EFEKTIVITAS PELAKSANAAN SISTEM PENGAWASAN TERHADAP LEMBAGA ASURANSI SETELAH TERBENTUKNYA
OTORITAS JASA KEUANGAN
(Studi Di Lembaga Otoritas Jasa Keuangan Jakarta)
PENULISAN HUKUM
Oleh :
ALIF MOHAMMAD HAERLAMBANG
201110110311007
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PENULISAN HUKUM
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN SISTEM PENGAWASAN TERHADAP LEMBAGA ASURANSI SETELAH TERBENTUKNYA
OTORITAS JASA KEUANGAN
(Studi Di Lembaga Otoritas Jasa Keuangan Jakarta)
Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang ilmu hukum
Oleh :
ALIF MOHAMMAD HAERLAMBANG
201110110311007
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulilahi robbil al-amin penulis hanturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan yang tidak ada henti-hentinya dari zaman ke zaman. Tidak lain ini semua berkat hidayah dan inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “ EFEKTIVITAS PELAKSANAAN SISTEM PENGAWASAN TERHADAP LEMBAGA ASURANSI SETELAH TERBENTUKNYA OTORITAS JASA KEUANGAN (Studi Di Lembaga Otoritas Jasa Keuangan Jakarta)”. Dengan ini penulis menyadari bahwa karena Dia-lah semua ini dapat terlaksana dengan sempurna.
Taklupa shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan junjungan
kepada Nabiullah Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang
senantiasa memberikan perjuangan untuk menegakkan Islam dimuka bumi ini.
Dengan selesainya penulisan Tugas Akhir ini, perkenankanlah penulis
menyampaikan rangkaian terimakasih yang sedalam-dalamnya dan dengan
ketulusan hati kepada orang-orang yang telah berjasa dan senatiasa memberikan
bimbingan dan ilmu pengetahuan selama penulis menempuh pendidikan di
Universitas Muhammadiyah Malang, diantaranya yakni:
1. Mama Kunaya dan Mimi Wasinah tercinta serta keluarga besar yang berada di Indramayu, yang tidak ada henti-hentinya memberikan Do’a dan
pembiayaan yang cukup besar selama punulis mencari ilmu.
2. Dr. Muhadjir Effendy., M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang berserta jajaran Pembantu Rektor untuk segala bimbingan, nasehat
serta pesan-pesan positif agar penulis dapat menjadi lebih baik selama
3. Dr. Sulardi, SH., M.Si selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang beserta jajaran Pembantu Dekan atas segala
pengabdiannya selama penulis menjadi mahasiswa.
4. Kepada Ibu Catur Wido Haruni, SH., M.Si selaku Dosen Wali kelas A yang tanpa mengenal lelah memberikan pengawalan dan nasehat kepada penulis
mulai dari awal perkuliahan sehingga penulis dapat mengakhiri perkuliahan
di Fakultas Hukum.
5. Kepada yang terhormat, Ibu Herwastoeti, SH., M.Si dan Bapak Sofyan Arief, SH., M.Kn selaku pembimbing I dan II, yang penuh kesabaran memberikan waktu dan tenaga dalam membimbing penulis, hingga
terselesaikannya Tugas Akhir ini. Semoga Allah dapat memberikan balasan
yang setimpal kepada beliau. Amin.
6. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang, jasa dan pengabdian beliau-beliau, tidak terlupakan dibenak penulis sampai dengan akhir hayat penulis.
7. Kepada yang terhormat, Bapak Muhammad Ridwan selaku Kasubag tindak lanjut pengawasan 1 Direktorat Pengawasan Perasuransian dan BPJS
Kesehatan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia, penulis ucapkan
banyak terima kasih karena bersedia membimbing dan mengarahkan penulis
ketika penulis dalam melakukan penelitian.
9. Untuk teman sekaligus saudara seperjuangan saya, Mas Herman, Des’yandra Ahyani Putra, Akri, Suliswanto, Soni Akbar, Vivi Agustina, dan Anggi Febrina Venivera.
10.Untuk Teman dan saudara Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang Tahun 2013, Gasandi, Nurul Fitria, Deka, Fadil Firmansyah, Nusantoro Aji Budi Kuncoro, Aditya Arief Pratama, Ikhsan Kabir, Chikka, Citra, Putri, Ardian Fahmi dan lain-lainya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
11.Sedulur-sedulur di IKAWIRADHARMAAYU Malang. 12.Semua teman-teman yang ada di Kota tercinta Indramayu.
Semoga Allah SWT, senantiasa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya kepada kita semua.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran demi sempurnanya skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap bahwa skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak pada umumnya, dan rekan-rekan di fakultas hukum khusunya.
Wassalamu’allaikum Wr.Wb
Malang, 02 Mei 2015
DAFTAR ISI
Halaman Lembar Cover/Sampul Dalam ...
Lembar Pengesahan Sebelum Ujian ... Lembar Pengesahan Setelah Ujian ... Surat Pernyataan Penulisan Hukum Bukan Hasil Plagiat ... Lembar Persembahan ... D. Manfaat Penelitian ... E. Metode Penelitian ...
1. Lokasi Penelitian ... 2. Metode Pendekatan ... 3. Jenis Data ... 4. Teknik Pengumpulan Data ... 5. Analisi Data ... F. Sistematika Penulisan Hukum ...
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Sistem Pengawasan ... 1. Pengertian Pengawasan ... 2. Jenis Pengawasan ... 3. Maksud dan Tujuan Pengawasan ... B. Tinjauan Umum Tentang Lembaga Asuransi ...
1. Pengertian Lembaga Asuransi ... 2. Jenis-jenis Asuransi ... 3. Fungsi dan Tujauan Asuransi ... C. Tinjauan Umum Tentang Pengawasan Terhadap
Lembaga Asuransi ... 1. Tujuan Pengawasan Pada Lembaga Asuransi ... 2. Alasan Pengawasan Pada Lembaga Asuransi ... 3. Pengawasan Pada Lembaga Asuransi
Sebelum Terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan ... 4. Pengawasan Pada Lembaga Asuransi
Setelah Terbentuknya Otoritas Jasa Keuanga ... D. Tinjauan Umum Tentang Efektivitas ... 1. Pengertian Efektivitas ... 2. Teori Efektivitas Hukum ...
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tentang Lokasi Penelitian ... 1. Otoritas Jasa Keuanga Republik Indonesia ... 2. Tugas, Fungsi, Visi dan Misi ... 3. Struktur Otoritas Jasa Keuangan ... B. Sistem Pengawasan Terhadap Lembaga Asuransi
Setelah Terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan ... 1. Pengawasan Langsung ... 2. Pengawasan Tidak Langsung ...
3. Pengawasan Berdasarkan Resiko ... C. Efektivitas Pengawasan Terhadap Lembaga Asuransi
Setelah Terbentuknya Otoritas Jasa Keungan ...
1. Faktor Struktur Hukum ... 2. Faktor Subtansi Hukum ...
3. Faktor Budaya Hukum ... BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ... B. Saran ...
Daftar Pustaka ... Indeks ... Lampiran 1 Struktur Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia... Lampiran 2 Daftar Lembaga Asuransi Umum ... Lampiran 3 Daftar Lembaga Asuransi Sosial ... Lampiran 4 Daftar Lembaga Asuransi Jiwa ... Lampiran 5 Surat Tugas ... Lampiran 6 Kartu Kendali Bimbingan ... Lampiran 7 Berita Acara Seminar Proposal ... Lampiran 8 Daftar Hadir Peserta Seminar ... Lampiran 9 Surat Observasi ... Lampiran 10 Bukti Penelitian dari Lembaga/Intansi ...
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Daftar Kantor Otoritas Jasa Keuangan ... Tabel 2 Pengawasan Langsung Otoritas Jasa Keuangan ... Tabel 3 Jumlah Laporan Bulanana Otoritas Jasa Keuangan ... Tabel 4 Jumlah Laporan Triwulan Otoritas Jasa Keuangan ... Tabel 5 Jumlah Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan ... Tabel 6 Jumlah Surat Peringatan Otoritas Jasa Keuangan... Tabel 7 Daftar Asuransi Non Aktif ... Tabel 8 Daftar Asuransi Pengawasan Intensif ... Tabel 9 Daftar Asuransi Pengawasan Khusus ...
DAFTAR BAGAN
Halaman Bagan 1 Struktur Direktorat Pengawasan Asuransi dan BPJS Kesehatan
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Struktur Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia...
Lampiran 2. Daftar Lembaga Asuransi Umum ... Lampiran 3. Daftar Lembaga Asuransi Sosial ... Lampiran 4. Daftar Lembaga Asuransi Jiwa ... Lampiran 5. Surat Tugas ... Lampiran 6. Kartu Kendali Bimbingan ... Lampiran 7. Berita Acara Seminar Proposal ... Lampiran 8. Daftar Hadir Peserta Seminar ... Lampiran 9. Surat Observasi ... Lampiran 10. Bukti Penelitian dari Lembaga/Intansi ...
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
A. Junaidi Ganie. 2013. Hukum Asuransi Indonesia. Jakarta. Sinar Grafika
Prayudi. 1981. Administrasi Negara. Ghalia Indonesia. Jakarta
Saiful Anwar. 2004. Sendi-Sendi Hukum Administrasi Negara. Jakarta. Glora Madani
Bohari. 1992. Pengawasan Keuangan Negara. Jakarta. Rajawali Press
Manan Ukas. 2004. Manajemen : Konsep, Prinsip, dan Aplikasi. Bandung. Agnini
Ateng Safrudin. 1965. Pemerintah daerah dan Pembangunan. Bandung. Sumur
Achmad Ali. 2010. Menguak Teori Hukum dan Teori Peradilan Vol.1. Jakarta. Kencana
Hans Kelsen. 2006. Teori Umum Tentang Hukum dan Negara. Bandung. Nusa Media
Achmad Ali. 2002. Menguak tabir hukum: suatu kajian filosofis dan sosiologis. Jakarta. Toko Gunung Agung.
Sri Rejeki Hartono. 1992. Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi. Jakarta. Sinar Grafika
A. Abas Salim. 1991. Dasar-dasar asuransi cetakan kedua. Jakarta. CV Rajawali.
Jurnal
Rimawan Pradiptyo, Banoon Sasmitasiwi, Gumilang Aryo Sahadewo, Rofikoh Rokhim, Maria Ulpah, Iaa Faradynawati. 2010. Draft III, Alternatif Struktur
Ojk Yang Optimum: Kajian Akademik. Tim Kerjasama Penelitian FEB
UGM & FE UI.
Pengaturan Dan Pelayanan ( Spopp ) Di Kantor Pertanahan Kota Surakarta. Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta
Natalia Nenny Dwi Kurniawati, 2004. Thesis : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi Jiwa dengan Menggunakan. Jakarta: Program Studi Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.
Peraturan Perundang-undangan:
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia
PP No. 73 Tahun 1992
Internet :
Tahir Saleh. Nasabah : Tuhan Tidak Buta. http://tahersaleh.blogspot.com diakses : 17 Oktober 2014. jam 20.30 WIB
Wikipddia. Sistem. http://id.wikipedia.org. Diakses 18 Oktober 2014. Jam 20.00 WIB
KBBI Online. Pengawasan. http://kbbi.web.id/Pengawasan. Diakses tanggal 18 Oktober 2014. Jam 20.30 WIB
Wikipedia. Efektivitas. http://id.wikipedia.org. Diakses 19 Nopember 2014. Jam 20.00 WIB
KBBI Online. Efektivitas. http://kbbi.web.id/Efektivitas. Diakses 19 Nopember. 2014. Jam 20.00 WIB
Wikipedia. Asuransi Sosial. http://id.wikipedia.org. Diakses 18 Nopember 2014 jam 22. 30 WIB
Admin PT. Asuransi Samsung Tugu. Pengawasan Asuransi. http://www.samsungtugu.com. diakses tanggal 11 desember
2014. jam 22.30 wib
Asrul Budiman. Makalah Pengawasan. http://asrulbudiman.blogspot.com. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2014. Jam 20.00 WIB
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia usaha yang kian hari kian bertambah maju,
terutama dalam sektor keuangan yang mengalami kemajuan begitu pesat.
Terjadinya proses globalisasi dalam sistem keuangan, serta pesatnya
kemajuan di bidang teknologi dan inovasi finansial telah menciptakan sistem
keuangan yang begitu kompleks, dinamis dan saling terkait antar subjktor
keuangan baik dalam produk maupun kelembagaan. Disamping itu adanya
lembaga jasa keuangan yang memiliki hubungan kepemilikan di berbagai
subsektoral keuangan telah menambah kompleksitas transaksi dan interaksi
antar lembaga jasa keuangan didalam sistem keuangan.
Salah satu lembaga keuangan adalah perusahaan yang bergerak dalam
sektor penanggungan resiko yaitu asuransi. Industri asuransi di Indonesia
akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang cukup pesat, diharapkan
dengan semakin berkembangnya industri asuransi di indonesia, maka akan
semakin berkembang pula pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Prospek dalam kegiatan asuransi ini sangat menjanjikan, maka
semakin menjamurnya perusahaan asuransi di Indonesia. Perubahan dan
kesadaran masyarakat akan asuransi yang meningkat menjadi sebuah
dorongan pula para pelaku usaha untuk mengeruk keuntung dari bidang
2
secara berduyun-duyun mendirikan industri asuransi tetapi pula dari pelaku
usaha luar negeri yang menganggap Indonesia sebagai salah satu negara
dengan prospek dalam industri asuransi yang begitu besar.
Menurut laporan perasuransian Tahun 2007, jumlah premi kotor
asuransi umum komersial dari Tahun 2003 sampai Tahun 2007 adalah
masing-masing sebesar Rp 14,5 triliun, Rp 16,7 triliun, Rp 16,9 triliun, Rp
16,6 triliun, dan Rp 18,9 tiliun.1 Ini menunjukan bahwa perusahaan asuransi
memang merupakan sebuah bisnis yang sangat menguntungkan.
Oleh karena itu disamping untuk menjaga stabilitas ekonomi
Indonesia, pemerintah haruslah bisa mengawasi industri asuransi. Tingkat
kesehatan industri asuransi nasional merupakan tolak ukur pertama
keberhasilan usaha asuransi Indonesia.2 Untuk mengawasi lembaga asuransi
ini, yang berwenang adalah Menteri Keuangan untuk melakukan pengawasan
dan pembinaan lembaga asuransi yang diamanatkan dalam pasal 10
Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 Tentang Perasuransian. Menteri keuangan melalui
Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan dari waktu ke waktu
dapat melakukan audit kepada perusahaan asuransi dalam menjalankan fungsi
pembinaan dan pengawasan.3
Dibawah Menteri Keuangan, Badan Pengawas Pasar Modal –
Lembaga Keuangan (BAPEPAM - LK) melakukan pengawasan terhadap
1 A. Junaidi Ganie. 2013. Hukum Asuransi Indonesia. Jakarta. Sinar Grafika, Hlm 251
2Ibid.
3
perusahaan – perusahaan keuangan non bank, termasuk juga didalamnya
adalah lembaga Asuransi.
Pengawasa terhadap lembaga asuransi merupakan hal yang wajib
dilakukan pemerintah dalam rangka melindungi kepentingan masyarakat.
Perlunya sebuah pengawasan terhadap lembaga asuransi dikarenakan
banyaknya permasalahan yang timbul dari pihak asuransi (Penanggung)
sendiri maupun pihak yang mengasuransikannya (Tertanggung). Banyak
kasus mengenai asuransi yang seringkali yang menjadi pihak lemah adalah
dari pihak tertanggung, untuk menghindari kesewenang-wenangan dari pihak
perusahaan asuransi maka perlu sebuah pengawasan yang baik. Lebih lanjut
kesehatan sebuah lembaga asuransi harus benar-benar terkontrol dengan baik,
agar masyarkat bisa benar-benar aman dalam mengasuransikan resikonya.
Salah satu kasus mengenai perusahaan Asuransi adalah perusahaan asuransi Jiwa Bakrie Life. Awalnya, kasus gagal bayar ini bermula dari krisis keuangan yang mendera pasar modal pada akhir 2008. Imbasnya perseroan akhirnya tak mampu menambal kerugian investasi yang menyebabkan gagal bayar. Sekitar 600 nasabah, yang sebagian besar nasabah individu meminta pengembalian investasi mereka dengan total dana sekitar Rp350 miliar, seluruhnya berasal dari nasabah individu. Adapun nasabah produk asuransi tradisional Bakrie Life sebanyak 30.000 orang dengan total dana antara Rp175 miliar--Rp200 miliar.4
Dengan adanya kasus yang dicontohkan di atas bisa dikatakan
lembaga asuransi harus adanya sebuah pengawasan dalam menjalankan
usahanya agar tidak ada pihak yang dirugikan.
4 Tahir Saleh. Nasabah : Tuhan Tidak Buta. http://tahersaleh.blogspot.com diakses : 17
4
Untuk itu pemerintah pada tahun 2011, mengesahkan Undang-Undang
baru dan melahirkan lembaga baru untuk mengawasi sektor keuangan yang
dalam hal ini pula asuransi sebagai salah satu sektor yang bergerak dalam
bidang keuangan. Lembaga baru ini adalah Otoritas jasa keuangan (OJK)
dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa
Keuangan. Jika dilihat sedikit kebelakang, sejarah pembentukan lembaga
baru yang independen ini terbilang sulit dan penuh dengan tantangan.
Bahkan untuk melahirkan pengawasan sistem keuangan inipun membutuhkan
waktu hingga 12 tahun sampai lembaga ini lahir5. Bermula saat disahkanya
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia, yang
mengamanatkan agar dibentuknya sebuah lembaga untuk mengawasi sektor
jasa keuangan, seperti yang tertera dalam Pasal 34 yang meyebutkan bahwa:
1. Tugas mengawasi Bank akan dilakukan oleh lembaga
pengawasan sektor jasa keuangan yang independen, dan dibentuk
dengan undang-undang
2. Pembentukan lembaga pengawasan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) akan dilaksanakan selambat-lambatnya 31 Desember
2002.
Tetapi dalam kenyataanya bahwa sampai tahun 2002 lembaga Otoritas
Jasa Keuangan tersebut belum bisa terbentuk, pemerintah dan DPR hanya
bisa merevisi Undang tersebut dengan dikeluarkanya
5
Undang Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Bank Indonesia, yang
mengamantakan kembali untuk membentuk lembaga otoritas jasa keuangan
sampai dengan 31 Desember 2010. Lagi-lagi amanat undang-undang tersebut
meleset kembali, Rancangan Undang-Undang Otoritas Jasa keuanga tersebut
belum juga disahkan sampai akhir desember 2010. Sampai akhirnya di tahun
2011 Undang-undang yang ditunggu dalam sektor pengawasan tersebut
diketok dan disahkan oleh DPR pada tanggal Kamis 27 Oktober 2011. dengan
di sahkannya Undang-Undang ini maka tugas pengawasan dalam sektor
keuangan beralih dari yang dulunya berada pada Bank Indonesia dan
BAPEPAM-LK sekarang berada pada lembaga Baru ini yaitu Otoritas Jasa
Keuangan (OJK). Seperti Pada Pasal 55 Undang-Undang No. 21 Tahun 2011
Tentang Otoritas Jasa Keuangan :
1. Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya beralih dari Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ke OJK. 2. Sejak tanggal 31 Desember 2013, fungsi, tugas, dan wewenang
pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor
Perbankan beralih dari Bank Indonesia ke OJK.
OJK adalah lembaga yang independen dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya, bebas dari campur tangan pihak lain, kecuali untuk hal-hal
yang secara tegas diatur dalam Undang-Undang ini. Dalam pengawasan
tersebut salah satunya adalah pengawasan terhadap Industri Keuangan seperti
6
OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap: a. kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan;
b. kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal; dan
c. kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian, Dana Pensiun,
Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.
Oleh karena itu berdasarkan uraian tersebut diatas yang
melatarbelakgi penulis untuk mengangkat judul : EFEKTIVITAS PELAKSANAAN SISTEM PENGAWASAN TERHADAP LEMBAGA ASURANSI SETELAH TERBENTUKNYA OTORITAS JASA KEUANGAN ( STUDI DI OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA ).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dari pemikiran diatas, maka penulis
merumuskan beberapa permasalahan berkaitan dengan latar belakang
tersebut, yaitu adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem pengawasan terhadap lembaga asuransi setelah
terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan ?
2. Bagaimana Efektivitas pengawasan terhadap lembaga asuransi yang
dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan?
C. Tujuan Penelitian
7
1. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisi tentang
sejauh mana sistem pengawasan otoritsa Jasa keuangan dalam
mengawasi industri asuransi.
2. Untuk mengkaji penerapan pengawasan otoritas jasa keuangan kepada
lembaga asuransi.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
untuk semua kalangan/para pihak, antara lain :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran. Serta
diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan studi,
teori-teori hukum serta menambahkan pegetahuan hukum bisnis
khususnya dalam hal pengawasan terhadap lembaga asuransi oleh
Otoritas Jasa Keuangan.
2. Manfaat Praktis.
a. Bagi Penulis Sendiri
Penelitian ini diharapkan dapat menambahkan wawasan penulis dalam
mengembangkan cakrawala berfikir khususnya dalam hal pengawasan
terhadap lembaga asuransi oleh Otoritas Jasa Keuangan dan sekaligus
sebagai syarat utama untuk memperoleh gelar strata satu di Fakultas
8
b. Bagi Perguruan Tinggi
Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu
hukum pada perguruan tinggi di indonesia khususnya Universitas
Muhammadiyah Malang serta manfaat ilmiahnya adalah untuk
menambah khazanah dan wawasan kajian keilmuan mengenai
pengawasan terhadap lembaga asuransi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
c. Bagi pemerintah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam peraturan
peundang-undangan yang berkaitan dengan pengawasan terhadap
lembaga asuransi oleh Otoritas Jasa Keuangan dimasa yang akan datang.
d. Bagi Masyarakat Dan Khalayak Umum
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan salah satu upaya untuk
menambah dan meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap
penyelesaian perselisihan hubungan industrial di indonesia.
E. Metode Penelitian
Dalam rangka untuk memperoleh data yang valid terkait
permasalahan yang dikemukakkan, maka penulis memerlukan suatu metode
penulisan hukum yang meliputi :
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah hukum Indoneisa, dengan lokasi
penelitinya Direktorat Pengawasan Asuransi dan BPJS Kesehatan
Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia beralamat di Gedung Menara
9
2. Metode Pendekatan
Untuk mendapatkan data yang diinginkan dan mencapai hasil yang baik,
Peneliti menggunakan metode pendekatan masalah secara yuridis
sosiologis yaitu penelitian hukum dengan melihat norma hukum yang
berlaku di masyarakat dan menghubungkannya dengan fakta yang ada
dalam masyarakat serta dihubungkan dengan permasalahan yang
ditemukan dalam penelitian dengan mengadakan pengukuran terhadap
peraturan perundang-undangan tertentu mengenai efektifitasnya dalam
menyikapi peristiwa hukum yang terjadi dalam masyarakat.
3. Jenis Data
Data-data yang ada dalam penelitian ini anatar lain, sebagai
berikut :
1) Data Primer
Hasil Wawancara.
Wawancara secara struktur dengan pihak yang terlibat langsung
dalam pengawasan terhadap lembaga asuransi yang dilakukan
oleh Otoritas Jasa Keuangan, yang dimaksud pihak yaitu
karyawan/pekerja Otoritas Jasa Keuangan.
2) Data Sekunder
Data sekunder yang digunakkan dalam penelitian ini berupa
bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Adapun bahan
10
a) Bahan Hukum primer
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun
2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan. Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111 Sesuai
Dengan Aslinya Agar Setiap Orang Mengetahuinya,
Memerintahkan Pengundangan Undang-Undang Ini
Dengan Penempatannya Dalam Lembaran Negara
Republik Indonesia. Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5253.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun
2014 Tentang Perasuransian. Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 337 Sesuai Dengan Aslinya
Agar Setiap Orang Mengetahuinya, Memerintahkan
Pengundangan Undang-Undang Ini Dengan
Penempatannya Dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia. Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5618
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 73
Tahun 1992 Tentang Penyelenggaraan Usaha
Perasuransian.
b) Bahan Hukum Skunder
Penulis menggunakan bahan hukum sekunder berupa
11
tentang pengawasan asuransi dan dokumen-dokumen yang
penulis kumpulkan selama melakukan penelitian di
Direktorat Pengawasan Asuransi dan BPJS Kesehatan
Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia.
4. Teknik Pengumpulan data
Adapun teknik pengumpulan data primer dan data sekunder sebagai
berikut:
1) Teknik Pengumpulan data Primer
a. Wawancara
Yakni dengan melakukan tanya jawab secara lisan, tertulis dan
terstruktur dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah
disusun terlebih dahulu terhadap narasumber Bapak Muhammad
Ridwan Kasubag tindak lanjut pengawasan 1 Direktorat
Pengawasan Asuransi dan BPJS Kesehatan Otoritas Jasa
Keuangan RI.
2) Teknik Pengumpulan Data Sekunder
a. Dokumentasi
yakni pengumpulan data dengan mempelajari, mencatat dari
dokumen-dokumen hasil pengawasan berupa laporan bulanan,
laporan triwulan, dan laporan akhir tahun serta dokumen yang
diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan lainya mengenai
12
5. Analisis Data
Analisis Data yang dilakukan adalah analisis data kualitatif yaitu
tidak menggunakan angka-angka (tidak menggunakan rumus
matematika), tetapi menggunakan kalimat, pandangan para pakar,
peraturan perundang-undangan, tori-teori, termasuk data yang penulis
peroleh di lapangan yang memberikan gambaran secara detil mengenai
permasalahan sehingga memperlihatkan sifat penelitian yang deskriptif,
yaitu penelitian yang memberikan data yang tepat serta menggambarkan
keadaan yang terjadi sebagaimana mestinya yaitu dalam penanganan
mediasi perselisihan hubungan industrial, sehingga dapat diperoleh
jawaban yang faktual dan obyektif mengenai permasalahan tersebut.
F. Sistematika Penulisan
Untuk lebih memudahkan dalam menelusuri uraian dalam skripsi ini,
penulis mencoba menguraikan sistematika penulisan agar pembaca dapat
mengetahui secara umum keseluruhan pembahasan penelitian ini. Adapun
sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang yakni memuat
alasan yang menjadi pentingnya dilakukan suatu penelitian berdasarkan
permasalahan yang ada. Rumusan masalah, yakni meliputi pertanyaan
13
dasar pemilihan judul penulisan tugas akhir. Tujuan penulisan memuat
pernyataan singkat tentang apa yang akan dicapai oleh peneliti. Manfaat
penulisan, merupakan uraian mengenai kegunaan secara praktis dan
teoritis. Metode penulisan yang menguraikan tentang metode pendekatan
yang digunakan dalam penulisan diantaranya jenis data yang digunakan,
pengumpulan data dan menganalisis hasil penelitian.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Diuraian ini mengenai landasan teori untuk mendasari penganalisaan
masalah. Pembahasan pada Bab ini meliputi :
a. Tinjauan umum tentang Sistem Pengawasan
b. Tinjauan umum tentang Lembaga Asuransi
c. Tinjauan umum tentang Pengawasan Pada Lembaga Asuransi
d. Tinjauan Umum Tentang Efektivitas
BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini, penulis akan menjawab, menguraikan, dan menganalisis secara
rinci terkait rumusan masalah yang berhubungan dengan objek yang
diteliti yaitu pelaksanaan sistem pengawasan terhadap lembaga asuransi
setelah terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan dan pelaksanaan penerapan
pengawasan lembaga asuransi setelah terbentuknya Otoritas Jasa
Keuangan.
BAB IV : PENUTUP
Bab ini merupakan bab penutup, yang berisikan kesimpulan-kesimpulan
14
berdasarkan hasil penelitian dan saran-saran sebagai tindak lanjut dari
kesimpulan tersebut.
Daftar Pustaka