• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor Kewirausahan yang Mempengaruhi Keberhasila Usaha pada Koperasi Syariah Berkah Mandiri (KSBM) pasar USU Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Faktor-faktor Kewirausahan yang Mempengaruhi Keberhasila Usaha pada Koperasi Syariah Berkah Mandiri (KSBM) pasar USU Medan"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA-1 MEDAN

FAKTOR – FAKTOR KEWIRAUSAHAAN YANG

MEMPENGARUHI KEBERHASILAN USAHA

PADA KOPERASI SYARI’AH BERKAH

MANDIRI (KSBM) PASAR USU

MEDAN

DRAFT SKRIPSI

OLEH:

HALID SASTRAWAN 050502075 MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan

(2)

ABSTRAK

Halid Sastrawan (2009). Faktor-Faktor Kewirausahaan Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Pada Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri Pasar USU Medan, dibawah bimbingan Dra. Setri Hiyanti Siregar, MSi. Ketua Departemen Manajemen : Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE. MSi. Dosen Penguji I : Drs. Raja Bongsu Hutagalung, MSi, Dosen Penguji II : Dra. Marhaini, MS.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Faktor-Faktor Kewirausahaan Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Pada Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri Pasar USU Medan. Tehnik pengambilan sampel ditentukan dengan Purposive sampling yaitu tehnik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Metode analisis yang dipergunakan adalah metode analisis deskriptif, metode analisis statistik yang terdiri dari analisis regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan (Uji F), pengujian signifikan parsial (Uji-t) dan pengujian koefisien determinasi (R2).

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan pada variabel perencanaan (X2), variabel berani mengambil resiko (X4)

terhadap Keberhasilan Usaha Pada Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri Pasar USU Medan. Sedangkan variabel visi (X1) dan variabel peluang (X3) tidak berpengaruh

signifikan terhadap Keberhasilan Usaha Pada Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri Pasar USU Medan.

.

(3)

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan syukur alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunian-Nya pada penulis sehigga dapat menyelesaikan skripsi ini pada wakrunya. Dengan judul : Faktor-faktor Kewirausahan yang Mempengaruhi Keberhasila Usaha pada Koperasi Syariah Berkah Mandiri (KSBM) pasar USU Medan.

Penulis hatarkan shalawat beriring salam kepada Nabi Muhammad SAW sebagai teladan umat dan pembawa risalah kebenaran kepada kita semua. Adapun maksud dan tujuan dari penulisan skripsi adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU).

Penulis dalam penulisan skripsi ini telah banyak menerima bimbingan, dorongan, serta bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua Orangtua saya yang sangat saya cintai, Ayahanda Abu Azhar dan Ibunda Darsiah yang telah melahirkan, membesarkan dan menyekolahkan saya hingga saya mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara serta selalu memberikan motivasi dan dukungan kepada saya baik bersifat moril maupun materil.

(4)

3. Ibu Prof. Dr. Ritha. F Dalimunthe, SE, MSi, selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang selalu melakukan terobosan baru yang lebih baik dalam Departemen Manajemen. 4. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Dra. Setri Hiyanti Siregar, selaku Dosen Pembimbing. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya telah membantu dan membimbing serta memberi pengarahan dengan penuh kesabaran dalam pengerjaan skripsi ini.

6. Drs.Raja Bongsu Hutagalung MSi, selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan masukan, petunjuk serta nasehat dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini

7. Dra. Marhaini, MS, selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan masukan, saran, motivasi serta nasehat yang membangun dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini, serta kebaikan yang diberikan kepada penulis dengan sangat tulus.

8. Ibu Da. Haida Jasin Msi selaku Dosen Wali/ Pembimbing Akademik penulis yang telah membantu dan memotivasi penulis untuk meningkatkan prestasi belajar tiap semester selama penulis aktif kuliah.

(5)

10.Kepada seluruh pegawai di Kantor Departemen Manajemen dan Pegawai di Fakulatas Ekonomi Sumatara Utara, terima kasih untuk semua jasa-jasanya dan bantuan administrasi selama perkuliahan.

11.Bapak Suyadi selaku ketua umum Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri (KSBM).

12.Saudara-saudaraku, bang Hamdan, kak Epa Susanti, Bang Hafit Hariono, kak Lisda, bang Salman, kak Rita, dan dek Habibi Alafan.

13.Citra Khairunnisak (Chali), terimakasi ya buat dukungan dan motivasinya. 14.Wak Kamso dan wak Anik sekeluraga.

15.Seluruh keluarga besar Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Aceh Simeulue (IPPELMAS) Medan.

16.Seluruh teman-teman semua yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang senantiasa memberikan dorongan semangat dalam penyusunan skripsi ini, semoga Tuhan memberikan jalan yang terbaik buat teman-teman semua.

Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkenan untuk membacanya dan penulis sangat menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga masih memiliki keterbatasan dan kekurangan, penulis dengan kerendahan hati menerima saran dan masukan yang membangun serta membantu untuk perbaikan di masa depan.

Medan, November 2009 Penulis

(6)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA-1 MEDAN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

NAMA : HALID SASTRAWAN

NIM : 050502075

DEPARTEMEN : MANAJEMEN

JUDUL SKRIPSI : FAKTOR-FAKTOR KEWIRAUSAHAAN YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SYARI’AH BERKAH MANDIRI (KSBM) PASAR USU MEDAN

Tanggal : Pembimbing

Dra. Setri Hiyanti Siregar

(7)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA-1 MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : HALID SASTRAWAN

NIM : 050502075

DEPARTEMEN : MANAJEMEN

JUDUL SKRIPSI : FAKTOR-FAKTOR KEWIRAUSAHAAN YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SYARI’AH BERKAH MANDIRI (KSBM) PASAR USU MEDAN

Tanggal : Ketua Departemen Manajemen

Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi.

Tanggal : Dekan

(8)

SURAT PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan ini adalah hasil kerja sendiri dan melalui penelitian yang saya lakukan. Segala sumber dan kutipan yang terdapat dalam skripsi ini telah saya lampirkan sebagaimana mestinya.

Medan, Oktober 2009 Penulis

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Perumusan Masalah ... 6

C. Kerangka Konseptual ... 6

D. Hipotesis ... 7

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

1. Tujuan Penelitian ... 7

2. Manfaat Penelitian ... 8

F. Metode Penelitian ... 8

1.Batasan Operasional ... 8

2.Definisi Operasional ... 8

3.Skala Pengukuran Variabel ... 12

4.Waktu dan Lokasi Penelitian ... 13

5.Populasi dan Sampel ... 13

6.Jenis dan Sumber Data ... 14

7.Tehnik Pengumpulan Data ... 14

8.Uji Validitas dan Reabilitas ... 15

9.Tehnik Analisi Data ... 16

BAB II URAIAN TEORITIS ... 19

A. Penelitian Terdahulu ... 19

B. Pengertian Koperasi, Kewirakoperasian ... 21

C. Pengertian Wirausaha dan Kewirausahaan ... 22

D. Ciri-Ciri Wirausawan ... 25

E. Pengertian Usaha Kecil ... 28

F. Keberhasilan Usaha ... 29

G. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebehasilan dan Kegagalan Usaha... 30

1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha ... 30

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kegagalan Usaha ... 32

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 35

A. ... S ejarah Singkat Pasar USU ... 35

B. ... S ejarah Berdirinya Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri (KSBM) Pasar USU Medan ... 36 C. ... M

(10)

Medan ... 38

D. ... V isi dan Misi Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri Pasar USU Medan ... 39

E. Tujuan, Fungsi dan Peran Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri Pasar USU Medan... 40

F. Prinsip Dasar Kopertasi Syari’ah Berkah Mandiri Pasar USU Medan ... 41

G. Struktur Organisasi Koperasi Syari’ah Berkah Mandri Pasar USU Medan ... 41

H. Produk-produk Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri (KSBM) Pasar USU medan ... 42

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 46

A. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 46

1. Uji Validitas ... 46

2. Uji Reliabilitas ... 48

B. Analisis Data ... 49

1. Karakteristik Deskriptif Responden ... 49

2. Analisis Deskriptif Variabel ... 51

C. Uji Asumsi Klasik ... 58

1. Uji Normalitas ... 58

2. Uji Heteroskedastisitas ... 60

3. Uji Multikolinieritas ... 63

D. Analisi Linear Berganda ... 64

E. Pengujian Hipotesis ... 65

1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 65

2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 66

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 : Data Produk Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri Pasar USU

Medan ... 4

Tabel 1.2 : Pendapatan Bersih Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri Pasar USU Medan Bulan Desember 2008 – Mei 2009 ... 5

Tabel 1.3 : Defenisi Operasional Variabel ... 11

Tabel 4.1 : Uji Validitas ... 52

Tabel 4.2 : Uji Validitas Yang Valid ... 53

Tabel 4.3 : Uji Reliabilitas ... 54

Tabel 4.4 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 56

Tabel 4.5 : Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 56

Tabel 4.6 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 57

Tabel 4.7 : Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel visi ... 58

Tabel 4.8 : Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Perencanaan . 59 Tabel 4.9 : Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Peluang ... 60

Tabel 4.10 : Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Berani Mengambil resiko ... 61

Tabel 4.11 : Distribusi Pendapat Responden Terhadap Keberhasilan Usaha Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri Pasar USU Medan ... 61

Tabel 4.12 : Kolmogorov-Smirnov Test ... 65

Tabel 4.13 : Uji Glejser ... 67

Tabel 4.14 : Uji Nilai Tolerance dan VIF ... 68

Tabel 4.15 : Analisis Regresi Linier Berganda ... 69

Tabel 4.16 : Hasil Uji F ... 73

Tabel 4.17 : Hasil uji t ... 75

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 7

Gambar 3.1 Lokasi Usaha KSBM Pajak USU No. 17 ... 37

Gambar 3.2 Logo Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri Pasar USU Medan ... 39

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Koperasi Syari’ah Berkah Mandri Pasar USU Medan ... 42

Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas ... 64

Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas ... 64

(13)

ABSTRAK

Halid Sastrawan (2009). Faktor-Faktor Kewirausahaan Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Pada Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri Pasar USU Medan, dibawah bimbingan Dra. Setri Hiyanti Siregar, MSi. Ketua Departemen Manajemen : Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE. MSi. Dosen Penguji I : Drs. Raja Bongsu Hutagalung, MSi, Dosen Penguji II : Dra. Marhaini, MS.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Faktor-Faktor Kewirausahaan Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Pada Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri Pasar USU Medan. Tehnik pengambilan sampel ditentukan dengan Purposive sampling yaitu tehnik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Metode analisis yang dipergunakan adalah metode analisis deskriptif, metode analisis statistik yang terdiri dari analisis regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan (Uji F), pengujian signifikan parsial (Uji-t) dan pengujian koefisien determinasi (R2).

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan pada variabel perencanaan (X2), variabel berani mengambil resiko (X4)

terhadap Keberhasilan Usaha Pada Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri Pasar USU Medan. Sedangkan variabel visi (X1) dan variabel peluang (X3) tidak berpengaruh

signifikan terhadap Keberhasilan Usaha Pada Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri Pasar USU Medan.

.

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Situasi perekonomian Indonesia yang telah demikian cepat perubahannya, menyebabkan kehadiran koperasi yang mandiri memberikan keunggulan tersendiri dan menjadikan pembangunan perekonomian terpacu lebih cepat karena adanya lembaga yang mampu memberdayakan perekonomian masyarakat. Dalam teori maupun kenyataan, koperasi mampu memperkenalkan kesadaran ekonomi, mampu menggerakkan sumber-sumber ekonomi (termasuk sumber daya manusia) yang masih belum atau kurang dimanfaatkan menjadi suatu kekuatan produktif yang menumbuhkan nilai tambah. Koperasi sebagai gerakan ekonomi partisipatif menyatupadukan potensi-potensi yang terpisah-pisah menjadi kekuatan bersama yang lebih besar. (Anoraga: 2002:57)

(15)

Koperasi syari’ah berbeda dengan koperasi konvensional yaitu pada koprasi syari’ah tidak menggunakan sistim bunga atau riba dalam pembagian keuntungan, tetapi menggunakan sistem bagi hasil (mudharabah) yang berdasarkan keadilan. Jadi, koperasi syari’ah hadir dalam rangka penerapan ekonomi syari’ah Islam. Selain koperasi syari’ah dapat membantu masyarakat muslim terbebas dari peraktek bunga atau riba yang dilakukan oleh bank-bank konvensional, kehadiran koperasi syari’ah diharapkan juga mampu memberikan kesejarteraan kepada masyarakat. Sistim bagi hasil (mudharabah) yang dikenalkan pada masyarakat ternyata cukup mudah diterima dan sesuai dengan budaya bangsa Indonesia yang mengedepankan asas gotong royong dan kejujuran.

Disisi lainnya kesulitan mengakses perbankan dihadapi oleh usaha mikro, dikarenakan standar kelayakan perbankan konvensional yang sulit dipenuhi oleh pelaku usaha mikro. Kondisi ini diatasi dengan keberadaan koperasi syari’ah yang terbiasa dengan usaha yang skala dan transaksi kecil (mikro) serta berada di lokasi-lokasi yang selama ini sulit tersentuh sepenuhnya oleh jaringan perbankan. Kenyataannya jumlah koperasi syari’ah masih sangat sedikit dibandingkan dengan kebutuhan pembiayaan usaha mikro yang mencapai 39,72 juta usaha dan menyerap 88% tenaga kerja. Karena itu penumbuhan koperasi syari’ah merupakan upaya strategis untuk mendongkrak tingkat pertumbuhan ekonomi dan mengentaskan kemiskinan. Penumbuhan koperasi syari’ah juga penting dalam rangka meningkatkan keluarga prasejahtera, sehingga bukan sekedar intermediasi financial, melainkan juga intermediasi sosial. Menurut data BPS, terdapat lebih

(16)

Kondisi ini menjadi perluang bagi tumbuh dan berkembangnya koperasi syari’ah bagi rakyat Indonesia yang mayoritas muslim. Kelahiran koperasi syari’ah di Indonesia dilandasi oleh Kepututsan Menteri (Kepmen) Nomor 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tanggal 10 September 2004 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah. Kepmen ini memfasilitasi berdirinya koperasi syari’ah menjadi Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah (KJKS) atau Unit Jasa Keuangan Syari’ah (UJKS), dengan adanya sistim ini membantu koperasi serba usaha di Indonesia memiliki unit jasa keuangan syari’ah. Dengan demikian dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan dan perkembangan koperasi syari’ah di Indonesia mutlak diperlukan adanya undang-undang koperasi syari’ah tersendiri yang mampu mengakomodir percepatan dari koperasi syari’ah itu sendiri. http://www.kabarindonesia.com/berita.php. PKS Support Pertumbuhan Koperasi Syari’ah Indonesia tanggal 14 Juli 2008.

Koperasi Syariah Berkah Mandiri (KSBM) Pasar USU Medan adalah koperasi yang didirikan oleh mahasiswa dan alumni USU dari berbagai fakultas, yang terbuka secara umum untuk semua kalangan masyarakat dan menjadi salah satu wadah perekonomian bagi anggota khususnya dan umat islam umumnya yang secara profesional dan amanah dengan semangat ukhuwah islamiyah dan berdasarkan syari’at islam.

(17)

Tabel 1.1

Data Produk Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri Pasar USU Medan

Produk Bauran Produk

Penghimpunan Dana

1. Tabungan Mudharabah

2. Investasi SPP Mahasiswa dan Pelajar 3. Investasi Walimah/ Nikah

4. Investasi Haji

5. Investasi Berjangka Mudharabah

Produk Usaha / Penyaluran Dana

1. Pembiayaan/ Simpan pinjam a. Pembiayaan Mudharabah (bagi

hasil)

b. Pembiayaan Musyarakah c. Ijarah (sewa)

d. Qard (Pinjaman)

e. Qaldhu Hasan (dana kebajikan yang berasal dari zakat, infak, sadaqah (ZIS)

2. Usaha Perdagangan a. Pulsa (distributor) b. Kartu Perdana c. Buku-buku d. Accessories

e. Parfum non alkohol f. Dll

3. Privat Less

4. Cattrering Service 5. Rental Mobil

Sumber : Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri Pasar USU Medan (diolah)

Tabel 1.1 dapat di jelaskan bahwa Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri (KSBM) Pasar USU Medan bukan hanya bergerak di bidang penghimpunan dan dan penyaluran dana, tapi juga bergerak di bidang investasi, perdagangan, privat less, cattering service, rental mobil. Hal ini disebabkan dengan adanya peluang

(18)

Tabel 1.2

Pendapatan Bersih Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri Pasar USU Medan bulan Desember 2008 –Mei 2009

Bulan / Tahun Pendapatan (Rp)

Desember 2008 279.334

Januari 2009 363.178

Februari 2009 213.834

Meret 2009 333.460

April 2009 67.967

Mei 2009 514.825

Sumber : Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri 2009 (diolah)

Tabel 1.2. Dapat di jelaskan bahwa pendapatan bersih Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri Pasar USU Medan di hitung dari 6 (enam) bulan terakhir dimulai dari bulan Desember 2008 sampai dengan bulan Mei 2009. Namun, terjadi penurunan yang sangat drastis di bulan karena pada bulan April, karena salah satu sumber pendapatan Koperasi Syariah Berkah Mandiri (KSBM) Pasar USU Medan (KSBM Profesional Tutor) tidak berjalan dengan maksimal sedangkan jumlah pengeluaran pada bulan April tetap sama seperti bulan-bulan sebelumnya. Ketidakproduktifan dari usaha Koperasi Berkah Syariah Mandiri (KSBM) Pasar USU Medan ini di duga dipengaruhi oleh kurang maksimalnya penerapan faktor-faktor kewirausahan dalam usaha Koperasi Syariah Berkah Mandiri (KSBM) Pasar USU Medan.

(19)

penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dalimunthe (2002) di temukan bahwa kewirausahaan berpengaruh langsung positif terhadap keberhasilan usaha industri kecil tenun dan bordir di sumatera utara, sumatera barat dan riau yang berimplikasi bahwa semakin berani seorang pengusaha kecil mengembangkan usaha, maka akan semakin meningkat kinerja usahanya.

Namun dalam hal ini peneliti hanya meneliti beberapa faktor kewirausahaan saja. Faktor-faktor tersebut meliputi visi, Perencanaan, peluang dan berani mengambil resiko. Pengambilan variabel kewirausahaan yang terdiri dari visi, perencanaan, peluang dan mengambil resiko dianggap lebih berpotensi dalam menentukan keberhasilan usaha pada Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri (KSBM) Pasar USU Medan.

Berdasarkan pernyataan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Faktor–Faktor Kewirausahaan yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha pada Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri (KSBM) Pasar USU Medan.”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dirumuskan masalah sebagai berikut : “Apakah faktor-faktor kewirausaahan yang terdiri dari visi, perencanaan, peluang, berani mengambil resiko mempengaruhi keberhasilan usaha pada Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri (KSBM) pasar USU Medan?”.

(20)

Menurut Dalimunthe (2002) faktor–faktor kewirausahaan seperti visi, perencana, motivasi, kreativitas, peluang, percaya diri, berani mengambil resiko, adaptasi sangat menentukan keberhasilan suatu usaha.

Kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian adalah seperti yang digambarkan dalam skema berikut :

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber : Dalimunthe (2002) diolah

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak dicari kebenaranya melauli penelitian. Dikatakan sebagai jawaban sementara karena hipotesis pada dasarnya merupakan jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan masalah, sedangkan kebenaran dari hipotesis perlu di uji terlebih dahulu melalui analisis data (Suliyanto, 2006:53).

Berdasarkan perumusan masalah, hipotesis penelitian ini adalah : “Faktor-faktor kewirausahaan yang terdiri dari visi, perencanaan, peluang, berani mengambil resiko, berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pada Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri (KSBM) Pasar USU Medan”.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Keberhasilan Usaha (Y) Kewirausahaan (X)

1. Visi (X1)

2. Perencanaan (X2) 3. Peluang (X3)

(21)

Mengetahui pengaruh faktor-faktor kewirausahaan yang terdiri dari visi, perencanaan, peluang, berani mengambil resiko, terhadap keberhasilan usaha pada Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri (KSBM) Pasar USU Medan.

2. Manfaat Penelitian

a. Sebagai sumber informasi bagi para wirausahawan dalam mendirikan usaha koperasi dan sebagai bahan masukan kepada para wirausahawan mengenai bagaimana pentingnya menerapkan faktor-faktor kewirausahaan dalam mencapai keberhasilan usaha koperasi.

b. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang melakukan penelitian tentang objek yang sama dimasa yang akan datang.

c. Sebagai suatu bekal pengetahuan dan pengalaman untuk penulis dalam memperluas wawasan, khususnya di bidang kewirausahaan koperasi

F. Metode Penelitian

1. Batasan Operasional

a. Penelitian ini hanya meneliti faktor-faktor kewirausahaan yang mempengaruhi keberhasilan usaha yaitu visi, perencanaan, peluang, berani mengambil resiko.

b. Karakteristik yang diteliti dalam penelitian ini yaitu anggota Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri Pasar USU Medan

2. Defenisi Operasional

(22)

untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian. Dalam hal ini, operasonal variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

a. Faktor-faktor kewirausahaan (X) merupakan variabel yang menpengaruhi variabel dependen yaitu :

1. Mempunyai Visi (X1)

Visi secara hakekat merupakan gambaran masa depan yang ingin dicapai. Seorang wirausaha harus memiliki visi yang jelas dan dapat dipahami oleh seluruh anggota organisasi yang akan meningkatkan seluruh energi organisasi dalam satu kesatuan yang kuat. Semakin tinggi pemahaman dan penerimaan visi organisasi, semakin tinggi pula komitmen anggota organisasi untuk mewujudkan tujuan organisasi.

2. Perencanaan (X2)

Seorang wirausaha sebelum menjalankan usahanya terlebih dahulu membuat perencanaan yang cukup mengenai usaha yang akan di kelolanya, dimulai dari usaha apa yang akan buat, dimana usaha tersebut didirikan, kapan usaha tersebut akan dimulai dan siapa yang akan mengelolanya. Oleh karena itu agar aktivitas bisnis yang dilakukan sesuai dengan tujuan perusahaan.

3. Peluang (X3)

(23)

melihat berbagai peluang agar tidak mengalami kegagalan. Seorang wirausaha dituntut dapat melihat, memanfaatkan serta mengimplementasikan peluang, sehingga dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Semua tantangan bisa menjadi peluang apabila ada inovasi. Para wirausaha harus mengukur dan memperkirakan ukuran pertumbuhan dan potensi laba dari setiap peluang yang ada dan berhati-hati mengevaluasi peluang sebelum memilih pasar dan sasaran.

4. Berani Mengambil Resiko (X4)

Pengambilan resiko sangat berkaitan dengan kreativitas yang mengubah ide menjadi realistis dan disertai dengan upaya pencapaiannya. Setiap aktivitas manusia selalu mengandung resiko dengan identitas yang berbeda, sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Itu merupakan suatu tantangan bagi pengambil resiko. Bahwa suatu resiko terjadi jika seseorang memiliki pilihan antara dua alternatif atau lebih yang hasilnya tidak diketahui dan harus dinilai secara objektif.

(24)

Tabel 1.3 Operasional Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala Ukur a. Visi

(X1)

Visi secara hakekat merupakan gambaran masa depan yang ingin dicapai. Seorang wirausaha harus memiliki visi yang jelas dan dapat dipahami oleh seluruh anggota organisasi yang akan meningkatkan seluruh energi organisasi dalam satu kesatuan yang kuat. Semakin tinggi pemahaman dan penerimaan visi organisasi, semakin tinggi pula komitmen anggota

organisasi untuk

Seorang wirausaha sebelum menjalankan usahanya terlebih dahulu membuat perencanaan yang cukup mengenai usaha yang akan di kelolanya, dimulai dari usaha apa yang akan buat, dimana usaha tersebut didirikan, kapan usaha tersebut akan dimulai dan siapa yang akan mengelolanya. Oleh karena itu agar aktivitas bisnis yang dilakukan sesuai dengan tujuan perusahaan.

Peluang atau kesempatan biasanya tidak datang berulang-ulang, tapi mungkin hanya sekali saja

dan dalam waktu yang sangat singkat, sehingga diperlukan antisipasi dan waktu yang tepat untuk melihat berbagai peluang agar tidak mengalami

(25)

kegagalan.

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala Ukur d. Berani

Mengambil Resiko (X4)

Pengambilan resiko sangat berkaitan dengan kreativitas yang mengubah ide menjadi realistis dan disertai dengan upaya pencapaiannya. Setiap aktivitas manusia selalu mengandung resiko dengan identitas yang berbeda, sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Itu merupakan suatu tantangan bagi pengambil resiko. Bahwa suatu resiko terjadi jika seseorang memiliki pilihan antara dua alternatif atau lebih yang hasilnya tidak diketahui dan harus dinilai secara objektif.

Merupakan variabel yang mempengaruhi variabel independen (terikat)

19. Dana usaha bertambah 20. Hasil produksi

meningkat

Sumber: diolah penulis (2009)

3. Skala Pengukuran Variabel.

(26)

diperoleh dapat berupa interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif). Penelitian menggunakan Skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Skala Guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk checklist (√). Jawaban dapat dibuat skor tertinggi 1 (satu) dan terendah 0 (nol). Faktor dengan skor yang memiliki skor tertinggi maka dipilih sebagai faktor yang paling dominan dalam keberhasilan usaha koperasi syari’ah.

4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakakukan pada Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri (KSBM) Pasar USU Medan dan dimulai dari bulan Juli 2009 sampai dengan bulan September 2009.

5. Populasi dan Sampel

a. Populasi yang digunakan dalam hal ini adalah anggota dan pengurus harian Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri (KSBM) Pasar USU Medan sebanyak 148 orang yang terdiri dari 3 orang Pengurus, 1 orang Adm dan Keuangan, 3 orang Dewan Pengawas, 1 orang Pengurus Syari’ah, 11 orang Pengelola dan 129 orang anggota.

b. Sampel adalah bagian dari unit populasi. Penentuan jumlah sampel dilakukan memlaui teknik “Purposive Sampling” yaitu tehnik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Penentuan ukuran sampel dari populasi, menggunakan metode Slovin dengan rumus :

2 ) ( 1 N e

N n

(27)

Dimana:

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Batas Kesalahan, misalkan (10%)

maka jumlah sampel dalam penelitian adalah :

2

6. Jenis dan Sumber Data

Menurut cara memperolehnya (Suliyanto, 2006: 131) data yang digunakan dalam penelitian ini berupa :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden dalam hal ini anggota dan pengurus Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri (KSBM) Pasar USU Medan.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain yang mendukung data primer dengan mengumpulkan data dari buku-buku dan tulisan ilmiah yang ada.

7. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara atau interview

(28)

usaha pada Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri (KSBM) pasar USU Medan.

b. Kuesioner atau angket

Yaitu penyebaran daftar pertanyaan untuk dijawab yang ditentukan skornya dengan menggunakan Skala Likert.

c. Studi Dokumentasi

Studi Dokumentasi yaitu memperoleh data dengan cara meninjau, membaca, dan mempelajari dukumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

8. Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen penelitian yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah jika instrumen digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilakan data yang sama. (Sugiono, 2004: 267). Instrumen penelitian yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian atau tidak. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat dapar menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh melalui kuesioner hasilnya konsisten bila digunakan untuk penelitian lain.

(29)

Uji validitas pada penelitian ini akan dilakukan pada responden di luar sampel sebanyak 30 responden. Pengujian dilakukan dengan bantuan program SPSS 14 for windows dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika rhitung>rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid b. Jika rhitung<rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid 2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan menguji butir pertanyaan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan bantuan SPSS 14 for windows dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika rpositif atau > rtabel, maka pernyataan dinyatakan reliabel

b. Jika rnegatifatau < rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak reliabel.

9. Tehnik Analisis Data

a. Metode Analisis Deskriptif

Metode Analisis Deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, menyusun, dan mengalisa data, sehingga dapat diketahui gambaran umum instansi yang sedang diteliti.

b. Uji Asumsi Klasik

(30)

Tujuan uji normalitas digunakan untuk melihat dalam model regresi, variabel dependen dan independennya memiliki distribusi normal atau tidak, model yang paling baik adalah mendekati normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pengamatan yang lain. Jika varians residual dari suatu pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model yang paling baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen dengan variabel dependen. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas, digunakan ketentuan sebagai berikut: jika nilai Varuante Inflation Faktor (VIF) > 5, maka terjadi multikolinieritas.

c. Analsis Regresi Linear Berganda

Metode analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel indepeden baik secara bersama-sama maupun secara parsial terhadap variabel dependen.Dalam penelitian ini, penulis menggunakan alat bantu program SPSS 14 for windows (StatisticProdutc and Solution).

(31)

Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+ e Dimana:

Y = Keberhasilan usaha e = Standar error X = Faktor-faktor kewirausahaan a = Konstanta

X1 = Visi b = Koefisien regresi X2= Perencanaan

X3= Peluang

X4= Berani mengambil resiko Pengujian hipotesis sebagai berikut:

1. Koefisien Determinan (R2)

Korelasi determinan digunakan untuk melihat sebarapa besar pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati 1 (satu) semakin kuat. Jika Koefisien determinan (R2) semakin kecil atau mendekati 0 (nol), maka variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil.

Hal ini berarti, model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

2. Uji F (uji serentak)

Uji F (uji serentak) adalah melihat apakah variabel bebas (X1, X2, X3, X4) secara bersama–sama (serentak) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y). Melalui uji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut :

(32)

Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pangaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel terikat (Y). Ha : b1≠ b≠ 2 b3≠ b4 ≠0

Artinya secara bersama-sama (serentak) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel terikat (Y). Kriteria pengambilan keputusan:

Ho diterima jika Fhitung<Ftabel pada

α

= 5% Ha diterima jika Fhitung>Ftabel pada

α

= 5% 3. Uji t (uji parsial)

Uji t (uji parsial) yaitu menguji setiap variabel bebas (X1, X2, X3, X4) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan variabel terikat (Y) secara parsial.

Kriteria pengambilan kepurtusan : Ho : b1= b2= b3= b4= 0

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel terikat (Y).

Ha : b1≠ b≠ 2 b3≠ b4 ≠ 0

Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel terikat (Y).

Kriteria pengambilan keputusan :

(33)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Peneliti Terdahulu

Hasil penelitian Dalimunthe (2002) berjudul : “ Pengaruh Karakteristik Individu, Kewirauwsahaan, Gaya Kepemimpinan Terhadap Kemampuan Usaha Serta Keberhasilan Usaha Industri Kecil Tenun dan Bordir Di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Dan Riau” menyatakan bahwa hasil pengujian pengaruh kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha mempunyai pengaruh langsung, positif dan signifikan.

Abrar (2001) berjudul : “Faktor–Faktor Kewirausahaan Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha pada Warung Internet Binjai Kota” menyebutkan bahwa faktor-faktor kewirausahaan terdiri dari yang terdiri dari visi, perencanaan, motivasi, kreativitas, peluang, percaya diri, berani mengambil resiko, adaptasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha sebesar 72,5%.

(34)

usaha mikro non makanan di pajak USU atau dapat dikatakan tidak terdapat hubungan antara kewirausahaan dan keberhasilan usaha yang signifikan.

Georgia (2008) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus pada Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan) dimana

peneliti menggunakan empat indikator untuk mengukur kewirausahaan, yaitu rencana pemasaran, rencana produksi, rencana organisasi, dan manajemen, rencana keuangan merupakan faktor utama yang mendukung keberhasilan usaha Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza.

B. Pengertian Koperasi, Kewirakoperasian

Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 Tetang Perkopreasian Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa “ Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatanya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.

Koperasi adalah suatu badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian, beranggotakan mereka yang umumnya berekonomi lemah yang bergabung secara suka rela dan atas dasar pesamaan hak, kewajiban melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan para anggotanya (Kartasapoetra, 2001:1)

(35)

kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi. Koperasi dianggap sebagai gerakan ekonomi rakyat.

Dalam seminar Nasional pada tanggal 17 Oktober di kampus IKOPIN jatinangor, Jawa barat, muncul istilah cooperative entrepreneur. Entrepreneur dalam koperasi tidak hanya menyangkut usaha koperasi tetapi meliputi pula member entrepreneur, manager entrepreneurship, bureaucratti centrepreneur dan

catalystic entrepreneur, maka disepakati istilah kewirausahaan koperasi sebagai

kewirakoprasian.

Kewirakoprasian adalah adalah suatu sikap mental positif dalam berusaha secara koparatif, untuk mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengabil resiko dan berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi, dalam mewujudkan terpenuhnya kebutuhan nyata serta peningkatan kesejahteraan bersama (Anoraga, 2002:44)

C. Pengertian Wirausaha dan Kewirausahaan

Wirausaha (entrpreneur) adalah orang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dalam menggunakan semberdaya seperti financial (money), bahan mentah (material), dan tenaga kerja (labour) untuk dapat menghasilkan suatu produk baru, bisnis baru, proses produksi, dan perkembangan organisasi usaha.

(36)

salah satu pelopor dalam bisnis. Inovator, penangging jawab resiko yang mempunyai visi kedepan dan memiliki keunggulan dalam berprestasi di bidang usaha (Suryana, 2003:11)

Zimmerer (2008:4) menyatakan bahwa seorang wirausaha (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan menggabung sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan.

Wirausahawan adalah orang yang memiliki kemampuan mulai dari menawarkan ide hingga menciptakan suatu produk atau jasa yang dapat di jual. Dengan kemampuannya, wirausahawan harus dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan. Sebagai pelaku bisnis, wirausahawan harus mengetahui dengan baik fungsi manajemen. Untuk memperoleh keberhasilan, seorang wirausahawan harus mampu berkomunikasi dengan menguasai beberapa elemen kecakapan manejerial, serta menguasai teknik menjual yang strategis mulai dari pengetahuan tentang produk, ciri khas produk dan daya saing produk terhadap produk sejenis. http/ agustus 2008.

(37)

manajemen-ritha7.pdf

Suryana (2003:1) kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber untuk mencari peluang menuju sukses. Dalam organisasi perusahaan, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah dipasar melalui proses pengelolaan sumberdaya dengan cara-cara baru dan berbeda Melalui : (1) Pengembangan teknologi baru, (2) Penemuan pengetahuan ilmiah baru, (3) Perbaikan produk barang dan jasa yang ada, (4) Penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak dengan sumberdaya yang lebih efisien.

Kewirausahaan merupakan semangat prilaku dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri atau pelayanan yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih baik, efisien melalui keberanian mengambil resiko, kreativitas, inovasi, serta kemampuan manajemen (Sutrisno, 2003 :3)

(38)

usaha untuk memperoleh keuntungan atau komisi. Ciri negatif tapi sangat menonjol pada sebagian pengusaha kita ditahun 80-an dan 90-an adalah Semangat dan perilaku mereka mencari keuntungan pribadi sebanyak-banyaknya dengan menghalalkan segala cara. ritha7.pdf.

D. Ciri-ciri Wirausahawan

Dalimunthe (2002) menyatakan dalam tilisannya bahwa terdapat 8 (delapan) ciri dari wirausaha (entrepreneur) yaitu:

1. Mempunyai Visi (X1)

Visi secara hakekat merupakan gambaran masa depan yang ingin dicapai. Seorang wirausaha harus memiliki visi yang jelas dan dapat dipahami oleh seluruh anggota organisasi yang akan meningkatkan seluruh energi organisasi dalam satu kesatuan yang kuat. Semakin tinggi pemahaman dan penerimaan visi organisasi, semakin tinggi pula komitmen anggota organisasi untuk mewujudkan tujuan organisasi.

2. Perencanaan (X2)

(39)

3. Motivasi (X3 )

Motivasi diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan–kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi yang ada pada diri seseorang merupakan kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu perilaku guna mencapai kepuasan dirinya. Tanpa motovasi seseorang baru menggunakan 20% - 30% dari kemampuannya, sedangkan dengan adanya motivasi, diharapkan kinerja individu mencapai sebesar 80% - 90% dari kemapuan yang dimilikinya.

4. Kreativitas (X4)

Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan secara kreatif dengan perenungan mendalam agar dapat melakukan penyesuaian berbagai keinginan dan kebutuhan pasar. Kreativitas mengharuskan seseorang mempunyai kemauan menciptakan sesuatu yang baru. Kreativitas merupakan faktor kepribadian yang dapat dikembangkan dan diajarkan.

5. Peluang (X5)

(40)

ada dan berhati-hati mengevaluasi peluang sebelum memilih pasar dan sasaran.

6. Percaya diri (X6)

Percaya diri merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu, kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualisme, dan keuntungan. Pemimpin perusahaan harus memiliki percaya diri agar dapat meraih prestasi yang tinggi dan megembangkan usaha. Suatu organisasi meraih perstasi yang tinggi bila pemimpinnya memiliki percaya diri untuk mengambil resiko, terus beraktifitas, dan menerima perubahan yang ada tanpa hanya terus-menerus pada tujuan perusahaan.

7. Berani Mengambil Resiko (X7 )

Pengambilan resiko sangat berkaitan dengan kreativitas yang mengubah ide menjadi realistis dan disertai dengan upaya pencapaiannya. Setiap aktivitas manusia selalu mengandung resiko dengan identitas yang berbeda, sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Itu merupakan suatu tantangan bagi pengambil resiko. Bahwa suatu resiko terjadi jika seseorang memiliki pilihan antara dua alternatif atau kebih yang hasilnya tidak diketahui dan harus dinilai secara objektif.

8. Adaptasi (X8 )

(41)

Kasmir (2006:27) menyatakan bahwa ciri-ciri wirausahaan yang berhasil adalah sebagai berikut: (1) Memiliki visi dan misi yang jelas, (2) Inisiatif dan selalu proaktif, (3) Berorientasi pada prestasi, (4) Berani mengambil resiko, (5) Kerja keras, (6) Bertanggung jawab terhadap segala aktifitas yang dijalankan baik sekarang maupun masa yang akan datang, (7) Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang dan harus disepakati, (8) Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak.

Anoraga (2002:142) menyatakan ciri-ciri kepribadian seorang wirausaha adalah sebagai berikut: (1) Memiliki cita-cita dan kemudian berusaha mewujudkan sita-cita tersebut, (2) Berani mengambil resiko, (3) Mau dan suka bekerja keras, (4) Memiliki semangat kerja yang tinggi dan tidak mudah putus asa, (5) Memiliki rasa percaya diri yang kuat, (6) Memiliki keterampilan memimpin orang lain, (7) Memiliki daya kreativitas yang tinggi.

Suryana (2003:14) menyatakan bahwa ciri-ciri utama kewirausahaan dapat dilihat dari watak dan perilakunya, yaitu percaya diri, berorientasi pada hasil, pengambilan resiko, kepemimpinan, keorisinilan, dan berorientasi pada masa depan.

E. Pengertian Usaha Kecil

(42)

usaha kecil sebagai perusahaan yang mempunyai pekerja sebanyak 5-19 orang. Dan menurut Departemen Perdagangan usaha kecil adalah usaha yang mempunyai modal kurang dari Rp 25 juta. Untuk lebih memahami fenomena usaha kecil di Indonesia, ada baiknya dalam uraian ini memperkenalkan berbagai ragam usaha kecil yang ada. Ditinjau dari sektor umum, usaha kecil dapat dikategorikan dalam dua kategori, yaitu sektor jasa atau yang lebih dikenal sektor perdagangan dan sektor produksi. Spesifikasi kedua jenis usaha ini banyak ditemui dalam berbagai literatur dan bahasan umum lainnya. Selain itu, sejalan dengan dikeluarkannya UU No.5 tahun 1995, di Indonesia dikenal juga dikotomi Usaha Kecil, Usaha Kecil Mandiri (UKM), dan Usaha Menengah, dimana kriteria dari usaha tersebut lebih berfokus pada penilaian fisik usahanya, seperti, Asset, Omset, Jumlah tenaga kerja (lihat UU No. 5I Tahun 1995).

F. Keberhasilan Usaha

(43)

Menurut Anoraga (2002: 56) apapun usaha baru yang diputuskan, untuk menjamin keberhasilan dalam usaha harus dilaksanakan persiapan secara matang yaitu dengan menyiapkan rencana usaha (Business Plan).

Anoraga (2002:154) Seorang wirausahawan harus mampu membuat rencana usaha (Business Plan) Rencana usaha merupakan dokumen yang disiapkan secara seksama yang menerangkan mengenai pola dari usaha yang akan digeluti, sasaran dari pengusaha atau intrepreneur dan langkah-langkah yang akan di tempuh untuk mencapai sasaran serta keberhasilan dalam suatu usaha. Apapun pilihan usaha baru yang akan dilakukan, dalam menjamin keberhasilan usaha harus dilaksanakan persiapan secara matang yaitu dengan menyiapkan rencana usaha (Business Plan)

G. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan usaha 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha

Beberapa diantara perusahaan mampu bertahan dan bahkan berkembang tetapi sebagian besar mengalami kegagalan. Alasan perusahaan yang bermula dengan keberhasilan bukan karena pendirinya mempunyai modal besar pada saat memulai usaha, penyebab suksesnya suatu perusahaan karena dikelola oleh wirausahawan yang mengetahui apa yang harus dikerjakan.

(44)

Wirausahawan memerlukan kebebasan untuk memilih dan bertindak menurut persepsinya tentang tindakan yang akan membuahkan sukses.

Salah satu seminar Gerald Abraham salah seorang penasehat bisnis pada sebuah firma hukum, juga pemilik dan direktur sebuah konsultan keuangan di tahun 2006, berisi tentang menjadi sukses dengan memahami 9 aspek penting sebelum memulai usaha yaitu (1) Memahami konsep produk atau jasa secara baik, (2) Membuat visi dan misi bisnis, (3) Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses, (4) Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang

efektif akan menghindari usaha daripada risiko bisnis dan keuangan, (5) Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari usaha daripada risiko manajemen, (6) Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil, (7) Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting, (8) Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan (9) Pemasaran, pelayanan dan product brand http://dkoor.wordpress.com/2007/11/28/memahami-9-aspek-penting-sebelum-memulai-usaha/

Menurut Suryana (2003:44) keberhasilan usaha ditentukan oleh faktor-faktor berikut :

1. Kemampuan dan kemauan.

2. Memiliki tekad yang kuat dan kerja keras. 3. Ketepatan dan peluang.

(45)

meniru, (5) Membuat ekspektasi yang realistis, (6) Memiliki pemahaman pasar dan kompetisi dengan jelas, (7) Jalankan bisnis dengan disiplin, (8) Mencari rekan yang tepat, (9) Mengembangkan budaya sukses didalam organisasi, (10) Melakukan tinjauan bisnis dan market secara teratur, (11) Belajar, dan terus

belajar, (12) Siap untuk perubahan.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan usaha

Beberapa kesalahan yang bisa dengan pasti menggagalkan pendirian usaha baru, dipaparkan dalam sebuah konsultasi yang dipandu oleh Konsultan Bisnis Mario Teguh pada blog-nya. Menurut Mario dalam konsultasi tersebut, kesalahan pertama yang pasti bisa menggagalkan upaya pendirian usaha/ bisnis adalah memilih ide bisnis yang salah. Mario mengakui tidak ada ide bisnis yang salah. Namun yang kemudian menjadi sebuah kesalahan adalah ide bisnis tidak sesuai dengan pasar dan atau pribadi yang akan menjalankannya. Selain itu, bisa juga disebabkan karena pebisnis tidak cukup pengetahuan mengenai bisnis yang akan dimulai. Menurutnya sekitar 90% dari kegagalan bisnis kewirausahaan disebabkan oleh kelemahan kepemimpinan dan pengelolaan usaha, yang bermuara pada tidak cukupnya pengetahuan.

(46)

dan harapan sebagai realitas. Dan itu yang menjadikannya luput menaksir ukuran pasar yang akan dimasukinya, salah memperkirakan tingkat permintaan, dan mengaburkan definisi dari publik yang akan membeli darinya. Kesalahan berikut yang bisa menyebabkan kgagalan mendirikan usaha adalah tidak cukup menjual. Di mana dengan adanya kesibukan membangun keberadaan dan bentuk usahanya, seorang wirausahawan bisa terlupakan keharusan untuk menjual. Di contohkan, seperti seekor burung onta yang membenamkan kepalanya ke tanah, saat ketakutan, tidak sedikit wirausahawan menggantikan kewajiban untuk menjual dengan kesibukan-kesibukan yang sebetulnya bisa dilakukan oleh orang lain.

memulai bisnis sendiri.html. Tanggal 06 Oktober 2007.

Banyak kisah tentang wirausahawan yang cenderung menceritakan akan keberhasilan mereka dari pada alasan yang menyebabkan kegagalan. Pada kenyataannya wirausahawan yang menemui kegagalan jauh lebih banyak dari pada mereka yang berhasil.

Zimerrer (2002:23) mengemukakan beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha baru :

1. Ketidakpastian manajemen. Lemahnya kemampuan pengambilan keputusan dan kurangnya pengalaman manajemen merupakan masalah utama dari kegagalan usaha.

(47)

organisasi serta memotivasi mereka untuk meningkatkan tingkat kinerja mereka.

3. Lemahnya kendali keuangan. Dua kesalahan keuangan yang sering terjadi diperusahan kecil : kekurangan modal dan kelemahan dalam kebijakan kredit terhadap pelanggan.

4. Gagal mengembangkan perencanaan strategis. Membangun suatu perencanaan strategis memaksa seseorang wirausahawan untuk menilai secara realistis potensi bisnis yang diusulkan.

5. Pertumbuhan tak terkendali. Kadang-kadang wirausahawan mendorong pertumbuhan cepat usahanya hingga melewati kemampuannya dalam mengelola usaha tersebut.

6. Lokasi yang buruk. Pemilihan lokasi yang tepat untuk usahawan merupakan suatu seni dan ilmu.

7. Pengendalian persedian yang tidak baik. Pengendalian persediaan adalah salah satu tanggung jawab manajerial yang paling sering diabaikan sehingga dapat mengakibatkan kekurangan pelanggan.

(48)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Pasar USU

Pasar usu merupakan hasil kebijakan dari pihak rektorat USU dalam upaya pembenahan USU. Pada awalnya para pedagang yang sekarang berdagang di pasar USU adalah para pedagang yang melakukan aktivitas perdagangan di sembarang temapt di lingkungan USU.

Keberadaan para pedagang awalnya tidak menimbulkan masalah, tetapi dengan bertambahnya jumlah pedagang yang disebabkan karena bekas para pedagang kaki lima dari jalan Dr. Mansur yang digusur oleh PEMKO Medan lingkungan terlihat kumuh. Beberapa yang timbul antara lain masalah sampah dan semakin banyaknya tempat perjudian.

Melihat perkembangan masalah yang muncul tersebut, pihak rektorat USU mengambil kebijakan mengalokasikan para pedagang. Pada regestrasi awal ada 100 (seratus) pedagang yang tempatnya di alokasi resmi yaitu Fakultas Tehnik (FT), Fakultas Pertanian (FP), Fakultas Matematik dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Stadiom USU, dan di jalan Abdul Hakim. Para pedagang yang mendapat lokasi di jalan Abdul Hakim adalah pedagang yang semula berjualan di sepanjang trotoar di jalan Abdul Hakim Faklultas Sastra , (FS) Fakultas Pertanian (FP), dan Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), di tambah dengan para pedagang yang mendaftar kemudian.

(49)

pedagang menyebabkan pihak rektorat melakukan penertiban dengan cara mengatur ulang para pedagang, dan penertiban ini dilakukan oleh SATPAM USU dengan melakukan regestrasi ulang para perdagan.

Pada saat penertiban lokasi yang ada untuk para pedagang menjadi 3 (tiga) lokasi resmi yaitu Stadion USU, Fakultas Tehnik, dan yang paling populer adalah adalah pasar USU atau sering di sebut pajak USU (PAJUS). Setelah berjalan 6 (enam) bulan perpustakaan USU dan pascasarjana Ekonomi USU membuat rencana untuk membuat tempat ibadah (musholah) di tempat para pedagang berjualan. Dengan demikian lokasi pasar usu di pindahkan di lokasi yang terlatak diantara Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum dan Pascasarjana.

B. Sejarah Berdirinya Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri (KSBM) Pasar USU Medan.

(50)

Gambar 3.1: Lokasi Usaha KSBM Pajak USU No. 17 Sumber : Hasil Penelitian, 2009 ( diolah)

Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri didirikan pada tanggal 31 Maret 2006 di mesjid dakwa USU oleh mahasiswa USU yang terdiri dari 38 orang. Mereka inilah sebagai Pendiri Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri ( KSBM). Ketika itu, langsung di angkat pengurus dengan susunan sebagai berikut:

Ketua : Suyadi

Sekretaris : M.Nafis Qurtubi Bendahara : Rena Kinnara

Menurut peraturan yang ada untuk mendirikan sebuah koperasi yang ideal selain harus ada 20 orang anggota pendiri juga harus modal awal sebesar Rp. 15.00.000,-. Maka muncullah kesempatan diantara 38 mahasiswa pendiri tersebut untuk bersama menanggung modal itu. Dan disepakati modal awal adalah sebesar Rp.442.000 yang sistem pembayaran dapat dicicil maksimal 20 bulan.

(51)

persiapan legalitas dan lain-lain. Sehingga tanggal 1 Mei 2006 Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri mulai beroperasi untuk menghimpun dana. Dalam menjalankan operasinya pengurus membuka posko untuk melayani transaksi yaitu di FISIP USU.

Mulai Februari 2007 pengelola dipimpin oleh seorang manejer yang bernama Hadi Syaputra dengan beranggotakan sebanyak tujuh orang pengelola. Dengan melihat perubahan yang terjadi, pengurus segera mengurus Badan Hukum dengan Nomor Badan Hukum : 518.503/110/BH/KUK/2007 dengan tingkat I (provinsi) Sumatera utara. Dengan keluarnya Badan Hukum tersebut, maka KSBM di buka di Pasar USU No. 17 yang sekaligus dijadikan kios dagangan. Alasan pemilihan lokasi ini karena ingin memberikan pelayanan yang baik bagi nasabah potensial yaitu Mahasiswa, karena daerah ini berada dalam kampus USU, KSBM bukan saja untuk para mahasiswa tapi juga untuk masyakat umum. Sampai akhir Juli 2009 anggota KSBM berjumlah 151 orang dengan total asset Rp. 90.000.000.

C. Makna Logo Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri Pasar USU Medan

Adapun logo KSBM adalah empat kubah terangkai dengan sisi kubah berwarna merah, dasar lambang berwarna hijau yang didalamnya terdapat tulisan KSBM berwarna kuning dan kepanjangannya berwarna putih.

(52)

Logo ini bermakna :

1. Kubah terangkai : Umat islam bersatu

2. Warna kuning : Kesejahteraan anggota dan masyarakat umumnya. 3. Warna merah : Berani menghadapi tantangan

4. Warna hijau : Bernilai ibadah 5. Warna putih : Bersih dan amanah.

Logo tersebut menandakan bahwa organisasi ini bergerak dibidang dana dan usaha untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat umumnya.

D. Visi dan Misi Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri Pasar USU Medan Visi

Menjadi salah satu wadah perekonomian bagi anggota khususnya dan umat islam umumnya secara profesional dan amanah dengan semangat ukhuwah islamiyah berlandaskan syari’at islam.

Misi

1. Meningkatkan taraf hidup anggota KSBM pada khususnya dan umat islam pada umumnya, baik di bidang ekonomi, pendidikan dan keagamaan.

2. Menjalin rasa persaudaraan dan persahabatan antara anggota KSBM dengan semangat ukhuawah islamiyah.

(53)

E. Tujuan, Fungsi dan Peran Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri Pasar USU Medan

sebelum mendirikan sebuah usaha koperasi, para pendiri Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri (KSBM) pasar USU Medan telah menentukan tujuan, fungsi dan peranan yang ingin dari usaha koperasi tersebut. Adapun tujuan, fungsi dan peranan dari Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri (KSBM) pasar USU Medan adalah sebagai berikut:

1. Mengembangkan ideologi kehidupan perekonomian

2. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam rangka menggalang terlaksananya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila

3. Menjadi gerakan ekonomi rakyat serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional

4. Meningkatkan kesadaran anggota untuk menyiapkan pada koperasi secara teratur

5. Meningkatkan kualitas sumber daya insani anggota dan pengelola agar menjadi lebih amanah dan propfesional (fathonah) serta kosisten (istiqomah) dalam menerapkan perinsi-perisip ekonomi dan prinsip-perinsip koperasi

6. Menjadi mediator antara penyumbang dana dengan penguna dana sehingga tercapai optimalisasi pemanfaatan harta

7. Mengembangkan dan memperluas kesempatan kerja

(54)

F. Prinsip Dasar Kopertasi Syari’ah Berkah Mandiri Pasar USU Medan 1. Keanggotaan koperasi bersifat terbuka dan suka rela

2. Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi

3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) diatur atas dasar jasa anggota kepada koperasi

4. Operasional koperasi harus berbasis syari’ah

5. Bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat 6. Pengelola usaha terbuka

7. Swadaya, Swakerta, Swasembada.

G. Struktur Organisasi Koperasi Syari’ah Berkah Mandri Pasar USU Medan

Gambar 3.3 : Stuktur Organisasi Koperasi Syari’ah Berkah Mandri Pasar USU Medan Sumber : Hasil Penelitian (Oktober 2009) diolah

RAT RAPAT ANGGOTA

TAHUNAN

Badan Pengawasan Syari’ah Junaidi Parapat, SE

Badan Pengawasan Ketua : Achamad Syaputra, ST

Sekretaris :Rajab Polpoke Anggota : Triana Lili, SS Pengurus

Ketua : Suyadi Sekretaris : Desel Vianti Bendahara : Liza Rizkiani, Amd

Landing Manager Yelmis Fitri Levi

Akmila Wina ivana

Administrasi dan Keuangan Dina Fitri Juninghtifa, S km

(55)

H. Produk-produk Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri (KSBM) Pasar USU Medan

Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri (KSBM) pasar USU Medan memiliki dua jenis produk yaitu Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana.

1. Penghimpunan Dana

Penghimpunan dana adalah usaha Koiperasi Syari’ah Berkah Mandiri (KSBM) Pasar USU Medan untuk menghimpun dana dari berbagai sumber, baik anggota maupun dari pihak lain. Adapun produk penghimpunan dana terdiri dari Tabungan Mudharabah, Investasi SPP Mahasiswa dan Pelajar, Investasi Walimah/ Nikah, Investasi Haji, dan Investasi Berjangka Mudharabah.

a. Tabungan Mudharabah

1) Setoran awal minimal Rp.50.000, selanjutnya minimal Rp.5.000,- 2) Nisbah bagi hasil 25% untuk mitra

b. Investasi SPP Mahasiswa dan Pelajar 1) Storan awal minimal Rp.100.000,- 2) Nisbah bagi hasil 30% untuk mitra c. Investasi walimah/ Nikah

1) Setoran awal minimal Rp.100.000,- 2) Nisbah bagi hasil 30% untuk mitra d. Investasi Haji

(56)

1) Setoran awal minimal Rp.500.000,- 2) Nisbah untuk mitra:

a. Berjangka 6 bulan : 35% b. Berjangka 9 bulan : 40% c. Berjangka 12 bulan : 45% 2. Penyaluran Dana

Dana yang telah terhimpun akan dikelola keberbagai jenis usaha untuk mendapatkan laba/ keuntungan. Jenis usaha tersebut antara lain:

a. Pembiayaan/ Simpan pinjam Syari’ah 1. Pembiayaan Nudharabah (bagi hasil)

Adalah akad kerja sama usaha antara dua belah pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak.

2. Pembiayaan Musyarakah

Adalah akad kerja sama antara kedua belah pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (amal / evpertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.

3. Murabahah (sewa)

(57)

4. Qardh (pinjam)

Adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan.

5. Qardhul Hasan (dana kebajikan yang berasal dari zakat, infak, sadaqah (ZIS)

6. Ijarah (sewa)

Adalah akad peminda hak guna atas barang dan jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa duikuti dengan pemindahan kepemilkan atas barang itu sendiri.

b. Usaha Perdagangan

Didirikan sejak tanggal 17 Februari 2008. Lokasi usaha di pajak USU no 17 kampus USU. Jenis barang yang dijual yaitu: Pulsa (distributor), kartu perdana, buku-buku, Accesoriec, Parfum non alkohol, dll.

c. Privat Less

Didirikan pada tanggal 22 November 2008, alamat Usaha ini di jalan Setia Budi No 175-C Lt 2.

d. Cattering Service

(58)

e. Rental Mobil.

(59)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Uji validitas terhadap 30 responden dengan 32 pertanyaan yang menyangkut Variabel Visi (X1), Perencanaan (X2), Peluang (X3), Berani

Mengambil Resiko (X4) dan Keberhasilan Usaha Pada Koperasi Syari’ah

Berkah Mandiri Pasar USU Medan (Y) diberikan kepada 30 responden diluar sampel penelitian. Nilai rta bel dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan

tingkat signifikasi sebesar 5%, angka yang diperoleh = 0,361 yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.1.

(60)

No. Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

Sumber: Hasil Penelitian (Oktober, 2009) diolah

Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa ada pertanyaan yang dinyatakan tidak valid yaitu pertanyaan 4, 7, 8, 16, 20, dan 23 karena r hitung > r tabel. Oleh

karena itu pertanyaan tersebut digugurkan dan kemudian dilakukan pengujian ulang dengan jumlah pertanyaan menjadi 26 pertanyaan. Hasil pengujian yang dilakukan pada 26 pertanyaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2.

(61)

18 P18 .657 0,361 Valid

19 P19 .462 0,361 Valid

20 P20 .373 0,361 Valid

21 P21 .425 0,361 Valid

22 P22 .377 0,361 Valid

23 P24 .553 0,361 Valid

24 P25 .477 0,361 Valid

25 P26 .440 0,361 Valid

26 P27 .548 0,361 Valid

Sumber: Hasil Penelitian (Oktober, 2009) diolah Keterangan:

a. Hasil perolehan r tabel untuk nilai df=30, dapat dilihat pada tabel-r dengan signikansi 5% adalah 0.361.

b. Nilai tersebut dinilai apabila:

r hitung (hasil perhitungan SPSS) > r tabel = valid

r hitung (hasil perhitungan SPSS) < r tabel = tidak valid

Pada Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa seluruh butir pertanyaan adalah valid karena r hitung > rtabel. Dengan demikian, kuesioner dapat

dilanjutkan pada tahap reliabilitas. 2. Uji Reliabilitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan aplikasi software SPSS 14.00 dengan keriteria sebagai berikut:

a. Jika r alpha positif atau lebih besar dari rtabel maka dinyatakan reliabel.

b. Jika r alpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka dinyatakan tidak

(62)

Tabel 4.3 Uji Reliabilitas

r alpha Jumlah Pertanyaan

0,904 26

Sumber: Hasil Penelitian (Oktober, 2009) diolah

Pada Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai r alpha lebih besar dari rtabel (0,904 > 0,361) maka kuesiner yang terdiri dari 26 pertanyaan tersebut

dinyatakan reliabel. Kriteria lain menyatakan bahwa suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai cronbach’s alpha > 0,80 berdasarkan hasil SPSS pada tabel 4.3 maka 26 pertanyaan tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.

B. Analisis Data

1. Karakteristik Deskriptif Responden

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota dan pengurus harian Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri Pasar USU Medan yang berjumlah 148 orang dengan sampel sebanyak 60 responden.

Penulis sebelum mengetahui hasil dari analisis statistik deskriptif, terlebih dahulu pembagian karakteristik responden sebagai berikut:

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berikut ini adalah tabulasi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin:

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase

Laki-Laki 35 58,33 %

Perempuan 25 41,67 %

(63)

Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden laki-laki sebanyak 35 orang atau 58,33% dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 25 orang atau 41,67%. Hal ini menunjukkan bahwa responden berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dalam penelitian ini yaitu sebesar 58,33%.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Berikut ini adalah tabulasi karakteristik responden berdasarkan umur:

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur Frekuensi Persentase

18-20 14 23,33%

21-23 16 26,67%

>23 30 50,0%

Total 60 100%

Sumber: Hasil Penelitian (Oktober, 2009) diolah

Berdasarkan Tabel 4.5 Dapat dilihat bahwa dari 60 responden jika dilihat dari umurnya, maka responden yang berusia 18-20 tahun adalah sebanyak 23,33%, berumur 21-23 tahun sebanyak 26,67%, dan berusia diatas 23 tahun sebanyak 50%. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa responden yang berumur diatas 23 tahun adalah responden yang paling banyak dalam penelitian ini yaitu sebesar 50%.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

(64)

Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Frekuensi Persentase

Diploma 25 41,67%

Sarjana 35 58,33%

Total 60 100%

Sumber: Hasil Penelitian (Oktober, 2009) diolah

Berdasarkan Tabel 4.5 Dapat dilihat bahwa dari 60 responden jika dilihat dari pendidikannya, maka responden yang berpendidikan diploma adalah sebanyak 41,67% dan yang berpendidikan sarjana sebanyak 58,33%. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa responden yang berpendidikan sarjana adalah responden yang paling banyak dalam penelitian ini yaitu sebesar 58,33%.

2. Analisis Deskriptif Variabel

Kuesioner yang disebarkan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Skala Guttman dengan tanggapan responden sebagai berikut:

Ya : diberi skor 2 Tidak : diberi skor 1

a.

Visi sebagai variabel X1

Tabel 4.7

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Visi Butir

Pertanyaan

Frekuensi Pendapat Responden (%) Total (%) Skor : 2

Sumber: Hasil Penelitian (Oktober, 2009) diolah

(65)

a. Pada pertanyaan pertama (Apakah visi penting buat Anda untuk mencapai keberhasilan usaha) sebanyak 53 orang atau 88,3% yang menjawab ya dengan alasan karena visi merupakan gambaran tentang apa yang akan kita lakukkan untuk masa yang akan datang. Dan sebanyak 7 orang atau 11,7% menjawab tidak dengan alasan bahwa untuk mencapai suatu keberhasilan yang di utamakan adalah kemauan dan tekad yang kuat.

b. Pada pertanyaan kedua (Apakah Anda telah mempersiapkan visi untuk meraih tujuan – tujuan atas pendirian usaha Anda) sebanyak 53 orang atau 88,3% yang menjawab ya dengan alasan sebelum memulai suatu usaha harus mempersiapkan visi terlebih dahulu. Dan sebanyak 7 orang atau 11,7% menjawab tidak dengan alasan bahwa mepersiapkan modal awal lebih penting dari pada mempersiapkan visi.

c. Pada pertanyaan ketiga (Apakah misi penting buat Anda untuk mencapai keberhasilan usaha) sebanyak 53 orang atau 88,3% yang menjawab ya dengan alasan bahwa visi dan misi tidak bisa dipisahkan. Dan sebanyak 7 orang atau 11,7% menjawab tidak dengan alasan bahwa tidak semua usaha mempunyai misi .

Gambar

Tabel 1.1 Data Produk Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri
Tabel 1.2  Pendapatan Bersih Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber : Dalimunthe (2002) diolah
Tabel 1.3 Operasional Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini yaitu; (1) menghasilkan komik yang memiliki karakteristik berbasis desain grafis, dan berisi materi Besaran dan Satuan SMP kelas VII SMP, dan

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

2. Kongres Pemuda Kedua adalah kongres pergerakan pemuda Indonesia yang melahirkan keputusan yang memuat ikrar untuk mewujudkan cita-cita berdirinya negara Indonesia, yang

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) upaya layanan bimbingan konseling Islam yang dilakukan guru konselor untuk menyadarkan perilaku merokok pada siswa di SMP Negeri 5

Oleh karena itu bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan vokasi tidak perlu minder dan kemudian mengubah menjadi pendidikan akademik, karena akan

Selain dari beberapa karya di atas, Fazlur Rahman pernah menulis artikel yang berjudul “Iqbal in Modern Muslim Thoght” Rahman mencoba melakukan survei terhadap