• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN MACROEMDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN MACROEMDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING YANG D I I N T E G R A S I K A N D E N G A N M A C R O M E D I A F L A S H

UNT UK MENINGK AT KAN HASIL B ELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA

PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Oleh: Septia Handayani

NIM 4113131071

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT serta junjungan kami Nabi Muhammad SAW karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Model Problem Based Learning Yang Diintegrasikan Dengan Macromedia Flash Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Pokok Bahasan Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit”. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.Iis Siti Jahro, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terma kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si. Ibu Dra. Nurmalis, M.Si dan Ibu Dra. Ratu Evina Dibyantini, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh Bapak/Ibu dosen staff pegawai jurusan kimia FMIPA Unimed yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Susianto, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Binjai dan Ibu Tumini Nasution, S.Pd selaku guru kimia serta siswa-siswi kelas X 1 dan X 3 yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada sosok yang selalu

(4)

v

Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni seluruh teman-teman Pendidikan Kimia B 2011 yang telah banyak membantu dan memotivasi khususnya para WWSku yakni Ayu Puspita Sari, Susheila Yuliawati, Iga Purnama, Sri Ayu Rezeki BB, Nurul Huda Harahap, Retno Kartika Sari dan Yuyun Novita Sari yang selalu berbagi pengalama, tawa, ceria selama menjalani perkuliahan ini dan telah banyak membantu dan sama-sama berjuang dalam

pengerjaan skripsi. Terima kasih juga buat sahabatku tercinta yang senantiasa mendengarkan keluh kesah penulis selama ini Hani Mulyati Putri, Annisa Laras

Khairani, Narita Tri Fauziyah, Oriza Sativa Ramadhani dan Rizky Hilmawan. Terima kasih buat teman sekamar dan seperjuangan dalam menjalani penulisan skripsi ini Ayu Puspita Sari (Anggrek) yang selalu membantu dan berbagi pengetahuannya kepada penulis. Terima kasih buat Kakakku tersayang Balqis Hakimitriyuza yang selalu memberikan motivasi, semangat dan saran kepada penulis. Terima kasih buat Adekku Ulfa Prastika dan Maya yang selalu membantu penulis dan selalu menghibur penulis.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun daai pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, 2015 Penulis

(5)

iii

Penerapan Model Problem Based Learning Yang Diintegrasikan Dengan Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Pokok Bahasan Larutan

Elektrolit dan Nonelektrolit Septia Handayani (NIM 4113131071)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model problem based learning dan direct instruction yang diintegrasikan dengan macromedia flash pada pokok bahasan larutan elektrolit dan nonelektrolit, mengetahui korelasi kemampuan berpikir kritis siswa yang diajarkan dengan model problem based learning yang diintegrasikan dengan macromedia flash dan seberapa besar kontribusinya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Binjai yang berjumlah 9 kelas. Sampel yang digunakan pada penelitian ini diambil secara random sampling sebanyak dua kelas, yakni satu kelas sebagai kelas eksperimen yang diajarkan dengan model problem based learning yang diintegrasikan dengan macromedia flash dan satu kelas sebagai kelas kontrol yang diajarkan dengan model direct instruction yang diintegrasikan dengan macromedia flash. Masing-masing kelas terdiri dari 40 siswa. Instrumen tes yang valid sebanyak 18 soal dengan reliabilitas 0,9185. Berdasarkan hasil uji persyaratan data, diketahui bahwa data hasil pretest, posttest dan gain pada kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal dan homogen. sedangkan untuk uji hipotesis dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh thitung > ttabel, yakni 3,0877 >

1,6671, berarti Ha diterima dan tolak Ho yaitu peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model problem based learning yang diintegrasikan dengan macromedia flash lebih tinggi dibandingkan peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model direct instruction yang diintegrasikan dengan macromedia flash pada pokok bahasan larutan elektrolit dan nonelektrolit di kelas X SMA Negeri 1 Binjai yaitu 69,82% > 57,50%. Untuk korelasi, menunjukkan korelasi, menunjukkan korelasi positif antara kemampuan berpikir kritis siswa dengan peningkatan hasil belajar siswa yaitu r hitung > r tabel (0,5079 > 0,312)

dengan koefisien determinasi 25,79%.

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar x

Daftar Tabel xi

Daftar Lampiran xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang 1

1.2 Ruang Lingkup 4

1.3 Rumusan Masalah 5

1.4 Batasan Masalah 4

1.5 Tujuan Penelitian 6

1.6 Manfaat Penelitian 6

1.7 Defenisi Operasional 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Belajar 9

2.1.1 Hakikat Belajar 9

2.1.2 Hakikat Belajar Kimia 9

2.2 Hasil Belajar 10

2.3 Berpikir Kritis 12

2.3.1 Defenisi Kemampuan Berpikir Kritis 12

2.3.2 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis 14

(7)

vii

2.3.4 langkah-Langkah Kemampuan Berpikir Kritis 17

2.3.5 Manfaat Berpikir Kritis 17

2.4 Model Problem Based Learning 18

2.4.1 Defenisi Model Pembelajaran Problem Based Learning 19 2.4.2 Ciri-ciri Khusus Pembelajaran Problem Based Learning 20 2.4.3 Langkah-Langkah Problem Based Learning 21

2.4.4 Kelebihan dan Kekurangan Problem Based Learning 22 2.5 Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction) 23

2.6 Media Pembelajaran 25

2.6.1 Defenisi Media Pembelajaran 25

2.6.2 Ciri-Ciri Media Pembelajaran 25

2.6.3 Prinsip-Prinsip Penggunaan Media dalam Pembelajaran 26

2.6.4 Klasifikasi Media Pembelajaran 27

2.6.5 Manfaat Media Pembelajaran 29

2.6.6 Macromedia Flash 29

2.7 Larutan Elektrolit 31

2.7.1 Defenisi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit 32

2.7.2 Teori Arrhenius 33

2.7.3 Elektrolit Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen Polar 34 2.7.4 Larutan Elektrolit Kuat dan Larutan Elektrolit Lemah 35

2.7.5 Derajat Ionisasi 38

2.8 Implementasi Pembelajaran Problem Based Learning dengan Macromedia Flash

39

2.9 Kerangka Berpikir 40

2.10 Hipotesis Penelitian 41

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 42

3.1.1 Lokasi Penelitian 42

3.1.2 Waktu Penelitian 42

(8)

viii

3.2.1 Populasi Penelitian 42

3.2.2 Sampel Penelitian 42

3.3 Variabel Penelitian 43

3.3.1 Variabel Bebas 43

3.3.2 Variabel Terikat 43

3.3.3 Variabel Kontrol 43

3.4 Instrumen Penelitian 43

3.4.1 Tes Objektif 43

3.4.2 Instrumen Non Tes 48

3.5 Rancangan Penelitian 48

3.6 Teknik Pengumpulan Data 49

3.7 Teknik Analisis Data 53

3.7.1 Uji Normalitas 53

3.7.2 Uji Homogenitas 53

3.7.3 Uji Hipotesis 54

3.7.4 Uji Korelasi 55

3.7.5 Persen (%) Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 57

3.7.6 Penilaian Instrumen Nontes 57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisi Data Instrumen Penelitian 59

4.2 Analisis Data Hasil Penelitian 62

4.2.1 Hasil Belajar Siswa 62

4.2.2 Persen Peningkatan Hasil Belajar 64

4.2.3 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa 66

4.2.4 Uji Normalitas 66

4.2.5 Uji Homogenitas 67

4.2.6 Uji Hipotesis 68

4.2.7 Uji Korelasi 69

(9)

ix

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 74

5.2 Saran 74

(10)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis 14 Tabel 2.2 Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah 22

Tabel 2.3 Sintaks Model Pengajaran Langsung 24

Tabel 2.4 Perbedaan Antara Elektrolit Senyawa Ion dengan Senyawa

Kovalen Polar

35

Tabel 2.5 Larutan Elektrolit Kuat yang Berasal dari Asam Kuat 36

Tabel 2.6 Larutan Elektrolit Kuat yang Berasal dari Basa Kuat 36 Tabel 2.7 Larutan Elektrolit Lemah yang Berasal dari Asam Lemah 37 Tabel 2.8 Larutan Elektrolit Lemah yang Berasal dari Basa Lemah 37

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian 42

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes Objektif 44

Tabel 3.3 Kategori Tingkat Kesukaran Butir Tes 46 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Berpikir Kritis 48

Tabel 3.5 Rancangan Penelitian 49

Tabel 3.6 Makna dari Koefisien Korelasi 56

Tabel 3.7 Persentase Nilai Sikap Siswa 58

Tabel 4.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 62

Tabel 4.2 Rangkuman Statistif Deskriptif Hasil Belajar Siswa 63 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai Pretest Siswa 64

Tabel 4.4 Persen Peningkatan Hasil Belajar 65

Tabel 4.5 Rangkuman Statistif Deskriptif Gain Siswa 65

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas 66

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas 68

Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis Data Gain 68

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Alat Uji Elektrolit 32

Gambar 2.2 Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit 33 Gambar 2.3Perbandingan Larutan Elektrolit Kuat, Lemah, dan

Nonelektrolit

38

Gambar 2.4 Skala Derajat Ionisasi Untuk Larutan Elektrolit 39

Gambar 3.1 Desain Penelitian 52

Gambar 4.1 Hasil Belajar Siswa 63

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 80

Lampiran 2a. RPP Pertemuan 1 82

Lampiran 2b. RPP Pertemuan 2 93

Lampiran 3. Kisi-Kisi Instrumen Tes Sesudah Divalidasi Oleh Validator Ahli (Analisis Kualitatif)

103

Lampiran 4. Instrumen Tes dan Kunci Jawaban Sebelum Divalidasi 113 Lampiran 5a. Perhitungan Validasi Isi Instrumen Tes 124

Lampiran 5b. Perhitungan Validitas Tes 126

Lampiran 6. Perhitungan Reliabilitas Tes 129

Lampiran 7. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 132

Lampiran 8. Perhitungan Daya Beda Tes 137

Lampiran 9. Perhitungan Distruktor 141

Lampiran 10. Tabel Kesimpulan Analisis Instrumen Tes 144 Lampiran 11. Kisi-Kisi Instrumen Tes Sesudah Analisis Kuantitatif 145 Lampiran 12. Instrumen Tes dan Kunci Jawaban Setelah Divalidasi 150 Lampiran 13. Kisi-Kisi Lembar Observasi Berpikir Kritis 156 Lampiran 14. Lembar Observasi Penilaian Sikap Berpikir Kritis 157

Lampiran 15. Lembar Analisis Masalah 158

Lampiran 16. Jawaban Analisis Masalah 162

Lampiran 17. LKS Praktikum Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 165

Lampiran 18. Jawaban LKS Praktikum 167

Lampiran 19. Media Macromedia Flash 170

Lampiran 20. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 175 Lampiran 21. Varian dan Standar Deviasi Pretest dan Posttest Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol

179

Lampiran 22. Varian dan Standar Deviasi Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

183

Lampiran 23. Perhitungan Uji Normalitas 187

(13)

xiii

Lampiran 25. Perhitungan Uji Hipotesis 193

Lampiran 26. Lembar Observasi Penilaian Sikap Berpikir Kritis 195 Lampiran 27. Tabulasi Data Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Kelas Eksperimen

199

Lampiran 28. Perhitungan Uji Korelasi 200

Lampiran 29. Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment 203

Lampiran 30. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2) 204 Lampiran 31. Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi – t 205

Lampiran 32. Tabel Nilai Persentil Distribusi F 206

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dengan proses pembelajaran yang menekankan peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan juga merupakan salah satu aspek

penentu kemajuan sebuah negara, termasuk Indonesia. Kualitas pendidikan di Indonesia menurut berbagai survei masih rendah. Survei Political and Economic Risk Consultant (PERC) mengungkapkan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia

berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000) menunjukkan Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia.

Kualitas pendidikan Indonesia yang rendah itu juga ditunjukkan oleh data Balitbang (2003) bahwa dari 146.052 SD di Indonesia ternyata hanya delapan sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Primary Years Program (PYP). Dari 20.918 SMP di Indonesia ternyata juga hanya delapan

sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Middle Years Program (MYP) dan dari 8.036 SMA ternyata hanya tujuh sekolah saja yang

mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Program (Al-Jawi, M. Shiddiq, 2006).

Salah satu permasalahan pendidikan khususnya dalam pembelajaran di sekolah adalah rendahnya kualitas proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan

dan pengalaman peneliti pada saat PPLT tahun 2014 di SMA Negeri 1 Selesai,

masih banyak guru khususnya bidang studi kimia yang mengajar dengan metode

ceramah sehingga proses pembelajaran cenderung teacher centered. Pembelajaran

di kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk mendengarkan, mencatat dan

menghafal materi yang disampaikan guru tanpa harus memahaminya. Hal ini

(15)

2

menyebabkan materi kimia sulit dipahami oleh siswa, siswa cenderung

mengandalkan guru dalam memperoleh pengetahuan sehingga minat belajar siswa

rendah dan berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah khusunya dalam

bidang kimia serta rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa dalam mengenali

dan memahami pelajaran yang disampaikan guru. Hal ini juga menyebabkan

siswa tidak mampu memecahkan masalah atau informasi yang berkaitan dengan

materi.

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman peneliti pada saat menjalankan

PPLT di SMA Negeri 1 Selesai, didapat nilai hasil ulangan harian siswa pada

materi struktur atom dan sistem periodik unsur yakni dengan rata-rata 60,00.

Ulangan harian kedua pada materi ikatan kimia, didapat nilai hasil ulangan harian

siswa yakni rata-rata 68,00. Sementara itu, KKM di sekolah tersebut pada bidang

studi kimia sebesar 70,00. Berarti rata-rata nilai ulangan harian siswa masih

berada di bawah KKM pada bidang studi kimia.

Menurut Trends in Mathematic and Science Study (TIMSS) 2003 (2004)

dalam (Al-Jawi, M. Shiddiq, 2006), siswa Indonesia hanya berada diranking ke-35 dari 44 negara dalam hal prestasi matematika, sedangkan untuk persentasi sains

siswa berada dirangking ke-37 dari 44 negara. Hal ini menunjukkan prestasi siswa

Indonesia jauh di bawah siswa Malaysia dan Singapura sebagai negara tetangga

yang terdekat.

Proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan metode konvensional

selain menyebabkan hasil belajar siswa rendah, kurangnya kreativitas siswa serta

siswa tidak mampu berpikir kritis. Untuk meningkatkan hasil belajar, kreatifitas

dan kemampuan berpikir kritis siswa diperlukan model pembelajaran yang

berpusat kepada siswa. Salah satu model yang dapat digunakan yakni model

pembelajaran problem based learning. Model problem based learning sangat

berbeda dengan model pembelajaran konvensional yang terpusat pada guru,

sebaliknya pendekatan problem based learning adalah pembelajaran yang fokus

pada belajar yang dilakukan siswa dan segala sesuatu yang siswa lakukan untuk

menerima pengetahuan. Dalam pembelajaran dengan model problem based

(16)

3

Permasalahan ini dapat memicu kemampuan berpikir kritis siswa, atau dengan

kata lain mengajak mereka untuk menemukan dan menyelesaikan masalah, serta

mengkomunikasikannya dengan benar. Penelitian Nurhayati (2013) melalui

penerapan model pembelajaran problem based learning dengan media crossword

pada materi minyak bumi diperoleh hasil belajar siswa pada siklus I sebesar

51,64% dan meningkat menjadi 81,69% pada siklus II. Penelitian (Saifudin, 2010)

yang menggunakan model problem based learning pada pokok bahasan

kesetimbangan kimia diperoleh hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 51,35%

dan meningkat menjadi 76,89% pada siklus II. Penelitian BatuBara (2008) melalui

penerapan problem based learning dengan media peta konsep pada pokok

bahasan laju reaksi diperoleh persen gain siswa pada kelas eksperimen 1 sebesar

51,781% ,sedangkan persen gain siswa pada kelas eksperimen 2 sebesar 39,966%.

Penggunaan suatu metode dan model pembelajaran akan lebih baik jika

didukung dengan media. Ditinjau dari proses pembelajaran, media berfungsi

sebagai proses komunikasi pembawa informasi dari sumber (pengajar) ke

penerima (pebelajar). Sedangkan dari proses pembelajaran sebagai kegiatan

interaksi antara pengajar dengan lingkungannya, maka fungsi media dapat

diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan komunikasi yang

mungkin timbul dalam proses pembelajaran (Fadliana, 2013). Berdasarkan

pengamatan dan pengalaman peneliti pada saat PPLT di SMA Negeri 1 Selesai,

banyak guru yang menyampaikan materi kepada siswa secara ceramah, tanpa

menggunakan media yang menarik sehingga terkesan monoton dan tidak menarik

minat siswa untuk mengikuti pembelajaran di dalam kelas. Hal ini menyebabkan

siswa tidak merasa senang dan nyaman dalam mengikuti pelajaran dan siswa tidak

bisa berpikir secara kritis dan kreatif.

Salah satu media yang digunakan dalam model pembelajaran problem

based learning ini adalah media komputer yaitu macromedia flash. Macromedia

flash merupakan program grafis animasi web yang berbentuk berupa file movie.

(17)

4

Dimana, dalam (Arsyad, 2009) media komputer dapat menyampaikan bahan ajar

secara langsung kepada para siswa melalui cara berinteraksi dengan mata

pelajaran yang telah disusun dalam sistem. Media yang digunakan dalam

pembelajaran berfungsi sebagai alat penunjang keberhasilan belajar siswa di

dalam kelas. Media ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman siswa

dalam mempelajari materi yang diajarkan dengan menggunakan model Problem

Based Learning, sehingga siswa memiliki rasa keingintahuan tinggi serta mampu

memotivasi dan mendorong keaktifan siswa dalam belajar.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dilakukan Sastika (2013)

melalui implementasi metode pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated

Reading And Composition) yang dilengkapi media macromedia flash diperoleh

hasil belajar siswa pada materi koloid sebesar 81,647%. Penelitian Hariyanti

(2013) melalui penerapan model problem possing dilengkapi macromedia flash

pada materi kesetimbangan kimia diperoleh dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa pada siklus I, ketuntasan belajar aspek kognitif sebesar 66,67% meningkat

menjadi 86,11% pada siklus II.

Peneliti terdahulu menggunakan model problem based learning dengan media crossword atau tanpa media sama sekali. Sementara peneliti lain menggunakan media macromedia flash tapi tidak menggunakan model Problem based learning. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang mengkombinasikan antara model pembelajaran problem based learning dengan media macromedia flash dengan judul Penerapan Model Problem Based Learning Yang Diintegrasikan Dengan Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Pokok Bahasan Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit”.

1.2Ruang Lingkup

(18)

5

larutan elektrolit dan nonelektrolit. Aspek yang diukur pada penelitian ini adalah aspek kognitif yaitu hasil belajar dan aspek afektif yaitu kemampuan berpikir kritis siswa.

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan ruang lingkup yang telah dikemukakan di

atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Apakah peningkatan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran

dengan menggunakan model problem based learning yang diintegrasikan dengan macromedia flash lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan model direct instruction yang diintegrasikan dengan macromedia flash? 2. Bagaimana korelasi kemampuan berpikir kritis siswa terhadap

peningkatan hasil belajar siswa?

3. Berapa persen kontribusi kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan model problem based learning yang diintegrasikan dengan macromedia flash?

1.4Batasan Masalah

Melihat luasnya permasalahan yang dapat muncul dari penelitian ini, serta mengingat keterbatasan waktu dan sarana penunjang lainnya maka penelitian ini dibatasi pada :

1. Objek penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Binjai T.P 2014/2015

2. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model problem based learning dan direct instruction.

3. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah macromedia flash 4. Materi pokok yang dibahas dalam penelitian ini adalah larutan elektrolit

(19)

6

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan model problem based learning yang diintegrasikan dengan macromedia flash dan peningkatan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan model direct

instruction yang diintegrasikan dengan macromedia flash.

2. Untuk mengetahui korelasi kemampuan berpikir kritis siswa terhadap

peningkatan hasil belajar siswa.

3. Untuk mengetahui persen kontribusi kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan model problem based learning yang ajardiintegrasikan dengan macromedia flash.

1.6Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Untuk guru kimia, sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran dan media yang sesuai dengan bahan ajar yang akan disampaikan guna memecahkan beberapa masalah yang dihadapi dalam upaya mengaktifkan siswa.

2. Untuk siswa, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan minat belajar dan pemahaman siswa tentang materi ajar yang disampaikan guru serta dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam memahami serta memecahkan masalah atau informasi yang berkaitan dengan materi pelajaran..

3. Untuk guru bidang studi lain, sebagai bahan rujukan yang dapat diterapkan pada bidang studi lain.

4. Untuk sekolah, sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan sistem pengajaran dalam proses belajar mengajar.

(20)

7

6. Untuk peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.

1.7Defenisi Operasional

Definisi operasional dari penelitian adalah :

1. Problem Based Learning atau pembelajaran berbasis masalah adalah suatu

pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis

dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi kuliah atau materi pelajaran (Sudarman, 2007).

2. Direct Instruction adalah adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.

3. Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan yang sangat penting bagi setiap orang yang digunakan untuk memecahkan masalah kehidupan dengan berpikir serius, aktif, teliti dalam menganalisis semua informasi yang mereka terima dengan menyertakan alasan yang rasional sehingga setiap tindakan yang akan dilakukan adalah benar (Liberna, 2012).

4. Macromedia flash adalah program untuk membuat animasi dan aplikasi

web profesional. Bukan hanya itu, macromedia flash juga banyak digunakan untuk membuat game, animasi kartun, dan aplikasi multimedia interaktif seperti demo produk dan tutorial interaktif. Software keluaran macromedia ini merupakan program untuk mendesain grafis animasi yang

sangat populer dan banyak digunakan desainer grafis. (Miswanda, 2010). 5. Hasil belajar dan pembelajaran dalam (Mursid, 2013) adalah kemampuan

(21)

8

perubahan perilaku yang terjadi pada diri individu yang belajar. Tetapi tidak semua perubahan perilaku yang terjadi pada individu dapat dikatakan sebagai hasil belajar. Dalam penelitian ini hasil belajar yang akan diteliti meliputi ranah kognitif dan ranah afektif. Dimana ranah kognitif meliputi tes objektif yaitu dari C1 sampai dengan C4 dan ranah afektif yang akan

(22)

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis, peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menerapkan model problem based learning yang diintegrasikan dengan

macromedia flash lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar siswa

yang diajarkan dengan menerapkan model direct instruction yang diintegrasikan dengan macromedia flash.

2. Ada korelasi positif antara kemampuan berpikir kritis siswa dengan peningkatan hasil belajar dengan kategori cukup pada kelas eksperimen yakni sebesar 0,5093.

3. Besarnya kontribusi kemampuan berpikir kritis siswa pada saat pembelajaran sebesar 25,93%.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai beberapa saran :

1. Dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa, diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan model problem based learning yang diintegrasikan dengan macromedia flash

sebagai model dan media alternatif, karena model dan media ini telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Dalam proses pembelajaran untuk pencapaian kemampuan berpikir

kritis, diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan model problem based learning yang diintegrasikan dengan macromedia flash sebagai model dan media alternatif, karena model

(23)

75

(24)

76

DAFTAR PUSTAKA

Al-Jawi, M.S., (2006), Pendidikan di Indonesia,

http://blog.ub.ac.id/irfan11/files/2013/02/Pendidikan-Di-Indonesia-oleh-M.-Shiddiq.pdf (diakses tanggal 19 desember 2014)

Arnold., (2009), Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit,

https://arnold040993.wordpress.com/2009/02/17/20/ (diakses tanggal 25

januari 2015)

Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta

Azizah, U., (2010), Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit, http://www.chem-is- try.org/materi_kimia/kimia_dasar/asam_dan_basa/larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit/ (diakses tanggal 25 januari 2015)

Batubara, R., (2013), Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Dengan Media Peta Konsep Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Pokok Laju Reaksi, Skripsi, Unimed, Medan

Fadliana, H, N., (2013), Studi Komparasi Metode PBL (Problem Based Learning) Dilengkapi Dengan Macromedia Flash Dan Lks (Lembar Kerja Siswa) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Materi Asam, Basa Dan Garam Kelas VII, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 2 No. 3 Tahun 2013

Hadijah., (2009), Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Dikombinasikan dengan Animasi Komputer Pada Pokok Bahasan Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit, Tesis, Unimed, Medan

Hamalik, O., (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.

Hariyanti, I., (2013), Penerapan Pembelajaran Model Problem Posing Dilengkapi Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Kesetimbangan Kimia Kelas XI IPA SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 2 No. 3 Tahun 2013

Hasruddin., (2009), Memaksimalkan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Pendekatan Kontekstual, Jurnal Tabularasa Pps Unimed Vol. 6 No. 1

Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.

Juono., R.P. (2013), Hakikat Belajar.

http://juonorp.blogspot.com/2013/05/hakikat-belajar.html (diakses tanggal 8 Januari 2015)

(25)

77

Liberna, H., (2012), Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Melalui Penggunaan Metode Improve Pada Materi Sistem

Persamaan Linear Dua Variabel, Jurnal Formatif 2(3): 190-197

Marlena, S., (2012), Pengaruh Penggunaan Macromedia Flash Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Numberedhead Together (NHT) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Sistem Koloid, Skripsi, Unimed, Medan

Miswanda, D., (2010), Efektivitas Pembelajaran Kimia Menggunakan Media Berbasis Komputer Dengan Macromedia Flash Pada Pokok Bahasan Unsur, Senyawa Dan Campuran Melalui Alur Penelitian Tindakan Kelas, Skripsi, Unimed, Medan

Mulyana, A., (2012), Pengertian Hasil Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.

http://ainamulyana.blogspot.com/2012/01/pengertian-hasil-belajar-dan-faktor.html (diakses tanggal 9 Januari 2015)

Munasti, T.H., (2013), Makalah Berpikir Kritis Dan Berpikir Kreatif.

http://seulanga23.blogspot.com/2013/12/makalah-berpikir-kritis-dan-berpikir.html (diakses tanggal 8 Januari 2015)

Munir., (2008), Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Alfabeta, Bandung

Mursid., (2013), Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi Suatu Pendekatan Pembelajaran Praktik Berbasis Kompetensi Berorientasi Produk pada Pendidikan Teknik Mesin, UNIMED PRESS, Medan

Ngalimun., (2014), Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressin, Yogyakarta

Nurhayati, L., (2013), Peningkatan Kreativitas Dan Prestasi Belajar Pada Materi Minyak Bumi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Dengan Media Crossword, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013

Nuswowati, M., (2010), Pengaruh Validitas Dan Reliabilitas Butir Soal Ulangan Akhir Semester Bidang Studi Kimia Terhadap Pencapaian Kompetensi, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 4 No.1 Tahun 2010

Oktavera, O.P. (2013), Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik Pada Materi Kubus dan Balok di Kelas VIII SMP Negeri 1 Takengon T.A 2012/2013, Skripsi, Unimed, Medan

(26)

78

Pratiwi, F.A. (2014), Pengaruh Penggunaan Model Discovery Learning Dengan Pendekatan Saintifik Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA. http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/6488 (diakses tanggal 13 Januari 2013)

Priatmoko, S., (2008), Komparasi Hasil Belajar Siswa Dengan Media Macromedia Flash Dan Microsoft Powerpoint Yang Disampaikan Melalui Pendekatan Chemo-Edutaintment, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol. 2 No.2 Tahun 2008

Purba, M., (2006), Kimia Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta

Rusman., (2011), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Rajagrafindo Persada, Jakarta

Saifudin, A., (2010), Upaya Menngkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem based Learning (PBL)., Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

Sanjaya, W., (2012), Media Komunikasi Pembelajaran, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Sastika, A, R., (2013), Implementasi Metode Pembelajaran Circ ((Cooperative Integrated Reading And Composition) Yang Dilengkapi Media Macromedia Flash Pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas XI IPA, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 2 No. 3 Tahun 2013

Setyaji, H., (2014), Kedudukan Kimia, Hakikat Ilmu Kimia dan Peranan Kimia dalam Kehidupan Sehari-Hari.

http://haroendzt.heck.in/kedudukan-kimia-hakikat-ilmu -kimia-dan-p.xhtml (diakses tanggal 8 Januari 2015)

Siregar, D.A., (2012), Pengaruh Model Project Based Learning Dengan Menggunakan Macromedia Flash Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid, Skripsi, Unimed, Medan

Sudarman., (2007), Problem-Based-Learning: Suatu Model Pembelajaran Untuk Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah, Jurnal Pendidikan Inovatif, Vol 3 No.2

Sudarmo, U., (2013), Kimia Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta

Sugiharti, G., (2013), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, FMIPA Unimed, Medan

Sukardjo., (2013), Kimia Fisika, Rineka Cipta, Jakarta.

(27)

79

Sunardi, dkk., (2012), Kimia Berbasis Pendidikan Karakter Bangsa Untuk SMA Kelas X, SEWU, Bandung

Susilana, R., dan Riyana, C., (2009), Media Pembelajaran, Wacana Prima, Bandung

Suwarma, D.M., (2009), Suatu Alternatif Pembelajaran Kemampuan Berpikir Kritis Matematika, Cakrawala Maha Karya, Jakarta.

Syukri, S., (1999), Kimia Dasar, ITB, Bandung

Tanjung, F., (2013), Strategi Belajar Mengajar, UNIMED PRESS, Medan

Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Vika., (2010), Tugas Laporan Kimia - Larutan Elektrolit.

http://vikathequeen.blogspot.com/2010/06/tugas-laporan-kimia-larutan-elektrolit.html (diakses tanggal 10 Januari 2015)

Zulfikar., (2010), Derajat Ionisasi,

Gambar

Gambar 2.1 Alat Uji Elektrolit

Referensi

Dokumen terkait

Apabila melihat kegunaan dari beton berpori sebagai beton multifungsi, pengaplikasian beton berpori diharapkan dapat menjadi salah satu solusi pembangunan prasarana

ANALISA PENGARUH BIAYA KEAGENAN, RESIKO PERUSAHAAN DAN KESEMPATAN INVESTASI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN.. PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA

Undenwiting Treaty & Retrosesi, Kepala Dibisi Undehting Facultative clan Kepala Bagian Undmwiting Treaty & Retrosesi. Reasuransi Nasional Indonesia dengan nilai TAS

Keunggulan SOMSI ini selain dapat mengisi ulang handphone saat jauh dari sumber listrik dan sebagai penghitung langkah kaki adalah pada bagian dalam sisi depan SOMSI ini terdapat

Pembuatan GO dilakukan dengan metode Hummer yang dimodifikasi menggunakan bahan dasar grafit dari limbah baterai primer Zink-Karbonb. Analisis hasil sintesis dibandingkan dengan

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis Perancangan Proses Produksi Surfaktan Non Ionik Alkil Poliglikosida (APG) Berbasis Pati Sagu dan Dodekanol serta Karakterisasinya

Adapun hasil akhir yang diharapkan ( ultimate objectives ) dengan terumuskannya kebijakan pengembangan wilayah pesisir ini adalah sumber daya alam pesisir yang berkelanjutan,

Pengaruh GH (STH) terhadap species lain mempunyai kekhususan tertentu. Hormon tubuh yang diperoleh dari ekstrak hipofisa dari ikan tidak akan memberikan efek bila