STUDI KOMPARASI TIPE KEPRIBADIAN A DAN B
TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI
POSYANDU LANSIA KERTOSARI KELURAHAN
KETAWANGGEDE KOTA MALANG
SKRIPSI
Oleh:
SITI AISYAH
NIM. 07060002
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum WR. WB
Alhamdulillah, puji syukur yang sebesar-besarnya penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini, dengan judul “Studi Komparasi Tipe Kepribadian A dan B
Terhadap Kejadian Hipertensi Pada Lansia di Posyandu Lansia Kertosari Kelurahan
Ketawanggede Kota Malang.” sebagai persyaratan untuk memoeroleh gelar sarjana
keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersamaan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :
1. Tri Lestari Handayani M.Kep., Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Prof. DR. Sujono, M.Kes selaku Pembantu Rektor I Universitas Muhammadiyah
Malang sekaligus sebagai pembimbing I yang ditengah kesibukan beliau dengan
tulus ikhlas meluangkan waktu beliau untuk memberikan bimbingan, arahan dan
masukan-masukan dalam penyusunan skripsi ini.
3. Rohmah Susanto S.Kep. Ns selaku Ketua Diploma III Keperawatan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang sekaligus Pembimbing II
yang ditengah kesibukan beliau dengan tulus ikhlas meluangkan waktu beliau
untuk memberikan bimbingan, arahan dan masukan-masukan dalam penyusunan
4. Yoyok Beki P, M.Kep.,Sp.Kom selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang sekaligus Dosen wali PSIK A
angkatan 2007. Terima kasih atas masukan dan semua ilmu yang telah diberikan.
5. Ririn Harini, S.Kep., Ns selaku Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Terima kasih atas semua
ilmu yang telah diberikan dan juga dedikasinya terhadap ilmu keperawatan.
6. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Program Studi Ilmu Keperawatan dan Diploma
III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat saya
sebutkan satu per satu. Mohon ma’af atas segala kesalahan dan tidak kesopanan yang
mungkin telah saya perbuat. Semoga Allah SWT, memberikan imbalan atas amal,
bantuan dan kebaikan-kebaikannya dan Semoga Allah senantiasa memudahkan setiap
langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugrahkan kasih sayang-Nya
untuk kita semua. Amin Ya Rabbal Alamin.
Malang, 9 April 2011
ABSTRACT
Comparative Study of Personality Type A and B on the Incidenceof Hypertension on Elderly in the Posyandu Elderly Kertosari Village
Ketawanggede Malang City
Siti Aisyah 1, Prof. Dr. Sujono. M.Kes 2, Rohmah Susanto S. Kep, Ns 3
The behavior of individuals adjust to all the stimuli that come from themselves
or their environment. Individuals with type A personality is very susceptible to stress and
more likely to have hypertension. Hypertension is a major problem in public health in
Indonesia and in several countries in the world. Hypertension is a problem in the elderly
because it is often found and a major factor in stroke, heart trouble, and coronary heart
disease. The purpose of this study is to investigate differences of personality types A and
B on the incidence of hypertension in the elderly in the Posyandu elderly Kertosari
Village Ketawanggede Malang City.
This study is a quantitative study using cross sectional approach. The sample in
this study amounted to 30 respondents drawn from the 60 respondents with a purposive
sampling method. This study consists of the two variables are independent variables
(personality types A and B) and dependent variable (hypertension) which were collected
by using a measuring instrument closed interview. Tests will be done in this study is a
non parametric statistical tests using chi square test with 5% significantly.
The chi square test results showed that count X2 is 0,392 and table X2 is 3.841 so
that counted X2<X2 table then Ha is rejected. There is no significant between personality
types A and B on the incidence of hypertension in the elderly in Posyandu Elderly
Kertosari Village Ketawanggede Malang City.
Key Word : Personality Type, Hypertension, Elderly
____________________________________________________________________ 1. Student Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University
Muhammadiyah of Malang.
INTISARI
Studi Komparasi Tipe Kepribadian A Dan B Terhadap Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Posyandu Lansia Kertosari Kelurahan Ketawanggede Kota Malang
Siti Aisyah 1, Prof. Dr. Sujono. M.Kes 2, Rohmah Susanto S. Kep, Ns 3
Tingkah laku individu menyesuaikan diri terhadap segala rangsang yang datang
dari diri sendiri atau lingkungannya. Individu dengan tipe kepribadian A sangat rentan
untuk mengalami stress dan lebih mungkin mengalami hipertensi. Hipertensi menjadi
masalah utama dalam kesehatan masyarakat yang ada di Indonesia maupun di beberapa
negara yang ada di dunia. Hipertensi menjadi masalah pada lanjut usia karena sering
ditemukan dan menjadi faktor utama stroke, payah jantung, dan penyakit jantung
koroner. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tipe kepribadian A
dan B terhadap kejadian hipertensi pada lansia di posyandu lansia Kertosari Kelurahan
Ketawanggede Kota Malang.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan
rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 responden yang
diambil dari 60 responden dengan metode purposive sampling. Penelitian ini terdiri dari dua
variabel yaitu variabel independen (tipe kepribadian A dan B) dan variabel dependen
(hipertensi) yang dikumpulkan dengan menggunakan alat ukur wawancara tertutup. Uji
yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah uji statistik non parametris menggunakan
uji chi square dengan tarap signfikan 5%.
Dari hasil uji chi square didapatkan hasil bahwa X2 hitung adalah 0,392 dan X2
tabel adalah 3,841 sehingga X2 hitung < X2 tabel maka Ha ditolak. Tidak ada perbedaan
antara tipe Kepribadian A dan B terhadap kejadian hipertensi pada lansia di Posyandu
Lansia Kertosari Kelurahan Ketawanggede Kota Malang.
Kata Kunci : Tipe Kepribadian, Hipertensi, Lansia.
____________________________________________________________________ 1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dosen Universitas Muhammadiyah Malang.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………..………..i
LEMBAR PERSETUJUAN………..………..ii
LEMBAR PENGESAHAN………..……….iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN………iv
LEMBAR PERSEMBAHAN………...………...v KATA PENGANTAR………...vi ABSTRACT...………..………….viii INTISARI……….………...………..…..ix DAFTAR ISI………..…………....x DAFTAR TABEL………..…………..xiii DAFTAR GAMBAR………..…..……....xiv DAFTAR LAMPIRAN………..…..xv
BAB I PENDAHULUAN………..…………1
1.1 Latar Belakang………..………1
1.2 Rumusan Masalah………...……….….………...………….4
1.3 Tujuan Penelitian...4
1.3.1 Tujuan Umum…….………..………..…..4
1.3.2 Tujuan Khusus………..….………..……….4
1.4 Manfaat Penelitian………...………...………….5
1.4.1 Bagi Peneliti………..………5
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan……….………..5
1.4.3 Bagi Peneliti Lain………..5
1.4.4 Bagi Lansia…….……….………..5
1.5 Batasan Penelitian…...……….……….5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………..………...6
2.1 Konsep Kepribadian……….………..…..6
2.1.1 Definisi Kepribadian…...……….……….6
2.1.2 Faktor-faktor yang Membentuk Kepribadian………..………..6
2.1.3 Struktur Kepribadian………...………….7
2.1.3.1 Sadar (Consious) ………8
2.1.3.2 Prasadar (Preconcious) ………...…………..8
2.1.3.3 Tak Sadar (Unconscious) ………...…………...8
2.1.3.5 The Ego……….…….…..…………10
2.1.3.6 The Superego………..………11
2.1.4 Tipe Kepribadian………..………..12
2.2 Konsep Stress………...15
2.2.1 Definisi Stress………..………...15
2.2.2 Respon Terhadap Stress………..………....15
2.2.3 Respon Neuroendokrin Terhadap Stress………...………...17
2.2.4 Sindrom Adaptasi Secara Umum….……….………...18
2.2.4.1 Tahap Peringatan………...19
2.2.4.2 Tahap Perlawanan………..………….19
2.2.4.3 Tahap Kelelahan…………...………...19
2.3 Mekanisme Koping………..………...20
2.4 Konsep Lansia………..………..21
2.4.1 Definisi Lansia………..….……….21
2.4.2 Batsan-batasan Usia Lanjut………..…………...22
2.4.3 Teori-teori Proses Menua………...………….22
2.4.3.1 Teori Biologis………...…...………23
2.4.3.2 Teori Sosiologis………..….………..…………..25
2.4.4 Perubahan-perubahan yang Terjadi pada Lanjut Usia..………...26
2.4.4.1 Perubahan Fisik……….…………..…………....26
2.4.4.2 Perubahan–perubahan Mental………26
2.4.4.3 Perubahan-perubahan Psikososial...………….……….…...26
2.4.4.4 Perubahan Spiritual…..………..…………...27
2.4.5 Penyakit yang Sering dijumpai pada Usia Lanjut……….27
2.5 Hipertensi Pada Lansia……….………..28
2.5.1 Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan Penyebabnya…….….………...29
2.5.2 Faktor Resiko Hipertensi………29
2.5.3 Gejala Hipertensi………...…….32
2.5.4 Pengukuran Tekanan Darah……….…………...33
2.5.5 Penatalaksanaan………..………34
2.5.5.1 Non Farmakologis………....………...…34
2.5.5.2 Farmakologis………..………..………..….35
2.6 Hubungan Tipe kepribadian A dan B terhadap Hipertensi………..35
BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN………....37
3.1 Hipotesis Penelitian...………...38
BAB IV METODELOGI PENELITIAN………39
4.1 Desain Penelitian………..………...…………..………...………..….39
4.2 Populasi, Sampel dan Sampling………...39
4.2.1 Populasi………..39
4.2.2 Sampel………....39
4.2.3 Teknik Sampling………..…...40
4.3 Variabel Penelitian………..………40
4.3.1 Variabel Independen………..………….40
4.3.2 Variabel Dependen………..…………...41
4.5 Tempat Penelitian………..……….42
4.6 Waktu Penelitian………..………...42
4.7 Instrumen Penelitian………..……….…………42
4.7.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen………..………...43
4.8 Prosedur Pengumpulan Data………..43
4.8.1 Analisis Data..………..………...………..…...44
4.9 Etika Penelitian………..………...46
4.9.1 Informed Consent……….………..……….46
4.9.2 Anonimity ..…………...………..……….47
4.9.3 Confidentiality………..………..47
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA………..……...48
5.1 Karakteristik Responden………..………...48
5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia……..………...48
5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………..50
5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Riwayat Hipertensi………..51
5.2 Hasil Penelitian………..……….52
5.2.1 Tipe Kepribadian pada Lansia……….…52
5.2.2 Tekanan Darah pada Lansia………53
5.2.3 Tipe Kepribadian A terhadap Tekanan Darah pada Lansia………53
5.2.4 Tipe Kepribadian B terhadap Tekanan Darah pada Lansia……….54
5.3 Analisis Data……….………..……55
BAB VI PEMBAHASAN………..….…...57
6.1 Interpretasi dan Hasil Diskusi……….…57
6.1.1 Tipe kepribadian A terhadap Kejadian Hipertensi pada Lansia…....57
6.1.2 Tipe kepribadian A terhadap Kejadian Hipertensi pada Lansia…...58
6.1.3 Tipe kepribadian A dan B terhadap Kejadian Hipertensi pada Lansia……….……….59
6.2 Keterbatasan Penelitiaan……….63
6.3 Implikasi Keperawatan………...….64
BAB VII PENUTUP………..…...65
7.1 Kesimpulan………....……….65
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tipe kepribadian………….…..……….…………....….14
Tabel 2.2 Efek dan Mekanisme Simpatetik Medula Adrenal……..………18
Tabel 2.3 Klasifikasi Tekanan Darah Tinggi menurut WHO……….28
Tabel 4.1 Definisi Operasional….……….41
Tabel 4.2 Kontingensi.………..………45
Tabel 5.1.1 Karakteristik Usia Responden dengan Hipertensi………..49
Tabel 5.1.2 Karakteristik Jenis Kelamin Responden dengan Hipertensi…………....50
Tabel 5.1.3 Karakteristik Riwayat Hipertensi Responden……….52
Tabel 5.2.1 Distribusi Frekuensi Tipe Kepribadian Lansia………...52
Tabel 5.2.2 Distribusi Frekuensi Tekanan Darah Lansia………...53
Tabel 5.2.3 Distribusi Frekuensi Tipe Kepribadian A dan Tekanan Darah Lansia…53 Tabel 5.2.4 Distribusi Frekuensi Tipe Kepribadian B dan Tekanan Darah Lansia....54
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Respon terhadap Stimulus yang Menegangkan Menimbulkan Adaptasi
atau Maladaptasi………..…..…….………...….16
Gambar 3.1 Konseptual Peneltian…………...………..………34
Gambar 5.1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Lansia……..…..………..48
Gambar 5.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Lansia.………..50
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat izin Penelitian dari Dinas Kesehatan……….69
Lampiran 2 Surat izin Penelitian dari Puskesmas………..70
Lampiran 3 Infomed Concent………..71
Lampiran 4 Lembar Wawancara Penelitian………...72
Lampiran 5 Standar Operasional Prosuder Pemeriksaan Tekanan Darah..…………73
Lampiran 6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian………….…………74
Lampiran 7 Nilai-Nilai r Poduct Moment……….…………75
Lampiran 8 Master Tabel Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tipe Kepribadian Lansia……….………...76
Lampiran 9 Master Tabel Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden dan Tekanan Darah pada Lansia………...78
Lampiran 10 Hasil Perhitungan Analisis………..………...79
Lampiran 11 Nilai-Nilai Chi Kuadrat………..…80
Lampiran 12 Lembar Konsultasi………81
DAFTAR PUSTAKA
Alwisol. (2007). Psikologi Kepribadian. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang Press.
Arikunto, S. (2003). Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktis Ed.I Revisi ke V. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Azwar, S. (2003). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Barbara C long. (1996). Perawatan Medikal Bedah, alih bahasa: yayasan ikatan alumni pendidikan keperawatan pajajaran Bandung. Bandung : Yayasan IAPK
Friedman, Howard S, dkk. (2008). Kepribadian : Teori Klasik dan Riset Modern. Jakarta: Erlangga
Guze, Steven R, dkk. (1997). Buku Saku Psikiatri, alih bahasa R.F Maulany. Jakarta : EGC.
Gray, Huon H, dkk. (2005). Lecture Notes : Kardiologi edisi keempat alih bahasa Agoes, Azwar dkk. Jakarta : Erlangga.
Hidayat, A. (2008). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika.
Koeswara, E. (1991). Teori-teori Kepribadian. Bandung : Fresco.
Kurniawati, Wiwik. (2005). Perbedaan prestasi ditinjau dari pola perilaku kepribadian tipe A-B pada Olahraga Paralayang. UMM.
Nursalam. (2003). KONSEP & PENERAPAN METODOLOGI PENELITIAN ILMU KEPERAWATAN: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian. Jakarta : Salemba Medika.
Notoatmodjo, S. (2005). Metodelogi Penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Rilantono, Lily dkk. (1996). Buku Ajar Kardiologi. Jakarta : Balai penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Smeltzer, Suzanne C, dkk. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 alih bahasa Waluyo, dkk. Jakarta : EGC.
Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfa Beta.
Willms, Janice L. (2005). Buku Saku Diagnosis Fisik alih bahasa Sadikin. Jakarta: EGC Anggraini, dkk. (2009). Faktor-faktor yang berhubungan dengan hipertensi. http://yayanakhyar.files.wordpress.com. diakses pada tanggal 3 Oktober 2010.
Harsono, Mugi, dkk. (2003). Jurnal Manajemen & Kewirausahaan.
http://digilib.uns.ac.id/upload/dokumen/13952210200509471.pdf. diakses pada tanggal 28
Februari 2011.
Kompas.29 mei (2008). Puskesmas Dirancang Santun Lansia. http://nasional.kompas.com. diakses pada tanggal 19 September 2010.
Surya Karya. 10 februari 2010. Tahun 2050 Jumlah Lansia di Indonesia Capai 50 Juta. http://bataviase.co.id.diakses pada tanggal 19 september 2010.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat yang
ada di Indonesia maupun di beberapa negara yang ada di dunia. Jumlah kasus
hipertensi meningkat dengan sangat signifikan dari tahun ke tahun.
Diperkirakan pada tahun 2025 di negara berkembang terjadi peningkatan
kasus hipertensi sekitar 80% dari 639 juta kasus di tahun 2000 menjadi 1,15.
Prediksi ini berdasarkan angka penderita hipertensi dan pertambahan
penduduk saat ini (Armilawaty dkk., 2007).
Hipertensi menjadi masalah pada lanjut usia karena sering ditemukan
dan menjadi faktor utama stroke, payah jantung, dan penyakit jantung
koroner (Nugroho, 2000). Laporan dari studi penyakit jantung Framinghan
oleh Siburian (2004) baru-baru ini menunjukan bahwa 90 % usia pertengahan
ke atas dan lansia mengalami hipertensi di dalam sisa hidupnya. Menurut
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Malang dalam
sepuluh peringkat penyakit terbanyak di Kota Malang, hipertensi menempati
urutan ketiga dengan jumlah penderita mencapai puluhan ribu orang.
Pada tahun 2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta jiwa
dan meningkat menjadi 20.547.541 pada tahun 2009. Pada tahun 2010,
proporsi penduduk lansia di Indonesia telah mencapai di atas 9,77 persen,
yaitu diperkirakan menjadi 23.992.553 orang (Surya Karya, 2010). Laporan
Badan kesehatan dunia WHO (World Health Organisation) bahwa penduduk
11,34% atau tercatat 28,8 juta orang, jumlah balita tinggal 6,9% sehingga
menyebabkan jumlah penduduk lansia terbesar di dunia. Jumlah lansia di
Kota Malang saat ini mencapai 68.000 orang lebih, atau sekitar 11 persen dari
total penduduk Kota Malang yang mencapai 807.136 jiwa (Nasional Kompas,
2010).
Proses menua merupakan proses yang terus-menerus (berlanjut)
secara alamiah. Dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua
makhluk hidup. Secara individu, pengaruh proses menua dapat menimbulkan
berbagai perubahan-perubahan, baik secara fisik-biologis, mental maupun
psikososial (Nugroho, 2000).
Perubahan-perubahan pada lansia tersebut mempunyai dampak
terhadap tingkah laku dan terhadap perasaan lansia. Perubahan pada lanjut
usia adalah kemunduran yang akan paling banyak dialami, disamping berbagai
macam kemunduran beberapa kejadian justru meningkat dalam proses menua
yaitu : sensitivitas emosional seseorang yang akhirnya menjadi sumber
banyak masalah pada usia lanjut sehingga menjadikan lansia termasuk
kelompok yang rentan terhadap stress (Nugroho, 2000).
Stress juga memegang peranan besar pada individu-individu dengan
kepribadian tipe A. Kepribadian adalah bagian dari jiwa yang membangun
keberadaan manusia menjadi satu kesatuan, tidak terpecah belah dalam
fungsi-fungsinya (Alwisol, 2007). Tipe kepribadian merupakan suatu
pengelompokan-pengelompokan umum dari kepribadian seseorang.
Menurut Hanson (dalam wiwik, 2005) memberikan definisi mengenai ciri-ciri
individu kepribadian tipe-A yaitu : mengerjakan sesuatu dengan cepat, tidak
beberapa hal sekaligus). Sedangkan ciri-ciri perilaku individu tipe-B yaitu :
lebih santai dalam melakukan sesuatu, sabar, kurang asertif, menghindari
persaingan, non perfectionis, kurang berambisi, non polyphasic.
Menurut Gorgon Allort (dalam Friedman, dkk. 2006: 51) ada kaitan
secara langsung antara kepribadian dengan kesehatan. Individu dengan
kepribadian Tipe A rentan terhadap stress karena sifat yang dimilikinya. Stress
konteks biologis dimana tubuh berespon secara tidak spesifik terhadap
bermacam-macam stimulus. Seyle menyebut stimulus tersebut sebagai
stressor. Stressor akan membangkitkan respon biologis atau perilaku (Long,
1996 : 130).
Hipotalamus berespon terhadap stimulus yang berasal dari reseptor
periper atau korteks cerebral melalui dua mekanisme yang berbeda yaitu
mekanisme simpatetik medula adrenal menekan fungsi-fungsi yang tidak
penting bagi kehidupan sehingga memudahkan hilangnya situasi yang
menegangkan. Impuls dihantarkan dari hipotalamus ke pusat simpatetik di
segmen torako lumbal untuk mempersiapkan tubuh menyerang atau
menghindar. Sirkulasi darah yang adekuat ke otak dan jantung ditingkatkan
dan sirkulasi darah ke otot dan tulang juga akan meningkat.
Orang yang hidup secara konfrontatit, kompetitif, dan semangatnya
yang menggebu-gebu cenderung lebih besar untuk menderita penyakit
jantung dibandingkan dengan orang yang tenang dan tidak suka repot (Fri
edman, 2006).
Berdasarkan uraian diatas, perlu dilakukan penelitian guna
pada lansia di posyandu lansia Kertosari Kelurahan Ketawanggede Kota
Malang.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah ada perbedaan tipe kepribadian A dan B terhadap kejadian
hipertensi pada lansia di posyandu lansia Kertosari Kelurahan Ketawanggede
Kota Malang.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui perbedaan tipe kepribadian A dan B terhadap kejadian
hipertensi pada lansia di posyandu lansia Kertosari Kelurahan Ketawanggede
Kota Malang.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengindentifikasi tipe kepribadian A terhadap kejadian hipertensi pada
lansia di posyandu lansia Kertosari Kelurahan Ketawanggede Kota
Malang.
2. Mengindentifikasi tipe kepribadian B terhadap kejadian hipertensi pada
lansia di posyandu lansia Kertosari Kelurahan Ketawanggede Kota
Malang.
3. Mengetahui perbedaan tipe Kepribadian A dan B terhadap kejadian
hipertensi pada lansia di posyandu lansia Kertosari Kelurahan
1.4 Manfaat penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti
Bagi peneliti penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan
pengetahuan serta peneliti dapat mengaplikasikan teori yang didapat serta
mencari sinergi antar teori dan kenyataan di lapang tentang perbedaan
perbedaan tipe kepribadian A dan B terhadap kejadian hipertensi pada lansia.
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai dokumentasi serta informasi dalam rangka pegembangan
pengetahuan mahasiswa mengenai perbedaan tipe kepribadian A dan B
terhadap kejadian hipertensi pada lansia.
1.4.3 Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan dasar atau rujukan untuk melakukan penelitian
selanjutnya secara berkesinambungan terhadap permasalahan pada lansia.
1.4.4 Bagi Lansia
Untuk meningkatkan kualitas kesehatan dengan cara menerapkan
kepribadian yang adaptip terhadap stress sehari-hari sehingga tidak
menimbulkan kekambuhan terhadap hipertensi pada lansia.
1.5 Batasan Penelitian
Peneliti membatasi masalah penelitian ini hanya pada tipe kerpibadian
A dan B pada lansia dengan kejadian hipertensi pada lansia di posyandu lansia