• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH, KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN DI KELAS PADA GURU SMA NEGERI SEKECAMATAN LAWE SIGALA-GALA KABUPATEN ACEH TENGGARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH, KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN DI KELAS PADA GURU SMA NEGERI SEKECAMATAN LAWE SIGALA-GALA KABUPATEN ACEH TENGGARA."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH, KOMPETENSI PEDAGOGIK, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN DI KELAS

PADA GURU SMA NEGERI SEKECAMATAN LAWE SIGALA GALA KABUPATEN ACEH TENGGARA

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

ABDUL HAMID NIM. 8136131001

PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

i ABSTRAC

Abdul Hamid. Nim. 8136131001. The effect headmaster academic supercvision, pedagogic competency and work satisfaction on learning efectivity in the class high school district aceh tenggara

This study aims to investigate the effect of the headmaster academic supercvision on work satisfaction, work satisfaction on pedagogic competency, the headmaster academic supercvision on learning efectivity in the class, pedagogic competency on the headmaster academic supercvision, and the learning efectivity in the class on work satisfaction teachers’ SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala-gala Kabupaten Aceh Tenggara. This study used path analysis with 152 teachers of SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala-gala Kabupaten Aceh Tenggara as respondents. The collection of data was obtained through questionnaires.

(9)

ii ABSTRAK

Abdul Hamid. Nim. 8136131001. Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah, Kompetensi Pedagogik dan Kepuasan Kerja Terhadap Efektifitas Pembelajaran di Kelas Pada Guru SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala-gala Kabupaten Aceh Tenggara

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap kepuasan kerja, kepuasan kerja terhadap kompetensi pedagogik, supervisi akademik kepala sekolah terhadap keefektifan pembelajaran di kelas, kompetensi pedagogik terhadap keefektifan pembelajaran di kelas, dan keefektifan pembelajaran di kelas terhadap kepuasan kerja Guru SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala gala Kabupaten Aceh Tenggara. Penelitian ini menggunakan analisis jalur dengan responden sebanyak 152 orang Guru SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala gala Kabupaten Aceh Tenggara. Pengumpulan data di peroleh melalui instrument angket. Adapun hasil temuan penelitian ini adalah terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara supervisi akademik kepala sekolah terhadap kepuasan kerja. Hal ini dapat diketahui dari hasil perhitungn koefisien jalur ρ31 = 0,27 dan harga > ttabel = 1,64. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara kepuasan kerja terhadap kompetensi pedagogi. Hal ini dapat diketahui dari hasil perhitungan koefisien jalur ρ32 = 0,14 dengan harga thitung = 1,84 > ttabel = 1,64. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara keefektifan pembelajaran di kelas terhadap supervisi akademik kepala sekolah. Hal ini dapat diketahui dari hasil perhitungan koefesien jalur ρ41 = 0,39 dengan harga thitung = 6,12 > ttabel = 1,64. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara keefektifan pembelajaran di kelas terhadap kompetensi pedagogik. Hal ini dapat diketahui dari hasil perhitungan koefesien jalur ρ42 = 0,15 dengan harga thitung = 1,99, > ttabel = 1,64. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara keefektifan pembelajaran di kelas terhadap kepuasan kerja. Hal ini dapat diketahui dari hasil perhitungan koefesien jalur ρ43 = 0,15 dengan harga thitung = 1,99 > ttabel = 1,64.

(10)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa

atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini dengan

judul: Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah, Kompetensi Pedagogik,

dan Kepuasan Kerja Terhadap Keefektifan Pembelajaran di Kelas Pada Guru

SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh Tenggara. Tesis ini merupakan sebahagian dari persyaratan dalam menyelesaikan studi pada Prodi

Administrasi Pendidikan Program Pasca Sarjan Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan tesis ini penulis menyadari banyak menemui hambatan dan

rintangan namun dengan segala upaya maksimal yang dilakukan penulis serta

bantuan dari berbagai pihak, akhirnya Tesis ini dapat terselesaikan tepat pada

waktunya. Atas bantuan yang diberikan, maka penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Sawal Gultom, M.Pd

2. Direktur Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, Bapak, Prof. Dr. Bornok

Sinaga, M.Pd

3. Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan, Bapak Dr. Darwin, M.Pd dan

Sektaris Prodi Administrasi Pendidikan, Bapak Prof. Dr. Paningkat Siburian, M.Pd

4. Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd dan Ibu Prof. Dr. Rosmala Dewi, M.Pd. M.kos,

selaku pembimbing Tesis yang telah meluangkan waktunya dalam mengarahkan,

memotivasi, serta memberikan nasehat kepada penulis dalam menyelesaikan Tesis

(11)

iv

5. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, Dr. Darwin, M.Pd dan Dr. Eka Daryanto

MT, selaku nara sumber yang telah memberikan masukan dan saran dalam

penyusunan Tesis ini.

6. Kedua orang tua saya yang senantiasa memberikan bimbingan, dana dan do’anya

yang selalu mengiringi penulis sehingga penulis termotivasi atas perjuangan yang

telah diberikannya kepada saya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini

dengan baik. Hamba bermohon kepada ALLAH agar kirannya dapat membalas

perjuangan kedua orang tua saya yang telah bersusah payah memperjuangan saya

demi mencapai masa depan yang lebih baik.

7. Kepada teman-teman yang telah memberikan semangat dan dorongan sehingga

tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.

Semoga Allah meridhoi kita semua. Amiiiin.

Medan, 25 Februari 2016 Penulis

Abdul Hamid 8136131001

(12)
(13)

v

1.2Identifikasi Masalah ……….. 11

1.3Pembatasan Masalah……….. 12

1.4Perumusan Masalah ……….. 13

1.5Tujuan Penelitian ……….. 13

1.6Manfaat Penelitian ……… 14

BAB II : KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA BERPIKIR ... 17

2.1 Kerangka Teoritis ……… 17

2.1.1 Keefektifan pembelajaran di kelas ……… 17

2.1.2 Supervisi akademik kepala sekolah ……… 29

2.1.3 Kompetensi pedagogik guru ……… 36

2.1.4 Kepuasan kerja guru ……… 46

2.1.5 Penelitian yang relevan ……… 54

2.2 Kerangka Berpikir ……… 55

2.2.1 Pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap kepuasan Kerja guru……… 55

2.2.2 Pengarus supervisi akademik kepala sekolah terhadap keefektifan pembelajaran guru di kelas kelas………… 56

2.2.3 Pengaruh kompetensi pedagogik terhadap keefektifan pembelajaran pembelajaran di kelas ……… 58

2.2.4 Pengaruh kepuasan kerja terhadap kefektifan pembelajaran di kelas………. 59

2.2.5 Pengaruh kompetensi pedagogik dan terhadap kepuasn kerja……… 60

2.3 Hipotesis Penelitian……… 62

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 64

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ……… 64

3.2 Metode Penelitian ……… 64

3.3 Variabel dan Defenisi Oprasional Penelitian ……… 64

3.3.1 Variabel penelitian ……… 64

3.3.2 Defenisi oprasional penelitian ……… 64

3.4 Populasi dan Sampel ……… 66

3.4.1 Populasi ……… 66

3.4.2 Sampel ……… 67

3.5 Teknik Pengumpulan Data ……… 69

(14)

vi

3.5.2 Uji coba instrument ……… 73

3.6 Teknik Analisis Data Penelitian……… 75

3.6.1 Deskripsi data penelitian ……… 75

3.6.2 Uji kecenderungan ……… 75

3.6.3 Uji persyaratan analisis ……… 76

3.6.4 Uji hipotesis ……… 78

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 83

4.1 Deskripsi Data Penelitian……… 83

4.1.1 Keefektifan pembelajaran di kelas (X4)……….. 83

4.1.2Supervisi akademik kepala sekolah (X1)……… 85

4.1.3Kompetensi pedagogik (X2)……… 86

4.1.4 Kepuasan kerja (X3)……….. 87

4.2 Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian……….. 86

4.2.1 Tingkat kecenderungan variabel keefektifan pembelajaran di kelas (X4)………. 89

4.2.2 Tingkat kecenderungan variabel supervisi akademik kepala sekolah (X1)……… 90

4.2.3 Tingkat kecenderungan variabel kompetensi pedagogik… 91 4.2.4 Tingkat kecenderungan variabel kepuasan kerja………. 91

4.3 Uji Persyaratan Analisis Data………. 92

4.3.1 Uji normalitas……….. 92

4.3.2 Perhitungan uji homogenitas………. 93

4.3.3 Uji linieritas dan keberartian garis regresi………. 94

4.4 Pengujian Hipotesis Penelitian………. 98

(15)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.01 : Studi Awal Keefektifan Guru MelaluiWawancara………. 4

Tabel 2.01 : Fungsi dan Tujuan Supervisi Akademik (Pidarta 2009)………. 34

Tabel 3.01 : Data Guru SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala Gala ……... 67 Tabel 3.02 : Sampel Guru SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala Gala…… 69 Tabel 3.03 : Kisi-Kisi Instrumen Angket Keefektifan Pembelajaran (X4)…... 71 Tabel 3.04 : Kisi-Kisi Instrumen Supervisi Akademik Kepala Sekolah (X1).. 71 Tabel 3.05 : Kisi-Kisi Instrumen Angket Kompetensi Pedagogik (X2)…….. 72 Tabel 3.06 : Kisi-Kisi Instrumen Angket Kepuasan Kerja (X3)………... 73

Tabel 3.07 : Rangkuman Hasil Uji Instrumen………. 75

Tabel 4.01: Ringkasan Karakterisitik Data Masing-masing Variabel

Penelitian………. 83 Tabel 4.02 : Distribusi Frekuensi Variabel Keefektifan Pembelajaran (X4)….. 84 Tabel 4.03 : Distribusi Variabel Supervisi Akademik Kepala Sekolah (X1)… 85 Tabel 4.04 : Distribusi Variabel Kompetensi Pedagogik (X2)……… 86 Tabel 4.05 : Distribusi Variabel Kepuasan Kerja (X3)……… 88 Tabel 4.06 : Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Keefektifan

Pembelajaran………. 89 Tabel 4.07 : Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Supervisi Akademik

Kepala Sekolah……… 90 Tabel 4.08 : Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Kompetensi Pedagogik… 91 Tabel 4.09 : Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Kepuasan Kerja……….. 92 Tabel 4.10 : Ringkasan Hasil Uji Normalitas………. 93 Tabel 4.11 : Ringkasan Hasil Uji Homogenitas……….. 93

(16)

viii

Tabel 4.13 : Rangkuman Hasil Anava Variabel X3 atas X2………. 95

Tabel 4.14 : Rangkuman Hasil Anava Variabel X4 atas X1………. 96

Tabel 4.15 : Rangkuman Hasil Anava Variabel X4 atas X2……… 96

Tabel 4.16 : Rangkuman Hasil Anava Variabel X4 atas X3……… 97

Tabel 4.17 : Ringkasan Hasil Koefisien Korelasi (r)………. 98

(17)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.01 : Paradigma Teoritik Penelitian ………. 61

Gambar 3.01 : Penentuan Jumlah Sampel……… 68

Gambar 4.01 : Histogram Skor Keefektifan Pembelajaran di Kelas….. 84

Gambar 4.02 : Histogram Skor Supervisi Akademik Kepala Sekolah… 86

Gambar 4.03 : Histogram Skor Kompetensi Pedagogik………. 87

Gambar 4.04 : Histogram Skor Kepuasan Kerja………. 88

Gambar 4.05 : Diagram Jalur Variabel Penelitian Hasil Pengujian

(18)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lamporan 01 : Instrumen Penelitian……….. 124

Lampiran 02 : Uji Coba Instrumen Penelitian……… 136

Lampiran 03 : Validitas Instrumen Penelitian……… 150

Lampiran 04 : Reliabilitas Instrumen Penelitian……… 158

Lampiran 05 : Data Hasil Penelitian……….. 165

Lampiran 06 : Data Ubahan Penelitian……….. 189

Lampiran 07 : Distribusi Frekuensi Penelitian……….. 194

Lampiran 08 : Uji Kecenderungan Penelitian……… 200

Lampiran 09 : Uji Linieritas dan Keberartian Penelitian……….. 203

Lampiran 10 : Perhitungan Uji Normalitas Penelitian……… 238

Lampiran 11 : Perhitungan Korelasi Antar Variabel Penelitian………. 258

Lampiran 12 : Koefesien Jalur Penelitian……….. 263

Lampiran 13 : Uji Hipotesis Penelitian………. 266

Lampiran 14 : Perhitungan Uji Model Analisis Jalur……… 273

(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peranan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah

sangat strategis. Walaupun perkembangan teknologi cukup pesat, sampai saat

ini peranan guru sebagai pendidik, pengajar, dan pelatih belum tergantikan.

Guru dalam pengertian konvensional adalah orang yang bertanggungjawab

terhadap proses pembelajaran di kelas. Peranan guru dalam proses

pembelajaran meliputi banyak hal, yakni: mengajar, melatih, membimbing,

pemimpin kelas, dan berbagai peran lainnya. Sejatinya guru adalah sebagai

penjamin mutu pendidikan yang paling terdepan.

Undang-Undang Guru dan Dosen Republik Indonesia Nomor 14 Tahun

2005 menggariskan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas

utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Untuk mencapai ini,

dituntut keefektifan guru dalam melakukan pembelajaran. Hal ini dikarenakan

keefektifan guru dalam mengajar sangat penting dalam keberhasilan

pembelajaran di sekolah sebab gurulah yang langsung melaksanakan

pembelajaran di kelas. Ketika guru berada dalam kelas dan pembelajaran

berlangsung, guru bisa tampil dengan sosok yang menarik perhatian,

menyenangkan bagi siswa, mengajak siswa berpikir kritis, kreatif, pertanyaan

(20)

2

di kelas dengan penampilan yang membosankan, tidak menarik, bahkan

penampilan guru yang membuat siswa merasa takut dan tidak nyaman, tidak

menuntut kreativitas siswa, sehingga keefektifan guru dalam mengajar tidak

maksimal.

Dalam percakapan sehari-hari keefektifan pembelajaran guru seringkali

menjadi polemik di tengah-tengah masyarakat. Persepsi masyarakat terhadap

keefektifan guru dalam melaksanakan pembelajaran cenderung negatif.

Tumbuh suburnya bimbingan belajar di luar sekolah, banyak siswa yang bolos

pada jam-jam belajar, tauran antar pelajar menguatkan persepsi negatif

masyarakat terhadap keefektifan pembelajaran di sekolah. Suryosubroto

(2002:10) mengemukakan efektivitas mengajar dalam proses interaksi belajar

mengajar yang baik adalah segala daya upaya guru untuk membantu

murid-murid agar bisa belajar dengan baik. Kontribusi yang tinggi terhadap

efektivitas pembelajaran meliputi: (1) persiapan dan prosedur pelajaran; (2)

manajemen kelas; (3) penguasaan mata pelajaran yang diajarkan; dan (4)

kepribadian. Selanjutnya (Fitriani 2011:6) mengatakan Efektivitas

pembelajaran adalah hasil guna yang diperoleh setelah pelaksanaan proses

belajar mengajar.

Menurut Salavin (2006:105) bahwa “keefektifan pembelajaran

ditentukan oleh 4 aspek, yaitu kualitas pembelajaran, kesesuaian tingkat

pembelajaran, intentif, dan waktu”. Lebih lanjut Kurniawan (2005:109)

mendefenisikan efektivitas adalah “ kemampuan melaksanakan tugas , fungsi

(operasi gegiatan program atau misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnya

(21)

3

Dari beberapa pendapat di atas mengenai efektifitas, dapat disimpulkan

bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target

(kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana

target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu.

Studi pendahuluan telah dilakukan di SMA Negeri sekecamatan Lawe

Sigala Gala pada bulan Mei 2015, melalui pengamatan dan wawancara

langsung dengan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, bahwa

sekolah-sekolah di SMA Negeri sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh

Tenggara mengalami masalah dalam efektifitas pembelajaran guru.

Berdasarkan hasil supervisi kepala sekolah menunjukkan antara lain: (1)

masih ada 25% guru yang masuk kelas tidak membawa Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran; (2) masih ada 40% guru mengajar tidak sesuai dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusunnya; (3) terlambat menyerahkan

laporan nilai yang menjadi tanggung jawabnya dari batas waktu yang telah

ditentukan; (4) melakukan remedial tanpa melakukan analisis terhadap hasil

belajar siswa; dan (5) guru kurang berupaya melakukan pengembangan diri

untuk meningkatkan kompetensi diri dan seiring dengan perkembangan

(22)

4

Tabel 1.1 Studi awal mengenai keefektifan guru melalui wawancara bersama Kepala sekolah SMA Negeri sekecamatan lawe sigala gala

No Nama Sekolah TMRPP TSRPP TMLN MRTMA MPMK

TMRPP : Tidak membawa rencana pelaksanaan pembelajaran TSRPP : Tidak sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran TMLN : Terlambat menyerahkan laporan nilai

MRTMA : Melakukan remedial tanpa melakuan anlisis KMPD : Kurang melakukan pengembangan diri

Dari hasil pengamatan awal dapat disimpulkan bahwa guru belum

efektif dalam melaksanakan tugas mengajarnya. Keefektifan pembelajaran

yang dilakukan guru berarti mengerjakan pekerjaan yang benar (doing the

right things) dalam mengajar dan mencapai hasil (tujuan) sesuai yang

ditentukan sekolah.

Guru adalah salah satu faktor penting dalam menyelenggarakan

pendidikan di sekolah. Oleh karena itu meningkatkan mutu pendidikan, berarti

juga meningkatkan mutu guru. Meningkatkan mutu guru bukan hanya dari

(23)

5

2005 pasal 1 ayat 1 menyatakan guru adalah pendidik profesional dengan

tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Menurut

Sagala (2011:39) “Sebagai seorang profesional guru harus memiliki

kompetensi keguruan yang cukup. Kompetensi keguruan itu tampak pada

kemampuannya menerapkan sejumlah konsep, asas kerja sebagai guru,

mampu mendemonstrasikan sejumlah strategi maupun pendekatan pengajaran

yang menarik dan interaktif, disiplin, jujur, dan konsisten”.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2008 tentang

guru, dinyatakan bahwa salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru

adalah kompetensi profesional. Kompetensi profesional yang dimaksud dalam

hal ini merupakan kemampuan guru dalam penguasaan materi pelajaran secara

luas dan mendalam. Penguasaan materi secara luas dan mendalam termasuk

didalamnya penguasaan kemampuan akademik lainnya yang berperan sebagai

pendukung profesionalisme guru. Kemampuan akademik tersebut antara lain,

memiliki kemampuan dalam menguasai ilmu, jenjang dan jenis pendidikan

yang sesuai. Guru yang ingin melaksanakan pembelajaran efektif di kelas

harus memiliki kemampuan untuk menggali informasi kependidikan dan

bidang studi dari berbagai sumber, termasuk dari sumber elektronik dan

pertemuan ilmiah, serta melakukan kajian atau penelitian untuk menunjang

pembelajaran yang mendidik. Jika mengacu pada empat kompetensi yang

(24)

6

penting dan terkait langsung dengan tugas guru adalah keefektifan

pembelajaran di kelas.

Kompetensi profesional yang merupakan kemampuan dasar guru

menurut Cooper (1994:15) terbagi empat komponen, yakni: (1) mempunyai

pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia; (2) mempunyai

pengetahuan dan menguasai bidang studi yang dibinanya; (3) mempunyai

sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat, dan bidang studi

yang dibinanya; dan (4) mempunyai keterampilan dalam teknik mengajar.

Menurut Lefra Cois dalam Jamal (2009:37), kompetensi merupakan kapasitas

untuk melakukan sesuatu yang dihasilkan dari proses belajar. Selama proses

belajar stimulus akan bergabung dengan isi memori dan menyebabkan

terjadinya perubahan kapasitas untuk melakukan sesuatu. Rusman (2012:70)

kompetensi guru ialah merupakan kemampuan seorang guru dalam

melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak.

Selanjutnya Muslim (2009:178) mengatakan kompetensi guru adalah

kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara

bertanggung jawab dan layak.

Guru memiliki tanggung jawab besar dalam meningkatkan kualitas

pendidikan. Untuk itu guru harus memiliki kualitas yang baik dan memadai

sebagai seorang guru. Guru dapat menjadi penentu bagi keberhasilan

pendidikan melalui kompetensi profesionalnya. Maka meningkatkan mutu

pendidikan harus memperhatikan aspek kompetensi guru menyangkut

(25)

7

Akan tetapi realita tentang kompetensi guru saat ini sepertinya masih

sangat beragam. Komptensi guru Indonesia khususnya Provinsi Aceh di muat

dalah koran harian analisa Aceh (29 April 2015) mengatakan saat ini

mendapat sorotan yang tajam karena masih adanya guru yang dianggap belum

layak mengajar di jenjangnya masing-masing. Berdasarkan data dari hasil uji

kompetensi awal (UKA) guru tahun 2012 untuk wilayah Aceh termasuk dalam

kategori rendah. Dari 33 provinsi, Provinsi Istimewa Aceh menempati

peringkat ke-22, dengan nilai rata-rata 37,4 berdasarkan hasil ujian UKA. Ini

jauh di bawah rata-rata nasional yakni 42,25. UKA tahun 2012 telah

dilaksanakan pada Februari 2012 lalu. Provinsi yang memiliki nilai rata-rata

UKA tertinggi adalah Daerah Istimewa Jogjakarta dengan nilai rata-rata 50,1.

Setelah Jogjakarta, provinsi yang masuk 10 besar adalah propinsi DKI Jakarta

(49,2), Bali (48,9), Jawa Timur (47,1), Jawa Tengah (45,2), Jawa Barat (44,0),

Kepulauan Riau (43,8), Sumatera Barat (42,7), Papua (41,1), dan Banten

(41,1). Sedangkan untuk nilai tertinggi nasional adalah 97,0 dan nilai terendah

adalah 1,0. Sehingga, rata-rata nasional nilai UKA 2012 ini adalah 42,25

dengan standar deviasi 12,72. Hal ini tentunya akan berakibat pada penurunan

kualitas SDM yang dihasilkan dari proses pendidikan.

Menurut Engkoswara (2008:126) dalam penelitiannya mengungkapkan

bahwa guru profesional adalah guru yang melaksanakan tugas keguruan

dengan kemampuan tinggi sebagai sumber kehidupan. Dalam menjalankan

tugas profesionalnya, guru dituntut memiliki keanekaragaman kecakapan yang

bersifat psikologis kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam penelitian ini

(26)

8

kepala sekolah dengan kompetensi guru; (2) terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara motivasi dengan kompetensi guru; dan (3) terdapat pengaruh

positif dan signifikan antara supervisi kepala sekolah dan motivasi dengan

kompetensi guru.

Dalam penelitian di atas, kepala sekolah dianggap berperan dalam

meningkatkan keefektifan pembelajaran di kelas karena merupakan atasan

langsung guru. Kepala sekolah harus dapat menciptakan iklim kerja yang baik

dan menjadi mitra guru dalam pelaksanaan supervisi pembelajaran.

Pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah sangat perlu dilakukan untuk

memberikan masukan kepada guru-guru dalam menjalankan tugasnya.

Pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang ideal dan sesuai dengan langkah

kerja yang benar. Arikunto (2010:23) menyatakan, kegiatan pokok supervisi

adalah melakukan pembinaan kepada personil sekolah pada umumnya dan

guru pada khususnya, agar kualitas pembelajarannya meningkat. Sebagai

dampak dari meningkatnya kualitas pembelajaran, diharapkan dapat

meningkat pula prestasi belajar siswa, dan hal itu berarti meningkat pula

kualitas lulusan sekolah. Untuk itu pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah

harus dilasanakan secara baik dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan

keefektifan pembelajaran di kelas.

Dari beberapa pendapat di atas, adapun keterkaitan keefektifan

pembelajaran di kelas dengan keprofesionalan guru ialah dimana semakain

baik proses pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas atau kemampuan

guru. Dimana kualitas pendidikan sangat dipengaruhi keprofesionalan guru

(27)

9

efektiflah pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas. Guru saat ini harus

profesional dan berkompeten. Sebab guru adalah ujung tombak dalam proses

belajar mengajar. Untuk menghasilkan proses pembelajaran di kelas yang

efektif dan kondusif serta menghasilkan peserta didik yang berprestasi, tentu

berawal dari seorang guru yang memberikan ilmu kepada mereka.

Kompetensi pedagogik guru adalah salah satu yang dapat

mempengaruhi efektivitas guru. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 ayat 10 menyatakan

Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang

harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam

melaksanakan tugas keprofesionalannya. Sedangkan pedagogik menurut Prof.

Dr. J. Hoogveld (Belanda) adalah ilmu yang mempelajarai masalah bimbingan

anak ke arah tujuan tertentu, yaitu supaya kelak ia mampu secara mandiri

menyelesaikan tugas hudupnya. Kompetensi pedagogik berhubungan

langsung dengan pelaksanaan tugas guru. Menurut Agung (2012:81) terdapat

empat unsur penting yang perlu diperhatikan, yakni: (1) pengelolaan

pembelajaran; (2) pengembangan strategi pembelajaran; (3) pengembangan

diri secara berkelanjutan; dan (4) pemanfaatan dan refeleksi hasil kerja.

Pengelolaan pembelajaran secara sederhana dapat diartikan kegiatan

guru dalam merencanakan pembelajaran, melaksakan pembelajaran, dan

penilaian. Dalam pengelolaan pembelajaran, guru harus memperhatikan aspek

yang terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran

(28)

10

murid, penguasaan teori, pengembangan kurikulum, pengelolaan kelas,

metode pembelajaran, media pembelajaran, dan penilaian.

Dalam melaksanakan tugas, guru harus mampu melakukan

pengembangan strategi pembelajaran. Materi ajar yang dinilai relatif mudah

menuntut strategi yang berbeda dengan materi ajar yang dinilai relatif sulit.

Untuk dapat memaksimalkan hasil belajar siswa, guru harus menguasai

berbagai strategi pembelajaran.

Pengembangan diri adalah upaya untuk meningkatkan kompetensi guru

sesuai dengan peraturan yang berlaku atau kebijakan pendidikan nasional serta

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Kegiatan dapat

dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan, atau kegiatan kolektif guru

seperti melalui musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) yang dapat

meningkatkan kompetensi dan keprofesian guru.

Pemanfaatan dan refeleksi terhadap hasil kerja perlu dilakukan untuk

dapat melakukan perbaikan selanjutnya terhadap seluruh kegiatan yang

dilakukan oleh guru dalam periode waktu tertentu. Dengan demikian guru

akan melakukan perbaikan terhadap kompetensinya dari waktu ke waktu.

Menurut Peraturan Menteri pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan

Kompetensi Guru kompetensi pedagogik guru mata pelajaran meliputi: (1)

menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,

emosional, dan intelektual; (2) menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip

pembelajaran yang mendidik; (3) mengembangkan kurikulum yang terkait

(29)

11

yang mendidik; (5) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

kepentingan pembelajaran; (6) memfasilitasi pengembangan potensi peserta

didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki; (7)

berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik; (8)

menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar; (9)

memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran;

dan (10) melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas

pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, nampak betapa pentingnya peranan

supervisi kepala sekolah, kompetensi pedagogik, dan prestasi kerja dalam

meningkatkan keefektifan pembelajaran di kelas. Hal ini mendorong peneliti

untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul: Pengaruh Supervisi

Akademik Kepala Sekolah, Kompetensi Pedagogik, dan Kepuasan Kerja

terhadap Keefektifan Pembelajaran di Kelas pada Guru SMA Negeri

Sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh Tenggara.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut: (1) Bagaimana

keefektifan pembelajaran di kelas pada guru SMA negeri Sekecamatan Lawe

Sigala Gala Kabupaten Aceh Tenggara (2) Apakah keefektifan pembelajaran

di kelas pada guru SMA negeri Sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten

Aceh Tenggara sudah baik sesuai harapan (3) Faktor-faktor apa yang

(30)

12

Sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh Tenggara (4) Bagaimana

supervisi akademik kepala sekolah di Sekecamatan Lawe Sigala Gala

Kabupaten Aceh Tenggara (5) Apakah supervisi akademik kepala sekolah

mempengaruhi keefektifan pembelajaran di kelas pada guru SMA negeri

Sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh Tenggara (6) Bagaimana

kompetensi pedagogik di Sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh

Tenggara (7) Apakah kompetensi pedagogik mempengaruhi keefektifan

pembelajaran di kelas pada guru SMA negeri Sekecamatan Lawe Sigala Gala

Kabupaten Aceh Tenggara (8) Bagaimana kepuasan kerja guru SMA Negeri

Sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh Tenggara (9) Apakah

supervisi akademik kepala sekolah mempengaruhi kepuasan kerja guru SMA

Negeri Sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh Tenggara (10)

Apakah kompetensi pedagogik mempengaruhi kepuasan kerja guru SMA

Negeri Sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh Tenggara (11)

Apakah kepuasan kerja mempengaruhi keefektifan pembelajaran di kelas pada

guru SMA negeri Sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh Tenggara.

1.3 Pembatasan Masalah

Keefektifan pembelajaran di kelas dapat dipengaruhi oleh banyak

faktor, namun dalam penelitian ini dibatasi hanya pada supervisi akademik

kepala sekolah, kompetensi pedagogik, dan kepuasan kerja. Subjek dalam

penelitian ini dibatasi hanya pada guru SMA Negeri Sekecamatan Lawe

(31)

13 1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas, maka

rumusan masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap

kepuasan kerja guru SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala Gala

Kabupaten Aceh Tenggara?

2. Apakah terdapat pengaruh kompetensi pedagogik terhadap kepuasan kerja

guru SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh

Tenggara?

3. Apakah terdapat pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap

keefektifan pembelajaran di kelas pada guru SMA Negeri Sekecamatan

Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh Tenggara?

4. Apakah terdapat pengaruh kompetensi pedagogik terhadap keefektifan

pembelajaran di kelas pada guru SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala

Gala Kabupaten Aceh Tenggara?

5. Apakah terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap keefektifan

pembelajaran di kelas pada guru SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala

Gala Kabupaten Aceh Tenggara?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru

SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh Tenggara.

2. Pengaruh kompetensi pedagogik terhadap kepuasan kerja guru SMA

(32)

14

3. Pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap keefektifan

pembelajaran di kelas pada guru SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala

Gala Kabupaten Aceh Tenggara.

4. Pengaruh kompetensi pedagogik terhadap keefektifan pembelajaran di

kelas pada guru SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten

Aceh Tenggara.

5. Pengaruh kepuasan kerja terhadap keefektifan pembelajaran di kelas pada

guru SMA Negeri Sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh

Tenggara.

1.6 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis

Manfaat secara teoretis dalam penelitian ini adalah dapat menambah

khasanah ilmu pengetahuan atau mengembangkan wawasan baru dalam

peningkatan keefektifan pembelajaran di kelas pada guru SMA negeri

Sekecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh Tenggara, dan sebagai

masukan atau informasi bagi instansi dalam peningkatan keefektifan

pembelajaran di kelas.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Dinas Pendidikan

1) Sebagai bahan masukan kepada dinas untuk memberikan arahan

dan dorongan kepada guru dalam meningkatkan keefektifan

(33)

15

2) Sebagai bahan masukan mengadakan seminar, pelatihan, dan

workshop yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi

pedagogik, kepuasan kerja dan keefektifan pembelajaran di kelas.

3) Sebagai bahan masukan memberikan Reward kepada kepala

sekolah yang melakukan supervisi akademik secara rutin, baik dan

terarah kepada guru yang nantinya akan memotivasi kepala sekolah

yang lain serta akan meningkatkan keefektifan pembelajaran guru

di kelas

b. Bagi Kepala Sekolah

1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan supervisi akademik

dalam upaya meningkatkan keefektifan pembelajaran di kelas.

2) Sebagai bahan masukan kepada kepala sekolah untuk mendorong

guru meningkatkan kompetensi pedagogik.

3) Sebagai bahan masukan kepada kepala sekolah untuk memotivasi,

melakukan penilaian terhadap guru dan membangun kerja sama

yang baik di antara guru-guru.

4) Sebagai bahan masukan kepada kepala sekolah dalam memberikan

penghargaan dan reward kepada guru yang memiliki semangat

yang tinggi untuk meningkatkan kompetensi pedagogik dan

supervisi akademik.

c. Bagi Guru

1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan keefektifan

(34)

16

bagi masyarakat Kecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh

Tenggara.

2) Sebagai bahan masukan untuk pembinaan yang diadakan kepala

sekolah melalui supervisi akademik.

3) Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kompetensi

pedagogik guru.

4) Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pengembangan diri

guru.

d. Bagi Peneliti Lain

Sebagai referensi untuk penelitian ke depan yang relevan di kemudian

(35)

112 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan statistik dan hasil analisis data yang telah

dipaparkan di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh langsung supervisi akademik kepala sekolah (X1)

terhadap kepuasan kerja guru SMA Negeri se-Kecamatan Lawe Sigala

Gala Kabupaten Aceh Tenggara (X3). Hal ini menunjukkan bahwa semakin

kuat/baik supervisi akademik kepala sekolah maka semakin tinggi

kepuasan kerja guru SMA Negeri se-Kecamatan Lawe Sigala Gala

Kabupaten Aceh Tenggara.

2. Terdapat pengaruh langsung kompetensi pedagogik (X2) terhadap

kepuasan kerja guru SMA Negeri se-Kecamatan Lawe Sigala Gala

Kabupaten Aceh Tenggara (X3). Hal ini menunjukkan bahwa semakin

tinggi kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh guru maka semakin tinggi

pula kepuasan kerja guru SMA Negeri se-Kecamatan Lawe Sigala Gala

Kabupaten Aceh Tenggara.

3. Terdapat pengaruh langsung supervisi akademik kepala sekolah (X1)

terhadap keefektifan pembelajaran di kelas pada guru SMA Negeri

se-Kecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh Tenggara (X4). Hal ini

menunjukkan bahwa semakin kuat/baik supervisi akademik kepala sekolah

(36)

113

oleh guru SMA Negeri se-Kecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh

Tenggara.

4. Terdapat pengaruh langsung kompetensi pedagogik (X2) terhadap

keefektifan pembelajaran di kelas pada guru SMA Negeri se-Kecamatan

Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh Tenggara (X4). Hal ini menunjukkan

bahwa semakin tinggi kompetensi pedagogik yang dimiliki guru maka

semakin tinggi keefektifan pembelajaran di kelas yang dilakukan oleh guru

SMA Negeri se-Kecamatan Lawe Sigala Gala Kabupaten Aceh Tenggara.

5. Terdapat pengaruh langsung kepuasan kerja guru (X3) terhadap keefektifan

pembelajaran di kelas pada guru SMA Negeri se-Kecamatan Lawe Sigala

Gala Kabupaten Aceh Tenggara (X4). Hal ini menunjukkan bahwa semakin

tinggi kepuasan kerja guru maka semakin tinggi keefektifan pembelajaran

di kelas yang dilakukan oleh guru SMA Negeri se-Kecamatan Lawe Sigala

Gala Kabupaten Aceh Tenggara.

a. Implikasi

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah diuraikan di atas,

maka upaya-upaya yang diberikan sebagai implikasi penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Upaya Peningkatan Kepuasan Kerja melalui Supervisi Akademik Kepala Sekolah

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa supervisi akademik kepala sekolah

dapat memberi pengaruh langsung terhadap kepuasan kerja guru. Upaya

peningkatan peningkatan kepuasan kerja melalui supervisi akademik kepala

(37)

114

membimbing guru dalam memecahkan masalah pendidikan, tidak

mencari-cari kesalahan guru yang akhirnya akan membangun paradigma yang salah

mengenai supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah. Persepsi yang benar

mengenai supervisi akademik harus dimiliki oleh setiap guru, dengan

demikian guru akan mengajar dengan baik dan akan merasa puas dengan

pekerjaannya. Kepuasan kerja guru tidak hanya berkenaan dengan imbalan

yang didapatkan atau yang disediakan oleh sekolah namun, kepala sekolah

juga dapat memberikan penghargaan kepada guru baik berupa pujian,

memberikan perhatian kepada guru, memotivasi guru, menjalin komunikasi

yang baik diantara rekan guru, dan bila perlu memberikan tambahan

penghasilan kepada guru yang melakukan tugas nya dengan baik.

2. Upaya Peningkatan Kepuasan Kerja melalui Kompetensi Pedagogik

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kompetensi pedagogik dapat memberi

pengaruh langsung terhadap kepuasan kerja. Upaya peningkatan kepuasan

kerja melalui kompetensi pedagogik dapat dilakukan dengan cara lebih

menguasai teori-teori belajar yang sudah ada dan mencari pengetahuan yang

baru mengenai teori-teori belajar. Mengembangkan kurikulum yang terkait

dengan mata pelajaran yang dibidangi. Selain itu, guru dapat melakukan

inovasi-inovasi dalam proses pembelajaran di kelas, melakukan brain

storming (pemecahan masalah) bersama dengan guru yang memiliki bidang

studi yang sama, terlibat dalam kegiatan-kegiatan seminar yang berhubungan

dengan kompetensi pedagogik, melakukan pelatihan-pelatihan kepada guru

agar mampu menguasai karakter peserta didik baik secara spiritual, moral,

(38)

115

serta melakukan perbaikan diri. Guru yang senantiasa meningkatkan

kompetensi pedagogik nya akan menghasilkan kinerja mengajar yang

maksimal sehingga guru akan merasa puas terhadap pekerjaannya.

3. Upaya Peningkatan Keefektifan Pembelajaran di Kelas melalui Supervisi Akademik Kepala Sekolah

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa supervisi akademik kepala sekolah

dapat memberi pengaruh langsung terhadap keefektifan pembelajaran di kelas.

Hal ini menunjukkan bahwa supervisi akademik kepala sekolah perlu

ditingkatkan. Adapun upaya yang dapat dilakukan adalah kepala sekolah

melakukan supervisi secara rutin, terarah dan terukur. Menciptakan hubungan

yang baik atau persepsi benar antara kepala sekolah sebagai supervisor dengan

guru yang dibimbing. Membantu guru dalam mengembangkan teori-teori

belajar, mengadakan fasilitas atau alat-alat yang mendukung pembelajaran di

kelas. Selain itu, upaya lain yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah adalah

melakukan pembinaan dalam hal manajemen waktu kepada guru dalam

mengolah kelas dan mendorong guru untuk menyelesaikan topik-topik

pembelajaran sesuai kurikulum dengan tepat waktu. Upaya selanjutnya yang

dilakukan adalah kepala sekolah harus mampu menciptakan iklim kerja yang

kondusif di sekolah sehingga menghasilkan suatu proses pembelajaran yang

efektif. Supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah dapat menjadi

salah satu cara yang dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran guru di

(39)

116

4. Upaya Peningkatan Keefektifan Pembelajaran di Kelas melalui Kompetensi Pedagogik

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kompetensi pedagogik dapat memberi

pengaruh langsung terhadap keefektifan pembelajaraan di kelas. Karenanya

perlu upaya-upaya untuk meningkatkan kompetensi pedagogik. Cara yang

dapat dilakukan adalah guru diharapkan menyiapkan seluruh perangkat

pembelajaran yang akan diajarkan. Guru dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan

seminar dan pelatihan yang dapat mengembangkan kompetensi guru, guru

menambah pengetahuannya dengan membaca buku-buku terbitan baru,

memanfaatkan teknologi dan informasi untuk mendukung proses

pembelajaran. Guru yang menyiapkan perangkat pembelajaran sebelum

mengajar dapat mengatur waktu dengan baik sehingga menghasilkan

pembelajaran yang efektif. Selain itu, upaya yang dapat dilakukan adalah guru

menyediakan waktu khusus bagi peserta didik yang memiliki kesulitan dalam

belajar, sehingga guru menemukan jalan keluar bagi permasalahan peserta

didik tersebut dan akhirnya akan menciptakan pembelajaran yang efektif

secara keseluruhan di dalam kelas.

5. Upaya Peningkatan Keefektifan Pembelajaran di Kelas melalui Kepuasan Kerja

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja dapat memberi

pengaruh langsung terhadap keefektifan pembelajaran di kelas. Adapun

upaya-upaya yang dilakukan adalah guru menjalin kerja sama yang baik

sesama rekan guru di sekolah. Semua warga sekolah menciptakan suasana

belajar yang kondusif, guru yang memiliki kinerja yang baik dalam mengajar

(40)

117

berprestasi untuk naik jabatan. Sekolah menyediakan sarana dan prasarana

yang mendukung dalam kegiatan pembelajaran yang mendorong guru untuk

lebih maksimal lagi dalam bekerja. Selain itu, upaya yang dapat dilakukan

adalah diadakannya tahapan evaluasi atas kinerja guru sehingga guru dapat

memperbaiki kelemahan atau kekurangannya dalam proses pembelajaran.

Kepala sekolah dan guru memberikan dukungan yang positif kepada rekan

guru yang memiliki tantangan khusus seperti memberikan tambahan les

kepada siswa yang akan mengikuti olimpiade atau siswa yang terlibat dalam

permasalahan. Sikap yang positif yang didapatkan dari lingkungan kerja akan

menciptakan sebuah perasaan yang puas. Kepuasan kerja tersebutlah yang

akan meningkatkan keefektifan guru dalam pembelajaran di kelas.

a. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian di atas, maka

diajukan beberapa saran berikut untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran di

kelas, yaitu:

1. Dinas Pendidikan hendaknya:

a) Memberikan arahan dan dorongan kepada guru dalam meningkatkan

keefektifan pembelajaran di sekolah.

b) Mengadakan seminar, pelatihan, workshop yang bertujuan untuk

meningkatkan kompetensi pedagogik, kepuasan kerja dan keefektifan

pembelajaran di kelas.

c) Memberikan Reward kepada kepala sekolah yang melakukan supervisi

(41)

118

akan memotivasi kepala sekolah yang lain serta akan meningkatkan

keefektifan pembelajaran guru di kelas.

2. Bagi Kepala Sekolah hendaknya:

a) Mengetahui secara benar apa yang menjadi fungsi dan tujuan daripada

supervisi akademik yang diterapkan pada guru di sekolah, serta

menjelaskan nya kepada guru yang akan di supervisi, sehingga dengan

demikian dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran guru di kelas.

b) Mendorong guru untuk meningkatkan kompetensi pedagogik melalui

menyediakan sarana-sarana yang dibutuhkan dalam pembelajaran,

membangun kerja sama dengan pihak tertentu seperti konselor agar

guru dapat meningkatkan pengetahuannya dalam melakukan

pemahaman akan psikologi peserta didik.

c) Memberikan motivasi, melakukan penilaian terhadap guru serta

membangun kerja sama yang baik diantara guru-guru. Serta

memberikan teguran atau instropeksi kepada guru yang tidak mau

meningkatkan kompetensi pedagogik serta keefektifan pembelajaran di

kelas.

d) Memberikan penghargaan atau reward kepada guru yang memiliki

semangat yang tinggi untuk meningkatkan kompetensi pedagogik, dan

mengikuti supervisi akademik dengan rutin sebagai motivasi bagi guru

yang bersangkutan maupun bagi guru lain.

3. Guru hendaknya:

a) Meningkatkan keefektifan pembelajaran melalui menguasai tujuan

(42)

119

pembelajaran yang ada di sekolah, melakukan pembelajaran terbimbing

kepada siswa, serta melakukan evaluasi diri secara rutin.

b) Mengikuti kegiatan pembinaan yang diadakan oleh kepala sekolah,

yakni supervisi akademik secara rutin.

c) Meningkatkan kemampuan pedagogik, dengan cara meningkatkan

kembali penguasaan prinsip-prinsip pembelajaran, penguasaan teori,

serta penguasaan bahan ajar sebelum melakukan kegiatan belajar

mengajar di sekolah.

d) Aktif mengembangkan diri, menambah wawasan dan pengetahuan yang

mendukung pekerjaannya, serta saling menukar pengalaman dan

informasi yang baru mengenai hal-hal yang berhubungan dengan proses

belajar mengajar.

4. Bagi peneliti lain, perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang keefektifan

pembelajaran di kelas dengan memperluas variabel yang berbeda yang

diduga turut memberikan pengaruh terhadap peningkatan keefektifan

pembelajaran di kelas, mengingat adanya keterbatasan dalam pelaksanaan

(43)

120

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Ambarita, Siburian. 2013. Manajemen Pendidikan dan Komunikasi. Bandung. Alfabeta.

Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional. Yokyakarta: Power Book (IHDINA)

Agung. 2012. Panduan Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru. Jakarta : Bestari Buana Murni

Aqib, Rahmanto. 2007. Membangun Profesional Guru dan Pengawas Sekolah. Bandung: Yarama Widya

Bafadal, Ibrahim. 2003. Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar. Jakarta. Rineka Cipta

Colquitt, Jason A., Jeffery A. LePine., Michael J. Wesson. 2011. Organizational Behaviour. New York: McGraw-Hill International Companies

Cooper. 1994. Pisikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Karya

Darna, Nana. 2010. “Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Berprestasi dan Kinerja Karyawan”. Cakrawala Galuh, Vol. I, No. 3, Desember 2010 Depdikbud. 2012. Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru, Buku 2 –

Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Engkoswara, dkk. 2008. Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Echols, M. John dan Shadly. 2002. Kamus Indonesia- enggeris (An Engglish-Indonesien Ditionary). Jakarta: Gramedia

“Guru Bersetifikasi Segera Dievaluasi”. Rubrik Kesawan Square, Tribun Medan Kamis tanggal 26 Januari 2012 Halaman 9

Hamalik Oemar. 2004. Pendidikan Guru Berdasarkan PendekatanKompetensi. Jakarta: Bumi Aksara

Handoko, T. Hani. 1997. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE UGM

Hsiao, h.s lin. Dkk. 2010. Location Based Services For OutdoorEcological Lerning System: Design And Implementation. International Forum Of Educational Technology & society. Vol. 13. No. 4. P. 98-111

Hofstede, Geert. 1986. Culture’s Consequences, International Differences in Work – Related Values. London: Sage Publications

(44)

121

Irawati, Anugrahini dan Bambang Sudarsono. 2010. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja, Produktivitas Kerja dan Kinerja Organisasi”. Jurnal Studi Manajemen, Vol. 4, No. 1, April 2010 Jamal. 2009. Manajemen Strategi Anak Usia Dini (PAUD). Yokyakarta: Diva

Press

Jasmani, Mustofa. (2013). Supervisi Pendidikan. Jokjakarta: Ar-ruzz Media Kartono, Kartini. 1996. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada

“Kompetensi Kepala Sekolah Masih Rendah”. Rubrik Pendidikan & Kebudayaan, Koran Kompas, Selasa 24 Juli 2012 Halaman 12

Koesmono, Teman. 2005. “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah di Jawa Timur”. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 7, No. 2, September 2005

Kreitner, Kinicki. 2010. Organizational Behavior. New York: McGraw-Hill Kusnendi. 2005. Analisis Jalur : Konsep Dan Aplikasi Dengan Progran SPSS &

lisrel 8. Jurusan Pendidikan, UPI, Bandung

Kusmana. 2009. Pengelolaan Sistem Mangrove Secara Terpadu. Bandung: Workshop Pengelolaan Ekosistem Mangrove di Jawa Barat di Hotel Khatulistiwa – Jatinagor, 18 Agustus 2009

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2007. Jakarta: Balai Pustaka Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi

Marno. 2006. Kepemimpinan dan Profil Manajer Pendidikan Islam. Malang: UIN Martoyo, Susilo. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE Mathis, Robert L dan Jackson, John H. 2002. Manajemen SDM. Jakarta: Salemba

Empat

McShane, Steven L., Von Glinow dan Mary Ann. 2008. Organizational Behavior. USA: McGraw Hill-International

Mulyasa. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Rosdakarya

Musfah, Jejen. 2011. Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta : Kencana

Muslich, Masnur. 2008. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Komtekstual. Jakarta: Bumi Aksara

Muslim, Sri Banun. 2009. Supervisi Pendidikan Meningkatkan Kualitas Profesionalisme Guru. Mataram: Alfabeta

Nasution. 2003. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara

Pidarta. 2009. Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Popham, W. James. (2003). Teknik Mengajar Secara Sistematis (Terjemahan).

(45)

122

Purwanto. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif (Untuk Posikologi dan Pendidikan). Yokyakarta: Pustaka Belajar

Robbin, Stephen P. 2003. Organization Behavior, Concept Controversies, Application. Jakarta: Prehenlindo

Robbins, Stephen P. dan Judge, Timothy A. 2008. Organizational Behaviour. Jakarta: Salemba Empat

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grapindo Persada Riduwan. 2008. Sekala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:

Alfabeta

Sagala, Syaiful. 2009. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta Satori, Djam’an. (1996). Pengembangan Model Supervisi Sekolah Dasar.

Bandung: Desertasi Doktor Pasca Sarjana IKIP

Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media

Saefuddin, Berdiati. (2014). Pembelajaran Efektif. Bandung: Remaja Rosdakarya Sani, Abdullah. (2013). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Suryosubroto. (2002). Peroses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Sarimaya, Farida. (2008). Sartifikasi Guru (Apa, mengapa, dan Bagaimana). Bandung

Sudrajat, Ahmad. (2006). Metode dan Teknik Pembelajaran. www.wijayalabs.wordpress.com

Schumacher, R.E,. Lomax, R.G,. (1996). A Beginners Guide to Structural Equation Modeling. Hilsdale

Stronge, James H. (2013). Kompetensi Guru-Guru Efektif. Jakarta: Indeks

Siagian, Sondang P. (2001). Teknik Menumbuhkan dan Memelihara Perilaku Organisasional.Jakarta:Haji Mas Agung

Sobry. (2008). Menuju Pendidikan Bermutu. Mataram : NTP Press

Sriwidodo, Untung dan Bangun Sugito. 2007. “Pengaruh Kepemimpinan, Kepercayaan, dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan”. Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia, Vol. 2 No. 1 Desember 2007

Sudjana. 2002. Metode Statistika.Bandung: Tarsito ______. Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito

Sutrisno, Edy. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana

Sutikno. 2005. Pembelajaran Efektif: Apa dan Bagaimana Mengupayakannya?. Mataram : NTP Press

(46)

123

Uno, Hamzah B. 2009. Teori Motivasi & Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Gambar

Tabel 4.13 : Rangkuman Hasil Anava Variabel X3 atas X2……………………. 95
Gambar 2.01 : Paradigma Teoritik Penelitian ………………………….
Tabel 1.1 Studi awal mengenai keefektifan guru melalui wawancara bersama Kepala sekolah SMA Negeri  sekecamatan lawe sigala gala

Referensi

Dokumen terkait

Solusi numerik terbaik yang diperoleh dari persamaan Lapalce menggunakan metode Crank – Nicholson dengan parameter awal U (1/2,1/2) adalah sebesar 0,0503 dan galat

Stewart mengungkapkan bahwa terdapat enam faktor yang menjadi sebab isu dapat masuk ke dalam agenda pembuatan kebijakan, yaitu: 1) Isu tersebut telah mencapai proporsi krisis dan

Interview was conducted to gain deeper insight into the students’ perception toward the use of A.V.A as tools in learning process and identify the impact of visual aids in

Modul ini juga berlaku bagi para pelaku yang mengolah daun-daun teh hijau hingga menjadi produk teh seduh dan para pelaku yang tidak memproduksi daun-daun teh hijau mereka

menentukan menyunting informasi iklan, slogan, dan poster sesuai bahasa yang baik dan benar.. Pertemuan Kedua

MENURUT ORGANI SASI / BAGI AN ANGGARAN, UNI T ORGANI SASI , PUSAT,DAERAH DAN KEWENANGAN. KODE PROVINSI KANTOR PUSAT KANTOR DAERAH DEKONSEN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh market timing ability , stock selection skill, expense ratio dan tingkat risiko terhadap kinerja reksa dana saham di

• Jumlah tulangan tarik terpasang pada suatu pondasi telapak harus diperhatikan besarnya, dengan luas minimum tulangan tarik dalam arah bentang yang ditinjau harus memenuhi