• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DIET BUAH TINGGI SERAT TERHADAP KEJADIAN KONSTIPASI PADA LANSIA DI WILAYAH PUKESMAS DINOYO MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH DIET BUAH TINGGI SERAT TERHADAP KEJADIAN KONSTIPASI PADA LANSIA DI WILAYAH PUKESMAS DINOYO MALANG"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH DIET BUAH TINGGI SERAT TERHADAP

KEJADIAN KONSTIPASI PADA LANSIA DI WILAYAH

PUKESMAS DINOYO MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

MOH. ROFIQ NIM. 06060035

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH DIET BUAH TINGGI SERAT TERHADAP

KEJADIAN KONSTIPASI PADA LANSIA DI WILAYAH

PUKESMAS DINOYO MALANG

SKRIPSI

Disusun oleh :

MOH. ROFIQ NIM. 06060035

Skripsi ini telah disetujui Tanggal 18 Mei 2011

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof.Dr,Sujono M.Kes Faqih Ruhyanuddin, Skep.Ns

NIP. 131.877.094 NIP. UMM.112.0309.0391

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH DIET BUAH TINGGI SERAT TERHADAP

KEJADIAN KONSTIPASI PADA LANSIA DI WILAYAH

PUKESMAS DINOYO MALANG

SKRIPSI

Disusun Oleh:

MOH. ROFIQ NIM. 06060035

Di Ujikan

Pada Tanggal 18 Mei 2011

Penguji I, Penguji II,

Prof.Dr,Sujono M.Kes Faqih Ruhyanuddin, Skep.Ns

NIP. 131.877.094 NIP. UMM.112.0309.0391

Penguji III, Penguji IV,

Rohmah Susanto, Skep.Ns Tri lestari Handayani, M.Kep,Sp.Mat NIP. UMM.112.0309.0392 NIP. UMM.112.9311.0304

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Tri Lestari Handayani, M.Kep, Sp.Mat

(4)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Moh. Rofiq

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM Judul Skripsi : Pengaruh Diet Buah Tinggi Serat Terhadap Kejadian

Konstipasi pada Lansia di Wilayah Pukesmas Dinoyo Malang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain

yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila sikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplak.

Maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut

Malang, 18 Mei 2011 Yang Membuat Pernyataan,

(5)

v

MOTTO

“Demi cita

-cita

Tidak ada rintangan yang menghadang”

“Jangan

mengaku kalah sebelum mencoba

karena jika engkau mengalah sebelum

mencoba maka engkaulah pecundang

kekalahan”

“berjuang untuk mendapatkan sesuatu bukan

menunggu untuk mendapatkannya”

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Tiada kata yang terucap selain puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang memberikan nikmat iman dan islam kepada kita. Sungguh nikmat-Mu amat sangat besar kpada hamba-Mu yang hina ini. Dengan rasa syukur yang sangat besar dan tundukku kepada-Mu, Ya Allah Yang Maha Agung dan Yang Memiliki Segala Sesuatu Baik di langit maupun di bumi. Kupersembahkan karya ku ini kepada:

1. Sang Khalik, Allah SWT, puji syukur yang sebesar-besarnya Ya Allah atas apa yang Engkau berikan kepada hamba-Mu selama ini. Sungguh hamba mohon ampun atas kelalaianku sehingga kerap kali melupakan-Mu akan mensyukuri nikmatmu.

2. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak dan Ibuku yang tak henti-hentinya mendoakanku siang dan malam dan memberikan nasehat-nasehat yang sangat berguna bagiku.

3. My sister and brother, tak terasa waktu berjalan kenangan-kenangan masa kecil yang indah tak kn pernah terlupakan, terimakasih atas support yang kalian berikan kepadaku.

4. My love hujja, terima kasih atas dorongan dan selalu setia mendampingiku baik dalam keadaan suka dan duka, masukan-masukan yang sangat berguna bagiku. Yang sudi menjadi cinta pertama dan terakhir insyaAllah...amin...

5. Sahabat-sahabat yang selalu ada untukku (hujjatul balighoh, yufi Febrihadi), terimakasih banyak atas supportnya yang tak kenal waktu untuk selalu membantuku. Jasa kalian tak kan ku lupakan sahabat.

6. My group petir (Lukman, Richo alias bochir, Yufi)terima kasih.

7. Teman-teman PSIK’06, sahabat-sahabatku yang mengisi hari-hariku di kelas begitu mengesankan yang tak terlupakan. Aku rindu kekompakan kalian...

8. Kawan-kawan seperjuangan dalam beridiologi di IMM komsariat Cardiovascular, semangat kawan-kawan...terimakasih atas pengalaman-pengalaman dan ilmu yang kalian berikan....fastabiqul khoirot..

9. Teman-temanku yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu....karena terlalu banyak coy....tinta g’ kan cukup untuk menuliskan jasa-jasa kebaikan kalian..

(7)

vii

KATA PENGANTAR

puji dan syukur saya panjatkan kehadirat allah swt, berkat rahmat dan bimbingan-nya

saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Diet Buah Tinggi Serat terhadap Kejadian Konstipasi pada Lansia di Wilayah Pukesmas Dinoyo Malang ”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus pada:

1. Ibu Tri Lestari Handayani, M.Kep,. Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ririn Harini, S.Kep,. Ns selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Terima kasih atas masukan dan semua ilmu yang telah diberikan dan juga dedikasinya terhadap ilmu keperawatan.

3. Prof. Dr. Sujono., M.Kes, Selaku pembimbing I. Terima kasih atas bimbingan yang telah diberikan selama proses penyelesaian skripsi.

4. Bapak Faqih Ruhyanuddin, S.Kep,. Ns selaku pembimbing II. Terimakasih atas masukan yang telah diberikan sehingga peneliti dapat menyempurnakan skripsi. 5. Kepala pukesmas Dinoyo Malang, yang telah berkenan memberikan ijin peneliti

untuk melakukan penelitian.

6. Seluruh dosen staf pengajar di Program Studi Ilmu Keperawatan dan Diploma III keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, atas ilmu yang telah diberikan.

Mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah sata perbuat. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Amin.

Malang, 18 mei 2011

(8)

viii

ABSTRAK

EFFECT OF HIGH-FIBER DIET ON THE OCCURRENCE OF FRUIT IN OLD CONSTIPATION PUKESMAS DINOYO IN MALANG

Moh Rofiq1, Sujono2, Faqih Ruhyanudin3

Background : The process of getting older is a process that will be experienced by every human.Usually the class is called by the term elderly. Elderly very wide range restrictionsexist that use age 55 and above there is a use restriction of 60 years and above. A person suffering from chronic diseases, such as constipation, can cause anxietyand helplessness. Impaired constipation is a problem that occurs in elderly clients. But not all clients have the same disorder constipation. This can be influenced by one factor that can be categorized as follows: a high fruitdiet. The purpose of this study was to determine the effect of high-fiber fruit diet on the incidence of constipation in the elderlyin the region pukesmas Dinoyo Malang . Methods: This study used case control design. The population in this study is theelderly that is in Areas Pukesmas Dinoyo sampled using aquota sampling techniquegained control of 74 respondents and 74 respondents case. Retrieving data obtainedfrom the questionnaire covered type dichotomi question. The data obtained were tested with Chi Square with a degree of significance <0.05.

Results: The data has been analyzed show a high fiber diet of fruit with sig 0.000fekuensi and constipation problems with sig 0.000 most consumed fruit is the applewith sig 0,000.

Conclusion: There is significant relationship between high-fiber diet of fruit on theincidence of constipation in the elderly.

Keywords: high-fiber diet of fruit, constipation

1. Nursing Science Program, Fakulas Health Sciences, University of MuhammadiyahMalang

2. Nursing Science Program, Fakulas Health Sciences, University of MuhammadiyahMalang

(9)

ix

ABSTRAK

PENGARUH DIET BUAH TINGGI SERAT TERHADAP KEJADIAN KONSTIPASI PADA LANSIA DI WILAYAH PUKESMAS DINOYO

MALANG

Moh Rofiq1, Sujono2, Faqih Ruhyanudin3

Latar Belakang: Proses menjadi tua merupakan proses yang akan dialami oleh setiap insan. Biasanya golongan tersebut disebut dengan istilah Lansia. Batasan lansia sangat beraneka ragam ada yang menggunakan umur 55 tahun ke atas ada yang menggunakan batasan 60 tahun ke atas. Seseorang yang menderita penyakit kronis, misalnya konstipasi, dapat menimbulkan rasa cemas dan tidak berdaya. Gangguan konstipasi merupakan masalah yang banyak terjadi pada klien lansia. Tetapi tidak semua klien mengalami gangguan konstipasi yang sama. Hal ini dapat dipengaruhi oleh salah satu faktor yang dapat dikategorikan sebagai berikut: diet buah tinggi. Tujuhan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh diet buah tinggi serat terhadap kejadian konstipasi pada lansia di wilayah pukesmas Dinoyo Malang.

Metode: Penelitian ini menggunakan desain case control. Populasi pada penelitian ini adalah lansia yang ada di Wilayah Pukesmas Dinoyo yang dijadikan sampel dengan menggunakan teknik kuota sampling diperoleh 74 responden kontrol dan 74 responden kasus. Pengambilan data diperoleh dari hasil kuisoner tertutup jenis dichotomi question. Data yang diperoleh diuji dengan uji Chi Square dengan derajat kemaknaan  < 0,05.

Hasil: Data yang telah dianalisa menunjukkan diet buah tinggi serat dengan nilai sig 0,000 fekuensi dan gangguan konstipasi dengan nilai sig 0,000 buah yang paling banyak dikonsumsi adalah apel dengan nilai sig 0,000.

Kesimpulan: Ada pengaruh yang signifikan antara diet buah tinggi serat terhadap kejadian konstipasi pada lansia.

Kata Kunci: Diet Buah Tinggi Serat, Konstipasi

1. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakulas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang

2. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakulas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang

(10)

x

DAFTAR ISI

Hal

Halaman Judul ...i

Lembar Pengesahan ...ii

Lembar Pernyataan Keaslian ...iii

Motto ...iv

Persebahan ...v

Kata Pengantar ...vi

Abstract ...vii

Daftar Isi ...ix

Daftar Tabel.. ...xiii

Daftar Gambar ...xiv

Daftar Lampiran ...xv

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang ...1

1.2. Rumusan Masalah ...5

1.3. Tujuan Penelitian ...5

1.31. Tujuan Umum ...5

1.3.2. Tujuan khusus ...5

1.4. Manfaat Penelitian ...5

1.4.1. Bagi Peneliti ...5

1.4.2. Bagi Profesi ...6

1.4.3. Bagi Lansia. ...6

1.5 Keasliaan ...6

BAB II TINJAUAN TEORI ... 9

2.1. Diet Tinggi Serat ...9

2.1.1. Diet Tinggi Serat ...9

2.1.2. Manfaat Diet Tinggi Serat ...11

2.1.3. Efek Kelebihan Serat Terhadap Kesehatan ... 15

(11)

xi

2.1.5. Dietary Reference Intake (DRI) Serat ... 16

2.2. Kandungan dan Manfaat Buah Tinggi Serat ...17

2.3. Konsep Lansia ...25

2.3.1. Pengertian Lansia ...25

2.3.2. Batasan Lansia ...25

2.3.3. Perubahan yang Terjadi Pada Lanjut Usia ...26

2.3.4. Penyakit yang Sering Terjadi Pada Lansia ... 31

2.4. Konstipasi ...34

2.4.1. Pengertian Konstipasi ...34

2.4.2. Patofisiologis ...34

2.4.3. Penyebab Konstipasi ...34

2.4.4. Klasifikasi Konstipasi ... 35

2.4.5. Akibat Konstipasi ... 36

2.4.6. Penatalaksanaan Konstipasi ... 37

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN . 39 3.1. Kerangka Konseptual ...39

3.2. Hipotesis Penelitian ...39

BAB IV METODE PENELITIAN ... 40

4.1. Desain Penelitian ...40

4.2. Kerangka Kerja ... 41

4.3. Populasi ...41

4.4. Variabel Penelitian ...45

4.4.1. Variabel Independent (X) ...45

4.4.2. Variabel Dependent (Y). ...45

4.5. Definisi Operasional ...45

4.6. Tempat Penelitian ...46

4.7. Instrumen Penelitian...46

4.8. Pengujian Instrumen Penelitian ...46

4.8.1. Uji Validitas ...46

4.8.2. Uji Reliabilitas ...47

(12)

xii

4.9.1. Analisis Varian Satu Jalan Krusal-Walls ...48

4.10. Prosedur Pengumpulan Data ...49

4.10.1. Tahap Persiapan ...49

4.10.2. Tahap Pelaksanaan ...49

4.10.3. Tahap Pengumpulan Data...49

4.10.4. Tahap Pengelolaan Data ...50

4.11. Etika Penelitian... ...50

4.11.1 Informed Consent (Persetujuan menjadi responden) ... 50

4.11.2 Anomity (Tanpa Nama ) --- ... 50

4.11.3 Confidentiality (Kerahasiaan) ... 51

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 52

5.1 Karakteristik Sampel ... 52

5.1.1 Umur ... 52

5.1.2 Jenis kelamin ... 53

5.1.3 Diet Buah Tiggi Serat ... 53

5.1.4 Konstipasi ... 54

5.1.5 Jenis buah ... 54

5.2 Hasil Penelitian dan Analisa Data ... 55

5.2.1 Pemenuhan deit buah tinggi serat pada lansia ... 55

5.2.2 Frekuensi dan gangguan konstipasi pada lansia ... 56

5.2.3 Buah yang paling bagus untuk mencegah konstipasi ... 57

BAB VI PEMBAHASAN... 58

6. 1 Interpretasi dan Diskusi Hasil ... 58

6.1.1 Diet buah tinggi serat ... 58

6.1.2 Frekuensi dan gangguan konstipasi ... 59

(13)

xiii

6.1.4 Pengaruh diet buah tinggi serat terhadap kejadian konstipasi .. 61

6.1.5 Keterbatasan Penelitian ... 63

6.1.6 Implikasi Untuk Keperawatan ... 64

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

7.1 Kesimpulan ... 65

7.2 Saran ... 66

7.2.1 Bagi Profesi ...66

7.2.2 Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan ... 66

7.2.3 Bagi Responden ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 69

Lampiran ...70

(14)

xiv Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Standar Makanan Rata-Rata Satu Hari Untuk Orang Dewasa Menurut

Golongan Umur (dalam gram dan ukuran rumah tangga) ... 10

Tabel 2 Macam-Macam Buah Yang Berserat Tinggi ... 17

Tabel 3 Alokasi Sampel Pada Masing-masing Posyandu ... 44

Tabel 4.5 Definisi Operasional Pengaruh Diet Tinggi Serat Buah Apel Dengan Kejadian Konstipasi Pada Lansia ... 45

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Pada Lansia di Wilayah Pukesmas Dinoyo Malang ... 52

Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Lansia di Wilayah Pukesmas Dinoyo Malang ... 53

Tabel 5.3 Distribusi Pemenuhan Diet Buah Tinggi Serat Pada Lansia di Wilayah Pukesmas Dinoyo Malang ... 53

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Eliminasi BAB pada Lansia di Wilayah Pukesmas Dinoyo Malang ... 54

Tabel 5.5 Distribusi Jenis Buah Tinggi Serat pada Lansia di Wilayah Pukesmas Dinoyo Malang ... 54

Tabel 5.6 Distribusi Pemenuhan Diet Buah Tinggi Serat pada Lansia ... 55

Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Konstipasi pada Lansia ... 56

Tabel 5.8. Distribusi Gangguan Konstipasi pada Lansia ... 57

Tabel 5.9 Distribusi Buah yang paling bagus untuk mencegah konstipasi pada lansia . 58 Tabel 5.10 Hasil analisis stastistik Chi Square ... 59

(15)

xv Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

(16)

xvi Daftar Lampiran

DAFRAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Permohonan Ijin Studi Pendahuluan --- 69

Lampiran 2 Quesioner --- 72

Lampiran 3 Lembar Quesioner --- 73

Lampiran 4 validitas dan relibilitas --- 76

Lampiran 5 respondens --- 80

Lampiran 6 Perhitungan spss --- 84

Lampiran 7 lembar konsultasi --- 91

(17)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Bagian Gizi RSCM dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia, 1982. Penuntun Diit, Edisi Ke-2, PT. Gramedia, Jakarta

Bates, B. 1997. Buku saku pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan. Edisi 2. Jakarta: EGC.

C. Long, Barbara, 1996. Perawatan Medikal Bedah III, IAKP, Bandung

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1991. Petunjuk Menyusun Menu Bagi usia Lanjut, Jakarta

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1991. Petunjuk Menyusun Menu Bagi usia Lanjut, Jakarta

Dorland, 1994. Kamus Kedokteran Dorland, Edisi 26, EGC, Jakarta Format referensi elektronik di rekomendasikan oleh suparyanto, 2010,

http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/07/konsep-lanjut-usia-lansia-atau usila.html di peroleh 25 November, 2010.

Format referensi elektronik di rekomendasikan oleh, Azrul, 2010, http://ksupointer.com/2009/buah-berserat-tinggi, di peroleh 19 november, 2010.

Format referensi elektronik di rekomendasikan oleh Aan, 2010, http://aan7.student.umm.ac.id/2010/01/29/manfaat-apel-bagi-kesehatan/ di peroleh 19 November, 2010.

Format referensi elektronik di rekomendasikan oleh Williams, 2007,

http://www.scribd.com/doc/33764097/Perubahan-Sisitem-Pencernaan-Dan-Kardiovaskuler-Pada-Lansia di peroleh 20 November 2010.

Format referensi elektronik di rekomendasikan oleh National Academy of Sciences

(Drummond dan Brefere, 2007)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16741/4/Chapter%20II.pdf di peroleh 20 November 2010.

Format referensi elektronik di rekomendasikan oleh Susilanti , 2007, http://carahidup.um.ac.id/2009/08/buah-berserat-tinggi/ di peroleh 26 November 2010.

Format referensi elektronik di rekomendasikan oleh Nugroho, 2000,

http://creasoft.wordpress.com/2008/05/05/perubahan-perubahan-yang-terjadi-pada-lansia/ di peroleh 26 November 2010.

(18)

xviii

Kuntaraf, J, 1985. Makanan Sehat, Cetakan III, Indonesia Publishing House, Bandung Kushariyadi. 2010. Asuhan keperawatan pada klien lanjut usia. Edisi I. Jakarta:

Salemba medika

Moore, , Mary Coutney, Terapi Diet Dan Nutrisi, 1997.Edisi II, Hipokrates, Jakarta Notoadmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Nursalam, 2003.Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Edisi I, Salemba Medika, Jakarta

Sugiyono.2010, statistika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta.

Smeltzer, Suzane C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi.8 vol 2; Jakarta:

(19)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses menjadi tua merupakan proses yang akan dialami oleh setiap

insan. Biasanya golongan tersebut disebut dengan istilah Lansia. Batasan lansia sangat beraneka ragam ada yang menggunakan umur 55 tahun ke atas

ada yang menggunakan batasan 60 tahun ke atas (WHO) (Depkes RI 1991). Penuaan adalah proses yang alami dan spontan, dimana terjadi penurunan

faal tubuh atau organ tubuh yang berjalan perlahan namun berangsur dan pasti.

Usia atau angka harapan hidup penduduk Indonesia telah meningkat secara bermakna pada beberapa dekade terakhir ini. Peningkatan tersebut

adalah 45,7 tahun pada tahun 1970 menjadi 58,7 tahun pada tahun 1990 dan diproyeksikan menjadi 71,7 tahun pada tahun 2010. Disamping peningkatan

harapan hidup, jumlah dan proporsi kelompok lanjut usia (lansia) di negara kita pun menunjukkan kecenderungan yang meningkat, yaitu 5,3 juta jiwa

atau 4,48% pada tahun 1971, 12,7 juta jiwa atau 6,56% pada tahun 1990 dan akan meningkat tajam menjadi 28,8 juta jiwa atau 11,34% pada tahun 2010

(Hamid dalam Kuntjoro, 2002).

Perubahan-perubahan di dalam struktur dan fungsi saluran

pencernaan dapat terjadi dengan adanya penuaan, tetapi bervariasi pada masing-masing individu dan mungkin menyebabkan perubahan fungsinya.

Hal tersebut dapat diketahui pada beberapa kasus lansia yang salah satunya

(20)

2

Konstipasi adalah abnormalitas pergerakan usus dengan manifestasi

berupa berkurangnya frekuensi defekasi, konsistensi tinja yang keras, mengedan, dan sensasi tidak komplit dalam evakuasi tinja. Menurut Rigas dan

Spiro (1995) seseorang dikatakan mengalami konstipasi bila frekuensi defekasi kurang dari atau sama dengan tiga kali per minggu ataupun

mengedan minimal 25% dari seluruh frekuensi defekasi. Semua orang dapat mengalami konstipasi, terlebih pada lanjut usia (lansia) akibat gerakan

peristaltik (gerakan semacam memompa pada usus, red) lebih lambat dan kemungkinan sebab lain.

Kebanyakan terjadi jika makan kurang berserat, kurang minum, dan kurang olahraga. Kondisi ini bertambah parah jika sudah lebih dari tiga hari

berturut-turut. Kasus konstipasi umumnya diderita masyarakat umum sekitar 4-30 persen pada kelompok usia 60 tahun ke atas. Ternyata, wanita lebih

sering mengeluh konstipasi dibanding pria dengan perbandingan 3:1 hingga 2:1. Insiden konstipasi meningkat seiring bertambahnya umur, terutama usia

65 tahun ke atas. Pada suatu penelitian pada orang berusia usia 65 tahun ke atas, terdapat penderita konstipasi sekitar 34 persen wanita dan pria 26 persen

(Probosuseno, 2003).

Di Inggris 30 persen penduduk di atas usia 60 tahun merupakan

konsumen yang teratur menggunakan obat pencahar. Di Australia sekitar 20 persen populasi di atas 65 tahun mengeluh menderita konstipasi. Suatu

penelitian melibatkan 3.000 orang usia lanjut di atas 65 tahun menunjukkan, 34 persen wanita dan 26 persen pria mengeluhkan konstipasi (Kris Pranarka,

2003). Menurut Siti Setiati dari Subbagian Geriatri Bagian Ilmu Penyakit

(21)

3

poliklinik usia lanjut RSCM tahun 2003 pada 127 pasien geriatri mendapatkan

angka kekerapan konstipasi sebesar 12,6 persen. Konstipasi dialami semua umur. Sekitar 80 persen manusia pernah menderita konstipasi dalam

hidupnya dan konstipasi berlangsung singkat adalah normal. Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK)

berdasarkan National Health Interview Survey tahun 1991, sekitar 4,5 juta penduduk Amerika mengeluh menderita konstipasi terutama anak-anak,

wanita, dan orang usia di atas 65 tahun. Hal ini menyebabkan kunjungan ke dokter sebanyak 2,5 juta kali per tahun dan menghabiskan dana sekitar 725

juta dollar AS untuk obat-obatan pencahar (Siswono, 2003).

Penelitian Imperial Council Research Fund Mick Burn yang dilakukan pada awal tahun 1976 di Inggris terhadap mereka yang mengikuti paham hypothese bahwa makanan yang tinggi kandungan seratnya akan melindungi

manula terhadap penyakit jantung. Penelitihan selama 22 tahun di peroleh hasil kelompok yang makan buah segar tiap hari mempunyai angka kematian

lebih rendah terhadap penyakit jantung koroner, serangan jantung mendadak dan stroke; kelompok pemakan buah segar memperoleh, 24 % pengurangan

angka kematian terhadap serangan jantung mendadak, 32 % terhadap stroke, dan kematian oleh sebab lain 21% ( Ratmoko, 2000).

Untunk mencegah konstipasi dengan makan buah-buahan berserat tinggi yang sering di makan oleh lansia adalah buah apel, Jambu biji merah,

papaya, Buah pisang buah-buahan ini mengandung vitamin C, kalium, magnesium, asam organic, pektin serat, flavonoids, dan fruktosa (gula).

(22)

4

Puskesmas Dinoyo merupakan satu diantara sekian banyak

Puskesmas di Kota Malang. Penetapan Puskesmas Dinoyo sebagai lokasi penelitian antara lain karena wilayah kerja Puskesmas Dinoyo lebih luas

dibandingkan dengan puskesmas lain yang ada di kota Malang yang meliputi 6 kelurahan yaitu Kelurahan Dinoyo, Kelurahan Ketawang gede, Kelurahan

Merjosari, Kelurahan Sumbersari, Kelurahan Tlogomas, dan Kelurahan Tunggul Wulung. Alasan lainnya karena jumlah Lansia yang kostipasi 30 %

dibandingkan dengan lansia yang tidak konstipasi, jumlah lansia di Wilayah Pukesmas Dinoyo kota Malang yang berjumlah 838 lansia.

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti, kelurahan Dinoyo merupakan wilayah terluas yang terdiri dari 12 rukun

warga, jumlah penduduk di kelurahan Merjosari terbanyak diantara 6 kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Dinoyo. Peneliti

memfokuskan kajiannya pada kelurahan Dinoyo dikarenakan berdasarkan data dari Puskesmas Dinoyo dalam kurun waktu dua tahun terakhir, jumlah

lansia yang mengalami konstipasi terbanyak yaitu berjumlah 280 lansia (data Puskesmas Dinoyo, 2009).

Peran diet tinggi serat pada lansia diperlukan untuk memungkinkan proses BAB menjadi teratur dan menghindari berbagai penyakit (Dep. Kes RI

1991). Menurut Mickel Hill yang berkedudukan di Watson Park Hospital dekat London, mendalilkan suatu pemikiran bahwa meningkatkan konsumsi

makanan yang kaya serat akan menambah bulk (isi gumpalan serat) dalam usus besar, yang akan mengurangi kadar racun dalam usus besar (Ratmoko,

(23)

5

Faktor-faktor yang mendukung semakin meningkatnya angka

terjadinya konstipasi di Indonesia disebabkan karena gaya hidup, adapun gaya hidup ini disebabkan diet rendah serat, kurang cairan,olaraga, kecacatan,

mengabaikan keinginan defekasi, padahal penemuan makanan yang tinggi kandungan seratnya akan melindungi manula terhadap penyakit jantung(Mick

Burn, 1976).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti

dibeberapa puskesmas, peneliti ingin meneliti di puskesmas dinoyo yang memiliki potensi yang diadakan penelitian. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti “Pengaruh Diet Buah Tinggi Serat Terhadap Kejadian

Konstipasi Pada Lansia Di Wilayah Pukesmas Dinoyo Malang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskan masalah :

Apakah ada pengaruh diet buah tinggi serat terhadap kejadian konstipasi pada lansia?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh diet buah tinggi serat terhadap kejadian konstipasi pada lansia di wilayah pukesmas Dinoyo Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui pemenuhan deit buah tinggi serat pada lansia di wilayah

pukesmas Dinoyo Malang.

2. Mengetahui Frekuensi konstipasi pada lansia.

3. Mengetahui pengaruh diet buah tinggi serat terhadap kejadian konstipasi

(24)

6

4. Mengetahui buah yang paling bagus untuk mencegah konstipasi

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Untuk Peneliti

Menambah wawasan tentang diet buah tinggi serat terhadap kejadian konstipasi pada lansia di Wilayah Pukesmas Dinoyo Malang.

1.4.2 Untuk Profesi

Mengembangkan mutu pelayanan keperawatan pada lansia. 1.4.3 Untuk lansia

Memberi masukan dan menambah pengetahuan tentang pentingnya

mengkonsumsi diet buah tinggi serat ini mempengaruhi konstipasi.

1.5 KEASLIAN PENELITIAN

Sepanjang pengetahuan peneliti, penelitian tentang pengaruh diet buah tinggi serat terhadap kejadian konstipasi pada lansia masih jarang dilakukan.

Beberapa penelitian terkait yang pernah dilakukan antara lain:

1. Kumala (2009) meneliti bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan

mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) mengenai serat. Penelitian ini dilakukan di USU, Medan. Metode penelitian

yang digunakan adalah stratified random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Sebelum membagikan kuesioner, kuesioner tersebut

terlebih dahulu divalidasi oleh ahli yang bersangkutan, Departemen Gizi. Setelah data dikumpulkan, data tersebut dianalisis dengan mengunakan SPSS

15.0, yang ditampilkan dalam bentuk distribusi frekwensi. Pada tingkat ketepatan relatif (d) 10%, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara

(25)

7

baik, 40,2% mahasiswa dengan tingkat pengetahuan sedang, dan 1,1%

mahasiswa dengan tingkat pengetahuan kurang. Pengetahuan serat untuk mencegah konstipasi pada mahasiswa FK USU sebesar 75,8% dan

dikategorikan tingkat pengetahuan baik.

2. Farida (2008) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi air

terhadap proses defekasi pasien konstipasi di RSU Sembiring Delitua Deli Serdang. Penelitian menggunakan desain quasi-experimental dengan post-test

only with control group. Responden berjumlah 50 orang (25 orang untuk masing-masing kelompok). Kelompok intervensi mendapat terapi air melalui

pemberian minum 1,5 liter air putih pada pagi hari segera setelah bangun tidur, dilanjutkan dengan minum sesuai kebutuhan cairan per hari (50cc/kg/BB),

waktunya sesuai dengan keinginan pasien. Kelompok kontrol tidak mendapatkan terapi air 1,5 liter, tetapi diberi minum seperti biasa sesuai

keinginan pasien dengan jumlah masukan cairan minimal per hari sebanyak 50cc/kg/BB. Hasil penelitian menunjukkan terapi air berpengaruh terhadap frekuensi defekasi pasien konstipasi (P=0,022, α=0,05) dan waktu terjadinya defekasi (P=0,000, α=0,05). Pasien kelompok intervensi berpeluang 4,750 kali

mengalami defekasi dibanding kelompok kontrol (OR=4,750), kelompok intervensi juga berpeluang 34 kali mengalami defekasi yang lebih cepat

dibandingkan kelompok kontrol (OR=34,000). Peneliti menyarankan penggunaan terapi air sebagai salah satu intervensi keperawatan untuk

mencegah dan mengatasi konstipasi pada pasien di RS maupun di komunitas. Perbedaan yang ada pada penelitian ini dengan penelitian sebelumnya diantaranya

pada obyek penelitian yaitu pada kasus tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas

(26)

8

yaitu mahasiswa di mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK

USU). Penelitian ini menggunakan metode stratified random sampling dan mengetahui pengaruh terapi air terhadap proses defekasi pasien konstipasi di RSU Sembiring

Delitua Deli Serdang. Obyek RSU Sembiring Delitua Deli, subyek pasien yang di konstipasi di RSU Sembiring Delitua Deli. Penelitian ini menggunakan desain

Referensi

Dokumen terkait

Daftar Nama Perusahaan yang Menjadi Populasi Penelitian INDUSTRI DASAR KIMIA (BASIC INDUSTRY AND

Dokkes Polda Bali akan melaksanakan Pelelangan Pemilihan Langsung Pembangunan Gedung Poliklinik dan IPAL Polres Karangasem Polda Bali secara elektronik (E-Seleksi)

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud dan peranan deviasi dalam sajak-sajak Sitor Situmorang serta korelasinya dengan pembelajaran sastra di

a) Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Informasi Pasar Kerja.. b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup informasi pasar kerja. c) Pengumpulan dan pengolahan

Pada tabel 4.6 dapat dilihat hasil perolehan rata-rata per sub dimensi Pemanfaatan Aplikasi TIK, rata-rata tertinggi adalah Jumlah kelas yang tersambung dengan perangkat multimedia

Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai tambang termasuk ke dalam kelompok sumber daya alam tidak dapat diperbaharui?.

The main contributions of the proposed method are extraction of road markings by combining intensity gradient features and geometric features, and recognition of

Psikoanalisis memiliki tiga penerapan: suatu metoda penelitian dari pikiran; suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia; dan suatu metoda perlakuan terhadap