PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK
MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN UKUR TANAH
KELAS X SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK
GAMBAR BANGUNAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
WINDA WINKY SAHAYATI MANALU
NIM. 5123111049
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
i
ABSTRAK
Winda Winky Sahayati Manalu. NIM 5123111049. Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa dan Hasil Belajar Ukur Tanah Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar
Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Skripsi, Fakultas Teknik –
Universitas Negeri Medan. 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar pada mata pelajaran Ukur Tanah Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam dengan menerapkan Model Pembelajaran Tutor Sebaya. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 35 orang. Model ini bersifat deskriptid yang bertujuan untuk mengetahui rata-rata hasil belajar dan aktivitas siswa pada saat penelitian dilaksanakan.
Dari hasil observasi memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas siswa dari 74% pada siklus I meningkat menjadi 83% pada siklus II, dan Hasil dari penelitian ini, dengan menggunakan model pembelajaran Tutor Sebaya diperoleh peningkatan hasil belajar siswa yaitu dari 26 siswa (74%) yang lulus dengan memperoleh nilai pada siklus I menjadi 33 siswa (94%) yang lulus pada siklus II. Sedangkan berdasarkan pengamatan aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran Tutor Sebaya dapat menuntun siswa lebih aktif dalam belajar yang menyenangkan karena siswa aktif dan belajar untuk menemukan sendiri makna dari pembelajarannya.
Sebagai persentase kompetensi klasikal setelah dilakukan penerapan model pembelajaran Tutor Sebaya pada siklus I perolehan nilai hasil belajar dan aktivitas siswa dengan nilai sebanyak 24 siswa (69%), sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 33 siswa (94%) memperoleh nilai pada hasil belajar dan observasi aktivitas siswa. Maka peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa yang dicapai adalah 94%.
Dari data-data hasil penelitian yang telah diuraikan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran ukur tanah dengan materi pokok peta situasi menggunakan theodolite pada mata pelajaran ukur tanah melalui Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam membuktikan peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan.
Kata Kunci : Model Pembelajaran Tutor Sebaya, Aktivitas siswa, dan Hasil
ii
ABSTRACT
Winda Winky Sahayati Manalu. Registration number.5123111049. Peer Tutor Application of Learning Model To Improve Student Activities and Learning Outcomes Measure Land On Class X Architecture Engineering Expertise Program SMK Negeri 1 Lubuk pakam. skripsi, Faculty of Engineering - University of Medan. 2016.
This research aims to increase student activity and learning outcomes in subjects Land Surveyor Class X Architecture Engineering Expertise Program SMK Negeri 1 Lubuk pakam by implementing the Peer Tutor Learning Model. This research is a classroom action research conducted in the second semester of the academic year 2015/2016 the number of students 35 people. This model is deskriptid which aims to determine the average learning outcomes and student activities at the time of the research conducted.
From the observation showed that an increase in student activity from 74% in the first cycle increased to 83% in the second cycle, and the results of this study, by using model Peer Tutor obtained improving student learning outcomes, namely of 26 students (74%) is passed to obtain the value of the first cycle to 33 students (94%) who passed on the second cycle. Meanwhile, based on observation of student activity by using model Peer Tutor can guide students more actively in the learning fun for the students active and learn to find their own meaning of the learning.
As a percentage of competence klasikal after the implementation of learning model Peer Tutor in the first cycle of acquisition value of learning outcomes and student activity with grades of 24 students (69%), while in the second cycle increased to 33 students (94%) scored on learning outcomes and observations student activity. Then the learning outcome and student activity achieved was 94%.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah memberikan rahmat dan kasihnya dan yang telah memberikan banyak
kesempatan sehingga dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul :
“Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan
Aktivitas Siswa Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ukur Tanah
Kelas X SMK Negeri I Lubuk Pakam Program Keahlian Teknik Gambar
Bangunan” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Fakultas
Teknik.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,
baik isi maupun tutur bahasanya. Oleh sebab itu, melalui kesempatan ini penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan Skripsi
ini.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak berupa materi, dukungan dan informasi. Dalam
kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Drs. Nono Sebayang ST., M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan dan Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan
waktu, nasehat, bimbingan serta masukan dan saran yang sangat berharga
dalam penyusunan Skripsi ini.
2. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan
3. Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan.
4. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Teknik Bangunan.
5. Drs. Jintar Tampubolon,M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik (PA) dan
juga juga sebagai narasumber yang telah banyak memberikan nasehat skripsi
iv
6. Drs. Kristian, ST., M.Pd selaku sebagai narasumber yang telah banyak
memberikan saran dan nasehat yang telah banyak memberikan nasehat skripsi
ini
7. Drs. Edim Sinuraya, ST., M.Pd selaku sebagai narasumber yang telah banyak
memberikan saran dan nasehat yang telah banyak memberikan nasehat skripsi
ini
8. Bapak/Ibu Dosen serta Asisten Dosen di lingkungan Universitas Negeri
Medan, khususnya di Fakultas Teknik.
9. Pihak SMK Negeri 1 Lubuk Pakam khususnya Bapak Sekolah Drs. Kiniken,
M.Pd, selaku kepala sekolah di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian disekolah yang
beliau pimpin.
10. Teristimewa kepada keluarga tercinta dan kedua orang tua terbaik, Albon
Manalu dan Rumli Br Samosir yang telah membesarkan, membina,
mendidik, memberikan doa, dukungan dan semangat kepada penulis sampai
saat ini.
11. Senior-senior PTB yang telah memberikan bantuan, masukan dan saran.
12. Rekan-rekan Pendidikan Teknik Bangunan angkatan 2012 yang telah
memberikan dukungan baik berupa moral maupun materi sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan. Terima kasih telah menjadi teman-teman yang
menyenangkan dan perhatian.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf atas
keterbatasan yang ada. Semoga hasil ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi menuju kemungkinan keberhasilan di dalam dunia
pendidikan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang terlibat.
Medan, 11 Juli 2016
Penulis,
Winda Winky S. Manalu
v DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 9
C. Pembatasan Masalah ... 9
D. Rumusan Masalah ... 10
E. Tujuan Penelitian ... 10
F. Manfaat Penelitian ... 11
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoretis ... 12
1. Hakikat Aktivitas Belajar ... 12
2. Hakikat Hasil Belajar Ukur Tanah ... 16
3. Hakikat Model Pembelajaran Tutor Sebaya ... 19
4. Penelitian yang Relevan ... 26
B. Kerangka Konseptual ... 29
vi BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 32
B. Subjek dan Objek Penelitian ... 32
C. Partisipan Penelitian ... 33
D. Definisi Operasional ... 33
E. Rancangan Penelitian ... 35
F. Prosedur Penelitian... 37
G. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 46
1. Tes ... 46
2. Observasi ... 50
H. Teknik Analisis Data ... 52
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian ... 55
1. Penilaian Hasil Belajar ... 55
2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 57
B. Pembahasan Penelitian ... 60
1. Pelaksanaan siklus I ... 60
2. Pelaksanaan siklus II ... 64
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A.Kesimpulan ... 69
B. Implikasi ... 70
C.Saran ... 71
DAFTAR PUSTAKA ... 72
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hasil Nilai Ujian Harian Ukur Tanah Tahun Tahun Ajaran
2015/2016 Semester Ganjil ... 3
Tabel 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 39
Tabel 3. Kriteria Penilaian Tes Praktek ... 48
Tabel 4. Lembar Penilaian Tes Praktek ... 49
Tabel 5. Format Observasi Aktivitas Siswa Saat KBM ... 50
Tabel 6. Tabel Analisis Data Penilaian Hasil Belajar ... 54
Tabel 7. Hasil Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa ... 56
Tabel 8. Hasil Observasi Peserta Didik ... 58
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 36
Gambar 2. Diagram Hasil Penilaian Belajar Siklus I dan II ... 57
ix
DAFTAR LAMPIRAN
1. Silabus ... 76
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 79
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 87
4. Naskah Pembelajaran Siklus I ... 95
5. Naskah Pembelajaran Siklus II ... 100
6. Petunjuk Pelaksanaan Kerja (Job Sheet) Siklus I ... 109
7. Petunjuk Pelaksanaan Kerja (Job Sheet) Siklus II ... 112
8. Nama Respoden ... 115
9. Lembar Penilaian Observasi Aktivitas Praktek Siswa Siklus I ... 116
10.Lembar Penilaian Hasil Belajar Praktek Siswa Siklus I ... 119
11.Rekapitulasi hasil belajar dan observasi aktivitas praktek ukur tanah siswa siklus I ... 121
12.Lembar Penilaian Observasi Aktivitas Praktek Siswa Siklus II ... 123
13.Lembar Penilaian Hasil Belajar Praktek Siswa Siklus II ... 125
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang
adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang
bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang
dihadapinya. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional sebagaimana dimuat
dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas menyatakan bahwa:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu lembaga pendidikan
menengah atas, memiliki tujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Dilihat dari pernyataan
tersebut, maka sekolah menengah kejuruan (SMK) dituntut menghasilkan tenaga
yang terampil dan bermutu serta cukup menguasai bidang yang digelutinya
sehingga tantangan yang dihadapi peserta didik nantinya dapat teratasi. Salah satu
SMK yang terus berusaha menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan
2
Ukur tanah merupakan dasar dalam melaksanakan pekerjaan ukur mengukur
tanah yang mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Dalam bidang teknik
sipil, ukur tanah meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk semua proyek pembangunan,
seperti pembuatan gedung, pembuatan jembatan, pembuatan saluran irigasi, serta
pembuatan jalan raya maupun jalan kereta api.
Satu diantara mata pelajaran komponen produktif yang diterima siswa kelas
X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan yaitu mata pelajaran ukur tanah.
Siswa SMK Negeri 1 Lubuk Pakam kelas X Program Keahlian Teknik Gambar
Bangunan diharapkan mampu menguasai mata pelajaran ukur tanah . Namun
pada kenyataan hasil belajar siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar
Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam masih kurang memuaskan. Hal ini dilihat
dari tabel Hasil Nilai Ujian Harian Ukur tanah Tahun Ajaran 2015/2016 Semester
Ganjil yang diperoleh berdasarkan hasil observasi awal di sekolah SMK Negeri 1
Lubuk Pakam pada tanggal 24 Nopember 2015 dan observasi ulang di tanggal 23
3
Sumber : SMK Negeri 1 Lubuk Pakam
Berdasarkan Nilai di atas, ternyata terdapat 25% siswa dalam kategori
tidak kompoten, 47,22% cukup kompoten, 6% kompoten dan hanya 11,11 % yang
memperoleh nilai sangat kompoten. Kriteria Ketuntasan Munimum (KKM) yang
ditetapkan sekolah adalah 75, maka dapat dilihat bahwa 47,22% berada dalam
kategori cukup kompeten. Jadi, hasil belajar ukur tanah pada siswa kelas X
Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam
4
Berdasarkan pengamatan, dan hasil observasi yang peneliti lakukan ialah
Wawancara kepada guru mata pelajaran dan meminta dokumen - dokumen seperti
Nilai ujian harian, absensi siswa, melihat kondisi kelas saat proses pembelajaran,
dan bertanya kepada siswa tentang metode mengajar guru yang dirasakan oleh
siswa. Informasi lain yang peneliti peroleh dari observasi melihat keadaan kelas
saat proses belajar mengajar adalah aktivitas belajar siswa dalam kegiatan
pembelajaran masih kurang, terlihat dari sedikitnya siswa yang merespon
pembelajaran, sebagian dari mereka kurang aktif.
Saat proses pembelajaran guru mata pelajaran cenderung menggunakan
pendekatan ekspositori atau ceramah biasanya bersifat komunikasi satu arah. Pada
ekspositori pengajar lebih besar peranannya, biasanya guru berdiri didepan kelas
dan menerangkan dengan metode ceramah, siswa diharapkan bisa memproses
informasi dari ceramah pengajar didepan kelas. Padahal metode ini membuat guru
mendominasi kegiatan belajar mengajar dalam kelas sehingga siswa menjadi
kurang aktif. Guru dijadikan satu satunya sumber informasi sehingga kegiatan
pembelajaran berlangsung satu arah. Oleh karena itu timbul kemalasan dan
kejenuhan dalam diri siswa, sehingga aktivitas belajar dikelas kurang
mengasikkan dan minat belajar dalam diri mereka juga kurang. Sehingga
perlunya inovasi baru dalam proses belajar mengajar agar aktivitas belajar dikelas
menjadi mengasikkan dan minat belajar siswa menjadi tinggi.
Banyak siswa tidak suka dengan mata pelajaran ukur tanah . Berbagai
alasan siswa diantaranya siswa menganggap ukur tanah tidak bermanfaat dan
5
siswa, dimana siswa mengatakan bahwa guru itu cenderung mendomnasi
mengajar dalam kelas sehingga perlu inovasi baru dalam meningkatkan aktivitas
belajar siswa. Selain proses pembelajaran ukur tanah yang kurang
menyenangkan, kemampuan siswa dalam memahami, mengerti dan menganalisis
suatu materi sangat berbeda-beda sehingga menyebabkan hasil belajar ukur tanah
siswa kurang memenuhi standar KKM yaitu 75, penentuan KKM ini diterapkan
dari sekolah. Bahkan ada siswa yang membutuhkan bantuan oranglain dalam
proses pembelajaran untuk memahami suatu materi. Anak tersebut masuk dalam
kategori anak berkesulitan belajar.
Penggunaan media pembelajaran juga masih minimum, guru hanya menulis
materi pelajaran dipapan tulis. Padahal hasil penelitian, diyakini bahwa suatu
materi pembelajaran harus di desain sedemikian rupa agar dapat memperjalas dan
mempercepat proses penyampaian materi sehingga waktu dalam proses belajar
mengajar dapat seoptimal munggkin digunakan. Sehingga diharapkan dapat
meningkatkan aktivitas belajar di kelas dan hasil belajar siswa
Kurangnya aktivitas dan hasil belajar yang belum optimal disebabkan oleh
beberapa faktor. Ada dua faktor yang mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar
siswa yaitu faktor internal dan eksternal. 1) Faktor internal adalah faktor yang ada
dalam diri siswa itu sendiri, terbagi menjadi tiga yaitu faktor jasmani (mencakup
faktor kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis (mencakup inteligensi,
perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan) dan faktor kelelahan.
2) faktor eksternal adalah faktor yang diluar diri siswa, terbagi menjadi tiga, yaitu
6
sussana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua dan latar
belakang kebudayaan) faktor sekolah (mencakup metode mengajar, kurikulum,
relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat
pelajaran, waktu sekolah, standar pengajaran diatas ukuran, keadaan gedung,
metode mengajar dan tugas rumah) faktor masyarakat (mencakup kegiatan siswa
dalam masyarakat, tempat bergaul dan kehidupan masyarakat.
Alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas siswa dan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran ukur tanah adalah dengan mengubah
model pembelajaran saat pembelajaran ukur tanah berlangsung. Salah satu model
pembelajaran yang bisa digunakan adalah dengan menerapkan model Tutor
Sebaya. Tutor Sebaya merupakan salah satu model pembelajaran untuk membantu
memenuhi kebutuhan siswa dengan pendekatan kooperatif, dimana terdapat saling
menghargai dan mengerti, dibina diantara siswa yang bekerja sama sehingga anak
berkesulitan belajar dapat mengikuti pembelajaran dengan hasil belajar sesuai
harapan.
Model pembelajaran Tutor Sebaya yaitu pembelajaran yang dilakukan oleh
teman-temannya yang mempunyai usia hampir sebaya. Kelebihan penggunaan
model pembelajaran Tutor Sebaya antara lain adalah: 1) dapat melatih siswa atau
dapat meningkatkan kemampuan untuk mengeluarkan pendapat dan
berko-munikasi. Maksudnya pada keterampilan ini dasarnya berkenaan dengan
kemampuan siswa menangkap pengertian atau makna dari apa yang didengar,
dibaca, dan dilihat atau dilakukan kemudian menjelaskan penelitian atau makna
7
sehingga dipahami oleh orang lain, 2) dapat melatih kemampuan siswa untuk
berinisiatif dan kreativitas dalam kemampuan siswa mempunyai kesediaan atau
kesiapan kemampuan dan keberanian untuk melakukan suatu hal baru atau hal
lain dalam menangani suatu masalah, 3) untuk melatih kemampuan siswa untuk
bekerja sama, maksudnya mempunyai semangat atau spirit dan kesediaan untuk
berbuat bersama orang lain secara kompak dalam menangani suatu kegiatan yang
secara sadar dirancang bersama guru untuk mendapatkan manfaat yang
sebesar-besarnya, tetapi dalam proses pembelajaran guru juga mengawasi dan membantu
Tutor Sebaya dalam pembelajaran di kelas.
Penulis memilih model pembelajaran Tutor Sebaya yaitu karena siswa
dengan tingkat kepandaian yang tinggi dapat membantu siswa yang kurang pandai
dengan mengajarkan materi atau melaksanakan bimbingan dalam menyelesaikan
soal-soal atau permasalahan. Tutor Sebaya dapat mengembangkan nilai-nilai
kemanusiaan, siswa menjadi lebih percaya diri, saling membantu antar teman,
menghargai pendapat orang lain dan mau menerima kekurangan diri sendiri
sebagai sesuatu yang dapat dipenuhi dengan masukan dan bantuan orang lain.
Siswa juga tidak akan segan untuk bertanya kepada tutor atau teman sebaya
dibanding guru.
Pembelajaran ini mempunyai kelebihan ganda yaitu siswa yang mendapat
bantuan lebih efektif dalam menerima materi sedangkan bagi tutor merupakan
kesempatan untuk mengembangkan kemampuan diri. Peran guru disini adalah
mengawasi kelancaran pelaksanaan metode ini dengan memberikan pengarahan
8
yang ditunjuk atau ditugaskan membantu temannya yang mengalami kesulitan
belajar, karena hubungan antara teman sebaya umumnya lebih dekat dibandingkan
hubungan guru-siswa
Dengan demikian, Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya diharapkan
mampu membawa siswa mencapai aktivitas yang baik dengan ketercapaian target
minimal mendapat nilai 85 mencapai 80% dari keseluruhan siswa dan Hasil
belajar yang baik dengan ketercapaian Target minimal mendapat Nilai 80
mencapai 80% dari keseluruhan siswa diukur berdasarkan indikator ketuntasan
belajar dengan rata rata komulatif kelas ≥ 80% Khusus mata pelajaran ukur tanah
pada materi pokok Peta situasi menggunakan theodolite sehingga dapat
menerapkannya dalam dunia kerja.
Dengan demikian, Tutor Sebaya sebagai model pembelajaran diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar ukur tanah anak berkesulitan belajar. Dari
penjelasan diatas, maka penulis mengangkat penelitian yang berjudul “
Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan
Aktivitas Siswa Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ukur tanah
Kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Program Keahlian Teknik Gambar
9
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan beberapa
masalah antara lain:
1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran ukur tanah kelas X Program
Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam belum
memenuhi standar KKM yaitu 75.
2. Aktivitas belajar siswa terlihat kurang Aktif.
3. Pendekatan yang dilakukan oleh guru cenderung pendekatan ekspositori
dimana proses belajar mengajar dikelas lebih didominasi oleh guru sehingga
kegiatan pembelajaran berlangsung satu arah
4. Minat belajar siswa masih kurang khususnya pada mata pelajaran ukur tanah
5. Kemampuan siswa dalam memahami, mengerti dan menganalisis suatu
materi sangat berbeda-beda.
6. Penggunaan media pembelajaran masih terbatas seperti papan tulis dan buku
pegangan.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik
Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam pada mata pelajaran ukur tanah
dengan pokok materi Peta situasi menggunakan theodolite dengan menggunakan
10
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah maka
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
1. Apakah dengan menerapkan Model Pembelajaran Tutor Sebaya dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran ukur tanah pada
materi pokok Peta situasi menggunakan theodolite di kelas X Program
Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam?
2. Apakah dengan menerapkan Model Pembelajaran Tutor Sebaya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ukur tanah pada materi
pokok Peta situasi menggunakan theodolite di kelas X Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam?
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan utama
penelitian tindakan kelas ini adalah:
1. Untuk mengetahui Peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata Pelajaran
ukur tanah pada materi pokok Peta situasi menggunakan theodolite di kelas
X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam
dengan menerapkan model pembelajaran Tutor Sebaya
2. Untuk mengetahui Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ukur
tanah pada materi pokok Peta situasi menggunakan theodolite di kelas X
Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam
11
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap
berbagai pihak antara lain:
1. Sebagai bahan masukan bagi para tenaga pengajar SMK Negeri 1 Lubuk
Pakam Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan untuk meningkatkan
hasil belajar ukur tanah pada siswa kelas X.
2. Sebagai bahan masukan bagi siswa Program Keahlian Teknik Gambar
Bangunan dalam upaya memperoleh hasil belajar yang optimal dalam mata
pelajaran ukur tanah.
3. Sebagai bahan masukan bagi lembaga dalam upaya meningkatkan lulusan di
SMK pada umumnya dalam Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan
khususnya.
4. Sebagai bahan masukan kepada calon guru (mahasiswa) untuk dapat nantinya
69 BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Penerapan model pembelajaran Tutor Sebaya meningkatkan Aktivitas siswa pada
mata pelajaran Pelajaran Ukur tanah Kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam
Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan. Hal ini dapat diketahui dengan nilai
hasil penelitian Aktivitas siswa yang mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I
dengan nilai rata-rata komulatif kelas 74 dengan persentase kelulusan 71%, yaitu
dengan jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat aktif adalah 2 orang (6%),
kriteria nilai aktif 14 orang (40%), kriteria cukup aktif 9 orang (26%), dan kriteria
nilai kurang aktif 10 orang (29%), meningkat pada siklus II Aktivitas siswa
menjadi 82 dengan persentase kelulusan 97%, dengan jumlah siswa yang memiliki
kriteria nilai sangat aktif adalah 9 siswa (26%), kriteria nilai aktif 22 siswa (63%),
kriteria cukup aktif 3 siswa (9%), dan kriteria nilai tidak aktif 1 siswa (3%)
2. Penerapan model pembelajaran Tutor Sebaya meningkatkan Hasil belajar siswa
pada mata pelajaran Pelajaran Ukur tanah Kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam
Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan, hal ini dapat dilihat dari hasil belajar
siswa pada siklus I nilai rata-rata komulatif kelas 74 dengan persentase kelulusan
74% dengan memperoleh nilai ≥ 75, kemudian meningkat pada siklus II dengan
nilai rata-rata komulatif kelas 85 dengan persentase kelulusan 94% dengan
70
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, terdapat hubungan positif antara
model pembelajaran Tutor Sebaya dapat meningkatkan Aktivitas siswa pada mata
pelajaran Pelajaran Ukur tanah Kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Program
Keahlian Teknik Gambar Bangunan. Hasil kesimpulan menyatakan bahwa penerapan
model pembelajaran Tutor Sebaya memperoleh hasil praktek ukur tanah yang lebih
bagus jika dibandingkan dengan hasil belajar ukur tanah sebelumnya. Dengan
diterimanya hipotesis ini maka model pembelajaran Tutor Sebaya dapat dijadikan
sebagai salah satu model pembelajaran yang digunakan guru khususnya mata pelajaran
ukur tanah dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Penggunaan model pembelajaran Tutor Sebaya sangat tepat dalam
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dalam proses pembelajaran. Model
pembelajaran Tutor Sebaya mengajak dan membawa siswa akan lebih aktif,
bersemangat dalam menggali kemampuan individu, menumbuhkan rasa kepercayaan
diri dengan kemampuan yang dimiliki, bertanya, berdiskusi, menganalisis dan mampu
menyelesaikan tugas tepat waktu dalam mengikuti proses pembelajaran karena Model
pembelajaran Tutor Sebaya ini berpusat pada siswa (student centered).
Dalam proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran Tutor Sebaya
siswa dilatih untuk mampu menggantikan bentuk persaingan dengan saling kerja
sama, melibatkan siswa untuk lebih aktif dalam proses belajar mereka dapat
berdiskusi, menyampaikan gagasan dan konsep. Mereka memiliki rasa peduli,
tanggung jawab terhadap teman lain dalam proses belajarnya. Indikator Aktivitas
71
Pelajaran, mengajukan pertanyaan, member jawaban, Antusias dalam melakukan
percobaan, dan keaktifan dalam diskusi kelompok.
Penerapan model pembelajaran Tutor Sebaya menjadi salah satu bukti bahwa
pembelajaran juga menuntut keaktifan siswa dan guru untuk mengembangkan potensi
yang ada dalam diri siswa sehingga hasil belajar yang didapat akan lebih optimal dan
siswa akan lebih bersemangat dalam belajar.
C. Saran
Setelah melihat hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi kepala sekolah agar memantau guru yang mengajar dengan berbagai cara
seperti melihat model pembelajaran yang digunakan guru untuk menyampaikan
pembelajaran, mewawancarai beberapa siswa mengenai pembelajaran dikelas
dan sesekali melihat secara langsung pembelajaran yang dilaksankan..
2. Bagi Guru agar menggunakan model pembelajran Tutor Sebaya sebagai suatu
alternatif dalam mata pelajaran Ukur tanah untuk meningkatkan Aktivitas dan
hasil belajar siswa. Guru diharapkan mampu menjadi fasilitator yang
terus-menerus membimbing siswa dalam membangun sendiri pengetahuan dalam
menyelesaikan permasalahan materi pembelajaran.
3. Untuk peneliti lanjutan dapat menambahkan pengaruh jenis kelamin siswa dalam
72
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. (2003). Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar . Jakarta: Rineka Cipta.
Afifah. (2012). “Keefektifan penggunaan Model Pembelajaran Model
Pembelajaran Tutor Sebaya dalam Meningkatkan Minat Belajar Dalam Pembelajaran PKM Kelas XI Mesin Si SMK Piri Sleman”. Skripsi
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Rev.ed). Jakarta: Bumi Aksara.
Budiono, Mart (1999). Ilmu Ukur Tanah. Bandung: Direktorat pembinaan sekolah
menengah kejuruan, direktorat jenderal pendidikan dasar dan menegah,
Departemen pendidikan dan kebudayaan.
Dimiyati dan Mudjono. (2006). Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S.B. (2005). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta . (2013). Strategi Belajar Mengajar (Rev.ed). Jakarta: Rineka Cipta
Hamalik, Oemar. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Ningrum. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Pada Mata Pelajaran Sosiologi. Komunitas 3 (1) (2011) : 103-120
Nuridho, Siti. (2013). “Optimalisasi Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan hasil belajar dalam membaca puisi pada siswa kelas V SDN 166492 Kota Tebing tinggi Tahun Ajaran 2012/2013” Skripsi
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. Medan
Pakpahan, Maruli (1999). Ilmu Ukur Tanah . Bandung: Direktorat pembinaan sekolah
menengah kejuruan, direktorat jenderal pendidikan dasar dan menegah,
73
Sanjaya, Wina. (2014). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sardiman, A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Silalahi, rico. (2015). “Pengaruh metode pembelajaran tutor sebaya menggunakan
media powerpoint terhadap aktivitas dan hasil belajar dasar-dasar ilmu
pengetahuan Hasil Pertanian siswa kelas VII SMP Negeri 2 Galang”.
Skripso Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Medan.
Sirait, Benny. (2011). “penerapan model pembelajaran Tutor Sebaya untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar membaca dan mengidentifikasi komponen Elektronika siswa kelas X Teknik Audio Vidio SMK Swasta Bandung Kab. Deli Serdang Tahun Ajaran 2010/2011”. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Medan
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana, Nana. (2004). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya