• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Promosi Penjualan Produk pada Media Sosial Instagram (studi pada Akun Instagram Gloshop_stuff)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Promosi Penjualan Produk pada Media Sosial Instagram (studi pada Akun Instagram Gloshop_stuff)"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

STRATEGI PROMOSI PENJUALAN PRODUK PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM (Studi pada Akun Instagram Gloshop_Stuff)

Oleh:

IKA SURYA FITRI

Banyaknya pengguna media sosial menumbuhkan kepentingan baru yaitu berpromosi. Keunggulan promosi melalui Instagram adalah cakupannya luas karena Instagram menggunakan fasilitas online dan terhubung dimanapun. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi promosi yang dilakukan oleh Gloshop_Stuff melalui Instagram.

Penelitian ini menggunakan teori e-WOM (Electronic Word of Mouth) dan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Informan merupakan pemilik Gloshop_Stuff, pengelola Gloshop_Stuff, 5 konsumen dari Gloshop_Stuff dan 1 reseller Gloshop_Stuff. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, dokumentasi dan kepustakaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) strategi promosi yang dilakukan mencakup business promotion, trade promotion, sales force promotion dan consumerpromotion; (2) Dalam menarik konsumen, Gloshop_Stuff memakai cara SFS (Shout ForShout), memanfaatkan konsumen yang merekomendasikan produknya, mengunggah foto asli, bersikap baik dalam melayani konsumen, meng-endorse selebgram, membalas pesan dari konsumen dengan cepat dan mengirim broadcast message; (3) Gloshop_Stuff menarik reseller dengan memberi harga lebih murah; (4) Berpromosi melalui Instagram dinilai efektif oleh Gloshop_Stuff dalam penjualan produknya.

(2)

ABSTRACT

A PRODUCT SELLING PROMOTION STRATEGY IN INSTAGRAM SOCIAL MEDIA (A Study on Gloshop_Stuff Instagram Account)

Many social media users grow new interests, and namely is promotion. The superiority promotion in Instagram is wide coverage because Instagram uses online facility and connected any time. The objective of this research was to describe promotion strategy conducted by Gloshop_Stuff through Instagram.

This research used e-WOM (Electronic Word of Mouth) theory and used descriptive qualitative method. Informant were owner of Gloshop_Stuff, administrator of Gloshop_Stuff, 5 customers of Gloshop_Stuff and 1 reseller of Gloshop_Stuff. Data were collected with deep interview, documentation and literary study.

The results showed that (1) promotion strategies included business promotion, trade promotion, sales force promotion and consumer promotion; (2) in drawing customers, Gloshop_Stuff used method of SFS (Shout For Shout), by using customers who recommend their product, uploading original photo, having good attitudes in serving customers, endorsing selebgram (Instragram celebrity) immediate replying messages from customers and broadcasting messages; (3) Gloshop_Stuff attracting resellers by providing cheaper prices; (4) having promotion through Instagram was commonly considered to be effective by Gloshop_Stuff in selling its products;

(3)

STRATEGI PROMOSI PENJUALAN PRODUK PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM

(Studi pada Akun Instagram Gloshop_Stuff)

Oleh

IKA SURYA FITRI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA ILMU KOMUNIKASI

Pada

Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis yang bernama Ika Surya Fitri merupakan anak sulung dari 3 bersaudara yang lahir 23 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 5 April 1992. Putri pasangan Bapak Suharjono dengan Ibu Hendrawati menghabiskan masa kanak-kanak di TK Al-Kautsar Bandarlampung yang kemudian dilanjutkan ke SD Al-Kautsar Bandarlampung pada tahun 1998. Penulis melanjutkan pendidikannya ke SMPN 1 Bandarlampung pada tahun 2004. Kemudian setelah lulus, pada tahun 2007 penulis melanjutkan pendidikan ke SMAN 1 Bandarlampung. Di sekolah menengah atas ini penulis mengikuti ekstrakulikuler Softball dan memenangkan beberapa perlombaan. Sekarang penulis tercatat sebagai mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN sejak tahun 2010. Penulis melaksanakan kegiatan PKL di PT PLN Distribusi Lampung. Selama menimba ilmu di bangku perkuliahan banyak sekali pengalaman tak terlupakan yang penulis jalani.

(9)

Persembahan

Skripsi ini kupersembahkan untuk Ayah dan Ibu tercinta, yang tak pernah lelah

berjuang untukku. Terima kasih telah memberiku kasih sayang, cinta, doa,

dukungan serta semangat dalam hidupku.

Untuk kedua adikku, keluarga besar, sahabat, teman-teman serta orang yang

selalu mendukung dan memberi semangat untukku.

(10)

Motto

When you say “It’s hard”, it actually means “I’m not strong enough to fight for it”.

Stop saying its hard. Think positive!

Unknown

Life is not problem to be solved, but a reality to be experienced.

Soren Kierkegaard

The most important thing is to enjoy your life

to be happy-

it’s all that matters. –

(11)

SANWACANA

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nyalah, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Skripsi ini berjudul:

“Strategi Promosi Penjualan Produk pada Media Sosial Instagram (Studi pada Akun

Instagram Gloshop_Stuff)” yang disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak, demi kesempurnaan skripsi ini.

Banyak pengetahuan dan petunjuk serta motivasi dari berbagai pihak untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada:

1. Bapak Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Teguh Budi Raharjo M.Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

(12)

4. Ibu Wulan Suciska, S.Ikom., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi, terima kasih atas waktu, motivasi, bimbingan, saran serta kesabarannya dalam membimbing saya pada proses penulisan skripsi ini.

5. Bapak Toni Wijaya, S.Sos, MA. selaku Dosen Pembahas Skripsi, terima kasih telah mengoreksi, memberikan saran dan kritik yang membangun dalam penulisan skripsi ini.

6. Seluruh dosen di Jurusan Ilmu Komunikasi dan FISIP UNILA yang telah membekali penulis dengan ilmu dan pengetahuan selama menjalani masa perkuliahan.

7. Untuk ayahku Suharjono dan ibuku Hendrawati, S.E terima kasih atas segala doa, kasih sayang, dan dukungan baik moril maupun material serta bimbingannya, kalian adalah semangat hidupku.

8. Untuk kedua adikku, Setio Surya Permana dan Ahmad Surya Naufal semoga kita bisa membahagiakan Ayah dan Ibu.

9. Untuk M. Denny Saputra, terima kasih telah mendukung dan menyemangati pembuatan skripsi ini.

10.Untuk sahabat-sahabat seperjuanganku, Mother of Bianglala: Alm. Rika Rosanti Dewi. Bianglala: Bogi Satrio Nugroho, Chintya Dewi Iderajat, Ester Luciana, Finda Melinda, Setio Saesar, dan Ulfa Sofiati. Terima kasih atas segala dukungan dan hambatan yang juga kalian berikan dalam penulisan skripsi ini. Hidup BIANGLALA!!!!

(13)

12.Segenap teman-teman senasib sepenanggungan Jurusan Ilmu Komunikasi 2010, semoga kita sukses selalu.

Penulis hanya dapat berdoa semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan bantuan yang telah kalian berikan kepada penulis. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandarlampung, Agustus 2015

Penulis,

(14)

DAFTAR ISI

2.2 Tinjauan Komunikasi Pemasaran ... .9

2.3 Tinjauan Strategi ... 11

2.4 Tinjauan Promosi Penjualan ... 12

2.5 Tinjauan Strategi Promosi Penjualan ... 15

2.6 Tinjauan Internet ... 19

2.7 Tinjauan Media Sosial ... 20

(15)

3.4 Objek Penelitian ... 35

IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN ... 42

4.1 Gambaran Umum Bisnis Online ... 42

4.2 Gambaran Umum Gloshop_Stuff ... 44

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 48

5.1 Hasil Penelitian ... 48

5.2 Identitas Informan ... 48

5.3 Strategi Promosi Penjualan Produk pada Media Sosial Instagram ... 52

5.3.1 Business Promotion ... 52

5.3.2 Trade Promotion ... 64

5.3.3 Sales Force Promotion ... 72

5.3.4 Consumer Promotion ... 74

5.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 84

5.4.1 Business Promotion ... 85

5.4.2 Trade Promotion ... 89

5.4.3 Sales Force Promotion ... 92

5.4.4 Consumer Promotion ... 93

5.5 Relevansi Teori e-WOM (Electronic Word of Mouth)... 99

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 104

6.1 Kesimpulan ... 104

6.2 Saran ... 105 DAFTAR PUSTAKA

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kegunaan Fitur di Instagram ... 24

2. Menarik Calon Pelanggan Baru ... 52

3. Cara Gloshop_Stuff Menarik Calon Pelanggan Baru ... 56

4. Memperkenalkan Produk kepada Pelanggan... 57

5. Ketertarikan Pelanggan dalam Memperkenalkan Produk ... 59

6. Mempertahankan Hubungan dengan Pelanggan lama ... 60

7. Strategi Gloshop_Stuff Mempertahankan Hubungan dengan Pelanggan Lama ... 62

8. Memperkenalkan Produk dengan Pelanggan lama... 63

9. Menarik Reseller untuk Menjual Produk ... 65

10. Ketertarikan Reseller Menjual Produk Gloshop_Stuff... 66

11. Jumlah Reseller yang Sudah Berkejasama ... 67

12. Jumlah Produk yang dijual Reseller ... 68

13. Jumlah Produk yang dijual oleh satu Reseller ... 69

14. Media yang digunakan Reseller ... 70

15. Media yang digunakan Reseller dalam Menjual Produk ... 71

16. Keefektifan Trade Promotion dalam Penjualan Produk ... 72

17. Peran Admin Gloshop_Stuff ... 73

18. Mendorong Konsumen Membeli Produk ... 75

19. Strategi dalam Mendorong Konsumen untuk Membeli ... 76

20. Produk yang Terjual dalam Hitungan Bulan ... 78

21. Kepuasan Konsumen dalam Penjualan ... 79

22. Kepuasan Konsumen dalam Penjualan ... 80

23. Promosi Penjualan Melalui Media Sosial Instagram... 82

(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Logo Instagram ... 24

2. Logo Gloshop_Stuff ... 47

3. Gloshop_Stuff... 47

4. Informan Rahmadiana ... 49

5. Informan Meidima Trisvoka ... 50

6. Informan Farida Yulia ... 50

7. Informan Prianka Yuliana ... 50

8. Informan Cherly Puspa ... 50

9. Informan Leli Febriani ... 51

10. Informan Dewi Aprilianti ... 51

11. Informan Agatha Dwi Putri ... 51

12. Kegiatan SFS (Shout For Shout) ... 54

13. Selebgram Meng-endorse Produk Gloshop_Stuff... 54

14. Pelanggan Mengunggah Foto Produk Gloshop_Stuff ... 55

15. Gloshop_Stuff Menjual Produknya ... 58

16. Reseller yang Menjual Produk Gloshop_Stuff ... 67

(18)

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

(19)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pada perkembangan terakhir di mana dunia informasi menjadi sangat penting dalam aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi bagian yang sangat penting dalam melengkapi kehidupan manusia. Metode, fasilitas dan perangkatnya pun sudah berkembang maju sedemikian modernnya sehingga sekarang dunia seakan tidak ada batas lagi, manusia dapat berhubungan satu sama lain dengan begitu mudah dan cepatnya.

(20)

2

orang yang saat ini betah berlama-lama memberikan waktu untuk melihat tayangan iklan. Agar dapat memasuki ruang pribadi setiap individu manusia modern misal, komunikasi pemasaran juga membutuhkan saluran komunikasi modern (Ardhi, 2012: 207). Perkembangan informasi saat ini sangat pesat terjadi sehingga orang dituntut untuk selalu mengimbangi laju perkembangan teknologi. Kebutuhan informasi itu berbagai macam, mulai dari hiburan, pendidikan, sosial hingga bisnis. Era modernisasi pada saat ini sebagian besar sudah mengenal yang namanya internet. Teknologi internet merupakan salah satu media informasi yang efektif dan efisien dalam penyebaran informasi yang dapat diakses oleh apa saja, kapan saja dan dimana saja.

Dalam dunia modern saat ini, hampir mustahil meraih penjualan kepada sebanyak mungkin orang dengan cara menawarkan barang dari pintu ke pintu. Sebab, biaya operasi dari kegiatan tersebut terlalu besar. Pemasar tidak lagi biasa berkeliling kota berteriak-teriak karena tidak banyak lagi orang yang memiliki waktu luang untuk mendengarkan teriakan penjual. Pemasar juga tidak lagi memerlukan materi cetak yang secara terus-menerus dicetak dan dikirim ke segenap calon pembeli. Sebab, dikhawatirkan sebagian besar akan masuk ke dalam tong sampah (Hermawan, 2012: 206).

(21)

3

acara, toko online, hingga promosi secara pribadi (Yudha, 2013: 68). Teknologi internet mempunyai efek yang sangat besar pada perdagangan atau bisnis yang dikenal pada saat ini namanya media online shop. Hanya dari rumah atau ruang kantor, calon pembeli dapat melihat produk-produk pada layar komputer, mengakses informasinya, memesan dan membayar dengan pilihan yang tersedia karena dengan adanya internet calon pembeli dapat menghemat waktu dan biaya karena tidak perlu datang ke toko atau tempat transaksi sehingga dari tempat duduk saja mereka dapat mengambil keputusan dengan cepat dan sesuai dengan keinginannya.

Perkembangan teknologi komunikasi secara global mempengaruhi cara pelaku usaha dalam berkomunikasi. Sosial media merupakan salah satu alat komunikasi dan salah satu strategi promosi produk yang perlu anda miliki untuk menjembatani antara pelaku bisnis dan penjual agar terjalin dengan mudah, cepat dan efisien dikarenakan faktor kemudahan dalam menjangkau para konsumen baik dari segi lokasi dan waktu. Hal ini menjadikan media sosial adalah salah satu media yang cukup efektif dalam berpromosi dan memanfaatkannya untuk berjualan atau bisnis. Banyak media sosial dengan berbagai macam karakteristiknya. Media sosial saat ini yang paling populer adalah Instagram. Keunggulan berpromosi melalui media sosial ini adalah cakupannya yang luas karena media ini menggunakan fasilitas online dan terhubung di manapun.

(22)

4

hari.1 Sebuah tempat yang sangat ramai untuk berbisnis, kini mulai banyak online shop yang berjualan lewat Instagram. Instagram sendiri mempunyai keunggulan pada promosi yang lebih terarah. Dengan sistem following dan followers, hal ini memungkinkan media sosial ini biasa mempromosikan lebih terarah pada target audien.

Sistem sosial di dalam Instagram adalah dengan menjadi mengikuti akun pengguna lainnya, atau memiliki pengikut Instagram. Dengan demikian komunikasi antara sesama pengguna Instagram sendiri dapat terjalin dengan memberikan tanda suka dan juga mengomentari foto-foto yang telah diunggah oleh pengguna lainnya. Pengikut juga menjadi salah satu unsur yang penting, dimana jumlah tanda suka dari para pengikut sangat mempengaruhi apakah foto tersebut dapat menjadi sebuah foto yang populer atau tidak. Untuk menemukan teman-teman yang ada di dalam Instagram juga dapat menggunakan teman-teman mereka yang juga menggunakan Instagram melalui jejaring sosial seperti Twitter dan juga Facebook.

Selain sebagai aplikasi untuk mengunggah foto atau video untuk koleksi pribadi, Instagram juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana pemasaran produk dan jasa. Dengan membuat foto atau video dengan konsep yang telah direncanakan sebaik mungkin dengan latar ide dari produk atau jasa yang ingin ditawarkan. Kemudian, mengunggahnya sehingga orang lain dapat melihatnya sebagai salah satu bentuk promosi. Pemasaran melalui media sosial Instagram juga relatif murah jika dihitung berdasarkan rasio biaya terhadap jangkauan target. Dengan berbekal kamera video

1

(23)

5

smartphone dan mengunggah video singkat ke akun Instagram. Tak cuma bisa berbagi informasi produk atau jasa melalui Instagram tetapi juga sekaligus di jejaring sosial besar lain seperti Facebook, Twitter dan Tumblr karena dapat disambungkan dari Instagram ke jejaring tersebut.

(24)

6

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, pada usul penelitian ini penulis merumuskan masalah yang akan diteliti yaitu:

Bagaimana strategi promosi penjualan produk pada media sosial Instagram yang dilakukan penjual?

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi promosi yang dilakukan penjual dengan media sosial Instagram dalam pemasaran produk.

1.4Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Penelitian Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan keilmuan komunikasi dan juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan strategi komunikasi dalam memasarkan produk.

b. Kegunaan Penelitian Secara Praktis

(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Sebelumnya

Pada penelitian ini yang berjudul Strategi Promosi Penjualan pada Media Sosial Instagram (Studi pada Akun Instagram Gloshop_Stuff). Dimana tujuannya adalah mengetahui strategi promosi produk yang dilakukan oleh akun tersebut. Adapun beberapa acuan atau referensi penelitian sebelumnya yaitu :

1. Skripsi yang berjudul “Strategi Promosi Produk Waleu Kaos Lampung dalam Menarik Minat Beli Konsumen”.

Skripsi tersebut disusun oleh Putri Varina Virginia, mahasisiwa Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Lampung. Meneliti tentang cara Waleu menarik minat beli konsumen dengan produk yang ditawarkannya dengan melaksanakan strategi promosi. Dalam konteks yang demikian bahwa berbagai strategi promosi yang dipakai memiliki peranan yang penting dalam aktivitas Waleu, khususnya dalam menarik minat beli konsumen.

(26)

8

konsumen. Tidak hanya billboard sebagai media promosi, terkadang owner melakukan promosi dengan komunikasi antarpribadi dengan konsumen. Hubungan skripsi tersebut dengan penelitian ini adalah memberi referensi dalam membentuk strategi promosi yang dilakukan informan. Perbedaan dengan penelitian ini adalah penelitian terdahulu melakukan promosi menggunakan billboard dan komunikasi antarpribadi sedangkan penelitian ini menggunakan media sosial Instagram. Penelitian terdahulu memakai teori A-T-R (Awarness, Trial, Reinforcement) sedangkan penelitian ini memakai teori eWOM (Electronic World-of-Mouth).

2. Skripsi yang berjudul “Persepsi dan Adopsi Siswa SMK Swasta Terhadap Internet Sebagai New Media (Studi pada SMK 2 Mei Bandar Lampung, SMK

Bhakti Utama Bandar Lampung, SMK Bhineka Bandar Lampung”.

(27)

9

Hubungan skripsi tersebut dengan penelitian ini adalah memberi referensi tentang internet dan seberapa pentingnya internet. Perbedaan dengan penelitian ini adalah penelitian terdahulu melakukan tentang pengaruh internet di kalangan siswa sedangkan penelitian ini meneliti cara berpromosi melalui internet (media sosial).

2.2 Tinjauan Komunikasi Pemasaran

Komunikasi adalah sebuah proses interaksi untuk berhubungan dari satu pihak ke pihak lainnya yang pada awalnya berlangsung sangat sederhana, dimulai dengan sejumlah ide-ide yang abstrak atau pikiran dalam otak seseorang untuk mencari data atau menyampaikan informasi yang kemudian dikemas menjadi sebentuk pesan untuk kemudian disampaikan secara langsung maupun tidak langsung menggunakan bahasa berbentuk kode visual, kode suara atau kode tulisan (Hermawan, 2012: 4).

(28)

10

Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Dalam dekade terakhir ini, komponen komunikasi pemasaran dalam bauran pemasaran menjadi semakin penting. Bahkan telah diklaim bahwa pemasaran di era 1990-an adalah komunikasi dan komunikasi pemasaran, keduanya tak terpisahkan (Shimp, 2003: 4). Semua organisasi modern baik perusahaan bisnis maupun nirlaba, menggunakan berbagai bentuk komunikasi pemasaran untuk mempromosikan apa yang mereka tawarkan dan mencapai tujuan finansial dan nonfinansial. Komunikasi pemasaran adalah salah satu dari empat elemen utama bauran pemasaran perusahaan. Pemasar harus tahu bagaimana menggunakan iklan, promosi penjualan, publisitas dan penjualan personal untuk mengomunikasikan suatu produk beserta nilainya kepada konsumen yang dituju.

(29)

11

2.3 Tinjauan Strategi

Sebenarnya, kata strategi berasal dari bahasa Yunani yang berarti: kepemimpinan dalam ketentaraan. Konotasi ini berlaku selama perang yang kemudian berkembang menjadi manajemen ketentaraan dalam rangka mengelola para tentara bagaimana melakukan mobilisasi pasukan dalam jumlah yang besar, bagaimana mengkoordinasikan komando yang jelas dan lain sebagainya, hal ini kelihatan jelas pada apa yang dilakukan oleh Jendral Collin Powell selama Perang Teluk. Bagaimana dia mengomandoi ribuan pasukan yang berasal dari beberapa angkatan, bahkan berasal dari beberapa negara. Apabila kita translasikan definisi klasik dan tradisi ini ke dalam kompetisi bisnis di era 1990-an kita bisa mengatakan bahwa strategi adalah hal menetapkan arah kepada “manajemen” dalam arti orang tentang sumber daya di

dalam bisnis dan tentang bagaimana mengidentifikasikan kondisi yang memberikan keuntungan terbaik untuk membantu memenangkan persaingan dalam pasar (Dirgantoro, 2001: 5).

(30)

12

2.4 Tinjauan Promosi Penjualan

Promosi berasal dari kata promote dalam bahasa Inggris yang diartikan sebagai mengembangkan atau meningkatkan. Pengertian tersebut jika dihubungkan dengan bidang penjualan berarti sebagai alat untuk meningkatkan omset penjualan (Rangkuti, 2009: 49). Promosi merupakan aktivitas untuk menyebarluaskan pesan tentang suatu produk hingga produk ini diingat oleh para konsumen atau para pelanggan, pesan-pesan ini merangsang mereka untuk melakukan permintaan dan penawaran terhadap produk ini. Promosi sering melibatkan iklan yang berkelanjutan dipublikasikan melalui media massa (Liliweri, 2011: 502).

Promosi adalah komunikasi yang dirancang untuk menangkap kepentingan umum untuk mendapatkan pengakuan, pengertian dan dukungan bagi organisasi atau perusahaan dari suatu produk tertentu. Aktivitas komunikasi ini dapat melibatkan pencetakan poster, brosur, logo, selebaran, memasang spanduk, posting internet sebagai media yang memberitahukan kepada seluruh masyarakat (Liliweri, 2011: 503).

(31)

13

produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya) atau mengupayakan kerja sama yang lebih erat dengan pengecer (Hermawan, 2012: 128).

Untuk menetapkan program promosi penjualan, diperlukan beberapa tahap. Pertama, komunikator harus mengidentifikasi khalayak sasaran dan ciri-cirinya, termasuk citra mereka terhadap produk. Kemudian, komunikator harus menentukan tujuan komunikasi, apakah untuk menciptakan perkenalan, pengetahuan, kesukaan, pilihan, keyakinan, atau pembelian. Lalu, pesan harus dirancang meliputi isi yang efektif, struktur, format dan sumber, saluran-saluran komunikasi personal maupun non personal harus diseleksi.

Selanjutnya, anggaran promosi yang menyentuh harus ditetapkan. Biaya promosi penjualan harus didistribusikan menurut alat-alat utama promosi yang digunakan. Komunikator harus menelusuri seberapa banyak pasar yang mengenal produk itu, mencoba serta puas terhadap produknya selama proses promosi. Terakhir, semua komunikasi harus mengetahui tanggapan apa yang dikehendaki, yaitu tanggapan kognitif, efektif dan perilaku dari khalayak sasaran.

(32)

14

yang mengandung arti bahwa promosi penjualan mampu menarik perhatian dan memberi informasi untuk memperkenalkan pelanggan pada produk. Dan insentif, yaitu memberikan keistimewaan yang bernilai bagi pelanggan, serta mengundang khalayak untuk membeli saat itu juga.

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual dapat dikelompokkan menjadi; promosi kepada pelanggan – merangsang/mendorong pelanggan untuk membeli; promosi dagang –bertujuan untuk merangsang/mendorong pedagang grosir (wholesaler), pengecer (retailer), eksportir, dan importir penjualan untuk memotivasi armada penjual dan promosi bisnis yang bertujuan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan mendidik pelanggan.

(33)

15

2.5 Tinjuan Strategi Promosi Penjualan

Strategi promosi berkaitan dengan masalah-masalah perencanaan, pelaksanan dan pengendalian komunikasi persuasif dengan pelanggan. Startegi promosi ini biasanya untuk menentukan proporsi personal selling, iklan dan promosi penjualan. Ada enam strategi pokok dalam strategi promosi, yaitu: strategi pengeluaran promosi, strategi bauran promosi, strategi pemilihan media, strategi copy periklanan, strategi penjualan serta strategi motivasi dan penyeliaan tenaga penjual (Tjiptono, 1997: 217).

Strategi promosi penjualan adalah suatu rencana kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan permintaan dari para pemakai atau konsumen akhir yang bertujuan untuk meningkatkan omset penjualan dengan jalan mempengaruhi konsumen secara langsung (Tjiptono, 1997: 249).

Promosi penjualan adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai pada penjualan akhirnya. Point of sales promotion terdiri dari brosur, information sheets, dan lain-lain (Lupiyoadi, 2001: 109). Promosi penjualan bertujuan untuk merangsang tanggapan pembeli yang cepat (quick buying response) yang antara lain adalah perlombaan, pemberian hadiah, kombinasi penawaran, kupon dan potongan harga untuk konsumen.

(34)

16

mempengaruhi kerjasama penjualan lagi (reseller cooperation). Dalam melakukan promosi penjualan, langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah:

1. Pemasar harus menentukan besarnya insentif yang akan diberikan.

2. Pemasar harus memutuskan bagaimana cara mempromosikan dan menyebarluaskan program promosi itu sendiri.

3. Pemasar harus menetapkan anggaran promosi penjualannya.

Dalam hal mengevaluasi program ini, metode yang paling umum dipakai adalah membandingkan penjualan sebelum, selama dan sesudah promosi dilaksanakan. Secara ringkas dapat dirangkum bahwa dalam kegiatan promosi penjualan, pemasar harus dapat menetapkan sasaran promosi penjualan, memilih sarana terbaik, mendesain program promosi penjualan, melakukan uji pendahuluan, melaksanakan promosi penjualan dan mengevaluasi hasil-hasilnya (Umar, 2003: 136).

Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya) atau mengupayakan kerjasama yang lebih erat dengan pengecer.

(35)

17

promosi penjualan pertama-tama perlu didefenisikan tugas-tugas komunikasi yang diharapkan dicapai oleh program promosi penjualan. Berikutnya tujuan-tujuan promosi khusus ditetapkan menyangkut kesadaran dan keinginan membeli. Perlu dievaluasi penghematan relatif dari metode-metode promosi penjualan yang wajar dan memilih metode-metode yang menawarkan kombinasi antara hasil dan biaya yang terbaik. Baik isi promosi penjualan maupun waktu harus dikoordinasikan dengan kegiatan-kegiatan promosi lainnya. Akhirnya program ini dilaksanakan dan dievaluasi berdasarkan kesinambungannya. Evaluasi mengukur sejauh mana tujuan telah dicapai. Misalnya hasil-hasil pameran dagang dapat dievaluasi untuk menentukan berapa banyak kontak yang dilakukan berubah menjadi pembelian.

Secara umum tujuan dari promosi penjualan :

1. Meningkatkan permintaan dari para pemakai industrial atau konsumen akhir. 2. Meningkatkan kinerja perusahaan.

3. Mendukung dan mengkoordinasikan kegiatan personal selling dan iklan (Hermawan, 2012: 128).

Sifat – sifat promosi penjualan adalah :

1. Komunikasi; mampu menarik perhatian dan memberi informasi yang memperkenalkan pelanggan kepada produk.

(36)

18

3. Undangan; mengundang khalayak untuk membeli saat itu juga (Hermawan, 2012: 128).

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, promosi penjualan dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis yaitu:

1. Consumer promotion, yaitu penjualan yang bertujuan untuk mendorong pelanggan untuk membeli.

2. Trade promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk mendorong pedagang grosir, pengecer, eksportir, dan importir untuk memperdagangkan barang dan jasa dari sponsor.

3. Sales - force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada penjual.

4. Business promotion, yaitu promosi penjualan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan mendidik pelanggan (Hermawan, 2012: 128).

(37)

19

kualitas rendah atau termasuk kategori murahan. Meskipun demikian diakui bahwa promosi penjualan menghasilkan tanggapan yang lebih cepat daripada iklan.

Strategi promosi penjualan sering digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan permintaan atau penjualan barang dan jasa yang ditawarkan, sehingga dapat meningkatkan laba yang diperoleh. Selain itu kegiatan promosi juga memberikan kemudahan dalam merencanakan strategi pemasaran selanjutnya, karena biasanya kegiatan promosi dijadikan sebagai cara berkomunikasi langsung dengan calon konsumen. Sehingga kita dapat memperoleh informasi akurat dari para konsumen, mengenai respon produk yang kita tawarkan.

2.6 Tinjauan Internet

Internet adalah singkatan dari Interconnected Network. Internet merupakan sebuah sistem komunikasi yang mampu menghubungkan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Berbagai jenis komputer dengan spesifikasi yang berbeda-beda dapat saling berkomunikasi melalui internet beberapa bentuk jaringan yang berbeda-beda dapat saling bertukar informasi dan data melalui intenet menggunakan seperangkat aturan yang disebut protokol TCP/IP (Ramadhan. 2005: 1).

(38)

20

sudah dilengkapi modem dan terhubung dengan saluran telepon (cara dial up). Dan dapat juga melalui layanan wireless acces point. Saat ini tempat-tempat publik banyak yang menawarkan akses internet gratis. Biasa disebut hotspot dan bisa diakses menggunakan laptop atau ponsel yang memiliki fasilitas wifi.

Seiring dengan perkembangan jaman, internet semakin memegang peranan penting di dalam kehidupan manusia. Salah satunya dengan adanya media online yang berbasis pada internet. Media ini sering ditemui ketika menggunakan internet. Dengan internet, kita dimungkinkan melakukan promosi tanpa tatap muka dengan cakupan audiens yang luas. Jarak bukanlah suatu penghalang dalam media promosi ini. Sehingga internet berkembang pesat menjadi sebuah media promosi dengan berbagai macam model. Dari website, forum, media sosial, bahkan animasi. Sebenarnya banyak sekali bermacam-macam jenis media dengan internet ini seiring dengan sejauh mana manusia mampu mengembangkan kreatifitasnya. Di sini akan dibahas secara umum media yang sering dijumpai di dunia maya tersebut (Ardhi, 2013: 63).

2.7 Tinjauan Media Sosial

(39)

21

bentuk pesan dan si penerima pesan, yaitu media promosi yang dapat berbentuk berbagai macam sesuai jenis promosinya. Orang yang melakukan promosi melalui suatu media promosi kepada audienspun juga mengharapkan respon balik. Hal itu untuk mengetahui dan mengukur seberapa jauh dan bagaimana promosi itu berhasil.

Media sosial memberikan kesempatan untuk berinteraksi lebih dekat dengan konsumen. Media sosial menawarkan bentuk komunikasi yang lebih individual, personal dan dua arah. Melalui media sosial para pemasar dapat mengetahui kebiasaan konsumen mereka dan melakukan interaksi secara personal serta membangun keterikatan yang lebih dalam (Puntoadi, 2011: 21). Media sosial saat ini telah menguasai kehidupan para pengguna internet. Layanan yang dihadirkan oleh masing-masing situs media sosial berbeda-beda. Hal inilah yang merupakan ciri khas dan juga keunggulan masing-masing situs media sosial. Tetapi umumnya layanan yang ada pada media sosial adalah chating, email, berbagi pesan, berbagi video atau foto, dan lain-lain. Pemanfaatan situs mediasosial telah menjadi trend atau gaya hidup bagi sebagian masyarakat.

(40)

22

2.8 Tinjauan Instagram

Welcome to Instagram”, inilah kalimat pembuka yang diucapkan Kevin Systrom dan

Mike Krieger di blog resminya pada 6 Oktober 2010, menandai lahirnya aplikasi photo sharing revolusioner Instagram. Di startup yang didirikannya yaitu Burbn, dua orang anak muda tersebut bahu membahu berkerja keras untuk mewujudkan layanan jejaring sosial berbasis fotografi sesuai impiannya (Atmoko, 2012: 3).

Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Satu fitur yang unik di Instagram adalah memotong foto menjadi bentuk persegi, sehingga terlihat seperti hasil kamera Kodak Instamatic dan Polaroid. Hal ini berbeda dengan rasio aspek 4:3 yang umum digunakan oleh kamera pada peralatan bergerak.

Instagram dapat digunakan di iPhone, iPad atau iPod Touch versi apapun dengan sistem operasi iOS 3.1.2 atau yang terbaru dan telepon kamera Android apapun dengan sistem operasi 2.2 (Froyo) atau yang terbaru. Aplikasi ini tersebar melalui Apple App Store dan Google Play.

Nama Instagram berasal dari pengertian dari keseluruhan fungsi aplikasi ini. Kata “insta” berasal dari kata “instan”, seperti kamera polaroid yang pada masanya lebih

dikenal dengan sebutan “foto instan”. Instagram juga dapat menampilkan foto-foto secara instan, seperti polaroid di dalam tampilannya. Sedangkan untuk kata “gram

(41)

23

mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat. Sama halnya dengan Instagram yang dapat mengunggah foto dengan menggunakan jaringan internet, sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan cepat. Oleh karena itulah Instagram berasal dari instan-telegram.

(42)

24

Gambar 1. Logo Instagram

Sistem sosial di dalam Instagram adalah dengan menjadi mengikuti akun pengguna lainnya, atau memiliki pengikut Instagram. Dengan demikian komunikasi antara sesama pengguna Instagram sendiri dapat terjalin dengan memberikan tanda suka dan juga mengomentari foto-foto yang telah diunggah oleh pengguna lainnya. Pengikut juga menjadi salah satu unsur yang penting, dimana jumlah tanda suka dari para pengikut sangat mempengaruhi apakah foto tersebut dapat menjadi sebuah foto yang populer atau tidak. Untuk menemukan teman-teman yang ada di dalam Instagram. Juga dapat menggunakan teman-teman mereka yang juga menggunakan Instagram melalui jejaring sosial seperti Twitter dan juga Facebook.

Tabel 1. Kegunaan Fitur di Instagram

Fitur Kegunaan

Homepage Halaman utama yang menampilkan linimasa

(timeline) foto-foto terbaru dari sesama pengguna yang telah diikuti.

Followers (Pengikut) Fitur ini bertujuan untuk mengikuti akun Instagram

(43)

25

Like (Suka) Fitur ini berguna untuk menyukai foto yang terdapat

di akun Instagram anda maupun di akun Instagram teman anda atau akun Instagram yang anda ikuti. Fitur tanda suka sebagai penanda bahwa pengguna yang lain menyukai foto yang telah diundah oleh pengguna yang lain.

Comment (Komentar) Menulis kesan-kesan mengenai foto pada kotak yang

disediakan.

Caption (Judul) foto Fitur untuk menulis deskripsi foto yang diunggah

untuk memperkuat karakter atau pesan yang ingin disampaikan pada foto itu.

Arroba (@) Fitur yang dimana para penggunanya dapat

menyinggung pengguna lain yang juga, dengan manambahkan tanda arroba (@) dan memasukkan akun Instagram dari pengguna tersebut. Para pengguna dapat menyinggung pengguna lainnya dengan memasukkan akun Instagram dari pengguna tersebut. Pada dasarnya dalam menyinggung pengguna yang lainnya, yang dimaksudkan adalah untuk berkomunikasi dengan pengguna yang telah disinggung tersebut.

Hashtag Suatu label (tag) berupa suatu kata yang diberi awalan

symbol bertanda pagar (#). Hashtag difungsikan untuk menggolongkan tema atau topik yang lebih spesifik dalam sosial media, dan di sisi lain hashtag juga mempermudah orang lain untuk mencari topik yang saling berhubungan. Dalam dunia digital, khususnya digital konten marketing pada sosial media, hashtag

berguna untuk mengelompokan sebuah tema atau informasi produk agar orang lain atau calon customer dapat menemukan informasi yang anda sampaikan pada sebuah artikel dengan hashtag tertentu.

SFS (Shot for Shout) SFS adalah sebuah sarana bagi para pemilik online shop di Instagram agar saling mempromosikan akun Instagram masing-masing online shop.

Endorsement Endorsement (endorse) adalah suatu hubungan yang

timbal balik dan bisa menjadi promosi yang saling menguntungkan bagi kedua pihak.

Selebgram (Selebriti Instagram) Selebgram adalah istilah untuk para pengguna akun Instagram yang terkenal di situs jejaring sosial Instagram. Istilah itu merujuk pada kata selebritis Instagram dimana perpaduan kata itu berarti orang yang terkenal layaknya selebritis di Instagram. Selebgram mempunyai follower dan like yang real

dengan jumlah yang banyak.

(44)

26

2.9 Landasan Teori

Dalam penelitian ini penulis memilih teori e-WOM (Electronic Word-Of-Mouth) sebagai landasan teori yang digunakan. E-WOM akan menjadi sangat penting sebagai referensi dalam memudahkan konsumen untuk melakukan keputusan pembelian. E-WOM menjadi sarana penting bagi konsumen untuk mendapatkan informasi tentang kualitas produk dan kualitas pelayanan (Chevalier dan Mayzlin, 2006). Selain itu, pesan seperti itu efektif dalam mengurangi resiko dan ketidak pastian yang dialami konsumen saat membeli produk atau jasa, sehingga minat pembelian dan keputusan pembelian konsumen dapat dipengaruhi (Chattereje, 2001). Minat beli muncul ketika seseorang telah mendapatkan informasi yang cukup mengenai produk yang diinginkan. Menurut Henry Assael (1998), minat beli adalah perilaku yang muncul sebagai respon terhadap obyek, atau juga pembelian ulang. Sciffman dan Kanuk (2007) mengatakan bahwa adanya pengaruh eksternal, munculnya kebutuhan akan suatu produk, pengenalan produk dan evaluasi informasi merupakan hal yang dapat menimbulkan suatu minat beli konsumen (Prasetyo, 2014: 3).

Goyette et al.,(2010) membagi e-WOM dalam tiga dimensi yaitu : 1. Intensity

Liu (2006), mendefinisikan intensity (intensitas) dalam e-WOM adalah banyaknya pendapat yang ditulis oleh konsumen dalam sebuah situs jejaring sosial. Penelitian yang dilakukan oleh Goyette et al., (2010) membagi indikator dari Intensity sebagai berikut:

(45)

27

b. Frekuensi interaksi dengan pengguna situs jejaring sosial

c. Banyaknya Ulasan yang ditulis oleh pengguna situs jejaring sosial. 2. Valence of Opinion adalah pendapat konsumen baik positif atau negatif

mengenai produk, jasa dan brand. Valence of Opinion memiliki dua sifat yaitu negatif dan positif. Valence of Opinion meliputi:

a. Komentar positif dari pengguna situs jejaring sosial b. Rekomendasi dari pengguna situs jejaring sosial

3. Content adalah isi informasi dari situs jejaring sosial berkaitan dengan produk dan jasa. Indikator dari Content meliputi:

a. Informasi variasi b. Informasi kulitas

c. Informasi mengenai harga yang ditawarkan (Ivana, 2012: 219).

(46)

28

Jaringan sosial dalam bentuk komunitas online dapat menjadi sumber daya penting bagi penjual. Gloshop_Stuff aktif dalam memanfaatkan media sosial baik untuk promosi maupun berkomunikasi dengan pelangganya. Gloshop_Stuff dalam melakukan promosi dan berkomunikasi dengan pelanggannya memanfaatkan media sosial Instagram. Instagram memungkinkan para penggunanya untuk berbagi foto kepada followernya. Instagram lebih sederhana dariapada blog karena pengguna dapat dengan mudah mengirim kalimat dari perangkat yang paling praktis dibawa yaitu smartphone. Selain itu Instagram merupakan sebuah sarana untuk menghubungkan langsung dan lebih dekat secara real time dengan pelanggan, dimana hal ini dapat meningkatkkan hubungan dengan pelanggan dan menjadi sebuah sarana untuk terciptanya teori electronic word of mouth (e-WOM).

Konsumen berinteraksi melalui media sosial untuk berbagi informasi mengenai yang digunakan. Hal ini dilakukan karena word of mouth dari orang terdekat dan terpercaya menjadi salah satu pertimbangan konsumen dalam membeli produk tertentu dan kemunculan media sosial lebih mempermudah konsumen untuk melakukan komunikasi e-WOM.

(47)

29

penggunaan produk yang bermanfaat untuk menarik konsumen serta menciptakan sikap positif konsumen. Sebagai hasilnya adalah sasaran menerima dan menjadi sadar dengan pesan yang disampaikan serta muncul keinginan untuk membeli produk tersebut.

Teori ini berkaitan dengan penelitian tentang strategi promosi penjualan produk pada media sosial Instagram yang dilakukan oleh Gloshop_Stuff. Setiap promosi memiliki cara tersendiri untuk menjual produknya. Cara berpromosi dengan teori ini adalah Gloshop_Stuff memberikan informasi kepada konsumen lalu konsumen memberikan pendapat tentang suatu produk yang dijual melalui media sosial Instagram berdasarkan pengalamannya baik kepada calon konsumen lainnya.

2.10 Kerangka Pikir

Saat ini, media sosial berkembang tak hanya sekedar menjadi tempat untuk berteman saja. Banyaknya pengguna media sosial ini menumbuhkan kepentingan-kepentingan baru, salah satunya adalah promosi sendiri. Berpromosi melalui media sosial bukanlah hal yang baru.

(48)

30

pemasaran. Dalam menggunakan Instagram sebagai media pemasaran yang memanfaatkan media dan teknologi dalam kegiatan pemasarannya.

Dalam mempromosikan produk melalui media sosial Instagram ini membutuhkan startegi promosi yang efektif, agar tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud dengan baik. Promosi disini menggunakan teori e-WOM. Dengan memanfaatkan teknologi internet, WOM menjadi salah satu sarana promosi yang tetap akan prospektif. e-WOM mulai muncul seiring dengan munculnya situs-situs yang memfasilitasi pengunjung untuk memberi ulasan atau komentar pada produk-produk.

(49)

31

(50)

32

Bagan 1. Kerangka Pikir

Akun

Gloshop_Stuff

Strategi Promosi

Penjualan

1. Business Promotion 2. Trade Promotion 3. Sales Force Promotion 4. Consumer Promotion

Konsumen

e-WOM (

Electronic

World of Mouth

)

(51)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang bersifat kualitatif. Alasan peneliti memilih menggunakan metode kualitatif adalah karena metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif. Data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dan gambar dari sumber yang diamati, bukan angka-angka. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Khususnya untuk menjelaskan strategi promosi penjualan produk pada media sosial Instagram yang dilakukan oleh Gloshop_Stuff dalam menjual produk-produk.

(52)

34

sosial secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti. Tipe penelitian ini juga menggambarkan tentang sesuatu keadaan masa ini secara obyektif dalam suatu penggambaran situasi. Jika pengertian di atas dikaitkan dengan penelitian ini, adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui dan menggambarkan tentang strategi promosi penjualan produk pada media sosial Instagram yang dilakukan oleh Gloshop_Stuff.

3.2 Fokus Penelitian

(53)

35

3.3 Sumber Data

Jenis data penelitian ini berasal dari:

1. Sumber data Primer

Wawancara dengan pihak pemilik dan Admin Gloshop_stuff. Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan jawaban yang lebih mendalam dan terperinci terkait dengan penelitian ini.

2. Sumber data Sekunder

Sumber data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen, studi pustaka, dan dokumentasi artikel-artikel yang menunjang penelitian ini.

3.4 Objek Penelitian

(54)

36

3.5 Informan

Informan adalah orang-orang yang berada pada latar penelitian. Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Informan merupakan orang-orang yang secara langsung terkait pada penelitian (Moleong, 2013: 132). Menurut pendapat Spradley dalam Faisal (1990: 45) informan harus memiliki beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan yaitu:

1. Subjek yang telah lama dan intensif menyatu dengan suatu kegiatan atau medan aktivitas yang menjadi sasaran atau perhatian penelitian dan ini biasanya ditandai oleh kemampuan memberikan informasi di luar kepala tentang sesuatu yang ditanyakan.

2. Subjek masih terikat secara penuh serta aktif pada lingkungan dan kegiatan yang menjadi sasaran atau penelitian.

3. Subjek mempunyai cukup banyak waktu dan kesempatan untuk dimintai informasi.

4. Subjek yang dalam memberikan informasi tidak cenderung diolah atau dikemas terlebih dahulu dan mereka relatif masih lugu dalam memberikan informasi.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 2 karakteristik informan, yaitu :

(55)

37

memahami tentang Gloshop_Stuff dan akan memberikan informasi di luar kepala.

2. Informan sekunder, dalam penelitian ini peneliti menggunakan 5 orang konsumen yang sudah pernah membeli produk dari Gloshop_Stuff dan 1 orang reseller Gloshop_Stuff. Informan sekunder mempunyai cukup banyak waktu dan kesempatan untuk dimintai informasi dan memberikan informasi yang tidak cenderung diolah.

3.6 Pendekatan Terhadap Informan

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan individual terhadap informan. Pendekatan individual dilakukan dengan pendekatan khusus karena informan merupakan pemilik akun Gloshop_Stuff. Penulis melakukan pendekatan dengan cara mengajak berkenalan, kemudian membahas tentang hal-hal ringan yang berkaitan dengan bagaimana mempromosikan produknya kepada konsumen dan cara menarik konsumen agar membeli produknya. Penulis juga mewawancarai konsumen yang telah membeli produk dari Gloshop_Stuff dan akun online shop lainnya yang terkait Gloshop_Stuff dengan mengajak berkenalan dengan bertemu langsung.

3.7 Definisi Konsep

(56)

38

1. Strategi Promosi Penjualan

Strategi promosi penjualan adalah suatu rencana kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan permintaan dari para pemakai atau konsumen akhir yang bertujuan untuk meningkatkan omset penjualan dengan jalan mempengaruhi konsumen secara langsung (Tjiptono, 1997: 249).

2. Media Sosial

Media sosial memberikan kesempatan untuk berinteraksi lebih dekat dengan konsumen. Media sosial menawarkan bentuk komunikasi yang lebih individual, personal dan dua arah. Melalui media sosial para pemasar dapat mengetahui kebiasaan konsumen mereka dan melakukan interaksi secara personal serta membangun keterikatan yang lebih dalam (Puntoadi, 2011: 21).

3. Instagram

Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui:

(57)

39

Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang digunakan pada hampir semua penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2005) wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut (Herdiansyah, 2010: 118).

Penulis melakukan tanyajawab mendalam terhadap informan agar penulis benar-benar paham dan menguasai materi. Dalam hal ini penulis telah menyediakan terlebih dahulu pertanyaan yang akan diajukan.

2. Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain mengenai subjek (Herdiansyah, 2010: 143). Dokumentasi ini merupakan data yang diperoleh dari pemilik Gloshop_Stuff dan dapat dijadikan data penunjang dalam penelitian ini.

3. Kepustakaan

Kepustakaan adalah teknik pengumpulan data yang berguna untuk mendapat data sekunder yang dimana dapat diperoleh penulis melalui literatur-literatur yang dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya seperti buku-buku, internet dan dokumentasi mengenai penelitian yang dilakukan penulis.

3.9 Teknik Analisis Data

(58)

40

1. Tahap Reduksi Data

Pada tahap reduksi data dilakukan peilihan tentang relevan tidaknya antara data dengan tujuan penelitian. Reduksi data juga merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian, pengabstraksian dan pentransformasian data kasar dari lapangan. Informasi dari lapangan sebagai bahan mentah diringkas, disusun lebih sistematis, serta ditonjolkan pokok-pokok penting sehingga lebih mudah dikendalikan. Reduksi data merupakan suatu bentuk aplikasi yang meragamkan, mengelompokkan, mengarahkan, membuang data yang tidak diperlukan dan mengorganisir data hingga dapat ditarik kesimpulan akhir. 2. Tahap Penyajian Data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan dilakukan untuk melihat gambaran keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari data. Pada tahap ini peneliti berupaya mengklasifikasikan dan menyajikan data sesuai dengan pokok permasalahan agar hasil reduksi data terorganisir atau tersusun dalam pola hubungan sehingga semakin mudah untuk dipahami dan merencanakan tahap selanjutnya.

3. Tahap Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

(59)

41

penilaian tentang kesesuaian data dengan maksud yang terkandung dalam konsep-konsep dasar dalam penelitian tersebut lebih tepat dan objektif.

3.10 Teknik Keabsahan Data

Dalam penelitian ini untuk mendapatkan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Denzin (1978) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori (Moleong, 2012: 330). Dalam mengecek keabsahan data ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi, yaitu pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dalam teknik trianggulasi ini banyak cara yang bisa digunakan untuk mengecek keabsahan data, tetapi peneliti hanya bisa menggunakan dua cara yaitu:

1. Trianggulasi dengan sumber, maksudnya peneliti telah mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber yang ada pada penelitian. Dalam hal inipeneliti mengecek kembali beberapa sumber informan yang berkaitan dengan Gloshop_Stuff.

(60)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PENELITAN

4.1 Gambaran Umum BisnisOnline

Bisnis online memiliki prospek yang cukup besar pada saat ini dan di masa mendatang dimana hampir semua orang menginginkan kepraktisan dan kemudahan dalam hal memenuhi kebutuhan, praktis adalah salah satu ciri khas dari bisnis online dimana transaksi suatu bisnis dapat dilakukan tanpa betatap muka atau bahkan tidak saling kenal sebelumnya. Dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan oleh bisnis online, banyak orang menginginkan dapat membangun suatu kerajaan bisnis online sendiri. Tidak dipungkiri banyak yang meraih kesuksesan dalam menjalankan bisnis online.

(61)

ataupun tidak. Apapun definisi yang diberikan untuk bisnis online ini, yang jelas pelaku bisnis ini memperolah keuntungan dari adanya internet.

Sebagian orang mendefinisikan bahwa bisnisonlinedalah sesuatu aktifitas bisnis baik jasa maupun produk yang ditawarkan melalui media internet mulai dari negoisasi hingga kegiatan transaksinya, tanpa harus bertatap muka dengan konsumen. Bisnis online didefinisikan sebagai sesuatu aktifitas bisnis yang sebagian atau seluruh kegiatannya dilakukan melalui media internet apapun jenis bisnisnya dari mulai menjual hasil bumi hingga mobil.

Online shopping atau belanja online via internet, adalah suatu proses pembelian barang atau jasa dari mereka yang menjual melalui internet. Sejak kehadiran internet, para pedagang telah berusaha membuat toko online dan menjual produk kepada mereka yang sering menjelajahi dunia maya (internet). Para pelanggan dapat mengunjungi toko online (online shop) dengan mudah dan nyaman, mereka dapat melakukan transaksi di rumah, sambil duduk di kursi mereka yang nyaman di depan komputer.

(62)

✂✂

pakaian, alat rumah tangga, mainan, perkakas, softwaredan bahkan asuransi. Itu pun hanya merupakan sebagian kecil dari ribuan produk yang dapat dibeli oleh konsumen melalui internet.

Bisnis online memberikan kemudahan kepada calon pembeli sehingga dalam berbelanjapun para pembeli tidak perlu keluar rumah atau pun keluar kantor saat kerja untuk mendapatkan apa barang yang dipesan. Beberapa bisnis online yang menawarkan ataupun mengiklankan produk jualannya melalui jajaring pertemanan tersebut.

Kini teknologi semakin berkembang dengan munculnya Instagram. Kegunaan Instagram pada awalnya hanya sekedar membagi foto kegiatan yang kita lakukan, namun saat ini sangat banyak ditemui orang-orang yang mempromosikan barang dagangannya melalui Instagram. Hampir sebagian orang memanfaatkan media Instagram yang sedang marak-maraknya untuk menjadi lahan promosi bisnis mereka.

4.2 Gambaran Umum Gloshop_Stuff

(63)

✄ ☎

tanpa modal yang besar. Sampai akhirnya pemilik yang sering membeli produk melalui Instagram ini mempunyai ide untuk membuat akun online shop. Pertama pemilik membuat akun online shop dengan mem-follow teman-temannya agar temannya dapat mempromosikan akun online shop miliknya. Followers akun online shop ini semakin bertambah jumlahnya dengan cara meng-endorse atau memberikan produk secara gratis kepada selebgram yang memiliki follower puluhan ribu akun. Selebgram mem-posting produk Gloshop_Stuff pada akun mereka yang menarik perhatianfollowermereka terhadap Gloshop_Stuff.

Gloshop_Stuff selalu menekankan akan segi menjual kualitas produk yang baik dan terjamin agar konsumen dan reseller merasa terpuaskan atas produk yang dijual. Kerjasama yang baik antar konsumen, mungkin sangat berpotensial sekali meningkatkan jaringan hubungan yang luas. Maka dari itulah akun Gloshop_Stuff sangat menjunjung tinggi nilai kepercayaan yang telah diberikan oleh konsumen dan resellerdengan cara menjual produk yang berkualitas baik.

(64)

✆6

(65)

✝ ✞

Gambar 2. Logo Gloshop_Stuff

(66)

10✟

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil mengenai strategi promosi penjualan produk pada media sosial Instagram yang digunakan akun Gloshop_Stuff adalah sebagai berikut :

1. Instagram dengan fiturnya yang menarik dan jangkauannya yang luas dimanfaatkan Gloshop_Stuff sebagai media bisnis jualan online atau online shop. Instagram dinilai Gloshop_Stuff efektif dalam mempromosikan produknya.

2. Gloshop_Stuff menggunakan cara SFS (Shout For Shout), meng-endorse selebgram dan memanfaatkan konsumen yang mengunggah foto produknya yang telah dibeli oleh konsumen tersebut. SFS adalah kegiatan saling mempromosikan produk satu sama lain antar online shop yang sedang ramai di media sosial Instagram.

(67)

10✠

4. Penjualan yang dilakukan oleh Gloshop_Stuff melalui media sosial Instagram mendapatkan respon positif dari konsumen karena penjual menanggapi dengan baik apa yang diinginkan oleh konsumen.

5. Diantara strategi promosi tersebut, bahwa promosi penjualan dapat dikatakan efektif melalui customer promotion, trade promotion, sales force promotion danbusiness promotion.

6.2 Saran

1. Gloshop_Stuff hendaknya mempertahankan kualitas penjualan yang dianggap penting dan mampu memuaskan pelanggan sehingga penjualan yang baik, dapat meningkatkan jumlah penjualan terhadap produk.

2. Sebaiknya Gloshop_Stuff menggunakan fitur hashtag dalam setiap fotonya, bukan hanya untuk beberapa foto saja. Karena hashtag memungkinkan khalayak untuk dapat melihat produk yang dijual. Dengan begitu, setiap foto produk yang dijual akan bisa ditemukan dalam kolom pencarian berdasarkan tagsyang tersedia di Instagram sehingga sarana promosi yang diberikan lebih mudah untuk dijangkau khalayak luas.

(68)

DAFTAR PUSTAKA

Atmoko Dwi, Bambang. 2012. Instagram Handbook Tips Fotografi Ponsel. Jakarta: Media Kita.

Awee, Teguh. 2014. Bisnis Modal Android. Bogor: Awee Publisher.

Dirgantoro, Crown. 2001. Manajemen Stratejik Konsep, Kasus dan Implementasi. Jakarta: PT. Grasindo.

Effendy, Onong Uchjana. 2006. Ilmu Komunikasi: Teori Dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ellefson, David. 2003. Making Music Your Business: Panduan Memasuki Bisnis Musik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Herdiansyah, Haris. 2010. Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga. Liliweri, Alo. 2011. Kom: Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: PT. Salemba Empat.

Moleong, Lexy J. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Puntoadi, Dannis. 2011. Menciptakan Penjualan Melalui Sosial Media. Jakarta: PT. Gramedia.

Ramadhan, Arief. 2005. Seni Pelajaran Komputer Internet dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

(69)

Sanapiah, Faisal. 1990. Penelitian Kualitatif, Dasar-dasar dan Aplikasi. Malang: Yayasan Asih, Asah dan Asuh.

Shimp, Terrence. 2003. Periklanan Promosi (Aspek Tambahan Komunikasi Terpadu). Jakarta: Erlangga.

Suyanto. 2007. Marketing Strategy Top Brand Indonesia. Jogyakarta: ANDI Offset.

Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Jogyakarta: Andi.

Umar, Husein. 2003. Business an Introduction. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Yudha, Ardhi. 2013. Merancang Media Promosi Unik dan Menarik. Jogyakarta:

TAKA Publisher.

Sumber Internet:

http://instagram.com/press/# diakses pada tanggal 1 September 2015, pukul 21:14.

Sumber Skripsi dan Jurnal:

Efrantua, Ricky. Persepsi dan Adopsi Siswa SMK Swasta Terhadap Internet Sebagai New Media (Studi pada SMK 2 Mei Bandar Lampung, SMK Bhakti Utama Bandar Lampunhg, SMK Bhineka Bandar Lampung. 2010. Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Hadi, Susilo. Studi Eksplanatif Pengaruh Tingkat Asosiasi Merek Produk Fashion Bonvieux Terhadap Tingkat Kesediaan Melakukan e-Word Of Mouth. 2013. Universitas Atma Jaya. Jogyakarta.

Ivana, Vina. 2012. Electronic Word-of-mouth (e-WOM) dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Restoran dan Kafe di Surabaya. Surabaya: Universitas Kristen Petra.

Mursanti, Depi Putri. 2014. Motivasi Anak Muda Melakukan Komunikasi Electronic World of Mouth (eWOM) melalui media sosial (Studi pada Kalimilk Jogyakarta). Universitas Gajah Mada, Jogyakarta.

Prastyo, Kutut. Pengaruh Electronic Word-Of-Mouth di Media Sosial Twitter Terhadap Minat Beli Konsumen pada Restoran Cepat Saji Hoka Hoka Bento. Vol.2 No.1 September 2013.

Gambar

Gambar
Tabel 1. Kegunaan Fitur di Instagram
Gambar 2. Logo Gloshop_Stuff

Referensi

Dokumen terkait

Hasil 0.857 dan 0.23 berada pada skala 0,71 – 0,90 yang menunjukkan hubungan yang tinggi kuat antara strategi promosi produk clavo terhadap positioning produk clavo

Saran bagi penelitian ini adalah bagi bank sebaiknya lebih meningkatkan strategi promosi dengan cara melakukan sosialisasi, periklanan, strategi sales promotion,

Penggunaan influencer yang merupakan bagian dari Digital Promotion juga sebagai bentuk keseriusan pengurus BPPD Sulawesi Selatan untuk melakukan kegiatan promosi sesuai

4. Regram/repost foto dan video dari foto dan video follower yang terpilih. 2) Penentuan Platform, dalam menentukan platform media sosial untuk digunakan sebagai alat

Hasil uji analisis data menunjukkan bahwa variabel Produk, Influencer, dan Strategi Promosi Media Sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian

Selain keberhasilan dalam melakukan strategi promosi melalui periklanan advertising, promosi penjualan sales promotion, PT BNI Syariah Cabang Mataram juga berhasil menarik minat

Strategi pemasaran yakni strategi promosi yang dilakukan oleh pegadaian UPC Rumah terbilang cukup efektif, yakni dimulai dari strategi promosi publisitas, periklanan, personal selling,

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa strategi pengelolaan media sosial Instagram To Be Honest Coffee Roaster memiliki empat tahapan yakni: 1 Tahap membagikan share informasi