• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisi jaringan Internet Telkom Speedy Area Bandung Barat Di CV. Perkasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisi jaringan Internet Telkom Speedy Area Bandung Barat Di CV. Perkasa"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Hampir semua aspek kehidupan mulai menggunakan internet sebagai sarana untuk mendapatkan kemudahan informasi, banyak juga yang memanfaatkan internet sebagai media untuk membuka atau mengembangkan usaha serta mempermudah untuk berkomunikasi antar anak cabangnya. Teknologi jaringan internet yang berlangsung dengan cepat, telah mendorong terjadinya perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek. Sehingga melahirkan ruang lingkup baru dan perubahan cara pandang dalam penyelenggaran informasi.

Menjamurnya pemakaian internet mulai dari kalangan atas hingga kalangan bawah, membuat berbagai macam penyedia jasa pelayanan internet semakin banyak dan beragam. Mulai dari provider telepon seluler yang menggunakan sinyal telepon, sampai yang menggunakan line telepon rumahnya agar bisa terkoneksi dengan internet.

Untuk itu CV. PERKASA di bawah naungan PT TELKOM Indonesia, kemudian memberikan suatu cara kemudahan dalam menyediakan pelayanan pendaftaran dan pemasangan jaringan internet. CV PERKASA adalah mitra Telkom yang bergerak dalam sektor penjualan produk Telkom, seperti Flexi, Flexi Home dan Speedy.

Banyak orang yang belum tahu persis bagaimana sambungan telepon bisa terhubung ke internet. Selama ini orang-orang hanya sebatas mengenal dan menggunakan internet itu sendiri, dan bersifat tidak mau tahu. Maka dari itu, disini saya akan berusaha mengenalkan lebih dekat kepada masyarakat umum secara terperinci bagaimana proses dan cara kerja sambungan telepon bisa terkoneksi ke internet yang biasa kita pakai dikehidupan sehari-hari

(2)

AREA BANDUNG BARAT”, yang saya dapatkan selama mengikuti kerja praktek di CV. PERKASA.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana cara pengaktifan jaringan internet di Telkom Speedy Bandung. 2. Kenapa Telkom memilih jaringan telepon sebagai perantara untuk bisa

terhubung ke internet.

3. Apakah setiap rumah atau kantor bisa langsung terkoneksi ke internet. 1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Untuk menganalisis jaringan internet yang dipakai oleh internet speedy.

1.3.2 Tujuan

1. Mengetahui bagaimana jaringan internet speedy. 2. Mengetahui jenis jaringan internet speedy.

3. Mengetahui bagaimana penyetingan internet speedy. 1.4 Batasan Masalah

Adapun ruang lingkup yang akan dibahas sebagai batasan masalah dalam analisis jaringan ini adalah :

1. Jaringan intenet pada Telkom speedy menggunakan perantara telepon rumah agar bisa terkoneksi ke jaringan internet itu sendiri.

2. Membuat jaringan sederhana dan secara luas dalam jaringan internet speedy. 3. Proses penyetingan internet speedy dilakukan dalam beberapa tahap :

a. Seting standar modem.

(3)

1.5 Metode Penelitian

Adapun metode penelitian yang digunakan oleh penulis untuk penulisan laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi, yaitu penulis mengadakan pengamatan langsung terhadap kegiatan operasional lapangan harian di CV. Perkasa.

2. Wawancara/Interview, yaitu mengumpulkan data dengan diskusi dan tanya jawab dengan karyawan CV. Perkasa sebagai pembimbing lapangan.

3. Studi Pustaka, yaitu mencari konsep dasar untuk menjelaskan secara teoritis yang erat hubungannya dengan topik yang penulis sajikan.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam melakukan pembahasan materi yang di bahas, maka saya menyusun sistematika penulisan laporan kerja ini menjadi empat bab. BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan tentang Latar Belakang penulisan, perumusan masalah yang akan dihadapi penulis, maksud dan tujuan diadakannya kerja praktek ini, batasan masalah dalam pembuatan laporan, metode penelitian yang dipakai oleh penulis dalam pembuatan laporan, serta sistematika penulisan yang akan dibuat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(4)
(5)

5 2.1 Profil Tempat Kerja Praktek

CV. PERKASA adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa pendaftaran dan pemasangan salah satu produk dari PT. Telkom yaitu Internet Speedy, yang diberi kewenangan langsung dibawah PT. Telkom Indonesia untuk memberikan kemudahan informasi tentang salah satu produk dari Telkom.

2.1.1 Sejarah Instansi

CV. Perkasa memiliki visi menjadi salah satu CV terbaik dalam bidang jasa, khususnya pemasaran. Untuk mencapai visi tersebut CV. Perkasa menjalankan misi nya dengan selalu memberikan layanan yang terbaik dan memuaskan bagi pelanggan.

Berdirinya CV. Perkasa diawali dengan sebuah ide dari tiga orang yakni Pak Heri Suseno, Pak Dadang, dan Pak Arliyawan. Yang mana Pak Heri Suseno awalnya bekerja di Kopegtel (Koperasi Pegawai Telkom) sampai masa habis kerja (pensiun), setelah itu dia ditawari oleh temannya yang bekerja di Telkom Speedy untuk membangun sebuah Agensi dimana agensi ini nantinya akan menjadi Mitra Telkom dalam membantu penjualan produk Telkom yaitu Internet Speedy. Pada saat itulah Pak Heri Suseno bertemu dengan Pak Dadang dan Pak Arliyawan yang pada saat itu mereka masih bekerja sebagai SF (Sales Force) di sebuah agensi Telkom juga yaitu agensi Triva. Lalu mereka mendirikan sebuah kantor di Jalan Bengawan No. 59. Dengan struktur kepengurusan Pak Heri Suseno sebagai Owner, Pak Dadang sebagai General Manajer dan Pak Arliyawan menjadi Pimpinan Cabang di Rancaekek.

(6)

Rancaekek dan di daerah Turangga yang berkantor di STO Telkom Turangga. Yang mana kantor yang berada di Jalan Bengawan digunakan sebagai kantor pusat. Seiring waktu berjalan kini kemajuan yang dicapai pun sangat pesat, puncaknya agensi ini pernah menjadi agensi nomor satu di Bandung dengan penjualan terbanyak se-Indonesia. Sebagai penghargaan dari Telkom, agensi ini pun diberi kepercayaan untuk memperluas wilayah pemasaran Speedy hingga ke lima wilayah yaitu Turangga, Hegarmanah, Cicalengka, Centrum dan Padalarang. Dan hingga saat ini pun CV. Perkasa masih menjadi pusat pemasaran dan untuk kesekian kalinya rekor penjualan terbaik diraih oleh CV. Perkasa. 2.1.2 Logo Instansi

Gambar 2.1 logo perusahaan 2.1.3 Visi CV. Perkasa:

Untuk menjadi mitra terbaik PT. Telkom Indonesia. 2.1.4 Misi CV. Perkasa:

1. Memberikan pelayanan yang dapat memuaskan konsumen. 2. Menjadi model peran sebagai pusat agensi terkemuka. 2.1.5 Badan Hukum Instansi

(7)

merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih oleh para pengusaha yang ingin melakukan kegiatan usaha dengan modal yang terbatas.

(8)

2.1.6 Struktur Organisasi dan Job Description

Gambar 2.2 Struktur Organisasi

Adapun penjelasan dari Job Description diatas adalah sebagai berikut :

a. Owner : Sebagai pemilik CV, dan bertanggung jawab penuh atas perusahaanya.

b. Leader Agen : Bertindak sebagai orang yang mempunyai kebijakan dibawah owner.

c. Wakil : Berperan sebagai orang kedua setelah leader agen.

(9)

e. Leader telemarketing 1 : Bekerja sebagai leader yang memimpin para telemarketing, yang meliputi daerah Turangga, Kopo, Tegalega.

f. Leader telemarketing 2 : Bekerja sebagai leader yang memimpin para telemarketing, yang meliputi daerah Hegarmanah, Sukajadi, Setiabudi, Cihampelas, Pasteur.

g. Leader teknisi 1 : Bekerja sebagai kepala teknisi yang menyangkut semua hal tentang pemasangan speedy, yang meliputi daerah Turangga, Kopo, Tegalega.

h. Leader teknisi 2 : Bekerja sebagai kepala teknisi yang menyangkut semua hal tentang pemasangan speedy, yang meliputi daerah Hegarmanah, Sukajadi, Setiabudi, Cihampelas, Pasteur.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel – kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.

2.2.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu ; 1. Local Area Network (LAN)

(10)

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis

yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

4. Internet

Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda . Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.

2.2.3 Macam – macam topologi jaringan

(11)

a. Topologi Bus

Gambar 2.3 Topologi bus

Pada topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernetnya sepanjang kabel. Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke satu simpul lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server, yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi. Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5 - 7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.

(12)

workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.

Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau node.

b. Topologi Star

Gambar 2.4 Topologi star

(13)

Kelebihan dari jaringan ini adalah :

1. Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.

2. Tingkat keamanan termasuk tinggi.

3. Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.

4. Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah. Kekurangan dari jaringan ini adalah, Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti.

c. Topologi Ring/cincin

Gambar 2.5 Topologi ring/cincin

(14)

d. Topologi Mesh

Gambar 2.6 Topologi mesh

Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n - 1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.

e. Topologi Tree

Gambar 2.7 topologi tree

(15)

digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .

Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan 3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.

f. Topologi Linier

Gambar 2.8 topologi linier

(16)

RG 58 (Kabel Coaxial Thinnet). Installasi dari topologi linier bus ini sangat sederhana dan murah tetapi maksimal terdiri dari 5-7 Komputer.

2.2.4 Jaringan Nirkabel

Jaringan lokal nirkabel atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal nirkabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya: link terakhir yang digunakan adalah nirkabel, untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area sekitar. Area dapat berjarak dari ruangan tunggal ke seluruh kampus. Tulang punggung jaringan biasanya menggunakan kabel, dengan satu atau lebih titik akses jaringan menyambungkan pengguna nirkabel ke jaringan berkabel.

LAN nirkabel adalah suatu jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi radio untuk komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik akses yang merupakan dasar dari transiver radio dua arah yang tipikalnya bekerja di bandwith 2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5 GHz (802.11a). Kebanyakan peralatan mempunyai kualifikasi Wi-Fi, IEEE 802.11b atau akomodasi IEEE 802.11g dan menawarkan beberapa level keamanan seperti WEP dan atau WPA.

Jaringan Nirkabel/WLAN dapat bekerja dalam 2 mode : 1. Mode Adhoc

Mode ad-hoc sering disebut sebagai jaringan peer to peer atau disebut juga jaringan point to point. Mode ad-hoc memungkinkan hubungan antar komputer pada jaringan WLAN tanpa melalui suatu access point. Tidak seperti pada jaringan kabel yang mana jaringan point to point hanya berlangsung antara dua komputer, jaringan point to point pada jaringan WLAN dapat dilakukan oleh tiga komputer secara bersama. Semua komputer dapat berhubungan secara langsung dan menggunakan sumber daya yang ada secara bersama.

(17)

dan ada komputer lain yang ingin masuk pada jaringan ini, maka biasanya tidak hubungan antar tiga komputer. Untuk menghubungkan banyak komputer, jaringan WLAN harus dijalankan menggunakan mode infrastruktur. Untuk menyusun jaringan WLAN yang bekerja pada mode infrastruktur diperlukan peralatan tambahan berupa wireless access point (WAP) atau disebut secara singkat dengan access point. Access point berlaku seperti hub atau switch pada jaringan kabel, sehingga access point akan menjadi pusat dari jaringan WLAN.

Access point pada jaringan WLAN dapat berupa dedicated access point dan PC access point. Yang dimaksud dedicated access point adalah access point yang dibuat oleh pabrik, sedangkan PC access point adalah komputer yang difungsikan sebagai access point setelah dilengkapi dengan perangkat lunak tertentu. Dedicated access point biasanya sudah dilengkapi dengan banyak fasilitas dan kemampuan untuk melakukan konfigurasi jaringan WLAN yang terhubung pada access point tersebut. Umumnya jaringan WLAN yang disusun sekarang menggunakan dedicated access point karena peralatan ini harganya tidak terlalu mahal.

2.2.5 Router

Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu jaringan ke jaringan yang lain, menggunakan metode addressing dan protocol tertentu untuk melewatkan paket data tersebut.

(18)

tidak mengetahui jalur keseluruhan menuju tujuan setiap paket. IP routing hanya menyediakan IP address dari router berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan.

2.2.6 Protocol TCP/IP

Karena penting peranannya pada sistem operasi Windows dan juga karena protokol TCP/IP merupakan protokol pilihan (default) dari Windows. Protokol TCP berada pada lapisan Transport model OSI (Open System Interconnection), sedangkan IP berada pada lapisan Network mode OSI.

2.2.6.1 IP Address

IP Address adalah suatu alamat yang diberikan ke peralatan jaringan komputer untuk dapat diidentifikasi oleh komputer yang lain. Dengan demikian masing-masing komputer dapat melakukan tukar menukar data/informasi, mengakses internet, atau mengakses ke suatu jaringan komputer dengan menggunakan protocol TCP/IP. IP Address digunakan untuk mengidentifikasi interface jaringan pada host dari suatu mesin (komputer). IP Address terdiri dari sekelompok bilangan biner 32 bit yang dibagi menjadi 4 bagian. Masing-masing bagian terdiri dari 8 bit, yang berarti memiliki niali desimal dari 0 sampai 255. Tiap 8 bit ini disebut sebagai octet. Bentuk IP Address adalah sebagai berikut :

xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx

setiap tanda symbol “x” dapat kita gantikan dengan 0 dan 1, misal: 11000000.10101000.00000000.00000001

Notasi IP Adress dengan bilangan biner seperti diatas tidak mudah kita baca dan hapalkan. Oleh karena itu, untuk memudahkan dalam membaca dan mengingat suatu alamat IP dalam jaringan, IP Address sering ditulis sebagai bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh sebuah titik. Setiap bialngan desimal tersebut merupakan niali dari satu oktet (8 bit) IP Address, misalnya :

(19)

IP Address dapat dipisahkan menjadi dua bagian, yaitu Host ID dan Network ID. Host ID berfungsi untuk mengidentifikasi host dalam suatu jaringan. Sedangkan Network ID berfungsi untuk mengidentifikasikan suatu jaringan dari jaringan lain. Hal ini berarti seluruh host yang tersambung didalam jaringan yang sama memiliki Network ID yang sama pula. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan Network ID atau network number, sedangkan sisanya untuk Host. Garis pemisah antara bagian Network dan host tidak tetap (konstan), tergantung pada kelas network yang kita gunakan.

Terdapat beberapa kelas IP Address yang digunakan dalam TCP/IP dalam suatu jaringan, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E.

1. KELAS A

Pada jaringan IP Address kelas A, bit pertama dari IP address tersebut adalah 0. Bit pertama dan 7 bit berikutnya (8 bit pertama) merupakan network ID, sedangkan 24 bit terakhir merupakan host ID. Maka pada kelas A hanya terdapat 128 network IP Address dengan jangkauan dari 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx.

IP Address kelas A :

a. Bit pertama dari IP address adalah 0.

b. Jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya : 0 – 127. c. Hanya ada kurang dari 128 jaringan kelas A.

d. Setiap jaringan kelas A bisa mempunyai jutaan host. 2. KELAS B

(20)

IP Address kelas B :

a. Bit pertama dari IP address adalah 10.

b. Jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya : 128 – 191. c. Terdapat ribuan jaringan kelas B.

d. Setiap jaringan kelas B bisa mempunyai ribuan host. 3. KELAS C

a. Bit pertama dari IP address adalah 110.

b. Jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya 192 – 223. c. Terdapat jutaan jaringan kelas C.

d. Setiap jaringan kelas C hanya mempunyai kurang dari 254 host. 4. KELAS D

(21)

adalah aplikasi real time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint) dengan menggunakan Mbone (Multicast Backbone).

IP Address kelas D :

a. Bit pertama dari IP address adalah 111.

b. Nomor jaringan dengan IP yang byte pertamanya lebih dari 223. c. Merupakan address yang dialokasikan untuk kepentingan khusus. 5. KELAS E

Pada jaringan IP Address kelas E, 4 bit pertama dari IP Address ini adalah 1 1 1 1. IP address kelas E mempunyai range antara 240.0.0.0 – 254.255.255.255. IP Address kelas E merupakan kelas IP address eksperimen yang dipersiapkan untuk penggunaan IP Address di masa yang akan datang.

IP Address kelas E :

a. Bit pertama dari IP address adalah 11110.

b. Merupakan address yang dialokasikan untuk Eksperimen.

2.2.6.2 IP Private dan IP Public

Berdasarkan jenisnya IP Address dibedakan menjadi 2 macam yaitu IP Private dan IP Public. IP Private adalah suatu IP address yang digunakan oleh suatu organisasi yang diperuntukan untuk jaringan lokal. Sehingga organisasi lain dari luar organisasi tersebut tidak dapat melakukan komunikasi dengan jaringan local tersebut. Contoh pemakaiannya adalah pada jaringan intranet. Sedangkan Range IP Private adalah sebagai berikut:

(22)

IP Public adalah suatu IP address yang digunakan pada jaringan lokal oleh suatu organisasi dan organisasi lain dari luar organisasi tersebut dapat melakukan komunikasi langsung dengan jaringan lokal tersebut. Contoh pemakaiannya adalah jaringan internet.

2.2.6.3 Domain Name System (DNS)

Domain Name System (DNS) adalah suatu sistem yang memungkinkan nama suatu host pada jaringan komputer atau internet ditranslasikan menjadi IP address. Dalam pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki.

1. Root-level domain: merupakan tingkat teratas yang ditampilkan sebagai tanda titik(.).

2. Top level domain: kode kategori organisasi atau negara misalnya: .com untuk dipakai oleh perusahaan, edu untuk dipakai oleh perguruan tinggi, .gov untuk dipakai oleh badan pemerintahan. Selain itu untuk membedakan pemakaian nama oleh suatu negara dengan negara lain digunakan tanda misalnya .id untuk Indonesia atau .au untuk australia.

3. Second level domain: merupakan nama untuk organisasi atau perusahaan, misalnya: microsoft.com; yahoo.com, dan lain-lain.

2.2.6.4 DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol atau disi secara manual. DHCP berfungsi untuk memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protocol TCP/IP. DHCP bekerja dengan realisasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis.

(23)

2.2.7 Alat-alat pendukung jaringan 2.2.7.1 UTP Cable

Gambar 2.9 kabel UTP

Kabel yang biasa digunakan dalam sebuah jaringan menggunakan jenis kabel UTP (Unshielded Twistet Pair), selain harganya relatif lebih murah juga lebih mudah didapat disbanding kabel jenis lain.

2.2.7.2 Konektor RJ-45 dan RJ-11

Gambar 2.10 Konektor RJ-45 dan RJ-11

(24)

2.2.7.3 Crimping Tool

Gambar 2.11 Crimping Tool

Crimping Tool adalah alat yang digunakan untuk memasangkan kabel jaringan. Alat ini juga selain untuk memasangkan kabel jaringan juga bisa untuk memotong kabel, membuka bungkus kabel dan menjepit kepala konektor.

2.2.7.4 Cable Stripper

Gambar 2.12 Cable Stripper

(25)

2.2.7.5 Cable Tester

Digunakan untuk mengetes hasil pemasangan kabel jaringan sudah betul atau belum.

(26)

26 Barat. Dengan waktu penelitian kurang lebih satu bulan penuh, yang dilaksanakan mulai dari tanggal 19 Juli 2010 sampai dengan 21 juli 2010.

3.1.2 Job Desk

Kerja praktek di tempatkan pada bagian instalasi pemasangan internet, selama kerja praktek berlangsung kegiatan yang dilakukan meliputi seperti melakukan crimping kabel RJ – 45, seting standar modem, proses instalasi kabel rumah (IKR), aktifasi internet. Seting standar modem merupakan langkah awal dalam penyetingan internet, dan sudah menjadi standarisasi dari Telkom. Adapun dalam proses pelaksanaanya diikuti dengan proses pen-Jumperan oleh pihak Telkom agar line telepon bisa terkoneksikan ke internet. Untuk pengerjaan crimping RJ-45 tidak setiap kali dilakukan, karena dalam modem bawaan dari Telkom sudah di fasilitasi kabel RJ-45 sepanjang 1 meter, proses crimping RJ-45 dilakukan apabila konsumen memintanya, biasanya jarak antara modem dan line telepon berjauhan lebih dari 1 meter. Sebagai alat bantuan untuk proses crimping, telah disediakan alat bernama crimping tool.

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan Kerja Praktek di CV. Perkasa adalah membantu dan menganalisis pemasangan internet.

(27)

1. Melakukan proses penyetingan langsung ke lapangan. 2. Melakukan proses Instalasi Kabel Rumah (IKR). 3. Membuat sebuah jaringan.

4. Melakukan diskusi atau tanya jawab dengan pembimbing mengenai langkah-langkah pekerjaan yang harus dilakukan di CV. Perkasa.

5. Melakukan mengumpulkan data-data dan informasi yang diperlukan untuk menulis Laporan Kerja Praktek.

3.3 Pembahasan

Speedy adalah salah satu Internet Service Provider dari PT. TELKOM dengan basis teknologi Asymetric Digital Subscriber Line (ADSL) yang dalam proses pengiriman data digitalnya menggunakan line telepon sebagai perantaranya yang menjamin transfering data dari modem sampai BRAS (Broadband Remote Access Server). ADSL adalah sebuah teknologi DSL modem yang menyalurkan data lebih cepat untuk Downstream daripada Upstream. Kecepatan Downstream maksimal adalah 8Mbps , sementara Upstream tercepat adalah 640Kbps. Koneksi ADSL baik hingga jarak sekitar 5 KM dari STO terdekat melalui kabel telepon tembaga. ADSL merupakan teknik modulasi yang dikembangkan dengan Discrete Multitone (DMT) yang memungkinkan transmisi data berkecepatan tinggi.

Fasilitas ADSL secara simultan menggunakan layanan telepon biasa dan transmisi data berkecepatan tinggi. ADSL berbasis DMT nampak sebagai transisi dari kawat tembaga ke kabel fiber masa depan. Hal ini yang menjadikan ADSL lebih ekonomis digunakan untuk kebutuhan telepon lokal perusahaan karena perangkat ADSL mampu menyediakan layanan data berkecepatan tinggi sebelum menggunakan teknologi fiber optics.

(28)

3.3.1 Instalasi Dan Seting Speedy

Gambar 3.1 Skema jaringan internet speedy

Keterangan Gambar :

1. ISP : Internet Service Provider adalah penyedia layanan akses internet bagi pelanggan.

2. BRAS : Broadband Remote Access Server berfungsi untuk pengelolaan pelanggan seperti menyediakan IP address ke pelanggan, melakukan autentifikasi username dan password pelanggan.

3. DSLAM : Digital Subscriber Line Access Multiplexer.

a. Perangkat utama pengatur trafik incoming dan outgoing perangkat modem ADSL dan Internet Gateway.

b.Sebagai interface/antarmuka antara sejumlah pelanggan ADSL dengan penyedia jaringan data/ISP.

(29)

5. SPLITTER/FILTER : Berfungsi memisahkan frekuensi tinggi (untuk data) dan frekuensi rendah (untuk suara).

6. CPE : CPE adalah kependekan dari Customer Premises Equipment. Yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai Perangkat yang berada disisi pelanggan. CPE untuk layanan Speedy Broadband Access terdiri dari beberapa komponen.

Ada beberapa tahapan dalam proses line telepon ADSL hingga bisa terhubung ke internet.

3.3.2 Proses penjumperan kabel telepon di MDF.

MDF (Main Distribution Frame) adalah unit terminal berkapasitas besar sebagai tempat terminasi kabel dari sentral dan kabel primer dari tempat awal kabel primer yang menuju ke jaringan. MDF sebagai salah satu unit yang ada di PT. Telkom STO (Sentral Telepon Otomat) mempunyai fungsi-fungsi khusus, yaitu :

1. Tempat penyambungan antara kabel primer dengan kabel sentral. 2. Tempat pengetesan dalam melokalisir gangguan.

3. Tempat melakukan penjumperan kabel telepon.

Penjumperan adalah proses pengalihan line telepon biasa menjadi line telepon yang bisa melakukan pengiriman data digital tingkat tinggi. Untuk proses penjumperan didalam dilakukan dalam sebuah ruangan khusus yang berisi ribuan jalur kabel tembaga telepon, yang tersusun rapi dalam sebuah rak setinggi ± 3M. Jadi proses penjumperan itu dilakukan dengan cara menyambungkan kabel telepon dari terminal “in” hingga DSLAM “out” menuju terminal primer dengan alat khusus yang bernama Kronection. Kronection inilah yang berfungsi menyambungkan kabel telepon yang belum menggunakan teknologi ADSL kedalam jalur lain yang telah dibuat khusus untuk jalur koneksi tingkat tinggi yang telah menggunakan teknologi ADSL.

(30)

1. Jumper Biru Putih

Ialah jumper yang digunakan untuk penjumperan speedy di sisi “in” yaitu mulai dari terminal EQN menuju DSLAM in.

2. Jumper Merah Putih

Ialah jumper yang digunakan untuk penjumperan speedy di sisi “out” yaitu mulai dari DSLAM out menuju terminal primer.

3. Jumper Biru Merah

Ialah jumper yang digunakan untuk penjumperan telepon biasa atau pasang baru pots telepon.

Gambar 3.2 Ruang MDF

Gambar diatas adalah salah satu rak yang berisi ribuan kabel diruang MDF, yang menjadi sentral dalam proses penjumperan kabel telepon.

Pada gambar 3.1 terdapat 2 buah bagian bagian kanan dan kiri yang dinamakan LSA plus. LSA plus ini adalah sejenis alat untuk menyimpan kabel telepon primer. Di LSA plus inilah tepatnya proses penjumperan itu sendiri dilakukan dengan menggabungkan line telepon menuju ke DSLAM.

(31)

telepon terdekat. Perangkat ini merupakan syarat dalam pengimplementasian jaringan Digital Subscriber Line (DSL).

Gambar 3.3 LSA plus dan kabel jumper

Gambar 3.4 DSLAM

(32)

Gambar 3.5 Proses penjumperan di DSLAM

Gambar diatas merupakan proses penjumperan yang dilakukan di DSLAM, dengan langkah yang tidak berbeda jauh dengan proses penjumperan di MDF.

3.3.3 Aktifasi user di TDC

(33)

Gambar 3.6 Tampilan awal program EMBASSY

(34)

Gambar 3.7 Tampilan program EMBASSY

Gambar di atas adalah ilustrasi tampilan program EMBASSY, setelah login maka tampilan program akan seperti diatas. Disinilah semua segala sesuatu yang bersangkutan dengan speedy diatur, mulai dari aktifasi user, pemutusan internet, menaikan bandwitch, menurunkan bandwitch, melihat data pemakaian pengguna (usage), memonitoring pelanggan speedy, serta status pelanggan.

(35)

3.3.4 Proses seting CPE

Gambar 3.8 Konfigurasi CPE

CPE adalah singkatan dari Costumer Premises Equipment. Yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai perangkat yang berada disisi pelanggan. CPE untuk layanan Speedy Broadband Access terdiri dari beberapa komponen perangkat yang harus disediakan oleh pengguna speedy :

1. Komputer, minimal Pentium III (1 GHz). 2. Memory (RAM), minimal sebesar 512 MB. 3. Hard Disk, minimal sebesar 10 GB

4. Modem ADSL yang direkomendasikan oleh Telkom.

5. Saluran telepon yang akan digunakan (bila belum ada atau belum memungkinkan, maka dibutuhkan pasang baru saluran telepon).

Didalam modem ADSL terdiri dari beberapa perangkat. Berikut adalah nama perangkat dan penjelasannya :

1. Modem ADSL

Modem adalah salah satu komponen dari CPE yang berfungsi melakukan modulasi dan demodulasi sinyal informasi dan data.

(36)

RJ45 RJ11

USB DB9

2. Splitter

Splitter adalah komponen dari CPE yang berfungsi memisahkan atau menduplikasi frekuensi yang membawa informasi baik itu voice maupun data.

Voice dibawa oleh frekuensi 0 - 4 KHz akan diarahkan menuju terminal telepon pada sisi ROT dank e sentral telepon local pada sisi COT, sedangkan data dibawa oleh frekuensi 26 KHz – 1,1 MHz akan diarahkan ke modem pada sisi ROT dan ke DSLAM pada sisi ROT.

Terdiri dari 3 port, 1 port RJ11 untuk dihubungkan ke roset, 1 port RJ11 dihubungkan ke telepon dan satu portnya lagi RJ11 yang dihubungkan ke modem

Gambar 3.10 Splitter

3.. Konektor

Konektor adalah komponen dari CPE yang berfungsi sebagai interface antara dua kondisi yang berbeda. Pada umunya terdapat tiga buah konektor yang berada dalam modem ADSL yaitu RJ-45, RJ-11, USB, DB9.

(37)

a. Kabel UTP/RJ-45

Kabel ini digunakan untuk menghubungkan modem dengan komputer melalui port Ethernet.

Jenis UTP berdasarkan tipe koneksi umunya ada 2, yaitu :

a. Cross over type : Biasanya digunakan untuk menghubungkan dua

c. Kabel USB (Universal Serial Bus)

Kabel ini digunakan apabila port Ethernet tidak bisa digunakan, maka bisa menggunakan kabel ini. Menghubungkan modem dengan PC/laptop melalui port USB.

4. Manual Book/CD Installer

CD Installer merupakan paket dari modem sebagai pelengkap yang digunakan untuk menginstalasi driver modem (USB Cable), selain itu berisi tentang petunjuk manual dari modem yang bersangkutan.

(38)

Manual Book adalah petunjuk manual dalam bentuk buku. Pada manual book bisa didapatkan didapatkan informasi mengenai IP address, username dan password untuk masuk ke Configuration manager.

3.3.4.1 Setting modem

Ada beberapa langkah awal dalam penyetingan modem, berikut adalah langkah – langkah dalam penyetingan modem :

1. Periksa kelengkapan modem yang ada. Untuk kelengkapan modem biasanya terdiri dari satu paket, yaitu : modem ADSL, power adaptor, kabel UTP, kabel RJ11, CD installer, splitter, buku manual dan kabel USB

2. Baca buku manual yang tersedia dengan seksama, perhatikan alamat atau IP address ,modem, Username, Password modem, yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya, untuk digunakan saat penyetingan modem saat memanggil modem di web browser.

3. Hubungkan komputer dengan modem ADSL menggunakan kabel UTP yang tersedia dengan memasukan konektor RJ45 pada port Ethernet pada kedua device tersebut.

4. hubungkan roset dengan splitter pada port line menggunakan RJ11, splitter dengan telepon pada port phone dan splitter dengan modem pada port ADSL. 5. Hubungkan kabel power adaptor dari modem ADSL ke kontak listrik,

kemudian tekan tombol power on.

(39)

6. Tunggu beberapa saat, apabila ada pesan “Local Area Connection Is Now Connected” yang muncul pada layar komputer sebelah kanan bawah, hal ini menandakan bahwa komputer dan modem telah terhubung dengan baik.

Gambar 3.14 Komputer Connect

Setelah modem terangkai dan terhubung dengan baik, lalu masuk ke tahap berikutnya, yaitu seting modem standar speedy pada web browser.

Langkah – langkah seting modem :

1. Buka browser internet, kemudian ketikan 192.168.1.1, lalu tekan enter.

Gambar 3.15 Pemanggilan modem

2. Isikan username dan password yang biasanya terletak pada kardus modem atau pada buku manual. Lalu tekan OK.

(40)

Gambar 3.16 Interface Setup

4. Isikan beberapa kolom pada layar, seperti :

a. Isi VPI dan VCI masin – masing dengan angka 8 dan 81 seperti pada gambar 3.15. Ini berlaku untuk daerah Jawa Barat, Sumatera, dan Bali. Karena akan berbeda pada tiap daerah.

b. Kemudian pilih Option PPPoA/PPPoE

c. Lalu isikan Username dan password yang sudah diberikan ISP, dalam hal ini ISP Speedy

d. Tekan Save.

(41)

Gambar 3.17 Status modem

f. Setelah itu status di modem akan menjadi connect, dan siap untuk digunakan.

3.3.5 Seting pada PC

Langkah – langkah seting pada PC :

1. Pilih Start Control Panel Network Connection, atau bisa juga dengan cara Start Run lalu ketikan “ncpa.cpl” OK.

2. Double Click pada “Local Area Network”.

3. Pilih atau klik pada “Properties” kemudian klik tombol “Internet Protocol (TCP/IP)”.

4. Kosongkan IP address dengan dengan klik radio button Obtain an IP address automatically”. Atau bisa diisi sesuai dengan kebutuhan kita.

5. Isikan DNS Telkom :

(42)

Gambar 3.18 Pengaturan IP pada PC

5. kemudian tekan OK.

6. Untuk memastikan koneksi modem dengan PC, dan modem dengan jaringan internet terhubung dengan baik, ketikan perintah :

a. ping 192.168.1.1, untuk koneksi dari PC ke modem. b. ping 222.124.204.34, untuk modem ke jaringan internet.

(43)

Gambar 3.20 hasil ping dari modem ke PC

Perhatikan hasilnya, jika hasilnya seperti gambar diatas maka perangkat sudah bisa terhubung ke internet dengan baik, jika tidak maka periksa kembali rangkaian CPE yang tadi sudah dirangakai apakah sudah benar – benar terangakai dengan baik, atau setingan pada modem ada yang salah. Pastikan lampu LED pada modem ADSL menyala dengan baik, apabila masih kedap – kedip berarti modem masih dalam proses singkronisasi, tunggu sampai lampu menyala stabil. 7. Proses instalasi selesai, modem siap digunakan dan sudah terhubung ke

internet. Cobalah untuk Browsing, seperti www.google.co.id.

(44)

44 4.1 Kesimpulan

Selama kerja praktek di CV. Perkasa Bandung, penulis dapat menyimpulkan mengenai “Analisis Jaringan Internet Telkom Speedy Area Bandung Barat”. Adapun yang dapat penulis simpulkan yaitu :

1. Jarak kabel yang digunakan akan mempengaruhi kualitas akses.

2. Kecepatan yang diperoleh beragam, tergantung dari jarak pengaksesan. Semakin jauh jarak maka kecepatan transfer data modem semakin kecil. 3. Masih sering terjadi gangguan pada jaringan internet, hal ini disebabkan

karena jika jaringan telepon sedang dalam gangguan atau perbaikan maka jaringan internet juga akan terganggu.

4. Kecepatan koneksi lebih stabil karena karena masing – masing pemakai internet speedy dengan ADSL mempunyai jalur tersendiri, sehingga kecepatan tidak terpengaruh oleh pertambahan jumlah pelanggan yang akses bersamaan.

5. Dapat menggunakan line telepon yang ada sehingga dapat mengakses internet tanpa mengganggu line telepon.

4.2 Saran

Beberapa hal berikut penulis harapkan dapat menjadi masukan bagi CV. Perkasa sebagai mitra yang berhubungan langsung dengan PT. TELKOM untuk kemajuannya di masa yang akan datang, antara lain :

(45)

DSLAM bahkan sampai ke pelanggan. Hal ini dimaksudkan agar meminimalisir gangguan pda jaringan internet speedy.

2. Gunakan Firewall dan anti virus pada komputer yang digunakan untuk mengakses internet speedy.

(46)

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk

Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

M. ISMAN ARSYAD

10107008

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(47)

46

(48)

Nama : M. Isman Arsyad Jenis kelamin : Laki-Laki

Tempat, tanggal lahir : Cianjur, 15 Desember 1989 Kewarganegaraan : Indonesia

Status perkawinan : Belum Menikah Tinggi, berat badan : 183 cm, 60 kg

Kesehatan : Baik

Agama : Islam

Alamat lengkap : Jl. RH Apandi Gg. Limus Ds. Sayang Kec. Cianjur Kabupaten Cianjur

Telepon, HP : 082116750319

E-mail : isman_unskill@yahoo.co.id

Pendidikan Formal

1995 – 2001 : SD Negeri Ibu Jenab 1 Cianjur 2001 – 2004 : SMP Negeri 2 Cianjur

2004 – 2007 : SMA Negeri 1 Cilaku-Cianjur

(49)

i

melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, dan atas petunjuk dan Ridho-Nya sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan sebagai hasil Kuliah Kerja Praktek (KKP) tersebut dengan judul “Analisis Jaringan Internet Telkom Speedy Area Bandung Barat Di CV. Perkasa”. Laporan ini disusun berdasarkan pelaksanaan kegiatan KKP yang penulis laksanakan di CV. Perkasa yang berada di Jalan Bengawan No. 59, Kota Bandung, Jawa Barat. Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh jenjang S-1 Program Studi Teknik Informatika pada Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Penulis menyadari bahwa sistematika laporan kerja praktek ini tidak lepas dari kekurangan dan masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan waktu yang diberikan pada penulis selama menjalankan kerja praktek. Kritik dan saran diharapkan dapat menyempurnakan laporan kerja praktek ini. Penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang tak terhingga atas bantuan serta bimbingan dan pengarahan semua pihak dalam menyelesaikan laporan kerja praktek ini, secara khusus penulis ingin menyampaikan terima kasih pada :

1. Allah SWT atas segala rahmat dan keridhoan – Nya.

2. Kedua orang tua yang selalu memberikan dorongan dan motivasi.

3. Dr. Ir.Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika UNIKOM.

5. Bapak Eko Budi Setiawan, selaku dosen wali dan pembimbing, terima kasih yang sebesar - besarnya atas bimbingannya.

6. Bapak Heri Suseno yang sudah memberikan saya kesempatan untuk melaksanakan kerja praktek di perusahaannya.

(50)

ii yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayatnya bagi orang-orang yang telah membantu penulis dengan segala usaha dan upaya dalam menyusun Laporan Kerja Praktek ini.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi para pembaca lainnya.

Bandung, Januari 2011

Gambar

Gambar 2.2 Struktur Organisasi
Gambar 2.3 Topologi bus
Gambar 2.4 Topologi star
Gambar 2.5 Topologi ring/cincin
+7

Referensi

Dokumen terkait

VDSL (Very High Bit rate Digital Subscriber Line) adalah perangkat aktif di jaringan akses pelanggan yang dipergunakan untuk mendukung implementasi layanan

dan data yang diberikan oleh perusahaan.. Dengan demikian penulis tertarik untuk melakukan kerja praktek dan membuat.. laporannya dengan judul ” Pelaksanaan Promosi Internet

Speedy adalah layanan internet ( Internet Service ) berkecepatan tinggi dari PT.TELKOM, berbasis teknologi access Asymmetric Digital Subscriber Line ( ADSL ), yang

Layanan Speedy merupakan layanan akses broadband internet berbasis teknologi ADSL (Assymetric Digital Subscriber Line) dengan memanfaatkan kabel tembaga yang telah digelar

Teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) merupakan teknologi yang menggunakan Jaringan Lokal Akses Tembaga, dimana pada dewasa ini teknologi tersebut dipergunakan

Speedy adalah produk PT.Telkom yang merupakan layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broadbandaccess) menggunakan teknologi Asymetric Digital Subscriber Line

Sedangkan untuk Data Internet, tool yang disediakan tidak banyak, misalkan untuk mengetahui ukuran sinyal ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line) pada tembaga

ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line): teknologi akses, yang memungkinkan terjadinya komunikasi data, voice dan video secara bersamaan, menggunakan media jaringan akses