• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Penerapan K3(Keselamatan Dan Kesehatan Kerja) PT.Perusahaan Gas Negar(Persero)Tbk, Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Proses Penerapan K3(Keselamatan Dan Kesehatan Kerja) PT.Perusahaan Gas Negar(Persero)Tbk, Medan"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

PROSES PENERAPAN K3(KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK, MEDAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh:

JESSICA LESTARI 122101097

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : JESSICA LESTARI

NIM : 122101097

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

JUDUL : PROSES PENERAPAN K3(KESELAMATAN

DAN KESEHATAN KERJA) PT.

PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK, MEDAN

Tanggal :……..2015 DOSEN PEMBIMBING

NIP. 19510213198303 2002

(Dra. Setri Hiyanti Siregar, M.Si)

Tanggal :……….2015 KETUA PROGRAM STUDI

DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukuryang sangat disampaikan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini guna memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan program studi pendidikan Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “PROSES PENERAPAN K3(KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) PT.PERUSAHAAN GAS NEGAR(PERSERO)TBK, MEDAN”. Penulis juga menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk menyempurnakan Tugas Akhir ini.

Selanjutnya, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ayah penulis (Jumari) yang selama ini telah memberikan nasehat-nasehat terindah dan dukungan serta ibunda penulis, (Legiati) yang telah mendidik dan mengayomi dengan penuh kesabaran dan kasih sayang yangdiberikan tanpa putus.

Serta semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan dukungannya baik moril, materil, dan spiritual baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga memungkinkan penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Dengan tulus penulis mengucapkan terima kasihkepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak, CA selaku Dekan FakultasEkonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(4)

2. Ibu DR. Yeni Absah,S.E.,M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III Manajemen Keuangan.

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang,S.E.,M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran, arahan dan koreksi kepada penulis.

5. Ibu Mega Pratiwi dan Dewi Rusbianti selaku pimpinan Departemen Logistik dan Adminstrasi umum, dan selaku mentor magang pada PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk,

6. Teman spesial saya Dessy kartika, Utari Adrianti, Vivia Ardila, Maya Amelia, Chairul Arif, Zahara julita, Rania Oktavianasda, yang telah memberikan dukungan, semangat dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Serta teman-teman Program Studi D-III Manajemen Keuangan stambuk 2012.

Akhir kata, kepada pihak yang telah memberi bantuan yang tak ternilai harganya ini, penulis mengucapkan terima kasih. Dan besar harapan penulis semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi rekan-rekan pembaca sekalian.

Medan, Juni 2015 Penulis JESSICA LESTARI

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.LatarBelakang ... 1

B.PerumusanMasalah ... 2

C.TujuandanManfaatPenelitian ... 2

D.Manfaat Penelitian……… 3

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ... 4

A.SejarahRingkas ... 4

B.LandasanHukum ... 5

C.Visi, MIsi, Nilai-nilaiBudaya PGN ... 6

D.Strategi Perusahaan danTujuanPerusahaan ... 7

E.StrukturOrganisasi ... 8

F.Jobs Descriptions ... 10

G.Jaringan Usaha/ Kegiatan ... 16

H.Kinerja Usaha Terkini ... 18

BAB III PEMBAHASAN ... 21

A..Pengertian K3(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ... 21

B.Rang Lingkup K3 danManajemenEfekbahaya ... 23

C.PengelolaanBahayadanDampak di PGN ... 27

(6)

D.ImplementasiKebijakan K3-Persyaratan umum ... 29

E.AlatPelindungDiri. ... 31

F.Safety TrainingUntukPekerja ... 32

G.Performa KeselamatandanPelaporan ... 32

H.RencanaTanggapDarurat ... 33

I.Safety education ... 33

J. SistemPelatihanPekerja ... 34

K.Standar dan Dokumentasi L.Bid Paxkage/pre safety meeting ... 35

M. SeleksiKontraktor ... 36

N. AnalisisKeselamatanKerja ... 37

O. Insiden di PT.PGN (Persero) Tbk ... 37.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 39

A. Kesimpulan ... 39

B. Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA 41

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 StrukturOrganisasi SBU Distribusi III PT. PGN (Persero) Tbk ... 9

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

SDM merupakan asset penting dalam menyediakan proses produksi di suatu perusahaan,sehingga perlu di upayakan agar derajat kesehatan tenaga kerja selalu dalam keadaan yang optimal dan bebas dari kecelakaan kerja. Salah satu upaya yang di lakukan agar tenaga kerja bebas dari kecelakaan kerja adalah dengan memberikan perlindungan terhadap keselamatan dan kesehatan kepada seluruh tenaga kerja.

Faktor manusia dalam kecelakaan merupakan konsepsi klasik dalam usaha keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan akibat kerja.Kurangnya pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja dapat menimbulkan suatu tindakan yang tidak aman dalam bekerja(unsafe act)sehingga dapat menyebabkan suatu kecelakaan kerja.Oleh karena itu di perlukan suatu upaya untuk dapat mencegah kecelakan kerja yang di sebabkan karena tindakan yang tidak aman(unsafe act).

PT PGN SBU III adalah perusahaan Infrastruktur yang menjunjung tinggi keselamatan para pekerja.Berbagai cara dilakukan agar dapat menumbuhkan kesadaran para pekerja untuk bekerja dengan aman dan selamat.Salah satu cara yang di tempuh adalah dengan mengadakan proses penerapan K3.

Proses adanya program K3, diharapkan para pekerja menyadari betapa pentingnya bekerja dengan aman dan dapat melaksanakan pekerjaanya dengan

(9)

aman pula. Sehingga kecelakaan kerja dapat di cegah dan zeroaccident di perusahaan tersebut dapat tercapai.

Untuk menjamin beroprasinya jaringan transmisi dan distribusi gas bumi secara aman dari potensial bahaya seperti kecelakaan ,kebakaran,kebocoran gas dan di hindari ,perusahaan menerapkan prosedur standard keselamatan dan kesehatan kerja dari kecelakan yang kerja yang berbahaya.

Satu hal utama yang membuat perseroan sangat dan wajib memperhatikan hal tersebut adalah sifat gas yang mudah terbakar sehingga aspek K3 harus menjadi prioritas utama dalam segala kegiatan operasional.

Perhatian pada aspek K3 oleh perseroan juga dengan mempertimbangkan amanah sebagaimana di kemukakan dalam Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, pasal 86(2)yang menegaskan”untuk melindungi keselamatan pekerja atau untuk guna mewujudkan produktifitas kerja yang optimal , diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja, Pekerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan,kesehatan,pemeliharaan moral ,serta perlakuan yang sesuai dengan martabat dan moral agama”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas maka dalam penelitian ini penulis dapat merumuskan masalah:”Bagaimana Proses Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di PT.PGN(PERSERO) SBU III”.

C. Tujuan Penelitian

(10)

D. Manfaat penelitian

a) Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat memberikan masukan sebagai gambaran mengenai Poses Penerapan K3 di PT PGN (Persero)Tbk SBU III.

b) Bagi penulis

Diharapkan dapat menjadi sarana untuk memperdalam dan menambah wawasan ,pengetahuan serta pengalaman tentang proses penerapan K3 di PT PGN (Persero) SBU III.

c) Bagi pembaca

(11)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan

PT Perusahaan Gas Negara(Persero)Tbk atau sering disebut PGN dengan kode transaksi perdagangan Bursa Efek Indonesia “PGAS”,merupakan sebuah perusahaan milik Negara yang dirintis sejak tahun 1859,ketika masih bernama Firma LIN Enthonen &Co.Kemudian pada tahun 1950,oleh pemerintah Belanda, perusahaan tersebut diberinama NV Overzeese Gas en Electriciteit(NV OGEM). Namun pada tahun 1985,pemerintah Republik Indonesia mengambil alih kepemilikan firma tersebut dengan mengubah nama Penguasa Perusahaan Peralihan LIstrik dan Gas (P3LG) seiring dengan perkembangan Pemerintah Indonesia pada tahun 1961 status perusahaan beralih menjadi BPU-PLN.

Pada tanggal 13 mei 1965,berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19/1965,perusahaan ditetapkan sebagai perusahaan Negara dan dikenal sebagai Perusahaan Gas Negara(PGN).Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah No.27 tahun 1984,perseroan berubah status hukumnya dari Perusahaan Negara(PN menjadi Perusahaan Umum (Perum). Setelah itu,status perusahaan diubah dari perum menjadi perseroan Terbatas yang dimiliki oleh Negara berdasarkan Peraturan Pemerintah No.37 tahun 1994 dan Akta Pendirian Perusahaan No.486 tanggal 30 mei 1996 yang dikatakan oleh notaris Adam Kasdamaji SH. Seiring dengan perubahan statu perseroan berubah menjadi perusahaan terbuka,anggaran dasar perusahaan diubah dengan Akta Notaris No.5 dari Fathiah Helmi SH tanggal 13 November 2003, yang antara lain berisi tentang perubahan struktur permodalan.Perubahan ini telah disahkan Mentri Kehakiman

(12)

dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di dalam surat keputusan No.C-26467 HT.01.04 Th 2003 tanggal 4 November 2003,dan diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia dengan No.94 Tambahan No.11769 tanggal 24 November 2003.

Pada tanggal 5 Desember 2003, perseroan memperoleh pernyataan efektif dari badan Pengawas Pasar Modal untuk melakukan penawaran umum saham perdana kepada masyarakat 1.296.296.000 saham,yang terdiri 475.309.000 saham dari investasi saham Pemerintah Republik Indonesian,pemegang saham perseroan dan 820.987.000 saham baru.

Sejak saat itu,nama resmi perseroan menjadi PT Perusahaan Gas Negara (persero)Tbk,saham perusahaan telah dicatatkan dalam Buersa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 15 Desember 2003 dengan kode transaksi perdagangan “PGAS”.

B. Hukum

Adapun landasan hukum perusahaan menggunakan berbagai peraturan perundangan antara lain:

1. PP No.19/1965 Dasar Hukum Pendirian

2. UU Migas No.22 Tahun 2001. Dengan telah disahkannya UU Migas, maka kerangka hukum bisnis migas di Indonesia mengalami perubahan yang signifikan, tidak hanya terjadi di sektor hulu tetapi juga pada sektor hilir dimana perusahaan melakukan kegiatan usahanya saat ini .

(13)

4. Persetujuan Menteri Kehakiman atas Akta Perubahan Anggaran Dasar No.C-19905.HT01.04.Th 99 Tanggal 10 Desembar 1999.

5. Undang –undang RI No.1 Tahun 1995 tentang persrroan terbatas.

6. Undang- undang RI No.19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara .

7. KEP-117/M-MBU /2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Govermance pada Badan Usaha Milik Negara.

C.Visi,Misi Nilai-nilai Budaya PGN

Untuk menghadapi tentangan kompetisi usaha di masa depan ,PGN telah menetapkan Visi dan Misi perusahaan serta merumuskan nila-nilai budaya perusahan .Berikut Visi,Misi ,dan Nilai Budaya PGN:

1) Visi PGN:

Menjadi perusahaan kelas dunia dunia dalam pemanfaat gas bumi.

2) isi PGN:

Meningkatkan nilai tambah perusahaan bagi Stackholders melalui:

a) Penguatan bisnis inti transportasi niaga gas bumi dan pengembanganya.

b) Pengembangan usaha pengelola gas.

c) Pengembangan usaha jasa operasi, pemeliharaan dan keteknikan yang berkaitan dengan industri gas.

(14)

3) Nilai-nilai Budaya PGN (ProCISE) a. Profesionalisme/profesionalisme.

b. Penyempurnaan Terus Menerus / continius Improvement c. Integritas

d. Keselamatan

4) Strategi perusahaan dan Tujuan Perusahaan

a) Strategi Perusahaan

Menyelesaikan pengembangan infrastruktur jaringan pipa transmisi gas yang terpadu dengan jaringan distribusi yang di harapkan akan tumbuh peran serta pelaku bisnis disepanjang rantai bisnis gas bumi dari sektor hulu ke sektor hilir, dalam rangka mempersiapkan Unbudling dan Open access.

b) Tujuan Perusahaan

Tujuan perusahaan ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No.37.tahun 1994 sebagai berikut:

1. Mengembangkan dan memanfaatkan gas bagi kepentingan umum dan sekaligus

2. Memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.

3. Menyediakan gas dalam jumlah mutu yang memadai untuk melayani kebutuhan masyarakat.

E. Struktur Organisasi

(15)

tumpatindih(over lapping). Struktur organisasi yang akan dibuat akan membantumemberikan pengertian yang jelas dengan pembagian tugas yang ada didalam perusahaan itu dan setiap pekerja mengetahui dari mana sumber perintah dan kepada siapa seseorang itu bertanggung jawab.

Dengan adanya struktur organiasidiharapkan tercapainya suatu tujuan yang efektif di antara unit-unit maupun bagian-bagian dalam oraganisasi sehingga yang ditetapkan akan tercapai.Oleh karena itu, srtuktur organisasi yang digunakanharus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan agar pendayagunaan sumber daya yang menjadi optimal.

Struktur organisasi pada PT Perusahaan Gas Negara Merupakan struktur organisasi garis dan staf,yang mencerminkan tanggung jawab dan wewenang secara vertical serta hubungan bagian horizontal.Melalui struktur organisasi yang baik, pengatur pelaksanaaan pekerja dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerjasama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

(16)
[image:16.595.27.569.162.517.2]

Struktur Organisasi disajikan pada gambar.2.1

Gambar 2.1 Struktur Organisasi SBU Distribusi III

(17)

F. Jobs Description

Berikut adalah uraian pekerjaan (Jobs Descriptioni) untuk setiap departemen pada PT Perusahaan Gas Negara(Persero)Tbk.

1) General Maneger Fungsi General Manager:

General Manager mempunyai fungsi menyelenggarakan kegiatan usaha distribusi gas bumi melalui jaringa pipa gas sesuai peerkembangan usaha dan kebijakan yang ditetapkan Direksi.Menetapkan,mengendalikan dan mengelola Rencana Kerja dan Anggaran

a. Mengendalikan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jaringan pipa gas serta fasilitas penunjangan.

b. Mengendailakan pengelolaan kegiatan K3PL dan jaringan Integritas jaringan .

2) Departemen Keuangan SDM

Fungsi Departemen Keuangan dan SDM:

Departemen Keuangan dan SDM mempunyai fungsi memastikan pengelolaan keuangan,SDM serta tanggung jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan secara optimal.

Tugas Departemen Keuangan SDM:

(18)

b. Memastikan terintegarasinya rencana kerja antar satuankerja di dalam departemen keuangan SDM,maupun dengan satuan yang laindi dalam organisasi SBU.

c. Melakukan koordinasi,pengawasan dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja antar satuan kerja di dalam departemen keuangan dan SDM. d. Mengendalikan kegiatan pengelolaan keuangan dan SDM

e. Memastikan pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan.

3) Dinas Keuangan Fungsi Dinas Keuangan:

Dinas Keuangan mempunyai fungsi memastikan pengelolaan kegiatan

keuangan, yang Meliputi anggaran.

Perbendaharaan,akuntansi,perpajakan,serta pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Tugas Dinas Keuangan :

a. Mengelola penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKA) SBU serta menyusun usulan otoritas pelaksanaan RKA SBU.

b. Melakukan pengelolaaan dan evaluasi pelaksanaan RKA SBU secara berkala.

c. Melakukan koordinasi,pengawasan serta evaluasi aktiva kewajiban. d. Dropping ke kantor pusat.

(19)

4) Seksi Anggaran

Fungsi Seksi Anggaran :

Seksi Anggaran mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan penyusunan dan pengendalian atas pelaksanaan dan penyusunan laporan pencapaian RKA SBU .

Tugas Seksi Anggaran:

a. Mengkoordinir pembuatan usulan RKA SBU.

b. Menyusun RKA untuk masing-masing pusat Biaya/Unit Kerja SBU sesuai dengan RKAP yang telah ditetapkan .

c. Menyusun usulan otoritas pelaksanaan RKA SBU .

d. Menyusun otoritas pelaksanaan RKA SBU sesuai dengan otoritas yang telah ditetapkan oleh Direksi untuk masing-masing pusat Biaya/Unit kerja.

e. Melaksanakan evaluasi, monitoring, dan pengendalian terhadap pelaksanaan RKA SBU secara berkala.

5) Seksi Pembendaharaan

Fungsi Seksi Pembendaharaan :

(20)

Tugas Seksi Pembendaharaan :

a. Melakukan dan mengendalikan verifikasi keabsahan dokumen penerimaan dan dokumen permintaan pembayaraan .

b. Melaksanakan dan mengendalikan atas penerimaan dan pengeluaran dana perusahaan.

c. Melaksanakan evaluasi kebutuhan dana SBU dan pengajuan droping ke kantor pusat.

d. Melakukan kegiatan dan monitoring rekening bank SBU. 6) Seksi Akutansi

Fungsi Seksi Akutansi :

Seksi Akutansi mempunyai fungsi mengelola pelaksanaan kegiatan akutansi,penyusunan laporan keuangan termasuk daftar asset tetap serta perpajakan.

Tugas Seksi Akutansi :

a. Menerima,mencatat serta mengklarifikasi transaksi keuangan .

b. Melakukan koordinasi,memonitor dan mengevaluasi pengelolaan pencatatan asset tetap.

c. Menyusun dan mengavaluasi laporan keuangan .

7) Seksi TSJL(Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan)

Fungsi Seksi TSJL(Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan).

(21)

Tugas Seksi TJSL (Tangung Jawab Sosial Lingkungan):

a. Membuat rencana dan melaksanakan pengelolaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan.

b. Membuat laporan pelaksanaan pengelolaan lingkungan,tanggung jawab sosial dan lingkungan.

8) Dinas SDM

Fungsi Dinas SDM

Dinas SDM mempunyai fungsi memastikan pelaksanaan kegiatan manajemen SDM SBU dapatproduktivitas kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.

Tugas Dinas SDM:

a. Melakukan koordinasi,pengawasan dan evaluasi pelaksanaan adminstrasi SDM.

b. Mengelola perencanaan dan pengadaan tenaga kerja.

c. Melakukan koordinasi,pengawasan dan evaluasi pembinaan dan pengembangan SDM .

d. Melaksanakan pengaturan penempatan pekerja melalui proses mutasi dan rotasi,serta mengevaluasi ususlan promosi.

e. Memastikan ketepatan waktu dan keakuratan pelaksana administrasi SDM. 9) Seksi Pembinaan dan Pengembangan SDM

(22)

Seksi pembinaan dan pengembangan SDM mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia.

Tugas Seksi pembinaan dan pengembangan SDM:

a. Melakukan koordinasi pembuatan rencana kebutuhan tenaga kerja untuk jangka pendek,menengah dan panjang.

b. Melakukan analisis kesenjangan kompetensi

c. Melakukan koordinasi usulan rotasi/mutasi dan promosi pekerja .

d. Melakukan koordinasi,mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan pemenuhan pekerja.

10) Seksi Remunasi dan Hubungan Industrial

Fungsi Seksi Remunirasi dan Hubungan Industrial:

Seksi Remunirasi dan Hubungan Industrial mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan administrasi SDM,kegiatan remunirasi ,pengelolaan sistem informasi SDM dan membina hubungan industrial antara pekerja dengan perusahaan serta memastikan penerapan peraturan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang ada.

Tugas Seksi Remunirasi dan Hubungan Industrial:

a. Menyusun usulan RKAP khususnya biaya pekerja,biaya jasa outsorcing dan biaya lain yang terkait.

b. Mengevaluasi pelaksanaan pembayaraan fasilitas (benefit) pekerja. c. Melakukan monitoring administrasi dan pelayanan pension.

(23)

G. Jaringan Usaha/Kegiatan

Sebagai penyedia Utam Gas Bumi,PGN memiliki dua bidang usaha distribusi(penjualanan) dan tramisi(tranportasi)gas bumi melalui jaringan pipa yang tersebar diseluruh wilayah usaha.Usaha distribusi meliputi kegiatan pembelian gas bumi dari pemasok dan penjualan gas bumi yang melalui jaringan pipa distribusi ke pelanggan rumah tangga,komersil dan industry. Sedangkan usaha transmisi merupakan kegiatan pengakutan (transportasi)gas bumi melalui jaringan pipa transmisi dari sumber-sumber gas ke penggunaan industri.

1) Kegiatan Usaha Distribusi

(24)

DOH Pangkalan Berandan.Setelah diberlakukannya UU Migas secara langsung dari produsen gas bumi antara lain Pertamina,BP,Lapindo Berantas, Conocophilips dan Elips.Kontrak pembelian gas bumi jangka panjang antara 10 tahun samoai 20 tahun .perjanjian gas bumi jangka panjang di maksudkan untuk mendapatkan jaminan pasokan gas bumi secara lebih pasti agar kualitas pelayanan perusahaan kepada pelanggan dapat terpenuhi dengan lebih baik. Dalam rangka penetrasi pasar wilayah yang menjadi target perusahaan,maka daerah layanan pasar dibagi menjadi tiga wilayah distribusi, sebagai berikut:

a. SBU Distribusi Wilayah I,Jawa Bagian Barat yang terdiri Dari Jakarta, Banten,Bekasi,Karawang,Bogor,Cirebon,Palembang,dan Bandung.

b. SBU Distribusi Wilayah II,Jawa Bagian Timur yang terdiri dari Surabaya-Gresik,Sidoarjo-Mojekerto,Pasuruan-Probolinggo serta Semarang dan Makasar

c. SBU Distribusi Wilayah III,Sumatera Bagian Utara yang terdiri dari Medan,Batam,dan Pekanbaru.

2) Kegiatan Usaha Transmisi

(25)

Panaran(Batam),selain mendapat jasa transportasi,perusahaan bertindak sebaigai penjualan gas bumi.

PGN mengoperasikan jaringan pipa transmisi sepanjang 1.074 km dengan kapasitas sebesar 887 MMSCFD dan tingkat utilisasi sebesar 54%. Kapasitas ini mewakili sekitar 47%pangsa pasar kegiatan usaha tranmisi ruas Gresik-Duri dan Gas Indonesia(Trangaspindo).

H. Kinerja Usaha Terkini

PT PGN (Persero) Tbk merupakan perusahaan infrastruktur yang berpengalaman menyalurkan dan menyediakan gas bumi bagi kepentingan umum(Public utility). Sebagai perusahaan infrastruktur,PGN memiliki jaringan pipa transmisi dan distribusi yang handal. Kinerja usaha PGN adalah transporter ,distributor dan trader di bidang gas bumi. Sebagai transporter ,PGN menyediakan infrastruktur jaringan pipa tranmisi yang menghubungkan sumber-sumber gas ke konsumen akhir atau ke stasiun penerima di jaringan pipa distribusi yang menghubungkan stasiun dengan konsumen akhir yaitu kepada pelanggan rumah tangga,komerisl industri. Tugas utama PGN di bidang distribusi adalah untuk meningkatkan pemanfaatan energi melalui pendayagunaan gas bumi sebagai subtitusi BBM. Sebagai trader PGN melaksanakan pembelian gas dari produsen yang menjualnya kepada pelanggan Rumah Tangga,Komersil,dan Industri melalui jaringan pipa.

(26)

senilai US$ 2,5 milliar. Aset PGN juga tumbuh US$ 3,9 milliar (2012) menjadi US$ 4,3 milliar. Sedangkan ekuitas PGN melonjak dari US$ 2,3 milliar menjadi US$ 2,7 milliar. Secara operasional,kegiatan usaha distribusi PGN berhasil menyalurkan gas bumi sebanyak 827 MMSCFD,meningkat dari pada tahun 2012 sebanyak 807 MMSCFD. Di bisnis transmisi melalui anak perusahaan yaitu PT Transportasi Gas Bumi Indonesia gas yang disalurkan turun tipis dari 877 MMSCFD ke 854 MMSCFD di tahun 2013. Penurunan gas oleh usaha transmisi ini di sebabkan oleh berhentinya penyaluran gas ke PLN Medan akibat ketiadaan pasokan gas danpenurunan gas yang di oftaker Singapura.

Gas yang disalurkan PGN terbukti telah memberikan banyak manfaat kepada sektor usaha perekonomian Indonesia. Contohnya,usaha distribusi gas PGN menyalurkan gas bumi sebanyak 827 MMSCFD atau setara dengan 145 ribu barel minyak per hari ke sektor industri, komersil,UMKM dan rumah tangga,maka nilai penghematan yang dihasilkan dengan menggunakan gas bumi mencapai sekitar Rp 55 triliun dibandingkan menggunakan minyak.

Sebagai upaya untuk mempercepat pemanfaatan gas bumi di Indonesia,pada tahun 2014 PGN telah menyiapkan investasi untuk membangun infrastruktur mulai dari sektor industry,komersil,UMKM dan rumah tangga.

(27)

BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian K3

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya perlindungan terhadap keselamatan serta kesehatan para tenaga kerja selama mereka bekerja di perusahaan tempat mereka bekerja.K3 memiliki 2 aspek penting, yaitu mengenai keselamatan kerja para karyawannya dan kesehatan para karyawannya. Keselamatan kerja ini sangat berhubungan erat dengan proses produksi suatu perusahaan. Terutama di Indonesia yang semakin berkembang negaranya, semakin berkembang pula tingkat kecelakaan kerja yang terjadi.

Berikut beberapa pengertian K3 menurut para ahli.

1. Menurut Suma’mur (1981: 2)

Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.

2. Menurut Simanjuntak (1994)

Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja.

3. Menurut Ridley, John (1983)

Mengartikan kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya,

(28)

perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.

4. Lalu Husni, 2003: 138

Ditinjau dari sudut keilmuan, kesehatan dan keselamatan kerja adalah ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah

kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja di tempat kerja.

Keselamatan Kerja telah diatur dalam Undang-Undang No.1 tahun 1970 tentang keselamatn kerja dalam pasal 3 ayat (1) dan pasal 9 ayat (3), yang berbunyi:

Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk:

1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan

2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran 3. Mencegah dan mengurangi bahaya peledak

4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya

5. Memberi pertolongan pada kecelakaan

6. Memberi alat-alat perlindungan diri pada pekerja

7. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physic maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan

8. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban

(29)

10. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya bertambah tinggi.

Sedangkan mengenai Kesehatan Kerja telah diatur dalam Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 Bagian 6 tentang Kesehatan Kerja, Pada pasal 23 yang berisi:

1. Kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan produktivitas kerja yang optimal.

2. Kesehatan kerja meliputi perlindungan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja, dan syarat kesehatan kerja.

3. Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.

Jadi, keselamatan dan kesehetan kerja harus diselenggarakan dalam setiap

perusahaan.Karena kecelakaan dan penyakit datang secara tidak terduga dan tanpa diharapkan.

B. Ruang Lingkup Keselamatan & Kesehatan PT.Perusahaan Gas Negara

(persero)Tbk dan Manajemen Efek Bahaya(Hazard And Effects

Management HEMP)

1) Identifikasi Bahaya dan Efek

Mengidentifikasi bahaya,yang timbul dari aktifitas,material atau

zat yang digunakan. Mereview semua aktifitas kerja setidaknya 2 (dua)

minggu sebelum pekerjaan dilakukan dan menyediakan matriks detail dari

bahaya yang ada dan manajemen penurunan resiko yang akan

(30)

dilakukan,khususnya dan tidak terbatas pada penggalian,bekerja pada

ketinggian,masalah lingkungan,inspeksi perlatan dan lain-lain.

2) Evaluasi

Mengevaluasi secara penuh semua resiko yang teridentifikasi yang

berlawanan dengan standar yang sesuai,juga memperhitungkan

kemungkinan kejadian dan tingkat keparahan untuk :

a. Personil Kontraktor

b. Personil subkontraktor dan vendor

c. Lingkungan sekitar

d. Properti

1. Evaluasi dari resiko keselamatan dan kesehatan akan

melibatkan pertimbangan mengenai :

a. Api dan Ledakan

b. Impacts dan collisions

c. Asphyxiation dan bahaya listrik

d. Paparan bahan kimia,fisik dan ergonomic

e. Longsornya galian

2. Evaluasi dari efek lingkungan akan memperhitungkan efek

yang disebabkan oleh :

a. Kebutuhan tempat baik permanen maupun sementara

b. Kebutuhan seperti air,energy,material,bahan kimia dan

bahan alam lainnya.

(31)

d. Buangan,baik countinue maupun tidak dari operasi

maupun hasil dari suatu kejadian.

Buangan mencakup :

a. Emisi gas

b. Buangan larutan

c. Limbah padat dan cair

d. Radiasi,panas

e. Bunyi,getaran

f. Cahaya

3)Pencatatan Bahaya dan Efek

Mendokumentasikan dan mengidentifikasi semua bahaya. Semua

hasil identifikasi ini akan didokumentasi sebagai Job Safety

Analysis (JSA) / Analisis Keselamatan Kerja.

4) Tujuan dan Target

Menspesifikasikan tujuan dan target K3 secara detail dan target

tersebut akan dikembangkan dalam Tujuan strategi K3. Yang

mencakup :

a. Mengidentifikasi dan mendokumentasikan tindakan control /

pencegahan untuk aktifitas,produk,atau servis tertentu yang

mengandung resiko terhadap implementasi K3.

b. Mengkaji ulang aktifitas terkontrol untuk memastikan bahwa

tindakan control yang di ajukan mampu menurunkan resiko ke

tingkat yang diterima (ALARP) atau memungkinkan tujuan

(32)

c. Mengimplementasikan tindakan control dan memantau

efektifitasnya.

d. Mengidentifikasi,mendokumentasi dan mengkomunikasikan

kepada personil yang terkait tindakan pencegahan untuk

mengurangi dampak dari resiko.

5) Tindakan Implementasi dan Pemantauan

Aktifitas dan pekerjaan akan dilakukan sesuai dengan prosedur dan

instruksi kerja yang telah disetujui oleh Perusahaan Gas Negara.

Tujuan dan target akan dimonitor, dan hasilnya akan dicatat

untuk menunjukkan kecocokan. Secara khusus,performa sesungguhnya dari

aktifitas yang kritikal untuk K3 akan dibandingkan dengan kontrol

manajemen yang dibuat saat aplikasi proses manajemen bahaya dan

6) Audit, Tindakan Korektif dan Pengembangan

Perusahaan Gas Negara melalui kontraktor mengharuskan kontraktor

menjaga prosedur untuk audit agar dilaksanakan untuk menetukan apakah

semua elemen dan aktifitas SM-K3 sesuai dengan aturan yang telah

direncanakan dan di implementasikan secara efektif.Audit seperti ini akan

dilakukan oleh staff pengawasan kontraktor pada waktu yang telah di

tentukan sesuai dengan protocol yang berlaku dan jadwal yang telah di

tentukan oleh Perusahaan Gas Negara.

Semua tindakan tidak semestinya yang ditentukan selama audit akan

berefek pada tindakan korektif secepatnya oleh kontraktor. Semua hasil

audit akan dilaporkan pada Perusahaan Gas Negara melalui jalur

(33)

7) Pengkajian Ulang Manajemen,Tindakan Korektif dan

Pengembangan.

Mengkaji ulang sistem Manajemen K3,performanya dan hasilnya,

untuk memastikan efektifitasnya dan kesinambungannya dan mencari

kemungkinan untuk mengimplementasikan perkembangan dan tindakan

korektif. Pengkajian ulang manajemen ini akan mencakup pengkajian

seluruhnya SM-K3.

Pada tingkat terendah,pengkajian ulang ini akan dilakukan per

minggu dalam bentuk Pertemuan K3 terdokumentasi dengan wakil dari

Perusahaan Gas Negara dan kontraktor. Pertemuan ini diorientasikan pada

tindakan dan kecocokan terhadap regulasi Indonesia mengenai Panitia

Keselamatan dan Kesehatan Kerja di dalam proyek.

C. Pengelolaan Bahaya dan Dampak di PT.Perusahaan Gas

Negara(persero)Tbk.

(1) Penanganan Bahaya dan Dampak

PT. Perusahaan Gas Negara (persero) Tbk. MemberikanMaterial

Safety Datasheet (MSDS) untuk setiap material yang berbahaya yang

dibawa ke dalam area kontruksi.Hanya pekerja yang terlatih dan

berpengalaman dengan peralatan pelindung diri yang dapat membawa

material ini, agar tidak terjadi efek bahaya tersebut terhadap

(34)

(2) Paparan Bahaya

Sistem yang digunakan untuk memantau paparan pekerja terhadap

bahan kimia atau unsur-unsur fisik yaitu dengan sistem inpeksi

keselamatan (Safety Inpection).Inspeksi keselamatan harusdilakukan

rutin untuk semua area yang memerlukan perhatian khusus,baik area

kunjungan secara acak ataupun merupakan hasil dari kejadian atau

kecelakaan.

(3) Penanganan Potensi Bahaya

Pre-job meeting dilakukan untuk memberitahu para pekerja mengenai

bahaya yang mungkin timbul seperti bahan kimia,kebisingan.Pre-Job

Meeting dilakukan untuk menegaskan dan mengulangi

persyaratan/prosedur/standar safety.Pre-Job meeting membahas

topic-topik sebagai berikut :

a. Memberikan informasi yang lebih detail mengenai pekerjaan

yang akan dilakukan kepada pekerja dan bahaya yang

menyertainya

b. Memberikan informasi mengenai Mitigasi Risiko yang telah

dibuat.

c. Memberikan informasi mengenaiSafety Plan &

Regulations,Emergency Management Plan, Lockout/tag out

Procedure, batasan area yang boleh dimasuki,sistim ijin kerja,

sistem ijin peralatan berat,sistim informasi kondisi darurat dll.

d. Memberikan informasi mengenai aturan keamanan

(35)

protection, pengaturan pertolongan pertama, Ijin kerja, ijin

dinasdll.

D. Implementasikan Kebijakan K3-Persyaratan Umum

Bagian ini menjelaskan tetang penempatan pencegahan keselamatan yang

dibutuhkan untuk menghilangkan atau menjaga dari bahaya pada suatu

pekerjaan tertentu .

1) Kebijakan K3 secara Umum

a) Merokok dan membawa korek api

Dilarang merokok di area konstruksi. Dilarang membawa korek api

dan perlatan lainnya yang dapat menimbulkan api agar tidak terjadi

kebakaran di area perusahaan.

b) Peralatan yang dioperasikan dengan baterai dan listrik

Peralatan yang dioperasikan dengan Baterai seperti lampu

flash,handphone,pager,kamera,dll tidak di perbolehkan memasuki area

konstruksi. Peralatan yang dioperasikan dengan listrik harus sesuai

berdasarkan klasifikasi areanya.Peralatan yang non-explosion proof

tidak boleh digunakan tanpa ijin kerja panas (hot work permit).

c) Kebersihan

Menjaga kebersihan pada area kontruksi,sehingga tidak menyebabkan

terjadinya kondisi tidak aman (unsafe condition).Jika memungkinkan

area konstruksi diberi pagar. Material yang tidak diperlukan tidak

boleh disimpan dalam area konstruksi kecuali ada ijin dari pengawas

(36)

d) Traffic Safety

Seluruh kendaraan (termasuk crane,forklift,dll) yang masuk ke area

konstruksi harus dilakukan pengecekan. Kendaraan tidak

diperbolehkan memasuki area konstruksi tanpa ijin kerja panas (hot

work permit),kendaraan tidak boleh di parker di dekat peralatan

emergency (seperti hidran),memasuki area operasional/fasilitas dan

lokasi dilarang parker bagi para karyawan untuk meminimalkan

dampak efek bahaya.

e) Pembangunan kantor sementara

Tidak diperbolehkan membangun temporary shed/kantor di dalam

area kerja,kecuali telah diijinkan oleh Perusahaan Gas Negara,di

karenakan dapat mengganggu proses kinerja yang berkaitan dengan

perusahaan.

f) Lifting Machine,Tools,Tackles

Seluruh mesin dan peralatan untuk mengangkat

(cranes,forklift,elevators,hydra cranes,slings,rantai,dll), yang dibawa

kedalam area kontruksi harus memiliki identifikasi dan bersertifikat.

Sebelum digunakan,seluruh mesin dan peraltan tersebut harus

dilakukan “pre-use check”, merupakan pengecekan terhadap

keseluruhan seluruh mesin dan peralatan tersebut. Seluruh mesin dan

peralatan harus dikeluarkan dari area konstruksi apabila tanggal

sertifikasinya akan segera berakhir, maka pihak perusahaan harus

(37)

Seluruh operator Crane dan peralatan lainnya harus

bersertifikat.Apabila crane boom melakukan pengangkatan,area di

sekitarnya harus diberi penghalang dan dipastikan tidak ada pekerja

dibawah crane tersebut.Jika crane akan digunakan pada malam

hari,seluruh pekerja harus menggunakan jaket yang mengandung

fluorescent dan memantulkan cahaya.

g) Safety Meeting

Safety meeting dilakukan setiap minggu dan harus dihadiri oleh

manajer HSE/Safety Officer dari setiap kontraktor.Permasalahan

mengenai keselamatan dan observasi pada setiap kegiatan konstruksi

dalam rapat dan di buat notulennya oleh Safety Officer Perusahaan

Gas Negara.

E. Alat Pelindung Diri

Untuk melakukan penerapan ini Perusahaan Gas Negara harus menyediakan

dan memberikan alat pelindung dan pakaian kerja baik standar maupun

yang diperlukan untu kegiatan-kegiatan khusus,yaitu:

(1) Penggunaan topi/ helm safety,respirator,earplug,masker

disposable, sepatu safety,face shield, sarung tangan dan wearpak /

coverall diwajibkan untuk seluruh pekerja pada saat melakukan

(38)

F. Safety Training Untuk Pekerja

Sebelum dimulainya pekerjaan,seluruh pekerja wajibmendapatkan

pelatihan sebelum diberikannya ijin bekerja di area PGN. Pelatihan mencakup

hal-hal sebagai berikut :

1) Safety Regulations

a) Penggunaan alat pellindung diri baik secara umum maupun pada

pekerjaan tertentu untuk menjaga pekerja dari bahaya efek yang

akan terjadi.

b) Tanggap darurat termasuk prosedur evakuasi y

c) Prosedur Komunikasi antar pektugas dan karyawan pada saat

darurat

d) Safety standard dan prosedur yang terkait dengan pekerjaan yang

beresiko tinggi

Tindakan pencegahan pada area yang berbahaya,Training ini akan

membuat pekerja lebih mengetahui penerapan. Keselamatan kerja di

PT.Perusahaan Gas Negara (persero) Tbk.

G. Performa Keselamatan dan Pelaporan

Tujuan utama dari ‘Panduan Performa Keselamatan dan Pelaporan

Kecelakaan’ ini adalah aplikasi dan panduannya akan meningkatkan pengertian

dan kesadaran akan keselamatan melalui pelaporan,investigasi dan tindak lanjut

yang lebih baik dari kecelakaan Konsep Perusahaan Gas Negara (PGN) mengenai

pengaruh yang dominan juga digunakan untuk menentukan kasus yang perlu

dilaporkan.Dengan membuat laporan setiap bulannya terkait dengan pencapaian

(39)

a. Jumlah Jam Kerja Aman

b. Lost Time Injurios Frekwensi

c. Jumlah pegawai/pekerja yang terlibat di dalam pelaksanaan proyek

d. Kejadian lain meliputi near miss,medical trestment dan recordable

injurios.

e. Jumlah Kilo Meter Aman Berkendara

H. RencanaTanggap Darurat

Membuat Rencana Tanggap Darurat akan digunakan oleh semua pekerja di

lokasi. Perencanaan dirancang untuk menangani situasi darurat dengan tujuan

mengurangi kehilangan nyawa dan luka-luka pada personil konstruksi,anggota

publik dan mengurangi kerusakan pada fasilitas dan lingkungan.

Rencana Tanggap Darurat mencakup paling sedikit mengenai :

a. Api

b. Kebocoran

c. Ledakan

d. Insiden Komunitas/demontrasi

e. Banjir

I. Safety Education

Untuk meningkatkan safety dalam bidang gas,PT.Perusahaan Gas Negara

(persero) Tbk, harus sangat memperhatikan keselamatan kontraktor (Contractor

Safety) dimana menjadi sangat penting dan membutuhkan sistim keselataman

kontraktor yang baik. Keuntungan yang muncul dari program keselamatan yang

komprehensif dan sistematis adalah sebagai berikut :

(40)

b. Peningkatan kualitas dan produktifitas terjadi karena program keselamatan

Kontraktor secara komprehensif yang memerlukan pegawai terlatih untuk

melakukan pekerjaannya.

c. Penurunan insiden diperlukan untuk aksi pemerintah dan biaya proyek

yang lebih terkontrol.

d. Adanya potensial kerusakan terhadap fasilitas perusahaan dan perlatan

kontraktor diminimalisasi.

e. Safetytidak akan di korbankan untuk produksi.Safety merupakan satu

kesatuan dengan Quality Control,Cost Reduction,danJob Efficiency. Setiap

level manajemen dari manajemen dasar hingga puncak harus

bertanggungjawab terhadap safety performance yang dilakukan oleh

pekerja dibawahnya.

J.Sistem Pelatihan K3

Adanya modul pelatihan K3 untuk setiap tingkat kontraktror dan

subkontraktor untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi dan

Pemeliharaan.Modul Pelatihan ini mencakup minimum :

a. Prosedur K3 dan metodologi kerja

b. Program Induksi K3 untuk semua karyawan.

c. Prosedur tempat kerja mencakup Tanggap Gawat Darurat yang akan diuji

secara regular

d. Ijin untuk sistem kerja

e. Pencegahan Kecelakaan

Semua pekerja yang terlibat di dalam proyek harus

(41)

K3.Untuk diketahui Perusahaan Gas Negara (PGN) maka kontraktor akan

menyerahkan program tool box penuh bersama dengan pencatatan

waktu,dokumentasi,subjek,control manajemen,partisipasi staf kontraktor

dan informasi lain.

K. Standar dan Dokumentasi

Kontraktor akan menggunakan dokumen K3 standar untuk fasa konstruksi.

Hal ini melibatkan referensi,dokumen petunjuk dan standar industry

bersama.Perusahaan Gas Negara (PGN) memiliki hak untuk mengaudit masalah

K3 secara langsung dan setiap saat tanpa pemberitahuan sebelumnya di area

konstruksi dan / atau pemeliharaan.

L. Bid Package/ Pre Safety Meeting

Kontraktor harusmembuat pemberitahuan kepada semua pekerja dan

subkontraktor sebelum bergerak ke proyek untuuk memenuhi semua persyaratan

mengenai K3 termasuk penggunaan Alat Pelindung Diri minimum yang sudah

diwajibkan. Ketidakadaan pengetahuan terhadap syarat K3 akan di anggap suatu

tindakan tidak taat dan PGN akan mengehentikan pekerjaannya hingga syarat K3

terpenuhi.

Pre-Bid safety meeting harus dilakukan dengan Calon kontraktor untuk

nilai pekerjaan diatas 200 (dua ratus) juta rupiah dan atau untuk pekerjaan dimana

lokasi proyek atau kegiatan yang akan dilakukan dikategorikan sangat berbahaya

(antara lain pelaksanaan Hot Tap,Boring,lokasi rawan longsor).Seluruh dokumen

standar K3 yang berhubungan pelekasanaan proyek akan di lampirkan pada

(42)

M. Seleksi Kontraktor

Seleksi kontraktor yang berkualitas sangat penting dalam rangka

mendapatkan kinerja Keselamatan kontraktor yang baik.Pembuatan Scope of

Work,Kriteria pra-kualifikasi,kebutuhan kontraktor khusus,pengalaman kontraktor

dan pekerjanya, merupakan elemen penting dalam pemilihan kontraktor.

Standard Keselamatan kontraktor dapat dilihat dari beberapa hal berikut:

a. Komitmen Kontraktor terhadap safety,memperlihatkan bahwa safety

program yang dilakukan kontraktor di dukung oleh manajemen

puncaknya.

b. Pengalaman kontraktor,baik manajemen (supervisor) maupun

pekerjanya harus sangat di perhatikan untuk melakukan seleksi

kontraktor .

c. Safety performance sebelumnya dapat di evaluasi dengan

melakukantracking data dan melalui dokumen yang dikirim (di submit)

oleh kontraktor seperti akta kecelakaan kerja,near-miss,pelanggaran

terhadap prosedur keselamatan saat melakukan rapat keselamatan

(safety meeting),program sosialisasi mengenai keselamatan kerja,safety

enforcement dan disciplinary avtion plan, Prosedur standar keselamatan

telah dimiliki oleh kontraktor untuk pekerjaan yang sama.

d. Tersedianya peralatan keselamatan oleh kontraktor sebagai alat

pelindung dir dari kecelakaan kerja.

e. Tersedianya personil keselamatan (safety officer) yang berkualitas dan

terlatih untuk memonitor safety performance selama pelaksanaan

(43)

N. Analisis Keselamatan Kerja

Merupakan tanggung jawab dari Preparation Enginer, Safety Enginer,dan

tim terpilihnya untuk menjalankan Analisis Keselamatan Kerja/Job

SafetyAnalysis (JSA). JSA akan dilaksanakan pada :

a) Semua pekerjaan besar dan pekerjaan kritikal

b) Situasi kerja multilevel

c) Area dengan kepadatan kerja tinggi

d) Galian dan bekerja di ketinggian

Preparation Engineer atau Nominee akan memberitahukan hasilnya

pada dokumen JSA dan didistribusikan sesuai aturan.

O. Insiden di PT.Perusahaan Gas Negara (persero)Tbk

1) Insiden Kebakaran Pipa Gas Medan

Suatu contohdengan terjadinya kebakaran pipa baja diameter 16

inch milik PT Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk yang berlokasi di

daerah rawa-rawa Palu Hantu, Kecamatan Medan Labuhan, Belawan -

Medan pada 23 Maret 2007 sekitar pukul 18.40 WIB, Sekretaris Perusahaan

PGN, Heri Yusup(Kabid Humas PGN) menyatakan bahwa pada hari ini

situasi telah terkendali karena sejak pukul 06.00 WIB api telah berhasil

dipadamkan. Dalam peristiwa kebakaran tersebut tidak terdapat korban jiwa

atau kerugian secara material bagi masyarakat sekitar.Kebakaran yang

terjadi pada pipa yang mengalirkan gas ke PLN Sicanang -Belawan ini

diperkirakan akibat adanya pengeboran liar oleh orang yang tidak

(44)

Selanjutnya, Heri Yusup(Kabid Humas PGN) menyatakan bahwa

PGN telah mengambil langkah tanggap darurat sesuai dengan prosedur yang

berlaku dengan melakukan pemblokiran di lokasi kebakaran. Langkah

berikutnya pada pukul 21.00 WIB PGN mengalihkan aliran gas dari pipa

diameter 16 inch ke pipa diameter 12 inch sehingga aliran gas ke PLN

Sicanang tidak mengalami gangguan dan tekanan gas tetap stabil.Ia

menambahkan pihaknya akan segera melakukan perbaikan yang

diperkirakan dapat diselesaikan dalam waktu tiga hari ke depan dengan

mempertimbangkan ketinggian permukaan air laut mengingat lokasi coated

pipe tersebut yang berada di tengah rawat.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

(45)

a. Perusahaan telah menerapkan prosedur standar Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) sehingga menjamin beroperasinya jaringan

transmisi dan distribusi Gas bumi secara handal dan aman dari potensi

bahaya seperti kecelakaan,kebakaran,kebocoran gas dan lain-lain

b. Inspeksi keselamatan dilakukan secara rutin untuk semua area yang

memerlukan perhatian khusus,baik area kunjungan secara acak ataupun

merupakan hasil dari kejadian atau kecelakaan

c. Penanganan potensi bahaya dilakukan dengan pre-job meetingyang

bertujuan untuk memberitahu para pekerja mengenai

persyaratan/prosedur/standar safety.

d. Pengadaan dan pemberian alat pelindung dan pakaian kerja baik standar

maupun yang diperlukan untuk kegiatan-kegiatan khusus yang bahaya

yang mungkin timbul,menegaskan dan mengulangi penerapan tersebut.

B. Saran

a. Pihak PT.Perusahaan Gas Negara (persero) Tbk. Melalui

pemantausafety,kiranya harus melakukan tindak, observasi yang

rutin di sekitar area Lokasi agar tidak terjadi kecolongan (pengoboran

liar).

b. Pihak PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) harus Mengidentifikasi

bahaya yang timbul dari aktifitas,baik itu akitifitas di sekitar area kerja

atau di luar sekitar area kerja yang semua aspek dari sistem

keselamatan dan keamanan harusnya dilakukan,khususnya dan tidak

terbatas pada penggalian,bekerja pada ketinggian,masalah

(46)

c. Mengevaluasi secara penuh semua resiko yang teridentifikasi yang

berlawanan dengan standar yang sesuai,juga memperhitungkan

kemungkinan kejadian dan tingkat keparahan baik itu aktifitas di luar

atau dalam.

d. Melakukan pengecekan kembali alat pelindung diri karyawan

pakaian kerja baik standar maupun yang diperlukan untuk

kegiatan-kegiatan khusus yang bahaya yang mungkin timbul,menegaskan dan

mengulangi penerapan tersebut.

(47)

Jamaludin, Muhammad. 2005. Evaluation of Implementation Occupational Health and Safety Management. Jakarta: Sucofindo

Suma’mur, 1981. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: Gunung Agung

Taslimin,H.A. 1993. Keselamatan dan kesehatan kerja.jakarta:Erlangga

Undang-Undang RI. 1970. Nomor:1 tahun 1970. Tentang Keselamatan Kerja.Jakarta: 1970

Isfaniy.2010. “Dasar-dasar kesehatan dan keselamatan kerja (K3)”.www.tuloe.wordpress.com.

Http:/www.pgn.co.id

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi SBU Distribusi III

Referensi

Dokumen terkait

Pertamina Dari hasil penelitian yang dilakukan di Terminal BBM Medan Group penerapan K3 yang tampak jelas pada proses ini dilihat dari potensi bahaya yang ditemukan adalah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh penerapan kebijakan pembayaran tagihan gas yang terdiri dari: kenaikan denda dan Gas On-line Payment terhadap

Permintaan gas bumi PLN sebesar 1,8 BSCFD pada tahun 2009 untuk pembangkit listrik dual fired yang telah ada dan mencapai 2,1 BSCFD pada tahun 2015.. Kebutuhan yang belum terpenuhi

Realisasi nominasi ke produsen gas adalah selama 24 jam untuk penyaluran hari berikutnya dan seminggu sebelum bulan berikutnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa

Maka metode peramalan analisis deret berkala yang digunakan untuk meramalkan jumlah pelanggan energi gas pada pemecahan masalah ini adalah dengan menggunakan Metode

Dengan sistem informasi geografis berbasis risiko yang baik, setiap informasi yang terkait dengan pengoperasian dan pemeliharaan jaringan pipa gas trasmisi yang dimiliki

Permintaan gas bumi PLN sebesar 1,8 BSCFD pada tahun 2009 untuk pembangkit listrik dual Sektor Pembangkit

Bapak Haris, Bapak Ivan, Bapak Mario dan segenap staf Terminal BBM Medan Group Labuhan Deli yang telah memberikan dukungan dan kerjasama kepada penulis selama