EFEKTIFITAS LIFE REVIEW THERAPY TERHADAP
PENURUNAN DEPRESI PADA LANSIA DI POSYANDU
KELURAHAN SAWOJAJAR RW I KOTA MALANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan ( S.Kep ) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Disusun Oleh :
MELYNDA DWI KRISTIANTI
201010420311165
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum WR.WB
Alhamdulillah, Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi
saya dengan judul “Efektifitas Life Review Therapy Terhadap Penurunan Depresi Pada Lansia Di Posyandu Kelurahan Sawojajar RW 1 Kota Malang”. Skripsi ini sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersamaan dengan ini perkenankan saya mengucapkan rasa terimakasi yang sebesar-besarnya kepada :
1. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Nurul Aini, S.Kep., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Nur Lailatul Masruroh, S.Kep., Ns., MNS selaku pembimbing I yang telah memberi dukungan, motivasi serta arahan dan bimbingan kepada saya sampai terselesaikannya skripsi ini.
5. Seluruh Dosen dan staf Pengajar Program Studi Ilmu Keperawatan dan Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
6. Kepala beserta staf UPT Puskesmas Gribig dan Kader Posyandu di kelurahan Sawojajar RW 1 yang turut serta membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Responden yang telah berperan aktif dalam penelitian ini sehingga penelitian ini dapat berjalan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan. 8. Kedua orang tua dan abang tercinta yang selalu mendoakan, mendukung,
dan menjadi sumber kekuatanku.
9. Teman-teman PSIK angkatan 2010, khususnya PSIK D.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya dalam bidang ilmu keperawatan.
Malang, Agustus 2015
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ... i
Halaman Judul ... ii
Lembar Persetujuan ... iii
Lembar Pengesahan ... iv
Surat Pernyataan Keaslian Penelitian ... v
Kata Pengantar ... vi
Abstract ... viii
Abstrak ... ix
Daftar isi ... x
Daftar Tabel ... xiii
Daftar Gambar ... xiv
Daftar Lampiran ...xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.3.1 Tujuan Umum ... 5
1.3.2 Tujuan Khusus ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.5 Keaslian Penelitian ... 6
1.6 Batasan Istilah ... 7
1.7 Batasan Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1 Konsep Lansia ... 9
2.1.1 Lanjut Usia ... 9
2.1.2 Batasan-Batasan Lansia ... 9
2.1.3 Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia ... 10
2.1.3.1 Perubahan Fisik ... 10
2.1.3.2 Perubahan Psikososial ... 12
2.2 Konsep Depresi ... 14
2.2.1 Depresi ... 14
2.2.2 Etiologi Depresi ... 15
2.2.3 Tanda Dan Gejala Depresi ... 18
2.2.4 Alat Ukur Depresi ... 20
2.3 Life Review Therapy ... 21
2.3.1 Definisi Life Review Therapy ... 21
2.3.2 Teori Life Review Therapy ... 21
2.3.3 Media Life Review Therapy ... 22
2.3.4 Manfaat Life Review Therapy ... 22
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 24
3.1 Kerangka Konsep ... 24
3.2 Hipotesis Penelitian ... 25
BAB IV METODE PENELITIAN ... 26
4.1 Desain Penelitian ... 26
4.2 Kerangka Kerja Penelitian ... 26
4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling ... 27
4.3.1 Populasi ... 27
4.3.2 Sampel ... 28
4.3.3 Sampling ... 28
4.4 Variabel Penelitian ... 29
4.4.1 Variabel Independen ... 29
4.4.2 Variabel Dependen ... 30
4.5 Definisi Operasional ... 30
4.6 Tempat Dan Waktu Penelitian ... 32
4.7 Instrumen Penelitian ... 32
4.8 Prosedur Pengumpulan Data ... 32
4.9.1 Prosedur Penelitian ... 32
4.9.2 Pengolahan Data ... 34
4.9 Analisa Data ... 35
4.9.1 Analisa Univariat ... 35
4.9.2 Analisa Bivariat ... 35
4.10 Etika Penelitian ... 36
4.10.1 Informed Consent (Persetujuan) ... 36
4.10.2 Anominity (Tanpa Nama) ... 36
4.10.3 Confidentiality (Kerahasiaan) ...36
BAB V HASL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 37
5.1 Karakteristik Responden ... 37
5.2 Tingkat Depresi Sebelum Dilakukan Life Review Therapy ... 38
5.3 Tingkat Depresi Sesudah Dilakukan Life Review Therapy ... 38
5.4 Perbedaan Nilai Tingkat Depresi Responden Antara Sebelum Dan Sesudah dilakukan Life Review Therapy Pada Lansia Di Posyandu Kelurahan Sawojajar RW I Kota Malang ... 39
5.5 Tingkat Penurunan Depresi Responden Antara Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Analisis Life Review Therapy Pada Lansia Di Posyandu Kelurahan Sawojajar RW I Kota Malang ... 40
BAB VI PEMBAHASAN ... 41
6.3 Efektifitas Life Review Therapy Terhadap Penurunan Depresi Pada
Lansia Di Posyandu Kelurahan Sawojajar RW I Kota Malang ... 49
6.4 Keterbatasan Penelitian ... 51
6.5 Implikasi Keperawatan ... 51
BAB VII PENUTUP ... 53
7.1 Kesimpulan ... 53
7.2 Saran... ... 53
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Standar Operasional Prosedur Life Review Therapy ... 58
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 61
Lampiran 3 Lembar Kuisioner Geriatric Depression Scale (GDS) ... 62
Lampiran 4 Tabulasi Data Sebelum dan Sesudah dilakukan LRT ... 66
Lampiran 5 Hasil Pengukuran Tingkat Depresi Sebelum dan Sesudah Dilakukan LRT Pada Lansia Di Posyandu Kelurahan Sawojajar RW I Kota Malang ... 72
Lampiran 6 Master Tabel Perubahan Tingkat Depresi Sebelum dan Sesudah Dilakukan LRT Berdasarkan Karakteristik Responden ... 73
Lampiran 7 Hasil Uji wilcoxon ... 74
Lampiran 8 Surat Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian UMM FIKES Kepada DINKES Kota Malang ... 75
Lampiran 9 Surat Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian DINKES Kepada UPT Puskesmas Gribig Kota Malang ... 76
Lampiran 10 Surat Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian UMM Kepada UPT Puskesmas Gribig Kota Malang ... 77
Lampiran 11 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian... 78
Lampiran 12-13 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi ... 79
Lampiran 14 Angket Persetujuan... 81
Daftar Pustaka
Andrews, L.W. (2010). Encyclopedia Of Depression, California : Greenwood Publishing Group.
Azhim, S,A. (2008). Cara Islami Mencegah Dan Mengobati Gangguan Otak Stress, Dan
Depresi, Jakarta : Qultummedia.
Bohlmeijer,E.T & Westerhof,G,J. (2013). Life Review As A Way To Enhance Personal Growth In Midlife: A Case Study. The International Journal Of
Reminiscence And Life Review. vol 1: 13-18.
Budiman. (2013). Penelitian Kesehatan. Bandung : Refika Aditama.
Budiarto,E. (2001). Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.
Chynthia, T & Zulkaida, A. (2009). Kecendrungan Depresi Pada Mahasiswa Dan Perbedaan Berdasarkan Jenis Kelamin. Proceeding PESAT. Vol.3
Cress, C,J. (2007). Handbook Of Geriatric Care Management Second Edition, Canada : Jones and Bartlett Publishers.
Darmayanti, N.(2007). Meta-Analisis: Gender Dan Depresi Pada Remaja. Jurnal
Psikologi .Volume 35, No. 2, 164-180.
Davis, Tommy E. (2008). The Effectiveness The Geriatric Depression Scale To Distinguish Apathy from Depression In Alzheimer’s Disease And Related Dementias. United State: UMI.
Depkes RI. (2007). Pharmaceutical Care Untuk Penderita Gangguan Depresif.
Djaali, N.A & Sappaile, N. (2013). A Systematic Review : Group Counselling For Older Peoplewith Depression. Internasional Seminar quality and affordable
education. Hlm. 456
Efendi, F & Makhfudi. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Dan Praktik Dalam
Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika.
Fadhilah, R. (2014). https://www.scribd.com/doc/217441816/SOP-Life-Review-Therapy-docx. Diakses 09 januari 2015
Fitriani, A & Hidayah, N. (2012). Kepekaan Humor Dengan Depresi Pada Remaja Ditinjau Dari Jenis Kelamin. Humanitas, Vol. IX No.1
Haber, D. (2006). Life Review: Implementation, Theory, Research, And Therapy.
Aging and Human Development . Vol 63(2) 153-171.
Hastono, S.P & Sabri, L. (2010). Statistik Kesehatan. Jakarta :Rajawali Press.
Hidayat, Alimul Aziz. (2003). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika.
. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika.
. (2010). Metode Penelitian Kebidanan Dan teknik Analisis Data,
Cetakan Keempat. Jakarta: Salemba Medika.
Irawan, H. (2013). Gangguan Depresi Pada Lanjut Usia. CDK-210/ Vol. 40 no. 11 Kaplan & Sadock. (2010). Buku Ajar Psikiatri Klinis. Jakarta : EGC.
Kismanto, J & Setiyawan. (2014). Pengaruh Terapi Kognitif Terhadap Perubahan Kondisi Depresi Lansia Di Panti Werdha Darmabakti Kasih Surakarta. Jurnal
KesMaDaSka Hal 2.
Korte, J., Bohlmeijer, E.T., Cappeliez, P., Smit, F., Westerhof, G,J (2011).
Psychological medicine. Life review therapy for older adults with moderate depressive symptomatology : a pragmatic randomized controlled trial. Vol 42, hal 1.
Kristyaningsih, D. (2011). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Depresi Pada Lansia. Jurnal keperawatan. Vol.01 no. 01
Kushariyadi (2010). Asuhan Keperawatan Klien Lanjut Usia, Jakarta : Salemba Medika. Kusniyah, Y., Nursiswati., dan Rahayu, U. (2010). Hubungan Tingkat Self Care Dengan
Tingkat HbA1C Pada Klien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Poliklinik Endokrin RSUP DR. Hasan Sadikin Bandung.
Lestari, D, R. (2012). Pengaruh Terapi Telaah Pengalaman Hidup Terhadap Tingkat Depresi Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Martapura Dan Banjar Baru Kalimantan Selatan. Hal. 91
Lewis, S.C.(2003). Elder Care In Occupational Therapy. united State Of America: SLACK Incorporated.
Maryam, R.S., Ekasari, M.F., Rosidawati, Jubaedi, A., Batubara, I (2008). Mengenal
Usia Lanjut Dan Perawatannya, Jakarta : Salemba Medika.
Nilasari, S. (2013). Psychoterapy Untuk Menurunkan Tingkat Depresi. Jurnal Sains
Dan Praktik Psikologi. Vol 1 (2): 179-189.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta. Nugroho, W. (2008). Keperawatan Gerontik & Geriatrik Ed 3, Jakarta : EGC.
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman
Skripsi, Tesis, Dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Pieter, Herri Z. Janiwarti, Besthsaida. Saragih, Marti (2011). Pengantar Psikopatologi Untuk Keperawatan. Jakarta : Prenada Media Group.
Pot, A.M., Bohlmeijer, E.T., Onrust, S.,Melenhorst, A.S., Verbeek, M., Vries, W.D (2010). The Impact Of Life Review Therapy On Depression In Older Adults: A Randomized Controlled Trial. International Psychogeriatric Association. 22:4, 572-581.
Putri, D. N. (2014). Pengaruh Pemberian Expressive Movement Music Modality Therapy Terhadap Penurunan Tingkat Depresi Pada Lansia Di Rumah Asuh Anak Dan
Lansia (RAAL) Griya Asih Lawang Kabupaten Malang.
Santoso, H & Ismail, A. (2009). Memahami Krisis Lanjut Usia : Uraian Medis Dan
Pedagosis-Pastoral/Cetakan Pertama. Jakarta : Gunung Mulia.
Santoso, S. (2006). Mengenal SPSS Untuk statistika Non Parametric. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
. (2010). Statistika Nonparametrik.Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Sari, T. I. (2014). Tingkat Penurunan Depresi Melalui Traditional Dance Movement Therapy
Pada Lansia Di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar Di Tulungagung.
Satari, Mieke H., Wirakusumah, Firman, F. (2011) Konsistensi Penelitian Dalam Bidang
Kesehatan. Bandung : Refika Aditama.
Selva et al (2012). Life Review Therapy Using Autobiographical Retrival Practice For Older Adults With Clinical Depression. Psicothema. Vol 24, no 2, pp 224-229. Setiadi. (2007). Konsep Dan Penulisan Riset Keperawatan, Edisi Pertama. Yogyakarta
:Graha Ilmu.
Setyoadi & Kushariyadi. (2011). Terapi modalitas keperawatan pada klien psikogeriatrik,
Jakarta : Salemba Medika.
Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Swarjana, I Ketut. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Andi. Tamher, S & Noorkasiani. (2009). Kesehatan Lanjut Usia Dengan Pendekatan Asuhan
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Trillistya, S. (2006). Tingkat Depresi korban Tanah Longsor Di Banjarnegara.
Trisnawati, D. (2011). Hubungan aktivitas Religi dengan Tingkat Depresi Pada Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna werda Unit Budi Luhur Yogyakarta.
Videbeck, S.L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta :EGC.
Wahyunita,V.D & Fitrah. (2010). Memahami Kesehatan Pada Lansia, Jakarta : TIM 2010. Wedhari, I.A.A & Ardani, I.G.A.I. (2013). Angka Kejadian Depresi Pada Lansia Di Panti
Tresna Werdha Wana Seraya Denpasar Bali Tahun 2013.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lansia adalah tahap akhir dari proses penuaan. Pada tahap ini biasanya individu
sudah mengalami kemunduran fungsi fisiologis organ tubuhnya. Batasan lanjut usia
menurut UU No. 13 tahun 1998 adalah 60 tahun. Sedangkan Badan kesehatan dunia
(WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses menua yang
berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia (Wahyunita & Fitrah,
2010).
Secara demografi pada tahun 2000 jumlah lansia di indonesia diproyeksikan 14,8
juta jiwa sebesar 7,28 % , sedangkan pada tahun 2005 – 2010 jumlah lanjut usia akan
sama dengan jumlah anak balita, yaitu sekitar 19,3 juta jiwa (± 9%), pada tahun 2020
jumlah lansia meningkat menjadi 11,34% dari jumlah penduduk (Maryam, et al. 2008).
Bahkan pada tahun 2020 – 2025, Indonesia akan menduduki peringkat negara dengan
struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC, India, dan Amerika Serikat,
dengan umur harapan hidup di atas 70 tahun (Nugroho, 2008).
Peningkatan usia harapan hidup tentunya mempunyai dampak lebih banyak
terhadap terjadinya gangguan penyakit pada lansia. Dampak terbesar individu, karena
pengaruh proses menua sering terjadi berbagai masalah baik secara fisik biologi, mental
maupun sosial ekonomi (Nugroho, 2008). Persoalan–persoalan hidup yang mendera
lanjut usia seperti kematian pasangan hidup, persoalan keuangan yang berat, pindah,
dan dukungan sosial yang buruk dapat memicu terjadinya depresi pada lansia
(Darmodjo, 2000 dalam Kristyaningsih, 2011).
Gangguan depresi adalah salah satu jenis gangguan jiwa yang paling sering terjadi.
2
keempat penyakit di dunia. Pada tahun 2020 diperkirakan jumlah penderita gangguan
depresi semakin meningkat dan akan menempati urutan kedua penyakit di dunia
(Depkes RI, 2007). Beberapa studi menunjukan prevalensi depresi pada lansia cukup
tinggi. Depresi merupakan masalah kesehatan yang signifikan di salah satu penelitian
ditemukan prevalensi depresi pada lansia sebesar 35%, dan perempuan memiliki
prevalensi lebih tinggi yaitu 37%. Populasi lansia dengan depresi mayor diperkirakan
sekitar 1% - 4%. Baik prevalensi maupun insiden depresi mayor ini tampaknya
meningkat sebanyak 2 kali setelah usia 70-85 tahun. Depresi minor memiliki prevalensi
4% hingga 13%. Data prevalensi depresi lansia di Indonesia tergolong tinggi. Prevalensi
depresi pada lansia di pelayanan kesehatan primer yaitu 5 – 17%. Sedangkan yang
mendapatkan pelayanan asuhan rumah adalah 13,5%. Kejadian depresi di ruang akut
geriatrik sebesar 76,3% dengan proporsi yang mengalami depresi ringan sebesar 44,1%,
depresi sedang 18%, depresi berat 10,8%, dan depresi sangat berat sebanyak 3,2%
(Djaali & Sappaile, 2013).
Depresi adalah perasaan sedih, ketidakberdayaan, dan pesimis, yang berhubungan
dengan suatu penderitaan, dapat berupa serangan yang ditujukan kepada diri sendiri
atau perasaan marah yang dalam (Nugroho, 2008). Depresi merupakan gangguan
mental yang sering terjadi di dalam kehidupan seseorang yang ditandai dengan gangguan
emosi, motivasi, tingkah laku, dan kognitif. Seseorang yang mengalami depresi
cenderung tidak memiliki harapan atau perasaan ketidakberdayaan yang berlebihan
sehingga dia tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan, selalu tegang dan
adanya keinginan untuk mengakhiri hidup dengan bunuh diri (Rathus & Atkinson, 1991
dalam Pieter, et al, 2011).
Keadaan depresi yang tidak ditangani dapat meningkatkan resiko percobaan
bunuh diri, perilaku merusak seperti mudah tersinggung dan agresif, penggunaan obat
3
hubungan, pekerjaan dan gangguan pola makan ( bulimia nervosa, anoreksia nervosa dan
obesitas ) (Lubis, 2009 dalam putri, 2014). Jika depresi menyerang lansia akan mengalami
penyakit fisik dan mental yang lebih tinggi dibandingkan individu yang lebih muda
(Stocklager & Liz, 2007 dalam Putri, 2014). Untuk mengatasinya diperlukan terapi yang
dapat mengatasi tekanan yang dihadapi individu yang depresi yang dapat menurunkan
gejala depresi sekaligus dapat menumbuhkan hal – hal yang positif dalam kehidupannya
(Nilasari, 2013). Salah satunya dengan terapi modalitas yaitu suatu alat yang efektif
membantu individu yang mengalami gangguan untuk meningkatkan fleksibilitas,
kebebasan, dan ketenangan dalam hidup. Terapi modalitas juga dapat membantu
individu dalam memecahkan masalah sehingga individu lebih adaptif. Terapi modalitas,
selain terapi biomedis konvesional, diperlukan untuk mengatasi berbagai masalah
kesehatan jiwa pada lansia ( psikogeriatrik ) ( Setyoadi & Kushariyadi, 2011 ). Salah satu
jenis terapi modalitas adalah Life Review Therapy. Menurut jones (2008, dalam Setyoadi
dan Kushariyadi, 2011), Life Review Therapy merupakan penanganan yang
direkomendasikan untuk lansia dengan depresi. Life Review Therapy adalah suatu
fenomena yang luas sebagai gambaran pengalaman kejadian, dimana di dalamnya
seseorang akan melihat secara cepat tentang totalitas riwayat kehidupannya.
Terapi life review membantu seseorang untuk mengaktifkan ingatan jangka panjang
di mana akan terjadi mekanisme recall tentang kejadian pada kehidupan masa lalu hingga
sekarang. Dengan cara seperti ini, lansia akan lebih mengenal siapa dirinya dan dengan
recall tersebut, lansia akan dapat mempertimbangkan untuk dapat mengubah kualitas
hidup menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya (Setyoadi dan Kushariyadi, 2011).
Haight dan Dias (1992, dalam Setyoadi dan Kushariyadi, 2011), menguji proses dan
hasil Life Review Therapy dalam delapan sesi mingguan. Hasil menunjukkan bahwa suatu
proses life review dengan SOP (Standar Operating Procedure) yang baik akan mengurangi
4
dan kepuasan hidup. Life review dapat di definisikan sebagai intervensi terstruktur yang
membantu orang dewasa untuk mengintegrasikan peristiwa negatif, menghilangkan
konflik dalam diri dan menerima keadaan sebenarnya, mengembalikan cerita hidup yang
bermakna serta meningkatkan kesejahteraan seseorang (Bohlemeijer et al, 2013).
Penelitian menggunakan life review therapy yang di lakukan dalam 3 bulan memberikan
efek yang signifikan untuk gejala kecemasan dan kesehatan mental yang positif, hasil
analisis efek signifikan yang muncul yaitu sifat kepribadian yang terbuka dan fungsi
kenangan (J.Korte, et al. 2011). Sementara itu menurut literatur lain menyebutkan terapi
life review biasanya diberikan kepada lansia dengan waktu yang lebih singkat untuk
masalah yang mudah diatasi (Haber, 2006).
Berdasarkan hasil dari studi pendahuluan yang dilakukan tanggal 3 November
2014 dan hasil wawancara kepada penanggung jawab lansia di puskesmas didapatkan
data bahwa jumlah lansia yang ada di posyandu kelurahan Sawojajar RW I memiliki
jumlah lansia yang berpotensi paling banyak untuk terjadinya depresi dibandingkan
dengan posyandu lain yang ada di wilayah tersebut. Di posyandu tersebut terdapat 64
orang yang mengikuti posyandu tetapi pada saat dilakukan studi pendahuluan hanya
ada 21 orang yang datang dalam posyandu lansia tersebut. Dilihat dari gejala yang
muncul seperti murung, perasaan sedih, menarik diri dari lingkungan, serta hasil
wawancara dengan menggunakan GDS (Geriatric Depression Scale ) didapatkan 14 orang
mengalami depresi ringan. Di posyandu ini sebelumnya belum ada mahasiswa yang
melakukan penelitian untuk depresi pada lansia dan belum ada penelitian tentang life
review therapy. Dari uraian masalah tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian di
wilayah tersebut dengan judul “Efektifitas Life Review Therapy Terhadap Penurunan
5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai
berikut : “Apakah Life Review Therapy Efektif Terhadap Penurunan Depresi Pada
Lansia Di Posyandu Kelurahan Sawojajar RW I Kota Malang ?”
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas life review therapy
terhadap penurunan depresi Pada Lansia di Posyandu Kelurahan Sawojajar RW
I Kota Malang
1.3.2 Tujuan khusus
1.3.2.1 Mendeskripsikan gambaran depresi klien sebelum dilakukan Life Review Therapy
1.3.2.2 Mendeskripsikan gambaran depresi klien setelah dilakukan Life Review Therapy
1.3.2.3 Menganalisis perbedaan depresi lansia sebelum dan setelah dilakuan Life Review
Therapy pada lansia di Posyandu Kelurahan Sawojajar RW I Kota Malang.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Klien
Klien dapat mengisi waktu luangnya dengan melakukan kegiatan Life Review
Therapy dengan bantuan orang yang dicintai (keluarga) untuk mempermudah
proses komunikasi, dengan melakukan Life Review Therapy klien dapat
meningkatkan kepercayaan diri, kesejahteraan, kesehatan psikologis serta
kepuasan hidup.
1.4.2 Bagi Peneliti
Memberikan pengetahuan dan memperkaya pengalaman bagi penulis dalam
menyusun dan memberikan penatalaksanaan Life Review Therapy pada lansia
6
1.4.3 Bagi Institusi Keperawatan
Sebagai dokumentasi serta informasi dalam rangka pengembangan pengetahuan
mengenai penatalaksanaan Life Review Therapy terhadap masalah depresi pada
lansia dan dapat dijadikan sumber referensi untuk melakukan penelitian di
bidang keperawatan gerontik.
1.5 Keaslian Penelitian
Penelitian E.T. Bohlmeijer & G.J. Westerhof (2013) meneliti tentang life
review as a way to enhance personal growth in midlife : a case study. setelah dilakukan
tindakan eksperimen life review therapy pada klien dengan depresi didapatkan
bahwa penderita dapat menginduksi perubahan diri dan mengurangi gejala
penyakit mental.
Penelitian J. Korte dkk (2011) meneliti life review therapy for older adults with
moderate depressive symptomatology membuktikan bahwa setelah dilakukan tindakan
eksperimen life review therapy selama 3 bulan menunjukkan efek yang signifikan
untuk gejala kecemasan dan kesehatan mental yang positif. Dari hasil analisis
efek signifikan yang muncul yaitu sifat kepribadian yang terbuka dan fungsi
kenangan. Persamaan dari penelitian J.Korte dengan penelitian yang akan
dilakukan terletak pada variabel independen yaitu life review therapy pada
penelitian J, Korte menggunakan sociodemographic variables, ciri kepribadian,fungsi
kenangan, yang berkaitan dengan depresi dan gejala depresi dan episode depresi
masa lalu untuk menentukan kelompok yang akan diberikan intervensi
sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan dengan wawancara
menggunakan geriatric depression scale untuk menentukan kelompok yang akan di
intervensi serta menggunakan teknik dari life review therapy itu sendiri dengan
7
untuk mengetahui perbedaan depresi pada lansia sebelum dan setelah dilakukan
intervensi.
Penelitian oleh Titi Iman Sari (2014) yang berjudul “Tingkat Penurunan
Depresi Melalui Traditional Dance Movement Therapy Pada Lansia Di UPT
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar Di Tulungagung”, hasil penelitian
menunjukan bahwa dari 19 responden yang mengalami depresi memiliki skor
GDS sebelum dilakukan terapi adalah depresi ringan 14 orang (74%), depresi
berat 5 orang (26%) dan setelah diberikan terapi dengan menggunakan metode
one group pre-post test design yang dilakukan selama 4 minggu 12 kali pertemuan
terjadi penurunan skor tingkat depresi pada lansia dengan skor GDS dengan
tingkat depresi ringan 10 orang (53%), normal 9 orang (47%). Dari hasil
penelitian ini ditemukan adanya tingkat penurunan depresi melalui Traditional
Dance Movement Therapy (DMT) pada lansia di UPT pelayanan sosial lanjut usia
Blitar di Tulungagung yang ditunjukkan dengan nilai P=0,000 (P < α).
1.6 Batasan Istilah
Menghindari adanya perbedaan persepsi, di dalam penelitian ini terdapat
batasan-batasan istilah yang digunakan. Batasan istilah berikut ini adalah istilah
kunci dari penelitian yang di lakukan yaitu:
1. Life Review Therapy adalah pengobatan untuk orang dewasa dengan cara
mengingat kenangan masa lalu dan mengevaluasi kehidupan mereka secara
terstruktur (Andrews, 2010).
2. Depresi adalah gangguan medis serius menyangkut kerja otak, bukan
sekedar perasaan murung atau sedih dalam beberapa hari. Gangguan ini
menetap selama beberpa waktu dan mengganggu fungsi keseharian
seseorang. Gangguan depresi masuk dalam gangguan mood yang merupakan
8
dan gejala lainnya termasuk perubahan pola tidur dan makan, perubahan
berat badan, gangguan konsentrasi, anhedonia (kehilangan minat apapun),
lelah perasaan putus asa dan tak berdaya sampai pikiran bunuh diri (Depkes
RI, 2007).
1.7 Batasan Penelitian
1.7.1 Peneliti hanya meneliti lansia dengan depresi di Posyandu Kelurahan Sawojajar I
Kota Malang.
1.7.2 Peneliti hanya meneliti lansia dengan depresi ringan di Posyandu Kelurahan
Sawojajar I Kota Malang.
1.7.3 Peneliti melakukan pengukuran depresi menggunakan GDS (Geriatric Depression