ANALISIS ORNAMEN PADA SOLU BOLON DI MUSEUM HUTA
BOLON SIMANINDO DITINJAU DARI SEGI FUNGSI, TEKNIK
PENERAPAN DAN WARNA ORNAMEN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
0leh
WANSIX SIDAURUK
NIM.2113151044
JURUSAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRAK
Wansix Sidauruk NIM.2113151044. Analisis Ornamen Pada Solu Bolon Di Museum Huta Bolon Simanindo Ditinjau Dari Segi Fungsi, Teknik Penerapan Dan Warna Ornamen. Skripsi, Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi, teknik, dan warna ornamen pada Solu Bolon di Museum Huta Bolon Simanindo.
Proses penelitian ini menggunakan metode observasi dengan narasumber tiga orang yakni Manson Sidauruk, Robert Sidauruk dan Hotman Siregar. Observasi langsung ke tempat penelitian yang berada di Museum Huta Bolon Simanindo, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir. Pada saat observasi penulis sudah terlebih dahulu menyiapkan pedoman wawancara untuk bahan meneliti di Museum Huta Bolon Simanindo, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir. Setelah itu mengumpulkan data dokumentasi dengan menggunakan alat perekam dan lembaran pengamatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi ornamen Solu Bolon zaman sekarang hanya sebagai penghias saja sedangkan zaman dahulu berfungsi sebagai penangkal setan dan kegembiraan. Sedangkan teknik aplikasi ornamen adalah dengan cara dilukis (Dais) dan diukir (Uhir/Lontik). Selanjutnya mengenai warna yang diterapkan pada ornamen yakni putih, merah, dan hitam.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan judul:Analisis Ornamen Pada Solu Bolon Di Museum Huta Bolon Simanindo Ditinjau Dari Segi Fungsi, Teknik Penerapan Dan Warna
Ornamen.
Skripsi ini merupakan sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan bagi mahasiswa program S-1 pada program studi Pendidikan Seni Rupa di Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan.
Dalam penyempurnaannya skripsi ini, penulis banyak menemukan kendala namun semuanya dapat diselesaikan dengan baik karena bantuan dan dukungan dari berbagai pihak baik bersifat moril maupun materil. Pada kesempatan ini dengan sepenuh hati penulis mengucapkan terimakasih kepada yth:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.
3. Drs. Mesra, M.Sn. Ketua Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan, dan Dosen Penguji.
4. Drs. Sri Wiratma, M.Si. Dosen Pembimbing Skripsi.
5. Drs. Misgiya, M.Hum. Dosen Pembimbing Akademik sekaligus Dosen Penguji.
6. Drs. Heri Soeprayogi, M.Si. Dosen penguji.
iii
8. Manson Sidauruk, Robert Sidauruk dan Hotman Siregar narasumber dalam penelitian ini, terimakasih telah memberi kesempatan untuk mengadakan penelitian dimuseum Huta Bolon Simanindo.
9. Kedua Orang Tua P. Sidauruk dan R. Br. Samosir yang telah mendoakan peneliti serta mendukung baik dari sisi materi maupun semangat, serta keluarga kakak penulis Wirma Yuni Sidauruk, Matauli Sidauruk, Norapia Sidauruk, dan abang penulis Viktor Sajan Sidauruk, Andri Sidauruk dan adek penulis Era Matumona Sihombing yang selalu mendoakan penulis dan juga Hosea Praja Butar-Butar, Chris Tommy Saragi, Wahid, Mustafa, Rezha, Janrahman Simarmata. 10. Teman-teman sekelas Jurusan Seni Rupa Kelas A Reguler 2011
Sahabat-sahabat terbaik dan teman-teman lainya yang tidak bisa disebutkan satu persatu. terimakasih buat doa dan dukungannya. Kepada seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Sekali lagi penulis mengucapkan terimakasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak atas segala dukungan, bantuan, dorongan dan bimbingannya kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Akhir kata semoga hasil penelitian ini bermanfaat dan dapat memenuhi fungsinya.
Medan, Agustus 2016 Penulis
iv
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis ... 5
v
9. Fungsi Ornamen ... 27
10.Wujud Kebudayaan ... 29
11. Unsur-unsur Kebudayaan ... 31
B. Kerangka Konseptual... ... 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 37
B. Waktu Penelitian ... 37
C. Populasi dan Sampel ... 39
D. Teknik Pengumpulan Data ... 40
E. Data dan Sumber Data ... 42
F. Instrumen Penelitian ... 43
G. Teknik Analisis Data ... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 46
B. Pembahasan ... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 68
B. Saran ... 69
DAFTAR PUSTAKA ... 71
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1. Beberapa Bentuk Garis ... 10
Gambar 2. 2. Garis dan Pengaruhnya Terhadap Mata ... 10
Gambar 2. 3. Beberapa Jenis Bidang ... 11
Gambar 2. 4. Pola Berbentuk Geometris ... 14
Gambar 2. 5. Pola Berbentuk Tumbuh-tumbuhan ... 15
Gambar 2. 6. Pola Berbentuk Binatang Unggas ... 16
Gambar 2. 7. Pola Berbentuk Sosok Manusia ... 17
Gambar 2. 8. Pola Berbentuk Alam ... 18
Gambar 2. 9. Pola Berbentuk Hias Benda Teknologis, Kaligrafi, dan Abstrak ... 19
Gambar 2. 10. Solu Bolon Pada Museum Simanindo ... 20
Gambar 2. 11. Gorga Simeol-meol ... 22
Gambar 2. 12. Gorga Ulu Paung ... 23
Gambar 2. 13. Gorga Ipon-ipon... 24
Gambar Bagan 2. 14. Kerangka Konseptual ... 36
Gambar 4. 1. Solu Bolon Zaman Dahulu ... 48
Gambar 4. 2. Solu Bolon Zaman Sekarang ... 49
Gambar 4. 3. Gorga Simeol-meol ... 52
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1. Waktu Penelitian ... 38
Tabel 4. 1. Fungsi Ornamen yang terdapat pada Solu Bolon ... 58
Tabel 4. 2. Teknik Penerapan ornamen pada Solu Bolon ... 60
Tabel 4. 3. Fungsi warna ornamen yang terdapat pada Solu Bolon ... 62
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu peninggalan budaya Batak sejak masa lalu adalah Solu Bolon. Menurut sejarah Solu Bolon ini merupakan perahu yang
digunakan oleh masyarakat Batak pada masa dahulu sebagai sarana untuk melakukan kegiatan berlayar dalam sebuah kelompok, mencari nafkah hingga kegiatan-kegiatan transportasi angkutan penyeberangan bagi masyarakat Batak yang merantau keluar Pulau Samosir. (Museum Huta Bolon Simanindo, 1990/1991:25).
Solu Bolon adalah perahu besar di kawasan danau Toba, hanya
dimiliki orang-orang besar saja dan pada umumnya berstatus raja yang memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat di sebuah desa. Perahu tadisional Batak ini mampu menampung puluhan orang.
2
B. Identifikasi Masalah
1. Apakah Fungsi Ornamen Solu Bolon di Museum Huta Bolon Simanindo masih sama dengan solu bolon zaman sekarang?
2. Apakah Penerapan Ornamen Ukiran pada Solu Bolon di Museum Huta Bolon Simanindo ada perubahan?
3. Apakah Warna Ornamen Ukiran pada Solu Bolon di Museum Huta Bolon Simanindo ada perubahan?
C. Pembatasan masalah
Dalam Suatu penelitian diperlukan batasan untuk mengarahkan dan menyempitkan cakupannya. Agar masalah tidak terlalu luas, peneliti membuat batasan yang dijadikan pedoman yang mengarahkan masalah sesuai dengan tujuan penelitian. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah Analisis Ornamen Pada Solu Bolon di Museum Huta bolon Simanindo Kecamatan Simanindo di tinjau dari segi fungsi, penerapan dan warna Ornamen.
D. Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan “suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”. Rumusan masalah
3
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui fungsi ornamen pada Solu Bolon di Museum Huta Bolon Simanindo.
2. Untuk mengetahui Teknik Penerapan ornamen pada Solu Bolon di Museum Huta Bolon Simanindo.
3. Untuk mengetahui Warna ornamen pada Solu Bolon di Museum Huta Bolon Simanindo
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi Akademisi
a. Menambah wawasan serta pengetahuan tentang Fungsi Ornamen, Penerapan Ornamen dan warna Ornamen Pada Solu Bolon di Museum Huta bolon Simanindo Kecamatan Simanindo
b. Mengetahui Fungsi Ornamen, Penerapan Ornamen dan warna Ornamen Pada Solu Bolon di Museum Huta bolon Simanindo Kecamatan Simanindo
4
2. Bagi masyarakat
68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, maka pada bab ini peneliti menarik kesimpulan dan mengemukakan saran-saran yang berhubungan dengan topik pembahasan.
1. Penerapan ornamen Batak Toba pada Solu Bolon ini diadopsi dari bentuk bangunan rumah adat tradisional Batak Toba, dan tidak semua ornamen diterapkan pada Solu Bolon ini, hanya tiga ornamen yang diterapkan.
2. Fungsi Solu Bolon zaman sekarang dan zaman dahulu tidak sama lagi zaman dahulu Solu Bolon digunakan untuk Transportasi sedangkan zaman sekarang Solu Bolon digunakan untuk memeriahkan suatu kegiatan perlombaan dan solu bolon juga digunakan sebagai peninggalan sejarah yang ditempatkan pada Museum tertentu, tidak lagi sebagai alat transportasi dimana alat transportasi sudah lengkap di zaman sekarang.
69
dunia kehidupan manusia dan berfungsi sebagai tanda keberanian. Warna Hitam adalah dunia bawah yang mengartikan dunia yang dipenuhi ilmu-ilmu sihir dan kekuasaan kegelapan. Fungsi Keseluruhan warna yakni menutupi bidang kayu yang ada pada Solu Bolon.
4. Penerapan ornamen pada solu bolon zaman dahulu tidak sesuai lagi dengan penerapannya solu bolon zaman sekarang.
5. Teknik pembuatan ornamen pada solu bolon yaitu menggunakan teknik Dais (lukis) dan teknik Uhir/lontik (ukir)/ teknik yang dikorek, namun
tidak mengurangi usur keindahan pada ornamen itu sendiri, sedangkan Solu bolon zaman sekarang hanya menggunakan teknik Dais (lukis). B. Saran
1. Daerah kabupaten Toba Samosir memiliki banyak kekayaan budaya, terlebih akan solu bolon. Namun penerapannya mulai pudar, harapan peneliti melalui Solu bolon tetap diperhatikan dan dikembangkan penerapan ornamennya untuk hal yang positif tidak melupakan ornamen solu bolon yang sekarang.
2. Pengembangan kebudayaan merupakan tanggung jawab dari setiap generasi yang sadar akan pentingnya melestarikan peninggalan-peninggalan kebudayaan nenek moyang yakni seperti oenamen Batak Toba yang mempunyai nilai keindahan yang cukup tinggi.
70
4. Kepada pihak pemerintah daerah Toba Samosir perlu memberi perhatian yang khusus tentang ornamen tradisional Batak Toba sebagai salah satu hasil dan aset kebudayaan yang harus tetap dipertahankan dan dikembangkan pada solu bolon, sehingga nilai-nilai kebudayaan yang terdapat di daerah tidak hilang begitu saja mengingat banyaknya budaya asing yang masuk dan berkembang pada saat ini.
5. Kepada pihak pengurus dan kepala bagian museum Huta Bolon Simanindo agar tetap menjaga dan mengembangkan keutuhan ornamen yang terdapat pada Solu Bolon yang berada di museum tersebut.
6. Mengajak semua pihak dan unsur yang terkait untuk bersama-sama menggali nilai-nilai budaya yang terdapat di daerah sebagai salah satu wujud kepedulian terhadap peninggalan budaya yang terdapat di daerah, untuk menjaga budaya bangsa dari unsur kepunahan serta bersama-sama membina dan melestarikannya.
71
DAFTAR PUSTAKA
Hoop, Van Der, A.N.J. Th.a., Th., 1949, Ragam-ragam Perhiasan Indonesia, Jakarta: Uitgegeven Door Het Koninklijk Bataviaasch Genootschap Van Kunsten En Wetenschappen.
Ida, Rachmah. 2014. Metode Penelitian Studi Media dan Kajian Budaya. Jakarta:Kharisma Putra Utama.
Koentjaraningrat. 1987. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: UI Press _____________. 1997. Pengantar Antropolog II. Jakarta: Rineka Cipta Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Marisco, Leo. 2012. Suku Batak, Pengertian Ragam Hias, Gorga, Dan Perancangannya Dalam Media Informasi Buku.
Meyer, Sales, Franz, 1957, Handbook of Ornament, New York: Dover Publications Inc.
Misgiya dan Wahyu Tri Atmojo. 2008. Penerapan Ornamen Tradisional Batak dalam Teknik Batik untuk Menciptakan Industri Kerajinan Batik di Sumatra Utara. Jurnal Seni Rupa FBS Unimed. 5 (No. 2) 19-27.
M. Marpaung. 1990. Museum Huta Bolon Simanindo. Sumatera Utara: Proyek Pelita Pohan, Rusdin. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Banda Aceh: Lanarka Pemerintah Daerah Tingkat I. 1997/1980. Laporan Penelitian Pengumpulan dan
Dokumentasi Ornamen Tradisional Di Sumatera Utara. Propinsi Sumatera Utara
Sirait, Baginda. 1980. Desain Ornamen Tradisional di Sumatera Utara. IKIP: Medan.
Soepratno. 1983. Ornamen Ukir Kayu Tradisional Jawa. Semarang: PT.Effhar. Soeroto, Myrtha. 2002. Dari Arsitektur Tradisional Menuju Arsitektur Indonesia.
Ghalia Indonesia: Jakarta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitafif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
72
Sunaryo, Aryo, 2009, Ornamen Nusantara kajianKhusus Tentang Ornamen Indonesia, Semarang: Dhara Prize.
TM Sitorus dan Wahyu Triatmojo. 2012. Analisis Penerapan Ornamen Tradisional Batak Toba Pada Alat Musik Tradisional Batak Toba Di Kabupaten Samosir. Jurnal Seni Rupa FBS UNIMED Vol. 9 (No.5) 43-54.