• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perpisaham Meja Dan Ranjang Dalam Perkawinan Di Tinjau Dari Hukum Perdata (BW)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perpisaham Meja Dan Ranjang Dalam Perkawinan Di Tinjau Dari Hukum Perdata (BW)"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa akibat hukum dari status perkawinan poligami yang tidak diizinkan oleh istri pertama tidak sah, dan status hukum sebagai

Mengenai kekuasaan orang tua terhadap anak ketika terjadi perceraian, dalam I-Iukum Islam kekuasaan tersebut yang meliputi masalah pemeliharaan anak, ekonomi,

Seorang pria dengan seorang wanita setelah melakukan perkawinan akan menimbulkan akibat-akibat hukum yaitu antara lain mengenai hubungan hukum antara suami istri

Akibat hukum dari perceraian terjadi hubungan antara suami dan istri menjadi tidak sah lagi bagi mereka yang telah melakukan perceraian dari hasil penelitian penulis dari

Adapun akibat hukum yang timbulkan dari perkawinan di bawah tangan, antara lain adalah : (1) Suami istri tersebut tidak mempunyai akta nikah sebagai bukti

Pelestarian merupakan salah satu tugas BP4 setelah pernikahan terjadi dan muncul kemungkinan akan terjadinya perceraian. Hal tersebut dilakukan agar hubungan suami istri

Dalam hal pengumpulan harta kekayaan dalam rumah tangga banyak bergantung kepada pembagian pekerjaan baik antara suami atau istri.” Jadi dapat disimpulkan bahwa terjadinya harta bersama

Akibat hukum dari pasangan suami istri yang memilih melakukan perhitungan pajak penghasilan sendiri-sendiri dengan didasarkan perjanjian kawin pisah harta adalah suami dan istri