• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI KONTAK BAKTERI BACILLUS DAN MIKROBA RAGI TAPAI TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI SALMONELLA DAN Escherichia coli DALAM MEDIA PAKAN AYAM PADA KONDISI FAKULTATIF ANAEROB (PenggunaanAnimasi Multimedia PadaMateriKompetisiBakteriKelas X SMA Di Bandar Lampung Se

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJI KONTAK BAKTERI BACILLUS DAN MIKROBA RAGI TAPAI TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI SALMONELLA DAN Escherichia coli DALAM MEDIA PAKAN AYAM PADA KONDISI FAKULTATIF ANAEROB (PenggunaanAnimasi Multimedia PadaMateriKompetisiBakteriKelas X SMA Di Bandar Lampung Se"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bakteri merupakan mikroorganisme yang hidup di air, udara, tanah dan makhluk hidup. Bakteri juga banyak terdapat pada saluran pencernaan ternak unggas, baik bakteri yang menguntungkan maupun yang merugikan . Contoh bakteri yang menguntungkan yaituBacillus sp, sedangkan bakteri yang merugikan yaituEscherichia colidanSalmonella(Jawetz. 2005: 205).

Bacillus sp.merupakan kelompok bakteri gram positif. Bakteri ini mempunyai kemampuan dalam mengontrol bakteri patogen dan menekan pertumbuhan bakteri lain melalui antibiotik yang dihasilkannya atau kompetisi dalam hal perebutan nutrisi dan ruang ( Defago, 1990 : 116). Hal ini di

(2)

Menurut ( Gandjar et.al, 1983 dalam gandjar 2003)Bacillusjuga ditemukan pada ragi tapai.

Selain Bacillusada juga mikroba ragi tapai yang berpotensi sebagai probiotik. Dwijoseputro (1990 : 154) di dalam ragi tapai terdapat populasi campuran genus dimana terdapat spesies-spesies genusAspergillus, genus Saccharomyces, genusCandida, genusHansenula, sedangkan bakteri Acetobacterbiasanya tidak ketinggalan.Saccharomyces cerevisiaedan Aspergillus oryzaejuga mempunyai potensi dapat membunuh bakteri patogen atau dengan kata lain sebagai probiotik (Kompiang. 2009 : 182). Dalam ragi tapai juga terkandung bakteri asam laktat yang bermanfaat karena sifatnya tidak patogen bagi inang dan mampu menghasilkan senyawa yang dapat membunuh mikroorganisme patogen (Lopez, 2000: 88).

(3)

terjadi pada saat ketersedian nutrien terbatas, nutrien bagi bakteri dapat diperoleh dari media tumbuh bakteri. Media yang digunakan pada kompetisi bakteri ini yaitu media pakan ayam. Pengggunaan media pakan ayam karena hasil dari penelitian ini akan diberikan ke ayam sebagai produk probiotik yang dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas ayam. Selain itu, berdasarkan penelitian Agustina (2010: 3), media ransum ayam memenuhi syarat sebagai media tumbuh bakteri. Media pakan ayam, pakan (feed) merupakan campuran dari beberapa bahan baku pakan, baik yang sudah lengkap maupun yang masih akan dilengkapi, yang disusun secara khusus dan mengandung zat gizi yang mencukupi kebutuhan ternak untuk dapat

dipergunakan sesuai dengan jenis ternaknya (SNI, 2006: 2).

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang ” Uji kontak bakteriBacillusdan ragi tapai pada media pakan ayam terhadap pertumbuhan bakteriSalmonelladanE. colipada kondisi fakultatif anaerob”. Penelitian ini diaplikasikan pada siswa SMA kelas X semester ganjil untuk materi Kompetisi Bakteri. Standar Kompetensi dari materi Kompetisi Bakteri yaitu memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup. Sedangkan Kompetensi Dasar dari Bakteri adalah mendeskripsikan ciri-ciri

(4)

Video animasi multimedia berisi penjelasan dengan suara, teks, gambar. Dengan demikian media tersebut memadukan suara, teks, dan gambar. Oleh sebab itu pembelajaran akan berkesan dimana terdapat gambar dan animasi dari mikroorganisme yang digunakan. Isi video mengandung proses kompetisi antara bakteri dengan mikroorganisme yang terdapat pada ragi tapai. Video animasi yang digunakan ini perlu dievaluasi untuk mengetahui kualitas media tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Adakah pengaruh bakteriBacillusdan mikroba ragi tapai terhadap pertumbuhan bakteriSalmonelladanE. coli denganmedia pakan ayam pada kondisi fakultatif anaerob ?

2. Berapakah total mikroba yang tumbuh akibat adanya kontak bakteri Bacillusdan mikroba ragi tapai terhadap pertumbuhan bakteriSalmonella danE. colidalam media pakan ayam di kondisi fakultatif anaerob?

3. Bagaimana pola pertumbuhanBacillus, mikroba ragi tapai,Salmonelladan E. colipada kondisi fakultatif anaerob terhadap waktu inkubasi?

4. Berapa lama daya tahan hidup bakteriSalmonelladanE. colipada

(5)

5. Bagaimana tanggapan guru dan siswa tentang kualitas video animasi Kompetisi Bakteri dalam pembelajaran?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui :

1. Pengaruh bakteriBacillusdan mikroba ragi tapai terhadap pertumbuhan bakteriSalmonella sp.danE. colipada media pakan ayam di kondisi fakultatif anaerob.

2. Total mikroba yang tumbuh akibat adanya kontak bakteriBacillusdan mikroba ragi tapai terhadap pertumbuhan bakteriSalmonelladan E. coli pada media pakan ayam di kondisi fakultatif anaerob.

3. Pola pertumbuhanBacillus, mikroba ragi tapai,Salmonelladan E. coli pada kondisi fakultatif anaerob terhadap waktu inkubasi.

4. Daya tahan hidup bakteriSalmonelladanE. colipada Kondisi fakultatif anaerob akibat pengaruh kontak bakteriBacillusdan mikroba ragi tapai. 5. Tanggapan guru dan siswa mengenai kualitas video animasi sebagai

media pembelajaran.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat :

1. Bagi peneliti, menambah wawasan tentang interaksi dan peranan bakteri, menambah keterampilan peneliti di laboratorium, dan keterampilan membuat animasi multimedia.

(6)

3. Bagi siswa, dapat menambah wawasan mengenai pentingnya peranan bakteri dalam kehidupan manusia.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap masalah yang akan dikemukakan, maka perlu adanya batasan masalah ruang lingkup yaitu:

1) Kontak bakteri adalah bentuk interaksi antara dua bakteri atau lebih dalam suatu media tumbuh yang dapat mengakibatkan dampak tertentu terhadap bakteri lain.

2) Ragi tapai yang digunakan adalah ragi tapai yang diperoleh dari pasar Koga, Bandar Lampung terdiri dari tepung beras dan berbagai rempah-rempah, berbentuk bulat-bulat yang kemudian dihaluskan.

3) Kondisi fakultatif anaerob adalah kondisi yang di sesuaikan dengan lingkungan bakteri pada usus ayam.

4) BakteriBacillusdanE. colidiperoleh dari isolasi pada saluran pencernaan ayam pedaging.

5) Media yang digunakan adalah media pakan ayam yang diperoleh dari Kandang milik Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

(7)

7) Media pembelajaran menggunakan video animasi multimedia

F. Kerangka Pikir

Kontak bakteri merupakan bentuk hubungan antara dua bakteri atau lebih dalam suatu media tumbuh yang dapat mengakibatkan dampak tertentu terhadap bakteri lain. Hubungan tersebut dapat berdampak positif maupun negatif, menghambat pertumbuhan ataupun sebaliknya memacu pertumbuhan bakteri lain.

BakteriBacillusmerupakan salah satu bakteri yang berada pada usus ayam dan merupakan bakteri yang menguntungkan bagi kesehatan usus ayam dimana bakteriBacillusbisa menghasilkan antibakteri yang bisa menghambat bakteri patogen, bakteri patogen pada usus ayam diantaranyaSalmonelladanE. coli. Ada juga mikroba yang berpotensi sebagai probiotik yang ada pada ragi tapai misalnya :Saccharomyces cerevisiaedanAspergillus oryzaekapang ini bisa menghasilkan antibakteri juga, apabila kedua probiotik tersebut digabungkan untuk menekan pertumbuhan bakteri patogen mungkin lebih efektif dari pada hanya salah satu saja dari probiotik tersebut digunakan untuk menekan pertumbuhan bakteri patogen.

(8)

bakteri E. colimerupakan bakteri gram negatif berbentuk batang. Bakteri E. colibisa menyebabkan diare pada manusia.

Materi yang berhubungan erat dengan pemanfaatan bakteri dalam kehidupan hewan adalah Bakteri. Kompetensi Dasar materi Bakteri pada siswa SMA kelas X semester ganjil adalah mendeskripsikan ciri-ciri Archaeobacteria dan Eubacteria dan peranannya dalam kehidupan. Materi kompetisi bakteri perlu di berikan sebagai suplemen terhadap materi peranan bakteri dalam kehidupan. Materi ini akan mudah dipelajari dengan media yang tepat, salah satunya adalah video animasi. Video animasi merupakan penggabungan suara, teks, dan gambar sehingga materi kompetisi bakteri mudah dimengerti oleh siswa.

G. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah

1. Ada pengaruhkontak bakteriBacillusdan mikroba ragi tapai terhadap pertumbuhan bakteriSalmonella sp.danE. colipada media pakan ayam di kondisi fakultatif anaerob.

2. Terdapat jumlah mikroba tertentu yang tumbuh banyak akibat adanya pengaruh kontak bakteriBacillusdan mikroba ragi tapai terhadap pertumbuhan bakteriSalmonella danE. colipada media pakan ayam di kondisi fakultatif anaerob.

3. Ada pola tertentu pertumbuhanBacillus, mikroba ragi tapai,Salmonella dan E. colidengan kondisi fakultatif anaerob terhadap waktu inkubasi. 4. BakteriSalmonelladanE. colidapat bertahan hidup kisaran waktu

(9)
(10)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Karakteristik Bakteri

1. Bacillus

Bacillusmerupakan salah satu bakteri probiotik. Bakteri ini mampu menekan pertumbuhan bakteri lain melalui antibiotik yang dihasilkannya/ kompetisi dalam hal perebutan nutrisi dan ruang ( Defago, 1990 : 105). Ciri–ciri bakteri ini adalah organisme saprofitik, berbentuk batang, gram positif pembentuk spora non-patogen yang biasanya ditemukan dalam air, udara, debu, tanah dan sedimen. Terdapat beberapa jenis bakteri yang bersifat saprofit pada tanah, air, udara dan tumbuhan, sepertiBacillus cereusdanBacillus subtilis( Jawetz dkk. 2005 : 285).

(11)

streptomisin dan neomisin. Antimikroba yang dihasilkan adalah bakteriosin ( Barbosa dkk. 2005 : 978).

2. Escherichia coli

BakteriE.colimerupakan salah satu jenis bakteri yang tergolong dalam genusEscherichiadan familiaEntherobacteriaceae. Bakteri tersebut umumnya bersifat gram negatif, berbentuk batang pendek gemuk, tidak tahan asam, tidak berspora, bersifat aerob atau fakultatif anaerob. Bakteri ini memiliki daya tahan berbulan-bulan dalam tanah dan di dalam air, peka terhadapStreptomisin, Tetrasiklin, Kloramfenikol, dan menghasilkan toksin berupa endotoksin dan eksotoksin (Gupte, 1990:262).

Sebagian besarE.colibersifat motil dengan alat pergerakan berupa flagel. Bakteri ini tumbuh dengan baik pada suhu 10 - 400C dan pH optimum lingkungan antara 6,5 sampai 7,5 (Fardiaz, 1993 dalam Agustina, 2008:16). E.colimerupakan mikroflora normal di intestinum, namun sebagian galurE.colidapat menyebabkan diare, karena hasil

metabolismenya bersifat beracun danE.colidapat langsung menyerang lapisan epitelium dinding usus (Gibson, 1999:5).

3. Salmonella

(12)

optimum pada suhu 370C. Pada suhu kurang dari 6,70C atau labih dari 46,60C pertumbuhan terhenti (Nurwantoro dan A.S Djarijah, 1994 dalam Wahyuni. 2006:9).

Salmonellamemiliki 3 spesies utama :Salmonella typhi, Salmonella choleraesuisdanSalmonella enteridis.Salmonella tumbuh cepat pada pembenihan biasa tetapi tidak meragikan laktosa dan sukrosa. Kuman ini dapat hidup dalam air yang dibekukan untuk masa yang lama (Pantas, 2009:23). Salmonella sp.banyak ditemukan pada saluran pencernaan vertebrata maupun invertebrata, dan juga terdapat pada feses ternak. Bakteri ini juga terdapat pada tembolok broiler sehingga dapat mengkontaminasi karkas (Lee, 2000 dalam Bayu, 2011:12).

B. Ragi Tapai

Ragi tapai merupakan bibit atau starter untuk membuat berbagai macam makanan fermentasi seperti tapai ketan atau singkong, tapai ubi jalar, brem padat atau cair dan lainnya. Ragi tapai umumnya terdiri dari kapang, khamir dan bakteri. Cita rasa yang dihasilkan ditentukan oleh mikroba yang aktif di dalam ragi. Keaktifan mikroorganisme di dalam ragi diatur dengan

penambahan bumbu dan rempah-rempah (Tim Penulis UNAIR ,2007 dalam Simbolon, 2008 : 31)

Kata ”ragi” dipakai untuk menyebut adonan atau ramuan yang digunakan

(13)

genus dimana terdapat spesies-spesies genusAspergillus, genus Saccharomyces, genusCandida, genusHansenula, sedangkan bakteri Acetobacterbiasanya tidak ketinggalan. Genus tersebut hidup bersama secara sinergetik.Aspergillusdapat menyederhanakan amilum, sedangkan Saccharomyces, Candida dan Hansenuladapat menguraikan gula menjadi alkohol dan bermacam-macam zat organik lainnya (Dwijoseputro, 1990 : 154).

Ragi tapai merupakan inokulum yang umum digunakan dalam pembuatan tapai. Ragi tapai terbuat dari bahan dasar tepung beras yang dibentuk bulat pipih dengan diameter 2-3 cm. Mikroba yang terdapat di dalam ragi tapai dapat dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu kapang amilolitik, khamir amilolitik, khamir nonamilolitik, bakteri asam laktat dan bakteri amilolitik (Astawan , 2004 dalam wulandari, 2008 : 22). Ragi tapai dapat dibuat sendiri dengan bahan-bahan yang terdiri dari ketan putih, bawang putih, merica, lengkuas, cabai untuk jamu dan air perasan tebu secukupnya dengan memanfaatkan peralatan sederhana seperti alat penumbuk, tampah, jerami, baskom, dan daun pisang (Setyawan, 2008: 46).

Proses pembuatan ragi tapai cukup sederhana, yaitu: bahan–bahan seperti laos, bawang putih, air tebu, ubi kayu, jeruk nipis dan bahan lainnya

(14)

mempercepat pertumbuhan kapang dan ragi tersebut (Tim Penulis IPB, 2006 dalam Simbolon, 2008 : 31).

C. Media Pakan Ayam

Pakan (feed) merupakan campuran dari beberapa bahan baku, baik yang sudah lengkap maupun yang masih akan dilengkapi, yang disusun secara khusus dan mengandung zat gizi yang mencukupi kebutuhan ternak untuk dapat dipergunakan sesuai dengan jenis ternaknya ( SNI, 2006 : 5). Pakan merupakan salah satu faktor yang penting untuk keberhasilan usaha pemeliharaan ayam pedaging. Pakan adalah campuran bahan-bahan untuk memenuhi zat-zat ransum yang seimbang dan tepat. Seimbang dan tepat berarti zat makanan tidak berlebihan dan juga tidak kekurangan. Pakan yang diberikan harus mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral dan air. Tujuan utama pemberian ransum pada ayam untuk menjamin

pertambahan berat badan yang paling ekonomis selama pertumbuhan (Rasyaf, 1995: 95).

(15)

Menurut (Rasyaf, 2000 : 234) pakan yang terdapat pada media ransum ayam terdiri dari :

• Bahan pakan nabati yaitu bungkil kelapa, bungkil kedelai merupakan sumber protein yang tinggi dan polisakarida. Kandungan serat kasarnya tinggi. Protein ini berguna untuk membentuk jaringan-jaringan tubuh yang baru, mengganti tubuh yang rusak, dan pembentukan cairan tubuh. • Bahan pakan hewani didapat dari tepung ikan sebagai sumber protein

tinggi dengan asam amino yang baik, sumber mineral, dan vitamin. • Garam (NaCl) sebagai sumber mineral.

Tabel 1. Komposisi pakan.

Jenis Bahan Baku Jumlah /kg

Jagung 55

Bekatul 10

Bungkil Kelapa 10

Bungkil Kedele 15

Tepung Ikan 5

Tetes 2

Tepung Tulang 1

Tepung Kerang 1,5

Premiks 0,5

Jumlah 100 / 1kg

Sumber (Yasin, 1988:89)

D. Kontak Bakteri

(16)

mikroorganisme dengan mikroorganisme lain. Proses interaksi negatif pada populasi mikroorganisme disebut kompetisi. Kompetisi dapat terjadi misalnya diantara mikroorganisme dalam hal persediaan substrat,

terbentuknya zat toksik oleh mikroorganisme satu terhadap yang lainnya

E. Senyawa Antibakteri

Antibakteri adalah senyawa yang diproduksi oleh mikroba dan mempunyai kemampuan menghambat atau membunuh bakteri dan mikroba lainnya (Muslimin,1996:161). Menurut Lay dan Hastowo (1992:88) antibakteri merupakan hasil metabolisme sekunder. Salah satu ciri dari metabolit sekunder yaitu senyawa tersebut diproduksi pada akhir fase logaritmik.

Berdasarkan kerjanya antibakteri dapat dibedakan sebagai berikut : a) Antibakteri penghambat sintesis dinding sel. Kerusakan dinding sel

mikroba disebabkan karena adanya tekanan osmotik dalam sel mikroba yang lebih tinggi daripada luar sel sehingga menyebabkan terjadinya lisis. Hal ini merupakan efek dasar dari bakterisidal terhadap mikroba yang peka , contohnya seperti: golonganpolypeptide, cephalosporin, basitrasin b) Antibakteri penghambat sintesis protein, banyak jenis antibakteri seperti :

golongankloramfenikol,tetrasiklindan streptomisin.

c) Antibakteri yang mempengaruhi kerja membran sel, seperti:kolistin, polimycin, triasol, imidasol, amfoterisin B

(17)

antibakteri adalah bakteri probiotik. Salah satu sifat utama dari probiotik adalah dapat menghasilkan antibiotik. Antibiotik adalah bahan antibakteri yang dapat menghambat atau membunuh bakteri dan mikroba lainnya.

Menurut Muslimin (1996:162) berdasarkan sifat penggunaannya antibakteri di kelompokkan dalam dua yaitu :

a. Bakterisidal, yaitu antibakteri yang memiliki kemampuan untuk membunuh mikroorganisme dan mampu mengaktifasi fungsi sel yang penting, misalnya : penisillin dan polimiksin.

b. Bakteriostatik, yaitu antibakteri yang memiliki kemampuan untuk menghambat sel bakteri secara reversibel, misalnya : tetrasiklin dan kloramfenikol.

F. Pola Pertumbuhan Bakteri

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai penambahan semua komponen di dalam sel hidup yang berlangsung secara teratur. Pertumbuhan bakteri merupakan pertambahan jumlah sel dan berat sel . Umumnya pertambahan dan

pertumbuhan sel mikroba digambarkan dalam bentuk kurva pertumbuhan berbentuk sigmoid. Kurva pertumbuhan mikroba menggambarkan fase pertumbuhan secara bertahap sejak awal pertumbuhan hingga kematian sel bakteri ( Suriawiria, 1990 : 80 ). Fase pertumbuhan mikroba terdiri dari : a. Fase Adaptasi

(18)

kenaikan jumlah sel tetapi peningkatan ukuran atau volume sel, peningkatan total protein seluruhnya dan DNA ( Lay, 1992 : 87).

Lamanya fase adaptasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya : 1. Umur inokulum

Bila mikroba dipindahkan pada fase log, maka akan berbeda bila inokulum berasal dari fase stasioner.

2. Jumlah inokulum

Jumlah sel awal yang semakin tinggi maka mempercepat fase adaptasi (Muslimin,1996:61)

3. Medium dan lingkungan pertumbuhan

Jika medium dan lingkungan pertumbuhan sama dengan lingkungan sebelumnya maka bakteri tidak memerlukan waktu adaptasi. Tetapi jika berbeda, diperlukan waktu penyesuaian untuk mensintesis enzim-enzim.

b. Fase Pertumbuhan Logaritmik

Fase ini merupakan fase dimana mikroba membelah dengan cepat dan konstan mengikuti kurva linier. Pada fase ini bakteri sudah beradaptasi secara baik dengan lingkungan pertumbuhannya sehingga mempunyai waktu penggandaan yang lebih cepat dibandingkan fase sebelumnya (Yuwon, 2002).

c. Fase Pertumbuhan Tetap

(19)

serta faktor-faktor yang terkandung di dalam jasad mikroba, sehingga membuat aktivitas pertumbuhan sampai pada titik maksimum.

d. Fase Kematian

Fase ini merupakan akhir dari pertumbuhan bakteri, dimana jumlah bakteri menurun drastis sehingga grafik akan menuju kembali ketitik awal

(Suriawiria,1990: 81).

G. Kondisi Fakultatif Anaerob

Kondisi merupakan suatu keadaan tertentu di suatu lingkungan, sedangkan fakultatif adalah keadaan suatu lingkungan sering berubah-ubah. Sedangkan anaerob adalah keadaan suatu tempat yang tidak terdapat oksigen bebas. Jadi, kondisi fakultatif anaerob adalah kondisi dimana kadar oksigen rendah sewaktu-waktu dan tinggi sewaktu-waktu (Priani,2003). Kondisi fakultatif anaerob pada penelitian ini terjadi karena pada proses pembiakan

mikroorganisme dikondisi aerob sedangkan pada kontak bakteri (kompetisi) pada kondisi anaerob, sehingga kondisi ini disebut kondisi fakultatif anaerob. Menurut Jawetz dkk (2005 : 285) mikroorganisme yang mampu tumbuh pada kondisi fakultatif anaerob yaituBacillus, Salmonella,danE. coli. Selain itu, khamir sepertiSaccharomycesdan jamur sepertiAspergillus sp. juga mampu tumbuh pada kondisi fakultatif anaerob (Kunaepah, 2008 :42).

H. Penggunaan Animasi Multimedia Dalam Pembelajaran

(20)

diwujudkan melalui kegiatan penyampaian dan tukar menukar pesan atau informasi oleh guru kepada peserta didik. Pesan atau informasi dapat berupa pengetahuan,skill, ide, pengalaman, dan sebagainya yang dapat disampaikan melalui media pembelajaran. Media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar (Arsyad, 2000:4). Menurut Sadiman, dkk (2005:6) media adalah segala alat fisik yang dapat

menyampaikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Sedangkan menurut Danim (1994:7) media pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka

berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik. Salah satu media pembelajaran yaitu animasi multimedia.

Multimedia dapat diartikan sebagai gabungan alat-alat teknik seperti

komputer, memori elektronik, jaringan informasi, dan alat-alat display yang dapat menyajikan berbagai informasi melalui berbagai format seperti teks, gambar nyata atau grafik melalui multi saluran sensorik (Dabutar, 2007:2). Keragaman media ini meliputi teks, audio, animasi, video, bahkan simulasi. Sedangkan menurut Siswanto (2008:2) multimedia pembelajaran adalah media yang melibatkan teks, gambar, film, suara, animasi untuk

(21)

Ariasdi (2008:3) mengemukakan bahwa keunggulan dari sebuah multimedia dalam pembelajaran, yaitu:

1. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri, elektron, dan lain-lain.

2. Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan ke sekolah, seperti gajah, rumah, gunung, dan lain-lain.

3. Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit, dan berlangsung cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu

mesin, beredarnya planet Mars, berkembangnya bunga, dan lain-lain. 4. Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju,

dan lain-lain.

5. Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung berapi, harimau, racun, dan lain-lain.

6. Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.

Reiber (1994, dalam Rakim 2008:4) menyatakan bahwa salah satu bagian penting pada multimedia adalah animasi. Animasi merupakan rangkaian gambar yang membentuk sebuah gerakan. Animasi di dalam sebuah aplikasi multimedia menjanjikan suatu tampilan visual yang lebih dinamis, dapat

menampilkan sesuatu yang mustahil atau kompleks dalam kehidupan yang

sebenarnya dan dapat direalisasikan di dalam aplikasi tersebut. Materi yang

terkadang kasat mata seperti materi IPA yang menjelaskan sesuatu yang sangat

kecil (mikro) sangat sulit dipahami secara cepat karena memerlukan daya

imajinasi atau membayangkan apa yang terjadi terhadap objek yang dijelaskan

(22)

Menurut Ariasdi (2008:44) animasi dapat juga diartikan dengan

menghidupkan gambar yang mati, menggerakkan gambar yang diam dengan cara membuat metamorfosa dari bentuk semula ke bentuk selanjutnya dalam durasi tertentu. Animasi cocok untuk ‘menciptakan’realitas dari sesuatu yang semu, sesuatu yang tidak mampu ditangkap oleh realitas dalam citra visual. Animasi multimedia adalah salah satu media pembelajaran baru yang boleh digunakan untuk membantu proses pengajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih berkesan (Munir, Halimah. 1999 : 13). Sedangkan menurut Suheri ( 2006:5) animasi multimedia merupakan proses pembentukan gerak dari berbagai media atau objek yang divariasikan dengan efek-efek dan filter, gerakan transisi, serta suara-suara yang selaras dengan gerakan animasi tersebut.

Harun dan Zaidatun (2004 dalam Harsidi ,2009:23) menyatakan kelebihan penggunaan animasi dalam bidang pendidikan yaitu :

1. Animasi mampu menyampaikan sesuatu konsep yang kompleks secara visual dan dinamik.

2. Animasi digital mampu menarik perhatian pelajar dengan mudah. Animasi mampu menyampaikan suatu pesan dengan lebih baik dibanding

penggunaan media yang lain.

3. Animasi digital juga dapat digunakan untuk membantu menyediakan pembelajaran secara maya.

(23)

5. Persembahan secara visual dan dinamik yang disediakan oleh teknologi animasi mampu memudahkan dalam proses penerapan konsep atau pun demonstrasi.

Adapun kelemahan dari media animasi ialah : 1. Membutuhkan peralatan yang khusus.

2. Materi dan bahan yang ada dalam animasi sulit untuk dirubah jika sewaktu-waktu terdapat kekeliruan atau informasi yang ada di dalamnya sulit untuk ditambahkan.

3. Animasi dapat digunakan untuk menarik perhatian siswa jika digunakan secara tepat, tetapi sebaliknya animasi juga dapat mengalihkan perhatian dari substansi materi yang disampaikan ke hiasan animatif yang justru tidak penting.

Menurut Supriatna (2009:8) video animasi yang berkualitas baik harus mencakup beberapa aspek, yaitu aspek :

1. Bahasa, bahasa yang digunakan mudah dimengerti gaya bahasa semi formal agar mudah dimengerti.

(24)

3. Teks, untuk memudahkan dalam membaca maka teks dalam video animasi huruf harus sesuai dengan fungsi komunikasinya. Agar memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi harus menggunakan karakter huruf dapat dirasakan melalui jenis/bentuk, struktur, ukuran dan bobot dari huruf dan tidak hanya memilih jenis huruf yang tidak umum dipergunakan agar tampil unik.

4. Komposisi warna, agar mudah mendapatkan kontras, warna dapat

dianalogikan secara oposisi biner: panas dingin, maskulin feminine, keras lembut, popular klasik, muda tua. Selain pendekatan itu, seluruh warna juga dapat ditingkatkan intensitasnya dengan cara menambahkan warna-warna tersebut ke putih (tin), sebalinya untuk meredam intensitas dapat ditambahkan unsur hitam (shade).

5. Gambar, pada video animasi harus menggunakan gambar yang relevan untuk setiap bahasa pesan, misalnya kapan harus mengunakan gambar yang denotatif, atau kapan harus konotatif. Denotatif adalah hubungan tanda (gambar) dengan yang ditandainya (makna) terjadi secara langsung (tersurat), misalnya foto sebuah mobil terdenotasi sebagai kondisi mobil tertentu yang ada. Siapapun pemotretnya, pagi, siang atau malam, tetap saja menunjukkan kondisi mobil tersebut. Konotasi lebih menjelaskan interaksi yang terjadi pada saat tanda (gambar) bertemu dengan perasaan, emosi dan nilai-nilai budaya penggunanya.

(25)

rata kiri, rata kanan, atau simetris tergantung dari konsep yang

(26)

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Mei 2011 di Laboratorium Mikrobiologi dan Molekuler Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. Aplikasi video animasi pada siswa kelas X di SMA Negeri 5 Bandar Lampung, SMA Negeri 12 Bandar Lampung, dan SMA PERSADA Bandar Lampung , dilaksanakan pada September 2011.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian meliputi: 1. Alat

(27)

2. Bahan

Bahan yang digunakan adalah medium Plate Count Agar (PCA), medium Macconkey, alkohol 70%, aquades, kapas, almunium foil, cat gram, isolatB.cereus, B.subtilis, B.Pseudomicoides, Paenibacillus polymixa, Salmonella sp, E. coli,dan ragi tapai.

C. Metode Penelitian

Penelitian uji kontak ini menggunakan metode modifikasi kultur bersama dari Vaseeharan dan Ramasamy ( 2003 : 84) pada media PCA (Plate Count Agar) dan Mac Conkey. Penentuan pertumbuhan bakteriSalmonella spdan bakteri E.colimenggunakan prinsip hitungan cawan pada media PCA (Fardiaz, 1993 : 43).

D. Cara Kerja Penelitian

Dalam pelaksanaannya penelitian ini meliputi beberapa langkah kerja, yaitu : 1. Penyiapan Inokulum Bakteri

(28)

2. Penyiapan Starter Bakteri

Kultur bakteriBacillus sp,Salmonella sp,dan E. coli yang berumur 24 jam, masing-masing diambil sebanyak satu ose dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi 50 ml media Nutrient Broth, kemudian diinkubasi pada suhu 400C selama 12 jam di dalamwater bath shaker. Sedangkan untuk menentukan banyaknya ragi yang harus dimasukkan ke dalam media pakan ayam (media kompetisi), harus menumbuhkan ragi pada media PCA, kemudian diinkubasi pada inkubator bakteri selama 24 jam.

3. Penghitungan Sel Bakteri

Perhitungan bakteri di lakukan secara langsung di bawah mikroskop dengan cara sebagai berikut :

a. Mengambil 1 ml starter kemudian di tambahkan kedalam 9 ml aquades dan dihomogenkan dengan vortek selama 1-2 menit.

b. Satu ml suspensi dipindahkan dengan pipet steril kedalam 9 ml aquades sehingga didapatkan pengenceran 10-2.

c. Dari pengenceran 10-2di ambil 0,01 ml suspensi bakteri, kemudian di letakkan diatas gelas objek yang berukuran 1 cm X 1cm dan dilakukan pengecatan gram.

(29)

Konsentrasi sel : X

Luas lapang pandang mikroskop (cm2) x t (cm) Keterangan : X = rata-rata jumlah bakteri

t = tinggi 4. Uji Kontak Bakteri

Uji kontak bakteri dilakukan dengan metode modifikasi kultur bersama dari Vaseeharan dan Ramasamy ( 2003 : 84). BakteriBacillus sp, Salmonella, E. Coli danragi tapai berumur 12 jam yang telah dihitung dimasukkan kedalam 50 ml media pakan ayam, dengan beberapa perlakuan.

Perlakuan 1 : BakteriBacillusberumur 12 jam yang telah dihitung dimasukkan ke dalam 14 ml media pakan ayam kemudian diinkubasi didalamwater bath shakersebagai kontrol. Perlakuan 2 : ragi tapai berumur 12 jam yang telah dihitung mikrobanya,

dimasukkan ke dalam 14 ml media pakan ayam kemudian diinkubasi didalamwater bath shakersebagai kontrol. Perlakuan 3 : CampuranBacillusdan ragi tapai berumur 12 jam yang

telah dihitung dimasukkan ke dalam 14 ml media pakan ayam kemudian diinkubasi didalamwater bath shaker sebagai kontrol.

(30)

berumur 12 jam yang telah dihitung dimasukkan ke dalam 14 ml media pakan ayam kemudian diinkubasi didalam water bath shaker sebagai uji kontak bakteri

Perlakuan 5 : BakteriE. colidan Salmonella berumur 12 jam yang telah dihitung dimasukkan ke dalam 14 ml media pakan ayam kemudian diinkubasi didalamwater bath shaker

sebagai sebagai kontrol.

5. Penentuan Pertumbuhan Bakteri

Penentuan pertumbuhan bakteri di lakukan dengan menghitung jumlah koloni bakteri dengan metode hitungan cawan dengan cara sebagai berikut :

a. Mengambil 100 µl biakan bakteri yang berumur 24 jam pada media PCA dan Mac Conkey, kemudian ditambahkan ke dalam 900 µl aquades dan dihomogenkan dengan vortek selama 1-2 menit. b. Seratus µl suspensi dipindahkan dengan pipet steril kedalam 900 µl

aquades sehingga didapatkan pengenceran 10-2, kemudian 100 µl suspensi dari pengenceran 10-2dimasukkan ke dalam 900 µl aquades sampai pengenceran 10-6, dengan cara yang sama.

(31)

untuk kontrol bakteri ragi tapai, kontrolSalmonelladanE. coliserta campuran bakteriBacillus, ragi tapai sertaSalmonelladanE. coli. d. Setelah media padat lalu diinkubasi selama 24 jam pada suhu 400C. e. Koloni yang tumbuh diamati dan dihitung jumlah bakterisalmonella,

E. coli, Bacillus, danmikroorganisme yang tumbuh dari ragi tapai. Tahapan kerja ini di lakukan sampai empat hari. Penentuan

pertumbuhan total mikroba di hitung dengan prinsip hitungan cawan pada media PCA.

E. Pengumpulan Data dan Analisis Data

Pengumpulan data dan analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan menghitung jumlah total mikroba yang tumbuh pada media PCA dan Mac. Conkey pada

ke-5 perlakuan yaitu kontrolBacillus, kontrol ragi tapai, campuran Bacillusdan ragi tapai, campuranBacillus, ragi tapai dan

Salmonella, serta campuranE. colidanSalmonella.Kemudian data

[image:31.595.157.509.650.738.2]

tersebut dimasukkan ke dalam tabel hasil perhitungan total mikroba sebagai berikut :

Tabel 2. Jumlah total bakteri kontrolBacillus Inkubasi

hari ke...

Jumlah total mikroba

10-3 10-4 10-5 10-6

(32)
[image:32.595.156.506.113.198.2]

Tabel 3. Jumlah total mikroba kontrol mikroba ragi tapai Inkubasi

hari ke...

Total mikroba

10-3 10-4 10-5 10-6

[image:32.595.156.508.238.327.2]

1 2 3 4

Tabel 4. Jumlah total mikroba campuranBacillus dan mikroba ragi tapai Inkubasi

hari ke...

Total mikroba

10-3 10-4 10-5 10-6

1 2 3 4

Tabel 5. Jumlah total mikroba campuranBacillus, mikroba ragi tapai dan E. colidanSalmonella

Inkubasi hari ke...

Media PCA Media Mac. conkey

10-3 10-4 10-5 10-6 10-3 10-4 10-5 10-6 1

2 3 4

Tabel 6. Jumlah total bakteri kontrolE. colidanSalmonella Inkubasi

hari ke...

Total mikroba

10-3 10-4 10-5 10-6

1 2 3 4

2. Analisis Data

[image:32.595.153.509.397.482.2] [image:32.595.153.510.525.609.2]
(33)

grafik transformasi log terhadap waktu untuk mengetahui pola pertumbuhan mikroba dan daya tahan bakteriE. colidanSalmonella akibat adanya pengaruh kontak bakteriBacillusdan ragi tapai pada kondisi fakultatif anaerob.

F. Cara Kerja Karakterisasi Mikroba Ragi Tapai

Karakterisasi mikroba dari ragi tapai terdiri dari isolasi mikroba ragi tapai, uji morfologi dari isolat yang diperoleh dari isolasi, uji enzim dari isolat yang diperoleh dari isolasi, dan uji fisiologi dari isolat yang diperoleh dari isolasi.

1. Isolasi mikroba ragi tapai

a. Ragi tapai seberat 0,02 gram masing-masing dimasukkan ke dalam 3 media cair yang berbeda, yaitu media PDB (Potato Dextrose Borth)

ditambah pati 1%, media NB (Nutrient Broth) ditambah pati 1% dan media pakan ayam ditambah pati 1%, masing-masing sebanyak 50 ml pada setiap erlenmeyer. Ragi yang ditumbuhkan pada media PDB sebanyak dua erlenmeyer dan diberi label A dan B. Sedangkan ragi yang ditumbuhkan pada media NB sebanyak satu erlenmeyer dan diberi label C dan ragi yang ditumbuhkan pada media pakan ayam sebanyak satu erlenmeyer diberi label D.

b. Ketiga Erlenmeyer yang berlabel A, B dan C diinkubasi selama 24 jam di Water Bath Shacer, sedangkan Erlenmeyer D diinkubasi selama 48 jam. c. Setelah 24 jam, dari erlenmeyer A diambil sebanyak 1 ml dan

(34)

sebanyak 1 ml dan ditumbuhkan pada media PDA + pati 1% pada tiga cawan petri diberi label B1, B2, B3. Kemudian dari erlenmeyer C diambil

sebanyak 1 ml dan ditumbuhkan pada media NA + pati 1% pada tiga cawan petri diberi label C1, C2, C3. Dari erlenmeyer D setelah diinkubasi

selama 48 jam diambil sebanyak 1 ml dan ditumbuhkan pada media NA + CMC 1% pada tiga cawan petri diberi label D1, D2, D3.

d. Inokulum A1, A2, A3dan B1, B2, B3diinkubasi selama 48 jam di inkubator

kapang. Sedangkan C1, C2, C3dan D1, D2, D3diinkubasi selama 24 jam

pada inkubator bakteri.

e. Setelah isolat tumbuh pada cawan petri A1, A2, A3,B1, B2, B3, C1, C2, C3

dan D1, D2, D3kemudian dibuatreplica plating.Replica plating

merupakan metode untuk menggandakan isolat dengan cara memberi nomor pada isolat yang akan digandakan pada masing-masing cawan petri dan dari nomor satu isolat tersebut akan digandakan menjadi 2 pada 2 cawan petri. Sehingga isolat dari 12 cawan petri yang diperoleh dari isolasi akan menghasilkan 36replica plating.

2. Uji morfologi dari isolat yang diperoleh dari isolasi

Isolat yang tumbuh dari hasil isolasi diuji morfologinya dengan cara dilihat bentuk koloni, warna koloni dan dilakukan pengecatan. Pada isolat A1, A2,

A3dilakukan pengecatan sederhana sedangkan pada isolat B1, B2, B3, C1,

C2, C3dan D1, D2, D3dilakukan pengecatan gram.

3. Uji enzim dari isolat yang diperoleh dari isolasi

(35)

dengan cara meneteskan I2KI (iodine) padareplicaisolat A1,B1dan C1.

Sedangkan pada 1replicaisolat D1ditetesi dengan congo red. Jika

disekitar koloni isolat A1,B1dan C1terdapat zona jernih maka isolat ini

menghasilkan enzim amilase. Sedangkan jika disekitar koloni isolat D1

terdapat zona jernih maka isolat ini menghasilkan enzim selulase. 4. Uji fisiologi dari isolat yang diperoleh dari isolasi

Dari isolat yang diperoleh kemudian di uji fisiologinya, uji fisiologi meliputi uji biokimia. Uji biokimia dilakukan dengan cara :

a. Mengambil 1 ose dari isolat A1,B1dan C1kemudian dimasukkan ke

dalam masing-masing 9 mlaquadeststeril dan diberi label AA1, BB2,

dan CC1kemudian dihomogenkan menggunakanvortex mixer.

b. Dari tabung AA1diambil 1 ml dan dimasukkan ke dalam 9 ml media

Laktosa Broth yang telah berisi tabung durham, digunakan tiga tabung reaksi yang berbeda untuk media Laktosa Broth dan masing-masing tabung reaksi ditambahkan 1 ml dari tabung AA1.

c. Tiga tabung reaksi yang berisi media Laktosa Broth dan isolat dari tabung AA1diberi label ALB1, ALB2, dan ALB3. Kemudian dilakukan

langkah yang sama seperti yang dilakukan untuk media Laktosa Broth tetapi diinokulasikan pada media Glukosa Broth dan media Sukrosa Broth.

d. Pada media Glukosa Broth diberi label AGB1, AGB2, dan AGB3

sedangkan pada media Sukrosa Broth diberi label ASB1, ASB2, dan

ASB3.Masing-masing media ini terdiri dari tiga tabung reaksi untuk

(36)

uji biokimia seperti langkah di atas menggunakan media yang sama yaitu Laktosa Broth, Glukosa Broth dan Sukrosa Broth.

e. Setelah dilakukan prosedur uji biokimia seperti pada isolat A1,isolat

B1, C1dan D1yang telah diinokulasikan ke media Laktosa Broth (LB),

Glukosa Broth (GB) dan Sukrosa Broth (SB) diberi label BLB1, BLB2,

BLB3,BGB1, BGB2, BGB3,BSB1, BSB2, BSB3, CLB1, CLB2, CLB3,

CGB1, CGB2, CGB3,CSB1, CSB2, CSB3,DLB1, DLB2, DLB3,DGB1,

DGB2, DGB3,DSB1, DSB2, dan DSB3.

f. Kemudian 36 tabung yang sudah diberi label seperti uraian diatas diinkubasi pada inkubator bakteri selama 24 jam. Diamati perubahan warna pada media, terbentuknya gelembung pada tabung durham dan timbulnya endapan pada dasar tabung reaksi.

[image:36.595.158.511.447.728.2]

G. Diagram Alur Penelitian

Gambar 1. Diagram alur penelitian Pembuatan inokulum bakteriBacillus spdanragi tapai

Pembuatan starter

Perhitungan jumlah sel bakteriSalmonella spdanE.coli, secara langsung di bawah mikroskop

Uji kontak bakteri dengan metode modifikasi kultur bersama pada mediaPCA dan Mc Concey

Bakteri campuranSalmonella spdanE.coli,dan control BakteriSalmonell sp ditumbuhkan pada media PCA dan bakteriE.coliserta control bakteriE.colidi

tumbuhkan pada mediaMc.Conkeydengan metodepour plate

(37)

H. Aplikasi Animasi Multimedia dalam Pembelajaran Materi Kompetisi Bakteri di SMA

1. Waktu dan Tempat

Aplikasi Penelitian telah dilakukan di SMA Negeri 5 Bandar Lampung, SMA Negeri 12 Bandar Lampung dan SMA PERSADA Bandar Lampung dari Agustus sampai September 2011.

2. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri dan swasta di Bandar Lampung. Sampel penelitian adalah siswa kelas X6pada

SMA Negeri 5 Bandar Lampung, siswa kelas X4pada SMA Negeri 12

Bandar Lampung, dan siswa kelas X5pada SMA PERSADA Bandar

Lampung.

3. Desain Penelitian

(38)

4. Prosedur Penelitian

Adapun langkah–langkah penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Pra Penelitian

• Mendata seluruh sekolah di Bandar Lampung berdasarkan tingkat akreditasi.

• Menentukan sampel penelitian.

• Membuat surat izin penelitian ke sekolah tempat diadakannya penelitian.

• Mengadakan observasi ke sekolah-sekolah yang menjadi sampel penelitian.

• Membuat video animasi untuk materi Kompetisi Bakteri.

• Mengadakan uji validitas video animasi dengan menggunakan uji ahli. • Membuat angket tanggapan siswa dan guru mengenai kualitas video

animasi.

b. Pelaksanaan Penelitian

(39)

5. Jenis Data dan Teknik Pengambilan Data

Data dalam aplikasi video animasi untuk pembelajaran materi pokok Kompetisi Bakteri ini adalah hasil angket yang disebarkan kepada guru dan siswa berupa tanggapan terhadap kualitas media yang menyangkut materi, kualitas dan daya tarik tampilan, dan pengorganisasian. Angket yang diberikan terdiri atas 10 pertanyaan. Responden dapat memilih jawaban Ya dan Tidak.

6. Analisis Data

[image:39.595.148.481.525.641.2]

Menganalisis data penelitian secara deskriptif dalam bentuk persentase. Hasil perhitungan dalam bentuk persentase diinterpretasikan dengan tabel kriteria angket tanggapan siswa dan guru mengenai kualitas video animasi kemudian ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat kualitatif. Untuk mengetahui kriteria hasil perhitungan dilihat berdasarkan tabel 7 berikut : Tabel 7. Kriteria tanggapan siswa dan guru mengenai kualitas video

animasi

No Interval Pernyataan

1 ≥76% -≤ 100% Sebagian besar siswa/guru menyatakan kualitas video baik 2 ≥51% -≤ 75% Sebagian siswa/guru

menyatakan kualitas video baik 3 ≥25% -≤ 50% Sebagian kecil siswa/guru

(40)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Ada pengaruhBacillus spdan mikroba ragi tapai terhadap pertumbuhan SalmonelladanE. coli.Pengaruhnya yaitu kombinasiBacillus spdan ragi tapai mampu menghambat pertumbuhanSalmonella spdanE. colidalam kondisi fakultatif anaerob

2. Jumlah total mikroba yang tumbuh akibat adanya kontak bakteriBacillus dan ragi tapai terhadap pertumbuhan bakteriSalmonelladanE. colipada media pakan ayam yaitu 928x105sel pada inkubasi hari ke-1, 928x104sel pada inkubasi hari ke-2, 233x104sel pada inkubasi hari ke-3 dan 98x104 sel pada inkubasi hari ke-4.

3. Pola pertumbuhanBacillus,mikroba ragi tapai dan Salmonella serta E. coliterhadap waktu inkubasi berbentuk kurva sigmoid yang terdiri dari beberapa fase, yaitufase adaptasi, fase eksponensial, fase stasioner, dan fase kematian.

(41)

5. Dari hasil tanggapan siswa dan guru mengenai penggunaan animasi multimedia di tiga SMA di Bandar Lampung dapat diketahui bahwa animasi multimedia yang ditayangkan berkualitas baik.

B. Saran

1. Pada penelitian di ketahui bahwa kombinasiBacillus spdan ragi tapai mampu menghambat pertumbuhan bakteriSalmonelladanE. coli Sehingga bagus untuk dijadikan sebagai probiotik. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menentukan jumlah antibakteri yang dihasilkan agar bisa menghambat atau membunuh bakteri patogen secara maksimal.

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, E. 2010.Studi Daya Antibiotik Bacillus sp dari Pencernaan Ayam Kampung (Gallus domesticus) Pada Media Nutrien Broth (NB) dan Media Ransum Ayam.Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Lampung.

Ahira, A. 2010.Komposisi Dalam Fotografi. Dalam : http://www.anneahira.com /fotografi-3673.htm. Dikunjungi tanggal 10 maret 2012 pukul 19.45 WIB Amini, M. 2005.Program video dalam paket bahan ajar terintegrasi mata

kuliah metode pengembangan kognitif program d-ii pgtk. Skripsi. Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan. Universitas Terbuka

Aries, dan Kusrianto. 2003.Multimedia Interaktif dengan Flash. Yogyakarta: Graha Ilmu

Arifin, S.2008.Prosedur dan efektifitas pengembangan media Pembelajaran kitab matnul ghoyah wat taqrib Bab haji menggunakan macromedia flash 8 di pesantren luhur alhusna surabaya. Skripsi. Fakultas Tarbiah Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Barbosa, M.T, Dkk. 2005.Applied and Environmental Microbiology: Screening for Bacillus Isolates in The Broiler Gastrointestinal Tract. Vol 71. no.2. Hal 968-978. American Society for Microbiology. America.

Compatoz. 2011. http://www.compatoz.com/solusi-file-video-yang-tidak-bisa-dimainkan/. Dikunjungi tanggal 10 maret 2012 pukul 20.00 WIB

Constantinescu, A. I. (2007).Using technology to assist in vocabulary acquisition and reading comprehension. The Internet TESL Journal, Vol. XIII, No. 2, February 2007.Dalam :

http://iteslj.org/Articles/Constantinescu-Vocabulary.html. Dikunjungi tanggal 7 Juli 2011 pukul 10.05 WIB Defago. 1990.Suppression Of Black Tobacco and Other. Rot Disease by Strain

Of Pseudomonas fluorescens Potential Application and Mechanism, in D.Horby ( pd ).Biological Control of Soil. Borne Plant

(43)

Dwidjoseputro. 2005.Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta. Djambatan. EGC. Jakarta.

Dias, P.L. 2003.Karekteristik morfologi dan kurva pertumbuhan Bacillus

brevis dan Bacillus apiarius.Dalam : http://www.google.co.id/search?q= pola+pertumbuhan+bacillus+sp&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org. mozilla:-us:official&client=firefox-a. Dikunjungi Pada 9 Juli 2011 pukul 13.21 WIB

Eko. 2001.Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Dalam :

http://www.scribd.com/doc/59705852/Kreatif-Mengembangkan-Media-Pembelajaran. Dikunjungi pada 17 Maret 2012 pada pukul 07. 39 WIB Fardiaz, S. 1992.Mikrobiologi Pangan I. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Fardiaz, S. 1993.Analisis Mikrobiologi Pangan. PT Raja Grafindo Persada.

Jakarta.

Felliatra, E. dan Suryadi, E. 2004.Isolasi dan Identifikasi Bakteri Probiotik dari Ikan Kerapu Macan ( Ephinephelus fuscogatus ) dalam upaya efisiensi Pakan Ikan. Jurnal Natur Indonesia 6 (2): 75-80 (2004).

Ganjar, I, 2003. Tapai from cassava and cereals.The firs international symposium and workshop on insigh into the world of indigenous fermented foods for teknologi development and food safety, kasetsart. universiti

Gibson, J.M. 1999.Mikrobiologi dan Patologi Modern untuk Perawat. Dialihbahasakan oleh I.K.G. Soma Persada. PT Gramedia. Jakarta. Hadioetomo, R.S. 1993.Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT Gramedia.

Jakarta. Dalam : Http://repository. ipb.ac.id /bitstream/handle/

123456789/42037/jurnal%20medis%20veteriner%20indonesia.pdf?sequen ce=1. Dikunjungi tanggal 11 Januari 2011 pukul 17.05 WIB.

Hernawan, dkk. 2010.Pengembangan Bahan Ajar. Dalam: http://file.upi.edu/ direktori/fip/jur._kurikulum_dan_tek._pendidikan/194601291981012-permasih/pengembangan_bahan_ajar.pdf. Dikunjungi pada 12 maret 2012 pada pukul 07. 39 WIB

Hidayat, M. 2010.Mikroba Dalam Saluran Pencernaan Unggas.Dalam : http://lambungsatu.blogspot.com/2010_04_01_archive.html. dikunjungi pada 20 Juni 2011 pada pukul 08.56 WIB

Ihrishii, A. 2012.Tifografi. http://aufanury.wordpress.com/2012/03/05/tipografi/. Dikunjungi tanggal 11 maret 2012 pukul 19.45 WIB

(44)

http://bimbelanakpintar.wordpress.com/2012/02/07/anak-pintar-konsep-pengembangan-methode-praktis-dan-sistematis/. Dikunjungi tanggal 11 maret 2012 pukul 20.00 WIB.

Jawetz, M. dan Adelberg. 2004.Mikrobiologi Kedokteran, Ed 23.

Jawetz, M. dan Adelberg. 2005.Mikrobiologi Kedokteran ( Medical Microbiology ). Salemba Medika. Jakarta.

Khasani, dan Pamungkas. 2010.Efektivitas Bacillus sp Untuk Peningkatan Nilai Nutrisi Bungkil Kelapa Sawit Melalui Fermentasi. Dalam :

http://www.sidik.litbang.kkp.go.id/index.php/searchkatalog/

downloadDatabyId/2349/769-774.pdf. Dikunjungi 9 juli 2011 pukul 13. 20 WIB

Kunaepah, U. 2008.Pengaruh Lama fermentasi dan Konsentrasi Glukosa Terhadap Aktivitas Antibakteri, Polifenol Total dan Mutu Kimia Kefir Susu Kacang Merah.Dalam : http://eprints.undip.ac.id/17580/1/Uun Kunaepah.pdf.Dikunjungi 16 juni 2011 pukul 12.50

Kompiang, I.P. 2009.Pemanfaatan Mikroorganisme sebagai Probiotik untuk Meningkatkan Produksi Ternak Unggas di Indonesia 1. Pengembangan Inovasi Pertanian 2(3), 2009: 177-191. internet :

http://124.81.86.180/publikasi/ip023092.pdf dikunjungi tanggal 14 November 2010 pukul 15.00 WIB.

Lay, B.W. dan Hastowo, S. 1992.Mikrobiologi Dasar. CV Rajawali. Jakarta. Leary, J.V. dan Chun, W. 1998.Bacillus. Laboratory Guide for Identification of

Plant Pathogenic Bacteria 2nd edition. The American Phytophatology Society.St.Paul Minnesota.

Listanti, A. 2011.Pengorganisasian Materi Ajar. Dalam : http://makalah-listanti.blogspot.com/2011/12/pengorganisasian-materi-ajar.html. Dikunjungi 11 maret 2012 pukul 23.15 WIB

Lopez, J. 2000.Probiotics in animal nutrition. Asian-Australiam Journal Animal Science, 13, special issue: 12-26.

Muhardi, Dkk. 1996.Studi Pertumbuhan Isolat Bakteri Dari Sambal Lampung Tradisonal.Dalam : http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/83964955.pdf. Dikunjungi pada 28 Juli 2011 pukul 11.10 WIB

Murtaqi, I. 2011.Fungsi Gambar Ilustrasi. Dalam :http://www.imammurtaqi.com /2011/12/fungsi-gambar-ilustrasi.html. Dikunjungi pada 11 maret 2012 pukul 21.45 WIB

(45)

Mardika, N. 2008.Pengembangan Multimedia Dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris Di Sd.Skripsi. Program Studi Teknologi Pembelajaran Pascasarjana. Universitas Negeri Yogyakarta

Pantas, F.M. 2009.Pengaruh Pemberian Seduhan Teh Hitam (Camellia Sinensis) Dosis Bertingkat terhadap Aktivitas Fagositosis Makrofag MencitBalb/C yang Diinokulasi Salmonella typhimurium. Skripsi. Fakultas

Kedokteran.Universitas Diponegoro Semarang.

Purwoko, T. 2007.Fisiologi Mikroba. PT Bumi Aksara. Jakarta. Pustaka Utama, Jakarta.

Rahmawati, N. 2010.Pengembangan E-modul Mata Pelajaran Sains Kelas V Materi Daur Air dan Peristiwa Alam di MI Al Azhaar Kecamatan Bandung Tulungagung. Skripsi, Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Universitas Negeri Malang.

Rasyaf, M. 2000.Beternak Ayam Kampung. Penebar Swadaya. Jakarta. Sianturi dan Wiryawan. 2006.Kajian Penambahan Ragi Tape pada Pakan

terhadap Konsumsi, Pertambahan Bobot Badan, Rasio Konversi Pakan, dan Mortalitas Tikus (Rattus norvegicus). Media Peternakan 29 (3). 2006 : 155-161. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/

handle/123456789/9332/E_M_Sianturi_KajianPenambahanRagi.pdf?sequ ence=1. Dikunjungi pada 1 Januari 2011 pukul 20. 00 WIB

Simbolon, K. 2008.Pengaruh Persentase Ragi Tapai dan Lama Fermentasi Terhadap Mutu Tapai Umbi Jalar. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. 2008 hal : 31.

SNI. 2006.Pakan Ayam Ras Petelur. BS. Jakarta.

Suherman, D. dan Wulandari. 2004.Efektifitas Hidrogen Peroksida dan Asam Aseta Sebagai Sanitaizer Dalam Menginaktifkan Salmonella Pada Tauge Segar.IPB. Dalam : http://www.google.co.id/ Efektivitas%20Hidrogen %20 Peroksida% 20dan%20Asam%20Asetat%20 Sebagai%20 Sanitai ser%20 Dalam%20 Menginaktifkan %20Salmonella%20Pada%20 Tauge % 20Segar&ei. Dikunjungi pada 12 juli 2011 pada pukul 15. 00 WIB. Sumardi. 2009.Seleksi dan Karakterisasi Mikroflora Normal yang Prospektif

Dari Saluran Pencernaan Ayam Kampung. Tanggal Kunjungan 7 September 2010. Pukul 17:00 WIB. Http://digilib.unila.ac.id/files/ disk1/34/laptunilapp-gdl-res-2009-drsumardim-1659-2008_lp_-1.pdf Supratna, D. 2009.Pengenalan Media Pembelajaran. Bandung : PPPPTK TK dan

PLB

(46)

Susana, I. 2006.Montmorillonit Terpilar tio2 Sebagai Bahan Antibakteri Escherichia coli.Surakarta. Dalam :

http://www.digilib.uns.ac.id/upload/dokumen/ 60341206200903301.pdf. dikunjungi 15 juli 2011 pukul 08.00 WIB.

Sianturi, E.M, A.M.Fuah dan K.G. Wiryawan. 2006.Kajian Penambahan Ragi Tape pada Pakan terhadap Konsumsi, Pertambahan Bobot Badan, Rasio Konversi Pakan, dan Mortalitas Tikus (Rattus norvegicus).Media

Peternakan 29 (3). 2006 : 155-161. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/ handle/123456789/9332/E_M_Sianturi_KajianPenambahanRagi.pdf?sequ ence=1. Dikunjungi pada 10 Oktober 2010 pukul 20. 21 WIB

Sitorus, R. H. (1993).Cara Mudah Belajar Bahasa Inggris: English Vocabulary. Bandung: CV. Pionir Jaya.

Suyanto. 2004.Multimedia. http://repository.usu.ac.id/bitstream/

123456789/27361/4/Chapter%20II.pdf. Dikunjungi pada 26 April 2012 pukul 11.07

Veseharan, B. dan Ramasamy, P. 2003.Control of Pathogenic Vibrio spp. By Bacillus subtilis BT 23, a Posible Probiotic treatment for Black Tiger Shrim Panaeus monodon.Letters in Aplied Microbiologi. India. Wijayanti, Y. 2007.Identifikasi Kapang Patogen Dalam Udara Di Ruangan

Perpustakaan Di Enam Fakultas Universitas Negeri Semarang. Dalam : http://journal.unnes.ac.id/index.php/kemas/article/download/606/558. Dikunjungi pada 8 Juli 2011 pada pukul 07. 39 WIB

Winarni, S. 2011.Kompetisi Pertumbuhan Bakteri Bacillus sp Terhadap Escherichia coli.Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Lampung.

Wizna, A, Dkk. 2008.Improving The Quality Of Sango Pith and Rumen Content Mixture As Poultry Feed Through Fermentation By Bacillus

Amiloliquefaciens. Pakistan J. of nutrition, 7 (2) : 249-254

Yasin, S. 1988.Fungsi dan Peranan ZatZat Gizi dalam ransum Ayam Petelur. PT Melton Putra. Jakarta.

(47)

1

KONDISI FAKULTATIF ANAEROB

(Penggunaan Animasi Multimedia Pada Materi Kompetisi Bakteri Kelas X SMA Di Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012)

(Skripsi)

Oleh Riki Haryanto

0643024047

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(48)

2

UJI KONTAK BAKTERIBACILLUSDAN MIKROBA RAGI TAPAI TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERISALMONELLADAN

Escherichia coliDALAM MEDIA PAKAN AYAM PADA KONDISI FAKULTATIF ANAEROB

(Penggunaan Animasi Multimedia Pada Materi Kompetisi Bakteri Kelas X SMA Di Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012)

Oleh Riki Haryanto

Beragam mikroorganisme yang berada di dalam satu lingkungan akan

menimbulkan interaksi, interaksi dapat dikondisi aerob maupun fakultatif anaerob. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui: 1) pengaruh bakteriBacillus dan mikroba ragi tapai terhadap pertumbuhan bakteriSalmonella danE. colipada media pakan ayam di kondisi fakultatif anaerob; 2) total mikroba yang tumbuh akibat adanya kontak bakteriBacillusdan mikroba ragi tapai; 3) pola

pertumbuhanBacillus, mikroba ragi tapai,Salmonelladan E. colipada kondisi fakultatif anaerob terhadap waktu inkubasi; 4) daya tahan hidup bakteri

(49)

3

dianalisis secara statistik ke dalam transformasi log (Y + 1). Data penggunaan animasi multimedia berupa tanggapan siswa dan guru mengenai kualitas animasi multimedia. Data tersebut dianalisis secara deskriptif dalam bentuk persentase.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada perbedaan pertumbuhan antara perlakuan kontrol dengan eksperimen. Dengan demikian ada pengaruhBacillus dan mikroba ragi tapai terhadap pertumbuhanSalmonelladanEscherichia coli. KombinasiBacillus dan mikroba ragi tapai mampu menghambat pertumbuhan Salmonella danE. colidalam kondisi fakultatif anaerob; 2) jumlah total mikroba yang tumbuh akibat kontak bakteriBacillusdan mikroba ragi tapai mengalami penurunan dari hari ke 1 s.d 4; 3) pola pertumbuhanBacillus, mikroba ragi tapai, danSalmonellasertaEscherichia coliterhadap waktu inkubasi berbentuk kurva sigmoid, terdiri dari beberapa fase, yaitu adaptasi, eksponensial, stasioner, dan kematian; 4) lama daya tahan hidup bakteriSalmonelladanE. coliakibat kontak bakteriBacillusdan mikroba ragi tapai, yaitu lebih dari empat hari. Karena pada inkubasi hari ke-2SalmonelladanE. colisudah mengalami fase kematian; 5) dari hasil tanggapan siswa dan guru mengenai penggunaan animasi multimedia di tiga SMA di Bandar Lampung diketahui bahwa animasi multimedia yang

diaplikasikan berkualitas baik dilihat dari segi materi, kualitas dan daya tarik tampilan, serta pengorganisasian.

(50)

4

KONDISI FAKULTATIF ANAEROB

(PenerapanAnimasi Multimedia Pada Materi Kompetisi Bakteri Kelas X SMA Di Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012)

Oleh Riki Haryanto

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(51)

5

DANEscherichia coliDALAM MEDIA PAKAN AYAM PADA KONDISI FAKULTATIF ANAEROB

(Penerapan Animasi Multimedia Pada Materi Kompetisi Bakteri Kelas X SMA Di Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012)

Nama Mahasiswa : Riki Haryanto Nomor Pokok Mahasiswa : 0643024047 Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Pendidikan MIPA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI Komisi Pembimbing

Dr. Sumardi, M.Si. Pramudiyanti, S.Si.,M.Si.

NIP. 196503251991031003 NIP. 197303101998022001

Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Dr. Caswita, M.Si.

(52)

6 1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Sumardi, M.Si. ...

Sekretaris : Pramudiyanti, S.Si.,M.Si. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Neni Hasnunidah S.Pd.,M.Si. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Bujang Rahman, M.Si. NIP 196003151985031003

(53)

7 Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Riki Haryanto

Nomor Pokok Mahasiswa : 0643024047 Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Pendidikan MIPA

Dengan ini menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.

Bandar Lampung, Mei 2012 Yang menyatakan

(54)

8

Penulis dilahirkan di Krui pada tanggal 20 Oktober 1987, yang merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan bahagia Bapak Husinsyah dan Ibu Rostati.

Pendidikan formal yang di tempuh penulis adalah Sekolah Dasar (SD) Negeri 01 Pss. Tengah Krui pada tahun 2000, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 02 Pss. Tengah Krui diselesaikan pada tahun 2003, Sekolah Menengah Umum (SMU) Negeri 1 Pss. Tengah Krui diselesaikan pada tahun 2006.

Pada tahun 2006 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi, dan pada tahun 2010 penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 11 Bandar Lampung.

(55)

9

Untuk sebuah jalan meraih keberhasilan masa depan ku kelak, dando’a dari

orang-orang yang mencintaiku, ingin kupersembahkan karya sederhana ini teruntuk:

 Bapak Husinsyah. dan Ibu Rostati ,

Atas segala do’a, motivasi, semangat, pengorbanan, kesabaran, cintakasih yang takkan pernah terbalaskan walaupun dengan pengabdian seumur hidup ku.

 Kakak dan adikku tersayang Rudiyansyah (abang), Sandy Putra (adek), Ardi yansyah (adek)

Atas segala motivasi dan kecerian yang kalian berikan

 Seluruh pengajarku, karena tanpa mereka aku takkan bisa sampai seperti ini

(56)

10

Berangkat dengan penuh keyakinan. Berjalan dengan penuh keikhlasan. Istiqomah dalam menghadapi cobaan

“YAKIN, IKHLAS, ISTIQOMAH”

( TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid )

(57)

i

Puji syukur pada Allah SWT, atas segala nikmat dan kehendak-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA, FKIP Unila. Skripsi ini berjudul“Uji Kontak BakteriBacillusdan Mikroba Ragi Tapai Terhadap Pertumbuhan BakteriSalmonelladanE. coliDalam Media Pakan Ayam Pada Kondisi Fakultatif Anaerob”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Bujang Rahman, M.Si, selaku Dekan FKIP Unila.

2. Drs. Caswita, M. Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Unila. 3. Neni Hasnunidah, S.Pd.M,Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Biologi dan selaku Pembahas terimakasih atas bimbingan dan motivasi. 4. Dr. Sumardi, M.Si selaku pembimbing I atas semua ide, kesabaran,

bimbingan, dan motivasi selama penelitian dan penulisan skripsi. 5. Pramudiyanti, S.Si, M.Si selaku Pembimbing ke II atas kesabaran dan

masukannya kepada penulis.

(58)

ii

7. Siswa kelas X SMA Negeri 5 Bandar Lampung, SMA Negeri 12 Bandar Lampung, dan SMA PERSADA Bandar Lampung atas kerjasama, keceriaan dan perhatiannya selama penelitian;

8. Teman-Teman seperjuanganBe4dalam bimbingan skripsi: Nurleni Kurniawati, Ade Tia Ferdiyani, Siska Tamayanti, trimakasih atas bantuan, doa, dan semangatnya serta akan ku ingat masa-masa kita bersama. 9. Teman-teman yang tergabung dalamBest Friend Forever: Novi Puspita,

Ranggi Prima, Nurul Hasanah akan ku jaga tali silahturahmi kita selamanya.

10. Keluarga mikroholiq: Dra, Eko CN, M.Si., Kusuma Handayani, S. Si.,M.Si Sriwinarni, S.Si., Nurhayati, S.Si., Pratika S.Si., Debi Arivo, S.Si., Dwi, Ratna, Zahra, Agus, Ian, Asep, trima kasih atas bantuan, ilmu, persaudaraan, serta keceriaan yang telah diberikan.

11. Rekan-rekan Pendidikan Biologi06’, 07’, 08’ reguler dan non reguler,

terima kasih banyak untuk persaudaraan, pengertian, semangat, motivasi, nasihat, dan kritikannya;

12. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Amien. Bandar Lampung, Mei 2012

Penulis

(59)

iii

Halaman DAFTAR TABEL ... v DAFTAR GAMBAR ... vi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... 1 B. Rumusan Masalah ... 4 C. Tujuan Penelitian ... 5 D. Manfaat Penelitian ... 5 E. Ruang Lingkup Penelitian ... 6 F. Kerangka Pikir ... 7 G. Hipotesis ... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Bakteri

I. Bacillus... 10 II. Escherichia coli... 11 III. Salmonella... 11 B. Ragi tapai ... 12 C. Media Pakan Ayam ... 14 D. Kontak Bakteri ... 15 E. Senyawa Anti Bakteri ... 16 F. Pola Pertumbuhan Bakteri ... 17 G. Kondisi Fakultatif Anaerob ... 19 H. Penggunaan Animasi Multimedia dalam Pembelajaran ... 19

III. METODE PENELITIAN

(60)

iv

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 40

B. Pembahasan ... 47

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 56

B. Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 1. Komposisi Media Tumbuh Mikroba ... 63

2. Perangkat Pembelajaran ... 67

3. Data Penelitian ... 84

4. Foto Penelitian ... 92

(61)

v

Tabel Halaman

1. Komposisi pakan ... 15

2. Jumlah total bakteri kontrol Bacillus ... 31

3. Jumlah total mikroba kontrol ragi tapai ... 32

4. Jumlah total mikroba campuranBacillusdan mikroba ragi tapai ... 32

5. Jumlah total mikroba campuranBacillus, mikroba ragi tapai dan E. colidanSalmonella ... 32

6. Jumlah total bakteri kontrolE. colidanSalmonella ... 32

7. Kriteria tanggapan siswa dan guru mengenai kualitas video animasi ... 39

8. Pertumbuhan mikroba pada setiap perlakuan dalam transformasi log (y+1) ... 40

9. Jumlah total mikroba pada inkubasi hari ke 1 sampai hari ke 4 ... 41

10. JumlahSalmonelladanE. colidalam transformasi log (Y+1) pada Inkubasi hari ke 1 sampai hari ke 4 ... 42

11. Karakterisasi mikroba ragi tapai Analisis data ... 43

12. Hasil angket tanggapan siswa kelas X SMA mengenai animasi multimedia ... 44

(62)

vi

Gambar Halaman

1. Diagram alur penelitian ... 36

2. Pola pertumbuhan mikroba ... 42

3. Komposisi warna menarik ... 52

4. Ilustrasi dalam video menarik ... 53

(63)

UJI KONTAK BAKTERIBACILLUSDAN MIKROBA RAGI TAPAI TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERISALMONELLADAN

Escherichia coliDALAM MEDIA PAKAN AYAM PADA KONDISI FAKULTATIF ANAEROB

(PenggunaanAnimasi Multimedia PadaMateriKompetisiBakteriKelas X SMA Di Bandar Lampung Semester GanjilTahunAjaran 2011/2012)

Oleh RikiHaryanto

Beragammikroorganisme yang berada di dalamsatulingkunganakanmenimbulkaninteraksi, interaksidapatdikondisiaerobmaupunfakultatifanaerob.

Adapuntujuanpenelitianiniyaituuntukmengetahui: 1) pengaruh bakteriBacillusdan mikroba ragi tapai terhadap pertumbuhan bakteriSalmonella danE. colipada media pakan ayam dikondisi fakultatif anaerob;2) total mikroba yang tumbuh akibat adanya kontak bakteri Bacillusdan mikroba ragi tapai; 3) polapertumbuhanBacillus, mikrobaragitapai,Salmonella danE. colipada kondisi fakultatif anaerob terhadapwaktuinkubasi; 4) daya tahan hidup bakteriSalmonelladanE. colipada kondisi fakultatif anaerobakibat pengaruh kontak bakteri Bacillusdan mikroba ragi tapai; 5) tanggapan guru dan siswa mengenai kualitas animasi multimedia sebagai media pembelajaran.

Ujikontakbakterimenggunakanmetodemodifikasikulturbersamadari Vaseeharan dan

(64)

DengandemikianadapengaruhBacillusdanmikrobaragitapaiterhadappertumbuhanSalmonella danEscherichia coli.KombinasiBacillus

danmikrobaragitapaimampumenghambatpertumbuhanSalmonelladanE. coli

dalamkondisifakultatifanaerob; 2) jumlahtotal mikroba yang tumbuh akibat kontak bakteri Bacillusdan mikroba ragi tapai mengalami penurunan dari hari ke 1 s.d 4; 3) pola

pertumbuhanBacillus, mikroba ragi tapai, danSalmonellasertaEscherichia coliterhadap waktu inkubasi berbentuk kurva sigmoid, terdiri dari beberapa fase, yaitu adaptasi,

eksponensial, stasioner, dan kematian; 4) lama daya tahan hidup bakteriSalmonelladanE. coliakibat kontak bakteriBacillusdan mikroba ragi tapai, yaitu lebih dari empat hari. Karena pada inkubasi hari ke-2SalmonelladanE. colisudah mengalami fase kematian; 5) dari hasil tanggapan siswa dan guru mengenai penggunaan animasi multimedia di tiga SMA di Bandar Lampung diketahui bahwa animasi multimedia yang diaplikasikan berkualitas baikdilihat dari segi materi, kualitas dan daya tarik tampilan, serta pengorganisasian.

(65)

KONDISI FAKULTATIF ANAEROB

(PenerapanAnimasi Multimedia PadaMateriKompetisiBakteriKelas X SMA Di Bandar Lampung Semester GanjilTahunAjaran 2011/2012)

Oleh RikiHaryanto

Skripsi

Sebagai Salah SatuSyaratUntukMencapaiGelar SARJANA PENDIDIKAN

pada

Program StudiPendidikanBiologi

JurusanPendidikanMatematikadanIlmuPengetahuanAlam FakultasKeguruandanIlmuPendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(66)

KONDISI FAKULTATIF ANAEROB

(PenggunaanAnimasi Multimedia PadaMateriKompetisiBakteriKelasX SMA Di Bandar Lampung Semester GanjilTahunAjaran 2011/2012)

(Skripsi)

Oleh RikiHaryanto

0643024047

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(67)

Penulisdilahirkan di Kruipadatanggal 20 Oktober 1987, yang

merupakananakkeduadariempatbersaudaradaripasanganbahagiaBapakHusinsyahdanIbuRostat i.

Pendidikan formal yang di tempuhpenulisadalahSekolahDasar (SD) Negeri 01 Pss. Tengah Kruipadatahun 2000, SekolahMenengahPertama (SMP) Negeri 02 Pss. Tengah

Kruidiselesaikanpadatahun 2003, SekolahMenengahUmum (SMU) Negeri 1 Pss. Tengah Kruidiselesaikanpadatahun 2006.

Padatahun 2006 penulisterdaftarsebagaimahasiswaUniversitas Lampung padaFakultasKeguruandanIlmuPendidikan, JurusanPendidikan MIPA Program StudiPendidikanBiologi, danpadatahun 2010 penulismelaksanakan Program PengalamanLapangan (PPL) di SMP Negeri 11 Bandar Lampung.

(68)

Pujisyukurpada Allah SWT,

atassegalanikmatdankehendak-NyasehinggaskripsiinidapatdiselesaikansebagaisalahsatusyaratdalammeraihgelarSarjanaPendi dikanpada Program StudiPendidikanBiologiJurusanPendidikan MIPA, FKIP

Unila.Skripsiiniberjudul“UjiKontakBakteriBacillus

danMikrobaRagiTapaiTerhadapPertumbuhanBakteriSalmonelladanE. coliDalam Media PakanAyamPadaKondisiFakultatifAnaerob”.

Penulismenyadaribahwadalampenyusunanskripsiinitidakterlepasdariperanandanbantuanberba gaipihak.Untukitupenulismengucapkanterimakasihkepada:

1. Dr. BujangRahman, M.Si, selakuDekan FKIP Unila.

2. Drs. Caswita, M. Si., selakuKetuaJurusan PMIPA FKIP Unila. 3. NeniHasnunidah, S.Pd.M,Si. SelakuKetua Program

StudiPendidikanBiologidanselakuPembahasterimakasihatasbimbingandanmotivasi. 4. Dr. Sumardi, M.Siselakupembimbing I atassemua ide, kesabaran, bimbingan,

danmotivasiselamapenelitiandanpenulisanskripsi. 5. Pramudiyanti, S.Si, M.SiselakuPembimbingke II

ataskesabarandanmasukannyakepadapenulis.

(69)

7. Siswakelas X SMA Negeri 5 Bandar Lampung, SMA Negeri 12 Bandar Lampung, dan SMA PERSADA Bandar Lampung ataskerjasama,

keceriaandanperhatiannyaselamapenelitian;

8. Teman-Teman seperjuanganBe4dalam bimbingan skripsi: Nurleni Kurniawati, Ade Tia Ferdiyani, Siska Tamayanti, trimakasih atas bantuan, doa, dan semangatnya serta akan ku ingat masa-masa kita bersama.

9. Teman-teman yang tergabung dalamBest Friend Forever: Novi Puspita, Ranggi Prima, Nurul Hasanah akan ku jaga tali silahturahmi kita selamanya.

10. Keluargamikroholiq: Dra, Eko CN, M.Si., KusumaHandayani, S. Si.,M.SiSriwinarni, S.Si., Nurhayati, S.Si., PratikaS.Si., DebiArivo, S.Si., Dwi, Ratna, Zahra, Agus, Ian, Asep, trimakasihatasbantuan, ilmu, persaudaraan, sertakeceriaan yang telahdiberikan. 11. Rekan-rekanPendidikanBiologi06’, 07’, 08’ regulerdan non reguler,

terimakasihbanyakuntukpersaudaraan, pengertian, semangat, motivasi, nasihat, dankritikannya;

12. Semuapihak yang membantupenulisdalammenyelesaikanskripsiini.

Semogaskripsiinidapatbermanfaatdanbergunabagikitasemua.Amien. Bandar Lampung, Mei 2012

Penulis

(70)

Halaman

DAFTAR TABEL ...v

DAFTAR GAMBAR ... vi

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah ...4

C. Tujuan Penelitian ...5

D. Manfaat Penelitian ...5

E. Ruang Lingkup Penelitian ...6

F. Kerangka Pikir ...7

G. Hipotesis ...8

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Bakteri I. Bacillus. ... 10

II. Escherichia coli... 11

III. Salmonella... 11

B. Ragi tapai ... 12

C. Media Pakan Ayam ... 14

D. Kontak Bakteri ... 15

E. Senyawa Anti Bakteri ... 16

F. Pola Pertumbuha

Gambar

Tabel 1. Komposisi pakan.
Tabel 2. Jumlah total  bakteri kontrol Bacillus
Tabel 3. Jumlah total  mikroba kontrol mikroba ragi tapai
Gambar 1. Diagram alur penelitian
+2

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan pada perancangan jalan ini meliputi perhitungan tebal lapis tambahan jalan dengan menggunakan Metode Analisa Komponen, perancangan drainase

Peran ahli struktur dalam menangani bangunan pasca kebakaran adalah untuk menanksir temperature tertinggi yang dialami oleh elemen- elemen struktur pada saat kebakaran terjadi,

Tugas akhir ini bertujuan guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma Tiga (D3) Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

[r]

1) Dengan adanya semangat kerja yang tinggi dari karyawan maka pekerjaan yang diberikan kepadanya atau ditugaskan kepadanya.. akan dapat diselesaikan dengan waktu

latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menganalisis pengaruh IJEPA terhadap volume dan nilai perdagangan Indonesia-Jepang

The central control console was all that was left of the TARDIS, and it now revolved through space like a giant spinning-top, while Zoe and Jamie held on to it with all

pada sisi permukaan. Menitik permukaan yang akan dibor, 10 mm dari tepi. Memasang benda kerja pada ragum dengan kuat. Memasang bor diameter 8 mm. Memulai pengeboran dan