1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Acute duodenal ulcer secara anatomis didefinisikan sebagai suatu defek mukosa atau submukosa yang berbatas tegas dapat menembus muskularis mukosa sampai lapisan serosa sehingga dapat terjadi perforasi. Secara klinis, suatu tukak atau ulcer adalah hilangnya epitel superficial atau lapisan lebih dalam dengan diameter lebih dari atau sama dengan 5 mm yang dapat diamati secara endoskopis atau radiologis (Akil, 2006). Acute duodenal ulcer bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa kondisi yang mengakibatkan peradangan pada duodenum, sehingga menyebabkan suatu erosi pada mukosa atau submukosa duodenum (Hirlan, 2006).
2
Jaman semakin maju ditambah krisis ekonomi yang terus meningkat, dimana obat medis semakin mahal membuat masyarakat berpikir “back to nature” untuk mencari pengobatan tradisional sebagai alternatif. Menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional Tahun 2005, 67,7% penduduk Indonesia lebih memilih menggunakan Tanaman Obat. Terdapat sekitar 1.260 jenis tanaman obat, diantaranya adalah lidah buaya atau Aloe vera (Sjabana, 2006).
Lidah buaya atau Aloe vera merupakan tanaman yang berasal dari kawasan Afrika yang telah lama memiliki khasiat pengobatan. Lidah buaya sudah diakui sebagai TOGA dan sudah diteliti secara empiris dapat menyembuhkan penyakit pada sistem pencernaan, diantaranya penyakit pada sistem pencernaan tersebut adalah acute duodenal ulcer (Furnawanthi, 2002).
Khasiat penyembuhan yang dimiliki lidah buaya ini karena komponen-komponen yang terkandung di dalamnya, yakni: glukomanan (sejenis polisakarida), aloin, aloktin A, aloktin B, magnesium laktat, antrakinon, dan bradikinase yang diduga dapat bersifat sebagai demulcent, antasid, dan astringent serta sebagai antibiotik alami. Selain itu komponen yang terkandung dalam lidah buaya dapat merangsang pertumbuhan jaringan sel baru, meningkatkan sintesis fibroblast dan kolagen yang berguna untuk proses penyembuhan luka (Furnawanthi, 2002).
3
sehingga kandungan seratnya tidak berubah begitu pula kandungan gizinya. Berbeda dengan jus ekstraktor, lidah buaya tidak hanya mengalami proses penghalusan, tetapi juga mengalami penyarian, proses ini menyebabkan kandungan gizinya pun juga akan berkurang dan serat juga akan ikut terbuang. Oleh karena itu, penelitian ini memakai jus yang menggunakan blender (Luciana, 2010).
Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, penulis mencoba untuk meneliti jus lidah buaya (Aloe vera) dalam meningkatkan kecepatan penyembuhan acute duodenal ulcer tikus putih (Rattus norvegicus strain wistar) yang diinduksi oleh aspirin.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah jus lidah buaya (Aloe vera) meningkatkan kecepatan penyembuhan acute duodenal ulcer tikus putih (Rattus norvegicus strain wistar) yang diinduksi oleh aspirin?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Membuktikan bahwa jus lidah buaya (Aloe vera) meningkatkan penyembuhan acute duodenal ulcer pada tikus putih (Rattus norvegicus strain wistar) yang diinduksi oleh aspirin.
1.3.2 Tujuan Khusus
4
2. Mengetahui pengaruh jus lidah buaya (Aloe vera) dengan kecepatan penyembuhan acute duodenal ulcer pada tikus putih (Rattus norvegicus strain wistar) yang diinduksi oleh aspirin.
1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat akademis
- Menambah wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan kedokteran.
- Sebagai dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengaruh jus lidah buaya (Aloe vera) terhadap penyembuhan luka lainnya.
2. Manfaat klinis
- Memberikan informasi kepada praktisi klinis tentang manfaat jus lidah buaya (Aloe vera) sebagai alternatif pengobatan untuk mempercepat penyembuhan acute duodenal ulcer.
3. Manfaat Masyarakat
KARYA TULIS AKHIR
JUS LIDAH BUAYA (
ALOE VERA
) MENINGKATKAN
KECEPATAN PENYEMBUHAN
ACUTE DUODENAL ULCER
TIKUS PUTIH (
RATTUS NORVEGICUS STRAIN WISTAR
)
YANG DIINDUKSI OLEH ASPIRIN
Oleh:
AYU PRIMA KUSUMA PUTRI
09020024
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui hasil penelitian untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal 3 Januari 2013:
Pembimbing I
dr. Moch Aleq Sander M.Kes Sp.B FINACS
Pembimbing II
dr. Erdi Kuswandana
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis oleh Ayu Prima Kusuma Putri
Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Pada tanggal 3 Januari 2013
Tim Penguji
dr. Moch Aleq Sander M.Kes Sp.B FINACS, Ketua
dr. Erdi Kuswandana, Anggota
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirramanirrahim. Alhamdulilahhirobil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir ini dengan bantuan dari berbagai pihak.
Penelitian yang berjudul “Jus lidah buaya (Aloe vera) meningkatkan kecepatan penyembuhan acute duodenal ulcer tikus putih (Rattus norvegicus strain wistar) yang diinduksi oleh aspirin” ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa penyusunan karya tulis akhir ini jauh dari sempurna, walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin serta mendapatkan bantuan dan bimbingan dari Dosen Pembimbing dalam rangka penyusunan. Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sangatlah tidak mudah menjalani masa perkuliahan hingga pada penyusuna karya tulis akhir ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu menyertai hidup penulis dan memberikan penulis kekuatan serta pertolongan sehingga dapat menyelesaikan karya tulis akhir ini.
ii
3. dr.Moch Aleq Sander M.Kes Sp.B FINACS, selaku pembimbing I yang dengan penuh kesabaran dan pengertian berkenan membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan karya tulis akhir ini.
4. dr. Erdi Kuswandana, selaku pembimbing II yangpenuh kesabaran berkenan meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan, dan memberikan bimbingan dalam menyelesaikan karya tulis akhir ini.
5. dr. Ruby Riana Asparini Sp.BP-RE, sebagai penguji yang dengan penuh pengertian memberikan masukan dan koreksi serta bimbingan dalam menyelesaikan karya tulis akhir ini.
6. dr. Meddy Setiawan Sp.PD, selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
7. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes, selaku Pembantu Dekan 2 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
8. dr. Iwan Sis Indrawanto Sp.KJ, selaku Pembantu Dekan 3 Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
9. dr. Thontowi Djauhari N.S M.Kes, selaku kepala lab. Anatomi dan dosen penulis yang banyak memberikan bimbingan dan pengalaman serta dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan study di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
iii
11. Seluruh Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan ilmu dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan study.
12. Orang Tua tercinta saya Ibu Sumini dan Bapak Sumarno S.T, Trimakasih atas doa, cinta, kasih sayang, dan kepercayaannya selama ini; juga adek penulis Arum Dewi Kusuma putri dan Anang Triwidiat Moko atas segala doanya.
13. Bachtiar Dwi Rendra Graha, atas doa, cinta, dukungan, dan waktu yang selalu di berikan untuk penulis hingga karya tulis akhir ini selesai.
14. Rizky Dwidya Amirtasari dan Kiageng Nico Praseyo Nugraha sahabat penulis yang selalu memberikan dukungan serta motivasi .
15. Nasratul Ilmi, Windha Tri Astuti Donna pratiwi, Kharina Ferbrianti, Fahreza Caesario, Sidika Yunia, Adhe riyanti, dan semua teman-teman FK 2009, 2008, 2007, 2010,2011 yang memberikan dukungan dan semangat penulis.
16. Keluarga Besar lab Anatomi FK UMM, mas agus, mas nug, mbak yosi, mbak putri, fahmi, affif, mayda, sesar, ocku, sigit, naya, betty, echa, bella, aan, mas randi, mbak damai, mas erka, mbak hakim, mbak wenti, mas heppi, mas nyono dan pak kusnan atas doa dan dukungannya.
iv
18. Seluruh Staf Karyawan FK UMM, ibu Fat, pak joko, mas miftah, mbak emi, pak yon, mbak dila, mas joko, mas didit, mas faisal, bu. Rom, bu tyas, mbak ema atas semua bantuan semangat serta doanya
19. dr. Soebarkah Sp.PA, selaku konsultan penelitian dalam menyelesaikan karya tulis akhir ini.
20. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan dan penyelesaian karya tulis akhir, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan dari berbagai pihak. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis dan berbagai pihak
Malang, 3 Januari 2013
v DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR SINGKATAN ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
ABSTRAK ... xii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.3.1 Tujuan Umum ... 3
1.3.2 Tujuan Khusus ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Duodenum ... 5
2.1.1 Anatomi Duodenum ... 5
2.1.2 Histologi Duodenum ... 6
2.1.3 Fisiologi Duodenum ... 8
2.1.4 Patologi Duodenum ... 10
2.1.4.1 Acute Duodenal Ulcer... . 10
vi
2.2.1 Uraian Tumbuhan ... 16
2.2.2 Ciri Morfologi Lidah Buaya ... 16
2.2.3 Kandungan Zat Lidah Buaya ... 17
2.2.4 Khasiat Lidah Buaya ... 18
2.3 Aspirin ... 19
2.3.1 Uraian Umum ... 19
2.3.2 Dosis Aspirin ... 20
2.3.3 Farmakokinetik Aspirin ... 20
2.3.4 Efek Samping Aspirin ... 21
2.4 Penyembuhan Luka ... 23
2.4.1 Tahapan Penyembuhan Luka ... 23
2.4.2 Faktor yang dapat Memperlambat Penyembuhan Luka ... 24
2.4.3 Penatalaksanaan Luka ... 24
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 26
3.1 Kerangka Konsep ... 26
3.2 Hipotesis ... 27
BAB 4 METODE PENELITIAN ... 28
4.1 Rancangan Penelitian ... 28
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 28
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 28
4.3.1 Populasi Penelitian ... 28
4.3.2 Sampel Penelitian ... 28
4.3.3 Replikasi Penelitian ... 28
vii
4.5 Variabel Penelitian ... 30
4.6 Definisi Operasional ... 30
4.7 Alat dan Bahan Penelitian ... 30
4.8 Prosedur Penelitian ... 32
4.9 Metode Analisis Data ... 36
4.9.1 Uji Homogeneity of Variance dan Uji Normalitas ... 36
4.9.2 Uji One Way ANOVA ... 36
4.9.3 Uji Tukey 5% ... 36
4.9.4 Uji Korelasi dan Regresi ... 36
4.10 Alur Penelitian ... 37
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 38
5.1 Gambaran Mikroskopis Kelompok Penelitian ... 38
5.2 Tingkat Kedalaman Duodenal Ulcer ... 41
5.3 Analisis Data ... 43
5.3.1 Uji Homogenity of Variance dan Uji Normalitas... 43
5.3.2 Uji One Way ANOVA ... 44
5.3.3 Uji Tukey 5% ... 45
5.3.4 Uji Korelasi dan Regresi ... 46
BAB 6 PEMBAHASAN ... 47
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 51
7.1 Kesimpulan ... 51
7.2 Saran ... 51
DAFTAR PUSTAKA ... 52
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 KlasifikasiUlcer Berdasarkan Kedalaman ... 11
Tabel 2.2 Zat yang Terkandung Dalam Lidah Luaya ... 17
Tabel 2.3 Komposisi Kimia Lidah Buaya ... 18
Tabel 5.1 Kedalaman Duodenal ulcer ... 41
Tabel 5.2 Tabel uji Homogenity of Variance ... 44
Tabel 5.3 Tabel Uji Normalitas ... 44
Tabel 5.4 Tabel Uji One Way ANOVA ... 45
Tabel 5.5 Tabel Uji Tukey 5% ... 45
Tabel 5.6 Tabel Uji Korelasi ... 46
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Anatomi Makroskopik Duodenum ... 5
Gambar 2.2 Histologi Duodenum ... 8
Gambar 2.3 Mekanisme NSAID Terhadap Kerusakan Mukosa Duodenum .. 14
Gambar 2.4 Histopatologi Duodenal Ulcer ... 15
Gambar 2.5 Tumbuhan Lidah Buaya ... 17
Gambar 2.6 Rumus Struktur Aspirin ... 20
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ... 26
Gambar 4.1 Alur Penelitian ... 37
Gambar 5.1 Kelompok Kontrol (-) ... 38
Gambar 5.2 Kelompok Kontrol (+) ... 38
Gambar 5.3 Kelompok Perlakuan 1 ... 39
Gambar 5.4 Kelompok Perlakuan 2 ... 40
Gambar 5.5 Kelompok Perlakuan 3 ... 40
Gambar 5.6 Grafik Rerata Kedalaman Duodenal Ulcer ... 43
x
DAFTAR SINGKATAN
A. : Artery
CCK : Kolesistokinin COX : Cyclo-oxygenase
HIV : Human Immunodeficiency Virus
M : Minggu
NSAID : Non Steroid Anti Inflamation Drug PG : Prostaglandin
PGE2 : Prostaglandin E2 PGI2 : Prostaglandin I2 ppm : Parts per million
TOGA : Tanaman Obat Keluarga TXA2 : Tromboxan A2
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Penelitian Pendahuluan ... 56
Lampiran 2 Hasil Penelitian ... 60
Lampiran 3 Analisis Data ... 67
Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian Histo Patologi Anatomi ... 73
xii
ABSTRAK
Putri, Ayu Prima K. 2012. Jus Lidah (Aloe Vera) Buaya Meningkatkan Kecepatan Acute Duodenal Ulcer Pada Tikus Putih (Rattus Norvergicus Strain Wistar) Yang Diinduksi Oleh Aspirin. Tugas akhir. Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) dr. Moch. Aleq Sander M.Kes Sp.B FINACS * (2) Erdi Kuswandana **
Latar Belakang :Lidah buaya sudah diteliti dapat menyembuhkan penyakit pada sistem pencernaan, diantaranya adalah acute duodenal ulcer. Terdapat komponen yang terkandung dalam lidah buaya dan dapat merangsang pertumbuhan sel baru, peningkatan sintesis fibroblast dan kolagen yang berguna untuk proses
penyembuhan luka. Acute duodenal ulcer adalah penyakit yang terbentuk dari beberapa kondisi yang mengakibatkan peradangan dan erosi pada duodenum, sehingga menyebabkan suatu ulcer pada duodenum. Faktor pemicu timbulnya acute duodenal ulcer salah satunya adalah aspirin (NSAID). Mekanisme aspirin melalui penghambatan enzim COX-1 sehingga mengurangi produksi
prostalglandin yang berfungsi untuk mempertahankan mukosa duodenum, dan hasilnya adalah kerusakan mukosa duodenum.
Tujuan : Membuktikan bahwa jus lidah buaya (aloe vera) meningkatkan kecepatan penyembuhan acute duodenal ulcer pada tikus putih (Rattus norvergicus strain wistar) yang diinduksi oleh aspirin .
Metode :Eksperimental dengan menggunakan rancangan The Post Test Only Control Group Design.
Hasil Penelitian dan Diskusi : Dari hasil uji One way Anova, didapatkan pengaruh yang bermakna (nilai sig= 0,000 < α(0,05)) antar kelompok perlakuan. Hasil uji tukey 1%, didapatkan notasi yang berbeda antara kelompok perlakuan, berarti terdapat pengaruh frekuensi pemberian jus lidah buaya terhadap kecepatan penyembuhan acute duodenal ulcer tikus putih.
Kesimpulan :Jus lidah buaya (aloe vera) dapat meningkatkan kecepatan penyembuhan acute duodenal ulcer pada tikus putih (Rattus norvergicus strain wistar) yang diinduksi oleh aspirin..
Kata Kunci : Aspirin, acute duodenal ulcer, Lidah buaya. * : Staff pengajar Ilmu Bedah FK UMM
xiii
ABSTRACT
Putri, Ayu Prima K. 2012. Aloe vera juice increasing a recovery of acute
duodenal ulcer of white rats (Rattus Norvergicus Strain Wistar) which induced by Aspirin. Final project, Medical Faculty of Muhammadiyah Malang University. Advisors: (1) dr. Moch. Aleq Sander M.Kes Sp.B FINACS * (2) Erdi Kuswandana **
Background : Aloe vera was approved to treat a diseases of digestive, such as acute duodenal ulcer. There are many components of an aloe vera which can stimulate a growth of a new cell, increase a fibroblast and collagen synthesis to healing injury of mucosa. Acute duodenal ulcer is a kind of disease than caused by any conditions which make an inflammation and erotion of the duodenum and it causes damage and ulcer of duodenum’s mucosa. There so many factors can causes an acute duodenal ulcer, one of them is aspirin (NSAID). The
mechanism of aspirin is chasing an enzymof COX-1 so that can decrease a prostaglandin which the function is protecting a mucosa of duodenum and the
final result is duodenum’s mucosa destruction.
Purpose: Proving an aloe vera can increase recovery an acute duodenal ulcer of white rats (Rattus novergicus strain wistar) induced by aspirin.
Method : The research was experimental with The Post Test Only Control Group Design.
Result and Discussion : ANOVA test result indicated the significant difference
among treatment groups with sig= 0,000 < α (0,05). Tukey 5% test showing a different marker between a groups, it means there’s an effect of giving frequency
of aloe vera juice with the recovery of duodenal ulcer.
Conclusion :Aloe vera juice approved can increase a recovery of the acute duodenal ulcer of white rats ( Rattus novergicus strain wistar) which induced by aspirin..
Key words : aspirin, Acute duodenal ulcer, Aloe vera juice.
* : UMM ;staff lecturer division of surgeon, Faculty of Medicine, UMM ** : Staff, Faculty of Medicine, UMM
xiv
DAFTAR PUSTAKA
Akil, H A M. 2006. Tukak duodenum; dalam buku Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1 Edisi 4. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. Hal 1347-1350 Barr, J. 1995. Principles of Wound Cleansing; dalam buku Wound Management.
41 suppl.7a. Hal 15-21
Boyle, Maureen. 2007. Penyembuhan Luka; dalam buku Senu Praktik Kebidanan Pemulihan Luka. EGC. Jakarta. Hal 36-51
Brescher A, Weber K et al. 2002. Usus kecil; dalam buku Ajar Histologi. Edisi 12. EGC. Jakarta. Hal 552-568
Byron, crier MD. 2010. Low dose aspirin induced ulceration; dalam The American Journal of Gastroenterology. University of Texas SouthWestern.America
Danneman, Craig L.2000.Research of animal Diagnostic and investigative. Laboratory University of Missouri. Columbia
Dorland. 2002. Kamus Kedokteran Edisi 29. Jakarta. EGC.
Eroschenko, Victor P.2003.Histologi Duodenum; dalam buku Di fiore’s Atlas of Histologi With Functional Correlations.Edisi 9.EGC.Jakarta.Hal 196-197 Fawcett, Don W.2002.Usus halus; dalam buku Textbook of Histology. Edisi 12.
EGC.Jakarta. Hal 552-567
Furnawanthi, I. 2002. Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya. Jakarta. Agro Media. Geneser, Finn. 1994. Usus Halus; dalam buku Text Book Of Histology. Jilid 2.
Binarupa Aksara. Jakarta. Hal 133-138
xv
Guyton, Arthur C. Hall John E. 2006. Gastrointestinal Physiology; dalam Textbook Of Medical Physiology. 11th edition. Elsevier saundres. Philadelphia. Hal 771-790
Hadi, Sujono. 2002. Ulcus Pepticum; dalam buku Gastroenterologi. Bandung. Alumni Hal 204-249
Heijst, Van ANP; Dijk, Van A. 2000. Asetilsalicylic acid [Online]. (Diunduh 19 Mei 2012). Tersedia dari: http://www.inchem.org/lpps/acetylsalicylicacid.html Hirlan. 2006. Acute Ulcus Duodenum; dalam buku Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 2
edisi 4. Jakarta. Hal 127-131
Junqueira, Luiz Carlos,MD,PhD; Carneiro, Jose,MD,PhD.2007. Usus halus; dalam buku Text dan Atlas Histologi Dasar. Edisi 10.Jakarta. hal 295 Julius .1992. Patogenesis Tukak peptic [online]. (Diunduh 4 november 2011)
Tersedia dari:
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/06PatogenesisTukak079.pdf/06 PatogenesisTukak079
Katzung, B.; Payan,D. 2003. Obat-obatan Anti Inflamasi Non Steroid, Analgesia Non Opioid, Obat yang digunakan pada gout; dalam Buku Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi IV. Jakarta. EGC. Hal: 568-569.
Leaper, D. 1998. History of Wound Healing; dalam buku Biology and Management. Oxford. Oxford medical Publication
xvi
Luciana, Sutanto B. 2010. Macam-macam olahan lidah buaya [Online]. (Diunduh 17 September 2011). Tersedia dari:
http://ikasusanti.wordpress.com/2010/01/09
Manawean, Yulia. 2010. Tumbuhan lidah buaya [Online]. (Diunduh 16 November 2011. Tersedia pada http://yuliamanawean.student.umm.ac.id/files/2010/02/ lidah-buaya.jpg
Moore, Keith L. 2002. Intestinum Tenue; dalam buku Esensial Clinical anotomy. Hypocrates. Jakarta. Hal 101-108
Morison, Moya J. 2003. Fisiologi Penyembuhan Luka; dalam buku Manajemen Luka. EGC. Jakarta. Hal 1-26
Neal, MJ. 2006. Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS); dalam buku At a Glance Farmakologi Medis edisi kelima. Jakarta. Hal: 70-72.
Nuraeni, Dindarti. 2007. Pengaruh Pemberian Aspirin Dosis Toksin Per Oral Terhadap Gambaran Histopatologi Gaster, Duodenum, dan Jejunum Tikus Wistar; dalam Tugas akhir. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang
Pangestu, Adi. 2006. Perdarahan saluran cerna; dalam buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1. Jakarta. FKUI. Hal: 289.
Pradhan, SN; Maickel RP. 1993. Pharmacologi in medicine. USA. SP press International inc
Price, Sylvia A; Wilson, Lorraine M. 2006. Gangguan Lambung dan Duodenum; dalam buku Patofisiologi volume 1 edisi keenam. Jakarta. EGC.
xvii
Sadler, TW. 2006. Sistem Pencernaan; dalam buku Embriologi Kedokteran Langman edisi VII. Jakarta. EGC. Hal: 243-252.
Sjabana, Dripa.; Bahalwan, RR. 2006. Pesona Tradisional dan Ilmiah Lidah Buaya. Jakarta. Salemba Medika.
Snell, Richard S. 2006. Anatomi Dasar Usus Halus; dalam buku Anatomi Klinik. Edisi 6. EGC. Jakarta. Hal 223-228
Sonny, A. 2004. Khasiat lidah buaya; dalam buku Khasiat Tanaman Obat. Bandung. Grasindo. Hal: 7-13.
Supranto, J. 2007. Teknik Sampling Survei dan Eksperimen. Jakarta. PT Rineka cipta. Hal 21-24
Valle, JD. 2001. Principle Of Internal Medicine 15th Edition. New York. Hal: 483-487
Valle, T. 2003. Penggunaan obat-obat NSAID dalam terapi [Online]. (Diunduh 14 januari 2012). Tersedia dari: http://neocortex.med.cornell.edu
Vogel, H Gerard. 2002. Drug Discovery and evaluation pharmacological assay 2nd edition. Germany. Springer
World Health Organisation.2004.Statistics by Country for peptic ulcer [online]. (Diunduh 19 oktober 2011). Tersedia dari:
http://www.wrongdiagnosis.com/p/peptic_ulcer/stats-country.html