• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK N-HEKSAN DAUN Jatropha gossypifolia Linn DENGAN METODE BIOAUTOGRAFI TERHADAP Escherichia coli

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK N-HEKSAN DAUN Jatropha gossypifolia Linn DENGAN METODE BIOAUTOGRAFI TERHADAP Escherichia coli"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

IRNA FAUZIAH

AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK

N-HEKSAN DAUN Jatropha gossypifolia Linn

DENGAN METODE BIOAUTOGRAFI

TERHADAP Escherichia coli

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)

v

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas limpahan rahmat, hidayah serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Aktivitas Antimikroba Ekstrak N-Heksan Daun Jatropha gossypifolia dengan Metode Bioautografi terhadap Escherichia coli”.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan terselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Ibu Siti Rofida, S. Si., M. Farm., Apt selaku dosen pembimbing I yang dengan penuh kesabaran memberikan pengertian, arahan, dukungan serta bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Ahmad Shobrun Jamil, S. Si., M. P. Selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan arahan, dukungan serta bimbingan kepada penulis agar dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Dian Ermawati, M. Farm., Apt selaku dosen penguji I atas kritik dan sarannya untuk menyempurnakan skripsi ini.

4. Ibu Ika Ratna Hidayati, S. Farm., M. Sc., Apt selaku dosen penguji II atas semua kritik dan sarannya untuk menyempurnakan skripsi ini.

5. Ibu Annisa Farida Muti, S. Farm., M. Sc., Apt, Bapak Heru Prabowo Hadi, S. Farm., Apt dan Ibu Dian Ermawati, M. Farm., Apt selaku dosen wali atas bimbingannya selama ini.

6. Bapak Yoyok Subekti Prasetyo, M. Kep, Sp. Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

7. Ibu Nailis Syifa’, S. Farm., M. Sc., Apt selaku Ketua Program Studi Farmasi yang telah membantu kelancaran pengerjaan skripsi penulis.

8. Ibu Sovia Aprina Basuki, S. Farm., M. Si., Apt selaku Kepala Laboratorium Kimia Terpadu II yang telah mengijinkan penulis serta memberikan fasilitas untuk melakukan penelitian di laboratorium tersebut

(5)

vi

10. Para dosen Program Studi Farmasi serta para dosen dari Fakultas Kedokteran yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis yang semoga ilmu tersebut dapat berguna bagi diri penulis dan juga orang lain.

11. Para laboran dari Laboratorium Kimia Terpadu II mbak Evi, mas Ferdi, mbak Bunga, mbak Endah, dan mbak Susi serta Bapak Joko dan laboran dari Laboratorium Biomedik PPD UMM atas bimbingan dan arahannya selama penulis melakukan penelitian.

12. Ayahanda Muslihudin dan Ibunda Ari Astika tercinta atas doa yang tak henti-hentinya dan dukungan baik secara moril maupun materil serta dengan sabar mendengar keluh kesah anakmu ini selama kuliah hingga penulisan skripsi ini. 13. Adikku tercinta Helmi Jauhari atas pengertiannya selama penulis mengerjakan

skripsi.

14. Seseorang yang selalu memberikan motivasi, dukungan serta selalu menemani penulis selama ini.

15. Sahabatku Nur, Santi, Erma, Syifa dan adik-adik kosku tercinta Hany, Ratna, Dwi dan juga teman seperjuangan skripsi Finda di kos atas dukungan dan semangatnya selama pengerjaan skripsi.

16. Teman seperjuangan skripsi Erma, Mbak Mufida, Haritsah, Iyan, Aisyah, Eya, Uti yang telah berjuang menyelesaikan skripsi hingga akhir.

17. Teman-teman farmasi angkatan 2011 dan farmasi B atas rasa kekeluargaan di akhir-akhir perjuangan kita meraih gelar sarjana.

18. Serta semua pihak baik dari dalam maupun luar yang tak dapat dituliskan satu persatu yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta ilmu pengetahuan terutama di bidang kefarmasian.

Malang, Agustus 2015

(6)

vii

RINGKASAN

AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK N-HEKSAN DAUN Jatropha gossypifolia Linn DENGAN METODE BIOAUTOGRAFI TERHADAP

Escherichia coli

Infeksi merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen, seperti bakteri, virus, parasit atau jamur. WHO (2015) menyebutkan bahwa infeksi banyak menimbulkan kematian terutama pada anak-anak. Salah satu bakteri patogen yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi yakni Escherichia coli. Escherichia coli merupakan salah satu bakteri penyebab diare, infeksi saluran kemih, ataupun meningitis. Antibiotik merupakan obat yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit infeksi namun telah banyak terjadi resistensi terhadap antibiotik akibat penggunaan yang kurang tepat (Permenkes, 2011). Telah banyak diteliti tanaman-tanaman yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri salah satunya daun jarak merah (Jatropha gossypifolia) di mana dalam penelitian sebelumnya diidentifikasi memiliki senyawa metabolit sekunder alkaloid, flavonoid, terpenoid, dan steoid (Dhale et al, 2010; Felix-Silva et al, 2014).

Penelitian ini menggunakan daun jarak merah yang diekstraksi dengan maserasi kinetik yang kemudian dilakukan pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode bioautografi guna mengetahui senyawa metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antibakteri pada daun jarak merah.

Serbuk daun jarak merah ditimbang sebanyak 250 g untuk dilakukan maserasi kinetik. Pelarut n-heksan yang digunakan adalah 2500 ml untuk maserasi pertama kemudian maserasi yang kedua hingga keempat digunakan pelarut n-heksan sebanyak 1250 ml dari pelarut yang digunakan pada maserasi pertama. Maserasi kinetik dilakukan dengan pengadukan konstan selama 4 jam lalu disaring. Proses ekstraksi dengan maserasi kinetik ini dilakukan sebanyak 4 kali hingga senyawa kimia dari daun jarak merah tidak terekstraksi dengan pelarut n-heksan, hal ini ditandai dengan noda yang terbentuk semakin pudar dari maserasi pertama hingga keempat. Hasil ekstraksi berupa filtrat diuapkan dengan rotary evaporator hingga didapatkan ekstrak kental. Identifikasi senyawa kimia dilakukan dengan fase gerak N-Heksan : Etil Asetat (4 : 1).

Pengujian bioautografi dilakukan menggunakan plat KLT yang telah dieluasi dengan fase gerak N-Heksan : Etil Asetat (4 : 1). Proses awal yang dilakukan adalah penotolan ekstrak n-heksan daun jarak merah sebanyak 5 kapiler atau sebanyak 25 µl yang kemudian dieluasi hingga noda-nodanya terpisah. Kemudian dilakukan pengguntingan terhadap noda-noda yang terbentuk dan didifusikan ke dalam media agar berisikan bakteri. Setelah itu diinkubasikan selama 24 jam. Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 50 mg/ml. Kloramfenikol sebagai antibiotik pembanding (kontrol positif). Hasil inkubasi kemudian dilihat zona bening yang muncul yang merupakan zona hambat dari senyawa kimia yang diujikan lalu dilihat senyawa kimia apa yang memiliki aktivitas antibakteri dengan membandingkan nilai Rf dari noda yang diujikan dengan nilai Rf dari masing-masing identifikasi senyawa yang telah dilakukan sebelumnya.

(7)

viii

(8)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL... i

HALAMAN JUDUL ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PENGUJIAN ... iv

KATA PENGANTAR... v

RINGKASAN... vii

ABSTRAK... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

DAFTAR SINGKATAN... xviii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Tinjauan Umum Tanaman Jarak Merah (Jatropha gossypiifolia L).. 7

2.1.1 Taksonomi... 7

2.1.2 Nama Daerah... 8

2.1.3 Morfologi... 8

2.1.4 Habitat dan Distribusi Geografis... 9

2.1.5 Manfaat Jarak Merah... 10

2.1.6 Kandungan Senyawa Jarak Merah... 11

2.2 Tinjauan Umum Escherichia coli... 14

2.2.1 Taksonomi... 14

2.2.2 Morfologi dan Sifat... 15

2.3 Tinjauan Umum Infeksi... 16

(9)

x

2.3.2 Kloramfenikol... 17

2.4 Tinjauan Tentang Uji Kepekaan Terhadap Aktivitas Antimikroba Secara in vitro... 18

2.4.1 Metode Difusi Cakram ... 19

2.4.2 Metode Dilusi Agar…... 20

2.4.3 Metode Dilusi Tabung... 20

2.4.4 Metode Bioautografi... 21

2.4.4.1 Bioautografi Kontak atau Difusi Agar... 22

2.4.4.2 Bioautografi Langsung... 23

2.4.4.3 Bioautografi Imersi atau Agar Overlay... 24

2.4.5 Ekstraksi... 24

2.4.6 Maserasi... 26

2.4.6.1 Maserasi Kinetik... 26

2.4.6.2 Maserasi Sonikasi... 26

2.4.6.3 Pelarut Ekstraksi... 27

2.4.7 Parameter Standar Umum Ekstrak... 29

2.4.8 Kromatografi Lapis Tipis (KLT)... 30

2.4.8.1 Fase Diam... 31

2.4.8.2 Fase Gerak... 32

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL... 33

3.1 Bagan Kerangka Konseptual ... 33

3.2 Kerangka Konseptual ... 34

BAB 4 METODE PENELITIAN... 36

4.1 Lokasi Penelitian... 36

4.2 Alat Penelitian... 36

4.2.1 Pembuatan Serbuk Simplisia... 36

4.2.2 Proses Ekstraksi... 36

4.2.3 Pengujian Bioautografi... 36

4.2.4 Pemisahan Senyawa dengan KLT... 37

4.3 Bahan Penelitian... 37

4.3.1 Bahan Uji... 37

(10)

xi

4.3.3 Pengujian Bioautografi... 38

4.3.4 Identifikasi Senyawa dengan KLT... 38

4.4 Variabel Penelitian... 38

4.4.1 Variabel Bebas... 38

4.4.2 Variabel Terikat... 38

4.5 Penyiapan Sterilisasi alat dan bahan... 38

4.6 Metode Penelitian... 38

4.6.1 Rancangan Penelitian... 38

4.6.2 Kerangka Operasional... 39

4.6.3 Prosedur Kerja... 39

4.6.3.1 Pembuatan Simplisia... 39

4.6.3.2 Pembuatan Ekstrak Bahan Uji... 40

4.6.3.3 Pemisahan Senyawa dengan KLT... 41

4.6.3.4 Identifikasi Komponen Senyawa... 42

4.6.3.5 Preparasi Media... 42

4.6.3.6 Peremajaan Bakteri... 42

4.6.3.7 Preparasi Bakteri... 43

4.6.3.8 Pengujian Bioautografi... 43

4.6.3.9 Analisis Data... 43

BAB 5 HASIL PENELITIAN... 44

5.1 Hasil Determinasi Daun Jarak Merah (Jatropha gossypifolia L.)... 45

5.2 Hasil Serbuk Simplisia Daun Jarak Merah ... 45

5.3 Hasil Ekstrak N-Heksan Daun Jarak Merah... 46

5.4 Hasil Uji KLT Ekstrak N-Heksan Daun Jarak Merah... 46

5.4.1 Identifikasi Senyawa Alkaloid dengan KLT... 47

5.4.2 Identifikasi Senyawa Terpenoid dengan KLT... 47

5.4.3 Identifikasi Senyawa Flavonoid dengan KLT... 48

5.4.4 Identifikasi Senyawa Polifenol dan Tanin dengan KLT... 49

5.4.5 Identifikasi Senyawa Antrakuinon dengan KLT... 50

5.4.6 Hasil Pengukuran Nilai Rf dari Kromatografi Lapis Tipis... 50

(11)

xii

BAB 6 PEMBAHASAN... 52

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN... 61

7.1 Kesimpulan... 61

7.2 Saran... 61

DAFTAR PUSTAKA... 62

(12)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman II.1. Kandungan Senyawa Daun Jatropha gossypifolia... 12 V.1. Pengukuran Derajat Kehalusan Serbuk Simplisia Daun Jarak Merah.. 45

V.2. Hasil KLT dari Ekstrak N-Heksan Daun Jarak Merah dengan Eluen N-Heksana : Etil Asetat... 51 V.3. Hasil Uji Antimikroba Esktrak N-Heksana Daun Jarak Merah dengan

(13)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Tanaman Jatropha gossypifolia (A) daun Jatropha gossypifolia (B)... 8

2.2 Escherichia coli... 15

2.3 Skema Bioautografi Kontak... 22

2.4 Skema Bioautografi Langsung... 23

2.5 Skema Bioautografi Imersi atau Agar Overlay... 24

3.1 Bagan Kerangka Konseptual... 32

4.1 Skema Kerangka Operasional... 39

4.2 Bagan Alir Proses Esktraksi Daun Jatropa gossypifolia dengan pelarut n-heksan... 41

5.1Daun Jatropha gossypifolia basah (A), daun Jatropha gossypifolia kering (B), serbuk simplisia daun Jatropha gossypifolia (C)... 45

5.2 Ekstrak kental daun jarak merah (Jatropha gossypifolia L.)... 46

5.3Hasil identifikasi senyawa alkaloid dengan kromatografi lapis tipis (KLT)... 47

5.4Hasil identifikasi senyawa terpenoid dengan kromatografi lapis tipis (KLT)... 48

5.5Hasil identifikasi senyawa flavonoid dengan kromatografi lapis tipis (KLT)... 49

5.6Hasil identifikasi senyawa polifenol dan tanin dengan kromatografi lapis tipis (KLT)... 49

5.7 Hasil identifikasi senyawa antrakuinon dengan kromatografi lapis tipis (KLT)... 50

5.8Noda yang digunakan untuk pengujian bioautografi... 52

5.9Rata-rata zona hambat ekstrak n-heksan daun jarak merah terhadap Escherichia coli... 53

5.10 Hasil pengujian bioautografi esktrak n-heksan daun jarak merah…... 54

(14)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup... 69

2. Surat Pernyataan... 70

3. Surat Determinasi Tanaman... 71

4. Surat Laporan Bakteri Uji... 72

5. Hasil Uji Bioautografi Dengan 3 Kapiler (15 µl)... 73

6. Data Hasil Pengukuran Zona Hambat Uji Bioautografi... 74

7. Perhitungan... 75

8. Bagan Kerja Penelitian... 76

9. Tabel Data Hasil Penelitian... 81

(15)

xvi

DAFTAR SINGKATAN

Singkatan

µl = mikroliter

CFU = Coloni Forming Unit

DC = Dielectric Cont

DNA = Deoxyribose Nucleic Acid

ESBL = Extended Spectrum β-Lactamase

EMB = Eosin Methylene Blue

GIT = Gastrointestinal Tract

HPTLC = High Performance Thin Layer Chromatography

Im = Intramuscular

Iv = Intavena

KBM = Kadar Bunuh Minimal KHM = Kadar Hambat Minimal kHz = kilo Hertz

KLT = Kromatografi Lapis Tipis KOH = Kalium Hidroksida mg = miligram

ml = mililiter

MHA = Mueller-Hinton Agar MHB = Mueller Hinton Broth

MIC = Minimum Inhibitor Concentration

MTT =3-(4,5-dimethylthiazolyl-2)-2,5 diphenyltetrazolium bromide MUG = 4-methylumbelliferyl-β-D-glucuronide

NCCLS = National Committee for Clinical Laboratory Standard

PC = Paper Chromatography

Rf = Retention factor

rpm = rotation per minute

TLC = Thin Layer Chromatography

(16)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Goeswin, 2007. Teknologi bahan alam. Jakarta: Institut Teknologi Bandung. Hal. 20-27.

Anonim, 2008. Farmakope Herbal Indonesia Jilid I. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Anonim, 2009. Farmakope Herbal Indonesia Edisi I. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Apu, A. S., Hossain, F., Rizwan, F., Bhuyan, S. H., Matin, M., Jamaluddin, A. T. M., 2013. Study of pharmacological activities of methanol extract of Jatropha gossypifolia fruits. Journal of Basic and Clinical Pharmacy. Vol. 4 No. 1, p. 20-24.

Arekemase, M. O., Kayode, R. M. O., Ajiboye, A. E., 2011. Antimicrobial Activity and Phytochemical Analysis of Jatropha curcas Plant against Some Selected Microorganisms. International Journal of Biology. Vol. 3 No. 3, p. 52-59. Arista, M., 2013. Aktivitas Antioksidan Esktrak Etanol 80 % dan 96 % Daun Katuk

(Sauropus androgynus (L.) Merr.). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol. 2 No. 2, p. 1-14.

Ariyanti, N. K., Darmayasa, I. B. G., Sudirga, S. K., 2012. Daya Hambat Ekstrak Kulit Daun Lidah Buaya (Aloe barbadensis Miller) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 Dan Escherichia coli ATCC 25922. Jurnal Biologi. Vol. 16 No. 1.

Bharathy, V., Sumathy, M., Uthayakumari, F., 2012. Determination of Phytocomponents By Gc – Ms In Leaves of Jatropha gossypifolia L. Science Research Reporter. Vol. 2 No. 3, p. 286-290.

Bhaskarwar, B., Itankar, P., Fulke, A., 2008. Evaluation of antimicrobial activity of medicinal plant Jatropha podagrica (Hook). Roum. Biotechnol . Lett. Vol . 13, No. 5, p. 3873-3877.

Brooks, G. F., Butel, J. S., Morse, S. A., 2004. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s

Medical Microbiology. Edisi ke-23. Hal. 43.

Brooks, G. F., Butel, J. S., Morse, S. A., 2005. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s

Microbiologi Kedokteran (Medical Microbiology). Alih Bahasa: Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Jakarta: Salemba Medika.Edisi pertama. Hal. 353.

(17)

xviii

CLSI, 2012. Methods for Dilution Antimicrobial Susceptibility Tests for Bacteria That Grow Aerobically; Approved Standard. Ninth Edition. CLSI document M07-A9. Wayne, PA: Clinical and Laboratory Standards Institute.

Cowan, M. M. 1999. Plant Products as Antimicrobial Agent. Clinical Mycrobiology Review.

Darmawi, Manaf, Z. H., Putranda, F., 2013. Daya Hambat Getah Jarak Cina (Jatropha multifida L.) Terhadap Staphylococcus aureus Secara In Vitro.

Jurnal Medika Veterinaria. Vol. 7 No. 2, p. 113.

Departemen Kesehatan RI, 2000. Parameter Standart Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Cetakan pertama. Jakarta : Direktorat Jendral Pengawas Obat dan Makanan.

Depkes, RI. 1985. Farmakope Indonesia. Jakarta: Ditjen POM.

Dewanjee, S., Gangopadhyay, M., Bhattacharya, N., Khanra, R., Dua, T. K., 2014. Review Paper Bioautography and Its Scope in Thefield of Natural Product Chemistry. Journal of Pharmaceutical Analysis. p. 1-4.

Dhale, D. A., Birari, A. R., 2010. Preliminary Screening of Antimicrobial And Phytochemical Studies of Jatropha gossypifolia Linn. Rec Res Sci Tech. Vol. 2 No. 7, p. 24-28.

Dzen SM, Roekistiningsih, Santoso S, Winarsih S, Sumarno, Islam S, Noorhamdani AS, Murwani S, Santosaningsih D. 2003. Bakteriologi Medik. Malang: Banyumedia.

Fauzana, D. L., 2010. Perbandingan Metode Maserasi, Remaserasi, Perkolasi dan Reperkolasi Terhadap Rendemen Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Petanian Bogor. Bogor.

Felix-Silva, J., Giordani, R. B., da Silva-Jr, A. A., Zucolotto, S. M., Fernandes-Pedrosa, M. F., 2014. Jatropha gossypiifolia L. (Euphorbiaceae): A Review of Traditional Uses, Phytochemistry, Pharmacology, and Toxicology of This Medicinal Plant. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine.

Hadi, U., Kuntaman, Qiptiyah, M., Paraton, H. 2013. Case Report : Problem Of Antibiotic Use And Antimicrobial Resistance In Indonesia: Are We Really Making Progress?. Indonesian Journal of Tropical and Infectious Disease. Vol. 4 No. 4, p. 5-8.

(18)

xix

Ibrahim, A., Kuncoro, H., 2012. Identifikasi Metabolit Sekunder Dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Sungkai (Peronema canescens Jack.) Terhadap Beberapa Bakteri Patogen. J. Trop. Pharm. Chem., Vol 2. No. 1, p. 8-14. Irawan, B. T. A., 2010. Peningkatan Mutu Minyak Nilam Dengan Ekstraksi Dan

Destilasi Pada Berbagai Komposisi Pelarut. Tesis. Magister Teknik Kimia Universitas Diponegoro. Semarang.

Jafari A., Aslani MM., Bouzari S., 2012. Escherichia coli: a brief review of diarrheagenic pathotypes and their role in diarrheal diseases in Iran. Iran. J. Microbiol., Vol. 4 No. 3, p. 103.

Jiang, L., 2011. Comparison of Disk Diffusion, Agar Dilution, and Broth Microdilution for Antimicrobial Susceptibility Testing of Five Chitosans.

Thesis. Fujian Agricultural and Forestry University, China. p. 18.

Karthikeyan, R., Siva parvathi, V., Jyothi, B. S., Lakshmi, T., Babu, P. S., 2012. Morpho–anatomical and physicochemical studies of Jatropha gossypifolia

(L.). Der Pharmacia Lettre. Vol. 4 No. 1, p. 256-262.

Katarnida, S. S., Karyanti, M. R., Oman, D. M., Katar, Y., 2013. Pola Sensitifitas Bakteri dan Penggunaan Antibiotik. Sari Pediatri. Vol. 15 No. 2, p. 122-126. Kementrian Kesehatan RI, 2011. Peraturan Menteri Kesehatan. Jakarta :

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementrian Kesehatan RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Kristanti, A. N., Aminah, N. S., Tanjung, M., Kurniadi, B., 2008. Buku Ajar Fitokimia. Surabaya: Airlangga University Press. Hal.

Kusumaningtyas, E., Astuti, E., & Darmono, 2008. Sensitivitas Metode Bioutografi Kontak dan Agar Overlay dalam Penentuan Senyawa Antikapang. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia. Vol. 6 No. 2, p. 75-79. Lay, B. W. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada

Lestari, E. S., Severin, J. A., Verbrugh, H. A., 2012. Antimicrobial Resistance Among Pathogenic Bacteria In Southeast Asia. Southeast Asian J. Trop. Med. Public Health. Vol. 43 No. 2, p. 398-400.

Manning, S. D., 2005. Escherichia Coli Infections. Cetakan Pertama. Philadelphia: Chelsea House Publishers, p. 15-23.

Mardiastuti, H. W., Karuniawati, A., Kiranasari, A., Ikaningsih, Kadarsih, R., 2007.

(19)

xx

Serikat, Timur Tengah dan Indonesia. Maj. Kedokt. Indon. Vol. 57 No. 3, p. 77.

Mulyono, L. M., 2013. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Biji Buah Pepaya (Carica papaya L.) Terhadap Eschericia coli dan Staphylococcus aureus.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol. 2 No. 2, hal. 1-9. Mutschler, E., 1991. Dinamika Obat. Edisi Kelima. Bandung: Institut Teknologi

Bandung. Hal. 651-652.

Narwal, S. S., 2009. In: Sampietro, D. A., Catalan, C. A. N., Vattuone, M. A. (Eds).

Isolation, Identification and Characterization of Allelochemicals/Natural Products. USA: Science Publishers. p. 106, 111-114.

Nester, E. W., Anderson, D. G., Roberts, C. E., Nester, M. T., 2007. Microbiology: a human perspective. Edisi ke-5. Hal. 496.

Ngaisah, S., 2010. Identifikasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) Asal Magelang. Skripsi. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Noer, S. F., 2012. Pola Bakteri Dan Resistensinya Terhadap Antibiotik Yang Ditemukan Pada Air Dan Udara Ruang Instalasi Rawat Khusus Rsup Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Majalah Farmasi dan Farmakologi. Vol. 16, No.2, p. 73-78.

Novelni, R., 2011. Identifikasi dan Uji Resistensi Bakteri Penyebab Infeksi Nosokomial pada Pasien Rawat Inap Pengguna Kateter pada Bangsal Saraf Rsup Dr. M. Djamil Padang. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Andalas Padang. Pontianak.

Nursidika, P., Saptarini, O., Rafiqua, N., 2014. Aktivitas Antimikroba Fraksi Ekstrak Etanol Buah Pinang (Areca catechu L) pada Bakteri Methicillin Resistant Staphylococcus aureus. MKB, Vol. 46 No. 2, p. 95.

Panda, B. B., Gaur, K., Nema, R. K., Sharma, C. S., Jain, A. K., Jain, C. P., 2009. Hepatoprotective Activity of Jatropha Gossypifolia Against Carbon Tetrachloride-Induced Hepatic Injury In Rats. Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research. Vol. 2 No. 1, p. 50-54.

Priyanto, Batubara, L., 2010. Farmakologi Dasar Untuk Mahasiswa Farmasi & Keperawatan. Edisi ke-2. Jakarta: Leskonfi. Hal. 83.

Purwanti, E., Handijatno, D., Yunus., 2014. Efek Antibakteri Extrak Daun Mangga (Mangifera indica) Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

(20)

xxi

Putra, I. N. K., 2010. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) serta Kandungan Senyawa Aktifnya. J. Teknol. dan Industri Pangan. Vol. 21 No. 1, p. 1-5.

Putri, D. A., 2014. Pengaruh Metode Ekstraksi dan Konsentrasi Terhadap Aktivitas Jahe Merah (Zingiber officinale Var Rubrum) Sebagai Antibakteri

Escherichia coli. Skripsi. Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu. Bengkulu.

Putri, Z. M., 2010. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle

L.) Terhadap Propionibacterium acne dan Staphylococcus aureus

Multiresisten. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Radji, M., Fauziah, S., Aribinuko, N., 2011. Antibiotic sensitivity pattern of bacterial pathogens in the intensive care unit of Fatmawati Hospital, Indonesia. Asian Pac. J. Trop. Biomed. Vol. 1 No. 1, p. 41.

Rahman, A. H. M. M., Akter, M., 2013. Taxonomy and Medicinal Uses of Euphorbiaceae (Spurge) Family of Rajshahi, Bangladesh. Research in Plant Sciences. Vol. 1 No. 3, p. 74-80.

Randall, A., 2009. Bellyache bush (Jatropha gossypiifolia) Management Manual. Australia : Quessland Government. p. 5.

Roslizawaty., Ramadani, N. Y., Fakhrurrazi, dan Herrialfian, 2013. Aktivitas Antibakterial Ekstrak Etanol Dan Rebusan Sarang Semut (Myrmecodia Sp.) Terhadap Bakteri Escherichia coli. Jurnal Medika Veterinaria, Vol. 7 No. 2, p. 91.

Rostinawati, T., 2009. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Terhadap Escherichia coli, Salmonella typhi dan

Staphylococcus aureus dengan Metode Difusi Agar. Penelitian Mandiri, Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran. Jatinangor.

Sabandar, C. W., Ahmat, N., Jaafar, F. M., Sahidin, I., 2012. Medicinal property, phytochemistry and pharmacology of several Jatropha species (Euphorbiaceae): A review. Phytochemistry 85, p. 7-29.

Salni, Marisa, H., Mukti, R. W., 2011. Isolasi Senyawa Antibakteri Dari Daun Jengkol (Pithecolobium lobatum Benth) dan Penentuan Nilai KHM-nya.

Jurnal Penelitian Sains. Vol. 14 No. 1, p. 38-41.

Sani, R. N., Nisa, F. C., Andriani, R. D., Maligan, J. M., 2014. Analisis Rendemen dan Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Mikroalga Laut Tetraselmis chuii.

(21)

xxii

Sari, F. P., Sari, S. M., 2011. Ekstraksi Zat Aktif Antimikroba dari Tanaman Yodium (Jatropha Multifida Linn) Sebagai Bahan Baku Alternatif Antibiotik Alami, p. 1-7.

Sarker, S. D., Latif, Z., Gray, A. I., 2006. Natural Products Isolation Second Editon. Totowa, New Jersey: Humana Press. p. 32.

Seth, R., Sarin, R., 2010. Analysis of the Phytochemical Content and Anti-microbial Activity of Jatropha gossypifolia L. Arch. Appl. Sci. Res. Vol. 2 No. 5, p. 285-291.

Setyaningsih, D., Pandji, C., Perwatasari, D. D., 2014. Kajian Aktivitas Antioksidan dan Antimikroba Fraksi dan Ekstrak dari Daun dan Ranting Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) serta Pemanfaatannya pada Produk Personal Hygiene.

Agritech. Vol. 34 No. 2, p. 126-137.

Silitonga, Y. W., Jamilah, I., Suryanto, D., 2013. Pengendalian Sel Biofilm Bakteri Patogen Oportunistik Dengan Panas Dan Klorin. P. 46-51. Singh, A., Pratap, B., 2013. Piscicidal and Anti AChE Activity of Medicinal Plant

Jatropha gossypifolia (Family-Euphorbiaceae). World J. Fish & Marine Sci. Vol. 5 No. 4, p. 367-372.

Siregar, A. F., Sabdono, A., Pringgenies, D., 2012. Potensi Antibakteri Ekstrak Rumput Laut Terhadap Bakteri Penyakit Kulit Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus epidermidis, dan Micrococcus luteus. Journal Of Marine Research. Vol. 1 No. 2, p. 152-160.

Stahl, E., 1985. Analisis Obat Secara Kromatografi dan Spektroskopi. Bandung: ITB.

Suparno, 2013. Hubungan Kondisi Pencetakan dan Kontaminasi Escherichia coli

pada Pengolahan Dangke Susu Sapi di Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar. Makassar.

Sweetman, S. C., 2009. Martindale The Complete Drug Reference Thirty-sixth Edition. London Chicago: Pharmaceutical Press.

Tarun, A., Rachana, S., Rinki, R., Neha, A., Meghna, R., 2012. Comparative Analysis of Antibacterial Activity of Jatropha curcas Fruit Parts. Journal of Pharmaceutical and Biomedical Sciences (JPBMS). Vol. 15 No. 15. Tjay, T. H., Rahardja, K., 2007. Obat-Obat Penting. Edisi ke-6. Cetakan pertama.

Jakarta: Gramedia. Hal. 85-88.

(22)

xxiii

Utami, D. T., 2013. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Buah Kapulaga (Amomum compactum Soland. Ex Maton) Terhadap Escherichia coli dan Streptococcus pyogenes. Skripsi. Program Studi Biologi Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Yogyakarta.

Utami, E. R., 2012. Antibiotika, Resistensi, dan Rasionalitas Terapi. Saintis. Vol. 1 No. 1, p. 128.

Utami, P., 2008. Buku Pintar Tanaman Obat. Cetakan pertama. Jakarta: AgroMedia Pustaka. Hal. 94.

World Health Organization (WHO), 2013. Diarrhoeal disease.

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs330/en/. Diakses tanggal 05 Februari 2015.

World Health Organization (WHO), 2014. Global Report for Research on

Infectious Diseases of Poverty.

http://who.int/entity/tdr/capacity/global_report/en/-29k. Diakses tanggal 11 November 2014.

World Health Organization (WHO), 2014. Infectious Diseases.

http://www.who.int/topics/infectious_diseases/en/. Diakses tanggal 11 November 2014.

World Health Organization (WHO), 2015. Child Health.

http://www.who.int/gho/child_health/en/. Diakses tanggal 08 Februari 2015. Yanti, D., 2014. Uji Daya Antibakteri Daun Delima Terhadap Escherichia coli dan Implementasinya Dalam Pembuatan Film. Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pmipa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak. Pontianak.

(23)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah dalam bidang kesehatan yang dari waktu ke waktu terus berkembang. Infeksi merupakan penyakit yang dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain atau dari hewan ke manusia (Putri, 2010). Penyakit infeksi dapat disebabkan oleh mikroorganisme patogen, seperti bakteri, virus, parasit atau jamur (WHO, 2014).

Penyebab timbulnya penyakit infeksi di Indonesia yang dipengaruhi oleh iklim juga didukung oleh beberapa faktor lain, misalnya kesadaran masyarakat akan kebersihan yang kurang, jumlah penduduk yang padat, kurangnya pengetahuan dan implementasi dari sebagian besar masyarakat mengenai dasar infeksi, prosedur yang tidak aman (penggunaan antibiotik yang dipergunakan tidak tepat), serta kurangnya pedoman dan juga kebijakan dari pemerintah mengenai pengunaan antibiotik (Nursidika et al, 2014).

Setiap tahun, infeksi menewaskan 3,5 juta orang yang sebagian besar terdiri dari anak-anak miskin dan anak yang tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah (WHO, 2014). Data lain menyebutkan bahwa pada tahun 2013, terdapat 6,3 juta anak-anak di bawah 5 tahun meninggal, di mana setiap harinya terjadi sekitar 17.000 kematian. Dari data tersebut sekitar 83 % kematian disebabkan oleh penyakit infeksi, kelahiran dan kondisi gizi yang didapatkan oleh anak-anak (WHO, 2015).

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (2013) perkembangan penyakit infeksi di Indonesia dapat dilihat dari beberapa data penyakit infeksi seperti Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA) memiliki angka prevalensi sebesar 25 %, pneumonia memiliki insiden 1,8 % dan prevalensi 4,5 %, hepatitis memiliki angka prevalensi dua kali lebih tinggi pada tahun 2013 dibandingkan tahun 2007 yakni 1,2 %, sedangkan untuk diare memiliki insiden dan prevalensi pada semua umur di Indonesia adalah 3,5 % dan 7,0 %.

(24)

2

(Roslizawaty et al, 2013). Escherichia coli merupakan famili enterobacteriaceae dan merupakan bakteri patogen oportunistik yang dapat menyebabkan infeksi pada inang yang terganggu sistem imunnya (Torres et al, 2012). Escherichia coli

adalah salah satu bakteri penyebab penyakit seperti diare, infeksi saluran kemih, pneumonia, meningitis pada bayi yang baru lahir dan infeksi luka (Ngaisah, 2010).

Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif primer patogen yang merupakan penyebab kedua penyakit infeksi setelah Streptococcus. Meningitis yang disebabkan oleh E. coli menyebabkan kematian pada 20-40 % pada bayi yang terinfeksi (Jafari et al, 2012). Selain meningitis, diare juga merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh Escherichia coli. Penyakit diare merupakan penyebab kedua kematian pada anak di bawah lima tahun, dan menjadi penyebab kematian sekitar 760.000 anak setiap tahun. Selain itu terdapat 1,7 miliar kasus diare tiap tahunnya (WHO, 2013).

Obat yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah antimikroba antara lain antibakteri/antibiotik, antijamur, antivirus, antiprotozoa. Secara umum penyakit infeksi dapat disembuhkan dengan mengkonsumsi antibiotik. Lebih dari separuh pasien di rumah sakit menerima antibiotik sebagai pengobatan atau profilaksis. Sekitar 80% konsumsi antibiotik dipakai untuk kepentingan manusia dan sedikitnya 40% berdasar indikasi yang kurang tepat, misalnya infeksi virus seperti influenza, hepatitis, ataupun demam berdarah dengue (Permenkes, 2011; Utami, 2012).

Penggunaan antibiotik yang relatif tinggi merupakan permasalahan dan suatu ancaman besar terhadap lingkungan secara global. Permasalahan ini terutama terkait dengan resistensi bakteri terhadap antibiotik. Selain berdampak pada morbiditas dan mortalitas, juga berdampak negatif pada kesenjangan ekonomi dan sosial. Resistensi dapat terjadi di rumah sakit ataupun pada masyarakat secara luas. Beberapa bakteri yang telah banyak ditemukan resisten yakni Streptococcus pneumoniae (SP), Staphylococcus aureus, dan Escherichia coli (Permenkes, 2011).

(25)

3

negatif ini sudah banyak ditemukan resisten terhadap antibiotik beta laktam. Pada tahun 1998-2001 prevalensi ESBL E. coli di Cina mencapai 24%, Hong Kong 13%, Filipina 6,2%, Singapura 4%, Taiwan 13,8%, dan Jepang 1,4%. Sedangkan prevalensi ESBL (Extended Beta Lactamase) K. Pneumoniae di Cina mencapai 65.2%, Hong Kong 7.9%, Filipina 31.8%, Singapura 41%, Taiwan 5,4%, dan Jepang 15.9% (Mardiastuti et al, 2007).

Di Indonesia sendiri resistensi antibiotik terhadap E. coli telah dilaporkan oleh Hadi et al (2013). Dalam case report yang dilakukannya, dia menuliskan bahwa dari tahun 2010 ke tahun 2012 penggunaan antibiotik yang tidak sesuai indikasi menurun dari 42% menjadi 30,6% namun prevalensi ESBL K. Pneumoniae 58%, E. coli 52% dan Methicillin-resistant S. aures (MRSA) 24% meningkat.

Kuman yang resisten terhadap antibiotik terjadi akibat penggunaan antibiotik yang tidak bijak dan kurangnya pengawasan penggunaan antibiotik pada pasien di rumah sakit ataupun tempat pelayanan kesehatan lainnya. Selain itu pengetahuan masyarakat tentang bahayanya antibiotik jika terjadi resistensi masih sangat kurang (Permenkes, 2011; Nursidika et al, 2014).

Hasil review yang dilakukan oleh Lestari et al (2012) menemukan bahwa di Indonesia bakteri Escherichia coli resisten terhadap beberapa antibiotik seperti cefepim (3%), ceftazidime (10 %), ceftriaxon (3%), dan piperacilin (7%) dari beberapa sampel klinis. Selain antibiotik tersebut ada juga antibiotik lain seperti ampicillin, siprofloksasin, kloramfenikol, dan trimethoprim sulfametoksazol (Radji et al, 2011). Oleh karena itu perlu adanya inovasi baru serta penelitian-penelitian baru untuk menghindari semakin banyaknya resistensi antibiotik. Selain adanya peraturan dari pemerintah perlu juga adanya penemuan obat-obat antibakteri baru yang secara terus-menerus dilakukan. Salah satunya dengan pengembangan tanaman-tanaman obat yang diduga ataupun telah diteliti memiliki khasiat sebagai antibakteri.

(26)

4

rubrum) (Putri, 2014), rumput laut (Sargassum cinereum) (Alamsyah et al, 2014), buah kapulaga (Amomum compactum Soland. ex Maton) (Utami, 2013), kulit daun lidah buaya (Aloe barbadensis Miller) (Ariyanti et al, 2012) dan masih banyak lagi tumbuhan lain yang sudah terbukti memiliki aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli.

Indonesia yang kaya akan tanaman obat yang berkhasiat dalam mengobati penyakit tertentu telah digunakan secara turun temurun oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Sampai saat ini penggunaan tanaman obat telah dilakukan sejak berabad-abad yang lalu (Darmawi et al, 2013).

Salah satu tanaman obat yang dapat digunakan adalah jatropha dalam golongan famili Euphorbiaceae. Jatropa digunakan dalam pengobatan tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit di Afrika, Asia, dan Amerika Latin atau sebagai tanaman hias dan tanaman penghasil energi. Beberapa spesies yang dikenal dari genus Jatropa telah dilaporkan untuk kegunaannya sebagai obat, kandungan kimia, dan aktivitas biologinya seperti Jatropa curcas (jarak pagar),

Jatropa eliptica, Jatropa gossypiifolia, dan Jatropa mollissima (Felix-Silva et al, 2014).

Dari beberapa penelitian terkait aktivitas antibakteri genus jatropha diketahui bahwa akar dan kulit batang jarak pagar (Jatropa curcas L) memiliki aktivitas antibakteri begitupun pada daun dan rantingnya (Arekemase et al, 2011; Setyaningsih et al, 2014). Selain jarak pagar, spesies lain seperti Jatropa multifida

L (bagian biji, daun, batang, dan kulit batang), dan Jatropa podagrica (bagian kulit batang) juga memiliki aktivitas antibakteri (Sari dan Sari, 2011; Bhaskarwar

et al, 2008). Spesies-spesies jatropa tersebut diketahui memiliki senyawa kimia seperti saponin, steroid, glikosida, tanin, alkaloid, terpenoid, senyawa fenol, flavonoid dan triterpen yang diduga memiliki aktivitas sebagai antibakteri (Sari dan Sari, 2011; Setyaningsih et al, 2014; Bhaskarwar et al, 2008).

(27)

5

gram positif dan gram negatif. Penelitian selanjutnya yakni dilakukan oleh Seth et al (2010) menggunakan ekstraksi dengan refluks di mana dilakukan penggantian pelarut tiap 12 jam yang juga membuktikan adanya aktivitas antibakteri terhadap

Escherichia coli dan Bacillus subtilis. Dari penelitian sebelumnya maka daun

Jatropha gossypifolia memiliki potensi sebagai antibakteri.

Mengacu pada penelitian sebelumnya maka dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui komponen senyawa yang terdapat pada daun Jatropha gossypifolia yang bertanggung jawab terhadap aktivitas antibakteri terhadap bakteri E. coli. Penelitian akan dilakukan dengan menggunakan metode bioautografi. Daun Jatropha gossypifolia akan diektraksi dengan berbagai macam pelarut berdasarkan kepolarannya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui komponen senyawa aktif yang bertanggung jawab sebagai antibakteri.

Pada penelitian ini akan digunakan pelarut n-heksan yang dapat menarik komponen senyawa yang bersifat nonpolar. Ekstrak n-heksan daun Jatropa gossypifolia dipisahkan dengan metode kromatografi lapis tipis. Komponen senyawa yang terpisah, diamati kemampuannya dalam menghambat terhadap pertumbuhan bakteri E.coli.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

 Bagaimanakah aktivitas antibakteri komponen senyawa kimia yang terdapat pada ekstrak n-heksan daun Jatropa gossypifolia pada Escherichia coli yang dilihat dari diameter zona hambatnya?

 Golongan senyawa aktif apakah yang terdapat pada ekstrak n-heksan daun

Jatropa gossypifolia yang memiliki aktivitas antibakteri pada Escherichia coli?

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

 Mengetahui aktivitas antibakteri komponen senyawa kimia ekstrak n-heksan daun Jatropa gossypifolia pada Escherichia coli dengan metode bioautografi yang dilihat dari diameter zona hambatnya.

 Mengetahui golongan senyawa aktif yang terdapat pada ekstrak n-heksan daun

(28)

6

1.4Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

 Memberikan informasi ilmiah kepada masyarakat bahwa daun Jatropa gossypifolia memiliki khasiat sebagai obat antimikroba.

Gambar

Gambar                                                                                                                                  Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Professor Rumford took one last look at the stone that had once been Vivien Fay and followed him. As they walked up to the TARDIS she was saying ‘Poor Vivien, I can’t help

Sedangkan pasangan Taqwa di harian Surya dan Koran Sindo lebih menonjol pada sisi informasi dibandingkan citra dan persuasi dan Jawa Pos menggambarkan secara

 Mengumpulkan data tentang fitur yang tepat untuk pembuatan slide.  Mengolah data tentang tentang fitur yang tepat untuk

Berdasarkan uji statistik variasi jarak kait klem selang terhadap kuat lekat bambu dengan beton belum memiliki pengaruh yang signifikan karena koefisien variasi

Kajian ini turut meneliti kualiti pengangkutan awam iaitu pengangkutan luar bandar yang digunakan oleh pengguna atau penduduk untuk perjalanan ke Kuala Berang.. Beberapa

Madrasah kami belum memiliki ruang perpustakaan dengan ukuran luas minimum sama dengan ruang kelas dan dilengkapi dengan sarana yang standar. Madrasah kami memiliki

bahwa: Suatu Desain Industri tidak dianggap telah diumumkan apabila dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sebelum Tanggal Penerimaannya, Desain Industri

Kami yang bertanda tangan di bawah ini ini para ahli waris dari almarhum MUNIR.D dengan ini menyatakan yang sebenarnya dan sanggup di angkat sumpah bahwa almarhum MUNIR.D dan