• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA)"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

PEMANFAATAN LAYANAN INTERNET DALAM

PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI PENGGUNA

BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH

(BAPERASDA)

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Dalam bidang Studi Perpustakaan dan Informasi

Oleh :

TIAMAN GUSTI ERFINA SITORUS

040709006

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA

DEPARTEMEN STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI S1 MEDAN

(2)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah karya orisinal dan belum pernah disajikan sebagai salah satu tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip.

Medan, Juni 2009 Penulis,

(3)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

ABSTRAK

Sitorus, Tiaman Gusti Erfina. 2009. Pemanfaatan Layanan Internet dalam Pemenuhan

Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BAPERASDA). Medan: Program Studi Perpustakaan dan Informasi Fakultas

Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan pada layanan internet di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BAPERASDA). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan layanan internet dalam pemenuhan kebutuhan informasi Pengguna BAPERASDA dan untuk mengetahui apakah layanan internet yang disediakan sudah dapat memenuhi kebutuhan pengguna BAPERASDA.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden sebanyak 326 orang.

(4)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas berkat yang telah dilimpahkan Tuhan Yang Maha Pengasih kepda penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Sastra Universitas Sumetera Utara. Adapun judul dari skripsi ini adalah “Pemanfaatan Layanan Internet dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BAPERASDA)”.

Penulis menyadari sepenuhya bahwa skripsi ini masih memiliki kekurangan baik dari penulisan maupun isinya, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun sehingga dapat meningkatkan kemampuan penulis pada masa yang akan datang.

Dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini penulis telah banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang paling spesial kepada kedua orang tua penulis, Mama (N br. Sirait) yang tidak henti-hentinya memberikan semangat dan mendoakan penulis serta selalu membimbing dan mendoakan penulis, kepada Bapak (T. Sitorus) yang memberikan nasihat serta dorongan secara moral dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan studi penulis dari jenjang pendidikan dasar hingga jenjang pendidikan tinggi sekarang ini, semoga Tuhan selalu memberkati dan kasih yang berlimpah, kepada Kakak-kakakKu yaitu Kak Friska beserta Abang IparKu dan Kak Senti beserta Abang IparKu; Abang Frengki beserta Kakak IparKu; adik-adikKu, Neni dan Devi atas semangat, perhatian,

bantuan, dukungan dan mendoakan penulis selama menyusun skripsi ini.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Drs. Syaifuddin, M.A., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

(5)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

3. Ibu Himma Dewiyana. ST. M.Hum, selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan dan pengarahan serta waktu dalam penulisan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis.

5. Ibu Dra. Zurni Zahara Samosir,M.Si., selaku Dosen Wali.

6. Seluruh staf pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis dan pegawai administrasi di Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi.

7. Bapak Pimpinan dan Staf Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BAPERASDA), terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian. 8. Keluarga besar Penulis (Namboru Utari dan Amangboru Utari serta Tulang dan

Nantulang) yang senantiasa membantu penulis baik moril maupun materil serta mendoakan penulis.

9. Sahabat-sahabat penulis Jelita, Valentina, Alex, Widia, Juni, Leli dan Valentina Simbolon atas semua dukungan, bantuan, doa dan hari-hari yang dilalui bersama-sama selama ini.

10.Temen-temen penulis stambuk 2004 dan 2005 yang sama-sama berjuang dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

11.Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Medan, Juni 2009

Penulis,

(6)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

DAFTAR ISI

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabel... vii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Ruang Lingkup ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Perpustakaan Umum ... 5

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum ... 5

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Umum ... 6

2.1.3 Tugas dan Fungsi Perpustakaan Umum ... 8

2.1.4 Jenis-jenis Layanan pada Perpustakaan ... 9

2.2 Pendekatan Kebutuhan Informasi ... 10

2.2.1 Pengertian Informasi ... 10

2.2.2 Faktor- Faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Infor ... 14

2.2.3 Jenis-jenis Informasi ... 14

2.3 Pengertian dan Sejarah Perkembangan Internet ... 15

2.3.1 Pengertian Internet... 15

2.3.2 Sejarah Perkembangan Internet ... 16

2.3.3 Fasilitas yang terdapat pada Internet ... 17

2.4 Layanan Internet ... 19

(7)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

2.4.2 Layanan Internet Sebagai Sumber Informasi di Perp ... 20

2.4.3 Jenis-jenis Informasi yang terdapat di Internet ... 21

2.5 Pemanfaatan Layanan Internet... 22

2.5.1 Pengertian Pemanfaatan ... 22

2.5.2 Pemanfaatan Layanan Internet di Perpustakaan ... 23

2.6 Temu Balik Informasi di Internet ... 25

2.6.1 Search Engine ... 25

2.6.2 Temu Balik Informasi di Internet... 26

2.7 Pustakawan pada Layanan Internet ... 27

2.8 Pengguna Perpustakaan ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

3.1 Lokasi Penelitian... 30

3.2 Metode Penelitian ... 30

3.3 Populasi dan Sampel ... 30

3.3.1 Populasi ... 30

3.3.2 Sampel ... 31

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 32

3.5 Jenis dan Sumber Data ... 32

3.6 Instrumen Penelitian ... 32

3.7 Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 34

4.1 Gambaran Umum Responden ... 34

4.2 Pemanfaatan Layanan Internet dalam... 35

4.2.1 Fasilitas Layanan Internet di BAPERASDA ... 35

4.2.2 Frekuensi Pemanfaatan Layanan Internet ... 37

4.2.3 Tujuan Pemanfaatan Layanan Internet ... 39

4.2.4 Kebutuhan Informasi Pengguna... 41

(8)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 48

5.1 Kesimpulan ... 48

5.2 Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51

(9)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Sampel Penelitian Berdasarkan Sub Kelompok ... 31

Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner ... 33

Tabel 3 Gambaran Umum Responden ... 34

Tabel 4 Fasilitas Layanan Internet ... 35

Tabel 5 Biaya yang dikenakan dalam Pemanfaatan Fasilitas ... 36

Tabel 6 Frekuensi Kunjungan Dalam Seminggu ... 37

Tabel 7 Lama Pemanfaatan Layanan Internet ... 38

Tabel 8 Tujuan Pemanfaatan Layanan Internet ... 39

Tabel 9 Alasan Pemanfaatan Layanan Internet... 40

Tabel 10 Informasi yang diPeroleh dari Internet ... 42

Tabel 11 Search Enggine (Mesin Pencari) ... 43

Tabel 12 Perlakuan terhadap Informasi yang diperoleh ... 44

Tabel 13 Bantuan Pustakawan ... 45

Tabel 14 Kepuasan Responden ... 46

(10)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

BAB I

(11)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Informasi sangat dibutuhkan oleh hampir semua orang apapun jenis pekerjaannya, jenjang pendidikannya dan berapapun usianya, bukan hanya menunjang untuk pekerjaan, penelitian, maupun pendidikan, informasi juga digunakan sebagai pemenuhan akan hiburan dan penambahan wawasan seseorang dalam segala bidang.

Di era informasi seperti sekarang ini perkembangan teknologi informasi sangatlah pesat, menyebabkan banyak terjadinya perubahan dalam bentuk ataupun media penyajian informasi, orang saling berpacu antara waktu dan penyebaran informasi yang ada. Sebagai contoh dampak perkembangan teknologi informasi adalah adanya perubahan bentuk penyajian informasi dari media tercetak menjadi informasi dengan media elektronik yang disajikan secara online melalui internet.

Sebuah perpustakaan tidak semuanya memiliki informasi yang lengkap dan up to date. Setiap perpustakaan juga memiliki ruangan yang terbatas untuk menampung pertambahan koleksinya. Dengan layanan internet perpustakaan dapat mengatasi kendala keterbatasan ruangan dan masalah kemutakhiran bahan perpustakaan.

(12)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

Selain manfaat tersebut di atas, internet juga memberi kemudahan pada sistem pengolahan di perpustakaan, memberikan layanan yang lebih mudah dan juga mempermudah dalam menjalin hubungan kerjasama ke setiap perpustakaan.

Salah satu perpustakaan yang telah menyediakan jasa layanan internet adalah Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BAPERASDA). Layanan internet pada BAPERASDA dibuka dan mulai dikunjungi oleh pengguna pada tanggal 31 Januari 2008. Tujuannya adalah memberikan informasi yang cepat dan tepat kepada pengguna, dan juga sebagai layanan penarik minat pengunjung untuk datang berkunjung ke BAPERASDA.

Berdasarkan pengamatan awal yang penulis lakukan, BAPERASDA memiliki pengguna yang beragam dan juga memiliki informasi yang beragam pula, pengguna BAPERASDA berasal dari berbagai kalangan pelajar yaitu SMP, SMU, Mahasiswa yang pada umumnya membutuhkan informasi yang berhubungan dengan pelajaran-pelajaran yang mereka ikuti baik di sekolah maupun di perkuliahan mereka. Tentu saja informasi yang mereka butuhkan akan sangat berbeda dengan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna BAPERASDA dari kalangan umum yang pada umumnya adalah para pekerja. Oleh karena itu layanan internet dapat memudahkan pemenuhan akan kebutuhan informasi pengguna yang sangat beragam.

Layanan internet di BAPERASDA dilengkapi dengan ruangan yang dibuat senyaman mungkin yaitu dilengkapi dengan sofa untuk pengguna yang mengantri dan memberikan fasilitas AC yang dapat memberikan kenyamanan bagi penggunanya, sehingga pengguna layanan internet tersebut betah untuk mengantri ataupun berlama-lama di ruangan layanan internet tersebut. Pada layanan internet ini juga dilengkapi dengan mini cafe yang menyuguhi minuman dan makanan ringan.

(13)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

secara gratis oleh pustakawan, tetapi jika pengguna menginginkan informasi tersebut dicetak maka pengguna tersebut akan dipungut biaya mencetak.

Berdasarkan hal di atas maka penulis tertarik untuk meneliti layanan internet tersebut dengan mengangkat judul skripsi yaitu ”PEMANFAATAN LAYANAN

INTERNET DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI PENGGUNA

BAPERASDA”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah pemanafaatan layanan internet dalam pemenuhan kebutuhan informasi pengguna BAPERASDA?

2. Apakah layanan internet yang disediakan sudah dapat memenuhi kebutuhan informasi penguna BAPERASDA?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaiman pemanfaatan layanan internet dalam pemenuhan kebutuhan informasi Pengguna BAPERASDA.

2. Untuk mengetahui apakah layanan internet yang disediakan sudah dapat memenuhi kebutuhan pengguna BAPERASDA.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini di harapkan bermanfaat bagi:

1. Staf perpustakaan, sebagai masukan dalam melayani pengguna pada layanan internet.

2. Peneliti, hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi penelitian berikutnya pada topik yang sama.

(14)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

1.5 Ruang Lingkup

(15)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

BAB II

(16)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan Umum

Perpustakaan merupakan hal yang penting dalam setiap program pendidikan,

pengajaran dan penelitian. Salah satu jenis perpustakaan adalah perpustakaan umum. Sebagaimana namanya ”Perpustakaan Umum”, maka segala yang dimilikinya bersifat umum yaitu informasi tentang seluruh ilmu pengetahuan dan penggunanya bersifat umum. Perpustakaan umum juga sering diibaratkan dengan ”Universitas Rakyat” (Sutarno, 2006: 37).

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum

Di Indonesia jenis perpustakaan umum sangat banyak, salah satunya adalah perpustakaan daerah dimana penggunanya berasal dari masyarakat luas yaitu masyarakat umum yang memiliki banyak perbedaan. Sjahrial-Pamuntjak (2000 : 3) menyatakan:

”Perpustakaan Umum adalah perpustakaan yang menghimpun koleksi buku, bahan cetakan serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat umum. Perpustakaan umum berdiri sebagai lembaga yang diadakan untuk dan oleh masyarakat. Setiap warga dapat mempergunakan perpustakaan tanpa dibedakan pekerjaan, kedudukan, kebudayaan dan agama. Meminjam buku dan bahan lain dari koleksi perpustakaan dapat dengan cuma-cuma atau dengan membayar iuran sekedarnya sebagai tanda keanggotaan dari Perpustakaan tersebut.”

Menurut Unesco Public Library Manifesto (November 1964) dalam Sutarno (2006: 38) perpustakaan umum dinyatakan sebagai berikut:

”The public library is the local centre of information, making all kinds of knowledge and information readily available to it’s user … The public library, the local gateway to knowledge, provides a basic condition for lifelong learning, independent decision-making and culture development of the individual and social groups.”

(17)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

yang memberikan tujuan utama untuk belajar seumur hidup, pengembangan kebudayaan dan pengambilan keputusan yang mandiri dan bermasyarakat.”

Adapun pengertian lain dari perpustakaan umum itu sendiri oleh Sulistyo-Basuki (1993: 46) dijelaskan sebagai berikut: ”Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani umum.”

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum adalah perpustakaan yang didirikan dari dana umum dan merupakan perpustakaan yang menghimpun koleksi pustakanya yang tercetak maupun elektronik dengan tujuan memberikan layanan perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi masyarakat umum dengan tidak membatasi waktu, dengan kata lain “layanan belajar seumur hidup” tanpa membedakan usia, jenis kelamin, dan pekerjaannya.

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Umum

Setiap organisasi didirikan dengan tujuan tertentu tidak terkecuali perpustakaan umum. Seperti yang dinyatakan dalam Manifesto Perpustakaan Umum Unesco dalam Sulistyo-Basuki (1993: 46), perpustakaan umum memiliki 4 tujuan utama:

1) Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka kearah kehidupan yang lebih baik 2) Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat, dan murah bagi masyarakat,

terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.

3) Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh manapun tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka. Fungsi ini sering disebut sebagai fungsi pendidikan perpustakaan umum, lebih tepat disebut sebagai pendidikan berkesinambungan ataupun pendidikan seumur hidup. Pendidikan sejenis ini hanya dapat dilakukan oleh perpustakaan umum karena perpustakaan umum merupakan satu-satunya pranata kepustakawanan yang terbuka bagi umum. Perpustakaan nasional juga terbuka bagi umum namun untuk memanfaatkannya tidak selalu terbuka langsung bagi perorangan, ada kalanya harus melalui Perpustakaan lain.

(18)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

Pepustakaan Nasional RI (1992: 2) menyatakan perpustakaan umum mempunyai tujuan :

1) Untuk pendidikan masyarakat (sebagai sarana pendidikan non formal) dan membudidaya kreasi, prakarsa dan swadaya masyarakat guna meningkatkan kemajuan kehidupan dan kesejahteraannya.

2) Menyediakan berbagai kebutuhan untuk penerangan, informasi dan data sekunder serta pengetahuan ilmiah.

3) Memberi semangat dan hiburan yang sehat dan pemanfaatan hal-hal yang bersifat membangun dalam waktu senggang.

4) Mendorong, mengairahkan, memelihara dan membina semangat membangun dan semangat belajar masyarakat.

5) Membekali berbagai pengetahuan dan ilmu serta pedoman pengalaman kepada masyarakat di berbagai bidang.

Sedangkan menurut Yusuf (1996: 18) tujuan penyelenggaraan Perpustakaan umum adalah:

1) Mengembangkan minat baca serta mendayagunakan semua bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan umum.

2) Mengembangkan kemampuan mencari, mengolah, dan memanfaatkan informasi yang tersedia di perpustakaan umum.

3) Mendidik masyarakat agar dapat menggunakan informasi yang tersedia di perpustakaan umum.

4) Meletakkan dasar-dasar kearah belajar mandiri.

5) Memupuk minat baca dan menumbuhkan daya apresiasi dan imajinasi masyarakat.

6) Mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah, tanggung jawab dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional.

Dari uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum memiliki tujuan yaitu: mendidik masyarakat umum dalam mengembangkan pengetahuan, membina masyarakat dalam mengguna koleksi pustaka untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka, mengajak masyarakat umum untuk ikut serta dalam pembangunan nasional serta memberikan pengarahan dalam membudayakan gemar membaca.

(19)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

Perpustakaan umum mempunyai tujuan utama yaitu membantu masyarakat umum untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka. Dalam Perpustakaan Nasional RI (1992: 2) dinyatakan bahwa perpustakaan umum mempunyai tugas yaitu:

”...mengumpulkan, menyimpan, memelihara, mengatur dan mendayagunakan bahan pustaka untuk kepentingan pendidikan, penerangan, penelitian, pelestarian suatu pengembangan kebudayaan dan rekreasi seluruh golongan masyarakat.” Menurut Gobel (1998: 16) tugas dari perpustakaan umum adalah untuk meningkatkan pengetahuan serta mencerdaskan masyarakat umum”. Jika dilihat dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa tugas dari Perpustakaan umum adalah mengumpulkan, menyimpan, memelihara, mengatur koleksi yang berisi informasi, meningkatkan dan mencerdaskan bangsa.

Dalam Pepustakaan Nasional RI (1992: 2) juga dinyatakan bahwa fungsi dari perpustakaan umum adalah:

1) Menyediakan bahan pendidikan (education)

2) Menyediakan dan menyebarluaskan informasi (informatif) 3) Menyediakan bahan-bahan yang berfungsi rekreasi (rekreatif)

4) Menyediakan bahan-bahan yang berisi petunjuk, pedoman dan bahan-bahan rujukan bagi anggota masyarakat (refrensif)

5) Melestarikan bahan pustaka dan hasil budaya bangsa untuk dapat dimanfaatkan masyarakat umum (dokumentatif)

6) Menyediakan layanan penelitian (riset kualitatif dan kuantitatif)

Hermawan dan Zen (2006: 24) menyatakan bahwa fungsi perpustakaan umum antara lain:

1) Khazanah penyimpanan karya manusia. 2) Sumber informasi.

3) Fungsi rekreasi 4) Fungsi pendidikan 5) Fungsi budaya 6) Fungsi penelitian

7) Fungsi pengambilan keputusan.

Gobel (1998: 16) juga menyatakan fungsi perpustakaan umum yaitu ”Fungsinya sebagai sumber informasi, sumber belajar, ilmu pengetahuan, seni budaya dan rekreasi.”

(20)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

melestarikan hasil budaya masyarakat, memberilkan layanan penelitian dan juga memberikan layanan rekreasi yang berperan untuk menghibur.

2.1.4 Jenis – Jenis Layanan Pada Perpustakaan

Setiap jenis perpustakaan memiliki layanan-layanan yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengguna untuk berkunjung ke sebuah perpustakaan. Dalam Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (1999: 34-31) dinyatakan bahwa pada umumnya perpustakaan memiliki layanan-layanan sebagai berikut:

1. Orientasi Perpustakaan 2. Layanan Sirkulasi 3. Layanan Rujukan 4. Layanan Majalah

5. Layanan Pandang Dengar 6. Jasa kesiagaan Informasi

7. Penelusuran Pustaka, dimana layanan ini tebagi 2 yaitu: a. Layanan internet

b. Layanan CD-Rom 8. Layanan Foto Kopi

9. Kerjasama Pinjam Antar Perpustakaan 10.Kerjasama Silang Layan

11.Pembuatan Indeks, Abstrak dan Bibliografi 12.Layanan Terjemahan

13.Tandon Buku (Books on Reseved) 14.Penyewaan Fasilitas

Untuk beberapa layanan yang telah disebutkan di atas tidak semua perpustakaan memilikinya, sebab setiap perpustakaan memberikan layanan yang sesuai dengan pengguna dan dana yang teralokasikan kepada perpustakaan yang bersangkutan.

(21)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

2.2 Pendekatan Kebutuhan Informasi

2.2.1 Pengertian Informasi

Kata informasi yang diserap dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa asing yaitu dari bahasa Belanda ”informatie” dan bahasa inggris ”information”. Kedua kata itu sendiri berasal dari bahasa latin yaitu ”in” dan ”formere”. ”in” artinya dalam, dan ”formere” artinya memberikan bentuk kepada, atau membentuk. Dari gabungan kedua kata itu berkembanglah istilah informasi, information, informative, informationen,

informacia dan lain-lain. (Sulistyo-Basuki, 2006: 1).

Dalam Ensiklopedia Nasional Indonesia (1989: 152) pengertian dari informasi yaitu informasi adalah pesan atau keterangan berupa suara, atau cahaya, yang dengan cara tertentu dapat diterima oleh sasaran, yakni pihak penerima yang dapat berupa mahluk hidup atau mesin.

Hermawan dan Zen (2006: 2) menyatakan pengertian dari informasi yaitu: ”Informasi adalah kandungan yang terdapat dalam berbagai bentuk dokumen (bahan pustaka).” Sedangkan Estrabook dalam Yusup menyatakan: ”Informasi adalah suatu rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga berupa putusan-putusan yang dibuat.”

Buckland (1991: 1-2) menyatakan:

Using this approach we identify three principal uses of the word "information": 1. Information-as-process: When someone is informed, what they know is

changed. In this sense "information" is "The act of informing...; communication of the knowledge or `news' of some fact or occurrence; the action of telling or fact of being told of something." (Oxford English

Dictionary, 1989, vol. 7, p. 944).

2. Information-as-knowledge: "Information" is also used to denote that which is

perceived in "information-as-process": the "knowledge communicated concerning some particular fact, subject, or event; that of which one is apprised or told; intelligence, news." (Oxford English Dictionary, 1989, vol. 7, p. 944). The notion of information as that which reduces uncertainty could be viewed as a special case of "information-as-knowledge". Sometimes information increases uncertainty.

3. Information-as-thing: The term "information" is also used attributively for

objects, such as data and documents, that are referred to as "information" because they are regarded as being informative, as "having the quality of imparting knowledge or communicating information; instructive." (Oxford

(22)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

Pendapat diatas dapat diartikan sebagai berikut ”Dengan menggunakan pendekatan ini kita mengidentifikasi tiga kegunaan utama dari kata " informasi":

1. Informasi sebagai proses: Sewaktu seseorang diberitahukan, apa yang mereka ketahui telah berubah. Dalam hal ini "informasi" adalah "Tindakan yang memberi tahu...; komunikasi dari pengetahuan atau `berita’ dari beberapa kejadian atau fakta; tindakan dari menceritakan atau fakta dari sesuatu ditandakan" (Oxford

English Dictionary, 1989, vol. 7, p. 944).

2. Informasi sebagai pengetahuan: "Informasi" juga digunakan untuk menujukan mana yang dirasa ”informasi sebagai proses": "pengetahuan bercerita mengenai beberapa fakta tertentu, topik bahasan, atau peristiwa; dimana salah satunya dikabarkan atau diberitahukan; kecerdasan, berita." (Oxford English Dictionary, 1989, vol. 7, p. 944). Dugaan dari informasi yang mengurangi ketidak-pastian dapat dipandang sebagai suatu kasus yang khusus dari "informasi sebagai pengetahuan". Kadang-kadang informasi meningkatkan ketidak-pastian.

3. Informasi sebagai alat: Istilah "informasi" juga digunakan secara atributif kepada sasaran, seperti dokumen dan data, yang dikenal sebagai "informasi" sebab mereka dianggap sebagai hal yang informatif, seperti " memiliki mutu dalam menyampaikan pengetahuan atau menyampaikan informasi; yang mengandung pelajaran. (Oxford English Dictionary, 1989, vol. 7, p. 946).”

Secara umum penjelasan-penjelasan di atas menyatakan hal yang sama, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa informasi adalah keterangan yang mempunyai arti, pesan atau bisa juga sesuatu putusan yang dapat berupa suara, atau cahaya, juga dapat sebagai proses, pengetahuan atau alat yang dengan cara tertentu akan diterima oleh sipenerima, bisa manusia ataupun mesin.

2.2.2 Kebutuhan Informasi

(23)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

informasi yang benar-benar sesuai dengan keinginan. Kebanyakan orang dengan kebutuhan informasi yang mendesak menjadikan Perpustakaan sebagai acuan yang tepat, sebab Perpustakaan merupakan gudangnya informasi.

Ishak (2006: 91) menyatakan ”Kata kebutuhan dapat diartikan sebagai sesuatu yang dimiliki seseorang. Sehingga kebutuhan informasi dapat diartikan sebagai informasi yang harus dimiliki seseorang.”

Belkin dalam Ishak (2006: 91) memberi batasan kebutuhan informasi yaitu: ”when aperson recognize something wrong in his or her state of knowledge and wishes to resolve the anomaly”, yang berarti ”kebutuhan informasi terjadi ketika seseorang menyadari adanya kekurangan dalam tingkat pengetahuannya tentang situasi atau topik tertentu dan berkeinginan mengatasi keinginan tersebut.”

Kebutuhan manusia akan informasi akan selalu berkembang bahkan akan berubah sehingga sangat sulit untuk memahami kebutuhan informasi seseorang, hal yang demikian memacu para pekerja di pusat informasi di dalam memahami kebutuhan informasi penggunanya.

Penjelasan tersebut didukung oleh pernyataan Moores dalam Ishak (2006: 92) yang menyatakan: ”…They have customer’s needs that are changing all the time. Understanding how these nedds are changing is obviously an essential element when designing future service”, yang artinya “…Perpustakaan memiliki pemakai yang kebutuhannya terus berubah. Memahami bagaimana kebutuhan itu berubah merupakan unsur penting dalam perencanaan layanan informasi di masa mendatang.”

Pada wikipedia dinyatakan bahwa kebutuhan informasi yaitu:

“Information need is an individual or group's desire to locate and obtain information to satisfy a conscious or unconscious need. The ‘information’ and ‘need’ in ‘information need’ are inseparable interconnection. Needs and interests call forth information. The objectives of studying information needs are:

1. The explanation of observed phenomena of information use or expressed need;

2. The prediction of instances of information uses;

(24)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

Artinya kebutuhan informasi adalah keinginan seseorang atau keinginan kelompok untuk mendapatkan dan memperoleh informasi di dalam memenuhi kebutuhan secara sadar atau tidak sadar. ‘Informasi’ dan ‘kebutuhan’ pada kalimat ‘kebutuhan

informasi’ adalah hubungan dua kata yang tidak dapat dipisahkan. Kebutuhan dan

keinginan menimbulkan informasi. Tujuan mempelajari kebutuhan informasi adalah: 1. Menjelaskan tentang gejala yang diamati mengenai kegunaan informasi atau

menjelaskan suatu kebutuhan;

2. Memprediksikan kejadian dari kegunaan informasi;

3. Membatasi dengan memperbaiki peningkatan memanipulasi informasi dari suatu kondisi yang penting.

Selain uraian di atas dalam Harisanty (2008: 1) Belkin (1986) menyatakan Perilaku penemuan informasi dimulai dari adanya kesenjangan antara pengetahuan dan kebutuhan informasi yang diperlukannya dalam diri pencari informasi. Dan Kuhltau (1991) juga memberikan pernyataan ”dengan munculnya kesenjangan dalam diri seseorang tersebut akhirnya mendorong orang untuk mencari informasi guna mengatasi permasalahan yang dihadapinya”.

Dengan menelaah penjelasan-penjelasan di atas dapatlah disimpulkan bahwa kebutuhan informasi adalah suatu kebutuhan yang muncul setelah seseorang atau sekelompok orang merasa ada kekurangan didalam dirinya, dalam artian kekurangan akan pengetahuan tentang sesuatu hal, yang memicu keinginan untuk mencari tahu apa kekurangan tersebut sehingga menghasilkan informasi yang sesuai dengan yang di inginkannya. Akan tetapi tidak jarang juga informasi yang di dapat malah menimbulkan pertanyaan yang lainnya lagi, sehingga menimbulkan kebutuhan lain.

2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Informasi

(25)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

Pannen dalam Ishak (2006: 93) menyatakan bahwa faktor yang paling umum mempengaruhi kebutuhan informasi adalah pekerjaan, termasuk kegiatan profesi, disiplin ilmu yang diminati, kebiasaan, dan lingkungan pekerjaan. Pendapat serupa juga dinyatakan oleh Wilson dalam Ishak (2006: 93) yaitu bahwa kebutuhan informasi berkaitan erat dengan masalah yang dihadapi, kesenjangan atau ketidak-berdayaan seseorang dalam mendapatkan sumber informasi.

Penjelasan dari pendapat di atas dapat disimpulkan, yaitu faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi pengguna adalah masalah yang dihadapi di dalam pekerjaan, disiplin ilmu yang diminati, kebiasaan dalam keseharian, dan lingkungan tempat tinggal.

2.2.4 Jenis-jenis Informasi

Amsyah (2005: 294-299) menyatakan jenis informasi dapat di kelompokkan berdasarkan isi informasi, bentuk informasi dan keluaran informasi:

1.

Informasi biasanya disebut berdasarkan isi pokok atau subjek (subject) dari informasi bersangkutan. Subjek tersebut adalah mengenai suatu kegiatan atau bidang kegiatan tertentu, mulai dari tingkat subjek yang luas sampai tingkat subjek yang sempit. Contoh dari susunan subjek yaitu keperluan pengelompokan (pengklasifikasian) pada koleksi Perpustakaan, seperti Dewey Decimal Classivication (DDC), Universal Decimal Classivication (UDC), dan Library Of Congress Classivication (LCC).

Isi Informasi

2.

Berdasarkan pada bentuknya maka informasi dapat di bedakan dalam delapan bentuk informasi, yaitu:

Bentuk Informasi

(26)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

f. Informasi Formulir g. Informasi Animasi h. Informasi Simulasi 3.

Pengelompokkan informasi berdasarkan hasil olahan komputer yaitu sebagai keluaran (output) dari komputer umumnya dibagi menjadi dua bentuk, yaitu laporan dan jawaban pertanyaan. (Amsyah, 2005: 294-299)

2.3 Pengertian dan Sejarah Perkembangan Internet

Keluaran Informasi

2.3.1 Pengertian Internet

Interconnected Network atau yang sering kita kenal dengan Internet merupakan

(27)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

Adapun pengertian Internet menurut Hasugian (2006: 1) yaitu:

“Internet disebut sebagai pusat informasi bebas hambatan karena dapat menghubungkan satu pusat atau situs informasi ke situs informasi lainnya dalam waktu yang relatif mudah dan cepat. Dengan demikian Perpustakaan dapat terbantu oleh adanya Internet dalam hal memuaskan kebutuhan informasi pengguna.”

LaQuery dalam Hasugian (2006: 9) menyatakan “Internet adalah merupakan jaringan dari ribuan jaringan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia.” Firmansyah (2002: 1) juga memberikan pengertian Internet secara umum yaitu “sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan jutaan jaringan komputer diseluruh dunia.” Sedangkan dalam Kamus Istilah Komputer dan Internet (2005: 132) disebutkan bahwa pengertian dari “Internet adalah Jaringan komputer dunia yang menghubungkan jaringan-jaringan komputer regional di seluruh dunia.”

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian dari Internet adalah jaringan komputer yang menghubungkan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia yang memungkinkan pengguna untuk mendapatkan informasi tanpa memandang kendala ruang dan waktu.

2.3.2 Sejarah Perkembangan Internet

Internet merupakan teknologi komunikasi canggih yang dapat mengalahkan kendala ruang dan waktu. Dimana network sebuah komputer dapat terhubung dengan

network komputer yang lain tanpa adanya kendala ruang dan waktu.

Sejarah perkembangan internet awalnya adalah sebuah proyek yang bernama ARPANET dan berkembang dengan cepat, dilihat dari pendapat Amperiyanto (2003: 7) yang menyatakan bahwa: ”seiring dengan perkembangan ARPANET yang begitu pesat sehingga keluar dari lingkungan network militer, yaitu dengan penambahan subnetwork dari universitas, perusahaan, komunitas pemakai, maka dikenal sebutan internat”.

(28)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

setelah perang nuklir terjadi. Untuk permasalahan tersebut mereka membangun sebuah sistem jaringan yang menghubungkan semua tempat strategis diseluruh Amerika. Selanjutnya tahun 1964 dikeluarkanlah proposal RAND yang mana ini juga mengilhami munculnya terminologi “Net”. Tahun 1969, 4 perguruan tinggi yakni UCLA, SRI (Stanford Research Institute), UCSB (University of California Santa Barbara) dan University of Utah memiliki jaringan yang disebut sebagai proyek ARPANET dan disponsori langsung oleh DARPA (Defense of Advanced Research Project Agency) Pentagon. Tahun berikutnya jumlah node bertambah menjadi 15 dan pada tahun 1972 bertambah lagi menjadi 37 node. Dan untuk selanjutnya proyek ini yang menjadi cikal bakal munculnya internet. (Purwadi, Daniel H., 1995: 6-8).

Dilihat dari perkembangan internet di atas, internet adalah jaringan yang merupakan suatu hasil teknologi paling diminati oleh masyarakat dunia termasuk Perpustakaan, yang mana dalam pencapaian misinya yaitu memberikan layanan yang memuaskan pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasi yang membludak. Bahkan dapat kita lihat untuk sekarang ini bahwa perkembangan internet semakin cepat berkembang, dan memiliki kegunaan yang sangat beragam.

2.3.3 Fasilitas yang Terdapat pada Internet

Internet menawarkan banyak fasilitas yang dapat dimanfaatkan. Beberapa fasilitas internet yang sering digunakan antara lain sebagai berikut.

1. World Wide Web (web) adalah sistem yang menghubungkan antar dokumen Hypertext di internet. Melalui web, orang dapat mengakses informasi tidak

hanya berupa teks, tetapi juga gambar, suara, dan film. Untuk mengakses web dibutuhkan Software yang disebut browser. Browser terpopuler saat ini adalah Microsoft Internet Explorer, Nestscape Communicator, dan Mozilla Firefox. 2. Electronic Msil (e-mail) adalah surat elektronik yang dikirimkan melalui

(29)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

berada di luar negeri hanya beberapa menit dan tidak perlu khawatir surat tersebut akan rusak karena hujan atau hal-hal lainnya.

3. Mailing List (milis) adalah ajang berdiskusi dalam kelompok melalui e-mail.

Melalui milis, orang bisa berdiskusi atau bertukar informasi dalam satu kelompok. Informasi yang ingin dipertukarkan atau didiskusikan dapat dikirim dalam bentuk surat elektronik. Setiap e-mail yang dikirim ke alamat milis akan dikirimkan keseluruh alamat e-mail yang terdaftar sebagai anggota milis tersebut. Fasilitas ini digunakan oleh kelompok, organisasi, atau instansi tertentu untuk bertukar informasi dan berdiskusi sesama anggota.

4. Telnet yang berada pada terminal dapat berhubungan dengan komputer lain

melalui internet. Pengguna terminal dapat mengakses dan bekerja pada komputer yang dihubungi dengan telnet.

5. File Transfer Protocol (FTP) adalah mekanisme transfer data di internet.

Melalui Software FTP, orang dapat mengirim data atau file dari satu komputer ke komputer lain. Proses mengirim file dari komputer kita kekomputer lain disebut upload.

6. Gopher adalah sistem yang di gunkan pemakai agar dapat mengakses

informasi dikomputer lain. Perbedaan gopher dengan web adalah gopher tidak bisa menampilkan gamabar, hanya teks. Oleh sebab itu, gopher mulai banyak ditinggalkan para pemakai internet saat ini.

7. Chat Groups/ Internet Relay Chat (IRC) adalah forum untuk pemakai internet

agar dapat saling berdiskusi atau berbincang-bincanng dengan pemakai internet lain.

8. Newsgroup merupakan ruang percakapan bagi para anggota yang mempunyai

(30)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

9. Ping (Packet InternetGopher) berfungsi untuk mengetahui hubungan antara

komputer kita dan komputer lain di internet. Pengecekkan hubungan dilakukan dengan mengirimkan paket data.

(NH, Fairus, 2007: 4-5)

2.4 Layanan Internet

2.4.1 Pengertian Layanan

Kotler dalam Laksana (2008: 85) menyatakan pelayanan (service) adalah ”A service any act or performance that one party can offer to another that is essentially intangible and does not result in the Ownership of anything, its production may or may no be to a physical product.” Maksudnya yaitu bahwa pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat di tawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada suatu produk fisik.

Layanan pada konsep Perpustakaan dapat dikatakan sebagai pelayanan Perpustakaan, dan pada Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004: 71) dinyatakan bahwa: “layanan Perpustakaan adalah pemberian informasi dan fasilitas kepada pengguna.”

Melihat penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa layanan/ pelayanan (service) adalah suatu kegiatan atau tindakan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak dalam memenuhi kepuasan pada pihak lain, sedangkan pada konsep Perpustakaan dapatlah disimpulkan pengertian layanan/ pelayanan (service) adalah suatu kegiatan atau jasa yang ditawarkan dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna Perpustakaan. Sehingga pelayanan (service) dalam bidang Layanan internet yaitu merupakan salah satu layanan tambahan pada sebuah Perpustakaan yang di gunakan dengan adanya kemajuan dalam bidang teknologi informasi.

2.4.2 Layanan Internet Sebagai Sumber Informasi di Perpustakaan

(31)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

koleksi yang tercetak melainkan koleksi elektronik misalnya e-book, e-journal dan lain sebagainya.

Dengan kemajuan teknologi informasi ini mengakibatkan semakin banyak dan cepat berkembangnya sebuah informasi. Oleh sebab itu pihak perpustakaan bekerja keras dalam mengadakan informasi-informasi yang mutakhir dan terbaru (up-date). Layanan internet menjadi layanan yang banyak digunakan oleh Perpustakaan untuk mengadakan informasi tanpa khawatir untuk ketinggalan informasi.

Dengan menyediakan layanan internet memungkinkan pihak perpustakaan lebih berhemat dalam pengadaan bahan pustaka, seperti yang dinyatakan Hasugian (2005: 10)

”... jika dihitung biaya melanggan suatu jurnal ilmiah tercetak jauh lebih mahal, jika dibandingkan dengan biaya melanggan jurnal itu secara online. Hal ini dapat dimengerti, karena penerbit jurnal tersebut tidak lagi memperkirakan biaya pencetakan, distribusi dan sebagainya. Bagi Perpustakaan yang sudah tersambung dengan Internet keadaan ini sangat menguntungkan karena menghemat biaya pengadaan, menghemat penyimpanan, dan dapat memperoleh informasi dari jurnal itu dalam waktu yang relatif sangat cepat, dan sebagainya.”

Dengan adanya layanan internet pada sebuah perpustakaan memungkinkan sebuah Perpustakaan memberikan informasi yang lebih lengkap dan terbaru. Seperti yang dinyatakan oleh Garret dalam Hasugian (2005: 10) ”Dengan Internet, mungkin puluhan ribu perpustakaan atau pusat informasi yang memiliki sumber informasi yang tak terhingga banyaknya dapat saling terhubung, dan dapat dimanfaatkan oleh jutaan pemakai yang terdiri dari individu atau organisasi.”

Perpustakaan juga dapat saling bertukar informasi yang ada pada perpustakaan masing-masing, sehingga pengguna yang tidak menemukan informasi yang dibutuhkan pada sebuah perpustakaan dapat mengakses informasi pada perpustakaan lain dengan menggunakan jaringan Internet, dimana perpustakaan sekarang ini banyak yang memberikan layanan secara online, misalnya saja perpustakaan USU, UI, UNPAD dan lainnya yang memberikan katalog secara online.

(32)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

2.4.3 Jenis-jenis Informasi yang terdapat di Internet

Pengguna perpustakaan sangat beragam begitu juga dengan pengguna yang menggunakan internet, dimana kita ketahui bahwa internet dapat digunakan dimana saja selain di perpustakaan. Dengan begitu banyaknya pengguna yang menggunakan internet maka jenis informasi yang sering dicari oleh pengguna tersebut sangat beragam menurut kebutuhan informasi masing-masing pengguna.

Adapun jenis informasi yang dapat di temukan di internet sangat banyak misalnya saja Elektronik Magazine yaitu majalah elektronik berupa artikel-artikel yang disimpan dalam file-file yang diakses oleh semua orang, baik dengan topik ilmiah ataupun hiburan (Petra, 2000: 3).

Melalui internet dapat juga di temukan White Pages Directory yaitu server yang menampilkan daftar referensi, kita dapat mencari informasi yang kita perlukan sama seperti membuka yello pages. (Petra: 2000: 2). Dengan mengakses anonymous FTP, dapat diperoleh file-file secara gratis dapat juga ditemukan program-program, gambar-gambar, majalah elektronik, artikel-artikel dalam kelompok diskusi tertentu. (Perpustakaan USU, 1996: 2).

Informasi yang pengguna cari juga dapat ditemukan dengan berbagai bentuk seperti dalam N.H Fairus (2007: 4) menyatakan Melalui web, orang dapat mengakses informasi tidak hanya berupa teks, tetapi juga gambar, suara, dan film.

Dengan adanya pernyataan di atas dapatlah disimpulkan bahwa jenis-jenis informasi yang ada sangat beragam diantaranya:

1. Elektronik Magazine berisi topik baik ilmiah maupun populer

2. White Pages Directory yaitu server yang menampilkan daftar referensi

3. file-file gratis

4. Gambar-gambar 5. Program-program 6. Artikel-artikel 7. Musik dan film

(33)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

Dimana kesemuanya bisa didapat dari internet sehingga pengguna dapat memenuhi kebutuhan akan informasi merereka lebih mudah dan lengkap. Pengguna juga dapat memilih sendiri apa yang hendak mereka cari mulai dari artikel ilmiah sampai artikel populer, dari informasi penelitian sampai informasi hiburan, pengguna hanya tinggal mengetikkan beberapa kata kunci untuk informasi yang mereka inginkan pada kolum pencarian di Search Engine yang mereka gunakan, atau pengguna dapat meminta pertolongan pada pustakawan yang bertugas pada layanan internet.

Adapun informasi yang sangat sulit didapat dikarenakan adanya kerahasian seseorang ataupun sebuah perusahaan misalnya informasi akan sebuah laporan keuangan ataupun laporan kegiatan yang bersifat rahasia sehingga tidak sembarang orang yang dapat mengaksesnya. Biasanya hal-hal yang mengandung kerahasian seperti ini akan di protect dengan kata kunci (password).

Biasanya informasi yang di peroleh dari hasil penelusuran menggunakan internet dapat di download, di cetak/ atau hanya di baca di monitor. Pada dasarnya pengguna dapat secara bebas memperlakukan informasi yang didapatnya melalui penelusuran dari internet. (Hasugian, 2005: 14).

2.5 Pemanfaatan Layanan Internet

2.5.1 Pengertian Pemanfaatan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 711) pemanfaatan merupakan kata dari manfaat yang diberi tambahan awalan ”pe” dan akhiran ”an” yang berarti proses, cara dan perbuatan memanfaatkan.

Dari pengertian di atas dapat dinyatakan bahwa pemanfaatan adalah suatu proses, cara, perbuatan atau memanfaatkan sesuatu hal, misalnya seorang pengguna dalam memenuhi kebutuhannya akan informasi, memanfaatkan fasilitas yang ada pada sebuah Perpustakaan.

2.5.2 Pemanfaatan Layanan Internet di Perpustakaan

(34)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

perpustakaan, sehingga media penyimpanan informasi sudah mulai beralih ke bentuk elektronik dan cara penelusuran informasi pada perpustakaan juga sudah lebih mudah dan cepat. Dengan ditambah dengan layanan internet menjadikan perpustakaan memiliki koleksi informasi yang canggih.

Salah satu tujuan pengguna datang ke perpustakaan adalah ingin mencari informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka. Seperti sudah di jelaskan sebelumnya bahwa setiap individu memiliki kebutuhan informasi yang berbeda, misalnya saja seorang mahasiswa datang ke perpustakaan dengan tujuan mencari informasi untuk memenuhi kebutuhan informasinya dalam menyelesaikan tugas perkuliahannya.

Trimo dalam Pratala (2004: 39) menyatakan bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhi pemakai dalam memanfaatkan koleksi di perpustakaan dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. 1. Faktor internal

Faktor internal dari pengguna yang terdiri dari 3 unsur antara lain motivasi (intrinsik dan ekstrinsik), kebutuhan dan minat.

a. Motivasi, terdiri dari :

o Motivasi Intrinsik, yaitu yang muncul dari diri pengguna. Dengan motivasi, seseorang sadar dan merasa perlu untuk mengetahui sesuatu. Oleh sebab itu seseorang akan memanfaatkan koleksi Perpustakaan karena kesadaran sendiri tanpa ada pengaruh orang lain.

o Motivasi Ekstrinsik, yaitu dorongan yang muncul dari luar diri pengguna atau karena pengaruh dari luar diri si penggu na.

b. Kebutuhan

Kebutuhan merupakan stimulus atau dorongan yang datang dari dalam diri seseorang pada saat menghadapi sesuatu, misalnya: dalam mendapatkan hasil laporan penelitian maka pengguna akan datang ke Perpustakaan untuk mencari literature yang sesuai dengan kebutuhannya.

(35)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

Minat adalah stimulus yang mendorong seseorang untuk bertindak dengan objek yang dihadapi. Oleh sebab itu seseorang akan memanfaatkan koleksi Perpustakaan apabila dalam dirinya ada minat untuk memanfaatkannya.

2. Faktor Eksternal

Sedangkan faktor eksternal yaitu dari pihak Perpustakaan itu sendiri yang terdiri dari kelengkapan koleksi, keterampilan pustakawan dan fasilitas yang tersedia.

a. Kelengkapan koleksi

Hal ini berkaitan dengan penyediaan koleksi yang lengkap dengan jenis koleksi yang beraneka macam, serta isi informasi yang mutakhir karena dengan koleksi yang lengkap dan mutakhir akan dapat menjadi daya tarik bagi pengguna dalam memanfaatkan koleksi yang tersedia di Perpustakaan.

b. Keterampilan Pustakawan

Hal ini berkaitan dengan pelayanan yang di berikan oleh pustakawan kepada pengguna dalam mencari informasi yang diperlukan. Apabila seorang pustakawan memiliki keterampilan dalam melayani pengguna Perpustakaan dengan baik maka hal tersebut memberikan suatu kepuasan tersendiri bagi pengguna sehingga pengguna terdorong untuk kembali datang dan menggunakan perpustakaan.

c. Fasilitas

Hal ini berkaitan dengan penyediaan sarana pendukung kegiatan pelayanan Perpustakaan seperti layanan internet, fotokopi dan telepon, apabila sarana dan prasarana yang ada mendukung maka pengguna akan merasa puas dan akan selalu memanfaatkan jasa layanan yang telah disediakan.

Menurut Sidharta dalam Zainuddin (2006: 39) menjelaskan bahwa:

(36)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

kehidupan di dunia nyata ada di internet seperti bisnis, hiburan, olah raga, politik dan lain sebagainya.”

Dengan menilik penjelasan-penjelasan di atas, pemanfaatan layanan internet seperti menggantikan kedudukan sebuah perpustakaan, karena internet memberikan hampir seluruh kebutuhan informasi pengguna di mana internet juga memberikan fasilitas atau sarana penelusuran informasi sama halnya seperti perpustakaan yang memberikan fasilitas sarana penelusuran informasi yang dikenal dengan sebutan ”katalog”.

2.6 Temu Balik Informasi di Internet

2.6.1 Search engine

Dalam sistem temu balik informasi pada sebuah perpustakaan, pengguna mengenal istilah katalog. Dimana katalog merupakan daftar koleksi yang dimiliki sebuah perpustakaan yang lengkap dengan lokasi dimana koleksi tersebut di tempatkan. Lain halnya dengan pencarian informasi pada internet, pengguna dapat menggunakan fasilitas

Search Engine.

Search Engine atau mesin pencari adalah salah satu fasilitas internet yang

dijalankan melalui browser untuk mencari informasi yang diinginkan. Dengan mengetikkan kata kunci atau yang sering di kenal dengan keyword sesuai dengan informasi yang sedang dicari, akan ditampilkan sejumlah link yang akan mengarahkan pengguna kepada situs yang ada hubungan dengannya dengan keyword yang dimasukkan. (N.H. Fairus: 2007: 68)

Search engine kini sangat beragam, beberapa search engine yang terkenal adalah: Google Allthewe

2.6.2 Temu Balik Informasi di Internet

Dalam memasukkan kata kunci (keyword) pengguna dapat memanfaatkan fungsi operator Boolean. Berikut ini adalah beberapa fungsi operator Boolean yang dapat Anda manfaatkan saat menggunakan search engine:

(37)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

Untuk mencari dua subyek tertentu dan hasil yang akan ditampilkan semua yang berkaitan dengan subyek yang diketikkan. Contoh: Seni OR lukis, maka yang akan ditampilkan semua informasi yang berkaitan dengan “Seni”, “lukis”.

2. Menggunakan operator ”AND”

Untuk mencari dua subyek tertentu dan hasil yang ditampilkan informasi yang berkaitan dengan subyek yang diketikkan secara bersamaan. Contoh: seni AND lukis, maka informasi yang akan ditampilkan yaitu semua yang berkaitan dengan “seni lukis”

3. Menggunakan “NOT”

Untuk mencari subyek tertentu dimana subyek yang terakhir tidak ingin ditampilkan hasilnya. Contoh: kesenian not lukis, maka yang akan tampil semua yang berkaitan dengan “kesenian”, sedangkan “lukis” tidak akan tampil.

(Oetomo, 2007:186-187)

Pengguna juga dapat menggunakan operator Boolean yang lainnya seperti tanda dalam kurung [( )], titik koma [;] ataupun tanda petik [“”] untuk dikombinasikan secara bersama-sama atau terpisah saat mengisi subyek pencarian di dalam kotak pencarian search engine.

2.7 Pustakawan pada Layanan internet

Kata Pustakawan berasal dari kata “pustaka”, dengan demikian penambahan kata “wan” diartikan sebagai orang yang pekerjaannya atau profesinya terkait erat dengan dunia pustaka atau bahan pustaka. Dalam bahasa inggris pustakawan disebut sebagai “librarian” yang juga terkait erat dengan kata “library”. (Hermawan dan Zen, 2006: 45).

Dari penjelasan di atas dapatlah disimpulkan pengertian dari pustakawan adalah orang yang bekerja pada Perpustakaan dengan memiliki latar belakang pendidikan ilmu Perpustakaan dan informasi, memiliki pengetahuan yang luas, mampu melayani pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasi mereka dan mampu bertindak sebagai seorang manejer pengetahuan.

(38)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

(pengelola) yang profesional seperti organisasi lainnya. Katni Kamsono Kibat, pada akhir tahun 1980-an melontarkan gagasan agar para pustakawan mulai merubah diri dari menjadi “pustakawan”, menjadi seorang “manager”, yaitu manager informasi (stop thingking as a librarian, start as a manager). Hermawan dan Zen (2006: 7)

Sulistyo-Basuki (1992: 241) menyatakan:

”Pekerjaan dalam bidang dasawarsa ini tumbuh pesat, baik jumlah maupun ruang lingkupnya. Secara tradisi, pekerjaan dalam bidang informasi mencakup arsiparis, pustakawan, dan dokumentalis. Dalam setiap bidang masih ditambah spesialisasi, misalnya bibliografer, pengindeks, dan abstraktor. Setiap pekerjaan memiliki pola pendidikan dan pelatihan, serta prospek karier masing-masing.”

Pernyataan di atas menguatkan adanya pekerja atau pustakawan didalam setiap spesialisasi misalnya spesialisasi layanan internet yang memiliki kompetensi teknologi informasi yang berkaitan dengan internet dalam membantu pengguna dalam mencari informasi dari internet tentunya ini terdapat pada Perpustakaan yang menyediakan layanan internet.

Seorang pustakawan harus memiliki kompetensi di dalam setiap bidang pekerjaannya menurut Suliman dan Foo dalam Dewiyana (2007: 15-16) terdapat 6 (enam) kategori kompetensi yang perlu dimiliki oleh profesional di bidang informasi anatara lain:

1. Tools and technology skills (keterampilan teknologi dan perkakas)

2. Information skills (keterampilan informasi)

3. Social communication skills (keterampilan komunikasi dan sosial)

4. Leadership and management skills (keterampilan manajemen dan

kepemimpinan)

5. Strategic thinking and analytical skills (keterampilan berfikir strategis dan

keterampilan analitis)

6. Personal behaviour and atributes (prilaku dan sifat-sifat yang bersifat pribadi)

(39)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

1. Professional Competencies yang berarti ”kompetensi profesional” yaitu seorang

pustakawan diharuskan memiliki pengetahuan isi dari sumber daya informasi, memiliki pengetahuan yang khusus, dapat memanajemeni informasi dan memiliki kemampuan dalam menggunakan pengetahuan didalam penyediaan layanan perpustakaan kepada pengguna perpustakaan, dan lain sebagainya.

2. Personal Competencies atau “kemampuan pribadi” yaitu seorang pustakawan secara

individu (pribadi) dapat menjalankan pelayanan secara baik, memiliki kemampuan untuk dapat melihat peluang di luar maupun di dalam perpustakaan, dapat menjadi rekan kerja, dapat menjadi komunikator yang baik, dapat bekerja secara tim dengan baik, dapat memimpin, dapat merencanakan sesuatu dan fokus pada sesuatu hal, dapat memperlihatkan nilai yang baik sebagai seorang pustakawan, memiliki keterampilan dalam dunia bisnis dan dapat menciptakan suatu peluang.

Kedua penjelasan akan kompetensi di atas dapat menyimpulkan bahwa seorang pustakawan harus memiliki keterampilan dalam bidang informasi baik dalam hal keterampilan komunikasi, keterampilan manajemen, keterampilan berfikir, keterampilan berprilaku dan keterampilan memahami pengetahuan secara khusus.

2.8 Pengguna Perpustakaan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 375) pengguna adalah orang yang menggunakan. Hermawan dan Zen (2006: 13) menyatakan pengertian pengguna yaitu ”Pengguna adalah orang atau badan yang akan menggunakan Perpustakaan.”

Sedangkan Sulistyo-Basuki (1991: 201) menyatakan bahwa:

”Pengguna dapat dibedakan sebagai pengguna yang aktif dan yang tidak aktif. Dalam istilah yang lebih luas pengguna dapat dikaitkan sebagai orang yang berhubungan dengan Perpustakaan, baik langsung maupun tidak langsung dalam rangka mencari informasi yang dibutuhkan.”

Adapun jenis-jenis dari pengguna menurut Sulistyo-Basuki (1991: 201) yaitu: 1. Pengguna yang belum terlibat dalam kehidupan aktif seperti mahasiswa. 2. Pengguna yang mempunyai pekerjaan, informasi yang diinginkan

merupakan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan mereka.

(40)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

Sedangkan Proboyekti (2008: 3) menyatakan ”Pengguna Perpustakaan terdiri dari dua jenis yaitu pengguna yang sudah menggunakan perpustakaan dan pengguna yang berpotensial menggunakan Perpustakaan”.

Sehingga dapat disimpulkan pada bidang perpustakaan, pengguna dapat dikatakan sebagai orang yang menggunakan fasilitas yang ada pada perpustakaan mulai dari layanan hingga koleksi perpustakaan baik yang anggota maupun tidak anggota dalam rangka memenuhi kebutuhan mereka akan informasi.

(41)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

BAB III

(42)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Perpustakaan BAPERASDA Propinsi Sumatera Utara yang berada pada Jln. Brigjen Katamso No. 45 K Medan, khususnya pada layanan internet.

3.2 Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Deskriptif. Menurut Arikunto (2005: 234) penelitian deskriptif adalah ” penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan”.

Pada penelitian ini penulis hanya memberikan suatu gambaran secara apa adanya data yang didapat dari fakta-fakta yang didapat di lapangan, lalu menghubungkannya dengan pendapat para ahli.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi merupakan sekumpulan orang atau benda yang dijadikan objek penelitian. Sugiyono (2002: 57) menyatakan ”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/ subyek yang mempunyai kuantitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

(43)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang akan diteliti dan menggunakan teknik tertentu dalam menentukannya. Menurut Sugiyono (1999: 73) ”Sampel adalah bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Dengan jumlah populasi yang besar pada penelitian ini maka penulis menggunakan teknik ”Propotionate Stratified Random Sampling” yakni teknik yang digunakan bila populasi mempunyai anggota/ unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. (Sugiyono 1998: 59). Kemudian Ali (1997: 81) juga menyatakan ”Propotionate Stratified Random Sampling” adalah penarikan sampel dimana populasi dibagi-bagi dalam lapisan yang juga disebut sub populasi atau stratum.” Penentuan jumlah sampel, menggunakan Tabel krijce yang dikembangkan oleh Isaac dan

Michael.

Jumlah populasi pada penelitian ini berjumlah 5068 orang dan setelah dilihat dari Tabel krijce untuk jumlah 5068 orang tersebut tidak tercantum jumlah sampelnya, sehingga penulis membulatkan angka ke bawah, jadi jumlah sampel yang didapat 326 orang dengan tingkat kesalahan 5%.

Dalam penentuan sampel untuk tiap stratum atau sub populasinya dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini:

Tabel 1

Sampel Penelitian Berdasarkan Sub Kelompok

Sub Kelompok Jumlah Populasi Sampel

(44)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

1. Pengamatan, yaitu mengadakan pengamatan langsung ke BAPERASDA Propinsi Sumatera Utara.

2. Kuesioner, yaitu memberkan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian kepada responden.

3. Studi Kepustakaan, yaitu mengumppulkan data ilmiah dari buku, jurnsl dan bahan pustaka lainnya.

3.5 Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer adalah data yang langsung diperoleh dari responden melalui kuesioner dan wawancara.

2. Data Sekunder adalah data yang mendukung data primer yang diperoleh melalui studi.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat sewaktu peneliti menggunakan suatu metode dalam penelitiannya. Kuesioner merupakan salah satu cara dalam mengumpulkan data dengan memberikan pertanyaan secara tertulis kepada responden.

3.6.1 Kisi-kisi Kuesioner

(45)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner

Variebel Indikator No. Item Jumlah

Item

1. Fasilitas layanan internet di BAPERASDA

2. Frekuensi pemanfaatan layanan internet

3. Tujuan pemanfaatan layanan internet

4. Kebutuhan Informasi pengguna

5. Peran pustakawan pada layanan internet.

Dalam menganalisa data yang diperoleh maka penulis menggunakan metode deskriptif, setelah penyebaran angket selesai, maka dianalisis jawaban dari semua responden, yang penafsirannya menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan : P : Presentase f : frekuensi

N : Jumlah Responden (Supardi, 1979 : 52)

Penafsiran data dilakukan dengan menggunakan pedoman penafsiran data, sebagaimana diungkapkan (Supardi, 1979 : 20) dalam bukunya yang berjudul Statistik, yaitu sebagai berikut :

(46)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

BAB IV

(47)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Responden

Pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BAPERASDA) telah di jelaskan di awal penulisan, bahwa pengguna dari BAPERASDA sangat beragam. Untuk melihat pengguna yang menjadi responden pada penelitian ini dapat dilihat dari data yang dijelaskan pada Tabel yang dibawah ini:

Tabel 3

Gambaran Umum Responden

Sub Kelompok Jumlah Persentase

SMP 41 12.58

SMU 145 44.48

MAHASISWA 116 35.58

UMUM 24 7.36

Jumlah 326 100

Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahui bahwa responden kelompok SMP

sebanyak 41 orang (12.58 %), kelompok SMU sebanyak 145 orang (44.48 %), kelompok Mahasiswa sebanyak 116 orang (35.58 %) dan kelompok Umum sebanyak 24 orang (7.36 %). Dan dari penjabaran Tabel di atas dapat di simpulkan bahwa hampir setengah yang menjadi pengguna layanan internet yaitu kelompok SMU sebanyak 145 orang (44.48 %).

(48)

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BAPERASDA), 2009.

4.2 Pemanfaatan Layanan Internet dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi

4.2.1 Fasilitas Layanan Internet di BAPERASDA

Untuk mengetahui penilaian responden terhadap fasilitas yang ada pada BAPERASDA khusunya pada layanan internet dapat dijelaskan pada Tabel 4 dan Tabel 5.

Tabel 4

Fasilitas Layanan Internet

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban Jawaban Responden

F %

1 Menurut saudara, bagaimanakah fasilitas layanan internet yang tersedia di BAPERASDA (Ruang, Komputer dan Printer) sudah sesuai ?

a Sangat Memadai 63 19.33

b Memadai 197 60.43

c Kurang Memadai 54 16.56

d Tidak Memadai 12 3.68

Jumlah 326 100

Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa fasilitas layanan internet yang tersedia di BAPERASDA yaitu fasilitas ruangan, komputer dan printer, dari 326 responden yang menyatakan sangat memadai sebanyak 63 orang (19.33 %), yang menjawab memadai sebanyak 197 orang (60.43 %), dan yang menjawab kurang memadai sebanyak 54 orang (16.56 %) sedangkan yang menjawab tidak memadai sebanyak 12 orang (3.68 %).

Gambar

Tabel 1  Sampel Penelitian Berdasarkan Sub Kelompok
Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner
Tabel 4 Fasilitas Layanan Internet
Tabel 5 Biaya yang dikenakan dalam Pemanfaatan Fasilitas Layanan Internet
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Gaya pada otot deltoid yang dibutuhkan oleh dokter gigi saat melakukan praktik dapat dinilai dari aspek biomekanika pada segmen tubuh bahu dan lengan. Sikap kerja dan free

Model bimbingan kelompok dengan teknik bermain peran secara efektif dapat meningkatkan interaksi sosial siswa pada semua indikator yang meliputi: berani di depan

KEY WORDS: 3D data, Range image, Point cloud, ICP algorithm, Self-calibration bundle

54 Tahun 2010 beserta dengan perubahannya, merupakan pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang lebih dari satu tahun anggaran atau merupakan pengadaan. bara g/jasa de ga e ggu aka

As the four cameras of the PFPMS form four binocular systems with a long baseline (UL-UR, UL-LR, LL-UR, LL-LR), for every matched point, take the average of four

Catatan Berita | Subbagian Hukum, BPK Perwakilan Provinsi Bengkulu 3 Dalam batang tubuh Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tidak secara tegas. disingkat dengan “Perpu”,

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif yakni dengan metode penelitian studi kasus maka dapat disimpulkan bahwa peran guru PAI di SMP