PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING YANG D I I N T E G R A S I K A N D E N G A N M A C R O M E D I A F L A S H
UNT UK MENINGK AT KAN HASIL B ELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA
PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT
Oleh: Septia Handayani
NIM 4113131071
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT serta junjungan kami Nabi Muhammad SAW karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Model Problem Based Learning Yang Diintegrasikan Dengan Macromedia Flash Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Pokok Bahasan Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit”. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.Iis Siti Jahro, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terma kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si. Ibu Dra. Nurmalis, M.Si dan Ibu Dra. Ratu Evina Dibyantini, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh Bapak/Ibu dosen staff pegawai jurusan kimia FMIPA Unimed yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Susianto, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Binjai dan Ibu Tumini Nasution, S.Pd selaku guru kimia serta siswa-siswi kelas X 1 dan X 3 yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada sosok yang selalu
v
Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni seluruh teman-teman Pendidikan Kimia B 2011 yang telah banyak membantu dan memotivasi khususnya para WWSku yakni Ayu Puspita Sari, Susheila Yuliawati, Iga Purnama, Sri Ayu Rezeki BB, Nurul Huda Harahap, Retno Kartika Sari dan Yuyun Novita Sari yang selalu berbagi pengalama, tawa, ceria selama menjalani perkuliahan ini dan telah banyak membantu dan sama-sama berjuang dalam
pengerjaan skripsi. Terima kasih juga buat sahabatku tercinta yang senantiasa mendengarkan keluh kesah penulis selama ini Hani Mulyati Putri, Annisa Laras
Khairani, Narita Tri Fauziyah, Oriza Sativa Ramadhani dan Rizky Hilmawan. Terima kasih buat teman sekamar dan seperjuangan dalam menjalani penulisan skripsi ini Ayu Puspita Sari (Anggrek) yang selalu membantu dan berbagi pengetahuannya kepada penulis. Terima kasih buat Kakakku tersayang Balqis Hakimitriyuza yang selalu memberikan motivasi, semangat dan saran kepada penulis. Terima kasih buat Adekku Ulfa Prastika dan Maya yang selalu membantu penulis dan selalu menghibur penulis.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun daai pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, 2015 Penulis
iii
Penerapan Model Problem Based Learning Yang Diintegrasikan Dengan Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Pokok Bahasan Larutan
Elektrolit dan Nonelektrolit Septia Handayani (NIM 4113131071)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model problem based learning dan direct instruction yang diintegrasikan dengan macromedia flash pada pokok bahasan larutan elektrolit dan nonelektrolit, mengetahui korelasi kemampuan berpikir kritis siswa yang diajarkan dengan model problem based learning yang diintegrasikan dengan macromedia flash dan seberapa besar kontribusinya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Binjai yang berjumlah 9 kelas. Sampel yang digunakan pada penelitian ini diambil secara random sampling sebanyak dua kelas, yakni satu kelas sebagai kelas eksperimen yang diajarkan dengan model problem based learning yang diintegrasikan dengan macromedia flash dan satu kelas sebagai kelas kontrol yang diajarkan dengan model direct instruction yang diintegrasikan dengan macromedia flash. Masing-masing kelas terdiri dari 40 siswa. Instrumen tes yang valid sebanyak 18 soal dengan reliabilitas 0,9185. Berdasarkan hasil uji persyaratan data, diketahui bahwa data hasil pretest, posttest dan gain pada kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal dan homogen. sedangkan untuk uji hipotesis dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh thitung > ttabel, yakni 3,0877 >
1,6671, berarti Ha diterima dan tolak Ho yaitu peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model problem based learning yang diintegrasikan dengan macromedia flash lebih tinggi dibandingkan peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model direct instruction yang diintegrasikan dengan macromedia flash pada pokok bahasan larutan elektrolit dan nonelektrolit di kelas X SMA Negeri 1 Binjai yaitu 69,82% > 57,50%. Untuk korelasi, menunjukkan korelasi, menunjukkan korelasi positif antara kemampuan berpikir kritis siswa dengan peningkatan hasil belajar siswa yaitu r hitung > r tabel (0,5079 > 0,312)
dengan koefisien determinasi 25,79%.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar x
Daftar Tabel xi
Daftar Lampiran xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang 1
1.2 Ruang Lingkup 4
1.3 Rumusan Masalah 5
1.4 Batasan Masalah 4
1.5 Tujuan Penelitian 6
1.6 Manfaat Penelitian 6
1.7 Defenisi Operasional 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Belajar 9
2.1.1 Hakikat Belajar 9
2.1.2 Hakikat Belajar Kimia 9
2.2 Hasil Belajar 10
2.3 Berpikir Kritis 12
2.3.1 Defenisi Kemampuan Berpikir Kritis 12
2.3.2 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis 14
vii
2.3.4 langkah-Langkah Kemampuan Berpikir Kritis 17
2.3.5 Manfaat Berpikir Kritis 17
2.4 Model Problem Based Learning 18
2.4.1 Defenisi Model Pembelajaran Problem Based Learning 19 2.4.2 Ciri-ciri Khusus Pembelajaran Problem Based Learning 20 2.4.3 Langkah-Langkah Problem Based Learning 21
2.4.4 Kelebihan dan Kekurangan Problem Based Learning 22 2.5 Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction) 23
2.6 Media Pembelajaran 25
2.6.1 Defenisi Media Pembelajaran 25
2.6.2 Ciri-Ciri Media Pembelajaran 25
2.6.3 Prinsip-Prinsip Penggunaan Media dalam Pembelajaran 26
2.6.4 Klasifikasi Media Pembelajaran 27
2.6.5 Manfaat Media Pembelajaran 29
2.6.6 Macromedia Flash 29
2.7 Larutan Elektrolit 31
2.7.1 Defenisi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit 32
2.7.2 Teori Arrhenius 33
2.7.3 Elektrolit Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen Polar 34 2.7.4 Larutan Elektrolit Kuat dan Larutan Elektrolit Lemah 35
2.7.5 Derajat Ionisasi 38
2.8 Implementasi Pembelajaran Problem Based Learning dengan Macromedia Flash
39
2.9 Kerangka Berpikir 40
2.10 Hipotesis Penelitian 41
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 42
3.1.1 Lokasi Penelitian 42
3.1.2 Waktu Penelitian 42
viii
3.2.1 Populasi Penelitian 42
3.2.2 Sampel Penelitian 42
3.3 Variabel Penelitian 43
3.3.1 Variabel Bebas 43
3.3.2 Variabel Terikat 43
3.3.3 Variabel Kontrol 43
3.4 Instrumen Penelitian 43
3.4.1 Tes Objektif 43
3.4.2 Instrumen Non Tes 48
3.5 Rancangan Penelitian 48
3.6 Teknik Pengumpulan Data 49
3.7 Teknik Analisis Data 53
3.7.1 Uji Normalitas 53
3.7.2 Uji Homogenitas 53
3.7.3 Uji Hipotesis 54
3.7.4 Uji Korelasi 55
3.7.5 Persen (%) Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 57
3.7.6 Penilaian Instrumen Nontes 57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisi Data Instrumen Penelitian 59
4.2 Analisis Data Hasil Penelitian 62
4.2.1 Hasil Belajar Siswa 62
4.2.2 Persen Peningkatan Hasil Belajar 64
4.2.3 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa 66
4.2.4 Uji Normalitas 66
4.2.5 Uji Homogenitas 67
4.2.6 Uji Hipotesis 68
4.2.7 Uji Korelasi 69
ix
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 74
5.2 Saran 74
xi
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis 14 Tabel 2.2 Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah 22
Tabel 2.3 Sintaks Model Pengajaran Langsung 24
Tabel 2.4 Perbedaan Antara Elektrolit Senyawa Ion dengan Senyawa
Kovalen Polar
35
Tabel 2.5 Larutan Elektrolit Kuat yang Berasal dari Asam Kuat 36
Tabel 2.6 Larutan Elektrolit Kuat yang Berasal dari Basa Kuat 36 Tabel 2.7 Larutan Elektrolit Lemah yang Berasal dari Asam Lemah 37 Tabel 2.8 Larutan Elektrolit Lemah yang Berasal dari Basa Lemah 37
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian 42
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes Objektif 44
Tabel 3.3 Kategori Tingkat Kesukaran Butir Tes 46 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Berpikir Kritis 48
Tabel 3.5 Rancangan Penelitian 49
Tabel 3.6 Makna dari Koefisien Korelasi 56
Tabel 3.7 Persentase Nilai Sikap Siswa 58
Tabel 4.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 62
Tabel 4.2 Rangkuman Statistif Deskriptif Hasil Belajar Siswa 63 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai Pretest Siswa 64
Tabel 4.4 Persen Peningkatan Hasil Belajar 65
Tabel 4.5 Rangkuman Statistif Deskriptif Gain Siswa 65
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas 66
Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas 68
Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis Data Gain 68
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Alat Uji Elektrolit 32
Gambar 2.2 Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit 33 Gambar 2.3Perbandingan Larutan Elektrolit Kuat, Lemah, dan
Nonelektrolit
38
Gambar 2.4 Skala Derajat Ionisasi Untuk Larutan Elektrolit 39
Gambar 3.1 Desain Penelitian 52
Gambar 4.1 Hasil Belajar Siswa 63
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 80
Lampiran 2a. RPP Pertemuan 1 82
Lampiran 2b. RPP Pertemuan 2 93
Lampiran 3. Kisi-Kisi Instrumen Tes Sesudah Divalidasi Oleh Validator Ahli (Analisis Kualitatif)
103
Lampiran 4. Instrumen Tes dan Kunci Jawaban Sebelum Divalidasi 113 Lampiran 5a. Perhitungan Validasi Isi Instrumen Tes 124
Lampiran 5b. Perhitungan Validitas Tes 126
Lampiran 6. Perhitungan Reliabilitas Tes 129
Lampiran 7. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 132
Lampiran 8. Perhitungan Daya Beda Tes 137
Lampiran 9. Perhitungan Distruktor 141
Lampiran 10. Tabel Kesimpulan Analisis Instrumen Tes 144 Lampiran 11. Kisi-Kisi Instrumen Tes Sesudah Analisis Kuantitatif 145 Lampiran 12. Instrumen Tes dan Kunci Jawaban Setelah Divalidasi 150 Lampiran 13. Kisi-Kisi Lembar Observasi Berpikir Kritis 156 Lampiran 14. Lembar Observasi Penilaian Sikap Berpikir Kritis 157
Lampiran 15. Lembar Analisis Masalah 158
Lampiran 16. Jawaban Analisis Masalah 162
Lampiran 17. LKS Praktikum Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 165
Lampiran 18. Jawaban LKS Praktikum 167
Lampiran 19. Media Macromedia Flash 170
Lampiran 20. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 175 Lampiran 21. Varian dan Standar Deviasi Pretest dan Posttest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
179
Lampiran 22. Varian dan Standar Deviasi Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
183
Lampiran 23. Perhitungan Uji Normalitas 187
xiii
Lampiran 25. Perhitungan Uji Hipotesis 193
Lampiran 26. Lembar Observasi Penilaian Sikap Berpikir Kritis 195 Lampiran 27. Tabulasi Data Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Kelas Eksperimen
199
Lampiran 28. Perhitungan Uji Korelasi 200
Lampiran 29. Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment 203
Lampiran 30. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2) 204 Lampiran 31. Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi – t 205
Lampiran 32. Tabel Nilai Persentil Distribusi F 206
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dengan proses pembelajaran yang menekankan peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan juga merupakan salah satu aspek
penentu kemajuan sebuah negara, termasuk Indonesia. Kualitas pendidikan di Indonesia menurut berbagai survei masih rendah. Survei Political and Economic Risk Consultant (PERC) mengungkapkan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia
berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000) menunjukkan Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia.
Kualitas pendidikan Indonesia yang rendah itu juga ditunjukkan oleh data Balitbang (2003) bahwa dari 146.052 SD di Indonesia ternyata hanya delapan sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Primary Years Program (PYP). Dari 20.918 SMP di Indonesia ternyata juga hanya delapan
sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Middle Years Program (MYP) dan dari 8.036 SMA ternyata hanya tujuh sekolah saja yang
mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Program (Al-Jawi, M. Shiddiq, 2006).
Salah satu permasalahan pendidikan khususnya dalam pembelajaran di sekolah adalah rendahnya kualitas proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan
dan pengalaman peneliti pada saat PPLT tahun 2014 di SMA Negeri 1 Selesai,
masih banyak guru khususnya bidang studi kimia yang mengajar dengan metode
ceramah sehingga proses pembelajaran cenderung teacher centered. Pembelajaran
di kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk mendengarkan, mencatat dan
menghafal materi yang disampaikan guru tanpa harus memahaminya. Hal ini
2
menyebabkan materi kimia sulit dipahami oleh siswa, siswa cenderung
mengandalkan guru dalam memperoleh pengetahuan sehingga minat belajar siswa
rendah dan berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah khusunya dalam
bidang kimia serta rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa dalam mengenali
dan memahami pelajaran yang disampaikan guru. Hal ini juga menyebabkan
siswa tidak mampu memecahkan masalah atau informasi yang berkaitan dengan
materi.
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman peneliti pada saat menjalankan
PPLT di SMA Negeri 1 Selesai, didapat nilai hasil ulangan harian siswa pada
materi struktur atom dan sistem periodik unsur yakni dengan rata-rata 60,00.
Ulangan harian kedua pada materi ikatan kimia, didapat nilai hasil ulangan harian
siswa yakni rata-rata 68,00. Sementara itu, KKM di sekolah tersebut pada bidang
studi kimia sebesar 70,00. Berarti rata-rata nilai ulangan harian siswa masih
berada di bawah KKM pada bidang studi kimia.
Menurut Trends in Mathematic and Science Study (TIMSS) 2003 (2004)
dalam (Al-Jawi, M. Shiddiq, 2006), siswa Indonesia hanya berada diranking ke-35 dari 44 negara dalam hal prestasi matematika, sedangkan untuk persentasi sains
siswa berada dirangking ke-37 dari 44 negara. Hal ini menunjukkan prestasi siswa
Indonesia jauh di bawah siswa Malaysia dan Singapura sebagai negara tetangga
yang terdekat.
Proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan metode konvensional
selain menyebabkan hasil belajar siswa rendah, kurangnya kreativitas siswa serta
siswa tidak mampu berpikir kritis. Untuk meningkatkan hasil belajar, kreatifitas
dan kemampuan berpikir kritis siswa diperlukan model pembelajaran yang
berpusat kepada siswa. Salah satu model yang dapat digunakan yakni model
pembelajaran problem based learning. Model problem based learning sangat
berbeda dengan model pembelajaran konvensional yang terpusat pada guru,
sebaliknya pendekatan problem based learning adalah pembelajaran yang fokus
pada belajar yang dilakukan siswa dan segala sesuatu yang siswa lakukan untuk
menerima pengetahuan. Dalam pembelajaran dengan model problem based
3
Permasalahan ini dapat memicu kemampuan berpikir kritis siswa, atau dengan
kata lain mengajak mereka untuk menemukan dan menyelesaikan masalah, serta
mengkomunikasikannya dengan benar. Penelitian Nurhayati (2013) melalui
penerapan model pembelajaran problem based learning dengan media crossword
pada materi minyak bumi diperoleh hasil belajar siswa pada siklus I sebesar
51,64% dan meningkat menjadi 81,69% pada siklus II. Penelitian (Saifudin, 2010)
yang menggunakan model problem based learning pada pokok bahasan
kesetimbangan kimia diperoleh hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 51,35%
dan meningkat menjadi 76,89% pada siklus II. Penelitian BatuBara (2008) melalui
penerapan problem based learning dengan media peta konsep pada pokok
bahasan laju reaksi diperoleh persen gain siswa pada kelas eksperimen 1 sebesar
51,781% ,sedangkan persen gain siswa pada kelas eksperimen 2 sebesar 39,966%.
Penggunaan suatu metode dan model pembelajaran akan lebih baik jika
didukung dengan media. Ditinjau dari proses pembelajaran, media berfungsi
sebagai proses komunikasi pembawa informasi dari sumber (pengajar) ke
penerima (pebelajar). Sedangkan dari proses pembelajaran sebagai kegiatan
interaksi antara pengajar dengan lingkungannya, maka fungsi media dapat
diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan komunikasi yang
mungkin timbul dalam proses pembelajaran (Fadliana, 2013). Berdasarkan
pengamatan dan pengalaman peneliti pada saat PPLT di SMA Negeri 1 Selesai,
banyak guru yang menyampaikan materi kepada siswa secara ceramah, tanpa
menggunakan media yang menarik sehingga terkesan monoton dan tidak menarik
minat siswa untuk mengikuti pembelajaran di dalam kelas. Hal ini menyebabkan
siswa tidak merasa senang dan nyaman dalam mengikuti pelajaran dan siswa tidak
bisa berpikir secara kritis dan kreatif.
Salah satu media yang digunakan dalam model pembelajaran problem
based learning ini adalah media komputer yaitu macromedia flash. Macromedia
flash merupakan program grafis animasi web yang berbentuk berupa file movie.
4
Dimana, dalam (Arsyad, 2009) media komputer dapat menyampaikan bahan ajar
secara langsung kepada para siswa melalui cara berinteraksi dengan mata
pelajaran yang telah disusun dalam sistem. Media yang digunakan dalam
pembelajaran berfungsi sebagai alat penunjang keberhasilan belajar siswa di
dalam kelas. Media ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman siswa
dalam mempelajari materi yang diajarkan dengan menggunakan model Problem
Based Learning, sehingga siswa memiliki rasa keingintahuan tinggi serta mampu
memotivasi dan mendorong keaktifan siswa dalam belajar.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dilakukan Sastika (2013)
melalui implementasi metode pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated
Reading And Composition) yang dilengkapi media macromedia flash diperoleh
hasil belajar siswa pada materi koloid sebesar 81,647%. Penelitian Hariyanti
(2013) melalui penerapan model problem possing dilengkapi macromedia flash
pada materi kesetimbangan kimia diperoleh dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa pada siklus I, ketuntasan belajar aspek kognitif sebesar 66,67% meningkat
menjadi 86,11% pada siklus II.
Peneliti terdahulu menggunakan model problem based learning dengan media crossword atau tanpa media sama sekali. Sementara peneliti lain menggunakan media macromedia flash tapi tidak menggunakan model Problem based learning. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang mengkombinasikan antara model pembelajaran problem based learning dengan media macromedia flash dengan judul “Penerapan Model Problem Based Learning Yang Diintegrasikan Dengan Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Pokok Bahasan Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit”.
1.2Ruang Lingkup
5
larutan elektrolit dan nonelektrolit. Aspek yang diukur pada penelitian ini adalah aspek kognitif yaitu hasil belajar dan aspek afektif yaitu kemampuan berpikir kritis siswa.
1.3Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan ruang lingkup yang telah dikemukakan di
atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Apakah peningkatan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran
dengan menggunakan model problem based learning yang diintegrasikan dengan macromedia flash lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan model direct instruction yang diintegrasikan dengan macromedia flash? 2. Bagaimana korelasi kemampuan berpikir kritis siswa terhadap
peningkatan hasil belajar siswa?
3. Berapa persen kontribusi kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan model problem based learning yang diintegrasikan dengan macromedia flash?
1.4Batasan Masalah
Melihat luasnya permasalahan yang dapat muncul dari penelitian ini, serta mengingat keterbatasan waktu dan sarana penunjang lainnya maka penelitian ini dibatasi pada :
1. Objek penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Binjai T.P 2014/2015
2. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model problem based learning dan direct instruction.
3. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah macromedia flash 4. Materi pokok yang dibahas dalam penelitian ini adalah larutan elektrolit
6
1.5Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan model problem based learning yang diintegrasikan dengan macromedia flash dan peningkatan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan model direct
instruction yang diintegrasikan dengan macromedia flash.
2. Untuk mengetahui korelasi kemampuan berpikir kritis siswa terhadap
peningkatan hasil belajar siswa.
3. Untuk mengetahui persen kontribusi kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan model problem based learning yang ajardiintegrasikan dengan macromedia flash.
1.6Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Untuk guru kimia, sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran dan media yang sesuai dengan bahan ajar yang akan disampaikan guna memecahkan beberapa masalah yang dihadapi dalam upaya mengaktifkan siswa.
2. Untuk siswa, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan minat belajar dan pemahaman siswa tentang materi ajar yang disampaikan guru serta dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam memahami serta memecahkan masalah atau informasi yang berkaitan dengan materi pelajaran..
3. Untuk guru bidang studi lain, sebagai bahan rujukan yang dapat diterapkan pada bidang studi lain.
4. Untuk sekolah, sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan sistem pengajaran dalam proses belajar mengajar.
7
6. Untuk peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.
1.7Defenisi Operasional
Definisi operasional dari penelitian adalah :
1. Problem Based Learning atau pembelajaran berbasis masalah adalah suatu
pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis
dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi kuliah atau materi pelajaran (Sudarman, 2007).
2. Direct Instruction adalah adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.
3. Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan yang sangat penting bagi setiap orang yang digunakan untuk memecahkan masalah kehidupan dengan berpikir serius, aktif, teliti dalam menganalisis semua informasi yang mereka terima dengan menyertakan alasan yang rasional sehingga setiap tindakan yang akan dilakukan adalah benar (Liberna, 2012).
4. Macromedia flash adalah program untuk membuat animasi dan aplikasi
web profesional. Bukan hanya itu, macromedia flash juga banyak digunakan untuk membuat game, animasi kartun, dan aplikasi multimedia interaktif seperti demo produk dan tutorial interaktif. Software keluaran macromedia ini merupakan program untuk mendesain grafis animasi yang
sangat populer dan banyak digunakan desainer grafis. (Miswanda, 2010). 5. Hasil belajar dan pembelajaran dalam (Mursid, 2013) adalah kemampuan
8
perubahan perilaku yang terjadi pada diri individu yang belajar. Tetapi tidak semua perubahan perilaku yang terjadi pada individu dapat dikatakan sebagai hasil belajar. Dalam penelitian ini hasil belajar yang akan diteliti meliputi ranah kognitif dan ranah afektif. Dimana ranah kognitif meliputi tes objektif yaitu dari C1 sampai dengan C4 dan ranah afektif yang akan
74
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis, peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menerapkan model problem based learning yang diintegrasikan dengan
macromedia flash lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar siswa
yang diajarkan dengan menerapkan model direct instruction yang diintegrasikan dengan macromedia flash.
2. Ada korelasi positif antara kemampuan berpikir kritis siswa dengan peningkatan hasil belajar dengan kategori cukup pada kelas eksperimen yakni sebesar 0,5093.
3. Besarnya kontribusi kemampuan berpikir kritis siswa pada saat pembelajaran sebesar 25,93%.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai beberapa saran :
1. Dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa, diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan model problem based learning yang diintegrasikan dengan macromedia flash
sebagai model dan media alternatif, karena model dan media ini telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Dalam proses pembelajaran untuk pencapaian kemampuan berpikir
kritis, diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan model problem based learning yang diintegrasikan dengan macromedia flash sebagai model dan media alternatif, karena model
75
76
DAFTAR PUSTAKA
Al-Jawi, M.S., (2006), Pendidikan di Indonesia,
http://blog.ub.ac.id/irfan11/files/2013/02/Pendidikan-Di-Indonesia-oleh-M.-Shiddiq.pdf (diakses tanggal 19 desember 2014)
Arnold., (2009), Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit,
https://arnold040993.wordpress.com/2009/02/17/20/ (diakses tanggal 25
januari 2015)
Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta
Azizah, U., (2010), Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit, http://www.chem-is- try.org/materi_kimia/kimia_dasar/asam_dan_basa/larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit/ (diakses tanggal 25 januari 2015)
Batubara, R., (2013), Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Dengan Media Peta Konsep Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Pokok Laju Reaksi, Skripsi, Unimed, Medan
Fadliana, H, N., (2013), Studi Komparasi Metode PBL (Problem Based Learning) Dilengkapi Dengan Macromedia Flash Dan Lks (Lembar Kerja Siswa) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Materi Asam, Basa Dan Garam Kelas VII, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 2 No. 3 Tahun 2013
Hadijah., (2009), Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Dikombinasikan dengan Animasi Komputer Pada Pokok Bahasan Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit, Tesis, Unimed, Medan
Hamalik, O., (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.
Hariyanti, I., (2013), Penerapan Pembelajaran Model Problem Posing Dilengkapi Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Kesetimbangan Kimia Kelas XI IPA SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 2 No. 3 Tahun 2013
Hasruddin., (2009), Memaksimalkan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Pendekatan Kontekstual, Jurnal Tabularasa Pps Unimed Vol. 6 No. 1
Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Juono., R.P. (2013), Hakikat Belajar.
http://juonorp.blogspot.com/2013/05/hakikat-belajar.html (diakses tanggal 8 Januari 2015)
77
Liberna, H., (2012), Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Melalui Penggunaan Metode Improve Pada Materi Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel, Jurnal Formatif 2(3): 190-197
Marlena, S., (2012), Pengaruh Penggunaan Macromedia Flash Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Numberedhead Together (NHT) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Sistem Koloid, Skripsi, Unimed, Medan
Miswanda, D., (2010), Efektivitas Pembelajaran Kimia Menggunakan Media Berbasis Komputer Dengan Macromedia Flash Pada Pokok Bahasan Unsur, Senyawa Dan Campuran Melalui Alur Penelitian Tindakan Kelas, Skripsi, Unimed, Medan
Mulyana, A., (2012), Pengertian Hasil Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.
http://ainamulyana.blogspot.com/2012/01/pengertian-hasil-belajar-dan-faktor.html (diakses tanggal 9 Januari 2015)
Munasti, T.H., (2013), Makalah Berpikir Kritis Dan Berpikir Kreatif.
http://seulanga23.blogspot.com/2013/12/makalah-berpikir-kritis-dan-berpikir.html (diakses tanggal 8 Januari 2015)
Munir., (2008), Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Alfabeta, Bandung
Mursid., (2013), Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi Suatu Pendekatan Pembelajaran Praktik Berbasis Kompetensi Berorientasi Produk pada Pendidikan Teknik Mesin, UNIMED PRESS, Medan
Ngalimun., (2014), Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressin, Yogyakarta
Nurhayati, L., (2013), Peningkatan Kreativitas Dan Prestasi Belajar Pada Materi Minyak Bumi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Dengan Media Crossword, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013
Nuswowati, M., (2010), Pengaruh Validitas Dan Reliabilitas Butir Soal Ulangan Akhir Semester Bidang Studi Kimia Terhadap Pencapaian Kompetensi, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 4 No.1 Tahun 2010
Oktavera, O.P. (2013), Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik Pada Materi Kubus dan Balok di Kelas VIII SMP Negeri 1 Takengon T.A 2012/2013, Skripsi, Unimed, Medan
78
Pratiwi, F.A. (2014), Pengaruh Penggunaan Model Discovery Learning Dengan Pendekatan Saintifik Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA. http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/6488 (diakses tanggal 13 Januari 2013)
Priatmoko, S., (2008), Komparasi Hasil Belajar Siswa Dengan Media Macromedia Flash Dan Microsoft Powerpoint Yang Disampaikan Melalui Pendekatan Chemo-Edutaintment, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol. 2 No.2 Tahun 2008
Purba, M., (2006), Kimia Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta
Rusman., (2011), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Rajagrafindo Persada, Jakarta
Saifudin, A., (2010), Upaya Menngkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem based Learning (PBL)., Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta
Sanjaya, W., (2012), Media Komunikasi Pembelajaran, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Sastika, A, R., (2013), Implementasi Metode Pembelajaran Circ ((Cooperative Integrated Reading And Composition) Yang Dilengkapi Media Macromedia Flash Pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas XI IPA, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 2 No. 3 Tahun 2013
Setyaji, H., (2014), Kedudukan Kimia, Hakikat Ilmu Kimia dan Peranan Kimia dalam Kehidupan Sehari-Hari.
http://haroendzt.heck.in/kedudukan-kimia-hakikat-ilmu -kimia-dan-p.xhtml (diakses tanggal 8 Januari 2015)
Siregar, D.A., (2012), Pengaruh Model Project Based Learning Dengan Menggunakan Macromedia Flash Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid, Skripsi, Unimed, Medan
Sudarman., (2007), Problem-Based-Learning: Suatu Model Pembelajaran Untuk Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah, Jurnal Pendidikan Inovatif, Vol 3 No.2
Sudarmo, U., (2013), Kimia Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta
Sugiharti, G., (2013), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, FMIPA Unimed, Medan
Sukardjo., (2013), Kimia Fisika, Rineka Cipta, Jakarta.
79
Sunardi, dkk., (2012), Kimia Berbasis Pendidikan Karakter Bangsa Untuk SMA Kelas X, SEWU, Bandung
Susilana, R., dan Riyana, C., (2009), Media Pembelajaran, Wacana Prima, Bandung
Suwarma, D.M., (2009), Suatu Alternatif Pembelajaran Kemampuan Berpikir Kritis Matematika, Cakrawala Maha Karya, Jakarta.
Syukri, S., (1999), Kimia Dasar, ITB, Bandung
Tanjung, F., (2013), Strategi Belajar Mengajar, UNIMED PRESS, Medan
Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Vika., (2010), Tugas Laporan Kimia - Larutan Elektrolit.
http://vikathequeen.blogspot.com/2010/06/tugas-laporan-kimia-larutan-elektrolit.html (diakses tanggal 10 Januari 2015)
Zulfikar., (2010), Derajat Ionisasi,