• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Kadar Klorida Antara Penderita Preeklampsia Berat/Eklampsia Dengan Kehamilan Normal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perbandingan Kadar Klorida Antara Penderita Preeklampsia Berat/Eklampsia Dengan Kehamilan Normal"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN KADAR KLORIDA ANTARA PENDERITA PREEKLAMPSIA BERAT/EKLAMPSIA DENGAN

KEHAMILAN NORMAL

TESIS MAGISTER

OLEH : M. OKY PRABUDI

PEMBIMBING :

Prof. dr. H Delfi Luthan, Msc, SpOG(K) DR.dr. M Fidel Ganis Siregar , M. Ked(OG), SpOG

PENYANGGAH :

dr. Melvin N G Barus, M. Ked(OG), SpOG dr. Muara P Lubis, M. Ked(OG), SpOG dr. M Rizky Yaznil, M. Ked (OG), SpOG

PROGRAM STUDI MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PENELITIAN INI DI BAWAH BIMBINGAN TIM 5

PEMBIMBING:

Prof. dr. H Delfi Luthan, Msc, SpOG(K)

DR.dr. M Fidel Ganis Siregar , M. Ked(OG),

SpOG

PENYANGGAH :

dr. Melvin N G Barus, M. Ked(OG), SpOG

dr. Muara P Lubis, M. Ked(OG), SpOG

dr. M Rizky Yaznil, M. Ked (OG), SpOG

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan

memenuhi salah satu syarat untuk mencapai keahlian

(3)

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha

Pengasih Lagi Maha Penyayang, Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat

karunia-Nya penulisan tesis ini dapat diselesaikan.

Tesis ini disusun untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi salah

satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Magister Kedokteran Klinik

Obstetri dan Ginekologi . Sebagai manusia biasa, saya menyadari bahwa

tesis ini banyak kekurangannya dan masih jauh dari sempurna, namun

demikian besar harapan saya kiranya tulisan sederhana ini dapat bermanfaat

dalam menambah perbendaharaan bacaan khususnya tentang :

” PERBANDINGAN KADAR KLORIDA ANTARA PENDERITA

PREEKLAMPSIA BERAT/EKLAMPSIA DENGAN KEHAMILAN NORMAL”

Dengan selesainya laporan penelitian ini, perkenankanlah saya

menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada yang terhormat :

1. Rektor Universitas Sumatera Utara dan Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan kesempatan kepada

saya untuk mengikuti Program Studi Magister Kedokteran Klinik di

Fakultas Kedokteran USU Medan.

2. Prof. dr. Delfi Lutan, MSc, SpOG(K), Kepala Departemen Obstetri dan

Ginekologi FK-USU Medan; Dr. dr M. Fidel Ganis Siregar, M. Ked (OG),

SpOG(K), Sekretaris Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-USU

Medan; dr. Henry Salim Siregar, SpOG(K), Ketua Program Studi Dokter

(4)

SpOG(K), Sekretaris Program Studi Dokter Spesialis Obstetri dan

Ginekologi FK-USU Medan; dan juga Prof. dr. Djaffar Siddik, SpOG(K),

Prof. dr. Hamonangan Hutapea, SpOG(K), Prof. DR. dr. M. Thamrin

Tanjung, SpOG(K), Prof. dr. R. Haryono Roeshadi, SpOG(K), Prof. dr.

T.M. Hanafiah, SpOG(K), Prof. dr. Budi R. Hadibroto, SpOG(K), dan Prof.

dr. Daulat H. Sibuea, SpOG(K), Prof. Dr. M. Fauzie Sahil, SpOG(K) yang

telah bersama-sama berkenan menerima saya untuk mengikuti pendidikan

spesialis di Departemen Obstetri dan Ginekologi.

3. ,Prof. dr. H Delfi Luthan , Msc, Sp OG (K), dan DR. dr. M Fidel Ganis

Siregar, M. Ked (OG), Sp OG (K), selaku pembimbing atas kesempatan

yang diberikan kepada saya untuk melakukan waktu yang sangat

berharga untuk membimbing , memeriksa dan melengkapi penulisan tesis

ini hingga selesai.

4. dr. Melvin N G Barus, M. Ked(OG), SpOG, dr. Muara P Lubis, M.

Ked(OG), SpOG dan M Rizky Yaznil, M. Ked(OG), SpOG selaku

penyanggah, yang penuh dengan kesabaran telah meluangkan waktu

yang sangat berharga untuk membimbing, memeriksa, dan melengkapi

penulisan tesis ini hingga selesai.

5. Seluruh Staf Pengajar di Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-USU

Medan, yang secara langsung telah banyak membimbing dan mendidik

saya sejak awal hingga akhir pendidikan. Semoga Yang Maha Pengasih

membalas budi baik guru – guru saya tersebut.

6. Direktur RSUP. H. Adam Malik Medan yang telah memberikan

kesempatan dan sarana untuk bekerja sama selama mengikuti pendidikan

(5)

7. Direktur RSUD. dr. Pirngadi Medan dan Wadir Pelayanan RSUD. dr.

Pirngadi Medan dr. Rushakim Lubis, SpOG beserta dr. Syamsul Arifin

Nasution, Sp.OG(K) sebagai Ketua SMF Obgyn RSUD. dr. Pirngadi

Medan yang telah memberikan kesempatan dan sarana untuk bekerja

sama selama mengikuti pendidikan di Departemen Obstetri dan

Ginekologi.

8. Teman sejawat dari Departemen lainnya, PPDS, dokter muda, Bidan,

Para Medis, Karyawan dan Karyawati dan Pasien Pasien yang telah ikut

membantu dan bekerja sama dengan saya dalam menjalani Program

Studi Magister Kedokteran Kinik Obstetri dan Ginekologi .

9. Hormat dan terimaksih yang tidak terhinggga saya sampaikan kepada

kedua Orang Tua Saya yang tersayang dan terkasih yang telah

membesarkan, membimbing, mendoakan, serta mendidik saya dengan

penuh kasih sayang dari masa kanak-kanak hingga kini.

Akhirnya kepada seluruh keluarga handai tolan yang tidak dapat saya

sebutkan namanya satu persatu baik secara langsung maupun tidak

langsung yang telah memberikan banyak bantuan, baik moril maupun

materil, Saya ucapkan banyak terima kasih.

Semoga Tuhan Yang Maha Baik senantiasa memberikan berkah-Nya

kepada kita semua.

Medan, Januari 2014

(6)

Daftar Isi

1.5. Ruang Lingkup Penelitian...

1.6. Manfaat Penelitian...

2.2. Perubahan Sistem dan Organ pada Preeklampsia...

2.3. Klorida...

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian...

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian...

3.3. Populasi dan Sampel...

3.4. Kriteria Sampel...

3.11. Teknik Analisa Data... 8

4.1. Karakteristik Subjek Penelitian...

4.2. Uji Hipotesa...

(7)

Daftar Pustaka...

Lampiran... 25

28

Daftar Tabel

Tabel 4.1.Karakteristik Responden Preeklampsia berat / Eklampsia

Berdasarkan Umur

... 14

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Preeklampsia berat / Eklampsia

Berdasarkan

Gravida...

.. 15

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Preeklampsia berat / Eklampsia

Berdasarkan

Pendidikan...

...16

Tabel 4.4. Karakteristik Responden Preeklampsia berat / Eklampsia

Berdasarkan

ANC...

...16

Tabel 4.5. Perbandingan rerata kadar Klorida antara penderita Preeklampsia

Berat/Eklampsia dengan kehamilan

(8)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi di dunia

khususnya negara-negara sedang berkembang adalah Preeklamsia &

Eklamsia. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) maupun Survei

Demografi melaporkan bahwa angka kematian ibu (AKI) berkisar antara 0,3

persen sampai 0,7 persen, sedang di negara-negara maju angka eklampsia

lebih kecil, yaitu 0,05 persen sampai 0,1 persen.

Peningkatan angka kematian ibu di lndonesia terutama disebabkan oleh

perdarahan, infeksi, preeklampsia/eklampsia, partus macet dan unsafe

abortion. Perdarahan yang bertanggung jawab atas sekitar 28% kematian ibu,

sering tidak dapat diperkirakan dan terjadi tiba-tiba. Sebagian besar

perdarahan terjadi pascapersalinan, baik karena atonia uteri maupun sisa

plasenta. Hal ini menunjukkan penanganan kala III yang kurang optimal dan

kegagalan sistem pelayanan kesehatan menangani kedaruratan obstetri dan

neonatal secara cepat dan tepat. Di Indonesia preeklampsia berat dan

eklampsia merupakan penyebab kematian ibu berkisar1,5 persen sampai 25

persen, sedangkan kematian bayi antara 45 persen sampai 50 persen. 1

Kematian preeklampsia dan eklampsia merupakan kematian obsetrik

langsung, yaitu kematian akibat langsung dari kehamilan, persalinan atau

akibat komplikasi tindakan pertolongan sampai 42 hari pascapersalinan.1,2 1,2

Banyak faktor yang menyebabkan meningkatnya insiden preeklamsia

pada ibu hamil. Faktor risiko yang dapat meningkatkan insiden preeklampsia

antara lain molahidatidosa, nulipara, usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari

(9)

atau penyakit ginjal. Preeklampsia/eklampsia dipengaruhi juga oleh paritas,

genetik dan faktor lingkungan.

Di samping berbagai penyebab yang diuraikan di atas, lndonesia masih

menghadapi berbagai masalah yang secara langsung ataupun tidak langsung

berperan mempersulit upaya penurunan AKl, seperti masalah pertumbuhan

penduduk, transisi demografi, desentralisasi, utilisasi fasilitas kesehatan,

pendanaan dan kurangnya kordinasi instansi terkait baik di dalam negeri

maupun bantuan dari luar negeri. 1

1.2. Rumusan Masalah

2

Bagaimana perbandingan kadar Klorida darah antara penderita

preeklampsia berat/eklampsia dengan kehamilan normal.

1.3. Tujuan penelitian

Analisa perbandingan kadar Klorida darah penderita

preeklampsia/eklampsia dan kehamilan normal.

1.4. Hipotesis penelitian

Ada perbedaan kadar Klorida darah antara penderita preeklampsia

berat/eklampsia dengan kehamilan normal.

1.5. Ruang lingkup penelitian

Pada penderita preeklampsia/eklampsia terjadi pengeluaran protein

melalui urin. Pengeluaran protein melalui urin ini disertai dengan pengeluaran

kalsium. Penelitian dilakukan pada wanita hamil yang tekanan darahnya

(10)

1.6. Manfaat penelitian

Sebagai dasar pemberian terapi dan penanganan yang tepat pada

(11)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Patofisiologi

Hipertensi pada kehamilan adalah penyakit yang sudah umum dan

merupakan salah satu dari tiga rangkaian penyakit yang mematikan,

selain perdarahan dan infeksi, dan juga banyak memberikan

kontribusi pada morbiditas dan mortalitas ibu hamil. Pada tahun

2001, menurut National Center for Health Statistics, hipertensi

gestasional telah diidentifikasi pada 150.000 wanita.2

Penyebab preeklampsia/eklampsia hingga kini belum diketahui dengan

jelas. Banyak teori yang telah dikemukakan tetapi tidak ada satupun teori

tersebut yang dianggap mutlak benar. Teori yang banyak dianut adalah teori

kelainan vaskularisasi plasenta, teori iskemia plasenta, radikal bebas dan

disfungsi endotel, teori intoleransi imunologik antara ibu dan janin, teori

adaptasi kardiovaskuler, teori genetik, teori defisiensi gizi dan teori

inflamasi.2,3,4

2.2. Perubahan Sistem dan Organ pada preeklampsia

Pada hamil normal volume plasma meningkat dengan bermakna

(disebut hipervolemia) guna memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin.

Peningkatan tertinggi volume plasma pada hamil normal terjadi pada umur

kehamilan 32-34 minggu. Sebaliknya oleh sebab yang tidak jelas pada

preeklampsia terjadi penurunan volume plasma antara 30%-40% disbanding

hamil normal, disebut hipovolemia. Hipovolemia diimbangi dengan

vasokonstriksi sehingga terjadi hipertensi. Volume plasma yang menurun

(12)

Preeklampsia sangat peka terhadap pemberian cairan intravena yang

terlalu cepat dan banyak. Demikian sebaliknya preeklampsia sangat peka

terhadap kehilangan darah waktu persalinan. Oleh karena itu observasi cairan

masuk ataupun keluar harus ketat.

Pada preeklampsia peningkatan reaktifitas vaskuler dimulai umur

kehamilan 20 minggu, tetapi hipertensi dideteksi umumnya pada trimester II.

Tekanan darah yang tinggi pada preeklampsia bersifat labil dan mengikuti

irama sirkadian normal. Tekanan darah menjadi normal beberapa hari

pascapersalinan kecuali beberapa kasus preeklampsia berat kembalinya

tekanan darah normal dapat terjadi 2-4 minggu pasca persalinan. Tekanan

darah bergantung terutama pada curah jantung, volume plasma, resistensi

perifer dan viskositas darah.

5,6

6,7,8

2.3. Klorida

Klorida terbentuk ketika elemen klorin (halogen) memperoleh elektron

atau ketika senyawa seperti hidrogen klorida dilarutkan dalam air atau pelarut

polar lainnya. Garam klorida seperti natrium klorida seringkali sangat larut

dalam air.7

Klorida adalah elektrolit penting yang terletak di semua cairan tubuh

bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan asam / basa, transmisi

impuls saraf dan mengatur cairan masuk dan keluar dari sel.8

Dalam elektrolit kation didominasi oleh sodium (Na +) dan anion dengan

klorida (CL-). Plasma darah adalah bagian cair dari darah. 90% itu terdiri dari

air, dengan sisanya menjadi elektrolit, karbohidrat, lemak (lipid), asam amino

(13)

mengakui: "Di Belanda, dokter kandungan, dokter umum dan bidan umumnya

terus meresepkan diet rendah garam sebagai profilaksis gangguan hipertensi

pada kehamilan. Penggunaannya didorong oleh keyakinan bahwa retensi

yang berlebihan natrium dan air merupakan penyebab utama preeklampsia

dan eklampsia khususnya. Tentunya rekomendasi dari diet rendah sodium

klorida dengan buah dan beras adalah hari-hari biasa (dan) tidak hanya

diberikan di luar negeri.10,11

Pada tahun 1972 Atkinson mengomentari pengaruh buruk dari

pengurangan total darah volume pada preeclampsia dan eklampsia.

Konsepnya adalah bahwa hanya pasokan yang cukup (memadai =) natrium

klorida yang diambil dengan sekitar 3 liter air per hari dapat membangun

volume darah total yang mencukupi untuk kehamilan. Pembatasan natrium

klorida adalah pengurangan volume sirkulasi plasma darah (hypovlaemia),

haemoconcentrationand berturut-turut memburuknya sifat aliran darah dan

peningkatan resistensi rheologi dan peningkatan peripheraltotalresistance

(vasokonstriksi). Ini merupakan konsekuensi berbahaya penting untuk

kehamilan.12,13

Walau bagaimanapun, tambahan natrium klorida (lihat di atas) dapat

meningkatkan sebuah hypovolaemik dan adanya hemokonsentrasi akan

memiliki efek negatif bagi mikro-sirkulasi, sifat aliran dan transport oksigen

(14)

2.4. Kerangka konseptual

Pasien hamil yang datang berkunjung ke rumah sakit

Preeklampsia berat/eklampsia hamil normal

Sebelum diterapi

(15)

BAB 3

METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasi dengan

rancangan penelitian cross sectional terhadap wanita hamil yang menderita

preeklampsia berat/eklampsia dan wanita hamil dengan tekanan darah

normal.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi penelitian dilakukan di departemen obstetri dan ginekologi

rumah sakit Umum pusat H.Adam Malik Medan dan rumah sakit

Dr.Pirngadi Medan.

3.2.2. Waktu penelitian dilaksanakan sejak Maret 2014 sampai sampel

terpenuhi.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita hamil yang tekanan

darahnya normal dan penderita preeklampsia/eklampsia yang

berkunjung ke poliklinik ibu hamil dan instalasi gawat darurat obstetrik

dan ginekologi RSUP H. Adam Malik Medan dan RSU dr. Pirngadi

(16)

3.3.2. Sampel

Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana. Sampel pada

penelitian ini adalah penderita preeklampsia/eklampsia dan wanita

hamil dengan tekanan darah normal yang memenuhi kriteria inklusi

dan eksklusi.

3.4. Kriteria Sampel 3.4.1. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Wanita hamil dengan usia kehamilan diatas 28 minggu yang

menderita preeklampsia/eklampsia.

b. Sebagai kontrol wanita hamil dengan tekanan darah normal usia

kehamilan diatas 28 minggu.

3.4.2. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Wanita hamil dengan riwayat penyakit-penyakit keganasan.

b. Wanita hamil dengan riwayat gangguan fungsi hati.

c. Wanita hamil dengan riwayat gangguan fungsi ginjal.

d. Wanita hamil dengan penyakit tiroid.

(17)

3.5. Besar Sampel

Rumus yang digunakan untuk menentukan besar sampel diambil

dengan menggunakan rumus sampel analitik komparatif variabel numerik

tidak berpasangan .

n1 = n2

Zᾳ = 1,960

= jumlah sampel

Zß = 1,282

= tingkat kepercayaan = 95%

ß = power penelitian 90%

x1-x2

S = simpangan baku = 0,85 = 0,77

Dari perhitungan rumus tersebut diperoleh besar sampel adalah 25,57.

Dibulatkan menjadi 30 orang sehingga dibutuhkan 30 orang untuk

masing-masing kelompok.

3.6. Variabel Penelitian 3.6.1. Variabel bebas

Variabel bebas pada penelitian ini adalah penderita preeklampsia

berat/eklampsia dan wanita hamil dengan tekanan darah normal.

3.6.2. Variabel tergantung

(18)

3.7. Alur Penelitian

Wanita Hamil > 28 minggu

Penderita preeklampsia berat/eklampsia

Wanita hamil dengan tekanan darah normal

Kadar Klorida darah Kadar Klorida darah

(19)

3.8. Proses Penelitian

• Pasien yang telah memenuhi persyaratan untuk dijadikan subjek

penelitian diberi penjelasan mengenai penelitian yang akan dilakukan

dan subjek menandatangani surat perstujuan jika bersedia.

• Dilakukan pengambilan darah vena sebanyak 5 cc sebelum subjek

mendapat terapi.

• Sampel darah diberi nama dan identitas lainnya kemudian dikirim ke

laboratorium untuk pemeriksaan kadar Klorida.

• Data-data mengenai subjek diambil sesuai dengan variabel yang akan

diperiksa. Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium

selanjutnya dianalisa menurut Statistika.

3.9. Definisi Operasional

• Preeklampsia berat adalah preeklampsia dengan tekanan darah

sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 110 mmHg disertai

proteinuria lebih dari 5 g/24 jam.

• Eklampsia adalah preeklampsia yang disertai dengan kejang

menyeluruh dan koma.

• Kehamilan normal adalah wanita hamil dengan tekanan darah yang

(20)

3.10. Alat Ukur

Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah

sphygmomanometer air raksa yang sudah dikaliberasi. Tabung reaksi vakum

untuk wadah penampung darah. Alat pemeriksaan kadar Klorida yang sudah

distandarisasi.

3.11. Teknik Analisa Data

Setelah data terkumpul dilanjutkan dengan tabulasi menggunakan

perangkat komputer.

Untuk mengetahui perbedaan 2 variabel yang bersifat nominal dan

(21)

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1. Karakteristik Subjek Penelitian

Hasil penelitian ini untuk melihat kadar Klorida pada pasien Preeklampsia

berat dan eklampsia dan ibu hamil normotensi di RSUP H Adam Malik dan

RSUD Dr. Pirngadi Medan penelitian ini dilakukan setelah mendapat

persetujuan dari komisi etik penelitian bidang kesehatan FK USU, dan

mendapat persetujuan dari pasien / keluarga ( informed consent ). Pada

penelitian ini dapat dijumpai sampel sebanyak 30 orang dengan

Preeklampsia/ Eklampsia dan 30 orang dengan kehamilan normal (

normotensi ).

Tabel 4.1.Karakteristik Responden Preeklampsia berat / Eklampsia Berdasarkan Umur

Dari tabel diatas dapat di,ihat bahwa sebagian besar responden adalah

berada pada kelompok umur 20 -35 tahun (83,34 % ), sedangkan yang paling

sedikit adalah pada kelompok < 20 tahun ( 3,33%). Ginting R mendapatkan

terbanyak umur 25- 29 tahun (3,33%), Birtawa AD mendapatkan umur 19 –

(22)

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Preeklampsia berat / Eklampsia Berdasarkan Gravida

GRAVIDA Jumlah

N (%)

1 11 36,67

2 9 30,0

3 6 20,00

>3 4 13,33

TOTAL 30 100.00

Dari tabel diatas sebagian besar responden adalah dengan gravida pertama

(nullipara)

(36,67%), sedangkan yang paling sedikit adalah dengan gravida > 3 (13,33%)

Ginting R

mendapatkan kehamilan terbanyak kehamilan pertama 40 % Birawa

(23)

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Preeklampsia berat / Eklampsia Berdasarkan Pendidikan

PENDIDIKAN Jumlah

N (%)

SD - -

SLTP 8 26,67

SLTA 16 53,33

Sarjana 6 20,00

TOTAL 30 100.00

Dari tabel diatas sebagian besar responden berpendidikan tidak sarjana 24

(80,00%), dengan pendidikan SLTA 53,33 %. Ginting R mendapat terbanyak

pendidikan SLTA 40 % .

Tabel 4.4. Karakteristik Responden Preeklampsia berat / Eklampsia Berdasarkan ANC

ANC Jumlah

N (%)

1-2 11 36,67

3-4 16 53,33

>4 3 10,00

TOTAL 30 100.00

Dari tabel diatas sebagian besar melakukan kun jungan ANC sebanyak 3- 4

(24)

Tabel 4.5. Perbandingan rerata kadar Klorida antara penderita Preeklampsia Berat/Eklampsia dengan kehamilan normal

DIAGNOSIS N Mean Std. Deviation P value

Kadar Klorida

PEB 30 106.43 4.933 =0,05

Normal 30 106.06 5.387

Korelasi antara kadar Klorida dengan kejadian preeklampsia berat

menggunakan uji korelasi pearson karena berdistribusi normal. Dari hasil

tabel diatas tidak terdapat korelasi kadar Klorida dengan kejadian

(25)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pada ibu hamil dengan preeklampsia berat terbanyak terjadi pada usia

kehamilan 20-35 minggu, terbanyak masih berpendidikan rendah dan

melakukan kunjungan ANC dengan frekuensi < 4 kali.

2. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna kadar Klorida pada

kehamilan dengan preeklampsia berat dibandingkan dengan

kehamilan normal.

B. Saran

1. Dianjurkan penelitian lebih lanjut mengenai perubahan kadar Klorida

yang lain pada kehamilan dengan preeklampsia berat.

2. Diperlukan penanganan yang cepat dan tepat kasus preeklampsia

berat untuk mengurangi kejadian morbiditas dan mortalitas oleh karena

(26)

DAFTAR PUSTAKA

1. Djannah SN, Arianti IS, Gambaran Epidemiologi Kejadian

Preeklampsia/Eklampsia di RSU PKU Muhammadiyah Yogyajarta Tahun

2007-2009 dalam Buletin Penelitian Kesehatan. Oktober 2010;13(4):

378-385

2. Smith MA. Preeclampsia. Prim Care. 1993; 20(3):655-664

3. Cooray SD, Edmons SM, Tong S, Samarasekera SP, Whitehead

CL.Characterization of symptoms immediately preceding eclampsia.

Obstet Gynecol. 2011;118(5): 995-999

4. Lydakis C, Beevers M, Beevers DG, Lip GY. The prevalence of

preeclampsia and obstetric outcome in pregnancies of normotensive and

hypertensive women a hospital specialist clinic. Int J Clin Pract.

2001;55(6):361-367

5. Sibai BM. Diagnosis, prevention, and management of eclampsia. Obstet

Gynecol. 2005;105(2):402-410

6. Vigil-De GP. Maternal deaths due to eclampsia and HELLP syndrome. Int

J Gynaecol Obstet. 2009;104(2):90-94

7. Huutcheon JA, Lisonkova S, Joseph KJ. Epidemiology of pre-eclampsia

and the other hypertensive disorders of pregnancy. Best Pract Res Clin

Obstet Gynaecol. 2011;25(4):391-403

8. Boehm DF, Salat A, Vogi SF, Murabito M, Felfernig M, Schmidt D, et al.

Early detection eclampsia by detersmination of platelet aggregability.

Thromb Res. 2000;98(2):139-146

9. Leeman L. Hypertensive Disorders of Pregnancy. Am Fam

(27)

10. Lurie S, Mamet Y.Red blood cell survial and kinetics during pregnancy.

Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol. 2000; 93(2):229-231

11. Gifford R, August P, Chesley L. National High Pressure Education

Program Working group.Am J Obstet Gynecol.1990; 163:16891712

12. Indumati V et al. Role of serum electrolytes in PIH; Journal of Clinical and

Diagnostic Research. 2011 Feb, Vol 5(1):66-69

13. Cunningham, F, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, G. LC and Wenstrom

KD. Hypertensive disorders in pregnancy, in William Obstetrics. 23nd

14. Punthumapol C and Kittichotpanich B. Serum Calcium, Magnesium and

Uric acid in preeclampsia and normal pregnancy. J Med assoc Thai

2008;91: 968-73

Ed,

McGraw Hill : New York. 2010; 1429-36

15. Brown MA. Diagnosis and Classification of Preeclampsia and other

Hypertensive Disorders of Pregnancy in Belfort MA, Thornton S, Saade

GR. Hypertension in Pregnancy, Marcel Dekker, Inc.New York, 2003;1-14

16. Yie Shang-mian, Liang-hong Li, Yue-mei Li, Librach C. HLA-G protein

concentration in maternal, serum and placental tissue are decreased in

preeclampsia, Am J Obstet Gynecol, 2004; 191: 525-9

17. Redman Kaplan’s Clinical Hypertension, ed. Norman M. Kaplan, 8th

18. Hnat MD, Sibai BM. Severe Preeclampsia remote from term, in Belfort MA,

Thornton S, Saade GR. Hypertension in Pregnancy, Marcel Dekker, Inc.

New York, 2003; 85-115

ed,

2002, 404-33

19. Aziz R, Mahboob T. Relation between Preeclampsia and cardiac

(28)

Dehydrogenase Isozymes (LDH) in Human Placenta with High Expression

of LDH-A4Isozyme in the Endothelial Cells of Pre-eclampsia Villi. Placenta

Journal. 2001:

21. Dey P, Sarkar, S S. Evaluation of serum lactate dehydrogenase and

gamma glutamyl transferase in preeclamptic pregnancy and its

comparison with normal pregnancy in third trimester. . Int J Res Med Sci.

(29)

DATA PASIEN HAMIL NORMAL, PREEKLAMPSIA BERAT/EKLAMPSIA

Status perkawinan : suami pertama/ kedua

Paritas :

Usia kehamilan : minggu

Riwayat PEB/Eklampsia

Kehamilan sebelumnya :

Lamanya ditindak lanjuti

Sampai di Rumah sakit :

Rencana : ekspektatif/aktif

Cara persalinan :

Afgar score : Berat badan janin : gram

Ante Natal Care : di

Datang sendiri/Rujukan :

Out come ibu : pulang berobat jalan/exit Out come bayi : pulang/exit

HASIL PEMERIKSAAN PASIEN HAMIL NORMAL, PREEKLAMPSIA BERAT/EKLAMPSIA

(30)

Tekanan darah :

Frekuensi nadi :

Frekuensi nafas :

Suhu : Edema

: +/-

Pemeriksaan laboratorium Proteinuria :

Jumlah trombosit :

Albumin :

D Dimer :

Ureum :

Creatinin :

Calsium :

Magnesium :

Natrium :

Kalium :

Chloride :

LDH :

SGOT :

SGPT :

Alkalin fosfatase :

Gambar

Tabel 4.1.Karakteristik Responden Preeklampsia berat / Eklampsia Berdasarkan Umur
Tabel 4.2. Karakteristik Responden Preeklampsia berat / Eklampsia Berdasarkan Gravida
Tabel 4.3. Karakteristik Responden Preeklampsia berat / Eklampsia Berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.5. Perbandingan rerata kadar Klorida antara penderita

Referensi

Dokumen terkait

Dugaan bahwa faktor imunologik berperan terhadap terjadinya hipertensi dalam kehamilan terbukti dengan fakta sebagai berikut:(Robert JM, 1989).. • Primigravida mempunyai risiko

eklampsia merupakan penyebab nomor 2 yaitu sebanyak 13% kematian ibu.Aborsi yang tidak. aman merupakan penyebab dari 11% kematian ibu (secara

Peningkatan berat badan yang mendadak serta berlebihan terutama disebabkan oleh retensi cairan dan selalu dapat ditemukan sebelum timbul gejala edem non dependen yang terlihat

eklampsia merupakan penyebab kematian ibu berkisar1,5 persen sampai 25 persen,.. sedangkan kematian bayi antara 45 persen sampai

Jennifer Uzan,Marie Carbonnel, Olivier PiconneRoland Asmar, Jean-Marc Ayoubi , 1Department of Gynecology and Obstetrics, Hôpital Foch, Suresnes, France; 2Foundation Medical

Terdapat juga definisi impending eklampsia dalam berbagai literatur, yang artinya keadaan preeklampsia berat yang menunjukkan tanda-tanda menuju pada eklampsia, yaitu apabila

Dari hasil tabel di atas tidak terdapat hubungan yang bermakna kadar LDH antara kejadian preeklampsia yang meninggal dunia dengan yang pulang berobat jalan dengan p-value 0,423

Pada beberapa penelitian yang lain menunjukkan perbedaan kadar zinc serum pada penderita preeklampsia berat dan wanita hamil normal namun secara statistik perbedaan