• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN PERAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN STIMULASI PERKEMBANGAN : KEMANDIRIAN DAN SOSIALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) Di Wilayah Kerja Puskesmas Pandanwangi Malang Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GAMBARAN PERAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN STIMULASI PERKEMBANGAN : KEMANDIRIAN DAN SOSIALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) Di Wilayah Kerja Puskesmas Pandanwangi Malang Tahun 2015"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN PERAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN

STIMULASI PERKEMBANGAN : KEMANDIRIAN DAN

SOSIALISASI PADA ANAK USIA

PRASEKOLAH (3-6 TAHUN)

Di Wilayah Kerja Puskesmas Pandanwangi Malang Tahun 2015

STUDI KASUS

Oleh :

DESI PUTRI HERMAWATI (NIM:201210300511059)

PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

ii

GAMBARAN PERAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN

STIMULASI PERKEMBANGAN : KEMANDIRIAN DAN

SOSIALISASI PADA ANAK USIA

PRASEKOLAH (3-6 TAHUN)

Di Wilayah Kerja Puskesmas Pandanwangi Malang Tahun 2015

STUDI KASUS

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Ahli Madya Keperawatan

Oleh :

DESI PUTRI HERMAWATI (NIM:201210300511059)

PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-nya, saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Keperawatan pada Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak pada penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M. Kep, Sp. Kom selaku ketua bidang keperawatan yang berkenan memberikan tempat untuk penelitian ini.

2. Ibu Reni Ilmiasih.,S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.An, selaku ketua Program Studi Diploma III Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang sekaligus selaku pembimbing 1 yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Ibu Tutu April Ariani.,S.kep.,M.kes, selaku pembimbing 2 yang yang bersedia membimbing saya dari awal sampai akhir dan meluangkan

waktunya dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Ibu Ni Wayan, S. Kep.Ns selaku pihak Puskesmas Pandanwangi selaku pembimbing lahan yang bersedia membimbing saya dan banyak membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Semua dosen D-III yang telah mengajar dan membimbing saya selama enam semester ini, dan membawa saya hingga tingkat akhir dan menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah saya. Tanpa dukungan dan motivasi kalian saya tidak akan mampu mencapai puncak seperti saat ini.

(7)

vii

7. Untuk Mas Arif Rahman Hakim.,S.Kep.,Ns, seseorang yang sangat istimewa bagi saya, yang telah membantu saya dalam banyak hal, yang banyak memberikan waktu kepada saya, yang selalu memberikan semangat kepada saya di saat saya benar-benar sudah menyerah, yang selalu mendo’akan saya, yang selalu ada buat saya dan yang selalu membantu saya dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Para Sahabat saya, Sexy Nurse ( Adiana Putri Irawati, Sigra Apta Nierbaya, Riya Setiani, Rina Leni Caterina, Putri Natalia Dorkas Awa, dan Rahayu Marisa) yang setiap hari berjuang bersama, saling mendukung dalam segala hal, saling memberikan masukan saat ada kesulitan dalam pengerjaan Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Teman-teman saya Mahasiswa D-III Keperawatan angkatan tahun 2012 yang telah berjuang bersama selama ini, membantu dalam pemberian informasi dalam segala hal selama pengerjaan Karya Tulis Ilmiah ini.

10.Dan semua pihak yang sudah membantu saya dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

Saya berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama. Penulis menyadari bahwa dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Malang, 27-04-2015

(8)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN SAMPUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 4

1.3Tujuan Penelitian ... 4

1.4Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1Peran Orang Tua ... 6

2.1.1 pengertian peran ... 6

2.1.2 pengertian orang tua ... 6

2.1.3 peran orang tua ... 7

2.1.4 Peran Stimulasi Orang tua dalam Perkembangan Anak Prasekolah ... 9

2.2stimulasi orang tua ... 10

2.2.1 pengertian stimulasi orang tua ... 10

2.2.2 prinsip stimulasi ... 10

2.2.3 Manfaat Stimulasi Kemandirian Bagi Perkembangan Anak ... 11

2.3perkembangan anak prasekolah ... 13

(9)

ix

2.3.2 Ciri-Ciri Perkembangan ... 13

2.4Standart Tingkat Pencapaian Perkembangan ... 14

2.4.1 Tingkat Pencapaian Perkembangan Kelompok Usia 4-6 tahun ... 15

2.5Stimulasi Kemampuan Sosialisasi Dan Kemandirian ... 22

2.5.1 Sosialisasi ... 22

2.5.1.1 Jenis-Jenis Sosialisasi ... 22

2.5.1.2 Proses Sosialisasi ... 23

2.5.1.3 Peran Stimulasi Orang Tua Dalam Kemampuan Bersosialisasi Pada Anak ... 24

2.5.2 Kemandirian ... 25

2.5.2.1 Bentuk-Bentuk Kemandirian Anak Usia Prasekolah ... 26

2.5.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian Anak ... 26

2.5.2.3 Peran Stimulasi Orang Tua Dalam Kemampuan Kemandirian Pada Anak ... 30

2.5.3 Pengertian Anak Prasekolah ... 30

2.5.4 Ciri-Ciri Anak Prasekolah ... 30

2.5.5 Tahap-Tahap Perkembangan Psikososial ... 31

2.5.6 Masalah Perkembangan Kemandirian ... 34

2.5.7 Faktor Pendukung Perkembangan Anak Prasekolah ... 34

BAB III METODOLOGI STUDI KASUS ... 36

3.1Desain Penelitian ... 36

3.2Tempat Penelitian ... 36

3.3Setting Penelitian ... 36

3.4Subjek Penelitian ... 37

3.5Metode Pengumpulan Data ... 38

3.6Metode Uji Keabsahan Data ... 38

3.7Metode Analisa Data ... 39

(10)

x

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 42

4.1Informasi Partisipan ... 42

4.2Hasil Wawancara dan Observasi ... 43

4.2.1 Kemampuan Bersosialisasi Dan Kemandirian 4.2.1.1 Peran Stimulasi Orang Tua Dalam Bersosialisasi Pada Anak ... 43

4.2.1.2 Peran Stimulasi Orang Tua Dalam Kemandirian Pada Anak ... 47

4.3Pembahasan ... 61

4.3.1 Peran Stimulasi Orang tua Dalam Bersosialisasi Pada Anak ... 62

4.3.2 Peran Stimulasi Orang tua Dalam Kemandirian Pada Anak ... 63

BAB V PENUTUP ... 65

5.1Kesimpulan ... 65

5.2Saran ... 65

5.2.1 Bagi Peneliti ... 65

5.2.2 Bagi Ibu yang Mempunyai Anak Pra sekolah ... 66

5.2.3 Bagi Institusi ... 66

5.2.4 Bagi Perawat ... 66 DAFTAR PUSTAKA ...

(11)

xi

DAFTAR TABEL

[image:11.595.143.510.222.585.2]
(12)

xii

DAFTAR PUSTAKA

Anita Lie. 2000. Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang - Ruang Kelas. Jakarta : PT. Grasindo.

Calzada, E.J., Eyberg S.M., & Querido, J,G. (2004). Parenting disruptive preschoolers: Experiences Of Mothers And Fathers. Journal of Abnormal Child Psychology, 32 (2): 203-213.

Del’Vecchio, T., & O’Leary, S.G. (2006). Antecedents of toddler aggression: dysfunctional parenting in mother–toddler dyads. Journal of Clinical Child and Adolescent Psychology, 35 (2): 194–202. [Diakses tanggal 08 Mei 2014.

Departemen Kesehatan RI. (2010). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Ditjen Binkesmas Departemen Kesehatan RI.

Frieda Mangunsong. (2009). Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Jilid Kesatu. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3).

Hidayat,A.A (2007). Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisa Data. Jakarta : EGC.

Hurlock, E.B. (2006). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Kozier, B., Erb., & Oliver, R. (2004), Fundamental of nursing; consept, process and practice, (fourth edition) California: Addison-Wesley Publishing CO.

Markum, A.H.2002. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : FKUI.

Monty P. Satiadarma. (2004). Persepsi Orang Tua Membentuk Perilaku Anak. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Muktadi (2002). Konsep Koping Dalam Pelayanan Keperawatan. Jakarta :EGC. Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka

Cipta.

Nursalam (2010). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi,Tesis, Dan Instrument Penelitian Keperawatan. Edisi II. Jakarta : Salemba Medika

Patmonodewo, S. (2005). Pendidikan Anak Prasekolah. Bandung: Depdikbud. Potter & Perry (2010). Fundamental Keperawatan (edisi 5, vol 1-2). Jakarta :

EGC.

Ratri Sunar Astuti, (2006). Melatih Anak Mandiri. Yogyakarta. Kanisius Rumini, S. (2004). Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta. Shochib. (2007). Pola Asuh Orangtua dalam Membantu Anak Mengembangkan

(13)

xiii

Smetana, J.G. (2000). The Role Of Parents In Moral Development: A social domain.

Soemiarti Patmonodewo. (2000). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Soetjiningsih. (2007). Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC.

Sudiharto, (2007). Asuhan keperawatan keluarga dengan pendekatan keperawatan transcultural.Jakarta : EGC

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung; Alfabeta. Suherman. (2004). Buku saku perkembangan anak. Jakarta: EGC. Supartini, Y. (2004). Konsep dasar keperawatan anak. Jakarta: EGC.

Survei Kesehatan Rumah Tangga. (2004). Status Perkembangan Anak Prasekolah. Jakarta: Depkes RI.

UMM. (2014). Buku Panduan Penyusunan Skripsi PSIK FIKES UMM. Malang: Biro Skripsi FIKES UMM.

Wong, Donna L. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatric Volume I. Alih Bahasa Agus Sutarna dkk. Jakarta : EGC.

Yupi Supartini. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta. EGC. Yusuf, S. (2006). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: Remaja

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Stimulasi merupakan bagian dari kebutuhan dasar anak yaitu asah. Dengan mengasah kemampuan anak secara terus-menerus, kemampuan anak akan semakin meningkat. Pemberian stimulus dapat dengan cara latihan dan bermain. Anak yang mendapat stimulus terarah akan lebih cepat berkembang dibandingkan anak yang kurang mendapatkan stimulus. Stimulasi adalah perangsangan dan latihan-latihan terhadap kepandaian anak yang datangnya dari lingkungan luar anak (Marmi&Rahardjo, 2012). Stimulasi ini dapat dilakukan oleh orang tua, anggota keluarga atau orang dewasa lain sekitar anak. Stimulasi adalah perangsangan yang datangnya dari lingkungan di luar individu anak (Soetjiningsih dalam Marmi & Rahardjo, 2012).

Orang tua harus selalu memberi rangsang atau stimulasi kepada anak dalam semua aspek perkembangan baik motorik kasar maupun halus, bahasa dan kemampuan sosialisasi dan kemandirian. Stimulasi harus diberikan secara rutin dan berkesinambungan dengan kasih sayang, metode bermain, dan lain-lain. Kurangnya stimulasi dari orang tua dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan sosial anak (Dinkes, 2009). Stimulasi orang tua merupakan rangsangan yang datang dari lingkungan luar anak, sehingga orang tua memiliki peran penting dalam pemenuhan rangsangan perkembangan anak, karena selain orang tua merupakan lingkungan pertama anak untuk memperoleh pendidikan, selain itu orang tua juga memiliki tanggung jawab untuk mengasuh dan membimbing anaknya agar mencapai tahapan tertentu.

(15)

2

tingkat perkembangan yang optimal atau sesuai dengan yang diharapkan. Stimulasi dilakukan oleh orang tua setiap ada kesempatan atau sehari-hari dan disesuaikan dengan umur serta prinsip stimulasi (Suherman, 2004).

Prevalensi stimulasi orang tua terhadap kemampuan sosialisasi dan kemandirian anak prasekolah di Indonesia yang kurang optimal mencapai 58,09% (Survei Kesehatan Rumah Tangga, 2004). Profil masalah kesehatan perkembangan anak di Jawa Timur pada tahun 2009 dilaporkan bahwa dari jumlah anak sebanyak 3.634.505 jiwa,ditemukan 54,03% anak dideteksi memiliki kemampuan sosialisasi dan kemandirian yang baik, cakupan tersebut masih di bawah target yakni 90% (Dinkes Jawa Timur, 2009). Masalah kemampuan sosialisasi dan kemandirian pada anak prasekolah masih banyak ditemui sampai sekarang, situasi dan kondisi yang tidak kondusif turut menjadi penyebab makin banyaknya anak yang mengalami gangguan atau penyimpangan perkembangan sosial. Penelitian yang dilakukan oleh Apisah tahun 2009 menunjukkan hanya 27,6% anak prasekolah mampu mandiri secara total sedangkan 32,2% bergantung sebagian dan 40,2% bergantung total kepada orang lain dalam memenuhi tugas perkembangan kemandirian sosial (Apisah, 2009). Data diatas menunjukkan adanya masalah serius mengenai pemenuhan tugas perkembangan pada anak usia prasekolah.

(16)

3

Peran orang tua sangat penting dalam mempersiapkan segi perkembangan anak, yang secara tidak langsung menerapkan kepada anak untuk belajar mandiri, yaitu dimana orang tua menggunakan segala kemampuan yang ada, guna keuntungan mereka sendiri. Apabila orang tua hanya menyerahkan tugas perkembangan anak mereka pada lingkungan dan kurang memperhatikan stimulasi di rumah serta memberi latihan-latihan untuk mengembangkan kecerdasan tersebut maka anak akan menjadi tertutup dan pemalu ( Roesmini, 2005). Salah satu upaya untuk mencegah timbulnya masalah tersebut yaitu dengan cara pemberian stimulasi yang diberikan oleh orang tua, karena peran orang tua sangat penting untuk tahap perkembangan pada anak. Hambatan perkembangan sosial membuat anak mengalami kecemasan, sulit berinteraksi dengan orang lain yang baru dikenal, bisa juga jadi pemalu (Harlimsyah, 2008). Menurut Erikson dalam Supartini (2004), anak-anak pada usia prasekolah mulai berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya sehingga menimbulkan rasa ingin tahu terhadap segala hal yang dilihatnya. Mereka mencoba mengambil banyak inisiatif dari rasa ingin tahu yang mereka alami. Akan tetapi bila anak-anak pada masa ini mendapatkan pola asuh yang salah, mereka cenderung merasa bersalah dan akhirnya hanya berdiam diri. Sikap berdiam diri yang mereka lakukan bertujuan untuk menghindari suatu

kesalahan-kesalahan dalam sikap maupun perbuatan (Neil, 2004).

(17)

4

An.A menyadari bahwa mereka jarang mengajak An.A berkunjung atau bersosialisasi kerumah tetangga. Hal ini dikarenakan intensitas interaksi orang tua dan anak yang kurang maksimal. Oleh karenanya peneliti memandang perlu dilakukannya penelitian atau pengambilan data tentang sejauh mana kemampuan pemberian stimulasi orang tua terhadap keberhasilan tahap dan tugas perkembangan anak usia 4 tahun dalam bersosialisasi dan kemandirian di wilayah kerja puskesmas pandanwangi.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah peran orang tua dalam memberikan stimulasi perkembangan pada anak usia prasekolah?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah ingin menggambarkan peran orang tua dalam memberikan stimulasi perkembangan pada anak usia prasekolah.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Ibu yang Mempunyai Anak Pra Sekolah

Memberikan pengetahuan tentang perkembangan anak kepada orang tua khususnya yang mempunyai anak prasekolah.

1.4.2 Bagi Institusi

Untuk menambah pengetahuan dan pengembangan bagi institusi tentang peran orang tua dalam memberikan stimulasi perkembangan pada anak prasekolah.

1.4.3 Bagi Puskesmas

(18)

5

1.4.3 Bagi Perawat

Gambar

Tabel 4.1.2 Analisis Data  ......................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Prasad et al (2008) membuktikan pula bahwa pada infeksi awal (masa prepaten), antibodi serum domba yang diinfeksi dengan dosis 10000 telur infektif dapat mengenal

Merit System merupakan suatu sistem pembayaran imbalan ( reward ) yang dikaitkan dengan jasa atau prestasi kerja ( kinerja ) seseorang atau disesuaikan dengan kontribusi yang

membangun kemitraan pengembangan pendidikan lingkungan hidup di sekolah dibuktikan denagn kerja sama dengan dari BLH Kabupaten Wonosobo. Berdasarkan hasil penelitian

Pengunaan simbol merupakan cara yang relatif mudah untuk menyampaikan kesan atau pesan kepada orang yang melihatnya atau masyarakat luas, sehingga diharapkan dapat membentuk

Misalnya tidak ditemukan kasus yang relevan dengan sistem pembakaran injeksi, maka HDOs bisa mencoba untuk mengganti sistem pembakaran tersebut dengan sistem pembakaran

Guru menerapkan model pembelajaran “ular tangga PAI ( SKI dan Fiqih )” untuk memahami konsep materi sistem yang akan diberikan dengan tahapan sebagai berikut :. • Permainan ini

12 Adapun yang dimaksud dalam kerangka berfikir peneliti diatas adalah secara garis besar berasal dari pendekatan Public private partnership sebagai alat analisis

Tujuan penelitian ini adalah memetakan lokasi dan kapasitas dari informasi inventarisasi mata air di Kecamatan Cidahu, mengkaji variasi dari data deret waktu mata air yang