PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH, KOMPETENSI PEDAGOGIK, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN DI KELAS
PADA GURU SMA NEGERI SEKECAMATAN LAWE SIGALA GALA KABUPATEN ACEH TENGGARA
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh:
ABDUL HAMID NIM. 8136131001
PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAC
Abdul Hamid. Nim. 8136131001. The effect headmaster academic supercvision, pedagogic competency and work satisfaction on learning efectivity in the class high school district aceh tenggara
This study aims to investigate the effect of the headmaster academic supercvision on work satisfaction, work satisfaction on pedagogic competency, the headmaster academic supercvision on learning efectivity in the class, pedagogic competency on the headmaster academic supercvision, and the learning efectivity in the class on work satisfaction teachers’ SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala-gala Kabupaten Aceh Tenggara. This study used path analysis with 152 teachers of SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala-gala Kabupaten Aceh Tenggara as respondents. The collection of data was obtained through questionnaires.
ii ABSTRAK
Abdul Hamid. Nim. 8136131001. Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah, Kompetensi Pedagogik dan Kepuasan Kerja Terhadap Efektifitas Pembelajaran di Kelas Pada Guru SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala-gala Kabupaten Aceh Tenggara
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap kepuasan kerja, kepuasan kerja terhadap kompetensi pedagogik, supervisi akademik kepala sekolah terhadap keefektifan pembelajaran di kelas, kompetensi pedagogik terhadap keefektifan pembelajaran di kelas, dan keefektifan pembelajaran di kelas terhadap kepuasan kerja Guru SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala gala Kabupaten Aceh Tenggara. Penelitian ini menggunakan analisis jalur dengan responden sebanyak 152 orang Guru SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala gala Kabupaten Aceh Tenggara. Pengumpulan data di peroleh melalui instrument angket. Adapun hasil temuan penelitian ini adalah terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara supervisi akademik kepala sekolah terhadap kepuasan kerja. Hal ini dapat diketahui dari hasil perhitungn koefisien jalur ρ31 = 0,27 dan harga > ttabel = 1,64. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara kepuasan kerja terhadap kompetensi pedagogi. Hal ini dapat diketahui dari hasil perhitungan koefisien jalur ρ32 = 0,14 dengan harga thitung = 1,84 > ttabel = 1,64. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara keefektifan pembelajaran di kelas terhadap supervisi akademik kepala sekolah. Hal ini dapat diketahui dari hasil perhitungan koefesien jalur ρ41 = 0,39 dengan harga thitung = 6,12 > ttabel = 1,64. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara keefektifan pembelajaran di kelas terhadap kompetensi pedagogik. Hal ini dapat diketahui dari hasil perhitungan koefesien jalur ρ42 = 0,15 dengan harga thitung = 1,99, > ttabel = 1,64. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara keefektifan pembelajaran di kelas terhadap kepuasan kerja. Hal ini dapat diketahui dari hasil perhitungan koefesien jalur ρ43 = 0,15 dengan harga thitung = 1,99 > ttabel = 1,64.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini dengan
judul: Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah, Kompetensi Pedagogik,
dan Kepuasan Kerja Terhadap Keefektifan Pembelajaran di Kelas Pada Guru
SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh Tenggara. Tesis ini merupakan sebahagian dari persyaratan dalam menyelesaikan studi pada Prodi
Administrasi Pendidikan Program Pasca Sarjan Universitas Negeri Medan.
Dalam penulisan tesis ini penulis menyadari banyak menemui hambatan dan
rintangan namun dengan segala upaya maksimal yang dilakukan penulis serta
bantuan dari berbagai pihak, akhirnya Tesis ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Atas bantuan yang diberikan, maka penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Sawal Gultom, M.Pd
2. Direktur Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, Bapak, Prof. Dr. Bornok
Sinaga, M.Pd
3. Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan, Bapak Dr. Darwin, M.Pd dan
Sektaris Prodi Administrasi Pendidikan, Bapak Prof. Dr. Paningkat Siburian, M.Pd
4. Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd dan Ibu Prof. Dr. Rosmala Dewi, M.Pd. M.kos,
selaku pembimbing Tesis yang telah meluangkan waktunya dalam mengarahkan,
memotivasi, serta memberikan nasehat kepada penulis dalam menyelesaikan Tesis
iv
5. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, Dr. Darwin, M.Pd dan Dr. Eka Daryanto
MT, selaku nara sumber yang telah memberikan masukan dan saran dalam
penyusunan Tesis ini.
6. Kedua orang tua saya yang senantiasa memberikan bimbingan, dana dan do’anya
yang selalu mengiringi penulis sehingga penulis termotivasi atas perjuangan yang
telah diberikannya kepada saya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini
dengan baik. Hamba bermohon kepada ALLAH agar kirannya dapat membalas
perjuangan kedua orang tua saya yang telah bersusah payah memperjuangan saya
demi mencapai masa depan yang lebih baik.
7. Kepada teman-teman yang telah memberikan semangat dan dorongan sehingga
tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.
Semoga Allah meridhoi kita semua. Amiiiin.
Medan, 25 Februari 2016 Penulis
Abdul Hamid 8136131001
v
1.2Identifikasi Masalah ……….. 11
1.3Pembatasan Masalah……….. 12
1.4Perumusan Masalah ……….. 13
1.5Tujuan Penelitian ……….. 13
1.6Manfaat Penelitian ……… 14
BAB II : KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA BERPIKIR ... 17
2.1 Kerangka Teoritis ……… 17
2.1.1 Keefektifan pembelajaran di kelas ……… 17
2.1.2 Supervisi akademik kepala sekolah ……… 29
2.1.3 Kompetensi pedagogik guru ……… 36
2.1.4 Kepuasan kerja guru ……… 46
2.1.5 Penelitian yang relevan ……… 54
2.2 Kerangka Berpikir ……… 55
2.2.1 Pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap kepuasan Kerja guru……… 55
2.2.2 Pengarus supervisi akademik kepala sekolah terhadap keefektifan pembelajaran guru di kelas kelas………… 56
2.2.3 Pengaruh kompetensi pedagogik terhadap keefektifan pembelajaran pembelajaran di kelas ……… 58
2.2.4 Pengaruh kepuasan kerja terhadap kefektifan pembelajaran di kelas………. 59
2.2.5 Pengaruh kompetensi pedagogik dan terhadap kepuasn kerja……… 60
2.3 Hipotesis Penelitian……… 62
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 64
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ……… 64
3.2 Metode Penelitian ……… 64
3.3 Variabel dan Defenisi Oprasional Penelitian ……… 64
3.3.1 Variabel penelitian ……… 64
3.3.2 Defenisi oprasional penelitian ……… 64
3.4 Populasi dan Sampel ……… 66
3.4.1 Populasi ……… 66
3.4.2 Sampel ……… 67
3.5 Teknik Pengumpulan Data ……… 69
vi
3.5.2 Uji coba instrument ……… 73
3.6 Teknik Analisis Data Penelitian……… 75
3.6.1 Deskripsi data penelitian ……… 75
3.6.2 Uji kecenderungan ……… 75
3.6.3 Uji persyaratan analisis ……… 76
3.6.4 Uji hipotesis ……… 78
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 83
4.1 Deskripsi Data Penelitian……… 83
4.1.1 Keefektifan pembelajaran di kelas (X4)……….. 83
4.1.2Supervisi akademik kepala sekolah (X1)……… 85
4.1.3Kompetensi pedagogik (X2)……… 86
4.1.4 Kepuasan kerja (X3)……….. 87
4.2 Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian……….. 86
4.2.1 Tingkat kecenderungan variabel keefektifan pembelajaran di kelas (X4)………. 89
4.2.2 Tingkat kecenderungan variabel supervisi akademik kepala sekolah (X1)……… 90
4.2.3 Tingkat kecenderungan variabel kompetensi pedagogik… 91 4.2.4 Tingkat kecenderungan variabel kepuasan kerja………. 91
4.3 Uji Persyaratan Analisis Data………. 92
4.3.1 Uji normalitas……….. 92
4.3.2 Perhitungan uji homogenitas………. 93
4.3.3 Uji linieritas dan keberartian garis regresi………. 94
4.4 Pengujian Hipotesis Penelitian………. 98
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.01 : Studi Awal Keefektifan Guru MelaluiWawancara………. 4
Tabel 2.01 : Fungsi dan Tujuan Supervisi Akademik (Pidarta 2009)………. 34
Tabel 3.01 : Data Guru SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala Gala ……... 67 Tabel 3.02 : Sampel Guru SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala Gala…… 69 Tabel 3.03 : Kisi-Kisi Instrumen Angket Keefektifan Pembelajaran (X4)…... 71 Tabel 3.04 : Kisi-Kisi Instrumen Supervisi Akademik Kepala Sekolah (X1).. 71 Tabel 3.05 : Kisi-Kisi Instrumen Angket Kompetensi Pedagogik (X2)…….. 72 Tabel 3.06 : Kisi-Kisi Instrumen Angket Kepuasan Kerja (X3)………... 73
Tabel 3.07 : Rangkuman Hasil Uji Instrumen………. 75
Tabel 4.01: Ringkasan Karakterisitik Data Masing-masing Variabel
Penelitian………. 83 Tabel 4.02 : Distribusi Frekuensi Variabel Keefektifan Pembelajaran (X4)….. 84 Tabel 4.03 : Distribusi Variabel Supervisi Akademik Kepala Sekolah (X1)… 85 Tabel 4.04 : Distribusi Variabel Kompetensi Pedagogik (X2)……… 86 Tabel 4.05 : Distribusi Variabel Kepuasan Kerja (X3)……… 88 Tabel 4.06 : Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Keefektifan
Pembelajaran………. 89 Tabel 4.07 : Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Supervisi Akademik
Kepala Sekolah……… 90 Tabel 4.08 : Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Kompetensi Pedagogik… 91 Tabel 4.09 : Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Kepuasan Kerja……….. 92 Tabel 4.10 : Ringkasan Hasil Uji Normalitas………. 93 Tabel 4.11 : Ringkasan Hasil Uji Homogenitas……….. 93
viii
Tabel 4.13 : Rangkuman Hasil Anava Variabel X3 atas X2………. 95
Tabel 4.14 : Rangkuman Hasil Anava Variabel X4 atas X1………. 96
Tabel 4.15 : Rangkuman Hasil Anava Variabel X4 atas X2……… 96
Tabel 4.16 : Rangkuman Hasil Anava Variabel X4 atas X3……… 97
Tabel 4.17 : Ringkasan Hasil Koefisien Korelasi (r)………. 98
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.01 : Paradigma Teoritik Penelitian ………. 61
Gambar 3.01 : Penentuan Jumlah Sampel……… 68
Gambar 4.01 : Histogram Skor Keefektifan Pembelajaran di Kelas….. 84
Gambar 4.02 : Histogram Skor Supervisi Akademik Kepala Sekolah… 86
Gambar 4.03 : Histogram Skor Kompetensi Pedagogik………. 87
Gambar 4.04 : Histogram Skor Kepuasan Kerja………. 88
Gambar 4.05 : Diagram Jalur Variabel Penelitian Hasil Pengujian
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lamporan 01 : Instrumen Penelitian……….. 124
Lampiran 02 : Uji Coba Instrumen Penelitian……… 136
Lampiran 03 : Validitas Instrumen Penelitian……… 150
Lampiran 04 : Reliabilitas Instrumen Penelitian……… 158
Lampiran 05 : Data Hasil Penelitian……….. 165
Lampiran 06 : Data Ubahan Penelitian……….. 189
Lampiran 07 : Distribusi Frekuensi Penelitian……….. 194
Lampiran 08 : Uji Kecenderungan Penelitian……… 200
Lampiran 09 : Uji Linieritas dan Keberartian Penelitian……….. 203
Lampiran 10 : Perhitungan Uji Normalitas Penelitian……… 238
Lampiran 11 : Perhitungan Korelasi Antar Variabel Penelitian………. 258
Lampiran 12 : Koefesien Jalur Penelitian……….. 263
Lampiran 13 : Uji Hipotesis Penelitian………. 266
Lampiran 14 : Perhitungan Uji Model Analisis Jalur……… 273
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peranan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah
sangat strategis. Walaupun perkembangan teknologi cukup pesat, sampai saat
ini peranan guru sebagai pendidik, pengajar, dan pelatih belum tergantikan.
Guru dalam pengertian konvensional adalah orang yang bertanggungjawab
terhadap proses pembelajaran di kelas. Peranan guru dalam proses
pembelajaran meliputi banyak hal, yakni: mengajar, melatih, membimbing,
pemimpin kelas, dan berbagai peran lainnya. Sejatinya guru adalah sebagai
penjamin mutu pendidikan yang paling terdepan.
Undang-Undang Guru dan Dosen Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2005 menggariskan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Untuk mencapai ini,
dituntut keefektifan guru dalam melakukan pembelajaran. Hal ini dikarenakan
keefektifan guru dalam mengajar sangat penting dalam keberhasilan
pembelajaran di sekolah sebab gurulah yang langsung melaksanakan
pembelajaran di kelas. Ketika guru berada dalam kelas dan pembelajaran
berlangsung, guru bisa tampil dengan sosok yang menarik perhatian,
menyenangkan bagi siswa, mengajak siswa berpikir kritis, kreatif, pertanyaan
2
di kelas dengan penampilan yang membosankan, tidak menarik, bahkan
penampilan guru yang membuat siswa merasa takut dan tidak nyaman, tidak
menuntut kreativitas siswa, sehingga keefektifan guru dalam mengajar tidak
maksimal.
Dalam percakapan sehari-hari keefektifan pembelajaran guru seringkali
menjadi polemik di tengah-tengah masyarakat. Persepsi masyarakat terhadap
keefektifan guru dalam melaksanakan pembelajaran cenderung negatif.
Tumbuh suburnya bimbingan belajar di luar sekolah, banyak siswa yang bolos
pada jam-jam belajar, tauran antar pelajar menguatkan persepsi negatif
masyarakat terhadap keefektifan pembelajaran di sekolah. Suryosubroto
(2002:10) mengemukakan efektivitas mengajar dalam proses interaksi belajar
mengajar yang baik adalah segala daya upaya guru untuk membantu
murid-murid agar bisa belajar dengan baik. Kontribusi yang tinggi terhadap
efektivitas pembelajaran meliputi: (1) persiapan dan prosedur pelajaran; (2)
manajemen kelas; (3) penguasaan mata pelajaran yang diajarkan; dan (4)
kepribadian. Selanjutnya (Fitriani 2011:6) mengatakan Efektivitas
pembelajaran adalah hasil guna yang diperoleh setelah pelaksanaan proses
belajar mengajar.
Menurut Salavin (2006:105) bahwa “keefektifan pembelajaran
ditentukan oleh 4 aspek, yaitu kualitas pembelajaran, kesesuaian tingkat
pembelajaran, intentif, dan waktu”. Lebih lanjut Kurniawan (2005:109)
mendefenisikan efektivitas adalah “ kemampuan melaksanakan tugas , fungsi
(operasi gegiatan program atau misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnya
3
Dari beberapa pendapat di atas mengenai efektifitas, dapat disimpulkan
bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target
(kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana
target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu.
Studi pendahuluan telah dilakukan di SMA Negeri sekecamatan Lawe
Sigala Gala pada bulan Mei 2015, melalui pengamatan dan wawancara
langsung dengan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, bahwa
sekolah-sekolah di SMA Negeri sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh
Tenggara mengalami masalah dalam efektifitas pembelajaran guru.
Berdasarkan hasil supervisi kepala sekolah menunjukkan antara lain: (1)
masih ada 25% guru yang masuk kelas tidak membawa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran; (2) masih ada 40% guru mengajar tidak sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusunnya; (3) terlambat menyerahkan
laporan nilai yang menjadi tanggung jawabnya dari batas waktu yang telah
ditentukan; (4) melakukan remedial tanpa melakukan analisis terhadap hasil
belajar siswa; dan (5) guru kurang berupaya melakukan pengembangan diri
untuk meningkatkan kompetensi diri dan seiring dengan perkembangan
4
Tabel 1.1 Studi awal mengenai keefektifan guru melalui wawancara bersama Kepala sekolah SMA Negeri sekecamatan lawe sigala gala
No Nama Sekolah TMRPP TSRPP TMLN MRTMA MPMK
TMRPP : Tidak membawa rencana pelaksanaan pembelajaran TSRPP : Tidak sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran TMLN : Terlambat menyerahkan laporan nilai
MRTMA : Melakukan remedial tanpa melakuan anlisis KMPD : Kurang melakukan pengembangan diri
Dari hasil pengamatan awal dapat disimpulkan bahwa guru belum
efektif dalam melaksanakan tugas mengajarnya. Keefektifan pembelajaran
yang dilakukan guru berarti mengerjakan pekerjaan yang benar (doing the
right things) dalam mengajar dan mencapai hasil (tujuan) sesuai yang
ditentukan sekolah.
Guru adalah salah satu faktor penting dalam menyelenggarakan
pendidikan di sekolah. Oleh karena itu meningkatkan mutu pendidikan, berarti
juga meningkatkan mutu guru. Meningkatkan mutu guru bukan hanya dari
5
2005 pasal 1 ayat 1 menyatakan guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Menurut
Sagala (2011:39) “Sebagai seorang profesional guru harus memiliki
kompetensi keguruan yang cukup. Kompetensi keguruan itu tampak pada
kemampuannya menerapkan sejumlah konsep, asas kerja sebagai guru,
mampu mendemonstrasikan sejumlah strategi maupun pendekatan pengajaran
yang menarik dan interaktif, disiplin, jujur, dan konsisten”.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2008 tentang
guru, dinyatakan bahwa salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru
adalah kompetensi profesional. Kompetensi profesional yang dimaksud dalam
hal ini merupakan kemampuan guru dalam penguasaan materi pelajaran secara
luas dan mendalam. Penguasaan materi secara luas dan mendalam termasuk
didalamnya penguasaan kemampuan akademik lainnya yang berperan sebagai
pendukung profesionalisme guru. Kemampuan akademik tersebut antara lain,
memiliki kemampuan dalam menguasai ilmu, jenjang dan jenis pendidikan
yang sesuai. Guru yang ingin melaksanakan pembelajaran efektif di kelas
harus memiliki kemampuan untuk menggali informasi kependidikan dan
bidang studi dari berbagai sumber, termasuk dari sumber elektronik dan
pertemuan ilmiah, serta melakukan kajian atau penelitian untuk menunjang
pembelajaran yang mendidik. Jika mengacu pada empat kompetensi yang
6
penting dan terkait langsung dengan tugas guru adalah keefektifan
pembelajaran di kelas.
Kompetensi profesional yang merupakan kemampuan dasar guru
menurut Cooper (1994:15) terbagi empat komponen, yakni: (1) mempunyai
pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia; (2) mempunyai
pengetahuan dan menguasai bidang studi yang dibinanya; (3) mempunyai
sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat, dan bidang studi
yang dibinanya; dan (4) mempunyai keterampilan dalam teknik mengajar.
Menurut Lefra Cois dalam Jamal (2009:37), kompetensi merupakan kapasitas
untuk melakukan sesuatu yang dihasilkan dari proses belajar. Selama proses
belajar stimulus akan bergabung dengan isi memori dan menyebabkan
terjadinya perubahan kapasitas untuk melakukan sesuatu. Rusman (2012:70)
kompetensi guru ialah merupakan kemampuan seorang guru dalam
melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak.
Selanjutnya Muslim (2009:178) mengatakan kompetensi guru adalah
kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara
bertanggung jawab dan layak.
Guru memiliki tanggung jawab besar dalam meningkatkan kualitas
pendidikan. Untuk itu guru harus memiliki kualitas yang baik dan memadai
sebagai seorang guru. Guru dapat menjadi penentu bagi keberhasilan
pendidikan melalui kompetensi profesionalnya. Maka meningkatkan mutu
pendidikan harus memperhatikan aspek kompetensi guru menyangkut
7
Akan tetapi realita tentang kompetensi guru saat ini sepertinya masih
sangat beragam. Komptensi guru Indonesia khususnya Provinsi Aceh di muat
dalah koran harian analisa Aceh (29 April 2015) mengatakan saat ini
mendapat sorotan yang tajam karena masih adanya guru yang dianggap belum
layak mengajar di jenjangnya masing-masing. Berdasarkan data dari hasil uji
kompetensi awal (UKA) guru tahun 2012 untuk wilayah Aceh termasuk dalam
kategori rendah. Dari 33 provinsi, Provinsi Istimewa Aceh menempati
peringkat ke-22, dengan nilai rata-rata 37,4 berdasarkan hasil ujian UKA. Ini
jauh di bawah rata-rata nasional yakni 42,25. UKA tahun 2012 telah
dilaksanakan pada Februari 2012 lalu. Provinsi yang memiliki nilai rata-rata
UKA tertinggi adalah Daerah Istimewa Jogjakarta dengan nilai rata-rata 50,1.
Setelah Jogjakarta, provinsi yang masuk 10 besar adalah propinsi DKI Jakarta
(49,2), Bali (48,9), Jawa Timur (47,1), Jawa Tengah (45,2), Jawa Barat (44,0),
Kepulauan Riau (43,8), Sumatera Barat (42,7), Papua (41,1), dan Banten
(41,1). Sedangkan untuk nilai tertinggi nasional adalah 97,0 dan nilai terendah
adalah 1,0. Sehingga, rata-rata nasional nilai UKA 2012 ini adalah 42,25
dengan standar deviasi 12,72. Hal ini tentunya akan berakibat pada penurunan
kualitas SDM yang dihasilkan dari proses pendidikan.
Menurut Engkoswara (2008:126) dalam penelitiannya mengungkapkan
bahwa guru profesional adalah guru yang melaksanakan tugas keguruan
dengan kemampuan tinggi sebagai sumber kehidupan. Dalam menjalankan
tugas profesionalnya, guru dituntut memiliki keanekaragaman kecakapan yang
bersifat psikologis kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam penelitian ini
8
kepala sekolah dengan kompetensi guru; (2) terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara motivasi dengan kompetensi guru; dan (3) terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara supervisi kepala sekolah dan motivasi dengan
kompetensi guru.
Dalam penelitian di atas, kepala sekolah dianggap berperan dalam
meningkatkan keefektifan pembelajaran di kelas karena merupakan atasan
langsung guru. Kepala sekolah harus dapat menciptakan iklim kerja yang baik
dan menjadi mitra guru dalam pelaksanaan supervisi pembelajaran.
Pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah sangat perlu dilakukan untuk
memberikan masukan kepada guru-guru dalam menjalankan tugasnya.
Pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang ideal dan sesuai dengan langkah
kerja yang benar. Arikunto (2010:23) menyatakan, kegiatan pokok supervisi
adalah melakukan pembinaan kepada personil sekolah pada umumnya dan
guru pada khususnya, agar kualitas pembelajarannya meningkat. Sebagai
dampak dari meningkatnya kualitas pembelajaran, diharapkan dapat
meningkat pula prestasi belajar siswa, dan hal itu berarti meningkat pula
kualitas lulusan sekolah. Untuk itu pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah
harus dilasanakan secara baik dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan
keefektifan pembelajaran di kelas.
Dari beberapa pendapat di atas, adapun keterkaitan keefektifan
pembelajaran di kelas dengan keprofesionalan guru ialah dimana semakain
baik proses pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas atau kemampuan
guru. Dimana kualitas pendidikan sangat dipengaruhi keprofesionalan guru
9
efektiflah pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas. Guru saat ini harus
profesional dan berkompeten. Sebab guru adalah ujung tombak dalam proses
belajar mengajar. Untuk menghasilkan proses pembelajaran di kelas yang
efektif dan kondusif serta menghasilkan peserta didik yang berprestasi, tentu
berawal dari seorang guru yang memberikan ilmu kepada mereka.
Kompetensi pedagogik guru adalah salah satu yang dapat
mempengaruhi efektivitas guru. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 ayat 10 menyatakan
Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang
harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam
melaksanakan tugas keprofesionalannya. Sedangkan pedagogik menurut Prof.
Dr. J. Hoogveld (Belanda) adalah ilmu yang mempelajarai masalah bimbingan
anak ke arah tujuan tertentu, yaitu supaya kelak ia mampu secara mandiri
menyelesaikan tugas hudupnya. Kompetensi pedagogik berhubungan
langsung dengan pelaksanaan tugas guru. Menurut Agung (2012:81) terdapat
empat unsur penting yang perlu diperhatikan, yakni: (1) pengelolaan
pembelajaran; (2) pengembangan strategi pembelajaran; (3) pengembangan
diri secara berkelanjutan; dan (4) pemanfaatan dan refeleksi hasil kerja.
Pengelolaan pembelajaran secara sederhana dapat diartikan kegiatan
guru dalam merencanakan pembelajaran, melaksakan pembelajaran, dan
penilaian. Dalam pengelolaan pembelajaran, guru harus memperhatikan aspek
yang terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran
10
murid, penguasaan teori, pengembangan kurikulum, pengelolaan kelas,
metode pembelajaran, media pembelajaran, dan penilaian.
Dalam melaksanakan tugas, guru harus mampu melakukan
pengembangan strategi pembelajaran. Materi ajar yang dinilai relatif mudah
menuntut strategi yang berbeda dengan materi ajar yang dinilai relatif sulit.
Untuk dapat memaksimalkan hasil belajar siswa, guru harus menguasai
berbagai strategi pembelajaran.
Pengembangan diri adalah upaya untuk meningkatkan kompetensi guru
sesuai dengan peraturan yang berlaku atau kebijakan pendidikan nasional serta
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Kegiatan dapat
dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan, atau kegiatan kolektif guru
seperti melalui musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) yang dapat
meningkatkan kompetensi dan keprofesian guru.
Pemanfaatan dan refeleksi terhadap hasil kerja perlu dilakukan untuk
dapat melakukan perbaikan selanjutnya terhadap seluruh kegiatan yang
dilakukan oleh guru dalam periode waktu tertentu. Dengan demikian guru
akan melakukan perbaikan terhadap kompetensinya dari waktu ke waktu.
Menurut Peraturan Menteri pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru kompetensi pedagogik guru mata pelajaran meliputi: (1)
menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual; (2) menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik; (3) mengembangkan kurikulum yang terkait
11
yang mendidik; (5) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kepentingan pembelajaran; (6) memfasilitasi pengembangan potensi peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki; (7)
berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik; (8)
menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar; (9)
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran;
dan (10) melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, nampak betapa pentingnya peranan
supervisi kepala sekolah, kompetensi pedagogik, dan prestasi kerja dalam
meningkatkan keefektifan pembelajaran di kelas. Hal ini mendorong peneliti
untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul: Pengaruh Supervisi
Akademik Kepala Sekolah, Kompetensi Pedagogik, dan Kepuasan Kerja
terhadap Keefektifan Pembelajaran di Kelas pada Guru SMA Negeri
Sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh Tenggara.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
maka masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut: (1) Bagaimana
keefektifan pembelajaran di kelas pada guru SMA negeri Sekecamatan Lawe
Sigala Gala Kabupaten Aceh Tenggara (2) Apakah keefektifan pembelajaran
di kelas pada guru SMA negeri Sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten
Aceh Tenggara sudah baik sesuai harapan (3) Faktor-faktor apa yang
12
Sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh Tenggara (4) Bagaimana
supervisi akademik kepala sekolah di Sekecamatan Lawe Sigala Gala
Kabupaten Aceh Tenggara (5) Apakah supervisi akademik kepala sekolah
mempengaruhi keefektifan pembelajaran di kelas pada guru SMA negeri
Sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh Tenggara (6) Bagaimana
kompetensi pedagogik di Sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh
Tenggara (7) Apakah kompetensi pedagogik mempengaruhi keefektifan
pembelajaran di kelas pada guru SMA negeri Sekecamatan Lawe Sigala Gala
Kabupaten Aceh Tenggara (8) Bagaimana kepuasan kerja guru SMA Negeri
Sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh Tenggara (9) Apakah
supervisi akademik kepala sekolah mempengaruhi kepuasan kerja guru SMA
Negeri Sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh Tenggara (10)
Apakah kompetensi pedagogik mempengaruhi kepuasan kerja guru SMA
Negeri Sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh Tenggara (11)
Apakah kepuasan kerja mempengaruhi keefektifan pembelajaran di kelas pada
guru SMA negeri Sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh Tenggara.
1.3 Pembatasan Masalah
Keefektifan pembelajaran di kelas dapat dipengaruhi oleh banyak
faktor, namun dalam penelitian ini dibatasi hanya pada supervisi akademik
kepala sekolah, kompetensi pedagogik, dan kepuasan kerja. Subjek dalam
penelitian ini dibatasi hanya pada guru SMA Negeri Sekecamatan Lawe
13 1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap
kepuasan kerja guru SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala Gala
Kabupaten Aceh Tenggara?
2. Apakah terdapat pengaruh kompetensi pedagogik terhadap kepuasan kerja
guru SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh
Tenggara?
3. Apakah terdapat pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap
keefektifan pembelajaran di kelas pada guru SMA Negeri Sekecamatan
Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh Tenggara?
4. Apakah terdapat pengaruh kompetensi pedagogik terhadap keefektifan
pembelajaran di kelas pada guru SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala
Gala Kabupaten Aceh Tenggara?
5. Apakah terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap keefektifan
pembelajaran di kelas pada guru SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala
Gala Kabupaten Aceh Tenggara?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru
SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh Tenggara.
2. Pengaruh kompetensi pedagogik terhadap kepuasan kerja guru SMA
14
3. Pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap keefektifan
pembelajaran di kelas pada guru SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala
Gala Kabupaten Aceh Tenggara.
4. Pengaruh kompetensi pedagogik terhadap keefektifan pembelajaran di
kelas pada guru SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten
Aceh Tenggara.
5. Pengaruh kepuasan kerja terhadap keefektifan pembelajaran di kelas pada
guru SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh
Tenggara.
1.6 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis
Manfaat secara teoretis dalam penelitian ini adalah dapat menambah
khasanah ilmu pengetahuan atau mengembangkan wawasan baru dalam
peningkatan keefektifan pembelajaran di kelas pada guru SMA negeri
Sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh Tenggara, dan sebagai
masukan atau informasi bagi instansi dalam peningkatan keefektifan
pembelajaran di kelas.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Dinas Pendidikan
1) Sebagai bahan masukan kepada dinas untuk memberikan arahan
dan dorongan kepada guru dalam meningkatkan keefektifan
15
2) Sebagai bahan masukan mengadakan seminar, pelatihan, dan
workshop yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi
pedagogik, kepuasan kerja dan keefektifan pembelajaran di kelas.
3) Sebagai bahan masukan memberikan Reward kepada kepala
sekolah yang melakukan supervisi akademik secara rutin, baik dan
terarah kepada guru yang nantinya akan memotivasi kepala sekolah
yang lain serta akan meningkatkan keefektifan pembelajaran guru
di kelas
b. Bagi Kepala Sekolah
1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan supervisi akademik
dalam upaya meningkatkan keefektifan pembelajaran di kelas.
2) Sebagai bahan masukan kepada kepala sekolah untuk mendorong
guru meningkatkan kompetensi pedagogik.
3) Sebagai bahan masukan kepada kepala sekolah untuk memotivasi,
melakukan penilaian terhadap guru dan membangun kerja sama
yang baik di antara guru-guru.
4) Sebagai bahan masukan kepada kepala sekolah dalam memberikan
penghargaan dan reward kepada guru yang memiliki semangat
yang tinggi untuk meningkatkan kompetensi pedagogik dan
supervisi akademik.
c. Bagi Guru
1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan keefektifan
16
bagi masyarakat Kecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh
Tenggara.
2) Sebagai bahan masukan untuk pembinaan yang diadakan kepala
sekolah melalui supervisi akademik.
3) Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kompetensi
pedagogik guru.
4) Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pengembangan diri
guru.
d. Bagi Peneliti Lain
Sebagai referensi untuk penelitian ke depan yang relevan di kemudian
112 BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan statistik dan hasil analisis data yang telah
dipaparkan di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh langsung supervisi akademik kepala sekolah (X1)
terhadap kepuasan kerja guru SMA Negeri se-Kecamatan Lawe Sigala
Gala Kabupaten Aceh Tenggara (X3). Hal ini menunjukkan bahwa semakin
kuat/baik supervisi akademik kepala sekolah maka semakin tinggi
kepuasan kerja guru SMA Negeri se-Kecamatan Lawe Sigala Gala
Kabupaten Aceh Tenggara.
2. Terdapat pengaruh langsung kompetensi pedagogik (X2) terhadap
kepuasan kerja guru SMA Negeri se-Kecamatan Lawe Sigala Gala
Kabupaten Aceh Tenggara (X3). Hal ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh guru maka semakin tinggi
pula kepuasan kerja guru SMA Negeri se-Kecamatan Lawe Sigala Gala
Kabupaten Aceh Tenggara.
3. Terdapat pengaruh langsung supervisi akademik kepala sekolah (X1)
terhadap keefektifan pembelajaran di kelas pada guru SMA Negeri
se-Kecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh Tenggara (X4). Hal ini
menunjukkan bahwa semakin kuat/baik supervisi akademik kepala sekolah
113
oleh guru SMA Negeri se-Kecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh
Tenggara.
4. Terdapat pengaruh langsung kompetensi pedagogik (X2) terhadap
keefektifan pembelajaran di kelas pada guru SMA Negeri se-Kecamatan
Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh Tenggara (X4). Hal ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi kompetensi pedagogik yang dimiliki guru maka
semakin tinggi keefektifan pembelajaran di kelas yang dilakukan oleh guru
SMA Negeri se-Kecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh Tenggara.
5. Terdapat pengaruh langsung kepuasan kerja guru (X3) terhadap keefektifan
pembelajaran di kelas pada guru SMA Negeri se-Kecamatan Lawe Sigala
Gala Kabupaten Aceh Tenggara (X4). Hal ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi kepuasan kerja guru maka semakin tinggi keefektifan pembelajaran
di kelas yang dilakukan oleh guru SMA Negeri se-Kecamatan Lawe Sigala
Gala Kabupaten Aceh Tenggara.
a. Implikasi
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah diuraikan di atas,
maka upaya-upaya yang diberikan sebagai implikasi penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Upaya Peningkatan Kepuasan Kerja melalui Supervisi Akademik Kepala Sekolah
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa supervisi akademik kepala sekolah
dapat memberi pengaruh langsung terhadap kepuasan kerja guru. Upaya
peningkatan peningkatan kepuasan kerja melalui supervisi akademik kepala
114
membimbing guru dalam memecahkan masalah pendidikan, tidak
mencari-cari kesalahan guru yang akhirnya akan membangun paradigma yang salah
mengenai supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah. Persepsi yang benar
mengenai supervisi akademik harus dimiliki oleh setiap guru, dengan
demikian guru akan mengajar dengan baik dan akan merasa puas dengan
pekerjaannya. Kepuasan kerja guru tidak hanya berkenaan dengan imbalan
yang didapatkan atau yang disediakan oleh sekolah namun, kepala sekolah
juga dapat memberikan penghargaan kepada guru baik berupa pujian,
memberikan perhatian kepada guru, memotivasi guru, menjalin komunikasi
yang baik diantara rekan guru, dan bila perlu memberikan tambahan
penghasilan kepada guru yang melakukan tugas nya dengan baik.
2. Upaya Peningkatan Kepuasan Kerja melalui Kompetensi Pedagogik
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kompetensi pedagogik dapat memberi
pengaruh langsung terhadap kepuasan kerja. Upaya peningkatan kepuasan
kerja melalui kompetensi pedagogik dapat dilakukan dengan cara lebih
menguasai teori-teori belajar yang sudah ada dan mencari pengetahuan yang
baru mengenai teori-teori belajar. Mengembangkan kurikulum yang terkait
dengan mata pelajaran yang dibidangi. Selain itu, guru dapat melakukan
inovasi-inovasi dalam proses pembelajaran di kelas, melakukan brain
storming (pemecahan masalah) bersama dengan guru yang memiliki bidang
studi yang sama, terlibat dalam kegiatan-kegiatan seminar yang berhubungan
dengan kompetensi pedagogik, melakukan pelatihan-pelatihan kepada guru
agar mampu menguasai karakter peserta didik baik secara spiritual, moral,
115
serta melakukan perbaikan diri. Guru yang senantiasa meningkatkan
kompetensi pedagogik nya akan menghasilkan kinerja mengajar yang
maksimal sehingga guru akan merasa puas terhadap pekerjaannya.
3. Upaya Peningkatan Keefektifan Pembelajaran di Kelas melalui Supervisi Akademik Kepala Sekolah
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa supervisi akademik kepala sekolah
dapat memberi pengaruh langsung terhadap keefektifan pembelajaran di kelas.
Hal ini menunjukkan bahwa supervisi akademik kepala sekolah perlu
ditingkatkan. Adapun upaya yang dapat dilakukan adalah kepala sekolah
melakukan supervisi secara rutin, terarah dan terukur. Menciptakan hubungan
yang baik atau persepsi benar antara kepala sekolah sebagai supervisor dengan
guru yang dibimbing. Membantu guru dalam mengembangkan teori-teori
belajar, mengadakan fasilitas atau alat-alat yang mendukung pembelajaran di
kelas. Selain itu, upaya lain yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah adalah
melakukan pembinaan dalam hal manajemen waktu kepada guru dalam
mengolah kelas dan mendorong guru untuk menyelesaikan topik-topik
pembelajaran sesuai kurikulum dengan tepat waktu. Upaya selanjutnya yang
dilakukan adalah kepala sekolah harus mampu menciptakan iklim kerja yang
kondusif di sekolah sehingga menghasilkan suatu proses pembelajaran yang
efektif. Supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah dapat menjadi
salah satu cara yang dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran guru di
116
4. Upaya Peningkatan Keefektifan Pembelajaran di Kelas melalui Kompetensi Pedagogik
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kompetensi pedagogik dapat memberi
pengaruh langsung terhadap keefektifan pembelajaraan di kelas. Karenanya
perlu upaya-upaya untuk meningkatkan kompetensi pedagogik. Cara yang
dapat dilakukan adalah guru diharapkan menyiapkan seluruh perangkat
pembelajaran yang akan diajarkan. Guru dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan
seminar dan pelatihan yang dapat mengembangkan kompetensi guru, guru
menambah pengetahuannya dengan membaca buku-buku terbitan baru,
memanfaatkan teknologi dan informasi untuk mendukung proses
pembelajaran. Guru yang menyiapkan perangkat pembelajaran sebelum
mengajar dapat mengatur waktu dengan baik sehingga menghasilkan
pembelajaran yang efektif. Selain itu, upaya yang dapat dilakukan adalah guru
menyediakan waktu khusus bagi peserta didik yang memiliki kesulitan dalam
belajar, sehingga guru menemukan jalan keluar bagi permasalahan peserta
didik tersebut dan akhirnya akan menciptakan pembelajaran yang efektif
secara keseluruhan di dalam kelas.
5. Upaya Peningkatan Keefektifan Pembelajaran di Kelas melalui Kepuasan Kerja
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja dapat memberi
pengaruh langsung terhadap keefektifan pembelajaran di kelas. Adapun
upaya-upaya yang dilakukan adalah guru menjalin kerja sama yang baik
sesama rekan guru di sekolah. Semua warga sekolah menciptakan suasana
belajar yang kondusif, guru yang memiliki kinerja yang baik dalam mengajar
117
berprestasi untuk naik jabatan. Sekolah menyediakan sarana dan prasarana
yang mendukung dalam kegiatan pembelajaran yang mendorong guru untuk
lebih maksimal lagi dalam bekerja. Selain itu, upaya yang dapat dilakukan
adalah diadakannya tahapan evaluasi atas kinerja guru sehingga guru dapat
memperbaiki kelemahan atau kekurangannya dalam proses pembelajaran.
Kepala sekolah dan guru memberikan dukungan yang positif kepada rekan
guru yang memiliki tantangan khusus seperti memberikan tambahan les
kepada siswa yang akan mengikuti olimpiade atau siswa yang terlibat dalam
permasalahan. Sikap yang positif yang didapatkan dari lingkungan kerja akan
menciptakan sebuah perasaan yang puas. Kepuasan kerja tersebutlah yang
akan meningkatkan keefektifan guru dalam pembelajaran di kelas.
a. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian di atas, maka
diajukan beberapa saran berikut untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran di
kelas, yaitu:
1. Dinas Pendidikan hendaknya:
a) Memberikan arahan dan dorongan kepada guru dalam meningkatkan
keefektifan pembelajaran di sekolah.
b) Mengadakan seminar, pelatihan, workshop yang bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi pedagogik, kepuasan kerja dan keefektifan
pembelajaran di kelas.
c) Memberikan Reward kepada kepala sekolah yang melakukan supervisi
118
akan memotivasi kepala sekolah yang lain serta akan meningkatkan
keefektifan pembelajaran guru di kelas.
2. Bagi Kepala Sekolah hendaknya:
a) Mengetahui secara benar apa yang menjadi fungsi dan tujuan daripada
supervisi akademik yang diterapkan pada guru di sekolah, serta
menjelaskan nya kepada guru yang akan di supervisi, sehingga dengan
demikian dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran guru di kelas.
b) Mendorong guru untuk meningkatkan kompetensi pedagogik melalui
menyediakan sarana-sarana yang dibutuhkan dalam pembelajaran,
membangun kerja sama dengan pihak tertentu seperti konselor agar
guru dapat meningkatkan pengetahuannya dalam melakukan
pemahaman akan psikologi peserta didik.
c) Memberikan motivasi, melakukan penilaian terhadap guru serta
membangun kerja sama yang baik diantara guru-guru. Serta
memberikan teguran atau instropeksi kepada guru yang tidak mau
meningkatkan kompetensi pedagogik serta keefektifan pembelajaran di
kelas.
d) Memberikan penghargaan atau reward kepada guru yang memiliki
semangat yang tinggi untuk meningkatkan kompetensi pedagogik, dan
mengikuti supervisi akademik dengan rutin sebagai motivasi bagi guru
yang bersangkutan maupun bagi guru lain.
3. Guru hendaknya:
a) Meningkatkan keefektifan pembelajaran melalui menguasai tujuan
119
pembelajaran yang ada di sekolah, melakukan pembelajaran terbimbing
kepada siswa, serta melakukan evaluasi diri secara rutin.
b) Mengikuti kegiatan pembinaan yang diadakan oleh kepala sekolah,
yakni supervisi akademik secara rutin.
c) Meningkatkan kemampuan pedagogik, dengan cara meningkatkan
kembali penguasaan prinsip-prinsip pembelajaran, penguasaan teori,
serta penguasaan bahan ajar sebelum melakukan kegiatan belajar
mengajar di sekolah.
d) Aktif mengembangkan diri, menambah wawasan dan pengetahuan yang
mendukung pekerjaannya, serta saling menukar pengalaman dan
informasi yang baru mengenai hal-hal yang berhubungan dengan proses
belajar mengajar.
4. Bagi peneliti lain, perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang keefektifan
pembelajaran di kelas dengan memperluas variabel yang berbeda yang
diduga turut memberikan pengaruh terhadap peningkatan keefektifan
pembelajaran di kelas, mengingat adanya keterbatasan dalam pelaksanaan
120
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Ambarita, Siburian. 2013. Manajemen Pendidikan dan Komunikasi. Bandung. Alfabeta.
Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional. Yokyakarta: Power Book (IHDINA)
Agung. 2012. Panduan Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru. Jakarta : Bestari Buana Murni
Aqib, Rahmanto. 2007. Membangun Profesional Guru dan Pengawas Sekolah. Bandung: Yarama Widya
Bafadal, Ibrahim. 2003. Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar. Jakarta. Rineka Cipta
Colquitt, Jason A., Jeffery A. LePine., Michael J. Wesson. 2011. Organizational Behaviour. New York: McGraw-Hill International Companies
Cooper. 1994. Pisikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Karya
Darna, Nana. 2010. “Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Berprestasi dan Kinerja Karyawan”. Cakrawala Galuh, Vol. I, No. 3, Desember 2010 Depdikbud. 2012. Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru, Buku 2 –
Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Engkoswara, dkk. 2008. Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Echols, M. John dan Shadly. 2002. Kamus Indonesia- enggeris (An Engglish-Indonesien Ditionary). Jakarta: Gramedia
“Guru Bersetifikasi Segera Dievaluasi”. Rubrik Kesawan Square, Tribun Medan Kamis tanggal 26 Januari 2012 Halaman 9
Hamalik Oemar. 2004. Pendidikan Guru Berdasarkan PendekatanKompetensi. Jakarta: Bumi Aksara
Handoko, T. Hani. 1997. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE UGM
Hsiao, h.s lin. Dkk. 2010. Location Based Services For OutdoorEcological Lerning System: Design And Implementation. International Forum Of Educational Technology & society. Vol. 13. No. 4. P. 98-111
Hofstede, Geert. 1986. Culture’s Consequences, International Differences in Work – Related Values. London: Sage Publications
121
Irawati, Anugrahini dan Bambang Sudarsono. 2010. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja, Produktivitas Kerja dan Kinerja Organisasi”. Jurnal Studi Manajemen, Vol. 4, No. 1, April 2010 Jamal. 2009. Manajemen Strategi Anak Usia Dini (PAUD). Yokyakarta: Diva
Press
Jasmani, Mustofa. (2013). Supervisi Pendidikan. Jokjakarta: Ar-ruzz Media Kartono, Kartini. 1996. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
“Kompetensi Kepala Sekolah Masih Rendah”. Rubrik Pendidikan & Kebudayaan, Koran Kompas, Selasa 24 Juli 2012 Halaman 12
Koesmono, Teman. 2005. “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah di Jawa Timur”. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 7, No. 2, September 2005
Kreitner, Kinicki. 2010. Organizational Behavior. New York: McGraw-Hill Kusnendi. 2005. Analisis Jalur : Konsep Dan Aplikasi Dengan Progran SPSS &
lisrel 8. Jurusan Pendidikan, UPI, Bandung
Kusmana. 2009. Pengelolaan Sistem Mangrove Secara Terpadu. Bandung: Workshop Pengelolaan Ekosistem Mangrove di Jawa Barat di Hotel Khatulistiwa – Jatinagor, 18 Agustus 2009
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2007. Jakarta: Balai Pustaka Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi
Marno. 2006. Kepemimpinan dan Profil Manajer Pendidikan Islam. Malang: UIN Martoyo, Susilo. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE Mathis, Robert L dan Jackson, John H. 2002. Manajemen SDM. Jakarta: Salemba
Empat
McShane, Steven L., Von Glinow dan Mary Ann. 2008. Organizational Behavior. USA: McGraw Hill-International
Mulyasa. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Rosdakarya
Musfah, Jejen. 2011. Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta : Kencana
Muslich, Masnur. 2008. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Komtekstual. Jakarta: Bumi Aksara
Muslim, Sri Banun. 2009. Supervisi Pendidikan Meningkatkan Kualitas Profesionalisme Guru. Mataram: Alfabeta
Nasution. 2003. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara
Pidarta. 2009. Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Popham, W. James. (2003). Teknik Mengajar Secara Sistematis (Terjemahan).
122
Purwanto. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif (Untuk Posikologi dan Pendidikan). Yokyakarta: Pustaka Belajar
Robbin, Stephen P. 2003. Organization Behavior, Concept Controversies, Application. Jakarta: Prehenlindo
Robbins, Stephen P. dan Judge, Timothy A. 2008. Organizational Behaviour. Jakarta: Salemba Empat
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grapindo Persada Riduwan. 2008. Sekala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta
Sagala, Syaiful. 2009. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta Satori, Djam’an. (1996). Pengembangan Model Supervisi Sekolah Dasar.
Bandung: Desertasi Doktor Pasca Sarjana IKIP
Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media
Saefuddin, Berdiati. (2014). Pembelajaran Efektif. Bandung: Remaja Rosdakarya Sani, Abdullah. (2013). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Suryosubroto. (2002). Peroses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Sarimaya, Farida. (2008). Sartifikasi Guru (Apa, mengapa, dan Bagaimana). Bandung
Sudrajat, Ahmad. (2006). Metode dan Teknik Pembelajaran. www.wijayalabs.wordpress.com
Schumacher, R.E,. Lomax, R.G,. (1996). A Beginners Guide to Structural Equation Modeling. Hilsdale
Stronge, James H. (2013). Kompetensi Guru-Guru Efektif. Jakarta: Indeks
Siagian, Sondang P. (2001). Teknik Menumbuhkan dan Memelihara Perilaku Organisasional.Jakarta:Haji Mas Agung
Sobry. (2008). Menuju Pendidikan Bermutu. Mataram : NTP Press
Sriwidodo, Untung dan Bangun Sugito. 2007. “Pengaruh Kepemimpinan, Kepercayaan, dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan”. Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia, Vol. 2 No. 1 Desember 2007
Sudjana. 2002. Metode Statistika.Bandung: Tarsito ______. Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito
Sutrisno, Edy. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana
Sutikno. 2005. Pembelajaran Efektif: Apa dan Bagaimana Mengupayakannya?. Mataram : NTP Press
123
Uno, Hamzah B. 2009. Teori Motivasi & Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara