Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir
PERANCANGAN PROMOSI EVENT FOTOGRAFI
DI FESTIVAL TABOT
DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2010/2011
Oleh :
Panca Putra 51907029 Program Studi
Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrohim
Segala puji bagi ALLAH Swt, yang telah memberikan nikmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah Tugas Akhir Ini. Penulis dapat melalui
hambatan dan rintangan sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan
penulisan Makalah Tugas Akhir yang berjudul “Perancangan Promosi Event
Fotografi Di Festival” .
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Pembimbing Tugas Akhir
yang telah membimbing penulis agar dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon
untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Bandung, 14 Agustus 2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Setiap tempat daerah di Indonesia pasti mempunyai tradisi untuk
memperingati hari atau peristiwa-peristiwa penting dan bersejarah. Dan
diadakannya festival budaya dengan maksud untuk menarik minat
masyarakat agar lebih mengenal dan mengetahui berbagai tradisi
budaya yang ada diseluruh Indonesia .
Bagi sebagian besar masyarakat, Festival Tabot tidak cukup terdengar di
telinga mereka dan untuk itu tujuan Festival Tabot pada dasarnya adalah
aktivitas upacara budaya dan seni sebagai aset kebudayaan provinsi
Bengkulu yang pantas dilestarikan dan dijaga, terutama kesenian
tradisinya juga, tentu saja arahnya untuk menarik hati wisatawan
mancanegara dan lokal agar datang ke daerah Bengkulu. Bengkulu
merupakan salah satu provinsi yang berada di pulau Sumatra bagian
barat.
Festival Tabot merupakan salah satu bentuk “Upacara Tradisional” yang
sampai saat ini selalu diperingati setiap 1-10 Muharram yang merupakan
kegiatan menyambut dan memeriahkan Tahun Baru Islam. Tidak ada
catatan tertulis sejak kapan Tabot mulai dikenal di Bengkulu. Namun,
penganut Syi’ah ini dibawa oleh tukang yang membangun Benteng
Malborough (1718-1719) di Bengkulu.
Festival Tabot merupakan tradisi upacara ritual dari budaya Tabot di
Bengkulu yang telah berkembang seperti berbagai tradisi yang telah
berlangsung di seluruh Nusantara. Pada perayaan Tabot tersebut
dilaksanakan dengan berbagai macam pameran dan lomba ikan-ikan,
telong-telong serta kesenian lainnya yang diikuti oleh
kelompok-kelompok kesenian yang berada di Provinsi Bengkulu.
Bervariasinya perayaan yang ditawarkan di upacara Tabot, menjadikan
acara Festival Tabot sebagai objek wisata budaya daerah untuk
dikunjungi dan dilihat oleh seluruh masyarakat dan wisatawan yang
menjadi kebanggan Bengkulu, untuk mengetahui antusias dari penduduk
lokal maupun mancanegara diperlukan strategi perkembangan
promosinya. Oleh karena itu, Provinsi Bengkulu harus dapat memberikan
keunggulan perayaan festival Tabot dan manfaat Tabot yang dapat
diberikan dari festival itu sendiri. Dengan demikian dapat mempengaruhi
persepsi masyarakat melalui apa yang mereka rasakan, sehingga
masyarakat akan menilai dan merasakan perayaan mana yang paling
berkesan dan pada akhirnya diharapkan masyarakat berminat terus
3 1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka dapat di
identifikasikan permasalahan sebagai berikut:
- Perlunya sebuah media yang bisa memberikan atau mendukung
promosi Festival Tabot di Bengkulu.
- Kurang dikenalnya Festival Tabot di kalangan masyarakat Indonesia.
- Festival Tabot sesuatu acara yang sangat menarik untuk disaksikan,
karena memiliki unsur-unsur budaya, seperti: seni ukir, ragam hias,
seni arsitektur, seni musik dan seni tari.
- Wisatawan domestik kurang mengetahui lebih dalam tentang Festival
Tabot di Bengkulu.
1.3. Fokus Masalah
Berdasarkan kumpulan masalah dalam identifikasi di atas, bahwa
masyarakat dan wisatawan lokal kurang mengetahui keindahan dan
kemeriahan serta eksistensi Festival Tabot sebagai pertunjukan seni dan
budaya asli dari Bengkulu.
1.4. Tujuan dan Manfaat Perancangan
Perancangan promosi ini bertujuan untuk lebih menarik minat wisatawan
Festival Tabot yang ada di Provinsi Bengkulu ke wisatawan, yang
manfaatnya :
• Meningkatkan daya tarik masyarakat dan wisatawan lokal di acara
Festival Tabot di Provinsi Bengkulu
• Memupuk masyarakat dan wisatawan lokal dengan rasa kecintaan
terhadap kebudayaan bangsa.
• Wisatawan domestik lebih mengenal unsur-unsur seni dan budaya
BAB II
PERANCANGAN PROMOSI FESTIVAL TABOT DI BENGKULU
2.1. Promosi
Promosi dibuat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan pada bidang
tertentu oleh produk atau jasa yang di tawarkan, dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan, keinginan dan pemahaman konsumen. Serta
untuk menawarkan manfaat yang lebih banyak, yaitu keunggulan
dibanding yang lain.
2.1.1 Definisi Promosi
Didalam segi definisi promosi merupakan aktifitas yang
ditunjukan untuk memberitahukan, membujuk atau
mempengaruhi konsumen untuk tetap menggunakan produk
atau jasa yang di hasilkan untuk meningkatkan angka penjualan
(College, 2008, h.35). Promosi umumnya merupakan bagian dari
strategi jangka panjang, dapat mempengaruhi perilaku, serta
mengubah setiap bagian dari bauran pemasaran.
Promosi di lakukan untuk mencapai tujuan promosi yang spesifik
yang biasanya menjadi bagian dari kampanye untuk mencapai
tujuan pemasaran. Promosi tersebut dilakukan dengan mengacu
yang paling efektif untuk menyelesaikan tugas. Agar efektif,
promosi harus menawarkan manfaat nyata dan bisa menghemat
biaya.
2.1.2 Tujuan Promosi
Tujuan promosi adalah untuk menarik dan mempengaruhi
konsumen untuk mencoba atau membeli produk yang
dipamerkan dan menjadikan konsumen sebagai pelanggan
tetap.
Ada 5 tujuan utama promosi yaitu:
1. Menciptakan Ketertarikan
Promosi yang mempengaruhi nilai dari suatu produk yang
berhubungan dengan gaya (style) atau hasil penemuan topik
pembicaraan di masyarakat seperti menghubungkan dengan
selebriti atau kegiatan sosial.
2. Menciptakan Kesadaran
Promosi yang dilakukan tidak begitu sering dan biasanya
hanya menjaga ketertarikan produk itu saja.
3. Meningkatkan Perhatian
Promosi dengan melakukan perang harga di pihak konsumen
yang membawa pada keuntungan dari perusahaan tersebut.
3
Biasanya suatu produk hanya memakai satu kegunaan dari
bermacam kegunaan. Terkadang perusahaan harus
memperluas kegunaan awal karena produk tersebut telah
hilang. Seperti menghubungkan secara fisik antara produk
dengan sesuatu yang sudah ada dalam wilayah kegunaan
5. Meningkatkan Tindakan
Meningkatkan hasil penjualan produk untuk menandakan
keberhasilan atau tidak dalam melakukan promosi.
2.1.3. Bauran Promosi (Promotional Mix)
Bauran promosi merupakan gabungan dari berbagai jenis
promosi yang ada untuk suatu produk yang sama agar hasil dari
kegiatan promo yang dilakukan dapat memberikan hasil yang
maksimal. Sebelum melakukan prmosi sebaiknya dilakukan
perencanaan matang yang mencakup bauran promosi sebagai
berikut:
Iklan seperti iklan koran, majalah, radio, katalog, poster, dan
lain-lain.
Publisitas positif maksimal dari pihak-pihak luar.
Promosi dari mulut ke mulut dengan memaksimalkan hal-hal
positif.
Promosi penjualan dengan ikut pameran, membagikan
Public relation / PR yang mengupayakan produk diterima
masyarakat.
Personal selling / penjualan personil yang dilakukan tatap
muka langsung.
2.1.4. Jenis-jenis dan sifat Promosi
Promosi itu ada dua hal dilihat dari Media yang digunakan, yaitu :
1. Above The Line (ATL) iklan TV, Radio, Koran, Billboard atau
Product promotion (promosi Above the Line (ATL) iklan TV,
Radio, Koran, Billboard): biasanya pada kondisi ini bentuknya
adalah mempromosikan jenis produk baru yang ditawarkan ke
konsumen. Contohnya adalah iklan-iklan koran, radio atau TV
yang menyebutkan langsung jenis atau nama produk yang
dijual, merek dan kelebihannya. Iklan ini merupakan iklan
umum yang paling sering dilihat sehari-hari.
2. Below The Line (BTL) pameran, event, dsb.
Event : suatu bentuk peristiwa dan bukan kejadian, karena
secara sengaja diadakan atau diselenggarakan untuk suatu
tujuan tertentu. Erat hubungannya dengan kegiatan manusia
sebagai makhluk sosial serta interaksi sosial dalam komunikasi
transaksi. Contoh event: Festival, Ceremony, Competition,
5
2.1.5. Promosi dan Event
Suatu tatanan penyelenggaraan program / peristiwa yang
bertujuan melakukan promosi dan telah diprogramkan atau
dilakukan perencanaan serta evaluasi yang terperinci. ( Damas
B.Mulyono, 2005, h.40 ).
2.2. Propinsi Bengkulu
Propinsi Bengkulu dibentuk pada tahun 1968 dengan ibu kota
Bengkulu. Bengkulu menjadi tempat pengasingan Presiden Sukarno,
presiden pertama Indonesia, pada waktu zaman penjajahan Belanda.
Pada umumnya masyarakat di Provinsi Bengkulu 95 % lebih menganut
agama Islam. Upacara adat, banyak dilakukan masyarakat di Provinsi
Bengkulu seperti sunatan rasul, upacara adat perkawinan, upacara
mencukur rambut anak yang baru lahir.
Secara geografis, Provinsi Bengkulu terletak di pantai Barat Pulau
Sumatra yang dari sisi geografisnya sekitar 46,54% atau 920.964 ha.
Kawasan tersebut merupakan sumber wisata alam (ekowisata) yang
melimpah dengan keunikan flora dan fauna. Letaknya di sebelah Barat
pegunungan Bukit Barisan. Kawasan hutan ini masih dihuni berbagai
tumbuhnya bunga terbesar di dunia, Rafflesia Arnoldi. Wilayahnya
memanjang dari perbatasan dengan Provinsi Sumatra Barat sampai ke
Provinsi Lampung berjarak sekitar 567 kilometer persegi dan
berbatasan langsung dengan Samudra Hindia dengan garis pantai
sepanjang 525 km.
Kota Bengkulu dibangun oleh Inggris pada tahun 1685 dan disebut
dengan nama Bencoolen. Pada tahun 1825 kota Bengkulu diambil alih
oleh Belanda hingga kedatangan Jepang pada tahun 1942.
Dikarenakan Bengkulu merupakan kota kolonial, perdagangan dan
interaksi dengan bangsa asing sudah dilakukan ratusan tahun yang
lalu. Letak kota Bengkulu berada di pinggir laut, tetapi sebagian besar
bangunan penting di kota ini terletak agak jauh dari pantai kecuali
kawasan Benteng Marlborough.
2.3. Tabot di Propinsi Bengkulu
Sejak abad ke-14 dalam rangka memperingati gugurnya Amir Hussain,
cucu Nabi Muhammad SAW, di Padang Karbala (Irak) pada tanggal 1
sampai dengan 10 Muharram H (Kalender Arab) setiap tahun di kota
Bengkulu dilaksanakan Festival Tabot. Masyarakat kota Bengkulu
percaya bahwa apabila perayaan ini tidak mereka selenggarakan maka
akan terjadi musibah atau bencana. Oleh karenanya, perayaan Tabot ini
7
Sejak tahun 1990 Pesta Budaya Tabot ditingkatkan menjadi Festival
Wisata di Propinsi Bengkulu, yang diberi nama Festival Tabot. Dalam
Festival Tabot, perayaan yang semula hanya berisikan upacara-upacara
ritual diperkaya dengan berbagai atraksi tambahan yang mampu
memberi hiburan kepada masyarakat dan wisatawan. Selama 10 hari
pelaksanaan Festival Tabot, masyarakat dan wisatawan dapat
menyaksikan rangkaian upacara ritual Tabot dan menikmati berbagai
pegelaran seni-budaya serta lomba-lomba kreasi seni tradisional
Bengkulu, seperti: lomba Ikan-Ikan, lomba Telong-Telong (mungkin
berasal dari kata Tengloleng atau Lampion dalam bahasa Cina, lomba
Dol, lomba tari, Lomba Barong Landong (mirip Ondel-Ondel Betawi) dan
sebagainya.
2.4. Asal Mula Festival Budaya Tabot
Tabot berasal dari kata At-Tabut yang secara harfiah memiliki arti kotak
atau peti. At-Tabut sudah ada sejak zaman Nabi Musa dan Harun, pada
waktu itu At-Tabut dibawa turun ke bumi oleh malaikat. Menurut
kepercayaan Bani Israel, At-Tabut ini adalah sebuah peti atau kotak
tempat menyimpan jenazah pemimpin mereka. Ada keyakinan bahwa
At-Tabut harus tetap berada di tangan mereka karena hal ini akan
mendatangkan kebaikan. Sebaliknya musibah akan datang apabila
At-Tabut dalam bentuk yang lain muncul pada waktu terjadi perang
antara Amir Hussain (cucu Nabi Muhammad SAW) melawan kaum
Khawarij di Padang Karbala (Irak). Dalam pertempuran di Karbala Amir
Hussain dan pengikutnya mengalami kekalahan karena jumlah yang
tidak seimbang. Amir Hussain sendiri gugur dengan tangan dan kepala
yang terpisah dari badan. Ketika tubuh Amir Hussain yang sudah tidak
berkepala dan bertangan itu diketemukan kembali oleh para
pengikutnya, maka turunlah bangunan aneh yang sangat indah dan
mengangkat tubuh Amir Hussain. Para pengikut Amir Hussain yang
sangat menyayangi pemimpin mereka ikut bergelantungan pada
bangunan indah yang terbang itu, dan pada saat itu terdengar suara
yang berkata : “Kalau kamu sayang kepada Hussain, buatlah bangunan
berbentuk indah ini setiap sepuluh hari dalam bulan Muharram guna
mengenang para syuhada yang gugur di Padang Karbala”. Bangunan
indah yang membawa jenazah Hussain itu kemudian disebut Tabut
(Tabot dalam dialek bahasa Bengkulu). Sejak saat itu perayaan Tabut
dilaksanakan setiap tahun selama 10 hari dalam bulan Muharram oleh
para pengikut Imam Hussain.
Upacara Ritual Tabot sampai di Bengkulu dibawa oleh para penyebar
agama Islam dari Punjab. Para penyebar agama Islam dari Punjab
yang datang ke Bengkulu pada waktu itu adalah para pelaut ulung di
bawah pimpinan Imam Maulana Irsyad. Rombongan Imam Maulana
9
terdapat: Imam Sobari, Imam Bahar, Imam Suandari dan Imam
Syahbuddin. Mereka tiba di Bengkulu pada tahun 1336 Masehi
(756/757 Hijriah). Setibanya di Bengkulu kaum Syiah penyayang Amir
Hussain ini langsung melaksanakan rangkaian Upacara Ritual Tabot
yang diselenggarakan selama 10 hari, yakni dari akhir bulan Dzulhijjah
756 H sampai dengan tanggal 10 Muharram 757 H. Nama Imam
Maulana Irsyad dan kawan-kawan ini kurang dikenal dalam sejarah, hal
ini mungkin mereka pada waktu itu belum menetap secara tetap di
Bengkulu. Nama yang lebih dikenal dalam sejarah Tabot di Bengkulu
adalah Syekh Burhanuddin (Imam Senggolo). Syekh Burhanuddin
hidup di Bengkulu pada masa Inggeris sudah masuk ke Bengkulu, yakni
antara tahun 1685 sampai dengan 1825.
2.5. Festival
Harapandi (2009, h.34) menyimpulkan bahwa festival is an event, a
social phenomenon, encountered in vitually all human cultures (Festival
adalah suatu peristiwa atau kejadian penting, suatu fenomena sosial
yang pada hakekatnya di jumpai dalam semua kebudayaan manusia).
Menurut W.J.S Poerwardaminta festival dapat diartikan dalam dua
pengertian yaitu :
1. Hari atau pecan gembira dalam rangka memperingati peristiwa
penting dan bersejarah, pesta rakyat.
2. Perlombaan, dapat di ketahui atau di simpulkan sifat dasar dari
juga pesta rakyat yang pada umumnya di tentukan oleh sesuatu
yang mempunyai nilai kebudayaan.
2.6. Tradisi
Tradisi adalah suatu kebiasaan yang teraplikasikan secara
terus-menerus dengan berbagai simbol dan aturan yang berlaku pada sebuah
komunitas (Dahri, 2009, h.45). Awal-mula dari tradisi adalah ritual-ritual
individu kemudian disepakati oleh beberapa kalangan dan akhirnya
diaplikasikan secara bersama-sama dan bahkan tidak jarang
tradisi-tradisi itu berakhir menjadi sebuah ajaran yang jika di tinggalkan akan
mendatangkan bahaya. Di masyarakat Bengkulu teraplikasikan
diantaranya adalah tradisi Festival Tabot.
2.7. Maksud dan Tujuan Festival Tabot di Bengkulu
Maksud dan tujuan penyelenggaraan Festival Tabot antara lain adalah
untuk memperingati wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW yakni Husein
bin Abi Thalib yang terbunuh di Padang Karbela, Irak oleh Yazid bin
Muawiyyah. Dan termasuk dalam program pemerintah dibidang
pembinaan dan pengembangan kebudayaan daerah khususnya daerah
11
2.8. Dokumentasi Visual Tabot
Gambar 2.1 Foto Festival Tabot Sumber Pribadi
2.9. Hasil Observasi Festival Tabot di Kota Bengkulu
Tahapan Upacara Ritual Tabot (Festival Tabot)
Upacara Tabot memiliki sembilan tahapan, yang semuanya
dilaksanakan dari tanggal 1—10 Muharam :
Tahapan pertama, adalah Mengambik Tanah (mengambil
tanah). Tanah yang diambil pada tahapan ini haruslah berasal
dari tempat keramat yang mengandung unsur-unsur magis,
seperti di Keramat Tapak Padri yang terletak di dekat Benteng
Marlborough dan Keramat Anggut, yang berada di pemakaman
umum Pasar Tebek. Mengambik Tanah akan dilakukan pada 1
Muharam, pukul 22.00 WIB. Tanah ini nantinya akan dibungkus
dengan kain kafan putih dan dibentuk seperti boneka manusia.
Tahapan kedua adalah Duduk Penja (mencuci jari-jari). Penja
adalah benda yang terbuat dari kuningan, perak, atau tembaga
yang berbentuk telapak tangan manusia, lengkap dengan
jari-jarinya. Penja yang dianggap sebagai benda keramat yang
mengandung unsur magis, harus dicuci dengan air limau setiap
tahunnya. Duduk Penja dilaksanakan pada tanggal 5 Muharam
pukul 16.00 WIB.
Tahap ketiga adalah Meradai (mengumpulkan dana) yang
dilakukan oleh Jola (orang yang bertugas mengambil dana
anak-13
anak berusia 10—12 tahun). Acara Meradai diadakan pada
tanggal 6 Muharam, antara pukul 07.00—17.00 WIB.
Tahap keempat adalah Manjara (6—7 Muharam), merupakan
acara berkunjung atau mendatangi kelompok lain untuk beruji
atau bertanding dol (alat musik sejenis beduk, yang terbuat dari
kayu dengan lubang di tengahnya, serta ditutupi kulit lembu).
Salah satu keistimewaan dari tahap Menjara ini adalah perang
yang dilakukan oleh dua kelompok, yakni Tabot Bangsal dan
Tabot Barkas. Namun, perang yang dilakukan dalam festival
ini, bukanlah perang yang berbahaya. Karena pada acara ini,
perang antara dua kelompok tersebut disimbolkan dengan
pertandingan dol. Pada malam pertama Menjara, salah satu
kelompok Tabot akan menghampiri kelompok lainnya. Dalam
perjalanan, kelompok ini akan memukulkan dol untuk menarik
massa dari setiap kampung yang dilewati, sehingga jumlahnya
terus bertambah. Ketika kedua kelompok bertemu, maka
dimulailah adu dol. Kedua kelompok langsung beradu memukul
dol sekuat-kuatnya. Konon, dulunya mengadu dol ini dilakukan
hingga ada yang pecah.
Usai mengadu dol, kelompok yang datang, mengunjungi gerga
tua (bangunan yang menjadi simbol benteng pertahanan
pada saat menggalang massa akan melakukan soja, atau
bersambut dengan jari-jari kelompok Tabot lainnya. Hal ini
menandakan ritual menjara hari pertama berakhir.
Keesokannya ritual Menjara kembali dilakukan. Kali ini,
kelompok yang sebelumnya dikunjungi, balas mengunjungi
kelompok lainnya. Rombongan berjalan kaki ke gerga tua untuk
mengambil jari-jari dan menjemput massa dari
kampung-kampung yang dilewati. Sampai di tempat tujuan, perang
kembali dimulai. Kedua kelompok berperang, beradu memukul
dol.
Tahap kelima adalah Arak Penja, di mana penja diletakkan di
dalam Tabot dan diarak di jalan-jalan utama Kota Bengkulu.
Tahap keenam merupakan acara mengarak penja yang
ditambah dengan serban (sorban) putih dan diletakkan pada
Tabot kecil.
Tahap ketujuh adalah Gam (tenang/berkabung), merupakan
tahapan dalam upacara Tabot yang wajib ditaati. Tahap Gam
merupakan saat di mana tidak diperbolehkan mengadakan
kegiatan apapun. Gam berasal dari kata „ghum„ yang berarti
tertutup atau terhalang, diadakan setiap tanggal 9 Muharam
15
kegiatan yang berkaitan dengan upacara Tabot tidak boleh
dilakukan.
Tahap kedelapan dilakukan pada tanggal 9 Muharam juga,
sekitar pukul 19.00 WIB, yang disebut dengan Arak Gendang.
Tahap ini dimulai dengan pelepasan Tabot Besanding di gerga
masing-masing. Usai pelepasan, tiap-tiap Tabot berarak dari
gerganya masing-masing, menempuh rute yang telah
ditentukan sebelumnya. Seluruh grup ini akan bertemu dan
membentuk arak-arakan besar (pawai akbar). Acara ini turut
diramaikan dengan kehadiran grup-grup penghibur dan
masyarakat pendukung grup Tabot.
Tahap terakhir dari keseluruhan rangkaian upacara Tabot
disebut dengan Tabot Tebuang yang diadakan pada tanggal 10
Muharam. Seluruh Tabot berkumpul dan dibariskan di Tapak
Paderi pada pukul 09.00 WIB. Tak ketinggalan grup hiburan
juga telah berkumpul untuk menghibur peserta upacara Tabot
dan para pengunjung. Sekitar pukul 11.00 WIB, semua grup
Tabot berarak menuju Padang Jati dan berakhir di kompleks
pemakaman umum Karabela. Tempat ini dijadikan lokasi Tabot
Tebuang, karena di sinilah tempat dimakamkannya Syekh
Arak-arakan Tabot Pada pukul 12.30 WIB ritual Tabot Tebuang
dimulai. Untuk perayaan Tabot, acara terakhir ini dianggap
memiliki nilai magis, sehingga harus dipimpin oleh Dukun Tabot
tertua. Di akhir acara, bangunan tabot dibuang ke rawa-rawa
yang berdampingan dengan kompleks makam tersebut.
Dibuangnya Tabot ini, menandakan selesainya seluruh
rangkaian upacara tersebut.
2.9.2. Tempat, Akses, Akomodasi dan Fasilitas Lainnya Ritual
Tabot (Festival Tabot)
Tempat: Rangkaian Festival Tabot dilakukan di Tapak Paderi,
Anggut, Lapangan Merdeka, Padang jati, Komplek
pemakaman umum Karabela. Kota Bengkulu, Provinsi
Bengkulu, Indonesia. Akses: Tapak Paderi, yang digunakan
sebagai pusat upacara Tabot, terletak sekitar 15 km dari
Bandara Fatmawati. Dari sini, pengunjung dapat menyewa
mobil yang banyak ditawarkan di sekitar bandara (penduduk
setempat menyebutnya sebagai taksi) dan membayar sekitar
Rp 75.000,00 sampai ke Tapak Paderi. Perjalanan dengan
menggunakan mobil ini, akan memakan waktu sekitar 40
menit.
Akomodasi dan Fasilitas lainnya: Lokasi Tapak Paderi yang
17
mendapatkan penginapan, rumah makan dan restoran, toko
suvenir, serta tempat ibadah.
2.9.3. Pihak-pihak yang terlibat langsung dalam tradisi Tabot
Adapun pihak-pihak yang terlibat langsung dapat di bagi
menjadi 2 kelompok yaitu:
1. Pihak-pihak yang terlibat langsung dalam acara pokok :
Keturunan keluarga Tabot dan masyarakat yang
ikut membantu
Tukang kayu, terlibat dalam pembuatan kerangka
Tabot
Seniman terlibat mendesain pembuatan Tabot
Ibu-ibu terlibat dalam memasak makanan khas
2. Pihak-pihak yang terlibat langsung pada acara hiburan :
Pemerintah daerah kota Bengkulu
Pemain musik melayu
Penari
Penari gerobak peralatan kelompok Tabot dan
hiburan
2.9.4. Persiapan dan Perlengkapan Upacara Tabot (Festival
Tabot)
Adapun persiapan dan perlengkapan yang dilakukan:
Kenduri dan sesajen.
Perlengkapan musik Tabot.
Kelengkapan lainnya.
2.10. Sampel Penelitian dan survey
Berdasarkan Kesepakatan Masyarakat Rakyat tanggal 7 Juni 2005,
dikuatkan oleh Perda No. 5 Festival Tabot adalah sebuah tradisi
perayaan budaya yang dilaksanakan pada setiap tahun.
Pada perkembangan selanjutnya dikuatkan dengan Surat Keputusan
Presiden RI tanggal 14 November 1956. Pada tanggal 31 Desember
2005 dan diundangkan dalam Lembaran Daerah No. 5 Festival Tabot
adalah sebuah Tradisi perayaan yang dilaksanakan pada setiap
tanggal 1 - 10 Muharam tahun Hijriyah (tahun dalam Islam).
2.11. Analisis
Analisis yang di gunakan dalam penganalisa masalah sebagai acuan
promosi Festival Tabot di kota Bengkulu adalah menggunakan analisis
kompetitior, analisis 5W + 1H dan analisi SWOT.
19
Tabel 2.1. Tabel Kompetitor Sumber Pribadi 2.11.2. Analisis 5W + 1H
What :
Di dalam promosi event foto kontes di Festival Tabot,
bertujuan untuk menyampaikan informasi mengenai hal-hal
tentang Tabot dan memperlihatkan serta memperkenalkan
citra Festival Tabot yang mempunyai banyak unsur-unsur
budaya dengan keindahan dan kemeriahannya, agar dapat
dikenal lebih luas di kalangan masyarakat Indonesia.
When :
Promo event foto kontes di adakan dengan Festival Tabot
yang akan di laksanakan selama 10 dan 7 hari setelah event
foto di Festival Tabot akan di adakan pameran dari hasil event
foto di Festival Tabot.
Disitus jaringan sosial dan situs web fotografi serta situs forum
fotografi
Who :
masyarakat lokal Indonesia, pencinta fotografi dan fotografer.
Why :
Agar target audience yang akan dicapai dapat mengetahui
lebih cepat mengenai informasi promosi event foto kontes di
Festival Tabot.
How :
Memberikan informasi mengenai event dan memperlihatkan
Festival Tabot yang mempunyai banyak unsur-unsur budaya
dengan keindahan dan kemeriahan.
2.11.3. Analisis SWOT
Strenght
Festival Tabot sudah menjadi kalender wisata setiap
tahunnya
Memiliki rangkaian pergelaran seni budaya serta lomba
kreasi seni tradisional selama 10 hari
Memiliki banyak nilai-nilai unsur budaya seperti : seni
ukir, ragam hias, seni arsitektur, seni musik, seni tarian,
dll.
Weakness
21
Belum gencar dalam berpromosi, terutama event di
Festival Tabot
Masih identik dengan promosi kecil dan belum pernah
membuat big promo.
Event promo msih sederhana dan media promosinya
kurang menarik.
Opportunity
Dapat dijadikan sebagai aset serta daya tarik pariwisata
Provinsi Bengkulu
Lebih mengemas dengan nilai jual seni dan budaya
untuk mengenalkan budaya Bengkulu ke tingkat
Nasional
Bisa menjadi objek pariwisata yang bernilai tinggi
Threat
Pengembangan nilai kesejarahan kurang menyebar
luas
Kurangnya respon masyarakat Indonesia terhadap
Festival budaya Indonesia yang ada di Bengkulu
Semakin kurangnya wisatawan yang datang
Akan semakin hilangnya festival budaya Indonesia,
khususnya Festival Tabot di Bengkulu.
Target sasaran dari perancangan media promosi yaitu: Setelah
melakukan wawancara kepada beberapa orang penyuka fotografi dari
forum dan web fotografi di internet, dapat mengetahui dengan dua
kriteria:
Primer : penyuka fotografi, usia 17 tahun keatas, kalangan
menengah keatas.
Gender : pria dan wanita
Sekunder : masyarakat lokal Indonesia.
Segmenting :
Segmentasi sasaran yang di pilih pada promo festival tabot melalui
event fotografi dibagi atas tiga klasifikasi :
1. Demografis :
Di tunjukan pada penyuka fotografi usia 17 tahun keatas.
Gender : Pria dan Wanita
Status Ekonomi : kelas kalangan menengah ke atas
Pendidikan : SMA sampai dengan S1 ke atas
Pekerjaan : Mapan,dengan penghasilan di atas UMR
2. Geografis :
Secara nasional seluruh kota besar di Indonesia dan secara
Regional di Provinsi Bengkulu.
23
Mudah bersosialisasi, jalan-jalan, traveling, adventure,
backpacker, menyukai hal baru, wawasan luas, fleksibel, tidak
BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
3.1. Pendekatan Komunikasi
Untuk mempermudah pencapaian promo mengenai Festival Tabot pada
target audience, maka strategi komunikasi yang digunakan adalah
persuasi dengan event fotografi kontes. Promosi ini akan berisikan
materi-materi yang mengandung pesan untuk mengajak dan
menginformasikan pada target audience ikut berpartisipasi didalam
kemeriahan Festival Tabot.
3.1.1 Strategi Komunikasi
Dalam promosi event foto kontes di Festival Tabot ini, strategi
komunikasinya adalah dengan mengundang target audience
terdorong datang pada saat Festival Tabot berlangsung. Untuk
strategi komunikasi ada tahapan yang harus dilakukan yaitu:
Strategi persuasi di event foto kontes melalui Festival Tabot target
audience diberikan suatu penghargaan yang pantas dan sesuai.
Hal ini dilakukan agar target audience ikut partisipasi dalam
2
3.1.2. Tujuan Komunikasi
Pesan utama yang akan disampaikan dalam perancangan
promosi Festival Tabot di kota Bengkulu ini adalah pesan yang
memberikan kesan menujukan apa yang yang ada pada acara
Festival Tabot itu sendiri. Serta bersifat mengajak wisatawan agar
mengikuti dan menyaksikan Festival Tabot dan wisata-wisata
yang ada di kota Bengkulu.
3.1.3. Pesan Utama
Pesan utama yang disampaikan dalam promosi event foto kontes
di Festival Tabot menginformasikan mengenai hal keindahan dan
kemeriahan Festival Tabot yang bersifat mengajak target
audience ikut berpartisipasi di acara Festival Tabot.
3.1.4. Materi Pesan
Dengan promosi event foto kontes menginformasikan dan
memberikan pengenalan kepada target audience di Festival
Tabot memiliki keindahan yang banyak mengandung unsur-unsur
budaya dan kemeriahan yang menarik dengan bentuk Festival
Tabot, sehingga dapat mengajak berpartisipasi di Festival Tabot.
dalam perancangan promosi ini terdapat dua unsur pesan yang
- Unsur visual, berupa gambar, logo dan elemen visual yang
sesuai dengan tujuan dari promosi.
- Unsur teks yang digunakan atau pesan tertulis, yaitu pesan
yang tersirat secara tulisan yang mendukung visualisasi
yang disajikan.
Dalam penjelasan diatas, maksudnya bagaimana agar pesan
yang disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh baik pesan
yang terdapat pada visual ataupun yang tertulis dalam
media-media promosi.
3.2. Tujuan Promosi Festival Tabot
Tujuan promosi ini adalah untuk mengenalkan Festival Tabot kepada
Masyarakat dan Wisatawan Domestik Indonesia khususnya. Dalam
rangka promosi dan informasi tentang Festival Tabot, maka akan
dibuat media-media visual untuk pemahaman dan pengenalan lebih
mudah terhadap Festival Tabot.
3.3. Strategi Kreatif
3.3.1. How to Say
Untuk menarik minat para wisatawan adalah dengan cara
memberikan tema dan indentitas event yang dapat menggugah
hati, melalui media perancangan dengan mengutamakan tampilan
visual yang memiliki kesan unik, tradisional, unsur-unsur budaya
4
Agar dapat efektif dalam perancangan promosi membutuhkan
pertimbangan antar lain:
1. Aspek Fungsional
Pada tingkat perancangan sebaiknya berkaitan dengan fungsi
yang ditampilkan. Lebih mengedepankan fungsi dibandingkan
dengan unsur estetisnya.
2. Aspek Komunikatif
Berkaitan dengan materi penyampaian pesan hingga mudah
dipahami oleh pengguna, dan bersifat singkat, jelas dan tegas
tapi tidak menggurui.
3. Aspek Faktor Keterbatasan Penglihatan Manusia
Jarak pandang dan pengaruh dari intensitas cahaya serta
bentuk visual sangat berpengaruh terhadap perancangan.
Sehingga dalam perancangan nanti dibuat sejelas mungkin
dan mudah ditangkap mata.
3.3.2. Pendekatan Kreatif.
Pendekatan kreatif yang dipilih pada perancangan promosi ini
adalah dengan mengambil dan mengumpulkan sisi yang menarik
dari acara Festival Tabot dan objek-objek wisata yang ada di
Provinsi Bengkulu dengan teknik fotografi.
Pendekatan kreatif yang digunakan dalam mempromosikan
visual. Sehingga dalam perancangan promosi Festival Tabot
melalui beberapa proses, yaitu:
1. Perancangan Tagline Visual
Konsep pendekatan kreatif dalam pembuatan tagline visual
dimulai dari pembuatan beberapa original statement
positioning sehingga mendapatkan tujuh original statement,
kemudian memilih salah satu original statement positioning
untuk dijadikan keyword dengan pertimbangan dari kelebihan
dan keunikan (U.S.P) dan diferensiasi.
2. Pencarian Gagasan Visual
Pencarian dalam gagasan visual berawal dari pemahaman
tagline visual dan pesan yang ingin disampaikan kepada
target khalayak. Berawal dari kata “Be Captured by the
Moment” maka gagasan visualnya sebagai berikut :
Media penyampaian isi pesan dibuat semenarik
mungkin dengan pertimbangan data diatas sehingga
dapat menghadirkan bentuk visual yang dapat
menginformasikan acara Festival Tabot di Bengkulu.
Visualisasi menggunakan teknik fotografi dan vektor
untuk menghadirkan daya tarik dari objek yang
6
Warna-warna yang digunakan pada visual, dikaitkan
dengan psikologi terhadap warna pada target
audience.
Visualisasi dibuat untuk dapat mewakili atau
menjembatani antar maksud isi pesan dengan tujuan
promosi.
Dalam pendekatan yang akan disampaikan dalam promosi Festival
Tabot di Bengkulu mengkaji berdasarkan:
a. Usia
Usia yang di targetkan adalah 17 tahun keatas.
b. Jenis Kelamin
Semua orang baik pria maupun wanita dapat mengunjungi
Festival Tabot.
c. Pendidikan
Tingkat pendidikan adalah semua tingkat pendidikan.
d. Budaya
Secara nasional seluruh kota besar di Indonesia dan secara
Regional di Provinsi Bengkulu.
e. Ekonomi Status
3.3.3. Rasionalisasi Visual
Visualisasi dari perancangan promosi ini adalah memberi kesan
festival budaya, modern namun tetap mencirikan tradisional
Festival Tabot. Untuk menampilkan warna tersebut maka warna
yang dipilih disesuaikan dengan kesan acara Festival Tabot.
Untuk meyakinkan target audience agar menimbulkan rasa
ketertarikan akan melihat acara Festival Tabot. Dalam media
promosi ini mengambil objek unsur-unsur budaya yang ada di
Festival Tabot, dengan teknik fotografi. Objek yang ada dan
menonjolkan sisi menarik dari objek Festival Tabot akan dipilih
sehingga nantinya dapat menjadi sesuatu yang menarik dan
akhirnya dapat menarik target audience untuk berkunjung ke
Provinsi Bengkulu. Untuk pemilihan jenis huruf, jenis huruf yang
dipilih adalah jenis huruf yang disesuaikan dengan karakter
segmentasi yang menggambarkan kesan lebih simple, sederhana
dan modern.
3.4. Strategi media
Media merupakan alat bantu atau sarana yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak sasaran
dengan perencanaan yang sistematik dan berharap mendapatkan
tanggapan atau respon dari penerima pesan pada perancangan
8
Dalam kaitannya dengan promosi wisata budayaan daerah, media
mempunyai peranan yang sangat penting dalam menyampaikan
informasi kepada khalayak dalam jangkauan yang luas dan
banyak. Media dapat membuat seseorang melihat dan mengetahui
tempat-tempat yang memiliki wisata budaya daerah yang belum
pernah dilihat dan ditemuinya. Setiap media memiliki kelebihan
dan kekurangan yang sangat berbeda, terutama dari aspek efektif
dan efisien waktu, ruang dan biaya yang dianggarkan.
Media sangat menentukan sebagai penunjang untuk kefektifan
yang akan di buat. Untuk itu media yang di pilih untuk media
perancangan promosi.
3.4.1. Pemilihan Media
Untuk pemilihan media dengan menggunakan media-media yang
dapat dilihat oleh secara langsung dan dapat menarik perhatian.
Pemilihan media tersebut nantinya dapat menjadi suatu sarana
promosi yang sederhana, simpel, efektif dan terarah.
Dari hasil pertimbangan maka media yang akan dipakai adalah
media lini atas dan media lini bawah (bellow the line) yang dibagi
dalam dua bagian yaitu:
a. Media Primer
Media dalam promosi Festival Tabot yaitu media yang
termasuk kedalam media lini atas yaitu iklan televisi karena
media ini akan lebih mudah sampai ke masyarakat luas.
- Media Web berupa Website event Fotografi kontes
Merupakan media komunikasi elektronik yang menjangkau
khalayak Regional, Nasional, lokal, maupun Internasional.
b. Media Sekunder
Yaitu media-media yang bersifat menunjang atau
melengkapi media utama dalam paket promosi ini.
Adapun media-medianya berupa:
Media Cetak
Flyer
Digunakan karena didalamnya dapat mencakup
keterangan informasi mengenai acara Festival Tabot
di Provinsi Bengkulu.
Poster
Pemilihan poster sebagai salah satu media promo,
karena poster dapat ditempatkan/dipasang di
tempat-tempat umum dan informasi yang akan disampaikan
dapat cepat tersampaikan kepada target sasaran.
Media Komunikasi Massa/Jurnalistik
10
Iklan cetak (print ad) yang dimuat pada tabloid travel
dan tabloid photography dengan cara membeli lokasi
pemasangan pada tabloid tersebut berdasarkan
jumlah kolom / mm atau berdasarkan besarnya
halaman. Majalah lebih mespesialisasikan produknya
untuk menjangkau khalayak tertentu menilai kedalam
isi yang berbeda dengan surat kabar yang hanya
menyajikan berita.
Iklan Surat Kabar
Merupakan media komunikasi massa yang
menjangkau khlayak Regional, Nasional, maupun
lokal (SK. MENPER No.112/SK/M/1965).
Media Elektronik
• Website
Merupakan media komunikasi elektronik yang
menjangkau khalayak Regional, Nasional, lokal,
maupun Internasional.
• Banner Internet
Merupakan media komunikasi elektronik yang
membantu sebuah website.
Sebagai media pelengkap yang mengingatkan tentang
produk tersebut, karena bersifat aplikatif, adapun
medianya adalah berupa :
• T-Shirt
Media T-Shirt sangat efektif untuk dipakai dalam
sebuah promosi wisata. Karena T-Shirt adalah
kebutuhan pokok yang manusia yaitu untuk memakai
pakaian maka dengan media T-Shirt ini akan dipakai
dan akan terlihat oleh orang lain.
• Stiker
Media pendukung yang ditempel di tempat yang
terlihat oleh orang banyak. Pesan dapat sampai
langsung ke audience.
• Pin
Merupakan media kecil yang bisa ditempel di bahan
kain, jadi secara tidak langsung menjadi media
informasi.
• Paper Bag
Berfungsi sebagai pembungkus / kemasan barang, tas
belanja atau kotak hadiah, yang tujuannya untuk
mengingatkan pada peserta tentang event fotografi di
Festival Tabot.
12
Berdasarkan target sasaran yang berdomisili diluar daerah Provinsi
Bengkulu maka penyebaran media terbagi atas dua jenis. Penyebaran
media primer didasarkan pada kemampuan jangkauannya yang luas
sehingga dipandang tepat dan efektif. Sedangkan penyebaran media
sekunder didasarkan pada spesifikasi target sasaran yang diinginkan,
sehingga media tersebut efektif dan langsung berhubungan dengan
kehidupan target sasaran.
Tabel 3.1 Penyebaran Media Sumber Pribadi
3.6. Jadwal Penyebaran Media
Jadwal penyebaran media dilakukan dalam 4 bulan, dengan berbagai
pertimbangan yang disesuaikan dengan kebutuhan target audience.
Pemilihan media ini berdasarkan tingkat jangkauannnya
kepada target audience yang luas.
Media pers (cetak): Advertorial di Majalah (Foto-Video,
Autobild, Traveling/Backpaker,dan lain-lain), Koran lokal (Warta
Kota, Tribun, Pikiran Rakyat dan lain-lain) Koran Nasional
(Kompas, Seputar Indonesia, Media Indonesia, dll). Merupakan
media Above the line dengan tingkat efisiensi yang cukup tinggi
untuk menginformasikan event kontes fotografi di Fesival
Tabot.
Media traffic; papan Billboard, di daerah pinggiran kota dan
kota. Merupakan media yang sangat mudah untuk
pengaplikasiannya dengan menempatkannya di tempat-tempat
strategis.
Website sebagai media tambahan dengan jaringan internet
yang luas merupakan sebuah jaringan yang dapat menjangkau
seluruh target audience kapan saja dan dimana saja. Ini dapat
mempermudah pengaksesan data atau pesan yang ingin
disampaikan, kemudahan dan kapasitas yang besar untuk
menampung seluruh informasi mengenai event dan harga yang
cukup murah untuk melakukan promosi merupakan kelebihan
tersendiri bagi website dibanding dengan media promosi yang
14
Media Cetak merupakan media terbatas untuk berpromosi
yang hanya menampung secara garis besar akan informasi
tentang event kontes fotografi di Festival Tabot.
Media luar ruang merupakan promosi yang bertujuan untuk
lebih melengkapi promosi yang ada yang tujuannya lebih
menempatkan brand Festival Tabot di setiap pelosok kota
Gimmick merupakan pengaplikasian dari pada logo event
kontes fotografi dan lay-out yang berisikan image serta pesan
tentang Festival Tabot. Diaplikasikan melalui media-media
conventional seperti Stiker, Pin.
3.8. Strategi Distribusi
Dalam menyusun strategi distribusi perlu dipertimbangkan hal yang
mendasari lamanya penyebaran promosi yang dilakukan, termasuk
setiap tahap yang ada. Jalur distribusi yang akan digunakan pun harus
jelas, jalur-jalur yang digunakan bisa melalui Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan, PEMDA Provinsi Bengkulu ataupun travel-travel yang ada
dikota Bengkulu maupun luar Bengkulu dan melalui media pers (cetak).
3.9. Pertimbangan Dasar Distribusi
Agar promosi ini sampai pada target audience maka perlu adanya
strategi dalam mendistribusikan media promosi yang dibuat, hal ini
dilakukan agar apa yang diharapkan dalam pendistribusian media
langkah-langkah dengan menjalin kerjasama dengan beberapa pihak yang erat
hubungannya dengan pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dengan
mendapatkan dukungan sepenuhnya dari PEMDA Provinsi Bengkulu ini
dilakukan untuk membuka jalur kemudahan dalam pendistribusian media
promosi yang dibuat.
3.10. Jalur Distribusi
Dalam menyebarkan media promosi Festival Tabot melalui poster, di
tempatkan disetiap studio foto, disekolah-sekolah fotografi, di
komunitas fotografi, di studio televisi swasta, di perusahaan media
cetak, di universitas, dan di toko-toko elektronik yang menjual kamera.
Flyer, dibagikan di setiap toko elektronik yang menjual kamera, di
studio foto, di toko buku.
Majalah, sebagai sumber informasi bagi pembaca, dan akan
ditempatkan di halaman iklan setiap hari di mulai H-1 bulan sebelum
acara.
Majalah, akan ditempel event promosi foto kontes di halaman cover
dan halaman belakang di setiap majalah fotografi.
Web Banner, ditempatkan di situs website seperti di website fotografi,
di website dinas pariwisata dan kebudayaan tiap provinsi, di website
yahoo.com, detik.com, kapanlagi.com, di website media cetak, dan di
16
Website Resmi, www.fototabot.com
Website ini terdapat informasi-informasi lengkap dan detail mengenai
waktu, tempat, syarat dan ketentuan, tempat pendaftaran, tentang info
event, sampai dengan tentang objek Festival Tabot.
Umbul-umbul, dipublikasi H-2 acara Festival Tabot. Pemilihan media
ini adalah untuk memberitahukan akan ada acara di suatu tempat.
Penempatannya pun tidak jauh dari lokasi yang akan di
selenggarakan.
Spanduk, dipublikasikan H-2 acara Festival Tabot. Sepanduk di
gunakan pada beberapa hari saat event berlangsung
Balon Udara : Di publikasikan H-2 acara Festival Tabot. Digunakan
pada saat event berlangsung, ditempatkan tepat di atas tempat-tempat
acara event kontes fotografi selama berlangsung.
3.11. Konsep Visual
Konsep visual merupakan suatu konsep yang muncul dari ide verbal
yang kemudian diolah kedalam bahasa visual. Konsep visual terdiri
dari beberapa unsur visual yang terdapat pesan didalamnya. Konsep
visual yang muncul dari suatu tampilan desain, merupakan upaya
untuk memperkuat dan mengefektifkan kemampuan komunikasi dari
pesan yang ingin disampaikan.
Penentuan dan penetapan suatu gaya merupakan hal yang sangat
penting dalam pemilihan dan penyusunan tata letak, dan unsur-unsur
dengan maksud menampilkan unsur-unsur visual yang berkaitan
dengan objek permasalahan mengenai promosi tradisi budaya Festival
Tabot di Bengkulu yang memiliki unsur-unsur kebudayaan.
3.11.1 Format Desain
Dalam konsep visual event fotografi di Festival Tabot memiliki
unsur budaya dengan keanekaragaman seni pertunjukan yang
mengandung nilai-nilai yang dapat diambil dengan
menambahkan warna yang berkesan fotografi, dari keseluruhan
visual ini akan memberikan sebuah visual pertunjukan yang
menambah suasana tradisi kebudayan daerah Bengkulu yang
bernuansa meriah, semuanya merupakan kesatuan yang dapat
mendukung perancangan promosi sesuai dengan tujuan
komunikasi yang ingin dicapai, agar promosi event fotografi di
Festival Tabot dapat diterima dan dimengerti oleh masyarakat
sehingga dapat menarik minat target audience untuk ikut acara
kontes fotografi, maka perlu adanya strategi visual yang
mengundang target audience untuk mengetahui, mengerti, dan
menggugah selera.
Format desain perancangan promosi desain ini adalah sebagai
berikut:
18
Gambar 3.1. Logo event promosi
Sumber: Pribadi
Logogram
Logogram yang digunakan dalam perancangan promosi event
kontes fotografi di Festival Tabot merupakan perpaduan
penyederhanaan bentuk dari dalam memotret objek dengan
pencitraan visual tangan menggabarkan posisi tangan yang
sedang memegang kamera. Sedangkan Pencitraan visual
bangunan Tabot menggambarkan Festival Tabot
Warna yang digunakan menunjukan keragaman budaya yang
ada pada Festival Tabot.
Logotype
Logotype menggunakan font Silom yang memiliki unsur
karakter dari nama event foto untuk Festival Tabot. Hitam yang
berkarakter Elegan, Netral, dan Berilmu.
3.11.3 Komposisi
Komposisi dan tata letak dalam sebuah promosi sangat
berpengaruh akan baik atau tidaknya sebuah promosi dan
dapat menentukan sebuah layout yang baik untuk bisa menarik
perhatian audience. Mengarahkan mata ke suatu arah
merupakan pemilihan yang tepat untuk komposisi dan tata
letak sehingga komposisi yang ingin ditampilkan lebih menonjol
untuk menarik mata sehingga dapat menyebabkan audience
untuk memilih apa yang akan pertama ia lihat atau baca.
Untuk perancangan media dibuat secara konsisten/sistematis
dengan bentuk portrait dan landscape, seperti pada penerapan
logo pada setiap media promosi yang terdapat pada sebelah
kanan atas, yang diharapkan dapat memberikan ciri khas
kepada media promosi. Dan latar belakang yang digunakan
pada setiap media promosi berwarna hitam agar terkesan
elegan dan juga sebagai penunjang agar visual image dapat
lebih menonjol.
20
Penyusunan unsur-unsur visual yang tertuang dalam visual
kontes fotografi di Festival Tabot menerapkan konsep
penyatuan antara elegan dan fotogarfi dengan festival budaya.
Penerapan unsur fotografi ditampilkan lewat warna yang
elegan, penggunaan elemen desain diafragma dan foto-foto
Festival Tabot yang merupakan penyederhanaan bentuk dari
list dari fotografi dan Serta citra dari beberapa kebudayaan
Festival Tabot seperti, Arak-arakan, pukul dol, Tari-tarian, dan
bangunan Tabot. Sedangkan penerapan unsur fotografi
diterapkan pada header dan footer pada visual yang
mengunakan ornamen elemen visual rol film disebut klise foto.
Gambar 3.2. Contoh layout/tata letak
Sumber: Pribadi
Huruf yang digunakan dalam pembuatan promosi ini
disesuaikan dengan kebutuhan Huruf yang digunakan adalah
huruf Dirty Headline dan Canela, untuk mendukung pencitraan
event kontes fotografi di Festival Tabot dan media serta
penggunaan huruf sebagai keterbacaan informasi dapat
tersampaikan.
Gambar 3.3. Tipografi
Sumber: Pribadi
Tipografi yang digunakan pada semua media perancangan
promosi event kontes fotografi di Festival Tabot, karena huruf
ini memberikan kesan yang spontan, santai dan jelas terbaca.
22
3.11.6 Warna
Warna yang digunakan pada perancangan promosi event
kontes fotografi di Festival Tabot ini adalah warna-warna yang
umumnya digunakan pada fotografi dan Festival Tabotnya.
Seperti warna hitam sebagai warna utama, warna primer dan
sekunder yang terdapat pada bagian dari fotografi serta warna
orange-kuning sebagai warna ciri khas bangunan Tabot di
Festival Tabot.
Warna Logo Promosi
Gambar 3.4. Warna Logo
Sumber: Pribadi
Kuning dan warna turunannya memberikan kesan kemeriahan,
kebahagiaan, serta pengharapan. Warna ini juga menjadi ciri
khas dari Festival Tabot.
Gambar 3.6. Warna Layout media Sumber: Pribadi
Putih dan Hitam sebagai warna yang memberikan kesan dari
elegan, normal. Warna putih bersifat suci yang mewakili
harapan dan permohonan perlindungan. Warna Hitam mewakili
sifat elegan, formal dalam event promosi di Festival Tabot.
3.12. Publikasi Event
Foto kompetisi ini dimaksudkan untuk mengenalkan image produk
Festival Tabot ke masyarakat luas Indonesia dan menarik wisatawan
domestik khususnya para pencinta fotografi untuk berkarya serta
berkunjung ke Bengkulu dalam hal agenda wisata tahunan Festival
Tabot.
3.12.1 Waktu dan Pelaksanaan Event
Foto kompetisi ini diadakan diprovinsi Bengkulu untuk
24
Malabero, lapangan tugu Thomas Parr (wilayah sekitar Benteng
Fort Marlborogh).
3.12.2. Target Peserta Event
Pelajar, mahasiswa, jurnalis, fotografer, penyuka fotografi dan
masyarakat umum.
3.12.3. Mekanisme Event
1. Pra Event :
Peserta yang ingin mengikuti event diwajibkan mengisi
formulir pendaftaran secara online di website
www.fototabot.com
Konfirmasi pendaftaran peserta yang berhasil
mendaftarkan diri akan dikirim ke email peserta
Download no registrasi pendaftaran yang dikirim ke email
peserta untuk dibawa saat datang ke tempat event.
Datang langsung ke tempat event pada H-1 sebelum
event dimulai untuk mendapatkan kaos dan ID Card
peserta.
2. Syarat dan Ketentuan Event :
Peserta bebas dari semua kalangan masyarakat, baik
profesional ataupun amatir (pelajar dan mahasiswa)
Tidak dikenakan biaya pendaftaran (gratis).
Objek foto hanya di daerah Provinsi Bengkulu,
melingkupi acara Festival Tabot
Tema foto wajib menampilkan sisi festival Tabot yang
meriah dan juga menampilkan sisi yang dinamis dan
menarik.
Waktu pengambilan gambar adalah selama 10 hari
sampai dengan batas maksimal pengumpulan foto.
Setiap peserta wajib menggunakan ID-Card dan kaos
peserta yang telah di berikan panitia selama mengambil
gambar Festival Tabot
Peserta wajib menggunakan kamera digital (kamera
pocket dan DSLR)
Peserta tidak berhak menggunakan proses editing atau
olah digital di materi foto .
Peserta hanya boleh mengirim 3 foto untuk setiap
katagori acara Festival Tabot
Karya yang diberikan milik hasil karya milik pribadi atau
perorangan.
Ukuran foto maksimal 1024 pixel (proporsional), JPEG,
26
diminta mengirimkan karya resolusi tinggi, format asli
dalam bentuk CD untuk kebutuhan pameran, dan
promosi Festival Tabot kebudayaan Bengkulu.
Pengumpulan foto bisa di berikan ke tempat panitia atau
di kirim ke situs web panitia penyelenggara.
Lebih dari ketentuan batas akhir pengumpulan foto, maka
foto tidak akan diterima lagi di server panitia.
Tidak ada korespondensi antara peserta dengan panitia.
Segala keputusan panitia dan dewan juri merupakan
keputusan yang tidak bisa diganggu gugat.
Panitia berhak mempublikasikan hasil karya peserta dan
Hak cipta seluruh karya yang diterima panitia merupakan
milik masing-masing peserta.
Peserta bertanggung jawab penuh terhadap seluruh
biaya pribadi yang harus dikeluarkan oleh peserta terkait
keikutsertaannya dalam lomba ini.
Peserta lomba menyatakan keaslian hasil karyanya dan
bertanggung jawab penuh terhadap hasil karyanya
tersebut
Foto tidak boleh mengandung unsur pornografi, sara,
sadisme atau hal lain yang bersifat merendahkan atau
melecehkan pihak lain. Tidak diperkenankan memberikan
dan meng-upload foto-foto yang bertentangan dengan
Pornografi, dan atau sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Peserta tetap memiliki hak cipta atas karyanya dan nama
peserta akan selalu dicantumkan dalam setiap kegiatan
publikasi www.fototabot.com namun demikian peserta
dengan ini menyatakan persetujuannya bahwa
www.fototabot.com memiliki hak penuh untuk
mempublikasi, memproduksi, memamerkan,
menyebarkan maupun menampilkan seluruh karya
peserta dan/atau pemenang di website atau media lain
untuk kepentingan promosi Pemerintah Provinsi
Bengkulu. Dalam penggunaan karya-karya peserta
dan/atau pemenang tersebut, panitia memiliki hak untuk
melakukan publikasi dimaksud tanpa permohonan
maupun izin terlebih dahulu dari peserta atau pemenang
dan tanpa kompensasi dalam bentuk apapun kepada
pemenang.
Peserta menyatakan patuh dan tunduk terhadap semua
keputusan Panitia lomba.
3. Juara pada tiap kategori :
Juara I Rp. 15.000.000,- + Trophy + Kamera DSLR Canon (Eos
28
Juara II Rp.10.000.000,- + Trophy + kamera DSLR Canon
(1000D)
Juara III Rp. 7.000.000,- + Trophy
4. Juara favorit pilihan:
3 Foto favorit : Rp 3.000.000
DAFTAR PUSTAKA
Harapandi, Dahri. (2009). Jejak Cinta Keluarga Nabi di Bengkulu : Bengkulu
Kerukunan Keluarga Tabot. (2002). Upacara Ritual dan Festival Tabot.
Bengkulu
Lubis,H., & Jonathan, S. (2007). Metode Riset Untuk Desain Komunikasi
Visual. Yogyakarta:Andi
Soeryanto, Eddy. (2009). Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung. Jakarta:
Elex Media Komputindo.
Sarwono, Sarwito. (1991). Pendidikan dan Kebudayaan, Universitas
Bengkulu.
Siddik, Abdullah. 1996. Sejarah Bengkulu 1500-1990, Jakarta : BIP Balai
Pustaka.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi / Personal Details
Nama / Name : Panca Putra.
Alamat / Address : Jl. Bumi Harapan Blok.AA2 No.12A Cileunyi
Kab. Bandung Timur
Nomor Telepon / Phone : 085279221616.
Email : pancaputraarteis@yahoo.co.id
Jenis Kelamin / Gender : Laki-Laki.
Tanggal Kelahiran / Date of Birth : Bengkulu 03-Maret-1986.
Status Marital / Marital Status : Lajang.
Warga Negara / Nationality : Indonesia.
Agama / Religion : Islam.
Pendidikan / Education : - SDN 33 BENGUKULU. (1992)
- SMPN 1 TASIKMALAYA. (1998)
- SMANI 1 BENGKULU. (2002)
- DESAIN KOMUNIKASI VISUAL,
UNIVERSITAS KOMPUTER