• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kemampuan dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variavel Moderasi di Universitas Komputer Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kemampuan dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variavel Moderasi di Universitas Komputer Indonesia"

Copied!
153
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPUTER INDONESIA

Influence the ability and Comitment of Organization to Employrr Performance and Job Stisfaction as a Moderating Variable the university computer Indonesia

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Program Studi Manajemen

Oleh :

Regieansyah Artha Wijaya 21210043

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

ix

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN KEASILAN ... ii

MOTTO ... iii

ABSTRACT ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi ... 6

1.2.1. Identifikasi Masalah ... 6

1.2.2. Rumusan Masalah ... 7

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

(3)

x

1.4.1. Kegunaan Praktis ... 8

1.4.2. Kegunaan Akademis ... 8

1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 9

1.5.1. Lokasi Penelitian ... 9

1.5.2. Waktu Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka ... 10

2.1.1. Kemampuaan ... 10

2.1.1.1. Pengertian Kemampuaan ... 10

2.1.2. Komitmen Organisasi ... 12

2.1.2.1. Pengertian Komitmen Organisasi ... 12

2.1.2.2. Macam-macam Komitmen Organisasi ... 14

2.1.2.3. Proses Terjadinya Komitmen Organisasi ... 16

2.1.2.4. Faktor-Faktor Yang Mempengarui Komitmen Organisasi ... 17

2.1.3. Kepuasan Kerja ... 18

(4)

xi

2.1.3.3. Dampak Ketidakpuasan Kerja ... 23

2.1.4. Kinerja Karyawan ... 24

2.1.4.1. Pengertian Kinerja Karyawan ... 24

2.1.4.1. Penilaian Kinerja Karyawan ... 25

2.2. Konsep Berpikir Terdahulu ... 25

2.3. Kerangka Pemikiran ... 29

2.3.1. Kemampuan Terhadap Kepuasan Kerja ... 31

2.3.2. Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja ... 32

2.3.3. Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan ... 32

2.4. Hipotesis ... ... ... 34

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 35

3.2. Metode Penelitian ... 36

3.2.1. Desain Penelitian ... 37

3.2.2. Operasionalisasi Variabel ... 40

3.2.3. Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 44

3.2.3.1. Sumber Data ... 44

3.2.3.2. Teknik Penentuan Data ... 45

(5)

xii

3.2.4.2. Pengujian Reliabilitas ... 56

3.2.4.3. Uji MSI ... 57

3.2.5. Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 58

3.2.5.1. Rancangan Analisis ... 58

3.2.5.2. Pengujian Hipotesis ... 66

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil dan Pembahasan ... 72

4.1.1 Gambaran Umum Organisasi ... 73

4.1.2. Sejarah Organisasi ... 73

4.1.3. Visi, Misi dan Tujuan ... 75

4.1.4. Struktur Organisasi ... 76

4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 77

4.2.1. Uji Validitas ... 77

4.2.2. Uji Reliabilita ... 79

4.3. Analisis Deskriptif Data Responden... 80

4.3.1. Jenis Kelamin Responden ... 81

(6)

xiii

4.3.4. Masa Kerja Responden ... 84

4.3.5. Pendidikan Responden ... 85

4.4. Analisis Deskriptif data Renelitian ... 86

4.4.1. Variabel Kemampuan (X1) ... 87

4.4.2. Variabel Komitmen Organisasi (X2) ... 95

4.4.3. Variabel Kepuasan Kerja (Y) ... 103

4.4.4. Variabel Kinerja Karyawan (Z) ... 112

4.5. Pengaruh XI dan X2 dimoderasi variable Y terhadap Z ... 120

4.5.1. Uji Asumsi Klasik ... 120

4.5.1.1. Uji Normalitas ... 120

4.5.1.2. Uji Heteroskedastisitas ... 121

4.5.1.3. Uji Multikolinieritas ... 122

4.5.2. Persamaan Regresi Linier Berganda... 123

4.5.2.1. Pengujian Hipotesis Simultan (Uji F) ... 125

4.5.2.2. Pengujian Hipotesis Parsial (Uji t) ... 127

(7)

xiv

5.2. Saran ... 137

DAFTAR PUSTAKA

(8)

Diana Sulianti.2009. Pengaruh Komitmen Organisasionan dan Kepuasan Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan PT.Perkebunan Nusantara III Sumatera Utara.

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 11, Nomor 1, Maret

2009: 31 -37.

Dr. Jadongan Sijabat, 2011. Pengaruh Kepuasan Kerja Kepemimpinan Terhadap

Komitmen Organisasi dan keinginan untuk pindah. Jurnal Ilmu

Manajemen Volume 19 Nomor 3.

Erlia setiyoningsih. 2011. Pengaruh Motivasi,Kemampuan dan kinerja Karyawan

Terhadap Kepuasan Kerja dengan Kompensasi Sebagai Variabel

Moderataor. Tesis Universitas Brawujaya, Malang.

H.Teman Koesmono.2005. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi dan

Kepuasan Kerja serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri

Pengelolaan Kayu Skala Menegah Di Jwa Timur. Jurnal Manajemen dan

Kewirausahaan, Volume 7, Nomor 2, September 2005: 171 -188.

Ida Ayu Bramasari & Agus Suprayetno.2008. Pengaruh Motivasi

Kerja,Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perhusahaan. Jurnal Manajemen

dan Kewirausahaan, Volume 10, Nomor 2, September 2008: 124 -135

Ina Ianaturrohhmah. 2010. Analisis Kemampuan dan Motivasi serta Kepuasan

Kerja Terhdap Kinerja Pegawai Nigeri Sipil. Tesis Universitas Terbuka,

(9)

Energi Kota Padang. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3,

Nomor 1, Januari 2012.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia

(Edisi Satu). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Moh. Irsan Frimansah dan Raeny Dwi Santy. Pengaruh Iklim Organisasi Dan

Karakteristik Pekerjaan Terha-Dap Kepuasan Kerja Pegawai Di

Lingkungan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sukabumi. Majalah Ilmiah

UNIKOM Vol.6, No. 2.

Moh. Nazir. 2013. Metode Penelitian. Bogor. Ghalia Indonesia.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Temaluru, J. 2001. Hubungan antara Komitmen Karyawan dan Faktor-faktor

Demografis dengan Kepuasan Kerja Karyawan, Pengembangan Kualitas

Sumber Daya Manusia dan Prespektif. Jakarta: PIO.

Umi Narimawati. 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia Aplikasi &

Contoh Perhitungannya.. Jakarta : Agung Media

Wahyuningrum. 2008. Hubungan Kemampuan,Kepuasan,dan Disiplin Kerja

dengan Kinerja Pegawai DiKecamatan Tanggungharjo Kabupaten

(10)

vi

KATA PENGANTAR

ِنمْحَرلا ِه ِمْسِب ِمْيِحَرلا

Assalamualaikum wr.wb

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan anugrah-Nya

yang telah diberikan kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan usulan penelitian ini tepat pada waktunya yang berjudul

“PENGARUH KEMAMPUAN DAN KOMITMEN ORGANISASI

TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERASI DI UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA.”

Adapun tujuan penyusunan usulan penelitian ini adalah sebagai salah satu

syarat dalam menempuh jenjang S1 pada Program Studi Manajemen, Universitas

Komputer Indonesia Bandung. Karya ilmiah ini merupakan bagian dari proses

pembelajaran yang masih memiliki keterbatasan dalam memaknai fenomena yang

terjadi di dalam organisasi.

Secara jujur penulis mengakui adanya keterbatasan dan kemampuan penulis

dalam proses penyelesaian skripsi ini, namun atas dukungan dan arahan dari

berbagai pihak yang dengan tulus dan ikhlas memberikan sumbangan pemikiran,

terutama kepada Prof.Dr.Hj. Umi Narimawati, Dra., SE.,M.Si., selaku dosen

pembimbing sekaligus wali dosen yang dengan integritas akademik, kesabaran,

(11)

vii

bimbingan di sela-sela tingkat kesibukan yang luar biasa, ketegasan dan wawasan

yang luas menjadi motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Selain itu dengan penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan

fasilitas dan bantuan, baik moril maupun materil serta dorongan petunjuk maupun

bimbingan. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan

hormat setinggi-tinggi nya terutama ditujukan kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia yang telah memberikan fasilitas kepada penulis.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Lita Wulantika, SE., M.Si selaku penguji I Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

5. Isniar Budiarti, SE., M.Si selaku penguji II Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

6. Trustorini Handayani, SE., M.Si, selaku Ketua Sidang Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia baik dosen tetap maupun dosen luar biasa

yang telah memberikan ilmu dan perhatiannya kepada penulis.

8. Sekretariat Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi yang banyak

(12)

viii

9. Agus Riyanto, S.T., M.T, selaku Bagian Administrasi Umum yang telah

membantu penulis memberi data dalam penyusunan skripsi ini.

10.Ayahanda dan Mamah tercinta, yang telah memberikan kasih sayangnya

dengan tulus dari penulis kecil dan sampai dengan sekarang ini, yang

selalu dengan ikhlas mendoakan dan memberi perhatian yang berlimpah,

juga dorongan moril dan material, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.

11.Teman – teman MN-1 ’2010, MN sumber daya manusia ‘2010

terimakasih atas kerjasama dan kebersamaannya selama ini.

12.Seluruh pihak yang telah banyak membatu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis mengharapkan penyusunan skripsi ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak dan semoga ALLAH SWT membalas semua pihak yang telah

berjasa kepada penulis selama penulis menempuh pendidikan dengan pahala yang

berlipat ganda.Jazakumullohu Khoirul Katsiro. Amin

Wassalamualaikum wr.wb

Bandung, Agustus 2014

Penulis

REGIEANSYAH ARTHA WIJAYA 21210043

(13)

1 1.1 Latar Belakang

Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia dan sumber

daya manusia salah satu sumber daya yang ada dalam suatu perusahaan organisasi.

Hal ini karena manusialah yang mengelola sumber daya lainnya yang ada dalam

perusahan, sehingga menjadi bermanfaat dan tanpa adanya sumber daya manusia

maka sumber daya lainnya menjadi sangat penting. Hal yang penting diperhatikan

dalam pemeliharaan hubungan tersebut antara lain adalah kemampuan,komitemen

organisasi,kepuasan kerja dan kinerja karyawan.

Kemampuan dalam mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan sangatlah penting

untuk seorang individual. kemampuan adalah kapasitas seseorang individu untuk

mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Selanjutnya totalitas kemampuan

dari seseorang individu pada hakekatnya tersusun dari dua perangkat faktor, yakni

kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. Kemampuan intelektual adalah

kemampuan untuk menjalankan kegiatan mental. Kemampuan fisik adalah

kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina,

kecekatan, kekuatan dan bakat-bakat sejenis.

Komitmen organisasi adalah individu yang memiliki kemampuan untuk

menerima indentitas organisasin dalam dirinya.Dengan menerima visi , misi dan

tujuan organisasi yang dimana individu tersembut berada.Komitmen organisasi juga

(14)

berada.Untuk mendukung organisasi tersebut meraih visi, misi dan tujuan-tujuan

organisasi.

Komitmen organisasi bila dikelola dengan baik dapat memicu keuntungan bagi

karyawan-karyawannya seperti bertambahnya kinerja karyawan.Untuk mencapai hal

tersebut dibutuhkan hal-hal yang mempengarui komitmen organisasi seperti

kemampuan dan kepuasan kerja.Oleh karena itu komitmen organisasi salah satu

variable penting untuk meningkatkan kinerja karyawan.

Kepuasan kerja adalah suatu perasaan emosional yang menyenangkan atau tidak

menyenangkan dimana seorang karyawan memandang pekerjaannya.Karena

kepuasan kerja adalah mencerminkan perasaan seseorang terhadap

pekerjaannya.Apabila seseorang tidak puas dengan pekerjaannya bisa berdampak

keluarnya seseorang dari organisasi atau perusahaannya saat itu.

Kinerja merupakan suatu hasil yang diperoleh seseorang yang telah selesai

melakukan perkerjaanya dan hasil perkerjaannya secara kualitas dan kuantitas dalam

menjalankan perkerjaannya dengan penuh tanggung jawab.Kinerja merupakan

prestasi karyawan yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam

perusahaan tersebut.Hasil prestasi tersebut bias positif atau negative tergantung pada

(15)

Tabel 1.1

Absensi Karyawan Di Universitas Komputer Indonesia Periode Tahun 2010 Sampai 2013

TAHUN ALPA TELAT IZIN SAKIT

2010 281 3777 612 413

2011 213 2260 442 609

2012 187 2445 511 914

2013 108 1623 408 689

TOTAL 589 10105 1973 2625

Tabel 1.1 menjelaskan angka ketidakhadiran / alpa karyawan Universitas

Komputer Indonesia dari tahun 2010 sampai 2013 mencapai angka 589

alpa.Menujukkan rendahnya komitemen organisasi yang diterapkan oleh

karyawan-karyawan di Universita Komputer Indonesia.Sedangkan angka ke terlambatan masuk

kerja karyawan di Universitan Komputer Indonesia tahun 2010 sampai 2013

mencapai angka 10105 keterlambatan.Hal ini akan berdampak kepada kinerja

karyawan di Universitas Komputer Indonesian.Karena Hasil pekerjaan mereka akan

menurun secara kualitas maupun kuantitas dalam pekerjaan.Apabila kinerja mereka

menurut secara kulitas ataupun kuantitas kepuasan kerja merekapun menurun

dikarenakan psikologis mereka seperti ketentraman dalam kerja dan sikap terhadap

(16)

Selain dilihat dari ketidakhadiran/alpa dan keterlambatan,juga bisa dilihat dari

table 1.2 yang menunjukkan trun over karyawan yang meningkat.

Tabel 1.2

Data Turn Over Karyawan Di Universitas Komputer Indonesia Periode Tahun 2010 Sampai 2013

TAHUN NAMA BAGIAN RESIGN

2010 Rini Supriatin, A.P Staf Bagian Perlengkapan 21 November 2009 2010 Nia Arkandina, S.E Staf Sekretariat Teknik Informatika 17 September 2007 2010 Melinda Lestari Safitri, A.Md Staf Sekretariat Teknik Industri 30 September 2010 2011 Yuli Pudji Astuti, S.E Staf Perpustakaan 27 September 2010 2011 Idik Nursidik, A.Md Staf Unikom Centre 1 Maret 2011 2011 Santy Yuliyanti, A.Md Staf Sekretariat Desain Interior 2 Juli 2011 2012 Fuji Hastuti, S.Kom Staf Laboratorium Komputer 7 Januari 2012

2012 Lisa Tri Utami, S.S Humas 29 Februari 2012

2012 Jeri Adiyanto, A.Md Staf Laboratorium Komputer 24 Januari 2012 2012 Sofyan Permana Putra, S.I.Kom Staf Sekretariat Pasca Sarjana 31 Mei 2012 2012 Sofiyah, A.Md. Kom Staf Sekretariat Sastra Inggris Fakultas Sastra 21 Juni 2012 2012 Mayasari Rochmana, A.Md Staf Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan 11 September 2012 2012 Erwin Heryanto, S.E Staf Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan 20 Oktober 2012

2012 Foni Nur'aeny, A.Md Staf Sekretariat Teknik Arsitektur 28 November 2012

2013 Achmad Galih Anggota Satuan Pengamanan 20 Februari 2013

2013 Hendar Rubedo. S.E Staf Sekretariat Teknik Informatika 30 Maret 2013

2013 Heri Hermawan Kepala Bagian Umum UNIKOM Bandung 27 Maret 2013

2013 Rina Komala Dewi, A.Md Staf Front Office 1 September 2003

2013 Sutiawan Anggota Satuan Pengamanan 31 Mei 2013

Tabel 1.2 adalah menunjukam adanya turn over karyawan di Universitas

Indonesian dari tahun 2010 sampai 2013.Disetiap tahunnya dipastikan dari periode

2010 sampai 2013 ada karyawan yang keluar atau mengundurkan diri dari

pekerjaannya di Universitas Komputer Indonesia.Jumlah karyawan yang keluar atau

mengundurkan di dari Universitas Komputer Indonesia tahun periode 2010 sampai

2013 berjumlah 19 karyawan.

Agus Riyanto,ST,MT staf dibagian BAAK mengatakan” standar kinerja karyawan di Universita Komputer Indonesia dilihat dari jumlah Absensi karyawan

(17)

Promosi karyawan di Universitas Komputer Indonesia jarang dilakukan atau

dilaksanakan disetiap tahunnya. Hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan

di Universitas Komputer Indonesia.Karena Kurangnya Promosi Karyawan yang

dilakukan oleh Universitas Komputer Indonesia.

Dilihat dari table 1.1 tingginya angka alpa/ketidakhadiran dan keterlambatan

Karyawan di Universitas Komputer Indonesia.Dispiln kerja yang kurang baik yang

akan bertambapak kepada kinerja karyawan yang menurun.

Berdasarkan berdasarkan fenomena-fenomena di atas, Peneliti tertarik untuk

(18)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi dalam masalah ini adalah :

1. Kemampuan karyawan belum mencapai standar yang ditentukan oleh

Universitas Komputer Indonesia

2. Komitmen organisasi yang rendah ditandai dengan turn over yang cukup

tinggi

3. Kinerja Karyawan belum sesuai dengan standari di Universitas Komputer

Indonesia

4. Kepuasan kerja negatif atau ketidakpuasan kerja karyawan di Universitas

Komputer Indonesia

5. Kemampuan terhadap kepuasaan kerja belum bisa memenuhi pekerjaan

yang harus diselesaikan dengan tepat waktu

6. Komitmen Organisasi terhadap kepuasan kerja,komitmen yang rendah

berdampak kepada loyalty karyawan yang berkurang dan berdampak

kepada karyawan yang ingin mencoba-coba mencari pekerjaan diluar

7. Kepuasan kerja tehadap kinerja karyawan di Universitas Komputer

Indonesia belum bisa mencapai stndarisasi di Universitas Komputer

(19)

1.2.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kemampuan karyawan di Universitas Komputer Indonesian

2. Bagaimana komitmen organisasi di Universitas Komputer Indonesia

3. Bagaimana kepuasaan kerja di Universitas Komputer Indonesia

4. Bagaimana kinerja karyawan di Universitas Komputer Indonesia

5. Apakah kemampuan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja di

Universitas Komputer Indonesia

6. Apakan komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja

di Universitas Komputer Indonesia

7. Apakah kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di

Universitas Komputer Indonesia

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan meneliti Pengaruh

Kemampuan dan Komitemen Organisasi Terhadap Kinerja dengan Kepuasan Kerja

sebagai Variabel Moderasi di Universitas Komputer Indonesia.

1.3.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kemampuan di Universitas Komputer Indonesia

2. Untuk mengetahui Komitmen Organisasi di Universitas Komputer Indonesia

(20)

4. Untuk mengetahui kinerja karyawan di Universita Komputer Indonesia

5. Untuk mengetahui pengaruh kemampuan terhadap kepuasan kerja di

Universitas Komputer Indonesia

6. Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja di

Universitas Komputer Indonesia

7. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan di

Universitas computer Indonesia

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Praktis

Kegunaan penelitian ini untuk informasi tentang meningkatkan kemampuan,

komitemen organisasi,kepuasan kerja dan kinerja karyawan di Universitas Komputer

Indonesia.Untuk bahan evaluasi tentang kemampuan, komitmen organisasi, kepuasan

kerja dan kinerja karyawan di Universitas Komputer Indonesia agar lebih baik dari

tahun sebelum-sebelumnya.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Sebagai pengembangan ilmu dalam bidang manajemen sumber daya manusian

khusunya mengenai variabel kemampuan, komitmen organisasi, kepuasan kerja,dan

kinerja karyawan.Agar bisa melihat lebih luas pandangan tentang kemampuan,

(21)

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

1.5.1 Lokasi Penelitian

Bertempat di Universitas Komputer Indonesia Jalan Dipati Ukur no.112 Bandung

1.5.2 Waktu Penelitian

1 Pengajuan Proposal UP

2 Permohonan Ijin Melaksanakan Skripsi

3 Bimbingan Usulan Penelitian

4 Seminar Usulan Penelitian

5 Revisi Usulan Penelitian II Pelaksanaan Skripsi

1 Bimbingan Setelah UP

2 Pendaftaran Sidang Skripsi

(22)

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA , KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

Teori sangat penting peranannya dalam menjebatani kegiatan

penelitian.Landasan teori ini berfungsi untuk memahami masalah secara baik,

membantu mendeskripsikan masalah secara lebih mendalam, mengetahui keterkaitan

antara masalah yang dikaji dengan masalah lain yang mempunyai hubungan (Umi

Narimawati,2010:24)

2.1.1. Kemampuan

2.1.1.1. Pengertian Kemampuan

Kemampuan menunjukkan potensi orang untuk melaksanakan suatu tugas atau

pekerjaan. Disebut potensi berarti kemampuan masih merupakan daya kekuatan yang

ada dalam diri seseorang,yakni untuk menunjukkan apa yang dapat dikerjakan, bukan

apa yang telah dikerjakan.Sejauh mana seorang karyawan dapat mencapai hasil yang

memuaskan dalam bekerja tergantung kepada kemampuannya.

Menurut Gibson (2001) kemampuan menunjukkan potensi orang untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan. Kemampuan berhubungan erat dengan kemampuan fisik dan mental yang dimiliki orang untuk melakukan pekerjaan. Sependapat dengan Gibson, Robbins (2006;54) mengartikan kemampuan sebagai kapasitas individu untuk melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu.

(23)

bakat yang melekatpada seseorang untuk melakukan suatu kegiatan secara phisik atau mental yang iaperoleh sejak lahir, belajar, dan dari pengalaman.

Menurut Soelaiman (2007:112) kemampuan adalah sifat yang dibawa lahir atau dipelajari yang memungkinkan seseorang yang dapat menyelesaikanpekerjaannya, baik secara mental ataupun fisik. Karyawan dalam suatu organisasi,meskipun dimotivasi dengan baik, tetapi tdak semua memiliki kemampuan untuk bekerja dengan baik. Kemampuan dan keterampilan memainkan peranan utamadalam perilaku dan kinerja individu. Keterampilan adalah kecakapan yangberhubungan dengan tugas yang di miliki dan dipergunakan oleh seseorang padawaktu yang tepat.

Menurut Stephen P. Robins (2008:52) Kemampuan (ability) adalah kapasitas individu untuk melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu.Seluruh kemampuan seorang individu pada hakekatnya tersusun dari duaperangkat factor yaitu kemampuan intelektual,kemampuan phisik dan kemampuan kerja.

Menurut Mc Shane dan Glinow dalam Buyung (2007:37)ability the natural aptitudes and learned capabilities required to successfullycomplete a task (kemampuan adalah kecerdasan-kecerdasan alami dan kapabilitasdipelajari yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas). Kecerdasan adalahbakat alami yang membantu para karyawan mempelajari tugas-tugas tertentu lebihcepat dan mengerjakannya lebih baik.

Menurut Robbin (2000: 67), kemampuan merupakan bawaan kesanggupan sejak lahir atau merupakan hasil dari latihan yang digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan.Kemampuan tersebut meliputi kemampuan fisik dan kemampuan intelektual.Kemampuan fisik berkaitan dengan stamina dan karakteristik tubuh, sedangkan kemampuan intelektual berkaitan dengan aktivitas mental.

(24)

2.1.2. Komitmen Organisasi

2.1.2.1. Pengertian Komitmen Organisasi

Pegawai merupakan sumber daya penting dalam keberhasilan suatu organisasi

karena kegagalan seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya dan tanggung

jawabnya, akan mempengaruhi proses pencapaian tujuan yang telah ditetapkan

organisasi. Sebagai salah satu komponen yang penting, pegawai harus memiliki

komitmen yang kuat terhadap tugasnya karena pegawai harus memiliki kepedulian

dan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas-tugas yang diberikan. Hal ini

didasari atas pemikiran bahwa keberhasilan pegawai untuk mencapai tujuannya

menggambarkan keberhasilan organisasi secara keseluruhan. Komitmen organisasi

merupakan tingkat sampai sejauh mana seorang karyawan memihak pada siatu

organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat untuk mempertahankan

keanggotaannya dalam organisasi tersebut.(Arfan dan Ishak,dkk,2005 dalam Ferry

Christian,2009:39)

Komitmen organisasi menurut Gibson, et. al, (1997) adalah identifikasirasa dan

keterlibatan loyalitas yang diungkapkan oleh pekerja terhadaporganisasinya atau unit

organisasi. Komitmen organisasional ditunjukan dalamsikap penerimaan, keyakinan

yang kuat terhadap nilai-nilai dan tujuan sebuahorganisasi, begitu juga adanya

dorongan yang kuat untuk mempertahankankeanggotaan dalam organisasi demi

tercapainya tujuan organisasi. Mowday, et. al,1982 mendifinisikan dirinya pada

organisasi serta keterlibatannya di dalam suatuorganisasi. Definisi tersebut

(25)

yang pasif, tetapi melibatkan hubungan aktif dan keinginan karyawan untuk

memberikan kontribusi yang berarti pada organisasinya.

Menurut Richard M. Steers (2009) Komitmen organisasi sebagai rasa indetifikasi (kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi,keterlibatan (kesedian untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi) dan loyalitas (keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi yang bersangkutan yang dinyatakan oleh pegawai terhadap organisasinya.( Richard M. Steers 2009)

Menurut Mowday et al., 1982 dalam Al-Ahmadi, 2009 Komitmen organisasional dikarakteristikkan sebagai kepercayaan yang kuat dalam organisasi dan penerimaan dari tujuan dan nilai organisasi, kemauan untuk melakukan usaha yang berarti untuk keuntungan organisasi dan kemauan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi. mengidentifikasi tiga bentuk dari komitmen organisasional yaitu komitmen afektif, komitmen normatif(komitmen moral), dan komitmen continuance.

Komitmen afektif menunjukkan kelekatan psikologis terhadap

organisasi.Individu bertahan dalam organisasi karena ia menginginkannya dan setuju

dengan tujuan dan nilai perusahaan.Komitmen normatif(komitmen moral),

ditunjukkan dengan perasaan wajib untuk tetap bertahan dalam organisasi. Komitmen

continuance, adalah kesadaran akan ketidakmungkinan karyawan untuk memilih

identitas sosial lain dan alternatif tingkah laku yang lain karena adanya ancaman akan

kerugian yang besar.

Menurut Robbins (2003 : 92)Komitmen organisasi sebagai suatu keadaan dimana karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi itu.

Selain itu, menurut Mathis dan Jackson (2000), komitmen organisasi adalah

(26)

dengan pernyataan Robbins (2003 : 92), komitmen organisasi sebagai suatu keadaan

dimana karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta

berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi itu.

2.1.2.2. Macam-macam komitmen

1. Komitmen organisasi dari Mowday, Porter dan Steers (1989) mencakup:

a) Identifikasi dengan organisasi merupakan dasar komitmen organisasi.

Identifikasi pegawai tampak melalui sikap menyetujui kebijaksanaan

organisasi, kesamaan nilai pribadi dan nilai-nilai organisasi, rasa

kebanggaan menjadi bagian dari organisasi.

b) Keterlibatan sesuai peran dan tanggung jawab pekerjaan di organisasi

tersebut. Pegawai yang memiliki komitmen tinggi akan menerima

hampir semua tugas dan tanggung jawab pekerjaan yang diberikan

padanya.

c) Loyalitas terhadap organisasi merupakan evaluasi terhadap komitmen,

Pegawai dengan komitmen tinggi merasakan adanya loyalitas dan rasa

memiliki terhadap organisasi.

d) Kesediaan untuk menampilkan usaha. Kesediaan bekerja melebihi apa

yang diharapkan agar organisasi dapat maju. Pegawai dengan

komitmen tinggi, ikut memperhatikan nasib organisasi.

e) Keinginan tetap berada dalam organisasi. Pegawai yang memiliki

(27)

berkeinginan untuk bergabung dengan organisasi yang telah dipilihnya

dalam waktu lama.

Jadi seseorang yang memiliki komitmen tinggi akan terlibat sungguh -

sungguh dalam organisasi, loyal terhadap organisasi, berusaha kearah tujuan

organisasi dan keinginan untuk tetap bergabung dengan organisasi dalam

jangka waktu lama.

2. Kanter (1986) mengemukakan ada tiga bentuk komitmen organisasi, yaitu:

a) Komitmen berkesinambungan (Continuance commitment), yaitu

komitmen yang berhubungan dengan dedikasi anggota dalam

melangsungkan kehidupan organisasi dan menghasilkan orang yang

mau berkorban dan berinvestasi pada organisasi.

b) Komitmen terpadu (Cohesion commitment), yaitu komitmen anggota

terhadap organisasi sebagai akibat adanya hubungan sosial dengan

anggota lain di dalam organisasi. Ini terjadi karena karyawan percaya

bahwa norma-norma yang dianut organisasi merupakan norma-norma

yang bermanfaat.

c) Komitmen terkontrol (Control commitment), yaitu komitmen anggota

pada norma organisasi yang memberikan perilaku ke arah yang

diinginkannya. Norma-norma yang dimiliki organisasi sesuai dan

(28)

2.1.2.3. Proses Terjadinya Komitmen Organisasi

Minner (1997) membagi proses terjadinya komitmen organisasi, dalam tiga

bentuk yaitu:

1. Initial Commitment (komitmen awal)

2. Commitment During Early Employment (komitmen selama bekerja)

3. Commitment During Later Career (komitmen selama perjalanan karir)

Menjelaskan bahwa proses terjadinya komitmen pegawai pada organisasi

berbeda.

Pada fase awal (initial commitment), terjadi karena adanya interaksi antara

karakteristik personal (pendidikan, dorongan berprestasi, masa kerja dan usia) dan

karakteristik pekerjaan (tantangan kerja, umpan balik, stres kerja, identifikasi tugas,

kejelasan peran, pengembangan diri, karir dan tanggung jawab). Interaksi tersebut

akan membentuk harapan pegawai tentang pekerjaanya. Harapan tentang pekerjaan

inilah yang akan mempengaruhi sikap pegawai terhadap komitmennya pada

organisasi.

Fase kedua disebut sebagai Commitment During Early Employment. Pada fase ini

pegawai sudah bekerja beberapa tahun. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

komitmen pegawai pada organisasi adalah pengalaman kerja yang ia rasakan pada

tahap awal dia bekerja, bagaimana pekerjaanya, bagaimana system penggajianya,

bagaimana gaya supervisinya, bagaimana hubungan dia dengan teman sejawat atau

hubungan dia dengan pimpinannya. Semua faktor ini akan membentuk komitmen

(29)

Tahap yang ketiga yang diberi nama Commitment During Later Career. Proses

terbentuknya komitmen pada tahap masa pengabdian terjadi selama karyawan meniti

karir didalam organisasi. Dalam kurun waktu yang lama tersebut, karyawan telah

banyak melakukan berbagai tindakan, seperti hubungan sosial yang tercipta di

organisasi dan dengalaman-pengalaman selama ia bekerja.

2.1.2.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi

Komitmen karyawan pada organisasi tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui

proses yang cukup panjang dan bertahap. Tinggi rendahnya komitmen organisasi

seorang pegawai tentu ada faktor yang mempengaruhinya, Stum dalam Sopiah (2008

: 164) mengemukakan ada 5 faktor yang mempengaruhi terhadap komitmen

organisasi:

1. Budaya keterbukaan, perusahaan dan karyawan harus saling mendukung dan

terbuka dalam urusan pekerjaan sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam

bekerja.

2. Kepuasan, perusahaan harus dapat memenuhi segala kebutuhan karyawan

dalam bekerja agar karyawan dapat bekerja dengan baik dan memberikan

hasil yang terbaik untuk perusahaan.

3. Kesempatan personal untuk berkembang, karyawan harus mempunyai

keinginan dan kemauan untuk mengembangkan dirinya dengan memanfaatkan

kesempatan untuk mengembangkan karir maupun pendidikan yang diberikan

(30)

4. Disiplin, karyawan harus disiplin pada dirinya, tugas-tugasnya agar dapat

menghasilkan kinerja yang optimal.

5. Penghargaan kerja yang sesuai, perusahaan harus memberikan penghargaan

yang sesuai terhadap kinerja yang dihasilkan karyawan, agar karyawan

mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.

Sesuai dengan peneliti sebelumnya Lenny Hasan (2012) yang berjudul

“Pengaruh Kepuasan kerja dan Disiplin Terhadap Komitmen Organisasi Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi Kota Padang (jurnal)”.

Padang : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Taman

Siswa.

2.1.3. Kepuasan Kerja

2.1.3.1. Pengertian Kepuasan Kerja

Menurut Handoko (2001 : 193), kepuasan kerja adalah keadaan emosional

yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana para karyawan memandang

pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap

pekerjaannya. Menurut Robbin and Judge (2007 : 107), kepuasan kerja adalah

sebagai suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil

dari sebuah evaluasi karakteristiknya.

Johan (2002) merumuskan kepuasan kerja sebagai respons umum

pekerjaberupa perilaku yang ditampilkan oleh karyawan sebagai hasil persepsi

mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaannya. Kepuasan kerja akan didapat

(31)

didapatkannya dari tempatnya bekerja. Persepsi pekerja mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan pekerjaannya dan kepuasan kerja melibatkan rasa aman, rasa adil,

rasa menikmati, rasa bergairah, status, dan kebanggaan. Dalam persepsi ini juga

dilibatkan situasi kerja pekerja yang bersangkutan yang meliputi interaksi kerja,

kondisi kerja, pengakuan, hubungan dengan atasan, dan kesempatan promosi. Selain

itu, di dalam persepsi ini juga tercakup kesesuaian antara kemampuan dan keinginan

pekerja dengan kondisi organisasi tempat mereka bekerja yang meliputi jenis

pekerjaan, minat, bakat, penghasilan, dan insentif.

Locke (dalam Luthans, 2006) mengungkapkan definisi yang komprehensif

dari kepuasan kerja yaitu meliputi reaksi atau sikap kognitif, afektif, evaluatif dan

menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosi yang senang atau emosi

yang positif yang berasal dari penilaian pekerjaan atau pengalaman kerja seseorang.

Peneliti lain yaitu Hoppeck (dalam As’ad, 2004) berpendapat bahwa kepuasan kerja

adalah penilaian dari pekerja yaitu seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan

memuaskan kebutuhannya.

Mathis dan Jackson (2001), mengemukakan kepuasan kerja adalah keadaan

emosi yang positif dari mengevaluasi pengalaman kerja seseorang. Strauss dan Sayles

(Handoko, 2001), mengemukakan bahwa kepuasan kerja juga penting untuk

aktualisasi diri pegawai. Menurut Robbins (2003), kepuasan kerja adalah sikap umum

seorang individu terhadap pekerjaan dimana seseorang dengan tingkat kepuasan kerja

(32)

Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah suatu pernyataan emosi yang

menyenangkan yang dihasilkan dari penghargaan terhadap pekerjaan seseorang dan

apa yang anda pikirkan tentang pekerjaan anda (Colquitt, LePine, dan Wesson

2009:105).

Menurut Sierma & Saragih (2010:145), kepuasan kerja adalah sikap yang

ditunjukkan karyawan terhadap pekerjaan dan situasi kerja yang mereka hadapi.

Menurut Veithzal Rivai dan Ella Jauvani (2009:856), kepuasan kerja

merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang

atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja.

Menurut Robbins & Timothy A. Judge (2008:40), kepuasan kerja adalah

perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari evaluasi

karakteristiknya. Sementara menurut Gibson, et al. (2009:106), kepuasan kerja erat

kaitannya dengan sikap karyawan terhadap pekerjannya. Hal ini merupakan hasil dari

persepsi karyawan atas pekerjannya.

2.1.3.2. Faktor-Faktor Kepuasan Kerja

Menurut Sutrisno (2010 : 80), faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja

adalah:

1) Faktor psikologis

Merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan yang

meliputi minat, ketentraman dalam kerja, sikap terhadap kerja, bakat dan

(33)

2) Faktor Sosial

Merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial antar karyawan

maupun karyawan dengan atasan.

3) Faktor Fisik

Merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik karyawan, meliputi

jenis pekerjaan, pengaturan waktu dan waktu istirahat, perlengkapan kerja,

keadaan ruangan, suhu, penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan

karyawan, umur, dan sebagainya.

4) Faktor Finansial

Merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan

karyawan yang meliputi system dan besarnya gaji, jaminan sosial,

macam-macam tunjangan, fasilitas yang diberikan, promosi, dan sebagainya.

Menurut Robbins dan Coulter dalam jurnal Cecep Hidayat (2011:382), terdapat enam

faktor yang menentukan kepuasan karyawan, yaitu:

1) Pekerjaan itu sendiri (work it self)

Pekerjaan itu sendiri merupakan sumber utama dari kepuasan kerja. Ada

beberapa unsur yang paling penting dalam dari kepuasan kerja yang

menyimpulkan bahwa pekerjaan yang menarik dan menantang, serta

perkembangan karir merupakan hal penting untuk setiap karyawan.

2) Pembayaran (pay)

Upah atau gaji dikenal secara jelas, tetapi hal yang sulit untuk dimengerti

(34)

keduanya memengaruhi kepuasan kerja. Karyawan biasanya melihat

kompensasi sebagai refleksi bagaimana manajemen melihat kontribusi yang

diberikan oleh perusahaan.

3) Kesempatan promosi (promotion opportunity)

Kesempatan untuk dipromosikan nampaknya memiliki dampak dalam

kepuasan kerja. Hal ini disebabkan karena promosi mengambil beberapa

bentuk yang berbeda dan memiliki keanekaragaman dari yang menyertai

kompensasi.

4) Atasan (supervision)

Hubungan antara supervisor dengan karyawan bisa disebut dengan functional

attraction yang menjelaskan sejauh mana karyawan merasa atasannya

membantu mereka dalam mencapai hasil yang baik.

5) Rekan kerja (work group)

Kelompok kerja memiliki dampak dalam kepuasan kerja. Persahabatan,

kerjasama dengan rekan kerja merupakan sumber-sumber utama dari

kepuasan kerja secara individu. Kelompok kerja memberikan sumber-sumber

semangat, kenyamanan, nasihat, dan bantuan kepada karyawan individu.

Kelompok kerja yang baik dapat membuat pekerjaan menjadi menyenangkan.

Sebaliknya jika kondisi bahwa karyawan sangat sulit untuk bergaul, maka

(35)

6) Kondisi kerja (working condition)

Keadaan atau suasana di tempat kerja merupakan faktor lain yang

memengaruhi kepuasan kerja. Bila kondisi kerjanya baik, bersih, atraktif dan

nyaman, maka karyawan akan merasa mudah dalam menjalankan

pekerjaannya.

2.1.3.3. Dampak Ketidakpuasan Kerja

Menurut Robbins (2007 : 112), dampak ketidakpuasan kerja dapat ditunjukkan

dengan respons-respons seperti berikut :

1. Keluar (exit), yaitu perilaku yang ditujukan untuk meninggalkan organisasi,

termasuk mencari posisi baru dan mengundurkan diri.

2. Aspirasi (voice), yaitu secara aktif dan konstruktif berusaha memperbaiki

kondisi, termasuk menyarankan perbaikan, mendiskusikan masalah dengan

atasan, dan beberapa bentuk aktivitas serikat kerja.

3. Kesetiaan (loyalty), secara pasif tetapi optimistis menunggu membaiknya

kondisi, termasuk membela organisasi ketika berhadapan dengan kecaman

eksternal dan mempercayai organisasi dan manajemennya untuk ”melakukan hal yang benar”.

4. Pengabaian (neglect), secara pasif membiarkan kondisi menjadi lebih buruk,

termasuk ketidakhadiran atau keterlambatan yang terus menerus kurangnya

(36)

Sesuai dengan peneliti sebelumnya yaitu Marishka Z. (2011) yang berjudul

“Pengaruh Stres Kerja Dan Kepuasaan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan”, yang terdapat dalam Surat Kabar Harian Lokal Di Kota Palembang (jurnal).

2.1.4. Kinerja Karyawan

2.1.4.1. Pengertian Kinerja Karyawan

Menurut Mangkunegara (2009: 67),mengatakan bahwa istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang).Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam meleksanakan tugasnya sesuai dengan tanggu jawab yang diberikakan kepadanya.

Menurut (Hasibuan 2004 : 94) Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan,pengalaman dan kesungguhan serta waktu.

Menurut Maryoto, (2000:91), kinerja karyawan adalah hasil kerja selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misal standar, target/sasaran atau kriteria yang telah disepakati bersama. Gibson (1996:70) menyatakan kinerja adalah hasil yang diinginkan dari perilaku. Kinerja individu merupakan dasar dari kinerja organisasi.

Menurut AnwarPrabu Mangkunegara (2000:67) bahwa“ Kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab

yang diberikan kepadanya.”

Atmosudirdjo (dalam Haryanto, 2009), kinerja dapat dijelaskan sebagai suatu kajian tentang kemampuan suatu organisasi dalam pencapaian tujuan. Penilaian kinerja dapat dipakai untuk mengukur kegiatan-kegiatan organisasi dalam pencapaian tujuan dan juga sebagai bahan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Dari pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa kinerja organisasi merupakan suatu prestasi kerja dan proses penyelenggaraan untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

(37)

orang dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.

Menurut Simamora (2004), kinerja mengacu kepada kadar pencapaian tugas-tugas yang membentuk sebuah pekerjaan pegawai. Tika (2006) mendefinisikan kinerja sebagai hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.

Kinerja merupakan istilah yang berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya dicapai seseorang). Kinerja (prestasi kerja) adalah “Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya” (Mangkunegara, 2005 : 9). Kinerja merupakan hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan karyawan atau perilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

2.1.4.2. Penilaian Kinerja Karyawan

Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu

organisasi untuk mencapai tujuannya, sehingga berbagai kebijakan harus dilakukan

organisasi untuk meningkatkan kinerja karyawannya. Salah satu diantaranya adalah

melalui penilaian kinerja. Handoko (2001:135), mendefinisikan penilaian prestasi

kerja (performance appraisal) adalah “proses melalui nama organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan”.

2.2 Konsep Berpikir Terdahulu

Tabel.2.1.Kumpulan Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Kesimpulan Perbedaan Persamaan

1 Anwar

1. Secara bersama–sama seluruh variabel bebas faktor–faktor motivasi memiliki pengaruh

Komitmen

Organisasi

Kepuasan

(38)

Pegawai

(39)
(40)
(41)

Karyawan

2.3 Kerangka Pemikiran

Di Indonesia pendidikkan semakin berkembang mulai dari SD, SMP, SMA,

SMK dan universitas-universitas negeri maupun swasta.Mereka saling bersaing untuk

yang terbaik di negara Repubik Indonesia maupun di Luar Negeri.Terutama

universitas-universitas yang semakin tinggi persaingan mereka untuk menjadi yang

(42)

Universitas Komputer Indonesia adalah Universitas yang ahli di bidang

Komputer.Dalam persaingan ini Universitas Komputer Indonesia lebih unggul satu

langkah dari universitas yang lainya.Karena tidak semua universitas ahli dibidang

computer.Tapi hal itu saja tidak cukup untuk bersaing antara universitas-universitas

didalam negeri maupun diluar negeri.

Tanpa didungkung oleh SDM-SDM yang handal,Univeritas Komputer

Indonesia akan kesulitan untuk bersaing antara unversitas-univesitas.Didalam SDM

Universitas Komputer Indonesia ada dosen-dosen dan karyawan-karyawan.Dosen

yang handal menciptakkan kelulusan mahasiswa-mahasiswa terbaik karena didukung

pula karyawan-karyawannya.Untuk mendukung dosen-dosen menciptakan lulusan

mahasiswa-mahasiswa terbaik agar bisa bersaing antara universitas-universitas dalam

negeri atau luar negeri.Universitas Komputer Indonesia memerukan

karyawan-karyawan berkualitas.

Untuk melihat karyawan-karyawan berkualitas bisa dilihat dari kemampuan,

komitmen organisasi, kepuasan kerja dan kinerja karyawan.Karena karyawan yang

memilikin kemampuan seperti kemampuan intektual dan kemampuan fisik akan

mudah untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan dengan kuantitas dan kualitas yang

baik.Hal ini berdampak kepada kepuasan kerja karyawan .Dengan emosional yang

menyenangkan dimana mereka bisa menyelesaikan pekerjaannya.

Karyawan perlu komitmen organisani terhadap kepuasan kerja yang

(43)

organisasi seseorang.seorang yang memiliki komitmen organisasi yangtinggi akan

setia terhadap organisasi dimana dia berada.

Karyawan perlu adanya hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja

karyawan,Karena karyawan yang puas cenderung lebih senang mengerjakan

pekerjaannya dengan lebih rajin untuk menyelesaikan pekerjaan dan akan lebih

semangat untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat waktu.

Pemikiran penulis tersebut didukung oleh pendapat para peneliti terdahulu

maupu teori-teori para ahli.

2.3.1. Kemampuan Terhadap Kepuasan Kerja

Terdapat hubungan antara kemampuaan dengan kepuasan kerja karena

karyawan yang memiliki kemampuan seperti kemampuan intektual atau kemampuan

fisik akan mudah untuk mengerjakan pekerjaannya kualitas dan kuntitas yang

baik.Hal itu berdampak kepada kepuasan kerja karyawan dengan emosional yang

menyenangkan dimana merekan bisa menyelesaikan pekerjaannya. Pendapat diatas

didukung oleh dengan pendapat dibawah ini’

Kemampuan terhadap kepuasan kerja menjadi penting karena kemampuan

turut mentukan seberapa puasanya seseorang menggunakan

keterampilan-keterampilan yang dimilikin termasuk keterampilan-keterampilan intelektual orang tersebut untuk

mencapai kepuasan kerja.Selain itu kemampuan ini mampu melatih kemampuan

seseorang mengeolah perasaannya, untuk memotivasi dari dirinya sendiri untuk

(44)

2.3.2. Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Hubungan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja semakin tinggi

tingkat kepuasan kerja semakin tinggi komitmen organisasi seseorang.Hal ini

menunjukan hubungan komitemen organisasi dan kepuasan kerja positif.

Robbins (2003) menjelaskan kepuasan kerja merujuk pada sikap umum seseorang terhadap pekerjaannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi akan menunjukkan sikap yang positif terhadap pekerjaannya atau suka dengan pekerjaannya, sebaliknya seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang rendah (tidak puas) akan menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaannya atau tidak suka dengan pekerjaannya.

Panggabean (2004) juga mendukung bahwa kepuasan kerja berhubungan positif terhadap komitmen organisasi. Keseluruhan penelitian mereka menyatakan semakin tinggi kepuasan kerja mengakibatkan semakin tinggi komitmen organisasi, sebaliknya semakin rendah kepuasan kerja mengakibatkan semakin rendah komitmen organisasi.

2.3.3. Kepuasan Kerja Tehadap Kinerja Karyawan

Terdapat hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan karena

karyawan yang puas cenderung lebih senang,lebih giat dan menjadi lebih rajin

menyelesaikan pekerjaannya dibandingkan dengan karyawan yang tidak puas.

Pendapat diatas didukung oleh Robbins (2008:110), memberikan pendapat tentang

hubungan antaran kinerja dan kepuasan kerja : “Bahwa pada kenyataanya, dari segi kepuasan kerja (kerja itu sendri,bayaran,kenaikan jabatan,pengawasan, dan rekan

(45)

berkaitan erat dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi secara

keseluruhan.Pekerjaan menarik yang memberikan pelatihan, variasi, kemerdekaan,

dan kendali memuaskan sebagian besar karyawan.Dengan perkataan lain, sebagian

besar individu lebih menyukai kerja yang menantang dan membangkitkan semangat

daripada kerja yang dapat diramalkan rutin.

Berdasarkan kerangka pemikiran yang didukung oleh peneliti terdahulu maupun teori-teori para ahli.Penulis memiliki paradigma peneliti sebagai berikut :

Trisnawati & Suryaningsum (2003)

(46)

2.4. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka hipotesis yang

dirumuskan dalam penelitian ini

H1 : Kemampuan karyawan belum memenuhi standar di Universitas Komputer

Indonesia

H2 : Komitmen Organisasi di Universitas Komputer Indonesia cukup rendah

H3 : Kepuasan Kerja di Universitas Komputer Indonesia negatif

H4 : Kinerja Karyawan belum sesuai dengan standarisasi kinerja di Universitas

Komputer Indonesia

H5 : Kemampuan terhadap kepuasan kerja cukup rendah karena belum

menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan

H6 : Komitmen Organisai terhadap kepuasan kerja rendah karena cukup

tingginya trun over di Universitas Komputer Indonesian

H7 : Kepuasan kerja belum mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kinerja karyawan

(47)

`35 3.1 Objek Penelitian

Pengertian dari objek penelitian menurut Umar Husein (2005:303) adalah

sebagai berikut :

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek

penelitian, juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, bisa juga ditambahkan

hal-hal lain jika dianggap perlu”.

Adapun pengertian objek penelitian menurut Sugiyono (2011:32) adalah

sebagai berikut :

“Objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulan”

Objek penelitian dalam penyususnan Laporan Skripsi dengan

judul”PENGARUH KEMAMPUAN DAN KOMITMEN ORGANISASI

(48)

3.2 Metode Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan verifikatif. Menurut Sugyono (2008;11) penelitian deskriptif adalah:

“Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variabel atau lebih”.

Dengan demikian deskriptif analisis bertujuan untuk membuat deskriptif, gambaran lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki secara terperinci untuk menghasilkan rekomendasi-rekomendasi untuk keperluan masa yang akan datang.

Metode deskriptif ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah nomor 1, 2 dan 3 yaitu untuk mengetahui Kemampuan, Komitmen Organisasi dan Kepuasan kerja Upaya peningkatan Kinerja Karyawan di Universitas Komputer Indonesia.

Selanjutnya menurut Arikunto (2002:7)”sifat penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis penelitian yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan.”

(49)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan dan perencanaan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis dan efektif.

Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002:249) menyatakan bahwa :

“Desain penelitian merupakan rancangan utama penelitian yang

menyatakan metode dan prosedur – prosedur yang digunakan oleh peneliti dalam pemilihan, pengumpulan, dan analisis data.”

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena langkah dalam melakukan penelitian mengacu kepada desain penelitian yang telah dibuat.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mencari dan menetapkan fenomena yang terjadi pada

Universitas Komputer Indonesia dan selanjutnya menetapkan

judul penelitian.

2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada pada

(50)

3. Merumuskan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi

dari tujuan dan hipotesis untuk diuji. Masalah yang diteliti

dalam penelitian ini adalah kemampuan (variabel X1),

Komitmen Organisasi (variabel X2) serta Kepuasan Kerja

(variabel Y) dan Kinerja Karyawan (Z).

4. Menetapkan tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis pada

pada Universitas Komputer Indonesia

5. Menetapkan hipotesis penelitian sesuai dengan fenomena yang

terjadi pada pada Universitas Komputer Indonesia

6. Memilih serta memberi definisi terhadap setiap pengeluaran

variabel. Pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah pengukuran dengan skala ordinal karena data yang

diukurnya berupa tingkatan. Pada skala ini, urutan simbol atau

kode berupa angka yang mempunyai arti urutan jenjang yang

dimulai dari yang positif sampai yang paling negatif dan

sebaliknya.

7. Menetapkan data-data mengenai Kemampuan, komitmen

organisasi terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja

sebagai Variabel Moderasi di Universitas Komputer Indonesia

8. Melakukan analisis mengenai informasi tentang kemampuan,

(51)

Kepuasan Kerja sebagai Variabel Moderasi di Universitas

Komputer Indonesia

9. Menyimpulkan penelitian, sehingga akan diperoleh penjelasan

dan jawaban atas identifikasi masalah dalam penelitian.

Tabel 3.1

Desain penelitian ini menggunakan pendekatan paradigma hubungan antara

(52)

Desain penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Desain Penelitian

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Untuk mempermudah mendapatkan data yang diperlukan bagi penilaian

masalah yang diteliti, perlu adanya operasionalisasi variabel. Pengertian variabel

penelitian menurut Sugiono (2008:31), adalah:

“Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.”

Operasionalisasi variabel dimaksudkan untuk memahami unsur-unsur yang

menjadi dasar dari suatu penelitian dan untuk mengetahui hubungan melalui

variabel-variabel penelitian sehingga penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan

yang diharapkan. Untuk meneliti bagaimana pengaruh kemampuan, komitmen

organisasi terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variable

moderasi, penulis menentukan operasional sebagai berikut : Kemampuan (X1)

Komitmen Organisasi (X2)

(53)

1. Variabel Independen (X)

Varibel Independen menurut Sugiono (2008:39), adalah:

“Variabel independen atau variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen (terkait).”

Dalam penelitian ini, kemapuan sebagai variable bebas pertama (X1)

,komitmen organisasi sebagai variabel bebas kedua (X2),kepuasan kerja

sebagai variable dependen (Y)

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel Dependen menurut Sugiono (2009:39), adalah: ”Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.”

(54)
(55)
(56)

b yang

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data

3.2.3.1 Sumber Data

Jenis data yang digunakan penulis pada penelitian mengenai pengaruh

kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap turnover intentioin karyawan

adalah data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diambil langsung dari responden secara

langsung yang dikumpulkan melalui survei lapangan dengan

menggunakan teknik pengumpulan tertentu yang dibuat untuk itu. (Umi

Narimawati 2007:76)

(57)

Data Sekunder merupakan data penunjang yang digunakan untuk

mendukung penelitian, dalam penelitian ini meliputi informasi mengenai

karakteristik organisasi, jumlah karyawan, data hasil evaluasi karyawan,

penelitian terdahulu, serta materi perkuliahan yang berhubungan dengan

objek data yang akan diteliti oleh penulis. (Umi Narimawati 2007:76)

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data

. Sebelum menentukan penentuan data yang akan dijadikan sampel, terlebih

dahulu dikemukakan tentang populasi dan sampel.

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2009:115), populasi adalah “Wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh pegawai yang ada di Universitas Komputer Indonesia berjumlah

(58)

Tabel 3.3

Jumlah Karyawan Per Bagian di Universitas Komputer Indonesia

NO BAGIAN JUMLAH

KARYAWAN

1 Biro Bagian Umum dan Staf Kepegawaian 4

2 Staf Bag. Adm. Akademik & Kemahasiswaan 6

3 Staf Sekretariat Rektorat 7

4 Staf Desain Komputer 1

5 Staf Keuangan 6

6 Bagian Perlengkapan 2

7 Staf Lab. Komputer 16

8 Staf Perpustakaan 8

9 Staf Direktorat Quality Assurance 1

1O Unikom Centre 4

11 Bagian Umum 1

12 Staf sekretariat Prodi 34

13 Staf Security dan Cleaning Service 1

14 Cleaning Service 20

15 Security 26

JUMLAH 137

Sumber : bagian BAAK UNIKOM

2. Sampel

(59)

ambil dalam penelitian dilakukan dengan teknik probability sampling dengan jenis propotionate stratified random sampling (sampel acak berstrata).

Menurut Sugiyono (2009;118), propotionate stratified random

sampling yaitu ”teknik pengambilan sampel bila populasi mempunyai

anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara poporsional”.

Husein Umar (2004;78) untuk menentukan sampel digunakan

rumus sebagai berikut :

�= �

1+��2

Ket :

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

e = tingkat kesalahan dalam penelitian 10% atau 0,1

Berdasarkan rumus diatas, maka dapat diketahui sampel yang akan

diambil dalam penelitian ini melalui perhitungan berikut :

Dengan menggunakan rumus diatas bahwa dengan populasi

(60)

dapat diketahui sampel yang akan diteliti adalah sebanyak 58 orang

karyawan.

Ukuran alokasi sampel pada masing – masing biro dengan menggunakan alokasi sampel proporsional dapat ditentukan dengan

menggunakan rumus Newman sebagai berikut :

Dimana :

i = besarnya sampel pada strata ke-i

Ni = besarnya populasi pada strata ke-i

N = besarnya populasi keseluruhan

N = besar ukuran sampel

Berdasarkan rumus diatas dapat diperoleh jumlah responden setiap stratum

dan alokasinya pada setiap unit yang terpilih sebagai berikut :

1. Biro Bagian Umum dan Staf

2. Staf Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan

(61)

4. Staf Desain Komputer

5. Staf Keuangan

7. Staf Lab Komputer

8. Staf Perpustakaan

9. Staf Direktorat Quality Assurance

10. Unikom Centre

11. Bagian Umum

12. Staf Sekretariat Prodi

(62)

13. Staf Scurity dan Cleaning service

14. Cleaning service

15. Security

Berdasarkan definisi diatas, maka alokasi jumlah sampel minimum pada

masing – masing bagian di Universitas Komputer Indonesia secara lengkap dapat dilihat pada tabel 3.3 :

Tabel 3.4 Populasi dan Sample

NO BAGIAN POPULASI SAMPEL

1 Biro Bagian Umum dan Staf Kepegawaian

4 2

2 Staf Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan

6 2

3 Staf Sekretariat Rektorat 7 3

4 Staf Desain Komputer 1 1

5 Staf Keuangan 6 2

6 Bagian Perlengkapan 2 1

7 Staf Lab. Komputer 16 6

(63)

9 Staf Direktorat Quality Assurance 1 1

10 Unikom Centre 4 2

11 Bagian Umum 1 1

12 Staf sekretariat Prodi 34 14

13 Staf Security dan Cleaning Service 1 1

14 Cleaning Service 20 8

15 Security 26 11

JUMLAH 137 58

Sumber : data diolah

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis

menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

Penelitian lapangan (Field Research), dilakukan dengan cara mengadakan

peninjauan langsung pada perusahaan yang menjadi objek untuk mendapatkan

data primer (data yang diperoleh langsung dari Universitas Komputer Indonesia

serta dari data sekunder).

Data primer ini didapatkan melalui teknik – teknik sebagai berikut :

a. Observasi ( Pengamatan Langsung )

Melakukan pengamatan secara langsung di Universitas Komputer

Indonesia untuk memperoleh data yang diperlukan. Observasi dilakukan

(64)

penelitian. Hasil dari observasi dapat dijadikan data pendukung dalam

menganalisis dan mengambil kesimpulan.

b. Wawancara atau interview

Yaitu teknik pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan – pertanyaan kepada pihak – pihak yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Penulis mengadakan hubungan langsung dengan pihak – pihak yang dianggap dapat memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Dalam

teknik wawancara ini, penulis mengadakan tanya jawab kepada sumber yang

dapat memberikan data atau informasi. Informasi itu berupa yang berkaitan

dengan kemampuan dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan

dengan kepuasan kerja sebagai variable moderasi.

c. Kuesioner

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk kemudian dijawabnya. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner

tertutup yang telah diberi skor, dimana data tersebut nantinya akan dihitung

secara statistik. Kuesioner tersebut berisi daftar pertanyaan yang ditunjukkan

kepada responden yang berhubungan dalam penelitian ini. Hasil dari

kuesioner ini yaitu berupa data – data mengenai pengaruh kemampuan dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja

Gambar

Gambar 2.1
Tabel 3.1
Tabel Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, karena guru tidak meningkatkan kualitas.. pengajarannya

Kesimpulan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan ini adalah ada peningkatan prestasi belajar Teknologi Perkantoran pada siswa kelas X OTKP 1 SMK Negeri 2

Awal mula didirikan, usaha ini menekuni bidang produksi pakan ternak (jagung) dengan bermodal sebuah mobil pick up dan menjalin kerja sama dengan petani. Jika sebelumnya

Data yang sudah terkumpul dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) membaca puisi siswa, (2) identifikasi data berdasarkan kode sampel dan judul puisi

Selanjutnya untuk mengetahui perbedaan yang mempengaruhi wisatawan lebih berkunjung ke Desa Wisata Wangunharja dibandingkan dengan Desa Wisata Sari Bunihayu diperlukan Uji

Hasil dari aktivitas siswa terhadap LKS berbasis etnosains pada materi bioteknogi untuk melatihkan keterampilan proses sains siswa kelas IX yaitu pada aspek

Berdasarkan pengertian di atas, dapat dipahami bahwa definisi operasional yang dimaksud adalah yang operasionalisasi pemanfaatan koleksi buku yang telah disepakati dengan

The Smart Campus Demonstrator building at the University of Brescia, Italy, is equipped with sensors to monitor and control comfort, indoor air quality and HVAC parameters, such