• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Hukum Waris Adat Pada Masyarakat Adat Batak Karo (Studi Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perkembangan Hukum Waris Adat Pada Masyarakat Adat Batak Karo (Studi Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo)"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

gambaran secara menyeluruh tentang gejala dan fakta yang terdapat dalam
Tabel 2. Anak Perempuan  Yang Tidak Mempunyai Saudara Laki-laki Sebagai Ahli Waris
Tabel 3. Janda Sebagai Ahli Waris
Tabel 4. Cara Pembahagian Harta Warisan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa kedudukan janda dalam pewarisan menurut hukum waris adat Suku Sikep Samin, dapat digolongkan

Subekti, R, Kaitan Undang-undang Perkawinan Dengan Penyusunan Hukum Waris , dikutip dari Surini ahlan, Sjarif dan Nurul Elmiyah, Hukum Kewarisan Perdata Barat Pewarisan

Berdasarkan putusan Mahkamah Agung Nomor 179/SIP/1961 tentang pembagian harta warisan pada anak perempuan menurut hukum adat Batak Karo sebagai suatu hukum yang positif berlaku

Berdasarkan putusan Mahkamah Agung Nomor 179/SIP/1961 tentang pembagian harta warisan pada anak perempuan menurut hukum adat Batak Karo sebagai suatu hukum yang positif berlaku

b.Penelitian difokuskan pada jenis nama dalam masyarakat Batak Karo yang terdapat di Kecamatan Juhar.a. c.Penelitian ini difokuskan pada kategorisasi makna nama orang yang

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna nama orang pada masyarakat Batak Karo di Kecamatan Juhar Kabupaten Karo yang syarat-syarat pemberian nama, jenis nama

Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan dapat di katakan bahwa perkembangan hukum waris islam pada masyarakat suku karo muslim tidak dipengaruhi oleh pengetahuan

Sehingga berdasarkan penelitian, pada umumnya pelaksanaan Hukum Waris pada masyarakat Batak Toba di Kota Medan sebagian besar memakai Hukum Waris Islam, dengan terciptanya