• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Money Laundering dengan Kejahatan Asal Penipuan (Analisis terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor: 1329K/PID/2012)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penerapan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Money Laundering dengan Kejahatan Asal Penipuan (Analisis terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor: 1329K/PID/2012)"

Copied!
182
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Seorang terdakwa tidak begitu saja dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana oleh hakirn, tetapi harus didukung oleh minimal 2 (dua) alat bukti yang diatur dalam

2. Indeterminisme, aliran ini muncul sebagai reaksi dari aliran determinasi, yang menyatakan bahwa walaupun untuk melakukan sesuatu perbuatan dipengaruhi oleh bakat dan

Maka apabila suatu kejahatan dan perbuatan itu dapat dibuktikan merupakan perbuatan yang diatur dalam aturan yang khusus maka, aturan dan undang-undang yang

I.I Latar Belakang Masalah Kejahatan merupakan suatu perbuatan yang menyalahi aturan – aturan yang hidup dan berkembang di masyarakat, sedangkan pelaku kejahatan dan perbuatan

Seorang Notaris yang menjalankan jabatan Notaris seharusnya tidak dapat dihukum berdasarkan perbuatan yang dilakukannya menurut undang-undang yaitu melakukan perbuatan

Keterangan ahli sebagai alat bukti yang sah menurut undang-undang hanya diatur dalam satu pasal saja pada Bagian keempat, Bab XVI sebagaimana yang dirumuskan dalam

46 alinea 4 yang menyatakan “ Menimbang bahwa bukti T – 15 yaitu Surat Pernyataan yang ditanda tangani oleh Pemohon, tidak dapat diterima sebagai alat

Penghancuran atau pengrusakan terhadap bangunan dan alat pelayaran Tindak pidana ini diatur dalam ketentuan Pasal 410 KUHP yang menyatakan: "Barangsiapa dengan sengaja dan melawan