi penelitian berikutnya, amiin.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Malang, Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PENGUJIAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
RINGKASAN ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
DAFTAR SINGKATAN ... xix
BAB 1 PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.3.1 Tujuan Umum ... 4
1.3.2 Tujuan Khusus ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Definisi Gagal Jantung... 5
2.2 Epidemiologi Gagal Jantung ... 5
2.3 Etiologi Gagal Jantung... 6
2.3.1 Disfungsi Miokard ... 7
2.3.1 Overload Volume ... 9
2.3.1 Aterosklerosis ... 10
2.3.1 Aritmia ... 10
2.3.1 Infeksi ... 11
2.3.1 Anemia ... 11
2.3.1 Tirotosikosis dan Kehamilan ... 11
2.4 Klasifikasi Gagal Jantung ... 11
2.5 Macam-macam Gagal Jantung ... 13
2.5.1 Gagal Jantung Kiri ... 13
2.5.2 Gagal Jantung Kanan ... 13
2.5.3 Gagal Jantung Akut ... 13
2.5.4 Gagal Jantung Kronis ... 13
2.5.5 Gagal Jantung Sistolik ... 14
2.5.6 Gagal Jantung Diastolik ... 14
2.6 Faktor Resiko Gagal Jantung ... 16
2.6.1 Faktor Resiko Yang Dapat Dimodifikasi ... 16
2.6.2 Faktor Resiko Yang Tidak Dapat Dimodifikasi ... 18
2.7 Patofisiologi Gagal Jantung ... 17
2.7.1 Mekanisme Kompensasi ... 21
2.8 Manifestasi Klinik ... 25
2.8.1 Dyspnea ... 16
2.8.2 Ortopnea ... 16
2.8.3 Paroksimal Nokturnal Dyspnea ... 16
2.9 Diagnosa dan Pemeriksaan Gagal Jantung ... 25
2.10 Penatalaksanaan Terapi Gagal Jantung... 27
2.10.1 Terapi NonFarmakologis ... 29
2.10.2.1 Diuretik ... 32
2.10.2.2 Angiotensin Conveting Enzym Inhibitor ... 35
2.10.2.3 Angiotensin Reseptor Blocker ... 47
2.10.2.4 β-blocker ... 48
2.10.2.5 Digoksin ... 49
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN OPERASIONAL ... 52
BAB IV METODE PENELITIAN ... 54
4.1 Rancangan Penelitian... 54
4.2 Populasi dan Sampel ... 54
4.2.1 Populasi ... 54
4.2.2 Sampel ... 54
4.3 Kriteria Data ... 54
4.3.1 Kriteria Data Inklusi ... 54
4.3.2 Kriteria Data Eksklusi ... 54
4.4 Bahan Penelitian ... 55
4.5 Instrumen Penelitian ... 55
4.6 Tempat dan Waktu Penelitian ... 55
4.7 Metode Pengumpulan Data ... 55
4.8 Analisa Data ... 55
4.9 Definisi Operasional ... 56
BAB V HASIL PENELITIAN ... 58
5.1 Data Demografi Pasien ... 55
5.1.1 Jenis Kelamin ... 59
5.1.2 Usia ... 59
5.1.3 Status Pasien ... 59
5.3Distribusi Kelas Gagal Jantung ... 61
5.4Distribusi Diagnosa Penyerta Gagal Jantung ... 61
5.5 Management Terapi Pasien Gagal Jantung ... 62
5.5.1 Terapi Farmakologi Gagal Jantung Selain ACE Inhibitor ... 62
5.5.2 Terapi Penyerta Gagal Jantung ... 63
5.5.3Penggunaan ACE Inhibitor + Antihipertensi ... 63
5.6 Distribusi Kombinasi ACE Inhibitor + Antihipertensi... 64
5.6.1 Kombinasi ACE Inhibitor + 1 Antihipertensi ... 64
5.6.2 Kombinasi ACE Inhibitor + 2 Antihipertensi ... 65
5.6.3 Kombinasi ACE Inhibitor + 3 Antihipertensi ... 66
5.6.4 Kombinasi ACE Inhibitor + 4 Antihipertensi ... 67
5.6.5 Pola Penggunaan ACE Inhibitor ... 66
5.6.6Pola Pergantiam Dosis Obat ACE Inhibitor ... 68
5.6.7Pola Pergantiam Jenis Obat ACE Inhibitor ... 69
5.6.8Lama Terapi ACE Inhibitor ... 69
5.7 Lama Masuk Rumah Sakit (MRS) ... 66
5.8 Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS) ... 67
BAB VI PEMBAHASAN ... 71
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 87
7.1 Kesimpulan ... 87
7.2 Saran ... 87
DAFTAR PUSTAKA ... 88
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Penyebab yang mendasari gagal jantung ... 7
II.2 Klasifikasi gagal jantung menurut NYHA ... 12
II.3 Faktor Resiko Gagal Jantung ... 14
II.4 Manifestasi Klinik Gagal Jantung ... 26
II.5 Penggunaan diuretik dalam pengelolaan gagal jantung... 34
II.6 Interaksi obat untuk ACEI ... 39
II.7 Perbandingan golongan obat ACEI ... 46
II.8 Dosis ARB untuk terapi gagal jantung ... 47
II.9 Dosis β-blocker untuk terapi gagal jantung ... 48
V.1 Jenis Kelamin Pasien Gagal Jantung ... 59
V.2 Usia Pasien ... 59
V.3 Distribusi Status Pasien Gagal Jantung ... 60
V.4 Distribusi Faktor Resiko Gagal Jantung ... 60
V.5 Distribusi Kelas Diagnosa Gagal Jantung ... 61
V.6 Diagnosa Penyerta Gagal Jantung ... 61
V.7Terapi Farmakologi Gagal Jantung Selain ACE Inhibitor ... 62
V.8 Terapi Penyerta Gagal Jantung ... 63
V.9Penggunaan ACE Inhibitor + Antihipertensi ... 64
V.10 DistribusiDistribusi Kombinasi ACE Inhibitor + Antihipertensi ... 64
V.11Kombinasi ACE Inhibitor + 1 Antihipertensi... 65
V.12 Kombinasi ACE Inhibitor + 2 Antihipertensi ... 65
V.13 Kombinasi ACE Inhibitor + 3 Antihipertensi ... 67
V.14 Kombinasi ACE Inhibitor + 4 Antihipertensi ... 67
V.16 Pola Pergantian Dosis Obat ACE Inhibitor ... 68
V.17 PolaPergantian Jenis Obat ACE Inhibitor ... 69
V.18 Lama Terapi ACE Inhibitor Pada Pasien Gagal Jantung ... 69
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Gagal Jantung... 7
2.2 Patofisiologi Gagal Jantung ... 20
2.3 Sistem Renin Angiotensin Aldosteron (RAAS) ... 24
2.4 Mekanisme aktivasi sistem syaraf simpatik dan parasimpatik pada gagal jantung ... 25
2.5 Manifestassi Klonik Gagal Jantung ... 26
2.6 Alrogitma Diagnostik Gagal Jantung ... 29
2.7 Manajemen Terapi Gagal Jantung ... 31
2.8 Terapi Farmakologi Gagal Jantung ... 32
2.9 Sistem Transpor Tubulus dan Tempat kerja Diuretik ... 33
2.10 Mekanisme Aksi ACEI... 35
2.11 Efek Angiotensin II dan Aksi Protektif Bradikinin... 36
2.12 Hubungan Struktur Kimia dan Aktifitas ACEI ... 37
2.13 Struktur Kimia Captopril ... 41
2.14 Tempat aksi Captopril ... 41
2.15 Struktur Kimia Enalapril ... 42
2.16 Struktur kimia Lisonopril ... 42
2.17 Struktur Kimia Benazepril ... 42
2.18 Struktur Kimia Fosinopril ... 44
2.19 Struktur Kimia Ramipril ... 45
2.20 Struktur kimia digoxin ... 50
2.21 Mekanisme kerja digoxin ... 51
3.1 Skema Kerangka Konseptual ... 52
5.1 Skema Kriteria Inklusi dan Eksklusi Penelitian pada Pasien Gagal Jantung 58
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Daftar Riwayat Hidup ... 94
2 Surat Pernyataan Keaslian Tulisan ... 95
3 Anggaran Biaya Skripsi ... 96
4 Jadwal Penelitian ... 97
5 Ethical Clearence ... 98
6 Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium ... 99
7 Tabel Data Induk Penyakit Gagal Jantung ... 100
DAFTAR SINGKATAN
ACC : American College of Cardiology ACE : Angiotensin Converting Enzym
ACEI : Angiotensin Converting Enzym Inhibitor ADH : Anti Diuretic Hormone
AHA : American Heart Association ARB : Angiotensin Reseptor Blocker As : Asam
AT1 : Angiotensin Tipe 1 AT2 : Angiotensin Tipe 2 ATP : Adhenosi Tri Phosphate AV : Atrioventricular
β-blocker : Beta-blocker B1 : Bradikinin Tipe 1 B2 : Bradikinin Tipe 2 BUN : Blood Urea Nitrogen BNP : B-type Natriuretic Peptide Ca2+ : Calsium
CAD : Coronary Artery Disease CASS : Coronary Artery Surgery Study CBC : Complete Blood Count
CABG : Coronary Artery Bypass Grafting CHF : Congesive Heart Failure
Cl- : Chlorida
CrCl : Clreatinine Clearance
cGMP : Cyclic Guanosine Monophosphate CK-MB : Creatine Kinase-Muscle Brain
CONSENSUS : Cooperative North Scandinavian Enalapril Survival Study COP : Cardiac Out Put
CVP : Central vena Pressure
DIG : Digitalis Investigation Group DM : Diabetes Melitus
ECG : Echocardiographic EDP : End-diastolic pressure EKG : Electrocardiogram
ESC : Eropa Society of Cardiology H+ : Hidrogen
H2O : Hidrogen Oksida
Hb : Hemoglobin HCT : Hematokrit
HDL : Low High Lipoprotein HF : Heart Failure
HFSA : Heart failure Society of America HLD : Hyperlipidemia
HR : Heart Rate HTN : Hipertensi
ICAM-1 : Intercellular Adhesion Protein-1
ICDs : Implantable Cardioverter Defibrillators g : Gram
K+ : Kalium Kep : Kepulauan
Kemenkes RI : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia KgBB : Kilogram Berat Badan
KRS : Keluar Rumah Sakit LA : Left Atrium
LAP : Left Atrium Pressure LDL : Low Density Lipoprotein LED : Laju Endap Darah
LEDV : Left End Diastolik Ventricle LFT : Liver Function Tests
t-PA : Tissue plasminogen activator LPD : Lembar Pengumpulan Data LV : Left Ventricle
LVEF : Left Ventricle Ejection Fraction LVH : Left Ventricle Hipertrofi MAP : Mean Arterial Pressure
MCH : Mean Cospucular Hemoglobin
MCHC : Mean Cospucular Hemoglobin Concentration MCV : Mean Cospucular Volume
µg : Mikrigram Mg2+ : Magnesium ml : Milliliter
MPV : Mean Platelet Volume MR : Mitral Regurgitasi
MRI : Coronary Magnetic Resonance Imaging MRS : Masuk Rumah Sakit
Na+ : Natrium NE : Norepinefrin ng : Nanogram NO : Nitrit Oksida
NSIDs : Non Steroid Inflamatory Drugs NT-proBNP : N-Terminal Pro-Tipe B
NYHA : New York Heart Association O2 : Oksigen
PAI-1 : Plasminogen Activator Inhibitor 1 PCI : Percutaneous Coronary Intervention pg : Picogram
PG : Prostaglandin
PJK : Penyakit Jantung Koroner PND : Paroxysmal nocturnal dyspnea PO : Per Oral
RAAS : Renin Angiotensin Aldosterone System RBC : Red Blood Cell
RMK : Rekam Medik Kesehatan RR : Respiratory Rate
RS : Rumah Sakit SH : Sulfhidril
SOLVD : Studies Of Left Ventricular Dysfunction SV : Stroke Volume
SVR : Systemic Vascular Resistance TSH : Thyroid StimulatingHormone UA : Urinalysis
Vs : Versus
WBC : White Blood Cell
DAFTAR PUSTAKA
Aaronson and Ward,2010. At a Glance Sistem Kardiovaskular.Edisi ke-3, Jakarta: Erlangga, pp. 101-74.
Alan Vainrib, Asa William Peter Viccellio, and Henry H Ooi., 2014.
Restrictive Cardiomyopathy.
http://emedicine.medscape.com/article/153062-overview. Diakses tanggal 28 Januari 2016.
Aldredge, K. Brian., Corelli, L. Robbin., Ernest, E. Michael., 2013. Applied therapeutics, Ed. 10th, Philadelpia: Wolter Kluwers Health., pp 436.
Allen Patrick Burke., 2015. Dilated Cardiomyopathy Pathology. http://emedicine.medscape.com/article/2017823-overview. Diakses tanggal 28 Januari 2016.
Anh L. Bui., Tamara B. Horwich., and Gregg C. Fonarow., 2010. Epidemiology and risk profile of heart failure.Nat Rev Cardiol, Vol. 8 No. 2, pp.24-1.
Anonim, 2015. Heart Failure Fact Sheet. Centers for Disease Control and Prevention..http://www.cdc.gov/dhdsp/data_statistics/fact_sheets/fs_he art_failure.htm. Diakses tanggal 14 oktober 2015.
Anonim, 2012. Cardiovascular disease risk factors. World Heart Federation. http://www.world-heart-federation.org/cardiovascular-health/cardiovascular-disease-risk-factors/. Diakses tanggal 14 oktober 2015.
Betram G. Katzung, Susan B. Masters, Anthony J. Trevor, 2012. Basic and Clinical Pharmacology. Ed. 13, New York: Mc Graw Hill Education., pp. 211-225.
Csaba Andras Dezsi, 2014. Differences in the Clinical Effects of Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitors and Angiotensin Receptor Blockers:A Critical Review of the Evidence. Am J Cardiovasc Drugs: No.14 pp 173-147.
Clyde W. Yancy, Mariell Jessup, Biykem Bozkurt, Javed Butler, Donald E. Casey, Jr,
Mark H. Drazner, Gregg C. Fonarow, Stephen A. Geraci, Tamara Horwich,
James L., Januzzi, Maryl R. Johnson, Edward K. Kasper, Wayne C. Levy,
Frederick A. Masoudi, Patrick E. McBride, John J.V. McMurray, Judith E.
Mitchell, Pamela N., Peterson, Barbara Riegel, Flora Sam, Lynne W.
Stevenson, W.H. Wilson Tang, Emily J. Tsai, Bruce L. Wilkoff, 2013.
ACCF/AHA Guideline for the Management of Heart Failure A Report of the American College of Cardiology Foundation/American Heart Association Task Force on Practice Guidelines.Circulation: pp.e299-e243.
Connor A. Emdin, Tom Callender, Jun Cao, John J.V. McMurray, and Kazem Rahimi, 2015. Meta-Analysis of Large-Scale Randomized Trials to Determine the Effectiveness of Inhibition of the Renin-Angiotensin Aldosterone System in Heart Failure. Am J Cardiol Vol. 52 No. 3, pp. 155-161.
Darmadi, 2013. Pathophysiology And Management Of Cadiac Remodeling. Cardiac Remodeling, Vol. 40 No. 9, pp. 654-651.
Davey P., 2006. At a Glance Medicine, Jakarta: Erlangga, pp. 168-114.
Dipiro, T. Joseph., Albert, L. Robert., Yee, C. Garry., 2011. Pharmacoteraphy, Ed. 8th, New York: The McGraw Hill Companies., pp 212-174.
Fauci., Kasper., Hauser., Longo., Jameson, Loscalgo., 2015. Horison’s principles of Internal Medicine Ed. 19th, New York: McGraw Hill Education., pp 1504-1502.
Gunawan Sulistia G, Nafrialdi Rianto S, Elysabeth, 2011. Farmakologi dan Terapi, Edisi ke-5, Jakarta: Balai Penerbit FKUI., pp. 313-299.
Hardman G. Joel and Limbird E. Lee., 2012. Gilman, Goodman. Alferd (Eds). Goodman and Gilmans Dasar Farmakologi Terapi. Edisi ke-10,
Jakarta: Buku Kedokteran EGC., hal 875.
Hean Teik Ong, Loke Meng Ong, and Jacqueline Judith Ho, 2013. Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitors (ACEIs) and Angiotensin-Receptor Blockers (ARBs) in Patients at High Risk of Cardiovascular Events: A Meta-Analysis of 10 Randomised Placebo-Controlled Trials. ISRN Cardiology: Vol.2013, pp. 8-1.
Ioana Dumitru, and Henry H Ooi., 2015. Heart Failure.
http://emedicine.medscape.com/article/163062-overview. Diakses tanggal 11 Mei 2015.
Irmalita, Dafsah A Juzar, Andrianto, Budi Yuli Setianto, Daniel PL Tobing, Doni Firman, Isman Firdaus, 2015. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut. Edisi ke-3, Perhimpunan Dokter Spesialis KardiovaskularIndonesia : pp. 70-1.
James C. Coons, Molly McGraw, Srinivas Murali, 2011. Pharmacotherapy for Acute Heart Failure Syndromes. Am J Health Syst Pharm. Vol. 68 No. 1, pp. 21-35.
John S. Floras,2009. Sympathetic Nervous System Activation in Human Heart Failure. Heart Failure, Vol. 54, No. 5, 2009. 54, pp. 382-375.
Kenneth Dickstein, Alain Cohen-Solal , Gerasimos Filippatos, John J.V. McdMurray, Piotr Ponikowski, Philip Alexander Poole-Wilson, Anna Stro¨mberg, Dirk J. van Veldhuisen, Dan Atar, Arno W. Hoes, Andre Keren, Alexandre Mebazaa, Markku Nieminen, Silvia Giuliana Priori, Karl Swedberg, 2008. ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of acute and chronic heart failure. European Heart Journal: pp. 2434-2388.
Laurence L. Brunton, 2011. Bruce A. Chabner and Bjorn C. Knollmann (Eds).
Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics. Ed.
13th, New York: Mc Graw Hill Education., pp. 772-754.
Lilly LS., 2011. Phatophysiology of Heart Diseaase, Ed. 15, US: Wolters Kluwer Health., pp. 229-224.
Limen Merry Pricilia, Palandeng Ora, TumbelRonny, 2013. Epistaksis Di Poliklinik Tht-Kl Blu Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode Januari 2010-Desember 2012.. Jurnal e-Biomedik (eBM), Vol. 1, No. 1, pp. 478-483.
Luntungan L.Z., Fatimawali, and BodhiWiddhi, 2012. Studi Karakteristik Dan Penggunaan Obat Pada Penderita Hepatitis B Di Rumah Sakit Pemerintah Kota Manado Periode Januari 2011 – Desember 2012. Pharmacon : Vol. 2, No. 3, pp. 70-67.
Maarten,FerketB.S., Steyerberg E.W., Kavousi M, Deckers J.W., NieboerDaan, Heeringa Jan, Hofman A.M., Ikram M.A., Hunink M., Franco O.H., Stricker B.H., Witteman J.C.M., and Hesselink J.W.R.., 2014. Sex differences in lifetime risk and first manifestation of cardiovascular disease: prospective population based cohort study. BMJ : Vol. 10, No. 1136, pp 13-1.
M. Maurer, M. Bader, M. Bas, F. Bossi, M. Cicardi , M. Cugno, P. Howarth, A. Kaplan8, G. Kojda, F. Leeb-Lundberg, J. Lo¨ tvall and M. Magerl, 2011. New topics in bradykinin research. Allergy:Vol.66, pp. 1406-1397.
Michael king, Joe Kingery, and Baretta Casey, 2012. Diagnosis and Evaluation of Heart Failure. Heart Failure:Vol. 85, No. 12,pp. 1167-1161.
Mpe M.T., Klug E.Q., Sliwa K.S., Hitzeroth J., andSmith D.A., 2013. Heart Failure Society of South Africa (HeFSSA) perspective on the European Society of Cardiology (ESC) 2012 chronic heart failure guideline.S Afr Med J: Vol. 103, pp. 667-661.
Rajeev Kumar, Ramji Sharma, Khemraj Bairwa, Ram Kumar Roy, Arun Kumar, Atul Baruwa, 2010.Modern Development in ACE inhibitors. Der Pharmacia Lettre: Vol. 2 No. 3, pp. 419-388.
Richard E. Klabunde, 2014. Cardiovascular Physiology Concepts.
http://cvphysiology.com/Heart%20Failure/HF002.htm. Diakses tanggal 23 Oktober 2015.
Rilantono LI., Baraas F., Karo SK., Roebiono PS., 2001. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta: Gaya Baru, pp. 125-115.
Robert J.Straka., 2012, Comparison Of Approved Ace Inhibitors. University of MN, College of Pharmacy. pp. 2-1.
Sakata Yasuhiko and Shimokawa Hiroaki, 2013. Epidemiology of Heart Failure in Asia. Circulation Journal : Vol.77, pp. 2217-2209.
Sandy N Shah and Henry H Ooi., 2016. Hypertrophic Cardiomyopathy.
http://emedicine.medscape.com/article/152913-overview#a1. Diakses tanggal 28 Januari 2016.
Siswanto BB, Hersunarti Nani, Erwinanto, Barack Rossana, Pratikto R.S., Nauli S.E., Lubis A.C., 2015. Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung.Edisi Ke-1.Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia : pp 47-1.
S. Reddy, A. Bahl and K.K. Talwar., 2010. Congestive heart failure in Indians: How do we improve diagnosis & management. Indian J Med Res: No.132, pp. 260-249.
Syamsudin,2011. Farmakoterapi Kardiovaskular dan Renal. Ed. 1, Jakarta: Salemba Medika Press, hal 51-32.
Trihono, 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Valentin Fuster, Richard A. Walsh, Robert A. Harrington, 2011. Sharon A. Hunt, Eric N. Prystowsky, Spencer B. King III, Robert Roberts, Eric Rose (Eds). Hurst's The Heart, Ed. 13th Vol. 1, New York: Mc Graw Hill Education., pp. 775-748.
Wanda Lockwood, 2015. Heart Failure : RN.ORG., pp 17-1.
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gagal jantung adalah suatu sindrom klinis yang kompleks yang dapat menyebabkan perubahan struktural atau gangguan fungsional jantung, sehingga mempengaruhi kemampuan jantung untuk berkontraksi (sistol) ataupun relaksasi (diastol). Akibatnya, jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh (Aldredge et al, 2013). Jantung berfungsi sebagai pompa untuk mendistribusikan darah yang mengandung oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh. Jantung terdiri dari 4 bagian, yaitu atrium kiri dan kanan yang berfungsi menampung darah dan ventrikel kiri dan kanan yang berfungsi untuk memompa darah keseluruh jaringan tubuh (Aaronson and Ward, 2010).
Gagal jantung merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama dengan prevalensi saat ini lebih dari 5,8 juta di Amerika Serikat dan lebih dari 23 juta di seluruh dunia. Dari 1,2 juta orang di Amerika Serikat, Setiap tahunnya lebih dari 550.000 orang didiagnosis dengan gagal jantung. Dari 1,3 juta yang didiagnosa berisiko mengalami morbiditas dan mortalitas yang besar. Lebih dari 2,4 juta pasien yang dirawat di rumah sakit memiliki gagal jantung sebagai diagnosis primer atau sekunder dan hampir 300.000 kematian di dunia setiap tahunnya diakibatkan karena gagal jantung (Anh L. Bui et al, 2010).
2
Gagal jantung dapat diakibatkan manifestasi penyakit kardiovaskular seperti hipertensi, ateroskelerosis, infark miokard, miokarditis dan kardiomiopati. Dapat juga disebabkan manifestasi penyakit diabetes, dislipidemia, anemia, dan lainnya (Fauci et al, 2015). Akibatnya mempengaruhi Cardiac Output (CO) yang dapat menyebabkan gagal jantung CO rendah ataupun tinggi (Aldredge et al, 2013). Patofisologi gagal jantung berawal dari CO rendah ataupun tinggi yang dapat mengaktivasi mekanisme kompensasi gagal jantung sehingga meningkatan preload dan afterload yang meningkatkan stroke volume (SV) (Fuster Valentin et al, 2011). Namun, pada akhirnya menkanisme kompensasi berubah menjadi dekompensasi yang dapat memperburuk gagal jantung berakibat menimbulkan manifestasi klinik seperti edema pulmonal dan sistemik (Aldredge et al, 2013).
Perawatan medis untuk gagal jantung mencakup terapi nonfarmakologis, farmakologis, dan strategi invasif untuk megurangi gejala atau manifestasi gagal jantung. Manajemen terapi nonfarmakologis gagal jantung meliputi mengurangi asupan natrium, mengurangi aktivitas fisik yang berlebihan, dan penurunan berat badan pada pasien obesitas. Secara umum, asupan natrium harus dibatasi sekitar 2 g / hari. Pembatasan natrium diperlukan untuk meredam ekspansi volume cairan ekstraseluler dan pengembangan edema (Fuster Valentin et al, 2011). Untuk terapi farmakologi gagal jantung meliputi obat-obatan diuretik, Angiotensin Converting Enzym Inhibitor (ACEI), Angiotensin Reseptor Blocker (ARB), β-blocker, Vasodilator lain dan inotropik positif seperti digoksin. Pengobatan gagal jantung secara garis besar bertujuan mengatasi permasalahan preload, dengan menurunkan preload, meningkatkan kontraktilitas dan juga menurunkan afterload (Brunton et al, 2011). Terapi invasif untuk gagal jantung termasuk intervensi elektropsikologi seperti cardiac resynchronization therapy (CRT), alat pacu jantung, dan implantable cardioverter-defibrillators (ICDs), prosedur revaskularisasi seperti coronary artery bypass grafting (CABG) dan percutaneous coronary intervention (PCI) (Dumitru and Ooi, 2015).
3
System (RAAS), pada sistem ini angiotensin II dan aldosteron mempunyai fungsi untuk mempertahankan natriumdan cairan tubuh sehingga mempengaruhi volume dan tekanan darah. Kerja ACEI pada sistem RAAS mencegah perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II yang merupakan vasokontriksi kuat, sehingga mengurangi resistensi perifer total dan tekanan darah. Efek lainnya dapat menyebabkan diuresis yang mengurangi edema pulmonal ataupun sistemik dan mencegah remodelling jantung yang berperan pada gejala dan progesivitas gagal jantung kronik (Aaronson and Ward, 2010).Studi mengenai obat ACEI pada RAAS mengurangi mortalitas sekitar seperlima (22%), dan mengurangi rawat inap sekitar sepertiga (30%) (Emdin et al, 2015). Dari studi meta analisis yang menggunakan ACEI sebagai pengobatan gagal jantung dibandingkan dengan plasebo, ACEI terbukti signifikan mengurangi angka kematian terhadap pasien dengan gagal jantung (Ong et al, 2012).
Sejumlah penelitian mengkonfirmasi bahwa ACEI mengurangi progresifitas remodeling ventrikel kiri pada binatang percobaan dengan gagal jantung. Penelitian pada tikus dengan infark miokard untuk mempelajari remodeling ventrikel dan menemukan bahwa captopril dapat mengurangi hipertrofi ventrikel. Studi lain mendapatkan bahwa ACEI mengurangi peningkatan massa ventrikel kiri dan deposit kolagen interstisial. Sedangkan
penelitian dengan ramipril dosis rendah (10 μg/kgBB/hari) yang tidak mempunyai
efek pada tekanan darah dan dosis tinggi (1 mg/kgBB/hari) yang dapat menurunkan mean arterial pressure (MAP), didapatkan penurunan hipertrofi ventrikel kiri dan fibrosis miokardial yang sama pada kedua dosis. Captopril terbukti menurunkan secara signifikan volume akhir sistolik ventrikel kiri serta meningkatkan stroke volume dan fraksi ejeksi. Mekanisme perbaikan dengan ACEI terkait dengan vasodilatasi perifer, ventricular unloading, dan dilatasi ventrikel, serta efek tambahan pada sirkulasi koroner dan intrinsic plasminogen activating system. ACEI memiliki efek langsung ke jaringan miokard dan mencegah hipertrofi yang distimulasi oleh angiotensin II dan faktor pertumbuhan lainnya (Darmadi, 2013).
4
reseptor B1 dan reseptor B2. Reseptor B1 akan menyebabkan respon penekan, sedangkan reseptor B2 menyebabkan terjadinya vasodilatasi pada pembuluh darah (Maurer et al, 2011). Khasiat kardioprotektif bradikinin juga sebagai antiremodelling jantung dimediasi oleh reseptor B2 yang merilis nitrit oksida (NO) dan prostaglandin (PG) (Sharma and Narayanan, 2011).
Berdasarkan permasalahan dan fakta diatas, maka akan dilakukan penelitan terkait dengan profil pengobatan golongan ACEI pada pasien gagal jantung. Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan dikarenakan rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit terbesar di Lamongan dengan pasien yang cukup banyak sehingga diharapkan dapat menunjang serta memenuhi jumlah data dan sampel pada penelitian ini.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pola pengobatan obat golongan ACEI pada pasien gagal jantung di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mempelajari pola pengobatan obat golongan ACEI pada pasien gagal jantung di RS Muhammadiyah Lamongan.
1.3.2 Tujuan Khusus
Mempelajari pola pengobatan obat golongan ACEI pada pasien gagal jantung di RS Muhammadiyah Lamongan meliputi dosis, rute pemberian, interval pemberian, lama pemberian, efek samping, interaksi obat, dan outcome terapi.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Memahami outcomes terapi pasien gagal jantung sehingga farmasis dapat memberikan asuhan kefarmasian dengan bekerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya.