• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN MORFOLOGI, MORFOMETRI DAN STATUS KONSERVASI PARI YANG DITEMUKAN DI SUMATERA BAGIAN UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAJIAN MORFOLOGI, MORFOMETRI DAN STATUS KONSERVASI PARI YANG DITEMUKAN DI SUMATERA BAGIAN UTARA."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN MORFOLOGI, MORFOMETRI DAN STATUS KONSERVASI PARI YANG DITEMUKAN DI SUMATERA BAGIAN UTARA

Oleh : Fretty Juniarti

4123220010 Program Studi Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

KAJIAN MORFOLOGI, MORFOMETRI DAN STATUS KONSERVASI PARI YANG DITEMUKAN DI SUMATERA BAGIAN UTARA

Fretty Juniarti (NIM 4123220010)

ABSTRAK

Pari memiliki nilai ekonomi yang tinggi terutama pada bagian badan yang melebar dan sepasang sirip dada yang menyatu dengan sisi kiri-kanan kepalanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis morfologi, morfometri dan status konservasi pari di Sumatera Bagian Utara. Sampel penelitian diambil dari Pusat Pasar Ikan di Jl. Cemara No. 1 Sampali Medan. Terdapat 7 sampel yang ditemukan, 4 diantaranya dianalisis menggunakan regresi berganda dengan metode stepwise. Parameter yang diukur adalah panjang atau jarak terukur terhadap lebar badan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara morfologi, ikan pari yang ditemukan adalah dari jenisHimantura gerrardi, Dasyatis kuhlii, Himantura jenkinsii, Rhinoptera javanica, Taeniura lymma, Gymnura japonica,

and Himantura undulata. Secara morfometri, ukuran panjang atau jarak yang

memberikan kontribusi terhadap lebar badan adalah panjang badan (PB) (r= 0,985), Jarak dari ujung moncong ke pembukaan celah insang kelima (JML) (r= 0,993), serta Jarak dari ujung moncong ke kloaka (JMK) (r= 0,993). Status konservasi pari yang ditemukan berdasarkan Red list IUCN adalah Himantura gerrardi, Dasyatis kuhlii,Himantura jenkinsii,Gymnura japonica,danHimantura

undulata Belum dievaluasi (NE). Sedangkan Taeniura lymma hampir terancam

(5)

iv

THE STUDY OF MORPHOLOGY, MORPHOMETRY AND

CONSERVATION STATUS OF RAYS IN NORTH AREA OF SUMATERA Fretty Juniarti (NIM 4123220010)

ABSTRACT

Rays has a high economic value, especially on their broader body and a pair of pectoral fins that attach on the left and right side of their head. The objective of this research is to analyzed the morphology, morphometry and conservation status of rays in the North area of Sumatera. The sample was taken from the Central Fish Market that located on Cemara Street Sampali Medan. There was found 7 samples of rays, where 4 of them were analyzed using multiple regression by stepwise method. The parameter that be measured was the length size against the body weidth. The result showed that based on morphology, there was foundHimantura gerrardi, Dasyatis kuhlii, Himantura jenkinsii, Rhinoptera javanica, Taeniura lymma,Gymnura japonica, andHimantura undulata. Based on morphometry, the length size that contributing in the body weidth was the body length (r= 0,985), distance between the snout to the fifth gill (r= 0,993) and distance between the snout to the cloaca (r= 0,993). The conservation status based on Red list IUCN, showed thatHimantura gerrardi, Dasyatis kuhlii, Himantura jenkinsii,Gymnura

japonica, and Himantura undulata was not evaluated (NE) while the Taeniura

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala kasih karunia-Nya yang senantiasa memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Adapun judul skripsi ini adalah “Kajian Morfologi, Morfometri dan Status Konservasi Pari yang ditemukan di Sumatera Bagian Utara”.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak Dr. Mufti Sudibyo, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan Ibu Dra. Adriana YD L.Gaol, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Akademik. Serta kepada Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si, Ibu Dra. Masdiana Sinambela, M.Si dan Bapak Drs. Puji Prastowo, M.Si selaku Dosen Penguji yang banyak memberikan saran dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. Kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd selaku Ketua Jurusan dan Ibu Dr. Melva Silitonga, M.Si selaku Ketua Program Studi Biologi serta Ibu Dra. Meida Nugrahalia, M.Si selaku Kepala Laboratorium Biologi FMIPA UNIMED.

Terimakasih buat keluarga teristimewa yang banyak mendukung penulis melalui doa, dukungan, kasih sayang dan dana. Dan terkhusus kepada ayahanda dan ibunda yang penulis sayangi. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat yang selalu menemani penulis pada saat penelitian serta mendengarkan keluh kesah dari penulis. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak, terkhusus bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk keseimbangan lingkungan hidup.

Medan, 25 Maret 2016 Penulis

Fretty Juniarti

(7)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 2

1.3. Batasan Masalah 2

1.4. Rumusan Masalah 3

1.5. Tujuan Penelitian 3

1.6. Manfaat Penelitian 3

1.7. Defenisi Operasional 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 5

2.1. Chondrichthyes 5

2.2. Kondisi Perikanan di Indonesi 6

2.3. Status Red listSpesies Chondrichthyes 6 2.4. Kategori Status Jenis Ikan dalamRed List 7

2.5. Jenis-jenis Ikan Pari 8

2.6. Karakteristik Morfologi Pari 9

2.7. Karakteristik Morfometri Pari 10

BAB III. METODE PENELITIAN 13

3.1. Waktu dan Tempat 13

3.2. Populasi dan Sampel 13

3.3. Alat dan Bahan 13

3.4. Prosedur Kerja 13

3.5. Bagan Alir Kerja Penelitian Identifikasi Pari 15

3.6. Analisis Statistik 16

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 17

4.1. Hasil Penelitian 17

4.1.1. Morfologi Pari 17

4.1.2. Morfometri Pari 22

(8)

4.2.1. Hubungan Antara Morfologi dan Morfometri 34 4.2.2. Hubungan Antara Morfometri dan Taksonomi 35 4.2.3. Sebaran dan Status Konservasi Pari 36

4.2.4. Nilai Ekonomi Pari 37

4.2.5. Pengaruh Tingkat Bahaya Pari 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 39

5.1. Kesimpulan 39

5.2. Saran 39

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Morfologi Ikan Pari 10

Gambar 2.2. Pengukuran permukaan dorsal pada Batoidae 11 Gambar 2.3. Pengukuran permukaan ventral pada Batoidae 11 Gambar 2.4. Bagan Alir Kerja Penelitian Identifikasi Pari 14

Gambar 4.1.Himantura gerrardi 17

Gambar 4.2.Dasyatis kuhlii 18

Gambar 4.2.Himantura jenkinsii 18

Gambar 4.4.Rhinoptera javanica 19

Gambar 4.5.Taeniura lymma 20

Gambar 4.6.Gymnura japonica 20

Gambar 4.7.Himantura undulata 21

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1. Pengukuran morfometri Pari yang ditemukan di Sumatera 29

Bagian Utara

Tabel 4.2. Besaran kontribusi panjang total terhadap lebar badan 32 pada pariHimantura gerrardi, Dasyatis kuhlii,

Himantura jenkinsiidanRhinoptera javanicayang ditemukan di Sumatera Bagian Utara

Tabel 4.3. Persamaan Regresi Berdasarkan Metode Stepwise 34 terhadap empat jenis pari yang ditemukan di

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Analisis Data Pari Bintang (Himantura gerrardi) 42 Lampiran 2. Analisis Data Pari Karang (Dasyatis kuhlii) 58 Lampiran 3. Analisis Data Pari Duri (Himantura jenkinsii) 70 Lampiran 4. Analisis Data Pari Elang (Rhinoptera javanica) 84 Lampiran 5. Gambar Pari Bintang (Himantura gerrardi) 96 Lampiran 6. Gambar Pari Karang (Dasyatis kuhlii) 99 Lampiran 7. Gambar Pari Duri(Himantura jenkinsii) 102 Lampiran 8. Gambar Pari Elang (Rhinoptera javanica) 105 Lampiran 9. Gambar Pari Kunyit (Taeniura lymma) 108 Lampiran 10. Gambar Pari Sayap (Gymnura japonica) 109

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Indonesia tercatat sebagai salah satu negara yang memanfaatkan sumber daya ikan bertulang rawan (Elasmobranchii) terbesar di dunia, dengan dugaan hasil tangkapan sebesar 105.000 ton pada tahun 2002 dan 118.000 ton pada tahun

2003 (White et al., 2006). Elasmobranchii saat ini sedang menghadapi masalah terhadap tingginya laju kepunahan akibat pengambilan berlebih (over fishing) yang dipicu oleh tingginya permintaan pasar akan daging dan kulit pari. Menurut Red List spesies terancam berdasarkanInternational Union for the Conservation of Nature(IUCN), memperkirakan 562 spesies Hiu dan Pari (53,9% total) dalam kondisi terancam (Dulvy et al., 2014). Disamping over fishing, ikan bertulang rawan juga memiliki karakteristik berbeda terhadap ikan bertulang sejati dari strategi reproduksinya yang relatif lebih rendah sehingga dalam perkembangannya memiliki strategi hidup yang berbeda (Stevenet al.,2000).

Meskipun Indonesia tercatat sebagai negara dengan produksi perikanan pari

terbesar dan diyakini memiliki kekayaan jenis pari tertinggi di dunia, namun

hampir tidak ada kajian atau pun publikasi mengenai aspek biologi maupun

komposisi jenis pari dari negara ini. Pengetahuan mengenai pengenalan jenis pari

yang ada di Indonesia amatlah dibutuhkan seiring dengan tingkat pemanfaatan

yang amat tinggi terhadap populasi jenis ini, serta untuk memperoleh data yang

akurat dalam penentuan kebijakan terhadap pengelolaan sumber daya tersebut

(13)

2

lebih baik tentang perikanan pari dan efek yang ditimbulkannya, termasuk efek biologi dari spesies target, sehingga pengumpulan data biologi yang bersifat spesifik spesies dari perikanan pari sangat diperlukan. Agar pengumpulan data ini dapat dilaksanakan dengan baik, maka terlebih dahulu diperlukan kemampuan melakukan identifikasi spesies pari dengan benar (Pralampita, 2006).

Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan. Ukuran dan perbandingan ukuran tubuh ikan dapat digunakan untuk melakukan penggolongan. Semua ukuran yang digunakan merupakan pengukuran yang diambil dari satu titik ke titik lain juga melalui lengkungan badan (Moyle, P.B. & J.J. Cech, 1988). Morfometri merupakan salah satu cara untuk mendeskripsikan jenis ikan dan menentukan atas perbedaan morfologi spesies yang diamati (Rahmat, 2011).

Studi morfometri didasarkan pada sekumpulan data pengukuran yang mewakili variasi bentuk dan ukuran ikan (Turan, 1998). Variasi morfometri suatu populasi pada kondisi geografi yang berbeda dapat disebabkan oleh perbedaan struktur genetik dan kondisi lingkungan (Tzeng et al., 2000). Kebutuhan dasar yang belum banyak diketahui oleh masyarakat akademik (mahasiswa) umum adalah pengenalan secara cepat ciri morfologi ataupun pola proporsional morfometri dalam pendugaan penetapan taksa tingkat ordo, famili, maupun genus dan bahkan setingkat jenis. Penelitian ini diharapkan dapat menjawab permasalahan tersebut.

1.2. Identifikasi Masalah

(14)

1.3. Batasan Masalah

Untuk menghindari masalah yang terlalu luas dalam penelitian ini, masalah dibatasi pada:

1. Pari yang ditemukan adalah sebanyak 30 individu setiap jenis. 2. Penelitian dilakukan di Pusat Pasar Ikan Cemara Sampali Medan.

1.4. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apa jenis Pari yang terdapat di Pusat Pasar Ikan Cemara Sampali berdasarkan morfologi dan morfometri?

2. Bagaimana status konservasi Pari yang di temukan berdasarkan Red list IUCN?

1.5. Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis jenis Pari yang terdapat di Sumatera Bagian Utara berdasarkan morfologi dan morfometri.

2. Mengetahui status konservasi Pari yang ditemukan berdasarkanRed list IUCN.

1.6. Manfaat Penelitian

Dengan melaksanakan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1. Alternatif pengenalan jenis ikan Pari melalui pendekatan morfometri.

(15)

4

1.7. Defenisi Operasional

Untuk menghindari perbedaan persepsi dari istilah-istilah yang digunakan, berikut ini adalah defenisi operasional yang dipakai dalam penelitian ini:

1. Red List IUCN (International Union for Conservation of Nature), merupakan daftar merah beberapa status yang diberikan terhadap jenis-jenis ikan sesuai dengan kondisi sumberdayanya di dunia ataupun di negara-negara tertentu yang memberikan status tersebut.

2. CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora)atau konvensi perdagangan internasional tumbuhan dan

satwa liar spesies terancam adalah perjanjian internasional antar negara yang disusun berdasarkan resolusi sidang anggota World Conservation Union (IUCN) tahun 1963. Konvensi bertujuan melindungi tumbuhan dan satwa liar terhadap perdagangan internasional spesimen tumbuhan dan satwa liar yang mengakibatkan kelestarian spesies tersebut terancam. Selain itu, CITES menetapkan berbagai tingkatan proteksi untuk lebih dari 33.000 spesies terancam.

(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan penelitian, ditemukan 7 spesies pari yaitu Himantura gerrardi dengan perbandingan panjang badan : lebar badan (1 : 1,3), Dasyatis kuhliidengan perbandingan panjang badan : lebar badan (1 : 1,3), Himantura jenkinsii dengan perbandingan panjang badan : lebar badan (1 : 1,3), Rhinoptera javanica dengan perbandingan panjang badan : lebar badan (1 : 1,3), Taeniura lymma dengan perbandingan panjang badan : lebar badan (1 : 1,2), Gymnura japonica dengan perbandingan panjang badan : lebar badan (1 : 1,9) dan Himantura undulata dengan perbandingan panjang badan : lebar badan (1 : 1,3). Jadi faktor yang paling berpengaruh terhadap lebar badan adalah panjang badan.

2. Status konservasi dari keempat spesies pari yang diperoleh adalah Himantura gerrardi, Dasyatis kuhlii, dan Himantura jenskinsii,

Gymnura japonica, dan Himantura undulata termasuk dalam status

Belum dievaluasi (NE) sedangkan Rhinoptera javanica termasuk dalam status Rentan mengalami kepunahan (VU) danTaeniura lymma termasuk dalam status Hampir terancam (NT).

5.2. Saran

(17)

40

DAFTAR PUSTAKA

Akhiles K.V., U. Ganga, N.G.K., Pillari, E.,Vivekanandan,, K.K Bineesh., C.P.R Shanis and Hasyim., (2011), Deep-Sea fishing for chondrichtyan resources and sustainability concerns a case study from southwest coast of India, Indian journal of Geo-Marine Sciences40 (3): 347- 355.

Dulvy N.K., S. F. J. and C. A. Simpfendorfer, (2006), The Importance of research and public opinion to conservation management of sharks and rays : a synthesis,Marine and Freshwater Research,62:518-527.

Dulvy N.K., and J.D Reynolds., (2002), Predicting Extinction Vulnerability in Skates,Conservation Biology, 16 (2): 440–450.

Fahmi dan Darmadi, (2005) Status perikanan Hiu dan Aspek Pengelolaannya, Jurnal Oseana30 (1): 1-8.

Fithtrotul Millah, (2009),Produksi abon ikan pari (Rayfish): Penentuan kualitas gizi abon,Jurusan Kimia FMIPA ITS, Surabaya.

Hoffmann M., Hilton-Taylor C., Angulo A., Butchart HM., Carpenter KE., Chanson J., Collen B., and Cox NA.,(2010), The impact of conservation on the status of the world's vertebrates,Science,33:1503-1509.

Hutchings, J.A., (2000), Collapse and recovery of marine fishes. Nature, 406, 882-885.

Jackson J.B.C., (2010), The future of the oceans past,Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences,365:3765-3778.

Last, P.R. & J.D. Stevens, (2009), Sharks and Rays of Australia Second Edition, CSIRO, Victoria Australia.

Lotze H.K., H.S. Lenihan, B.J. Bourque, R.H. Bradbury, R.G. Cooke, M.C. Kay, S.M. Kidwell, M.X. Kirby, C.H. Peterson, and J.B.C. Jackson., (2006), Depletion, degradation,and recovery potential of estuaries and coastal seas, Science, 312:1806-1809.

Moyle, P.B. & J.J. Cech, (1988), Fishes. An Introduction to Ichthyology. Second Edition, Prentice Hall, New Jersey.

(18)

Patterson H.M and M. J. Tudman., (2009), Chondrichthyan guide for fisheries managers. A practical guide for mitigating chondrichthyan bycatch.Bureau of Rural Sciences and Australian Fisheries Management Authority, Canberra ACT (www.afma.gov.au & www.brs. gov.audi akses tanggal 28 November 2015).

Pralampita, W A., Mardijah, S., (2006), Aspek Biologi Pari Mondol (Himantura gerrardi) family Dasyatidae dari Perairan Laut Jawa,Jurnal Lit.Perikanan 12 (1): 69-75.

Rahmat, E., (2011), Teknik Pengukuran Morfometrik pada Ikan Cucut di Perairan Samudera Hindia,Jurnal BTL9 (2): 2-3.

Serena F.,(2005), Field identification guide to the Sharks and Rays of the mediterranean and Black Sea,Food and agriculture organization of the united nations,Rome.

Stevens, J. D., R. Bonfil., N. K Dulvy., and P. A. Walker., (2000), The effects of fishing on sharks, rays, and chimaeras (chondrichthyans), and the implications for marine ecosystems, ICES Journal of Marine Science, 57: 476–494.

Sudjana, (1992),Teknik Analisis Regresi dan Korelasi, Tarsito, Bandung.

Sri, J., dan Kasijan Romimohtarto, (2009), Biologi Laut, Djambatan, Jakarta.

Sulak K.J., P.D. MacWhirter., K.E. Luke., A.D. Norem., J.M. Miller., J.A. Cooper and L.E. Harris., (2009), Identification guide to skates (Family Rajidae) of the Canadian Atlantic and adjacent regions,Canadian Technical Report of Fisheries and Aquatic Sciences, New Brunswick.

Turan, C., (1980), A Note on the Examination of Morphometric Differentiation Among Fish Populations: The Truss Sysytem, Journal of The University of Mustafa Kemal, Hatay-Tukey 12 (3): 45-57.

Tzeng, TD., Chiu C-S., Yeh, S-Y, (2000), Morphometric Variation in Red-spot Prawn (Metapenaeopsis barbata) in Different Geographic Waters, Journal Fisheries Research53 (2): 211-217.

Gambar

Tabel 4.1. Pengukuran morfometri Pari yang ditemukan di Sumatera

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat jenis-jenis pohon di Universitas Sumatera Utara yang mengalami kerusakan/gangguan dalam skala ringan s.d sedang adalah jenis Mahoni,

Hasil tersebut menunjukkan bahwa pola pertumbuhan ikan Pari jantan dan betina adalah alometris negatif, dimana pertumbuhan panjang tubuh lebih cepat daripada pertambahan bobot

 Laju tangkap dan densitas ikan pari pada penelitian pada tahun 2017 menunjukkan hasil lebih besar di banding hasil penelitian sebelumnnya yaitu sebesar 22,98 kg/jam dan nilai

Hasil penelitian ditemukan 14 jenis avifauna yang berstatus konservasi dilindungi menurut P.106 KEMELHK tahun 2018, 58 jenis avifauna berstatus konservasi menurut IUCN yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat jenis-jenis pohon di Universitas Sumatera Utara yang mengalami kerusakan/gangguan dalam skala ringan s.d sedang adalah jenis Mahoni,

Dengan menggunakan pendekatan morfologi dan morfometri, dapat dijelaskan bahwa ke dua jenis ikan selar yakni selar mata besar dan selar mata kecil yang didaratkan di

Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter morfologi yang dapat digunakan untuk membedakan jenis- jenis tumbuhan mangrove Rhizophoraceae adalah bentuk tepi daun,

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di sekitar pantai Pulau Pari maka dapat disimpulkan bahwa pada lokasi tersebut ditemukan dua jenis bintang laut yang