• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS EKSPOR INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI SENTRA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN KABUPATEN CIREBON JAWA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS EKSPOR INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI SENTRA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN KABUPATEN CIREBON JAWA BARAT"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS EKSPOR INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DISENTRA INDUSTRI

KERAJINAN ROTAN KABUPATEN CIREBON JAWA BARAT

Oleh: IKA AGUNG HIDAYANTI ( 01720037 ) Agriculture

Dibuat: 2006-03-09 , dengan 3 file(s).

Keywords: EKSPOR INDUSTRI, KERAJINAN ROTAN

Rotan banyak dimanfaatkan secara komersial karena mempunyai sifat yang lentur, kuat, serta relatif lebih seragam bentuknya. Peluang usaha industri berbahan baku rotan dapat dilihat antara lain dari meningkatnya volume produksi dan ekspor (untuk pasar luar negeri). Dalam kondisi perekonomian yang sedang lesu, yang mana daya beli masyarakat menurun, pasar ekspor industri rotan merupakan pilihan yang sangat penting. Cirebon yang terkenal dengan julukan sebagai kota udang, saat ini sangat tidak tepat. Hal tersebut dikarenakan saat ini justru yang berkembang sangat pesat bahkan menjamur adalah industri kerajinan rotan. Berdasarkan data potensi

industrikerajinan rotan Kabupaten Cirebon tahun 2004 yang dikeluarkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, tidak kurang dari 1060 unit usaha rotan di Kabupaten Cirebon, sekitar 150-200 industri besar rotan yang tergabung dalam Asmindo dan melibatkan 1000-1500 pekerja.

Tujuan dari penelitian ini adalah (1). Mengidentifikasi Negara tujuan ekspor industri kerajinan rotan di Sentra Industri Kerajinan Rotan Kabupaten Cirebon dan mengetahui trend

perkembangan volume dan nilai ekspornya, (2). Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai ekspor industri kerajinan rotan Kabupaten Cirebon, (3). Mengetahui Laju

Pertumbuhan volume dan nilai ekspor Industri Kerajinan Rotan di Kabupaten Cirebon dari bulan Januari 2001-Juli 2005.

Hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (1). Diduga trend perkembangan volume dan nilai ekspor kerajinan rotan di Sentra Industri Kerajinan Rotan Kabupaten Cirebon cenderung meningkat dari bulan ke bulan. (2). Diduga nilai ekspor kerajinan rotan di Kabupaten Cirebon dipengaruhi oleh harga ekspor kerajinan rotan, nilai tukar rupiah dan faktor inflasi di Indonesia. Penentuan Lokasi Penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu bertempat di Sentra Industri Kerajinan Rotan di Kabupaten Cirebon West Java dengan mempertimbangkan bahwa Kabupaten Cirebon merupakan sentra industri kerajinan terbesar di Indonesia dan sudah memiliki pasar ekspor yang sangat luas di pasar Internasional. Data yang diambil adalah data sekunder (data yang diperoleh secara langsung dari instansi-instansi terkait dalam penelitian) data yang digunakan adalah data time series baik volume dan nilai ekspor industri kerajinan rotan dari bulan Januari 2001-Juli 2005. sumber data dalam penelitian ini adalah dari Disperindag, Asmindo, BPS dan instansi-instansi terkait yang dapat mendukung penelitian ini. Metode Analisa data yang digunakan adalah analisis trend perkembangan ekspor (untuk melihat trend volume dan nilai ekspor kerajinan rotan dari bulan Januari 2001-Juli 2005 dan memperoleh gambaran seberapa besar trend / kecenderungan naik atau turun), dengan rumus Y = a + bx, analisa yang kedua adalah dengan menggunakan metode regresi linier berganda dengan rumus Log Y = Log 0 + 1 Log X1 + 1 Log X2 + 3 Log X3 + e. analisa yang ketiga adalah dengan analisa laju pertumbuhan yaitu untuk meramalkan perkembangan ekspor masa yang akan datang.

(2)

perkembangan volume dan nilai ekspor kerajinan rotan di Kabupaten Cirebon ke negara USA, Jepang dan Afrika Selatan mengalami penurunan, sedangkan trend volume dan nilai ekspor kerajinan rotan ke negara Italia dan Australia mengalami peningkatan. Penurunan volume dan nilai ekspor disebabkan oleh kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil berakibat pada ketidakstabilan harga ekspor dan mutu desainyang cenderung statis. Sedangkan peningkatan terjadi kerena bertambahnya permintaan ekspor kerajinan rotan untuk tujuan Italia dan Australia. Hasil perhitungan juga menunjukan bahwa faktor harga ekspor kerajinan rotan secara parsial berpengaruh secara nyata terhadap nilai ekspor kerajinan rotan dengan thitung = 2,316 < ttabel = 1,638 pada taraf kesalahan ( = 0,10 ), sedangkan untuk nilai kurs Rupiah terhadap Dollar dengan thitung = -2,195 > ttabel = 0,978 pada taraf kesalahan ( = 0,20 ) yang artinya nilai kurs Rupiah terhadap Dollar berpengaruh secara nyata terhadap nilai ekspor. Nilai inflasi dengan uji t dihasilkan thitung = -0,273 > ttabel = 20,978 pada taraf kesalahan ( = 0,20 ) sehingga variabel nilai inflasi tidak berpengaruh secara nyata terhadap nilai ekspor. Laju pertumbuhan volume ekspor kerajinan rotan di Kabupaten Cirebon dari bulan Januari 2001-Juli 2005 menunjukan adanya kenaikan rata-rata 0,0387% per bulan, sedangkan untuk laju pertumbuhan nilainya meningkat rata-rata 0,1823% per bulan. Proyeksi laju pertumbuhan volume ekspor kerajinan rotan di Kabupaten Cirebon dari bulan Agustus 2005-Juli 2006 mengalami penurunan,

Referensi

Dokumen terkait

P1 Terlaksananya kegiatan tersebut dapat meningkatkan kesehatan masyarakat desa Dinas Kesehatan 1 B 8 pos POSYANDU se Desa Cluring 75.000.000 0 0 0 - Peningkatan pelatanan POSYANDU

SEGMEN BERITA REPORTER B Mengenal Lebih Dekat Karimunjawa. Penangkaran Hiu

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penderita Tuberkulosis (TB) Paru di Kota Medan Tahun 2005-2015”.

Berdasarkan hasil penelitian di KUA Umbulharjo Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut : Ada hubungan antara tingkat pengetahuan calon pengantin tentang

maten yang dibenkan, terlibat dalam mendiskusikan suatu materi prasyarat yang dibicarakan, terlibat dalam mendiskusikan suatu materi pokok yang dibicarakan, memberi tanggapan

Menurut Sugiyono (2014), kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

Berkaitan dengan hal tersebut, maka seluruh proses pelelangan sesuai dokumen pengadaan tersebut di atas kami nyatakan gagal dan dilaksanakan pelelangan ulang. Demikian

Nasi Box Makan Malam dibawa ke dalam bus dan dimakan sebelum acara pembukaan 18.00 – 21.00 WIB Penutupan FLS2N Marina.